Habar Bappeda Edisi 01
Media komunikasi seputar perencanaan dan pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan
Media komunikasi seputar perencanaan dan pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Profil
NURUL FAJAR DESIRA
“ANTARA KOPI DAN
PERANCIS”
Ir. H. Nurul Fajar Desira, CES dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal
3 Desember 1964. Kepala Bappeda Provinsi di era kepemimpinan
Gubernur Sahbirin Noor dan Wakil Gubernur Rudy Resnawan ini juga
memiliki kegemaran dan perhatian yang besar terhadap kopi. Karir
beliau di Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dimulai dengan
menjabat sebagai staff di Dinas PUPR setelah itu beliau menjadi
Kepala Bappeda Provinsi yang merangkap sebagai PLT Kepala Dinas
Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat.
Beliau pernah mengamban pendidikan S2 di Ecole Nationale Des
Travaux Publics de I’Etat Perancis. Sekolah ini merupakan Sekolah
Nasional Pekerjaan Umum Negara yaitu Sekolah Teknik bagian
dari Grandes Prancis Écoles di bawah pengawasan Kementerian
Ekologi, Energi, Pembangunan Berkelanjutan dan Laut, dan bagian
dari jaringan Universitas Lyon. Beliau telah berhasil lulus serta
mendapatkan gelar CES dan pada tahun 1989. Selain itu, beliau
telah berhasil lulus S3 di Fakultas Tekhnik Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin. Di sela kesibukan beliau, kami tim redaksi
Habar Bappeda telah diberikan kesempatan untuk mewawancarai
beliau terkait dengan hobi atau kegemaran serta pengalaman
beasiswa S2 di luar negeri. Berikut wawancara yang kami dapatkan :
Ir. H. Nurul Fajar Desira pada Acara Company Gathering Ruang Terbuka Hijau Tugu Pal
Nol di Jakarta
Menurut bapak kopi seperti
apa yang paling nikmat ?
“Kopi yang paling nikmat
itu kalau kita minum kopi tanpa
gula, Dan menurut saya kopi
Vietnam memiliki cita rasa
yang luar biasa.”
Bisakah berbagi cerita
sedikit pengalaman pertama
bapak menikmati kopi ?
“Pengalaman pertama
saya menikmati kopi tanpa
gula adalah pada saat belajar
s2 beasiswa di Perancis, di
sana orang kebanyakan bukan
minum kopi hitam tetap kopi
espresso single atau double
shot dan di sana ada budaya
meminum kopi dengan gula
terpisah, mereka meminum
kopi espresso yang kental,
kopinya diseruput dan gulanya
dalam bentuk gula yang kotak,
dan setelah diseruput, untuk
menghilangkan pahitnya gula
tersebut disesap. Dan setelah
dicoba, rasa kopinya tidak
hilang dan tetap asli jadi kita
mengetahui rasa kopi tersebut
asam atau pahit.”
Menurut bapak, kopi dari
provinsi manakah di Indonesia
yang memiliki cita rasa yang
tidak kalah dari kopi luar
negeri?
“Di Indonesia sendiri kita
telah memiliki Kopi Sidikalang
dari Provinsi Sumatera Utara,
Kopi Gayo dari Provinsi DI Aceh.
Kopi-kopi tersebut dari sisi rasa
juga tidak kalah luar biasa dan
yang terbaru ini Kopi Wine dari
Bali dan satu lagi Kopi Piberry
dari Sumatera Utara juga.”
Apakah di Kalimantan
Selatan sendiri memiliki jenis
kopi yang luar biasa ?
“Untuk Kalimantan Selatan
kita punya potensi kopi yang
luar biasa yaitu kopi jenis
Liberika, karena kopi itu
sebenarnya ada 3 jenis yakni
45