E - Buletin Gaharu Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
JEJAK SEJARAH
4
BUNG KARNO
Dr. Kukuh Pamuji, S.Pd., M.Pd., M.Hum. Widyaiswara Madya pada Pusdiklat Kemensetneg
Mungkin hanya sedikit orang yang tahu bahwa
Soekarno, atau yang sering disapa Bung Karno,
sang Proklamator, pernah menjadi seorang guru.
Bagi Bung Karno, menjadi seorang guru mungkin
adalah di luar ekpektasinya. Bagaimana tidak? Ia
adalah seorang Ingenieur atau Insinyur.
Bung Karno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 dengan
nama Kousno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama
Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di
Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali. Ibunya
bernama Ida Ayu Nyoman Rai keturunan bangsawan
dari Buleleng, Bali.
Masa kecil Bung Karno dilaluinya bersama sang
kakek yang bernama Raden Hardjokromo di
Tulungagung, Jawa Timur. Di Tulungagung inilah
Bung Karno pertama kali mengenal bangku
sekolah. Saat orang tuanya pindah ke Mojokerto,
Bung Karno mengikuti orang tuanya dan masuk
ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ayahnya
bekerja.
Untuk memudahkannya diterima di Hogere Burger
School (HBS), pada Juli 1911 Bung Karno dipindahkan
orang tuanya ke Europeesche Lagere School
(ELS). Saat berusia 14 tahun, Bung Karno menyelesaikan
pendidikannya di ELS dan melanjutkan ke
HBS di Surabaya, Jawa Timur, atas bantuan seorang
kawan ayahnya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto,
yang juga memberikannya tempat tinggal
selama Bung Karno menempuh pendidikan di
Surabaya.
Sambil mengaji di tempat H.O.S. Tjokroaminoto.
Bung Karno banyak bertemu dengan para pemimpin
Sarekat Islam, sebuah organisasi yang
diketuai oleh H.O.S. Tjokroaminoto saat itu. Bung
Karno kemudian bergabung dengan organisasi
Jong Java (Pemuda Jawa).
Pada tahun 1920, Bung Karno menamatkan pendidikannya
di HBS, kemudian melanjutkan ke
Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung,
program studi Teknik Sipil dengan spesialisasi pekerjaan
jalan raya dan pengairan.
Lazimnya, seorang insinyur bekerja tidak jauh dari
bidang pembangunan dan konstruksi. Namun,
yang ia cari sendiri pasca menyelesaikan pen-