Laporan_Tahunan_Pelaksanaan_Tata_Kelola_2021 BNI
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Laporan
Tahunan
Pelaksanaan
GCG Tahun 2021
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
546
Praveen JORDAN
“Rahasia menang adalah manajemen konstan dan
konsisten.”
- Tom Landry
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
547
548
560
Penerapan Prinsip-Prinsip Good
Corporate Governance
Struktur dan Mekanisme Good
Corporate Governance
564 Rapat Umum Pemegang Saham
582 Dewan Komisaris
600 Komisaris Independen
602 Direksi
620 Penilaian Kinerja Direksi
621
635
646
Kebijakan Keberagaman Komposisi
Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi
Penilaian Good Corporate
Governance
Remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi
662 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
699 Hubungan Afiliasi
701
Informasi Pemegang Saham Utama
dan Pengendali
703
Organ dan Komite di Bawah Dewan
Komisaris
762 Organ Pendukung Direksi
815 Auditor Eksternal Independen
819 Manajemen Risiko
847 Sistem Pengendalian Internal
854 Perkara Penting
863 Sanksi Administratif
863
876
Akses Informasi dan Data
Perusahaan
Program Anti Pencucian Uang
(APU) dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (PPT)
879 Perlindungan Hak Kreditur
879 Program Anti Korupsi
880 Kode Etik Perusahaan
883
Kebijakan Anti Gratifikasi & Anti
Suap
887 Sistem Pelaporan Pelanggaran
890 Penyimpangan Internal
905 Transparansi Penyampaian Laporan
913
913
914
915
916
917
Perlakuan yang Sama Terhadap
Seluruh Pemegang Saham
Kebijakan Benturan Kepentingan
(Termasuk Insider Trading)
Pembelian Kembali (Buyback)
Saham dan Obligasi
Pengelolaan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN)
Transparansi Kondisi Keuangan dan
Non Keuangan
Transparansi Tata Cara Pengaduan
Nasabah dan Penyelesaian
Sengketa kepada Nasabah
920 Praktik Bad Corporate Governance
921 Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
932
944
Pelaksanaan Penerapan Aspek
dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan
Sesuai Ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan
Pelaksanaan Penerapan Asean
Corporate Governance Scorecard
891
892
893
Penyediaan Dana untuk Pihak-Pihak
Terkait dan Nasabah Besar
Pemberian Kredit Kepada Pihak
Terkait
Penyediaan Dana untuk Kegiatan
Sosial dan Politik
894 Pengadaan Barang dan/atau Jasa
901 Rencana Strategis Bank
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
548
Penerapan Prinsip-Prinsip
Good Corporate Governance
BNI menempatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance atau GCG) sebagai landasan
bagi terbentuknya sistem, struktur dan budaya Bank yang
kuat dalam menunjang keberhasilan dan keberlanjutan
usaha Bank serta perubahan lingkungan bisnis dalam
mencapai nilai-nilai Bank bagi pemangku kepentingan
(stakeholders). Oleh karena itu, Bank meyakini penerapan
GCG perlu dilakukan secara berkesinambungan dan
bukan hanya sekedar kepatuhan terhadap standar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penerapan praktik GCG yang kuat di Bank tercermin
dalam semua aspek kegiatan bisnis Bank mulai dari
pengambilan keputusan, hubungan dengan mitra kerja
hingga kegiatan operasi Bank didasari oleh prinsip-prinsip
dasar GCG secara konsisten dan berkesinambungan.
Implementasi GCG yang baik akan mengurangi adanya
risiko yang berdampak sehingga kelangsungan Bank
tetap terjaga.
Prinsip-Prinsip Tata
Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan merupakan rangkaian mekanisme
yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan
perusahaan secara profesional dengan berlandaskan
prinsip-prinsip GCG. Implementasi GCG dilaksanakan
untuk mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang
saham dan pemangku kepentingan lainnya dalam jangka
panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders Bank dengan berlandaskan peraturan
perundang-undangan dan nilai etika usaha yang dijunjung
tinggi oleh manajemen dan pegawai Bank.
Dalam praktiknya, GCG dapat meningkatkan nilai
perusahaan diantaranya dengan mengoptimalkan
potensi yang dimiliki agar Bank memiliki daya saing
sehingga mampu mempertahankan keberadaannya
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
549
dalam mencapai tujuan Bank. Selain itu, pemantauan dan
penilaian risiko usaha yang bertujuan untuk mengurangi
risiko yang dapat merugikan Bank, dan memaksimalkan
upaya peningkatan kinerja serta pengembangan budaya
kerja di lingkungan Bank. Untuk itu, Bank meyakini
peningkatan kualitas penerapan GCG merupakan hal
yang penting dalam menunjang jalannya kegiatan usaha
yang efektif dan berkelanjutan.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan, BNI senantiasa berkomitmen untuk
menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking)
dan secara konsisten mengedepankan etika dan integritas
dalam pengelolaan Bank yang bertujuan mendorong
peningkatan kinerja, memberikan jaminan dipenuhinya
hak-hak para pemangku kepentingan (stakeholders),
serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku umum pada industri
perbankan dan Pasar Modal. Dalam pengembangan
GCG yang selaras dengan best practice secara
berkesinambungan mendorong Bank untuk menyediakan
sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang
handal. Selain itu, pengembangan GCG yang dilakukan
secara konsisten dapat memacu kinerja Bank melalui
peningkatan shareholder value secara maksimal berupa
perlindungan serta perlakuan adil kepada pemegang
saham dan pemangku kepentingan lainnya.
BNI mendasarkan efektivitas implementasi GCG
kepada 3 (tiga) aspek governance yaitu governance
structure, governance process dan governance outcome.
Governance Structure terkait dengan kecukupan Struktur
dan Infrastruktur Tata Kelola agar proses penerapan
prinsip Tata Kelola yang baik menghasilkan outcome yang
sesuai dengan harapan pemangku kepentingan. Struktur
Tata Kelola Perusahaan meliputi Dewan Komisaris, Direksi,
Komite-Komite dan Satuan Kerja Perusahaan. Adapun
yang termasuk infrastruktur Tata Kelola antara lain adalah
kebijakan dan prosedur, sistem informasi manajemen
serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur
organisasi.
Sedangkan, Governance Process merupakan efektivitas
proses penerapan prinsip Tata Kelola yang baik yang
didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata
Kelola Perusahaan sehingga menghasilkan outcome yang
sesuai dengan harapan seluruh pemangku kepentingan.
Hasilnya, Governance Outcome yang memenuhi harapan
pemangku kepentingan yang dicapai melalui proses
penerapan prinsip Tata Kelola yang Baik serta didukung
oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola.
Dengan demikian, Governance Outcome merupakan
hasil akhir atas penerapan Governance Process dan
dukungan yang memadai dari Governance Structure.
Adanya permasalahan pada Governance Structure dapat
menimbulkan kelemahan pada Governance Process. Di
lain pihak, adanya kelemahan pada Governance Process
akan berdampak pada Governance Outcome.
Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai
berkomitmen untuk membangun sistem perbankan
yang sehat sehingga mampu tumbuh berkesinambungan
dengan menerapkan prinsip GCG dalam pengelolaannya.
Prinsip-prinsip tersebut menjadi referensi bagi
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab,
menghindari konflik kepentingan, optimalisasi kinerja,
dan peningkatan akuntabilitas. Peningkatan kualitas
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG juga dilaksanakan
oleh seluruh BNI Hi-Movers yang diharapkan mampu
memaksimalkan kegiatan bisnis di seluruh aspek
termasuk pada Perusahaan Anak secara terintegrasi.
Seiring berkembangnya Best Practices pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan, baik pada industri perbankan maupun
industri jasa keuangan, sebagai Bank BUMN yang terdaftar
di pasar modal, BNI memahami bahwa penerapan dan
pengembangan GCG memiliki manfaat yang sangat besar
bagi BNI. Dengan adanya penerapan dan pengembangan
GCG, BNI telah memiliki pedoman dalam menjalankan
kegiatan usaha bisnisnya agar senantiasa selaras dengan
tujuan dan kebutuhan setiap stakeholder. Keselarasan
antara stakeholder dan BNI akan menumbuhkan sikap
saling percaya dan sikap yang kondusif di lingkungan
Bank yang berujung pada peningkatan sifat kerja unggul
dan profesionalisme di setiap BNI Hi-Movers.
BNI berkomitmen melaksanakan GCG berlandaskan
pada integritas yang kokoh sehingga prinsip-prinsip
GCG dapat dilaksanakan oleh seluruh tingkatan
organisasi dan dilaksanakan pada seluruh aktivitas
BNI yang nantinya akan berpengaruh pada kegiatan
operasional perbankan agar dapat berjalan secara
konsisten dan berkesinambungan. Implementasi praktik
GCG BNI mengacu pada prinsip-prinsip dasar GCG
yakni Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban,
Independensi dan Kewajaran. Penerapan prinsip-prinsip
tersebut di lingkungan BNI, sudah disepakati oleh Dewan
Komisaris, Direksi, jajaran manajemen dan seluruh BNI Hi-
Movers guna menciptakan Bank yang senantiasa tumbuh
dan berdaya saing global, serta kuat dan bertahan dalam
menjalankan roda bisnisnya.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
550
Adapun penerapan prinsip-prinsip GCG BNI dapat diuraikan sebagai berikut:
Prinsip GCG
Transparansi
Akuntabilitas
Responsibilitas
Independensi
Kewajaran
Uraian
1. Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan
serta dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders) sesuai dengan haknya.
2. Bank mengungkapkan informasi yang meliputi tetapi tidak terbatas pada visi, misi, sasaran usaha,
strategi Bank, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, Pemegang Saham Pengendali,
pejabat eksekutif, pengelolaan risiko, sistem pengawasan dan pengendalian intern, status kepatuhan,
sistem dan implementasi good corporate governance serta informasi dan fakta material yang dapat
mempengaruhi keputusan pemodal.
3. Prinsip keterbukaan tetap memperhatikan ketentuan rahasia bank, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi
sesuai peraturan yang berlaku.
4. Kebijakan Bank harus tertulis dan dikomunikasikan kepada stakeholders dan yang berhak memperoleh
informasi tentang kebijakan tersebut.
1. Bank menetapkan sasaran usaha dan strategi untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada
stakeholders.
2. Bank menetapkan check and balance system dalam pengelolaan Bank.
3. Bank memiliki ukuran kinerja dari semua organ organisasi berdasarkan ukuran yang disepakati dan
sejalan dengan nilai-nilai Perseroan (Corporate Culture Values), sasaran usaha dan strategi Bank serta
memiliki rewards and punishment system.
4. Bank harus meyakini bahwa semua organ organisasi Bank mempunyai kompetensi sesuai dengan
tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam implementasi good corporate governance.
1. Bank berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential bank practices) dan menjamin kepatuhan
terhadap peraturan yang berlaku.
2. Bank sebagai good corporate citizen peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab
sosial secara wajar.
1. Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun dan tidak
terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta terbebas dari benturan kepentingan (conflict of interest).
2. Bank mengambil keputusan secara objektif dan bebas dari segala tekanan pihak manapun.
1. Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders asas kesetaraan dan kewajaran (equal
treatment).
2. Bank memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan
menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank serta membuka akses terhadap informasi sesuai
dengan prinsip keterbukaan.
Landasan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Dalam penerapan GCG di lingkup Bank, BNI mengacu
pada regulasi terkait, pedoman Tata Kelola Perusahaan
yang diterbitkan lembaga nasional dan internasional,
serta best practice yang berlaku di Indonesia maupun
internasional guna mendukung Tata Kelola Perusahaan
yang sesuai dengan standar dan measurable. Untuk
itu, BNI telah menempatkan GCG bukan hanya semata
untuk pemenuhan regulasi, namun juga sebagai bentuk
kesadaran pihak internal Bank dalam menjadikan BNI
sebagai perusahaan yang sehat dan wujud dari strategi
dan budaya perusahaan yang terus dipelihara serta
disempurnakan.
Dalam menjalankan implementasi GCG di setiap lini bisnis,
BNI berlandaskan pada berbagai ketentuan dan pedoman
sebagai berikut:
1. Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.
10 Tahun 1998 dan sebagaimana telah diubah sebagian
dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja;
2. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan sebagaimana telah diubah
sebagian dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja;
3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) pada BUMN sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-
09/MBU/2012;
4. Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/02/2015
tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan
Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas BUMN sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri BUMN No. PER-10/MBU/10/2020;
5. Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/2012
tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi
dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan
BUMN sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri BUMN No. PER-04/MBU/06/2020;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
551
6. Peraturan Menteri BUMN No. PER-11/MBU/11/2020
tentang Kontrak Manajemen dan Kontrak Manajemen
Tahunan Direksi BUMN;
7. Peraturan Menteri BUMN PER-11/MBU/07/2021
tentang Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan, dan
Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik
Negara;
8. Surat Edaran Menteri BUMN No. 2/MBU/07/2019
tentang Pengelolaan BUMN yang Bersih Melalui
Implementasi Pencegahan Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, dan Penanganan Benturan Kepentingan
serta Penguatan Pengawasan Intern;
9. Surat Menteri BUMN No. S-289/MBU/04/2020
tanggal 28 April 2020 tentang Penataan Direksi dan
Dewan Komisaris pada Anak Perusahaan dan Afiliasi
terkonsolidasi BUMN;
10. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 55/
POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi
Bank Umum;
11. Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang
Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik;
12. POJK No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata
Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan;
13. POJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan;
14. POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;
15. POJK No. 26/POJK.03/2015 tentang Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Terintegrasi
bagi Konglomerasi Keuangan;
16. POJK No. 56/PPOJK.04/2015 tentang Pembentukan
dan Pedoman Piagam Unit Audit Internal;
17. POJK No. 27/POJK.03/2016 Perihal Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama
Lembaga Jasa Keuangan;
18. POJK No. 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan Bank Umum;
19. POJK No. 1/POJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi
Audit Intern pada Bank Umum;
20. POJK No. 45/POJK.03/2020 tentang Konglomerasi
Keuangan;
21. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 12/
POJK.03/2021 tentang Bank Umum;
22. POJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;
23. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/
POJK.04/2016 Tentang Laporan Tahunan Emiten
atau Perusahaan Publik;
24. POJK No. 4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum;
25. POJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs website
Emiten atau Perusahaan Publik;
26. POJK No. 16/SEOJK.04/2021 tentang Keterbukaan
atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik;
27. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.
16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik;
28. SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan
Tata Kelola bagi Bank Umum;
29. SEOJK No. 15/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan
Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan;
30. SEOJK No. 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan;
31. SEOJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Tata Kelola
Perusahaan Terbuka;
32. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding)
Satuan Kerja Audit Terintegrasi tentang
Pengembangan Kualitas Audit bagi Konglomerasi
Keuangan BNI;
33. Piagam Korporasi Konglomerasi Keuangan BNI;
34. Berbagai pedoman implementasi GCG antara
lain Prinsip-prinsip Corporate Governance yang
dikembangkan oleh Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD), ASEAN
Corporate Governance Scorecard, dan Principles for
Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan
oleh Basel Committee on Banking Supervision.
Tujuan Penerapan Good
Corporate Governance
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di
lingkungan Bank bertujuan untuk:
1. Meningkatkan corporate value BNI dengan
menerapkan prinsip GCG yang terdiri dari Transparansi,
Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi serta
Keadilan dan Kewajaran dalam melaksanakan bisnisnya
agar BNI memiliki daya saing yang kuat, baik di tingkat
nasional maupun regional;
2. Mendorong setiap organ BNI untuk selalu menekankan
budaya GCG dalam setiap pengambilan keputusan
yang dilandasi nilai dan norma yang berlaku serta
tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
3. Meningkatkan kinerja BNI melalui programprogram
efisiensi Perusahaan yang tercipta dari
terimplementasinya budaya GCG di setiap organ BNI;
4. Meningkatkan kepercayaan investor dan menempatkan
BNI sebagai pilihan utama tempat berinvestasi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
552
Keterkaitan Good Corporate Governance
dengan Kinerja Perusahaan
Hasil implementasi GCG yang dilakukan secara berkelanjutan secara positif mempengaruhi kinerja BNI. Hal ini terbukti
dengan pencapaian BNI di sepanjang tahun 2021 baik dalam aspek keuangan, operasional maupun penghargaan
yang diraih. Peningkatan implementasi GCG berbanding lurus dengan peningkatan kinerja BNI secara keseluruhan.
Pengakuan pihak eksternal dalam bentuk berbagai penghargaan, baik terkait kinerja BNI, keterbukaan Informasi dan
juga implementasi GCG telah diperoleh, antara lain adalah:
1. Memperoleh Penghargaan sebagai “Most Trusted Company” dari The Indonesia Institute for Corporate Governance
pada tanggal 8 Desember 2021, dengan kenaikan skor sebesar 90,74 di tahun 2020 apabila dibandingkan dengan
skor tahun 2019 sebesar 91,60. Saat ini hanya terdapat 13 Perusahaan yang memiliki predikat “Most Trusted Company”;
2. Memperoleh predikat sebagai perusahaan yang “Very Good” dalam penerapan GCG berdasarkan standar ASEAN
Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2021 dari Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) pada
tanggal 14 Desember 2021. Skor ACGS BNI tahun 2021 adalah sebesar 97,33 (berada jauh di atas rata-rata 100
emiten dengan kapitalisasi terbesar di Indonesia dengan rata-rata skor 73,67). Skor BNI naik dibandingkan tahun
2020 dari 97,02 menjadi 97,33;
3. Memperoleh Juara 2 The Best Indonesia GCG Award VI-2021 untuk kategori Public Company - Bank Buku IV yang
diselenggarakan oleh Economic Review.
Selain pencapaian tersebut, BNI juga berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang baik di tahun 2021 dibandingkan
dengan tahun 2020 (Kinerja keuangan tahun 2020 disajikan kembali dengan memperhitungkan dampak dikeluarkannya
kinerja BNI Syariah) sebagai berikut:
1. Pendapatan bunga secara bersih mengalami peningkatan sebesar 12,4% menjadi Rp38,2 triliun;
2. Laba Bersih mengalami peningkatan 232,2% menjadi Rp10,9 triliun;
3. Pinjaman yang diberikan secara neto meningkat sebesar 4,3% menjadi Rp532,1 triliun;
4. Simpanan nasabah meningkat 15,5% menjadi Rp729,2 triliun;
5. Total Aset meningkat 14,9% menjadi Rp964,8 triliun;
6. Total Ekuitas meningkat 14,3% menjadi menjadi Rp126,5 triliun.
Perkembangan Penerapan GCG
Tahun
Aktivitas dan Kegiatan
2001 BNI berkomitmen untuk melaksanakan Tata Kelola Penyelenggaraan Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance). Komitmen tersebut dipelopori oleh Komisaris dan Direksi BNI dengan ditandatanganinya Surat Keputusan
Bersama Komisaris dan Direksi No. KEP/001/DK dan KP/001/DIR tanggal 3 Januari 2001 perihal Pelaksanaan Prinsip
Good Corporate Governance sebagaimana tercantum dalam Corporate Governance Handbook PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk yang kemudian dijadikan pedoman bagi Direksi dan Komisaris untuk mengelola BNI.
2002 Sebagai bagian dari komitmen untuk mengadakan perbaikan yang terus menerus atas implementasi corporate
governance, BNI melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut:
1. Membentuk Unit Kepatuhan dan Unit Anti Money Laundering di bawah tanggung jawab Divisi Hukum dan
Kepatuhan.
2. Membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi yang memiliki peran dan tanggung jawab dalam menyusun kriteria
penilaian kinerja bagi setiap anggota Komisaris dan Direksi serta melakukan penilaian struktur, sistem, dan
pelaksanaan kompensasi bagi Direksi dan memberi saran untuk perubahannya kepada Komisaris bila diminta.
3. Membentuk assessment center untuk memperbaiki proses/sistem seleksi posisi pejabat eksekutif.
4. Memperbaiki sistem informasi perbankan.
5. Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sebagai panduan bagi anggota
Komite Audit dalam melaksanakan tugas.
2003 BNI terus melakukan perbaikan corporate governance-nya, baik dari segi komitmen maupun kepatuhan terhadap
penerapannya. Setiap pegawai diharuskan menandatangani pernyataan kepatuhan terhadap Kode Etik Perilaku.
Salah satu usaha perbaikan Tata Kelola tersebut, maka pada tahun 2003, BNI membentuk Komite Eksekutif yang
bertugas membantu Direksi pada bidang-bidang tertentu, yakni:
1. Komite Asset & Liability Committee (ALCO).
2. Komite Manajemen Risiko.
3. Komite Kebijakan Kredit.
4. Komite Sumber Daya Manusia.
5. Komite Manajemen Teknologi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
553
Tahun
Aktivitas dan Kegiatan
2004 Berikut adalah pencapaian penting di bidang penerapan Tata Kelola Perusahaan selama tahun 2004:
1. Manajemen BNI telah menyetujui pembentukan Komite Good Corporate Governance yang bertugas membantu
Direksi dalam mengevaluasi dan mengoptimalkan efektivitas kebijakan maupun implementasi Tata Kelola
Perusahaan di lingkungan kerja BNI.
2. BNI dinilai sebagai salah satu dari lima Perusahaan publik dengan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam
survey yang diadakan oleh Standard & Poor’s Governance Services serta Corporate Governance and Financial
Reporting Center (CGFRC) yang berkantor pusat di Singapura.
3. Manajemen melaksanakan program Zero Fraud guna menumbuhkan praktik perbankan yang sehat dan
bertanggung jawab, kesadaran akan risiko, serta pengawasan melekat atas perilaku yang menyimpang. Melalui
program ini, BNI memberi imbalan bagi unit kerja yang berhasil mencapai Zero Fraud dalam operasinya dan
sebaliknya memberi sanksi kepada unit kerja yang gagal mencegah Fraud.
4. BNI membentuk Tim Etika Kerja yang bekerja di bawah Komite Sumber Daya Manusia. Secara berkala tim ini
mengevaluasi kemajuan etika kerja di lingkungan kerja BNI.
BNI telah meningkatkan akses para stakeholder terhadap seluruh informasi yang memiliki dampak material terhadap
BNI, termasuk laporan keuangan triwulanan, Laporan Tahunan, informasi mengenai penggunaan dana hasil corporate
action, informasi yang dapat mempengaruhi keputusan berinvestasi pemodal, hasil-hasil Rapat Umum Pemegang
Saham, serta peristiwa penting lainnya menyangkut BNI, baik melalui situs website BNI, laporan ke OJK, Bursa Efek,
media massa, paparan publik, maupun analis meeting.
2005 Komitmen BNI dalam peningkatan Tata Kelola dibuktikan dengan pembentukan suatu unit organisasi Pemantauan
GCG melalui Surat Keputusan Direksi No. KP/174/DIR/R tanggal 26 April 2005.
2006 Ditandatanganinya ‘Pernyataan Komitmen untuk Menerapkan Good Corporate Governance’ oleh segenap Direksi,
Komisaris, dan Pemimpin Divisi pada Rapat Kerja Perusahaan, yang selanjutnya diikuti oleh segenap pegawai di
seluruh jenjang organisasi dan diperbaharui setiap tahun.
2007 Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan ‘Pernyataan Komitmen untuk Menerapkan Good Corporate Governance’
di tahun sebelumnya, maka BNI menyusun program GCG antara lain:
1. GCG e-learning.
2. Buku Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komisaris dan Direksi BNI.
3. Buku Tuntutan Perilaku Insan BNI, yang terdiri dari Nilai-Nilai Budaya Kerja dan Perilaku Utama Insan BNI yang
disebut PRINSIP 46.
4. BNI memperoleh predikat sebagai Perusahaan Terpercaya dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception
Index yang diselenggarakan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA.
2008 Terkait penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dan pelaksanaan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian
Uang (UU TPPU), Divisi Kepatuhan bekerja sama dengan Divisi Teknologi Informasi telah mengembangkan dan terus
menyempurnakan sistem yang terintegrasi dengan sistem iCONS untuk mengidentifikasi transaksi keuangan yang
mencurigakan.
2009 BNI berhasil meningkatkan kinerja yang berdampak pada peningkatan laba hingga 103% dibandingkan tahun
sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari pelaksanaan GCG yang konsisten oleh segenap insan BNI.
2010 Peluncuran Whistleblowing System (WBS) secara terintegrasi agar transparansi terjaga dan pelaksanaannya dipahami
oleh segenap pegawai BNI. Penyempurnaan code of conduct pegawai BNI yang ditujukan agar terdapat peningkatan
kualitas pegawai BNI. Keikutsertaan BNI dalam peratingan/pemeringkatan implementasi GCG yang dilakukan oleh
lembaga pemeringkat independen, yaitu Center for Good Corporate Governance Universitas Gadjah Mada (CGCG
UGM), The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
2011 BNI meraih berbagai penghargaan dari berbagai institusi skala nasional maupun internasional. Beberapa penghargaan
besar diantaranya:
1. Best of The Best Company BUMN 2011.
2. The Most Admired ASEAN Enterprise Economics Challenges Award 2011.
3. Most Trusted Company dari The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG).
4. Tata kelola teknologi informasi BNI telah diakui kehandalannya dengan diberikannya IT Governance Award oleh
Kementerian BUMN.
2012 1. Hasil self assessment sesuai ketentuan Bank Indonesia di tahun 2011 dan 2012 menunjukkan tren yang stabil
dengan predikat komposit Sangat Baik.
2. Pembentukan Komite Anti Fraud yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/508/DIR/R tanggal
9 November 2012 perihal Pembentukan Komite Anti Fraud (KAF). Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, KAF dibantu oleh Unit Pengelolaan Ethics Management yang berada di Divisi Kepatuhan, yang salah
satu fungsinya sebagai liaison data dan pelaporan dengan Divisi/Unit lain serta pihak eksternal terkait Strategi Anti
Fraud dan mengelola database terkait Fraud yang ada di BNI.
2013 BNI meraih penghargaan:
1. Most Trusted Company Based on Investors and Analysts assessment Survey pada Good Corporate Governance
Award 2013.
2. Most Trusted Company Based on Corporate Governance Index (CGPI) pada Good Corporate Governance Award
2013.
3. Penghargaan sebagai The Best Bank in Indonesia in Developing Good Corporate Governance (GCG) dari
Asiamoney Magazine.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
554
Tahun
Aktivitas dan Kegiatan
2014 1. BNI terus melakukan peningkatan dan pembaharuan untuk meningkatkan Tata Kelola Perusahaan.
2. BNI juga terus mendukung pertumbuhan terhadap ekonomi dan lingkungan dengan menyelenggarakan program
Kampoeng BNI, PKBL, aktivitas CSR yang diselenggarakan BNI Syariah, dan komitmen terhadap program One
Billion Indonesian Trees (OBIT) yang telah menanam lebih dari 7 juta pohon dalam 7 tahun terakhir.
2015 BNI meraih penghargaan sebagai:
The Best State Owned Enterprise dan Top 50 Public Listed Companies dalam acara Good Corporate Governance
Award yang diselenggarakan The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
2016 BNI kembali meraih penghargaan sebagai:
1. The Best State Owned Enterprise dan Top 50 Public Listed Companies dalam acara Good Corporate Governance
Award yang diselenggarakan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
2. Most Trusted Company Based on Corporate Governance Index (CGPI) pada Good Corporate Governance Award
2016.
2017 BNI kembali meraih penghargaan sebagai:
1. Juara 1 Kategori BUMN Keuangan Listed dalam acara Annual Report Award 2016.
2. The Best State Owned Enterprise dan Top 50 Public Listed Companies dalam acara Good Corporate Governance
Award yang diselenggarakan The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
3. Most Trusted Company Based on Corporate Governance Index (CGPI) pada Good Corporate Governance Award
2017.
2018 BNI kembali meraih penghargaan sebagai:
1. The Best State Owned Enterprise dan Top 50 Public Listed Companies dalam acara Good Corporate Governance
Award yang diselenggarakan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
2. Most Trusted Based on Corporate Governance Index (CGPI) pada Good Corporate Governance.
2019 Upaya keras BNI untuk mempertahankan pelaksanaan GCG sesuai dengan best practice, ketentuan dan standar
membawa BNI sebagai:
1. The Best State Owned Enterprise dan Top 50 Public Listed Companies dalam acara Good Corporate Governance
Award yang diselenggarakan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
2. Most Trusted Based on Corporate Governance Index (CGPI) pada Good Corporate Governance.
3. The Best Good Corporate Governance Emiten dari IDX Channel.
Selain itu BNI juga melakukan digitalisasi dalam pelaksanaan Rapat Direksi dan pelaksanaan pemberian komitmen
GCG bagi segenap BNI Hi-Movers. Dalam upaya penyempurnaan penerapan GCG, perseroan juga aktif mengadakan
kerja sama dengan lembaga eksternal IICD dalam rangka meningkatkan penerapan GCG di BNI.
2020 BNI selalu berusaha terus melakukan upaya perbaikan dan melakukan inovasi-inovasi untuk mewujudkan salah satu
misi BNI “Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi industri”. Upaya tersebut
mendapat pengakuan dan penghargaan dari pihak eksternal dan Independen berupa:
1. Penghargaan sebagai “Most Trusted Company” dari The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG).
2. Predikat sebagai perusahaan yang “Very Good” dalam penerapan GCG berdasarkan standar ASEAN Corporate
Governance Scorecard (ACGS) dari Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD).
3. The Best GRC Overall for Corporate Governance & Performance 2020 (International Trade & Corporate Banking)
pada ajang GRC (Governance, Risk & Compliance) & Performance Excellence Award 2020 yang diadakan oleh
Businessweek Indonesia dan CEO Forum.
4. Penghargaan Peringkat I Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
2021 Pada tahun ini, BNI terus berupaya meningkatkan kinerja dengan mempertahankan pelaksanaan penerapan GCG dan
kembali berhasil memperoleh penghargaan, sebagai berikut:
1. Penghargaan sebagai “Most Trusted Company” dari The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG).
2. Predikat sebagai perusahaan yang “Very Good” dalam penerapan GCG berdasarkan standar ASEAN Corporate
Governance Scorecard (ACGS) dari Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD).
3. Memperoleh Juara 2 The Best Indonesia GCG Award VI-2021 untuk kategori Public Company - Bank Buku IV yang
diselenggarakan oleh Economic Review.
4. Selain itu, untuk memperkuat pengelolaan GCG, BNI melakukan perubahan pengelolaan GCG menjadi di bawah
koordinasi dua divisi atau unit kerja, yakni Divisi Kepatuhan dan Corporate Secretary. Hal ini dilaksanakan agar
pengelolaan GCG baik secara individual maupun terintegrasi lebih efektif lagi.
5. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BNI dengan Komisi Pemberantasan Korupsi perihal
Penanganan Pengaduan Dalam Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi berdasarkan PKS No. 67 Tahun
2021 dan No. DIR/153 tanggal 2 Maret 2021, yang bertujuan untuk membangun dan meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penanganan pengaduan baik secara internal maupun eksternal yang terintegrasi dengan mengutamakan
kerahasiaan dalam rangka optimalisasi pemberantasan tindak pidana korupsi di lingkungan kerja;
6. Sebagai bentuk implementasi GCG, manajemen menyetujui pembentukan Unit Satuan Anti Fraud berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. KP/291/DIR/R tanggal 28 Juni 2021 perihal pembentukan Organisasi Satuan
Anti Fraud (SAF) yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan Strategi Anti Fraud di BNI melalui aktivitas
pencegahan, deteksi, investigasi, pelaporan dan sanksi, pemantauan dan evaluasi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
555
Sepanjang tahun 2021, BNI telah melaksanakan implementasi GCG sebagai berikut:
Januari
1. Penyampaian Self Assessment GCG dan TKT posisi 30
Desember 2020 kepada OJK dan Kementerian BUMN;
2. Pelaksanaan e-learning Mandatory melalui BNI Smarter,
dengan materi antara lain: GCG, Anti Fraud Awareness,
Gratifikasi, APU-PPT, Sustainability Finance, Risk Culture
dan Budaya Kerja;
3. Penayangan video AKHLAK series dengan tema “BNI
Hi-Movers Tolak Gratifikasi dan Suap” selama 2 bulan
pada website BNI Corpu pada Januari & Februari 2021;
4. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
Januari 2021 dengan tema “Skim Stimulus untuk Debitur
Terdampak COVID-19”;
5. Penyampaian informasi perubahan komite audit pada
7 Januari 2021.
Februari
1. Sosialisasi dengan tema “Upaya dan Corrective Action
sebagai langkah preventif meminimalisir pengenaan
sanksi eksternal oleh Regulator” ke segenap Pimpinan
Wilayah/Cabang/Sentra pada 3 Februari 2021;
2. Laporan informasi atau fakta material sehubungan
dengan transaksi afiliasi penggabungan usaha antara
PT Bank BNI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT
Bank BRI Syariah pada 3 Februari 2021;
3. Pengumuman RUPS tahun buku 2020 pada 9 Februari
2021;
4. Penyampaian bukti iklan pengumuman RUPS tahun buku
2020 pada 9 Februari 2021;
5. Himbauan atas Penerimaan/Pemberian Gratifikasi terkait
Tahun Baru Imlek 2021 kepada Segenap Divisi/Satuan
yang diunggah di BNI Forum;
6. Penyampaian Laporan Tahunan tahun buku 2020 pada
tanggal 24 Februari 2021;
7. Penyampaian Laporan Berkelanjutan tahun buku 2020
pada tanggal 24 Februari 2021;
8. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
Februari 2021 dengan tema “Larangan Melakukan
Transaksi Tertentu antara Bank dengan Pihak Asing”.
Maret
1. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode Maret
2021 dengan tema “Pelaporan Data Penjaminan Simpanan
Berbasis Nasabah Bank Umum”;
2. Pemanggilan RUPS Tahunan tahun buku 2020 pada
tanggal 5 Maret 2021;
3. Penyampaian bukti iklan RUPS Tahunan tahun buku 2020
pada tanggal 5 Maret 2021;
4. Laporan informasi atau fakta material sehubungan
dengan roadshow dan pricing rencana penerbitan BNI
Tier II Capital Bonds 2021 pada 24 Maret 2021;
5. Pelaksanaan RUPS Tahunan tahun buku 2020 pada 29
Maret 2021;
6. Laporan informasi atau fakta material sehubungan
dengan penerbitan Tier II Subordinated Notes (BNI Tier
II Capital Bonds 2021 pada 31 Maret 2021;
7. Penyampaian ringkasan risalah RUPS Tahunan tahun
buku 2020 pada 31 Maret 2021;
8. Pemberitahuan pelaksanaan pembayaran dividen tunai
tahun buku 2020 pada 31 Maret 2021.
April
1. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
April 2021 dengan tema “Pahami, Cegah dan Laporkan
Benturan Kepentingan”;
2. Sharing Session terkait Integritas kepada segenap
GM (Pemimpin Divisi) di BNI secara berkelanjutan
selama bulan April-Mei 2021. GM KPN/Ketua UPG
mensosialisasikan Pengendalian Gratifikasi & Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP);
3. Himbauan atas Penerimaan/Pemberian Gratifikasi terkait
Idul Fitri 2021 kepada Segenap Divisi/Satuan/Unit dan
Kantor Wilayah yang diunggah di website BNI;
4. Sosialisasi kepada pihak internal dan eksternal melalui
pemasangan digital banner terkait Gratifikasi dan Sistem
Manajemen Anti Penyuapan SMAP di media-media
internal BNI;
5. Pemaparan dan Diskusi Laporan Riset ASEAN CG
ScoreCard oleh IICD.
Mei
1. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode Mei
2021 dengan tema “Outlet Compliance Review (OCR)”;
2. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode Mei
2021 dengan tema “Penyesuaian Ketentuan Rasio Loan
To Value (LTV) BNI Griya tekait Peraturan Bank Indonesia
(PBI) No. 23/2/PBI/2021;
3. Sharing Session terkait Integritas kepada segenap
GM (Pemimpin Divisi) di BNI secara berkelanjutan
selama bulan April-Mei 2021. GM KPN/Ketua UPG
mensosialisasikan Pengendalian Gratifikasi & Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP);
4. Himbauan pencegahan gratifikasi terkait Hari Raya Idul
Fitri 1442H tahun 2021 pada 7 Mei 2021;
5. Iklan himbauan pencegahan gratifikasi terkait hari raya
Idul Fitri 1442H tahun 2021 pada 7 Mei 2021;
6. Webinar oleh Dir. HN melalui BNI Corpu Live Streaming
dengan materi “Penegakan Integritas dalam Proses
Perkreditan” pada 10 Mei 2021.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
556
Juni
1. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode Juni
2021 dengan tema” Seperti Apakah Badan Usaha Milik
Desa itu?”;
2. Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi dan Anti Suap ke
segenap pegawai Kantor Wilayah Denpasar;
3. Sosialisasi ke segenap Head of Region (HOR) terkait
Pengendalian Gratifikasi & Sistem Manajemen Anti
Penyuapan (SMAP) sebagai bagian dari Risiko
Operasional;
4. Webinar wajib Good Corporate Governance – Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang di dalamnya
terdapat materi Pengendalian Gratifikasi, pada tanggal
21 Juni 2021;
5. Sosialisasi SMAP melalui webinar kepada segenap BNI
Hi-Movers pada 21 Juni 2021 diikuti oleh 21.975 pegawai
yang disampaikan oleh Unit Pengendalian Gratifikasi
(UPG) dan Konsultan Robere;
6. Sosialisasi GCG kepada pegawai-pegawai Officer
Development Program.
Juli
1. Peyampaian Self Assessment GCG dan TKT periode Juni
2021 kepada OJK;
2. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode Juli
2021 dengan tema “Pemberian Preferensi Harga bagi
Barang dan/atau Jasa yang Memiliki Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN)”;
3. Sosialisasi GCG, Gratifikasi dan Anti Fraud Awareness di
Wilayah Bandung;
4. Laporan informasi dalam rangka pembelian kembali
saham dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara
signifikan BNI pada 21 Juli 2021;
5. Webinar wajib bagi segenap mitra bisnis/Rekanan BNI
mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
termasuk di dalamnya materi Pengendalian Gratifikasi pada
tanggal 22 Juli 2021 yang disaksikan oleh segenap mitra
bisnis/Rekanan dan BNI Hi-Movers melalui Live Youtube
BNI Corpu dan Aplikasi BNI Smarter.
Agustus
1. Penandatanganan Pakta Integritas Direksi pada 12
Agustus 2021;
2. Penandatanganan Pakta Integritas Dewan Komisaris
pada 13 Agustus 2021;
3. Penyampaian modul/materi GCG serta Gratifikasi dan
Anti Suap pada pelatihan Officer Development Program;
4. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
Agustus 2021 dengan tema “Screening KYC on Board”;
5. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
Agustus 2021 dengan tema “Rahasia Bank”.
September
1. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
September 2021 dengan tema “User-ID and Password
is Yours and Yours Only”;
2. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
September 2021 dengan tema “BNI & Aktivitas Pajaknya”;
3. Penyampaian hasil public expose tahunan pada 9
September 2021;
4. Webinar wajib bersama Ketua KPK yang dihadiri
oleh segenap Direksi dan Dewan Komisaris serta
unsur Pemimpin Divisi/satuan/Wilayah, dengan tema
“Pencegahan Korupsi di Sektor Perbankan” pada 21
September 2021 yang disaksikan oleh segenap BNI Hi-
Movers melalui Live Youtube BNICorpu dan Aplikasi BNI
Smarter;
5. Webinar GCG “Fraud Awareness Series” IT Fraud tanggal
1 September 2021;
6. Pelaporan informasi atau fakta material sehubungan
dengan rencana penerbitan AT-1 Perpetual Non Cumulative
Capital Securities pada 17 September 2021;
7. Pelaporan informasi atau fakta material sehubungan
dengan penyelesaian penerbitan AT-1 Perpetual Non
Cumulative Capital Securities pada 27 September 2021;
8. Laporan informasi sehubungan dengan operasional entitas
BNI Securities Pte. Ltd. pada 10 September 2021.
Oktober
1. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
Oktober 2021 dengan tema “Penyediaan Dana Kepada
Selain Pihak Terkait (Kelompok Peminjam)”;
2. Pelaporan informasi atau fakta material sehubungan
dengan persetujuan OJK terkait pencatatan BNI AT-1
Perpetual Non Cumulative Capital Securities pada 1
Oktober 2021;
3. Webinar GCG “Fraud Awareness Series” Pengawalan
Risiko dan Pengembangan Bisnis Internasional tanggal
28 Oktober 2021.
November
1. Pelatihan online bagi pegawai baru (ODP) terkait
penerapan Good Corporate Governance;
2. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
November 2021 dengan tema “Sistem Manajemen Anti
Penyuapan”.
Desember
1. Himbauan tertulis ke segenap unit mengenai larangan
menerima gratifikasi dalam rangka Natal 2021 dan Tahun
Baru 2022;
2. Updating Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2021
tanggal 8 Desember 2021;
3. Penghargaan sebagai “Most Trusted Company” dari The
Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG)
tanggal 8 Desember 2021;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
557
4. Publikasi Anti Gratifikasi terkait Hari Natal 2021 dan Tahun
Baru 2022 di Investor Daily pada tanggal 14 Desember
2021 dan website Perseroan;
5. Pemasangan poster larangan menerima gratifikasi tanggal
14 Desember 2021 di segenap Divisi/Satuan;
6. Pelaporan informasi atau fakta material sehubungan
dengan transaksi afiliasi BNIS sebagain lead advisor pada
20 Desember 2021;
7. Pelatihan online bagi pegawai baru (ODP) terkait
penerapan Good Corporate Governance tanggal 27
Desember 2021;
8. Refleksi AKHLAK BUMN Pada 30 Desember 2021;
9. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
Desember 2021 dengan tema “Pemantauan Transaksi
melalui Suspect Account to Verify”;
10. Penerbitan Compliance Reminder (CORE) periode
Desember 2021 dengan tema “RUPS Elektronik”.
Peningkatan Kualitas
Penerapan Tata Kelola Bank
Upaya peningkatan kualitas penerapan GCG merupakan
langkah BNI dalam menciptakan, mengembangkan serta
memperbaiki diri agar selaras dengan prinsip-prinsip
GCG. Hal ini diwujudkan dengan penyusunan Roadmap
yang digunakan sebagai acuan dalam mendukung praktik
implementasi GCG. BNI senantiasa melakukan evaluasi
penerapan Tata Kelola Perusahaan secara berkelanjutan,
sehingga penerapan Tata Kelola Perusahaan akan selalu
mengalami peningkatan. Untuk itu, BNI memiliki upaya
dalam meningkatkan kualitas penerapan GCG yang secara
konsisten direalisasikan dengan cara sebagai berikut:
1. Review pedoman/kebijakan terkait dengan Tata Kelola
Perusahaan baik untuk BNI maupun terintegrasi di
konglomerasi keuangan BNI untuk disesuaikan dengan
ketentuan regulator, pedoman dan best practice terbaru;
2. Penyusunan inisiatif hal-hal baru terkait dengan
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, termasuk di
dalamnya updating ketentuan baru kepada Direksi
dan Dewan Komisaris, program GCG campaign, dan
sebagainya;
3. Peningkatan kualitas penerapan GCG antara lain
melalui Compliance Index termasuk penyempurnaan
metode perhitungannya, penguatan organisasi
dengan membentuk Satuan Anti Fraud, implementasi
Whistleblowing System (WBS), program Pengendalian
Gratifikasi dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan
(SMAP) serta pelaksanaan Forum Governance, Risk and
Compliance (GRC) di segenap Unit;
4. Penyusunan Laporan terkait Tata Kelola Perusahaan,
diantaranya Laporan Tata Kelola, Laporan Tata Kelola
Terintegrasi, Laporan Corporate Secretary, serta laporan
terkait lainnya;
5. Sarana Pengaduan Eksternal terkait GCG untuk
mendorong kesadaran BNI Hi-Movers agar senantiasa
berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip GCG sebagai
suatu budaya, BNI juga melibatkan peran serta
masyarakat/publik sebagai pengawas implementasi
GCG di BNI antara lain dengan menyediakan sarana
bagi masyarakat umum (publik) untuk menyampaikan
keluhan serta pengaduan terjadinya pelanggaran Tata
Kelola Perusahaan yang dilakukan oleh pegawai BNI
melalui sarana pelaporan Whistleblowing System (WBS)
antara lain melalui website, telepon, email, surat, SMS/
Whatsapp.
Masyarakat yang merasa dirugikan oleh perbuatan BNI Hi-
Movers atau mengetahui adanya perbuatan pegawai BNI
yang menyimpang dari prinsip Tata Kelola Perusahaan dapat
menginformasikan melalui saluran WBS.
Pengaduan atau keluhan yang diterima melalui saluran
WBS BNI selain dimaksudkan untuk membantu proses
penyelesaian permasalahan yang dihadapi pihak yang
menyampaikan keluhan/informasi juga diharapkan dapat
menjadi bahan review/masukan serta evaluasi bagi BNI
untuk melakukan perbaikan secara terus menerus serta
meningkatkan kualitas penerapan GCG di BNI sehingga
dapat menekan terjadinya tindakan penyimpangan atau
pelanggaran prinsip GCG oleh pegawai BNI.
Awareness
Sosialisasi GCG
Sosialisasi terkait GCG di sepanjang tahun 2021 telah
dilakukan di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah serta
Entitas Anak. Adapun kegiatan sosialisasi tersebut
meliputi pemaparan mengenai prinsip-prinsip GCG,
contoh implementasi, serta ketentuan terbaru yang terkait
dengan GCG. Dengan sosialisasi ini diharapkan para BNI
Hi-Movers memiliki tekad serta komitmen bersama untuk
mewujudkan implementasi GCG di BNI.
Program Induksi Pegawai Baru
Pegawai baru merupakan cikal bakal BNI Hi-Movers yang
nantinya akan belajar, tumbuh dan berkembang di BNI.
Sebagai tunas atau cikal bakal maka pembekalan corporate
value sangat penting, karena dalam pembekalan tersebut
akan ditanamkan nilai-nilai GCG dan Kode Etik yang
diharapkan nantinya akan bermanfaat dalam perjalanan
karier di BNI. Pembekalan diberikan oleh Unit GCG yang
bekerja sama dengan BNI Corporate University untuk
memberikan jam pembekalan khusus terkait GCG dan Kode
Etik bagi pegawai baru.
Komitmen Tata Kelola
Sebagai komitmen dalam menegakkan penerapan GCG,
BNI melakukan penandatanganan Komitmen Tata Kelola
(Pakta Integritas, Deklarasi Gratifikasi dan Anti Suap)
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
558
yang dilakukan dalam jangka waktu setahun sekali. Setiap
pegawai baik dari berbagai tingkat jenjang jabatan wajib
memahami dan mengirim komitmen Tata Kelola. Pengisian
komitmen dilakukan melalui DigiHC, yakni platform
komunikasi dan informasi human capital yang diakses
melalui handphone/telepon genggam, tablet, dan gadget
serupa lainnya.
Program ini dilakukan untuk menekankan kepada para
BNI Hi-Movers akan pentingnya nilai-nilai dalam komitmen
dimaksud. Komitmen Tata Kelola dimaksud menyatakan
antara lain bahwa BNI Hi-Movers berkomitmen untuk:
1. Senantiasa melaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik, benar dan penuh tanggung jawab
serta menerapkan AKHLAK sebagai nilai-nilai utama
BUMN, Prinsip 46, Kode Etik BNI, mematuhi ketentuan
internal perusahaan, hukum dan peraturan perundangundangan
yang berlaku serta prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance);
2. Bertindak objektif dan berpegang teguh pada nilai etika
dan moral, adil, transparan, konsisten serta menjunjung
tinggi kejujuran dan komitmen serta selalu mendorong
seluruh mitra kerja untuk mengedepankan praktik bisnis
beretika, sehat dan transparan;
3. Berperan aktif untuk mencegah dan memberantas
Fraud dengan tidak melakukan maupun mentolerir
segala bentuk Fraud yang terjadi di lingkungan BNI
dan bersedia melaporkan tindakan Fraud melalui media
pelaporan yang ada di BNI;
4. Menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN), antara lain dengan
menerapkan dan memastikan Sistem Manajemen Anti
Penyuapan (SMAP) dan/atau Pengendalian Gratifikasi
yang diwujudkan melalui aktivitas antara lain namun
tidak terbatas pada tidak memberikan, menjanjikan
dan/atau menerima imbalan dalam bentuk apapun
kepada atau dari nasabah dana maupun debitur,
vendor, rekanan, mitra kerja, regulator/pengawas dan/
atau pihak lainnya baik eksternal maupun internal;
5. Menghindari diri dari segala bentuk kemungkinan
benturan kepentingan (conflict of interest) dalam
melaksanakan tugas, serta tidak mempengaruhi
independensi Insan BNI lainnya;
6. Bekerja dengan penuh kehati-hatian (duty of care and
loyalty) dan profesional dalam kegiatan operasional
BNI diantaranya pengadaan barang maupun jasa,
Pengelolaan SDM, pemberian penyediaan dana dan
pengelolaan kegiatan usaha lainnya demi kepentingan
BNI;
7. Tidak menggunakan dana pribadi sebagai dana
talangan dan/atau rekening pribadi untuk kepentingan
kegiatan operasional perusahaan;
8. Menjaga seluruh data-data yang berhubungan dengan
keterangan mengenai nasabah penyimpan dan/atau
nasabah peminjam berikut nominal simpanan dan/
atau nominal pinjamannya dengan tidak memberikan
data-data tersebut kepada pihak lain di luar BNI kecuali
ditentukan lain berdasarkan Undang-Undang atau
peraturan lain;
9. Tidak menggunakan informasi dan data perusahaan
untuk kepentingan pribadi atau pihak lain dimana hal
tersebut dilarang berdasarkan ketentuan internal dan
eksternal, seperti insider trading, penyalahgunaan data
perusahaan, dan sebagainya;
10. Bertindak adil dan setara dalam memenuhi hak-hak
stakeholder;
11. Menggunakan media sosial secara profesional, tidak
bertentangan dengan moralitas, menjaga nama baik
dan rahasia perusahaan serta tunduk pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
12. Bersedia dikenakan sanksi apabila dalam pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab saya sebagai Insan BNI
terbukti tidak melaksanakan komitmen sebagai tersebut
di atas.
Internalisasi
BNI memahami bahwa Corporate Culture memberikan
kontribusi pada bentuk sikap (attitude). Bentuk sikap inilah
yang akan membentuk kepribadian dari tiap individu pada
suatu perusahaan, sehingga kumpulan attitude ini membentuk
interaksi antar individu dan integritas yang selanjutnya akan
memunculkan karakter yang ada pada suatu perusahaan.
Internalisasi Corporate Culture termasuk di dalamnya
penerapan atas prinsip Tata Kelola Perusahaan di BNI dilakukan
melalui berbagai macam tools, yang dapat memudahkan
proses adopsi nilai-nilai yang nantinya dapat diterapkan dalam
melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Tools yang digunakan
antara lain dalam bentuk:
1. Pembacaan Prinsip 46 dan Kode Etik BNI pada setiap
hari mutu yang diadakan 1 (satu) bulan sekali di tiap
unit maupun pada morning briefing;
2. Metode self education melalui e-learning GCG dan DEEP
46 (Daily Exercise Employee Program) melalui BNI
Smarter dan DigiHC yang memberikan kemudahan
pembelajaran GCG untuk para BNI Hi-Movers;
3. Pelatihan online dan webinar dengan narasumber yang
melibatkan pihak internal dan eksternal professional,
antara lain:
a. Pelatihan Risiko Operasional;
b. Brevet Budaya Disiplin Eksekusi;
c. Pelatihan Literasi International Banking;
4. Penyebaran dan pemasangan poster serta e-leaflet
anti gratifikasi dan penegakan GCG pada tiap unit, BNI
Forum, website sehingga para pegawai dapat aware
setiap saat;
5. Kemudahan akses Kode Etik dan Corporate Culture
melalui website BNI yang dapat diakses kapanpun dan
di manapun;
6. Kompetisi terkait GCG dengan maksud dan tujuan untuk
menumbuhkan awareness segenap BNI Hi-Movers selalu
mematuhi dan melaksanakan komitmen Tata Kelola
Perusahaan;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
559
7. Video Anti Gratifikasi dan Anti Fraud yang disampaikan
oleh Direksi;
8. Modul pembelajaran dalam berbagai format seperti
e-book, podcast, bite size video learning, serta
gamification.
9. Learnes’s Virtual Assistant (LeVA) yang merupakan
aplikasi chatbot berbasis artificial intelligence yang
dapat di akses dengan voice dan typing command.
10. BNI Learning Wallet (BLW) yang merupakan kebebasan
menentukan pembelajaran melalui anggaran
pembelajaran individu.
Eksternalisasi
Eksternalisasi GCG melekat kaitannya dengan prinsip
transparansi dan kewajaran, di mana prinsip keterbukaan
senantiasa memperhatikan ketentuan rahasia Bank dan
rahasia jabatan serta memperlakukan stakeholder dan
masyarakat dengan perlakuan yang adil dan kesempatan yang
sama sesuai dengan proporsinya. BNI mengimplementasikan
eksternalisasi GCG kepada stakeholder dan masyarakat
luas melalui berbagai macam sarana yaitu sebagai berikut:
1. RUPS
RUPS merupakan sarana media komunikasi stakeholder
kepada Perseroan dan merupakan perwujudan
penyelenggaraan prinsip GCG, karena di dalam RUPS
dipaparkan perwujudan tanggung jawab Pengurus
Perseroan dari berbagai aspek. Penjelasan RUPS
lebih rinci dapat dilihat pada Bagian RUPS Bab Tata
Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini. Hak-Hak
Pemegang Saham dan Fungsi Kepemilikan Hak-hak
Pemegang Saham senantiasa dilindungi dan difasilitasi, di
BNI hak Pemegang Saham diimplementasikan diantaranya
melalui pembayaran dividen, hak mengajukan pertanyaan
dalam RUPS, hak memperoleh informasi, dan hak untuk
menyetujui/tidak menyetujui keputusan RUPS melalui
kartu suara yang diberikan pada saat RUPS.
Monitoring Penerapan Good Corporate Governance
2. Disclosure dan Transparansi
Sebagai wujud pilar transparansi dalam prinsip GCG,
maka BNI terus berupaya untuk memberikan keterbukaan
informasi kepada para stakeholder dan masyarakat luas
melalui berbagai macam sarana diantaranya melalui
Laporan Tahunan, website BNI, media massa, portal
Sistem Pelaporan Elektronik bagi Emiten IDX, serta
pemberitahuan kepada regulator melalui hardcopy
maupun sarana pelaporan elektronik. Mengingat status
BNI sebagai emiten, maka keterbukaan informasi ini dirasa
sangat penting sebagai media komunikasi perusahaan
terbuka, keterbukaan informasi dilakukan dengan
berpedoman pada ketentuan pasar modal yang berlaku.
3. Perlakuan Setara
Seluruh Pemegang Saham BNI termasuk Pemegang
Saham Minoritas dan Pemegang Saham Asing
diperlakukan setara. Seluruh Pemegang Saham diberikan
kesempatan yang sama untuk mendapatkan informasi.
Perlakuan ini diterapkan di BNI dalam rangka pemberian
informasi baik dalam rangka Corporate Action maupun
dalam keterbukaan informasi yang diatur dalam
ketentuan pasar modal. Seluruh masyarakat diberikan
kesempatan yang sama untuk mendapatkan informasi
dan menyampaikan kritik/saran kepada Bank. Informasi,
kritik dan/atau saran dapat diakses melalui website BNI
dan layanan BNI Call 1500046.
4. Mewujudkan Citra Positif Bank
Praktik GCG yang sehat dari seluruh pihak internal
Perusahaan dan stakeholder dapat meningkatkan citra
Perusahaan tersebut kepada publik luas dalam jangka
panjang sehingga trust kepada perseroan akan terus
terjaga. Dalam era digital, BNI berupaya memanfaatkan
berbagai tools untuk meningkatkan citra positif perseroan
melalui berbagai media diantaranya melalui media cetak
(surat kabar, tabloid, majalah), media elektronik (radio
dan televisi) dan cyber media (website, twitter, instagram,
email, portal berita, facebook, blog dan media sosial
lainnya). Pemanfaatan media untuk mendukung praktik
GCG dilakukan untuk penyebarluasan anti gratifikasi, anti
fraud, GCG awareness, WBS, dan sebagainya.
1 2 3 4
Optimalisasi fungsi
pengawasan
terhadap tugas dan
tanggung jawab tiap
pegawai, dilakukan
di tiap unit oleh
atasan langsung,
unsur Pimpinan unit,
Kontrol Internal
maupun Satuan
Audit Internal.
Penyusunan dan
monitoring Key
Performance Indicator
(KPI). Pimpinan
unit memiliki peran
aktif dalam proses
monitoring KPI.
Branch Performance
Reward yaitu reward
yang dilakukan
terhadap cabangcabang
dengan
penilaian operasional,
bisnis, dan upaya
perbaikan.
Know Your Employee
(KYE) sebagai salah
satu upaya pengawasan
melekat terhadap pegawai.
Atasan langsung wajib
melakukan pengawasan
terhadap pegawai di
bawah supervisinya
untuk memastikan tidak
terjadi kecurangan/Fraud
dengan memperhatikan
apakah terdapat indikasi
yang perlu mendapatkan
perhatian lebih lanjut
(irregularities).
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
560
Struktur dan Mekanisme
Good Corporate Governance
Implementasi GCG di BNI mengacu pada roadmap yang telah disusun, melalui 3 (tiga) kelompok proses utama
(structure, process dan outcome), serta berlandaskan pada prinsip-prinsip GCG.
Governance Governance
Output Principles
Process
Structure
Transparency
Prinsip-Prinsip GCG
Accountability
Komite Dewan
Komisaris
Internal Audit
Responsibility
Organ-organ Utama
RUPS
Dewan Komisaris
Direksi
Organ-Organ Pendukung
Komite Direksi
Corporate
Secretary
Kebijakan-kebijakan Perusahaan
dan Alur Proses Pelaporan
Implementasi GCG
Independency
Enterprises Risk
Management
Compliance Unit
Awareness Internalisasi Assessment Eksternalisasi Monitoring/Evaluasi
Pertumbuhan Kinerja dan Peningkatan Skor Assessment GCG (GCPI, ACGS, SA, KPKU )
Fairness
Struktur Organ Tata Kelola
Struktur tata kelola di BNI terdiri dari organ utama yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris,
dan Direksi serta organ penunjang antara lain komite-komite di bawah Dewan Komisaris, Komite-komite di bawah
Direksi, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan.
Setiap organ Bank mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG yang efektif dengan berkewajiban menjalankan
fungsinya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja, melindungi
harapan pemangku kepentingan dan meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Bagi BNI, penerapan serta pengembangan GCG di lingkup Bank dan Entitas Anak menjadi hal penting dalam menjaga
kesinambungan usaha Perusahaannya. Melalui prinsip tersebut, BNI yakin dapat tangguh menghadapi persaingan
yang semakin ketat.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
561
Struktur Organ Tata Kelola
Rapat Umum
Pemegang Saham
Elect & Dismisses
Direksi
Check & Balances
Dewan Komisaris
Satuan Audit Internal
Review
Internal Audit
Reports
Divisi Kepatuhan
Unit GCG
Reports to
Review
Compliance
Report
Sekretaris Dewan
Komisaris
Komite Audit
Corporate Secretary
• Divisi Manajemen Risiko Bank
• Divisi Tata Kelola Kebijakan
Review Risk
Independent Auditor
Komite Pemantau Risiko
Management reports
Komite Produk
Komite Manajemen
Terintegrasi
Komite Human Capital
(SDM)
Komite Asset dan Liability
Komite Manajemen Risiko
& Anti Fraud
Sub Komite
Manajemen Risiko
Komite Manajemen Kinerja
Komite Manajemen
Teknologi
Komite Kebijakan
Prosedur & Perkreditan
Komite Manajemen Risiko
Terintegrasi
Komite Nominasi &
Remunerasi
Komite Tata Kelola
Terintegrasi
Fungsi Kepatuhan
Terintegrasi
Fungsi Audit Intern
Terintegrasi
Fungsi Manajemen Risiko
Terintegrasi
Fungsi Pengelolaan
Perusahaan Anak
Sub Komite Anti-Fraud
Governance Structure
Proses penerapan GCG oleh organ Perusahaan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya didukung oleh berbagai
kebijakan/pedoman yang disebut dengan infrastruktur GCG. Infrastruktur GCG yang telah dimiliki oleh BNI antara
lain adalah:
1. Anggaran Dasar Perseroan No. 23 tanggal 20 April 2021 telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi
Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-AH.01.03-0264697
Tahun 2021 tanggal 26 April 2021. Anggaran Dasar tersebut dapat diakses dan diunduh di website Perseroan:
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/anggarandasarbni;
2. Kode Etik BNI sebagai Pedoman Perilaku BNI Hi-Movers (Code of Conduct). Kode etik tersebut dapat diakses
dan diunduh di website Perseroan: https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/kodeetik;
3. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang telah diperbaharui melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris
No. KEP/0049/DK/2017 tanggal 26 Oktober 2017. Pedoman tersebut dapat diakses dan diunduh di website
Perseroan: https://bni.co.id/Portals/1/BNI/Perusahaan/Docs/SK%20Pedoman%20dan%20Tata%20Tertib%20
Kerja%20Dewan%20Komisaris616.pdf;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
562
4. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi yang telah
diperbaharui melalui Surat Keputusan Direksi BNI No.
KP/228/DIR/R tanggal 29 Juni 2018. Pedoman tersebut
dapat diakses dan diunduh di website Perseroan:
https://tinyurl.com/TataTertibKerjaDireksiBNI;
5. Piagam Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit
yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris melalui
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/007/
DK/2021 tanggal 15 April 2021. Piagam tersebut dapat
diakses dan diunduh di website Perseroan: https://
tinyurl.com/PiagamKomiteAuditBNI;
6. Piagam Komite Pemantau Risiko yang telah disetujui
oleh Dewan Komisaris melalui Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. KEP/028/DK/2017 tanggal
18 Mei 2017. Piagam tersebut dapat diakses dan
diunduh di website Perseroan: https://tinyurl.com/
PiagamKomitePemantauRisikoBNI;
7. Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi yang
telah disahkan melalui Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. KEP/048/DK/20 tanggal 22
Oktober 2020. Piagam tersebut dapat diakses dan
diunduh di website Perseroan: https://tinyurl.com/
PiagamKomiteRemunerasiBNI;
8. Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi yang telah
disetujui oleh Dewan Komisaris melalui Surat
Keputusan Dewan Komisaris BNI No. KEP/049/
DK/2020 tanggal 22 Oktober 2020. Piagam
tersebut dapat diakses dan diunduh di website
Perseroan:https://tinyurl.com/PiagamKomiteTKTBNI;
9. Corporate Governance Handbook (Pelaksanaan
Prinsip Good Corporate Governance). Prinsipprinsip
tersebut dapat diakses dan diunduh
di website Perseroan:https://tinyurl.com/
CorporateGovernanceHandbookBNI
10. Updating Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan BNI berdasarkan Persetujuan
Dewan Komisaris No. DK/22 tanggal 8 Desember
2021 dan Persetujuan Direksi No. DIR/947 tanggal
1 Desember 2021. Pedoman tersebut dapat diakses
dan diunduh di website Perseroan:https://tinyurl.com/
TKTKonglomerasiKeuanganBNI;
11. Kebijakan Umum Manajemen Risiko Terintegrasi yang
telah disetujui oleh Dewan Komisaris melalui Surat
Dewan Komisaris No. DK/120 tanggal 30 Desember
2020 dan dituangkan dalam e-PP No. IN/592/
ERM/004 tanggal 09 Agustus 2021;
12. Piagam Audit Intern yang telah diperbaharui melalui
Surat Keputusan Direksi BNI No. KP/139/DIR/R
tanggal 14 April 2021. Piagam tersebut dapat diakses
dan diunduh di website perseroan: https://tinyurl.
com/PiagamAuditInternBNI;
13. Pedoman Benturan Kepentingan yang telah
dituangkan dalam Pedoman Perusahaan Online (e-
PP) No. IN/695/KMP/001 tanggal 29 Oktober 2014;
14. Pedoman Sekretaris Perusahaan yang telah disahkan
melalui Surat Keputusan Direksi No. KP/356/DIR/R
tanggal 2 September 2016;
15. Pedoman Perusahaan Transaksi Efek yang Dilarang
dan Tidak Dilarang Bagi Orang Dalam, yang telah
dituangkan dalam Pedoman Perusahaan Online (e-
PP) No. IN/707/KMP/001 tanggal 27 Desember 2018;
16. Pedoman Perusahaan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), yang
telah dituangkan dalam Pedoman Perusahaan Online
(e-PP) No. IN/10/KPN/002 tanggal 5 Januari 2021;
17. Pedoman Perusahaan Pengadaan, yang telah
dituangkan dalam Pedoman Perusahaan Online (e-
PP) No. IN/948/PGV/011 tanggal 8 Desember 2021;
18. Pedoman Perusahaan Tata Kerja Kepatuhan, yang
telah dituangkan dalam Pedoman Perusahaan Online
(e-PP) No. IN/963/KPN/002 tanggal 14 Desember
2021;
19. Pedoman Pelaksanaan Kepatuhan: Whistleblowing
System, yang telah dituangkan dalam Pedoman
Perusahaan Online (e-PP) No. IN/604/KPN/003
tanggal 16 Oktober 2020;
20. Pedoman Pelaksanaan Kepatuhan: Strategi Anti Fraud,
yang telah dituangkan dalam Pedoman Perusahaan
Online (e-PP) No. IN/283/KPN/003 tanggal 18 Mei
2020;
21. Pedoman Pelaksanaan Kepatuhan: Sistem Manajemen
Anti Penyuapan, yang telah dituangkan dalam
Pedoman Perusahaan Online (e-PP) No. IN/725/
KPN/003 tanggal 24 September 2021;
22. Pedoman Pelaksanaan Kepatuhan: Pengendalian
Gratifikasi, yang telah dituangkan dalam Pedoman
Perusahaan Online (e-PP) No. IN/709/KPN/002
tanggal 2 Desember 2020;
23. Pedoman Perusahaan Aktivitas Hubungan Investor,
yang telah dituangkan dalam Pedoman Perusahaan
Online (e-PP) No. IN/41/KMP/001 tanggal 26 Januari
2015;
24. Pedoman Perusahaan Perencanaan Strategis: Rencana
Bisnis Bank, yang telah dituangkan dalam Pedoman
Perusahaan Online (e-PP) No. IN/401/REN/002
tanggal 30 Agustus 2017;
25. Pedoman Perusahaan Manajemen Mutu Laporan
Keuangan Publikasi, yang telah dituangkan dalam
Pedoman Perusahaan Online (e-PP) No. IN/749/
PKU/002 tanggal 28 September 2021;
26. Pedoman Aktivitas Pemantauan GCG dan Laporan
Penilaian Sendiri yang tertuang dalam e-PP No.
IN/462/KMP/001 tanggal 22 Oktober 2015;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
563
27. Pedoman Kerja Komite Asset & Liability (ALCO) yang telah disetujui oleh Direksi melalui Surat Keputusan Direksi
No. KP/437/DIR/DIR/R tanggal 22 September 2021 tentang Penataan Komite Asset & Liability (ALCO);
28. Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud Kapital yang telah disetujui oleh Direksi melalui Surat
Keputusan Direksi No. KP/484/DIR/DIR/R tanggal 26 Oktober 2021 tentang Penataan Komite Manajemen Risiko
dan Anti Fraud;
29. Pedoman Kerja Komite Kebijakan Perkreditan dan Bisnis yang di dalamnya terdapat Sub-Komite Kebijakan
Perkreditan (KKP), Sub-Komite Komite Prosedur Perkreditan (KPP) dan Sub-Komite Bisnis (KBI). Komite Kebijakan
Perkreditan dan Bisnis (KRB) dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi No. KP/333/DIR/R tanggal 21 Agustus
2019 dengan keanggotaan yang diperbaharui melalui memo REN/2/828 tanggal 13 Juli 2020;
30. Pedoman Komite Manajemen Kinerja yang telah disetujui oleh Direksi melalui Surat Keputusan Direksi No. KP/353/
DIR/R tanggal 21 Juni 2017 perihal Performance Management Committee (PMC) BNI;
31. Pedoman Komite Produk yang telah disetujui oleh Direksi melalui Surat Keputusan Direksi No. KP/448/DIR/R
tanggal 20 September 2012 perihal Product Committee (PRC) BNI;
32. Pedoman Komite Manajemen Teknologi yang telah disetujui oleh Direksi melalui Surat Keputusan Direksi No.
KP/364/DIR/R tanggal 13 Agustus 2021 perihal Penataan Komite Manajemen Teknologi.
Mekanisme Good Corporate Governance
Mekanisme Good Corporate Governance merupakan proses atas implementasi prinsip Tata Kelola yang didukung
oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola Bank, sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan
harapan pemangku kepentingan. Penerapan Tata Kelola tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance
structure, melainkan dibutuhkan adanya structure yang jelas dalam proses mekanisme. Proses penerapan corporate
governance melekat pada struktur corporate governance sebagaimana yang terlihat dari Struktur Organ Tata Kelola
Bank.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
564
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ
perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam
batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Perseroan
Terbatas dan/atau Anggaran Dasar perusahaan. RUPS
merupakan wadah bagi para Pemegang Saham untuk
dapat menggunakan haknya dalam mengemukakan
pendapat dan memperoleh informasi yang berkaitan
dengan perusahaan sepanjang berhubungan dengan
mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan
kepentingan perusahaan serta memperhatikan ketentuan
Anggaran Dasar perusahaan dan peraturan perundangundangan.
Penyelenggaraan RUPS BNI dilakukan dengan mengacu
pada ketentuan antara lain:
1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas sebagaimana telah diubah sebagian dengan
Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja;
2. Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana
dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka;
3. Peraturan OJK No. 16/POJK.04/2020 tentang
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka Secara Elektronik;
4. Keputusan Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
No. KEP-0016/DIR/KSEI/0420 Tahun 2020 tentang
Pemberlakuan Fasilitas Electronic General Meeting
System KSEI (eASY.KSEI) Sebagai Mekanisme
Pemberian Kuasa Secara Elektronik Dalam Proses
Penyelenggaraan RUPS Bagi Penerbit Efek yang
Merupakan Perusahaan Terbuka dan Sahamnya
Disimpan dalam Penitipan Kolektif KSEI;
5. Anggaran Dasar Perseroan.
Waktu dan Tempat
Penyelenggaraan RUPS
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya. RUPS
Tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka waktu paling
lambat 6 bulan setelah tahun berakhir atau dalam kondisi
tertentu OJK dapat menetapkan batas waktu lainnya,
sedangkan RUPS Lainnya dapat diadakan sewaktu-waktu
sesuai kebutuhan. Sesuai dengan ketentuan, RUPS wajib
diselenggarakan di wilayah Negara Republik Indonesia.
Tempat penyelenggaraan RUPS wajib dilakukan di:
1. Tempat kedudukan Perusahaan Terbuka;
2. Tempat Perusahaan Terbuka melakukan kegiatan usaha
utamanya;
3. Ibukota provinsi tempat kedudukan atau tempat
kegiatan usaha utama Perusahaan Terbuka; atau
4. Provinsi tempat kedudukan bursa efek yang
mencatatkan saham Perusahaan Terbuka.
Hingga akhir tahun 2021, BNI telah melaksanakan 1 (satu)
kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 dengan
rincian sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
565
No. RUPS Tanggal & Tempat Agenda
1 RUPS
Tahunan
29 Maret 2021, bertempat di
Ballroom Menara BNI Lantai 6
Jl. Pejompongan Raya No. 7,
Bendungan Hilir, Jakarta
1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan Pelaksanaan
Program Kemitraan & Bina Lingkungan Tahun Buku 2020, sekaligus
pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah
dijalankan selama Tahun Buku 2020.
2. Persetujuan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku
2020.
3. Penetapan Remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) Tahun
Buku 2021 serta Tantiem Tahun Buku 2020 bagi Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan.
4. Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program
Kemitraan & Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2021.
5. Persetujuan atas Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
6. Persetujuan atas Pengalihan Saham Hasil Pembelian Kembali Saham
(Buyback) yang Disimpan sebagai Saham Treasuri (Treasury Stock).
7. Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan.
8. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN RI No. PER-11/
MBU/11/2020 tanggal 12 November 2020 tentang Kontrak Manajemen
dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi Badan Usaha Milik Negara.
9. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Prosedur
Penyelenggaraan RUPS
Sesuai Peraturan OJK, dalam menyelenggarakan RUPS,
Perusahaan Terbuka wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Menyampaikan pemberitahuan mata acara rapat
kepada OJK, yakni paling lambat 5 (lima) hari
kerja sebelum pengumuman RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS;
2. Melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang
saham, yakni paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal
pemanggilan; dan
3. Melakukan pemanggilan RUPS kepada pemegang
saham, yakni paling lambat 21 (dua puluh satu) hari
sebelum tanggal penyelenggaraan RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal
penyelenggaraan RUPS.
Dengan berpedoman pada:
1. Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana
dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka;
2. Pasal 23 ayat (5) huruf d dan Pasal 23 ayat (7) huruf
c Anggaran Dasar Perseroan.
Pengumuman dan Pemanggilan kepada pemegang
saham paling kurang dilakukan melalui:
1. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional;
2. Situs website Bursa Efek; dan
3. Situs website Perusahaan Terbuka, dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa asing, dengan ketentuan Bahasa
asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
566
RUPS yang telah diselenggarakan BNI sepanjang tahun 2021 telah memenuhi prosedur Pemberitahuan, Pengumuman,
dan Pemanggilan RUPS, dengan keterangan sebagai berikut:
RUPS
RUPS Tahunan
29 Maret 2021
Pemberitahuan
kepada OJK
Pengumuman
Pemanggilan
Tanggal Melalui Tanggal Melalui
1 Februari 2021 9 Februari 2021 1. Surat Kabar Harian
Berbahasa Indonesia;
2. Situs website Bursa
Efek;
3. Situs website KSEI;
4. Situs website
Perseroan.
Pemanggilan: 24
Februari 2021;
Pemanggilan
Ulang: 5 Maret
2021
1. Surat Kabar Harian
Berbahasa Indonesia;
2. Situs website Bursa
Efek;
3. Situs website KSEI;
4. Situs website
Perseroan.
Bahan Mata Acara RUPS
1. Bahan Mata Acara RUPS adalah dokumen yang
berisikan susunan Mata Acara Rapat yang disertai
landasan hukum serta penjelasan-penjelasan terkait
Mata Acara RUPS;
2. Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara
rapat bagi pemegang Saham, yang dapat diakses dan
diunduh melalui situs web Perseroan dan/atau e-RUPS.
Bahan mata acara rapat tersebut wajib tersedia sejak
tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai
dengan penyelenggaraan RUPS;
3. Dalam hal Mata Acara Perubahan Pengurus Perseroan,
daftar riwayat hidup calon anggota Dewan Komisaris
dan Direksi BUMN Terbuka yang akan diusulkan untuk
diangkat dalam RUPS, tersedia dan diumumkan
pada saat penyelenggaraan RUPS, yakni sebelum
pengambilan keputusan mengenai pengangkatan
yang bersangkutan sebagai anggota Dewan Komisaris
dan Direksi. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-
02/MBU/02/2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik
Negara dan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara No. PER-11/MBU/07/2021 tentang Persyaratan
dan Tata Cara Pengangkatan, dan Pemberhentian
Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara;
4. Pada saat pelaksanaan RUPS, pemegang saham berhak
memperoleh informasi mata acara rapat dan bahan
terkait mata acara rapat sepanjang tidak bertentangan
dengan kepentingan Perseroan.
Tata Tertib RUPS
1. Tata Tertib RUPS dilaksanakan dengan berpedoman
pada Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka;
2. Tata Tertib RUPS dibagikan kepada pemegang saham/
kuasanya pada saat registrasi;
3. Tata tertib RUPS mengatur antara lain peserta rapat
yang berhak hadir dalam RUPS, Pimpinan Rapat,
Bahasa yang digunakan dalam RUPS, kuorum
pelaksanaan rapat dan pengambilan keputusan,
mekanisme tanya jawab dan pemberian tanggapan,
mekanisme pengambilan keputusan dan tata cara
pemungutan suara;
4. Pokok-pokok tata tertib RUPS dibacakan sebelum
RUPS dimulai;
5. Sesuai dengan ketentuan Tata Tertib RUPS yang
diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, pada saat
pembukaan RUPS, Pimpinan RUPS memberikan
penjelasan kepada pemegang saham mengenai:
a. Kondisi umum Perseroan secara singkat;
b. Mata acara RUPS;
c. Mekanisme pengambilan keputusan terkait mata
acara RUPS; dan
d. Tata cara penggunaan hak pemegang saham untuk
mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
567
Hak Pemegang Saham dan Kehadiran Pihak Lain dalam RUPS
Hak Pemegang Saham
Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS. Pemegang saham
yang berhak hadir dalam RUPS merupakan pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham
Perusahaan Terbuka 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan RUPS.
Dalam penyelenggaraan RUPS Perseroan pada tahun 2021, Pemegang Saham yang berhak hadir atau diwakili dalam
RUPS adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal:
RUPS
RUPS Tahunan 29 Maret 2021
Tanggal Pencatatan Pemegang Saham yang Berhak Hadir
Pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat adalah pemegang saham Perseroan
yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari Kamis, 4
Maret 2021 sampai dengan pukul 16.15 WIB.
Pemberian Kuasa dan Pemberian Kuasa Secara
Elektronik
Sesuai Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham Perusahaan Terbuka, Pemegang Saham baik
sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak
menghadiri RUPS. Dalam pemungutan suara, suara yang
dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh
saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak
berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang
kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya
dengan suara yang berbeda.
Dalam RUPS Tahunan tanggal 29 Maret 2021, Pemegang
saham yang berhalangan hadir diberikan hak untuk diwakili
oleh kuasanya dengan menyerahkan Surat Kuasa yang sah.
Selain itu, dalam upaya pencegahan dan pengendalian
COVID-19, Pemegang Saham dapat memberikan kuasanya
kepada Penerima Kuasa melalui Fasilitas Electronic General
Meeting System (eASY.KSEI) yang disediakan oleh PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Berdasarkan Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham Perusahaan Terbuka mengatur kewajiban bagi
Perusahaan Terbuka untuk menyediakan alternatif
pemberian kuasa secara elektronik bagi pemegang saham
untuk hadir dan memberikan suara dalam RUPS.
Hak Pemegang Saham untuk Mengajukan Pertanyaan
dan/atau Tanggapan:
1. Yang berhak mengajukan pertanyaan dan/atau
tanggapan dalam RUPS hanyalah pemegang saham
atau kuasanya yang telah melakukan registrasi RUPS;
2. Formulir pertanyaan dan/atau tanggapan disampaikan
kepada pemegang saham atau kuasanya pada saat
registrasi RUPS;
3. Setelah Pimpinan RUPS atau pihak yang ditunjuk
Pimpinan RUPS menyampaikan usulan mengenai halhal
yang akan diputuskan dalam RUPS, Pimpinan RUPS
akan memberikan kesempatan kepada pemegang
saham Perseroan atau kuasanya untuk mengajukan
pertanyaan dan/atau memberikan tanggapan sebelum
diadakan pemungutan suara mengenai hal yang
dimaksud;
4. Bagi Pemegang Saham atau kuasanya yang ingin
mengajukan pertanyaan dan/atau tanggapan,
Pimpinan RUPS mempersilahkan pemegang saham/
kuasanya untuk mengajukan pertanyaan dan/atau
tanggapan kepada Pimpinan RUPS secara tertulis
dengan menuliskan nama dan jumlah saham yang
dimiliki atau diwakili. Pertanyaan dan/atau tanggapan
yang diajukan harus berhubungan langsung dengan
Mata Acara RUPS yang sedang dibicarakan.
Dalam penyelenggaraan RUPS Tahunan Tahun Buku
2020 yang diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2021,
Pemegang Saham yang berhak mendapat kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan dan/atau tanggapan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
568
Upaya Perseroan untuk Meningkatkan
Kehadiran Pemegang Saham dalam RUPS
Dalam rangka memfasilitasi Pemegang Saham untuk
menggunakan hak dan kewenangannya dalam RUPS,
BNI telah melaksanakan upaya sebagai berikut:
1. Perusahaan melakukan Pengumuman dan Pemanggilan
RUPS secara tepat waktu, dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris yang dipublikasikan pada 2 (dua) surat
kabar berperedaran nasional, website perusahaan, dan
website Bursa Efek Indonesia;
2. Dalam Pengumuman dan Pemanggilan RUPS,
Perusahaan memaparkan secara jelas pemegang
saham yang berwenang untuk menghadiri/mewakili
dan memberikan suara dalam RUPS, yakni Pemegang
Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan atau Pemegang Saham
dalam rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia pada hari Pemanggilan;
3. Pada website, Perusahaan menyediakan kontak
yang dapat digunakan pemegang saham untuk
berkomunikasi sehubungan dengan penyelenggaraan
RUPS;
4. Perusahaan memberikan pelayanan kepada pemegang
saham yang membutuhkan informasi dan/atau
akan mengajukan pertanyaan sehubungan dengan
rencana RUPS dan/atau mata acara RUPS baik melalui
pertemuan langsung maupun korespondensi via e-mail.
Ketentuan Kuorum
Kehadiran dan
Keputusan RUPS
Kuorum Kehadiran
Sesuai dengan Peraturan OJK, RUPS dapat dilangsungkan
jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
hadir atau diwakili, kecuali Anggaran Dasar Perusahaan
Terbuka menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS untuk
melakukan perubahan Direksi dan perubahan Dewan
Komisaris diatur bahwa RUPS harus dihadiri oleh
pemegang saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham
lainnya dan/atau wakil-wakil mereka yang sah bersamasama
mewakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah,
serta RUPS untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar
diatur bahwa RUPS harus dihadiri oleh pemegang saham
Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya dan/atau
wakil-wakil mereka yang sah bersama-sama paling sedikit
2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah.
Keputusan RUPS
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil
melalui pemungutan suara. Pengambilan keputusan
melalui pemungutan suara wajib dilakukan dengan
memperhatikan ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum
keputusan RUPS.
Kuorum keputusan RUPS adalah keputusan harus disetujui
oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh
saham yang hadir. RUPS untuk menyetujui perubahan
anggaran dasar harus disetujui oleh pemegang saham Seri
A Dwiwarna dan para pemegang saham lainnya dan/atau
wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-sama mewakili
lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS, serta
RUPS untuk menyetujui perubahan susunan Direksi dan
Dewan Komisaris harus disetujui oleh pemegang saham Seri
A Dwiwarna dan para pemegang saham lainnya dan/atau
wakil-wakil mereka yang sah yang bersama-sama mewakili
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
Dalam penyelenggaraan RUPS Tahunan Tahun Buku
2020 yang diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2021,
seluruh keputusan atas agenda yang dibicarakan dalam
RUPS diambil berdasarkan pemungutan suara dengan
memperhatikan ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum
keputusan RUPS.
Penerapan Prinsip One Share One Vote (Satu
Saham Satu Suara)
Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 yang
diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2021, Prinsip
One Share One Vote (Satu Saham Satu Suara) telah
diterapkan dalam tata cara pengambilan keputusan dan
pemungutan suara. Ketentuan mengenai hal tersebut
tertuang dalam Tata Tertib RUPS Tahunan Tahun Buku
2020 yang diantaranya mengatur bahwa tiap saham
memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan
1 (satu) suara.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020
tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan
Terbuka, dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2020, Tata Tertib
RUPS diberikan kepada pemegang saham yang hadir, serta
Pokok Tata Tertib RUPS dibacakan sebelum RUPS dimulai.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
569
Pihak yang Memvalidasi Hasil Pemungutan Suara
Dalam pelaksanaan RUPS, Perseroan melibatkan Pihak Independen dan profesional untuk menunjang kewajaran dan
validitas penyelenggaraan maupun keputusan RUPS. Pihak Independen tersebut yaitu:
1. Notaris
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai jabatan notaris yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
sebagai profesi penunjang pasar modal. Notaris turut berperan untuk meneliti keabsahan dokumen-dokumen
pendukung dan memperhatikan syarat formalitas pelaksanaan RUPS agar tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar.
2. Biro Administrasi Efek
Biro Administrasi Efek adalah Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Perusahaan/Emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Biro Administrasi Efek membantu Perusahaan/
Emiten dalam penyelenggaraan RUPS, yakni antara lain dalam:
a. Mempersiapkan proxy dari pemegang saham minoritas;
b. Menerbitkan Konfirmasi Tertulis untuk Rapat (KTUR);
c. Memvalidasi pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS dan meregistrasikannya;
d. Melakukan penghitungan kehadiran pemegang saham sehubungan dengan kuorum pelaksanaan RUPS;
e. Menyediakan kartu suara bagi pemegang saham;
f. Membantu Notaris dalam melaksanakan penghitungan suara menggunakan sarana pemindai barcode.
Laporan Keputusan
Hasil pengambilan keputusan yang dilakukan pada RUPS Perseroan yang diselenggarakan selama tahun 2021 adalah
sebagai berikut:
Hasil Pengambilan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 yang diselenggarakan tanggal 29 Maret 2021
Mata Acara I
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan,
Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan
Pelaksanaan Program Kemitraan & Bina Lingkungan Tahun Buku 2020, sekaligus pemberian
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah
dijalankan selama Tahun Buku 2020
Pengambilan Keputusan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
Keputusan Rapat
14.857.107.687 suara atau
99,8776481% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
0 suara atau 0% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
18.200.218 suara atau
0,1223519% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan yang telah
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2020, dan mengesahkan Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja – firma anggota jaringan global Ernst & Young sesuai Laporan No.
00022/2.1032/AU.1/07/0240-1/1/I/2021 tanggal 22 Januari 2021 dengan pendapat wajar dalam
semua hal yang material.
2. Mengesahkan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun
Buku 2020, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja – firma
anggota jaringan global Ernst & Young sesuai Laporan No. 00100/2.1032/AU.2/10/0240-1/1/II/2021
tanggal 9 Februari 2021 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material.
3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de
charge) kepada segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan
dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2020, sejauh tindakan tersebut bukan
merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan, Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan serta Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2020.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
570
Mata Acara II Persetujuan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2020
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
14.855.929.205 suara atau
99,8697257% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
19.341.400 suara atau
0,1300235% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
37.300 suara atau 0,0002508%
bagian dari seluruh saham dengan
hak suara yang hadir dalam Rapat
Menyetujui penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2020 dengan penggunaan sebagai berikut:
1. Dividen sebesar 25% atau senilai Rp820.100.820.494,00 (delapan ratus dua puluh miliar seratus juta
delapan ratus dua puluh ribu empat ratus sembilan puluh empat Rupiah) ditetapkan sebagai dividen
tunai dibagikan kepada para pemegang saham yang akan dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dividen bagian Pemerintah atas kepemilikan 60% saham atau senilai Rp492.577.663.633,03 (empat
ratus sembilan puluh dua miliar lima ratus tujuh puluh tujuh juta enam ratus enam puluh tiga ribu
enam ratus tiga puluh tiga Rupiah koma nol tiga sen) akan disetorkan ke rekening Kas Umum Negara.
b. Sementara atas kepemilikan 40% saham publik senilai Rp327.523.159.322,46 (tiga ratus dua puluh
tujuh miliar lima ratus dua puluh tiga juta seratus lima puluh sembilan ribu tiga ratus dua puluh
dua Rupiah koma empat enam sen) akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan
kepemilikannya masing-masing.
c. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk
menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2020 sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Sebesar 75% atau senilai Rp2.460.302.461.482,00 (dua triliun empat ratus enam puluh miliar tiga
ratus dua juta empat ratus enam puluh satu ribu empat ratus delapan puluh dua Rupiah) akan
digunakan sebagai Saldo Laba Ditahan
Mata Acara III
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Penetapan Remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) Tahun Buku 2021 serta Tantiem
Tahun Buku 2020 bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
14.373.904.904 suara atau
96,6292933% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
466.194.901 suara atau
3,1340185% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
35.208.100 suara atau
0,2366882% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
Menyetujui:
1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan
besarnya Tantiem untuk Tahun Buku 2020, serta menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas
dan insentif lainnya untuk Tahun Buku 2021, bagi anggota Dewan Komisaris.
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya Tantiem
untuk Tahun Buku 2020, serta menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif
lainnya untuk Tahun Buku 2021, bagi anggota Direksi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
571
Mata Acara IV
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan
Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan & Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2021
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
14.136.135.759 suara atau
95,0308784% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
633.823.146 suara atau
4,2609077% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
105.349.000 suara atau
0,7082139% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
Menyetujui:
1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota
jaringan global PwC), sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan, BNI Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan, serta Laporan Lainnya untuk Tahun Buku 2021.
2. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk
Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan periode lainnya pada Tahun Buku 2021 untuk tujuan dan kepentingan
Perseroan.
3. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium dan
persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma
anggota jaringan global PwC), dan memberhentikan serta menetapkan Kantor Akuntan Publik
Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota
jaringan global PwC), karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan, Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
serta laporan lainnya untuk Tahun Buku 2021, termasuk menetapkan honorarium dan persyaratan
lainnya bagi Kantor Akuntan Publik Pengganti tersebut.
Mata Acara V
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Persetujuan atas Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
14.136.135.759 suara atau
95,0308784% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
633.823.146 suara atau
4,2609077% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
105.349.000 suara atau
0,7082139% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dalam rangka penyesuaian dengan POJK No.
32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana telah diubah dengan POJK No. 14/POJK.04/2019;
POJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka;
dan POJK No.16/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan RUPS Perusahaan Terbuka Secara
Elektronik.
2. Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan
sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) tersebut di atas.
3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan
segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan Mata Acara Rapat ini. Kuasa dan
wewenang tersebut termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar
Perseroan dalam suatu Akta Notaris dan menyampaikan kepada instansi yang berwenang
untuk mendapatkan tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan,
melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan
tidak ada satu pun yang dikecualikan, beserta mengadakan penambahan dan/atau perubahan
dalam perubahan Anggaran Dasar Perseroan jika hal tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang
berwenang.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
572
Mata Acara VI
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Persetujuan atas Pengalihan Saham Hasil Pembelian Kembali Saham (Buyback) yang Disimpan
sebagai Saham Treasuri (Treasury Stock)
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
12.605.996.460 suara atau
84,7444405% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
2.263.697.745 suara atau
15,2178211% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
5.613.700 suara atau
0,0377384% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
1. Menyetujui untuk mengalihkan secara keseluruhan saham hasil pembelian kembali (buyback)
tahun 2020 yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock) sebanyak 19.579.700 lembar
saham dalam rangka program kepemilikan saham oleh pegawai dan/atau program kepemilikan
saham oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
2. Memberikan kuasa kepada Direksi perseroan untuk menetapkan program kepemilikan saham oleh
pegawai dan/atau program kepemilikan saham oleh Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Mata Acara VII
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
14.875.270.605 suara atau
99,9997492% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
0 suara atau 0% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
37.300 suara atau 0,0002508%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
Menyetujui Pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan Tahun 2020 dalam Rangka
memenuhi regulasi POJK No. 14/POJK.03/2017 tentang Rencana Aksi (Recovery Plan) bagi Bank
Sistemik.
Mata Acara VIII Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN RI No. PER-11/MBU/11/2020 tanggal 12
November 2020 tentang Kontrak Manajemen dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi Badan Usaha
Milik Negara
Pengambilan Keputusan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
Keputusan Rapat
14.875.270.505 suara atau
99,9997485% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
100 suara atau 0,0000007%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
37.300 suara atau 0,0002508%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
Menyetujui untuk mengukuhkan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN RI No. PER-11/MBU/11/2020
tanggal 12 November 2020 tentang Kontrak Manajemen dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi
Badan Usaha Milik Negara beserta perubahannya bagi Perseroan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
573
Mata Acara IX
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Perubahan Susunan Pengurus Perseroan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
12.116.088.144 suara atau
81,4510074% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
2.529.940.745 suara atau
17,0076530% bagian dari
seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
229.279.016 suara atau
1,5413396% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
Menyetujui:
1. Memberhentikan dengan hormat Bapak Joni Swastanto sebagai Komisaris Perseroan yang
diangkat berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2015, terhitung sejak ditutupnya
RUPS, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama
menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Perseroan.
2. Mengangkat Bapak Erwin Rijanto Slamet sebagai Komisaris Independen Perseroan.
3. Masa jabatan Komisaris Independen yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 2, sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundangundangan
di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.
4. Dengan pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris pada angka 1 dan angka 2,
maka susunan keanggotaan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
a. Komisaris Utama/Komisaris Independen : Bapak Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
b. Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen : Bapak Pradjoto
c. Komisaris : Ibu Ratih Nurdiati
d. Komisaris : Bapak Askolani
e. Komisaris : Bapak Susyanto
f. Komisaris Independen : Bapak Erwin Rijanto Slamet
g. Komisaris Independen : Bapak Sigit Widyawan
h. Komisaris Independen : Bapak Asmawi Syam
i. Komisaris Independen : Bapak Septian Hario Seto
j. Komisaris Independen : Bapak Iman Sugema
5. Anggota Dewan Komisaris yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 2, baru dapat
melaksanakan tugasnya setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundangundangan
yang berlaku. Dalam hal anggota Dewan Komisaris Perseroan kemudian dinyatakan
tidak disetujui sebagai anggota Dewan Komisaris dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
(Fit and Proper Test) oleh OJK, maka anggota Dewan Komisaris tersebut diberhentikan dengan
hormat sejak tanggal ditetapkannya keputusan hasil Fit and Proper Test OJK dimaksud.
6. Anggota Dewan Komisaris yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 2 yang masih
menjabat pada jabatan lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk dirangkap
dengan jabatan anggota Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara, maka yang bersangkutan
harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya tersebut.
7. Meminta kepada Direksi untuk mengajukan permohonan tertulis kepada Otoritas Jasa Keuangan
untuk pelaksanaan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas anggota
Dewan Komisaris yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 2.
8. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan yang
diputuskan RUPS ini dalam bentuk Akta Notaris serta menghadap Notaris atau pejabat yang
berwenang dan melakukan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan apabila
dipersyaratkan oleh pihak yang berwenang untuk keperluan pelaksanaan isi keputusan Rapat.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
574
Kehadiran Manajemen dalam RUPS
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang Hadir pada Saat RUPS
RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 (29 Maret 2021)
Dewan Komisaris
Direksi
Wakil Komisaris Utama Pradjoto Direktur Utama Royke Tumilaar
Komisaris Independen Asmawi Syam Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati
Komisaris Independen Sigit Widyawan Direktur Human Capital &
Kepatuhan
Bob Tyasika Ananta
Komisaris Independen Septian Hario Seto Direktur Manajemen Risiko David Pirzada
Komisaris Independen Iman Sugema Direktur Keuangan Novita Widya Anggraini
Komisaris Joni Swastanto Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto
Komisaris Susyanto Direktur Bisnis Konsumer Corina Leyla Karnalies
Direktur IT dan Operasi
Direktur Layanan dan Jaringan
Direktur Treasury & International
Direktur Bisnis UMKM
Direktur Corporate Banking
Y.B. Hariantono
Ronny Venir
Henry Panjaitan
Muhammad Iqbal
Silvano Winston Rumantir
Keputusan dan Tindak Lanjut RUPS yang
dilaksanakan pada Tahun 2020
Sepanjang tahun 2020, BNI telah melaksanakan 2 (dua) kali RUPS, yakni RUPS Tahunan pada tanggal 20 Februari
2020 dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 2 September 2020 dengan hasil dan tindak lanjut sebagai berikut:
Hasil Pengambilan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 (20 Februari 2020)
Mata Acara I
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan,
Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Tahunan
Pelaksanaan Program Kemitraan & Bina Lingkungan Tahun Buku 2019, sekaligus pemberian pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama
Tahun Buku 2019
Pengambilan Keputusan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
Keputusan Rapat
15.498.040.727 suara atau
99,637% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
3.587.070 suara atau 0,023%
dari seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
52.795.139 suara atau 0,339%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan yang telah
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku 2019, dan mengesahkan Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja – firma anggota jaringan global Ernst & Young sesuai Laporan No.
00014/2.1032/AU.1/07/1008-2/1/I/2020 tanggal 20 Januari 2020 dengan pendapat wajar dalam
semua hal yang material.
2. Mengesahkan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk
tahun 2019, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja – firma
anggota jaringan global Ernst & Young sesuai Laporan No. 00071/2.1032/AU.2/10/1008-2/1/
II/2020 tanggal 3 Februari 2020 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material.
3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et
de charge) kepada segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2019, sejauh tindakan
tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan
Tahunan, Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan serta Laporan Tahunan Pelaksanaan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2019.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
575
Tindak Lanjut Keputusan
Rapat
Status
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan telah disampaikan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia
dengan informasi sebagai berikut:
1. Penyampaian Laporan Keuangan
Penyampaian laporan dimaksud juga dilakukan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan
Bursa Efek Indonesia.
2. Penyampaian Laporan Tahunan
Disampaikan kepada OJK dengan tembusan kepada Bursa Efek Indonesia melalui Surat No.
KMP/7/0763 tanggal 24 Februari 2021. Laporan disampaikan melalui Sistem Pelaporan Elektronik
OJK dan Bursa Efek Indonesia.
Terealisasi
Mata Acara II Persetujuan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2019
Pengambilan Keputusan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
Keputusan Rapat
Tindak Lanjut Keputusan
Rapat
Status
15.531.272.500 suara atau
99,851% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
23.150.436 suara atau 0,148%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
0 suara atau 0.000% bagian
dari seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat
1. Dividen sebesar 25% atau senilai Rp3.846.119.011.149,58 (Tiga triliun delapan ratus empat puluh
enam miliar seratus sembilan belas juta sebelas ribu seratus empat puluh sembilan Rupiah koma
lima delapan sen) ditetapkan sebagai dividen tunai dibagikan kepada para pemegang saham yang
akan dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dividen bagian Pemerintah atas kepemilikan 60% saham atau senilai Rp2.307.671.406.731 (dua
triliun tiga ratus tujuh miliar enam ratus tujuh puluh satu juta empat ratus enam ribu tujuh ratus
tiga puluh satu Rupiah) akan disetorkan ke rekening Kas Umum Negara.
b. Sementara atas kepemilikan 40% saham publik atau senilai Rp1.538.447.604.418,58 (satu triliun
lima ratus tiga puluh delapan miliar empat ratus empat puluh tujuh juta enam ratus empat ribu
empat ratus delapan belas Rupiah koma lima delapan sen) akan diberikan kepada pemegang
saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing.
c. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk
menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2019 sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Sebesar 75% atau senilai Rp11.538.357.022.201,42 (sebelas triliun lima ratus tiga puluh delapan
miliar tiga ratus lima puluh tujuh juta dua puluh dua ribu dua ratus satu Rupiah koma empat dua
sen) akan digunakan sebagai Saldo Laba Ditahan.
Pada tanggal 24 Maret 2020 Perseroan telah melakukan pembayaran dividen kepada seluruh
pemegang saham yang berhak dividen, yakni pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan atau recording date dan/atau pemilik saham perseroan pada sub
rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada penutupan perdagangan tanggal 3 Maret
2020.
Terealisasi
Mata Acara III
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) Tahun Buku 2020 serta tantiem
Tahun Buku 2019 bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
14.865.964.751 suara atau
95,573% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
621.638.847 suara atau 3,996%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
66.819.338 suara atau 0,429%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan
besarnya tantiem untuk tahun buku 2019, serta menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas
dan insentif lainnya bagi anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2020.
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem
untuk tahun buku 2019, serta menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya
bagi anggota Direksi untuk tahun 2020.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
576
Tindak Lanjut Keputusan
Rapat
Status
Penetapan gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris, dan pemberian
tunjangan, fasilitas, dan/atau benefit lainnya untuk tahun buku 2020, serta penetapan tantiem
atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019 telah dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan Kementerian BUMN.
Terealisasi
Mata Acara IV
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Tindak Lanjut Keputusan
Rapat
Status
Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan
Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan & Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2020
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
14.552.514.187 suara atau
93,558% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
942.455.411 suara atau 6,059%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
59.453.338 suara atau 0,382%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja – Firma anggota jaringan
global Ernst & Young, sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) untuk Tahun Buku 2020.
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan menunjuk Kantor Akuntan
Publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan periode lainnya
pada Tahun Buku 2020 untuk tujuan dan kepentingan Perseroan.
3. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan imbalan jasa audit
dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan
Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja – Firma
anggota jaringan global Ernst & Young, karena sebab apapun, tidak dapat menyelesaikan audit
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2020, termasuk menetapkan imbalan
jasa audit dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik pengganti tersebut.
Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Sungkoro & Surja – Firma
anggota jaringan global Ernst & Young sebagai KAP yang akan mengaudit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan, Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan,
serta Laporan Lainnya Perseroan untuk Tahun Buku 2020.
Terealisasi
Mata Acara V
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Tindak Lanjut Keputusan
Rapat
Status
Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
15.552.285.936 suara atau
99,986% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
2.137.000 suara atau 0,013%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
0 suara atau 0.000% bagian dari
seluruh saham dengan hak suara
yang hadir dalam Rapat
Menyetujui Pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan Tahun 2019 dalam rangka memenuhi
regulasi Peraturan OJK No. 14/POJK.03/2017
Perseroan telah melakukan penyesuaian pada trigger Level Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net
Stable Funding Ratio (NSFR) dalam Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan tahun 2019
Terealisasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
577
Mata Acara VI
Pengambilan
Keputusan
Keputusan Rapat
Perubahan Susunan Pengurus Perseroan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
14.865.874.197 suara atau
95,573% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
678.754.346 suara atau 4,363%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
9.794.393 suara atau 0,062%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
1. Menyetujui:
Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus
Perseroan:
No. Nama Jabatan
1 Bapak Ari Kuncoro Komisaris Utama/Komisaris Independen
2 Bapak Hambra Wakil Komisaris Utama
yang diangkat masing-masing berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa Tahun 2017 tanggal 2
November 2017 dan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 tanggal 13 Mei 2019, terhitung sejak
tanggal 18 Februari 2020 dan 18 November 2019, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga
dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Pengurus Perseroan.
2. Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
No. Nama Jabatan
1 Bapak Ahmad Fikri Assegaf Komisaris Independen
2 Bapak Pataniari Siahaan Komisaris Independen
3 Bapak Revrisond Baswir Komisaris Independen
4 Bapak Achmad Baiquni Direktur Utama
5 Bapak Herry Sidharta Wakil Direktur Utama
6 Ibu Adi Sulistyowati Direktur Hubungan Kelembagaan
7 Bapak Anggoro Eko Cahyo Direktur Bisnis Konsumer
8 Bapak Bob Tyasika Ananta Direktur Treasury & Internasional
9 Bapak Rico Rizal Budidarmo Direktur Manajemen Risiko
10 Bapak Ario Bimo Direktur Keuangan
11 Bapak Dadang Setiabudi Direktur Teknologi Informasi dan Operasi
12 Bapak Endang Hidayatullah Direktur Human Capital & Kepatuhan
yang diangkat masing-masing berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2016, Keputusan
RUPS Tahunan Tahun Buku 2014, Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014, Keputusan RUPS
Tahunan Tahun Buku 2014, Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014, Keputusan RUPS Tahunan
Tahun Buku 2014, Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014, Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku
2014, Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014, Keputusan RUPS Luar Biasa Tahun 2019, Keputusan
RUPS Tahunan Tahun Buku 2017, Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017, terhitung sejak
ditutupnya RUPS, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan
selama menjabat sebagai Pengurus Perseroan.
3. Mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:
No. Semula Menjadi
1 Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) dan Jaringan
Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM)
2 - Direktur Layanan dan Jaringan
4. Mengalihkan penugasan nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
No. Nama Semula Menjadi
1 Putrama Wahju
Setyawan
2 Tambok P.S.
Simanjuntak
Direktur Bisnis Korporasi
Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) dan
Jaringan
Direktur Treasury & Internasional
Direktur Bisnis Usaha Mikro,Kecil,
dan Menengah (UMKM)
yang diangkat masing-masing berdasarkan keputusan RUPS Tahun Buku 2015 dan Keputusan RUPS
Tahun Buku 2017, dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan masing-masing sesuai dengan
keputusan RUPS pengangkatan yang bersangkutan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
578
5. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
No. Nama Jabatan
1 Bapak Agus Dermawan Wintarto Martowardojo Komisaris Utama/Komisaris Independen
2 Bapak Pradjoto Wakil Komisaris Utama/Komisaris
Independen
3 Bapak Susyanto Komisaris
4 Bapak Asmawi Syam Komisaris Independen
5 Bapak Septian Hario Seto Komisaris Independen
6 Bapak Iman Sugema Komisaris Independen
7 Bapak Herry Sidharta Direktur Utama
8 Bapak Anggoro Eko Cahyo Wakil Direktur Utama
9 Bapak Benny Yoslim Direktur Bisnis Korporasi
10 Ibu Corina Leyla Karnalies Direktur Bisnis Konsumer
11 Bapak Sigit Prastowo Direktur Keuangan
12 Bapak Osbal Saragi Rumahorbo Direktur Manajemen Risiko
13 Bapak Y.B. Hariantono Direktur IT & Operasi
14 Bapak Bob Tyasika Ananta Direktur Human Capital & Kepatuhan
15 Bapak Sis Apik Wijayanto Direktur Hubungan Kelembagaan
16 Ibu Adi Sulistyowati Direktur Layanan dan Jaringan
6. Masa jabatan anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud
pada angka 5, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.
7. Dengan pengukuhan pemberhentian, pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan
tugas, dan pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana dimaksud
pada angka 1, angka 2, angka 3, angka 4, dan angka 5, maka susunan Pengurus Perseroan menjadi
sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris
No. Nama Jabatan
1 Bapak Agus Dermawan Wintarto Martowardojo Komisaris Utama/Komisaris Independen
2 Bapak Pradjoto Wakil Komisaris Utama/Komisaris
Independen
3 Ibu Ratih Nurdiati Komisaris
4 Bapak Askolani Komisaris
5 Bapak Joni Swastanto Komisaris
6 Bapak Susyanto Komisaris
7 Bapak Sigit Widyawan Komisaris Independen
8 Bapak Asmawi Syam Komisaris Independen
9 Bapak Septian Hario Seto Komisaris Independen
10 Bapak Iman Sugema Komisaris Independen
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
579
b. Direksi
No. Nama Jabatan
1 Bapak Herry Sidharta Direktur Utama
2 Bapak Anggoro Eko Cahyo Wakil Direktur Utama
3 Bapak Benny Yoslim Direktur Bisnis Korporasi
4 Ibu Corina Leyla Karnalies Direktur Bisnis Konsumer
5 Ibu Tambok P.S. Simanjuntak Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM)
6 Bapak Putrama Wahju Setyawan Direktur Treasury & Internasional
7 Bapak Sigit Prastowo Direktur Keuangan
8 Bapak Osbal Saragi Rumahorbo Direktur Manajemen Risiko
9 Bapak Y.B. Hariantono Direktur IT & Operasi
10 Bapak Bob Tyasika Ananta Direktur Human Capital & Kepatuhan
11 Bapak Sis Apik Wijayanto Direktur Hubungan Kelembagaan
12 Ibu Adi Sulistyowati Direktur Layanan dan Jaringan
Tindak Lanjut
Keputusan Rapat
Status
8. Anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5,
baru dapat melaksanakan tugasnya sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi setelah mendapat
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
9. Anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka
5 yang masih menjabat pada jabatan lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk
dirangkap dengan jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada Badan Usaha Milik Negara,
maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya tersebut.
10. Meminta kepada Direksi untuk mengajukan permohonan tertulis kepada Otoritas Jasa Keuangan
untuk pelaksanaan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas anggota-anggota
Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5.
11. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan yang
diputuskan RUPS ini dalam bentuk Akta Notaris serta menghadap Notaris atau pejabat yang
berwenang dan melakukan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan apabila
dipersyaratkan oleh pihak yang berwenang untuk keperluan pelaksanaan isi keputusan rapat.
1. Masing-masing anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan yang diangkat telah
mengikuti Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) OJK.
2. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan beserta hasil keputusan
OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) telah dituangkan dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 2 tanggal 2 September 2020 dan perubahan data Perseroan
telah diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-
AH.01.03-0389501 tanggal 22 September 2020.
Terealisasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
580
Hasil Pengambilan Keputusan RUPS Luar Biasa (2 September 2020)
Mata Acara
Pengambilan Keputusan
Keputusan Rapat
Perubahan Susunan Pengurus Perseroan
Hasil Pemungutan Suara
Setuju Tidak Setuju Abstain
11.409.820.487 suara atau
78,52% bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang
hadir dalam Rapat
3.119.735.223 suara atau 21,47%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
137.314.703 suara atau 0,94%
bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat
1. Memberhentikan dengan hormat Bapak Anggoro Eko Cahyo sebagai Wakil Direktur Utama
Perseroan yang diangkat berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal
20 Februari 2020 serta memperhatikan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. 30/
KDK.03/2020 tanggal 2 Juni 2020 terhitung sejak ditutupnya Rapat ini.
2. Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
No. Nama Jabatan
1 Bapak Herry Sidharta Direktur Utama
2 Bapak Sigit Prastowo Direktur Keuangan
3 Bapak Benny Yoslim Direktur Bisnis Korporasi
4 Bapak Osbal Saragi Rumahorbo Direktur Manajemen Risiko
5 Ibu Tambok P. Setyawati Direktur Bisnis UMKM
6 Bapak Putrama Wahju Setyawan Direktur Treasury & Internasional
3. Mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:
No. Semula Menjadi
1 Direktur Bisnis Korporasi Direktur Corporate Banking
4. Mengalihkan penugasan nama-nama tersebut dibawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan:
No. Nama Semula Menjadi
1 Ibu Adi Sulistyowati Direktur Layanan & Jaringan Wakil Direktur Utama
yang diangkat berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 dengan masa jabatan
meneruskan sisa masa jabatan sesuai dengan Keputusan RUPS pengangkatan yang bersangkutan.
5. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
No. Nama Jabatan
1 Bapak Royke Tumilaar Direktur Utama
2 Ibu Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan
3 Bapak Silvano W. Rumantir Direktur Corporate Banking
4 Bapak David Pirzada Direktur Manajemen Risiko
5 Bapak Muhammad Iqbal Direktur Bisnis UMKM
6 Bapak Ronny Venir Direktur Layanan dan Jaringan
7 Bapak Henry Panjaitan Direktur Treasury & International
6. Masa jabatan anggota-anggota Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka
5, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikan sewaktu-waktu.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
581
7. Dengan adanya pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas dan
pengangkatan anggota-anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada angka 1, 2, 3, 4, dan 5, maka
susunan keanggotaan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
a. Direksi
No. Nama Jabatan
1 Bapak Royke Tumilaar Direktur Utama
2 Ibu Adi Sulistyowati Wakil Direktur Utama
3 Ibu Corina Leyla Karnalies Direktur Bisnis Konsumer
4 Ibu Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan
5 Bapak Y.B. Hariantono Direktur IT & Operasi
6 Bapak Bob Tyasika Ananta Direktur Human Capital & Kepatuhan
7 Bapak Silvano W. Rumantir Direktur Corporate Banking
8 Bapak David Pirzada Direktur Manajemen Risiko
9 Bapak Sis Apik Wijayanto Direktur Hubungan Kelembagaan
10 Bapak Ronny Venir Direktur Layanan & Jaringan
11 Bapak Muhammad Iqbal Direktur Bisnis UMKM
12 Bapak Henry Panjaitan Direktur Treasury & International
Tindak Lanjut Keputusan
Rapat
Status
8. Anggota-anggota Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5, baru dapat
melaksanakan tugasnya sebagai Anggota Direksi setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan.
9. Anggota-anggota Direksi yang diangkat sebagaimana yang dimaksud pada angka 5 yang masih
menjabat pada jabatan lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk dirangkap
dengan jabatan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara, maka yang bersangkutan harus
mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya tersebut.
10. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan yang
diputuskan RUPS ini dalam bentuk Akta Notaris serta menghadap Notaris atau pejabat yang
berwenang dan melakukan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan apabila
dipersyaratkan oleh pihak yang berwenang untuk keperluan pelaksanaan isi keputusan rapat.
1. Masing-masing anggota Direksi Perseroan yang diangkat telah mengikuti Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan (Fit and Proper Test) OJK.
2. Pengangkatan anggota Direksi Perseroan beserta hasil keputusan OJK atas Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan (Fit and Proper Test) telah dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Nomor 7 tanggal 11 Januari 2021 dan perubahan data Perseroan telah diterima oleh Kementerian
Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0024996 tanggal 15
Januari 2021.
Terealisasi
Kebijakan Hubungan dengan Pemegang Saham
Dalam rangka penerapan prinsip tata kelola yang baik khususnya pada aspek keterbukaan, Perseroan senantiasa
berupaya untuk menjamin transparansi informasi perusahaan baik finansial maupun non finansial secara wajar dan
tepat waktu kepada seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing.
Dalam rangka mewujudkan transparansi informasi tersebut, Sekretaris Perusahaan berperan aktif dalam pelaksanaan
kegiatan keterbukaan informasi perusahaan kepada pemegang saham sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Peraturan
OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, dimana Sekretaris
Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara Perusahaan dengan pemegang saham, termasuk kepada Otoritas
Jasa Keuangan dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain tunduk pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tersebut, dalam rangka membina hubungan dengan Pemegang
Saham yang intensif, sistematis, dan terencana, Perseroan memiliki kebijakan internal perusahaan sebagaimana diatur
dalam Pedoman Perusahaan No. IN/794/KMP/001 tanggal 23 Desember 2014.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
582
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang
bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif
untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat
kepada Direksi terkait pengawasan terhadap kebijakan
pengurusan, jalanannya pengurusan pada umumnya
baik mengenai Bank maupun kegiatan usaha Bank yang
dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada
Direksi untuk kepentingan BNI dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Bank.
Dasar Hukum
Dasar hukum yang menjadi referensi peraturan
pembentukan dan penunjukan Dewan Komisaris
Bank mengacu pada beberapa ketentuan, antara lain
berpedoman pada Undang-Undang Republik Indonesia
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
sebagaimana telah diubah sebagian dengan UU No. 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta Undang-Undang
Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni
2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan
Perundang-undangan lainnya khususnya Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal
8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik dan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember
2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
Struktur dan Komposisi
Anggota Dewan Komisaris
1. Struktur keanggotaan Dewan Komisaris BNI terdiri
dari Komisaris Utama, Wakil Komisaris Utama dan
Komisaris;
2. Komposisi Dewan Komisaris BNI terdiri dari Komisaris
Non Independen dan Komisaris Independen;
3. Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap
anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak
sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris.
Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Dewan Komisaris
BNI memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris BNI diatur dalam Surat Keputusan Dewan
Komisaris BNI No. KEP/49/DK/2017 tanggal 26 Oktober
2017, yang pada pokoknya meliputi pengaturan mengenai
hal-hal sebagai berikut:
1. Landasan Hukum;
2. Struktur;
3. Persyaratan Anggota Dewan Komisaris;
4. Komisaris Independen;
5. Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris;
6. Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan
Komisaris;
7. Masa Jabatan Dewan Komisaris dan Jabatan Lowong;
8. Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris
bersama Direksi;
9. Pembagian Kerja dan Waktu Kerja Dewan Komisaris;
10. Kesekretariatan Dewan Komisaris dan Sekretaris
Dewan Komisaris;
11. Nilai-nilai Perseroan;
12. Etika Kerja Dewan Komisaris dan Larangan;
13. Transparansi.
Tugas dan Tanggung
Jawab Dewan Komisaris
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40
Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas sebagaimana
telah diubah sebagian dengan UU No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja dan Anggaran Dasar BNI, Dewan
Komisaris bertugas dan bertanggung jawab untuk
melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai
Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan
oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi,
termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana
Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar,
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
583
Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota Dewan
Komisaris wajib:
1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan
serta prinsip-prinsip profesionalisme,
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran dan kesetaraan;
2. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan
bertanggungjawab dalam menjalankan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.
Dalam rangka menjaga objektivitas dan independensi
dalam melakukan fungsi dan tugas pengawasan,
sebagaimana diatur dalam POJK yang mengatur
penerapan tata kelola bagi Bank Umum, Dewan Komisaris
dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional Bank kecuali untuk:
1. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana
diatur dalam ketentuan mengenai batas maksimum
pemberian kredit bank umum; dan
2. Hal-hal lain yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank
atau Peraturan Perundang-undangan.
Pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank oleh
Dewan Komisaris tersebut di atas, merupakan bagian dari
tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris sehingga tidak
meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan
kepengurusan Bank.
Wewenang Dewan Komisaris
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, Dewan Komisaris
memiliki wewenang untuk:
1. Memeriksa buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen
lainnya, memeriksa kas untuk keperluan
verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa
kekayaan Perseroan;
2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang
dipergunakan oleh Perseroan;
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat
lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan Perseroan;
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah
dan akan dijalankan oleh Direksi;
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk
menghadiri rapat Dewan Komisaris;
6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris
Dewan Komisaris;
7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar;
8. Membentuk Komite Audit, Komite Nominasi dan
Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, Komite Tata
Kelola Terintegrasi, dan komite-komite lain, jika
dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan
perusahaan;
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan,
jika dianggap perlu;
10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
11. Menyetujui pengangkatan dan pemberhentian
Sekretaris Perusahaan dan/atau Kepala Satuan
Pengawas Intern;
12. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan
terhadap hal-hal yang dibicarakan;
13. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau
keputusan RUPS.
Kewajiban Dewan Komisaris
Berdasarkan Anggaran Dasar BNI, Dewan Komisaris
berkewajiban untuk:
1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam
melaksanakan pengurusan Perseroan;
2. Memberikan pendapat dan persetujuan Rencana
Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan serta rencana
kerja lainnya yang disiapkan Direksi, sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar;
3. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,
memberikan pendapat dan saran kepada RUPS
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
kepengurusan Perseroan;
4. Melaporkan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan;
5. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan Publik
yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-buku
Perseroan;
6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan
tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani
laporan tahunan;
7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada
RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;
8. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan
menyimpan 1 salinannya;
9. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan
sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan
Perseroan lain;
10. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang
telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau
kepada RUPS;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
584
11. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan atau yang diminta pemegang saham
Seri A Dwiwarna dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan khususnya yang berlaku di
bidang Pasar Modal;
12. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas
pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS;
13. Memberikan persetujuan secara tertulis atas perbuatan
hukum yang dilakukan Direksi sebagaimana diwajibkan
dalam Anggaran Dasar BNI dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan di
bidang Pasar Modal:
a. Melepaskan/memindahtangankan dan/atau
mengagunkan aset Perseroan dengan kriteria dan
nilai melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris, kecuali aset yang dicatat sebagai
persediaan, dengan memperhatikan ketentuan di
bidang pasar modal dan sektor perbankan;
b. Mengadakan kerja sama dengan badan usaha
atau pihak lain, dalam bentuk Kerja Sama Operasi
(KSO), Kerja Sama Usaha (KSU), Kerja Sama Lisensi,
Bangun Guna Serah (Build, Operate and Transfer/
BOT), Bangun Serah Guna (Build, Transfer and
Operate/BTO), Bangun Guna Milik (Build, Operate
and Own/BOO) dan perjanjian perjanjian lain yang
mempunyai sifat yang sama yang jangka waktunya
ataupun nilainya melebihi dari yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris;
c. Menetapkan dan mengubah logo Perseroan;
d. Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di
bawah Direksi;
e. Melakukan penyertaan modal, melepaskan
penyertaan modal termasuk perubahan struktur
permodalan dengan nilai tertentu yang ditetapkan
Dewan Komisaris pada Perseroan lain, anak
perusahaan dan perusahaan patungan yang tidak
dalam rangka penyelamatan piutang dengan
memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal;
f. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan
patungan dengan nilai tertentu yang ditetapkan
Dewan Komisaris dengan memperhatikan ketentuan
di bidang Pasar Modal;
g. Mengusulkan wakil Perseroan untuk menjadi calon
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada anak
perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan
kepada Perseroan dan/atau bernilai strategis yang
ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
h. Melakukan penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak
perusahaan dan perusahaan patungan dengan nilai
tertentu yang ditetapkan Dewan Komisaris dengan
memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal;
i. Melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam
transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh
peraturan perundang undangan di bidang pasar
modal dengan nilai tertentu yang ditetapkan Dewan
Komisaris, kecuali tindakan tersebut termasuk dalam
transaksi material yang dikecualikan oleh Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal;
j. Tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam
RKAP;
k. Perbuatan untuk mengalihkan termasuk menjual,
melepaskan hak untuk menagih dan/atau tidak
menagih lagi atas:
i) Piutang pokok macet yang telah dihapusbuku
dalam rangka penyelesaian kredit, baik untuk
sebagian maupun keseluruhan;
ii) Selisih antara nilai piutang pokok macet yang telah
dihapusbuku dengan nilai pengalihan termasuk
penjualan atau dengan nilai pelepasan hak;
dilaksanakan berdasarkan kebijakan Direksi yang
telah disetujui Dewan Komisaris dan dalam jumlah
plafon (limit) hapus tagih yang telah ditetapkan
RUPS yang akan tetap berlaku sampai dengan
adanya penetapan plafon (limit) baru oleh RUPS.
Persetujuan Dewan Komisaris berkenaan huruf a, b, e, f, g,
dan h di atas dengan batasan dan/atau kriteria tertentu,
ditetapkan setelah mendapatkan persetujuan Pemegang
Saham Seri A Dwiwarna. Penetapan batasan dan/atau
kriteria oleh Dewan Komisaris untuk hal sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, b, e, f, g, dan h di atas dilakukan
setelah mendapatkan persetujuan Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna.
Pembagian Peran
dan Tanggung Jawab
Pengawasan Masing-Masing
Anggota Dewan Komisaris
Tugas Komisaris Utama
1. Koordinator pelaksanaan tugas-tugas Dewan
Komisaris;
2. Memimpin Rapat Dewan Komisaris;
3. Menandatangani dokumen tertulis termasuk surat
menyurat dengan salah seorang Komisaris lainnya;
4. Mewakili Dewan Komisaris menghadiri forum
pertemuan serta acara yang diselenggarakan pihak
otoritas, Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan
instansi lain;
5. Mewakili Dewan Komisaris memimpin Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
585
Selain tugas dan tanggung jawab sebagaimana dijelaskan di atas, masing-masing anggota Dewan Komisaris Bank
memiliki pembagian peran dan tanggung jawab tambahan. Pembagian kerja anggota Dewan Komisaris BNI antara
lain dilakukan dengan menetapkan pembagian anggota Dewan Komisaris sebagai anggota Komite-komite yang
dibentuk Dewan Komisaris untuk membantu kelancaran tugas Dewan Komisaris, yang terdiri dari Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite Tata Kelola Terintegrasi. Penetapan masingmasing
anggota Dewan Komisaris sebagai anggota komite-komite dimaksud ditetapkan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisaris.
Pada tahun 2021, terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris sehingga pembagian peran dan tanggung jawab
Dewan Komisaris menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan kondisi terkini. Adapun perubahan terakhir
susunan keanggotaan Dewan Komisaris sebagai anggota komite-komite selama tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Periode 1 Januari 2021-29 Maret 2021
Nama Jabatan Periode Pembagian Bidang Tugas
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Komisaris Utama/
Komisaris
Independen
Wakil Komisaris
Utama/Komisaris
Independen
• 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
Joni Swastanto 1) Komisaris • 1 Januari 2021 - 29 Maret 2021
• 1 Januari 2021 - 29 Maret 2021
Sigit Widyawan Komisaris Independen • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
Askolani Komisaris • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
Ratih Nurdiati Komisaris • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
Asmawi Syam Komisaris Independen • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
Iman Sugema Komisaris Independen • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
Susyanto Komisaris • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
Septian Hario
Seto
Komisaris Independen • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Maret 2021
• Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
• Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
• Ketua Komite Pemantau Risiko
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Pemantau Risiko
• Anggota Komite Audit
• Anggota Komite Audit
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Pemantau Risiko
• Ketua Komite Audit
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Audit
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Pemantau Risiko
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
586
Periode 29 Maret 2021-31 Desember 2021
Nama Jabatan Periode Pembagian Bidang Tugas
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Komisaris Utama/
Komisaris
Independen
Wakil Komisaris
Utama/Komisaris
Independen
• 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari2021 - saat ini
• 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari2021 - saat ini
Sigit Widyawan Komisaris Independen • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari2021 - saat ini
Askolani Komisaris • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari2021 - saat ini
Ratih Nurdiati Komisaris • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari2021 - saat ini
Asmawi Syam Komisaris Independen • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari2021 - saat ini
Iman Sugema Komisaris Independen • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari2021 - saat ini
Susyanto Komisaris • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari2021 - saat ini
Septian Hario
Seto
Komisaris Independen • 1 Januari 2021 - saat ini
• 1 Januari2021 - saat ini
Erwin Rijanto Komisaris Independen • 16 Agustus 2021-saat ini
Slamet 1) • 16 Agustus 2021-saat ini
• Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
• Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
• Ketua Komite Pemantau Risiko
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Audit
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Tata Kelola Terintegrasi
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Pemantau Risiko
• Ketua Komite Audit
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Audit
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Pemantau Risiko
• Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
• Anggota Komite Pemantau Risiko
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
Kriteria Anggota Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti persyaratan dan ketentuan Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas,
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta Peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dan
yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.
Berdasarkan Anggaran Dasar BNI, yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan,
yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat:
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
2. Cakap melakukan perbuatan hukum;
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:
a. Tidak pernah dinyatakan pailit;
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan pailit;
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang
berkaitan dengan sektor keuangan; dan
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
587
i) Pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;
ii) Pertanggungjawabannya sebagai anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah
tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris kepada RUPS; dan
iii) Pernah menyebabkan perusahaan yang
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran
dari OJK tidak memenuhi kewajiban
menyampaikan laporan tahunan dan/atau
Iaporan keuangan kepada OJK.
4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
perundang undangan;
5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang
yang dibutuhkan Perseroan;
6. Memenuhi persyaratan-persyaratan lain sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
7. Antara para anggota Dewan Komisaris dan antara
anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi
dilarang memiliki hubungan keluarga sedarah sampai
dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus
maupun garis ke samping atau hubungan semenda/
hubungan kekeluargaan yang timbul karena ikatan
perkawinan termasuk menantu atau ipar;
8. Selain memenuhi kriteria tersebut di atas pengangkatan
anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan
mempertimbangkan integritas, dedikasi, pemahaman
mengenai masalah-masalah manajemen perusahaan
yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen,
memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha
Perseroan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup
untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Periode Jabatan Anggota
Dewan Komisaris
Periode jabatan Dewan komisaris paling banyak selama 2
(dua) periode berturut-turut dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Para anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka
waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS
yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan
RUPS Tahunan yang ke-5 (kelima) setelah tanggal
pengangkatannya dengan syarat tidak boleh melebihi
jangka waktu 5 (lima) tahun dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,
namun dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk
sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota
Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir;
2. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Dewan
Komisaris diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu)
kali masa jabatan.
Proses Pengangkatan
Dewan Komisaris
Proses Pengangkatan calon anggota Dewan komisaris
dilaksanakan dengan berpedoman kepada Peraturan
perundang-undangan yang mengatur tata cara
pengangkatan anggota Dewan Komisaris sektor Bank
dan BUMN khususnya:
1. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Per-
02/MBU/02/2015 tanggal 17 Februari 2015 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan
Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas Badan Usaha Milik Negara;
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 27/POJK.03/2016
tanggal 22 Juli 2016 tentang Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga Jasa
Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 39/SEOJK.03/2016 tanggal 13 September 2016
tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi
Calon Pemegang Saham Pengendali, Calon Anggota
Direksi, dan Calon Anggota Dewan Komisaris Bank;
3. Anggaran Dasar BNI yang mengatur pengangkatan
anggota Dewan Komisaris.
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS yang
dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna dan keputusan rapat tersebut harus disetujui
oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dengan
memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
Keputusan RUPS mengenai pengangkatan anggota
Dewan Komisaris juga menetapkan saat mulai berlakunya
pengangkatan dan pemberhentian tersebut. Dalam hal
RUPS tidak menetapkan maka pengangkatannya sebagai
anggota Dewan Komisaris mulai berlaku sejak penutupan
RUPS. Penyampaian usulan bakal calon anggota Dewan
Komisaris kepada RUPS melalui Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi
Komite Nominasi dan Remunerasi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
588
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 27/POJK.03/2016
tanggal 22 Juli 2016 tentang Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan
antara mengatur bahwa calon anggota Dewan Komisaris
yang termasuk sebagai Pihak Utama BNI yang merupakan
Lembaga Jasa Keuangan wajib memperoleh persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan sebelum menjalankan
tindakan, tugas dan fungsinya sebagai anggota Dewan
Komisaris. Dalam rangka memberikan persetujuan tersebut,
OJK melakukan penilaian kemampuan dan kepatutan (fit
and proper test) kepada calon anggota Dewan Komisaris.
Anggota Dewan Komisaris yang telah lulus penilaian
kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) tanpa
catatan dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas
Jasa Keuangan, mengindikasikan bahwa anggota Dewan
Komisaris yang bersangkutan memiliki dan memenuhi
persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan
yang memadai.
Seluruh anggota Dewan Komisaris BNI memiliki integritas,
kompetensi, dan reputasi yang baik. Hal tersebut terbukti
dengan lulusnya fit and proper test yang dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini:
Periode 1 Januari-29 Maret 2021
Nama Jabatan Pelaksana
Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Komisaris Utama/Komisaris
Independen
Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen
Tanggal
Efektif
Otoritas Jasa Keuangan 23 Juni 2020 Lulus
Otoritas Jasa Keuangan 23 Juni 2020 Lulus
Joni Swastanto 1) Komisaris Otoritas Jasa Keuangan 20 April 2016 Lulus
Sigit Widyawan Komisaris Independen Otoritas Jasa Keuangan 7 September 2018 Lulus
Askolani Komisaris Otoritas Jasa Keuangan 20 Desember 2019 Lulus
Ratih Nurdiati Komisaris Otoritas Jasa Keuangan 16 Maret 2020 Lulus
Asmawi Syam Komisaris Independen Otoritas Jasa Keuangan 23 Juni 2020 Lulus
Iman Sugema Komisaris Independen Otoritas Jasa Keuangan 19 Agustus 2020 Lulus
Susyanto Komisaris Otoritas Jasa Keuangan 3 Agustus 2020 Lulus
Septian Hario Seto Komisaris Independen Otoritas Jasa Keuangan 19 Agustus 2020 Lulus
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Maret 2021
Hasil
Periode 29 Maret 2021-31 Desember 2021
Nama Jabatan Pelaksana
Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Komisaris Utama/Komisaris
Independen
Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen
Tanggal
Efektif
Otoritas Jasa Keuangan 23 Juni 2020 Lulus
Otoritas Jasa Keuangan 23 Juni 2020 Lulus
Sigit Widyawan Komisaris Independen Otoritas Jasa Keuangan 7 September 2018 Lulus
Askolani Komisaris Otoritas Jasa Keuangan 20 Desember 2019 Lulus
Ratih Nurdiati Komisaris Otoritas Jasa Keuangan 16 Maret 2020 Lulus
Asmawi Syam Komisaris Independen Otoritas Jasa Keuangan 23 Juni 2020 Lulus
Iman Sugema Komisaris Independen Otoritas Jasa Keuangan 19 Agustus 2020 Lulus
Susyanto Komisaris Otoritas Jasa Keuangan 3 Agustus 2020 Lulus
Septian Hario Seto Komisaris Independen Otoritas Jasa Keuangan 19 Agustus 2020 Lulus
Erwin Rijanto Slamet 1) Komisaris Independen Otoritas Jasa Keuangan 6 Agustus 2021 Lulus
Hasil
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
589
Seluruh anggota Dewan Komisaris diangkat dalam RUPS yang dituangkan dalam Berita Acara RUPS. Secara rinci,
informasi dasar pengangkatan masing-masing anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:
Periode 1 Januari-29 Maret 2021
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo Komisaris Utama/Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020
Pradjoto Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020
Joni Swastanto 1) Komisaris RUPST 10 Maret 2016
Sigit Widyawan Komisaris Independen RUPST 20 Maret 2018
Askolani Komisaris RUPSLB 30 Agustus 2019
Ratih Nurdiati Komisaris RUPST 13 Mei 2019
Asmawi Syam Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020
Iman Sugema Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020
Susyanto Komisaris RUPST 20 Februari 2020
Septian Hario Seto Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Maret 2021
Periode 29 Maret 2021-31 Desember 2021
Nama Jabatan DOMISILI
Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Komisaris Utama/
Komisaris Independen
Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen
Dasar
Pengangkatan
TANGGAL EFEKTIF
Jakarta RUPST 20 Februari 2020 17 Juni 2020
Jakarta RUPST 20 Februari 2020 17 Juni 2020
Sigit Widyawan Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Maret 2018 7 September 2018
Askolani Komisaris Jakarta RUPSLB 30 Agustus 2019 20 Desember 2019
Ratih Nurdiati Komisaris Jakarta RUPST 13 Mei 2019 16 Maret 2020
Asmawi Syam Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Februari 2020 16 Maret 2020
Iman Sugema Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Februari 2020 17 Juni 2020
Susyanto Komisaris Jakarta RUPST 20 Februari 2020 14 Agustus 2020
Septian Hario Seto Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Februari 2020 27 Juli 2020
Erwin Rijanto Slamet 1) Komisaris Independen Jakarta RUPST 29 Maret 2021 14 Agustus 2020
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
Program Orientasi dan Pengenalan Anggota Komisaris Baru
Program orientasi bagi Dewan Komisaris yang baru diangkat sekurang-kurangnya mendapatkan materi berupa
penyampaian dokumen, pemaparan atau penjelasan yang dapat dilakukan oleh Direksi, Sekretaris Perusahaan, Divisidivisi
atau unit-unit terkait, yang secara umum antara lain mencakup informasi/hal-hal sebagai berikut:
1. Visi, misi, struktur organisasi Perseroan, kegiatan usaha/bisnis dan jaringan operasional;
2. Laporan Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Bisnis Bank (RBB), Kode Etik
perseroan, Budaya Kerja BNI, Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Corporate Governance Handbook, dan
Anggaran Dasar Perseroan;
3. Good Corporate Governance (rangkap jabatan, kepemilikan saham dan komisaris independen);
4. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, pendelegasian kewenangan serta batasan
kewenangan Dewan Komisaris dalam melakukan tugas pengawasan terhadap perseroan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
5. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris yang dibentuk dan bertanggung jawab langsung terhadap Dewan
Komisaris, Sekretaris Dewan Komisaris dan Kesekretariatan Dewan Komisaris yang membantu kelancaran tugas
Dewan Komisaris;
6. Remunerasi dan fasilitas yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
590
Jumlah dan Komposisi Anggota Dewan Komisaris
Sepanjang tahun 2021, komposisi dan jumlah Dewan Komisaris mengalami 1 (satu) kali perubahan dengan penjelasan
sebagai berikut:
Periode 1 Januari-29 Maret 2021
Pada periode 1 Januari-29 Maret 2021, Dewan Komisaris berjumlah 10 (sepuluh) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, 1 (satu) orang Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris
Independen, 4 (empat) orang Komisaris Independen dan 4 (empat) orang Komisaris.
Nama Jabatan Domisili
Tanggal
Pengangkatan
Tanggal
Efektif
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Komisaris Utama/Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Februari 2020 23 Juni 2020
Pradjoto Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Februari 2020 23 Juni 2020
Joni Swastanto 1) Komisaris Jakarta RUPST 10 Maret 2016 20 April 2016
Sigit Widyawan Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Maret 2018 7 September 2018
Askolani Komisaris Jakarta RUPSLB 30 Agustus 2019 20 Desember 2019
Ratih Nurdiati Komisaris Jakarta RUPST 13 Mei 2019 16 Maret 2020
Asmawi Syam Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Februari 2020 23 Juni 2020
Iman Sugema Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Februari 2020 19 Agustus 2020
Susyanto Komisaris Jakarta RUPST 20 Februari 2020 3 Agustus 2020
Septian Hario Seto Komisaris Independen Jakarta RUPST 20 Februari 2020 19 Agustus 2020
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Maret 2021
Periode 29 Maret 2021-31 Desember 2021
Pada periode 29 Maret-31 Desember 2021, jumlah Dewan Komisaris tetap berjumlah 10 (sepuluh) orang yang terdiri dari
1 (satu) orang Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, 1 (satu) orang Wakil Komisaris Utama merangkap
Komisaris Independen, 5 (lima) orang Komisaris Independen dan 3 (tiga) orang Komisaris.
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Tanggal Efektif
Agus Dermawan
Wintarto Martowardojo
Komisaris Utama/Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020 23 Juni 2020
Pradjoto Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020 23 Juni 2020
Sigit Widyawan Komisaris Independen RUPST 20 Maret 2018 7 September 2018
Askolani Komisaris RUPSLB 30 Agustus 2019 20 Desember 2019
Ratih Nurdiati Komisaris RUPST 13 Mei 2019 16 Maret 2020
Asmawi Syam Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020 23 Juni 2020
Iman Sugema Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020 19 Agustus 2020
Susyanto Komisaris RUPST 20 Februari 2020 3 Agustus
Septian Hario Seto Komisaris Independen RUPST 20 Februari 2020 19 Agustus 2020
Erwin Rijanto Slamet 1) Komisaris Independen RUPST 29 Maret 2021 6 Agustus 2021
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
591
Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris
Dewan Komisaris BNI tidak memiliki rangkap jabatan yang tidak diperbolehkan berdasarkan Peraturan Perundangundangan.
Rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris yang diperbolehkan dilaksanakan oleh anggota Dewan
Komisaris yang bersangkutan dengan tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota
Dewan Komisaris Bank.
Informasi terkait rangkap jabatan masing-masing anggota Dewan Komisaris per 31 Desember 2021 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Nama
Agus Dermawan
Wintarto Martowardojo
Anggota Direksi
pada Badan Usaha
Milik Negara, Badan
Usaha Milik Daerah,
Badan Usaha Milik
Swasta
Pengurus partai politik
dan/atau calon/
anggota DPR, DPD, DPRD
Tingkat I, dan DPRD
Tingkat II dan/atau
calon kepala daerah/
wakil kepala daerah
Jabatan LAINNYA
sesuai dengan
ketentuan dalam
peraturan
perundangundangan
Jabatan LAIN
yang dapat
menimbulkan
benturan
kepentingan
Tidak Tidak Tidak Tidak
Pradjoto Tidak Tidak Tidak Tidak
Sigit Widyawan Tidak Tidak Tidak Tidak
Askolani Tidak Tidak Tidak Tidak
Ratih Nurdiati Tidak Tidak Tidak Tidak
Asmawi Syam Tidak Tidak Tidak Tidak
Iman Sugema Tidak Tidak Tidak Tidak
Susyanto Tidak Tidak Tidak Tidak
Septian Hario Seto Tidak Tidak Tidak Tidak
Joni Swastanto 1) Tidak Tidak Tidak Tidak
Erwin Rijanto Slamet 2) Tidak Tidak Tidak Tidak
1)
Berhenti menjabat sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
Pengelolaan Benturan
Kepentingan Dewan
Komisaris
Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi dimana
kepentingan ekonomis Bank berbenturan dengan
kepentingan ekonomis pribadi. Atas hal tersebut maka
Anggota Komisaris hendaknya senantiasa harus:
1. Mengutamakan kepentingan Perseroan dan tidak
mengurangi keuangan Perseroan dalam hal terjadi
benturan kepentingan;
2. Menghindari diri dari pengambilan keputusan dalam
situasi dan kondisi adanya benturan kepentingan;
3. Melakukan pengungkapan hubungan kekeluargaan,
hubungan keuangan, hubungan kepengurusan,
hubungan kepemilikan dengan Anggota Komisaris
lain dan/atau anggota Direksi dan/atau pemegang
saham pengendali bank dan atau pihak lainnya dalam
rangka bisnis Perseroan;
4. Melakukan pengungkapan dalam hal pengambilan
keputusan tetap harus diambil pada kondisi adanya
benturan kepentingan.
Pelaksanaan Tugas
Dewan Komisaris
Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas kewenangan
dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah
menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dewan
Komisaris yang disampaikan kepada Direksi sejak awal
tahun. Penyusunan RKA tersebut sebagaimana diwajibkan
dalam:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011
tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diubah
dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 Pasal
12 ayat (5) yang mengatur bahwa Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas wajib menyusun rencana kerja dan
anggaran tahunan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dan RKAP;
serta
2. Anggaran Dasar BNI pasal 17 ayat (2) yang mengatur
bahwa Dewan Komisaris wajib menyusun program
kerja Dewan Komisaris yang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Perseroan yang disusun oleh Direksi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
592
Mekanisme Pelaksanaan
Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris BNI melaksanakan fungsi, tugas, dan
kewajibannya dilakukan melalui mekanisme sebagai
berikut:
1. Mekanisme Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan
Komisaris baik Rapat Dewan Komisaris yang dilakukan
secara internal Dewan Komisaris, atau dengan
mengundang Direktur sektor atau Senior Executive
Vice President terkait agenda pembahasan serta rapat
Dewan Komisaris bersama Direksi secara rutin;
2. Peran aktif komite-komite di bawah Dewan Komisaris
dalam membantu dan mendukung kelancaran tugas
Dewan Komisaris antara lain melalui pelaksanaan
rapat-rapat Komite, serta pelaksanaan/pembuatan
evaluasi, kajian atau penelaahan terhadap hal-hal yang
menjadi tugas Dewan Komisaris;
3. Pemberian arahan, pendapat atau keputusan Dewan
Komisaris secara tertulis kepada Direksi sebagai:
a. Tindak lanjut hasil Rapat Dewan Komisaris atau
rapat Dewan Komisaris bersama Direksi;
b. Tanggapan terhadap laporan pelaksanaan tugas
Direksi atau permohonan persetujuan, konsultasi
atau usulan yang disampaikan oleh Direksi kepada
Dewan Komisaris, serta informasi mengenai
permasalahan-permasalah yang bersifat strategis
dan signifikan berdasarkan hasil evaluasi dan
penelaahan Dewan Komisaris terhadap laporan
tertulis laporan pelaksanaan tugas Direksi kepada
Dewan Komisaris.
4. Pelaksanaan kunjungan kerja Dewan Komisaris ke
lingkungan unit kerja BNI serta Pemberian arahan dan
pendapat Dewan Komisaris kepada Direksi berdasarkan
hasil kunjungan Kerja Dewan Komisaris dimaksud.
Realisasi Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris
Sepanjang 2021, Dewan Komisaris BNI telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terkait
pengawasan terhadap kebijakan kepengurusan dan
jalannya pengurusan Bank yang sejalan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar
Perseroan serta Rencana Kerja yang ditetapkan awal
tahun, yang antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan fungsi pengawasan Rencana Bisnis Bank
(RBB), antara lain:
a. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis Bank tahun 2020,
antara lain evaluasi terhadap Corporate Plan dan
RBB serta kinerja keuangan tahun 2020 setiap
bulan;
b. Melakukan pengawasan terhadap upaya
pencapaian RBB, khususnya terhadap pencapaian
beberapa aspek penting rencana bisnis seperti
penyaluran kredit, perbaikan kualitas aset,
penghimpunan dana pihak ketiga, produktivitas
dan efisiensi;
c. Melakukan penelaahan Revisi RBB Tahun 2021-
2023;
d. Melakukan evaluasi atas realisasi RBB yang
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
setiap semester serta menyampaikan laporan
pengawasan RBB kepada Otoritas Jasa Keuangan;
e. Melakukan penelaahan dan memberikan
persetujuan RBB Tahun 2022-2024.
2. Melakukan evaluasi terhadap Kinerja Keuangan
Konsolidasi BNI setiap bulan serta menyampaikan
Laporan Kinerja kepada Kementerian BUMN secara
triwulanan;
3. Menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan
Perusahaan;
4. Melakukan review pelaksanaan audit laporan keuangan
tahun buku 2020 yang dilakukan Kantor Akuntan
Publik (KAP) atau pihak eksternal lainnya;
5. Melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan
pengendalian internal di BNI, antara lain dengan:
a. Memastikan terselenggaranya sistem pengendalian
internal di BNI telah berjalan dengan baik;
b. Memastikan bahwa Direksi telah memantau
efektivitas pelaksanaan Satuan Kerja Audit Intern
(SKAI) atau Satuan Audit Internal BNI;
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas Satuan Audit Internal BNI, antara lain:
i) Melakukan evaluasi atas internal control atau
Satuan Audit Internal BNI;
ii) Melakukan review rencana dan pelaksanaan
audit serta pemantauan tindaklanjut hasil audit
dari pelaksanaan tugas Satuan Audit Internal
BNI;
iii) Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
temuan audit dan rekomendasi dari Satuan
Audit Internal BNI, hasil pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan dan/atau pengawasan otoritas
lainnya, temuan Badan Pemeriksa Keuangan,
auditor eksternal atau hasil audit akuntan
publik, antara lain dengan memastikan adanya
tindak lanjut Direksi terhadap temuan audit
baik secara tertulis maupun secara lisan;
iv) Melakukan review atas pokok-pokok hasil
audit dari Satuan Audit Internal BNI yang
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
setiap semester.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
593
6. Melakukan pengawasan, pemantauan serta evaluasi
terhadap Tingkat Kesehatan Bank Semester II-2020
dan Semester I-2021 dan mendukung Direksi untuk
mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam
rangka memelihara dan/atau meningkatkan Tingkat
Kesehatan Bank.
7. Melakukan fungsi pengawasan terhadap Manajemen
Risiko BNI serta Manajemen Risiko Terintegrasi, antara
lain:
a. Mengevaluasi tugas Direksi atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko dan memberikan
arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan
Manajemen Risiko secara berkala untuk
memastikan bahwa pengelolaan aktivitas dan
risiko Bank telah dilaksanakan secara efektif;
b. Mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko BNI
dan strategi Manajemen Risiko;
c. Melakukan review atas Profil Risiko secara
triwulanan, serta melakukan evaluasi atas posisi
dan perkembangan risiko BNI secara berkala;
d. Memastikan kebijakan dan proses Manajemen Risiko
dilaksanakan secara efektif dan terintegrasi dalam
proses Manajemen Risiko secara keseluruhan;
e. Mengevaluasi dan memberikan arahan perbaikan
atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko
Terintegrasi secara berkala;
f. Memberikan persetujuan Kebijakan/Pedoman
Manajemen Risiko Terintegrasi;
g. Memastikan penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi sesuai dengan karakteristik dan
kompleksitas usaha Konglomerasi Keuangan serta
memastikan penerapan Manajemen Risiko pada
masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam
Konglomerasi Keuangan BNI untuk mendukung
penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi secara
efektif.
8. Melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan
kepatuhan di BNI antara lain dengan:
a. Melakukan evaluasi terhadap fungsi kepatuhan di
BNI, memastikan bahwa fungsi kepatuhan di BNI
telah dilaksanakan dengan baik serta memberikan
saran kepada Direksi untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan fungsi kepatuhan;
b. Melakukan review atas laporan pelaksanaan
fungsi kepatuhan dan pelaksanaan tugas Direktur
Kepatuhan yang disampaikan Direksi secara
berkala;
c. Melakukan pemantauan terhadap implementasi
Strategi Anti Fraud, Program Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT),
serta Prinsip Mengenal Nasabah.
9. Berkenaan dengan penerapan prinsip dan praktek
penerapan Tata Kelola yang baik/Good Corporate
Governance (GCG):
a. Memastikan terselenggaranya penerapan prinsip
dan praktek GCG pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi BNI serta pada Lembaga Jasa
Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan BNI;
b. Melakukan pengawasan terhadap penerapan
GCG dalam Konglomerasi Keuangan BNI serta
melakukan evaluasi/review Pedoman Tata Kelola
Terintegrasi dalam rangka penyempurnaan;
c. Mendorong penyempurnaan praktik GCG dengan
mengacu kepada Peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta international best practices;
d. Melakukan review terhadap laporan pelaksanaan
GCG yang disampaikan Direksi;
e. Melakukan pemantauan terhadap hasil self
assessment GCG, serta melakukan self assessment
penilaian efektivitas implementasi GCG Dewan
Komisaris termasuk komite-komite di bawah
Dewan Komisaris setiap semester sebagaimana
diwajibkan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
yang mengatur pelaksanaan GCG bagi Bank
Umum.
10. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
Perusahaan Anak serta kebijakan Direksi yang terkait
dengan penciptaan sinergi dan penguatan bisnis
Perusahaan Anak;
11. Mengevaluasi, mengarahkan dan memantau rencana
strategis, pelaksanaan Teknologi Informasi dan
kebijakan Bank terkait Teknologi Informasi BNI;
12. Melakukan review terhadap laporan perkembangan
perkara materiil secara berkala;
13. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip
kehati-hatian dalam pemberian fasilitas kredit oleh
Direksi antara lain:
a. Mengawasi pelaksanaan rencana pemberian kredit
dan pembiayaan yang telah dituangkan dalam
RBB;
b. Memberikan saran dan pendapat atas keputusan
Direksi terhadap pemberian fasilitas kredit diatas
jumlah tertentu yang wajib dikonsultasikan kepada
Dewan Komisaris;
c. Memberikan persetujuan atas pemberian fasilitas
kredit kepada pihak terkait yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
wajib mendapat persetujuan Dewan Komisaris;
d. Melakukan review secara rutin dan berkala
terhadap perkembangan dan tindak lanjut
kredit-kredit yang dikonsultasikan kepada Dewan
Komisaris;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
594
e. Melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan
atas kebijakan dan strategi perkreditan sesuai
kewajiban yang diatur oleh Peraturan Perundangundangan
yang berlaku;
f. Melakukan review secara berkala terhadap
perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan
atau pembiayaan secara keseluruhan termasuk
Non Performing Loan (NPL).
14. Memantau serta mengevaluasi perkembangan
pengembangan serta pengelolaan Sumber Daya
Manusia (SDM) khususnya berkenaan dengan fungsi
strategis Sumber Daya Manusia dalam mendukung
pencapaian kinerja Bank;
15. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direktur Sektor secara berkala
termasuk pencapaian rencana kerja Direktur Sektor,
khususnya terkait isu-isu yang bersifat strategis dan
signifikan;
16. Melakukan review Kinerja Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) Tahun 2020 selaku Dewan
Pengawas DPLK dan menyampaikan Laporan
Pengawasan Rencana Bisnis Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) BNI Semester II tahun 2020 dan
Semester I tahun 2021 kepada OJK;
17. Melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala
terhadap penerapan kebijakan dan sistem remunerasi
di BNI termasuk remunerasi Direksi dan Dewan
Komisaris serta pegawai;
18. Memberikan persetujuan terhadap hal-hal yang wajib
mendapat persetujuan Dewan Komisaris berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar Perseroan antara lain:
a. Persetujuan Pemberian kredit kepada Pihak terkait;
b. Persetujuan Penataan Organisasi BNI;
c. Persetujuan Revisi Rencana Bisnis Bank BNI Tahun
2020-2023;
d. Persetujuan Rencana Bisnis Bank BNI tahun 2022-
2024;
e. Persetujuan Corporate Plan BNI 2021-2025;
f. Persetujuan Kebijakan Perkreditan Bank;
g. Persetujuan Dokumen Recovery Plan BNI Tahun
2021/2022;
h. Persetujuan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan
BNI Tahun 2022;
i. Persetujuan Pengurus Perusahaan Anak BNI;
j. Persetujuan Pembelian Kembali (buyback) Saham
BNI;
k. Persetujuan Updating Kebijakan Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU
& PPT) DPLK BNI;
l. Persetujuan Usulan Perubahan Peraturan Dana
Pensiun BNI;
m. Persetujuan Rencana Bisnis DPLK BNI Tahun 2022;
n. Persetujuan terhadap Kebijakan-kebijakan
atau Pedoman Perusahaan yang berdasarkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan wajib mendapat
persetujuan Dewan Komisaris;
o. Persetujuan Pergantian Pemimpin Divisi Satuan
Audit Internal (SAI);
p. Persetujuan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan BNI.
19. Menyampaikan laporan kepada Kementerian BUMN
berupa tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan
kinerja BNI setiap triwulan sebagai tindak lanjut
Surat Menteri BUMN pada tahun 2014 kepada Dewan
Komisaris BNI bahwa dalam rangka mengefektifkan
pengawasan dan pembinaan terhadap kinerja BUMN,
Dewan Komisaris diminta untuk menyampaikan
pendapat dan tanggapan atas laporan kinerja BNI
untuk periode triwulanan;
20. Mengadakan Rapat-Rapat Dewan Komisaris baik
Rapat internal Dewan Komisaris maupun dengan
mengundang anggota Direksi atau Direktur Sektor
terkait serta Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi secara teratur untuk membahas aspek-aspek
tertentu seperti aspek bisnis, organisasi, manajemen
risiko, pengendalian internal hukum dan kepatuhan,
sumber daya manusia, teknologi dan lain-lain yang
diselenggarakan secara rutin sebanyak 74 (tujuh puluh
empat) pertemuan;
21. Melakukan kunjungan ke Kantor Wilayah, Kantor
Cabang termasuk Kantor Cabang Luar Negeri
secara daring dalam rangka melaksanakan fungsi
pengawasan.
Keputusan Dewan Komisaris
Selama tahun 2021, Dewan Komisaris telah menetapkan
keputusan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, sebagai berikut:
1. Pengangkatan Saudari Dwita Suherlina sebagai
Anggota Independen Komite Pemantau Risiko;
2. Pengangkatan Saudara Bambang Setyogroho sebagai
Anggota Independen Komite Tata Kelola Terintegrasi;
3. Pengangkatan Saudari Indrayeti sebagai Anggota
Independen Komite Tata Kelola Terintegrasi;
4. Pengangkatan Saudara Human Brillianto sebagai
Anggota Independen Komite Audit;
5. Pengukuhan Pengakhiran Pengangkatan Saudara
Max R Niode sebagai Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi;
6. Pengukuhan Pengakhiran Pengangkatan Saudara
Hasanuddin sebagai Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi;
7. Piagam Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk;
8. Pengukuhan Pengakhiran Pengangkatan Saudara
Joni Swastanto sebagai Anggota Komite Nominasi
dan Remunerasi;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
595
9. Pengukuhan Pengakhiran Pengangkatan Saudara Joni Swastanto sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko;
10. Pengakhiran Pengangkatan Saudari Pasu Donnaria sebagai Anggota Independen Komite Audit;
11. Pengangkatan Saudari Pasu Donnaria sebagai Tenaga Ahli Dewan Komisaris;
12. Pengangkatan Saudara Suhendi Muharam sebagai Anggota Independen Komite Audit;
13. Pengangkatan Saudari Nurani Raswindriati sebagai Anggota Independen Komite Pemantau Risiko;
14. Pengangkatan Saudara Erwin Rijanto Slamet sebagai Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi;
15. Pengangkatan Saudara Erwin Rijanto Slamet sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko;
16. Perpanjangan Pengangkatan Saudari Pasu Donnaria sebagai Tenaga Ahli Dewan Komisaris.
Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Pengembangan kompetensi Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian pembahasan Profil Perusahaan dalam
Laporan Tahunan ini.
Sertifikasi Manajemen Risiko
Nama Jabatan Sertifikasi
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo Komisaris Utama/Komisaris Independen Level 5
Pradjoto Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Level 2
Joni Swastanto Komisaris Level 2
Sigit Widyawan Komisaris Independen Level 2
Askolani Komisaris Level 1
Ratih Nurdiati Komisaris Level 1
Asmawi Syam Komisaris Independen Level 5
Iman Sugema Komisaris Independen Level 2
Susyanto Komisaris Level 1
Septian Hario Seto Komisaris Independen Level 2
Erwin Rijanto Slamet 1) Komisaris Independen Level 2
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
Mekanisme Pemberhentian dan
Pengunduran Diri Dewan Komisaris
Berdasarkan Anggaran Dasar BNI, mekanisme pemberhentian dan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris
adalah sebagai berikut:
1. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dimana dalam RUPS tersebut dihadiri oleh
pemegang saham Seri A Dwiwarna dan keputusan Rapat tersebut harus disetujui oleh pemegang saham Seri A
Dwiwarna, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar;
2. Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan
alasannya. Alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dimaksud dilakukan apabila berdasarkan kenyataan
anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan antara lain:
a. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
b. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan;
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau negara;
d. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau kepatutan yang seharusnya dihormati sebagai anggota
Dewan Komisaris;
e. Dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
f. Mengundurkan diri.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
596
3. Disamping alasan pemberhentian anggota Dewan
Komisaris tersebut di atas, anggota Dewan Komisaris
dapat diberhentikan oleh RUPS berdasarkan alasan
lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan
dan tujuan Perseroan;
4. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana
dimaksud dalam angka 2 huruf a, b, c dan d dan angka
3 di atas diambil setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri dalam RUPS;
5. Pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam huruf
angka 2 butir c dan e di atas merupakan pemberhentian
dengan tidak hormat;
6. Antara para anggota Dewan Komisaris dan antara
anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi
tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai
dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus
maupun garis kesamping, atau hubungan semenda/
hubungan kekeluargaan yang timbul karena ikatan
perkawinan, termasuk menantu atau ipar). Dalam
hal terjadi keadaan tersebut maka RUPS berwenang
memberhentikan salah seorang di antara mereka;
7. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak
mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa
jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara
tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada
Perseroan;
8. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk
memutuskan permohonan pengunduran diri anggota
dewan komisaris dalam jangka waktu paling lambat
90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat
pengunduran diri;
9. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi
kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya
permohonan pengunduran diri anggota Dewan
Komisaris sebagaimana dimaksud dalam butir 7 dan
hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud
dalam butir 8 di atas;
10. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota
Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap
berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
11. Terhadap anggota Dewan Komisaris yang
mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas
tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya
sebagai anggota Dewan Komisaris sejak pengangkatan
yang bersangkutan hingga tanggal disetujuinya
pengunduran dirinya dalam RUPS;
12. Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan
Komisaris yang mengundurkan diri diberikan setelah
RUPS Tahunan membebaskannya;
13. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan
diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan
Komisaris menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka
pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan
oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan
Komisaris yang baru, sehingga memenuhi persyaratan
minimal jumlah anggota Dewan Komisaris;
14. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:
a. Pengunduran dirinya telah efektif sebagaimana
dimaksud pada butir 8 di atas;
b. Meninggal dunia;
c. Masa jabatannya berakhir;
d. Diberhentikan berdasarkan RUPS; atau
e. Dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga yang telah
mempunyai kekuatan hukum; yang tetap atau
ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu
keputusan pengadilan;
f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota
Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan lainnya.
15. Bagi anggota Dewan Komisaris yang berhenti
sebelum maupun setelah masa jabatannya berakhir
kecuali berhenti karena meninggal dunia, maka
yang bersangkutan tetap bertanggung jawab
atas tindakan-tindakannya yang belum diterima
pertanggungjawabannya oleh RUPS.
Kelengkapan Organ
Dewan Komisaris
Untuk membantu kelancaran tugas dan tanggung
jawabnya Dewan Komisaris membentuk organ pendukung
yang terdiri dari komite-komite di bawah Dewan Komisaris
dan Sekretariat Dewan Komisaris.
Pembentukan dan pelaksanaan Sekretariat Dewan
Komisaris dan komite-komite di bawah Dewan Komisaris
dilakukan dengan memperhatikan Peraturan perundangundangan
yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (POJK) serta Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya:
1. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
No. PER-06/MBU/2021 tanggal 13 April 2021 tentang
Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
Badan Usaha Milik Negara, organ Dewan Komisaris
dapat terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan
Remunerasi, Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata
Kelola Terintegrasi serta Sekretariat Dewan Komisaris;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
597
2. POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016
tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, dalam
rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab, Dewan Komisaris wajib membentuk
paling sedikit Komite Audit, Komite Pemantau Risiko
dan Komite Nominasi dan Remunerasi;
3. POJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014
mengenai Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi
Konglomerasi Keuangan, dalam rangka mendukung
efektivitas pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris
Entitas Utama wajib membentuk Komite Tata Kelola
Terintegrasi.
Komite-Komite di bawah Dewan
Komisaris
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris terdiri dari
Komite Audit (KA), Komite Pemantau Risiko (KPR),
Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) dan Komite
Tata Kelola Terintegrasi (TKT).
Dewan Komisaris menetapkan suatu pedoman yang
mengatur tata cara pengangkatan, pemberhentian,
pengaturan tugas serta honorarium anggota Komitekomite
di bawah Dewan Komisaris yang secara terus
menerus disempurnakan dan diperbaharui sesuai dengan
perkembangan/perubahan peraturan hukum yang berlaku
serta kondisi terkini. Pembaharuan terakhir dilakukan
pada tahun 2018, yang ditetapkan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. KEP/002/DK/2018 tanggal 8
Februari 2018 tentang “Ketentuan Umum Pengangkatan,
Pemberhentian, Pengaturan Tugas serta Honorarium
Anggota komite-komite di Bawah Dewan Komisaris”
yang pada pokoknya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Tata Cara Pengangkatan anggota Komite;
2. Pokok-pokok materi yang perlu diatur dalam
perjanjian kerja anggota komite yang berasal dari
pihak independen dengan BNI;
3. Rangkap jabatan yang mengatur rangkap jabatan
yang diperbolehkan dan yang dilarang bagi anggota
komite berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku;
4. Jangka waktu pengangkatan/masa jabatan anggota
komite;
5. Pembagian tugas dan ruang lingkup tugas Komite;
6. Kewajiban kehadiran anggota komite pada Perseroan;
7. Honorarium bagi anggota Komite yang berasal dari
pihak independen;
8. Evaluasi/penilaian kinerja anggota komite yang berasal
dari pihak independen;
9. Pengakhiran Pengangkatan anggota komite;
10. Pengunduran diri anggota komite.
Mekanisme kerja Komite-komite di
bawah Dewan Komisaris
Pelaksanaan tugas komite-komite di bawah Dewan
Komisaris berpedoman pada Piagam Komite masingmasing
Komite yang telah disusun.
Setiap awal tahun, komite-komite di bawah Dewan
Komisaris menyusun Program Rencana Kerja masingmasing
Komite yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan tugasnya dalam membantu pelaksanaan
tugas Dewan Komisaris, melalui pemantauan, penelaahan/
review serta pemberian saran atau rekomendasi kepada
Dewan Komisaris terhadap hal-hal yang terkait dengan
fungsi dan tugas komite-komite yang bersangkutan
melalui mekanisme sebagai berikut:
1. Komite melakukan rapat baik secara internal maupun
dengan mengundang Direktur terkait, satuan dan/atau
divisi dan/atau unit terkait;
2. Komite melakukan penelaahan/evaluasi/review serta
diskusi/pembahasan di luar forum rapat yang apabila
diperlukan dilakukan diskusi bersama satuan atau
divisi-divisi/unit-unit terkait;
3. Hasil rapat atau evaluasi/review serta diskusi/
pembahasan di luar forum rapat disampaikan oleh
Ketua Komite kepada Dewan Komisaris sebagai
laporan baik secara tertulis atau dalam forum Rapat
Dewan Komisaris yang membahas agenda terkait;
4. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
menyampaikan laporkan realisasi program kerja/
kegiatannya setiap triwulan kepada Dewan Komisaris.
Informasi mengenai masing-masing Komite disampaikan
dalam sub bab tersendiri.
Penilaian Kinerja Komite di
Bawah Dewan Komisaris
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
dalam mengawasi dan mengelola Perseroan didukung
oleh Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola
Terintegrasi. Di tahun 2021, Dewan Komisaris menilai
bahwa komite-komite tersebut telah menjalankan fungsi,
tugas, dan tanggung jawab dengan baik yang terlihat dari:
1. Tercapainya seluruh Rencana/Program Kerja komitekomite
yang ditetapkan pada awal tahun 2021; serta
2. Pelaksanaan Rapat Komite dan tingkat kehadiran
anggota Komite.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
598
Pelaksanaan Program/Rencana kerja komite-komite
dilakukan melalui mekanisme rapat komite termasuk
dengan mengundang Direktorat atau divisi-divisi/satuan
kerja terkait serta penelaahan/evaluasi/review secara
mendalam oleh masing-masing komite di luar forum
rapat yang hasilnya disampaikan secara tertulis kepada
Dewan Komisaris.
Komite Audit telah melaksanakan fungsi, tugas, dan
tanggung jawabnya diantaranya melakukan penelaahan
atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank
kepada publik dan/atau pihak Otoritas. Komite Audit
juga melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan kegiatan Bank, serta mengevaluasi efektivitas
pelaksanaan audit/jasa yang diberikan Kantor Akuntan
Publik (KAP), termasuk menelaah independensi dan
objektivitas KAP.
Kemudian, Komite Nominasi dan Remunerasi juga
telah melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawab
pengawasannya terhadap pelaksanaan kebijakan nominasi
dan remunerasi pada setiap tingkatan organisasi, mulai
dari Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Komite Pemantau Risiko telah memberikan dukungan
kepada Dewan Komisaris terkait pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab penerapan manajemen risiko
di Bank. Sementara, Komite Tata Kelola Perusahaan
Terintegrasi melakukan pengawasan atas konsistensi
dan keberlangsungan pelaksanaan tata kelola perusahaan
terpadu di seluruh kelompok konglomerasi keuangan
Bank.
Berdasarkan realisasi penyelesaian seluruh program/
rencana kerja serta pelaksanaan tugasnya komite-komite
di bawah Dewan Komisaris yang ditetapkan pada awal
tahun dapat dilihat bahwa frekuensi dan tingkat kehadiran
rapat dan laporan pelaksanaan kegiatan Komite Audit,
Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau
Risiko dan Komite Tata Kelola Terintegrasi menunjukkan
bahwa tiap-tiap komite telah menjalankan tugasnya
dengan baik.
Penilaian Kinerja atau Evaluasi
Anggota Komite yang Berasal dari
Pihak Independen
Ketua komite melakukan evaluasi/penilaian terhadap
kinerja anggota komite yang berasal dari pihak
independen dalam jangka waktu setiap 6 (enam) bulan
maupun sewaktu-waktu. Evaluasi atau penilaian tersebut
meliputi Indikator Penilaian Kinerja yang antara lain
namun tidak terbatas pada kompetensi dan keahlian,
kualitas output, kedisiplinan dan tingkat kehadiran
anggota komite yang bersangkutan pada perseroan,
serta pelaksanaan tugas dan kewajiban sesuai dengan
piagam komite dan tata tertib kerja yang berlaku bagi
anggota independen komite di bawah Dewan komisaris.
Hasil evaluasi dan penilaian sebagaimana dimaksud
disampaikan sebagai rekomendasi kepada Dewan
Komisaris untuk memperpanjang atau melanjutkan
atau mengakhiri pengangkatan anggota komite yang
bersangkutan pada perseroan.
Penilaian Komite di bawah Dewan Komisaris dilakukan
untuk anggota Komite dari Pihak Independen (bukan
Dewan Komisaris). Adapun Faktor penilaiannya adalah:
1. Tugas sesuai Piagam Komite (bobot 25%);
2. Kompetensi dan Skill (bobot 30%);
3. Kualitas Output (bobot 30%);
4. Tingkat Kehadiran (15%).
Kewajiban Kehadiran Anggota
Komite yang Berasal dari Pihak
Independen
Anggota Komite yang berasal dari luar perseroan
(anggota independen) memiliki kewajiban untuk hadir
secara rutin pada hari dan jam kerja perseroan sesuai hari,
jumlah hari dan jadwal yang ditetapkan Dewan Komisaris
dan/atau ketua komite, antara lain untuk menghadiri
Rapat Komite dan melaksanakan tugas-tugas lainnya,
dan wajib mengisi daftar hadir pada Perseroan dalam
rangka pelaksanaan tugas selain menghadiri rapat komite.
Apabila diperlukan, atas permintaan Dewan Komisaris
dan/atau ketua komite, anggota Komite yang berasal
dari luar perseroan juga wajib hadir pada perseroan atau
pada Rapat Dewan Komisaris atau rapat komite, atau
pada kegiatan yang harus dihadiri oleh Dewan Komisaris
sesuai dengan keperluannya di luar frekuensi dan jadwal
kehadiran rutin tersebut.
Informasi mengenai komite-komite di bawah Dewan
Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris disampaikan
dalam sub bab tersendiri.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
599
Sekretariat Dewan Komisaris
Sekretariat Dewan Komisaris dipimpin oleh Sekretaris yang berasal dari luar perusahaan
dibantu oleh staf sekretariat Dewan Komisaris. Pelaksanaan fungsi dan tugas Sekretariat
Dewan komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris berpedoman pada Peraturan Menteri
BUMN yang mengatur Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan
Usaha Milik Negara.
Informasi mengenai Kesekretariatan Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris
disampaikan dalam sub bab tersendiri.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
600
Komisaris Independen
Kriteria dan Jumlah Komisaris Independen
Keberadaan Komisaris Independen yang ada di BNI telah
sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Dalam peraturan
tersebut, Komisaris Independen pada Bank umum wajib
paling sedikit berjumlah 50% (lima puluh persen) dari
jumlah anggota Dewan Komisaris. Komposisi Komisaris
BNI per 31 Desember 2021 berjumlah 10 (sepuluh) orang
yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama merangkap
Komisaris Independen, 1 (satu) orang Wakil Komisaris Utama
merangkap Komisaris Independen, 5 (lima) orang Komisaris
Independen dan 3 (tiga) orang Komisaris. Dengan demikian
komposisi Komisaris Independen BNI lebih dari 50% dari
seluruh jumlah Dewan Komisaris serta telah memenuhi
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Penetapan Komisaris Independen BNI dilakukan dengan
memperhatikan dan berpedoman pada ketentuan yang
mengatur persyaratan dan kriteria Komisaris Independen
dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
khususnya:
1. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/
SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, Komisaris
Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang
tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan
kepengurusan, hubungan kepemilikan, dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris lain, dan/atau pemegang saham
pengendali, atau hubungan dengan Bank yang
dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak
independen. Pengertian memiliki hubungan keuangan,
hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan, dan/
atau hubungan keluarga dengan anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris lain, dan/atau pemegang
saham pengendali, atau hubungan dengan bank yang
dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak
tidak independen dimaksud berpedoman kepada
pengertian yang diatur dalam Peraturan Perundangundangan
yang berlaku, khususnya Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola
bagi Bank Umum.
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 33/
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Komisaris Independen Publik Pasal 1 ayat (4) dan Pasal
21 ayat 2 yang mengatur bahwa:
a. Komisaris Independen adalah anggota Dewan
Komisaris yang berasal dari luar Emiten atau
Perusahaan Publik dan memenuhi persyaratan
sebagai Komisaris Independen sebagaimana
dimaksud dalam POJK.
b. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan:
i) Bukan merupakan orang yang bekerja atau
mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan,
atau mengawasi kegiatan Emiten atau
Perusahaan Publik dalam waktu 6 (enam) bulan
terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali
sebagai Komisaris Independen Emiten atau
Perusahaan Publik pada periode berikutnya;
ii) Tidak mempunyai saham baik langsung maupun
tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan
Publik;
iii) Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan
Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang
saham utama Emiten atau Perusahaan Publik;
dan
iv) Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.
3. Pasal 120 ayat (1) dan ayat (2) UU Perseroan Terbatas
yang menyatakan bahwa:
a. Anggaran Dasar Perseroan dapat mengatur adanya
1 (satu) orang atau lebih komisaris independen dan
1 (satu) orang komisaris utusan;
b. Komisaris independen diangkat berdasarkan
keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi
dengan pemegang saham utama, anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
601
4. Pasal 8 Peraturan Bank Indonesia No. 11/19/PBI/2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang
Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum sebagaimana
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/7/PBI/2010 tanggal 19 April 2010 yang
menyatakan bahwa setiap Komisaris Independen wajib memiliki Sertifikat Manajemen
Risiko tingkat 2.
Pernyataan Independensi
Komisaris Independen
Setiap anggota Komisaris Independen membuat pernyataan independensi dan telah
disampaikan kepada OJK sebagai salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti proses
uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pada OJK. Selama tahun 2021, Komisaris
Independen yang menjabat adalah sebagai berikut:
Lampiran Surat Pernyataan Independensi Komisaris Independen
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
602
Direksi
Direksi sebagai organ Perseroan bertugas dan
bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola
BNI untuk kepentingan dan tujuan BNI, serta mewakili
Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan Anggaran Dasar.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan
tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara
penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan BNI.
Selain itu, anggota Direksi wajib mematuhi Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan serta
wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme,
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban serta kewajaran. Setiap anggota
Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehatihatian,
dengan mengindahkan perundang-undangan
yang berlaku.
Dasar Hukum
Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas sebagaimana telah diubah
sebagian dengan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas Perusahaan serta mewakili
Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Pedoman dan Tata
Tertib Kerja Direksi
Direksi BNI memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang
telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi BNI No.
KP/228/DIR/R tanggal 29 Juni 2018.
Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi mengatur antara lain
tentang Landasan Hukum, Struktur, Persyaratan, Tugas,
Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi, Pengangkatan
dan Pemberhentian Anggota Direksi, Masa Jabatan
Direksi, Pembentukan Komite di Bawah Direksi, Rapat
Direksi dan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris,
Waktu Kerja Direksi, Nilai Perseroan, Etika Kerja Direksi,
Transparansi, serta Pelaporan dan Tanggung Jawab.
Selain beberapa hal terkait tata tertib kerja yang diatur di
atas, beberapa pokok pedoman kerja Direksi yang diatur
dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dijabarkan
pada pembahasan selanjutnya di bawah ini.
Tugas dan Tanggung
Jawab Direksi
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang
berkaitan dengan pengurusan dan bertanggung jawab
atas pengurusan BNI untuk kepentingan Perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili
Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan
tentang segala hal dan segala kejadian dengan
pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/
atau Keputusan RUPS.
Ruang Lingkup Pekerjaan,
Tanggung Jawab, dan
Wewenang Masing-
Masing Direksi
Sepanjang tahun 2021 tidak terdapat perubahan
Nomenklatur Direksi dari yang ditetapkan dalam RUPS
Tahunan 2019 yang diselenggarakan pada tanggal 20
Februari 2020, adapun pembidangan tugas atau sektor
masing-masing Direksi ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Direksi perihal Penataan Organisasi Direksi
BNI sebagaimana diubah terakhir melalui Surat Keputusan
Direksi No. KP/347/DIR/R tanggal 30 Juli 2021.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
Direktur Bidang berwenang penuh atas SEVP atau unit
kerja yang dikelolanya dan berwenang bertindak untuk
dan atas nama Direksi, sepanjang tidak menyimpang dari:
1. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
2. Anggaran Dasar Perseroan;
3. Corporate Plan;
4. Kebijakan Umum Direksi (KUD); dan
5. Kebijakan khusus Direksi yang ditetapkan dalam Rapat
Direksi atau dalam Surat Keputusan Direksi atau dalam
bentuk tertulis lainnya.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
603
Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi periode 1 Januari-31 Desember 2021
No. Nama Jabatan Sektor
1 Royke Tumilaar Direktur Utama • Satuan Audit Internal
• Divisi Perencanaan Strategis
• Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan
• SEVP Corporate Transformation
2 Adi Sulistyowati Wakil Direktur Utama • Divisi Tata Kelola Kebijakan
• Satuan Anti Fraud
• SEVP Bisnis Digital
• Divisi Solusi Wholesale
• Divisi Solusi Ritel
3 Corina Leyla Karnalies Direktur Bisnis Konsumer • Divisi Manajemen Produk Konsumer
• Divisi Bisnis Kartu
• Divisi Manajemen Wealth
• Divisi Komunikasi Pemasaran
4 Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan • Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan
• Divisi Pengelolaan Aset & Pengadaan
• Divisi Manajemen Data & Analytics
• Divisi Pengembangan Perusahaan Anak
• Divisi Investor Relations
• Office of Chief Economist
5 Y.B. Hariantono Direktur IT dan Operasi • Divisi Strategi & Arsitektur TI
• Divisi Pengembangan TI
• Divisi Pengembangan Digital
• Divisi Operasional TI
• Divisi Keamanan Informasi
• SEVP Operasional
• Divisi Operasional
• Divisi Operasional Digital
• Divisi Operasional Kredit
6 Bob Tyasika Ananta Direktur Human Capital &
Kepatuhan
• Divisi Kepatuhan
• Divisi Hukum
• Divisi Human Capital Strategy
• Divisi Human Capital Services
• BNI Corporate University
7 Silvano Winston Rumantir Direktur Corporate Banking • Divisi Bisnis Korporasi 1
• Divisi Bisnis Korporasi 2
• Divisi Bisnis Korporasi 3
• Divisi Sindikasi & Solusi Korporasi
8 David Pirzada Direktur Manajemen Risiko • Divisi Manajemen Risiko Bank
• Divisi Risiko Kredit Korporasi
• Divisi Risiko Kredit Komersial & SME
• Divisi Pemrosesan & Penagihan Kredit Konsumer
• SEVP Remedial & Recovery
• Divisi Remedial & Recovery Korporasi
• Divisi Remedial & Recovery Komersial & SME
9 Sis Apik Wijayanto Direktur Hubungan Kelembagaan • Divisi Hubungan Kelembagaan 1
• Divisi Hubungan Kelembagaan 2
• Divisi Bisnis Usaha Kecil & Program
10 Ronny Venir Direktur Layanan dan Jaringan • Divisi Pengelolaan Jaringan
• Divisi Penjualan
• Divisi Kualitas Layanan
• Unit Pusat Layanan Pelanggan
• Wilayah 01-17
• Optimalisasi Bisnis
11 Muhammad Iqbal Direktur Bisnis UMKM • Divisi Bisnis Komersial 1
• Divisi Bisnis Komersial 2
• Divisi Bisnis SME
12 Henry Panjaitan Direktur Treasury & International • Divisi Internasional
• SEVP Treasury
• Divisi Tresuri
• Divisi Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
604
Hak dan Wewenang Direksi
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berwenang untuk:
1. Menetapkan kebijakan yang dipandang tepat dalam
kepengurusan Perseroan;
2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk
mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan
kepada seorang atau beberapa orang yang khusus
ditunjuk untuk itu termasuk pekerja Perseroan baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama dan/atau badan
lain;
3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang pekerja
Perseroan termasuk penetapan upah, pensiun atau
jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja
Perseroan berdasarkan peraturan perundangundangan
yang berlaku;
4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan
berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Perseroan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris
Perusahaan dan/atau Kepala Satuan Audit Internal
dengan persetujuan Dewan Komisaris;
6. Menghapusbukukan piutang macet dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan yang
selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Komisaris,
selanjutnya dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
dalam Laporan Tahunan;
7. Tidak menagih lagi piutang bunga, denda, ongkosongkos,
dan piutang lainnya di luar pokok yang
dilakukan dalam rangka restrukturisasi dan/atau
penyelesaian piutang serta perbuatan-perbuatan lain
dalam rangka penyelesaian piutang Perseroan, dengan
kewajiban melaporkan kepada Dewan Komisaris yang
ketentuan dan tata cara pelaporannya ditetapkan oleh
Dewan Komisaris;
8. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan
Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain
dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasanpembatasan
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
Keputusan RUPS.
Kewajiban Direksi
Direksi memiliki kewajiban untuk:
1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha
dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuan serta kegiatan usahanya;
2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka
Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Perseroan dan rencana kerja lainnya serta
perubahannya untuk disampaikan kepada Dewan
Komisaris dan mendapatkan persetujuan Dewan
Komisaris;
3. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,
Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi;
4. Membuat Laporan Tahunan yang antara lain
berisi Laporan Keuangan, sebagai wujud
pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta
dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang tentang Dokumen Perusahaan;
5. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada
Akuntan Publik untuk diaudit;
6. Menyampaikan Laporan Tahunan setelah ditelaah oleh
Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat
5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir
kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan;
7. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai
Laporan Tahunan;
8. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang
telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri di Bidang
Hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
9. Menyusun laporan lainnya yang diwajibkan oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan;
10. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,
Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan
Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen
keuangan Perseroan dan dokumen Perseroan lainnya;
11. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan: Daftar
Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS,
Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat
Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan
Perseroan serta dokumen Perseroan lainnya;
12. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan
administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman yang
berlaku bagi suatu Perseroan;
13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip
pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan,
pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
605
14. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan
lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/
atau pemegang saham Seri A Dwiwarna, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan
khususnya peraturan di bidang Pasar Modal;
15. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap
dengan perincian dan tugasnya;
16. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan
Komisaris dan pemegang saham Seri A Dwiwarna,
dengan memperhatikan peraturan perundangundangan
khususnya peraturan di bidang Pasar Modal;
17. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar ini dan/atau
yang ditetapkan oleh RUPS.
Perbuatan Direksi
yang Harus Mendapat
Persetujuan Tertulis
Dewan Komisaris
1. Perbuatan Direksi berikut harus mendapatkan
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Dewan
Komisaris:
a. Melepaskan/memindahtangankan dan/atau
mengagunkan aset Perseroan dengan kriteria dan
nilai melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris, kecuali aset yang dicatat sebagai
persediaan, dengan memperhatikan ketentuan di
bidang pasar modal dan sektor perbankan;
b. Mengadakan kerja sama dengan badan usaha
atau pihak lain, dalam bentuk Kerja Sama Operasi
(KSO), Kerja Sama Usaha (KSU), Kerja Sama Lisensi,
Bangun Guna Serah (Build, Operate and Transfer/
BOT), Bangun Serah Guna (Build, Transfer and
Operate/BTO), Bangun Guna Milik (Build, Operate
and Own/B00) dan perjanjian-perjanjian lain yang
mempunyai sifat yang sama yang jangka waktunya
ataupun nilainya melebihi dari yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris;
c. Menetapkan dan mengubah logo Perseroan;
d. Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di
bawah Direksi;
e. Melakukan penyertaan modal, melepaskan
penyertaan modal termasuk perubahan struktur
permodalan dengan nilai tertentu yang ditetapkan
Dewan Komisaris pada perseroan lain, anak
perusahaan dan perusahaan patungan yang tidak
dalam rangka penyelamatan piutang dengan
memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal;
f. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan
patungan dengan nilai tertentu yang ditetapkan
Dewan Komisaris dengan memperhatikan ketentuan
di bidang Pasar Modal;
g. Mengusulkan wakil Perseroan untuk menjadi calon
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada anak
perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan
kepada Perseroan dan/atau bernilai strategis yang
ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
h. Melakukan penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak
perusahaan dan perusahaan patungan dengan nilai
tertentu yang ditetapkan Dewan Komisaris dengan
memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal;
i. Melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam
transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh
peraturan perundang undangan di bidang pasar
modal dengan nilai tertentu yang ditetapkan Dewan
Komisaris, kecuali tindakan tersebut termasuk
dalam transaksi material yang dikecualikan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal;
j. Tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam
RKAP;
k. Perbuatan untuk mengalihkan termasuk menjual,
melepaskan hak untuk menagih dan/atau tidak
menagih lagi atas:
i) Piutang pokok macet yang telah dihapusbuku
dalam rangka penyelesaian kredit, baik untuk
sebagian maupun keseluruhan;
ii) Selisih antara nilai piutang pokok macet yang
telah dihapusbuku dengan nilai pengalihan
termasuk penjualan atau dengan nilai pelepasan
hak.
Dilaksanakan berdasarkan kebijakan Direksi yang
telah disetujui Dewan Komisaris dan dalam jumlah
plafon (limit) hapus tagih yang telah ditetapkan
RUPS yang akan tetap berlaku sampai dengan
adanya penetapan plafon (limit) baru oleh RUPS.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
606
2. Persetujuan Dewan Komisaris berkenaan dengan huruf
a, b, e, f, g, dan h dengan Batasan dan/atau kriteria
tertentu, ditetapkan setelah mendapatkan persetujuan
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna;
3. Penetapan batasan dan/atau kriteria oleh Dewan
Komisaris untuk hal sebagaimana dimaksud huruf
a, b, e, f, g, dan h, dilakukan setelah mendapatkan
persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna;
4. Tindakan Direksi sebagaimana dimaksud huruf b
sepanjang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
kegiatan usaha utama yang lazim dilakukan
dalam bidang usaha yang bersangkutan dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan,
tidak memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris dan/atau RUPS;
5. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
diterimanya permohonan atau penjelasan dan
dokumen secara lengkap dari Direksi, Dewan Komisaris
harus memberikan keputusan sebagaimana dimaksud
pada angka 1.
Perbuatan Direksi
yang Wajib Mendapat
Persetujuan RUPS
1. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk:
a. Mengalihkan kekayaan Perseroan; atau
b. Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan.
yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen)
jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu)
transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama
lain maupun tidak, kecuali sebagai pelaksanaan
kegiatan usaha Perseroan sebagaimana dimaksud
pada Anggaran Dasar.
2. Perbuatan yang dilakukan tanpa persetujuan RUPS,
tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lain dalam
perbuatan hukum tersebut beritikad baik;
3. RUPS dapat mengurangi pembatasan terhadap
tindakan Direksi yang diatur dalam Anggaran Dasar
ini atau menentukan pembatasan lain kepada Direksi
selain yang diatur dalam Anggaran Dasar.
Perbuatan Direksi
yang Harus Mendapat
Tanggapan Tertulis dari
Dewan Komisaris dan
Persetujuan RUPS
1. Perbuatan-perbuatan di bawah ini hanya dapat
dilakukan ofeh Direksi setelah mendapatkan tanggapan
tertulis dari Dewan Komisaris dan mendapat
persetujuan dari RUPS untuk:
a. Melakukan tindakan-tindakan yang termasuk
dalam transaksi material sebagaimana ditetapkan
oleh peraturan perundang undangan di bidang
pasar modal dengan nilai di atas 50% (lima puluh
persen) dari ekuitas Perseroan, kecuali tindakan
tersebut termasuk dalam transaksi material yang
dikecualikan oleh Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal;
b. Melakukan transaksi yang mengandung benturan
kepentingan sebagaimana ditentukan dalam
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di
pasar modal;
c. Melakukan transaksi lain guna memenuhi Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku di pasar modal.
2. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterimanya permohonan atau penjelasan dan
dokumen secara lengkap dari Direksi, Dewan Komisaris
tidak memberikan tanggapan tertulis, maka RUPS
dapat memberikan keputusan tanpa adanya tanggapan
tertulis dari Dewan Komisaris.
3. Perbuatan yang dilakukan tanpa persetujuan RUPS,
tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lain dalam
perbuatan hukum tersebut beritikad baik.
Direktur yang Membawahi
Fungsi Kepatuhan
Seiring meningkatnya kompleksitas kegiatan usaha
BNI sebagai Bank dan Perusahaan Terbuka, diperlukan
mitigasi terhadap risiko yang mungkin dihadapi oleh
Perseroan. Untuk memitigasi risiko kegiatan usaha
tersebut, diperlukan berbagai upaya baik yang bersifat
preventif (ex-ante) maupun kuratif (ex-post). Sebagai
bagian dari upaya preventif, Perseroan senantiasa
mematuhi berbagai kaidah Perbankan yang berlaku untuk
mengurangi atau memperkecil risiko kegiatan usaha Bank.
Sehubungan dengan hal tersebut, Direksi memiliki
kewajiban untuk menumbuhkan dan mewujudkan
terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan
organisasi dan kegiatan usaha Bank.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
607
Dalam rangka penegakan fungsi kepatuhan (compliance)
Perseroan, maka BNI memiliki Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan, di mana fungsinya
berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Bank Umum dan Tata Tertib Kerja Direksi.
Persyaratan Direktur yang
Membawahi Fungsi Kepatuhan
Sehubungan dengan fungsinya, calon Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan memiliki persyaratan
sebagai berikut:
1. Calon Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan
wajib memiliki integritas dan pengetahuan yang
memadai mengenai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan,
Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
2. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan wajib
memenuhi persyaratan independensi. “Persyaratan
independensi” adalah tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/
atau hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang
Saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
mengenai Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum.
Struktur
1. Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama tidak
diperkenankan merangkap jabatan sebagai Direktur
yang membawahi Fungsi Kepatuhan.
2. Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan dilarang
membawahi fungsi-fungsi:
a. Bisnis dan operasional;
b. Manajemen risiko yang melakukan pengambilan
keputusan pada kegiatan usaha Bank;
c. Tresuri;
d. Keuangan dan akuntansi;
e. Logistik dan pengadaan barang/jasa;
f. Teknologi informasi; dan
g. Audit intern.
3. Penggantian Direktur yang membawahi fungsi
kepatuhan:
a. Dalam hal Direktur yang membawahkan fungsi
Kepatuhan tidak dapat menjalankan tugas
jabatannya selama lebih dari 7 (tujuh) hari
kerja berturut-turut maka pelaksanaan tugas
yang bersangkutan wajib digantikan sementara
oleh Direktur lain sampai dengan Direktur
yang membawahkan fungsi Kepatuhan dapat
menjalankan tugas jabatannya kembali;
b. Dalam hal Direktur yang membawahkan fungsi
Kepatuhan berhalangan tetap, mengundurkan
diri, atau habis masa jabatannya, maka Bank wajib
segera mengangkat pengganti Direktur yang
membawahkan fungsi Kepatuhan, paling lama 6
(enam) bulan setelah Direktur yang membawahkan
fungsi Kepatuhan berhalangan tetap, mengundurkan
diri, atau habis masa jabatannya;
c. Selama dalam proses penggantian Direktur yang
membawahkan fungsi Kepatuhan, Bank wajib
menunjuk atau menugaskan salah satu Direktur
lainnya untuk sementara melaksanakan tugas
Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan;
d. Direktur yang melaksanakan tugas sementara
sebagai Direktur yang membawahkan fungsi
Kepatuhan, wajib memenuhi persyaratan di atas,
hal tersebut dikecualikan apabila di dalam Perseroan
tidak terdapat Direktur yang memenuhi syarat
dimaksud;
e. Penggantian sementara jabatan Direktur yang
membawahkan fungsi Kepatuhan tersebut wajib
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Tugas dan Tanggung Jawab
Direktur yang Membawahi Fungsi
Kepatuhan
Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi
fungsi Kepatuhan, paling kurang mencakup:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
Budaya Kepatuhan Bank;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip
kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan
digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman
internal Bank;
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan ketentuan, sistem,
dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan
Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan, Bank Indonesia, dan peraturan perundangundangan
yang berlaku;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/
atau keputusan yang diambil oleh Direksi Bank tidak
menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan,
Bank Indonesia, dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
7. Dalam rangka penerapan Program Anti Pencucian
Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
(PPT), Direktur Kepatuhan memiliki tugas dan
tanggung jawab sekurang-kurangnya untuk:
a. Mengusulkan kebijakan dan prosedur tertulis
bersifat strategis mengenai penerapan program
APU dan PPT kepada Dewan Komisaris;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
608
b. Memastikan adanya pembahasan terkait pencucian
uang dan/atau pendanaan terorisme dalam rapat
Direksi dan Dewan Komisaris;
c. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan
untuk memastikan Bank telah memenuhi ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan tentang APU dan PPT
dan peraturan perundang-undangan lainnya yang
terkait;
d. Memastikan cakupan pengawasan aktif Direksi telah
terpenuhi secara memadai;
e. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap
seluruh komitmen yang dibuat oleh Bank kepada
Otoritas Jasa Keuangan antara lain komitmen dalam
Action Plan, Laporan Rencana Kegiatan Pengkinian
Data, dan hasil pengawasan Bank Indonesia yang
terkait dengan penerapan Program APU dan PPT;
f. Memantau pelaksanaan tugas Unit Kerja Khusus
dan/atau pejabat Bank yang bertanggung jawab
atas penerapan APU dan PPT;
g. Memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama
mengenai pejabat yang akan memimpin Unit Kerja
Khusus atau pejabat yang bertanggung jawab atas
penerapan Program APU dan PPT;
h. Memberikan persetujuan terhadap Laporan
Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM);
i. Mengusulkan Laporan Action Plan dan Laporan
Rencana Pengkinian Data sebelum disampaikan
kepada Otoritas Jasa Keuangan.
8. Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan
wajib menyampaikan laporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan tentang pelaksanaan tugasnya, meliputi:
a. Rencana Kerja Kepatuhan yang dimuat dalam
Rencana Bisnis Bank;
b. Laporan Kepatuhan; dan
c. Laporan khusus mengenai kebijakan dan/
atau keputusan Direksi yang menurut Direktur
yang membawahkan fungsi Kepatuhan telah
menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai bagian dari tugas Direktur yang
membawahkan fungsi Kepatuhan.
9. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada
Dewan Komisaris paling kurang secara triwulanan;
10. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
Fungsi Kepatuhan.
Kriteria Direksi
Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah
orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan
hukum yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Integritas, yang paling kurang mencakup:
a. Cakap dalam melakukan perbuatan hukum dan
dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan:
i) Tidak pernah dinyatakan pailit; atau
ii) Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perseroan
dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan
pengadilan.
b. Memiliki akhlak dan moral yang baik;
c. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. Memiliki komitmen terhadap pengembangan
operasional Bank yang sehat;
e. Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji
kemampuan dan kepatutan (fit and proper test);
f. Memiliki komitmen untuk tidak melakukan dan/atau
mengulangi perbuatan dan/atau Tindakan tertentu,
bagi calon anggota Direksi atau calon anggota
Dewan Komisaris yang pernah memiliki predikat
tidak lulus dalam uji kemampuan dan kepatutan
dan telah menjalani sanksi.
2. Kompetensi, yang paling kurang mencakup:
a. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai
dan relevan dengan jabatannya;
b. Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/
atau bidang keuangan; dan
c. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis
dalam rangka pengembangan perseroan dan anak
usahanya;
3. Memiliki reputasi keuangan yang baik dengan tidak
memiliki kredit macet;
4. Memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang
Perbankan, Pasar Modal, peraturan perundangundangan
lainnya dan Anggaran Dasar Perseroan;
5. Antara para anggota Direksi, dan antara anggota
Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak boleh
ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan
derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis
ke samping atau hubungan semenda (menantu atau
ipar).
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
609
Periode Jabatan Direksi
Periode jabatan Direksi paling banyak 2 (dua) periode berturut-turut, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Para anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang
mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (kelima) setelah tanggal pengangkatannya
dengan syarat tidak boleh melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dengan memperhatikan peraturan perundangundangan
di bidang Pasar Modal, namun dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat
memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir;
2. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Direksi diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
Jumlah dan Komposisi Direksi
Pada tahun 2021, tidak terjadi perubahan komposisi Direksi. Dengan demikian komposisi Direksi BNI per 31 Desember
2021 sebagai berikut:
Nama Jabatan Domisili
Tanggal
Pengangkatan
Tanggal Efektif
Royke Tumilaar Direktur Utama Jakarta 2 September 2020 19 November 2020
Adi Sulistyowati Wakil Direktur Utama Jakarta • 17 Maret 2015 (diangkat
menjadi Direktur
Hubungan Kelembagaan)
• 02 September 2020
(pengalihan menjadi Wakil
Direktur Utama)
• 22 Mei 2015
• 6 November 2020
Corina Leyla Karnalies Direktur Bisnis Konsumer Jakarta 20 Februari 2020 26 Juni 2020
Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan Jakarta 2 September 2020 19 November 2020
Y.B. Hariantono Direktur IT & Operasi Jakarta 20 Februari 2020 12 Agustus 2020
Bob Tyasika Ananta
Direktur Human Capital &
Kepatuhan
Jakarta • 17 Maret 2015 (diangkat
menjadi Direktur
Manajemen Risiko)
• 20 Februari 2020
(pengalihan menjadi
Direktur Human Capital &
Kepatuhan)
22 Mei 2020
Silvano Winston Rumantir Direktur Corporate Banking Jakarta 2 September 2020 1 Desember 2020
David Pirzada
Sis Apik Wijayanto
Ronny Venir
Direktur Manajemen
Risiko
Direktur Hubungan
Kelembagaan
Direktur Layanan dan
Jaringan
Jakarta 2 September 2020 1 Desember 2020
Jakarta 20 Februari 2020 26 Juni 2020
Jakarta 2 September 2020 6 November 2020
Muhammad Iqbal Direktur Bisnis UMKM Jakarta 2 September 2020 19 November 2020
Henry Panjaitan
Direktur Treasury &
International
Jakarta 2 September 2020 12 November 2020
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
610
Dasar Pengangkatan Anggota Direksi
Sesuai Pasal 11 ayat (10) Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
Pengangkatan masing-masing anggota Direksi dapat diuraikan sebagai berikut:
No. Nama Jabatan Dasar Pengangkatan
1 Royke Tumilaar Direktur Utama RUPS Luar Biasa tanggal 2 September 2020
2 Adi Sulistyowati Wakil Direktur Utama RUPS Tahunan tanggal 17 Maret 2015 kemudian diberhentikan
dan diangkat kembali sebagai Direktur Layanan dan Jaringan
pada RUPS Tahunan tanggal 20 Februari 2020 kemudian
dialihkan penugasannya menjadi Wakil Direktur Utama pada
RUPS Luar Biasa tanggal 2 September 2020
3 Corina Leyla Karnalies Direktur Bisnis Konsumer RUPS Tahunan tanggal 20 Februari 2020
4 Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan RUPS Luar Biasa tanggal 2 September 2020
5 Y.B. Hariantono Direktur IT & Operasi RUPS Tahunan tanggal 20 Februari 2020
6 Bob Tyasika Ananta Direktur Human Capital &
Kepatuhan
RUPS Tahunan tanggal 20 Februari 2020
7 Silvano Winston Rumantir Direktur Corporate Banking RUPS Luar Biasa tanggal 2 September 2020
8 David Pirzada Direktur Manajemen Risiko RUPS Luar Biasa tanggal 2 September 2020
9 Sis Apik Wijayanto Direktur Hubungan
Kelembagaan
RUPS Tahunan tanggal 20 Februari 2020
10 Ronny Venir Direktur Layanan & Jaringan RUPS Luar Biasa tanggal 2 September 2020
11 Muhammad Iqbal Direktur Bisnis UMKM RUPS Luar Biasa tanggal 2 September 2020
12 Henry Panjaitan Direktur Treasury &
International
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
RUPS Luar Biasa tanggal 2 September 2020
Pengangkatan anggota Direksi berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan serta
memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk dapat mengikuti proses Fit and Proper Test, Perseroan
mengajukan permohonan untuk memperoleh persetujuan calon anggota Direksinya kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
No. Nama Jabatan Pelaksana
Tanggal Efektif
Berdasarkan Surat OJK
1 Royke Tumilaar Direktur Utama Otoritas Jasa Keuangan 19 November 2020
2 Adi Sulistyowati Wakil Direktur Utama Otoritas Jasa Keuangan 6 November 2020
3 Corina Leyla Karnalies Direktur Bisnis Konsumer Otoritas Jasa Keuangan 30 Juni 2020
4 Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan Otoritas Jasa Keuangan 19 November 2020
5 Y.B. Hariantono Direktur IT & Operasi Otoritas Jasa Keuangan 14 Agustus 2020
6 Bob Tyasika Ananta Direktur Human Capital &
Kepatuhan
Otoritas Jasa Keuangan 22 Mei 2020
7 Silvano Winston Rumantir Direktur Corporate Banking Otoritas Jasa Keuangan 1 Desember 2020
8 David Pirzada Direktur Manajemen Risiko Otoritas Jasa Keuangan 1 Desember 2020
9 Sis Apik Wijayanto Direktur Hubungan Kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan 30 Juni 2020
10 Ronny Venir Direktur Layanan dan Jaringan Otoritas Jasa Keuangan 6 November 2020
11 Muhammad Iqbal Direktur Bisnis UMKM Otoritas Jasa Keuangan 19 November 2020
12 Henry Panjaitan Direktur Treasury & International Otoritas Jasa Keuangan 13 November 2020
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
611
Program Orientasi dan Pengenalan Anggota Direksi Baru
Program orientasi dan pengenalan bagi anggota Direksi baru dilakukan antara lain dengan:
1. Diskusi Laporan Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP), Kode Etik, Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi, Corporate Governance Handbook, dan Anggaran
Dasar Perseroan;
2. Penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan
kebijakan pengendalian internal serta tugas dan peran Komite Audit dan komite-komite lain yang ada di bawah
Direksi dan Komisaris;
3. Penjelasan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
Penjelasan tersebut diberikan dengan cara melakukan presentasi oleh Unit terkait kepada anggota Direksi dimaksud
serta melakukan kunjungan ke Kantor Wilayah/Cabang BNI.
Program Orientasi dan Pengenalan Anggota Direksi Baru tidak dilakukan sepanjang tahun 2021 dikarenakan tidak
terdapat pengangkatan anggota Direksi Baru pada tahun 2021.
Kebijakan Rangkap Jabatan Direksi
Direksi tidak memiliki rangkap jabatan yang tidak
diperbolehkan berdasarkan Peraturan perundangundangan
yang berlaku. Rangkap jabatan anggota
Direksi yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh
anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dengan
tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab sebagai anggota Dewan Komisaris Bank.
Ketentuan mengenai rangkap jabatan bagi Direksi diatur
dalam peraturan-peraturan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-
11/MBU/07/2021 tentang Persyaratan, Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi
BUMN, para anggota Direksi dilarang memangku
jabatan rangkap sebagai:
a. Direksi pada BUMN, badan usaha milik daerah,
badan usaha milik swasta;
b. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada BUMN
dan perusahaan lain;
c. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada
instansi/lembaga pemerintah pusat dan/atau
daerah;
d. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan;
e. Pengurus partai politik, anggota legislatif dan/atau
kepala daerah/wakil kepala daerah;
f. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan; dan/atau
g. Menjadi calon legislatif atau calon kepala daerah/
wakil kepala daerah.
Selain jabatan rangkap tersebut, anggota Direksi
dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota
Dewan Komisaris pada perusahaan lain, kecuali:
a. Dewan Komisaris pada anak perusahaan BUMN/
perusahaan terafiliasi BUMN yang bersangkutan,
dengan ketentuan hanya berhak atas penghasilan
tertinggi dari jabatan yang dirangkapnya, kecuali
ditetapkan lain oleh Menteri;
b. Dewan Komisaris pada perusahaan lain untuk
mewakili/memperjuangkan kepentingan BUMN
sepanjang memperoleh izin dari Menteri BUMN.
2. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
55/POJK.03/2016, para anggota Direksi dilarang
memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada
Bank, Perusahaan dan/atau lembaga lain. Namun,
tidak termasuk rangkap jabatan dalam hal Direksi
yang bertanggung jawab terhadap pengawasan atas
penyertaan Bank pada Perusahaan Anak, menjalankan
tugas fungsional menjadi anggota Dewan Komisaris
pada Perusahaan Anak bukan Bank yang dikendalikan
oleh Bank, sepanjang tidak mengakibatkan yang
bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
612
Nama
Anggota Direksi
pada Badan Usaha
Milik Negara,
Badan Usaha Milik
Daerah, Badan
Usaha Milik Swasta
Pengurus partai
politik dan/atau
calon/anggota DPR,
DPD, DPRD Tingkat
I, dan DPRD Tingkat
II dan/atau calon
kepala daerah/wakil
kepala daerah
Jabatan Lainnya
sesuai dengan
ketentuan
dalam
peraturan
perundangundangan
Jabatan Lain
yang dapat
menimbulkan
benturan
kepentingan
Royke Tumilaar Tidak Tidak Tidak Tidak
Adi Sulistyowati Tidak Tidak Tidak Tidak
Corina Leyla Karnalies Tidak Tidak Tidak Tidak
Novita Widya Anggraini Tidak Tidak Tidak Tidak
Y.B. Hariantono Tidak Tidak Tidak Tidak
Bob Tyasika Ananta Tidak Tidak Tidak Tidak
Silvano Winston Rumantir Tidak Tidak Tidak Tidak
David Pirzada Tidak Tidak Tidak Tidak
Sis Apik Wijayanto Tidak Tidak Tidak Tidak
Ronny Venir Tidak Tidak Tidak Tidak
Muhammad Iqbal Tidak Tidak Tidak Tidak
Henry Panjaitan Tidak Tidak Tidak Tidak
Pengelolaan Benturan Kepentingan Direksi
Pengelolaan Benturan Kepentingan Direksi diatur dalam Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan No. IN/695/
KMP/001 tanggal 29 Oktober 2014. Benturan Kepentingan adalah suatu kondisi di mana kepentingan ekonomis
Perseroan berbenturan dengan kepentingan ekonomis pribadi. Atas hal tersebut maka Anggota Direksi hendaknya
senantiasa:
1. Wajib mendahulukan kepentingan ekonomis Perseroan di atas kepentingan ekonomis pribadi atau keluarga
maupun pihak lainnya;
2. Tidak akan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau untuk kepentingan orang atau pihak lain yang
bertentangan dengan kepentingan Perseroan;
3. Wajib mengisi Daftar Khusus yang berisikan kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya yang mencapai 5%
(lima persen) atau lebih pada Bank maupun Perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri;
4. Wajib mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lain, anggota
Direksi dan/atau Pemegang Saham pengendali Perseroan;
5. Dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Perseroan atau mengurangi keuntungan Perseroan dan
wajib mengungkapkan benturan kepentingan dalam setiap keputusan dalam hal terjadi benturan kepentingan;
6. Tidak akan ikut serta dalam pembahasan dan pengambilan keputusan yang mengandung unsur benturan
kepentingan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
613
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
614
Independensi Direksi
Setiap anggota Direksi membuat pernyataan independensi berupa Surat Pernyataan Bertindak Independen dalam
Pelaksanaan Pengelolaan Operasional Perseroan pada tiap awal tahun untuk menyatakan status independensinya
dan setiap akhir tahun untuk menyatakan apakah selama tahun terakhir terdapat situasi yang memiliki benturan
kepentingan oleh Direksi atas tindakan yang dilakukan.
Anggota Direksi berkewajiban melapor apabila terjadi perubahan status yang mempengaruhi independensinya
termasuk apabila terdapat perubahan kepemilikan saham baik pribadi maupun keluarga di BNI dan atau pada bank
lain, lembaga keuangan bukan bank, dan perusahaan lain.
Pernyataan Independensi Anggota Direksi
No
Pernyataan
1 Merupakan pihak yang
independen terhadap pemilik
bank atau PSP
2 Tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/
atau hubungan keluarga
dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya, anggota
Direksi dan/atau pemegang
saham pengendali atau
hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuan
untuk bertindak independen
Royke
Tumilaar
Adi
Sulistyowati
Corina
Leyla
Karnalies
Novita
Widya
Anggraini
Y.B.
Hariantono
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tahun 2021
Selama tahun 2021, Direksi telah melaksanakan tugas yang bersifat strategis sesuai dengan peraturan perundangundangan
yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan, yaitu:
1. Penyusunan perencanaan Perseroan, antara lain revisi Corporate Plan, RBB, dan revisi RBB;
2. Pemenuhan target kinerja Perseroan;
3. Pengelolaan aset dan keuangan;
4. Penyelenggaraan Rapat Direksi;
5. Menghadiri Rapat Dewan Komisaris;
6. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham;
7. Pengawasan dan perbaikan proses bisnis internal;
8. Pelaksanaan tugas lainnya terkait pengurusan Perseroan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
615
Bob Tyasika
Ananta
Silvano
Winston
Rumantir
David
Pirzada
Sis Apik
Wijayanto Ronny Venir Muhammad
Iqbal
Henry
Panjaitan
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
616
Keputusan Direksi 2021
Sepanjang tahun 2021, Anggota Direksi telah menerbitkan 94 Surat Keputusan, sebagai berikut:
No
Perihal
1 Keputusan Yudisium Penilaian Kinerja Pegawai Tahun 2020 dan Talent Classification 2021 untuk Pegawai C-1
2 Kewenangan Individu Memutus Kredit Sementara
3 Kewenangan Memutus Kredit
4 Masa Persiapan Pensiun (MPP)
5 Mutasi/Perubahan Posisi
6 Panitia HUT ke 75 BNI
7 Panitia Pelaksana Revaluasi Aset Tetap (Tanah dan Bangunan) Milik BNI
8 Pembentukan Organisasi Divisi Pengembangan Digital
9 Pembentukan Organisasi Divisi Bisnis Komersial 1
10 Pembentukan Organisasi Divisi Hubungan Kelembagaan 1
11 Pembentukan Organisasi Divisi Hubungan Kelembagaan 2
12 Pembentukan Organisasi Divisi Human Capital
13 Pembentukan Organisasi Divisi Human Capital Services
14 Pembentukan Organisasi Divisi Human Capital Strategy
15 Pembentukan Organisasi Divisi Investor Relations
16 Pembentukan Organisasi Divisi Pengembangan TI
17 Pembentukan Organisasi Office of Chief Economist
18 Pembentukan Organisasi Satuan Anti Fraud
19 Pembentukan Tim Annual Report BNI Tahun Buku 2021
20 Pembentukan Tim Implementasi Organisasi Kantor Wilayah
21 Pembentukan Tim Penyusun Sustainability Report BNI Tahun 2021
22 Pembentukan Tim Task Force Akselerasi Implementasi Cross Selling Nasabah Korporasi
23 Pembentukan Tim Task Force Obligasi Berwawasan Lingkungan (Green Bond) BNI Tahun 2022
24 Pembentukan Tim Task Force Penerbitan BNI Tier 2 Capital Bond 2021
25 Pemberlakuan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER-05/MBU/04/2021 tentang Program
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara (Program TJSL BUMN)
26 Penataan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud (KRA)
27 Penataan Komite Manajemen Teknologi
28 Penataan Organisasi Direksi BNI
29 Penataan Organisasi Divisi Bisnis Korporasi 1
30 Penataan Organisasi Divisi Bisnis Korporasi 2
31 Penataan Organisasi Divisi Bisnis Korporasi 3
32 Penataan Organisasi Divisi Bisnis SME
33 Penataan Organisasi Divisi Dana Pensiun Lembaga Keuangan
34 Penataan Organisasi Divisi Hukum
35 Penataan Organisasi Divisi Internasional
36 Penataan Organisasi Divisi Kepatuhan
37 Penataan Organisasi Divisi Operasional Kredit
38 Penataan Organisasi Divisi Operasional TI
39 Penataan Organisasi Divisi Pemrosesan & Penagihan Kredit Konsumer
40 Penataan Organisasi Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan
41 Penataan Organisasi Divisi Pengembangan Perusahaan Anak
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
617
No
Perihal
42 Penataan Organisasi Divisi Penjualan
43 Penataan Organisasi Divisi Risiko Kredit Korporasi
44 Penataan Organisasi Divisi Sindikasi & Solusi Korporasi
45 Penataan Organisasi Divisi Solusi Ritel
46 Penataan Organisasi Divisi Solusi Wholesale
47 Penataan Organisasi Divisi Strategi & Arsitektur TI
48 Penataan Organisasi Divisi Tresuri
49 Penataan Organisasi Kantor Cabang Luar Negeri Singapore
50 Penataan Organisasi Kantor Wilayah (Regional Office)
51 Penataan Organisasi Satuan Audit Internal
52 Penataan Organisasi Unit Dana Pensiun Lembaga Keuangan
53 Penetapan Grade Posisi
54 Mutasi/Perubahan Posisi
55 Pengakhiran Hubungan Kerja
56 Pengakhiran Penugasan sebagai Pengurus Dana Pensiun Bank Negara Indonesia
57 Pengakhiran SK Pengganti Sementara
58 Pengangkatan/Pengukuhan Pegawai
59 Pengangkatan Kembali sebagai Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Bank Negara Indonesia
60 Pengganti Sementara Pemimpin Divisi DGL
61 Pengganti Sementara Pemimpin Divisi HCE
62 Pengganti Sementara Pemimpin Divisi KMP
63 Pengganti Sementara Pemimpin Divisi MTI
64 Pengganti Sementara Pemimpin Divisi OPK
65 Pengganti Sementara Pemimpin Divisi OTI
66 Pengganti Sementara Pemimpin Divisi REN
67 Pengganti Sementara Pemimpin Divisi STI
68 Pengganti Sementara Pemimpin SAF
69 Penghargaan Masa Bhakti Pegawai
70 Pengukuhan/Perubahan Posisi Sehubungan dengan Perubahan Organisasi
71 Pengukuhan Pegawai
72 Pensiun
73 Penataan Organisasi Divisi Perencanaan Strategis
74 Penugasan sebagai Pengurus Dana Pensiun Bank Negara Indonesia
75 Penunjukan/Penugasan Tim Implementasi Program BNI Corporate Transformation
76 Penunjukan dan Penugasan Pegawai sebagai PIC Kontributor Konten Portal Publik Kementerian BUMN
77 Penunjukan Penanggung jawab APU & PPT DPLK BNI
78 Penunjukan Penugasan Pelaksana Tugas Pengurus Unit Dana Pensiun Lembaga Keuangan
79 Penunjukan/Penugasan Tim Implementasi Program BNI Corporate Transformation
80 Penyesuaian Grade Posisi
81 Penyesuaian Jenjang Jabatan dan Grade Posisi
82 Perubahan Kedua SK Project dan Tim Ad-hoc Crash Program Cleansing Data 2021
83 Perubahan SK Project dan Tim Ad-hoc Crash Program Cleansing Data 2021
84 Piagam Audit Intern PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
85 Proyek Optimalisasi Pengelolaan Loan at Risk Business Banking BNI
86 SK Program Aksi Korporasi BNI
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
618
No
87 SK Tim Implementasi Penguatan Capital Management BNI
88 SK Tim Implementasi Program BNI Corporate Transformation
89 SK Tim Proyek Digitalisasi Bisnis UMKM
90 Tim Ad-hoc Crash Program Cleansing Data 2021
Perihal
91 Tim Proyek Implementasi Konsolidasi Sentra Kredit Menengah (SKM)
92 Tim Transisi Pembentukan Divisi Bisnis UKM1
93 Penunjukan Penanggung Jawab APU & PPT DPLK BNI BNI
94 Pencabutan Penunjukan Penanggung Jawab APU & PPT DPLK BNI
Pengembangan Kompetensi Direksi
Informasi terkait program peningkatan kompetensi Direksi dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan dalam
Laporan Tahunan ini.
Sertifikasi Manajemen Risiko
Seluruh Direksi BNI telah lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 sebagai salah satu syarat untuk mengikuti fit and
proper test yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Mekanisme Pemberhentian dan Pengunduran Diri Direksi
Mekanisme pemberhentian dan pengunduran diri Direksi
telah diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan yang
mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
33/POJK.04/2014 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 15/POJK.04/2020 yaitu:
1. RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi
sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya;
2. Alasan pemberhentian anggota Direksi dilakukan
apabila berdasarkan kenyataan, anggota Direksi yang
bersangkutan:
a. Tidak/kurang dapat memenuhi kewajibannya yang
telah disepakati dalam kontrak manajemen;
b. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
c. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan/atau
peraturan perundang-undangan;
d. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan
dan/atau Negara;
e. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/
atau kepatutan yang seharusnya dihormati sebagai
Direksi;
f. Dinyatakan bersalah dengan keputusan Pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
g. Mengundurkan diri;
h. Alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi
kepentingan dan tujuan Perseroan.
3. Keputusan pemberhentian diambil setelah yang
bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri,
kecuali untuk alasan sebagaimana tersebut pada butir
2 huruf f dan g;
4. Pemberhentian karena alasan sebagaimana tersebut
pada butir 2 huruf d dan f merupakan pemberhentian
dengan tidak hormat;
5. Seorang anggota Direksi dapat mengundurkan diri dari
jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir. Dalam
hal terdapat anggota Direksi yang mengundurkan
diri, anggota Direksi yang bersangkutan wajib
menyampaikan permohonan pengunduran diri kepada
Perseroan.
6. BNI wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan
permohonan pengunduran diri anggota Direksi paling
lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya
surat pengunduran diri;
7. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun
setelah masa jabatannya berakhir, kecuali berhenti
karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan
wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas
tindakan-tindakannya yang sebelum diterima
pertanggungjawabannya oleh RUPS.
8. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan
untuk sementara oleh Dewan Komisaris dengan
menyebutkan alasannya apabila mereka bertindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini atau
terdapat indikasi melakukan tindakan yang merugikan
Bank atau melalaikan kewajiban atau terdapat alasan
yang mendesak bagi Bank dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
619
a. Pemberhentian sementara dimaksud harus
diberitahukan secara tertulis kepada anggota
Direksi yang bersangkutan disertai alasan yang
menyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan
Direksi;
b. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada
butir 8 huruf a disampaikan dalam waktu paling
lambat 2 (dua) hari kerja setelah ditetapkannya
pemberhentian sementara tersebut;
c. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara
tidak berwenang menjalankan pengurusan
Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan;
d. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan
puluh) hari setelah pemberhentian sementara
dimaksud Dewan Komisaris harus menyelenggarakan
RUPS untuk mencabut atau menguatkan keputusan
pemberhentian sementara tersebut;
e. Dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan
RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 8 huruf d
atau RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka
pemberhentian sementara tersebut menjadi batal;
f. Pembatasan kewenangan pada butir 8 huruf c
berlaku sejak keputusan pemberhentian sementara
oleh Dewan Komisaris sampai dengan:
i) Terdapat keputusan RUPS yang menguatkan
atau membatalkan pemberhentian sementara
pada butir 8 huruf d; atau
ii) Lampaunya jangka waktu pada butir 8 huruf d.
g. Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 8
huruf d, anggota Direksi yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk membela diri;
h. Pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang
atau ditetapkan kembali dengan alasan yang sama,
apabila pemberhentian sementara dinyatakan batal
sebagaimana dimaksud pada butir 8 huruf e;
i. Apabila RUPS membatalkan pemberhentian
sementara atau terjadi keadaan sebagaimana
dimaksud pada butir 8 huruf e, maka anggota
Direksi yang bersangkutan wajib melaksanakan
tugasnya kembali sebagaimana mestinya;
j. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan
pemberhentian sementara, maka anggota Direksi
yang bersangkutan diberhentikan untuk seterusnya;
k. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan
sementara tersebut tidak hadir dalam RUPS setelah
dipanggil secara tertulis, maka anggota Direksi
yang diberhentikan sementara tersebut dianggap
tidak menggunakan haknya untuk membela dirinya
dalam RUPS dan telah menerima keputusan RUPS.
Penilaian Kinerja Komite
di Bawah Direksi
Dalam melaksanakan tugas kepengurusannya, Direksi
membentuk organ pendukung sesuai dengan kebutuhan
bisnis BNI dan ketentuan regulasi yang diharapkan
dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi operasional,
diantaranya:
1. Komite Kredit;
2. Komite Kebijakan Perkreditan dan Bisnis;
3. Komite Produk;
4. Komite Asset & Liability (ALCO);
5. Komite Human Capital (SDM);
6. Komite Manajemen Kinerja;
7. Komite Manajemen Risiko dan Anti Fraud;
8. Komite Manajemen Teknologi;
9. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.
Sepanjang tahun 2021, Direksi menilai bahwa kinerja Komite
di bawah Direksi telah menjalankan fungsinya masingmasing
dengan baik, sesuai tujuan pembentukannya.
Hal ini didasari oleh realisasi pemenuhan tugas masingmasing
komite sesuai dengan Piagam Komite, Kompetensi
dan Skill serta Tingkat Kehadiran Rapat anggota Komite
tersebut.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
620
Penilaian Kinerja Direksi
Penilaian kinerja Direksi tahun 2021 mengacu Peraturan Menteri BUMN No. PER-11/MBU/11/2020 tanggal 12 November
2020 perihal Kontrak Manajemen dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi BUMN dan Surat KBUMN No. S-63 /
MBU/01/2021: 29 Januari 2021.
Key Performance Indicator (KPI) Direksi 2021 terdiri dari KPI secara Kolegial dan KPI secara Individual. KPI Kolegial
dijabarkan ke dalam 5 (lima) program prioritas, yaitu Nilai Ekonomi Sosial, Inovasi Model Bisnis, Kepemimpinan
Teknologi, Peningkatan Investasi, dan Pengembangan Talenta. Masing-masing program prioritas terdiri dari beberapa
KPI yang mencerminkan sasaran kinerja keuangan dan non-keuangan yang selaras dengan inisiatif strategis yang
telah ditetapkan.
Berikut KPI Kolegial Direksi tahun 2021:
Tabel KPI Kolegial Direksi 2021
Perspektif Bobot No KPI Direksi 2021 Satuan
Finansial 17% 6% 1 Net Profit After Tax (NPAT) Rp T
7% 2 PPOP (Pre Provision Operating Profit) Margin %
4% 3 ROIC (Return on Invested Capital) ≥ WACC %
Operasional 29% 6% 4 Fee-Based Income Ratio %
7% 5 CKPN to NPL %
7% 6 CKPN to LaR %
5% 7 Cost of Credit %
4% 8 Cost of Fund %
Sosial 4% 4% 9 Penyaluran KUR %
Nilai Ekonomi & Sosial Untuk
Indonesia
Inovasi Model Bisnis 18% 5% 10 Pertumbuhan nasabah yang menggunakan fasilitas
M-Banking/Internet Banking/fintech
5% 11 Pemimpin pembiayaan wholesale banking melalui
pendekatan value chain
3% 12 Pemimpin Bisnis International Banking %
5% 13 Pertumbuhan nasabah SME Jumlah
Kepemimpinan Teknologi 11% 3% 14 Penajaman strategi bisnis inisiatif blockchain untuk
mendukung bisnis Wholesale
4% 15 IT Maturity Level Skor
4% 16 Penambahan Partner API Jumlah
Peningkatan Investasi 9% 5% 17 Implementasi merger BSM, BRIS, dan BNIS %
4% 18 Enviroment Social Governance (ESG) Assessment Rating
Pengembangan Talenta 12% 3% 19 % Perempuan dalam nominated talent pada level
C-1 dan C-2
3% 20 % Milenial (<40 tahun) pada level C-1 dan C-2 %
3% 21 Jumlah Difable Employee Jumlah
3% 22 Development index %
KPI individual Direksi merupakan KPI sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab utama masing-masing Direksi.
%
%
%
%
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
621
Kebijakan Keberagaman Komposisi
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Kebijakan Keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Sesuai dengan Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tanggal 27 November
2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, menyebutkan bahwa
komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi karakteristik baik dari segi
organ Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai
dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin
dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris
Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan
Terbuka merupakan suatu hal yang positif, khususnya terkait pengambilan
keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas. Dengan demikian, komposisi
Dewan Komisaris saat ini telah memenuhi unsur keberagaman yang tercermin
dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin, sebagaimana disajikan
pada tabel berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
622
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Komisaris
Utama/
Komisaris
Independen
65 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • S1 Ekonomi • International Loan Officer,
Bank of America NT & SA
• Assistance Vice President
Business & Risk Management
Division Head, Corporate
Banking Group Bank Niaga
• Area II Jawa Timur-Bali
Vice President, Corporate
Banking Head Surabaya
Bank Niaga
• Area II Jawa Timur-Bali
Vice President, Regional
Commercial Banking Head
Area II Surabaya Bank Niaga
• Vice President Corporate
Banking Group Head Bank
Niaga
• Deputy CEO Maharani
Holding
• Direktur Utama PT Bank
Bumiputera
• Direktur Utama PT Bank
Ekspor Impor Indonesia
(Persero)
• Managing Director Risk
Management and Credit
Restructuring PT Bank
Mandiri (Persero)
• Managing Director Retail
Banking and Operation
Coordinator PT Bank Mandiri
(Persero)
• Managing Director Human
Resources and Support
Services PT Bank Mandiri
(Persero)
• Advisor to Chairman BPPN
• Direktur Utama PT Bank
Permata Tbk
• Direktur Utama PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
• Menteri Keuangan
Kementerian Keuangan RI
• Gubernur Bank Indonesia
• Komisaris PT AKR Corprindo
Tbk
• Komisaris Utama
PT Tokopedia
• Komisaris Utama
PT Sarana Multi Infrastruktur
(Persero)
• Komisaris Utama/Komisaris
Independen PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
Ekonomi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
623
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Pradjoto
Wakil
Komisaris
Utama/
Komisaris
Independen
68 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • S1 Hukum
• S2 Ekonomi
• Staf Profesional PT Bank
Pembangunan Indonesia
(Bapindo)
• Research Associate Institute
of Economic Research Kyoto
University
• Pendiri/Pimpinan Pradjoto
& Associates Advocates and
Legal Consultant
• Dosen Manajemen Program
Pascasarjana Management,
Universitas Atmajaya
Yogyakarta
• Anggota Sub Komisi E
Komisi Hukum Nasional
Republik Indonesia
• Anggota Komisi
Ombudsman Nasional
• Anggota Himpunan
Konsultan Hukum Pasar
Modal (HKHPM)
• Anggota Tim Gabungan
Tindak Pidana Korupsi
(TGTPK)
• Ketua Ombudsman BPPN
• Komisaris Independen Bank
Internasional Indonesia
• Anggota Perhimpunan
Advokat Indonesia (Peradi)
• Dewan Kode Etik Badan
Sertifikasi Manajemen Risiko
(BSMR)
• Komisaris Independen
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
• Ketua Dewan Kode Etik
Perhimpunan Bank Bank
Nasional (Perbanas)
• Dewan Penasihat Ikatan
Bankir Indonesia (IBI)
• Penasihat Senior Bank
Internasional Indonesia
• Ketua Dewan Pengawas
Etika Bisnis Perbankan
Perhimpunan Bank-Bank
Nasional (Perbanas)
• Anggota Badan Pengawas
Ikatan Bankir Indonesia (IBI)
• Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen
PT Bank Negara Indonesia
• Hukum
• Ekonomi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
624
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Joni Swastanto 1) Komisaris 65 tahun
per 31
Desember
2021
Sigit Widyawan
Komisaris
Independen
56 tahun
per 31
Desember
2021
Jenis
Kelamin
Pria • S1 Ekonomi
• S2 Ekonomi
• S3 Ekonomi
Pria • S1 Ekonomi
• S2 Magister
Akuntansi
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
• Kepala Seksi Bank Indonesia
Bandung
• Wakil Kepala Bagian
Pengawasan Bank Bukan
Devisa 2 Bank Indonesia
• Pengawas Bank Senior
Urusan Pengawasan Bank 3
Bank Indonesia
• Pengawas Bank Eksekutif
Urusan Pengawasan Bank 3
Bank Indonesia
• Kepala Bagian Analisis
Pengelolaan Devisa Bank
Indonesia
• Kepala Bagian Divisi
Moneter Bank Indonesia
• Kepala Bagian Bank
Indonesia Surabaya
• Pengawas Bank Eksekutif
Senior Bank Indonesia
Surabaya
• Deputi Direktur Departemen
Pengawasan Perbankan 3
Bank Indonesia
• Direktur Departemen
Pengawasan Perbankan 3
Bank Indonesia
• Direktur Departemen
Perizinan dan Informasi
Perbankan Bank Indonesia
• Kepala Perwakilan Semarang
Bank Indonesia.
• Kepala Departemen
Penelitian dan
Pengembangan Perbankan
Otoritas Jasa Keuangan
• Kepala Departemen
Perizinan dan Informasi
Perbankan Otoritas Jasa
Keuangan
• Advisor Kelompok Panelis
Otoritas Jasa Keuangan
• Deputi Komisioner
Manajemen Strategis 1B
Otoritas Jasa Keuangan
• Deputi Komisioner
Manajemen Strategis 2B
Otoritas Jasa Keuangan
• Komisaris PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Kepala Bagian Perpajakan
– Divisi Produk Beton PT
Wijaya Karya (Persero)
• Kepala Bagian Keuangan PT
Wijaya Karya Beton
• Direktur Keuangan Roda Jati
Grup
• Direktur PT Roda
Pembangunan Jaya
• Komisaris Independen
PT Jasamarga (Persero) Tbk
• Komisaris Independen
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Ekonomi
• Ekonomi
Akuntansi
• Keuangan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
625
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Askolani Komisaris 55 tahun
per 31
Desember
2021
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Pria • S1 Ekonomi
& Studi
Pembangunan
• S2 Ekonomi
• Kepala Bidang Analisa
Pengeluaran Rutin Pusat
Analis Belanja Negara,
Badan Analisa Fiskal
Departemen Keuangan
• Dosen Program Magister
dan Perencanaan
Kebijakan Publik, Pasca
Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
• Kepala Subdirektorat
Penyusunan Anggaran
Belanja Pemerintah Pusat
Direktorat Penyusunan
APBN, Direktorat Jendral
Anggaran dan Perimbangan
Keuangan Departemen
Keuangan
• Kepala Bidang Perumusan
Rekomendasi Kebijakan
Belanja Negara Pusat
Kebijakan Belanja Negara,
Badan Kebijakan Fiskal
Departemen Keuangan
• Kepala Bidang Kebijakan
PNBP Pusat Kebijakan
APBN, Badan Kebijakan
Fiskal Kementerian
Keuangan
• Kepala Pusat Kebijakan
APBN, Badan Kebijakan
Fiskal Kementerian
Keuangan
• Direktur PNPB Direktorat
PNPB, Direktorat Jenderal
Anggaran Kementerian
Keuangan
• Alternate Governor of the
OPEC Fund for Indonesia
OPEC Fund for International
Development (OFID),
Austria.
• Governor of the OPEC Fund
for Indonesia OPEC Fund for
International Development
(OFID), Austria
• Komisaris PT Pertamina Gas
• Komisaris PT Angkasa Pura I
(Persero)
• Komisaris PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
• Direktur Jenderal Anggaran
Direktorat Jenderal
Anggaran Kementerian
Keuangan
• Direktur Jendral Bea dan
Cukai Direktorat Jenderal
Bae dan Cukai Kementerian
Keuangan
• Komisaris Independen PT
Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Ekonomi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
626
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Ratih Nurdiati Komisaris 60 tahun
per 31
Desember
2021
Asmawi Syam
Iman Sugema
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen
66 tahun
per 31
Desember
2021
57 tahun
per 31
Desember
2021
Jenis
Kelamin
Perempuan • S1 Hukum
Tata Negara
• S2
Commercial
Law
Pria • S1 Ekonomi
• S2 Ekonomi
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Pria • S1 Agribisnis
• S2 Master of
Economics
• S3 Ph. D in
Economics
• Kepala Biro Perekonomian
dan Industri Deputi Seskab
Bidang Hukum Sekretariat
Kabinet RI
• Asisten Deputi Bidang
Industri Usaha Kecil dan
Menengah Perdagangan dan
Ketenagakerjaan Sekretariat
Kabinet RI
• Deputi Bidang
Perekonomian Sekretariat
Kabinet RI
• Deputi Bidang Kemaritiman
Sekretariat Kabinet RI
• Wakil Sekretaris Kabinet
Sekretariat Kabinet RI
• Komisaris PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Pemimpin Divisi Korporasi
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
• Pemimpin Wilayah BRI
Denpasar PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
• Pemimpin Wilayah BRI
Bandung PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
• Kepala Divisi Consumer
Banking PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
• Kepala Divisi Bisnis Umum
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
• Direktur Bisnis Kelembagaan
dan BUMN PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
• Direktur Utama
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
• Direktur Utama
PT Askrindo (Persero)
• Direktur Utama PT Asuransi
Jiwasraya (Persero)
• Staf Khusus Menteri BUMN,
Kementerian BUMN
• Komisaris Utama Non
Independen PT Bank
Tabungan Negara (Persero)
Tbk
• Komisaris Independen
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• Senior Lecturer (Lektor
Kepala) di Institusi Pertanian
Bogor
• Komisaris Utama/Komisaris
Independen PT Perusahaan
Gas Negara (Persero) Tbk
• Komisaris PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk
• Komisaris Independen
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Hukum
Ekonomi
• Agribisnis
• Economics
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
627
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Susyanto Komisaris 59 tahun
per 31
Desember
2021
Jenis
Kelamin
Pria • S1 Hukum
Perdata
• S2 Hukum
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
• Kepala Sub Bagian
Dokumentasi Hukum
Direktorat Jenderal Minyak
dan Gas Bumi
• Kepala Sub Bagian
Perumusan Rancangan
Perundang-undangan
Direktorat Jenderal Minyak
dan Gas Bumi
• Kepala Sub bagian
Pertimbangan Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas
Bumi
• Kepala Bagian Hukum
dan Perundang-undangan
Direktorat Jenderal Minyak
dan Gas Bumi
• Kepala Pusat Pengelolaan
Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal
Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral
• Kepala Biro Hukum dan
Hubungan Masyarakat
Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral
• Kepala Biro Hukum
Sekretariat Jenderal
Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral
• Sekretaris Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas
Bumi Direktorat Jenderal
Minyak dan Gas Bumi
• Kepala Pusat Pengelolaan
Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal
Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral
• Sekretaris Kementerian
Badan Usaha Milik Negara
• Komisaris PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
Hukum
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
628
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Septian Hario Seto
Komisaris
Independen
37 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • S1 Akuntansi
• S2
International
Finance
• Pengajar dan Peneliti
Departemen Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia
• Analis Investasi Ciptadana
Asset Management
• Auditor Junior
PricewaterhouseCoopers
(PwC) Indonesia
• Analis Principia Management
Group
• Manajer Keuangan PT Toba
Bara Sejahtera Tbk
• Direktur/Eselon II Kantor
Staf Presiden Republik
Indonesia
• Tenaga Ahli Menteri
Koordinator Bidang Politik,
Hukum, dan Keamanan
Kementerian Koordinator
Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan
• Tenaga Ahli Menteri
Koordinator Bidang
Kemaritiman Kementerian
Koordinator Bidang
Kemaritiman
• Staf Khusus Menteri
Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi
Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan
Investasi
• Deputi Bidang Koordinasi
Investasi dan Pertambangan
Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan
Investasi
• Komisaris Independen PT
Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• Akuntansi
• Keuangan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
629
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Erwin Rijanto
Slamet 2)
Komisaris
Independen
63 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • S1 Ekonomi
• S2 Ekonomi
• Kepala Seksi Urusan
Pengawasan Bank Bukan
Devisa Bank Indonesia
• Deputi Kepala Bagian
Departemen Luar Negeri/
INDRA Bank Indonesia
• Kepala Bagian Urusan
Pemeriksaan Bank 1 Bank
Indonesia
• Analis Eksekutif Departemen
Penelitian dan Pengaturan
Bank, Bank Indonesia
• Kepala Bagian Humas Biro
Gubernur Bank Indonesia
• Deputi Kepala Biro Gubernur
Bank Indonesia
• Peneliti Utama Departemen
Penelitian dan Pengaturan
Bank, Bank Indonesia
• Deputi Direktur Departemen
Pengawasan Bank 3, Bank
Indonesia
• Direktur Departemen
Pengawasan Bank 3, Bank
Indonesia
• Direktur Kantor Perwakilan
Singapura Bank Indonesia
• Direktur Eksekutif
Departemen Surveillance
Sistem Keuangan Bank
Indonesia
• Direktur Eksekutif
Departemen Kebijakan
Makroprudensial Bank
Indonesia
• Anggota Dewan Komisioner
Lembaga Penjaminan
Simpanan Ex Officio
Bank Indonesia Lembaga
Penjamin Simpanan
• Deputi Gubernur Bank
Indonesia
• Komisaris Utama Lintasarta
• Komisaris Independen
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Ekonomi
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
630
Kebijakan Keberagaman Komposisi Direksi
Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka menyatakan bahwa komposisi anggota
Direksi memperhatikan keberagaman komposisi anggota Direksi. Keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan
kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai
dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian,
pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai
tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak
dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial.
Sesuai Pasal 5 ayat (4) huruf c.2 Anggaran Dasar Perseroan, Pemegang Saham seri A Dwiwarna memiliki hak
istimewa untuk mengusulkan calon anggota Direksi Perseroan. Berdasarkan Pasal 11 ayat (10) Anggaran Dasar, para
anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, di mana dalam RUPS tersebut dihadiri oleh Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna dan keputusan rapat tersebut harus disetujui oleh Pemegang Saham seri A Dwiwarna dengan
memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar tersebut, maka penentuan komposisi anggota Direksi yang memperhatikan
keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan sebagaimana dimaksud dalam Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan pada Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dilakukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna selaku Pemegang Saham
yang berhak mengajukan calon anggota Direksi. Dengan demikian, komposisi Direksi saat ini telah memenuhi unsur
keberagaman yang tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin, sebagaimana disajikan
pada tabel berikut:
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Royke
Tumilaar
Direktur Utama
57 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • Sarjana Ekonomi
• Master Business
Bidang Finance
• Direktur Tresury, FI & Special
Asset Management PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
• Direktur Corporate Banking
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
• Direktur Wholesale Banking
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
• Direktur Corporate Banking
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
• Direktur Utama PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
• Direktur Utama PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
Management,
Credit, Risk,
Marketing,
Treasury,
International,
Procurement,
Special Asset,
Finance,
Strategic
Planning
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
631
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Adi
Sulistyowati
Wakil Direktur
Utama
54 tahun
per 31
Desember
2021
Perempuan Sarjana Ekonomi • VP Marketing and Sales
BNI Divisi Jasa Keuangan
dan Dana Institusi PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
• Pemimpin Wilayah Jakarta
Senayan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Pemimpin Divisi Pengelolaan
Jaringan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Direktur Jaringan dan
Layanan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Direktur Hubungan
Kelembagaan &
Transaksional Perbankan
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• Direktur Hubungan
Kelembagaan PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
• Direktur Layanan dan
Jaringan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Wakil Direktur Utama PT
Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Marketing &
Networking;
Transaksional
Banking,
Kredit;
Jaringan
Operasional
Corina Leyla
Karnalies
Direktur Bisnis
Konsumer
53 tahun
per 31
Desember
2021
Perempuan Sarjana Fisika • VP Deputy Division Head
Operations Kartu Kredit &
Acquiring Bisnis PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
• VP Deputy Division Head
Collection Management
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• SVP – Pemimpin Divisi
Bisnis Kartu PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• SVP – Pemimpin Divisi
Product Development
Management PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
• SVP – Pemimpin Divisi Data
Management dan Analytic
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• Direktur Bisnis Konsumer
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Consumer
Banking;
Product
Management;
Collection;
Portofolio
Management
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
632
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Novita
Widya
Anggraini
Direktur
Keuangan
45 tahun
per 31
Desember
2021
Perempuan Sarjana Ekonomi • Group Head Accounting PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk
• Group Head Strategy &
Performance Management
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
• Direktur Keuangan PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
Strategic and
Corporate
Plan;
Performance
Management
(Planning &
Budgeting);
Finance &
Accounting;
Risk
Management
Y.B.
Hariantono
Direktur IT &
Operasi
55 tahun
per 31
Desember
2021
Pria
Sarjana Teknik
Elektro
• EVP, Head Special Project
Bank Permata
• EVP, Network Head Bank
Permata
• EVP, IT Head BII – Maybank
• Direktur Teknologi Informasi
Bank Mega
• Head of Information
Technology Bank BTPN
• Direktur IT & Operasi PT
Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Teknologi
Informasi dan
Operasi
Bob Tyasika
Ananta
Direktur
Human Capital
& Kepatuhan
58 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • Sarjana Akuntansi
• Master of Finance
• Pemimpin Divisi
Perencanaan Strategis
• Direktur Operasional dan
Teknologi Informasi PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
• Direktur Perencanaan dan
Operasional PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Direktur Manajemen Risiko
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• Direktur Treasury &
International PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
• Direktur Human Capital &
Kepatuhan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
Human
Capital,
International
Banking,
Treasury,
Corporate
Finance dan
Strategic
Management
Silvano
Winston
Rumantir
Direktur
Corporate
Banking
43 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • Sarjana
• Master of Finance
• President Director PT
Mandiri Sekuritas
• Advisor PT Mandiri Sekuritas
• SEVP Corporate Banking PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk
• Direktur Keuangan dan
Strategi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
• Direktur Corporate Banking
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Finance,
Capital Market,
Corporate
Banking
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
633
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
David
Pirzada
Direktur
Manajemen
Risiko
53 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • Sarjana Sains
bidang Teknik
Elektro
• Master
Management
Business
• Head of Commercial
Portfolio Administration The
Bank of Tokyo
• Head of Credit and Market
Middle Department The
Bank of Tokyo
• Head of Risk Administration
Departement The Bank of
Tokyo
• Country Chief Risk Officer
The Bank of Tokyo
• SEVP Wholesale Risk
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
• Direktur Manajemen Risiko
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Risk, Credit
Sis Apik
Wijayanto
Direktur
Hubungan
Kelembagaan
60 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • Sarjana
Administrasi
Niaga
• Master
Manajemen
• Doktor Ilmu
Administrasi
• Pemimpin Wilayah
Banjarmasin PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
• Pemimpin Wilayah Jakarta
2 PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
• Direktur Funding &
Distribution PT Bank
Tabungan Negara (Persero)
Tbk
• Direktur Konsumer PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk
• Direktur Hubungan
Kelembagaan & BUMN
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
• Direktur Hubungan
Kelembagaan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
Management
Strategic;
Hubungan
Kelembagaan;
Operasional
Ronny Venir
Direktur
Layanan dan
Jaringan
54 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • Sarjana bidang
Peternakan
• Master bidang
Agribisnis
• Pemimpin Kantor Wilayah
Padang PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Pemipin Kantor Wilayah
Jakarta Kota PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
• Pemimpin Divisi Bisnis
Usaha Kecil PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• SEVP Bisnis Menengah
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• SEVP Jaringan PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
• Direktur Layanan dan
Jaringan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
Management,
Kredit dan
Risk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
634
Nama
Jabatan
Usia
(tahun)
Jenis
Kelamin
Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Muhammad
Iqbal
Direktur Bisnis
UMKM
48 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • Sarjana Teknik
• Master General
Management
• Master Business
• Pemimpin Divisi Risiko
Bisnis Konsumer & Ritel
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• Pemimpin Divisi Manajemen
Produk Konsumer PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
• Head of Consumer Banking
Business PT Bank Muamalat
(Persero) Tbk
• SVP Group Head Retail
Product & Transaction Risk
PT Bank Mandiri (Pesero)
Tbk
• SVP Group Head Small
Medium Enterprise & Micro
Risk PT Bank Mandiri
(Pesero) Tbk
• SVP Group Head Small
Medium Enterprise Banking
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
• Direktur Bisnis UMKM PT
Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Strategic
Management,
Risk
Management,
Credit
Underwriting,
Customer
Relationship
Management,
Marketing
Management,
Management
Consulting,
Product
Management,
Business
Banking,
Consumer/
Retail Banking
Henry
Panjaitan
Direktur
Treasury dan
International
52 tahun
per 31
Desember
2021
Pria • Sarjana Ekonomi
• Master of
Commerce
• Master
Management
• General Manager Cabang
Hongkong PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Head of Business & Banking
Kantor Wilayah Jakarta
Senayan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Pemimpin Divisi Business &
Intitution PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Pemimpin Divisi Internasional
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• Pemimpin Wilayah Jakarta
BSD PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Pemimpin Wilayah Jakarta
Senayan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Direktur Treasury &
International PT Bank
Negara Indonesia (Persero)
Tbk
Management,
Risk, Kredit,
Marketing
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
635
Penilaian Good Corporate Governance
Setiap tahunnya, BNI melaksanakan penilaian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengukur atau memetakan kondisi
Bank atas implementasi prinsip GCG. Upaya ini dilakukan untuk memastikan level penerapan GCG di lingkungan Bank
dan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat guna mempersiapkan infrastruktur dan struktur Bank yang
kondusif bagi penerapan GCG secara efektif. Oleh karena itu, GCG Assessment dibutuhkan untuk mengidentifikasi
aspek-aspek yang perlu mendapatkan perhatian terlebih dahulu, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk
mewujudkannya. Untuk mengetahui tingkat kecukupan penerapan GCG, BNI melaksanakan GCG Assessment yang
dilaksanakan secara periodik dan konsisten setiap tahun yang terdiri dari Self Assessment sesuai ketentuan BI/OJK
dan Third Party Assessment, sebagai berikut:
Self Assessment
Penilaian terhadap penerapan GCG di BNI dilaksanakan
dengan mengacu pada SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum,
POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata
Kelola Bagi Bank Umum, POJK No. 21/POJK.04/2015
tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.
32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka serta POJK No. 4/POJK.03/2016
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, serta
Peraturan Bank Indonesia tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank, salah satu penilaian poin penilaian
Tingkat Kesehatan Bank adalah penilaian sendiri (self
assessment) atas pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (GCG) pada Bank. Pelaksanaan Self
Assessment tersebut dilakukan secara periodik setiap
semester yaitu pada bulan Juni dan Desember pada
tahun berjalan.
Penilaian GCG juga ditujukan untuk menghasilkan
Peringkat Tata Kelola yang menjadi faktor dalam
menentukan Tingkat Kesehatan Bank. Penilaian ini
dilakukan terhadap 3 (tiga) aspek dalam sistem Tata
Kelola, yaitu struktur, proses dan hasil Tata Kelola
terhadap 11 (sebelas) Faktor Penilaian Penerapan Tata
Kelola. Ketiga aspek tersebut sebagai berikut:
1. Governance Structure
Penilaian Governance Structure bertujuan untuk menilai
kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank
agar proses pelaksanaan prinsip GCG menghasilkan
outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders
Bank. Yang termasuk dalam struktur Tata Kelola Bank
adalah Komisaris, Direksi, Komite dan satuan kerja
pada Bank. Adapun yang termasuk infrastruktur Tata
Kelola Bank antara lain adalah kebijakan dan prosedur
Bank, sistem informasi manajemen serta tugas pokok
dan fungsi masing-masing struktur organisasi. Aspek
Governance Structure adalah penilaian terhadap
pemenuhan struktur dan infrastruktur Perusahaan
dalam menerapkan GCG yang diukur melalui struktur
tata kelola yang meliputi:
a. Komposisi Pemegang Saham serta Organ
Perusahaan; struktur dan fungsi penanggung
jawab dalam rangka pelaksanaan GCG; struktur
penanggung jawab penegakan etik; struktur
penanggung jawab keterbukaan informasi;
struktur penanggung jawab pengawasan dan audit;
struktur penanggung jawab pengelolaan SDM;
struktur penanggung jawab operasional/produksi;
struktur penanggung jawab pemasaran; struktur
penanggung jawab keuangan; struktur manajemen
risiko, struktur penanggung jawab pengelolaan
teknologi informasi; struktur penanggung jawab
hubungan stakeholders; struktur penanggung
jawab pengadaan barang dan jasa; serta struktur
penanggung jawab manajemen perubahan;
b. Pemenuhan terhadap kebijakan-kebijakan
Perusahaan terutama terkait penegakan fungsi GCG
dalam melaksanakan operasional Perusahaan, yang
diantaranya mencakup pedoman dan kebijakan
terkait GCG, penegakan etika, keterbukaan
informasi, pengawasan dan audit serta kepatuhan,
pengelolaan SDM, operasional/produksi, pemasaran,
keuangan dan akuntansi, manajemen risiko, tata
kelola teknologi informasi, hubungan dengan
stakeholders.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
636
2. Governance Process
Penilaian Governance Process bertujuan untuk menilai
efektivitas proses pelaksanaan prinsip GCG yang
didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur
Tata Kelola Bank sehingga menghasilkan outcome
yang sesuai dengan harapan stakeholders Bank.
Aspek Governance Process adalah penilaian terhadap
pelaksanaan sistem dan mekanisme Perusahaan dalam
menerapkan GCG yang diukur melalui:
a. Proses pelaksanaan implementasi GCG, penegakan
etika, keterbukaan informasi, pengawasan dan audit
serta kepatuhan, pengelolaan SDM, operasional/
produksi, pemasaran, keuangan dan akuntansi,
manajemen risiko, tata kelola teknologi informasi,
hubungan dengan stakeholders dan sebagainya;
b. Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang
mencakup mekanisme dan proses implementasi
GCG, penegakan etika, keterbukaan informasi,
pengawasan dan audit serta kepatuhan, pengelolaan
SDM, operasional/produksi, pemasaran, keuangan
dan akuntansi, manajemen risiko, pengelolaan
teknologi informasi, hubungan stakeholder dan
sebagainya.
3. Governance Outcome
Aspek Governance Outcome adalah penilaian terhadap
hasil pelaksanaan sistem dan mekanisme Perusahaan
dalam menerapkan GCG yang diukur melalui Hasil
Pelaksanaan Implementasi GCG, mencakup output dan
hasil dari proses implementasi GCG penegakan etika,
keterbukaan informasi, pengawasan dan audit serta
kepatuhan, pengelolaan SDM, operasional/produksi,
pemasaran, keuangan dan akuntansi, manajemen risiko,
tata kelola teknologi informasi, hubungan dengan
stakeholders dan sebagainya.
Sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan GCG BNI
telah melakukan penilaian terhadap implementasi
pelaksanaan GCG. Adapun penilaian tersebut
bertujuan untuk mengukur proses pelaksanaan GCG
di BNI. Penilaian dilakukan melalui self assessment
berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi
Bank Umum yang mengukur pelaksanaan GCG dari 11
(sebelas) aspek yang terdiri dari:
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris;
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;
d. Penanganan benturan kepentingan;
e. Penerapan fungsi kepatuhan;
f. Penerapan fungsi audit intern;
g. Penerapan fungsi audit ekstern;
h. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
pengendalian intern;
i. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related
party) dan penyediaan dana besar (large exposure);
j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Bank, laporan pelaksanaan Good Corporate
Governance dan pelaporan internal;
k. Rencana Strategis Bank.
Bank wajib melakukan penilaian sendiri (Self
Assessment) atas pelaksanaan GCG selaras dengan
Peraturan OJK. Hasil GCG Self Assessment selama
3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat melalui tabel di
bawah ini:
Uraian Tahun 2021 Tahun 2020 Tahun 2019
Nilai Komposit 2 2 2
Hasil Penilaian
Pada semester I 2021, BNI telah melakukan penilaian sendiri/self assessment GCG secara individual dan telah
disampaikan kepada OJK, dengan hasil penilaian sebagai berikut:
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Semester I/Juni 2021
Peringkat Definisi Peringkat Tren
2 “Menunjukkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Tata Kelola
yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai
atas prinsip Tata Kelola. Dalam hal terdapat kelemahan penerapan prinsip
Tata Kelola, secara umum kelemahan tersebut dapat diselesaikan dengan
tindakan normal oleh Manajemen Bank. Saat ini Bank sedang terus
melakukan upaya-upaya perbaikan (corrective action) untuk menindaklanjuti
hasil temuan Regulator.”
Stabil
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
637
Pada semester II 2021, BNI telah melakukan penilaian sendiri/self assessment GCG dan telah disampaikan kepada
OJK, dengan hasil penilaian sebagai berikut:
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Semester II/Desember 2021
Peringkat Definisi Peringkat Tren
2 “Menunjukkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Tata Kelola
yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai
atas prinsip Tata Kelola. Dalam hal terdapat kelemahan penerapan prinsip
Tata Kelola, secara umum kelemahan tersebut dapat diselesaikan dengan
tindakan normal oleh Manajemen Bank. Saat ini Bank sedang terus
melakukan upaya-upaya perbaikan (corrective action) untuk menindaklanjuti
hasil temuan Regulator.”
Stabil
Penetapan peringkat tersebut di atas didasari pada kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) pelaksanaan
implementasi GCG di BNI pada tahun 2021 sebagai berikut:
1. Kekuatan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
a. Governance structure
i) Kelengkapan struktur Tata Kelola BNI telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan sehingga
mendukung pelaksanaan Tata Kelola di setiap
unit di BNI;
ii) Penerapan Tata Kelola yang baik di BNI juga
didukung dengan struktur perangkat Satuan
Audit Intern, Divisi Manajemen Risiko Bank,
serta Divisi Kepatuhan yang profesional dan
independen;
iii) Setiap Insan BNI memiliki komitmen untuk
melaksanakan tata kelola yang baik di BNI,
yang diwujudkan dalam penetapan misi keenam
BNI yaitu "menjadi acuan dalam pelaksanaan
kepatuhan dan Tata Kelola yang baik bagi
industri”;
iv) Kecukupan aspek Governance Structure terkait
penerapan fungsi Satuan Kerja Bank telah
memadai serta Bank telah memiliki kebijakan,
prosedur, dan struktur organisasi yang memadai.
b. Governance process
i) Proses implementasi Tata Kelola secara umum
telah dilaksanakan dengan baik yang tercermin
dalam pemenuhan kewajiban BNI sebagai Bank
dan Emiten kepada seluruh stakeholder BNI;
ii) Proses pengambilan keputusan baik bisnis
dan non bisnis telah dilaksanakan dengan
berpedoman kepada prinsip Tata Kelola sehingga
dapat meningkatkan efisiensi dan pencapaian
target-target perusahaan;
iii) Tata Kelola secara umum telah dilaksanakan
dengan baik dan efektif, yakni tercermin dari
Satuan Kerja Audit Intern telah melaksanakan
tugas dan kewajibannya dengan baik sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
iv) Dalam rangka penerapan pengendalian gratifikasi,
BNI telah memiliki Unit Pengendalian Gratifikasi
(UPG), Kebijakan dan Program Pengendalian
Gratifikasi serta Sistem Manajemen Anti Penyuapan
(SMAP) yang sudah tersertifikasi ISO 37001 dan
berada di bawah supervisi dan kelolaan Divisi
Kepatuhan.
c. Governance outcome
i) Peningkatan Implementasi Tata Kelola yang baik
memiliki dampak positif terhadap kinerja BNI,
yakni di tengah ketidakpastian global akibat
dampak Pandemi COVID-19, BNI tetap dapat
mempertahankan kinerja serta memastikan
operasional perbankan terlaksana dengan baik
dan prudent.
ii) Perolehan score CGPI BNI mengalami peningkatan
dari 90.74 pada tahun 2020 menjadi 91,60 pada
tahun 2021 dengan predikat “Most Trusted
Company”, serta perolehan score ACGS BNI yang
mengalami peningkatan dari 97,03 pada tahun
2020 menjadi 97,33 pada tahun 2021 dengan
predikat “Very Good”;
iii) Penerapan fungsi audit intern telah memadai
dan memenuhi harapan stakeholders (dhi.
Dewan Komisaris), hal ini tercermin dari laporan
yang disampaikan oleh SAI kepada Dewan
Komisaris melalui Komite Audit secara berkala
(setiap triwulan), yaitu realisasi Rencana Audit
Tahunan (RAT), temuan dan rekomendasi audit,
serta penyelesaian tindak lanjut hasil audit dan
disposisi Direksi;
iv) Kualitas hasil audit dan management letter
menggambarkan kondisi bank secara
komprehensif termasuk permasalahan Bank
secara signifikan dengan cakupan hasil audit
Akuntan Publik/KAP sesuai ruang lingkup audit
sebagaimana diatur dalam ketentuan yang
berlaku dan telah dituangkan dalam perjanjian
kerja antara Bank dengan KAP.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
638
2. Kelemahan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
a. Governance structure
Struktur dan infrastruktur Tata Kelola BNI telah
tersedia lengkap sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, namun demikian BNI terus berupaya
menyempurnakan struktur dan infrastruktur dengan
selalu menyesuaikan perkembangan/kondisi bisnis
dan regulasi yang berlaku.
b. Governance process
Secara keseluruhan governance process
dilaksanakan secara baik dalam setiap kegiatan/
bisnis dan Operasional Bank, namun demikian masih
terdapat hal-hal yang memerlukan perbaikan antara
lain:
i) Dalam penerapan Sistem Pengendalian Internal
masih belum berjalan optimal sehingga
menimbulkan kasus fraud, kasus kelalaian,
temuan audit berulang dan sanksi denda dari
regulator;
ii) Dalam penerapan Manajemen Risiko, khususnya
pada Risiko Kredit dan Risiko Operasional.
Kelemahan penerapan manajemen risiko kredit
yang ditandai dengan masih belum membaiknya
kualitas kredit sebagai dampak pandemi
COVID-19, serta kelemahan dalam penerapan
manajemen risiko operasional yang terlihat dari
masih tingginya beban risiko operasional karena
fraud (baik internal maupun eksternal).
Upaya perbaikan yang telah dilakukan yaitu:
i) Risiko Kredit antara lain melalui, perbaikan Endto-end
Credit Process (pipeline management,
penajaman verifikasi dokumen kredit,
pengembangan tools untuk referensi analisa
kredit, meningkatkan kualitas pemantauan
berdasarkan profil Risiko Debitur), serta
pengelolaan LaR yang lebih terstruktur (Account
Prioritization & Hand Over, mekanisme Account
Tracking & Dashboard serta pengelolaan LaR
Non Konvensional);
ii) Risiko Operasional, dengan penerapan single
sanction untuk menimbulkan efek jera dan
sebagai awareness bagi segenap pegawai,
perbaikan proses/sistem untuk memitigasi fraud
internal serta percepatan migrasi kartu debit
chip dan upgrade kapabilitas ATM EMV/NSICCS
Ready untuk mitigasi fraud eksternal (dhi. Card
Skimming);
iii) Sistem Pengendalian Internal, dengan
menyempurnakan sistem pengendalian/waskat
khususnya di Kantor Wilayah dan Cabang, antara
lain dengan pendudukan Kontrol Internal (KI)
di bawah supervisi wilayah, penyempurnaan IT
Security/System, mewujudkan budaya kepatuhan
dan risiko, serta awareness kepada segenap
pegawai dan pihak ketiga.
c. Governance Outcome
Selama tahun 2021 masih terdapat pengenaan
sanksi berupa teguran maupun denda oleh regulator
sehingga menunjukkan masih diperlukannya
peningkatan risk awareness dan peningkatan
implementasi sistem pengendalian internal yang
efektif pada segenap lini bisnis dan operasional.
Berdasarkan hasil Self Assessment terhadap Profil
Risiko posisi 31 Desember 2021, Risiko Kredit dan
Risiko Operasional masih berada pada peringkat 3
(tiga) atau Fair. Hal ini menggambarkan bahwa Bank
harus memberi fokus perhatian pada penerapan
manajemen risiko terhadap kedua risiko tersebut
serta masih memerlukan upaya-upaya perbaikan
terhadap risiko tersebut.
Corporate Governance
Perception Index (CGPI)
Dalam menilai kualitas penerapan tata kelola, BNI
mengikuti Corporate Governance Perception Index
(CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian
Institute for Corporate Governance (IICG) dengan tujuan
untuk mengevaluasi pelaksanaan Implementasi GCG
di BNI. Hasil evaluasi tersebut menjadi acuan bagi BNI
untuk melakukan penyempurnaan Implementasi GCG
ke depannya.
CGPI 2020 dilaksanakan pada tahun 2021, dengan aspek
penilaian mencakup struktur governansi (governance
structure), proses governansi (governance process), dan
hasil governansi (governance outcome).
Penilaian CGPI menggunakan acuan penerapan GCG
yang bersifat wajib (mandatory) dan praktik terbaik yang
berlaku umum (best practices) serta pendekatan dengan
perspektif stakeholder di mana hubungan dengan seluruh
pemangku kepentingan (stakeholder) semakin penting
dalam menjaga kesinambungan bisnis Perusahaan dalam
jangka panjang.
Dengan demikian, BNI telah menyelesaikan seluruh
persyaratan dan tahapan penilaian CGPI Tahun Buku
2020 dengan hasil menunjukkan capaian sangat baik
dan mendapat predikat “Most Trusted Company”. Hasil
penilaian CGPI mulai dari tahun Buku 2017-2021 adalah
sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
639
Skor CGPI
91,60
90,74
89,74
88,94
88,38
2017
2018
2019
2020
2021
Hasil Penilaian CGPI Tahun Buku 2017-2021
Indikator 2021 2020 2019 2018 2017
Governance Structure 32,48 24,59 31,39 23,03 29,06
Governance Process 33,20 33,01 28,84 38,14 29,73
Governance Outcome 25,92 33,14 29,51 27,77 29,59
Skor CGPI 91,60 90,74 89,74 88,94 88,38
Dalam periode 5 (lima) tahun terakhir, penilaian yang diberikan oleh IICG dalam keikutsertaan BNI dalam CGPI selalu
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi pelaksanaan GCG di BNI semakin baik dari tahun
ke tahun.
Adapun rekomendasi yang didapatkan BNI dari CGPI tahun buku 2020 yang dilaksanakan tahun 2021 dan telah
ditindaklanjuti adalah sebagai berikut:
Rekomendasi dan Tindak Lanjut Assessment CGPI
No Rekomendasi Tindak Lanjut
1. Aspek Struktur Governance
1. BNI perlu mempertimbangkan rancangan
struktur organisasi disesuaikan dengan rencana
bisnis perusahaan yang formasi struktur
fungsionalnya mulai diisi oleh para talenta
muda dimana hal ini juga menjadi program
pemegang saham (Kementerian BUMN).
1. Pengembangan struktur organisasi BNI senantiasa dievaluasi
dan diselaraskan dengan strategi bisnis perusahaan agar dapat
berkompetisi dan memenangkan persaingan. Sejalan dengan
program Kementerian BUMN yang telah menetapkan target
keterwakilan Talent Muda untuk menduduki posisi-posisi strategis,
BNI mendukung hal ini dengan program akselerasi karier bagi
pegawai yang memiliki kompetensi dan kinerja unggul. Saat ini
komposisi Talent Muda di BNI pada posisi pimpinan (C-1 & C-2)
adalah sebesar 7,6%.
2. BNI perlu mengembangkan struktur dan/atau
fungsi khusus yang bertanggung jawab atas
penanganan krisis dan membangun ketahanan
perusahaan agar dapat mengoptimalkan
pengembangan program membangun
ketahanan perusahaan yang terintegrasi dan
berkelanjutan.
2. BNI telah menerapkan Manajemen Keberlangsungan Usaha/Business
Continuity Management (BCM) dengan dibentuknya organisasi Crisis
Management Team (CMT) dan atau Emergency Tasks Force (ETF) di
segenap unit baik di dalam maupun di luar negeri, yang diharapkan
dapat meminimalisir risiko operasional pada saat terjadinya kondisi
darurat atau bencana.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
640
No Rekomendasi Tindak Lanjut
2. Aspek Proses Governansi (Governance Process)
1. BNI perlu mengoptimalkan seluruh sumber
daya perusahaan untuk membangun
ketahanan perusahaan melalui manajemen
krisis, manajemen kelangsungan bisnis,
dan menguatkan fondasi ketahanan, serta
pengembangan program ketahanan yang
terintegrasi.
2. BNI perlu mengembangkan dan
memutakhirkan kebijakan dan pedoman
pengungkapan dan Keterbukaan Informasi
Perusahaan khususnya terkait pemanfaatan
media sosial elektronik dengan mengacu pada
perkembangan regulasi dan pedoman yang
berlaku.
3. BNI perlu mengoptimalkan mekanisme
keberlanjutan bisnis di perusahaan dengan
melakukan sertifikasi sesuai dengan standar
SNI ISO 22301:2014 tentang Sistem Manajemen
Keberlanjutan Bisnis (Business Continuity
Management).
4. BNI perlu mengoptimalkan sistem dan
mekanisme pengelolaan kepatuhan dengan
mengimplementasikan dan melakukan
sertifikasi sesuai dengan standar ISO 37301
tentang Sistem Manajemen Kepatuhan.
1. BNI sedang melakukan perbaikan dan inovasi proses bisnis untuk
menjawab beberapa tantangan yang dihadapi di industri perbankan
melalui Program BNI Corporate Transformation. Beberapa inisiatif
strategis pada program BNI Corporate Transformation yang
dikembangkan antara lain melalui perbaikan kualitas kredit, SME
Exporter Hub (BNI XPORA) dan pengembangan digital capability
dalam memenuhi kebutuhan nasabah dengan mengembangkan
inovasi dan solusi berbasis digital yang didukung dengan
peningkatan kapabilitas data dan partnership.
2. BNI terus melakukan penyempurnaan kebijakan terkait Keterbukaan
Informasi Perusahaan khususnya pemanfaatan channel-channel
media yang dimiliki oleh BNI. Selain itu, BNI juga telah menyediakan
beberapa sarana yang berfungsi sebagai saluran pengungkapan
informasi, melalui channel-channel media yang dimiliki oleh BNI.
3. Untuk mengantisipasi kejadian bencana BNI telah menerapkan
Manajemen Keberlangsungan Usaha/Business Continuity
Management (BCM) di segenap unit baik di dalam maupun di luar
negeri. Pengembangan ini sejalan dengan peraturan Regulator yang
mewajibkan Bank untuk melaksanakan proses pengendalian risiko
untuk mengelola risiko yang dapat membahayakan kelangsungan
usaha Bank, serta selaras dengan persyaratan pada dokumen Basel II
yang mewajibkan Bank untuk memiliki pengelolaan keberlangsungan
usaha dan rencana darurat (business continuity management dan
contingency plan) guna memastikan kemampuan Bank untuk dapat
tetap beroperasi dan meminimalisir kerugian jika terjadi gangguan
terhadap aktivitas bisnisnya.
4. BNI telah memiliki sistem manajemen yang memastikan bahwa
perusahan beroperasi sesuai dengan undang-undang, peraturan,
dan kode etik yang berlaku, serta selalu meningkatkan implementasi
pelaksanaan Sistem Manajemen Kepatuhan antara lain melalui
pelaksanaan review kepatuhan (Credit Compliance Review,
Procurement Compliance Review, kebijakan internal, sertifikasi
kepatuhan) dan pengukuran Compliance Index (CIX). Berdasarkan
hal tersebut, BNI telah menargetkan salah satu sasaran perseroan
dalam misi ke enam perusahaan yakni Menjadi Acuan Pelaksanaan
Kepatuhan dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Industri.
5. BNI perlu mengembangkan pedoman
pengelolaan kegiatan inovasi di perusahaan
dan meningkatkan capaian inovasi bisnis
perusahaan menjadi salah satu yang terbaik
pada produk, proses, fungsi pendukung,
kinerja organisasi atau strategi sehingga dapat
menjadi benchmark bagi perusahaan lain.
5. BNI memiliki rencana strategis yang telah dituangkan dalam
Corporate Plan BNI sebagai pedoman dalam kegiatan inovasi di
perusahaan yang memiliki 7 (tujuh) kebijakan strategis, yaitu:
a. Meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko;
b. Meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan
nasabah dengan mengembangkan inovasi dan solusi berbasis
digital yang didukung dengan peningkatan kapabilitas data,
partnership melalui pemanfaatan API Management, platform
blockchain, dan business process re-engineering;
c. Meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan;
d. Meningkatkan FBI dan CASA melalui peningkatan transaksi
dengan menawarkan total solution dan optimalisasi account serta
meningkatkan transaksi bisnis melalui pengembangan ekosistem
bisnis, cross selling, dan optimalisasi channel-channel lainnya;
e. Optimalisasi jaringan dan bisnis Internasional dengan memperkuat
kerjasama partnership;
f. Optimalisasi Kontribusi Perusahaan Anak;
g. Optimalisasi Human Capital dalam mendukung bisnis Bank.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
641
No Rekomendasi Tindak Lanjut
6. BNI perlu mengembangkan sistem dan
mekanisme pengendalian intern perusahaan,
serta melakukan penyelesaian tindak lanjut dari
hasil temuan Satuan Audit Internal.
6. BNI telah mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern dan
terus dilakukan penguatan, antara lain melalui:
a. Melakukan review Kebijakan Sistem Pengendalian Intern;
b. Melakukan review dan penilaian implementasi Sistem
Pengendalian Intern;
c. Menyempurnakan Sistem Pengendalian Intern di Cabang/Sentra/
Kantor Wilayah/Divisi, antara lain dengan:
i) Re-organisasi Dedicated Auditor menjadi Kontrol Internal
di bawah supervisi unit Bisnis/Operasional di level Kantor
Wilayah guna memperkuat fungsi pengendalian internal pada
higher ownership atas risiko serta higher responsiveness dan
flexibility dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian
masalah;
ii) Penyempurnaan IT Security/System dan Sistem Informasi
Manajemen Risiko;
iii) Kaji ulang manajemen risiko oleh ERM dan unit independen
(SAI);
iv) Mewujudkan budaya kepatuhan dan risiko, serta awareness
kepada segenap pegawai dan pihak ketiga.
d. Penyempurnaan dan pengembangan perangkat audit al
pengembangan berkelanjutan terhadap aplikasi Audit
Management System (FAST) untuk menunjang aktivitas audit,
program transformasi SAI, pengkinian audit tools, dan penguatan
pelaksanaan audit terintegrasi;
e. SAI ikut berperan dalam menyempurnakan fungsi dan peran
Kontrol Internal antara lain melalui pengembangan Metodologi
Kontrol Internal;
f. Peningkatan monitoring penyelesaian temuan Audit Internal
antara lain dengan penetapan KPI penyelesaian tindak lanjut
temuan audit internal ke segenap Cabang/Sentra/Kantor
Wilayah/Divisi.
7. BNI perlu mengoptimalkan sistem dan
mekanisme komunikasi serta koordinasi yang
intensif dan jelas antara anggota Komite
Audit dan Audit Intern/SAI dengan Auditor
Eksternal/KAP yang telah dipilih oleh RUPS
dalam pelaksanaan fungsi pengawasan,
sehingga hasil audit bisa digunakan untuk
optimalisasi program pengawasan oleh organ
Perusahaan serta digunakan oleh seluruh
pemangku kepentingan.
3. Aspek Hasil Governansi (Governance Outcome)
1. Dari kinerja keuangan BNI didapati bahwa Bank
terkendala dengan adanya pandemi COVID-19
yang mempengaruhi seluruh sektor ekonomi
dan sosial, sehingga BNI perlu tetap menjaga
prinsip kehati-hatian dalam membangun
ketahanan keuangan dan non keuangan agar
tetap tumbuh dan berkelanjutan.
7. Komunikasi serta koordinasi yang intensif antara anggota Komite
Audit dan Audit Intern dengan Auditor Eksternal/KAP telah
dilakukan untuk mendukung pelaksanaan pengawasan antara lain
berupa:
a. Komunikasi periodik dengan Komite Audit. SAI bertindak
sebagai counterparty dengan auditor eksternal (BPK, OJK, BI)
dan melaksanakan pemantauan penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan beserta pelaporannya;
b. Berkomunikasi dengan KAP untuk mendukung proses
pemeriksaan antara lain berupa pemenuhan Laporan Hasil
Audit SAI sebagai salah satu data yang diminta oleh KAP dalam
melaksanakan audit;
c. Hasil audit berguna untuk KAP dalam melakukan Assesment
terhadap kecukupan pengelolaan manajemen risiko dan
pengendalian intern di BNI.
1. Tahun 2022, BNI optimis untuk tumbuh positif seiring dengan
terkendalinya pengelolaan pandemi COVID-19. Dalam rangka
pengembangan bisnis, telah dilakukan analisis posisi Bank dalam
menghadapi persaingan usaha, kebijakan manajemen risiko dan
kebijakan kepatuhan. Bedasarkan analisis tersebut, BNI telah
menetapkan strategi pengembangan bisnis untuk meningkatkan
kinerja keuangan, pertumbuhan bisnis dan kepuasan nasabah
dilakukan melalui sinergi bisnis, peningkatan digital banking,
penguatan solusi bisnis terintegrasi dengan tetap menerapkan
prinsip kehati-hatian (prudential banking) yang bertujuan mendorong
peningkatan kinerja, memberikan jaminan dipenuhinya hak-hak
para pemangku kepentingan (stakeholders), serta meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
umum pada industri perbankan dan Pasar Modal.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
642
No Rekomendasi Tindak Lanjut
2. BNI perlu meningkatkan besaran dividen
secara proposional dan konsisten bagi seluruh
pemegang saham.
3. BNI perlu mengembangkan tindak lanjut
penanganan dan penyelesaian seluruh keluhan
dari nasabah.
4. BNI perlu menumbuhkan budaya ketahanan
dengan kemampuan untuk beradaptasi dan
merespon serta mengelola setiap perubahan
dan krisis yang terjadi.
2. BNI memiliki kebijakan dividen progresif, artinya perseroan akan
membayar dividen yang lebih tinggi jika terdapat tren pemulihan
profitabilitas yang kuat dan berkelanjutan, dan Perseroan telah
mencapai tingkat kecukupan modal yang baik untuk mengantisipasi
volatilitas ekonomi di masa depan.
Dengan tingkat kecukupan modal yang lebih kuat saat ini sebagai
dampak pemulihan kinerja dan penerbitan instrumen surat berharga
di tahun 2021, serta didukung kondisi perekonomian yang lebih
prospektif, kami berharap dapat merealisasikan dividen payout ratio
yang lebih baik.
3. Pengaduan nasabah tercatat pada aplikasi Online Request
Management yang terintegrasi dengan seluruh kantor cabang BNI
dan value chain sehingga memudahkan pemantauan Service Level
Agreement (SLA) penyelesaian pengaduan. Selain itu, nasabah dapat
mengetahui status pengaduan melalui seluruh touch point BNI dan
mendapatkan experience yang sama terkait informasi pengaduan
yang disampaikan.
Menindaklanjuti pengaduan nasabah sebagai bentuk voice of
customer, BNI Contact Center berperan aktif dalam melakukan
program perbaikan, antara lain:
a. Memberikan insight dan lesson learned kepada unit bisnis dalam
peningkatan produk, fitur dan layanan yang unggul kepada
nasabah serta perbaikan proses internal;
b. Kolaborasi dengan unit terkait melalui Focus Group Discussion
sehingga root cause keluhan diindentifikasi dan diperbaiki untuk
meminimalisir keluhan berulang. Bersamaan dengan lesson
learned, dilakukan percepatan dan perbaikan bisnis proses
sehingga experience nasabah menjadi lebih baik;
c. Melakukan edukasi kepada nasabah terkait fitur, risiko, serta
manfaat produk dan jasa perbankan melalui seluruh channel
layanan yang dimiliki.
4. BNI dalam menjalankan seluruh aktivitas perusahaan senantiasa
melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik, benar dan penuh
tanggung jawab. Saat ini BNI memiliki nilai-nilai yang menjadi
pedoman pegawai dalam melaksanakan kegiatan dalam bekerja
maupun kegiatan sehari-hari yaitu Core Value AKHLAK (Amanah,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) yang
menjadi nilai inti dari budaya kerja BNI, Corporate Value PRINSIP46
(Profesionalisme, Integritas, Orientasi Pelanggan, dan Perbaikan
Tiada Henti) yang menjadi nilai perusahaan yang terus dipedomani,
serta Transformation Value RACE (Risk Culture, Agile, Collaboration,
dan Execution Oriented) menjadi nilai utama dalam transformasi
bisnis. Ketiga value tersebut dirancang dan diimplementasi secara
penuh agar BNI mampu beradaptasi, terus berinovasi, dan merespon
setiap perubahan bisnis serta krisis yang terjadi di pasar global.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
643
ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS)
Salah satu bentuk assessment yang dilakukan terkait dengan implementasi GCG di BNI adalah ASEAN Corporate
Governance Scorecard yang merupakan salah satu inisiatif dari Forum Pasar Modal ASEAN (ASEAN Capital Market
Forum) yang bertujuan untuk meningkatkan standar dan praktik tata kelola korporasi dari perusahaan-perusahaan
terbuka di ASEAN, memperbesar kelayakan global bagi perusahaan-perusahaan terbuka ASEAN dengan tata kelola
korporasi yang baik serta menunjukkan kepada masyarakat global bahwa perusahaan peserta ACGS adalah tempat
yang baik untuk berinvestasi.
ASEAN CG Scorecard menggunakan parameter berdasarkan prinsip-prinsip corporate governance yang dikeluarkan
oleh The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebagai berikut:
1. Hak-hak Para Pemegang Saham;
2. Perlakuan yang Setara Terhadap Para Pemegang Saham;
3. Peran Para Pemangku Kepentingan;
4. Pengungkapan dan Transparansi;
5. Tanggung Jawab Dewan Komisaris.
Hasil penilaian ASEAN CG Scorecard untuk tahun 2021 menunjukkan skor secara keseluruhan tertimbang (overall
score) Perseroan adalah 97,33 poin dan termasuk dalam predikat “Very Good” atau Level 4 (90-100). Dengan demikian
praktik yang dilakukan BNI secara keseluruhan sudah mengadopsi standar internasional.
No. Komponen Penilaian Tahun Buku 2021 Tahun Buku 2020
1 Hak-hak Pemegang Saham 9,52 9,52
2 Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham 6,67 6
3 Peran Pemangku Kepentingan 13,85 15
4 Keterbukaan dan Transparansi 22,66 21,88
5 Tanggung Jawab Dewan Komisaris 35,63 35,63
6 Bonus 11 11
7 Penalti (2) (2)
Total Skor 97,33
(Very Good)
97,03
(Very Good)
Dari hasil penilaian ASEAN CG Scorecard BNI di tahun 2021, terdapat beberapa rekomendasi yang harus diperbaiki
ke depannya. Rekomendasi tersebut antara lain:
No. Rekomendasi Tindak Lanjut
1 Perusahaan diharapkan dapat secepatnya untuk mengumumkan hasil RUPST
ke publik dalam jangka waktu 1 hari kerja. Agar pengumuman hasil RUPST
dapat dilakukan dengan segera, perusahaan dapat memanfaatkan website
(dengan tetap menginformasikan tanggal atau waktu upload informasi
tersebut).
2 Bundling agenda dapat diatasi oleh perusahaan apabila proses pemungutan
suara (voting) untuk agenda yang terkait dengan perubahan susunan
keanggotaan komisaris/direksi perusahaan (pemilihan atau re-election
anggota dewan komisaris dan/atau direksi baru) dilakukan secara individual
per masing-masing kandidat, jadi bukan melalui pemungutan suara (voting)
terhadap paket kandidat yang telah berlangsung selama ini.
3 Dalam dokumen undangan atau panggilan RUPST, direkomendasikan
untuk diungkapkan secara eksplisit penjelasan mengenai profil (kandidat)
dari setiap Komisaris atau Direksi baru yang akan diangkat dalam RUPST.
Minimal, dalam pengungkapan tersebut adalah umur, kualifikasi, tanggal
bergabung di perusahaan, pengalaman, dan jabatan rangkap di perusahaan
terbuka lainnya. Penjelasan mengenai profil tersebut dapat disajikan secara
eksplisit pada beberapa alternatif sumber informasi, diantaranya seperti
dalam dokumen atau penjelasan undangan RUPST (AGMS invitation),
supporting material atau lampiran untuk RUPST, website perusahaan, serta
Annual Report.
Proses pengumuman ringkasan risalah
RUPS saat ini telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di Indonesia, namun BNI
selalu berupaya untuk dapat mempercepat
penyampaian informasi Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan/Luar Biasa
sehingga dapat memenuhi kriteria ini.
Proses pemungutan suara untuk agenda
perubahan susunan pengurus saat ini telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Indonesia, namun BNI selalu berupaya untuk
dapat mempercepat penyampaian informasi
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan/Luar
Biasa sehingga dapat memenuhi kriteria ini.
Publikasi profil calon Pengurus yang akan
diangkat dalam RUPS saat penyampaian
undangan RUPS, akan menjadi bahan
perbaikan kami dalam penyelenggaraan
RUPS di masa yang akan datang, dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku di
Bank BUMN.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
644
No. Rekomendasi Tindak Lanjut
4 Melakukan identifikasi dan pengungkapan identitas atau nama dari auditor
eksternal yang akan ditunjuk untuk melakukan audit laporan keuangan
periode berjalan. Untuk identitas atau nama auditor eksternal yang dimaksud
disini adalah nama dari seseorang, bukannya nama KAP.
5 Membuat aturan atau kebijakan mengenai jangka waktu pelaporan
(maksimal 3 hari) untuk transaksi perdagangan saham perusahaan yang
dilakukan oleh Direksi/Komisaris dan menuangkannya di dalam Pedoman
Tata Kelola Perusahaan atau Board Charter. Jadi setiap perubahan
kepemilikan saham perusahaan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
sedapat mungkin disampaikan kepada Corporate Secretary selambatlambatnya
dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak terjadinya transaksi.
Selanjutnya, Corporate Secretary akan memproses pelaporannya kepada
OJK dan BEI.
6 Kebijakan Related Party Transaction agar di-review dan memasukkan
ketentuan yang mengatur mengenai larangan pinjaman atau memastikan
bahwa pemberian pinjaman yang diperbolehkan bagi anggota komisaris dan
direksi perusahaan dilakukan dalam suatu transaksi yang wajar dan pada
tingkat suku bunga yang wajar/suku bunga pasar.
7 Perusahaan perlu mempertimbangkan kembali untuk menyelenggarakan
program/kebijakan kompensasi atau reward bagi karyawan (bukan hanya
Dewan Komisaris dan Direksi), misalnya ESOP/MSOP atau opsi saham, serta
harus juga disertai dengan adanya keterangan atau penjelasan lebih lanjut
mengenai lock out period dari program-program kompensasi jangka panjang
tersebut.
8 Mengungkapkan secara eksplisit informasi di dalam laporan tahunan
mengenai kebijakan pembayaran dividen (c/o: target dividend payout ratio
atau dividend per share) untuk tahun buku yang dinilai tersebut (bukan
kebijakan dividen untuk tahun buku yang lampau). Kebijakan ini berlaku baik
untuk perusahaan yang memutuskan melakukan pembagian dividen maupun
tidak kepada para pemegang sahamnya terhadap kinerja operasi perusahaan
pada tahun buku yang sedang dinilai.
9 Melakukan pengungkapan di Laporan Tahunan (Annual Report) mengenai
nilai total remunerasi yang diterima oleh masing-masing anggota komisaris
perusahaan. Pengungkapan yang diminta harus sampai meliputi nama
komisaris yang bersangkutan beserta jumlah remunerasi yang diterimanya.
Jadi tidak cukup hanya diindentifikasi berdasarkan nama posisi pada struktur
jabatan Dewan Komisaris atau penyampaian jumlah remunerasinya dilakukan
secara aggregate nilai saja.
10 Perusahaan diminta untuk mengungkapan informasi mengenai aktivitas
transaksi saham perusahaaan yang dimiliki dan dilakukan oleh insiders
atau anggota Komisaris/Direksi perusahaan selama 1 periode tahun buku.
Informasi mengenai ada atau tidaknya transaksi yang hanya menampilkan
kepemilikan saham insiders di awal dan di akhir periode pelaporan masih
dianggap belum cukup memenuhi aspek transparansi yang diminta pada
item penilaian ini.
11 Terkait dengan Komite Audit, disarankan untuk menambahkan peran atau
fungsinya, yakni tidak hanya merekomendasikan penunjukan auditor eksternal
saja, namun juga sampai pada pemberian rekomendasi untuk pemberhentian
auditor eksternal perusahaan. Peran atau fungsi tersebut seharusnya dapat
dituangkan atau ditetapkan secara jelas dalam piagam Komite Audit.
12 Perusahaan perlu mendorong anggota Dewan Komisaris untuk menghadiri
setidaknya 75% dari total rapat yang diadakan selama setahun atau perlu
dipertimbangkan untuk menyusun kebijakan yang menetapkan batas
minimum tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat (minimal
75% dari total rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan dalam setahun).
13 Perlu diusulkan untuk mengubah ketentuan syarat kuorum dalam rapat
pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris, dari sebelumnya yang hanya
mensyaratkan lebih dari 1/2 anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam
rapat menjadi minimal 2/3.
Akan menjadi perhatian Perseroan dalam
penyelenggaraan RUPS selanjutnya.
Mekanisme pelaporan transaksi maksimal
3 (tiga) hari kerja oleh Direksi dan Dewan
Komisaris telah dilaksanakan dengan mengacu
pada ketentuan yang berlaku serta telah
diatur dalam Board Manual Direksi dan Dewan
Komisaris.
Untuk memfasilitasi hal tersebut, Perseroan
telah menyusun ketentuan pemberian fasilitas
pinjaman bagi Direksi dan Dewan Komisaris.
RUPS tahunan perseroan yang diselenggarakan
tanggal 29 Maret 2021 telah menyetujui
pengalihan saham hasil buy back tahun
2020 digunakan untuk program kepemilikan
saham manajemen dan karyawan, laporan
pelaksanaan program telah disampaikan dalam
laporan tahun ini.
Kebijakan pembayaran dividen telah
diungkapkan dalam Laporan Tahunan
Perseroan. Untuk pengungkapan yang lebih
lengkap akan menjadi penyempurnaan
selanjutnya.
Total remunerasi telah diungkapkan dalam AR
Telah diungkap dalam AR
Telah menjadi bagian tugas dan tanggung
jawab Komite Audit sebagaimana tertuang
dalam dokumen Komite Audit.
Seluruh Dewan Komisaris telah menghadiri
rapat yang diadakan setahun lebih dari 75%
Akan menjadi perhatian Perseroan dalam
melakukan review perubahan Anggaran Dasar
dan Tata Tertib Rapat Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
645
No. Rekomendasi Tindak Lanjut
14 Sirkulasi materi rapat hendaknya dapat diterima oleh masing-masing
anggota Dewan Komisaris paling lambat dalam jangka waktu lima (5)
hari (kerja) sebelum pelaksanaan rapat Dewan Komisaris. Oleh karena itu,
perusahaan disarankan agar merubah ketentuan yang terdapat pada BOC
Charter terkait jangka waktu sirkulasi materi rapat, dari minimal atau paling
lambat 3 (tiga) hari kerja menjadi minimal atau paling lambat lima 5 (lima)
hari kerja sebelum jadwal pelaksanaan rapat Dewan Komisaris.
15 Mendorong agar corporate secretary perusahaan mendapatkan sertifikasi
atau gelar dasar yang dibutuhkan oleh seorang corporate secretary
serta aktif mengikuti pelatihan-pelatihan yang relevan dengan lingkup
pekerjaannya sebagai corporate secretary. Hal ini mengingat corporate
secretary perusahaan untuk tahun buku 2020 tidak memiliki latar belakang
di bidang akuntansi ataupun hukum.
16 Merumuskan kebijakan remunerasi dengan menetapkan standar yang
terukur yang mengkaitkan antara kinerja direksi dengan kepentingan jangka
panjang perusahaan, seperti adanya claw back provision, reward atau
deferred bonuses yang menggunakan pengukuran-pengukuran, seperti ROE,
Cummulative Free Cash Flow, Operating Profit atau lainnya. Di Indonesia
untuk perbankan sudah diatur dalam POJK No. 45/POJK.03/2015 tentang
Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.
17 Perusahaan disarankan untuk melakukan penilaian kinerja tahunan
terhadap setiap atau masing-masing anggota Dewan Komisaris (atau
mengungkapkannya jika sudah ada praktik ini) serta disarankan juga untuk
mengungkapkan proses penilaian terhadap kinerja anggota Dewan Komisaris
maupun kriteria-kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja
anggota Dewan Komisaris perusahaan. Pengungkapan tersebut dapat
melalui Board Manual ataupun Annual Report perusahaan.
Bank telah menetapkan aturan dan tata kerja
Direksi dan Dewan Komisaris yang di dalamnya
telah menetapkan penyampaian materi rapat
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sepanjang tahun 2021 melaksanakan
pengembangan kompetensi diantaranya di
bidang hukum dan akuntansi
Bank telah mengungkapkan kebijakan
remunerasi baik terkait guaranted income
maupun insentif jangka pendek dan Insentif
jangka panjang (Long Term Insentif) dengan
selalu menyelaraskan kepada kinerja perseroan.
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan
oleh Pemegang Saham melalui penyampaian
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dalam
RUPS Tahunan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
646
Remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi
Kebijakan Remunerasi
Dewan Komisaris
Tata Kelola Remunerasi
Dalam pemberian remunerasi bagi Dewan Komisaris, BNI
berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang
Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi
Bank Umum, serta Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara yang mengatur Pedoman Penetapan Penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan
Usaha Milik Negara.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Dewan
Komisaris diberikan honorarium dan tunjangan/fasilitas
termasuk tantiem dan Santunan Purna Jabatan yang
jenis dan jumlahnya ditetapkan oleh RUPS dengan
memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap penerapan
Kebijakan Remunerasi dan melakukan evaluasi secara berkala
yang dilakukan melalui Komite Nominasi dan Remunerasi.
Evaluasi Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut didasarkan
atas kinerja, risiko, kewajaran dengan peer group, sasaran
dan strategi jangka panjang Bank, pemenuhan cadangan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
dan potensi pendapatan Bank di masa yang akan datang.
Berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan BNI Tahun Buku
2020 yang dilaksanakan tanggal 29 Maret 2021, RUPS
memutuskan:
1. Menyetujui memberikan wewenang dan kuasa kepada
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan
besarnya Tantiem untuk Tahun Buku 2020 serta
menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan
insentif lainnya untuk Tahun Buku 2021, bagi anggota
Dewan Komisaris;
2. Menyetujui memberikan wewenang dan kuasa kepada
Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna untuk menetapkan besarnya Tantiem untuk
Tahun Buku 2020, serta menetapkan gaji/honorarium,
tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya untuk Tahun
Buku 2021, bagi anggota Direksi.
Prosedur Penetapan Remunerasi
Secara garis besar prosedur penetapan remunerasi
Dewan Komisaris dilakukan melalui tahapan berikut:
1. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan evaluasi
terhadap kebijakan remunerasi yang berlaku bagi
Dewan Komisaris;
2. Selanjutnya Komite Nominasi dan Remunerasi akan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris;
3. Dewan Komisaris menyampaikan usulan rekomendasi
remunerasi berupa gaji/honorarium dan tantiem
kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk
mendapat persetujuan RUPS.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
647
Proses Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Pengkajian
Usulan Besaran
Penghasilan
Dewan Komisaris
dan Direksi oleh
Komite Nominasi
dan Remunerasi
disampaikan
kepada Dewan
Komisaris
Surat Dewan
Komisaris kepada
Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna
Perihal Usulan
Penghasilan Dewan
Komisaris dan
Direksi
Keputusan
RUPS terkait
Pendelegasian
Wewenang
kepada Pemegang
Saham Seri A
Dwiwarna dan
Dewan Komisaris
untuk Menetapkan
Besaran
Penghasilan Dewan
Komisaris dan
Direksi
Surat Penetapan
oleh Pemegang
Saham Seri A
Dwiwarna atas
Penghasilan
Dewan Komisaris
dan Direksi BNI
Surat Dewan
Komisaris kepada
Direksi terkait
Penetapan
Penghasilan
Direksi dan Dewan
Komisaris
Struktur Remunerasi Anggota Dewan Komisaris
Struktur remunerasi anggota Dewan Komisaris berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tanggal
10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan
Usaha Milik Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-
13/MBU/09/2021 tanggal 24 September 2021, serta Surat Menteri BUMN No. SR-33/Wk2.MBU.A/10/2021 tanggal
1 Oktober 2021 tentang Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Tahun 2021, adalah sebagai berikut:
Struktur Remunerasi Anggota Dewan Komisaris
Jenis Remunerasi/Fasilitas
Keterangan
Honorarium
1. Komisaris Utama sebesar 45% dari gaji Direktur Utama
2. Wakil Komisaris Utama sebesar 42,5% dari gaji Direktur Utama
3. Komisaris sebesar 90% dari honorarium Komisaris Utama
Tunjangan
Hari Raya Keagamaan
Dewan Komisaris diberikan tunjangan hari raya sebesar 1 (satu) kali honorarium.
Transportasi
Dewan Komisaris diberikan tunjangan transportasi sebesar 20% (dua puluh persen) dari
honorarium
Asuransi Purna Jabatan
Fasilitas
Kesehatan
1. Diberikan selama menjabat (mulai efektif diangkat sampai berhenti)
2. Premi yang ditanggung Perseroan adalah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari
honorarium dalam satu tahun
3. Pemilihan program untuk asuransi purna jabatan ditetapkan oleh Direksi dan Dewan
Komisaris yang dikoordinasikan oleh unit yang mengelola fasilitas dan tunjangan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris
4. Pemberian premi, iuran atau istilah lain yang relevan untuk asuransi purna jabatan sudah
termasuk didalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian
1. Fasilitas kesehatan diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dalam bentuk asuransi
kesehatan atau penggantian biaya pengobatan
2. Fasilitas kesehatan diberikan kepada anggota Dewan Komisaris serta suami/istri dan
maksimal 3 (tiga) orang anak yang belum mencapai usia 25 (dua puluh lima) tahun
dengan ketentuan apabila anak yang belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun tersebut
pernah menikah atau bekerja maka yang bersangkutan tidak berhak mendapatkan
fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan diberikan berupa:
a. Rawat jalan dan obat
b. Rawat inap dan obat
c. Medical check up dengan ketentuan 1 (satu) kali setiap tahun dan dilakukan di dalam
negeri
3. Apabila Dokter yang merawat memberikan rujukan untuk berobat ke luar negeri, fasilitas
kesehatan diberikan secara penuh
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
648
Jenis Remunerasi/Fasilitas
Bantuan Hukum
Keterangan
1. Fasilitas bantuan hukum kepada anggota Dewan Komisaris diberikan dalam hal terjadi
tindakan/perbuatan untuk dan atas nama jabatan anggota Dewan Komisaris yang
berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan
2. Fasilitas bantuan hukum sebesar pemakaian (at cost)
3. Fasilitas bantuan hukum dianggarkan atas beban Perseroan yang dicantumkan dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
4. Fasilitas bantuan hukum hanya dapat digunakan selama masih menjabat atau sudah
berhenti dari jabatannya atas kebijakan yang diambil selama menjabat dan tidak dapat
diberikan secara langsung kepada yang bersangkutan
5. Dalam hal anggota Dewan Komisaris menggunakan pengacara/konsultan hukum atas
pilihannya sendiri baik pada tingkat penyelidikan/penyidikan, pengadilan tingkat pertama,
banding, kasasi, maupun peninjauan kembali, maka biaya pengacara/konsultan hukum
tidak ditanggung/diganti oleh Perseroan
6. Tata cara prosedur bantuan hukum bagi Dewan Komisaris dilaksanakan dengan
berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara yang Mengatur Pedoman Penetapan
Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara
Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
Dalam menetapkan indikator remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mengacu
kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
BUMN No. PER-13/MBU/09/2021, sebagai berikut:
1. Faktor skala usaha;
2. Faktor kompleksitas usaha;
3. Tingkat inflasi;
4. Kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan;
5. Faktor-faktor lain yang relevan, serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
TOTAL Nominal/Komponen Remunerasi Dewan Komisaris
Pengungkapan komponen remunerasi Dewan Komisaris mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bank Umum.
Berikut total nominal/komponen remunerasi Dewan Komisaris tahun 2021:
Total Remunerasi dan Fasilitas Lain
Total diterima dalam 1 (satu) Tahun
Orang
Rp Juta
Remunerasi
Honorarium 10 18.468
Tunjangan Perumahan - -
Tunjangan Transportasi 10 3.694
Tunjangan Hari Raya 10 1.539
Tantiem 10 52.233
Fasilitas Lain dalam Bentuk Natura
Perumahan (tidak dapat dimiliki) - -
Transportasi (tidak dapat dimiliki) - -
Asuransi Purna Jabatan (dapat dimiliki) 10 3.432
Kesehatan (tidak dapat dimiliki) 10 1.897
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
649
Komposisi honorarium anggota Dewan Komisaris ditetapkan sebagai berikut:
1. Komisaris Utama sebesar 45% dari gaji Direktur Utama;
2. Wakil Komisaris Utama sebesar 42,5% dari gaji Direktur Utama;
3. Komisaris sebesar 90% dari Komisaris Utama.
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut:
Kelompok Total Remunerasi Dewan Komisaris
Total Remunerasi Total Komisaris Rp Juta
Di atas Rp2 miliar 10 81.263
Di atas Rp1 miliar-Rp2 miliar - -
Di atas Rp500 juta-Rp1 miliar - -
Rp500 juta ke bawah - -
Tantiem
Tantiem yang dibayarkan pada tahun 2021 adalah sebesar
7,18% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2020-
31 Desember 2020, diberikan kepada anggota Dewan
Komisaris dengan proporsi sebagai dasar perhitungan
terhadap Direktur Utama yaitu Komisaris Utama sebesar
45%, Wakil Komisaris Utama sebesar 42,5% dan anggota
Komisaris lainnya sebesar 90% dari tantiem Komisaris
Utama.
Dalam rangka memenuhi Pasal 23 Peraturan OJK No.
45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam
Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, maka untuk
Kinerja Tahun 2020 yang dibayarkan pada tahun 2021,
sebesar 20% (dua puluh persen) dari total Tantiem
dibayarkan sebagai Remunerasi yang Bersifat Variabel
yang Ditangguhkan (Long Term Incentive/LTI).
Bentuk LTI kepada Anggota Dewan Komisaris
Non Independen, diberikan dalam bentuk saham
BNI, sedangkan kepada anggota Dewan Komisaris
Independen, diberikan dalam bentuk Tunai yang disimpan
dalam bentuk Deposito. Penangguhan pembayaran
LTI menggunakan system Malus, yakni kebijakan yang
menunda pembayaran sebagian dari Tantiem selama
periode tertentu dan dibayarkan apabila penerima
memenuhi kriteria tertentu.
Kebijakan Remunerasi
Direksi
Tata Kelola Remunerasi
Dalam pemberian remunerasi bagi Direksi, BNI mengacu
kepada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 40/
SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam
Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum. Dalam
Kebijakan Tata Kelola Remunerasi Direksi disebutkan
bahwa remunerasi yang diberikan bersifat tetap dan
variabel. Pemberian remunerasi yang bersifat tetap dan
variabel didasarkan pada skala usaha, kompleksitas
usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan
keuangan Perseroan serta tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
Terkait dengan penentuan remunerasi yang bersifat tetap
juga memperhatikan perbedaan (gap) remunerasi antar
tingkat jabatan, sehingga mencegah potensi terjadinya
konflik internal dan risiko operasional seperti fraud atau
risiko operasional lainnya. Terkait dengan penentuan
remunerasi yang bersifat variabel, Perseroan telah
mendasarkan pada prudent risk taking yang mengacu
pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur
mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi
diberikan gaji dan tunjangan/fasilitas termasuk tantiem
dan santunan purna jabatan yang jenis dan jumlahnya
ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap
penerapan kebijakan remunerasi serta melakukan evaluasi
secara berkala melalui Komite Nominasi dan Remunerasi.
Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan evaluasi
terhadap kebijakan Remunerasi yang didasarkan atas
kinerja, risiko, kewajaran dengan peer group, sasaran,
dan strategi jangka panjang Bank, pemenuhan cadangan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan
dan potensi pendapatan Bank di masa yang
akan datang.
Prosedur Penetapan Remunerasi
Secara garis besar prosedur penetapan remunerasi Direksi
dilakukan melalui tahapan berikut:
1. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan evaluasi
terhadap kebijakan remunerasi yang berlaku bagi
Direksi;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
650
2. Selanjutnya Komite Nominasi dan Remunerasi akan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
kebijakan remunerasi bagi Direksi;
3. Dewan Komisaris akan menyampaikan usulan rekomendasi remunerasi yang berbentuk gaji/honorarium dan
tantiem tersebut untuk disetujui oleh RUPS.
Proses Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Pengkajian
Usulan Besaran
Penghasilan
Dewan Komisaris
dan Direksi oleh
Komite Nominasi
dan Remunerasi
Disampaikan
kepada Dewan
Komisaris
Surat Dewan
Komisaris kepada
Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna
Perihal Usulan
Penghasilan Dewan
Komisaris dan
Direksi
Keputusan
RUPS terkait
Pendelegasian
Wewenang
kepada Pemegang
Saham Seri A
Dwiwarna dan
Dewan Komisaris
untuk Menetapkan
Besaran
Penghasilan Dewan
Komisaris dan
Direksi
Surat Penetapan
oleh Pemegang
Saham Seri A
Dwiwarna atas
Penghasilan
Dewan Komisaris
dan Direksi BNI
Surat Dewan
Komisaris kepada
Direksi terkait
Penetapan
Penghasilan
Direksi dan Dewan
Komisaris
Struktur Remunerasi Anggota Direksi
Struktur remunerasi anggota Direksi yang mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tanggal
10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan
Usaha Milik Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-13/
MBU/09/2021 tanggal 24 September 2021 serta Surat Menteri BUMN SR-33/WK2.MBU.A/10/2021 tanggal 1 Oktober
2021 tentang Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tahun
2021, berikut:
Struktur Remunerasi Anggota Direksi Tahun 2021
Jenis Remunerasi/Fasilitas
Keterangan
Gaji 1. Direktur Utama sebesar 100%
2. Wakil Direktur Utama sebesar 95% dari gaji Direktur Utama
3. Direktur lain sebesar 85% dari gaji Direktur Utama
Tunjangan
Hari Raya Keagamaan
Anggota Direksi diberikan tunjangan Hari Raya Keagamaan sebesar 1 (satu) kali gaji setiap
tahun
Perumahan
Asuransi Purna Jabatan
Fasilitas
Kendaraan
Anggota Direksi diberikan tunjangan perumahan sebesar Rp27.500.000 per bulan
1. Diberikan selama menjabat (mulai efektif diangkat sampai berhenti)
2. Premi yang ditanggung Perseroan adalah maksimal 25% dari gaji dalam 1 (satu) tahun
3. Pemilihan program untuk asuransi purna jabatan ditetapkan oleh masing-masing anggota
Direksi yang dikoordinasikan oleh unit yang mengelola fasilitas dan tunjangan anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris
4. Pemberian premi, iuran atau istilah lain yang relevan untuk asuransi purna jabatan sudah
termasuk didalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian
1. Anggota Direksi disediakan 1 (satu) unit kendaraan dinas serta 1 (satu) orang pengemudi
yang dapat dipergunakan secara full time oleh anggota Direksi dengan uang lembur
ditanggung oleh Perseroan
2. Merk dan jenis kendaraan ditetapkan oleh Perseroan
3. Biaya pemeliharaan dan biaya operasional kendaraan serta biaya lain yang timbul
sehubungan dengan fasilitas kendaraan dinas ditanggung Perseroan sebesar pemakaian
(at cost)
4. Anggota Direksi yang tidak lagi menjabat wajib mengembalikan kendaraan dinas kepada
Perseroan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
651
Jenis Remunerasi/Fasilitas
Kesehatan
Bantuan Hukum
Fasilitas Perumahan
Keterangan
1. Fasilitas kesehatan diberikan dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya
obat
2. Fasilitas kesehatan diberikan kepada anggota Direksi serta suami/istri dan maksimal 3
(tiga) orang anak yang belum mencapai usia 25 (dua puluh lima) tahun dengan ketentuan
apabila anak yang belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun tersebut pernah menikah atau
pernah bekerja maka yang bersangkutan tidak berhak mendapatkan fasilitas kesehatan.
Fasilitas kesehatan diberikan berupa:
a. Rawat jalan dan obat
b. Rawat inap dan obat
c. Medical check up dengan ketentuan 1 (satu) kali setiap tahun dan dilakukan di dalam
negeri
3. Apabila dokter yang merawat memberikan rujukan untuk berobat ke luar negeri, fasilitas
kesehatan diberikan secara penuh
1. Fasilitas bantuan hukum kepada anggota Direksi diberikan dalam hal terjadi tindakan/
perbuatan untuk dan atas nama jabatan anggota Direksi dengan maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha Perseroan
2. Fasilitas bantuan hukum sebesar pemakaian (at cost)
3. Fasilitas bantuan hukum kepada anggota Direksi dianggarkan atas beban Perseroan yang
dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
4. Fasilitas bantuan hukum hanya dapat digunakan apabila terdapat tuntutan dari pihak
ketiga, baik selama masih menjabat atau sudah berhenti dari jabatannya atas kebijakan
yang diambil selama menjabat dan tidak dapat diberikan secara langsung kepada yang
bersangkutan
5. Dalam hal anggota Direksi menggunakan pengacara/konsultan hukum atas pilihannya
sendiri baik pada tingkat penyelidikan/penyidikan, pengadilan tingkat pertama, banding,
kasasi maupun peninjauan kembali, maka biaya pengacara/konsultan hukum tidak
ditanggung/diganti oleh Perseroan
6. Tata cara dan prosedur bantuan hukum Direksi dilaksanakan dengan berpedoman pada
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara yang mengatur Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris
dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara
1. Dalam hal Perseroan menyediakan rumah jabatan Direksi maka yang bersangkutan wajib
mempergunakan rumah tersebut sebagai fasilitas perumahan dan yang bersangkutan
tidak diberikan tunjangan perumahan
2. Dalam hal Perseroan tidak menyediakan rumah jabatan Direksi, maka anggota Direksi
yang bersangkutan diberikan tunjangan perumahan
3. Fasilitas perumahan yang diterima Direksi termasuk utilitas dan pemeliharaan rumah
jabatan Direksi yang bersangkutan
4. Besarnya perincian utilitas (listrik, air, telepon, dan lain-lain) sebagaimana dimaksud di
atas mengacu kepada kebijakan yang ditetapkan pada Perseroan
Indikator Penetapan Remunerasi Direksi
Dalam menetapkan indikator Direksi, BNI mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang
Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-13/MBU/09/2021 sebagai berikut:
1. Faktor skala usaha;
2. Faktor kompleksitas usaha;
3. Tingkat inflasi;
4. Kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan;
5. Faktor-faktor lain yang relevan, serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
652
Total Nominal & Komponen Remunerasi Direksi
Pengungkapan komponen remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No. 40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bank Umum.
Komponen Remunerasi dan Fasilitas Lain
Remunerasi
Total diterima dalam 1 (satu) Tahun
Orang
Rp Juta
Gaji 12 46.900
Tunjangan Perumahan 12 2.640
Tunjangan Transportasi - -
Tunjangan Hari Raya 12 3.908
Tantiem 12 145.515
Fasilitas Lain dalam Bentuk Natura
Perumahan (tidak dapat dimiliki) - -
Transportasi (tidak dapat dimiliki) 12 9.515
Asuransi Purna Jabatan (dapat dimiliki) 12 8.760
Kesehatan (tidak dapat dimiliki) 12 3.209
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.
Kelompok Jumlah Remunerasi Direksi
Jumlah Remunerasi Jumlah Direksi Rp Juta
Di atas Rp2 miliar 12 220.447
Di atas Rp1 miliar-Rp2 miliar - -
Di atas Rp500 juta-Rp1 miliar - -
Rp500 juta ke bawah - -
Tantiem
Tantiem yang dibayarkan pada tahun 2021 adalah sebesar 7,18% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2020-31
Desember 2020 diberikan kepada anggota Direksi dengan proporsi terhadap Direktur Utama yaitu Direktur Utama
sebesar 100%, Wakil Direktur Utama sebesar 90% dan anggota Direksi lainnya sebesar 85%.
Dalam rangka memenuhi Pasal 23 Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam
Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, maka maka untuk Kinerja Tahun 2020 yang dibayarkan pada tahun 2021,
sebesar 20% (dua puluh persen) dari total Tantiem dibayarkan sebagai Remunerasi yang Bersifat Variabel yang
Ditangguhkan (Long Term Incentive/LTI).
Bentuk LTI kepada Anggota Direksi diberikan dalam bentuk saham BNI. Penangguhan pembayaran LTI menggunakan
system Malus, yakni kebijakan yang menunda pembayaran sebagian dari Tantiem selama periode tertentu dan
dibayarkan apabila penerima memenuhi kriteria tertentu.
Remunerasi Pegawai
Strategi remunerasi pegawai ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip supply and demand, posisi remunerasi BNI
dibandingkan market serta mempertimbangkan talent classification pegawai. Komponen remunerasi pegawai terdiri
atas remunerasi bersifat tetap yang dibedakan berdasarkan bobot jabatan dan person value. Sedangkan remunerasi
yang bersifat variabel diberikan berdasarkan kinerja yang dikaitkan dengan pencapaian kinerja bank, kinerja unit
serta kinerja pegawai yang bersangkutan. Adapun kinerja unit dimaksud dicerminkan dengan klasifikasi unit bisnis,
wilayah, Perusahaan Anak dan kantor cabang yang berlokasi di luar negeri.
Konsultan kebijakan remunerasi menggunakan jasa konsultan PT Tower Watson Indonesia untuk menyelenggarakan
salary survey setiap tahun. Hasil survey digunakan sebagai acuan remunerasi pegawai.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
653
Rasio Gaji Pegawai
Tertinggi dan Terendah
Gaji merupakan hal yang diterima dan diberikan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan atau
pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,
atau peraturan perundang-undangan.
1. Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah:
42,38:1;
2. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah: 1,18:1;
3. Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi
dan terendah: 1,11:1;
4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi:
2,24:1.
Program Kepemilikan
Saham oleh Pegawai
dan/atau Manajemen
Perseroan (MSOP/ESOP)
RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 yang dilaksanakan pada
tanggal 29 Maret 2021 menyetujui untuk mengalihkan
secara keseluruhan saham hasil pembelian kembali
(buyback) tahun 2020 yang disimpan sebagai saham
tresuri (treasury stock) sebanyak 19.579.700 saham
dalam rangka program kepemilikan saham oleh Pegawai
dan program kepemilikan saham oleh Direksi dan Dewan
Komisaris.
Pada tanggal 3 Januari 2022, Perseroan telah
menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material
melalui Surat No. KMP/7/0002 tanggal 3 Januari 2022
yang melaporkan bahwa pada tanggal 30 Desember
2021, Perseroan telah melakukan distribusi saham hasil
pembelian kembali (buyback) tahun 2020 yang disimpan
sebagai saham tresuri (treasury stock) sebanyak
19.579.700 saham dalam rangka Program Kepemilikan
Saham oleh Pegawai dan Program Kepemilikan Saham
oleh Direksi dan Dewan Komisaris Non Independen dalam
bentuk Long Term Incentive.
Menindaklanjuti keputusan RUPS Tahunan tersebut,
maka sebanyak 5.724.673 lembar saham telah didistribusi
kepada seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris Non Independen yang memiliki masa kerja
pada tahun 2020 sebagai Bagian dari Remunerasi yang
bersifat variable yang ditangguhkan kepada anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris Non Independen.
Selebihnya digunakan untuk Program Kepemilikan Saham
Pegawai/Employee Stock Option Plan (ESOP).
KEPEMILIKAN SAHAM
PERSEROAN OLEH ANGGOTA
DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 11/POJK.04/2017
tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan
Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka, Anggota Direksi
atau anggota Dewan Komisaris wajib melaporkan kepada
Otoritas Jasa Keuangan atas kepemilikan dan setiap
perubahan kepemilikannya atas saham Perusahaan
Terbuka baik langsung maupun tidak langsung. Laporan
dimaksud wajib disampaikan paling lambat 10 (sepuluh)
hari sejak terjadinya kepemilikan atau perubahan.
Selain ketentuan pelaporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
juga wajib menyampaikan informasi kepada Perusahaan
Terbuka mengenai kepemilikan dan setiap perubahan
kepemilikannya atas saham Perusahaan Terbuka.
Penyampaian informasi tersebut dilakukan paling lambat
3 (tiga) hari kerja setelah terjadinya kepemilikan atau
setiap perubahan kepemilikan atas saham Perusahaan
Terbuka. Dalam praktik di Perseroan, anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris menyampaikan informasi
tersebut kepada Sekretaris Perusahaan atau Pemimpin
Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan paling
lambat 3 (tiga) hari kerja setelah terjadinya kepemilikan.
Kebijakan mengenai kewajiban anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris untuk menyampaikan
informasi mengenai kepemilikan dan setiap perubahan
kepemilikan saham atas saham Perseroan diatur dalam
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/049/DK/2017
tanggal 26 Oktober 2017 tentang Pedoman dan Tata
Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. dan Surat Keputusan Direksi No. KP/228/
DIR/R tanggal 29 Juni 2018 tentang Penyempurnaan
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi.
Selama tahun 2021, terdapat perubahan kepemilikan
saham Perseroan yang dimiliki anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris Non-Independen yang telah
disampaikan kepada OJK sesuai dengan ketentuan
Peraturan OJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan
Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham
Perusahaan Terbuka.
Laporan kepemilikan saham anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris sepanjang tahun 2021 dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
654
Nama
Jabatan
Kepemilikan Saham 31
Desember 2020
Kepemilikan Saham 31
Desember 2021
Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Komisaris Utama/Komisaris
Independen
Wakil Komisaris Utama/Komisaris
Independen
0 0
0 0
Sigit Widyawan Komisaris Independen 0 0
Septian Hario Seto Komisaris Independen 0 0
Asmawi Syam Komisaris Independen 0 0
Erwin Rijanto Slamet 1) Komisaris Independen 0 0
Iman Sugema Komisaris Independen 0 0
Askolani Komisaris 61.833- lembar/0,0003316% 244.205 lembar/0,0013095%
Joni Swastanto 2) Komisaris 235.120 -
Ratih Nurdiati Komisaris 116.628 lembar/0,0006254% 299.000 lembar/0,0016033%
Susyanto Komisaris 0 156.959 lembar/0,0008417%
Royke Tumilaar Direktur Utama 0 163.584 lembar/0,0008772%
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
655
Perubahan Kepemilikan Saham
Keterangan
Transaksi
Jumlah
Saham
Tujuan
Transaksi
Harga
Tanggal
Transaksi
Tanggal
Pelaporan
kepada
Perseroan
Tanggal
Pelaporan
kepada
OJK
Status
Kepemilikan
Saham
- - - - - - - -
Pengalihan
Pengalihan
Pengalihan
Pengalihan
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
182.372
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
- - - - - - - -
182.372
lembar
156.959
lembar
163.584
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
Rp 4.057,7
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
30 Desember
2021
30 Desember
2021
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
3 Januari 2021 Langsung
3 Januari 2021 Langsung
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
656
Nama
Jabatan
Kepemilikan Saham 31
Desember 2020
Kepemilikan Saham 31
Desember 2021
Adi Sulistyowati Wakil Direktur Utama 575.102 lembar/0,0030839% 1.007.373 lembar/0,0054019%
Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan 0 139.046 lembar/0,0007456%
David Pirzada Direktur Manajemen Risiko 0 139.046 lembar/0,0007456%
Henry Panjaitan
Direktur Treasury and
International
10.844 lembar/0,0000581% 149.890 lembar/0,0008038%
Corina Leyla Karnalies Direktur Bisnis Konsumer 44 lembar/0,0000002% 365.041 lembar/0,0019575%
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
657
Perubahan Kepemilikan Saham
Keterangan
Transaksi
Jumlah
Saham
Tujuan
Transaksi
Harga
Tanggal
Transaksi
Tanggal
Pelaporan
kepada
Perseroan
Tanggal
Pelaporan
kepada
OJK
Status
Kepemilikan
Saham
Pengalihan
432.271
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Pengalihan
139.046
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Pengalihan
139.046
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Pengalihan
139.046
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Pengalihan
364 997
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
658
Nama
Jabatan
Kepemilikan Saham 31
Desember 2020
Kepemilikan Saham 31
Desember 2021
Muhammad Iqbal Direktur Bisnis UMKM 0 139.046 lembar/0,0007456%
Y.B. Hariantono Direktur IT dan Operasi 0 364.997 lembar/0,0019572%
Bob Tyasika Ananta
Direktur Human Capital &
Kepatuhan
657.669 lembar/0,0035266% 1.088.761 lembar/0,0058383%
Sis Apik Wijayanto Direktur Hubungan Kelembagaan 90.000 lembar/0,0004826% 454.997 lembar/0,0024398%
Silvano Winston Rumantir Direktur Corporate Banking 0 139.046 lembar/0,0007456%
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
659
Perubahan Kepemilikan Saham
Keterangan
Transaksi
Jumlah
Saham
Tujuan
Transaksi
Harga
Tanggal
Transaksi
Tanggal
Pelaporan
kepada
Perseroan
Tanggal
Pelaporan
kepada
OJK
Status
Kepemilikan
Saham
Pengalihan
139.046
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Pengalihan
364.997
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Pengalihan
431.092
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Pengalihan
364.997
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Pengalihan
139.046
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp 4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
660
Nama
Jabatan
Kepemilikan Saham 31
Desember 2020
Kepemilikan Saham 31
Desember 2021
Ronny Venir Direktur Layanan dan Jaringan 26.700 lembar/0,0001432% 172.746 lembar/0,0009263%
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
2)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Maret 2021
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan
Direksi pada Bank atau Perusahaan Lain
Untuk menjaga independensi masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dilakukan pula pengungkapan
informasi kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada bank lain, lembaga keuangan bukan bank
dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri. Sampai dengan 31 Desember 2021,
seluruh Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada bank lain, Lembaga Keuangan bukan Bank dan
Perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
661
Perubahan Kepemilikan Saham
Keterangan
Transaksi
Jumlah
Saham
Tujuan
Transaksi
Harga
Tanggal
Transaksi
Tanggal
Pelaporan
kepada
Perseroan
Tanggal
Pelaporan
kepada
OJK
Status
Kepemilikan
Saham
Pengalihan
139 046
lembar
Dalam rangka
pelaksanaan
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan No. 45/
POJK.03/2015
tentang
Penerapan Tata
Kelola Dalam
Pemberian
Remunerasi Bagi
Bank Umum.
Rp4.057,7
30 Desember
2021
30 Desember
2021
3 Januari 2021 Langsung
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
662
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Rapat Dewan Komisaris
Mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan
Anggaran Dasar Perseroan No. 33/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014 mengenai Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan Anggaran
Dasar Perseroan menyatakan bahwa Dewan Komisaris
wajib mengadakan Rapat paling kurang 1 (satu) kali
dalam 2 (dua) bulan dan mengadakan rapat bersama
Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam
4 (empat) bulan. Di samping itu, Dewan Komisaris dapat
mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan
1 (satu) atau beberapa anggota Dewan Komisaris
atau Direksi, dengan menyebutkan hal-hal yang akan
dibicarakan.
Dewan Komisaris dapat mengambil keputusan yang
sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris
dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris
telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota
Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai
usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut.
Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Rapat Dewan
Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi,
maka Dewan Komisaris telah menetapkan tata cara dan
mekanisme pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan
Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi dalam Surat
Keputusan Dewan Komisaris No. Kep/049/DK/2017
tanggal 26 Oktober 2017 tentang Pedoman dan Tata
Tertib Kerja Dewan Komisaris yang selanjutnya dijabarkan
lebih lanjut dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No.
KEP/010/DK/2018 tanggal 12 Juli 2018 tentang Tata Tertib
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris
bersama Direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk, yang pada pokoknya memuat ketentuan mengenai:
1. Jadwal Rapat;
2. Agenda Rapat;
3. Tempat Pelaksanaan Rapat;
4. Peserta Rapat;
5. Kuasa dan Perwakilan;
6. Pemanggilan Rapat;
7. Kehadiran dan Pengambilan Keputusan Rapat;
8. Dokumentasi Pelaksanaan Rapat dan Pengelolaan
Administrasi Risalah Rapat;
9. Keputusan Dewan Komisaris di luar Rapat;
10. Rapat Dewan Komisaris melalui Media Telekonferensi;
11. Format dan Materi Bahan Presentasi Rapat.
Rapat Dewan Komisaris terdiri atas:
1. Rapat Dewan Komisaris (Rakom) yang terdiri dari
Rapat Internal Dewan Komisaris;
2. Rapat Dewan Komisaris dengan mengundang Direktur
Bidang/Sektor atau Senior Executive Vice President
(SEVP);
3. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radikom) yaitu
Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi yang dihadiri
Corporate Secretary dan Sekretaris Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
663
Agenda, Tanggal dan Peserta Rapat Dewan Komisaris 2021
Sepanjang tahun 2021, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat dengan agenda, tanggal dan kepesertaan
sebagai berikut:
Rapat Dewan Komisaris
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
1. 07 Januari
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Usulan Pergantian Pimpinan
Satuan Audit Intern
2. Pembahasan Surat
Kementerian BUMN
Penyampaian Usulan Revisi
Key Performance Indicators
(KPI) BNI Tahun 2020
3. Pembahasan Penetapan
Konsultan Independen
Remunerasi Eksekutif
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
2. 14 Januari
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Penetapan Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) Pengadaan Jasa
General Audit atas Laporan
Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Lainnya untuk Tahun
Buku yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2021
Rapat Internal Dewan Komisaris
Penetapan Calon Anggota Komite
Dewan Komisaris yang berasal
dari luar Perseroan
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak hadir
• Hadir
Video
Conference
3. 19 Januari
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Permohonan Kantor Akuntan
Publik mengenai pelaksanaan
closing audit dengan Dewan
Komisaris
2. Pembahasan issue-issue di
Kantor Cabang Luar Negeri
BNI
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
4. 21 Januari
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pembahasan Konsultasi kredit
kepada Dewan Komisaris
2. Dukungan Dewan Komisaris
terhadap Rencana Pendirian
Anak Perusahaan BNI
Sekuritas di Singapura (Cucu
Perusahaan BNI)
3. Closing meeting dengan
Kantor Akuntan Publik
4. Closing meeting dengan
Kantor Akuntan Publik dan
seluruh Direksi
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
664
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
5. 28 Januari
2021
Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
1. Laporan Profil Risiko dan
Tingkat Kesehatan Bank
Desember 2020
2. Review Risk Appetite dan Risk
Tolerance 2021
3. Kinerja BNI Tahun Buku 2020
Posisi Per 31 Desember 2020
Rapat Internal Dewan Komisaris
1. Surat OJK terkait Penerapan
Tata Kelola Dana Pensiun
2. Rencana Pendirian Anak
Perusahaan BNI Sekuritas di
Singapura
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
6. 02 Februari
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pembahasan Surat OJK terkait
Penerapan Tata Kelola Dana
Pensiun
2. Laporan Realisasi Rencana
Bisnis DPLK BNI Tahun 2020
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
7. 04 Februari
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pembahasan Lanjutan
Pergantian Pemimpin Satuan
Audit Internal
2. Laporan hasil Rapat Komite
Tata Kelola Terintegrasi
3. Permohonan Persetujuan
kepada Dewan Komisaris atas
Mekanisme Pemberian Fasilitas
Kredit Konsumer kepada Pihak
Terkait
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak hadir
• Tidak hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
8. 11 Februari
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pemaparan kajian Remunerasi
Direksi dan Komisaris
2020-2021 oleh Konsultan
Independen
2. Pemaparan Komite Nominasi
dan Remunerasi perihal
usulan posisi Komisaris BNI
Multifinance
3. Pemaparan oleh Direktur
Utama dan Wakil Direktur
Utama perihal pencapaian Key
Perfomance Indicator (KPI)
2020 Direksi secara Kolegial
dan Individual
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
665
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
9. 18 Februari
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Usulan Penggantian Direktur
Utama PT BNI Sekuritas
2. Konsultasi Kredit kepada
Dewan Komisaris
3. Hasil Self Assessment Profil
Risiko Terintegrasi dan Kualitas
Penyediaan Modal Minimum
Terintegrasi Posisi Desember
2020
4. Rencana Kerja Satuan Audit
Internal (SAI) dan Piagam
Audit Intern SAI
5. Tingkat Kesehatan DPLK BNI
Tahun 2020
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
10. 25 Februari
2021
Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
1. Usulan Pemenang Pengadaan
Jasa General Audit atas
Laporan Keuangan
Konsolidasian BNI Tahun Buku
2021
2. Kinerja Keuangan
Konsolidasian Januari 2021
3. Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum sesuai Profil Risiko
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
11. 04 Maret
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
One on One Meeting Key
Perfomance Indicator Direksi
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
12. 08 Maret
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Penunjukan Pimpinan RUPS
Tahunan BNI dan Penggantinya
2. Update Persiapan RUPS
Tahunan BNI
3. Penetapan Key Perfomance
Indicator Dewan Komisaris
4. Konsultasi Kredit kepada
Dewan Komisaris
Rapat Internal Dewan Komisaris
Talenta BNI Pejabat 1 (satu)
tingkat di bawah Direksi (BOD-1)
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
666
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
13. 10 Maret
2021
Rapat Internal Dewan Komisaris
Talenta BNI Pejabat 1 (satu)
tingkat di bawah Direksi (BOD-1)
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
14 18 Maret
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pembahasan RUPS Tahunan
BNI Tahun Buku 2020
2. Penataan Organisasi Direksi
(Pembidangan Direksi) BNI
3. Laporan tindak lanjut
Keputusan Dewan Komisaris
atas Pengusulan calon Direktur
Utama BNI Sekuritas
4. Konsultasi Kredit kepada
Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
15. 23 Maret
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Konsultasi Kredit kepada Dewan
Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
16. 25 Maret
2021
Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
1. Kinerja Keuangan
Konsolidasian Februari 2021
2. Permohonan Persetujuan
Updating Kebijakan Anti
Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU dan PPT)
DPLK BNI kepada Dewan
Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
Rapat Internal Dewan Komisaris
Pengakhiran Keanggotaan Komite
Tata Kelola Terintegrasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
667
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
17. 01 April
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Konsolidasi Internal Dekom
Konsultasi Kredit kepada Dewan
Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
18. 08 April
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Laporan Perkembangan
Bisnis Konsumer dan Bisnis
Digital BNI serta Strategi
Pengembangan ke Depan
2. Kinerja Kredit UMKM dan
Upaya Pengembangan ke
Depan
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
19. 15 April
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Permohonan Persetujuan
Dewan Komisaris atas
Kebijakan Perkreditan Bank
2. Konsultasi Kredit kepada
Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
20. 22 April
2021
Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
1. Kinerja Keuangan BNI
Konsolidasian Maret 2021 dan
Pembahasan Perkembangan
dan Rencana Jaringan dan
Layanan
2. Profil Risiko BNI Posisi 31 Maret
2021
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
21. 29 April
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Konsultasi Kredit kepada Dewan
Komisaris
Rapat Internal Dewan Komisaris
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
668
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
22. 06 Mei 2021 Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Konsultasi Kredit kepada Dewan
Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
23. 07 Mei 2021 Rapat Internal Dewan Komisaris
Review Kebijakan Perkreditan
Bank BNI (lanjutan)
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
24. 11 Mei 2021 Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Review Kebijakan Perkreditan
Bank BNI (lanjutan)
2. Konsultasi Kredit kepada
Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
25. 20 Mei 2021 Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Penyampaian Tanggapan
Dekom atas Usulan Review
Kebijakan Perkreditan dari
Direksi
2. Pembahasan Laporan
Keuangan DPLK BNI
Unaudited untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31
Desember 2020
3. Pembahasan terkait
Persetujuan Penunjukan Jasa
Kaji Ulang Fungsi Satuan Audit
Internal Tahun 2021
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
26 27 Mei 2021 Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
1. Kinerja Keuangan
Konsolidasian April 2021
2. Perkembangan dan Rencana
Jaringan dan Layanan
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
669
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
27. 03 Juni
2021
Rapat Internal Dewan Komisaris
1. Persetujuan Kajian Penguatan
Pemodalan Tier 1 BNI 2021
2. Seleksi Calon Anggota Komite
Independen Non-Dekom
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolan
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
28. 10 Juni 2021 Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Persetujuan Kajian Penguatan
Pemodalan Tier 1 BNI 2021
2. Konsultasi Kredit Kepada
Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
29. 17 Juni 2021 Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pembahasan konsultan
independen terkait
Pembahasan Benefit Analysis
anggota Dewan Komisaris dan
Direksi
2. Usulan Direksi mengenai
Permohonan Persetujuan
Pencalonan Direktur dan
Komisaris Perusahaan Anak
3. Konsultasi Kredit Kepada
Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
30. 24 Juni 2021 Rapat Dewan Komisaris Bersama
Direksi
1. Kinerja Keuangan
Konsolidasian Mei 2021 dan
Pembahasan Revisi Rencana
Bisnis Bank BNI 2021-2023
2. Kick Off Meeting audit laporan
keuangan tahunan BNI tahun
buku 2021 oleh KAP
3. Revisi Rencana Bisnis Bank
(RBB) BNI Tahun 2021-2023
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
31. 30 Juni
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Revisi Rencana Bisnis Bank
(RBB) BNI Tahun 2021-2023
(lanjutan)
2. Pembahasan Permohonan
Usulan Perubahan Peraturan
Dana Pensiun BNI
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
670
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
32. 01 Juli 2021 Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Buyback Saham BNI
2. Konsultasi Kredit Kepada
Dewan Komisaris
3. Pemaparan Komite Pemantau
Risiko dan Komite Audit
terkait Perkembangan
Penanganan Loan at Risk
(LaR) BNI
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
33. 08 Juli
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Usulan Direksi mengenai
Organisasi Divisi Manajemen
Modal Manusia
2. Pembahasan lanjutan terkait
Permohonan Persetujuan atas
Usulan Perubahan Peraturan
Dana Pensiun BNI
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
34. 15 Juli 2021 Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Evaluasi Pengendalian Internal
BNI termasuk Efektivitas
Satuan Audit Internal BNI
2. Evaluasi Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan dan Evaluasi
Program dan Penanganan
Strategi Anti Fraud dan
Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU PPT) di BNI
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
35. 22 Juli 2021 Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Hasil Self Assessment Tingkat
Kesehatan Bank dan Profil Risiko
BNI Secara Individu Posisi 31 Juni
2021
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
Video
Conference
36. 29 Juli 2021 Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Konsultasi Kredit Kepada
Dewan Komisaris
2. Pembahasan Laporan
Pengawasan Semesteran DPLK
BNI
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
671
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
37. 03 Agustus
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Konsultasi Kredit Kepada Dewan
Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
38. 05 Agustus
2021
Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
1. Kinerja Keuangan
Konsolidasian Posisi Juni
2021, Update dan Tindak
Lanjut Rencana Penguatan
Permodalan Tier 1 BNI,
khususnya terkait PMN
2. Permohonan Dukungan Serta
Persetujuan Pendirian dan
Penyertaan Modal Ventura BNI
kepada Dewan Komisaris
3. Konsultasi Kredit Kepada
Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Rapat Internal Dewan Komisaris
1. Persetujuan Permohonan izin
Cuti Direksi
2. Pembahasan Usulan PMN BNI
39. 12 Agustus
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Evaluasi Profil Risiko
Terintegrasi dan Kualitas
Penerapan Manajemen Risiko
(KPMR) Terintegrasi Semester
I 2021
2. Clearance Meeting Kantor
Akuntan Publik Perihal Audit
BNI Posisi 30 Juni 2021
Rapat Internal Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
40. 19 Agustus
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Konsultasi Kredit Kepada
Dewan Komisaris
2. Pembahasan Mengenai
Target dan Pencapaian
Key Perfomance Indicator
Kolegial dan Individual Direksi
Semester I
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
672
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
41. 26 Agustus
2021
Rapat Dewan Komisaris Bersama
Direksi
1. Kinerja Keuangan BNI Posisi
Juli 2021 dan Perkembangan
Ekonomi dan Industri
2. Update terkait Perkara Materiil
Rapat Internal Dekom
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
42. 02
September
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pembahasan Perkembangan
dan Rencana Segmen
Konsumer & Digital Banking
BNI
2. Pembahasan Rencana Bisnis
dan Kinerja Direktur Hubungan
Kelembagaan
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
43. 09
September
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Paparan hasil kaji ulang fungsi
Satuan Audit Internal di BNI
oleh RSM
2. Konsultasi Kredit kepada
Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
44. 16
September
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pembahasan target dan
pencapaian Key Perfomance
Indicator Direksi secara
kolegial dan individual Tahun
2021 semester I dan semester II
2. Kebijakan Remunerasi
Pegawai di BNI, dalam konteks
pemenuhan ketentuan/
peraturan yang berlaku dan
penerapannya di lapangan
3. Update Komite Audit
mengenai Pemberian KUR
di Kantor Cabang Mataram
dan Pemaparan Satuan Audit
Internal (SAI) kepada Dewan
Komisaris perihal Progress
penyelesaian tindak lanjut hasil
Audit SAI, Rekomendasi SAI
perihal Laporan Hasil Audit
(LHA)
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
673
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
45. 23
September
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Konsultasi Kredit kepada Dewan
Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
46. 30
September
2021
Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
1. Kinerja Keuangan
Konsolidasian BNI Posisi
Agustus 2021
2. Laporan Implementasi Aset
yang Diambil Alih (AYDA)
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
47. 7 Oktober
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Perkembangan dan Kebijakan
Pengadaan dan Pengelolaan
Aset
2. Perkembangan dan Kinerja
Kredit Usaha Kecil
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
48. 14 Oktober
2021
Rapat Internal Dewan Komisaris
Laporan Komite-Komite di Bawah
Dewan Komisaris Tahun 2021 dan
Persetujuan Dewan Komisaris
Perihal Dokumen Laporan yang
Perlu Disiapkan Secara Berkala
oleh Direksi Untuk Memperoleh
Review dari Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
49. 21 Oktober
2021
Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
1. Kinerja Keuangan
Konsolidasian BNI Posisi
September 2021
2. Konsultasi Kredit kepada
Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
674
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
50. 28 Oktober
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Updating Aksi Korporasi BNI
2. Hasil Self Assessment Profil
Risiko BNI secara Individu
Posisi 30 September 2021
3. Konsultasi Kredit kepada
Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
51. 4 November
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Hasil audit khusus Satuan
Audit Internal atas Aset
yang Diambil Alih (AYDA),
Penyertaan Sementara Bank
(PSB) dan Debt to Aset Swap
(DAS)
2. Updating Realisasi peran
BNI di Program Pemulihan
Ekonomi Nasional
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
52. 11 November
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Perkembangan dan Kinerja
Internasional termasuk Kantor
Cabang Luar Negeri BNI
2. Perkembangan dan Kinerja
Treasury BNI
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
53 18
November
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pengadaan Kantor Akuntan
Publik (KAP) Laporan
Keuangan Konsolidasian dan
Kantor Cabang Luar Negeri
(KCLN) BNI Tahun 2022
2. Konsultasi kepada Dewan
Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
675
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
54. 25
November
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
1. Pembahasan mengenai
Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP)/Corporate
Plan BNI Tahun 2021-2025,
Rencana Bisnis Bank (RBB)
BNI Tahun 2022-2024 dan
Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan (RAKB) Tahun
2022
2. Pembahasan RBB DPLK
BNI Tahun 2021 dan Draf
Perubahan PDP DPLK BNI
Tahun 2021
3. Pembahasan Recovery Plan
BNI Tahun 2021/2022
4. Pembahasan Tindak Lanjut
Rencana Pendirian Modal
Ventura BNI
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
55. 02
Desember
2021
Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
1. Kinerja Keuangan
Konsolidasian BNI Posisi
Oktober 2021 Laporan Direksi
mengenai penyediaan Dana
kepada pihak terkait
2. Konsultasi Kredit kepada
Dewan Komisaris
3. Pembahasan usulan penetapan
pengurus PT BNI Multifinance
dan BNI Sekuritas
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
56. 07
Desember
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Konsultasi kredit kepada Dewan
Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
57. 09
Desember
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Konsultasi kredit kepada Dewan
Komisaris
Rapat Internal Dewan Komisaris
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
676
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
58. 16
Desember
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Konsultasi kredit kepada Dewan
Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
59. 20
Desember
2021
Rapat Internal Dewan Komisaris
Pemaparan Rencana Kerja
Komite-komite di bawah Dewan
Komisaris
Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
Rapat Akhir Tahun Dewan
Komisaris dan Direksi -
Penyampaian feedback kinerja
Direksi
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
60. 22
Desember
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Persiapan Exit Meeting
Pemeriksaan OJK
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
61. 23
Desember
2021
Rapat Internal Dewan Komisaris
Evaluasi Tenaga Ahli dan Anggota
Komite Independen
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
62. 24
Desember
2021
Rapat Dewan Komisaris
mengundang Direktur terkait
Penyampaian Pandangan
Dewan Komisaris terkait Hasil
Pemeriksaan Otoritas Jasa
Keuangan Tahun 2021
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris terhitung sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
677
Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi
Agenda, Tanggal dan Peserta Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi
Sepanjang tahun 2021, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat bersama Direksi dengan agenda, tanggal
dan kepesertaan sebagai berikut:
Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi
No. Tanggal Agenda Rapat
Peserta
Rapat Dewan
Komisaris
Kehadiran
Peserta Rapat
Direksi
Kehadiran
Keterangan
1. 28 Januari
2021
Rapat Dewan
Komisaris
bersama Direksi
1. Laporan
Profil Risiko
dan Tingkat
Kesehatan
Bank
Desember
2020
2. Review Risk
Appetite dan
Risk Tolerance
2021
3. Kinerja BNI
Tahun Buku
2020 Posisi Per
31 Desember
2020
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni
Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
2. 25
Februari
2021
Rapat Dewan
Komisaris
bersama Direksi
1. Usulan
Pemenang
Pengadaan
Jasa General
Audit atas
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
BNI Tahun
Buku 2021
2. Kinerja
Keuangan
Konsolidasian
Januari 2021
3. Kewajiban
Penyediaan
Modal
Minimum
sesuai Profil
Risiko
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni
Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario
Seto
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
678
No. Tanggal Agenda Rapat
Peserta
Rapat Dewan
Komisaris
Kehadiran
Peserta Rapat
Direksi
Kehadiran
Keterangan
3. 25 Maret
2021
Rapat Dewan
Komisaris
bersama Direksi
1. Kinerja
Keuangan
Konsolidasian
Februari 2021
2. Permohonan
Persetujuan
Updating
Kebijakan Anti
Pencucian
Uang dan
Pencegahan
Pendanaan
Terorisme
(APU dan PPT)
DPLK BNI
kepada Dewan
Komisaris
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Joni
Swastanto 1)
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
Video
Conference
4. 22 April
2021
Rapat Dewan
Komisaris
bersama Direksi
Kinerja Keuangan
BNI Konsolidasian
Maret 2021 dan
Pembahasan
Perkembangan
dan Rencana
Jaringan dan
Layanan
Profil Risiko BNI
Posisi 31 Maret
2021
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto
Slamet 2)
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
5. 27 Mei
2021
Rapat Dewan
Komisaris
bersama Direksi
1. Kinerja
Keuangan
Konsolidasian
April 2021
2. Perkembangan
dan Rencana
Jaringan dan
Layanan
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto
Slamet 2)
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
679
No. Tanggal Agenda Rapat
Peserta
Rapat Dewan
Komisaris
Kehadiran
Peserta Rapat
Direksi
Kehadiran
Keterangan
6. 24 Juni
2021
Rapat Dewan
Komisaris
Bersama Direksi
1. Kinerja
Keuangan
Konsolidasian
Mei 2021 dan
Pembahasan
Revisi Rencana
Bisnis Bank BNI
2021-2023
2. Kick Off
Meeting
audit laporan
keuangan
tahunan BNI
tahun buku
2021 oleh KAP.
3. Revisi Rencana
Bisnis Bank
(RBB) BNI
Tahun 2021-
2023
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto
Slamet 2)
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
7. 05
Agustus
2021
Rapat Dewan
Komisaris
bersama Direksi
1. Kinerja
Keuangan
Konsolidasian
Posisi Juni
2021, Update
dan Tindak
Lanjut Rencana
Penguatan
Permodalan
Tier 1 BNI,
khususnya
terkait PMN
2. Permohonan
Dukungan
Serta
Persetujuan
Pendirian dan
Penyertaan
Modal Ventura
BNI kepada
Dewan
Komisaris
3. Konsultasi
Kredit Kepada
Dewan
Komisaris
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto
Slamet 2)
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Tidak hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Rapat Internal
Dewan Komisaris
1. Persetujuan
Permohonan
Izin Cuti Direksi
2. Pembahasan
Usulan PMN
BNI
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
680
No. Tanggal Agenda Rapat
Peserta
Rapat Dewan
Komisaris
Kehadiran
Peserta Rapat
Direksi
Kehadiran
Keterangan
8. 26
Agustus
2021
Rapat Dewan
Komisaris
Bersama Direksi
1. Kinerja
Keuangan
BNI Posisi
Juli 2021 dan
Perkembangan
Ekonomi dan
Industri
2. Update terkait
Perkara Materiil
Rapat Internal
Dekom
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto
Slamet 2)
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
9. 30
September
2021
Rapat Dewan
Komisaris
bersama Direksi
1. Kinerja
Keuangan
Konsolidasian
BNI Posisi
Agustus 2021
2. Laporan
Implementasi
Aset yang
Diambil Alih
(AYDA)
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto
Slamet 2)
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
10. 21 Oktober
2021
Rapat Dewan
Komisaris
bersama Direksi
1. Kinerja
Keuangan
Konsolidasian
BNI Posisi
September
2021
2. Konsultasi
Kredit kepada
Dewan
Komisaris
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto
Slamet 2)
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
681
No. Tanggal Agenda Rapat
Peserta
Rapat Dewan
Komisaris
Kehadiran
Peserta Rapat
Direksi
Kehadiran
Keterangan
11. 02
Desember
2021
Rapat Dewan
Komisaris
mengundang
Direktur terkait
Kinerja Keuangan
Konsolidasian BNI
Posisi Oktober
2021 Laporan
Direksi mengenai
penyediaan Dana
kepada pihak
terkait
Konsultasi Kredit
kepada Dewan
Komisaris
Pembahasan
usulan penetapan
pengurus PT BNI
Multifinance dan
BNI Sekuritas
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto
Slamet 2)
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hair
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
12. 20
Desember
2021
Rapat Dewan
Komisaris
bersama Direksi
Rapat Akhir Tahun
Dewan Komisaris
dan Direksi -
Penyampaian
Apresiasi dan
Nasihat Dewan
Komisaris kepada
Direksi
• Agus
Dermawan
Wintarto
Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Erwin Rijanto
Slamet 2)
• Septian Hario
Seto
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Royke Tumilaar
• Adi
Sulistyowati
• Bob Tyasika
Ananta
• Sis Apik
Wijayanto
• Corina Leyla
Karnalies
• Y.B. Hariantono
• Novita Widya
Anggraini
• Ronny Venir
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Muhammad
Iqbal
• Silvano
Winston
Rumantir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris terhitung sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
682
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi
Sepanjang tahun 2021, Dewan Komisaris telah melakukan 62 (enam puluh dua) Rapat Dewan Komisaris beserta 12
(dua belas) kali Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. Adapun frekuensi dan kehadiran Rapat masing-masing
anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:
Nama
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Jabatan
Rapat Dewan Komisaris
Jumlah dan (%) kehadiran
Jumlah
Rapat
Jumlah
Kehadiran
%
Rapat Dewan Komisaris
bersama Direksi
Jumlah dan (%) kehadiran
Jumlah
Rapat
Jumlah
Kehadiran
Komisaris Utama/
Komisaris Independen 62 58 93,54 12 11 91,66
Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen
62 55 88,70 12 9 75,00
Joni Swastanto 1) Komisaris 16 16 100,00 3 3 100,00
Sigit Widyawan Komisaris Independen 62 61 98,38 12 12 100,00
Askolani Komisaris 62 40 64,51 12 9 75,00
Ratih Nurdiati Komisaris 62 50 80,64 12 9 75,00
Asmawi Syam Komisaris Independen 62 61 98,38 12 12 100,00
Susyanto Komisaris 62 51 82,25 12 11 91,66
Iman Sugema Komisaris Independen 62 60 96,77 12 12 100,00
Erwin Rijanto
Slamet 2)
Septian Hario
Seto
Komisaris Independen
Komisaris Independen
25 25 100,00 5 5 100,00
62 49 79,03 12 8 66,66
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris sejak 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 29 Maret 2021 dan efektif berdasarkan persetujuan OJK sejak tanggal 6 Agustus 2021
%
Rencana Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris Tahun 2022
Rencana agenda Rapat Dewan Komisaris dan Rapat
Dewan Komisaris bersama Direksi tahun 2022 disusun
berdasarkan Rencana Kerja Komisaris yang ditetapkan
pada awal tahun 2022 dengan memperhatikan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku khususnya yang
mengatur tugas, kewajiban dan tanggung jawab Dewan
Komisaris:
1. Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi:
a. Kinerja Keuangan BNI konsolidasi per bulan;
b. Laporan Keputusan pemberian kredit yang perlu
dikonsultasikan kepada Dewan Komisaris;
c. Isu-isu yang bersifat strategis.
2. Rapat Dewan Komisaris yang terdiri dari Rapat Internal
Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris dengan
mengundang Direktur Sektor/Bidang yang secara
umum antara lain mengenai:
a. Persetujuan Rencana Bisnis Bank serta monitoring
implementasi Rencana Bisnis Bank BNI;
b. Tingkat Kesehatan Bank BNI Semester II-2021 dan
Semester I-2022 serta Profil Risiko BNI per triwulan;
c. Pelaksanaan Manajemen Risiko BNI dan Manajemen
Risiko Terintegrasi pada Konglomerasi Keuangan
BNI;
d. Efektivitas pelaksanaan Satuan Pengendalian Intern
BNI;
e. Temuan dan rekomendasi yang disampaikan oleh
Otoritas Jasa Keuangan, auditor intern, serta auditor
ekstern;
f. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan BNI paling sedikit
2 (dua) kali dalam satu tahun;
g. Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU)
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) di
Sektor Jasa Keuangan, Penerapan Strategi Anti
Fraud serta Prinsip Mengenal Nasabah BNI;
h. Isu-isu strategis Sumber Daya Manusia BNI;
i. Implementasi Good Corporate Governance di BNI;
j. Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi
Konglomerasi Keuangan BNI;
k. Kualitas portofolio perkreditan atau pembiayaan
BNI;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
683
l. Tata Kelola dan isu-isu strategis Teknologi Informasi BNI;
m. Kinerja Direktur Sektor terkait isu-isu strategis BNI;
n. Laporan perkara materiil BNI;
o. Persetujuan terhadap hal-hal yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar BNI wajib
mendapat persetujuan Dewan Komisaris, antara lain:
i) Persetujuan pemberian Kredit terhadap pihak terkait;
ii) Persetujuan Kebijakan/Pedoman Perusahaan.
Rapat Direksi
Mekanisme Rapat Direksi
Penyelenggaraan Rapat Direksi Perseroan dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan Pasal 13
Anggaran Dasar Perseroan.
Adapun Rapat Direksi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
Penyelenggaraan
Rapat
Pemanggilan Rapat
Pemimpin Rapat
Direksi
1. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan.
2. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu)
kali dalam 4 (empat) bulan.
3. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila:
a. Dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi;
b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris.
1. Rapat dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat lain di dalam wilayah Republik
Indonesia atau di tempat kegiatan usaha Perseroan.
2. Pemanggilan Rapat Direksi harus dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi.
3. Pemanggilan Rapat Direksi harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan atau diserahkan langsung
kepada setiap anggota Direksi dengan tanda terima yang memadai atau dengan pos tercatat atau dengan
jasa kurir atau dengan telex, faksimili atau surat elektronik (email) paling lambat 5 (lima) hari sebelum
rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat atau dalam waktu
yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak.
4. Pemanggilan harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.
5. Pemanggilan seperti tersebut di atas tidak diperlukan untuk rapat-rapat yang telah dijadwalkan
berdasarkan keputusan Rapat Direksi yang diadakan sebelumnya atau apabila semua anggota Direksi
hadir dalam rapat.
1. Semua Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, apabila Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan,
maka Wakil Direktur Utama yang memimpin Rapat Direksi atau Direktur yang ditunjuk secara tertulis
oleh Direktur Utama yang memimpin Rapat Direksi apabila pada saat yang bersamaan Wakil Direktur
Utama tidak hadir atau berhalangan, atau Direktur yang ditunjuk oleh Wakil Direktur yang memimpin
Rapat Direksi apabila pada saat yang bersamaan Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan dan tidak
melakukan penunjukan.
2. Apabila RUPS tidak mengangkat Wakil Direktur Utama, maka dalam hal Direktur Utama tidak hadir
atau berhalangan maka salah seorang Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama yang
memimpin Rapat Direksi.
3. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan, maka salah seorang Direktur yang terlama dalam
jabatan sebagai anggota Direksi yang memimpin Rapat Direksi.
4. Dalam hal Direktur yang paling lama menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan lebih dari 1 (satu)
orang, maka Direktur sebagaimana dimaksud pada angka 3 di atas yang tertua dalam usia yang bertindak
sebagai pimpinan Rapat Direksi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
684
Kehadiran
Pengambilan
Keputusan
Risalah Rapat
Keputusan di Luar
Rapat Direksi
1. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lain berdasarkan
surat kuasa. Seorang anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya.
2. Anggota Direksi yang berhalangan untuk menghadiri suatu Rapat Direksi dapat mengajukan pendapatnya
secara tertulis dan ditandatangani, kemudian disampaikan kepada Direktur Utama atau Wakil Direktur
Utama atau kepada anggota Direksi lainnya yang akan memimpin Rapat Direksi tersebut, mengenai
apakah ia mendukung atau tidak mendukung terhadap hal-hal yang akan dibicarakan dan pendapat ini
akan dianggap sebagai suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Direksi.
3. Dalam hal anggota Direksi tidak dapat menghadiri rapat secara fisik, maka anggota Direksi dapat
menghadiri rapat dengan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik
lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung, mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan
dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus dinyatakan sifat kepentingannya dalam suatu
Rapat Direksi dan karenanya tidak berhak untuk ikut dalam mengambil suara mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut.
1. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri dan/atau
diwakili oleh lebih dari 1⁄2 (satu perdua) dari jumlah anggota Direksi.
2. Dalam hal terdapat lebih dari satu usulan, maka dilakukan pemilihan ulang sehingga salah satu usulan
memperoleh suara lebih dari 1⁄2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.
3. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Jika keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan harus diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1⁄2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang sah
yang dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan.
4. Dalam Rapat Direksi, setiap anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya dengan sah dalam rapat tersebut.
5. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam rapat. Suara yang tidak sah
dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.
6. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan,
sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Pimpinan Rapat
menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.
1. Hasil Rapat Direksi wajib dituangkan dalam Risalah Rapat. Risalah Rapat harus dibuat oleh seorang yang
hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat serta kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota
Direksi yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi.
2. Hasil Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam Risalah Rapat. Risalah Rapat
harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat serta kemudian
ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir dan disampaikan
kepada seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
3. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani
hasil rapat sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 2 di atas, yang bersangkutan wajib menyebutkan
alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Risalah Rapat.
4. Risalah Rapat sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 di atas wajib didokumentasikan oleh
Perseroan.
5. Risalah Rapat Direksi merupakan bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga
mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan.
1. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi dengan ketentuan
semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
2. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang
diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
685
Agenda, Tanggal dan Peserta Rapat Direksi 2021
Sepanjang tahun 2021, Direksi telah menyelenggarakan rapat dengan agenda, tanggal dan kepesertaan sebagai berikut:
Rapat Direksi
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
1 6 Januari 2021 1. Umum
2. Pengadaan Tingkat Rapat Direksi
3. Update Kinerja dan Permodalan
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
Video
Conference
2 12 Januari 2021 1. Umum
2. Persetujuan Terkait KCLN
Hongkong dan London
3. Update Persiapan Business
Meeting
4. Penataan Organisasi Direksi dan
Wilayah
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
3 13 Januari 2021 1. Umum
2. Penataan Organisasi Direksi dan
Wilayah
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
4 19 Januari 2021 1. Umum
2. Pembahasan:
a. Laporan Hasil Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank dan Profil
Risiko BNI Secara Individu
Posisi 31 Desember 2020;
b. Review Manajemen Risiko.
3. Pembahasan Laporan Keuangan
Audit Tahun 2020
4. KPI BOD
5. a. Executive Talent Development;
b. Individual Performance
Management.
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
686
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
5 21 Januari 2021 1. Umum
2. Pembahasan RBB BNI 2021-2023
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
6 24 Januari 2021 Lanjutan Radisi 21 Januari 2021:
Pembahasan RBB BNI 2021-2023
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
7 25 Januari 2021 1. Umum
2. Update Persiapan Business
Meeting
3. Update terkait Aset Perseroan
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
8 26 Januari 2021 1. Usulan Review Pengaturan
Kewenangan Memutus Pengadaan
Barang dan/atau Jasa
2. Strategi Penanganan AYDA
3. Persiapan Analyst Meeting
4. Finalisasi Skor PMS Unit Q4
2020 dan Individual Performance
Management
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
687
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
9 02 Februari 2021 1. Umum
2. Executive Talent Development
3. Update Infrastruktur IT
4. Strategi Penyaluran KUR 2021
5. Persetujuan Rencana Aksi
Korporasi
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
10 08 Februari 2021 Umum • Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
11 16 Februari 2021 1. Umum
2. Executive Talent Committee (ETC)
3. Kondisi Operasional saat Pandemi
Covid
12 23 Februari 2021 1. Umum
2. Update Strategi Anti Fraud
3. Kebijakan Perkreditan
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
13 26 Februari 2021 1. Umum
2. Executive Talent Committee (ETC)
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
688
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
14 02 Maret 2021 1. Umum
2. Update Program BNI Go Global
3. Update AYDA
4. Tindak Lanjut Executive Talent
Committee (ETC)
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
15 03 Maret 2021 Kajian Remunerasi • Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
16 09 Maret 2021 1. Umum
2. Update Persiapan RUPS
3. Pembahasan terkait ATM
4. Laporan Hasil IT Assessment oleh
Konsultan
17 16 Maret 2021 1. Umum
2. Penggunaan Tools (IT) pada Kredit
3. Umbrella Campaign BNI Digital
Produk
4. Update KCLN Seoul
18 30 Maret 2021 1. HCT
2. Umum
3. Pengadaan Tingkat Radisi
4. Transformation Journey of BNI
Contact Center
5. Review Kebijakan Perkreditan
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
689
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
19 06 April 2021 1. Umum
2. Branchless Banking Agen46
20 13 April 2021 1. Umum
2. UMKM Ekspor dan Diaspora
3. Usulan terkait KCLN Tokyo
4. Update Tindak Lanjut Kunjungan
Wilayah
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
21 15 April 2021 Pengadaan Tingkat Rapat Direksi • Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
22 20 April 2021 1. Umum
2. Update Analyst Meeting, Public
Expose
3. Update RUPST Perusahaan Anak
Tahun Buku 2020
4. Pengadaan Tingkat Rapat Direksi
5. Laporan Hasil Penilaian Risiko BNI
secara Individu Posisi 31 Maret 2021
23 27 April 2021 1. Umum
2. Permintaan Persetujuan KPI Direksi
2021
3. Update Progress Loan at Risk
(LaR)
4. Usulan Branding SMExporter HUB
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
690
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
24 4 Mei 2021 1. Umum
2. Pembahasan Corporate Action
3. Update Aktivitas dan Transaksi
Divisi OPR
4. Pemaparan Blueprint Proyek
Peningkatan Kinerja Tabungan
5. Update Persiapan Operasional
Menjelang Hari Raya Idul Fitri
1442H
6. Update CMT
7. a. Manajemen Human Capital
b. Usulan Manfaat Pensiun
Tahun 2021
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
25 5 Mei 2021 Persiapan Radikom terkait Human
Capital Management
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
26 11 Mei 2021 1. Umum
2. Update Kinerja Keuangan April
2021
3. Update CMT
4. Update Persiapan Operasional
Menjelang Hari Raya Idul Fitri
1442H
5. Update Progress Xpora
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
27 25 Mei 2021 1. Umum
2. Radisi Pengelolaan Kredit Usaha
Kecil & Program
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
28 31 Mei 2021 1. Pembahasan Rencana Corporate
Action
2. Executive Talent Committee (ETC)
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
691
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
29 08 Juni 2021 1. Umum
2. Revisi RBB 2021
3. Update Rencana Penerbitan
Additional Tier 1
4. Marketing Communication dan
Media Sosial
30 15 Juni 2021 1. Umum
2. Update Persiapan Aksi Korporasi
3. Strategi Peningkatan Bisnis Garansi
Bank
4. Update Branchless Banking –
Branding Agen46
5. Update Xpora
31 22 Juni 2021 1. Umum
2. Pengadaan Tingkat Rapat Direksi
3. Hasil Identifikasi Survei Dampak
COVID-19 Periode Q2 2021
4. Usulan Aksi Korporasi
32 29 Juni 2021 1. Umum
2. Pembahasan Proyek Cost
Management (Corporate
Transformation)
3. Update Penyaluran Bansos dan
Program Pemerintah melalui BNI
33 06 Juli 2021 1. Umum
2. Complaint Handling
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
692
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
34 13 Juli 2021 Umum • Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
35 21 Juli 2021 1. Umum
2. Pembahasan TKB dan Profil Risiko
per Juni 2021
36 27 Juli 2021 1. Umum
2. Executive Talent Committee (ETC)
37 02 Agustus 2021 Update Progress Audit Laporan
Keuangan tanggal 30 Juni 2021
38 03 Agustus 2021 1. Executive Talent Committee (ETC)
2. Umum
3. Update ESG BNI
4. Update Event Divisi Internasional
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
693
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
39 10 Agustus 2021 1. Umum
2. Closing Audit LK 30 Juni 2021
3. Kinerja Keuangan Juli 2021
4. Executive Talent Committee (ETC)
40 16 Agustus 2021 1. Umum
2. Kick Off Annual Strategy and
Business Plan
3. Komite Manajemen Teknologi
(KMT)
4. Sharing Session Kesehatan
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
41 24 Agustus 2021 Umum • Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
42 30 Agustus 2021 Umum (Update Mesin DigiCS (Sonic)) • Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
43 06 September
2021
1. Umum (termasuk Pengelolaan
ATM dan EDC)
2. Klasifikasi Wilayah, SBK, SBE,
Cabang, dan KCP/KK
3. Pengadaan Tingkat Rapat Direksi
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
694
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
44 13 September
2021
45 22 September
2021
46 27 September
2021
1. Umum
2. Top Complaint Bisnis Digital
3. Kinerja Agustus dan Prognosa
September
1. Executive Talent Committee (ETC)
2. Project Additional Tier 1 (AT-1)
1. Umum
2. Update Peningkatan kapasitas RM
dalam rangka Menunjang Bisnis
Digital
3. Update Corporate Action
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
47 05 Oktober 2021 Pengadaan Tingkat Rapat Direksi • Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
48 11 Oktober 2021 1. a. Umum
b. i) Business process Divisi DMA
dalam rangka menunjang
bisnis digital;
ii) Dashboard value chain 38
group.
2. Update Corporate Action
3. Kinerja Keuangan September 2021
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
695
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
49 02 November
2021
50 08 November
2021
1. Umum
2. Data Surveillance
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
Umum • Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
51 15 November 2021 1. Umum
2. Pengadaan Tingkat Rapat Direksi
3. Evaluasi Wave 1 dan Launch Wave
2 BNI Corporate Transformation
4. Kinerja Keuangan Oktober 2021 +
Segmen Profitability
5. Pengkinian Dokumen Recovery
Plan BNI Tahun 2021/2022
52 16 November
2021
53 23 November
2021
1. Evaluasi Wave 1 dan Launch Wave
2 BNI Corporate Transformation
2. Persetujuan Corporate Plan BNI
2021-2025
3. Rencana Bisnis Bank (RBB) Non
Finansial 2022-2024
4. RBB Perusahaan Anak 2022
1. Umum
2. Persetujuan Business Plan
Perusahaan Anak 2022
3. Presentasi Customer Satisfaction
Survey
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Tidak Hadir
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Video
Conference
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
696
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan
54 29 November
2021
1. Umum
2. Presentasi Customer Satisfaction
Survey
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
55 06 Desember
2021
1. Umum
2. IT Update
3. Update Event Divisi Internasional
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
56 13 Desember 2021 1. Umum
2. Komite Manajemen Teknologi
3. Pengelolaan ATM
4. Update Tabungan dan Kredit
Konsumer
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Video
Conference
57 21 Desember 2021 1. Umum
2. Persiapan Exit Meeting
3. Persetujuan Corporate Action
4. Kinerja Keuangan November 2021
& Prognosa Keuangan Desember
2021
5. KPI Direksi 2022
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
58 28 Desember
2021
1. Umum
2. Pelaksanaan ESG di BNI
3. Laporan Hasil Revaluasi Aset BNI
Tahun 2021
4. Pengadaan Tingkat Rapat Direksi
• Royke Tumilaar
• Adi Sulistyowati
• Novita Widya Anggraini
• David Pirzada
• Henry Panjaitan
• Corina Leyla Karnalies
• Muhammad Iqbal
• Y.B. Hariantono
• Bob Tyasika Ananta
• Sis Apik Wijayanto
• Silvano W. Rumantir
• Ronny Venir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
• Hadir
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
697
Frekuensi dan Kehadiran Rapat Direksi
Sepanjang tahun 2021, Direksi telah melakukan 58 (lima puluh delapan) kali Rapat Direksi dan 12 (dua belas)
kali rapat Direksi dengan Dewan Komisaris. Adapun frekuensi dan kehadiran Rapat masing-masing anggota
Direksi sebagai berikut.
Nama
Jabatan
Rapat Direksi
Jumlah dan (%) kehadiran
Jumlah
Rapat
Jumlah
Kehadiran
%
Rapat Dewan Komisaris
bersama Direksi
Jumlah dan (%) kehadiran
Jumlah
Rapat
Jumlah
Kehadiran
Royke Tumilaar Direktur Utama 58 51 88 12 6 50
Adi Sulistyowati Wakil Direktur Utama 58 57 98 12 9 75
Corina Leyla
Karnalies
Novita Widya
Anggraini
Direktur Konsumer 58 58 100 12 10 83
Direktur Keuangan 58 57 98 12 12 100
Y.B. Hariantono Direktur IT & Operasi 58 58 100 12 12 100
Bob Tyasika
Ananta
Silvano Winston
Rumantir
David Pirzada
Sis Apik Wijayanto
Ronny Venir
Direktur Human Capital
& Kepatuhan
Direktur Corporate
Banking
Direktur Manajemen
Risiko
Direktur Hubungan
Kelembagaan
Direktur Layanan dan
Jaringan
58 55 95 12 9 75
58 51 88 12 7 58
58 56 97 12 10 83
58 55 95 12 9 75
58 55 95 12 11 92
Muhammad Iqbal Direktur Bisnis UMKM 58 53 91 12 10 83
Henry Panjaitan
Direktur Treasury dan
International
58 52 90 12 10 83
%
Rapat yang Dijadwalkan pada Tahun 2022
Berdasarkan Pasal 13 Anggaran Dasar Bank, Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala paling kurang
1 (satu) kali dalam setiap bulan. Rapat Direksi dapat diselenggarakan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh
seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris.
Pada tahun 2022, Rapat Direksi dijadwalkan akan dilaksanakan sebanyak 12 (dua belas) kali. Jadwal Rapat Direksi
untuk tahun 2022 adalah sebagai berikut:
No. Bulan Agenda
1 Januari 2022 1. Pembahasan Business Meeting 2022
2. Laporan Keuangan
3. Evaluasi Kinerja dan Keuangan
4. Evaluasi Penanggulangan Dampak COVID-19 Bisnis dan Operasional
5. Transformasi
6. Evaluasi implementasi ESG
2 Februari 2022 1. Corporate Plan dan RBB
2. Business Continuity Management
3. Investor Relation & Saham BNI
4. Review & Strategi Bisnis UMKM
3 Maret 2022 1. Arsitektur TI dan Digitalisasi
2. Operasional Perbankan
3. Evaluasi & Strategi Sumber Daya Manusia
4. Review & Strategi Bisnis Corporate Banking
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
698
No. Bulan Agenda
4 April 2022 1. Manajemen Risiko
2. Pengendalian Intern
3. Review & Strategi Bisnis Konsumer
4. Evaluasi Kebijakan Perkreditan, Dana, & Jasa
5. Evaluasi implementasi ESG
5 Mei 2022 1. Penyertaan Modal
2. Evaluasi Kinerja Perusahaan Anak
3. Manajemen Risiko & Tata Kelola Terintegrasi
4. Evaluasi & Strategi Remedial Recovery
6 Juni 2022 1. Government, Risk & Compliance
2. Review Kebijakan Anti Gratifikasi & Anti Penyuapan
3. Evaluasi Jaringan Kantor & Digitalisasi Layanan
4. Strategi Pemulihan Dampak COVID-19
5. Rasio-Rasio Perbankan
6. Review Realisasi RBB
7 Juli 2022 1. Evaluasi Kinerja dan Keuangan
2. Review Kinerja dan Bisnis Internasional
3. Review Bisnis Tresuri
4. Transformasi
5. Evaluasi dan Strategi Big Data
6. Evaluasi implementasi ESG
8 Agustus 2022 1. Permodalan Bank
2. Aset & Liability
3. Review Efektivitas Organisasi Perusahaan
4. Review & Strategi Bisnis Hubungan Kelembagaan & Transaksional
9 September 2022 1. Evaluasi dan Strategi Pendapatan Bank
2. Evaluasi Kinerja dan Keuangan
3. Strategi Digitalisasi dan Anti Cyber Crime
10 Oktober 2022 1. Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia
2. Rasio-Rasio Perbankan
3. Evaluasi implementasi ESG
11 November 2022 1. Pengelolaan Aset Bank
2. Inovasi Bisnis
3. Evaluasi Produk & Layanan Bank
12 Desember 2022 1. Evaluasi Kinerja & Keuangan
2. Evaluasi Pencapaian Target
3. Evaluasi Strategi & Transformasi
4. Evaluasi Kinerja Saham BNI
5. Evaluasi implementasi ESG
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
699
Hubungan Afiliasi
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilarang memiliki
hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping termasuk
hubungan yang timbul karena perkawinan. Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan, keluarga
dan kepengurusan baik dengan sesama Dewan Komisaris maupun dengan Direksi.
Independensi dan hubungan afiliasi anggota Dewan Komisaris dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini:
Nama
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Jabatan
Komisaris
Utama/
Komisaris
Independen
Wakil
Komisaris
Utama/
Komisaris
Independen
Hubungan Keuangan, Keluarga, dan Kepengurusan Dewan Komisaris
Hubungan Keuangan dengan Hubungan Keluarga dengan Hubungan
Kepengurusan
Dewan
Pemegang Dewan
Pemegang
dengan
Direksi
Direksi
Komisaris
Saham Komisaris
Saham
Perusahaan
Lain
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Joni Swastanto 1) Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Sigit Widyawan
Komisaris
Independen
√ √ √ √ √ √ √
Askolani Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Ratih Nurdiati Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Asmawi Syam
Iman Sugema
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Susyanto Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Septian Hario
Seto
Erwin Rijanto
Slamet
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai Komisaris sejak 29 Maret 2021
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
700
Hubungan Afiliasi Direksi
Direksi senantiasa bertindak independen, dalam arti
tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat
mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas
secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu
sama lain maupun hubungan terhadap Dewan Komisaris.
Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya,
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau
hubungan dengan Bank, sehingga, dapat melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya secara independen.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan
Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau
Pengendali, yang meliputi:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan
anggota Direksi lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris;
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan
Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.
Independensi dan hubungan afiliasi Direksi dapat dilihat
sebagaimana tabel di bawah ini:
Hubungan Keuangan, Keluarga, dan Kepengurusan Dewan Komisaris
Nama
Royke
Tumilaar
Adi
Sulistyowati
Corina Leyla
Karnalies
Novita
Widya
Anggraini
Y.B.
Hariantono
Bob Tyasika
Ananta
Silvano
Winston
Rumantir
David
Pirzada
Sis Apik
Wijayanto
Ronny Venir
Muhammad
Iqbal
Henry
Panjaitan
Jabatan
Direktur
Utama
Wakil
Direktur
Utama
Direktur
Bisnis
Konsumer
Hubungan Keuangan dengan Hubungan Keluarga dengan Hubungan
Kepengurusan
Dewan
Komisaris
Direksi
Pemegang
Saham
Dewan
Komisaris
Direksi
Pemegang
Saham
dengan
Perusahaan
Lain
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Direktur
Keuangan √ √ √ √ √ √ √
Direktur IT &
Operasi
Direktur
Human
Capital &
Kepatuhan
Direktur
Corporate
Banking
Direktur
Manajemen
Risiko
Direktur
Hubungan
Kelembagaan
Direktur
Layanan dan
Jaringan
Direktur
Bisnis UMKM
Direktur
Treasury dan
International
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
701
Informasi Pemegang Saham
Utama dan Pengendali
BNI merupakan Badan Usaha Milik Negara di mana kepemilikan saham terbesar dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia. Negara Republik Indonesia memiliki satu lembar Saham Seri A Dwiwarna dengan kepemilikan saham
sebesar 60%. Sehingga tidak terdapat Pemegang Saham Utama dan Pengendali Individu.
Negara Republik Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Skema Pemegang Saham Terbesar
Saham Seri A Dwiwarna memberikan kepada pemegangnya hak-hak istimewa yang tidak dimiliki oleh Pemegang
Saham lainnya, yaitu:
1. Hak untuk menyetujui dalam RUPS mengenai hal-hal
sebagai berikut:
a. Persetujuan perubahan Anggaran Dasar;
b. Persetujuan perubahan Permodalan;
c. Persetujuan Pengangkatan dan pemberhentian
anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
d. Persetujuan terkait penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, pemisahan dan pembubaran;
e. Persetujuan remunerasi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris;
f. Persetujuan pemindahtanganan aset yang
berdasarkan Anggaran Dasar perlu persetujuan
RUPS;
g. Persetujuan mengenai penyertaan dan pengurangan
persentase penyertaan modal pada perusahaan
lain yang berdasarkan Anggaran Dasar perlu
persetujuan RUPS;
h. Persetujuan penggunaan laba;
i. Persetujuan mengenai investasi dan pembiayaan
jangka panjang yang tidak bersifat operasional yang
berdasarkan Anggaran Dasar perlu persetujuan
RUPS;
2. Hak untuk mengusulkan Calon Anggota Direksi dan
Calon Anggota Dewan Komisaris;
3. Hak untuk mengusulkan mata acara RUPS;
4. Hak untuk meminta dan mengakses data dan dokumen
perusahaan, dengan mekanisme penggunaan hak
dimaksud sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan. Informasi
Rinci Pemegang Saham Utama dan Pengendali dilihat
pada bagian Komposisi Pemegang Saham pada
Laporan Tahunan ini.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
702
Kebijakan Perlakuan yang Setara
bagi Seluruh Pemegang Saham
Seluruh Pemegang Saham termasuk Pemegang Saham Minoritas dan Pemegang Saham
Asing diberikan perlakuan dan kesempatan yang setara dalam memperoleh informasi
tentang Bank. BNI aktif melakukan disklosur atau pengungkapan yang tepat waktu dan
akurat mengenai segala aspek material Perseroan, termasuk situasi keuangan, kinerja,
kepemilikan dan governance Perseroan (Daftar Keterbukaan Informasi Tahun 2021 telah
diungkapkan pada pembahasan Sekretaris Perusahaan).
BNI melindungi hak-hak Pemegang Saham sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan
Pasar Modal. Hak-hak para pemangku kepentingan (stakeholders) harus diakui sesuai
peraturan perundangan yang berlaku, dan kerja sama aktif antara Bank dan para
stakeholders harus dikembangkan dalam upaya bersama menciptakan kekayaan, pekerjaan,
dan keberlanjutan Bank.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
703
Organ dan Komite di Bawah
Dewan Komisaris
Untuk mendukung fungsi pengawasan, Dewan Komisaris
telah memiliki organ pendukung Dewan Komisaris, serta
Komite Penunjang Dewan Komisaris, yaitu Sekretaris
Dewan Komisaris, Komite Audit, Remunerasi dan
Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata
Kelola Terintegrasi.
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
Sekretaris Dewan Komisaris dalam struktur tata kelola
perusahaan yang baik merupakan organ pendukung
Dewan Komisaris. Berdasarkan Anggaran Dasar BNI,
Sekretaris Dewan Komisaris diangkat dan bertanggung
jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Sekretaris
Dewan Komisaris BNI berasal dari luar Perseroan, yang
diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dan
bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Sekretaris Dewan Komisaris BNI membawahi
Kesekretariatan Dewan Komisaris. Kesekretariatan Dewan
Komisaris dibentuk dan bertugas untuk membantu dan
mendukung kelancaran kegiatan serta tugas Dewan
Komisaris. Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris
Dewan Komisaris dibantu oleh staf Sekretaris Dewan
Komisaris yang berasal dari luar Bank dan staf yang
berasal dari internal Bank.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Dewan Komisaris telah menerbitkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. KEP/041/DK/2017 tanggal 28
September 2017 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Kesekretariatan Dewan Komisaris yang mengatur hal-hal
sebagai berikut:
1. Pengangkatan dan Kedudukan Sekretaris Dewan
Komisaris;
2. Masa Jabatan Sekretaris Dewan Komisaris dan Staf
Sekretariat Dewan Komisaris yang berasal dari luar
perusahaan;
3. Persyaratan Sekretaris Dewan Komisaris;
4. Penghasilan Sekretaris Dewan Komisaris dan Staf
Sekretariat Dewan Komisaris yang berasal dari luar
perseroan;
5. Tugas Sekretariat dan Sekretaris Dewan Komisaris;
6. Akses dan kerahasiaan informasi;
7. Waktu kerja Sekretaris Dewan Komisaris dan staf
Sekretariat Dewan Komisaris yang berasal dari luar
perseroan;
8. Evaluasi kinerja Sekretariat Dewan Komisaris;
9. Larangan rangkap jabatan;
10. Mekanisme koordinasi Sekretariat Dewan Komisaris
dengan Corporate Secretary dan komite-komite di
bawah Dewan Komisaris.
Dasar Hukum Pembentukan
Pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Komisaris dan
Sekretariat Dewan Komisaris berpedoman pada Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan
Usaha Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
No. PER-06/MBU/04/2021 tanggal 13 April 2021 yang
antara lain mengatur Sekretariat Dewan Komisaris dan
Sekretaris Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
704
Profil Sekretaris Dewan Komisaris
Periode 1 Januari 2021-31 Desember 2021
Anas Puji Istanto
Sekretaris Dewan Komisaris
(1 November 2019-Saat ini)
Anas Puji Istanto, diangkat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris BNI sejak tanggal 1 November 2019 diangkat sebagai Sekretaris
Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/015/DK/2019 tanggal 24 Oktober 2019.
Lahir tahun 1986, Lulus Diploma Sarjana Hukum (S1) Universitas Gadjah Mada tahun 2008 Saat ini juga menjabat sebagai Kepala
Sub Bidang Layanan Hukum BUMN pada Kementerian BUMN (2019), sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Peraturan
Perundang-undangan I (2014-2017).
Persyaratan Sekretaris Dewan
Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan:
1. Memahami sistem pengelolaan, pengawasan dan
pembinaan BUMN;
2. Memiliki integritas yang baik;
3. Memahami fungsi kesekretariatan;
4. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan
berkoordinasi dengan baik;
5. Memiliki waktu yang cukup memadai untuk
melaksanakan tugasnya pada Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab
Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugastugas
Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab
Sekretaris Dewan Komisaris meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Mengkoordinir tugas Sekretariat Dewan Komisaris
dalam melaksanakan tugas sebagai berikut:
a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat
(briefing sheet) Dewan Komisaris;
b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, termasuk
menghadiri dan membuat risalah rapat bersama
Dewan Komisaris dan Direksi;
c. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris
baik berupa surat masuk, surat keluar, risalah rapat
maupun dokumen lainnya;
d. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran
Dewan Komisaris;
e. Menyusun Rancangan Laporan-Laporan Dewan
Komisaris.
2. Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 di atas, Sekretaris Dewan Komisaris
selaku pimpinan Sekretariat Dewan Komisaris
melaksanakan tugas berupa:
a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi
perundang-undangan serta menerapkan prinsipprinsip
Good Corporate Governance;
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan
Komisaris secara berkala atau sewaktu-waktu
apabila diminta;
c. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan
dalam rangka memperlancar tugas Dewan
Komisaris;
d. Sebagai penghubung (liaison officer) Dewan
Komisaris dengan pihak lain;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan
Komisaris, antara lain namun tidak terbatas pada:
i) Mengkoordinir penyusunan rancangan Surat
Keputusan Dewan Komisaris;
ii) Mengkoordinir pembuatan kajian/review yang
diperlukan Dewan Komisaris;
iii) Mendampingi kunjungan kerja/perjalanan dinas
Dewan Komisaris pada unit-unit kerja dalam
lingkungan Perseroan dan berkoordinasi dengan
komite-komite di bawah Dewan Komisaris dalam
pembuatan laporan kunjungan kerja/perjalanan
dinas Dewan Komisaris tersebut;
iv) Mendampingi Dewan Komisaris pada pertemuan
dengan pihak regulator atau pihak pengawas
Bank terkait dengan tugas dan kewajiban Dewan
Komisaris sebagai pengawas perseroan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
705
3. Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan
tata kelola Perusahaan yang baik, Sekretariat
Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen
penyelenggaraan kegiatan Dewan Komisaris tersimpan
dengan baik di Perseroan.
Larangan Rangkap Jabatan bagi
Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris yang
berasal dari luar Bank tidak boleh merangkap sebagai:
1. Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada
BUMN/perusahaan lain;
2. Sekretaris/Staf Sekretaris Dewan Komisaris pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan
lain;
3. Anggota Komite lain pada Perseroan; dan/atau;
4. Anggota Komite pada BUMN/perusahaan lain.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris
Dewan Komisaris Tahun 2021
Sepanjang tahun 2021, Sekretaris Dewan Komisaris telah
melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam membantu
dan mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
melalui pemberian informasi, kajian, serta laporan yang
dibutuhkan kepada Dewan Komisaris. Secara umum
pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Komisaris pada
tahun 2021 meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Membantu menyusun Rencana Kerja Dewan Komisaris
Tahun 2022 dan Laporan Realisasi Rencana Kerja
Dewan Komisaris 2021.
2. Membantu penyusunan draft laporan Dewan Komisaris
yang merupakan kewajiban Dewan Komisaris sesuai
ketentuan regulator yang berlaku antara lain:
a. Laporan kepada Kementerian BUMN RI per triwulan;
b. Laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan;
c. Laporan kunjungan kerja Dewan Komisaris.
3. Memantau, me-review dan menginformasikan
perkembangan peraturan perundang-undangan
terbaru untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris,
termasuk pembuatan, pembaharuan/penyesuaian
Surat Keputusan Dewan Komisaris berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan Rapat
Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi termasuk mempersiapkan jadwal rapat, materi
rapat, menyusun dan mengadministrasikan risalah
rapat Dewan Komisaris, menyampaikan saran dan
pendapat Dewan Komisaris berdasarkan hasil rapat
Dewan Komisaris kepada Direksi serta melakukan
pemantauan terhadap tindak lanjut saran dan
pendapat Dewan Komisaris tersebut.
5. Membantu dan mendukung pelaksanaan tugas komitekomite
di bawah Dewan Komisaris sebagai bagian dari
tugas Dewan Komisaris berdasarkan peraturan yang
berlaku, antara lain:
a. Mengkoordinasikan pembagian tugas komitekomite
di bawah Dewan Komisaris;
b. Mengkoordinasikan dan mempersiapkan
penyelenggaraan rapat komite-komite di bawah
Dewan Komisaris termasuk mempersiapkan materi
rapat, menyusun dan mengadministrasikan risalah
rapat, serta menyampaikan saran dan pendapat
hasil evaluasi dan rapat komite-komite kepada
Dewan Komisaris sebagai masukan;
c. Memantau pelaksanaan Rencana Kerja komitekomite
di bawah Dewan Komisaris;
d. Memastikan penyelesaian laporan komite-komite
di bawah Dewan Komisaris.
6. Melaksanakan tugas administratif terkait kelancaran
tugas Komisaris, yaitu pengelolaan, penyimpanan dan
administrasi Risalah Rapat Dewan komisaris dan Rapat
Dewan Komisaris bersama Direksi serta Risalah rapat
komite-komite di bawah Dewan Komisaris, dokumen/
surat-menyurat Komisaris kepada Direksi dan pihak
lain, termasuk mempersiapkan draft surat-surat
persetujuan serta masukan/saran Dewan Komisaris
yang bersifat strategis yang disampaikan kepada
Direksi.
7. Mendampingi kunjungan kerja/perjalanan dinas
(daring) Dewan Komisaris pada unit-unit kerja dalam
lingkungan Perseroan pada pertemuan dengan pihak
regulator atau pihak pengawas bank terkait dengan
tugas dan kewajiban Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
706
Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, dengan tujuan untuk membantu
melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan Dewan
Komisaris yang mencakup atas review terhadap sistem
pengendalian internal Perseroan, kualitas Laporan
Keuangan Perseroan, efektivitas fungsi Audit Internal,
serta seluruh pelaksanaan fungsi Direksi sesuai dengan
Good Corporate Governance (“GCG”)
Dasar Pembentukan Komite Audit
Komite Audit BNI dibentuk pada tahun 2000 berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kep/05/DK/2000
tanggal 28 Juli 2000 tentang Pembentukan Komite Audit.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja berupa Piagam Komite
Audit BNI secara terus menerus disempurnakan dan
diperbaharui sesuai dengan perkembangan/perubahan
peraturan hukum yang berlaku serta kondisi terkini.
Penyempurnaan/ pembaharuan terhadap Piagam Komite
Audit BNI terakhir dilakukan pada tahun 2021 yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris
No. KEP/007/DK/2021 tanggal 15 April 2021 tentang
Piagam Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dengan dasar
peraturan sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus
2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.
PER-06/MBU/04/2021 tanggal 13 April 2021;
2. Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No.
Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014,
tentang Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Saham
yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat;
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 55/ POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015,
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit;
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 55/ POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016,
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;
5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 13/ POJK.03/2017 tanggal 27 Maret 2017, tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan;
6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 1/ POJK.03/2019 tanggal 28 Januari 2019, tentang
Penerapan Fungsi Audit Intern pada Bank Umum.
Piagam Komite Audit
Dalam Piagam Komite Audit diatur struktur dan
persyaratan keanggotaan, masa tugas, tugas dan
tanggung jawab, wewenang, rapat Komite Audit, serta
kewajiban pelaporan pelaksanaan tugas atau aktivitas
Komite Audit. Kode Etik Komite Audit mencakup
integritas, objektivitas dan independensi, kompetensi
serta kerahasiaan.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Audit
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki
tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau
pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi,
dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan
Perseroan;
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan;
3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi:
a. Perbedaan pendapat antara manajemen dan
Akuntan atas jasa yang diberikannya; dan/atau
b. Ketidaksesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor
Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku.
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur oleh
regulator.
Komite Audit wajib memastikan bahwa laporan
penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan
Publik dalam rangka audit atas informasi keuangan
historis tahunan yang dilaporkan Perseroan kepada
OJK paling lama 10 hari kerja setelah penunjukan
Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik harus
disertai rekomendasi Komite Audit dan pertimbangan
yang digunakan dalam memberikan rekomendasi.
5. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian
jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan
oleh Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik,
paling sedikit melalui:
a. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik
dan/atau Kantor Akuntan Publik dengan standar
audit yang berlaku;
b. Kecukupan waktu pekerjaan lapangan;
c. Pengkajian cakupan jasa yang diberikan dan
kecukupan uji petik; dan
d. Rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh
Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik.
Komite Audit wajib memastikan bahwa laporan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
707
hasil evaluasi Komite Audit terhadap pelaksanaan
pemberian jasa audit atas informasi keuangan
historis tahunan oleh Akuntan Publik dan/atau
Kantor Akuntan Publik, dilaporkan Perseroan
kepada Otoritas Jasa Keuangan secara berkala
setiap tahun paling lama 6 (enam) bulan setelah
tahun buku berakhir.
6. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh auditor internal maupun auditor eksternal, dan
mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
hasil temuan auditor, guna memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris;
7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses
akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;
8. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya
kesalahan dalam keputusan Rapat Direksi atau
penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan
Rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan
oleh Komite Audit atau pihak independen yang
diusulkan oleh Komite Audit dan disetujui oleh Dewan
Komisaris atas biaya Perseroan;
9. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan
Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
kepentingan Perseroan;
10. Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai pengangkatan dan pemberhentian
Pemimpin Satuan Audit Internal (SAI), dan wajib
memastikan bahwa laporan pengangkatan atau
pemberhentian Pemimpin SAI yang ditandatangani
oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama disampaikan
kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja setelah tanggal pengangkatan
atau pemberhentian Pemimpin SAI;
11. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penetapan Piagam Audit Intern. Komite
Audit wajib memastikan bahwa Piagam Audit Intern
dikaji paling sedikit sekali dalam 3 (tiga) tahun;
12. Dalam pelaksanaan fungsi audit intern, Komite Audit
bertanggung jawab:
a. Memantau dan mengkaji efektivitas pelaksanaan
audit intern Bank;
b. Mengevaluasi kinerja SAI;
c. Memastikan SAI melakukan komunikasi dengan
Direksi, Dewan Komisaris, auditor eksternal, dan
Otoritas Jasa Keuangan;
d. Memastikan SAI bekerja secara independen;
e. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
terkait penyusunan dan penetapan rencana audit,
ruang lingkup, dan anggaran SAI;
f. Meninjau laporan audit dan memastikan Direksi
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan
secara cepat untuk mengantisipasi kelemahan
pengendalian, fraud, masalah kepatuhan terhadap
kebijakan, undang-undang, dan peraturan, atau
masalah lain yang diidentifikasi dan dilaporkan
oleh SAI;
g. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
terkait pemberian remunerasi tahunan SAI secara
keseluruhan serta penghargaan kinerja; dan
h. Memastikan SAI menjunjung tinggi integritas dalam
pelaksanaan tugas.
13. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan pengendali mutu independen
dari pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang
terhadap kinerja SAI. Komite Audit wajib memastikan
bahwa laporan hasil kaji ulang pihak ekstern yang
independen yang ditandatangani oleh Direktur Utama
dan Komisaris Utama disampaikan kepada Otoritas
Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) bulan setelah
periode pengkajian berakhir;
14. Komite Audit wajib memastikan bahwa laporan khusus
mengenai setiap temuan audit intern yang diperkirakan
dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank yang
ditandatangani oleh Direktur Utama dan Ketua Komite
Audit disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah ditemukan;
15. Komite Audit wajib memastikan bahwa laporan
pelaksanaan pokok-pokok hasil audit intern yang
ditandatangani oleh Direktur Utama dan Ketua Komite
Audit disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
secara semesteran paling lambat:
a. Tanggal 31 Juli tahun berjalan untuk semester
kesatu;
b. Tanggal 31 Januari tahun berikutnya untuk semester
kedua dan
16. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, Komite
Audit memperhatikan Kode Etik Komite Audit sebagai
berikut:
a. Integritas
Anggota Komite Audit berkomitmen untuk selalu
konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan
yang dilandasi oleh kata hati dan keyakinan pada
prinsip-prinsip kebenaran yang hakiki. Dalam
melaksanakan tugasnya Anggota Komite Audit:
i) Wajib melaksanakan tugas dengan jujur, tekun,
dan bertanggung jawab;
ii) Wajib mematuhi peraturan hukum dan membuat
pengungkapan sesuai dengan peraturan hukum
dan profesi;
iii) Wajib mempraktikkan dan mendorong pihak lain
untuk bertindak secara profesional;
iv) Wajib menghargai dan mendukung Visi dan Misi
BNI yang telah ditetapkan;
v) Dilarang dengan sengaja menjadi bagian dari
kegiatan ilegal, atau terlibat dalam perbuatan
yang merusak kredibilitas Komite Audit;
vi) Dilarang dengan sengaja membuat kekeliruan atau
melakukan manipulasi dalam melaksanakan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang yang diberikan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
708
b. Objektivitas dan Independensi
Anggota Komite Audit memberikan penilaian secara
wajar dan seimbang terhadap seluruh kondisi yang
relevan dan tidak terpengaruh oleh kepentingan
pribadi atau pihak lain dalam menyampaikan
pendapatnya. Dalam melaksanakan tugasnya
Anggota Komite Audit:
i) Wajib memperhatikan keseimbangan dan
menempatkan kepentingan stakeholders di atas
kepentingan lainnya;
ii) Wajib mengungkapkan seluruh fakta material
yang dimiliki, yang apabila tidak diungkapkan
dapat mengaburkan pelaporan yang dihasilkan;
iii) Wajib mengungkapkan apabila terdapat
hubungan yang berpotensi mempengaruhi
penilaian yang tegas dan menimbulkan benturan
kepentingan;
iv) Dilarang menerima sesuatu yang dapat atau
berpotensi mempengaruhi penilaian yang
profesional.
c. Kompetensi
Anggota Komite Audit menggunakan pengetahuan,
keahlian, dan pengalaman yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan
wewenang yang diberikan. Dalam menjalankan
tugasnya Anggota Komite Audit:
i) Wajib melaksanakan tugas, tanggung jawab,
dan wewenang yang diberikan sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki;
ii) Wajib menjaga dan meningkatkan pengetahuan
dan keahlian secara berkelanjutan.
d. Kerahasiaan
Anggota Komite Audit senantiasa menjaga
kerahasiaan informasi yang merupakan rahasia Bank
dan rahasia Jabatan sesuai dengan kebijakan Bank
dan ketentuan yang berlaku. Dalam menjalankan
tugasnya Anggota Komite Audit:
i) Wajib bersikap prudent dalam menggunakan
dan menjaga informasi yang diperoleh;
ii) Dilarang menggunakan informasi untuk kepentingan
pribadi atau kepentingan lainnya kecuali terdapat
kewajiban hukum atau kewajiban profesi.
Wewenang Komite Audit
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai
wewenang sebagai berikut:
1. Mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan
tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya
perusahaan yang diperlukan, termasuk mengakses
informasi mengenai seluruh kegiatan Perseroan;
2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk
Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit
internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas
dan tanggung jawab Komite Audit;
3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite
Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan
tugasnya (jika diperlukan); dan
4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh
Dewan Komisaris.
Masa Jabatan Anggota Komite Audit
1. Masa tugas anggota Komite Audit yang berasal dari
anggota Dewan Komisaris tidak boleh lebih lama dari
masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya
untuk 1 (satu) periode berikutnya;
2. Apabila anggota Dewan Komisaris yang menjadi
Ketua Komite Audit berhenti sebelum masa tugasnya
sebagai Komisaris Perseroan, maka Ketua Komite
Audit digantikan oleh Komisaris Independen lainnya;
3. Masa tugas anggota Komite Audit yang berasal dari
pihak independen paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat
diperpanjang satu kali selama 2 (dua) tahun masa
tugas sehingga masa tugas anggota Komite Audit
yang berasal dari pihak independen maksimal adalah
5 (lima) tahun, dengan tidak mengurangi hak Dewan
Komisaris untuk dapat memberhentikan sewaktuwaktu
para anggota komite sebelum jangka waktu
pengangkatannya berakhir.
Struktur, Keanggotaan, dan
Keahlian Komite Audit
Struktur Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit
yang ditetapkan Dewan Komisaris, yaitu sebagai berikut:
1. Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris;
2. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan
oleh Dewan Komisaris;
3. Anggota Komite Audit beranggotakan paling sedikit:
a. Seorang Komisaris Independen;
b. Seorang dari pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang keuangan atau akuntasi; dan
c. Seorang dari pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang hukum atau perbankan.
4. Komisaris Independen dan pihak independen yang
menjadi anggota Komite Audit paling sedikit berjumlah
51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota
Komite Audit;
5. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan
sebagai ketua komite paling banyak pada 1 (satu)
komite lainnya;
6. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris
Independen bertindak sebagai Ketua Komite Audit.
Dalam hal Komisaris Independen yang menjadi
anggota Komite Audit lebih dari satu orang maka
salah satunya bertindak sebagai Ketua Komite Audit.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
709
Di tahun 2021, susunan keanggotaan Komite Audit mengalami perubahan yang dapat disampaikan sebagai berikut:
Periode 1 Januari 2021–31 Mei 2021
Nama Jabatan Keterangan Keahlian
Asmawi Syam Ketua Komisaris Independen Perbankan dan Keuangan
Sigit Widyawan Anggota Komisaris Independen Akuntansi dan Keuangan
Iman Sugema Anggota Komisaris Independen Ekonomi dan Keuangan
Donnaria Silalahi 1) Anggota Pihak Independen Perbankan dan Teknologi
Human Brilianto 2) Anggota Pihak Independen Perbankan dan Keuangan
keterangan:
1)
Berakhir menjabat sebagai anggota independen Komite Audit pada tanggal 31 Mei 2021
2)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Audit pada tanggal 25 Januari 2021
Periode 1 Juni 2021 – 31 Desember 2021
Nama Jabatan Keterangan Keahlian
Asmawi Syam Ketua Komisaris Independen Perbankan dan Keuangan
Sigit Widyawan Anggota Komisaris Independen Akuntansi dan Keuangan
Iman Sugema Anggota Komisaris Independen Ekonomi dan Keuangan
Human Brillianto 1) Anggota Pihak Independen Perbankan dan Keuangan
Suhendi Muharam 2) Anggota Pihak Independen Perbankan dan Teknologi
keterangan:
1)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Audit pada tanggal 25 Januari 2021
2)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Audit pada tanggal 5 Juli 2021
Untuk memenuhi Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit telah
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja setelah pengangkatan
atau pemberhentian, dan telah dimuat dalam situs web Bursa Efek dan/atau situs web Perseroan.
Profil Komite Audit
Asmawi Syam
Ketua Komite Audit
Profil Ketua Komite Audit Asmawi Syam dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris dalam bab Profil Perusahaan pada
Laporan Tahunan ini.
Sigit Widyawan
Anggota Komite Audit
Profil Anggota Komite Audit Sigit Widyawan dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris dalam bab Profil Perusahaan pada
Laporan Tahunan ini.
Iman Sugema
Anggota Komite Audit
Profil Anggota Komite Audit Iman Sugema dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris dalam bab Profil Perusahaan pada
Laporan Tahunan ini.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
710
Donnaria Silalahi 1)
Anggota Independen Komite Audit
Warga Negara Indonesia. Beliau sebelumnya berkarier di PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk & PT Bank BTPN Syariah
dengan jabatan QA & HC Operation Division Head (EVP) dan Operational Division Head (EVP), Operational Risk Division Head
(EVP) di PT Bank OCBC NISP Tbk, berbagai posisi jabatan dengan posisi terakhir sebagai Operation Risk Management Head
(EVP) di PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan berbagai posisi jabatan dengan posisi terakhir sebagai System and Operation
Policy Group Head (VP) di PT Bank Niaga Tbk.
Human Brillianto
Anggota Independen Komite Audit
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir pada tahun 1963, saat ini berusia 58 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite
Audit BNI sejak Januari 2021 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/004/DK/2021/ tanggal 25 Januari 2021.
Beliau sebelumnya berkarier di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan jabatan antara lain sebagai Pemimpin Cabang di beberapa
daerah (1993-2000), Staf Madya Divisi Bisnis Ritel (2000-2002), Group Head Divisi Bisnis Umum (2002-2005), Senior Auditor Audit
Intern (2005-2009), Group Head Audit Intern (2009-2018), dan terakhir sebagai Wakil Inspektur BRI Makassar (2018-2019).
Suhendi Muharam
Anggota Independen Komite Audit
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta Lahir pada tahun 1962, saat ini berusia 59 tahun. Memperoleh gelar sarjana (S1) Teknik
Industri di Institut Teknologi Bandung dan sarjana (S2) Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada. Diangkat sebagai anggota
Komite Audit BNI sejak Juli 2021 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/012/DK/2021/ tanggal 5 Juli 2021.
Sebelumnya berkarier di Bank Niaga (Bank CIMB Niaga) selama lebih dari 27 tahun, di mana 14 tahun diantaranya di bidang Audit
Intern. Jabatan yang pernah dipegang antara lain sebagai Kepala Operasional Cabang Bandung Buah Batu, staf Audit Operasional,
Kepala Audit Policy and Administration, Kepala Divisi Audit Operasional, Kepala Divisi Audit Teknologi Sistem Informasi, Information
Security and System Group Head, System Operation and Assurance Group Head, Process Quality Improvement Group Head, Business
Process Management Group Head, serta terlibat dalam Proyek Merger Operasional Bank Niaga – Bank Lippo sebagai Organization and
Method Head, dan Proyek Penggantian Core Banking System sebagai Change Management and Training.
Keterangan:
1)
Berakhir menjabat sebagai anggota independen Komite Audit pada tanggal 31 Mei 2021
Kualifikasi, Pendidikan, dan Pengalaman Kerja Komite Audit
Secara Umum, persyaratan keanggotaan Komite Audit Perseroan sebagai berikut:
1. Wajib memiliki integritas yang tinggi, akhlak dan moral yang baik, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai
dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik;
2. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir kecuali
Komisaris Independen;
3. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik
atau pihak lain yang memberi jasa asuransi, jasa non-asuransi, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
4. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan
usaha Perseroan, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal
serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya;
5. Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perseroan;
6. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan;
7. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;
8. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung akibat
suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama
6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut;
9. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham
Utama Perseroan; dan
10. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha
Perseroan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
711
Per 31 Desember 2021, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Audit adalah sebagai
berikut:
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit
Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman Kerja
Asmawi
Syam
Sigit
Widyawan
Iman
Sugema
Donnaria
Silalahi 1)
Human
Brillianto
Suhendi
Muharam
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Independen
Anggota
Independen
Anggota
Independen
Riwayat Pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian Keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat Pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian Keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat Pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian Keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat Pengalaman Kerja Beliau dapat dilihat pada bagian
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat Pengalaman Kerja Beliau dapat dilihat pada bagian
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat Pengalaman Kerja Beliau dapat dilihat pada bagian
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
- QA & HC Operation Division Head (EVP) dan Operational Division Head
(EVP) pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk & PT Bank BTPN
Syariah, Operational Risk Division Head (EVP) pada PT Bank OCBC
NISP Tbk, Berbagai posisi jabatan dengan posisi terakhir sebagai
Operation Risk Management Head (EVP) pada PT Bank Danamon
Indonesia Tbk, Berbagai posisi jabatan dengan posisi terakhir sebagai
System and Operation Policy Group Head (VP) pada PT Bank Niaga
Tbk
S2 Magister Manajemen
S2 Magister Manajemen
Wakil Inspektur BRI Makassar, Group Head Audit Intern, Senior Auditor
Audit Intern, Group Head Divisi Bisnis Umum, Staf Madya Divisi Bisnis
Ritel, Pemimpin Cabang di beberapa daerah pada PT Bank Rakyat
Indonesia (BRI)
Kepala Operasional Cabang Bandung Buah Batu, Staf Audit
Operasional, Kepala Audit Policy and Administration, Kepala Divisi
Audit Operasional, Kepala Divisi Audit Teknologi Sistem Informasi,
Information Security and System Group Head, System Operation and
Assurance Group Head, Process Quality Improvement Group Head,
Business Process Management Group Head, serta terlibat dalam Proyek
Merger Operasional Bank Niaga – Bank Lippo sebagai Organization
and Method Head, dan Proyek Penggantian Core Banking System
sebagai Change Management and Training pada Bank Niaga (Bank
CIMB Niaga)
Keterangan:
1) Berakhir menjabat sebagai anggota independen Komite Audit pada tanggal 31 Mei 2021
Independensi Komite Audit
Independensi Komite Audit diatur dalam Kode Etik Komite Audit BNI. Anggota Komite Audit memberikan penilaian
secara wajar dan seimbang terhadap seluruh kondisi yang relevan dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi
atau pihak lain dalam menyampaikan pendapatnya.
Seluruh Anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Tidak
ada Anggota Komite Audit yang merangkap menjadi anggota Komite lainnya.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
712
Independensi Komite Audit
Aspek Independensi
Tidak memiliki hubungan
keuangan dengan Dewan
Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan
kepengurusan di perusahaan,
anak perusahaan, maupun
perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan
kepemilikan saham di
perusahaan
Tidak memiliki hubungan
keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi, dan/atau
sesama anggota Komite Audit
Tidak menjabat sebagai
pengurus partai politik, pejabat
dan pemerintah
Asmawi
Syam
Sigit
Widyawan
Iman
Sugema
Donnaria
Silalahi 1)
Human
Brillianto
Suhendi
Muharam
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
Keterangan:
1) Berhenti menjabat sebagai anggota independen Komite Audit sejak 31 Mei 2021
Rapat Komite Audit
1. Komite Audit wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan;
2. Rapat Komite Audit dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 51% (lima puluh satu
per seratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen;
3. Keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat,
pengambilan keputusan dilakukan dengan suara terbanyak;
4. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota Komite Audit dari Komisaris Independen apabila Ketua
Komite Audit berhalangan hadir;
5. Setiap rapat Komite Audit harus dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite
Audit yang hadir. Perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat komite wajib dicantumkan secara jelas dalam
risalah rapat beserta alasan perbedaan tersebut;
6. Rapat dapat dilakukan baik secara fisik maupun melalui video conference atau sarana media lainnya yang
memungkinkan semua peserta Rapat Komite Audit saling melihat dan mendengar secara langsung serta
berpartisipasi dalam rapat.
Sepanjang tahun 2021, Komite Audit telah melaksanakan 29 (dua puluh sembilan) kali rapat, baik rapat internal Komite,
rapat bersama Direktur Sektor dan Divisi terkait, serta melalui Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri oleh Anggota
Komite Audit dengan tujuan agar hal-hal yang bersifat substantif dapat segera dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Berikut frekuensi dan tingkat kehadiran Rapat Komite Audit:
Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit
Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Asmawi Syam Ketua 29 29 100%
Sigit Widyawan Anggota 29 29 100%
Iman Sugema Anggota 29 29 100%
Donnaria Silalahi 1) Anggota Independen 8 8 100%
Human Brillianto 2) Anggota Independen 27 27 100%
Suhendi Muharam 3) Anggota Independen 17 17 100%
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota independen Komite Audit sejak 31 Mei 2021
2)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Audit sejak 25 Januari 2021
3)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Audit sejak 5 Juli 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
713
Agenda Rapat Komite Audit
Sepanjang tahun 2021, tanggal pelaksanaan, agenda rapat dan peserta Rapat Komite Audit, sebagai berikut:
Tabel Agenda Rapat Komite Audit
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
1 8 Januari 2021 Progres Audit Laporan Keuangan Konsolidasi BNI tahun buku 2020 • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Donnaria Silalahi
2 12 Januari 2021 Evaluasi pelaksanaan RKAT SAI Semester II 2020, Evaluasi Pokok-pokok
hasil audit, Tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dan eksternal
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Donnaria Silalahi
3 28 Januari 2021 Pembahasan surat teguran OJK atas DPLK BNI • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Donnaria Silalahi
• Human Brilianto
4 9 Februari 2021 Pembahasan tindak lanjut Disposisi surat masuk Dewan Komisaris. • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Donnaria Silalahi
• Human Brilianto
5 3 Maret 2021 1. Realisasi Review Divisi Kepatuhan Triwulan IV Tahun 2020, Tindak
lanjut hasil review Divisi KPN, SAF, WBS, Kasus Pegawai
2. Pembahasan surat OJK No. S-32/PB.31/2021 mengenai Laporan
Strategi Anti Fraud
6 23 Maret 2021 Pembahasan hasil review anggota KA non Dekom terkait konsultasi
kredit
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Donnaria Silalahi
• Human Brilianto
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Donnaria Silalahi
• Human Brilianto
7 30 Maret 2021 Penjelasan mengenai konsultasi kredit • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Donnaria Silalahi
• Human Brilianto
8 20 April 2021 Pembahasan Kinerja Keuangan dan Publikasi Laporan Keuangan BNI
Periode Maret 2021
9 8 Juni 2021 1. Realisasi Review Divisi Kepatuhan Triwulan IV Tahun 2020, Tindak
lanjut hasil review Divisi KPN, SAF, WBS
2. Pembahasan surat OJK No. S-32/PB.31/2021 mengenai Laporan
Strategi Anti Fraud
10 16 Juni 2021 Pembahasan persiapan audit laporan keuangan BNI konsolidasi tahun
buku 2021
11 22 Juni 2021 Realisasi Review Divisi Kepatuhan Triwulan I Tahun 2021, Tindak lanjut
hasil review Divisi KPN, SAF, WBS
12 28 Juni 2021 Tindak lanjut atas permohonan persetujuan revisi RBB BNI 2021 kepada
Dewan Komisaris
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Donnaria Silalahi
• Human Brilianto
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
714
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
13 6 Juli 2021 Pembahasan Laporan Hapus Buku Periode Juni 2021, Laporan Recovery
Hapus Buku, serta Recovery Plan Hapus Buku BNI
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
14 28 Juli 2021 Pembahasan dan updating kasus-kasus • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
15 10 Agustus 2021 1. Pembahasan mengenai program kerja dan hasil review Komite Audit
2. Pembahasan laporan hasil audit SAI kepada OJK periode Semester
I 2021
16 10 Agustus 2021 Pembahasan Laporan KAP PWC perihal hasil audit kinerja keuangan
BNI periode Juni 2021
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
17 24 Agustus 2021 Review Realisasi Fasilitas Dewan Komisaris & Direksi Tahun 2020 • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
18 27 Agustus 2021 Paparan dan diskusi hasil kaji ulang SAI oleh Konsultan RSM • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
19 3 September 2021 Laporan Pokok-Pokok Hasil Audit SAI Triwulan II tahun 2021, Evaluasi
Pokok-pokok Hasil Audit, Tindak Lanjut Pemeriksaan SAI dan Auditor
Eksternal
20 7 September 2021 Realisasi review Divisi Kepatuhan TW II tahun 2021; Tindak lanjut review
Div. KPN; Program Strategi Anti Fraud; Program WBS
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
21 15 September 2021 Pembahasan dan updating kasus-kasus • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
22 29 September 2021 Pembahasan hasil review kinerja keuangan BNI Agustus 2021 oleh
Komite Audit
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
23 19 Oktober 2021 Pembahasan hasil audit khusus SAI atas AYDA, PSB dan DAS • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
715
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
24 16 November 2021 Pembahasan disposisi surat masuk Dewan Komisaris yang di-review
oleh Komite Audit
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
25 23 November 2021 Pembahasan aplikasi FAST serta aplikasi pendukung SAI • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
26 7 Desember 2021 Realisasi review Divisi Kepatuhan TW III tahun 2021; Tindak lanjut review
Div. KPN; Program Strategi Anti Fraud; Program WBS
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
27 14 Desember 2021 Pembahasan rencana kerja KA 2022 • Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
28 21 Desember 2021 Laporan Pokok-Pokok Hasil Audit Triwulan III, Evaluasi Pokok-pokok
Hasil Audit, Tindak Lanjut Pemeriksaan SAI dan Auditor Eksternal
29 22 Desember 2021 Laporan progres audit laporan keuangan tahunan BNI 2021 oleh KAP
PWC
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
• Asmawi Syam
• Sigit Widyawan
• Iman Sugema
• Human Brilianto
• Suhendi Muharam
Selain rapat tersebut di atas, Komite Audit juga turut
menghadiri serta memberikan masukan dalam rapatrapat
Komite Dewan Komisaris yang mengundang
Komite Audit. Tercatat selama tahun 2021, Komite Audit
menghadiri undangan rapat Komite lain sebanyak 9
(sembilan) rapat.
Laporan Singkat Pelaksanaan
Kegiatan Komite Audit Tahun 2021
Dalam rangka melaksanakan pengelolaan Perseroan yang
baik (Good Corporate Governance), Dewan Komisaris
telah membentuk Komite Audit dengan berpedoman
kepada ketentuan yang berlaku. Tugas dan Tanggung
Jawab Komite Audit, serta Kode Etik Komite Audit diatur
dalam Piagam Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit
yang telah ditetapkan Dewan Komisaris.
Untuk memenuhi Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015
tanggal 23 Desember 2015, BNI telah memuat Piagam
Komite Audit dan informasi lainnya yang diwajibkan
dalam Peraturan OJK tersebut pada situs web Perseroan.
Selama tahun 2021 Komite Audit telah melakukan tugas
dan tanggung jawabnya sesuai ketentuan sebagai berikut:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau
pihak Otoritas;
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan;
3. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit/jasa yang
diberikan Kantor Akuntan Publik (KAP), termasuk
menelaah independensi dan objektivitas;
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan Akuntan Publik dan KAP untuk
audit tahun buku 2021;
5. Menyusun Laporan Hasil Evaluasi KA terhadap
pelaksanaan pemberian jasa audit KAP tahun buku
2020;
6. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh auditor internal maupun auditor eksternal, dan
mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
hasil temuan auditor.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
716
a. Melakukan penelaahan terhadap perencanaan
dan pelaksanaan audit dan konsultasi SAI, serta
pengawasan tindak lanjut hasil pemeriksaan SAI;
b. Melakukan penelaahan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan review Divisi Kepatuhan (KPN), serta
pengawasan tindak lanjut hasil review Divisi KPN;
c. Melakukan penelaahan terhadap pelaksanaan
Pemeriksaan OJK, serta pengawasan tindak lanjut
hasil pemeriksaan OJK;
d. Melakukan penelaahan terhadap pelaksanaan
Pemeriksaan BPK, serta pengawasan tindak lanjut
hasil pemeriksaan BPK;
e. Melakukan penelaahan terhadap pelaksanaan
Pemeriksaan KAP, serta pengawasan tindak lanjut
hasil pemeriksaan KAP (Management Letter);
f. Memantau penyiapan laporan Direksi dan Komisaris
tentang pokok-pokok hasil audit;
g. Memantau perkembangan penyelesaian kasus
pegawai, dan tindak lanjut kasus-kasus yang
berkenaan dengan fraud.
7. Melakukan assessment terhadap Sistem Internal
Control BNI.
a. Melakukan evaluasi penerapan Whistleblowing
System (WBS);
b. Melakukan evaluasi penerapan Program Strategi
Anti Fraud.
8. Melakukan penelaahan terhadap laporan kinerja
bulanan Perseroan;
9. Melakukan penelaahan terhadap pelaksanaan Good
Corporate Governance (GCG) Perseroan;
10. Review Kinerja Investasi Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK);
11. Melakukan penelaahan atas usulan-usulan Manajemen
yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris;
12. Membuat laporan terkait pelaksanaan tugas Komite
Audit.
a. Laporan Komite Audit untuk Annual Report;
b. Laporan realisasi program kerja Komite Audit.
13. Review progres Remedial & Recovery;
14. Melakukan koordinasi antar Komite;
15. Melaksanakan disposisi Dewan Komisaris.
Dalam tahun buku 2021, Komite Audit melalui rapat-rapat
Komite juga telah melakukan pembahasan dengan pihak
terkait mengenai hal-hal berikut:
1. Manajemen
Komite Audit melakukan review atas laporan keuangan
audited dan unaudited yang akan dipublikasikan
pada tahun 2021, guna memastikan bahwa isi dan
pengungkapan informasi telah sesuai dengan standar
akuntansi dan ketentuan yang berlaku. Evaluasi
terhadap efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor
eksternal, independensi, objektivitas, serta kecukupan
lingkup pemeriksaannya juga dilakukan oleh Komite
Audit melalui pembahasan bersama Manajemen.
Komite Audit juga melakukan pembahasan dan
monitoring tindak lanjut penyelesaian temuan audit
baik audit internal maupun audit eksternal, monitoring
tindak lanjut penyelesaian kasus-kasus yang terjadi
dalam rangka mendorong percepatan penyelesaian
serta tindakan-tindakan sanksi administratif yang
diperlukan.
Berkenaan dengan upaya untuk lebih meningkatkan
kualitas kredit Bank, Komite Audit melalui Dewan
Komisaris telah merekomendasikan kepada Manajemen
untuk melakukan review secara menyeluruh terhadap
proses kredit BNI.
2. Auditor Eksternal
Dalam rangka proses audit laporan keuangan
perusahaan per 31 Desember 2021 yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP), Komite Audit membahas
rencana audit, monitoring progress pelaksanaan audit
termasuk temuan yang memerlukan penyesuaianpenyesuaian,
evaluasi terhadap pengendalian internal
termasuk pengendalian internal atas pelaporan
keuangan Perseroan, serta kualitas pelaporan
keuangan Perseroan secara keseluruhan.
Dalam rangka pelaksanaan fungsi monitoring terhadap
hasil audit yang dilakukan oleh auditor eksternal, yaitu
Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa keuangan (OJK),
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pusat Pelaporan
dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan KAP,
Komite Audit telah melakukan evaluasi terhadap tindak
lanjut yang dilakukan Manajemen terhadap hasil audit
auditor eksternal dimaksud. Penelaahan dan evaluasi
terhadap hasil audit eksternal yang dilakukan Komite
Audit sampai dengan akhir tahun 2021 adalah sebagai
berikut:
a. Progress penyelesaian hasil audit BI sebesar
100% atau seluruh rekomendasi telah selesai
ditindaklanjuti;
b. Progress penyelesaian hasil audit OJK sebesar
98,29% dengan jumlah pending sebanyak 23 (dua
puluh tiga) rekomendasi;
c. Progress penyelesaian hasil audit BPK sebesar
83,43% dengan jumlah pending sebanyak 57 (lima
puluh tujuh) rekomendasi;
d. Progress penyelesaian Management Letter KAP
Purwantono, Sungkoro & Surja (member of Ernst
& Young) sebesar 92,86% dengan jumlah pending
sebanyak 1 (satu) rekomendasi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
717
Komite Audit telah menyusun Laporan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pemberian Jasa Audit atas Informasi Keuangan
Historis Tahunan Tahun Buku 2020 oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (member of Ernst & Young). Untuk
memenuhi Peraturan OJK No. 13/POJK.03/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik
dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, Perseroan telah melaporkan Laporan Hasil Evaluasi
Komite Audit tersebut kepada OJK pada bulan Juni 2021.
3. Satuan Audit Internal
Komite Audit melakukan penelaahan terhadap rencana audit internal tahunan, memonitor pelaksanaan dan hasil
pemeriksaan, serta tindak lanjut penyelesaiannya oleh Manajemen Perseroan. Komite Audit juga melakukan
pembahasan dengan Satuan Audit Internal (SAI), dalam upaya mendorong efektivitas dan penguatan fungsi SAI.
Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) SAI Tahun 2021, realisasi dari rencana aktivitas yang
dilakukan SAI sebagai berikut:
No. Jenis Aktivitas Rencana Realisasi
1 Audit Delivery Channel 130 130
2 Audit KCLN 4 5
3 Audit Divisi 5 5
4 Audit Subsidiaries 3 3
5 Audit Mandatory 14 12
6 Audit Tematik/Aktivitas TI incl. Aplikasi IT dan Non IT 67 70
7 Independent Review 5 5
Jumlah 228 230
Dari hasil penelaahan dan evaluasi atas tindak lanjut
audit SAI sampai dengan akhir tahun 2021 progres
penyelesaian tindak lanjut hasil audit SAI mencapai
99,67%. Terdapat 99 (sembilan puluh sembilan) tindak
lanjut yang masih dalam proses penyelesaian, yaitu
13 (tiga belas) pending tindak lanjut audit SAI tahun
2020 dan 86 (delapan puluh enam) tindak lanjut atas
audit SAI tahun 2021.
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas
proses penyelesaian kasus pegawai pada tahun 2021
terdapat 119 (seratus sembilan belas) kasus. Sebanyak
107 (seratus tujuh) kasus telah selesai diproses,
sementara sebanyak 12 (dua belas) kasus masih dalam
proses penyelesaian. Terhadap pegawai yang terbukti
melakukan pelanggaran dan/atau fraud, ditindaklanjuti
dengan memberikan sanksi PHK (Pengakhiran
Hubungan Kerja) kepada 64 (enam puluh empat)
pegawai, pemberian sanksi Demosi kepada 23 (dua
puluh tiga) pegawai, pemberian sanksi STK (Surat
Teguran Keras) kepada 26 (dua puluh enam) pegawai,
pemberian sanksi STE (Surat Teguran) kepada 61
(enam puluh satu) pegawai dan pemberian sanksi
SP (Surat Pembinaan) kepada 71 (tujuh puluh satu)
pegawai.
Berkenaan dengan upaya untuk lebih mengoptimalkan
fungsi SAI, Komite Audit telah merekomendasikan
untuk menerapkan Risk Based Audit sebagai metode
dan pendekatan audit yang digunakan SAI dalam
melakukan pemeriksaan.
4. Direktur Kepatuhan
Berdasarkan hasil penelaahan Komite Audit atas
Laporan Kepatuhan terhadap ketentuan Perbankan
dan perundang-undangan lainnya yang terkait,
disampaikan dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Tugas
Direktur Kepatuhan. Selama tahun 2021, Perseroan
secara rutin telah menyampaikan laporan tersebut
kepada OJK sesuai dengan Peraturan OJK No. 46/
POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Bank Umum. Selain hal tersebut, Komite Audit juga
melakukan penelaahan dan pembahasan mengenai
rencana kerja Divisi Kepatuhan, proses kasus pegawai,
pelaksanaan Whistleblowing System (WBS), dan
penerapan Program Strategi Anti Fraud.
Pembahasan terhadap rencana kerja dari Divisi
Kepatuhan dilakukan untuk mendorong efektivitas
sinergi antara Divisi Kepatuhan dan SAI dalam
menjalankan fungsi pengawasan, terutama kepatuhan
Perseroan terhadap peraturan yang berlaku.
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi terhadap
laporan WBS, selama tahun 2021 terdapat 100
(seratus) laporan yang disampaikan melalui WBS,
yang terdiri dari 46 (empat puluh enam) laporan
di luar lingkup WBS, 17 (tujuh belas) laporan tidak
cukup bukti/tidak terbukti kebenarannya, 2 (dua)
laporan terbukti terkait kelakuan tidak etis, 3 (tiga)
laporan terbukti terkait kecurangan, 7 (tujuh) laporan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
718
terbukti terkait pelanggaran peraturan/hukum, 3 (tiga)
laporan terbukti terkait gratifikasi, 2 (dua) laporan
terbukti terkait benturan kepentingan, dan 20 (dua
puluh) laporan tindak lanjutnya masih dalam proses
penyelesaian.
Penerapan Strategi Anti Fraud semester II tahun 2020
telah dilaporkan kepada OJK pada bulan Januari 2021,
dan Penerapan Strategi Anti Fraud semester I tahun
2021 telah dilaporkan kepada OJK pada bulan Juli 2021.
Pada tahun 2021, terdapat 6 (enam) kasus fraud yang
dilaporkan sebagai laporan insidentil kepada OJK.
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi terhadap
penerapan Strategi Anti Fraud, pada tahun 2021 jumlah
fraud internal yang terjadi sebanyak 63 (enam puluh
tiga) kejadian dan jumlah fraud eksternal outlet yang
terjadi sebanyak 14 (empat belas) kejadian.
5. Dewan Komisaris
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, serta
rekomendasi Komite Audit, secara periodik dilaporkan
kepada Dewan Komisaris. Secara garis besar sebagai
berikut:
a. Pelaksanaan review atas usulan penunjukan KAP
dan Komite Audit telah memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis
& Rekan (firma anggota jaringan global PwC)
untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan
Konsolidasian BNI yang berakhir 31 Desember 2021,
serta melakukan review atas efektivitas pelaksanaan
Jasa Audit Kantor Akuntan Publik termasuk aspek
independensi dan objektivitas;
b. Pelaksanaan review atas Laporan Keuangan
Publikasi Bank;
c. Pelaksanaan review atas efektivitas fungsi Internal
Audit berkaitan dengan realisasi RKAT, temuantemuan
dan rekomendasi audit mencakup
kepatuhan atas Internal Control, proses pengelolaan
risiko dan pelaksanaan tata kelola perusahaan
(GCG);
d. Pelaksanaan review efektivitas tindak lanjut atas
penyelesaian temuan-temuan Auditor Internal
maupun Auditor Eksternal (OJK, BPK, PPATK);
e. Melakukan penelaahan terhadap laporan kinerja
bulanan Perseroan, usulan revisi RBB Tahun 2021-
2023, dan usulan RBB Tahun 2022-2024 yang
disampaikan Manajemen;
f. Melakukan penelaahan atas usulan-usulan
Manajemen yang memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris;
g. Menyusun Pokok-Pokok Saran dan Pendapat Komite
Audit berdasarkan hasil Rapat Komite Audit, dan
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk
menyampaikan Pokok-Pokok Saran dan Pendapat
Komite Audit tersebut kepada Manajemen untuk
ditindaklanjuti.
Pengembangan Kompetensi Komite Audit
Sepanjang tahun 2021, Anggota Komite Audit Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi
berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Pengembangan Kompetensi Komite Audit
Nama
Jabatan
Materi Pengembangan
Kompetensi/Pelatihan
Jenis
Pelatihan dan
Penyelenggara
Waktu dan
Tempat
Pelaksanaan
Asmawi Syam Ketua Pengembangan Kompetensi Komite Audit dapat dilihat pada bagian pengembangan
kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini
Sigit Widyawan Anggota Pengembangan Kompetensi Komite Audit dapat dilihat pada bagian pengembangan
kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini
Iman Sugema Anggota Pengembangan Kompetensi Komite Audit dapat dilihat pada bagian pengembangan
kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini
Donnaria Silalahi 1)
Human Brillianto 2)
Suhendi Muharam 3)
Anggota
Independen
Anggota
Independen
Anggota
Independen
- - -
- - -
- - -
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota independen Komite Audit sejak 31 Mei 2021
2)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Audit sejak 25 Januari 2021
3)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Audit sejak 5 Juli 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
719
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan untuk
membantu Dewan Komisaris terkait dengan implementasi kebijakan nominasi dan remunerasi di tingkat Dewan Komisaris,
Direksi, anggota Komite di tingkat Dewan Komisaris dan keseluruhan pegawai Bank berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Dasar Pembentukan Komite Nominasi
dan Remunerasi
BNI membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi
pada tahun 2002 berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. Kep/01/DK/2002 tanggal 2 Desember 2002
tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi.
Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk oleh Dewan
Komisaris dan menjalankan tugasnya sesuai peraturan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas Badan Usaha Milik Negara sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara
No. PER-06/MBU/04/2021 tanggal 13 April 2021;
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 34/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten
atau Perusahaan Publik;
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015
tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian
Remunerasi bagi Bank Umum;
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 40/SEOJK.03/2016 tanggal 26 September 2016
tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian
Remunerasi bagi Bank Umum;
5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 55/ POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016
tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum;
6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 13/ SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
Piagam Komite Nominasi dan
Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki Piagam
Komite yang secara terus menerus disempurnakan dan
diperbaharui sesuai dengan perkembangan peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta kondisi terkini.
Pembaharuan/penyempurnaan atas Piagam Komite
Nominasi dan Remunerasi BNI terakhir dilakukan pada
tahun 2020 yang ditetapkan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk No. KEP/048/DK/2020 tanggal 22 Oktober 2020
mengenai Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi.
Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut
memuat:
1. Landasan hukum;
2. Struktur organisasi dan keanggotaan Komite Nominasi
dan Remunerasi;
3. Persyaratan keanggotaan Komite Nominasi dan
Remunerasi;
4. Tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi;
5. Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi;
6. Wewenang, hak dan kewajiban Komite Nominasi dan
Remunerasi;
7. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi;
8. Masa jabatan anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi.
Struktur, Keanggotaan dan
Keahlian Komite Nominasi dan
Remunerasi
Struktur, keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi
yang diatur dalam Piagam Komite Nominasi dan
Remunerasi adalah sebagai berikut:
1. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk oleh
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dapat membentuk
Komite Nominasi dan Remunerasi secara terpisah;
2. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib bertindak
independen dan bertanggung jawab langsung kepada
Dewan Komisaris;
3. Pengangkatan anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi dilakukan oleh Direksi berdasarkan
Keputusan Rapat Dewan Komisaris;
4. Komite Nominasi dan Remunerasi sekurang-kurangnya
terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yaitu 1 (satu)
orang Komisaris Independen merangkap sebagai
ketua, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang
pejabat eksekutif yang membawahi fungsi sumber
daya manusia atau pihak yang menduduki jabatan
manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber
daya manusia pada BNI;
5. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi lainnya
selain anggota yang sekurang-kurangnya harus
terpenuhi sebagaimana disebutkan dalam butir 4 di
atas dapat berasal dari anggota Dewan Komisaris
lainnya, dan pihak yang berasal dari luar BNI;
6. Dalam hal anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
ditetapkan lebih dari 3 (tiga) orang maka anggota
komite yang merupakan Komisaris Independen paling
kurang berjumlah 2 (dua) orang;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
720
7. Anggota Komite Nominasi lainnya sebagaimana dimaksud dalam butir 5 di atas sebagian besar tidak dapat
berasal dari pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia;
8. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi merupakan Komisaris Independen pada BNI;
9. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi dilarang merangkap jabatan sebagai Ketua Komite lebih dari 1 (satu)
pada Komite lain dan hanya dapat merangkap jabatan sebagai Ketua Komite paling banyak pada 1 (satu) komite
lain pada BNI;
10. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dilarang berasal dari anggota Direksi, baik pada BNI maupun pada
Bank lain;
11. Jika dianggap perlu, Komite dapat mengangkat seorang Sekretaris Komite dengan penugasan, hak, wewenang
dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh Ketua Komite.
Pada periode 2021, struktur dan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi mengalami 2 (dua) kali perubahan
sebagaimana penjelasan tabel di bawah ini:
Periode 1 Januari-29 Maret 2021
No. Nama Jabatan Keterangan Keahlian
1 Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Ketua Komisaris Utama/Komisaris Independen Ekonomi
2 Pradjoto Anggota Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen • Hukum
• Ekonomi
3 Sigit Widyawan Anggota Komisaris Independen • Ekonomi Akuntansi
• Keuangan
4 Joni Swastanto 1) Anggota Komisaris Ekonomi
5 Askolani Anggota Komisaris Ekonomi
6 Ratih Nurdiati Anggota Komisaris Hukum
7 Asmawi Syam Anggota Komisaris Independen Ekonomi
8 Susyanto Anggota Komisaris Hukum
9 Iman Sugema Anggota Komisaris Independen • Agribisnis
• Ekonomi
10 Septian Hario Seto Anggota Komisaris Independen • Akuntansi
• Keuangan
11 Efita Praharani Anggota SVP Business Partner • Psikologi
• Ilmu Administrasi
12 Danni Tri Suryani Anggota Pihak Independen • Ekonomi
• Manajemen SDM
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 29 Maret 2021
Periode 29 Maret-16 Agustus 2021
No. Nama Jabatan Keterangan Keahlian
1. Agus Dermawan
Wintarto Martowardojo
Ketua Komisaris Utama/Komisaris Independen Ekonomi
2. Pradjoto Anggota Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen • Hukum
• Ekonomi
3. Sigit Widyawan Anggota Komisaris Independen • Ekonomi Akuntansi
• Keuangan
4. Askolani Anggota Komisaris Ekonomi
5. Ratih Nurdiati Anggota Komisaris Hukum
6. Asmawi Syam Anggota Komisaris Independen Ekonomi
7. Susyanto Anggota Komisaris Hukum
8. Iman Sugema Anggota Komisaris Independen • Agribisnis
• Ekonomi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
721
No. Nama Jabatan Keterangan Keahlian
9. Septian Hario Seto Anggota Komisaris Independen • Akuntansi
• Keuangan
10 Erwin Rijanto
Slamet 1) Anggota Komisaris Independen Ekonomi
11. Efita Praharani Anggota SVP Business Partner • Psikologi
• Ilmu Administrasi
12. Danni Tri Suryani Anggota Pihak Independen • Ekonomi
• Manajemen SDM
1)
Menjabat sebagai anggota KNR terhitung sejak tanggal 16 Agustus 2021
Periode 16 Agustus 2021-31 Desember 2021
No. Nama Jabatan Keterangan Keahlian
1 Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Ketua Komisaris Utama/Komisaris Independen Ekonomi
2 Pradjoto Anggota Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen • Hukum
• Ekonomi
3 Sigit Widyawan Anggota Komisaris Independen • Ekonomi Akuntansi
• Keuangan
4 Askolani Anggota Komisaris Ekonomi
5 Ratih Nurdiati Anggota Komisaris Hukum
6 Asmawi Syam Anggota Komisaris Independen Ekonomi
7 Susyanto Anggota Komisaris Hukum
8 Iman Sugema Anggota Komisaris Independen • Agribisnis
• Ekonomi
9 Septian Hario Seto Anggota Komisaris Independen • Akuntansi
• Keuangan
10 Erwin Rijanto
Slamet 1) Anggota Komisaris Independen Ekonomi
11 Efita Praharani Anggota SVP Business Partner • Psikologi
• Ilmu Administrasi
12 Danni Tri Suryani Anggota Pihak Independen • Ekonomi
• Manajemen SDM
1)
Menjabat sebagai anggota KNR terhitung sejak tanggal 16 Agustus 2021
Profil Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil singkat mengenai Ketua dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi BNI sebagai berikut:
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Pradjoto
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Joni Swastanto 1)
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
722
Sigit Widyawan
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Askolani
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Ratih Nurdiati
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Asmawi Syam
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Susyanto
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Iman Sugema
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Septian Hario Seto
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Erwin Rijanto Slamet 2)
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Efita Praharani
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Bekasi Jawa Barat. Saat ini berusia 54 tahun. Diangkat sebagai Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi pada Perseroan sejak September 2018 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/018/DK/2018 tanggal 17
Desember 2018.
Meraih gelar Sarjana di bidang Psikologi Universitas Gadjah Mada pada tahun 1992 dan memperoleh gelar Master of Science di bidang
Ilmu Administrasi dari Universitas Indonesia pada tahun 2005.
Pernah menjabat sebagai Pemimpin Konsumer Banking Wilayah – Kantor Wilayah Jakarta Kemayoran PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (2016-2018), Wakil Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Mei-
September 2018) dan Pemimpin Divisi Manajemen Modal Manusia (September 2018-September 2021) PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. Saat ini menjabat sebagai SVP Business Partner (September 2021-sekarang) pada PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk.
Danni Tri Suryani
Anggota Independen
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir tahun 1966. Saat ini berusia 55 tahun. Diangkat sebagai Anggota Independen
Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sejak Januari 2018 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/032/
DK/2020 tanggal 10 Agustus 2020.
Meraih gelar Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Manajemen dari Universitas Indonesia, dan Master of Science untuk bidang Human
Resources Development dari University of Stirling, Scotland, UK.
Pernah menjabat sebagai Learning and Knowledge Management Group Head pada PT Bank Niaga (Persero) Tbk (2006-2009),
Executive Vice President Human Capital pada Bank Mutiara/J Trust (2014-2015), Human Capital Director pada perusahaan Sekuritas
Sucorinvest (2015-2016), Pemimpin Human Capital dan Corporate Secretary Mandiri Manajemen Investasi (2017-2020) dan Human
Capital Advisor pada beberapa perusahaan finansial, baik Perbankan maupun non Perbankan.
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 16 Agustus 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
723
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Nominasi dan
Remunerasi
Persyaratan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, antara lain:
1. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman kerja yang memadai di bidang
tugas Komite Nominasi dan Remunerasi, serta memiliki pemahaman di bidang Perbankan;
b. Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan
kepentingan terhadap Perseroan;
c. Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya;
d. Mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dan secara efektif.
2. Di samping persyaratan sebagaimana disebutkan dalam butir 1 tersebut di atas, anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi yang berasal dari Pihak Independen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Tidak memiliki hubungan afiliasi atau hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan
dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna BNI atau hubungan dengan BNI yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen. Pengertian Pihak Independen dalam piagam ini berpedoman pada ketentuan yang mengatur Pihak
Independen komite di bawah Dewan Komisaris dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum dan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik;
b. Memiliki pengalaman terkait nominasi dan/atau remunerasi;
c. Bukan merupakan karyawan BNI;
d. Tidak merangkap sebagai:
i) Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Perusahaan lain;
ii) Sekretaris/staf Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada BUMN/Perusahaan lain;
iii) Anggota komite lainnya yang ada pada Perseroan.
e. Pejabat eksekutif yang membawahi sumber daya manusia harus memiliki pengetahuan mengenai sistem
remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan Bank;
f. BNI harus meneliti kebenaran dari seluruh dokumen atau data pendukung pemenuhan persyaratan Pihak
Independen, antara lain surat pernyataan pribadi mengenai integritas Pihak Independen.
Per 31 Desember 2021, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman Kerja
Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Joni Swastanto 1)
Sigit Widyawan
Askolani
Ratih Nudiati
Asmawi Syam
Susyanto
Ketua Komite/Komisaris
Utama/Komisaris
Independen
Anggota Komite/Wakil
Komisaris Utama/
Komisaris Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Anggota Komite/
Komisaris
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
724
Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman Kerja
Iman Sugema
Septian Hario Seto
Erwin Rijanto Slamet 2)
Efita Praharani
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota/SVP Business
Partner
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pendidikan Beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
Komposisi Dewan Komisaris
• S1 Psikologi
• S2 Ilmu Administrasi
Danni Tri Suryani Anggota Independen • S1 Ekonomi Manajemen
• Master of Science untuk
bidang Human Resources
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman
komposisi Dewan Komisaris
• Pemimpin Consumer Banking
Wilayah - Kantor Wilayah Jakarta
Kemayoran BNI
• Wakil Pemimpin Divisi Manajemen
Produk Konsumer BNI
• Pemimpin Divisi Manajemen Modal
Manusia BNI
• Learning and Knowledge
Management Group Head pada PT
Bank Niaga (Persero) Tbk
• Executive Vice President Human
Capital pada Bank Mutiara/J Trust
• Human Capital Director pada
perusahaan Sekuritas Sucorinvest
• Pemimpin Human Capital dan
Corporate Secretary Mandiri
Manajemen Investasi
• Human Capital Advisor pada
beberapa perusahaan finansial, baik
Perbankan maupun non Perbankan
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KNR terhitung sejak tanggal 16 Agustus 2021
Masa Jabatan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
1. Masa jabatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang merupakan anggota Dewan Komisaris adalah sama
dengan masa penunjukannya sebagai Komisaris yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham;
2. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang merupakan anggota Dewan Komisaris berhenti dengan sendirinya
apabila masa jabatannya sebagai Anggota Dewan Komisaris berakhir;
3. Apabila anggota Dewan Komisaris yang diangkat menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berhenti
dari jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris sebelum masa tugasnya selesai, maka jabatan anggota Komite
dimaksud dapat digantikan oleh anggota Komisaris yang lain;
4. Apabila anggota Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi berhenti dari
jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris maka jabatan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi wajib diganti
oleh anggota Dewan Komisaris Independen lainnya dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari;
5. Penggantian anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang bukan berasal dari Dewan Komisaris dilakukan
paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dimaksud tidak dapat lagi
melaksanakan fungsinya;
6. Masa jabatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang berasal dari pihak independen paling lama adalah
3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama 2 (dua) tahun masa jabatan sehingga akumulasi masa
jabatannya pada Perseroan maksimal adalah selama 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris
untuk memberhentikan anggota Komite yang bersangkutan sewaktu-waktu.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
725
Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi memberikan penilaian secara wajar dan seimbang terhadap seluruh kondisi
yang relevan dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau pihak lain dalam menyampaikan pendapatnya.
Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi
Nama
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Tidak memiliki
hubungan
keuangan
dengan Dewan
Komisaris dan
Direksi
Tidak memiliki
hubungan
kepengurusan
di BNI,
perusahaan
anak, maupun
perusahaan
afiliasi
Tidak memiliki
hubungan
kepemilikan
saham di BNI
Tidak memiliki
hubungan
keluarga dengan
Dewan Komisaris,
Direksi, dan/atau
sesama anggota
Komite Nominasi
dan Remunerasi
Tidak menjabat
sebagai
pengurus partai
politik, pejabat
dan pemerintah
√ √ √ √ √
Pradjoto √ √ √ √ √
Joni Swastanto 1) √ √ √ √ √
Asmawi Syam √ √ √ √ √
Sigit Widyawan √ √ √ √ √
Askolani √ √ √ √ √
Ratih Nudiati √ √ √ √ √
Susyanto √ √ √ √ √
Iman Sugema √ √ √ √ √
Septian Hario Seto √ √ √ √ √
Erwin Rijanto
√ √ √ √ √
Slamet 2)
Efita Praharani √ √ √ √ √
Danni Tri Suryani √ √ √ √ √
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 16 Agustus 2021
Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan evaluasi
serta menyusun dan memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai sistem/kebijakan nominasi dan
remunerasi bagi Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif dan
pegawai secara menyeluruh.
1. Terkait dengan fungsi nominasi:
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai:
i) Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris;
ii) Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam
proses Nominasi; dan
iii) Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/
atau anggota Dewan Komisaris.
b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian
kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun
sebagai bahan evaluasi;
c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai program pengembangan kemampuan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
d. Memberikan usulan/rekomendasi calon anggota
Direksi dan/atau calon anggota Dewan Komisaris
yang memenuhi syarat kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
e. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai sistem dan prosedur
pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan
Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
f. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai proses pengelolaan dan
Implementasi pengembangan talenta untuk kebutuhan
eksekutif Badan Usaha Miliki Negara (Direksi dan satu
level di bawah Direksi);
g. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
726
mengenai pihak Independen yang akan menjadi
anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.
2. Terkait fungsi Remunerasi
a. Melakukan evaluasi terhadap sistem/kebijakan
remunerasi yang didasarkan atas kinerja, risiko,
kewajaran dengan peer group, sasaran, dan strategi
jangka panjang Bank, pemenuhan cadangan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan
dan potensi pendapatan Bank di masa yang
akan datang.
b. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai:
i) Struktur remunerasi;
ii) Kebijakan remunerasi; dan
iii) Besaran remunerasi;
iv) Struktur, kebijakan dan besaran remunerasi bagi
Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas
dievaluasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.
c. Menyampaikan hasil evaluasi dan memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
i) Kebijakan remunerasi bagi Direksi dan Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham;
ii) Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan
kepada Direksi.
d. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap
penerapan kebijakan remunerasi.
f. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian
kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima
masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris.
3. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan
Komisaris terkait fungsi nominasi dan remunerasi.
4. Prosedur pelaksanaan tugas dan fungsi Komite
Nominasi dan Remunerasi dilakukan berdasarkan
pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur Komite Nominasi dan Remunerasi Bank
Umum, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten
atau Perusahaan publik serta Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan yang mengatur penerapan tata kelola dalam
pemberian remunerasi bagi Bank umum.
Wewenang, Hak dan Kewajiban
Komite Nominasi dan Remunerasi
1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan
Komisaris, Komite Nominasi dan Remunerasi dapat
mengakses catatan atau informasi tentang karyawan,
dana, aset, serta sumber daya lainnya milik BNI yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Komite wajib
melaporkan secara tertulis hasil penugasan tersebut
kepada Dewan Komisaris;
2. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Nominasi dan
Remunerasi dapat bekerja sama dengan Divisi Sumber
Daya Manusia dan Divisi lainnya yang terkait;
3. Komite Nominasi dan Remunerasi atas persetujuan
Dewan Komisaris berhak menunjuk pihak ketiga (orang
atau badan usaha) untuk membantu pelaksanaan
tugasnya;
4. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib
menjalankan tugas dengan baik dan menjaga
kerahasiaan seluruh dokumen, data dan informasi
Perusahaan, baik dari pihak internal maupun pihak
eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan
pelaksanaan tugas Komite;
5. Komite Nominasi dan Remunerasi dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan
remunerasi wajib memperhatikan sekurang-kurangnya:
a. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
sebagaimana diatur dalam perundang-undangan
yang berlaku;
b. Prestasi kerja individual;
c. Kewajaran dengan peer group; dan
d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
Bank.
6. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Nominasi dan
Remunerasi wajib menyusun dan menyampaikan
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan kepada
Dewan Komisaris untuk ditetapkan, yang salinannya
disampaikan Dewan Komisaris kepada Direksi untuk
diketahui. Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut
dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
7. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib membuat dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, tanggung
jawab dan prosedur nominasi dan remunerasi yang
dijalankan kepada Dewan Komisaris.
Rapat Komite Nominasi dan
Remunerasi
1. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan Bank,
sekurang-kurangnya dilaksanakan 4 (empat) kali
dalam setahun;
2. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi hanya dapat
dilaksanakan apabila dihadiri oleh mayoritas dari jumlah
anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan dari
mayoritas jumlah tersebut merupakan Ketua Komite
Nominasi dan Remunerasi serta 1 (satu) orang Pejabat
Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia atau
pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah
Direksi yang membidangi sumber daya manusia;
3. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Nominasi dan
Remunerasi, dan apabila Ketua Komite berhalangan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
727
hadir maka rapat dipimpin oleh anggota Komite senior yang ditunjuk/disepakati dalam rapat;
4. Pengambilan keputusan rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.
Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak
dengan prinsip 1 (satu) orang 1 (satu) suara;
5. Jika dalam pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara pemungutan suara terjadi suara yang sama
banyaknya, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dengan prinsip 1 (satu) orang 1 (satu) suara,
tanpa menghitung suara dari anggota yang berasal dari Pejabat Eksekutif Sumber Daya Manusia atau pihak yang
menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia;
6. Hasil Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh
seluruh anggota Komite dan didokumentasikan dengan baik;
7. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Komite wajib dicantumkan secara jelas dalam
Risalah Rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut;
8. Risalah Rapat sebagaimana dimaksud dalam butir 6 tersebut di atas disampaikan secara tertulis oleh Komite
Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris;
9. Kehadiran anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dalam rapat dilaporkan dalam laporan triwulanan dan
laporan tahunan Komite Nominasi dan Remunerasi.
Agenda Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
Selama tahun 2021 KNR telah melakukan 19 (sembilan belas) kali rapat dengan tabel penjelasan sebagai berikut:
Agenda Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
1 14 Januari 2021 Wawancara Kandidat Anggota Komite dibawah
Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
2 11 Februari 2021 1. Kajian Remunerasi Direksi dan Komisaris 2020-
2021
2. Pengisian Posisi Komisaris Perusahaan Anak
3. Pencapaian Key Performance Indicator (KPI)
2020 Direksi secara Kolegial dan Individual
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Sigit Widyawan
• Joni Swastanto 1)
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Danni Tri Suryani
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Joni Swastanto 1)
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
3 18 Februari 2021 Penggantian Direktur Utama Perusahaan Anak • Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Joni Swastanto 1)
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
728
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
4 4 Maret 2021 Evaluasi Kinerja dan Kompetensi Direksi Tahun
2020
5 8 Maret 2021 1. Penunjukan Pimpinan RUPS Tahunan BNI dan
Penggantinya
2. Persetujuan Key Perfomance Indicator (KPI)
Dewan Komisaris 2021
6 10 Maret 2021 Wawancara Validasi Selected Talent 2021 PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk
7 18 Maret 2021 1. Kajian Remunerasi Direksi dan Dewan
Komisaris BNI
2. Penataan Organisasi (Pembidangan Direksi)
3. Laporan Penggantian Direktur Utama
Perusahaan Anak BNI
8 29 Maret 2021 Perubahan Kepengurusan Dewan Komisaris
Perseroan dalam rangka RUPS Tahunan PT BNI
(Persero) Tbk
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Joni Swastanto 1)
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Danni Tri Suryani
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Joni Swastanto 1)
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Danni Tri Suryani
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Joni Swastanto 1)
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Danni Tri Suryani
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Joni Swastanto 1)
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Danni Tri Suryani
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
729
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
9 6 Mei 2021 1. Presentasi Willis Towers Watson (WTW) (1)
terkait Benefit Analysis Direksi dan Komisaris
2. Presentasi Direktur HC dan Kepatuhan terkait:
a. Evaluasi atas penerapan kebijakan
remunerasi pegawai, sistem nominasi dan
pengelolaan sumber daya manusia secara
keseluruhan
b. Proses pengelolaan dan implementasi
pengembangan talenta untuk kebutuhan
eksekutif BUMN (Direksi dan BOD-1), serta
untuk talenta internal Perseroan
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
10 3 Juni 2021 Wawancara Kandidat Anggota Komite Independen
di bawah Dewan Komisaris
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Danni Tri Suryani
11 17 Juni 2021 1. Presentasi Benefit Analysis Anggota Direksi
dan Dewan Komisaris dari Konsultan Willis
Tower Watson
2. Perubahan Kepengurusan Perusahaan Anak
BNI
12 17 Juni 2021 Self-Assessment KNR atas Bp. Erwin Rijanto
Slamet selaku Komisaris Independen PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk
13 30 Juni 2021 Pembahasan Usulan Perubahan Peraturan Dana
Pensiun BNI
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
730
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
14 8 Juli 2021 1. Pembahasan Usulan Pemecahan Organisasi
Divisi Manajemen Modal Manusia
2. Pembahasan (lanjutan) terkait Permohonan
Persetujuan atas Usulan Perubahan Peraturan
Dana Pensiun BNI
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
15 19 Agustus 2021 Target KPI 2021 dan Pencapaian KPI Semester
1/2021 – Direksi secara Kolegial dan Individual
16 16 September 2021 1. Pembahasan (lanjutan) atas Target 2021 dan
Pencapaian Semester 1 KPI Direksi baik secara
Kolegial dan Individual
2. Kebijakan Remunerasi Pegawai di BNI, dalam
konteks terkait pemenuhan ketentuan/aturan
yang berlaku dan implementasinya di lapangan
17 4 Oktober 2021 1. Pembahasan Surat Kementerian BUMN Perihal
Remunerasi 2021 dan Tantiem 2020
2. Lain-lain
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Danni Tri Suryani
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Efita Praharani
• Danni Tri Suryani
18 25 November 2021 Keputusan Lebih Lanjut Terkait Remunerasi 2021
dan Tantiem 2020
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Danni Tri Suryani
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
731
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
19 2 Desember 2021 Pembahasan Usulan Penetapan Pengurus
Perusahaan Anak BNI
• Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
• Pradjoto
• Sigit Widyawan
• Askolani
• Ratih Nurdiati
• Asmawi Syam
• Susyanto
• Iman Sugema
• Septian Hario Seto
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Danni Tri Suryani
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 16 Agustus 2021
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tingkat Kehadiran Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Ketua Komite/ Komisaris Utama/
Komisaris Independen
Anggota Komite/Wakil Komisaris
Utama/Komisaris Independen
19 18 94,74%
19 18 94,74%
Joni Swastanto 1) Anggota Komite/Komisaris 8 7 87,50%
Sigit Widyawan
Anggota Komite/Komisaris
Independen
19 19 100%
Askolani Anggota Komite/Komisaris 19 14 73,68%
Ratih Nudiati Anggota Komite/Komisaris 19 18 94,74%
Asmawi Syam
Anggota Komite/Komisaris
Independen
19 19 100%
Susyanto Anggota Komite/Komisaris 19 18 94.74%
Iman Sugema
Septian Hario Seto
Erwin Rijanto Slamet 2)
Anggota Komite/Komisaris
Independen
Anggota Komite/Komisaris
Independen
Anggota Komite/Komisaris
Independen
19 19 100%
19 17 89,47%
5 5 100%
Efita Praharani Anggota/SVP Business Partner 19 10 52,63%
Danni Tri Suryani Anggota Independen 19 19 100%
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 16 Agustus 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
732
Laporan Singkat Pelaksanaan
Kegiatan Komite Nominasi dan
Remunerasi Tahun 2021
Selama tahun 2021, Komite Nominasi dan Remunerasi
(KNR) telah melaksanakan seluruh program/Rencana
Kerja yang ditetapkan pada awal tahun 2021 dalam
rangka membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
Mekanisme pelaksanaan kegiatan/tugas KNR dilakukan
melalui:
1. Pelaksanaan Rapat KNR;
2. Penelaahan/evaluasi/review di luar forum rapat.
Hasil Rapat KNR dan pemantauan, penelaahan/evaluasi/
review KNR tersebut disampaikan kepada Dewan
Komisaris sebagai laporan dan rekomendasi baik secara
tertulis maupun dalam forum Rapat Dewan Komisaris.
Pelaksanaan kegiatan KNR tersebut secara umum
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tugas nominasi
a. Melakukan review/penelaahan terhadap calon
pengurus BNI yang berasal dari pihak internal BNI
serta memberikan usulan/rekomendasi mengenai
calon pengurus BNI yang memenuhi persyaratan
untuk diusulkan dalam RUPS BNI melalui Pemegang
Saham Seri A Dwiwarna;
b. Melakukan review/penelaahan terhadap
kelengkapan persyaratan calon pengurus BNI untuk
keperluan pengajuan uji kepatutan dan kelayakan
(fit and proper test) pada Otoritas Jasa Keuangan
sebagai calon pengurus BNI;
c. Melakukan review/penelaahan terhadap para
calon pengurus Perusahaan Anak BNI yang wajib
mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan yang
akan diusulkan kepada Pemegang Saham Seri A
Dwi Warna (Kementerian BUMN);
d. Membuat rekomendasi mengenai Program
Pengembangan Kemampuan anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris;
e. Menyusun rekomendasi terhadap Sistem Nominasi
Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris;
f. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi
terhadap usulan calon anggota Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko serta Komite Tata Kelola
Terintegrasi yang berasal dari pihak independen
kepada Dewan Komisaris;
g. Melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris;
h. Melakukan review terhadap sistem nominasi
pengelolaan SDM secara keseluruhan;
i. Melakukan evaluasi pengembangan Sumber Daya
Manusia sesuai Corporate Plan;
j. Melakukan evaluasi sistem mutasi, promosi dan
sanksi pegawai;
k. Melakukan evaluasi terhadap Talent Management
System;
l. Melakukan evaluasi atas usulan Direksi mengenai
struktur organisasi Perusahaan.
2. Pelaksanaan tugas remunerasi
a. Melakukan evaluasi atas sistem/kebijakan
remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris, pejabat eksekutif serta pegawai secara
keseluruhan;
b. Menelaah remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
untuk tahun 2021 dan tantiem tahun 2020;
c. Melakukan evaluasi dan membuat rekomendasi
mengenai struktur remunerasi, kebijakan remunerasi
dan besaran remunerasi bagi anggota Direksi dan
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS
melalui Pemegang Saham Seri A Dwiwarna termasuk
review terhadap usulan remunerasi Direksi terkait
alokasi Long Term Incentive.
Memastikan bahwa kebijakan remunerasi pegawai telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan melakukan
evaluasi secara berkala terhadap penerapan kebijakan
remunerasi pegawai.
Kewajiban Komite Nominasi dan
Remunerasi terkait Kebijakan
Suksesi Direksi
Dalam rangka mempersiapkan regenerasi kepemimpinan
di masa yang akan datang, secara internal Perseroan
memiliki program yang telah diselaraskan dengan Peraturan
Menteri BUMN No. PER-11/MBU/07/2021 tanggal 24 Agustus
2021 tentang Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan dan
Pemberhentian Anggota Direksi BUMN. Dalam program
ini para pegawai potensial yang termasuk ke dalam Talent
Pool akan mendapat kesempatan untuk mengikuti program
pelatihan atau aktivitas terkait bidang manajemen, strategi
bisnis, perencanaan strategis, analisis risiko dan potensi
bisnis, analisis kinerja operasional dan keuangan serta
berbagai program sejenis lainnya.
Dengan adanya program ini, apabila Bank membutuhkan
penggantian kepemimpinan, BNI akan mengajukan
kandidat internal dari peserta program yang di fasilitasi
oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan
rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi.
Selanjutnya hasil pemilihan kandidat internal tersebut
akan diajukan kepada Kementerian BUMN untuk menjalani
uji kelayakan dan kepatutan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
733
Pengembangan Kompetensi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Sepanjang tahun 2021, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah mengikuti berbagai program
peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Pengembangan Kompetensi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Nama
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Pradjoto
Sigit Widyawan
Askolani
Ratih Nudiati
Susyanto
Asmawi Syam
Iman Sugema
Septian Hario
Seto
Erwin Rijanto
Slamet 1)
Joni Swastanto 2)
Efita Praharani
Jabatan
Ketua Komite/
Komisaris Utama/
Komisaris Independen
Anggota Komite/Wakil
Komisaris Utama/
Komisaris Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Anggota Komite/
Komisaris
Anggota Komite/
Komisaris
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Independen
Anggota Komite/
Komisaris
Anggota/SVP Business
Partner
Materi Pengembangan
Kompetensi/Pelatihan
Jenis
Pelatihan dan
Penyelenggara
Waktu dan
Tempat
Pelaksanaan
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian
pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini
- - -
Instructional System Design (ISD) &
Module Developer Digital Learning
Internalisasi AKHLAK untuk Senior
Leaders C-1
How Does The Year 2021 Look For
The Wealth Management Industry
BNI 12 Januari 2021
BNI 5 Maret 2021
BNI 16 April 2021
Danni Tri Suryani Anggota Independen - - -
1)
Menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 16 Agustus 2021
2)
Berhenti menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 29 Maret 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
734
Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko dibentuk dan bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
yang berhubungan dengan penerapan Manajemen Risiko
di Bank serta penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance.
Dasar Pembentukan Komite
Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko BNI dibentuk pada tahun
2004 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
No. Kep/002/DK/2004 tanggal 1 Maret 2004 tentang
Pembentukan Komite Risiko dan Kepatuhan. BNI
membentuk Komite Pemantau Risiko dan menjalankan
tugasnya sesuai Peraturan perundang-undangan, antara
lain:
1. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas Badan Usaha Milik Negara sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara No. PER-06/MBU/04/2021 tanggal
13 April 2021;
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik;
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 55/POJK.03/2016
tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata
Kelola bagi Bank Umum;
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/
SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
Piagam Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko memiliki Piagam Komite Pemantau
Risiko yang secara terus menerus disempurnakan dan
diperbaharui sesuai dengan perkembangan/perubahan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
kondisi terkini. Pembaharuan/penyempurnaan atas
Piagam Komite Pemantau Risiko BNI terakhir dilakukan
pada tahun 2017, yang ditetapkan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. KEP/028/ DK/2017 tanggal 18 Mei
2017 tentang “Piagam Komite Pemantau Risiko”.
Piagam Komite Pemantau Risiko tersebut memuat:
1. Dasar pembentukan dan pelaksanaan tugas Komite
Pemantau Risiko;
2. Maksud dan tujuan pembentukan Komite Pemantau
Risiko;
3. Struktur dan keanggotaan, Komite Pemantau Risiko;
4. Persyaratan keanggotaan Komite Pemantau Risiko;
5. Tugas Komite Pemantau Risiko;
6. Wewenang Komite Pemantau Risiko;
7. Hak dan kewajiban Komite Pemantau Risiko;
8. Rapat Komite Pemantau Risiko;
9. Masa tugas anggota Komite Pemantau Risiko.
Struktur dan Keanggotaan Komite
Pemantau Risiko
1. Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan
keputusan rapat Dewan Komisaris dan didudukkan
dalam suatu Surat Keputusan Dewan Komisaris;
2. Komite Pemantau Risiko berada di bawah koordinasi
Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung
kepada Dewan Komisaris;
3. Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Risiko
dilakukan oleh Direksi berdasarkan Keputusan Rapat
Dewan Komisaris;
4. Keanggotaan Komite Pemantau Risiko sekurangkurangnya
terdiri dari:
a. 1 (satu) orang Komisaris Independen yang
merangkap sebagai ketua;
b. 1 (satu) orang dari pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang manajemen risiko;
c. 1 (satu) orang dari pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang keuangan.
5. Komisaris independen dan pihak independen yang
menjadi anggota Komite Pemantau Risiko paling
sedikit berjumlah 51% (lima puluh satu per seratus)
dari jumlah anggota Komite Pemantau Risiko;
6. Ketua Komite Pemantau Risiko adalah seorang
Komisaris Independen merangkap sebagai anggota
yang ditetapkan dalam keputusan rapat Dewan
Komisaris, dan ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan
Dewan Komisaris;
7. Ketua Komite Pemantau Risiko hanya dapat merangkap
jabatan sebagai Ketua Komite paling banyak pada 1
(satu) Komite lainnya pada BNI;
8. Mantan anggota Direksi dan mantan pejabat eksekutif
BNI atau pihak yang memiliki hubungan dengan
BNI yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk
bertindak independen yang akan menjadi anggota
independen Komite Pemantau Risiko wajib menjalani
masa tunggu (cooling off) paling singkat 6 (enam)
bulan. Ketentuan masa tunggu (cooling off) tersebut
tidak berlaku bagi mantan anggota Direksi dan
mantan pejabat eksekutif BNI yang bertugas hanya
melaksanakan fungsi pengawasan paling singkat 6
(enam) bulan. Yang dimaksud dengan masa tunggu
(cooling off) adalah masa tunggu (cooling off)
sebagaimana diatur dalam Peraturan dan Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Tata
Kelola bagi Bank Umum;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
735
9. Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen tidak diperkenankan merangkap jabatan
sebagai:
a. Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/ perusahaan lain;
b. Sekretaris/staf Sekretaris Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas pada BUMN/Perusahaan lain.
10. Direksi melaksanakan pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak
independen berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris dan Surat Keputusan Dewan Komisaris;
11. Ketua Komite Pemantau Risiko berhak mengusulkan penggantian anggota Komite Pemantau Risiko kepada Dewan
Komisaris jika salah seorang dari anggota Komite Pemantau Risiko berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri
atau diberhentikan;
12. Anggota Komite Pemantau Risiko dilarang berasal dari anggota Direksi BNI maupun bank lain;
13. Komite Pemantau Risiko bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris;
14. Komite Pemantau Risiko bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan
bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris;
15. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Komite dapat dibantu oleh staf yang berasal dari pihak luar BNI atau
sekretaris Komite. Staf atau Sekretaris Komite tersebut ditunjuk berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris
dan ditetapkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris.
Pada periode 2021, struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko mengalami beberapa perubahan sebagaimana
penjelasan tabel di bawah ini:
Periode 1 Januari-29 Maret 2021
No. Nama Jabatan Keterangan Keahlian
1 Pradjoto Ketua Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen
• Hukum
• Ekonomi
2 Joni Swastanto 1) Anggota Komisaris Ekonomi
3 Ratih Nurdiati Anggota Komisaris Hukum
4 Septian Hario Seto Anggota Komisaris Independen • Akuntansi
• Keuangan
5 Dwita Suherlina Anggota Anggota Independen • Pertanian
• Keuangan
Keterangan
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KPR sejak 29 Maret 2021
Periode 29 Maret-15 Juli 2021
No. Nama Jabatan Keterangan Keahlian
1 Pradjoto Ketua Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen
• Hukum
• Ekonomi
2 Ratih Nurdiati Anggota Komisaris Hukum
3 Septian Hario Seto Anggota Komisaris Independen • Akuntansi
• Keuangan
4 Dwita Suherlina Anggota Anggota Independen • Pertanian
• Keuangan
Periode 15 Juli-16 Agustus 2021
No. Nama Jabatan Keterangan Keahlian
1 Pradjoto Ketua Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen
• Hukum
• Ekonomi
2 Ratih Nurdiati Anggota Komisaris Hukum
3 Septian Hario Seto Anggota Komisaris Independen • Akuntansi
• Keuangan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
736
No. Nama Jabatan Keterangan Keahlian
4 Dwita Suherlina Anggota Anggota Independen • Pertanian
• Keuangan
5 Nurani Raswindriati 1) Anggota Anggota Independen • Akuntansi
• Keuangan
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai anggota independen KPR sejak tanggal 15 Juli 2021
Periode 16 Agustus-31 Desember 2021
No. Nama Jabatan Keterangan Keahlian
1 Pradjoto Ketua Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen
• Hukum
• Ekonomi
2 Ratih Nurdiati Anggota Komisaris Hukum
3 Septian Hario Seto Anggota Komisaris Independen • Akuntansi
• Keuangan
4 Erwin Rijanto Slamet 1) Anggota Komisaris Independen Ekonomi
5 Dwita Suherlina Anggota Anggota Independen • Pertanian
• Keuangan
6 Nurani Raswindriati Anggota Anggota Independen • Akuntansi
• Keuangan
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 16 Agustus 2021
Profil Komite Pemantau Risiko
Profil singkat mengenai Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko sebagai berikut:
Ketua Komite Pemantau Risiko
Pradjoto
Ketua Komite Pemantau Risiko
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Anggota Komite Pemantau Risiko
Ratih Nurdiati
Anggota Komite Pemantau Risiko
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Joni Swastanto 1)
Anggota Komite Pemantau Risiko
Erwin Rijanto Slamet 2)
Anggota Komite Pemantau Risiko
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
737
Septian Hario Seto
Anggota Komite Pemantau Risiko
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Dwita Suherlina
Anggota Independen Komite Pemantau Risiko
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Saat ini berusia 57 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko
Perseroan sejak Januari 2021 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/001/DK/202021 tanggal 18 Januari 2021.
Meraih gelar Sarjana Pertanian di bidang Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Magister
Manajemen bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2003. Pernah menjabat sebagai Assistant
Vice President Regional Risk Management Bandung PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2006-2012), Vice President Regional Risk
Management Bandung PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2012), Vice President Regional Risk Management Jakarta Kelapa Gading PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk (2012-2016), Vice President Departemen IV Corporate Risk Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2016-
2020).
Nurani Raswindriati (3)
Anggota Independen Komite Pemantau Risiko
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Saat ini berusia 59 tahun. Diangkat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko
Perseroan sejak Juli 2021 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/013/DK/2021 tanggal 15 Juli 2021. Lahir tahun
1962 Memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi dari Universitas Padjadjaran dan gelar Magister Management (S2) Jurusan
Keuangan dari Universitas Gadjah Mada.
Pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Operasional PT Niaga International Factors (2002-2005), Pemimpin Credit Risk
Control, Risk Management Group PT Bank Permata Tbk (2007-2012), Senior Vice President di Lembaga Penjamin Simpanan/LPS
(2012-2015) Anggota Komite Pemantau Risiko Bank Resonia Perdania (2015-2016) Anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank
Tabungan Negara, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Bank Victoria Syariah (2016-2021), Senior Vice President Indonesia
Eximbank (2021).
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 16 Agustus 2021
3)
Menjabat sebagai anggota independen KPR sejak tanggal 15 Juli 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
738
Persyaratan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
1. Persyaratan Umum
a. Memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik serta pengalaman kerja yang cukup yang berhubungan dengan
tugas komite lain;
b. Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan
kepentingan terhadap BNI.
2. Persyaratan Kompetensi
a. Memiliki keahlian, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai di bidang ekonomi, keuangan
dan perbankan atau manajemen risiko sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan yang mengatur persyaratan bagi anggota Komite Pemantau Risiko;
b. Mampu bekerja sama dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan efektif dan menyediakan waktu
cukup untuk melaksanakan tugasnya;
c. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup memadai mengenai peraturan perundangan di bidang
perbankan, Pasar Modal, BUMN dan peraturan perundangan lainnya, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas
operasional BNI, penerapan Good Corporate Governance dan manajemen risiko.
3. Persyaratan Independensi
Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen:
a. Merupakan pihak di luar BNI yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/
atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang saham Seri A Dwiwarna atau
hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha BNI;
c. Dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko bukan merupakan
orang dalam Kantor Akuntan Publik maupun konsultan yang memberikan jasa audit, jasa manajemen risiko
dan/atau konsultasi non audit kepada BNI;
d. Bukan merupakan pihak yang berasal dari karyawan perusahaan.
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Pemantau Risiko
Per 31 Desember 2021, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja ketua dan anggota Komite Pemantau Risiko,
adalah sebagai berikut:
Nama Nama Pendidikan Pengalaman Kerja
Pradjoto
Ketua Komite/Wakil Komisaris
Utama/Komisaris Independen
Riwayat pendidikan Beliau
dapat dilihat pada bagian
keberagaman Komposisi Dewan
Komisaris.
Joni Swastanto 1) Anggota/Komisaris Riwayat pendidikan Beliau
dapat dilihat pada bagian
keberagaman Komposisi Dewan
Komisaris.
Ratih Nurdiati Anggota/Komisaris Riwayat pendidikan Beliau
dapat dilihat pada bagian
keberagaman Komposisi Dewan
Komisaris.
Erwin Rijanto Slamet 2)
Septian Hario Seto
Anggota/Komisaris
Independen
Anggota/Komisaris
Independen
Riwayat pendidikan Beliau
dapat dilihat pada bagian
keberagaman Komposisi Dewan
Komisaris.
Riwayat pendidikan Beliau
dapat dilihat pada bagian
keberagaman Komposisi Dewan
Komisaris.
Riwayat pengalaman kerja
beliau dapat dilihat pada bagian
keberagaman komposisi Dewan
Komisaris
Riwayat pengalaman kerja
beliau dapat dilihat pada bagian
keberagaman komposisi Dewan
Komisaris
Riwayat pengalaman kerja
beliau dapat dilihat pada bagian
keberagaman komposisi Dewan
Komisaris
Riwayat pengalaman kerja
beliau dapat dilihat pada bagian
keberagaman komposisi Dewan
Komisaris
Riwayat pengalaman kerja
beliau dapat dilihat pada bagian
keberagaman komposisi Dewan
Komisaris
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
739
Nama Nama Pendidikan Pengalaman Kerja
Dwita Suherlina Anggota Independen • S1 Pertanian
• S2 Manajemen Keuangan
Nurani Raswindriati 3) Anggota Independen • S1 Akuntansi
• S2 Keuangan
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 16 Agustus 2021
3)
Menjabat sebagai anggota Independen KPR sejak tanggal 15 Juli 2021
• Assistant Vice President Regional
Risk Management Bandung PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk
• Vice President di Regional Risk
Management Bandung PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
• Vice President Regional Risk
Management Jakarta Kelapa
Gading PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
• Vice President Departemen IV
Corporate Risk Group PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
• Direktur Keuangan dan
Operasional PT Niaga
International Factors
• Pemimpin Credit Risk Control,
Risk Management Group di PT
Bank Permata Tbk
• Senior Vice President di Lembaga
Penjamin Simpanan/LPS
• Anggota Komite Pemantau Risiko
di Bank Resonia Perdania
• Anggota Komite Pemantau Risiko
di PT Bank Tabungan Negara
• Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko di PT Bank
Victoria Syariah
• Senior Vice President di Indonesia
Eximbank
Masa Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko
1. Anggota Komite Pemantau Risiko yang merupakan
anggota Dewan Komisaris, masa tugasnya sebagai
anggota komite adalah sama dengan masa jabatannya
sebagai anggota Dewan Komisaris yang ditentukan
oleh RUPS;
2. Anggota Komite Pemantau Risiko yang merupakan
anggota Dewan Komisaris berhenti dengan sendirinya
sebagai anggota komite apabila masa jabatannya
sebagai Anggota Dewan Komisaris berakhir;
3. Apabila anggota Dewan Komisaris yang menjadi
Ketua Komite Pemantau Risiko berhenti sebelum
masa tugasnya sebagai anggota Dewan Komisaris
berakhir maka jabatan Ketua Komite Pemantau Risiko
digantikan oleh Komisaris Independen lainnya;
4. Masa jabatan anggota Komite Pemantau Risiko yang
berasal dari pihak independen paling lama adalah
3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali
selama 2 (dua) tahun masa jabatan sehingga total
masa jabatan anggota Komite Pemantau Risiko pada
perseroan maksimal hanya selama 5 (lima) tahun
dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk
memberhentikan anggota Komite yang bersangkutan
sewaktu-waktu;
5. Dewan Komisaris dengan memperhatikan usulan dari
Ketua Komite Pemantau Risiko, dapat memberhentikan
sewaktu-waktu anggota Komite Pemantau Risiko
yang berasal dari pihak independen apabila dianggap
tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai
anggota komite sebagaimana ditetapkan dalam Surat
Keputusan penunjukan/pengangkatan anggota komite
yang bersangkutan dan/atau Perjanjian Kerja antara
anggota komite yang bersangkutan dengan BNI, serta
berdasarkan peraturan yang berlaku;
6. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang menjabat
sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko berhenti
sebagai anggota Dewan Komisaris maka Ketua Komite
yang bersangkutan wajib diganti oleh anggota Dewan
Komisaris lainnya dalam waktu paling lambat 30 (tiga
puluh) hari.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
740
Independensi Komite Pemantau Risiko
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang
Saham pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Nama
Tidak memiliki
hubungan
keuangan
dengan
Dewan
Komisaris dan
Direksi
Tidak memiliki
hubungan
kepengurusan
di BNI,
Perusahaan
Anak, maupun
perusahaan
afiliasi
Tidak memiliki
hubungan
kepemilikan
saham di BNI
Tidak memiliki
hubungan
keluarga
dengan
Dewan
Komisaris,
Direksi, dan/
atau sesama
anggota
Komite
Nominasi dan
Remunerasi
Tidak
menjabat
sebagai
pengurus
partai
politik,
pejabat dan
pemerintah
Pradjoto
Joni Swastanto 1)
Ratih Nurdiati
Erwin Rijanto Slamet 2)
Septian Hario Seto
Dwita Suherlina
Nurani Raswindriati 3)
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 16 Agustus 2021
3)
Menjabat sebagai anggota independen KPR sejak tanggal 15 Juli 2021
Tugas Komite Pemantau Risiko
Tugas Komite Pemantau Risiko meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara
kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan
kebijakan Bank, yang antara lain:
a. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara
kebijakan manajemen risiko bank dengan
pelaksanaan kebijakan tersebut, yang terdiri dari
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
operasional, risiko stratejik, risiko hukum, risiko
kepatuhan, dan risiko reputasi;
b. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara
kebijakan manajemen risiko terintegrasi dengan
pelaksanaan kebijakan tersebut, yang terdiri dari 8
(delapan) risiko pada butir 1.a di atas, serta risiko
asuransi dan risiko transaksi intra grup;
c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai kesesuaian kebijakan manajemen
risiko dan manajemen risiko terintegrasi dengan
implementasinya untuk memastikan bahwa BNI
telah mengelola risiko-risiko secara memadai;
d. Melakukan penelaahan dan memberikan pendapat
kepada Dewan Komisaris atas Kebijakan Umum
Perkreditan serta kebijakan lainnya yang diwajibkan
oleh regulator yang disampaikan Direksi untuk
mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
tugas Komite Manajemen Risiko dan satuan kerja
manajemen risiko, guna memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris, antara lain:
a. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
rencana kerja Satuan Kerja Manajemen Risiko dan
tugas Komite Manajemen Risiko;
b. Melakukan pemantauan pelaksanaan rencana kerja
Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan
tugas Komite Manajemen Risiko Terintegrasi;
c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
guna peningkatan efektivitas pelaksanaan
manajemen risiko pada BNI, termasuk pelaksanaan
manajemen risiko secara terintegrasi dengan
Perusahaan Anak;
d. Memberikan hasil evaluasi terhadap tanggapantanggapan
(penilaian) regulator terkait risiko
kepada Dewan Komisaris.
3. Melaksanakan tugas-tugas tertentu lainnya yang
terkait dengan fungsi dan ruang lingkup tugas Komite
Pemantau Risiko yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
741
Wewenang Komite Pemantau Risiko
1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan
Komisaris, Komite Pemantau Risiko dapat mengakses
catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset,
serta sumber daya lainnya milik BNI yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya. Komite wajib
melaporkan secara tertulis hasil penugasan tersebut
kepada Dewan Komisaris;
2. Komite Pemantau Risiko berwenang untuk melakukan
pengujian secara uji petik dan melakukan inspeksi
terhadap kantor-kantor cabang/perwakilan/wilayah
dan unit-unit bisnis BNI apabila diperlukan;
3. Anggota Komite Pemantau Risiko berwenang
melakukan komunikasi secara langsung dengan
pihak-pihak yang terkait dengan tugas-tugas Komite
Pemantau Risiko, termasuk dalam mengkomunikasikan
hal-hal terkait informasi keuangan dan manajemen;
4. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Pemantau Risiko
dapat bekerja sama dengan Komite Manajemen Risiko,
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, Satuan Kerja
Manajemen Risiko serta unit-unit kerja yang relevan.
Hak dan kewajiban Komite Pemantau
Risiko
1. Anggota Komite Pemantau Risiko wajib menjalankan
tugas dengan baik dengan berpedoman pada Piagam
Komite Pemantau Risiko;
2. Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari
pihak independen memiliki hak untuk menerima
honorarium dari BNI yang besarnya ditetapkan oleh
Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundangundangan
yang berlaku;
3. Anggota Komite Pemantau Risiko wajib menjaga
kerahasiaan atas seluruh dokumen, data, informasi
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko;
4. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Pemantau Risiko
wajib menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja
dan Anggaran Tahunan kepada Dewan Komisaris
untuk ditetapkan, yang salinannya disampaikan
Dewan Komisaris kepada Direksi untuk diketahui.
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Komite Pemantau Risiko tersebut dilaporkan kepada
Dewan Komisaris;
5. Anggota Komite Pemantau Risiko wajib membuat
dan menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris
yang ditandatangani oleh Ketua Komite dan Anggota
Komite sebagai berikut:
a. Laporan atas setiap pelaksanaan tugas disertai
dengan rekomendasi jika diperlukan;
b. Laporan triwulanan dan laporan tahunan.
6. Setiap tahun Komite melalui Dewan Komisaris
melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
mengenai tanggung jawab dan pencapaian serta
informasi lainnya yang perlu disampaikan;
7. Anggota Komite Pemantau Risiko dilarang menerima
hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang
terkait jabatannya;
8. Anggota Komite Pemantau Risiko wajib menyediakan
waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara optimal;
9. Anggota Komite yang berasal dari pihak independen
wajib hadir pada hari dan jam kerja Perseroan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Sekurang-kurangnya 1 (satu) hari dalam satu minggu
sesuai hari dan jadwal kehadiran yang ditetapkan
Dewan Komisaris dan/atau Ketua Komite, antara lain
untuk menghadiri Rapat Komite dan melaksanakan
tugas-tugas lainnya sesuai tugas dan kewajiban
yang telah ditetapkan serta;
b. Apabila diperlukan, atas permintaan Dewan
Komisaris dan/atau Ketua Komite, anggota Komite
yang berasal dari pihak independen wajib hadir
pada perseroan atau pada Rapat Dewan Komisaris
atau Rapat Komite, atau pada kegiatan yang harus
dihadiri oleh Dewan Komisaris sesuai dengan
keperluannya di luar hari dan jadwal kehadiran
rutin tersebut.
10. Dalam rangka menghindari terjadinya tumpang tindih
pelaksanaan tugas di antara komite-komite di bawah
Dewan Komisaris dan kerja sama pelaksanaan tugas,
Komite Pemantau Risiko wajib melakukan koordinasi
dengan komite-komite di bawah Dewan Komisaris
lainnya.
Rapat Komite Pemantau Risiko
1. Komite Pemantau Risiko sekurang-kurangnya
mengadakan rapat 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan;
2. Rapat Komite Pemantau Risiko hanya dapat
dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51%
(lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota
termasuk seorang Komisaris Independen dan anggota
yang berasal dari Pihak Independen;
3. Rapat Komite Pemantau Risiko dipimpin oleh Ketua
Komite Pemantau Risiko atau anggota Komite
Pemantau Risiko yang paling senior apabila Ketua
Komite Pemantau Risiko berhalangan hadir;
4. Jika dipandang perlu, Komite Pemantau Risiko dapat
mengundang pihak lain yang terkait dengan rapat
untuk hadir dalam Rapat Komite Pemantau Risiko;
5. Keputusan rapat Komite dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat;
6. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat,
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara
terbanyak dengan prinsip 1 (satu) orang 1 (satu) suara;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
742
7. Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah
anggota Komite Pemantau Risiko yang hadir. Pengaturan hak suara anggota Komite menganut prinsip 1 (satu)
orang 1 (satu) suara;
8. Hasil rapat Komite wajib dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang
hadir dan didokumentasikan sesuai peraturan perundang-undangan;
9. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat komite wajib dicantumkan secara jelas dalam
risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut;
10. Risalah Rapat Komite disusun oleh Sekretaris Komite atau oleh salah satu anggota komite yang berasal dari pihak
independen dalam hal tidak terdapat Sekretaris Komite;
11. Risalah Rapat Komite disampaikan secara tertulis oleh Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris;
12. Kehadiran Anggota Komite dalam rapat dilaporkan dalam laporan triwulanan dan laporan tahunan Komite.
Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2021, Komite Pemantau Risiko (KPR) telah melaksanakan 16 (enam belas) rapat secara daring baik
rapat internal KPR maupun rapat bersama divisi-divisi terkait dengan agenda sebagai berikut:
Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko
Tanggal
No.
Agenda Rapat Anggota KPR Peserta
Rapat
1 24 Februari 2021 Perkembangan Task Force untuk
Loan at Risk (LaR) dan Restrukturisasi
Kredit
2 22 Maret 2021 Evaluasi atas Pelaksanaan Fungsi
Manajemen Risiko BNI selama Tahun
2020 dan Rencana Kerja Divisi
Enterprise Risk Manajemen tahun 2021
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Ratih Nurdiati
• Septian Hario Seto
• Dwita Suherlina
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Ratih Nurdiati
• Septian Hario Seto
• Dwita Suherlina
KPR, Direktur Manajemen Risiko,
Direktur Corporate Banking,
Direktur Bisnis UMKM, Tim
Optimalisasi LaR, Senior Credit
Officer (SCO), serta Divisi-divisi
terkait
KPR, Divisi Enterprise Risk
Management
3 24 Maret 2021 Updating Perkembangan Pendalaman
Kualitas Kredit Grup Debitur BUMN
• Pradjoto
• Joni Swastanto 1)
• Ratih Nurdiati
• Septian Hario Seto
• Dwita Suherlina
KPR, Direktur Manajemen Risiko,
Direktur Corporate Banking,
Direktur Hubungan Kelembagaan
serta Divisi-divisi terkait
4 5 April 2021 Recovery atas Kredit Hapus Buku BNI • Pradjoto
• Ratih Nurdiati
• Septian Hario Seto
• Dwita Suherlina
KPR, Komite Audit, anggota
Independen Komite Tata Kelola
Terintegrasi, Direktur Manajemen
Risiko, SEVP Remedial & Recovery
serta Divisi-divisi terkait
5 7 April 2021 Upaya Pengendalian LaR BNI dengan
Fokus pada 50 Debitur terbesar di
Segmen Korporasi dan Menengah
• Pradjoto
• Ratih Nurdiati
• Septian Hario Seto
• Dwita Suherlina
KPR, Komite Audit, anggota
independen Komite Tata Kelola
Terintegrasi, Direktur Manajemen
Risiko, Direktur Corporate Banking,
Tim Optimalisasi LaR BNI, SCO
serta Divisi-divisi terkait
6 5 Mei 2021 Updating Perkembangan Kondisi
Group Debitur dan Dampak Negatif
terhadap BNI
• Pradjoto
• Ratih Nurdiati
• Septian Hario Seto
• Dwita Suherlina
KPR, Komite Audit, Direktur
Manajemen Risiko, Direktur
Corporate Banking, Direktur
Treasury & Internasional, Divisidivisi
serta KCLN-KCLN terkait
7 7 Juni 2021 Updating Perkembangan Upaya
Perbaikan LaR BNI dan Up date
Kondisi Terkini Fasilitas Kredit Grup
Debitur
• Pradjoto
• Ratih Nurdiati
• Dwita Suherlina
KPR, Komite Audit, Direktur
Manajemen Risiko, Direktur
Corporate Banking, SCO serta
Divisi-divisi terkait
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
743
Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko
No.
Tanggal
Rapat
8 23 Juni 2021 Updating perkembangan Pemberian
Fasilitas group debitur
Agenda Rapat Anggota KPR Peserta
• Pradjoto
• Ratih Nurdiati
• Dwita Suherlina
KPR, Komite Audit, Direktur
Manajemen Risiko, Direktur
Corporate Banking, Tim
Optimalisasi LaR SCO-SCO serta
Divisi-divisi terkait
9 16 Agustus 2021 Pembahasan Internal persiapan
konsultasi Kredit grup debitur
10 23 Agustus 2021 Updating Perkembangan Upaya
Perbaikan LaR BNI
11 8 September 2021 Laporan Perkembangan Penanganan
Debitur Remedial & Recovery BNI
sampai dengan Juli 2021
12 26 Oktober 2021 a. Pendalaman Risiko isu-isu yang
berkaitan dengan Risiko Kredit,
Risiko Pasar, Risiko Likuiditas,
Risiko Operasional, Risiko Hukum,
Risiko Kepatuhan, Risiko Stratejik,
Risiko Reputasi, Risiko Intra Group
dan Risiko Asuransi BNI
b. Evaluasi atas Realisasi
Pelaksanaan Tugas Komite
Manajemen Risiko dan Komite
Manajemen Risiko Terintegrasi
13 9 November 2021 Kesiapan Kebijakan, Organisasi dan
SDM BNI untuk Rencana Piloting dan
Launching Kegiatan Terbatas Program
Xpora BNI terkait surat OJK
14 9 November 2021 Kesiapan BNI dalam Penerapan
Program APU PPT Berbasis Risiko
terkait Business Email Compromise
(BEC), Khususnya Langkah Perbaikan
dan Preventif untuk Potensi Risiko
yang Dapat Terjadi, terkait surat OJK.
• Pradjoto
KPR, Komisaris Utama
• Nurani Raswindriati 3)
• Erwin Rijanto Slamet 2)
• Septian Hario Seto
• Dwita Suherlina
• Pradjoto
KPR, Komite Audit, Direktur
• Nurani Raswindriati 3)
• Erwin Rijanto Slamet 2) Manajemen Risiko, Direktur Bisnis
• Ratih Nurdiati
UMKM, SEVP Remedial & Recovery,
Tim Optimalisasi LaR, Senior Credit
• Septian Hario Seto
Officer (SCO), serta Divisi-divisi
• Dwita Suherlina terkait
• Pradjoto
KPR, Komite Audit, SEVP Remedial
• Nurani Raswindriati 3)
• Erwin Rijanto Slamet 2) & Recovery, serta Divisi-divisi
• Ratih Nurdiati
terkait
• Septian Hario Seto
• Dwita Suherlina
• Pradjoto
Komite Audit, Direktur Manajemen
• Nurani Raswindriati 3)
• Erwin Rijanto Slamet 2) Risiko, Divisi-Divisi Terkait serta Tim
• Septian Hario Seto Optimalisasi LaR
• Dwita Suherlina
• Pradjoto
Direktur Bisnis UMKM, Direktur
• Nurani Raswindriati 3)
• Erwin Rijanto Slamet 2) Layanan dan Jaringan, Direktur IT &
• Ratih Nurdiati
Operasi, Direktur Human Capital &
Kepatuhan dan Divisi-divisi terkait
• Septian Hario Seto
• Dwita Suherlina
• Pradjoto
Komite Audit, Direktur Human
• Nurani Raswindriati 3)
• Erwin Rijanto Slamet 2) Capital & Kepatuhan, Direktur IT &
• Ratih Nurdiati
Operasi, dan Divisi-divisi terkait
• Dwita Suherlina
15 29 November 2021 Evaluasi atas Laporan Pelaksanaan
Tugas Direktur Kepatuhan sampai
dengan Sementer 1 Tahun 2021.
• Pradjoto
Komite Audit, Direktur Human
• Nurani Raswindriati 3)
• Erwin Rijanto Slamet 2) Capital & Kepatuhan, Direktur IT &
• Septian Hario Setio Operasi, dan Divisi-divisi terkait
• Dwita Suherlina
Direktur Manajemen Risiko dan
16 22 Desember 2021 Penanganan Beban Risiko Operasional • Pradjoto
• Nurani Raswindriati 3)
• Erwin Rijanto Slamet 2) Divisi-divisi terkait
• Ratih Nurdiati
• Dwita Suherlina
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 16 Agustus 2021
3)
Menjabat sebagai anggota Independen KPR sejak tanggal 15 Juli 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
744
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2021, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan 16 (enam belas) rapat KPR baik rapat internal KPR
maupun rapat bersama Direktur terkait, divisi-divisi atau unit. Jumlah kehadiran masing-masing anggota KPR dalam
Rapat KPR adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko
Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Pradjoto
Ketua Komite/Wakil Komisaris
Utama/Komisaris Independen
16 16 100%
Joni Swastanto 1) Anggota/Komisaris 3 3 100%
Ratih Nurdiati Anggota/Komisaris 16 13 81,25%
Septian Hario Seto Anggota/Komisaris Independen 16 12 75%
Erwin Rijanto Slamet 2) Anggota/Komisaris Independen 8 8 100%
Dwita Suherlina Anggota Independen 16 16 100%
Nurani Raswindriati 3) Anggota Independen 8 8 100%
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 16 Agustus 2021
3)
Menjabat sebagai anggota Independen KPR sejak tanggal 15 Juli 2021
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko
Sepanjang tahun 2021, Komite Pemantau Risiko telah
melaksanakan seluruh program/Rencana Kerja yang
ditetapkan pada awal tahun 2021 dalam rangka membantu
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Mekanisme
pelaksanaan kegiatan/tugas KPR melalui:
• Pelaksanaan Rapat KPR termasuk dengan mengundang
Direktur terkait, divisi-divisi/unit-unit terkait;
• Mengikuti Rapat Dewan Komisaris dan Dewan
Komisaris bersama Direksi dalam agenda yang terkait
dengan pelaksanaan tugas KPR;
• Penelaahan/evaluasi/review di luar forum rapat.
Hasil Rapat KPR dan pemantauan, penelaahan/evaluasi/
review KPR tersebut disampaikan kepada Dewan
Komisaris sebagai laporan dan rekomendasi baik secara
tertulis maupun dalam forum Rapat Dewan Komisaris.
Selama tahun 2021 KPR telah melaksanakan 16 (enam
belas) kali rapat daring dan membuat 80 (delapan puluh)
review/evaluasi. Pelaksanaan kegiatan Komite Pemantau
Risiko tersebut secara umum meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Review dan rapat Tingkat Kesehatan Bank BNI,
Profil Risiko BNI, Profil Risiko Terintegrasi serta
Pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi BNI;
2. Rapat dan review pendalaman isu-isu utama Risiko
Operasional, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko
Stratejik, Risiko Reputasi, Risiko Kredit, Risiko Pasar
dan Risiko Likuiditas, Risiko Asuransi dan Risiko Intra
Grup;
3. Pelaksanaan tugas terkait perkreditan:
a. Rapat dan review Pendalaman kualitas kredit grup
debitur dan debitur-debitur besar BNI;
b. Rapat dan review dan Rapat mengenai
Perkembangan Penanganan Loan at Risk (LaR)
dan restrukturisasi kredit;
c. Rapat dan review konsultasi kredit yang disampaikan
Direksi kepada Dewan Komisaris;
d. Rapat dan review mengenai Pembahasan Recovery
atas Kredit Hapus Buku;
e. Review mengenai Laporan Batas Maksimum
Pemberian Kredit.
4. Review pengkinian Kebijakan Perkreditan Bank BNI
yang diusulkan Direksi kepada Dewan Komisaris;
5. Review Dokumen Rencana Aksi (Recovery Plan)
BNI 2021 dan Laporan Perkembangan Manajemen
Pemulihan Recovery Plan yang disampaikan Direksi
kepada Dewan Komisaris serta review mengenai
Pengkinian Dokumen Recovery Plan 2020 yang
diusulkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan;
6. Review Rencana Bisnis Bank BNI Tahun 2020-2022;
7. Rapat dan review Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT)
serta Strategi Anti Fraud yaitu:
a. Review Laporan-laporan Implementasi Program
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU dan PPT) serta Strategi Anti Fraud
yang disampaikan oleh Direksi;
b. Review mengenai Permohonan Persetujuan
Updating Kebijakan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT)
Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
745
c. Rapat penerapan APU PPT berbasis risiko berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan.
8. Review bersama Komite Audit dan Komite Tata Kelola Terintegrasi mengenai Pengajuan Persetujuan Kajian
Penguatan Permodalan Tier 1 BNI 2021;
9. Review mengenai Revisi Corporate Plan BNI Tahun 2019-2023;
10. Review Usulan Pengalihan Saham Hasil Pembelian Kembali (buy back);
11. Review mengenai Evaluasi atas Usulan Penggunaan Laba Bersih dan Dividend Pay Out Ratio;
12. Review Revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) 2021-2023.
Pengembangan Kompetensi Anggota Komite Pemantau Risiko
Sepanjang tahun 2021, Anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan
kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko
Nama
Pradjoto
Jabatan
Ketua Komite/Wakil
Komisaris Utama/Komisaris
Independen
Materi
Pengembangan
Kompetensi/
Pelatihan
Jenis
Pelatihan
dan
Penyelenggara
Waktu
dan Tempat
Pelaksanaan
Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada
bagian pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan
dalam Laporan Tahunan ini
Ratih Nurdiati Anggota/Komisaris Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada
bagian pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan
dalam Laporan Tahunan ini
Joni Swastanto 1) Anggota/Komisaris Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada
bagian pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan
dalam Laporan Tahunan ini
Septian Hario Seto
Erwin Rijanto Slamet 2)
Anggota/Komisaris
Independen
Anggota/Komisaris
Independen
Dwita Suherlina Anggota Independen BNI Sharing Session: Makro
Ekonomi – Indonesia
Economic Outlook
Nurani Raswindriati 3) Anggota Independen BNI Sharing Session: Makro
Ekonomi – Indonesia
Economic Outlook
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota KNR sejak tanggal 29 Maret 2021
2)
Menjabat sebagai anggota KPR sejak tanggal 16 Agustus 2021
3)
Menjabat sebagai anggota Independen KPR sejak tanggal 15 Juli 2021
Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada
bagian pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan
dalam Laporan Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada
bagian pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil Perusahaan
dalam Laporan Tahunan ini
Webinar, BNI
Corporate
University
Webinar, BNI
Corporate
University
Jakarta, 27 Agustus
2021
Jakarta, 27 Agustus
2021
Komite Tata Kelola Terintegrasi
Komite Tata Kelola Terintegrasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dibentuk dengan berpedoman dan
berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya dengan berpedoman kepada POJK
No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan serta Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-12/MBU/12/2012 tanggal 24 Agustus
2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-06/MBU/04/2021 tanggal 13 April 2021.
Dasar Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi
Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan di BNI didudukkan melalui Surat Keputusan
Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk No. KEP/006/DK/2015 tanggal 22 Juni 2015 tentang
Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi. Komite Tata Kelola Terintegrasi bersifat independen baik dalam
pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris Entitas
Utama.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
746
Piagam Komite Tata Kelola
Terintegrasi
Perseroan memiliki Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi
yang secara terus-menerus disempurnakan dan
diperbaharui sesuai dengan perkembangan/perubahan
peraturan hukum yang berlaku serta kondisi terkini.
Pembaharuan/penyempurnaan atas Piagam Komite
Pemantau Risiko BNI terakhir dilakukan pada tahun
2020, yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. KEP/049/DK/2020 tanggal 22 Oktober
2020 tentang Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi tersebut memuat
dasar hukum; pengertian; pembentukan dan struktur
komite; persyaratan anggota komite; keanggotaan
komite; tugas, tanggung jawab, dan wewenang komite;
pengangkatan, pemberhentian serta masa tugas anggota
komite; rapat komite, dan pelaporan.
Persyaratan Anggota Komite Tata
Kelola Terintegrasi
1. Persyaratan Umum
a. Memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik serta
pengalaman kerja yang cukup yang berhubungan
dengan tugas komite;
b. Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi
yang dapat menimbulkan dampak negatif dan
benturan kepentingan terhadap Lembaga Jasa
Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan BNI.
2. Persyaratan Kompetensi
a. Memiliki latar belakang pendidikan, kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman yang memadai di
bidang perbankan atau lembaga jasa keuangan
lainnya;
b. Mampu bekerja sama, memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan baik dan efektif, dan
menyediakan waktu cukup untuk melaksanakan
tugasnya;
c. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
memadai mengenai prinsip dan proses penerapan
Good Corporate Governance secara umum,
peraturan perundang-undangan di bidang
perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya,
khususnya yang berkaitan dengan aktivitas
operasional perbankan dan lembaga jasa keuangan
lainnya.
3. Persyaratan Independensi
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berasal
dari pihak independen:
a. Merupakan pihak di luar BNI yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan
Dewan Komisaris, Dewan Pengawas, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali Lembaga Jasa
Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan BNI,
atau hubungan dengan Lembaga Jasa Keuangan
dalam Konglomerasi Keuangan BNI yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen. Hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dimaksud sesuai dengan pengertian yang
ditetapkan Peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
b. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Lembaga Jasa Keuangan dalam
Konglomerasi Keuangan BNI.
Keanggotaan Komite Tata Kelola
Terintegrasi
1. Komite Tata Kelola Terintegrasi paling kurang terdiri
dari:
a. Seorang Komisaris Independen yang menjadi Ketua
pada salah satu komite pada Entitas Utama, sebagai
Ketua merangkap anggota;
b. Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk
dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam
Konglomerasi Keuangan BNI, sebagai anggota;
c. Seorang pihak independen sebagai anggota. Pihak
independen dapat berasal dari pihak independen
anggota Komite pada Entitas Utama;
d. Anggota Dewan Pengawas Syariah dari Lembaga
Jasa Keuangan yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasar prinsip Syariah dalam Konglomerasi
Keuangan BNI sebagai anggota, yang jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi
Keuangan BNI serta efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan tugas dari Komite Tata Kelola
Terintegrasi.
2. Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang
menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
sebagaimana dimaksud pada butir 1 huruf b di
atas disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi
Keuangan BNI serta efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi
dengan memperhatikan paling sedikit keterwakilan
masing-masing sektor jasa keuangan;
3. Keanggotaan Komisaris Independen pada Komite Tata
Kelola Terintegrasi sebagaimana dimaksud pada butir
1 huruf b di atas dapat berupa keanggotaan tetap dan
tidak tetap, sesuai dengan kebutuhan Konglomerasi
Keuangan BNI, dimana apabila diperlukan Entitas
Utama dapat menambah keanggotaan tidak tetap
Komisaris Independen dari Lembaga Jasa Keuangan
yang belum menjadi anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi;
4. Keanggotaan Komisaris Independen, pihak Independen
dan anggota Dewan Pengawas Syariah sebagaimana
dimaksud dalam butir 1 tersebut di atas pada Komite
Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan
BNI tidak diperhitungkan sebagai rangkap jabatan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
747
Tugas, Tanggung Jawab, dan
Wewenang Komite Tata Kelola
Terintegrasi
Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki tugas dan
tanggung jawab paling sedikit meliputi:
1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
paling sedikit melalui penilaian kecukupan
pengendalian intern, pelaksanaan fungsi kepatuhan
secara terintegrasi dan pelaksanaan Pedoman Tata
Kelola Terintegrasi.
Dalam melakukan evaluasi, Komite Tata Kelola
Terintegrasi memperoleh informasi berupa hasil
evaluasi atas pelaksanaan audit intern dan fungsi
kepatuhan masing-masing Lembaga Jasa Keuangan
dari anggota Dewan Komisaris masing-masing
Lembaga Jasa Keuangan yang menjadi anggota pada
Komite Tata Kelola Terintegrasi;
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Entitas Utama mengenai hasil evaluasi pelaksanaan
Tata Kelola Terintegrasi serta penyempurnaan
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
3. Melaksanakan tugas-tugas dari Dewan Komisaris
Entitas Utama untuk melakukan review dan evaluasi
atas materi yang terkait dengan tugas Komite Tata
Kelola Terintegrasi dan/atau tugas lainnya yang
ditetapkan oleh Dewan Komisaris Entitas Utama;
4. Melakukan evaluasi atas kesesuaian antara Kebijakan
Tata Kelola Terintegrasi dengan pelaksanaan kebijakan
tersebut dan memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris Entitas Utama mengenai kebijakan
Tata Kelola Terintegrasi dan implementasinya untuk
memastikan pengelolaan Tata Kelola Terintegrasi telah
dilakukan secara memadai;
5. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Tata Kelola
Terintegrasi wajib menyusun dan menyampaikan
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan kepada Dewan
Komisaris Entitas Utama untuk ditetapkan, yang
salinannya disampaikan oleh Dewan Komisaris Entitas
Utama kepada Direksi Entitas Utama untuk diketahui.
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Komite Tata Kelola Terintegrasi tersebut dilaporkan
kepada Dewan Komisaris Entitas Utama;
6. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi wajib
menjalankan tugas dengan baik dan menjaga
kerahasiaan atas seluruh dokumen, data, informasi,
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan Tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi
dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan
tugasnya.
Dalam menjalankan tugasnya membantu Dewan Komisaris
Entitas Utama, Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki
kewenangan sebagai berikut:
1. Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat meminta
penjelasan atau informasi yang diperlukan mengenai
karyawan, dana, aset, serta sumber daya lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya kepada
Lembaga Jasa Keuangan dalam konglomerasi
keuangan BNI, dengan tetap memperhatikan peraturan
yang berlaku. Komite wajib melaporkan secara tertulis
hasil penugasan tersebut kepada Dewan Komisaris
Entitas Utama;
2. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi berwenang
melakukan komunikasi secara langsung dengan pihakpihak
yang terkait dengan tugas-tugas Komite Tata
Kelola Terintegrasi;
3. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Tata Kelola
Terintegrasi dapat bekerja sama atau berkoordinasi
dengan Komite di bawah Dewan Komisaris Entitas
Utama lainnya, serta divisi-divisi/satuan/unit-unit kerja
yang relevan pada Entitas Utama atau pada Lembaga
Jasa Keuangan lainnya dalam Konglomerasi Keuangan
BNI.
Pengangkatan, Pemberhentian,
serta Masa Tugas Anggota Komite
Tata Kelola Terintegrasi
1. Ketua dan anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris
Entitas Utama;
2. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang
merupakan anggota Dewan Komisaris Entitas Utama,
atau Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Lembaga
Jasa Keuangan:
a. masa tugasnya adalah sama dengan masa
penunjukannya sebagai anggota Dewan Komisaris
atau Dewan Pengawas yang ditetapkan oleh RUPS;
b. berhenti dengan sendirinya apabila masa jabatannya
sebagai anggota Dewan Komisaris atau Dewan
Pengawas berakhir.
3. Masa jabatan anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
yang berasal dari pihak independen paling lama
adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu
kali selama 2 (dua) tahun masa jabatan sehingga total
masa jabatan anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
yang berasal dari pihak independen pada perseroan
maksimal selama 5 (lima) tahun dengan tidak
mengurangi hak Dewan Komisaris Entitas Utama untuk
memberhentikan anggota komite yang bersangkutan
sewaktu-waktu;
4. Dewan Komisaris Entitas Utama, dapat
memberhentikan sewaktu-waktu anggota Komite Tata
Kelola Terintegrasi jika dianggap tidak melaksanakan
tugasnya sebagai anggota komite sebagaimana yang
dituangkan dalam Surat Keputusan penunjukan/
pengangkatan anggota komite yang bersangkutan;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
748
5. Dalam hal anggota Dewan Komisaris Entitas Utama yang menjabat sebagai Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
berhenti dari jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris Entitas Utama, maka Ketua Komite wajib diganti oleh
anggota Dewan Komisaris Independen Entitas Utama lainnya yang menjadi Ketua pada salah satu Komite pada
Entitas Utama dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari;
6. Pemberhentian dan pengangkatan anggota Komite dilaporkan kepada RUPS.
Struktur, Keanggotaan, dan Keahlian Komite Tata Kelola Terintegrasi
Sepanjang tahun 2021, terdapat perubahan struktur dan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana
penjelasan tabel di bawah ini.
Struktur, Keanggotaan, dan Keahlian Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Nama Jabatan Periode Keterangan Keahlian
Agus Dermawan
Wintarto Martowardojo
Ketua
1 Januari-
31 Desember 2021
Askolani Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Susyanto Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Parikesit Suprapto Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Utang Ranuwijaya Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Rosa De Lima Dwi
Mutiari
Anggota
1 Januari-
31 Desember 2021
Eddy Siswanto Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Boyke Wibowo Mukiyat Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Bambang Setyogroho 1) Anggota 18 Januari-
31 Desember 2021
Indrayeti 2) Anggota 18 Januari-
31 Desember 2021
Komisaris Utama/Independen
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Komisaris PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
Komisaris PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
Komisaris Utama/Independen
PT BNI Life Insurance
Dewan Pengawas Syariah PT BNI
Life Insurance
Komisaris Utama/Independen
PT BNI Multifinance
Komisaris Independen
PT BNI Asset Management
Komisaris Utama/Independen
PT BNI Sekuritas
Pihak Independen
Pihak Independen
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 18 Januari 2021
2)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 18 Januari 2021
Ekonomi, Keuangan,
Perbankan
Ekonomi, Keuangan
Hukum
Economic Development
Ekonomi Syariah
Perbankan (Perkreditan)
Finance, Tax and
Accounting, Capital
Market, Pension Fund
Perbankan
Perbankan (Perkreditan)
Keuangan, Perbankan
Struktur, Keanggotaan, dan Keahlian Komite Tata Kelola Terintegrasi (Masa Keanggotaan Telah Berakhir pada 2021)
Nama Jabatan Periode Keterangan Keahlian
Max R. Niode 1) Anggota 1 Januari-1 Februari 2021 Komisaris Independen
PT Bank BNI Syariah
Hasanuddin 2) Anggota 1 Januari-1 Februari 2021 Dewan Pengawas Syariah
PT Bank BNI Syariah
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 1 Februari 2021
2)
Berhenti menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 1 Februari 2021
Hukum
Hukum Ekonomi
Syariah
Profil Komite Tata Kelola Terintegrasi
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Askolani
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
749
Susyanto
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Parikesit Suprapto
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
(Komisaris Utama/Independen PT BNI Life Insurance)
Lahir tahun 1951. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri (1980), Master (economic
development) dari Indiana University/USA (1990), Doktor (economic development) dari University of Notre Dame/USA (1995).
Menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak Desember 2018. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Indocement
Tunggal Perkasa Tbk (2001-2006), Komisaris PT Hutama Karya (2002-2007), Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk (2008-2010), Komisaris Utama PT Pusri (Persero) (2008-2012), Komisaris Utama PT Balai Pustaka (Persero) (2008-2012),
Komisaris PT Indosat (Persero) Tbk (2011), Komisaris PT Telkom (Persero) Tbk (2012-2014), Komisaris PT KPEI (2013-2016), Komisaris
Independen PT Bank Bukopin Tbk (2013-2018), Komisaris Utama PT BNI Life Insurance (2018-sekarang), Direktur Info Usaha Jasa
Keuangan Kementerian Negara BUMN/Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN (2000-2001), Direktur Restrukturisasi dan
Privatisasi, Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan (2001-2002), Asisten Deputi Restrukturisasi dan Privatisasi
Usaha Jasa Keuangan, Konstruksi dan lainnya (2002-2005), Staf Ahli Menteri Negara BUMN Bidang Kemitraan Usaha Kecil (2005-
2008), Deputi Bidang Usaha Perbankan dan Jasa Keuangan Kementerian Negara BUMN (2008-2010), Deputi Bidang Usaha Jasa
Kementerian Negara BUMN (2010-2012), Tenaga Perbantuan Menteri BUMN (2012-2014).
Utang Ranuwijaya
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
(Anggota Dewan Pengawas Syariah di PT BNI Life Insurance)
Lahir tahun 1958. Memperoleh gelar Sarjana Fakultas Syari’ah IAIN “SGD” Bandung (1984), gelar Sarjana (S2) IAIN “Syahid” Jakarta
(1992) dan gelar Sarjana (S3) IAIN “Syahid” Jakarta (1998).
Menjadi Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi BNI sejak Januari 2017. Sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah dan
Ekonomi Islam IAIN “SMH” Banten (2011-2015), Direktur Pasca Sarjana IAIN SMH Banten (2015-2017).
Rosa De Lima Dwi Mutiari
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
(Komisaris Utama/Independen PT BNI Multifinance)
Lahir tahun 1956. Memperoleh gelar Sarjana (S1) Bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Diponegoro (1980) dan gelar Sarjana
(S2) Sekolah Ilmu Ekonomi IPWI (1995).
Menjadi Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi BNI sejak Oktober 2016. Sebelumnya menjabat berbagai posisi jabatan dari tahun
2004 dengan posisi terakhir sebagai Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah pada PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. (2012-2014), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Indonesian Profesional Certification Authority), Asesor Kompetensi di Lembaga
Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) (2012-sekarang), Tenaga Pengajar dan Konsultan Perkreditan pada BNI Corporate University
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2014-sekarang).
Eddy Siswanto
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
(Komisaris Independen PT BNI Asset Management)
Lahir tahun 1956. Lulus sebagai Sarjana Accounting di Universitas Sumatera Utara - Medan (1982) dan memperoleh gelar Master
Finance and Banking di Universitas Gadjah Mada - Yogyakarta (1993). Memiliki tax brevet A, B, dan C serta sertifikasi Pasar Modal WMI
serta pernah memperoleh WPPE dan WPEE.
Menjadi Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak September 2017. Sebelumnya berkarier di BNI Group sejak tahun 1982. Pada
tahun 2001-2010 menjabat sebagai Akuntan di Divisi Keuangan PT BNI Sekuritas (2001-2004), Direktur Investasi di Dana Pensiun BNI
(2004-2006), Pemimpin Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2006-2009),
Direktur Utama di PT BNI Sekuritas (2009-2010), dan Direktur Utama di PT Tri Handayani Utama (Perusahaan Anak Dana Pensiun
BNI) (2011-Desember 2018).
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
750
Boyke Wibowo Mukiyat
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
(Komisaris Utama/Komisaris Independen PT BNI Sekuritas)
Lahir tahun 1958. Meraih gelar sarjana manajemen dari Universitas Indonesia tahun 1993.
Menjadi Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak 17 November 2020. Sebelumnya menjabat berbagai posisi strategis, antara
lain merangkap jabatan sebagai Komisaris Utama PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (sekarang) dan Komisaris Utama/Komisaris
Independen PT BNI Sekuritas (2020-sekarang), Komisaris Independen PT Indika Energy Tbk. (2016-2020), Presiden Komisaris PT
Rukun Raharja Tbk. (2014-2019), Presiden Direktur PT Truba Jaya Engineering (2014-2018), Presiden Komisaris PT Jakarta Propertindo
(2015-2016), Komisaris PT Pertamina EP Cepu (2014-2015), Presiden Direktur PT Perusahaan Pengelola Aset (2008-2013), Presiden
Direktur PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (2006-2008), Presiden Komisaris PT Bahana TCW Investment Management (2003-
2009), Komisaris PT Bahana Artha Ventura (2003-2009), Direktur PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (2001-2006), Presiden
Komisaris PT Bahana Securities (2001-2003), Presiden Direktur PT Niaga Asset Management (1999-2001), Direktur Investasi PT Niaga
Asset Management (1997-2001).
Bambang Setyogroho
Anggota Independen Komite Tata Kelola Terintegrasi
Lahir tahun 1958. Memperoleh gelar S1 Bidang Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran (1985), dan gelar S2 Bidang Administrasi Bisnis,
Universitas Indonesia (2001).
Menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sejak tanggal 18
Januari 2021. Sebelumnya menjabat Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit pada PT Sarana Multi Infrastructure (Persero)
(2014-2017), pengalaman di perbankan sejak 1990 yaitu di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Dagang Negara (Persero)
dengan berbagai posisi diantaranya yaitu EVP Corporate Banking, SVP Commercial Risk, SVP Central Operations Group, VP Corporate
Credit Risk Management Group dan RM Corporate & Commercial Credit.
Indrayeti
Anggota Independen Komite Tata Kelola Terintegrasi
Lahir tahun 1972. Memperoleh gelar S1 Bidang Ekonomi Akuntansi, Universitas Trisakti (1995), dan gelar S2 Master of Commerce,
University of New South Wales, Australia (2000).
Menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sejak tanggal 18
Januari 2021. Sebelumnya menjabat sebagai Adviser Financial Services (2020-sekarang), Komite Pemantau Manajemen Risiko dan
Komite Tata Kelola Terintegrasi PT Bank BRI (Persero) Tbk (2014-2019).
Profil Komite Tata Kelola Terintegrasi (Masa Keanggotaan Telah Berakhir pada 2021)
Max R. Niode
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Komisaris Independen PT Bank BNI Syariah (Periode 1 Januari-1 Februari 2021)
Lahir tahun 1957. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Hasanuddin Makassar (1983) dan gelar Magister Hukum dari
Universitas Indonesia, Jakarta (1999).
Menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak Juni 2019. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Asuransi Tri Pakarta
(2014-2015), Pemimpin Satuan Pengawasan Internal (Internal Audit) BNI (2011-2014), Pemimpin Divisi Hukum Bank BNI (2004-2011),
Komisaris Utama PT Swadharma Surya Finance (2003-2006), dan Komisaris PT Swadharma Surya Finance (2000-2003).
Hasanuddin
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Komisaris Independen PT Bank BNI Syariah (Periode 1 Januari-1 Februari 2021)
Lahir tahun 1961. Memperoleh gelar Sarjana Muda Fakultas Syariah dari Universitas Islam Tribhakti, Kediri tahun 1985, Sarjana Fakultas
Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN- sekarang UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta tahun 1998, dan telah menyelesaikan program
Doktor pada tahun 2008 dalam studi Pengkajian Syariah dari universitas yang sama.
Menjadi Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi BNI sejak Januari 2017. Menjabat sebagai anggota Tim Ahli LPPOM - MUI tahun
2006, hingga saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional (BPH - DSN) MUI. Aktif dalam
kegiatan akademik dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah IIQ, Jakarta tahun 1993 - 1997 dan 1999 - 2002 serta menjadi
dosen Hukum Islam di UIN dan IIQ hingga saat ini.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
751
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola
Terintegrasi
Per 31 Desember 2021, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
adalah sebagai berikut:
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Nama Jabatan Periode Pendidikan Pengalaman Kerja
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Ketua
1 Januari-
31 Desember 2021
Askolani Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Susyanto Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Parikesit Suprapto Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Utang Ranuwijaya Anggota 1 Januari-
31 Desember 2020
Riwayat pendidikan
beliau dapat dilihat pada
bagian keberagaman
komposisi Dewan
Komisaris.
Riwayat pendidikan
beliau dapat dilihat pada
bagian keberagaman
komposisi Dewan
Komisaris.
Riwayat pendidikan
beliau dapat dilihat pada
bagian keberagaman
komposisi Dewan
Komisaris.
• S1 Bidang Ekonomi
• S2 Bidang Economic
Development
• S3 Bidang Economic
Development
• S1 Bidang Peradilan
Agama
• S2 Bidang Studi Islam
• S3 Bidang Studi Islam
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman komposisi
Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman komposisi
Dewan Komisaris
Riwayat pengalaman kerja beliau dapat
dilihat pada bagian keberagaman komposisi
Dewan Komisaris
• Komisaris PT Indocement Tunggal
Perkasa Tbk
• Komisaris PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
• Komisaris Utama PT Pusri (Persero)
• Komisaris PT Indosat (Persero) Tbk
• Komisaris PT Telkom (Persero) Tbk
• Komisaris PT KPEI
• Komisaris Independen PT Bank Bukopin
Tbk
• Direktur Analisis Info Usaha Jasa
Keuangan Kementerian Negara
BUMN/Badan Penanaman Modal dan
Pembinaan BUMN
• Direktur Restrukturisasi dan Privatisasi,
Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN,
Departemen Keuangan
• Asisten Deputi Restrukturisasi dan
Privatisasi Usaha Jasa Keuangan,
Konstruksi dan lainnya
• Staf Ahli Menteri Negara BUMN Bidang
Kemitraan Usaha Kecil
• Deputi Bidang Usaha Perbankan dan
Jasa Keuangan Kementerian Negara
BUMN
• Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian
Negara BUMN
• Direktur Pascasarjana IAIN SMH Banten
• Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi
Islam IAIN “SMH” Banten
• Ketua MUI Pusat 2020-2025
• Pengurus Pleno Dewan Syari’ah Nasional
2020-2025
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
752
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Nama Jabatan Periode Pendidikan Pengalaman Kerja
Rosa De Lima Dwi
Mutiari
Anggota
1 Januari-
31 Desember 2021
Eddy Siswanto Anggota 1 Januari-
31 Desember 2021
Boyke Wibowo
Mukiyat
Anggota
1 Januari-
31 Desember 2021
• S1 Bidang Ekonomi
Perusahaan
• Magister (S2) Sekolah
Ilmu Ekonomi IPWI
• S1 Bidang Accounting
• S2 Bidang Finance
and Banking
• Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi
Pemerintah pada PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk.
• Pemimpin Divisi Korporasi 1 pada
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
• Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(Indonesian Profesional Certification
Authority)
• Asesor Kompetensi di Lembaga
Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP)
• Tenaga Pengajar dan Konsultan
Perkreditan pada BNI Corporate
University PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
• Direktur Utama PT Tri Handayani Utama
(Anak Perusahaan Dana Pensiun BNI)
• Direktur Utama PT BNI Sekuritas
• Pemimpin Divisi Penganggaran &
Pengendalian Keuangan PT BNI
(Persero) Tbk
• Direktur Investasi di Dana Pensiun BNI
• Akuntan di Divisi Keuangan PT BNI
Sekuritas
S1 Bidang Manajemen • Komisaris Utama PT Krakatau Industrial
Estate Cilegon
• Komisaris Utama/Komisaris Independen
PT BNI Sekuritas
• Komisaris Independen PT Indika Energy
Tbk.
• Presiden Komisaris PT Rukun Raharja
Tbk.
• Presiden Direktur PT Truba Jaya
Engineering
• Presiden Komisaris PT Jakarta
Propertindo
• Komisaris PT Pertamina EP Cepu
• Presiden Direktur
PT Perusahaan Pengelola Aset
• Presiden Direktur PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia
• Presiden Komisaris PT Bahana TCW
Investment Management
• Komisaris PT Bahana Artha Ventura
• Direktur PT Bahana Pembinaan Usaha
Indonesia
• Presiden Komisaris PT Bahana Securities
• Presiden Direktur PT Niaga Asset
Management
• Direktur Investasi PT Niaga Asset
Management
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
753
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Nama Jabatan Periode Pendidikan Pengalaman Kerja
Bambang
Setyogroho 1)
Indrayeti 2)
Anggota
Independen
Anggota
Independen
18 Januari-
31 Desember 2021
18 Januari-
31 Desember 2021
• S1 Bidang Teknik
Geologi
• S2 Bidang
Administrasi Bisnis
• S1 Bidang Ekonomi
Akuntasi
• S2 Master of
Commerce
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 18 Januari 2021
2)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 18 Januari 2021
• Komisaris Independen dan Ketua Komite
Audit pada PT Sarana Multi Infrastucture
(Persero) (2014-2017)
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan
berbagai posisi diantaranya yaitu EVP
Corporate Banking, SVP Commercial
Risk, SVP Central Operations Group,
VP Corporate Credit Risk Management
Group
• PT Bank Dagang Negara (Persero) dan
PT Bank Mandiri (Persero)
• Adviser Financial Services
(2020-sekarang)
• Komite Pemantau Manajemen Risiko dan
Komite Tata Kelola Terintegrasi PT Bank
BRI (Persero) Tbk (2014-2019)
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi (Masa Keanggotaan Telah
Berakhir pada 2021)
Nama Jabatan Periode Pendidikan Pengalaman Kerja
Max R. Niode 1) Anggota 1 Januari-1 Februari
2021
• S1 Hukum (Perdata)
• S2 Hukum (Ilmu
Hukum)
• Advisor Law Firm Rahmad Irwan
and Partners
• Komisaris PT Asuransi Tri Pakarta
• Pemimpin Satuan Pengawasan
Internal (Internal Audit) BNI
• Anggota Dewan Pengawas Dana
Pensiun Bank BNI
• Pemimpin Divisi Hukum BNI
• Pemimpin Sentra Kredit Menengah
Bandung Bank BNI
• Komisaris Utama PT Swadharma
Surya Finance
• Komisaris PT Swadharma Surya
Finance
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
754
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi (Masa Keanggotaan Telah
Berakhir pada 2021)
Nama Jabatan Periode Pendidikan Pengalaman Kerja
Hasanuddin 2) Anggota 1 Januari-1 Februari
2021
• Sarjana Muda
Fakultas Syariah dari
Universitas Islam
Tribhakti
• Sarjana Fakultas
Syariah, Institut
Agama Islam Negeri
IAIN (sekarang UIN)
• Magister Agama
dalam studi
Pengkajian Islam
(konsentrasi syariah)
dari UIN Syarif
Hidayatullah
• Doktor dalam studi
Pengkajian Islam
(konsentrasi syariah)
dari UIN Syarif
Hidayatullah
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 1 Februari 2021
2)
Berhenti menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 1 Februari 2021
• Ketua Dewan Pengawas Syariah di
PT Bank BNI Syariah,
PT Toyota Astra Finance Services
(Unit Usaha Syariah, PT Trimegah
Asset Management (Reksa Dana
Syariah), PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero) (Unit Usaha
Syariah)
• Anggota Dewan Pengawas Syariah
pada Unit Usaha Syariah Bank
Danamon
• Wakil Ketua Badan Pelaksana
Harian Dewan Syariah Nasional
(BPH – DSN) MUI
• Tenaga pengajar bidang Hukum
Islam di UIN dan IIQ
• Dekan Fakultas Syariah LIQ,
Jakarta
• Anggota Tim Ahli LPPOM - MUI
Anggota Komite Akuntansi Syariah
(KAS) – IAI
• Anggota Tim Kerja KPJKS OJK
• Anggota Tim Pengembangan
Pasar Modal Syariah Bursa Efek
Indonesia (BEI)
• Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI
Independensi Komite Tata Kelola Terintegrasi
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi memberikan penilaian secara wajar dan seimbang terhadap seluruh kondisi
yang relevan dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau pihak lain dalam menyampaikan pendapatnya.
Independensi Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Aspek
Independensi
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Askolani
Susyanto
Parikesit
Suprapto
Utang
Ranuwijaya
Rosa De
Lima Dwi
Mutiari
Eddy
Siswanto
Boyke
Wibowo
Mukiyat
Bambang
Setyogroho 1) Indrayeti 2)
Tidak memiliki
hubungan
keuangan
dengan Dewan
Komisaris dan
Direksi
Tidak memiliki
hubungan
kepengurusan
di perusahaan,
anak
perusahaan,
maupun
perusahaan
afiliasi
Tidak memiliki
hubungan
kepemilikan
saham di
perusahaan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
755
Independensi Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Aspek
Independensi
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Askolani
Susyanto
Parikesit
Suprapto
Utang
Ranuwijaya
Rosa De
Lima Dwi
Mutiari
Eddy
Siswanto
Boyke
Wibowo
Mukiyat
Bambang
Setyogroho 1) Indrayeti 2)
Tidak memiliki
hubungan
keluarga
dengan Dewan
Komisaris,
Direksi, dan/
atau sesama
anggota Komite
Tata Kelola
Terintegrasi
Tidak menjabat
sebagai
pengurus partai
politik, pejabat
dan pemerintah
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 18 Januari 2021
2)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegras sejak tanggal 18 Januari 2021
Independensi Komite Tata Kelola Terintegrasi (Masa Keanggotaan Telah Berakhir pada 2021)
Aspek Independensi Max R. Niode 1) Hasanuddin 2)
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun
perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan
saham di perusahaan
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau sesama
anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 1 Februari 2021
2)
Berhenti menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 1 Februari 2021
Rapat Komite Tata Kelola
Terintegrasi
1. Komite Tata Kelola Terintegrasi harus melaksanakan
rapat paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester;
2. Rapat Tata Kelola Terintegrasi hanya dapat dilaksanakan
apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu
per seratus) dari jumlah anggota;
3. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dipimpin oleh
Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi atau anggota
Komite Tata Kelola Terintegrasi yang paling senior
apabila Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
berhalangan hadir;
4. Jika dipandang perlu, Komite Tata Kelola Terintegrasi
dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan
agenda/pembahasan rapat untuk hadir dalam Rapat
Komite Tata Kelola Terintegrasi;
5. Rapat komite wajib dihadiri oleh masing-masing
Komisaris Independen dari Lembaga Jasa Keuangan
dalam Konglomerasi Keuangan BNI yang menjadi
anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi. Dalam hal
Komisaris independen yang bersangkutan tidak dapat
menghadiri rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi, maka
Komisaris lain yang bukan merupakan anggota Komite
Tata Kelola Terintegrasi atau pejabat pada Lembaga
Jasa Keuangan yang bersangkutan dapat diminta
untuk menghadiri rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
dengan mengisi daftar hadir rapat, tetapi tidak dihitung
dalam kuorum kehadiran dan pengambilan jumlah
suara untuk mencapai keputusan dalam rapat tersebut;
6. Keputusan rapat Komite dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat;
7. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat,
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara
terbanyak. Keputusan rapat dianggap sah apabila
disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah
anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang hadir.
Pengaturan hak suara anggota Komite menganut
prinsip 1 (satu) orang 1 (satu) suara;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
756
8. Rapat Komite dapat dilaksanakan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik
lainnya;
9. Hasil rapat Komite wajib dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang
hadir dan didokumentasikan secara baik;
10. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat
beserta alasan perbedaan pendapat;
11. Kehadiran anggota Komite dalam rapat dilaporkan dalam laporan triwulanan dan laporan tahunan komite.
Pelaksanaan Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
Selama tahun 2021 Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melakukan 6 (Enam) kali rapat dengan agenda dan peserta
rapat sebagai berikut:
Agenda Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
1. 20 Januari 2021 • Kinerja Keuangan Perusahaan Anak per Desember 2020
• Rencana Strategi Bisnis Perusahaan Anak Tahun 2021
2. 23 Maret 2021 • Hasil Self Assessment Pelaksanaan Budaya Kepatuhan oleh
Masing-Masing Perusahaan Anak
• Evaluasi Efektivitas Strategi Anti Fraud pada Konglomerasi
Keuangan BNI
• Pelaksanaan Action Plan Perbaikan Root Cause
Manajemen Risiko Terintegrasi termasuk Perbaikan Sistem
Informasi Manajemen Risiko Terintegrasi
3. 25 Mei 2021 • Perbaikan kualitas dan jumlah auditor pada Perusahaan
Anak
• Evaluasi efektivitas sistem pengendalian internal
terintegrasi
• Hasil audit intern Perusahaan Anak dan tindak lanjutnya
4. 18 Agustus 2021 • Evaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan terintegrasi
Semester I/2021
• Evaluasi Tata Kelola, struktur, proses, dan hasil terintegrasi
Semester I/2021
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Askolani
• Parikesit Suprapto
• Max R. Niode
• Rosa De Lima Dwi Mutiari
• Eddy Siswanto
• Boyke Wibowo Mukiyat
• Bambang Setyogroho
• Indrayeti
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Askolani
• Susyanto
• Parikesit Suprapto
• Utang Ranuwijaya
• Rosa De Lima Dwi Mutiari
• Eddy Siswanto
• Boyke Wibowo Mukiyat
• Bambang Setyogroho
• Indrayeti
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Askolani
• Susyanto
• Parikesit Suprapto
• Rosa De Lima Dwi Mutiari
• Eddy Siswanto
• Boyke Wibowo Mukiyat
• Bambang Setyogroho
• Indrayeti
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Askolani
• Susyanto
• Parikesit Suprapto
• Utang Ranuwijaya
• Rosa De Lima Dwi Mutiari
• Eddy Siswanto
• Boyke Wibowo Mukiyat
• Bambang Setyogroho
• Indrayeti
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
757
Agenda Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
5. 27 Oktober 2021 • Review Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
• Presentasi Anggota Pihak Independen: Rencana Kerja
Komite Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2022
6. 22 Desember 2021 • Evaluasi kecukupan fungsi pengendalian intern dan fungsi
kepatuhan di Perusahaan Anak
• Evaluasi Bancassurance dan Reksadana yang diterbitkan
BNI Life Insurance (Perusahaan Anak)
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Askolani
• Susyanto
• Parikesit Suprapto
• Utang Ranuwijaya
• Rosa De Lima Dwi Mutiari
• Eddy Siswanto
• Boyke Wibowo Mukiyat
• Bambang Setyogroho
• Indrayeti
• Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo
• Askolani
• Susyanto
• Parikesit Suprapto
• Rosa De Lima Dwi Mutiari
• Eddy Siswanto
• Bambang Setyogroho
• Indrayeti
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
Sepanjang tahun 2021 Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan 6 (enam) kali rapat dengan tingkat
kehadiran anggota sebagai berikut:
Tingkat Kehadiran Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Nama Jabatan Periode Total Rapat Jumlah Rapat Persentase
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Ketua 1 Januari-31 Desember 2021 6 6 100%
Askolani Anggota 1 Januari-31 Desember 2021 6 6 100%
Susyanto Anggota 1 Januari-31 Desember 2021 6 5 83%
Parikesit Suprapto Anggota 1 Januari-31 Desember 2021 6 6 100%
Utang Ranuwijaya Anggota 1 Januari-31 Desember 2021 6 3 50%
Rosa De Lima Dwi
Mutiari
Anggota 1 Januari-31 Desember 2021 6 6 100%
Eddy Siswanto Anggota 1 Januari-31 Desember 2021 6 6 100%
Boyke Wibowo
Mukiyat
Bambang Setogroho 1)
Indrayeti 2)
Anggota 1 Januari-31 Desember 2021 6 5 83%
Anggota
Independen
Anggota
Independen
18 Januari-31 Desember 2021 6 6 100%
18 Januari-31 Desember 2021 6 6 100%
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 18 Januari 2021
2)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 18 Januari 2021
Tingkat Kehadiran Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi (Masa Keanggotaan Telah Berakhir pada 2021)
Nama Jabatan Periode Total Rapat Jumlah Rapat Persentase
Max R. Niode 1) Anggota 1 Januari-1 Februari 2021 1 1 100%
Hasanuddin 2) Anggota 1 Januari-1 Februari 2021 1 0 0%
Keterangan:
1)
Berhenti menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 1 Februari 2021
2)
Berhenti menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 1 Februari 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
758
Laporan Singkat Pelaksanaan
Kegiatan Komite Tata Kelola
Terintegrasi Tahun 2021
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
di tahun 2021, Komite Tata Kelola Terintegrasi telah
melakukan aktivitas dan memberikan saran/rekomendasi
atas aktivitas sebagai berikut:
1. Melakukan review dan membahas kinerja Perusahaan
Anak berikut strategi pengembangan Perusahaan
Anak sejalan dengan visi PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk menjadi lembaga keuangan yang
unggul dalam layanan dan kinerja sehingga corporate
plan Perusahaan Anak terintegrasi dengan corporate
plan Perusahaan Induk;
2. Mendorong dan memberikan saran untuk peningkatan
pelaksanaan sinergi Perusahaan Anak sebagai bagian
dari BNI Group, diantaranya sinergi dalam kerja sama
pembiayaan, sharing informasi know your customer,
eksplorasi produk-produk baru yang prospektif dan
optimalisasi peluang bisnis dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk sebagai Perusahaan Induk;
3. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris atas penerapan Tata Kelola
Terintegrasi meliputi evaluasi kecukupan pengendalian
intern terintegrasi; evaluasi pelaksanaan fungsi
kepatuhan terintegrasi; pelaksanaan manajemen risiko
terintegrasi; implementasi pelaksanaan Pedoman
Tata Kelola Terintegrasi, dan pencapaian kinerja
Perusahaan Anak;
4. Melakukan evaluasi dan memberikan saran atas
penerapan Strategi Anti Fraud dan Pelaksanaan
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU-PPT) di seluruh anggota Konglomerasi
Keuangan BNI;
5. Melakukan review dan merekomendasikan pengkinian
Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi, Kebijakan
Manajemen Risiko Terintegrasi dan Manajemen
Permodalan Terintegrasi;
6. Melakukan evaluasi dan memberikan saran
terhadap kecukupan metodologi dan permasalahan
pengendalian internal terintegrasi berdasarkan hasil
audit pada Entitas Utama dan Perusahaan Anak;
7. Melakukan evaluasi dan memberikan saran terhadap
penyusunan profil risiko terintegrasi, risk appetite
terintegrasi, dan limit seluruh eksposur terintegrasi;
8. Mendorong percepatan dan memberikan saran agar
BNI Incorporated berjalan dengan baik sehingga
berdampak pada profitability masing-masing
Perusahaan Anak diiringi dengan manajemen risiko
dan pengendalian internal yang memadai, pemenuhan
sumber daya manusia yang berkualitas, serta Tata
Kelola yang Baik;
9. Membahas dan merekomendasikan penyelesaian
permasalahan Tata Kelola yang terjadi di Perusahaan
Anak dan perbaikan fungsi kepatuhan terintegrasi;
10. Melakukan review dan memastikan Laporan Tata
Kelola Terintegrasi kepada Otoritas Jasa Keuangan
telah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
pelaksanaan Tata Kelola terintegrasi serta memastikan
atas kelemahan yang ada telah dibuat action plan/
langkah-langkah perbaikan;
11. Menyusun laporan Evaluasi Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi beserta rekomendasi perbaikan kepada
Dewan Komisaris;
12. Melakukan review dan pemantauan bulanan terhadap
financial performance Perusahaan Anak dalam rangka
pencapaian target bisnis sebagai salah satu hasil dari
Tata Kelola Terintegrasi;
13. Melakukan review dan memberikan saran terhadap
revisi RBB BNI 2021 dan RBB 2022 untuk mendapat
persetujuan Dewan Komisaris;
14. Meningkatkan komitmen bersama bagi semua
komisaris Perusahaan Anak dan seluruh anggota
Komite Tata Kelola Terintegrasi bahwa dalam
melakukan pengawasan harus berdasarkan pada
konteks risiko terhadap entitas utama;
15. Melakukan pemantauan dan memastikan hasil
temuan OJK dan audit internal pada Entitas Utama
dan Perusahaan Anak telah ditindaklanjuti serta
memberikan saran perbaikan-perbaikan terkait
sumber daya manusia, kebutuhan database,
kelengkapan aturan diantaranya terkait benturan
kepentingan pada Perusahaan Anak;
16. Memastikan Perusahaan Anak telah mengantisipasi
adanya perubahan kondisi eksternal yaitu gejolak nilai
tukar rupiah serta era digital yang saat ini menjadi
tren dan berkembang di masyarakat;
17. Melakukan review efektivitas dan memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas
pengendalian internal terintegrasi dan hasil audit
pada Perusahaan Anak;
18. Melakukan review dan pengkinian Piagam Komite Tata
Kelola Terintegrasi sesuai perkembangan pelaksanaan
tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi;
19. Melaporkan pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola
Terintegrasi setiap triwulan kepada Dewan Komisaris;
20. Menyusun program kerja Komite Tata Kelola
Terintegrasi tahun 2022 dengan fokus: meningkatkan
kualitas fungsi kepatuhan terintegrasi, meningkatkan
kualitas pengendalian intern terintegrasi,
meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko
terintegrasi, memantau efektivitas hasil tata kelola
terintegrasi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
759
Pengembangan Kompetensi Komite Tata Kelola Terintegrasi
Sepanjang tahun 2021, Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Perseroan telah mengikuti berbagai program
peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Pengembangan Kompetensi Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Nama Jabatan Periode
Agus Dermawan
Wintarto
Martowardojo
Ketua
1 Januari-
31 Desember
2021
Askolani Anggota 1 Januari-
31 Desember
2021
Susyanto Anggota 1 Januari-
31 Desember
2021
Parikesit Suprapto Anggota 1 Januari-
31 Desember
2021
Materi
Pengembangan
Kompetensi/
Pelatihan
Waktu dan
Tempat
Pelaksanaan
(Online)
Jenis
Pelatihan dan
Penyelenggara
Pengembangan Kompetensi Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat dilihat
pada bagian pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil
Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat dilihat
pada bagian pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil
Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini
Pengembangan Kompetensi Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat dilihat
pada bagian pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Bab Profil
Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini
1. Claim Risk
Management:
Mengidentifikasi dan
Mencegah Kerugian
Perusahaan Asuransi
akibat Kejahatan
dan Mafia Asuransi,
serta Meminimalkan
Kerugian akibat Klaim
yang Tidak Benar
2. Antisipasi Risiko
Megashift terhadap
Pasar Industri
Asuransi di Indonesia
3. Expatriates/
Executives
Development
Program Webinar
Series
4. Member Gathering &
International Webinar
"Amplifying Business
Resilience with Digital
Technology: Exploit
the Opportunity &
Manage the Risk"
5. Machine Learning
With Supercomputer:
Case Of Financial
Service
28 Januari 2021 ITIKAD AKADEMI
25 Februari 2021 ITIKAD AKADEMI
12 Maret 2021 ISEA
31 Maret 2021 IRMAPA
7 Apil 2021 AAMAI
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
760
Pengembangan Kompetensi Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Nama Jabatan Periode
Utang Ranuwijaya Anggota 1 Januari-
31 Desember
2021
Materi
Pengembangan
Kompetensi/
Pelatihan
6. Virtual Hands-On
Workshop on Big
Data Analytics in
Financial Services
Using DGX
7. Indonesia Insurance
2022: Risk &
Opportunity from
Macroeconomics,
Pandemic COVID-19,
and Insurance 4.0
8. Evaluasi Manajemen
Risiko dan Dasar
Teknis Aktuaria pada
Perusahaan Asuransi
1. Sertifikasi Kompetensi
“Sharia Supervisor
oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi
Majelis Ulama
Indonesia Bidang
Ekonomi Syariah
2. Webinar Workshop
Pra-Ijtima Sanawi
(Annual Meeting)
Dewan Pengawas
Syariah Tahun 2021
– Bidang Perbankan
Syariah
3. Webinar Workshop
Pra-Ijtima Sanawi
(Annual Meeting)
Dewan Pengawas
Syariah Tahun 2021 –
Bidang Perasuransian
dan Dana Pensiun
Syariah
4. Webinar Sosialisasi
POJK No. 44/
POJK.05/2020 bagi
DPS Perusahaan
Anggota AASI
Waktu dan
Tempat
Pelaksanaan
(Online)
7 April 2021 AAMAI
Jenis
Pelatihan dan
Penyelenggara
31 Agustus 2021 ITIKAD AKADEMI
25 September 2021 ITIKAD AKADEMI
02 Juni 2021 Badan Nasional Sertifikasi
Profesi
4-5 Oktober 2021 DSN – MUI
4 & 7 Oktober 2021 DSN – MUI
8 Desember 2021 AASI
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
761
Pengembangan Kompetensi Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2021
Nama Jabatan Periode
Rosa De Lima Dwi
Mutiari
Anggota
1 Januari-
31 Desember
2021
Eddy Siswanto Anggota 1 Januari-
31 Desember
2021
Boyke Wibowo
Mukiyat
Bambang
Setyogroho 1)
Indrayeti 2)
Anggota
Anggota
Independen
Anggota
Independen
1 Januari-
31 Desember
2021
18 Januari-
31 Desember
2021
18 Januari-
31 Desember
2021
Materi
Pengembangan
Kompetensi/
Pelatihan
1. Penguatan Peran
Direksi & Dewan
Komisaris Penyedia
Jasa Keuangan
Non-Bank dalam
Menunjang Efektivitas
Penerapan Program
APU-PPT
2. Bertumbuh di
tengah Pandemi
(Multifinance 2021)
3. Keuangan
Berkelanjutan
Pemulihan Ekonomi
Nasional
4. Memahami dan
Mencegah Fraud
dan Tindak Pidana
Korupsi bagi
Lembaga Pembiayaan
5. Arah Perkembangan
Perbankan Indonesia
Tahun 2022 Ditengah
Upaya Menuju
Digitalisasi Perbankan
How Indonesia's
Financial Institutions &
Shakeholders Respond
to Climate-Related
Financial Risks
Engagement Program -
Stronger Together with
RACE
Kelengkapan Identifikasi
TKM Pasar Modal -
PPATK
BNI Sharing Session:
Makro Ekonomi –
Indonesia Economic
Outlook
Market Outlook 2022:
Indonesia Towards 2022-
Economic Recovery
Stability or Growth?
BNI Sharing Session:
Makro Ekonomi –
Indonesia Economic
Outlook
BNI Sharing Session:
Makro Ekonomi –
Indonesia Economic
Outlook
Waktu dan
Tempat
Pelaksanaan
(Online)
Jenis
Pelatihan dan
Penyelenggara
9 Februari 2021 Webinar untuk Direksi &
Dewan Komisaris, OJK
23 Februari 2021 Webinar untuk Direktur,
Komisaris, Pemegang
Saham Pengendali dan
Dewan Pengawas Syariah,
APPI
15 Juni 2021 Webinar, LPPI
2 November 2021 Sosialisasi, OJK
8 Desember 2021 Webinar, FKDKP
18 Februari 2021 LPPI
Keterangan:
1)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 18 Januari 2021
2)
Menjabat sebagai anggota independen Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 18 Januari 2021
10 April 2021 Inpiring KITA
26 November 2021 Internal
(RCD-APUPPT)
27 Agustus 2021 Webinar, BNI Corporate
University
9 Desember 2021 Webinar, BNI Corporate
University
27 Agustus 2021 Webinar, BNI Corporate
University
27 Agustus 2021 Webinar, BNI Corporate
University
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
762
Organ Pendukung Direksi
Sekretaris Perusahaan
Perseroan sebagai badan hukum merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan
pelaksanaannya. Dalam hal ini, Perseroan perlu mengelola
modalnya dengan baik yang didasarkan melalui
mekanisme tata kelola perusahaan yang baik. Diharapkan
dengan pelaksanaan tata kelola tersebut akan membawa
dampak positif bagi keberlangsungan usaha Perseroan,
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang
saham dan para pemangku kepentingan lainnya.
Perseroan sebagai badan hukum memiliki 3 (tiga) organ
yang berfungsi untuk menjalankan perusahaan, yakni
Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan
Direksi. Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan
bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola
perusahaan. Dalam pengelolaan dimaksud, Direksi
harus memastikan kelancaran komunikasi antara
perusahaan dengan pemangku kepentingan, dan
salah satu caranya adalah dengan memberdayakan
fungsi Sekretaris Perusahaan. Dengan berkembangnya
perekonomian, khususnya di bidang Pasar Modal,
peran Sekretaris Perusahaan semakin dibutuhkan
tidak hanya berkaitan dengan fungsi administrasi dan
komunikasi, namun juga untuk memastikan kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan,
dan meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan.
Sekretaris Perusahaan juga diharapkan mampu senantiasa
memutakhirkan informasi tentang peraturan yang dipatuhi
oleh perusahaan dan menyediakan informasi penting bagi
Direksi dan Dewan Komisaris dalam membuat keputusan.
Sekretaris Perusahaan dituntut untuk memiliki kualifikasi
yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk
mendukung dalam pelaksanaan tugasnya. Keberadaan
Sekretaris Perusahaan memberikan nilai positif dalam
membantu pengelolaan Emiten atau Perusahaan Publik,
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang
saham, serta pemangku kepentingan lainnya.
Sekretaris Perusahaan adalah orang perseorangan atau
penanggung jawab dari unit kerja yang menjalankan
fungsi Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan
diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan
Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan
Komisaris berwenang untuk menyetujui pengangkatan
dan pemberhentian Sekretaris Perusahaan. Sekretaris
Perusahaan dilarang merangkap jabatan apapun di
Emiten atau Perusahaan Publik lain.
Dasar Hukum
Peraturan dan perundang-undangan yang menjadi acuan
dalam pembentukan, pengangkatan dan pelaksanaan
Sekretaris Perusahaan, antara lain:
1. Anggaran Dasar BNI;
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/
POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik;
3. Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No.
KEP-00001/BEI/01-2014 Perihal Perubahan Peraturan
No. I-A: tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan
Tercatat;
4. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
Negara, sebagaimana telah diubah dengan PER-09/
MBU/2012;
5. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara;
6. Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP117/
MMBU/2002 tanggal 31 Juli 2002;
7. Keputusan Direksi BEJ No. 339/BEJ/07-2001 tanggal
20 Juli 2001 Perihal Perubahan Ketentuan huruf C.2.e
Peraturan Pencatatan Efek No. I-A: tentang Ketentuan
Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa;
8. Peraturan No. IX.I.4 Keputusan Ketua Bapepam No.
Kep 63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
763
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan
Fungsi Sekretaris Perusahaan BNI dilaksanakan oleh Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/089/DIR/R tanggal 19 Februari 2020 yang diperbarui melalui Memo
REN No. REN/2/160/R tanggal 06 Juli 2021 dengan gambaran struktur sebagai berikut:
Direktur
Utama
Dewan
Komisaris
Divisi Komunikasi
Perusahaan &
Kesekretariatan
Komunikasi
Perusahaan
Wakil Pemimpin
Divisi I
Wakil Pemimpin
Divisi II
Kelompok
Komunikasi
Internal
Kelompok
Komunikasi
Eksternal
Kelompok
Corporate
Branding
Kelompok
Bina
Lingkungan
Kelompok
Pengembangan
Kelompok Hukum
Pasar Modal &
Corporate Secretary
Assistance
Kelompok
Biro Direksi
Penunjang
Komisaris
Pengelolaan
Komunikasi
Internal
Pengelolaan
Hubungan
Lembaga
Pengelolaan
Hubungan Media
Pengelolaan
Corporate
Branding
Pengelolaan
Bina
Lingkungan
Pengelolaan
Riset
Pengembangan
& Pelaporan
Asisten
Personal
Direksi
Hukum Pasar
Modal &
Corporate
Secretary
Assistance
Bagian
Kesekretariatan
Kerumah-
Tanggaan
Bagian Umum
Pengelolaan
Komunikasi
Elektronik
Pengelolaan
Pengembangan
Program Bina
Lingkungan &
CSR
Pengelolaan
Protokol
Pengelolaan
Rekanan dan
Sponsor
Tugas dan Tanggung Jawab
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan BNI bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama dan bertugas mengemban misi
untuk mendukung terciptanya citra Perusahaan yang
baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui
pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada
segenap stakeholder. Sekretaris Perusahaan memiliki
akses terhadap informasi material dan relevan yang
berkaitan dengan Bank dan menguasai peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal khususnya
yang berkaitan dengan masalah keterbukaan informasi.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/
POJK/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik, fungsi Corporate Secretary paling
kurang meliputi:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal;
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk
mematuhi ketentuan peraturan perundang- undangan
di bidang Pasar Modal;
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang meliputi:
a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat,
termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web
Emiten atau Perusahaan Publik;
b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan tepat waktu;
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
Pemegang Saham;
d. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Direksi
dan/atau Dewan Komisaris;
e. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perusahaan
bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
4. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan
Publik dengan pemegang saham Emiten atau
Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan
pemangku kepentingan lainnya.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
764
Sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tersebut
di atas dan dalam pencapaian dan pelaksanaan visi dan
misi Sekretaris Perusahaan yang selaras dengan visi dan
misi BNI, Sekretaris Perusahaan BNI memiliki fungsi dan
tugas yang tertuang dalam Pedoman Perseroan Divisi
Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan antara lain
sebagai berikut:
1. Fungsi pokok Sekretaris Perusahaan untuk Perseroan
adalah sebagai berikut:
a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal. Khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di Pasar Modal;
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas
setiap informasi yang dibutuhkan pemodal (investor
relation) yang berkaitan dengan kondisi Bank;
c. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas
setiap informasi yang dibutuhkan stakeholder
(public relations) yang berkaitan dengan kondisi
Bank;
d. Memberikan masukan kepada Direksi untuk
mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya;
e. Sebagai penghubung atau contact person
antara Bank dengan Otoritas Jasa Keuangan dan
masyarakat.
2. Selain melaksanakan fungsi pokok tersebut di atas,
Sekretaris Perusahaan juga menjalankan tugas-tugas
sebagai berikut.
a. Menghadiri Rapat Direksi dan membuat minutes
of meeting;
b. Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan
Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam
Perseroan maupun afiliasinya yang antara lain
mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis
dan peranan lain yang menimbulkan benturan
kepentingan dengan Perseroan;
c. Membuat Daftar Pemegang Saham termasuk
kepemilikan 5% (lima per seratus) atau lebih;
d. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan
berkaitan dengan laporan-laporan/kegiatan rutin
Direksi yang akan disampaikan kepada pihak
luar. Mempersiapkan bahan-bahan/materi yang
diperlukan berkaitan dengan hal hal yang harus
mendapatkan keputusan Direksi berkenaan dengan
pengelolaan Perseroan;
e. Menyelenggarakan rapat-rapat dalam lingkungan
Direksi, baik yang bersifat rutin maupun non-rutin.
Profil Sekretaris Perusahaan
Pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Mucharom sejak Desember 2020.
Mucharom, S.E., M.M
Sekretaris Perusahaan
(23 Desember 2020 – Saat ini)
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 52 tahun. Memperoleh gelar Magister Manajemen khususnya di bidang Manajemen
Internasional, Universitas Gadjah Mada (1997)
Beliau mengawali karier di BNI pada saat krisis ekonomi tahun 1998 sebagai Analis Sistem Informasi Perkreditan. Selanjutnya berkiprah
selama lebih dari 10 tahun di bidang Risk Management dengan menduduki jabatan akhir sebagai Wakil Pemimpin Divisi Bidang Risiko
Operasional (2008-2011). Selanjutnya Beliau dipercaya sebagai Pemimpin Wilayah Makasar (2012-2014), General Manager Kantor
Cabang Luar Negeri BNI Hong Kong (2015-2016), Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan (2016-2017), Pemimpin Divisi Perencanaan
Strategis (2017-2021), Senior Vice President Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan (2021-Sekarang).
Saat ini Beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan berdasarkan Surat Keputusan Direksi
No. KP/428/DIR/R tanggal 22 Desember 2020.
Beliau tidak memiliki rangkap jabatan yang dilarang di BNI atau Perusahaan Publik lain sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.
35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
765
Alur Pengangkatan/Pemberhentian Sekretaris Perusahaan
Penyampaian usulan
Pengangkatan dan
Pemberhentian
Sekretaris Perusahaan/
Pemimpin Divisi
Komunikasi
Perusahaan &
Kesekretariatan
diputuskan dalam
Rapat Direksi
(Executive Talent
Committee)
Keputusan Rapat
Direksi (Executive
Talent Committee)
diusulkan untuk
diputuskan oleh
Dewan Komisaris
Penetapan
Pengangkatan dan
Pemberhentian
melalui Surat
Keputusan Direksi
Menyampaikan
Laporan
Pengangkatan/
Pemberhentian
Sekretaris Perusahaan
kepada OJK
Laporan pengangkatan Mucharom sebagai Sekretaris Perusahaan telah dilaporkan Perseroan pada tanggal 23
Desember 2020 kepada OJK, Bursa Efek Indonesia dan Kementerian BUMN.
Program Pengembangan Keahlian Sekretaris Perusahaan
Program pengembangan keahlian yang diikuti Sekretaris Perusahaan selama tahun 2021 adalah sebagai berikut:
No.
Pelatihan / Workshop
Tanggal Pelaksanaan
Training
Penyelenggara
1. Internalisasi Akhlak Untuk Senior Leaders C-1 5 Maret 2021 PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
2. Pendalaman POJK No. 42/POJK.04/2020
tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan
Kepentingan
25 Maret 2021 Indonesia Corporate
Secretary Association (ICSA)
3 Internalisasi Akhlak Untuk Senior Leaders C-1 19 April 2021 PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
4 Tugas dan Fungsi Direksi, Dewan Komisaris, Komite
Nominasi, Remunerasi, Komite Audit, dan Sekretaris
Perusahaan
5 Pendalaman POJK No. 15/POJK.04/2020 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan
Terbuka dan POJK No. 16/POJK.04/2020 tentang
Pelaksanaan RUPS Perusahaan Terbuka Secara
Elektronik
6 Pendalaman POJK No. 03/POJK.04/2021 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal
7 Pendalaman Implementasi POJK 15/POJK.04/2020
& POJK 16/POJK.04/2020 serta Penerapan Modul
e-Proxy & Modul e-Voting pada Aplikasi eASY.KSEI
30 April 2021 ICSA
27 Mei 2021 ICSA
23 Juni 2021 ICSA
1 Juli 2021 Asosiasi Emiten Indonesia
(AEI)
8 Pendalaman POJK 17/POJK.04/2020 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
9 Sosialisasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 3/
Pojk.04/2021 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan
di Bidang Pasar Modal (POJK pengganti PP No.
45/1995)
10 Penyusunan Annual Report & Sustainability Report
oleh Emiten dan Perusahaan Publik
22 Juli 2021 ICSA
12 Agustus 2021 AEI
3 November 2021 ICSA
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
766
Tugas dan Tanggung Jawab
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan BNI bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama dan bertugas mengemban misi
untuk mendukung terciptanya citra Perusahaan yang
baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui
pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada
segenap stakeholder. Sekretaris Perusahaan memiliki
akses terhadap informasi material dan relevan yang
berkaitan dengan Bank dan menguasai peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal khususnya
yang berkaitan dengan masalah keterbukaan informasi.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/
POJK/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik, fungsi Corporate Secretary paling
kurang meliputi:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal;
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk
mematuhi ketentuan peraturan perundang- undangan
di bidang Pasar Modal;
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang meliputi:
a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat,
termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web
Emiten atau Perusahaan Publik;
b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan tepat waktu;
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
Pemegang Saham;
d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi
dan/atau Dewan Komisaris;
e. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perusahaan
bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
4. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan
Publik dengan pemegang saham Emiten atau
Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan
pemangku kepentingan lainnya.
Sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tersebut
di atas dan dalam pencapaian dan pelaksanaan visi dan
misi Sekretaris Perusahaan yang selaras dengan visi dan
misi BNI, Sekretaris Perusahaan BNI memiliki fungsi dan
tugas yang tertuang dalam Pedoman Perseroan Divisi
Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan antara lain
sebagai berikut:
1. Fungsi pokok Sekretaris Perusahaan untuk Perseroan
adalah sebagai berikut:
a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal. Khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di Pasar Modal;
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas
setiap informasi yang dibutuhkan pemodal (investor
relation) yang berkaitan dengan kondisi Bank;
c. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas
setiap informasi yang dibutuhkan stakeholder
(public relations) yang berkaitan dengan kondisi
Bank;
d. Memberikan masukan kepada Direksi untuk
mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya;
e. Sebagai penghubung atau contact person
antara Bank dengan Otoritas Jasa Keuangan dan
masyarakat.
2. Selain melaksanakan fungsi pokok tersebut di atas,
Sekretaris Perusahaan juga menjalankan tugas-tugas
sebagai berikut.
a. Menghadiri Rapat Direksi dan membuat risalah
rapat;
b. Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan
Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam
Perseroan maupun afiliasinya yang antara lain
mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis
dan peranan lain yang menimbulkan benturan
kepentingan dengan Perseroan;
c. Membuat Daftar Pemegang Saham termasuk
kepemilikan 5% (lima per seratus) atau lebih;
d. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan
berkaitan dengan laporan-laporan/ kegiatan rutin
Direksi yang akan disampaikan kepada pihak
luar. Mempersiapkan bahan-bahan/ materi yang
diperlukan berkaitan dengan hal hal yang harus
mendapatkan keputusan Direksi berkenaan dengan
pengelolaan Perseroan;
e. Menyelenggarakan rapat-rapat dalam lingkungan
Direksi, baik yang bersifat rutin maupun non-rutin.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
767
Pelaksanaan Tugas Sekretaris
Perusahaan Tahun 2021
Beberapa kegiatan terkait dengan pemangku kepentingan
yang telah dilakukan Sekretaris Perusahaan selama tahun
2021, antara lain:
1. Menyelenggarakan Corporate Action yaitu:
a. RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 pada tanggal 29
Maret 2021;
b. Pembayaran Dividen pada tanggal tanggal 30 April
2021.
2. Mengikuti perkembangan Pasar Modal sesuai
ketentuan Pasar Modal yang berlaku;
3. GCG Awareness untuk Direksi dan Dewan Komisaris
BNI termasuk di dalamnya update kebijakan baru dan
isu mengenai GCG;
4. Melakukan Keterbukaan Informasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
5. Dalam upaya mengelola komunikasi dengan komunitas
pasar modal khususnya investor dan analyst untuk
menjamin keterbukaan atau transparansi informasi,
BNI mengadakan kegiatan Analyst Meeting dan
Public Expose, menerima Investor/Analyst Visit dan
Conference Call, menyelenggarakan Analyst Gathering,
Economic Outlook serta menerbitkan BNI Monthly
Report;
6. Mengikuti Non Deal Roadshow baik di dalam maupun
luar negeri, yakni di wilayah Asia, Eropa dan Amerika;
7. Penyediaan akses informasi yang up to date pada
akses yang dapat dijangkau publik secara luas, antara
lain membangun database saham, mengembangkan
aplikasi website, mempersiapkan Annual Report Tahun
Buku 2020;
8. Mengoptimalkan strategi penerapan GCG Organ
Perseroan (RUPS, Dewan Komisaris, Direksi) melalui
program-program yang dilaksanakan secara internal
maupun bekerja sama dengan pihak eksternal;
9. Penyampaian laporan rutin dan insidentil kepada
regulator antara lain Laporan Registrasi Pemegang
Efek, Daftar Pemegang Saham, Laporan Utang Valas,
dsb;
10. Pengurusan Fit and Proper Test Direksi dan Dewan
Komisaris;
11. Dokumentasi data legalitas Perusahaan antara lain
Akta RUPS, Akta Perubahan Susunan Pengurus, dsb;
12. Menyelenggarakan press Conference dan
teleconference dengan para stakeholder;
13. Menjalin komunikasi dengan Kementerian Negara
BUMN, Kementerian Keuangan, Sekretaris Negara,
Otoritas Jasa Keuangan, Self Regulatory Organization
(Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek
Indonesia, dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia),
Biro Administrasi Efek, dan lembaga-lembaga terkait
lainnya;
14. Berpartisipasi aktif dalam rapat dengar pendapat dan
kunjungan kerja dengan DPR-RI;
15. Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris
dan Rapat Direksi dan membuat Notulen hasil Rapat
Dewan Komisaris dan Rapat Direksi;
16. Mengikuti pelatihan dalam rangka memahami
perkembangan pasar modal khususnya peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar
modal;
17. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perusahaan untuk mematuhi ketentuan
perundang-undangan di bidang pasar modal;
18. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan
Pemegang Saham, Regulator dan Pemangku
Kepentingan lainnya.
Laporan Sekretaris Perusahaan
Tahun Buku 2021
Sebagaimana Laporan Corporate Secretary yang diatur
dalam Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/
POJK/2014 yang menyatakan bahwa:
1. Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan secara
berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
mengenai pelaksanaan fungsi Sekretaris Perusahaan
kepada Direksi dan ditembuskan kepada Dewan
Komisaris;
2. Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengungkapkan
uraian singkat pelaksanaan fungsi Sekretaris
Perusahaan dan informasi mengenai pendidikan dan/
atau pelatihan yang diikuti Sekretaris Perusahaan
dalam laporan tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
768
Laporan Pelaksanaan Fungsi Corporate Secretary:
No Fungsi Menurut OJK Program Realisasi
1. Mengikuti Perkembangan
Pasar Modal
2. Memberikan masukan
kepada Direksi dan
Dewan Komisaris untuk
mematuhi ketentuan
Pasar Modal
3. Membantu Direksi dan
Dewan Komisaris Dalam
Pelaksanaan Tata Kelola
Perseroan
Terkait perkembangan Pasar
Modal, khususnya peraturan
perundang-undangan Pasar
Modal
Memberikan masukan
kepada Direksi dan Dewan
Komisaris untuk mematuhi
ketentuan Pasar Modal
dalam setiap pengambilan
keputusan atau penetapan
kebijakan
Membantu Direksi dan
Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan Tata Kelola
Perseroan antara lain
dalam menjamin hak-hak
pemegang saham, fungsi
dan peran Dewan Komisaris,
fungsi dan peran Direksi,
partisipasi pemangku
kepentingan, keterbukaan
informasi
Penyampaian laporan
kepada Pengawas &
Regulator sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Penyelenggaraan dan
dokumentasi Rapat Direksi,
Rapat Dewan Komisaris
dan Rapat Direksi bersama
dengan Dewan Komisaris
• Memberikan tanggapan kepada Otoritas Jasa Keuangan
selaku regulator pasar modal mengenai Rancanganrancangan
Peraturan OJK tahun 2021
• Menghadiri sosialisasi dan diskusi pemberlakuan
ketentuan dan sistem Pasar Modal
• Melakukan review dan memberikan usulan sehubungan
dengan keputusan dan/atau kebijakan Direksi dan Dewan
Komisaris serta unit di bawah Direksi, berdasarkan
ketentuan Pasar Modal
• Melakukan sosialisasi perubahan ketentuan Pasar Modal
kepada Direksi dan Dewan Komisais
• Melakukan penyampaian kembali (reminder) peraturan
Pasar Modal kepada Direksi dan Dewan Komisaris
• Membantu Direksi dalam penyelenggaraan RUPS dengan
memperhatikan peraturan Pasar Modal dan best practice.
RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 29
Maret 2021 dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan
yang berlaku, diantaranya terkait voting, dihadiri oleh
anggota Direksi dan Dewan Komisaris, publikasi risalah
RUPS yang tersedia dalam situs web Perusahaan
• Membantu Direksi dalam meningkatkan kualitas
komunikasi perusahaan dengan Pemegang Saham atau
Investor
• Membantu Direksi dalam menyusun kebijakan komunikasi
perusahaan dengan pemegang saham atau investor
• Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
meningkatkan kompetensi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris melalui pelaksanaan pelatihan
• Membantu Direksi dalam rangka pencegahan terjadinya
insider trading melalui penyusunan Pedoman Perusahaan
Insider Trading
• Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka
pelaksanaan pemberian insentif jangka panjang/long
term incentive kepada Direksi dan Karyawan dengan
berkoordinasi dengan Divisi Human Capital Strategy dan
Divisi Human Capital Services
• Melakukan peningkatan pelaksanaan keterbukaan
informasi, yakni selain situs web, Perusahaan
menggunakan media lain, yaitu twitter, facebook,
instagram, linkedin, dan youtube
Perseroan menyampaikan laporan berkala dan insidentiil
kepada regulator melalui media penyampaian reporting
sebagaimana diatur oleh masing-masing regulator
Membantu Direksi dalam penyelenggaraan Rapat Direksi,
Rapat Dewan Komisaris, dan Rapat Direksi bersama Dewan
Komisaris secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku.
Seluruh Notulen Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris
dan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris telah
didokumentasikan dengan baik, dalam bentuk hardcopy
maupun softcopy
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
769
No Fungsi Menurut OJK Program Realisasi
4. Penghubung Antara
Emiten Dengan Pemegang
Saham Emiten atau
Perusahaan Publik, Otoritas
Jasa Keuangan, dan Pemangku
Kepentingan Lainnya
Pelaksanaan program
orientasi bagi Direksi dan/
atau Dewan Komisaris
Perseroan
Lain-lain terkait
implementasi GCG
Melakukan strategi
peningkatan kualitas
komunikasi Perseroan
dengan segenap
stakeholder
Melaksanakan Program Orientasi bagi Direksi dan/atau
Dewan Komisaris dengan pembahasan terkait:
• Visi, misi, struktur organisasi Perseroan, kegiatan usaha/
bisnis dan jaringan operasional
• Laporan Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) dan Rencana Bisnis Bank (RBB),
Kode Etik perseroan, Budaya Kerja BNI, Pedoman Tata
Tertib Kerja Dewan Komisaris, Corporate Governance
Handbook, dan Anggaran Dasar Perseroan
• Good Corporate Governance (rangkap jabatan,
kepemilikan saham dan komisaris independen);
• Tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris
dan Direksi, pendelegasian kewenangan serta batasan
kewenangan Dewan Komisaris dalam melakukan tugas
pengawasan terhadap perseroan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
• Komite-komite di bawah Direksi dan Dewan Komisaris
yang dibentuk dan bertanggung jawab langsung
terhadap Dewan Komisaris, Sekretaris Dewan Komisaris
dan Kesekretariatan Dewan Komisaris yang membantu
kelancaran tugas Dewan Komisaris
• Remunerasi dan fasilitas yang diberikan kepada anggota
Direksi dan Dewan Komisaris
• Bersama Divisi Kepatuhan melakukan persiapan Laporan
Penilaian Sendiri atas Implementasi GCG di Perseroan
• Komitmen GCG/Pakta Integritas Direksi dan Dewan
Komisaris
• Sosialisasi GCG
• Pengelolaan Saham
• Keterbukaan Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan
• Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
• Reward dan Penilaian GCG dari PIhak Eksternal terkait
dengan Fungsi Coporate Secretary
Melakukan komunikasi antara Perusahaan dengan regulator,
pemegang saham atau investor, dan segenap stakeholder
untuk memberikan pemahaman yang jelas atas keadaan dan
atau informasi lainnya yang berkaitan dengan Perusahaan.
Terkait hal ini pada tahun 2021 Sekretaris Perusahaan telah
melakukan penyampaian laporan berkala, keterbukaan
informasi, keterbukaan terkait kondisi atau prospek bisnis
dan kinerja, serta pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Intensifikasi komunikasi
efektif dengan publik/
investor sehingga dapat
meningkatkan stakeholder
satisfaction
Sebagai komitmen Perusahaan, Pemegang Saham atau
investor tertuang dalam pedoman perusahaan Hubungan
Investor No. IN/41/KMP/001 tanggal 26 Januari 2015
yang mencakup kebijakan aktivitas hubungan investor
seperti analyst meeting, penyusunan annual report,
investor meeting, public expose, dan roadshow. Dalam
kebijakan tersebut mencakup strategi, program, dan waktu
pelaksanaan komunikasi, serta panduan yang mendukung
Pemegang Saham atau investor untuk berpartisipasi dalam
komunikasi. Adanya kebijakan komunikasi dengan para
Pemegang Saham atau investor menunjukkan BNI sebagai
Perusahaan Terbuka berkomitmen melaksanakan komunikasi
dengan para Pemegang Saham atau investor
Pada tahun 2021, bersama Divisi Investor Relations,
Perseroan telah melaksanakan:
• Analyst Meeting
• Public Expose
• Non Deal Roadshow/Conference Dalam Negeri
• Non Deal Roadshow/Conference Luar Negeri
• Investor and Analyst Visit
• Teleconference
• Analyst Gathering
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
770
FUNGSI INVESTOR RELATIONS
Investor Relations merupakan fungsi strategis dalam
perusahaan yang menjadi bagian dari aktivitas corporate
public relations. Investor Relations memiliki akuntabilitas
membangun dan memelihara hubungan yang saling
menguntungkan dengan pemegang saham dan komunitas
keuangan lainnya dalam rangka memaksimalkan
kapitalisasi pasar perusahaan. Fungsi Pokok Divisi Investor
Relations antara lain:
1. Mengelola hubungan kerja sama dengan pihak terkait
pasar modal Indonesia antara lain fund managers,
analysts, stock broker, investments bankers, rating
agencies, serta pihak-pihak yang terkait dengan
Asosiasi Emiten Indonesaia (AEI);
2. Mengkomunikasikan kinerja dan strategi perusahaan
kepada analyst dan investor dalam rangka tercapainya
valuasi saham BNI yang optimal dalam jangka panjang
melalui analyst meeting, conference call, roadshow
dan event terkait;
3. Mewakili manajemen BNI dalam pertemuan dengan
analyst dan investor baik secara one-on-one
maupun melalui presentasi publik dalam rangka
mengkomunikasikan opini, sikap dan reaksi terhadap
tantangan dan/atau peluang perusahaan serta
menyampaikan tindak lanjut strategis bagi manajemen
BNI;
4. Mengelola kegiatan yang berhubungan dengan kinerja
dan rating perusahaan;
5. Memantau dan menganalisa perkembangan kinerja
saham perusahaan, bursa, peer group;
6. Mengelola database kinerja perusahaan, saham,
investor, contact report, mailing list fund managers,
dan pihak terkait lainnya;
7. Menjaga keterbukaan, keakuratan dan ketepatan waktu
pengungkapan informasi kepada pelaku pasar modal.
Berikut merupakan rangkuman aktivitas Investor Relations selama tahun 2021 yang dilakukan dalam rangka menjalankan
fungsi pokok Investor Relations:
Aktivitas Investor Relations 2021
Analyst Meetings 4
Public Exposes 1
Conference Calls 51
Non-Deal Roadshow 15
Meeting with Investors 150
Total 221
FUNGSI KEPATUHAN
BNI merupakan lembaga keuangan yang melakukan aktivitas berdasarkan prinsip kepercayaan, agar mampu tumbuh
secara sehat dan berkelanjutan diperlukan landasan good corporate governance yang kuat serta penerapan prinsipprinsip
prudential banking yang konsisten, salah satunya melalui pelaksanaan kepatuhan Bank. Atas hal tersebut,
maka BNI telah menargetkan salah satu sasaran perseroan dalam misi ke-enam perusahaan yakni “Menjadi Acuan
Pelaksanaan Kepatuhan dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Industri”.
Berdasarkan misi tersebut, pelaksanaan kepatuhan tidak hanya untuk memenuhi kepatuhan terhadap regulasi tetapi
juga suatu kebutuhan organisasi. Dengan demikian kepatuhan harus dibangun menjadi sebuah budaya (culture)
yang terinternalisasi dan terorganisasi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
771
Struktur Organisasi Satuan Kerja Kepatuhan
Dalam pelaksanaan kepatuhan, BNI memiliki Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan membentuk Divisi
Kepatuhan sebagai pelaksana fungsi kepatuhan. Selain hal tersebut, Dewan Komisaris BNI juga terlibat melakukan
pengawasan aktif terhadap pelaksanaan kepatuhan bank. Adapun struktur organisasi satuan kerja kepatuhan cfm
Surat Keputusan Direksi No. KP/133/DIR/R tanggal 7 April 2021 adalah sebagai berikut:
PEMIMPIN DIVISI
KEPATUHAN
WAKIL PEMIMPIN DIVISI
KELOMPOK
KEPATUHAN BISNIS
& OPERASIONAL
BANK 1
KELOMPOK
KEPATUHAN BISNIS
& OPERASIONAL
BANK 2
KELOMPOK
KEPATUHAN
PERATURAN &
KEBIJAKAN
KELOMPOK
KEBIJAKAN &
PENGEMBANGAN
APU PPT
KELOMPOK
ANALISIS
TRANSAKSI APU
PPT
KELOMPOK GCG
& MANAJEMEN
ETIKA
KEPATUHAN
BISNIS &
OPERASIONAL
BANK 1
KEPATUHAN
BISNIS &
OPERASIONAL
BANK 2
PENGELOLAAN
KEPATUHAN DIGITAL
BANKING
PENGELOLAAN
KEBIJAKAN &
PENGEMBANGAN APU
PPT
PENGELOLAAN
ANALISIS TRANSAKSI
APU PPT
PENGELOLAAN GCG
PENGELOLAAN
KEPATUHAN
WILAYAH*
PENGELOLAAN
KEPATUHAN
WILAYAH*
PENGELOLAAN
KEPATUHAN
PERATURAN &
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN
MANAJEMEN ETIKA
PENGELOLAAN TATA
KELOLA KEPATUHAN
TERINTEGRASI
PENGELOLAAN RISIKO
KEPATUHAN
BAGIAN UMUM
* Pengelolaan Kepatuhan Wilayah memiliki fungsi memastikan penerapan APU dan PPT di Kantor Wilayah, Cabang dan Sentra.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris terhadap
Fungsi Kepatuhan
Pelaksanaan fungsi pengawasan aktif Dewan Komisaris
serta pemenuhan POJK terkait Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank Umum dilaksanakan dengan cara:
1. Mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan bank
paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun;
2. Memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan
kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan bank.
Dewan Komisaris BNI secara langsung ataupun melalui
Komite di bawah Komisaris, secara aktif melakukan,
pengawasan dan memberikan saran perbaikan melalui
sarana pertemuan atau melalui laporan berkala, seperti:
1. Pertemuan berkala Dewan Komisaris dengan Direktur
yang membawahkan fungsi Kepatuhan;
2. Pertemuan berkala Komite di bawah Dewan Komisaris
(Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan/atau
Komite Tata Kelola Terintegrasi) dengan Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan dan/atau Divisi
Kepatuhan;
3. Laporan yang disampaikan secara berkala antara lain
Laporan Self Assessment Tata Kelola Perusahaan,
Laporan Self Assessment Tata Kelola Terintegrasi,
Laporan Kepatuhan, Laporan Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Terintegrasi, dan Laporan terkait
Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan di BNI
saat ini adalah Sdr. Bob Tyasika Ananta selaku Direktur
Human Capital & Kepatuhan BNI. Pengangkatan dan
pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan fungsi
kepatuhan tersebut dilaksanakan berdasarkan ketentuan
yang berlaku, khususnya ketentuan mengenai Pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan, Ketentuan Umum, Ketentuan Uji
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), serta
ketentuan Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing di Sektor
Perbankan, yang antara lain mengatur:
1. Wajib memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebelum menjalankan tugas dan
fungsi dalam jabatannya. Melalui surat Otoritas Jasa
Keuangan No. 22/KDK.03/2020 tanggal 20 Mei 2020,
Otoritas Jasa Keuangan menyetujui pengangkatan Sdr.
Bob Tyasika Ananta selaku Direktur Human Capital &
Kepatuhan;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
772
2. Wajib memenuhi persyaratan independensi, yakni
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga
sampai derajat kedua dengan anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen;
3. Wajib memiliki integritas dan pengetahuan yang
memadai mengenai ketentuan perbankan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Bukan tenaga kerja asing;
5. Tidak merangkap sebagai Direktur Utama dan/atau
Wakil Direktur Utama;
6. Tidak membawahkan fungsi-fungsi: bisnis operasional,
manajemen risiko yang mengambil keputusan pada
kegiatan bank, treasury, keuangan, akuntansi, logistik,
pengadaan, teknologi informasi dan audit internal.
Berdasarkan struktur organisasi BNI yang berlaku
bahwa Direktur Human Capital & Kepatuhan BNI
membawahi organisasi sebagai berikut:
a. Divisi Kepatuhan;
b. Divisi Hukum;
c. Divisi Human Capital Strategy;
d. Divisi Human Capital Services;
e. BNI Corporate University.
Secara umum tugas dan tanggung jawab Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan adalah:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
budaya kepatuhan Bank;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip
kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan
digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman
internal Bank;
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem
dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan
Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan, Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan
yang berlaku;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan
dan/agar keputusan yang diambil Direksi Bank tidak
menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan,
BI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
fungsi kepatuhan, seperti memantau dan menjaga
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh
Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan, BI maupun
otoritas pengawas lainnya yang berwenang;
8. Selain tugas dan tanggung jawab di atas, dalam rangka
pelaksanaan fungsi kepatuhan terintegrasi Direktur
yang membawahi fungsi kepatuhan memiliki tugas
untuk mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan fungsi kepatuhan Terintegrasi serta
menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan Komisaris
Entitas Utama atau Komite Tata Kelola Terintegrasi
dalam rangka penyempurnaan fungsi kepatuhan
Terintegrasi.
Satuan Kerja Kepatuhan
Satuan kerja yang melaksanakan fungsi kepatuhan
dilaksanakan oleh Divisi Kepatuhan. Divisi Kepatuhan
merupakan satuan kerja yang independen dan
bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan. Selain itu,
Divisi Kepatuhan juga ditetapkan sebagai Satuan Kerja
Kepatuhan Terintegrasi.
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan OJK No. 18/
POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
bagi Konglomerasi Keuangan, Divisi Kepatuhan selaku
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT) BNI telah
melakukan tugas memantau dan mengevaluasi penerapan
fungsi kepatuhan di masing-masing Perusahaan Anak,
yaitu:
1. Memastikan penerapan fungsi kepatuhan dan
penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU dan PPT);
2. Menyelaraskan metodologi Pengelolaan Risiko
Kepatuhan termasuk Pelaksanaan ketentuan APU
dan PPT;
3. Mengintegrasikan dan menyelaraskan kebijakan dan
prosedur fungsi kepatuhan, termasuk kebijakan dan
prosedur APU dan PPT;
4. Memastikan kepatuhan Perusahaan Anak atas
pelaksanaan kewajiban pelaporan internal dan
eksternal;
5. Mengembangkan SDM Satuan Kerja Kepatuhan dalam
Konglomerasi Keuangan BNI.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
773
Profil Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan
Suryo Utomo
Pemimpin Divisi Kepatuhan
(22 Agustus 2019-Saat ini)
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntan pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Airlangga di tahun 1995, dan memperoleh gelar Magister Sains Akuntansi pada Fakultas Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
di tahun 2009. Memimpin Divisi Kepatuhan sejak 22 Agustus 2019 sampai dengan sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai Vice
President di Satuan Audit Internal dan Wakil Pemimpin Wilayah Surabaya.
Dalam menentukan dan menetapkan Pemimpin Divisi Kepatuhan manajemen senantiasa memperhatikan syarat
minimum sebagai berikut:
1. Memenuhi persyaratan independensi;
2. Menguasai ketentuan perbankan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Tidak melaksanakan tugas lainnya di luar fungsi kepatuhan;
4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan mengembangkan budaya kepatuhan (compliance culture).
Pengembangan Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan
Materi Pengembangan Kompetensi/
Waktu Pelaksanaan
Pelatihan
Suryo Utomo
Lembaga Penyelenggara
Pemimpin Divisi Kepatuhan menjadi narasumber bagi lingkungan internal BNI, sebagai berikut:
Implementasi New Compliance Index (CIX) kepada segenap 7 April 2021 BNI - Divisi Pengelolaan Jaringan
Wilayah
Refreshment Risiko Operasional kepada segenap Wakil
7 Mei 2021 BNI Corporate University
Pemimpin Cabang
Sosialisasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) untuk
Mitra BNI
22 Juli 2021 BNI – Divisi Kepatuhan
Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi dan Penandatanganan
Pakta Integritas
17 Desember 2021 BNI – Divisi Pengelolaan Aset &
Pengadaan
In House Training:
Internalisasi Core Values AKHLAK Senior Leaders (C-1) 5 Maret 2021 BNI Corporate University
Pengelolaan Risiko Operasional 4 Juni 2021 BNI Corporate University
Digital Mindset for Leader 7 Juni 2021 BNI Corporate University
Instructional System Design (ISD) & Module Developer Digital
Learning Batch 8
24-26 Agustus 2021 BNI Corporate University
Pencegahan Korupsi di Sektor Perbankan 21 September 2021 BNI Corporate University
Public Training:
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 26 Februari 2021 Komisi Pemberantasan Korupsi
Whistleblowing System Terintegrasi 2 Maret 2021 Komisi Pemberantasan Korupsi
Efektivitas Pengawasan Dewan Komisaris dalam rangka
Menjaga Kepatuhan Bank Dalam Menuju Era Pengaturan
Principle Based.
PLPS No. 1 Tahun 2021 tentang Rencana Resolusi Bagi Bank
Umum
25 Maret 2021 Forum Komunikasi Direktur
Kepatuhan Perbankan
27 Mei 2021 Lembaga Penjamin Simpanan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
774
Materi Pengembangan Kompetensi/
Pelatihan
Training on Countering the Financing of Proliferation of
Weapons of Mass Destruction for Financial Institutions (FIs)
and Fis’ Supervisors
Waktu Pelaksanaan
Lembaga Penyelenggara
22-24 Juni 2021 Otoritas Jasa Keuangan
Implementasi Aplikasi Sipendar 29 Juni 2021 Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan
Platform Pertukaran Informasi Dalam Rangka Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan
Pencucian Uang
2 Agustus 2021 Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan
Komunikasi Efektif 25 Oktober 2021 Dunamis
Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan 26 Oktober 2021 Otoritas Jasa Keuangan
Strategic Discussion Forum & Sharing Best Practice dengan
tema “Executive Insight – Leadership Series”
2-4 November 2021 Pertamina Training & Consulting
Bank Indonesia –Fast Payment (BI – FAST) 21 Desember 2021 Bank Indonesia
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan
Sesuai SK DIR No. KP/133/DIR/R tanggal 7 April 2021, tugas dan tanggung jawab Divisi Kepatuhan secara garis
besar terbagi atas fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana Fungsi Kepatuhan;
2. Pelaksana Fungsi yang bertanggung jawab atas Penerapan Program APU dan PPT;
3. Pelaksana Fungsi pemantauan atas implementasi Good Corporate Governance dan Tata Kelola Terintegrasi di BNI;
4. Pelaksana Fungsi Kepatuhan Terintegrasi;
5. Pelaksana Pengendalian Gratifikasi & Anti Suap.
Pengembangan Kompetensi Satuan Kerja Kepatuhan
Dalam rangka menjadikan Divisi Kepatuhan sebagai strategic partner bagi setiap lini organisasi, maka pegawai
Kepatuhan juga terus ditingkatkan kompetensinya dengan mengikutsertakan dalam pelaksanaan sertifikasi/seminar/
workshop/pelatihan, seperti:
Materi Pengembangan Kompetensi/Pelatihan
Waktu
pelaksanaan
Lembaga
Penyelenggara
Sertifikasi:
Pembekalan dan Uji Sertifikasi Kepatuhan Level 1&2 2021 Forum Komunikasi Direktur
Kepatuhan Perbankan
Pembekalan dan Uji Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1-4 2021 Badan Sertifikasi Manajemen
Risiko
Ahli Pembangun Integritas 2021 Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan
Pembekalan dan Uji Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1 Batch 15
Tahun 2021
Brevet Pengadaan Barang dan/atau Jasa
In House Online Training:
E-Learning Mandatory, dengan materi :
Anti Fraud Awareness
Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU – PPT) :
Divisi/Satuan/Unit/Wilayah
Budaya Kerja : Core Value AKHLAK
Good Corporate Governance
Gratifikasi dan Anti Suap
Risk Culture
Sustainability Finance
Kupas Tuntas Peraturan Menteri BUMN Per-08/MBU/12/2019 tentang
Pedoman Standar Pelaksanaan Pengadaan Barang & Jasa beserta
Ketentuan untuk Anak Perusahaan dan Perusahaan Terafiliasi BUMN serta
Bagaimana Menjalankan Amanatnya
2-5 Juli 2021 Badan Sertifikasi Manajemen
Risiko
2 Agustus-3 September
2021
Januari 2021
BNI Corporate University
BNI Corporate University
28–29 Januari 2021 BNI Corporate University
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
775
Materi Pengembangan Kompetensi/Pelatihan
Online Workshop, Webinar & Sosialisasi Ketentuan Eksternal:
Peraturan Bank Indonesia No. 22/8/PBI/2020 tentang Perizinan Terpadu
melalui Front Office Perizinan dan PADG No. 22/12/PADG/2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Perizinan Terpadu melalui Front Office Perizinan
Waktu
pelaksanaan
Lembaga
Penyelenggara
29 Januari 2021 Bank Indonesia
Pengendalian Gratifikasi dan Anti Suap Perbankan 22 Februari 2021 Forum Komunikasi Direktur
Kepatuhan Perbankan
Refreshment Budaya Disiplin Eksekusi Dilaksanakan dalam 4
batch (bulan Februari–
Maret 2021)
BNI Corporate University
Brevet Credit for non-credit 16–19 Maret 2021 BNI Corporate University
Trade Base Money Laundering 18 Maret 2021 David Kane – Head of World
Custom Organization Daniel
Strack – Australian Border
Marcy Forman – Citigroup
LTF FTV & RIM PLM (PBI No. 23/2/PBI/2021 tanggal 26 Februari 2021
tentang Perubahan Ketiga atas PBI No. 20/8/PBI/2018 tentang Rasio
Loan To Value Untuk Kredit Properti, Rasio Financing To Value Untuk
Pembiayaan Properti, dan Uang Muka Untuk Kredit Atau Pembiayaan
Kendaraan Bermotor)
Peraturan Bank Indonesia No. 22/20/PBI/2020 tanggal 22 Desember
2020 tentang Perlindungan Konsumen Bank Indonesia
DHE SDA (PADG No. 21/26/PADG/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dan
Devisa Pembayaran Impor sebagaimana telah diubah dengan PADG No.
23/2/PADG/2021, PBI No. 21/14/PBI/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor
dan Devisa Pembayaran Impor sebagaimana telah diubah dengan PBI No.
22/21/PBI/2020)
9 April 2021 Bank Indonesia
12 April 2021 Bank Indonesia
15 April 2021 Bank Indonesia
Integrated Governance, Risk & Compliance (GRC) 22–23 April 2021 Asia Strategy Consulting
Audit Internal dan Audit Forensik dalam Pendeteksian Adanya Kecurangan
dan Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) serta Peran Digital Audit
dalam Menurunkan Fraud
28–29 April 2021 Lembaga Kebijakan Publik
Nasional
Cyber Crime Typology & Cross Border Money Laundering 29 April 2021 FKDKP
Penegakan Integritas dalam Proses Perkreditan dan Penandatanganan
Pakta Integritas Pegawai
10 Mei 2021 BNI Corporate University
Pelatihan Awareness ISO 37001:2016 25 Mei 2021 BNI – Divisi Kepatuhan
PLPS No 1 Tahun 2021 tentang Rencana Resolusi bagi Bank umum 27 Mei 2021 Lembaga Penjamin
Simpanan
Bribery Risk Assessment Training 4 Juni 2021 PT. Robere Manajemen
Indonesia (Robere &
Associates)
Penguatan Sismontavar (PBI No. 23/5/PBI/2021 tentang Sistem
Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah)
9 Juni 2021 Bank Indonesia
Fraud Awareness Series – Tata Kelola BUMN 10 Juni 2021 BNI Corporate University
Talkshow “Erick Thohir Menyapa” 14 Juni 2021 KBUMN
Implementasi APOLO Modul Laporan APU/PPT Bank Umum sebagaimana
diatur dalam POJK No.63/POJK.03/2020
16 Juni 2021 Otoritas Jasa Keuangan
SMAP “Good Corporate Governance” 21 Juni 2021 BNI Corporate University
& PT. Robere Manajemen
Indonesia (Robere &
Associates)
Penguatan Sismontavar (PBI No. 23/5/PBI/2021 Tentang Sistem
Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah)
24 Juni 2021 Bank Indonesia
Program Literasi Internasional Banking – Level Beginner Juli–September 2021 BNI Corporate University
Gratifikasi Talk (GTalk – Ep. 4 “Bangun Kompetensi dengan Sertifikasi
Antikorupsi”
28 Juli 2021 BNI Corporate University
Expert Sharing BNI terkait Go Global Bersama KCLN BNI 12 Agustus 2021 BNI Corporate University
Turning Compliance Into Competitive Advantage 19 Agustus 2021 Kathiravan Manoharan, Mike
Hooper
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
776
Materi Pengembangan Kompetensi/Pelatihan
Waktu
pelaksanaan
Lembaga
Penyelenggara
Pengelolaan Arsip Dinamis 25–27 Agustus 2021 Divisi PFA dan ANRI (Arsip
Nasional Republik Indonesia)
Fraud Awareness Series – IT Fraud 1 September 2021 BNI Corporate University
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 12/POJK.03/2021 tentang
Bank Umum, POJK No. 13/POJK.03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk
Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 12/
SEOJK.03/2021 tentang Rencana Bisnis Bank Umum
Peraturan Bank Indonesia (PBI):
PBI No. 23/6/PBI/2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran
PBI No. 23/7/PBI/2021 tentang Penyelenggara Infrastruktur Sistem
Pembayaran
PBI No. 23/11/PBI/2021 tentang Standar Nasional Sistem Pembayaran
PBI No. 23/10/PBI/2021 tentang Pasar Uang
Akselerasi Tranformasi Digital Sektor Perbankan (Sosialisasi Dampak RUU
Data Pribadi dan Permen Kominfo 10 Tahun 2021)
1 September 2021 Otoritas Jasa Keuangan
1 September 2021 Bank Indonesia
9 September 2021 Otoritas Jasa Keuangan
Pencegahan Korupsi di Sektor Perbankan 21 September 2021 BNI Corporate University
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Mengajar “Pencegahan Penyuapan di
Industri Jasa Keuangan”
21 September 2021 Otoritas Jasa Keuangan
Risk Management Refreshment Series – Fraud Awareness dalam Digital
Environment”
ATMR Risiko Pasar (FGD) (POJK No. 11/POJK.03/2016 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum sebagaimana
telah diubah dengan POJK No. 34/POJK.03/2016; SEOJK No. 38/
SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar Dalam
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Dengan
Memperhitungkan Risiko Pasar)
PADG No. 23/25/PADG/2021 tentang Penyelenggaraan Bank Indonesia-
Fast Payment (PADG BI-FAST)
23 September 2021 BNI Corporate University
19 Oktober 2021 Otoritas Jasa Keuangan
25 November 2021 Bank Indonesia
Giro Wajib Minimum serta Rasio Intermediasi Makropudensial (GWM RIM) 15 Desember 2021 Bank Indonesia
Pendaftaran PSE Lingkup Privat Sektor BUMN 20 Desember 2021 KOMINFO
Internal Sharing Session:
Bimbingan Teknis dan Sharing Session Pengendalian Gratifikasi 27 Mei 2021 BNI – Divisi Kepatuhan
Friday Sharing Session perihal “Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah
Massal”
2 Juli 2021 Kelompok Kebijakan &
Pengembangan APU PPT
(AMP) Divisi Kepatuhan
Friday Sharing Session perihal “Bincang Santai perihal COVID-19” 16 Juli 2021 BNI – Divisi Kepatuhan
Friday Sharing Session perihal “Penggunaan Tanda Tangan Digital di Era
Pandemi”
Pelaksanaan Hari Bulan Mutu (HBM) dengan tema “Pengadaan Barang
dan Jasa (Updating PP)”
20 Agustus 2021 Kelompok Kepatuhan
Peraturan & Kebijakan (CRP)
Divisi KPN
10 September 2021 Kelompok Kepatuhan Bisnis
dan Operasional Bank 2
(CBG 2) Divisi Kepatuhan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
777
Pelaksanaan Program Kerja Satuan Kerja
Kepatuhan Tahun 2021
Dalam menjalankan kegiatan operasional dengan
kompleksitas usaha yang semakin meningkat, sejalan
dengan perkembangan teknologi informasi, globalisasi
dan integrasi pasar keuangan mengakibatkan tantangan
dan eksposur risiko yang dihadapi semakin besar,
sehingga BNI terus berupaya untuk melakukan mitigasi
risiko kegiatan usaha bank baik yang bersifat preventif
(ex-ante) maupun kuratif (ex-post). Sejalan dengan
peraturan yang diatur pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan Bank Umum yaitu perlu adanya
peningkatan peran dan fungsi kepatuhan.
Dalam rangka mendorong terwujudnya budaya kepatuhan
di segenap unit organisasi telah disusun dan dilaksanakan
Program Kepatuhan (compliance) sebagai berikut:
1. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha bank:
a. Penyampaian materi kepatuhan melalui hari bulan
mutu, video conference, email (BNI Menyapa) yang
mencakup materi pencegahan fraud, kasus kelalaian
yang sering terjadi, sanksi/denda dari otoritas,
temuan audit, APU PPT serta materi WBS;
b. Penyampaian Compliance Reminder (CORE) setiap
periode untuk meningkatkan budaya kepatuhan
pegawai dan pelaksanaan Daily Exercise Employee
Program (DEEP) antara lain terkait dengan materi
Legal Governance Risk & Compliance (LGRC) dalam
media ujian online yang dilakukan setiap hari kerja
kepada segenap pegawai BNI;
c. Pelaksanaan supervisi maupun koordinasi secara
intensif dengan unit lain terkait dengan kebijakan,
sistem dan prosedur, serta juklak dan juknis baru,
dan isu-isu yang perlu diperhatikan antara lain
terkait dengan pencegahan terjadinya fraud,
kasus kelalaian, sanksi eksternal dan merumuskan
rekomendasi dan corrective action yang dapat
ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan masingmasing
unit;
d. Pengendalian Gratifikasi di lingkungan kerja BNI
bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) guna meningkatkan Good Corporate
Governance (GCG) dan Budaya Kepatuhan;
e. Pelaksanaan pengembangan aplikasi system berupa
Compliance Information Management System
(CIMS) yang merupakan suatu sistem informasi,
database dan pemantauan atas hasil review
kepatuhan dan pelaksanaan APU PPT secara online;
f. Pengukuran Compliance Index (CIX) sebagai
acuan untuk mengukur dan memastikan bahwa
pelaksanaan fungsi kepatuhan berjalan dengan baik;
g. Pemantauan terkait efektivitas implementasi Good
Corporate Governance dan Tata Kelola Terintegrasi
di BNI.
2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank.
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul akibat
bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku. Berdasarkan hal tersebut Divisi Kepatuhan
aktif dalam meminimalkan tingkat risiko kepatuhan.
Penilaian profil risiko kepatuhan secara komposit
mencakup penilaian terhadap Risiko inheren dan
penilaian terhadap Kualitas Penerapan Manajemen
Risiko sehingga mencerminkan sistem pengendalian
Risiko (risk control system) kepatuhan. Secara
komposit, Profil Risiko Kepatuhan BNI pada tahun
2021 berada pada level 2 (low to moderate), dengan
rincian sebagai berikut:
a. Risiko Inheren BNI pada tahun 2021 BNI berada
pada level 2 (low to moderate);
b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR)
berada di level 2 (satisfactory).
Upaya perbaikan selalu dilakukan oleh Divisi Kepatuhan
dalam rangka meminimalisir Risiko Kepatuhan antara
lain:
a. Melakukan identifikasi, pemantauan, dan sosialisasi
secara periodik terhadap pemenuhan kewajiban
dan hal-hal yang dilarang oleh regulasi sebagai
langkah preventif;
b. Mengingatkan unit organisasi yang menjadi unit
in charge terhadap pemenuhan kewajiban secara
periodik/berkala;
c. Membuat langkah-langkah perbaikan (corrective
action) berdasarkan database risiko kepatuhan;
d. Menjadikan sanksi dari regulator/pengawas yang
merupakan salah satu sumber risiko kepatuhan
ke dalam parameter Compliance Index, serta
compliance index sebagai Key Performance
Indicators (KPI) unit.
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan/BI serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Sebagai salah satu langkah preventif
untuk mencegah timbulnya risiko kepatuhan
serta mendukung pertumbuhan yang sehat dan
berkelanjutan maka Divisi Kepatuhan melakukan
upaya-upaya preventif (ex-ante) dengan melakukan
uji kepatuhan untuk memastikan seluruh ketentuan
internal maupun aktivitas perbankan tertentu telah
mematuhi kaidah perbankan yang berlaku, adapun
aktivitas uji kepatuhan tersebut antara lain:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
778
a. Uji kepatuhan terhadap rancangan kebijakan,
sistem dan prosedur baru maupun pengembangan
(updating);
b. Uji kepatuhan/review terhadap kebijakan, sistem
dan prosedur yang berlaku (existing);
c. Uji kepatuhan terhadap rancangan penerbitan atau
pengembangan produk/aktivitas baru;
d. Compliance checklist untuk penilaian kemampuan
dan kepatutan bagi calon Pemegang Saham
pengendali, anggota Direksi, dan/atau Dewan
Komisaris;
e. Compliance checklist terhadap rencana pelaksanaan
aktivitas baru berupa bancassurance dan agen
penjual reksa dana;
f. Uji kepatuhan/Credit Compliance Review (C2R) atas
usulan Perangkat Aplikasi Kredit (PAK);
g. Uji kepatuhan/Procurement Compliance Review
(PCR) atas usulan Dokumen Pengadaan Barang
dan/atau Jasa;
h. Uji kepatuhan/review terhadap rencana pembukaan
dan relokasi kantor bank (kantor wilayah, kantor
cabang, kantor cabang pembantu dan kantor
fungsional);
i. Uji kepatuhan/review terhadap aktivitas operasional
cabang dan sentra.
4. Memastikan kepatuhan bank terhadap komitmen yang
dibuat oleh bank kepada Otoritas Jasa Keuangan/
BI dan otoritas pengawas lain yang berwenang.
Pemantauan komitmen terhadap otoritas pengawas
dilakukan bersama dengan Satuan Audit Internal (SAI).
5. Pengembangan Organisasi Divisi Kepatuhan
dilakukan sebagai respon terhadap perubahan dan
perkembangan bisnis BNI yang meningkat seiring
dengan penambahan jumlah unit organisasi di BNI,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan peran Divisi
Kepatuhan sebagai second line of defense mengawal
tujuan organisasi BNI yang berpegang pada pilar
prudential banking.
6. Perluasan pelaksanaan C2R yang dilakukan oleh Divisi
Kepatuhan dengan kriteria:
a. Penyediaan dana baru dan tambahan dengan
kewenangan Komite Menengah, Wilayah, Divisi,
dan Kantor Pusat;
b. Restrukturisasi dengan kewenangan komite
Menengah, Wilayah, Divisi, dan Kantor Pusat;
c. Review penyediaan dana, dimana minimal 1 (satu)
anggota Komite Kredit adalah Direksi;
d. Modifikasi antara lain, namun tidak terbatas pada
perubahan struktur, pelepasan agunan, perubahan
syarat dimana minimal 1 (satu) anggota Komite
Kredit adalah Direksi;
e. Usulan penyediaan dana yang harus dikonsultasikan
ke Dewan Komisaris atau penyediaan dana kepada
pihak terkait Bank yang harus mendapat izin Dewan
Komisaris.
7. Mengembangkan BNI AML System sebagai
implementasi POJK tentang penerapan program APU
dan PPT dengan memastikan adanya sistem yang
dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau
dan menyediakan laporan secara efektif mengenai
karakteristik transaksi yang dilakukan oleh Nasabah
yang dilakukan secara otomasi.
Pelaksanaan Program Kerja Satuan Kerja
Kepatuhan Terintegrasi Tahun 2021
Sebagai bentuk pelaksanaan fungsi tersebut di atas,
Divisi Kepatuhan telah melaksanakan hal-hal antara lain
sebagai berikut:
1. Melakukan analisa ketentuan eksternal terkini yang
berdampak bagi Perusahaan Anak, dan menyampaikan
kepada Perusahaan Anak untuk ditindaklanjuti, antara
lain yaitu SEOJK No. 1/SEOJK.05/2021 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Asuransi, Perusahaan Asuransi
Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan
Reasuransi Syariah, SEOJK No. 3/SEOJK.03/2021
tentang Pelaporan Dan Permintaan informasi Debitur
melalui Sistem layanan Informasi Keuangan, POJK No.
9/POJK.05/2021 tentang Penetapan Status Dan tindak
Lanjut Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Non-
Bank, POJK No. 14/POJK.03/2021 tentang Perubahan
POJK No. 34/POJK.03/2018 tentang Penilaian Kembali
Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan, POJK No.
12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum, dan SEOJK No.
20/SEOJK.04/2021 tentang Kebijakan Stimulus dan
Relaksasi Ketentuan Terkait Emiten atau Perusahaan
Publik dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar
Modal Akibat Penyebaran Corona Virus Disease 2019;
2. Melakukan review kecukupan kebijakan/prosedur
terkait pelaksanaan Fungsi Kepatuhan di Perusahaan
Anak yaitu terhadap Kebijakan Sistem Layanan
Informasi Keuangan/SLIK dari BNI Multifinance,
Kebijakan Penanganan Pengaduan Nasabah dari BNI
Asset Management, Standar Prosedur Operasional
(SPO) Penanganan Pengaduan Nasabah dari
BNI Asset Management, Kebijakan Penanganan
Pelayanan Nasabah & Pengaduan Nasabah dari
BNI Life Insurance, Standar Operasional Prosedur
Layanan Pengaduan Nasabah dari BNI Sekuritas, BPP
Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen
dari BNI Multifinance, Kebijakan dan/atau Prosedur
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) dari
seluruh Perusahaan Anak dan Kebijakan Pemantauan
dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
sebagai Regulatory Business Conduct yang wajib
dikelola BNI Sekuritas dan BNI Asset Management;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
779
3. Melakukan pemantauan secara bulanan terhadap
business conduct dari Perusahaan Anak berdasarkan
regulasi masing-masing Perusahaan Anak, yang
dilakukan dengan metode self assessment yang
dilaporkan secara periodik sebagai sarana pemantauan
kepatuhan Anak atas pemenuhan parameter business
conduct;
4. Menerapkan Compliance Index (CIX) di Perusahaan
Anak sebagai salah satu sarana monitoring
pelaksanaan fungsi kepatuhan di Perusahaan Anak
dengan menggunakan parameter Fraud, Kasus
Kelalaian, Sanksi dan Denda Regulator, Pending
Temuan Auditor Eksternal dan Internal, Pengkinian
Data Nasabah dan Regulatory Business Conduct dari
masing-masing Perusahaan Anak BNI;
5. Melakukan analisa terhadap Laporan Pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan yang disampaikan oleh Perusahaan
Anak kepada Divisi Kepatuhan BNI secara triwulanan
mengenai Pelaksanaan fungsi kepatuhan Perusahaan
terhadap Regulasi Eksternal, dan Penerapan APU-PPT;
6. Melakukan supervisi ke masing-masing Perusahaan
Anak dalam Konglomerasi Keuangan BNI dengan
objek pembahasan yaitu progress Tindak Lanjut
Perusahaan Anak atas Rekomendasi BNI terhadap
Pelaksanaan fungsi kepatuhan, dan Anti Pencucian
Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU
dan PPT), Action plan Tindak Lanjut Rekomendasi
fungsi kepatuhan Terintegrasi BNI dan Komite TKT
BNI atas Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, dan APU-
PPT, dan Pembahasan issue-issue Pelaksanaan fungsi
kepatuhan, dan APU dan PPT di Perusahaan Anak
yang terjadi di beberapa Perusahaan Anak;
7. Melakukan upaya peningkatan kompetensi Sumber
Daya Manusia Kepatuhan di Perusahaan Anak melalui
Sharing pelaksanaan SMAP ISO 37001 kepada
seluruh Perusahaan Anak sebagai upaya asistensi
pelaksanaan sertifikasi Pelaksanaan SMAP ISO 37001
di Perusahaan Anak, webinar berupa sharing session
berjudul “Integrasi Kepatuhan Dalam Konglomerasi
Keuangan BNI” kepada pegawai di Perusahaan Anak
dengan materi yaitu Implementasi GoAML di BNI,
Kebijakan / Prosedur Pengadaan dalam Penerapan,
Credit Compliance Review (C2R) dan Procurement
Compliance Review (PCR), Penerapan Whistleblowing
System (WBS) di BNI, dan menyiapkan rencana kerja
sama pelatihan dalam Konglomerasi Keuangan BNI
melalui platform pelatihan bersama berbasis otomasi
bagi Perusahaan Anak.
Evaluasi Efektivitas Fungsi Kepatuhan
Secara umum pelaksanaan fungsi kepatuhan telah
dilaksanakan dengan baik, dengan penjelasan sebagai
berikut:
Governance Structure
1. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan telah dilaksanakan
secara independen dan terpisah terhadap satuan kerja
operasional. Hubungan kerja dengan unit organisasi
lainnya adalah sebagai partner yang independen dalam
rangka melakukan review kepatuhan terhadap aktivitas
operasional untuk memastikan kebijakan, prosedur,
sistem serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan
ketentuan eksternal yang berlaku.
2. Manajemen telah memenuhi kebutuhan sumber
daya manusia yang berkualitas sebagai Satuan Kerja
Kepatuhan, antara lain dilakukan dengan:
a. Menetapkan kualifikasi dan kompetensi tertentu
pada anggota Satuan Kerja Kepatuhan;
b. Mengikutsertakan Satuan Kerja Kepatuhan dalam
berbagai pelatihan, program sertifikasi kompetensi,
maupun seminar.
Governance Process
Divisi Kepatuhan sebagai Satuan Kerja Kepatuhan telah
melaksanakan fungsi kepatuhan sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017 tentang
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, yang
meliputi:
1. Membangun budaya kepatuhan kepada segenap
lini organisasi BNI, antara lain melalui Compliance
Awareness Program, Uji Pemahaman Pegawai melalui
Daily Exercise Employee Program (DEEP), dan
penerapan Compliance Index (CIX);
2. Pengelolaan Risiko Kepatuhan di BNI mengacu
pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/
POJK.03/2016 dan SEOJK No. 34/SEOJK.03/2016
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum;
3. Berperan aktif memantau dan menjaga agar kebijakan,
prosedur, sistem dan kegiatan usaha Bank tidak
menyimpang dari ketentuan;
4. Memastikan hasil pemeriksaan regulator telah
ditindaklanjuti sesuai dengan komitmen yang dibuat
dan melaporkan hasil tindak lanjut tersebut kepada
regulator.
Governance Outcome
Sebagai monitoring pelaksanaan fungsi kepatuhan, Satuan
Kerja Kepatuhan menyampaikan Laporan Kepatuhan
kepada Direktur Human Capital & Kepatuhan, Direktur
Utama, Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan dan
pihak terkait lainnya yang meliputi:
1. Laporan Rencana Kerja Kepatuhan yang dimuat dalam
Rencana Bisnis Bank ke Otoritas Jasa Keuangan;
2. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan disampaikan
setiap triwulanan kepada Direktur Human Capital &
Kepatuhan, Direktur Utama, dan Dewan Komisaris,
serta setiap semester kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
780
Satuan Audit Internal
Sistem Pengendalian Intern di BNI senantiasa bertujuan
untuk mendukung pencapaian tujuan kinerja bank,
meningkatkan nilai bagi stakeholder, meminimalisir
potensi kerugian dan menjaga kepatuhan pada peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena
itu BNI menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang
telah dilaksanakan dengan efektif dan efisien melalui
pemisahan fungsi antara Risk Taking Unit (1 st Line of
Defense) dan Risk Control Unit (2 nd Line of Defense)
serta Risk Assurance Unit (3 rd Line of Defense).
Satuan Audit Internal (SAI) memegang peran sebagai
Third Line of Defense, memastikan bahwa pengelolaan
risiko dan kecukupan dan efektivitas pengendalian
intern di setiap lini. Oleh karena itu, SAI terus melakukan
penyempurnaan metodologi audit dan inovasi dalam
penggunaan tools audit agar pelaksanaan assurance
dan konsultasi sesuai dengan perkembangan bisnis,
sehingga memberikan dampak baik dalam mendorong
perbaikan kualitas dan efektivitas pengelolaan risiko serta
kecukupan dan efektivitas pengendalian intern, termasuk
memastikan kualitas pencapaian kinerja.
Pelaksanaan Fungsi Assurance mencakup pelaksanaan
audit secara Risk Based Audit atas dasar hasil analisis
risk assessment, sedangkan untuk pelaksanaan fungsi
konsultasi dilakukan secara formal maupun informal
antara lain dengan melakukan independent review atas
peluncuran produk atau aktivitas baru (sesuai ketentuan
OJK) dan penugasan khusus atas permintaan manajemen
maupun atas inisiatif dari SAI.
Di sisi lain, dalam rangka penguatan sistem pengendalian
intern BNI, SAI tidak hanya senantiasa melakukan
penyempurnaan metodologi serta tools audit terkait
pelaksanaan audit namun juga ikut berperan dalam
memperkuat fungsi pengendalian internal melalui
standarisasi metodologi kerja dan supporting tools
Kontrol Internal (1 st Line of Defense).
Selain itu, sehubungan dengan implementasi POJK
No. 1/POJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit
Intern Bank Umum dan POJK No. 18/POJK.03/2014 serta
SEOJK No. 15/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata
Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, fungsi
Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dilaksanakan oleh
SAI. Berkaitan dengan peran tersebut, SAI telah rutin
menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Satuan Kerja
Audit Intern Perusahaan Anak antara lain melalui forum
komunikasi bersama, pelaksanaan sharing knowledge
metodologi audit dan integrasi perencanaan, pelaksanaan
dan pelaporan audit untuk mendukung penerapan tata
kelola terintegrasi bagi konglomerasi keuangan BNI.
Kedudukan Satuan Audit Internal
Kedudukan SAI dalam organisasi BNI berada langsung di
bawah Direktur Utama, dengan jalur komunikasi langsung
(dotted line) kepada Dewan Komisaris/Komite Audit,
sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi
No. KP/347/DIR/R tanggal 30 Juli 2021 tentang Penataan
Organisasi Direksi BNI dan Surat Keputusan Direksi No.
KP/068/DIR/R tanggal 18 Februari 2021 tentang Penataan
Organisasi Satuan Audit Internal.
Pemimpin SAI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
Utama setelah mendapat persetujuan dari Dewan
Komisaris dengan mempertimbangkan rekomendasi
Komite Audit serta dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Direktur Utama dapat memberhentikan Pemimpin
SAI setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris
dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
781
Struktur Organisasi Satuan Audit Internal
Dewan Komisaris
Rapat Umum
Pemegang Saham
Direktur Utama
Komite Audit
Pemimpin Satuan Audit
Pemimpin Audit
Area
Pemimpin Audit Bisnis
Banking & Fungsional
Pemimpin Audit Bisnis
Konsumer
& TI
Kelompok
Surveillance
Kelompok Audit
Investigasi
Kelompok
Perencanaan &
Pengembangan
Kelompok
Pengendalian
Mutu
Kontrol
Internal
Kontrol
Wilayah/
Internal
Divisi/Unit
Wilayah/
Divisi/Unit
Kelompok Audit Audit Area
Area
Kelompok Audit Bisnis
Banking
Kelompok Audit Bisnis
Konsumer
Pengelolaan Pengkajian
Audit Area
Kelompok Audit Bisnis
Internasional, Treasuri &
Perusahaan Anak
Kelompok Audit
Operasional TI
Kelompok Audit
Fungsional
Kelompok Audit
Strategi TI
Kontrol Internal KCLN
Pengelolaan Penunjang
Audit & Hubungan
Eksternal
Bagian Umum
Profil Pemimpin Satuan Audit Internal
Satuan Audit Internal dipimpin oleh Anang Basuki, CIA efektif sejak tanggal 16 Februari 2021, dengan jabatan Executive
Vice President sesuai Surat Keputusan Direksi No. KP/057/DIR/R. Profil ringkas Pemimpin SAI sebagai berikut:
Anang Basuki, CIA
Chief Audit Executive Satuan Audit Internal
Saat ini berusia 52 tahun, memiliki pengalaman di Industri Perbankan, baik di bidang Internal Audit, Information Technology (IT) Audit, Credit
Risk Management dan Operational Banking.
Mengawali karier sebagai seorang Auditor di BNI pada tahun 1996, kemudian di Tahun 2011, Beliau menjabat sebagai Deputy General Manager
Internal Audit yang membidangi IT Audit, Strategic Function Audit serta Fraud Investigation, setelah sebelumnya menjadi Branch Manager
di Cabang Mojokerto dan Malang. Beliau memiliki peran penting bagi pengembangan organisasi Internal Audit BNI mulai dari perencanaan
jangka panjang, Pengembangan Sistem Audit dan Quality Assurance, sehingga pada Tahun 2015, Beliau ditugaskan sebagai Chief Audit
Executive (CAE) pada Satuan Audit Internal. Di sepanjang karier di BNI, selain memiliki pengalaman pada bidang Internal Audit, beliau memiliki
pengalaman pada operasional Bisnis BNI, baik sebagai Pemimpin Cabang maupun sebagai Pemimpin Kantor Wilayah, serta menjabat menjadi
Pemimpin Divisi Administrasi Kredit (2015-2017) dan Beliau memiliki passion yang kuat dalam pengembangan Human Capital sehingga
ditugaskan sebagai Chief Learning Officer di BNI Corporate University (2017-2021). Dengan pengalaman, keahlian dan wawasan yang dimiliki
olehnya sehingga pada Februari 2021, Beliau ditugaskan kembali sebagai CAE pada Satuan Audit Internal BNI.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
782
Pengembangan Pemimpin Satuan Audit Internal
Materi Pengembangan
Kompetensi/Pelatihan
Anang Basuki
Waktu Pelaksanaan
Lembaga Penyelenggara
Pemimpin SAI menjadi narasumber terkait Audit/Internal Control, Governance, Risk & Compliance bagi lingkungan internal BNI dan
sebagai pembicara dalam Konferensi Organisasi Profesi Internal Audit
Speaker in Pelatihan untuk Pemimpin
Wilayah
• Session: Operational Risk & Leadership
Sharing
Speaker in Supplement Pengetahuan untuk
BNI Hi Movers session : Story Telling Leader
BNI
Speaker in IIA Conference 2021 “Internal
audit Back To The Future – Emerging From
The Crisis”
• Session: Fostering an Innovative Internal
Audit Function for The Future
Public Training
BUMN Digital Academy Program Product
Validation (PV) Phase
In House Online Training
Learning Moduls Development
• Instructional System Design & Module
Developer Digital Learning
Personal Competency Development For
Leaders
Juni 2021
Agustus 2021
Oktober 2021
Maret 2021
Januari 2021
April 2021
BNI Corporate University
BNI Corporate University
The Institute of Internal Auditor
Indonesia Telecommunication & Digital
Research Institute
BNI Corporate University
BNI Corporate University
Risk Management Refresher Program September 2021 BNI Corporate University
Data Influence Mindset Desember 2021 BNI Corporate University
Piagam Audit Internal
Dalam pelaksanaan tugasnya, Satuan Audit Internal
memedomani Piagam Audit Internal yang ditandatangani
oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta
ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. KP/139/
DIR/R tanggal 14 April 2021. Piagam Audit Internal
disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 1/POJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit
Intern Pada Bank Umum dan standar professional audit
yang berlaku, yang memuat tentang Visi dan Misi SAI,
Struktur dan Kedudukan SAI, Tugas dan Tanggung
Jawab SAI, Wewenang, Kode Etik, Independensi dan
Objektivitas, Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Audit,
Persyaratan dan Pengembangan Auditor, Risiko Audit
dan Perlindungan Hukum kepada Pemimpin dan Auditor,
Program Pengendalian Mutu Audit, Fungsi SAI dalam Tata
Kelola Terintegrasi dan Hubungan SAI dengan auditor
eksternal.
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan
Audit Internal
Pelaksanakan fungsi audit intern sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
tentang Penerapan Fungsi Audit Intern pada
Bank Umum, merupakan tanggung jawab Direksi,
Dewan Komisaris dan Komite Audit melalui Satuan Audit
Internal, dengan tugas sebagai berikut:
1. Membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam
melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan
secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan,
maupun pemantauan hasil audit;
2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan
efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi,
dan kegiatan lainnya melalui audit;
3. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk
memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan
sumber daya dan dana;
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
objektif terhadap hasil pemeriksaan dalam bentuk
Laporan Hasil Audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Direktur Utama, dan Dewan Komisaris
dengan salinannya kepada Komite Audit dan Direktur
yang membawahkan fungsi Kepatuhan;
5. Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern
BNI untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan
terhadap kualitas pengendalian, pengelolaan risiko, dan
tata kelola perusahaan sepanjang tidak mempengaruhi
independensi dan objektivitas SAI, serta tersedia
sumber daya yang memadai;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
783
6. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil audit
serta menyampaikan Laporan Pending Tindak Lanjut
Hasil Audit kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris dengan salinannya kepada Komite Audit,
serta Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan
secara periodik; dan
7. Melakukan audit pendalaman sesuai permintaan
Direksi dan/atau Komisaris, atau sebagai tindak lanjut
hasil audit umum terhadap suatu objek atau peristiwa
yang diduga mengandung indikasi pelanggaran dan/
atau fraud apabila diperlukan.
Selain itu, tugas dan tanggung jawab Pemimpin SAI,
sebagai berikut:
1. Memastikan pelaksanaan fungsi audit intern sesuai
dengan Penerapan Fungsi Audit Intern Pada Bank
Umum dan Kode Etik Audit Intern;
2. Mengalokasikan sumber daya audit, menentukan
tujuan, ruang lingkup, dan rencana atau jadwal serta
teknik audit;
3. Menetapkan strategi, metodologi, perangkat,
pendekatan audit serta pelaksanaan pengendalian
mutu dalam melaksanakan tugas pokok yang telah
ditetapkan termasuk terhadap Perusahaan Anak/
afiliasi/lembaga jasa keuangan yang dimiliki BNI, yang
berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi;
4. Memastikan Auditor SAI mengikuti pengembangan
profesional berkelanjutan serta pelatihan yang cukup
di bidangnya agar dapat mengikuti perkembangan
perusahaan;
5. Menyusun dan mengkaji piagam audit intern secara
periodik;
6. Menyusun Rencana Audit Tahunan dan Konsultasi
Tahunan berserta alokasi anggaran yang disetujui
oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan
mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit, serta
memantau realisasi pelaksanaannya;
7. Melaporkan segera atas setiap temuan audit yang
diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha
BNI kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris,
dengan tembusan kepada Komite Audit dan direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan, serta
memantau tindak lanjutnya;
8. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil audit
serta menyampaikan Laporan Pending Tindak Lanjut
Hasil Audit kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris secara periodik; dan
9. Memastikan dalam penggunaan jasa pihak ekstern
aktivitas audit intern hanya bersifat sementara untuk
tidak mempengaruhi independensi dan objektivitas
fungsi SAI, serta telah sesuai dengan piagam audit
intern BNI.
Wewenang Satuan Audit Internal
Agar tugas dan tanggung jawabnya dapat berjalan dengan
hasil yang optimal, SAI diberikan wewenang untuk:
1. Melakukan akses secara penuh, bebas dan tidak
terbatas terhadap catatan, informasi, karyawan, dana,
aset, lokasi/area, dan sumber daya lain BNI termasuk
terhadap Perusahaan Anak/afiliasi/lembaga jasa
keuangan yang dimiliki BNI, yang berkaitan dengan
pelaksanaan audit dan konsultasi;
2. Melakukan verifikasi, wawancara, konfirmasi, dan teknik
pemeriksaan lainnya kepada nasabah atau pihak lain
berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi;
3. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi,
Dewan Komisaris, dan Komite Audit;
4. Melakukan rapat secara berkala dan insidentil dengan
Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit;
5. Mengikuti rapat yang bersifat strategis;
6. Meminta bantuan dari unit kerja lain atau menggunakan
jasa pihak ekstern dalam pelaksanaan audit apabila
dipandang perlu; dan
7. Melakukan koordinasi dan membangun hubungan
sinergis dengan unit/fungsi penyelenggaraan
assurance lainnya (compliance unit dan manajemen
risiko) guna memperoleh hasil audit yang komprehensif
dan optimal.
OBJEKTIVITAS Satuan Audit Internal
Satuan Audit Internal telah memiliki ketentuan yang
mengatur pelaksanaan penugasan audit yang mampu
menjaga objektivitas, sebagai berikut:
1. Diatur dalam Kode Etik yang harus dipatuhi oleh
segenap auditor;
2. Tidak diperkenankan terlibat/melakukan kegiatan
bisnis/operasional, meliputi:
a. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab atau
terlibat/melakukan kegiatan operasional BNI atau
Perusahaan Anak/afiliasi/lembaga jasa keuangan
yang dimiliki BNI;
b. Merangkap tugas dan jabatan dengan pelaksanaan
kegiatan operasional termasuk Perusahaan Anak/
afiliasi/Lembaga jasa keuangan yang dimiliki BNI;
dan
c. Terlibat dalam pengambilan keputusan atas suatu
kegiatan operasional BNI.
3. Tidak memiliki hubungan yang menimbulkan potensi
benturan kepentingan, seperti:
a. Memiliki hubungan keluarga dengan pegawai di
unit auditee sampai dengan derajat kedua baik
hubungan horizontal maupun vertikal;
b. Auditor pernah menjadi pegawai di unit auditee,
baik sebagai pimpinan maupun non pimpinan;
c. Melakukan audit terhadap suatu objek audit dimana
auditor intern tersebut sebelumnya terlibat dalam
memberikan jasa konsultasi/tugas lain atas objek
tersebut.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
784
4. Tidak menerima apapun yang berdampak atau diduga
akan berdampak terhadap professional judgement;
5. Diatur dalam kebijakan masa tunggu (cooling-off
period), yaitu:
a. Penugasan kembali auditor pada unit/auditee
yang memiliki potensi benturan kepentingan dapat
diberikan minimal setelah dilakukan audit terhadap
unit auditee dimaksud sebanyak 1 (satu) kali dan/
atau setelah melewati periode 1 (satu) tahun; dan
b. Tidak diperkenankan melakukan audit terhadap
suatu auditee 2 (dua) kali berturut-turut sebagai
ketua tim.
Selain itu, Satuan Audit Internal memiliki kode etik yang
harus dipatuhi oleh segenap auditor, sebagai berikut:
1. Integritas
a. Melakukan tugasnya dengan jujur, tekun, dan
bertanggung jawab;
b. Mematuhi hukum dan membuat pengungkapan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan profesinya;
c. Tidak dengan sengaja/sadar terlibat dalam aktivitas
yang dilarang/tidak sah, tidak melakukan tindakan
yang dapat merusak kredibilitas SAI dan profesi
audit intern; dan
d. Mendukung tujuan BNI dan SAI.
2. Kerahasiaan
a. Bersikap hati-hati dalam menggunakan dan menjaga
informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas;
dan
b. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan
siapapun dan/atau dengan cara apapun yang akan
bertentangan dengan hukum dan/atau ketentuan
perusahaan.
3. Kompetensi
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki;
b. Melaksanakan audit sesuai dengan Penerapan
Fungsi Audit Intern Pada Bank Umum dan/atau
standar audit lain yang berlaku; dan
c. Meningkatkan kompetensi secara terus-menerus.
Pengendalian Mutu Audit
Program pengendalian mutu audit (Quality Assurance)
dan Improvement Program yang didesain untuk evaluasi
kesesuaian aktivitas Audit Intern dengan standar dan
evaluasi penerapan kode etik, antara lain dilakukan
dalam bentuk pengembangan metodologi audit dan
menyempurnakan audit programnya agar sesuai dengan
perkembangan proses bisnis yang ada serta best practice.
Pengendalian mutu Satuan Audit Internal dilakukan oleh
pihak internal dan eksternal. Pengendalian mutu yang
dilakukan oleh pihak internal dilakukan dengan dibentuk
unit tersendiri yaitu Kelompok Pengendalian Mutu,
dengan tugas antara lain melakukan review terhadap
kualitas pelaksanaan dan hasil audit serta memastikan
penerapan kode etik auditor telah dipatuhi.
Pengendalian mutu eksternal, dilakukan oleh pihak
independen yaitu Akuntan Publik yang dilakukan 3 (tiga)
tahunan. Review terakhir pada tahun 2021 dilakukan oleh
PT RSM Indonesia Konsultan dengan hasil:
1. “Kegiatan Audit Intern Secara Umum Telah Sesuai
Dengan Ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 1/POJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit
Intern Pada Bank Umum, Serta Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No.38/POJK.03/2016 dan Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan No. 21/SEOJK.03/2017 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan
Teknologi Informasi Oleh Bank Umum Khususnya
terkait Proses Internal Audit”;
2. Efektivitas penggunaan aplikasi Audit Management
System (FAST) terhadap Pengendalian Aplikasi
(Application Controls) dan Pengendalian Umum
(General Controls) telah berjalan dengan baik, di
mana aplikasi tersebut menjadi katalisator proses
pelaksanaan audit berbasis digital.
Selain itu, telah dilakukan review kesesuaian dengan
Standard Internasional IPPF (International Professional
Practices Framework).
Metodologi Audit SAI
Visi SAI menjadi mitra bisnis profesional, independen dan
objektif bagi manajemen untuk mendukung terwujudnya
BNI sebagai lembaga keuangan yang terunggul dalam
layanan dan kinerja. SAI telah menyusun Rencana
Kerja Audit dan Konsultasi yang sejalan dengan fokus
utama BNI, yang bertujuan untuk memastikan kualitas
pertumbuhan bisnis BNI yang diimbangi dengan
penetapan tata kelola Perusahaan yang kuat di seluruh
area operasional. Penyusunan Rencana Audit dan
Konsultasi, dilakukan melalui tahapan Macro Assessment
dan Micro Assessment.
Macro Assessment dilakukan terhadap indikator kinerja
dan risiko BNI secara keseluruhan, dengan tujuan untuk
mengidentifikasi tema/topik tertentu yang akan menjadi
fokus audit dengan orientasi pada business process
improvement, sejalan dengan Kebijakan Umum Direksi
(KUD) BNI, mempertimbangkan Risk Profile BNI sesuai
Risk Management Committee (RMC), masukan atau
concern Direksi dan Senior Management, kondisi/issue
yang terjadi sesuai perkembangan bisnis BNI.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
785
Micro Assessment adalah proses assessment tingkat
risiko unit-unit auditee yang dilakukan melalui pengkajian
level risiko unit berdasarkan risk parameter yang telah
ditetapkan. Identifikasi objek audit yang berisiko tinggi
(high risk), untuk menetapkan prioritas audit.
Beberapa inisiatif penyempurnaan dan pengembangan
perangkat audit yang telah dilaksanakan SAI sebagai
berikut:
1. Pengembangan berkelanjutan terhadap aplikasi
Audit Management System (FAST) untuk menunjang
aktivitas audit;
2. Program transformasi SAI untuk penguatan fungsi
Satuan Audit Internal dan peningkatan kualitas output,
baik dari sisi Organisasi, Metodologi, Environment dan
Capability serta Rating SAI untuk Divisi;
3. Pengkinian audit tools antara lain re-design Perangkat
Pelaporan Hasil Audit untuk mengkomunikasikan hasil
audit kepada manajemen secara lebih efektif dan fokus
terhadap masalah signifikan;
4. Penguatan pelaksanaan audit terintegrasi melalui
pembuatan Nota Kesepahaman (MoU) Tata Kelola
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan BNI guna
melaksanakan pengembangan kualitas audit pada
konglomerasi keuangan BNI.
Selain itu, sesuai dengan SK Perubahan Organisasi SAI
No. KP/068/DIR/R tanggal 18 Februari 2021 dalam
rangka penguatan sistem pengendalian intern BNI
antara lain telah dilakukan penataan organisasi SAI yaitu
memigrasikan Dedicated Auditor yang sebelumnya dalam
supervisi SAI menjadi Kontrol Internal dalam supervisi
Kantor Wilayah, guna memperkuat fungsi pengendalian
internal dengan higher ownership atas risiko serta higher
responsiveness dan flexibility dalam pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah.
Untuk mendukung hal tersebut, SAI ikut berperan dalam
menyempurnakan fungsi dan peran Kontrol Internal
terkait Metodologi Kontrol Internal antara lain:
1. Standardisasi proses kerja;
2. Kompetensi SDM;
3. Alur pelaporan;
4. Implementasi Audit Management System (FAST) for
KI termasuk melaksanakan pelatihan penggunaan
aplikasi dan pengembangan berkelanjutan terkait
aktivitas review KI.
Program Kerja Satuan Audit
Internal Tahun 2021
Dalam rangka mendukung pencapaian strategi BNI tahun
2021, SAI telah menyusun strategi inisiatif yang dituangkan
dalam Business Plan SAI Tahun 2021 dan program kerja
dalam Rencana Audit Tahunan 2021, sebagai berikut:
1. Melaksanakan audit untuk mengawal risiko bisnis yang
berpotensi signifikan melalui pemenuhan coverage
audit berdasarkan risk-based audit;
2. Melakukan pengawalan ekspansi Program Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) dan program-program
pemerintah lainnya;
3. Melaksanakan audit aktivitas/tematik untuk business
process improvement sesuai dengan isu kritikal dan
risiko terkini serta Audit Aktivitas IT sesuai dengan
Major Risk IT dan IT Transformation;
4. Melaksanakan audit mandatory sesuai dengan
ketentuan regulator;
5. Melaksanakan value-added services melalui fungsi
Konsultasi sesuai dengan kebutuhan user dalam bentuk
pelaksanaan Independen Review sebagai bentuk
pengawalan SAI terhadap penerbitan produk baru
sebagai salah satu pemenuhan syarat dari regulator
(Otoritas Jasa Keuangan), dan bentuk konsultatif non
formal lainnya;
6. Program transformasi SAI dalam rangka penguatan
fungsi Satuan Audit Internal dan peningkatan
kualitas output, baik dari sisi Organisasi, Metodologi,
Environment dan Capability serta Rating SAI untuk
Divisi;
7. Berperan serta dalam menyempurnakan fungsi dan
peran Kontrol Internal terkait Metodologi Kontrol
Internal antara lain Standarisasi proses kerja &
Kompetensi SDM, Alur pelaporan, Independensi
Kontrol Internal dan melakukan pengembangan
berkelanjutan atas Audit Management System (FAST)
Kontrol Internal termasuk melaksanakan pelatihan
penggunaan aplikasi;
8. Mengoptimalkan fungsi Surveillance untuk membantu
pelaksanaan audit melalui deteksi ini potensi risiko
sebagai Early Warning System atau Continuous Audit/
Monitoring;
9. Mengoptimalkan efektivitas Satuan Kerja Audit Intern
Terintegrasi dengan Perusahaan Anak;
10. Meningkatkan learning and growth melalui
penyempurnaan metodologi dan perangkat audit,
penyempurnaan aplikasi dan infrastruktur penunjang
TI SAI yang saat ini telah dilakukan secara digitalisasi
melalui Aplikasi Audit Management System (AMS)
dan terus dilakukan enhancement secara periodik
serta meningkatkan kompetensi kapabilitas pegawai.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
786
SAI melaksanakan fungsi assurance dan konsultasi secara independen serta objektif dan berintegrasi dengan SKAI
Perusahaan Anak, dengan tetap menjadi mitra bisnis profesional, independen dan objektif bagi manajemen untuk
mendukung terwujudnya visi BNI. Pengawalan percepatan bisnis BNI dilakukan melalui alignment antara strategi
SAI dan strategi bisnis BNI, untuk memberikan nilai tambah dalam peningkatan efektivitas risk management, control
dan governance process.
Berdasarkan hasil kajian terhadap arah Perusahaan pada tahun 2021, risk assessment, prioritas pelaksanaan audit,
serta ketersediaan SDM, dan sehubungan dengan kondisi pandemi, antara lain adanya pembatasan mobilitas auditor,
maka SAI menetapkan strategi pelaksanaan audit tahun 2021, sebagai berikut:
1. Melaksanakan Off-Site Audit unit delivery channel (Kantor Cabang, Sentra Kredit dan Kantor Wilayah) dengan
memanfaatkan data-data sistem melalui optimalisasi data Exception Report (ER) Unit Surveillance SAI;
2. Melakukan pengawalan ekspansi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan program-program pemerintah
lainnya;
3. Memperbanyak fungsi konsultatif antara lain dalam bentuk Independent Review terhadap penerbitan produk baru
sebagai syarat izin dari regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan review aktivitas digital.
Rencana audit dan konsultasi tahun 2021 ditetapkan sebagai berikut.
1. Audit Aktivitas atau Tematik pada aktivitas kredit usaha kecil, aktivitas kredit segmen menengah, aktivitas kredit
segmen konsumer, aktivitas network & services, aktivitas kredit korporasi dan efektivitas proses pengadaan;
2. Audit Mandatory;
3. Audit Unit terdiri dari audit divisi, cabang dalam negeri dan luar negeri, kantor wilayah, Sentra Kredit Kecil, Sentra
Kredit Menengah dan Consumer Loan Centre; dan
4. Aktivitas Information & Technology dan Audit Aplikasi; serta
5. Konsultasi baik yang dilakukan secara informal maupun formal antara lain melalui Independent Review peluncuran
produk/aktivitas baru.
Realisasi Pelaksanaan Audit & Konsutasi SAI Tahun 2021
Realisasi audit tahun 2021 mencapai 100,88% dari target, dengan realisasi audit delivery channel, Divisi, KCLN dan
Perusahaan Anak mencapai 100,7% serta realisasi Audit Tematik, Aktivitas IT, Aplikasi Non IT, Aplikasi IT, Independent
Review, dan Audit Mandatory mencapai 101,16%, sebagai berikut:
Realisasi Audit 2021
Delivery
Channel
KCLN
Mandatory
Audit Divisi Subsidiaries
Tematik/
Aktivitas TI
incl. Aplikasi IT
& Non IT
Independent
Review
130
70
5
12
5
3
5
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
787
Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit
Sebagai bagian dari proses/tahapan audit, setelah pelaporan audit, kegiatan audit yang harus dilakukan adalah
pemantauan hasil audit. Kegiatan pemantauan merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui dan meyakini pelaksanaan
tindak lanjut hasil audit termasuk penyelesaian Rekomendasi SAI dan Disposisi Direksi, baik oleh auditee maupun
pihak terkait lainnya.
Setiap Triwulan, SAI menyampaikan perkembangan penyelesaian tindak lanjut hasil audit dalam bentuk Laporan
Pending Tindak Lanjut Hasil Audit kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Berikut data tindak lanjut penyelesaian pending Hasil Audit, Rekomendasi SAI dan Disposisi Direksi atas hasil audit
SAI tahun 2021.
98,12% 99,60% 98,89% 99,67%
26,850
26,551
29,886
29.787
52,421
51,438
59,510
59,269
Des 2019 Des 2020 Jun 2021 Des 2021
Total Jatuh Tempo Total Selesai Progres Penyelesaian
Di samping melakukan pemantauan terhadap hasil audit SAI, sehubungan dengan fungsi SAI sebagai liaison bagi
pihak eksternal (OJK, BI, BPK dan KAP), SAI juga melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut hasil audit pihak
eksternal. Selama tahun 2021, tindak lanjut hasil audit eksternal, tercermin pada tabel berikut:
Periode Desember 2021
Audit
Selesai Dalam Progress
Bank Indonesia (BI) 17 -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 748 23
Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI) 287 57
Kantor Akuntan Publik (KAP) 51 1
Komposisi dan Pengembangan Kompetensi SDM SAI
Personil SDM SAI
Satuan Audit Internal didukung oleh 209 (dua ratus sembilan) Pegawai sebagaimana tergambar pada diagram berikut:
EVP - Pemimpin SAI
VP - Wakil Pemimpin SAI
AVP - Pemimpin Kelompok Audit
AVP - Pemimpin Kelompok Non Audit
MGR - Audit
MGR - Unit Supporting Audit
AMGR - Audit
AMGR - Unit Supporting Audit
Asisten Administrasi
1
5
12
3
70
14
95
5
4
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
788
Pengembangan Kompetensi SDM SAI
Satuan Audit Internal berkomitmen untuk melakukan pengembangan kompetensi dan kapabilitas bagi para auditor.
Untuk mendukung pengembangan kompetensi tersebut, SAI menetapkan kebijakan pelatihan/refreshment period
minimal setiap tahun yaitu seluruh auditor diharuskan mengikuti program pengembangan kapabilitas secara serentak.
Pelaksanaan pengembangan kompetensi yang dilaksanakan SAI selama tahun 2021, sebagai berikut:
Materi Pengembangan
Kompetensi/Pelatihan
Annual Training
Lembaga Penyelenggara
Waktu Pelaksanaan
Pelatihan Tahunan Auditor Reguler BCV Januari-Februari 2021
Pelatihan Tahunan Dedicated Auditor BCV Januari-Februari 2021
Online Workshop & Webinar
Webinar “Audit Report Writing: Bring Your
Report to Management’s Attention”
Webinar “Digital Banking: The Basic,
Environment, and Challenges’s”
Workshop “Audit Internal dan Audit
Forensik”
Public Training “Urgensi dan Pelaksanaan
Audit Keuangan dan Pemeriksaan atas
Kerugian Negara serta Pemeriksaan Pajak
di Lingkungan BUMN/BUMD & Kementerian
Swasta serta GCG sebagai Langkah
Strategis dan Kongkrit dalam Mencegah
Tipikor”
IIA Conference “Internal Audit for The
Future – Emerging from the Crisis”
Seminar “Risk Forum: Asset Liability
Management in Uncharted New Normal –
Strategy & Optimization”
Certification Training Programs
Online Course Sertifikasi Manajemen Risiko
lv. 1 s.d 3
Online Course Sertifikasi Audit Intern Bank
lv. 1 s.d 2
Coaching Clinic Sertifikasi CIA (Certified
Information System Auditor)
Online Review Course Sertifikasi CISA
(Certified Information System Auditor)
Online Training IT IL (Teknologi Informasi
Infrastructure Library)
IAIB Maret 2021
IAIB April 2021
Lemiknas April 2021
BCV September 2021
IIA Indonesia Oktober 2021
BARA Oktober 2021
SMR/LSPP September-Desember 2021
IAIB September-Desember 2021
IIA Indonesia November 2021
Learning Platform CISA Oktober-Desember 2021
Graha Karya Informasi September-November 2021
Online Training ISO 9001 : 2015 SGS September-November 2021
In House Online Training
Mandatory e-Learning
• Gratifikasi & Anti Suap
• Anti Fraud Awareness
• Anti Pencucian Uang
• Budaya Kerja
• Good Corporate Governance
• Risk Culture
• Sustainability Finance
BCV Januari-Desember 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
789
Materi Pengembangan
Kompetensi/Pelatihan
Lembaga Penyelenggara
Waktu Pelaksanaan
Selain pengembangan kompetensi auditor di atas, SAI senantiasa melakukan peningkatan kompetensi Auditor melalui internal sharing
session yang secara rutin dilakukan setiap minggu. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kemampuan audit dan mengakselerasi
pengetahuan auditor akan perkembangan bisnis BNI terkini.
Internal Sharing Session
Lesson Learned Fraud IT Series 1 SMS
Banking Presented
Pelatihan Teknik Audit
Aktivitas Kredit dan Communication Skill
Pengelolaan Infrastruktur Cabang
Menghitung Kerugian Keuangan Akibat
Peristiwa Fraud
Internal Control COSO Framework
Offsite Audit in Pandemic Circumstances
Pengenalan Olah Data & RC dengan
Aplikasi IDEA
Risk Awareness – Pahami Tindakan Pidana
Kategori Korupsi
Komunikasi Efektif Mengatasi Kendala-
Kendala Pelaksanaan Audit
Audit Value Chain
Fraud Awareness (Account Take Over)
Standarisasi & Pengamanan Kantor Cabang
dan ATM
Pemeriksaan Single Customer View (SCF)
Fraud Skimming
Budaya Disiplin Eksekusi
Account Take Over
Sosialisasi Transaksi In-Absentia Nasabah
Lesson Learned Terkait Operasional Cabang
Sentra
Review Penyalur KUR – Tani/Musiman
Optimalisasi Pendapatan Bunga BNI
Top 5 Issues Aktivitas Kredit Segmen
Korporasi
Review Pembukuan Hasil Klaim Askrindo &
Fraud Awareness Aktivitas Kartu Kredit Pre
Embossed
Asset dalam Penyelesaian dan Prepurchase
Sertifikasi Satuan Audit Internal
SAI bekerja sama dengan BNI Corporate
University
Juni-Desember 2021
(Setiap Minggu)
a. Sertifikasi Pemimpin Satuan Audit Internal
SAI berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan pengetahuan auditor, melalui pendidikan
dan pelatihan berkelanjutan sehingga mampu memenuhi kualifikasi yang memadai. Sertifikasi yang dimiliki oleh
Pemimpin Satuan Audit Internal sebagai berikut:
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1-4;
• Certified Internal Auditor dari The Institute of Internal Audit;
• Certified Six Sigma (Green Belt) dari Pivotal Resources Asia;
• Silver Certificate 4 Disciplines of Execution (4DX) Leader;
• ISO 9001:2015 Interpretation & Documented Information.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
790
b. Sertifikasi Auditor Satuan Audit Internal
Sertifikasi yang telah diperoleh pegawai SAI selama tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Sertifikasi Nasional
SERTIFIKASI NASIONAL AUDITOR SAI s.d. Desember 2021
92 80 15 3 61 41 8 15 13 3 10 1 9 2
SMR Lv. 1
SMR Lv. 2
SMR Lv. 3
SMR Lv. 4
CBIA Lv. 1
CBIA Lv. 2
LSPP Kepatuhan 1
CA
Credit Skill OMEGA
CITPE
ISO 9001 – 2015
ISO 2001 – 2015
ISO 37001 : 2016
ISO 30301 : 2019
Sertifikasi Internasional
SERTIFIKASI INTERNASIONAL AUDITOR SAI s.d. Desember 2021
2 3 3 5 2 4 6 9 1 1 1 1
CIA
CBA
CISA
CFE
CISM
CEP-PM
CHFI
IT IL Foundation R
CDSM
CRISC
CGEIT
Six Sigma (Green Belt)
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
791
Rapat Satuan Audit Internal dengan Dewan Komisaris, Direksi,
dan Komite Audit
Sepanjang tahun 2021, Satuan Audit Internal menyelenggarakan 22 (dua puluh dua) rapat dengan agenda dan
tingkat kehadiran masing-masing anggota Satuan Audit Internal sebagai berikut:
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Keterangan
1 12 Januari 2021 • Evaluasi Pelaksanaan RKAT SAI Semester II tahun 2020
• Evaluasi Pokok-Pokok Hasil Audit
• Tindak Lanjut Pemeriksaan SAI
• Tindak Lanjut Pemeriksaan Auditor Eksternal
Komite Audit
2 18 Februari 2021 Rencana Kerja Satuan Audit Internal (SAI) dan Piagam Audit Intern SAI Dewan Komisaris
3 21 April 2021 Diskusi dengan DIR KM Direksi
4 3 Mei 2021 Pembentukan Satuan Anti Fraud Direksi
5 7 Mei 2021 Updating terkait Satuan Anti Fraud Direksi
6 20 Mei 2021 Pembahasan terkait dengan Persetujuan Penunjukan Jasa Kaji Ulang Fungsi
SAI Tahun 2021 Cfm. Surat SAI No. SAI/16/1003/R tanggal 16 April 2021
7 8 Juni 2021 • Evaluasi Pelaksanaan RKAT SAI Triwulan I tahun 2021
• Evaluasi Pokok-Pokok Hasil Audit
• Tindak Lanjut Pemeriksaan SAI
• Tindak Lanjut Pemeriksaan Auditor Eksternal
• Laporan mengenai pemeriksaan OJK kepada BNI KCU Tangerang
• Laporan Mengenai Rekening Transitoris WEM
Dewan Komisaris
Komite Audit
8 15 Juli 2021 Evaluasi Pengendalian Intern BNI termasuk efektivitas SAI BNI Dewan Komisaris
9 28 Juli 2021 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan SAI (Updating dan Tindak Lanjut Kasus
Makassar)
10 9 Agustus 2021 Rapat Komite Audit Agenda Pembahasan Pokok-Pokok Hasil Audit SM I
2021
Komite Audit
Komite Audit
11 27 Agustus 2021 Paparan dan diskusi hasil kaji ulang SAI oleh Konsultan RSM Komite Audit
12 1 September 2021 Pemaparan Hasil Kaji Ulang Fungsi Satuan Audit Internal BNI (Persero)
Periode 1 Juli 2018 - 30 Juni 2021 bersama PT RSM Indonesia Konsultan
13 3 September 2021 Rapat Komite Audit Agenda Pembahasan Pokok-Pokok Hasil Audit TW II
2021
14 5 September 2021 Pembahasan Bahan BPK:
• Pembahasan kinerja keuangan BNI posisi terakhir
• Pembahasan kredit bermasalah (Pra NPL, NPL dan Hapus Buku)
• Pembahasan Pelaksanaan Program PEN di BNI
Direksi
Komite Audit
Direksi
15 9 September 2021 Paparan hasil kaji ulang fungsi Satuan Audit Internal di BNI oleh RSM Dewan Komisaris
16 16 September 2021 Update Komite Audit mengenai Pemberian KUR di Kantor Cabang Mataram
dan Pemaparan Satuan Audit Internal (SAI) kepada Dewan Komisaris
perihal Progress penyelesaian tindak lanjut hasil Audit SAI, Rekomendasi
SAI perihal Laporan Hasil Audit (LHA)
Dewan Komisaris
17 19 Oktober 2021 Pembahasan hasil audit khusus SAI atas AYDA, PSB dan DAS Komite Audit
18 4 November 2021 • Meeting Persiapan Radekom
• Hasil audit khusus Satuan Audit Internal atas Aset yang Diambil Alih
(AYDA), Penyertaan Sementara Bank (PSB) dan Debt to Aset Swap (DAS)
Direksi
Dewan Komisaris
19 23 November 2021 Pembahasan aplikasi FAST serta aplikasi pendukung SAI Komite Audit
20 14-15 Desember 2021 Pertemuan Dewan Komisaris dengan Kantor Wilayah Dalam Negeri, Divisi,
dan Kantor Cabang Luar Negeri (SAI sebagai pendamping):
• Pemaparan Kinerja
• Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Auditor Intern/Ekstern Pembahasan
21 21 Desember 2021 • Evaluasi Pelaksanaan RKAT SAI Triwulan III tahun 2021
• Evaluasi Pokok-Pokok Hasil Audit
• Tindak Lanjut Pemeriksaan SAI
• Tindak Lanjut Pemeriksaan Auditor Eksternal
22 22 Desember 2021 Pembahasan Progress Audit Laporan Keuangan BNI Konsolidasi Tahun Buku
2021 bersama Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
(firma anggota jaringan global PwC)
Dewan Komisaris
Komite Audit
Komite Audit
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
792
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Satuan Audit Internal
Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Satuan Audit Internal dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tingkat Kehadiran Rapat Satuan Audit Internal
No. Tanggal Rapat Kehadiran No. Tanggal Rapat Kehadiran
1 12 Januari 2021 SAI Hadir 13 3 September 2021 SAI Hadir
2 18 Februari 2021 SAI Hadir 14 5 September 2021 SAI Hadir
3 21 April 2021 SAI Hadir 15 9 September 2021 SAI Hadir
4 3 Mei 2021 SAI Hadir 16 16 September 2021 SAI Hadir
5 7 Mei 2021 SAI Hadir 17 19 Oktober 2021 SAI Hadir
6 20 Mei 2021 SAI Hadir 18 4 November 2021 SAI Hadir
7 8 Juni 2021 SAI Hadir 19 23 November 2021 SAI Hadir
8 15 Juli 2021 SAI Hadir 20 14-15 Desember 2021 SAI Hadir
9 28 Juli 2021 SAI Hadir 21 21 Desember 2021 SAI Hadir
10 9 Agustus 2021 SAI Hadir 22 22 Desember 2021 SAI Hadir
11 27 Agustus 2021 SAI Hadir Jumlah Rapat 22
12 1 September 2021 SAI Hadir Jumlah Kehadiran 22
% Kehadiran 100%
Rekapitulasi Kehadiran Satuan Audit Internal pada Rapat
Satuan Audit Internal Jumlah Wajib Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran
SAI 22 22 100%
Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi (SKAIT)
Dalam rangka implementasi fungsi SKAI Terintegrasi
sebagaimana Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan
Surat Edaran No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei
2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi
Konglomerasi Keuangan, maka pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Audit Intern Terintegrasi telah dilakukan
oleh SKAI Terintegrasi.
Untuk mendukung Konglomerasi Keuangan BNI tumbuh
secara sehat, prudent dan berkelanjutan serta memiliki
daya saing yang tinggi, BNI sebagai Entitas Utama
telah membentuk komitmen antara SAI dengan SKAI
Perusahaan Anak untuk menjalankan fungsi audit intern
terintegrasi dan menjaga pengembangan kualitas audit
Konglomerasi Keuangan untuk memastikan pelaksanaan
fungsi internal control berjalan efektif di seluruh kegiatan
operasional Perusahaan Anak pada semua tingkatan
manajemen.
SKAIT memiliki tugas dan tanggung jawab yang tertuang
dalam pedoman TKT sebagai berikut:
1. Mengevaluasi serta memberikan masukan terhadap
kecukupan metodologi, kebijakan dan prosedur
audit SKAI Perusahaan Anak sesuai dengan ukuran,
karakteristik dan kompleksitas Perusahaan Anak baik
pada tahapan perencanaan audit, pelaksanaan audit,
pelaporan hasil audit maupun pemantauan tindak
lanjut penyelesaiannya;
2. Menyampaikan laporan pokok-pokok hasil audit
terintegrasi kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris Entitas Utama dengan tembusan kepada
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
Entitas Utama;
3. Memantau tindak lanjut hasil audit intern secara
terintegrasi dan melaporkan hasilnya kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama dengan
tembusan kepada Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan pada Entitas Utama;
4. Menyampaikan laporan audit intern terintegrasi
kepada Direktur Utama, Direktur yang ditunjuk untuk
melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam
Konglomerasi Keuangan dan Dewan Komisaris Entitas
Utama serta Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan Entitas Utama;
5. Melakukan pemantauan serta monitoring tindak lanjut
rekomendasi dari Komite Tata Kelola Terintegrasi;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
793
6. SAI sebagai Third Line of Defense memastikan
pengendalian internal di setiap lini di lingkungan
Konglomerasi Keuangan BNI, melalui pelaksanaan
audit dan konsultasi pada Perusahaan Anak. SAI dapat
melakukan audit dan konsultasi terhadap Perusahaan
Anak tanpa memerlukan izin Dewan Komisaris
Perusahaan Anak terlebih dahulu;
7. SAI melakukan pengawasan internal atas semua area,
kegiatan operasional dan bisnis serta berkoordinasi
dengan fungsi pengawasan internal di Perusahaan
Anak yang dituangkan dalam piagam audit internal.
Untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab tersebut
termasuk melaksanakan pengembangan kualitas audit,
maka SAI dan SKAI Perusahaan Anak melakukan integrasi
terhadap fungsi audit intern dengan ruang lingkup
meliputi:
1. Metodologi Audit
SAI bersama SKAI Perusahaan Anak melakukan
penyelarasan/evaluasi sesuai dengan ukuran,
karakteristik, dan kompleksitas Perusahaan Anak
antara lain mencakup metodologi risk based audit
serta kebijakan dan prosedur audit masing-masing
Perusahaan Anak, melalui:
a. SAI mengkoordinasikan keselarasan metodologi
risk-based audit yang digunakan oleh SKAI
Perusahaan Anak;
b. SAI memberikan masukan terhadap kecukupan
policy dan SOP Audit Perusahaan Anak.
2. Perencanaan Audit
SAI bersama SKAI Perusahaan Anak menyusun
perencanaan Audit tahunan Terintegrasi dengan
mekanisme:
a. SAI memberikan masukan terhadap rencana audit
tahunan yang disusun oleh SKAI Perusahaan Anak;
b. Informasi mengenai hasil audit SKAI Perusahaan
Anak digunakan oleh SAI sebagai bahan evaluasi
dalam menyusun rencana audit terintegrasi;
c. SAI mengkonsolidasikan rencana audit tahunan
yang bersifat terintegrasi dan menyampaikan
kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
Entitas Utama.
3. Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan audit terintegrasi dapat dilaksanakan
dengan mekanisme:
a. Audit dilaksanakan secara individual;
b. Join Audit;
c. SAI menempatkan auditornya sebagai Pemimpin
SKAI di Perusahaan Anak;
d. SKAI Perusahaan Anak menyampaikan laporan
pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit ke SAI
yang berisikan realisasi hasil audit, pokok-pokok
hasil audit dan progress penyelesaian tindak lanjut
hasil audit internal maupun eksternal yang telah
dilaksanakan oleh SKAI Perusahaan Anak.
4. Pelatihan Bersama
SAI bersama SKAI Perusahaan Anak melakukan
pengembangan auditor antara lain melalui:
a. Pelatihan bersama SAI dan SKAI Perusahaan Anak;
b. Pelaksanakan workshop bersama;
c. Memberikan kesempatan magang auditor baik di
Perusahaan Anak maupun di SAI.
Komite-KOMITE di Bawah Direksi
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi membentuk komite-komite dalam rangka membantu Direksi terkait efektivitas
dan efisiensi termasuk dalam hal pengambilan keputusan strategis terhadap aktivitas operasional Perseroan. Komitekomite
di bawah Direksi adalah sebagai berikut:
1. Komite Kredit;
2. Komite Kebijakan Perkreditan dan Bisnis;
3. Komite Produk;
4. Komite Asset & Liability (ALCO);
5. Komite Human Capital (SDM);
6. Komite Manajemen Kinerja;
7. Komite Manajemen Risiko dan Anti Fraud;
8. Komite Manajemen Teknologi;
9. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
794
KOMITE KREDIT
Struktur dan Keanggotaan Komite Kredit
Komite Kredit (KK) terdiri dari KK Tingkat Kantor Pusat, KK Tingkat Divisi, KK Tingkat Wilayah, dan KK Segmen Kecil
dengan tingkatan sebagai berikut:
1. Komite Kredit tingkat Kantor Pusat
a. KK Pusat – 4 (KKP – 4)
b. KK Pusat – 3 (KKP – 3)
c. KK Pusat – 2 (KKP – 2)
d. KK Pusat – 1 (KKP – 1)
2. Komite Kredit tingkat Divisi
a. KK Divisi (KKD)
3. Komite Kredit tingkat Wilayah
a. KK Kantor Wilayah (KK Kanwil)
b. KK Menengah
4. Komite Kredit Tingkat Sentra Bisnis SME (SBE)
a. KK Kecil 2
b. KK Kecil 1
5. KK Tingkat Kantor Cabang (KC)
a. KK KC 2
b. KK KC 1
Komite Kredit Tingkat Kantor Pusat
Komite Kredit
(KK)
KK Pusat-4
(KK P-4)
Maksimal
kredit
s.d. BMPK
Bisnis
Anggota Komite Kredit
Risiko
Radisi
Dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi ditambah SEVP
dengan komposisi:
Minimal 50% fungsi bisnis include
Direktur Sektor pengusul/Direktur
Pengemban fungsi bisnis ditambah
SEVP pengemban fungsi bisnis
KK P-4 atau Radisi merupakan Komite Kredit tingkat tertinggi di BNI
KK Pusat-3
(KK P-3)
KK Pusat-2
(KK P-2)
KK Pusat-1
(KK P-1)
s.d. Rp10 triliun
s.d. Rp2 triliun
s.d. Rp750 miliar
• Direktur Sektor pengusul/Direktur
pengemban fungsi bisnis
• Direktur pengemban fungsi bisnis
atau SEVP pengemban fungsi bisnis
• Direktur Sektor pengusul/Direktur
pengemban fungsi bisnis
• Direktur pengemban fungsi bisnis
atau SEVP/SCO pengemban fungsi
bisnis
• Direktur Sektor pengusul/Direktur
pengemban fungsi bisnis atau
SEVP*)
Minimal 50% fungsi risiko include Direktur
MR/Direktur Pengemban fungsi risiko
ditambah SEVP pengemban fungsi risiko
2 Bisnis + 3 Risiko
• Direktur MR/Direktur pengemban fungsi
risiko
• 2 Direktur pengemban fungsi risiko atau
SEVP pengemban fungsi risiko
2 Bisnis + 2 Risiko
• Direktur MR/Direktur pengemban fungsi
risiko
• 1 Direktur pengemban fungsi risiko atau
SEVP/SCO pengemban fungsi risiko
1 Bisnis + 2 Risiko
• Direktur MR/Direktur pengemban fungsi
risiko
• 1 Direktur pengemban fungsi risiko atau
SEVP/SCO pengemban fungsi risiko
*) Khusus usulan kredit dari unit RR, maka pejabat yang bertindak sebagai direktur sektor pengusul adalah SEVP RR (SRR)
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
795
Komite Kredit Tingkat Divisi
Komite
Kredit (KK)
Segmen Korporasi
KK Divisi
(KKD)
Maksimal
Kredit
s.d.
Rp300 miliar
Baru atau Tambahan
Review
Anggota Komite Kredit Maksimal Anggota Komite Kredit
Bisnis Risiko Kredit Bisnis Risiko
• Pemimpin
Divisi Bisnis/
SCO
• Wakil
Pemimpin
Divisi Bisnis
Segmen Menengah-Large Commercial
KK Divisi
(KKD)
s.d.
Rp200 miliar
Segmen Menengah Commercial
KK Divisi
(KKD)
s.d.
Rp100 miliar
• Pemimpin
Divisi Bisnis/
SCO
• Wakil
Pemimpin
Divisi Bisnis
• Pemimpin
Divisi Bisnis/
SCO
• Wakil
Pemimpin
Divisi Bisnis
• Direktur MR/
Direktur
Pengemban
fungsi risiko
• Pemimpin Divisi
Risiko/SCO
• Wakil Pemimpin
Divisi Risiko
• Direktur MR/
Direktur
Pengemban
fungsi risiko
• Pemimpin Divisi
Risiko/SCO
• Wakil Pemimpin
Divisi Risiko
• Pemimpin Divisi
Risiko/SCO
• Wakil Pemimpin
Divisi Risiko
s.d.
BMPK
s.d.
Rp500 miliar
• Pemimpin
Divisi Bisnis/
SCO
• Wakil
Pemimpin
Divisi Bisnis
• Pemimpin
Divisi Bisnis/
SCO
• Wakil
Pemimpin
Divisi Bisnis
• Pemimpin Divisi
Risiko/SCO
• Wakil Pemimpin
Divisi Risiko
• Pemimpin Divisi
Risiko/SCO
• Wakil Pemimpin
Divisi Risiko
Kewenangan review sama dengan kewenangan
pemberian baru & tambahan
Komite Kredit Tingkat Wilayah
Baru atau Tambahan
Review
Komite
Kredit (KK)
Maksimal Anggota Komite Kredit Maksimal Anggota Komite Kredit
Kredit Bisnis Risiko Kredit Bisnis Risiko
Segmen Menengah Commercial
KK Kantor Wilayah
(Kanwil)
KK Menengah
Segmen Kecil
KK Kantor Wilayah
(Kanwil)
s.d.
Rp40 miliar
s.d.
Rp20 miliar
s.d.
Rp15 miliar
• Wakil
Pemimpin
Wilayah
Bisnis
Komersial
• Pemimpin
SBK
• Pemimpin
SBK
• Pemimpin
Wilayah
• RBW
Kewenangan review sama dengan kewenangan
pemberian baru & tambahan
• RBW Kewenangan review sama dengan kewenangan
pemberian baru & tambahan
Wakil Pemimpin Wilayah Bisnis
Komersia/Wakil Pemimpin Wilayah
Bisnis SME & Consumer (sesuai
Supervisi)
RBW
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
796
Komite Kredit Bisnis Banking segmen kecil
Komite Kredit
(KK)
Segmen Kecil
Maks. Kredit
Bisnis
Anggota Komite Kredit*)
KK Kecil - 2 sd. Rp.15 Miliar Pemimpin SBE RBC
KK Kecil- 1 sd. Rp.1 Miliar Wakil Pemimpin SBE RBC
Risiko
Komite Kredit Tingkat Cabang
Komite Kredit (KK) Kelas Cabang Maks. Kredit
Anggota Komite Kredit*)
Bisnis
Risiko
Segmen kecil
KK Cabang -2 Kelas I sd. Rp.15 Miliar Pemimpin Cabang RBC
KK Cabang -1
Kelas II
Kelas III
Kelas I
Kelas II
Kelas III
sd. Rp.10 Miliar
sd. Rp.5 Miliar
sd. Rp.1 Miliar
Pemimpin Bidang
Pemasaran Bisnis
(PBP)
*)
Apabila Cabang belum memiliki PBP maka kewenangan memutus kredit berada pada Pemimpin Cabang + Pemimpin RBC
RBC
Profil dan Sertifikasi Anggota Komite Kredit
Profil dan sertifikasi masing-masing anggota komite dapat dilihat pada pembahasan Profil Direksi dan Profil Senior
Executive President.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kredit
Uraian Tugas Komite Kredit sebagai berikut:
1. Memberikan persetujuan atau penolakan atas usulan kredit sesuai dengan limit kewenangan atau jenis kredit
yang ditetapkan oleh Direksi;
2. Bertanggung jawab atas keputusan kredit yang didasarkan pada hal-hal yang meliputi kelayakan usaha yang
dibiayai, pertimbangan keamanan kredit, kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur pemberian kredit serta
ketentuan limit kredit;
3. Melakukan koordinasi dengan divisi terkait dalam aspek pendanaan perkreditan;
4. Menolak permintaan dan/atau pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit yang memberikan
kredit yang hanya bersifat formalitas;
5. Melaksanakan tugasnya terutama dalam kaitannya dengan pemberian persetujuan kredit sesuai kewenangannya
berdasarkan kemahiran profesionalnya secara jujur, objektif, cermat, dan seksama.
Pelaksanaan Tugas Komite Kredit Tahun 2021
Sepanjang tahun 2021, Komite Kredit telah melaksanakan tugas dan kewenangannya sebagai berikut:
Kewenangan Memutus Kredit Segmen Korporasi KK Pusat
Komite Kredit Maksimum Kredit Jumlah Rapat
KK Pusat – 4 (KKP – 4) s.d. BMPK 63
KK Pusat – 3 (KKP – 3) s.d. Rp10 triliun 50
KK Pusat – 2 (KKP – 2) s.d. Rp2 triliun 43
KK Pusat – 1 (KKP – 1) s.d. Rp750 miliar 41
Total 197
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
797
Kewenangan Memutus Kredit Segmen Menengah Large Commercial KK Pusat
Komite Kredit Maksimum Kredit Jumlah Rapat
KK Pusat – 4 (KKP – 4) s.d. BMPK 1
KK Pusat – 3 (KKP – 3) s.d. Rp10 triliun 7
KK Pusat – 2 (KKP – 2) s.d. Rp2 triliun 22
KK Pusat – 1 (KKP – 1) s.d. Rp750 miliar 30
Total 60
Kewenangan Memutus Kredit Segmen Menengah Commercial KK Pusat
Komite Kredit Maksimum Kredit Jumlah Rapat
KK Pusat – 4 (KKP – 4) s.d. BMPK 0
KK Pusat – 3 (KKP – 3) s.d. Rp10 triliun 5
KK Pusat – 2 (KKP – 2) s.d. Rp2 triliun 62
KK Pusat – 1 (KKP – 1) s.d. Rp750 miliar 151
Total 218
KK Divisi
Komite Kredit Maksimum Kredit Jumlah Rapat
KKD segmen korporasi s.d. Rp300 miliar 11
KKD segmen menengah Large
Commercial-1
s.d. Rp200 miliar 9
Total 20
Kewenangan Memutus Kredit Segmen Konsumer
Pejabat Pemutus Kredit
(PPK)
Komite Kredit Tingkat Direktur
• Direktur Utama, Wakil Direktur Utama,
Direktur Bisnis Konsumer, Direktur
Manajemen Risiko
• Wakil Direktur Utama, Direktur Direktur
Bisnis Konsumer, Direktur Manajemen
Risiko
Maksimum Kredit
Jumlah Rapat
> Rp150 miliar -
s.d. Rp150 miliar 1
• Direktur Bisnis Konsumer dan Direktur
s.d. Rp75 miliar 4
Manajemen Risiko
Total 5
Kewenangan Memutus Kredit Segmen Bank Financial Institution
Komite Kredit Maksimum Kredit Jumlah Rapat
KK BL Pusat – 4 s.d. BMPK -
KK BL Pusat – 3 s.d. Rp10 triliun -
KK BL Pusat – 2 s.d. Rp2 triliun -
KK BL Pusat – 1 s.d. Rp750 miliar -
KK BL Divisi s.d. 300 miliar 1
Total 1
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
798
Kewenangan Memutus Kredit Segmen Kantor Cabang Luar Negeri
Komite Kredit Maksimum Kredit Jumlah Rapat
KK Pusat – 4 (KKP – 4) s.d. BMPK 2
KK Pusat – 3 (KKP – 3) s.d. Rp10 triliun 1
KK Pusat – 2 (KKP – 2) s.d. Rp2 triliun 2
KK Pusat – 1 (KKP – 1) s.d. Rp750 miliar 2
KK Divisi (KKD) s.d. Rp300 miliar 17
Total 24
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
BNI sebagai Entitas Utama telah membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT), cfm SK No. KP/193/DIR/R
tanggal 26 Mei 2015 yang telah dilakukan perubahan susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi,
cfm. Memo REN No. REN/2/1488 tanggal 11 Desember 2018, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
Dalam struktur Perusahaan, kedudukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi berada di bawah Direksi. Komite
Manajemen Risiko Terintegrasi diketuai oleh Direktur Manajemen Risiko - BNI sebagai Direktur yang menyelia fungsi
Manajemen Risiko Bank. Secara rinci, susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi sebagai berikut:
No.
Susunan Anggota Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT)
1. Ketua Direktur Manajemen Risiko - BNI sebagai Direktur yang menyelia fungsi Manajemen Risiko
Bank.
2. Sekretaris Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank – BNI
3. Anggota Tetap • Direktur Keuangan - BNI
• Direktur Human Capital & Kepatuhan - BNI
• Pemimpin Divisi Kepatuhan - BNI
• Pemimpin Satuan Audit Internal - BNI
• Pemimpin Divisi Pengembangan Perusahaan Anak - BNI
• Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis - BNI
• Pemimpin Divisi Hukum - BNI
• Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan - BNI
• Direktur yang menyelia Manajemen Risiko - BNI Sekuritas
• Direktur yang menyelia Manajemen Risiko - BNI Life
• Direktur yang menyelia Manajemen Risiko - BNI Multifinance
• Direktur yang menyelia Manajemen Risiko - BNI Asset Management
• Pemimpin Divisi yang menyelia Manajemen Risiko - BNI Sekuritas
• Pemimpin Divisi yang menyelia Manajemen Risiko - BNI Life
• Pemimpin Divisi yang menyelia Manajemen Risiko - BNI Multifinance
• Pemimpin Divisi yang menyelia Manajemen Risiko - BNI Asset Management
4. Anggota Tidak Tetap Direktur dan Pemimpin Divisi/Satuan/Unit yang terkait dengan materi rapat baik dari BNI
maupun Perusahaan Anak.
Profil dan Sertifikasi Anggota Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
Profil dan sertifikasi masing-masing anggota komite dapat dilihat pada pembahasan Profil Direksi, Profil Senior
Executive President, dan Profil Pejabat Senior.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi
Entitas Utama dalam rangka:
1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi;
2. Perbaikan atau penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan;
3. Penetapan metodologi dan penilaian profil risiko terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan BNI.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
799
Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Tahun 2021
Sepanjang tahun 2021, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah mengadakan 2 (dua) kali rapat dengan agenda
sebagai berikut:
No. KMRT Tanggal Pelaksanaan Agenda
1 KMRT/01 Februari 2021 • Penilaian profil risiko terintegrasi
posisi 31 Desember 2020
• Perhitungan KPMM terintegrasi
posisi 31 Desember 2020
2 KMRT/02 Agustus 2021 • Penilaian profil risiko terintegrasi
posisi 30 Juni 2021
• Perhitungan KPMM terintegrasi
posisi 30 Juni 2021
Komite Asset & Liability (ALCO)
Komite Asset & Liability (ALCO) merupakan komite permanen di BNI yang mempunyai kewenangan dan fungsi:
1. Penetapan kebijakan dan pengelolaan aset dan liabilitas BNI, mencakup pengelolaan kecukupan modal untuk
meng-cover risiko dan mendukung strategi bisnis bank.
2. Penetapan kebijakan dan pengelolaan aset dan liabilitas yang meliputi:
a. Manajemen Likuiditas (Liquidity Management);
b. Manajemen Suku Bunga (Interest Rate Management);
c. Manajemen Nilai Tukar (Foreign Exchange Management);
d. Manajemen Pendapatan dan Investasi (Earning & Investment Management).
Komite Asset & Liability (ALCO) di tata kembali berdasarkan Surat Keputusan Direksi No/437/DIR/R tanggal 22
September 2021 perihal Penataan Komite Asset & Liability (ALCO).
Struktur dan Keanggotaan Komite Asset dan Liability (ALCO)
No.
1. Ketua Direktur Utama
2. Wakil Ketua Wakil Direktur Utama
Susunan Anggota Komite Asset & Liability (ALCO)
3. Sekretaris Pemimpin Divisi Tresuri (merangkap anggota tetap)
4. Anggota tetap setingkat
Direksi & SEVP (Voting
member)
Anggota tidak tetap
setingkat Direksi (Nonvoting
member)
Anggota tidak tetap
setingkat Direksi & SEVP
(Non-voting member)
• Direktur Treasury & Internasional
• Direktur Corporate Banking
• Direktur Hubungan Kelembagaan
• Direktur Bisnis UMKM
• Direktur Layanan & Jaringan
• Direktur Bisnis Konsumer
• Direktur Manajemen Risiko
• Direktur Keuangan
• SEVP Treasury
Direktur Human Capital & Kepatuhan
• Direktur IT & Operasi
• SEVP Corporate Transformation
• SEVP Remedial & Recovery
• SEVP Operasional
• SEVP Bisnis Digital
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
800
No.
Anggota tetap setingkat
Divisi/Satuan (Non-voting
member)
Anggota tidak tetap (Nonvoting
member)
Susunan Anggota Komite Asset & Liability (ALCO)
• Pemimpin Divisi Internasional
• Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 1
• Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 2
• Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 3
• Pemimpin Divisi Sindikasi & Solusi Korporasi
• Pemimpin Divisi Hubungan Kelembagaan 1
• Pemimpin Divisi Hubungan Kelembagaan 2
• Pemimpin Divisi Bisnis Komersial 1
• Pemimpin Divisi Bisnis Komersial 2
• Pemimpin Divisi Bisnis SME
• Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil & Program
• Pemimpin Divisi Solusi Wholesale
• Pemimpin Divisi Solusi Ritel
• Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer
• Pemimpin Divisi Manajemen Wealth
• Pemimpin Divisi Risiko Kredit Korporasi
• Pemimpin Divisi Risiko Kredit Komersial & SME
• Pemimpin Divisi Pemrosesan & Penagihan Kredit Konsumer
• Pemimpin Divisi Remedial & Recovery Kredit Korporasi
• Pemimpin Divisi Remedial & Recovery Kredit Komersial & SME
• Pemimpin Divisi Pengelolaan Jaringan
• Pemimpin Divisi Pengembangan Perusahaan Anak
• Pemimpin Office of Chief Economist
• Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
• Pemimpin Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan
• Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan
• Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank
• Pemimpin Divisi Kepatuhan
• Pemimpin Satuan Audit Internal
Pemimpin Divisi/Satuan dan Direksi Perusahaan Anak yang terkait dengan topik pembahasan.
Pelaksanaan Tugas Komite Asset dan Liability (ALCO) Tahun 2021
Sepanjang tahun 2021, ALCO telah mengadakan 8 (Delapan) kali rapat dengan agenda sebagai berikut:
No. Tanggal Rapat Usulan Agenda Rapat
1 26 Januari 2021 • Lesson Learned 2020
• Highlight Assets & Liabilities dan Rencana Kerja 2021
• Review Suku Bunga Dana
• Kesimpulan dan Usulan
2 23 Februari 2021 • Minutes of Meeting ALCO Direksi
• Perkembangan Kondisi Internal
• Strategi Banking Book : Pengelolaan Surat Berharga dan
Pengelolaan NOP
• Kesimpulan dan Usulan
3 9 Maret 2021 • Minutes of Meeting ALCO
• Perkembangan Kondisi Internal
• Program Akuisisi CASA
• Kesimpulan dan Usulan
4 1 April 2021 • Minutes of Meeting ALCO
• Perkembangan Kondisi Internal
• Kebutuhan Kas Tunai Idul Fitri & Proyeksi Cashflow
• Review Deposito Counter Rate
• Kesimpulan dan Usulan
5 16 Juni 2021 • Monitoring Keputusan ALCO
• Perkembangan Assets & Liabilities
• Review Suku Bunga DPK
• Hedging Fixed Rate
• Kesimpulan dan Usulan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
801
No. Tanggal Rapat Usulan Agenda Rapat
6 3 Agustus 2021 • Monitoring Keputusan ALCO
• Perkembangan Kondisi Internal
• Strategi Efisiensi Cost of Fund
• Kesimpulan dan Usulan
• Update Program Race Uo Deposito via E-Channel
7 11 Oktober 2021 • Monitoring Keputusan ALCO
• Perkembangan Kondisi Internal
• Perkembangan CASA
• Review Deposito Counter Rate
• Kesimpulan dan Usulan
8 23 Desember 2021 • Lesson Learned 2021
• Proyeksi Asset & Liability
• Strategi Asset & Liability
• Proyeksi Cashflow
• Kesimpulan dan Usulan
Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud (KRA)
Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud (KRA) merupakan komite permanen di BNI yang mempunyai kewenangan
dalam memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai perumusan, penetapan kebijakan dan pengelolaan risiko
yang meliputi: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko
Stratejik, dan Risiko Kepatuhan; penetapan kebijakan dan pengelolaan strategi anti fraud di seluruh unit organisasi,
serta penetapan kebijakan dan pengelolaan Environmental, Social & Governance (ESG).
Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud (KRA) di tata kembali berdasarkan Surat Keputusan Direksi No/484/DIR/R
tanggal 26 Oktober 2021 perihal Penataan Komite Manajemen Risiko dan Anti Fraud.
Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud memiliki 3 (tiga) sub Komite, yaitu:
1. Sub Komite Manajemen Risiko (RMC);
2. Sub Komite Anti Fraud;
3. Sub Komite Environmental, Social & Governance (ESG).
Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud - Sub Komite Manajemen Risiko
(KRA-RMC)
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud - Sub Komite Manajemen Risiko (RMC)
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud (KRA) -
No.
Sub Komite Manajemen Risiko
1. Ketua Wakil Direktur Utama
2. Wakil Ketua Direktur Manajemen Risiko
3. Sekretaris Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank (merangkap anggota tetap)
4. a. Anggota tetap setingkat
Direksi dan SEVP
(Voting member)
• Direktur Keuangan
• Direktur Corporate Banking
• Direktur IT & Operasi
• Direktur Bisnis UMKM
• Direktur Layanan & Jaringan
• Direktur Bisnis Konsumer
• Direktur Treasury & Internasional
• SEVP Remedial & Recovery
• SEVP Treasury
• SEVP Operasional
• SEVP Bisnis Digital
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
802
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud - Sub Komite Manajemen Risiko (RMC)
No.
Anggota tetap setingkat
Direksi (Non-voting
member)
b. Anggota tetap setingkat
Divisi/Satuan
(Non-voting member)
c. Anggota tidak tetap
(Non-voting member)
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud (KRA) -
Sub Komite Manajemen Risiko
Direktur Human Capital & Kepatuhan*
• Pemimpin Divisi Tresuri
• Pemimpin Divisi Risiko Kredit Korporasi
• Pemimpin Divisi Risiko Kredit Komersial & SME
• Pemimpin Divisi Pemrosesan & Penagihan Kredit Konsumer
• Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
• Pemimpin Divisi Kepatuhan
• Pemimpin Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan
• Pemimpin Satuan Audit Internal
• Pemimpin Divisi Hukum
• Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan
• Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan
• Pemimpin Divisi Operasional Kredit
• Pemimpin Divisi Sindikasi & Solusi Korporasi
• Pemimpin Satuan Anti Fraud
Direktur/SEVP/Pemimpin Divisi yang terkait dengan topik pembahasan.
Keterangan:
*) Khusus Direktur Human Capital & Kepatuhan memiliki tugas dan tanggung jawab khusus yang diatur pada pedoman kerja komite.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud - Sub Komite
Manajemen Risiko (KRA-RMC)
Tugas dan tanggung jawab KRA-RMC adalah melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi terkait Manajemen
Risiko, yang paling kurang meliputi:
1. Menyusun Kebijakan dan Strategi Manajemen Risiko serta perubahannya;
2. Menyusun kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak
normal;
3. Menyempurnakan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu
perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan Permodalan, Profil Risiko Bank,
dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi;
4. Menetapkan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan
ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya
atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan;
5. Menetapkan kebijakan pengelolaan kecukupan modal untuk melindungi risiko dan mendukung strategi bisnis
Bank, mencakup pengukuran, struktur (tier 1/tier 2), alokasi dan rencana kontijensi permodalan.
Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud Sub Komite
Manajemen Risiko (KRA-RMC) Tahun 2021
Sepanjang tahun 2021, KRA-RMC telah mengadakan 4 (empat) kali rapat dengan agenda sebagai berikut:
No. Forum Tanggal Agenda
1 RMC/01 19 Januari 2021 • Tingkat kesehatan BNI secara individu
posisi 31 Desember 2020
• Profil risiko BNI secara individu posisi 31
Desember 2020
• Review Risk Appetite Statement BNI tahun
2021
2 RMC/02 20 April 2021 Profil risiko BNI posisi secara individu 31 Maret
2021
3 RMC/03 21 Juli 2021 • Tingkat kesehatan BNI secara individu
posisi 30 Juni 2021
• Profil risiko BNI secara individu posisi 30
Juni 2021
4 RMC/04 25 Oktober 2021 Profil risiko BNI posisi secara individu 30
September 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
803
Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud - Sub Komite Anti Fraud (KRA - KAF)
Sesuai dengan POJK No. 39/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 mengenai Penerapan Strategi Anti Fraud
bagi Bank Umum, sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan efektivitas penerapan Strategi Anti Fraud, maka
BNI membentuk Komite Anti Fraud untuk menumbuhkan budaya dan kepedulian Anti Fraud pada seluruh jajaran
organisasi.
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud Sub Komite Anti Fraud
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/484/DIR/R tanggal 26 Oktober 2021 perihal Penataan Komite Manajemen
Risiko dan Anti Fraud (KRA), Struktur dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud Sub Komite Anti
Fraud adalah sebagai berikut:
No.
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud (KRA) -
Sub Komite Anti Fraud
1. Ketua Wakil Direktur Utama
2. Wakil Ketua Direktur Manajemen Risiko
3. Sekretaris Pemimpin Satuan Anti Fraud (merangkap anggota tetap)
4. a. Anggota tetap setingkat
Direksi dan SEVP
(Voting member)
b. Anggota tetap setingkat
Direksi (Non-voting
member)
c. Anggota tetap setingkat
Divisi/Satuan (Nonvoting
member)
d. Anggota tidak tetap
(Non-voting member)
• Direktur Bisnis Konsumer
• Direktur IT & Operasi
• Direktur Layanan & Jaringan
• SEVP Bisnis Digital
• SEVP Operasional
Direktur Human Capital & Kepatuhan*
• Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank
• Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan
• Pemimpin Divisi Kepatuhan
• Pemimpin Satuan Audit Internal
• Pemimpin Human Capital Strategy
• Pemimpin Human Capital Services
• Pemimpin Divisi Hukum
• Pemimpin Divisi Pengelolaan Jaringan
Direktur/SEVP/Pemimpin Divisi yang terkait dengan topik pembahasan.
Keterangan:
*) Khusus Direktur Human Capital & Kepatuhan memiliki tugas dan tanggung jawab khusus yang diatur pada pedoman kerja komite.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud Sub Komite Anti
Fraud
Tugas dan tanggung jawab Komite Anti Fraud yaitu:
1. Mengidentifikasi, mengevaluasi dan menetapkan tindak lanjut atas kejadian Fraud yang berasal dari kegiatan/
aktivitas di segenap unit kerja BNI;
2. Mengembangkan budaya dan kepedulian terhadap Anti Fraud pada seluruh jajaran organisasi;
3. Menetapkan kebijakan dan Strategi Anti Fraud;
4. Memantau penerapan kebijakan dan Strategi Anti Fraud di BNI serta melakukan review dampak dari kebijakan
dan strategi yang diimplementasikan secara periodik.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
804
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Anti Fraud dibantu oleh Satuan Anti Fraud yang
memiliki fungsi:
1. Mengelola kebijakan dan pelaksanaan Strategi Anti Fraud berkoordinasi dengan unit/divisi terkait;
2. Mereview SOP Strategi Anti Fraud;
3. Melaporkan secara berkala maupun insidentil ke pihak Internal (Direktur Utama dan Dewan Komisaris) dan pihak
eksternal (Otoritas Jasa Keuangan) terkait dengan Strategi Anti Fraud;
4. Sebagai liaison data dan pelaporan dengan Divisi/Unit lain serta pihak eksternal terkait Strategi Anti Fraud dan
mengelola data base terkait Fraud yang ada di BNI;
5. Memonitor inisiasi dan implementasi Strategi Anti Fraud serta perbaikannya.
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud Sub
Komite Environmental, Social, & Governance (ESG)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/484/DIR/R tanggal 26 Oktober 2021 perihal Penataan Komite Manajemen
Risiko dan Anti Fraud (KRA), Struktur dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud Sub
Komite Environmental, Social, & Governance (ESG) adalah sebagai berikut
No.
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud (KRA) -
Sub Komite Environmental, Social, & Governance (ESG)
1. Ketua Wakil Direktur Utama
2. Wakil Ketua Direktur Manajemen Risiko
3. Sekretaris Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank (merangkap anggota tetap non-voting member)
4. a. Anggota tetap setingkat
Direksi dan SEVP
(Voting member)
Anggota tetap setingkat
Direksi (Non-voting
member)
b. Anggota tetap setingkat
Divisi/Satuan (Nonvoting
member)
c. Anggota tidak tetap
(Non-voting member)
• Direktur Keuangan
• Direktur Corporate Banking
• Direktur Hubungan Kelembagaan
• Direktur Bisnis UMKM
• Direktur Treasury & Internasional
• Direktur Konsumer
• Direktur Layanan & Jaringan
• SEVP Treasury
Direktur Human Capital & Kepatuhan*
• Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank
• Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan
• Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan
• Pemimpin Divisi Investor Relations
• Pemimpin Divisi Manajemen Data & Analytics
• Pemimpin Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan
• Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
• Pemimpin Divisi International
• Pemimpin Divisi Pengembangan Perusahaan Anak
• Pemimpin Divisi Tresuri
• Pemimpin Divisi Kepatuhan
• Pemimpin Human Capital Strategy
• Pemimpin Divisi Korporasi 1
• Pemimpin Divisi Korporasi 2
• Pemimpin Divisi Korporasi 3
• Pemimpin Divisi Komersial 1
• Pemimpin Divisi Komersial 2
• Pemimpin Divisi Risiko Kredit Korporasi
• Pemimpin Divisi Risiko Kredit Komersial & SME
• Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer
• Pemimpin Divisi Pengelolaan Jaringan
• Pemimpin Divisi Bisnis SME
• Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil & Program
Direktur/SEVP/Pemimpin Divisi yang terkait dengan topik pembahasan.
Keterangan:
*) Khusus Direktur Human Capital & Kepatuhan memiliki tugas dan tanggung jawab khusus yang diatur pada pedoman kerja komite.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
805
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud Sub Komite
Environmental, Social, & Governance (ESG)
Tugas dan tanggung jawab Komite Anti Fraud yaitu:
1. Menyusun kebijakan dan strategi pengelolaan Environmental, Social, & Governance (ESG) serta perubahannya;
2. Mengidentifikasi potensi risiko ESG yang berdampak baik pada BNI maupun stakeholders BNI;
3. Memantau implementasi strategi Sustainability Finance;
4. Melakukan pemantauan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap hasil ESG Assessment BNI;
5. Mengevaluasi penerapan strategi ESG pada seluruh lini bisnis BNI.
Komite Produk
Komite Produk (PRC) merupakan wadah pengelolaan kebijakan dan pemantauan produk/aktivitas di BNI untuk
memastikan keberhasilannya dalam menciptakan keuntungan yang maksimal. Komite Produk dibentuk berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. KP/448/DIR/R tanggal 20 September 2012 telah dilakukan perubahan susunan keanggotaan
PRC cfm. Memo REN No. REN/2/819 tanggal 9 Juli 2020 perihal Updating Keanggotaan Komite Produk.
Struktur dan Keanggotaan Komite Produk
No.
1. Ketua Direktur Utama
2. Ketua Pengganti
merangkap Anggota Tetap
Susunan Keanggotaan Komite Produk (PRC)
Wakil Direktur Utama
3. Anggota Tetap • Direktur Keuangan
• Direktur Layanan & Jaringan
• Direktur Manajemen Risiko
• Direktur IT & Operasi
• Direktur Human Capital & Kepatuhan
• Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan
• Pemimpin Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan
• Pemimpin Divisi Pengelolaan Jaringan
• Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank
• Pemimpin Divisi Pemrosesan & Penagihan Kredit Konsumer
• Pemimpin Divisi Solusi & Keamanan Teknologi Informasi
• Pemimpin Divisi Operasional
• Pemimpin Divisi Kepatuhan
• Pemimpin Divisi Hukum
4. Anggota Tidak Tetap Anggota Direksi/SEVP yang bertindak sebagai Direktur/SEVP Sponsor, Pemimpin Divisi/
Satuan/Unit terkait dengan topik yang dibahas
5. Sekretaris Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
Profil dan Sertifikasi Anggota Komite Produk
Profil dan sertifikasi masing-masing anggota komite dapat dilihat pada pembahasan Profil Direksi dan Profil Senior
Executive President.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
806
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Produk
Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Produk antara lain:
1. Menetapkan strategi besaran dan pengembangan bisnis melalui produk/aktivitas BNI;
2. Melakukan pengujian komprehensif dan memutuskan “kelayakan” produk/aktivitas baru khususnya terkait aliansi
yang bersifat lintas sektoral/segmen dan aliansi strategis dengan Perusahaan Anak/Perusahaan lain di luar BNI
dengan mengundang Direktur Sektor terkait;
3. Melakukan monitoring produk/aktivitas yang terimplementasi di BNI dan membuat keputusan atas keberlangsungan
produk/aktivitas atas rekomendasi Supporting Staff Group/product owner;
4. Sebagai lembaga arbitrase dalam masalah-masalah lintas sektoral terkait dengan Performance Management
System (PMS) dalam implementasi produk/aktivitas baru.
Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat Komite Produk Tahun 2021
Sepanjang tahun 2021, Komite Produk telah mengadakan 2 (dua) kali rapat dengan agenda sebagai berikut:
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat
1. 20 Mei 2021 Monitoring Pengembangan Produk dan Aktivitas Baru serta Usulan Produk Aktivitas Baru
untuk Revisi RBB 2021
2. 19 Oktober 2021 Usulan Rencana Penyelenggaraan Produk Bank Tahun 2022
Komite Manajemen Kinerja
Komite Manajemen Kinerja (PMC) merupakan komite permanen di BNI sebagai wadah pengelolaan kebijakan
pemantauan anggaran dan memperlancar proses manajemen kinerja (performance management) di BNI untuk
memastikan keselarasan strategic planning, memfasilitasi proses target setting dan penilaian kinerja, sesuai dengan
Surat Keputusan Direksi No. KP/353/DIR/R tanggal 21 Juni 2017 perihal Penataan Performance Management Committee
(PMC) dan telah dilakukan perubahan susunan keanggotaan PMC cfm. Memo REN No. REN/2/842 tanggal 16 Juli
2020 perihal Updating Keanggotaan Komite Manajemen Kinerja.
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Kinerja
No.
1. Ketua Direktur Utama
2. Ketua Pengganti
merangkap Anggota Tetap
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Kinerja
Wakil Direktur Utama
3. Anggota Tetap • Seluruh Anggota Direksi & SEVP
• Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
• Pemimpin Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan
• Pemimpin Divisi Human Capital Strategy
• Pemimpin Divisi Pengelolaan Jaringan
• Pemimpin Satuan Audit Internal
• Pemimpin Divisi Manajemen Data & Analytics
• Pemimpin Divisi Korporasi 3
• Pemimpin Divisi Bisnis SME
• Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer
• Pemimpin Divisi Hubungan Kelembagaan 1
• Pemimpin Divisi Tresuri
• Pemimpin Divisi Solusi Ritel
• Pemimpin Divisi Risiko Kredit Komersial & SME
4. Anggota Tidak Tetap Pemimpin Divisi/Satuan/Unit yang terkait dengan materi rapat
5. Sekretaris 1
(Bidang Target Setting)
6. Sekretaris 2
(Bidang Strategic Planning
dan Bidang Penilaian
Kinerja)
Pemimpin Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
807
No.
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Kinerja
7. Supporting Staff Group • Pemimpin Kelompok Anggaran Perusahaan - Divisi Penganggaran & Pengendalian
Keuangan
• Pemimpin Kelompok Analisa Kinerja Keuangan -Divisi Penganggaran & Pengendalian
Keuangan
• Pemimpin Kelompok Perencanaan Strategis - Divisi Perencanaan Strategis
• Pemimpin Kelompok Sistem Manajemen Kerja - Divisi Perencanaan Strategis
• Pemimpin Kelompok Pemantauan Kinerja Bisnis - Divisi Pengelolaan Jaringan
• AVP Sistem Modal Manusia – Divisi Human Capital Strategy
• Pemimpin Kelompok Perencanaan & Pengembangan - Satuan Audit Internal
• Pemimpin Kelompok Strategi & Kualitas Data - Divisi Manajemen Data & Analytics
• Pemimpin Kelompok dari Divisi/Satuan/Unit yang terkait dengan topik yang dibahas -
Anggota Tidak Tetap
Profil dan Sertifikasi Anggota Komite Manajemen Kinerja
Profil dan sertifikasi masing-masing anggota komite dapat dilihat pada pembahasan Profil Direksi dan Profil Senior
Executive President dan Profil Pejabat Eksekutif.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Kinerja
Uraian Tugas Komite Manajemen Kinerja sebagai berikut:
1. Bidang Target Setting
a. Menyetujui dan menetapkan jadwal tahunan dan bertanggung jawab dalam planning dan budgeting;
b. Mengawasi dan memantau perkembangan dari kegiatan planning and budgeting;
c. Memutuskan proposal CAPEX dengan kriteria tertentu (business cases).
2. Bidang Strategic Planning
a. Meninjau dan memastikan keselarasan antara RBB, Corporate Plan dan anggaran, dan menyarankan penyesuaian
bila diperlukan;
b. Meninjau dan menyetujui target yang disarankan/penyesuaian anggaran (forecasting), dan merekomendasikan
perubahan RBB/Corporate Plan apabila diperlukan sebagai lembaga arbitrase atas permasalahan yang berkaitan
dengan pengukuran kinerja.
3. Bidang Penilaian Kinerja
a. Meninjau dan menyetujui KPI pada level sektor;
b. Meninjau dan memberikan rekomendasi KPI BNI;
c. Memberikan rekomendasi kepada sektor dan Divisi selama proses penentuan dan penurunan KPI dan target;
d. Meninjau proses Performance Management secara berkelanjutan/menyarankan inisiatif/amandemen kebijakan
untuk meningkatkan efisiensi;
e. Memberikan insight desain KPI Business Unit & Fungsional Unit;
f. Mereview dan memutuskan skor PMS (Q1, Q2 dan Q3);
g. Mereview feedback dari Direktur Sektor dan memberikan insight skor PMS Q4 sebelum diputus dalam Forum
PMC.
Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat Komite Manajemen Kinerja
Sepanjang tahun 2021, Komite Manajemen Kinerja telah mengadakan sebanyak 1 (Satu) kali Rapat Komite Manajemen
Kinerja, dengan agenda:
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat
1. 26 Januari 2021 Finalisasi Skor PMS Unit Q4 2020
KOMITE MANAJEMEN TEKNOLOGI
Komite Manajemen Teknologi merupakan salah satu komite permanen di BNI yang memiliki kewenangan dalam
memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai perumusan, penetapan kebijakan dan strategi pengembangan
teknologi informasi BNI. Komite ini dibentuk dengan tujuan membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan
pengawasan terhadap kegiatan Teknologi Informasi (TI).
Komite Manajemen Teknologi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/364/DIR/R tanggal 13 Agustus
2021 perihal Penataan Komite Manajemen Teknologi (KMT).
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
808
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Teknologi
No
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Teknologi
1. Ketua Direktur Utama
2. Wakil Ketua Direktur IT & Operasi
3. Sekretaris Pemimpin Divisi Strategi & Arsitektur TI (merangkap sebagai
Anggota Tetap non-voting member)
4. Anggota tetap setingkat Direktur & SEVP (Voting
member)
• Wakil Direktur Utama
• Direktur Corporate Banking
• Direktur Bisnis UMKM
• Direktur Treasury & International
• Direktur Manajemen Risiko
• Direktur Keuangan
• Direktur Layanan & Jaringan
• Direktur Hubungan Kelembagaan
• Direktur Bisnis Konsumer
• SEVP Corporate Transformation
• SEVP Treasury
• SEVP Remedial & Recovery
• SEVP Operasional
• SEVP Bisnis Digital
5. Anggota tetap setingkat Direktur (Non voting member) Direktur Human Capital & Kepatuhan*
6. Anggota tetap setingkat Pemimpin Divisi/Satuan
(Non voting member)
• Pemimpin Divisi Strategi & Arsitektur TI
• Pemimpin Divisi Pengembangan TI
• Pemimpin Divisi Pengembangan Digital
• Pemimpin Divisi Operasional TI
• Pemimpin Divisi Keamanan Informasi
• Pemimpin Divisi Manajemen Data & Analytics
• Pemimpin Divisi Solusi Ritel
• Pemimpin Divisi Solusi Wholesale
• Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
• Pemimpin Divisi Manajemen Risko Bank
• Pemimpin Divisi Kepatuhan
• Pemimpin Divisi Human Capital Strategy
• Pemimpin Divisi Penganggaran & Pengendalian Keuangan
• Pemimpin Divisi Pengelolaan Aset & Pengadaan
• Pemimpin Satuan Audit Internal
7. Anggota Tidak Tetap Pemimpin Divisi/Satuan dan Direksi Perusahaan Anak yang
terkait dengan topik yang dibahas
Keterangan :
*) Khusus Direktur Human Capital & Kepatuhan memiliki tugas dan tanggung jawab khusus yang diatur pada pedoman kerja komite.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Teknologi
Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Teknologi terdiri atas berbagai bidang, yaitu:
1. Bidang Formulasi Strategi dan Kebijakan TI
a. Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai kebijakan, standar dan prosedur TI yang utama, khususnya
terkait aspek pengembangan dan pengadaan sistem TI, aktivitas operasional TI dan jaringan komunikasi,
pengamanan informasi, end user computing, aktivitas e-banking, penggunaan pihak penyedia jasa TI, serta
kebijakan dan prosedur terkait penerapan manajemen risiko penggunaan TI BNI;
b. Memberikan rekomendasi mengenai Rencana Strategis TI (RSTI)/Information Technology Strategic Plan serta
Rencana Pengembangan Teknologi Informasi (RPTI) yang sejalan dengan rencana strategis usaha BNI, dengan
mempertimbangkan faktor efisiensi, efektivitas serta rencana pelaksanaan (roadmap), sumber daya (resources)
yang dibutuhkan, serta cost and benefit yang akan diperoleh saat rencana diterapkan;
c. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap kesesuaian proyek-proyek yang disetujui dengan Rencana
Strategis Teknologi Informasi (RSTI) dan Recana Pengembangan Teknologi Informasi (RPTI);
d. Memberikan persetujuan atas rekomendasi anggaran TI dan keamanan informasi;
e. Menetapkan dan mengevaluasi TI Governance.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
809
2. Bidang Manajemen Portofolio Proyek TI
a. Melakukan evaluasi atas portofolio proyek TI, mencakup proyek yang diusulkan, proyek yang telah disetujui
secara prinsip, proyek yang sedang berlangsung (on going progress) dan proyek yang tekah selesai;
b. Menetapkan status prioritas proyek TI yang bersifat kritikal yang berdampak signifikan terhadap kegiatan
operasional BNI;
c. Membuat keputusan atas kelanjutan, de-prioritize atau pengakhiran suatu proyek;
d. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki;
e. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan proyek, memastikan timeline dan kebutuhan sumber daya terpenuhi;
f. Melakukan evaluasi dan rekomendasi atas proyek yang bermasalah atau berisiko;
g. Melakukan review aspek finansial atas proyek TI yang sedang berlangsung (total project cost, profit & loss
project, realisasi anggaran).
3. Bidang Pengelolaan Risiko TI
a. Memberikan rekomendasi terkait langkah langkah meminimalkan risiko atas investasi BNI pada sektor TI sehingga
investasi tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis BNI;
b. Melakukan evaluasi dan rekomendasi atas upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI yang tidak dapat
diselesaikan oleh satuan pengguna & penyelenggara TI;
c. Mengidentifikasi key issues, rencana mitigasi dan next step/actions yang dibutuhkan.
4. Bidang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja TI
a. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap kesesuaian antara TI dengan kebutuhan Sistem Informasi
Manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha BNI;
b. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek TI dengan rencana
proyek (project charter) yang disepakati;
c. Melakukan pemantauan atas kinerja dan upaya peningkatan TI.
Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat Komite Manajemen Teknologi
Sepanjang tahun 2021, Komite Manajemen Teknologi telah mengadakan 2 (dua) kali rapat dengan agenda sebagai
berikut:
No Tanggal Agenda
1 16 Agustus 2021 Organisasi TI, Proyek TI, dan Arsitektur TI.
2 13 Desember 2021 IT Project & Portofolio 2021-2022, Inisiatif Standarisasi TI, Strategi
Pengembangan TI & Pengembangan Digital, IT Performance Management &
Monitoring, dan Laporan Cybersecurity.
Komite Kebijakan Perkreditan & Bisnis
Komite Kebijakan Perkreditan & Bisnis merupakan Komite permanen di BNI yang mempunyai kewenangan dan
fungsi menetapkan Kebijakan Perkreditan Bank, Kebijakan Bisnis Tresuri dan Internasional, menetapkan prosedur
dan ketentuan operasional perkreditan, serta menetapkan/memutus bundling pricing atas bisnis nasabah sesuai
kewenangan yang berlaku.
Komite Kebijakan Perkreditan & Bisnis di dalamnya terdapat Sub Komite Kebijakan Perkreditan (KKP), Sub Komite
Prosedur Perkreditan (KPP) dan Sub Komite Bisnis (KBI). Komite Kebijakan Perkreditan & Bisnis (KRB) dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/333/DIR/R tanggal 21 Agustus 2019 dengan keanggotaan yang
diperbaharui melalui Memo REN/2/828 tanggal 13 Juli 2020.
Komite Kebijakan Perkreditan & Bisnis diketuai oleh Direktur Utama. Dalam struktur Bank, kedudukan Komite Kebijakan
Perkreditan & Bisnis berada di bawah Direksi.
Susunan Keanggotaan Komite Kebijakan Perkreditan & Bisnis (KRB)
No
Susunan Keanggotaan Komite Kebijakan Perkreditan & Bisnis
1. Ketua Direktur Utama
2. Wakil Ketua Wakil Direktur Utama
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
810
• Struktur dan Keanggotaan Sub Komite Kebijakan Perkreditan (KKP)
No
Susunan Keanggotaan Sub Komite Kebijakan Perkreditan (KKP)
1. Ketua Direktur Human Capital & Kepatuhan
2. Sekretaris Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan
3. Anggota Tetap • Direktur Corporate Banking
• Direktur Hubungan Kelembagaan
• Direktur Bisnis Konsumer
• Direktur Bisnis UMKM
• Direktur Treasury & International
• Direktur Keuangan
• Direktur Manajemen Risiko
• SEVP Remedial & Recovery
• Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan
• Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank
• Pemimpin Divisi Kepatuhan
• Pemimpin Satuan Audit Internal
4. Anggota Tidak Tetap Direktur/SEVP/Pemimpin Divisi/Satuan yang terkait dengan materi rapat
• Struktur dan Keanggotaan Sub Komite Prosedur Perkreditan (KPP)
No
Susunan Keanggotaan Sub Komite Kebijakan Perkreditan (KKP)
1. Ketua Direktur Human Capital & Kepatuhan
2. Sekretaris Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan
3. Anggota Tetap • Direktur Corporate Banking (khusus materi terkait segmen Korporasi)
• Direktur Bisnis Konsumer (khusus materi terkait segmen Konsumer)
• Direktur Bisnis UMKM (khusus materi terkait segmen Menengah & Usaha
Kecil)
• Direktur Manajemen Risiko
• Direktur IT & Operasi (khusus materi terkait Operasional Perkreditan)
• Direktur Treasury & International (khusus materi terkait Bisnis Tresuri dan
Internasional)
• SEVP Remedial & Recovery (khusus materi terkait penyelamatan &
penyelesaian kredit)
4. Anggota Tidak Tetap Direktur/SEVP/Pemimpin Divisi/Satuan yang terkait dengan materi rapat
• Struktur dan Keanggotaan Sub Komite Bisnis (KBI)
No
Struktur dan Keanggotaan Sub Komite Bisnis (KBI)
1. Ketua Direktur Corporate Banking/Direktur Hubungan Kelembagaan*
2. Sekretaris Pemimpin Divisi Sindikasi & Solusi Korporasi
3. Anggota Tetap • Direktur Corporate Banking/Direktur Hubungan Kelembagaan*
• Direktur Bisnis UMKM
• Direktur Bisnis Konsumer
• Direktur Treasury & International
• Direktur Layanan & Jaringan
• SEVP Operasional
• Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 1 (KPS1)/Divisi Bisnis Korporasi 2
(KPS2)/Divisi Bisnis Korporasi 3 (KPS3)/Divisi Hubungan Kelembagaan 1
(HLB1)/Divisi Hubungan Kelembagaan 2 (HLB2)
• Pimpinan Divisi Tresuri
• Client Service Team (CST) Leader
• Pimpinan Divisi/Unit Bisnis yang terkait dalam materi dan/atau keputusan
dalam rapat komite
4. Anggota Tidak Tetap Direktur/SEVP/Pemimpin Divisi/Satuan/Kantor Wilayah/Cabang/Sentra
yang terkait dengan materi dan/atau Keputusan dalam rapat komite
keterangan:
*disesuaikan dengan divisi pengelola nasabah CST yang akan dibahas dalam komite, di mana:
• Nasabah CST dikelola oleh KPS 1/KPS 2/KPS 3 maka ketua komitenya adalah Direktur Corporate Banking dan Direktur Hubungan
Kelembagaan sebagai anggota tetap.
• Nasabah CST dikelola oleh HLB 1/HLB 2 maka ketua komitenya adalah Direktur Hubungan Kelembagaan dan Direktur Corporate
Banking sebagai anggota tetap.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
811
Profil dan Sertifikasi Anggota
Komite Kebijakan Perkreditan dan
Bisnis
Profil dan sertifikasi masing-masing anggota komite
dapat dilihat pada pembahasan Profil Direksi dan Profil
Senior Executive President.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Kebijakan Perkreditan dan
Bisnis
A. Sub Komite Kebijakan Perkreditan (KKP)
Adapun tugas dan tanggung jawab Sub Komite Kebijakan
Perkreditan sebagai berikut:
1. Menetapkan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB)
terutama yang berkaitan dengan perumusan prinsip
kehati-hatian dalam perkreditan untuk selanjutnya
dimintakan persetujuan kepada Dewan Komisaris;
2. Menetapkan Kebijakan Bisnis Tresuri dan Internasional/
Financial Institution terutama yang berkaitan dengan
perumusan prinsip kehati-hatian;
3. Mengawasi agar KPB dapat diterapkan dan
dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten serta
melakukan review apabila terdapat hambatan/kendala
dalam penerapan KPB;
4. Melakukan review secara berkala selama-lamanya
3 (tiga) tahun sekali terhadap KPB dan apabila
diperlukan menetapkan perubahan/perbaikan KPB;
5. Memantau dan mengevaluasi:
a. Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan
secara keseluruhan;
b. Kebenaran pelaksanaan kewenangan memutus
kredit;
c. Kebenaran proses pemberian, perkembangan dan
kualitas kredit yang diberikan kepada pihak yang
terkait dengan Bank dan debitur-debitur besar
tertentu;
d. Kebenaran pelaksanaan ketentuan BMPK, Good
Corporate Governance, dan Penerapan Manajemen
Risiko;
e. Ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan
dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan pemberian
kredit;
f. Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang
ditetapkan dalam KPB;
g. Upaya Bank dalam memenuhi kecukupan jumlah
penyisihan penghapusan kredit.
6. Menyampaikan laporan tertulis secara berkala kepada
Dewan Komisaris, mengenai hasil pengawasan atas
penerapan dan pelaksanaan KPB dan hasil pemantauan
dan evaluasi mengenai hal-hal yang dimaksud dalam
butir 4 di atas;
7. Merumuskan dan merekomendasikan langkahlangkah
penyempurnaan dalam pelaksanaan aktivitas
Perkreditan Bank.
B. Sub Komite Prosedur Perkreditan (KPP)
Sedangkan tugas dan tanggung jawab sub Komite
Prosedur Perkreditan sebagai berikut:
1. Menetapkan Prosedur dan ketentuan operasional
Perkreditan.
2. Menetapkan Lending Model
Lending Model adalah kebijakan operasional dan
prosedur perkreditan yang spesifik terkait skema
pembiayaan dengan syarat dan kondisi khusus
yang telah disesuaikan untuk segmen pasar, industri
atau daerah tertentu dengan tetap memperhatikan
prudential Banking principles dan Good Corporate
Governance.
3. Menetapkan prosedur dan ketentuan operasional
Bisnis Tresuri dan Internasional/Financial Institution.
4. Menyampaikan laporan/report secara berkala
keputusan Sub Komite Prosedur Perkreditan ke Komite
Kebijakan Perkreditan dan Prosedur Perkreditan.
C. Sub Komite Bisnis (KBI)
Adapun tugas dan tanggung jawab sub Komite Bisnis sebagai berikut:
1. Menetapkan nasabah yang masuk dalam pengelolaan dengan pola kerja Client Service Team (CST) dan tier
nasabah sesuai dengan potensi dan size bisnis nasabah;
2. Menetapkan strategi bisnis value chain nasabah Client Service Team (CST);
3. Menyepakati dan berkomitmen atas pelaksanaan strategi dan pencapaian target bisnis nasabah CST;
4. Memutuskan bundling pricing atas bisnis nasabah CST sesuai dengan kewenangan yang berlaku;
5. Menetapkan mekanisme konversi profitabilitas produk yang lose dalam bundling pricing;
6. Memantau serta mengevaluasi inisiatif strategis dan inisiatif bisnis/proyek terkait pengembangan value chain
termasuk supply chain bisnis nasabah CST;
7. Membahas dan menyelesaikan permasalahan bisnis yang bersifat strategis termasuk aliansi antar unit kerja dan
aliansi dengan Wilayah/Sentra/Cabang dan Perusahaan Anak;
8. Mendelegasikan kewenangan kepada pejabat yang ditunjuk untuk memutus dan melaksanakan hal-hal yang
bersifat bisnis operasional.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
812
Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat Komite Kebijakan Perkreditan
& Bisnis 2021
Sepanjang tahun 2021, Komite Kebijakan dan Prosedur Perkreditan telah mengadakan 10 (Sepuluh) kali rapat dengan
agenda sebagai berikut:
No Tanggal Agenda
1 1 April 2021 Limit siginifikansi penjualan surat berharga FVOCI
2 14 April 2021 Kewenangan memutus kerja sama pemberian kredit konsumer dengan channel pemasaran dan
dengan Institusi
3 5 Mei 2021 Kewenangan memutus Counterparty Limit dan Bilateral Loan
4 16 Juli 2021 Pemberian kredit dalam rangka akuisisi dan pembiayaan kepada holding
5 28 Juli 2021 Ketentuan Cashtrade Counterparty Limit
6 24 September 2021 Advisory dalam pemberian kredit segmen korporasi, commercial dan international
7 27 September 2021 Izin prinsip pengelolaan debitur di luar Segmentasi oleh segmen komersial (dhi. SBK) dalam masa
transisi
8 27 Oktober 2021 1. Kewenangan memutus restrukturisasi kredit konsumer organik yang di proses melalui SKK
Jakarta
2. Kewenangan Memutus Hapus Tagih Non Pokok/BDO (Bunga, Denda, dan Ongkos) atas
pinjaman Pra NPL, NPL dan Hapus Buku:
a. Diproses di SKK Jakarta;
b. Diproses di SKK di Luar Jakarta atau Kantor Cabang Pemroses Kredit Konsumer Di Jakarta
dan Di Luar Jakarta.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai mitigasi dalam pengajuan permohonan keringanan
BDO (Bunga, Denda, dan Ongkos).
9 8 Desember 2021 Ketentuan mengenai Divisi PDM menjadi Inkubator untuk kerja sama Digital Consumer Lending
dengan Skema Kerja Sama Penyaluran BNI Fleksi melalui Fintech/Multifinance berbasis Digital,
e-Commerce dan P2P Lending
10 22 Desember 2021 Kewenangan transaksi pasar uang (money market) trading book
Komite Human Capital (SDM)
Komite Human Capital (SDM) merupakan salah satu komite permanen di BNI yang beranggotakan seluruh Direksi
dan beberapa pemimpin Divisi dengan kewenangan sebagai berikut:
1. Memutuskan kebijakan/ketentuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia terkait:
a. Perencanaan Pegawai;
b. Rekrutmen dan Seleksi;
c. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi;
d. Penilaian Kinerja Pegawai;
e. Jalur Karier dan Suksesi;
f. Remunerasi;
g. Hubungan Industrial;
h. Budaya Kerja.
2. Memutuskan persetujuan atas usulan pelaksana program mutasi/promosi tenaga pimpinan posisi Pemimpin Divisi
dan Pemimpin Wilayah;
3. Mengevaluasi kinerja tenaga pimpinan posisi Pemimpin Divisi dan Pemimpin Wilayah;
4. Memutuskan persetujuan atas usulan pemberian sanksi administratif untuk tenaga pimpinan posisi Pemimpin
Divisi dan Pemimpin Wilayah;
5. Menyetujui pendelegasian kewenangan di bidang pengelolaan sumber daya manusia.
Komite Human Capital (SDM) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/235/DIR/R tanggal 18 Juli 2011
perihal Perubahan Komite Human Capital (SDM) yang telah diperbarui melalui memo No. REN/2/254/R tanggal
03 Juni 2016.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
813
Struktur dan Susunan Keanggotaan Komite Human Capital (SDM)
No.
1. Ketua Direktur Utama
Susunan Keanggotaan Komite Human Capital (SDM)
2. Anggota Tetap • Direktur yang mensupervisi Divisi Human Capital Strategy (Merangkap Ketua Pengganti)*
• Direktur yang mensupervisi Divisi Kepatuhan*
3. Anggota Tidak Tetap Direktur Sektor dan/atau Pejabat yang mensupervisi Divisi/Satuan/Unit (jika tidak terdapat
Direktur Sektor) yang terkait dengan materi rapat*
4. Sekretaris Pemimpin Divisi Human Capital Strategy (HCT)
Keterangan:
*Dalam hal tidak terdapat posisi Direktur, maka posisi tersebut digantikan oleh SEVP atau Pejabat yang mensupervisi Divisi/Satuan/Unit
yang terkait dengan bidang tersebut
Profil dan Sertifikasi Anggota Komite Human Capital (SDM)
Profil dan sertifikasi masing-masing anggota komite dapat dilihat pada pembahasan Profil Direksi dan Profil Senior
Executive President.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Human Capital (SDM)
Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Human Capital (SDM) adalah sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa kebijakan/ketentuan dalam bidang sumber daya manusia konsisten dan selaras dengan
perencanaan strategis kebijakan. Adapun yang dimaksud dengan kebijakan/ketentuan dalam bidang sumber
daya manusia antara lain meliputi pengelolaan SDM, Pengelolaan Sistem Remunerasi, serta mekanisme Reward
and Punishment bagi segenap pegawai BNI;
2. Memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan menempatkannya pada jabatan yang tepat
termasuk untuk tenaga pimpinan posisi Pemimpin Divisi dan Pemimpin Wilayah;
3. Melakukan evaluasi kinerja terhadap tenaga pimpinan posisi Pemimpin Divisi;
4. Memastikan bahwa pendelegasian kewenangan di bidang pengelolaan sumber daya manusia telah sesuai dengan
kebutuhan dan peruntukannya.
Tim di Bawah Komite Human Capital (SDM)
Tim Pengkajian dan Perumusan Kebijakan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
No.
Susunan Keanggotaan Tim di Bawah Komite Human Capital (SDM)
1. Ketua Pemimpin Divisi Human Capital Strategy (HCT)
2. Anggota Tetap • Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis (REN) (Merangkap Ketua Pengganti)
• Pemimpin Divisi Kepatuhan (KPN)
3. Anggota Tidak Tetap Pemimpin Divisi/Satuan/Unit yang terkait dengan materi rapat
4. Sekretaris Pemimpin Kelompok di Divisi Human Capital Strategy (HCT) yang terkait dengan agenda
pembahasan (Tidak Merangkap Anggota)
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pengkajian & Perumusan Kebijakan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia,
adalah sebagai berikut:
1. Mengelola aktivitas penelitian, pengkajian dan evaluasi efektivitas dan kualitas serta merekomendasikan usulan
perubahan/penyempurnaan kebijakan maupun mekanisme operasionalisasi implementasi kebijakan manajemen
sumber daya manusia terkait:
a. Perencanaan pegawai;
b. Rekrutmen dan seleksi;
c. Pelatihan dan pengembangan kompetensi;
d. Penilaian Kinerja Pegawai;
e. Jalur Karier dan suksesi;
f. Remunerasi;
g. Hubungan Industrial;
h. Budaya kerja.
2. Mengelola usulan pendelegasian kewenangan di bidang pengelolaan sumber daya manusia.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
814
Tim Pertimbangan Mutasi Tenaga Pimpinan
No.
Susunan Keanggotaan Tim Pertimbangan Mutasi Tenaga Pimpinan
1. Ketua Pemimpin Divisi Human Capital Strategy (HCT)
2. Anggota Tetap • Pemimpin Divisi/Satuan/Unit yang mensupervisi unit terkait (Merangkap Ketua
Pengganti)
• Pemimpin Divisi/Satuan/Unit yang terkait dengan materi rapat
3. Anggota Tidak Tetap Pemimpin Kelompok di Divisi Human Capital Strategy (HCT) yang terkait dengan agenda
pembahasan (Tidak Merangkap Anggota)
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pertimbangan Mutasi Tenaga Pimpinan yaitu mengelola aktivitas perencanaan dan
pencarian kandidat berdasarkan syarat yang telah ditetapkan serta merekomendasikan kandidat bersangkutan untuk
dimutasikan/dipromosikan sebagai tenaga pimpinan.
Tim Pertimbangan Sanksi Administratif
Kantor Pusat
No.
Susunan Keanggotaan Tim Pertimbangan Sanksi Administratif
1. Ketua Pemimpin Divisi Human Capital Services (HCE) (Merangkap Anggota)
2. Anggota Tetap • Pemimpin Divisi Kepatuhan (KPN)
• Pemimpin Divisi Hukum (HUK)
• Pemimpin Divisi/Satuan yang terkait dengan peristiwa/kasus atau kuasanya
3. Anggota Tidak Tetap Pemimpin Satuan Audit Internal (SAI) (Tidak Merangkap Anggota)
Kantor Wilayah
No.
Susunan Keanggotaan Tim Pertimbangan Sanksi Administratif
1. Ketua Pemimpin Wilayah (CEO Region)
2. Anggota Tetap • Wakil Pemimpin Wilayah yang mensupervisi unit terjadinya peristiwa/kasus
• Satu orang Wakil Pemimpin Wilayah Lainnya yang ditunjuk oleh Pemimpin Wilayah
(CEO Region)
• Pemimpin Divisi/Satuan yang terkait dengan peristiwa/kasus atau kuasanya
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pertimbangan Sanksi Administratif yaitu mengelola aktivitas analisa dan pengkajian
atas rekomendasi sanksi administratif yang diterima dari unit pemroses kasus untuk kemudian merekomendasikan
kepada pemutus atau memberikan putusan sanksi administratif terhadap pegawai yang terkait kasus sesuai dengan
matriks kewenangan yang berlaku.
Pelaksanaan Tugas Komite Human Capital (SDM) 2021
Selama tahun 2021, Tim Pertimbangan Mutasi Tenaga Pimpinan (TPMTP) telah menjadwalkan rapat secara reguler
sebanyak minimal 2 (dua) kali seminggu untuk pembahasan mutasi tenaga Pimpinan Cabang dan Sentra. Sementara
itu, keputusan mutasi pada jabatan Pemimpin Divisi dan Pemimpin Wilayah telah dilakukan melalui Rapat Direksi
yang berjumlah 9 (sembilan) kali pertemuan. Tim Pertimbangan Sanksi Administratif telah melakukan 4 (empat)
kali rapat pembahasan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
815
Auditor Eksternal Independen
BNI telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menjalankan fungsi pengawasan independen terhadap
aspek keuangan Bank. Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan BNI tahun buku 2021 yang ditetapkan
melalui RUPS Tahunan dengan mempertimbangkan usulan Dewan Komisaris serta wajib memperhatikan rekomendasi
Komite Audit. Proses pemilihannya dilakukan sesuai dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku.
Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki
benturan kepentingan dengan Bank.
Penerapan Fungsi Audit Eksternal
Dalam menjalankan aktivitas operasional, selain auditor internal, Otoritas Jasa Keuangan, Bank juga diawasi oleh
auditor ekstern, yaitu Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Kantor Akuntan Publik.
Penunjukan Akuntan Publik
Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) tahun buku 2020, Dewan Komisaris
menetapkan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC)
sebagai auditor eksternal dalam melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Bank dan Laporan lainnya tahun buku
2021. Tahun buku 2021, merupakan periode tahun audit pertama bagi Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana,
Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC).
Dasar penetapan di atas adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 13/POJK.03/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang Penggunaan
Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan pada pasal 16 ayat 1 disebutkan
Pihak yang melaksanakan kegiatan jasa keuangan wajib membatasi penggunaan jasa audit atas informasi keuangan
historis tahunan dari AP yang sama paling lama untuk periode audit selama 3 (tiga) tahun buku pelaporan secara
berturut-turut;
2. Berdasarkan Salinan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 37/POJK.03/2019 tentang Transparansi dan Publikasi
Laporan Keuangan jo Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 9/SEOJK.03/2020 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional pada penjelasan pasal 4 ayat (2) disebutkan Bank mencantumkan
nama Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan berikut nama Akuntan Publik yang
bertanggung-jawab dalam audit (partner in charge) disertai dengan opini yang diberikan pada pengumuman
Laporan Publikasi Triwulanan untuk posisi akhir bulan Desember;
3. Proses Penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global
PwC) sebagai auditor eksternal dilakukan melalui mekanisme Pelelangan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
816
Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan dan Fee
Informasi mengenai daftar Kantor Akuntan Publik, nama akuntan, fee, dan izin KAP selama 5 (lima) tahun terakhir
sebagai berikut:
Tahun
2021
2020
2019
2018
2017
Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
Wibisana, Rintis & Rekan (firma
anggota jaringan global PwC)
KAP Purwantono, Sungkoro dan
Surja (Ernst and Young)
KAP Purwantono, Sungkoro dan
Surja (Ernst and Young)
KAP Purwantono, Sungkoro dan
Surja (Ernst and Young)
KAP Purwantono, Sungkoro dan
Surja (Ernst and Young)
Nama Akuntan
(Partner
Penanggung
Jawab)
Periode
Fee Jasa Audit
(Rupiah)
Izin KAP
M. Jusuf Wibisana 1 Tahun 14.525.000.000 241/KM.1/2015
Danil Setiadi Handaja 1 Tahun 12.650.000.000
Danil Setiadi Handaja 1 Tahun 12.900.000.000
Danil Setiadi Handaja 1 Tahun 8.500.000.000
Yasir 1 Tahun 7.200.000.000
603/KM.1/2015
603/KM.1/2015
603/KM.1/2015
603/KM.1/2015
Selain audit atas laporan keuangan konsolidasi BNI, ruang lingkup pekerjaan audit Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC) untuk Tahun Buku 2021 adalah:
1. Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian (Audited);
2. Audit atas Laporan Keuangan Publikasi (Format Koran-Audited);
3. Audit atas Laporan Keuangan dan Pelaksanaan Program Pendanaan UMK Tahunan (Program Pendanaan Usaha
Mikro dan Usaha Kecil);
4. Audit atas Laporan Keuangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (Audited) dan Laporan Investasi Dana Pensiun
Lembaga Keuangan DPLK (Audited);
5. Laporan Akuntan Independen atas Penerapan Prosedur yang disepakati bersama sehubungan dengan kegiatan
Unit Kerja Kustodian;
6. Audit atas Laporan Keuangan PSA 62 (Kepatuhan);
7. Audit atas Laporan Keuangan Entitas Anak yaitu BNI Sekuritas (termasuk BNI Asset Management), BNI Life, dan
BNI Multifinance;
8. Review atas Laporan Hasil Evaluasi Kinerja BNI;
9. Surat Komentar/Management Letter.
Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh auditor eksternal disampaikan dalam bentuk Opini Audit Laporan
Keuangan. Untuk tahun 2021, Laporan Keuangan Konsolidasian BNI memperoleh opini audit, “menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material”. Hal ini menunjukkan BNI telah menyajikan Laporan Keuangan Konsolidasian
secara akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku serta lepas dari salah saji yang material.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
817
Imbalan Jasa Audit
Fee jasa audit Laporan Keuangan Tahunan BNI, Laporan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK),
dan jasa audit lainnya untuk Tahun Buku 2021 adalah sebesar Rp12,8 miliar (belum termasuk fee jasa audit Entitas
Anak sebesar Rp1,7 miliar). Atas total imbalan jasa audit tersebut sudah termasuk Out of Pocket Expense (OPE)
dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Jasa Lain yang Diberikan Akuntan Publik
Sepanjang tahun 2021, Jasa lain yang diberikan Akuntan Publik adalah sebagai berikut:
1. Penerbitan Tier 2 Capital Bond 2021 dengan perincian sebagai berikut:
Audit dan menerbitkan kembali laporan Auditor Independent atas Laporan Keuangan Konsolidasian BNI dan
Entitas Anak tanggal 31 Desember 2020, 2019 dan 2018 dan Comfort Letter untuk mendukung corporate action
BNI Dalam Rangka Penerbitan Tier 2 Capital Bond 2021 oleh KAP Purwantono, Sungkoro dan Surja (member of
Ernst and Young).
2. Penerbitan Additional Tier 1 Capital Bond 2021 dengan perincian sebagai berikut:
a. Audit dan menerbitkan kembali laporan Auditor Independent atas Laporan Keuangan Konsolidasian BNI dan
Entitas Anak tanggal 31 Desember 2020, 2019 dan 2018 dan tanggal 30 Juni 2020 dan Comfort Letter untuk
mendukung corporate action BNI dalam rangka penerbitan Additional Tier 1 Capital Bond 2021 oleh KAP
Purwantono, Sungkoro dan Surja (member of Ernst and Young);
b. Laporan Keuangan Konsolidasian BNI, Laporan Keuangan Publikasi Audit dan menerbitkan kembali laporan
Auditor Independent atas Laporan Keuangan Konsolidasian BNI dan Entitas Anak tanggal 30 Juni 2021 untuk
mendukung corporate action BNI dalam rangka penerbitan Additional Tier 1 Capital Bond 2021 oleh Kantor
Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC).
Sepanjang tahun 2021, total biaya jasa Akuntan Publik dalam rangka penerbitan Tier 2 dan penerbitan Additional
Tier 1 Capital Bond 2021 adalah sebesar Rp25.225.000.000,-
Profil Perusahaan Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC),
WTC 3
Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta 12920
INDONESIA
Telp: +62 21 50992901/31192901
Faks: +62 21 52905555/52905050
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
818
Koordinasi Auditor Eksternal dan Komite Audit
Dalam rangka pelaksanaan fungsi monitoring terhadap hasil audit yang dilakukan oleh auditor eksternal,
yaitu Bank Indonesia (BI)/Otoritas Jasa keuangan (OJK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan KAP, Komite Audit telah melakukan evaluasi
terhadap tindak lanjut yang dilakukan Manajemen terhadap hasil audit auditor eksternal dimaksud.
Koordinasi selengkapnya dapat dilihat pada uraian Laporan Komite Audit.
Efektivitas Pelaksanaan Audit Eksternal dan Kepatuhan
Bank Terhadap Ketentuan Mengenai Hubungan Antara
Bank, Akuntan Publik dan Bank Indonesia
BNI telah menyelenggarakan pelaksanaan audit eksternal dan kepatuhan Bank terhadap ketentuan
mengenai hubungan antara Bank, Akuntan Publik dan Bank Indonesia bagi Bank dengan efektif, antara
lain sebagai berikut:
1. Sebagaimana disebutkan dalam PBI No. 7/50/PBI/2005 tentang Perubahan atas PBI No. 3/22/PBI/2001
tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dalam memberikan penugasan audit terhadap Laporan
Keuangan, BNI wajib menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang telah terdaftar di
Bank Indonesia. Melalui surat Dewan Komisaris No. DK/21 tanggal 26 Februari 2021, Dewan Komisaris
menetapkan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan
global PwC) sebagai auditor eksternal dalam melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan
dan Laporan lainnya tahun buku 2021;
2. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 13/POJK.03/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan pada pasal
16 ayat 1 disebutkan Pihak yang melaksanakan kegiatan jasa keuangan wajib membatasi penggunaan
jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan dari AP yang sama paling lama untuk periode audit
selama 3 (tiga) tahun buku pelaporan secara berturut-turut;
3. Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik yang sama oleh BNI wajib didasarkan
pada perjanjian kerja;
4. Akuntan Publik yang melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Tahunan Bank wajib melakukan
audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik, serta sesuai dengan perjanjian kerja dan ruang
lingkup audit. Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik wajib memperhatikan ketentuan rahasia
Bank sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998;
5. Dalam rangka persiapan dan pelaksanaan audit, Akuntan Publik dapat meminta informasi kepada Bank
Indonesia mengenai kondisi Bank yang akan diaudit;
6. Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan dapat meminta informasi kepada Akuntan Publik
meskipun perjanjian kerja telah berakhir.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
819
Manajemen Risiko
Untuk mengantisipasi berbagai tantangan ekonomi, baik domestik maupun global, serta
peningkatan eksposur risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan kegiatan usahanya, BNI
membentuk suatu sistem untuk mengelola risiko dan permodalan yang efektif dan terintegrasi.
Selain untuk meminimalisir dampak tantangan yang dihadapi oleh BNI, pembentukan sistem ini
juga bertujuan dalam mendukung pencapaian dan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan
sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan.
Penerapan manajemen risiko yang dilakukan BNI bersifat proaktif dan forward looking agar
dapat memaksimalkan nilai tambah kepada para pemegang saham, mengelola modal secara
komprehensif, serta memastikan profitabilitas dan pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Selain
menerapkan manajemen risiko secara individu, BNI selaku salah satu Lembaga Jasa Keuangan
yang memiliki sejumlah entitas anak yang tergabung dalam Konglomerasi Keuangan BNI juga
menerapkan sistem manajemen risiko secara terintegrasi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
820
Adapun regulasi yang mengatur terkait penerapan
manajemen risiko yang diterapkan oleh BNI, yaitu:
1. Penerapan Manajemen Risiko
a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/
POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum;
b. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 34/
SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
2. Penerapan Manajemen Risiko Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/
POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang
Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi
bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap
Perusahaan Anak;
b. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 43/
SEOJK.03/2017 tanggal 19 Juli 2017 tentang Prinsip
Kehati-hatian dan Laporan dalam rangka Penerapan
Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi Bank
yang Melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan
Anak.
3. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi
Konglomerasi Keuangan
a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/
POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi
Konglomerasi Keuangan;
b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 26/
POJK.03/2015 tanggal 04 Desember 2015 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Terintegrasi
bagi Konglomerasi Keuangan;
c. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 14/
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi
Konglomerasi Keuangan.
4. Manajemen Risiko bagi Produk dan/atau Aktivitas
Bank Umum
a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 39/
POJK.04/2014 tanggal 29 Desember 2014 tentang
Agen Penjual Efek Reksa Dana;
b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/
POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang
Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Aktivitas
Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh Bank
Umum;
c. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 9/
POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang
Prinsip Kehati-hatian bagi Bank Umum yang
Melakukan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada Pihak Lain;
d. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 57/
POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Umum
yang Melakukan Layanan Nasabah Prima;
e. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 7/
POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang
Prinsip Kehati-hatian Dalam Melaksanakan Kegiatan
Structured Product bagi Bank Umum sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 6/POJK.03/2018 tanggal 19 April
2018;
f. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 12/
POJK.03/2018 tanggal 6 Agustus 2018 tentang
Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh
Bank Umum;
g. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 12/
POJK.01/2017 tanggal 16 Maret 2017 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa
Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 23 /
POJK.01/2019;
h. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 39/
POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang
Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum;
i. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/
POJK.03/2016 tanggal 01 Desember 2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan
Teknologi Informasi oleh Bank Umum sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 13/POJK.03/2020 tanggal 24 Maret
2020;
j. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 13/
POJK.03/2021 tanggal 30 Juli 2021 tentang
Penyelenggaraan Produk Bank Umum;
k. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 33/
SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang
Melakukan Aktivitas Kerja Sama Pemasaran dengan
Perusahaan Asuransi (Bancassurance) ;
l. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.4/
SEOJK.03/2017 tanggal 16 Januari 2017 tentang
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang
Melakukan Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana;
m. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 11/
SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang
Prinsip Kehati-hatian bagi Bank Umum yang
Melakukan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada Pihak Lain;
n. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 21/
SEOJK.03/2017 tanggal 6 Juni 2017 tentang
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan
Teknologi Informasi oleh Bank Umum;
o. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/
SEOJK.03/2017 tanggal 22 Juli 2017 tentang
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
821
5. Sistem Pengendalian Intern
a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.03/2019 tanggal 29 Januari 2019 tentang Penerapan Fungsi
Audit Intern pada Bank Umum;
b. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata
Kelola bagi Bank Umum;
c. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 35/SEOJK.03/2017 tanggal 07 Juli 2017 tentang Pedoman Standar
Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum.
Struktur Organ Manajemen Risiko
Struktur organisasi dan fungsi manajemen risiko BNI serta manajemen risiko terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan
BNI disajikan sebagai berikut:
Komite Audit
Direksi
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Komite Pemantau Risiko
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Tata Kelola Terintegrasi
Direktur
Direktur yang Membawahkan
Fungsi Manajemen Risiko dan
Manajemen Risiko
Terintegrasi
Memberikan
Rekomendasi
Komite Manajemen Risiko
(Non Struktural)
Komite Manajemen Risiko
Terintegrasi (Non Struktural)
Satuan Kerja Manajemen
Risiko merangkap Satuan
Kerja Manajemen Risiko
Terintegrasi
Lembaga Jasa Keuangan
Anggota Konglomerasi
Keuangan BNI
Adapun Konglomerasi Keuangan BNI telah disusun dan ditetapkan sebagai berikut:
1. Direksi dan Dewan Komisaris BNI berwenang dan bertanggung jawab untuk memastikan penerapan Manajemen
Risiko BNI secara Individu maupun Manajemen Risiko secara Terintegrasi;
2. Dalam menjalankan fungsinya melakukan pengawasan penerapan Manajemen Risiko BNI dan Manajemen Risiko
Terintegrasi, Dewan Komisaris BNI dalam pelaksanaannya dibantu oleh Komite Pemantau Risiko, Komite Audit,
Komite Nominasi & Remunerasi, dan Komite Tata Kelola Terintegrasi;
3. Direktur BNI yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko selain menjalankan fungsi penerapan Manajemen Risiko
bagi BNI juga melaksanakan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan BNI;
4. Dalam menjalankan fungsinya menerapkan manajemen risiko yang efektif, Direksi dibantu oleh Komite Manajemen
Risiko & Anti Fraud Sub Komite Manajemen Risiko (KRA-RMC) dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT);
5. Jika diperlukan, Direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko dapat membahas permasalahan terkait
Manajemen Risiko dalam rapat komite lainnya di tingkat Direksi atau Rapat Direksi;
6. Dalam pelaksanaan Manajemen Risiko BNI, Direksi dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang juga
menjalankan fungsinya sebagai Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT);
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
822
7. Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk memfasilitasi dan berkoordinasi dengan unit pengelola
risiko yang berada di BNI maupun segenap LJK anggota Konglomerasi Keuangan dalam mengelola 8 (delapan)
jenis risiko di BNI, yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko
Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi, serta 10 (sepuluh) jenis risiko pada Konglomerasi Keuangan BNI,
termasuk risiko Transaksi Intra-Grup dan Risiko Asuransi;
8. Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam menjalankan fungsi serta wewenang dan tanggung jawabnya independen terhadap
Satuan Kerja Operasional (Risk Taking Unit) dan tidak melakukan aktivitas yang terkait dengan bisnis Bank.
Dalam menjalankan fungsinya, Satuan Kerja Manajemen Risiko dapat melakukan eskalasi atas permasalahan yang
terjadi kepada Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud Sub Komite Manajemen Risiko (KRA-RMC) atau Direktur yang
membawahkan fungsi Manajemen Risiko. Sedangkan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi melakukan eskalasi
permasalahan kepada Komite Manajemen Risiko Terintegrasi atau Direktur yang membawahkan fungsi Manajemen
Risiko Terintegrasi.
Divisi Manajemen Risiko Bank
Divisi Manajemen Risiko Bank (ERM) berperan sebagai Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT) di BNI. Jika dilihat berdasarkan struktur organisasinya, Divisi Manajemen
Risiko Bank berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko yang membawahi
fungsi Manajemen Risiko maupun fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi.
Divisi Manajemen RIsiko Bank
Divisi Manajemen
Risiko Bank
Wakil Pemimpin Bidang
Risiko Pasar & Risiko Kredit
Wakil Pemimpin Bidang
Risiko Operasional &
Integrasi Risiko
Kelompok
Manajemen
Risiko Kredit
& Portfolio
Kelompok
Permodalan
Peringkat
Nasabah &
Industri
Kelompok
Skoring dan
Modelling
Kredit
Konsumer &
Ritel
Kelompok
Manajemen
Risiko Pasar
& Likuiditas
Kelompok
Pengembangan
& Kebijakan
Risiko Pasar dan
Likuiditas
Kelompok
Integrasi
Risiko
Kelompok
Manajemen
Risiko
Operasional
Bisnis
Banking
Kelompok
Manajemen
Risiko
Operasional
Konsumer
Kelompok
Manajemen
Risiko
Operasional &
Kelangsungan
Usaha
Validasi
Modal
Pengelolaan
Manajemen
Risiko Kredit
& Portfolio
Pengelolaan
Pemodelan
Peringkat
Nasabah &
Industri
Pengelolaan
Skoring &
Modelling
Kredit
Konsumer &
Ritel
Pengelolaan
Manajemen
Risiko Pasar
& Likuiditas
Pengelolaan
Pengembangan
Kebijakan
Risiko Pasar
& Likuiditas
Pengelolaan
Integrasi
Risiko
Pengelolaan
Manajemen
Risiko
Operasional
Bisnis
Banking
Pengelolaan
Manajemen
Risiko
Operasional
Konsumer
Pengelolaan
Manajemen
Risiko
Operasional
Pengelolaan
Middle
Office
Pengelolaan
Risiko
Terintegrasi
Konglomerasi
Pengelolaan
Manajemen
Kelangsungan
Usaha
Bagian
Umum
Perwakilan
Modal
Manusia
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
823
Profil Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank
Divisi Manajemen Risiko Bank bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko. Divisi Manajemen
Risiko Bank dipimpin oleh Fitri Windari, ST, MM sejak 23 Juni 2021.
Fitri Windari, ST, MM
Pgs. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank
Menjabat Sejak 23 Juni 2021 - saat ini
Warga Negara Indonesia, 51 tahun, memperoleh gelar S1 dari Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada (1994), dan gelar S2 dari
Magister Manajemen Internal Auditing Universitas Gajah Mada (1997). Menjabat sebagai Pgs. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank
berdasarkan surat Keputusan Direksi No.KP/285/DIR/R tanggal 25 Juni 2021. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Pemimpin
Divisi Bidang Risiko Operasional & Integrasi Risiko - Divisi Manajemen Risiko Bank.
Pengembangan Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank
MATERI PENGEMBANGAN KOMPETENSI/PELATIHAN
WAKTU PELAKSANAAN
Fitri Windari
Instructional System Design & Modul Developer Digital 12-14 Januari 2021 BCV
Enterprise Risk Scorecard 22 April 2021 BCV
Integrated GRC 23 April 2021 BCV
Refreshment of Risk Management Certification Series 2 23 September 2021 BCV
OJK Mengajar – Perkembangan Inovasi Keuangan Digital dan
Waspada Investasi Ilegal di Indonesia
7 Oktober 2021 OJK
LEMBAGA
PENYELENGGARA
Developing Indonesian Future Leaders 16-17 November 2021 Kementerian BUMN
Tugas dan Tanggung Jawab
Divisi Manajemen Risiko
Divisi Manajemen Risiko Bank yang merupakan Satuan
Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT) memiliki tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Satuan Kerja Manajemen Risiko
a. Menyiapkan usulan strategi dan kebijakan
manajemen risiko bank;
b. Memantau posisi risiko secara keseluruhan
(composite), per jenis risiko, per jenis aktivitas
fungsional serta melakukan stress testing;
c. Mengembangkan dan mengevaluasi akurasi model
yang digunakan untuk mengukur risiko;
d. Mengkaji usulan produk dan aktivitas baru dari
aspek risiko;
e. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja
operasional (risk taking unit) sesuai kewenangan
yang dimiliki;
f. Mengevaluasi independensi dan efektivitas infrastruktur
pengelolaan risiko bank secara rutin;
g. Mengawasi pelaksanaan manajemen risiko antara lain
melalui penerapan sistem pengendalian risiko yang
terintegrasi serta penetapan limit eksposur risiko;
h. Menyusun dan menyampaikan laporan risiko secara
berkala kepada Direksi melalui Direktur yang
membawahkan fungsi manajemen risiko;
i. Independen dari risk taking unit dalam menjalankan
fungsi pengawasan manajemen risiko. Fungsi
pengawasan bertujuan untuk memastikan bahwa
risiko dan portofolio bank telah dikelola dengan
baik antara lain melalui penetapan parameter risiko
dan limit;
j. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan 4
(empat) risiko utama yaitu risiko kredit, risiko pasar,
risiko likuiditas dan risiko operasional, termasuk
melakukan pengukuran risiko kredit, pasar dan
operasional, antara lain melalui Internal Rating
System, Market Risk Management Model dan
Perangkat Risiko Operasional.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
824
2. Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi
a. Memberikan masukan kepada Direksi Entitas Utama
antara lain dalam penyusunan kebijakan Manajemen
Risiko Terintegrasi;
b. Memantau pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko
Terintegrasi termasuk mengembangkan prosedur
dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian Risiko;
c. Melakukan pemantauan Risiko pada Konglomerasi
Keuangan BNI berdasarkan hasil penilaian:
i) Profil Risiko setiap Lembaga Jasa Keuangan (LJK)
dalam Konglomerasi Keuangan;
ii) Tingkat Risiko masing-masing risiko secara
terintegrasi;
iii) Profil Risiko Terintegrasi.
d. Menyiapkan usulan penetapan Risk Appetite
Statement secara terintegrasi;
e. Melakukan stress testing;
f. Melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk
memastikan kecukupan penerapan Manajemen
Risiko Terintegrasi dan penerapan Manajemen
Risiko di masing-masing LJK anggota Konglomerasi
Keuangan;
g. Mengkaji usulan lini bisnis baru yang bersifat
strategis dan berpengaruh signifikan terhadap
eksposur Risiko Konglomerasi Keuangan;
h. Memberikan informasi kepada Komite Manajemen
Risiko Terintegrasi tentang hal-hal yang perlu
ditindaklanjuti dari hasil evaluasi penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi;
i. Memberikan masukan kepada Komite Manajemen
Risiko Terintegrasi dalam penyusunan dan
penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko
Terintegrasi.
Menyusun dan menyampaikan laporan profil Risiko
Terintegrasi secara berkala kepada Direktur Entitas Utama
yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi
dan kepada Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.
Pengembangan Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Bank
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dalam menjalankan Manajemen Risiko di lingkungan perusahaan, Divisi
Manajemen Risiko Bank telah mengikuti sejumlah kegiatan pengembangan kompetensi, baik yang diselenggarakan
secara internal maupun eksternal. Adapun pengembangan kompetensi yang dilakukan pada tahun 2021 adalah
sebagai berikut:
No. Nama Pendidikan dan Pengembangan Nama Penyelenggara Tanggal Pelaksanaan
1 Brevet Dealer BCV Februari-Maret 2021
2 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 BNSP 09-10 April 2021
3 FRTB Basel 4-Market Risk PT Pasar Jasa Profesional 26 April 2021
4 ISO 37001:2016 Awareness Understanding Anti-Bribery
Management System
Robere & Associates Learning,
Consulting & Research
25 Mei 2021
5 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 BCV 04-07 Juni 2021
6 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 BNSP 11-12 Juni 2021
7 Workshop Penilaian Risiko dan Cyber Security (CSM)
Sektor Perbankan oleh BSSN
BSSN 16-17 Juni 2021
8 Powerful Presentation Skill Strategic Learning Consulting 25-26 Juni 2021
9 Literasi Internasional Banking (LIB) Level Intermediate BCV 14-16 Juli 2021
10 Leadership in Digital Era PPM School of Management 17 Juli 2021
11 BARa Risk Forum – Loan Covid Restructurisation After
Implementation of POJK No. 48 Tahun 2020
Bankers Assosiation for Risk
Management
05 Agustus 2021
12 DigiLearn Telkom 12 Agustus 2021
13 Visionary Leadership BUMN Digital behaviour and
Mindset
Telkom Indonesia –ITDRI 05 September 2021
14 Literasi International Banking – Level Beginner BCV 11 September 2021
15 Fraud Awareness dalam Digital environment BCV 23 September 2021
16 Sosialisasi dan Workshop KPSP & MRSI Bank Indonesia 23 September 2021
17 Refreshment Of Risk Management Certification Series 2 BCV 23 September 2021
18 6 Hours of Risk Management Certification Refreshment BCV 23-30 September 2021
19 Intrapreneur Fundamental in Digital Mindset Telkom Indonesia -ITDRI 27 September 2021
20 IT Maturity Assessment - Training & Workshop Delloite 04-05 Oktober 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
825
No. Nama Pendidikan dan Pengembangan Nama Penyelenggara Tanggal Pelaksanaan
21 Building Business Acumen for Bankers BNI-NuPMK Consulting-
Industry Masters
09-16 Oktober 2021
22 Business Acumen for Bankers NuPMK Consulting 09 Oktober 2021
23 Sistem Manajemen Anti Penyuapan BCV 21 Oktober 2021
24 Fasilitator Daring 2021 Learning Resources 21-22 Oktober 2021
25 Asset Liability Management in Uncharted New Normal-
Strategy & Optimization
Bara Risk Forum 26 Oktober 2021
26 Strategic ALM and Balance Sheet Optimisation BARa 26 Oktober 2021
27 Introduction to FX Functionalities Bloomberg 03 November 2021
28 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 BCV 5-8 November 2021
29 Dampak Pandemi terhadap Perkononian dan Sistem
Keuangan, serta Peran OJK dalam Pemulihan Ekonomi
Nasional
OJK 12 November 2021
30 Module Developer Program BCV dan Learning Resources 18 November 2021
31 Sosialisasi Kebijakan Manajemen Risiko Keamanan
Siber Bank Umum
OJK 18 November 2021
32 Strategi Mitigasi BNI BCV 24 November 2021
33 Forum Manajemen Risiko Oprasional (FRO-3) Strategi
Mitigasi BNI dalam Menghadapi Cuaca Ekstrim (La
Nina)
ERM, BNPB & BCV 24 November 2021
34 Derivatives & Structured Products Training PT Sedya Abiwara Inggil 25-26 November 2021
35 Worskhop Persiapan Implementasi Perangkat Pembaca
Biometrik dan KTP Elektronik
Divisi JAL dan PT. IDPay Asia
Jaya
03-04 Desember 2021
36 Anti Gratifikasi dan Suap BCV 12 Desember 2021
37 Anti Pencucian Uang BCV 12 Desember 2021
38 Anti Fraud Awareness BCV 12 Desember 2021
39 Sustainability Finance BCV 12 Desember 2021
40 Risk Culture BCV 12 Desember 2021
41 Good Corporate Governance BCV 12 Desember 2021
42 Implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan GRC Academy 13 Desember 2021
43 Getting Started: Bloomberg Basics Bloomberg 16 Desember 2021
44 Refleksi Akhlak BUMN BCV TV 30 Desember 2021
Sertifikasi Manajemen Risiko
Sepanjang tahun 2021, telah dilaksanakan sertifikasi manajemen risiko dalam rangka meningkatkan profesionalisme,
kinerja, mengembangkan potensi diri serta untuk menunjang pelaksanaan tugas manajemen risiko. Sertifikasi yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
Level
Sertifikasi
Jabatan
Jumlah Pegawai
1 Asisten 79
Assistant Manager 1526
Manager 95
Assistant Vice President 12
2 Asisten 1
Assistant Manager 210
Manager 467
Assistant Vice President 26
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
826
Level
Sertifikasi
Jabatan
Jumlah Pegawai
3 Manager 43
Assistant Vice President 111
4 Manager 1
Assistant Vice President 1
Vice President 14
Senior Vice President 4
5 Executive Vice President 1
Sistem Manajemen Risiko
Target dan Inisiatif Strategis
Pelaksanaan Manajemen Risiko
Tahun 2021
Berikut disampaikan sejumlah target dan inisiatif strategis
pelaksanaan manajemen risiko yang telah ditetapkan
oleh BNI pada tahun 2021.
1. Risiko Kredit
––
Menyusun dokumen review Kebijakan dan Prosedur
Manajemen Risiko Kredit;
––
Menyusun review standar rasio keuangan per
industri untuk tahun 2021;
––
Menyusun review Industry Risk Rating (IRR) tahun
2021;
––
Menyusun review Risiko Industri pada Sektor
Ekonomi Prioritas;
––
Menyusun Loan Exposure Limit (LEL) BNI 2021;
––
Mengimplementasikan Internal Rating System (IRS)
untuk Financial Institution (FI)/Bank;
––
Melakukan sinkronisasi Early Warning System (EWS)
dan IRS;
––
Melakukan pemantauan sistem pemeringkatan
debitur Business Banking di segmen Korporasi
dan Menengah;
––
Mengembangkan dan mengimplementasikan model
serta sistem pemeringkatan debitur di segmen
Korporasi, Menengah dan Kecil;
––
Melakukan perhitungan Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) Risiko Kredit dengan menggunakan
metode Standar;
––
Menyusun disclosure (pengungkapan) kuantitatif
eksposur Risiko Kredit;
––
Melakukan stress testing risiko kredit;
––
Melakukan pengembangan credit risk measurement–
review model impairment PSAK 71;
––
Melakukan review perhitungan Credit Risk Premium
(CRP);
––
Melakukan analisis/kajian portofolio pinjaman
termasuk kajian 25 debitur inti dan Non Performing
Loan (NPL) analysis;
––
Melakukan pemantauan space available pinjaman
secara berkala;
––
Melakukan analisis performance monitoring,
review, kalibrasi serta pengembangan scoring dan
modelling baru untuk produk kredit konsumer (a.l.
Kartu Kredit dan BNI Griya) dan mass ritel (a.l. BNI
Wirausaha dan KUR) melalui pemanfaatan data
internal (customer level) dan eksternal;
––
Implementasi (piloting/full implementation)
atas application/behavior/collection scorecard
untuk produk kredit konsumer mass ritel (a.l. BNI
Wirausaha dan KUR) pada loan application system/
Integrated Decision Automated System (IDEAS);
––
Mengembangkan scorecard governance terkait
monitoring serta review scoring dan modelling
untuk produk kredit konsumer dan mass ritel (a.l.
BNI Wirausaha dan KUR) dan segmen Kecil hingga
Rp3 miliar;
––
Melakukan pengembangan Impairment Model
terkait penerapan standar akuntansi terbaru (IFRS
9);
––
Melakukan validasi model Risiko Kredit Segmen
Business Banking (Korporasi, Menengah dan Kecil)
dan Segmen Konsumer (konsumer dan mass retail)
baik untuk model rating/scoring baru ataupun
model eksisting yang diajukan untuk divalidasi;
––
Melakukan analisis/assessment Risiko Kredit pada
produk, aktivitas dan transaksi baru/eksisting Bank;
––
Melakukan review Risk Appetite Risiko Kredit;
––
Melakukan review parameter, pengukuran/
metodologi Profil Risiko Kredit;
––
Melakukan pemantauan implementasi perbaikan
Profil Risiko Kredit;
––
Mengembangkan dan mengimplementasikan model
IRB serta sistem pemeringkatan debitur di segmen
Korporasi, Menengah dan Kecil;
––
Melakukan validasi stress testing Risiko Kredit;
––
Mendukung penyusunan dokumen Recovery Plan;
––
Mempersiapkan Laporan Sustainability Finance atau
Environment, Social & Governance (ESG);
––
Melakukan penyusunan Model Unsecured dan
Secured LGD pada perhitungan IFRS 9;
––
Melakukan Analisa Perhitungan ATMR Risiko Kredit
BNI;
––
Implementasi Application Credit Scorecard untuk
Kredit Segmen Kecil hingga Rp3 miliar;
––
Menyusun analytical report untuk portofolio
konsumer dan ritel.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
827
2. Risiko Pasar
––
Menyusun dokumen review Kebijakan dan Prosedur
Manajemen Risiko Pasar;
––
Melakukan review dan pengembangan Kebijakan,
Prosedur dan Metodologi Pengelolaan Risiko Pasar;
––
Melakukan review dokumen kebijakan, prosedur,
metodologi dan pelaporan IRRBB (Interest Rate
Risk in Banking Book) secara BNI Individu dan
Konsolidasi;
––
Menyusun review limit risiko pasar, untuk portofolio
BNI, yang meliputi:
a) Limit Risiko Pasar (VaR, Budget Loss, Stress VaR);
b) Review parameter Early Warning System (EWS)
Forex;
c) Review parameter Early Warning System (EWS)
Surat Berharga;
d) Review parameter Off Market Price;
e) Review parameter Kewajaran Kuotasi JIBOR.
––
Melakukan pemantauan transaksi dan limit
signifikansi surat berharga;
––
Melakukan pemantauan dan review budget loss
limit Tresuri dan KCLN;
––
Melakukan pemantauan kewenangan transaksi/
deal size dealer tresuri dan KCLN;
––
Menyusun disclosure (pengungkapan) kuantitatif
eksposur Risiko Pasar;
––
Melakukan stress testing nilai tukar dan suku bunga
sesuai jadwal (business as usual), pemantauan dan
analisis perkembangan parameter stress testing
risiko pasar insidentil serta scenario analysis
recovery plan;
––
Melakukan backtesting atas Value at Risk (VaR);
––
Melakukan perhitungan Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) Risiko Pasar dengan menggunakan
metode Standar;
––
Melakukan validasi model Risiko Pasar;
––
Melakukan analisis/assessment Risiko Pasar pada
produk, aktivitas dan transaksi baru/eksisting Bank;
––
Melakukan evaluasi perhitungan Net Open Position
(NOP);
––
Melakukan evaluasi perhitungan Interest Rate Risk
in Banking Book (IRRBB);
––
Melakukan review perhitungan tingkat risiko
transaksi forex, derivatif dan reverse repo;
––
Melakukan monitoring limit-limit terkait konsentrasi
surat berharga;
––
Menyusun laporan dan evaluasi batasan investasi
dan jangka waktu investasi per instrumen Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DLK);
––
Menyusun laporan dan evaluasi limit counterpart
per instrument;
––
Menyusun laporan dan evaluasi limit per counterpart;
––
Menyusun laporan dan evaluasi rating obligasi (saat
pembelian dan harian);
––
Menyusun laporan dan pemantauan likuiditas Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DLK);
––
Menyusun laporan dan pemantauan Mark to Market
investasi obligasi dan reksadana;
––
Menyusun laporan dan pemantauan Value at Risk
(VaR) investasi obligasi dan reksadana;
––
Melakukan review Risk Appetite Risiko Pasar;
––
Melakukan review parameter dan pengukuran Profil
Risiko Pasar;
––
Mendukung penyusunan dokumen Recovery Plan;
––
Implementasi aplikasi Market Risk;
––
Pengembangan VaR metode historical KCLN.
3. Risiko Likuiditas
––
Menyusun dokumen review Kebijakan dan Prosedur
Manajemen Risiko Likuiditas;
––
Melakukan review limit dan pengembangan
Kebijakan, Prosedur dan metodologi Pengelolaan
Risiko Likuiditas, yang meliputi:
a) Pagu kas Rupiah dan Valas BNI Wide dan
Wilayah;
b) Limit SR Ideal;
c) Limit Profil Maturitas;
d) Indikator Peringatan Dini.
––
Melakukan review dan pengembangan Kebijakan,
Prosedur dan metodologi Pengelolaan Risiko
Likuiditas Dalam Negeri dan Kantor Cabang Luar
Negeri;
––
Menyusun dokumen kebijakan, prosedur, metodologi
dan pelaporan Liquidity Coverage Ratio (LCR) BNI
individu dan konsolidasi;
––
Menyusun dokumen kebijakan, prosedur, metodologi
dan pelaporan Net Stable Funding Ratio (NSFR) BNI
secara individu dan konsolidasi;
––
Melakukan pemantauan dan analisis pengelolaan
kas per wilayah;
––
Menyusun disclosure (pengungkapan) kuantitatif
eksposur Risiko Likuiditas;
––
Melakukan stress testing Risiko Likuiditas sesuai
jadwal (business as usual), pemantauan dan
analisis perkembangan parameter stress testing
Risiko likuiditas insidentil serta scenario analysis
Recovery Plan;
––
Melakukan analisis/assessment Risiko Likuiditas
pada produk, aktivitas dan transaksi baru/eksisting
Bank;
––
Melakukan review Risk Appetite Risiko Likuiditas;
––
Melakukan review parameter dan pengukuran Profil
Risiko Likuiditas;
––
Memantau likuiditas secara periodik;
––
Menyusun dokumen Recovery Plan BNI;
––
Pemantauan Likuiditas DLK.
4. Risiko Operasional
––
Melakukan review Risk Appetite Risiko Operasional;
––
Menyusun dokumen review Kebijakan dan Prosedur
Manajemen Risiko Operasional;
––
Melakukan analisis/assessment Risiko Operasional
pada produk, aktivitas dan transaksi baru/eksisting
Bank;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
828
––
Melakukan review/perhitungan Aset Tertimbang
Menurut Risiko (ATMR) Risiko Operasional dengan
menggunakan metode Pendekatan Indikator Dasar;
––
Menyusun disclosure (pengungkapan) eksposur
Risiko Operasional;
––
Mengimplementasikan Risk Control Self Assessment
(RCSA), Loss Event Database (LED), Key Risk
Indicator (KRI) dan Business Continuity Management
(BCM) operasionalisasinya di Divisi/Satuan, Wilayah,
Cabang Dalam Negeri, Kantor Cabang Pembantu,
Kantor Kas, Sentra dan Kantor Cabang Luar Negeri
yang terkait;
––
Mendukung pengkinian dokumen Recovery Plan;
––
Mengkoordinasikan Penyusunan dokumen
Resolution Plan;
––
Menyusun dokumen review Kebijakan dan Prosedur
Business Continuity Management (BCM);
––
Pengkinian dokumen Business Continuity
Management/BCM (Call Tree dan Organisasi Crisis
Management Team (CMT)/Emergency Task Force
(ETF), Threat and Risk Analysis/TRA), Business
Impact Analysis/BIA dan Pemeliharaan BCM);
––
Melakukan analisa identifikasi risiko operasional
dengan melakukan review risk issues di segenap
unit organisasi;
––
Melakukan analisis Risiko Operasional untuk
kebutuhan Internal dan Eksternal;
––
Menyusun hasil Pemantauan Risiko Operasional di
segenap unit organisasi;
––
Menyusun Quick Review dan Kajian Risiko
Operasional;
––
Menyelenggarakan Forum Manajemen Risiko
Operasional (FRO) dan mengelola tindak lanjut
hasilnya;
––
Melakukan review parameter dan pengukuran Profil
Risiko Operasional;
––
Menyusun hasil pemantauan dan evaluasi terhadap
implementasi BCM terkait kejadian bencana di
segenap unit organisasi;
––
Menyusun hasil pemantauan dan evaluasi
optimalisasi fungsi Data Centre (DC), Data Recovery
Center (DRC), BCM Centre dan Gedung BCM serta
review alternate site unit kritikal;
––
Melakukan site visit, simulasi dan sosialisasi BCM di
segenap unit dan membuat laporan hasil kegiatan
BCM;
––
Melakukan pengujian sistem dan aplikasi unit kerja
kritikal;
––
Pengembangan dan Implementasi Fraud Scorecard
merchant;
––
Melakukan review dan penguatan mitigasi card
skimming;
––
Perbaikan dan review bisnis proses data leads
sebagai mitigasi kebocoran data;
––
Perbaikan dan review bisnis proses Fraud kartu
kredit;
––
Perbaikan dan review proses bisnis opening account
digital;
––
Penyusunan framework, kebijakan dan prosedur
risiko digital;
––
Perbaikan dan review end to end proses bisnis
merchant;
––
Melakukan assessment pemberian akses VPN RAS
bagi pegawai WFH;
––
Berperan aktif memberikan analisa risiko operasional
pada berbagai project initiative bank seperti
Transformasi Outlet – BCG, Himbara-Jalin, dll.
5. Risiko Hukum
––
Melakukan review Kebijakan Manajemen Risiko
Hukum;
––
Melakukan review Kebijakan Hukum;
––
Melakukan analisis/kajian hukum dalam bentuk
pemberian advis tertulis dan lisan;
––
Melaksanakan penyuluhan/pelatihan hukum;
––
Melakukan legal review terhadap perjanjian non
standar dengan menggunakan metode perhitungan
scoring system;
––
Melakukan pendampingan terhadap unit bisnis
terkait dengan aktivitas bisnis;
––
Menangani dan menyelesaikan perkara hukum;
––
Melakukan supervisi penanganan perkara;
––
Melakukan analisis/assessment Risiko Hukum pada
produk, aktivitas dan transaksi baru/eksisting Bank;
––
Melakukan review parameter dan pengukuran Profil
Risiko Hukum;
––
Melakukan legal review dan mengikuti Komite Kredit
terhadap usulan kredit yang diputus oleh Direksi.
6. Risiko Reputasi
––
Melakukan review Kebijakan Manajemen Risiko
Reputasi;
––
Menyampaikan surat jawaban/tanggapan kepada
media massa terkait komplain/keluhan nasabah
terhadap BNI;
––
Menjaga reputasi dan image BNI terhadap seluruh
stakeholders;
––
Melakukan analisis/assessment Risiko Reputasi pada
produk, aktivitas dan transaksi baru/eksisting Bank;
––
Melakukan review parameter dan pengukuran Profil
Risiko Reputasi.
7. Risiko Stratejik
––
Melakukan review Kebijakan Manajemen Risiko
Stratejik;
––
Melakukan penajaman strategi dan target jangka
panjang dalam Corporate Plan 2021-2023 yang fokus
pada pengembangan bisnis berbasis digital;
––
Menyusun rencana jangka pendek dalam Kebijakan
Umum Direksi (KUD) dengan mempertimbangkan
kondisi makroekonomi dan persaingan industri,
serta competitive assessment terhadap peers;
––
Menyusun rencana jangka menengah dalam
Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan memperkuat
alignment strategi unit dalam upaya mencapai
strategi dan target corporate;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
829
––
Melakukan sosialisasi strategi dan target yang sudah
ditetapkan dalam KUD dan RBB kepada segenap
Divisi/Satuan/Wilayah;
––
Melakukan penyempurnaan organisasi yang
berkesinambungan, khususnya dengan penguatan
kantor cabang dan wilayah, penataan fungsi
pendukung bisnis, dan review proses bisnis yang
berkaitan dengan model bisnis digital;
––
Mempertajam informasi dan ulasan mengenai
kondisi ekonomi dan bisnis dunia, nasional, wilayah
dan potensi bisnis Perusahaan Anak terkini untuk
memperluas wawasan dan membantu dalam
pengambilan keputusan strategis;
––
Menyusun kajian terkait sektor prioritas BNI (meliputi
Overview Industri, karakteristik industri, Key Success
Factor & Key Risk Factor, perkembangan Industri
yang dikaji, portofolio pembiayaan BNI dan lesson
learned atas pembiayaan tersebut, serta Outlook
Industri);
––
Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap
realisasi pencapaian strategi dan target yang sudah
ditetapkan dalam KUD, RBB dan Business Plan Unit;
––
Melakukan review serta monitoring produk dan
aktivitas baru khususnya terkait produk dan
aktivitas digital;
––
Melakukan penilaian/assessment Risiko Stratejik
pada produk, aktivitas dan transaksi baru/eksisting
Bank;
––
Melakukan review parameter dan pengukuran Profil
Risiko Stratejik.
8. Risiko Kepatuhan
––
Melakukan review Kebijakan Manajemen Risiko
Kepatuhan;
––
Mewujudkan Budaya Kepatuhan pada semua
tingkatan organisasi dan kegiatan usaha bank;
––
Memastikan Kebijakan, Ketentuan, Sistem dan
Prosedur serta Kegiatan Usaha yang dilakukan oleh
Bank telah sesuai dengan Ketentuan Regulator
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
––
Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap
komitmen kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan dan Otoritas lainnya;
––
Mengelola Whistleblowing System (WBS) dan
Strategi Anti Fraud;
––
Menyusun dan menyempurnakan compliance tools/
system dan media komunikasi (Compliance Forum);
––
Mengimplementasikan dan mengevaluasi
compliance index;
––
Melakukan penilaian/assessment Risiko Kepatuhan
pada produk, aktivitas dan transaksi baru/eksisting
Bank;
––
Melakukan review parameter dan pengukuran Profil
Risiko Kepatuhan;
––
Mengelola risiko kepatuhan;
––
Pengendalian Gratifikasi dan Anti Suap;
––
Memantau fungsi kepatuhan di Perusahaan Anak.
9. Integrasi Risiko
––
Melakukan review Kebijakan Manajemen Risiko:
Kebijakan Umum Manajemen Risiko, dan Sistem
Pengendalian Intern;
––
Melakukan review dan mengembangkan Prosedur
Integrasi Risiko: Penilaian Profil Risiko, Tingkat
Kesehatan Bank, Risk Appetite, Budaya Risiko,
Internal Capital Adequacy Assessment Process
(ICAAP), dan pengungkapan Manajemen Risiko;
––
Melakukan analisis dan penilaian Tingkat Kesehatan
BNI secara individu;
––
Melakukan analisis dan penilaian Profil Risiko
BNI serta memberikan saran dan rekomendasi
perbaikan;
––
Melakukan perhitungan Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM) BNI sesuai Profil Risiko;
––
Melakukan analisis 8 (delapan) jenis risiko dalam
Internal Risk Report (IRR);
––
Optimalisasi penyusunan strategi risiko dan Risk
Appetite yang selaras dengan sasaran dan strategi
bisnis;
––
Penyusunan dokumen penerapan manajemen Risiko
BNI dalam Rencana Bisnis Bank;
––
Melakukan pemantauan Risk Appetite dan Risk
Tolerance;
––
Menyusun disclosure (pengungkapan) Penerapan
Manajemen Risiko Bank;
––
Melakukan analisis/assessment risiko pada produk,
aktivitas dan transaksi baru/eksisting Bank;
––
Mengelola dan mengembangkan Risk Management
Information Systems (RMIS) serta database
Manajemen Risiko Bank;
––
Melakukan review pedoman perusahaan Recovery
Plan;
––
Melakukan analisis dan pemantauan threshold
Recovery Plan;
––
Meningkatkan budaya risiko;
––
Melakukan review parameter dan metodologi
pengukuran Profil Risiko BNI;
––
Melakukan pengembangan inisiatif Profil
Risiko Tingkat Cabang (mencakup metodologi
perhitungan, parameter, dan implementasi).
10. Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan BNI
––
Melakukan review kebijakan Manajemen Risiko
Terintegrasi: Kebijakan Umum Manajemen Risiko
Terintegrasi (KUMRT) dan Permodalan Terintegrasi;
––
Melakukan review dan pengembangan prosedur
penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi (MRT):
a) Prosedur MRT;
b) Prosedur Penilaian Profil Risiko Terintegrasi;
c) Prosedur Permodalan Terintegrasi.
––
Melakukan review Risk Appetite Statement
Terintegrasi 2021 dan Limit Risiko Terintegrasi;
––
Melakukan analisis dan pemantauan limit risiko
terintegrasi;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
830
––
Melakukan analisis dan pemantauan Risk Appetite terintegrasi;
––
Melakukan analisis dan penilaian Tingkat Kesehatan BNI secara Konsolidasi;
––
Melakukan analisis dan penilaian Profil Risiko BNI secara Konsolidasi dan Terintegrasi serta memberikan saran
dan rekomendasi perbaikan;
––
Melakukan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) BNI secara Konsolidasi dan Terintegrasi;
––
Melakukan analisis dan pemantauan Risiko utama dari segenap LJK anggota Konglomerasi Keuangan BNI melalui
Leading Risk Indicator (LRI);
––
Menyusun dokumen pemantauan dan kaji ulang penerapan manajemen Risiko terintegrasi pada Konglomerasi
Keuangan (KK) BNI;
––
Memastikan segenap Lembaga Jasa Keuangan (LJK)/Perusahaan Anak memiliki kebijakan dan prosedur terkait
penerapan Manajemen Risiko;
––
Memberikan panduan serta masukan kepada Perusahaan Anak dalam menerapkan Manajemen Risiko;
––
Menyelenggarakan rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) dan memberikan masukan kepada
KMRT dalam rangka penyusunan rekomendasi kebijakan, strategi dan kerangka Manajemen Risiko Terintegrasi.
Penerapan Manajemen Risiko BNI
Tujuan penerapan manajemen risiko BNI antara lain:
1. Mengelola risiko yang melekat pada produk, aktivitas dan kegiatan usaha/bisnis BNI yang relatif kompleks;
2. Memberikan gambaran kepada Manajemen mengenai kemungkinan kerugian yang dialami pada masa mendatang;
3. Meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis yang didasarkan atas ketersediaan
informasi;
4. Memelihara dan meningkatkan penilaian Profil Risiko BNI secara individu, konsolidasi maupun terintegrasi sebagai
Konglomerasi Keuangan;
5. Mengelola struktur permodalan yang memadai untuk meng-cover risiko yang mungkin timbul;
6. Memberikan dasar pengukuran kinerja yang lebih akurat;
7. Menciptakan dan memelihara posisi strategis dan reputasi BNI;
8. Menciptakan keunggulan kompetitif dan memelihara pertumbuhan yang berkesinambungan sehingga dapat
meningkatkan nilai (shareholder value) BNI.
Penerapan manajemen risiko BNI telah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh regulator, yakni
berdasarkan 4 (empat) pilar penerapan manajemen risiko yang pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
831
Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris
Pengawasan aktif Direksi dilaksanakan dengan cara:
1. Menyusun kebijakan, strategi dan kerangka manajemen risiko termasuk limit risiko, dengan memperhatikan tingkat
risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) sesuai kondisi BNI serta memperhitungkan
dampak risiko terhadap kecukupan permodalan;
2. Menyusun, menetapkan dan mengkinikan prosedur dan alat untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
mengendalikan risiko di BNI;
3. Menyusun dan menetapkan mekanisme persetujuan transaksi, termasuk yang melampaui limit dan kewenangan
untuk setiap jenjang jabatan;
4. Melakukan evaluasi dan/atau mengkinikan kebijakan dan strategi manajemen risiko;
5. Menetapkan struktur organisasi BNI termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang
jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risiko;
6. Melaksanakan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris,
serta mengevaluasi dan memberikan arahan berdasarkan laporan-laporan yang disampaikan oleh Satuan Kerja
Manajemen Risiko termasuk Penilaian Profil Risiko BNI;
7. Memastikan seluruh risiko BNI yang material dan dampak yang ditimbulkan oleh risiko dimaksud telah ditindaklanjuti;
8. Memastikan pelaksanaan langkah-langkah perbaikan atas permasalahan yang ditemukan oleh Satuan Kerja Audit
Intern (SKAI);
9. Memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung penerapan manajemen
risiko BNI secara efektif;
10. Mengembangkan budaya manajemen risiko di BNI termasuk kesadaran risiko pada seluruh jenjang organisasi;
11. Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah diterapkan secara independen.
Pelaksanaan fungsi pengawasan Direksi dilakukan melalui sejumlah cara, yakni Forum Rapat Direksi (Radisi), Rapat
Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud (KRA) Sub Komite Manajemen Risiko (RMC), Sub Komite Anti Fraud (KAF),
Forum Rapat Komite Kebijakan Perkreditan, dan Komite Prosedur Perkreditan (KPP).
Sementara, pengawasan aktif Dewan Komisaris dilakukan dengan cara:
1. Menyetujui kebijakan manajemen risiko BNI termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan
sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance);
2. Mengevaluasi kebijakan dan strategi manajemen risiko;
3. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko BNI;
4. Memastikan kebijakan dan proses manajemen risiko dilaksanakan secara efektif dan terintegrasi dalam proses
manajemen risiko BNI secara keseluruhan.
Pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris dilakukan melalui Forum Rapat Komisaris (Radikom) mengundang
Direksi, maupun dalam Rapat Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi, dan Komite Audit.
Dalam mewujudkan penerapan manajemen risiko yang efektif, maka pelaksanaannya didasarkan pada tata kelola
risiko yang telah ditetapkan oleh Bank. Tata kelola risiko telah mengatur secara jelas mengenai peran, tanggung
jawab, proses pengambilan keputusan, keterkaitan antar fungsi-fungsi pengelolaan risiko, serta penetapan kebijakan
untuk memastikan bahwa risiko yang dihadapi oleh BNI telah dikelola dengan baik.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
832
Tata Kelola Risiko di BNI
Oversight
Board of
Commissioners
Memastikan bahwa penerapan Manajemen
Risiko telah memadai dan sesuai dengan
karakteristik, kompleksitas dan profil risiko
Bank. Dalam implementasinya dibantu oleh
Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata
Kelola Terintegrasi
Implementation &
Control Mechanism
Escalation
Oversight &
Execution
Board of Directors
Risk Management
Committee
Risk Taking Unit, Risk Control Unit,
Risk Assurance Unit
Bertanggung jawab untuk menerapkan
manajemen risiko yang memadai
dan sesuai dengan karakteristik,
kompleksitas dan profil risiko Bank
Membantu Direksi dalam penetapan
kebijakan, pengembangan dan
implementasi pengelolaan risiko serta
ekskalasi ke Direksi
Mengimplementasikan pengelolaan
risiko sesuai peran masing masing:
• Risk owner (risk taking) mengelola
risiko yang melekat pada bisnis
dan fungsinya masing-masing
• Risk control menyusun framework,
kebijakan prinsip dan metodologi
pengelolaan risiko bank
• Risk assurance, menilai secara
independen terhadap efektivitas
penerapan manajemen risiko dan
pengendalian intern
INTERNAL CONTROL PROCESS
Proses Pengendalian Internal (Internal Control Process) yang efektif merupakan komponen penting dalam
manajemen Bank dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional Bank yang sehat dan aman serta dapat
membantu Direksi dan Dewan Komisaris menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan
dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan
pelanggaran aspek kehati-hatian.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Dalam menjalankan usahanya, BNI telah menyusun kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang komprehensif
dan terintegrasi guna mendukung implementasi manajemen risiko secara efektif. BNI memiliki Kebijakan Umum
Manajemen Risiko dan Kebijakan Umum Manajemen Risiko Terintegrasi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris,
dan berfungsi sebagai acuan dasar yang bersifat strategis dan komprehensif. Kebijakan Umum tersebut dijabarkan
ke dalam suatu Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko.
Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko merupakan tata cara yang menjadi panduan dalam pelaksanaan Manajemen
Risiko. Dalam menerapkan manajemen risiko, BNI secara individu wajib mengelola 8 (delapan) jenis risiko yaitu
Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan,
dan Risiko Reputasi. Sedangkan secara Terintegrasi BNI mengelola 10 (sepuluh) jenis risiko, yaitu 8 (delapan) jenis
risiko sebagaimana yang dikelola secara Individu ditambah Risiko Transaksi Intra-Grup dan Risiko Asuransi. BNI telah
memiliki kebijakan dan prosedur sebagai dasar melakukan pengelolaan terhadap masing-masing risiko, di mana
ketentuan secara detail dari masing-masing kebijakan dan prosedur diatur dalam petunjuk teknis. Adapun hierarki
penetapan kebijakan, prosedur, dan petunjuk teknis digambarkan pada bagan berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
833
Kebijakan
Prosedur
Petunjuk Teknis
Di samping itu, BNI juga memiliki limit risiko yang
merupakan ambang batas untuk menentukan tingkat
intensitas mitigasi risiko yang akan dilaksanakan oleh
manajemen sebagai salah satu metode pengendalian
risiko. Penetapan limit tersebut telah mencakup sejumlah
limit, seperti limit per risiko (risiko kredit, risiko pasar, dan
risiko likuiditas), limit per aktivitas fungsional, maupun
limit secara keseluruhan.
Kebijakan, prosedur, serta limit risiko dalam manajemen
risiko yang dilakukan oleh BNI telah di-review secara
berkala dengan persetujuan hingga ke tingkat Direksi
melalui Rapat Komite atau sirkulasi kepada Direksi sesuai
tingkat kewenangannya.
Kecukupan Proses Identifikasi,
Pengukuran, Pemantauan, dan
Pengendalian Risiko, serta Sistem
Informasi Manajemen Risiko
BNI mengimplementasikan proses manajemen risiko
mencakup proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian risiko secara berkesinambungan
terhadap seluruh faktor risiko yang bersifat material
dengan didukung oleh Sistem Informasi Manajemen
Risiko.
Proses identifikasi risiko dilakukan guna menganalisa
sumber, tingkat kemungkinan timbulnya risiko, maupun
dampak yang dialami perusahaan. Adapun hal-hal yang
diperhatikan dalam proses identifikasi risiko, yaitu:
1. Identifikasi seluruh risiko dilakukan secara berkala;
2. Memiliki metode atau sistem untuk melakukan
identifikasi risiko pada seluruh produk dan aktivitas
bisnis BNI;
3. Secara khusus melakukan identifikasi risiko terhadap
produk dan aktivitas baru, sebelum produk/aktivitas
baru diperkenalkan atau dijalankan.
Proses pengukuran risiko dilakukan untuk mengetahui
besarnya eksposur risiko sebagai acuan dalam
melakukan pengendalian risiko dan memenuhi
Kecukupan Permodalan. Pengukuran risiko dilakukan
secara kuantitatif dan/atau kualitatif sesuai metode
pengukuran yang ditetapkan oleh regulator atau dengan
menggunakan metode internal untuk metode yang belum
ditetapkan secara khusus. Pengukuran risiko di BNI juga
dilengkapi dengan stress testing untuk risiko kredit, risiko
pasar, dan risiko likuiditas untuk mengantisipasi kondisi
yang bersifat ekstrem.
Proses pemantauan risiko dilakukan untuk memastikan
bahwa risiko telah dikelola dengan baik antara lain melalui
pemantauan terhadap mitigasi dan limit risiko yang telah
ditetapkan. Pemantauan risiko dilakukan baik oleh Satuan
Kerja Operasional (Risk Taking Unit) sebagai pemilik risiko
(risk owner) maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko
sebagai (Risk Control Unit).
Proses pengendalian risiko yang dilakukan BNI bertujuan
untuk mengelola risiko yang dapat mengganggu
kelangsungan usaha perusahaan. Strategi pengendalian
risiko yang dilakukan oleh BNI adalah mengurangi risiko
(risk mitigation), menerima risiko (risk acceptance),
menghindari risiko (risk avoidance), dan memindahkan
risiko (risk transfer).
Selain itu, BNI juga mengembangkan Sistem Informasi
Manajemen Risiko guna mendukung pelaksanaan proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan, serta pengendalian
risiko, dan memastikan tersedianya informasi yang akurat,
lengkap, informatif, tepat waktu, dan dapat diandalkan
sehingga dapat digunakan dalam rangka proses
pengambilan keputusan oleh Manajemen.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
834
Sistem Pengendalian Intern
Penerapan Sistem Pengendalian Intern yang dilakukan perusahaan menggunakan model Three Lines of Defense
yang terdiri atas:
1. First Line of Defense atau Risk Taking Unit
Dilakukan oleh Satuan Kerja Operasional sebagai risk owner yang melakukan pengelolaan terhadap risiko yang
melekat pada bisnis dan fungsinya (day-to-day risk management and control).
2. Second Line of Defense atau Risk Control Unit
Dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank, Divisi Tata Kelola Kebijakan, dan Divisi Kepatuhan yang bertugas
untuk mendorong seluruh jajaran organisasi dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan ketentuan internal.
3. Third Line of Defense atau Risk Assurance Unit
Dilakukan oleh Satuan Audit Intern (SAI) sebagai Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Risk Assurance Unit bertugas
untuk melakukan penilaian secara independen terhadap kesesuaian proses penerapan Manajemen Risiko dan
Sistem Pengendalian Intern dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan secara internal serta kesesuaian
dengan ketentuan regulator.
Strategi Manajemen Risiko
Dalam mengimplementasikan manajemen risiko di perusahaan, BNI menganggap perlunya keselarasan antara strategi
dan tujuan bisnis terhadap strategi risiko dan risk appetite. Untuk itu, strategi risiko dan risk appetite kemudian
diterjemahkan ke dalam tata kelola, proses, kebijakan, serta perangkat dan metodologi yang didukung oleh teknologi
informasi, sumber daya manusia, dan budaya risiko yang kuat.
Strategi dan tujuan bisnis
Alignment
Strategi Risiko dan Risk Appetite
Tujuan
• Growth & earning
• Growth & target segment, customer products
Menetapkan risk tolerance berdasarkan risk
capacity yang diselaraskan dengan strategi bisnis
Risk Operating Model
• Penilaian risiko dan mekanisme kontrol
• Potret risiko melekat
• Alokasi modal
• Risk based performance
Governance Proses Kebijakan
Tool dan
Method
Teknologi Informasi
Efisiensi Operasional
SDM & Risk Culture
• Kompetensi dan Integritas
• Risk Awareness dan Perilaku
Strategi manajemen risiko dirumuskan sesuai strategi bisnis secara keseluruhan dengan memperhatikan tingkat risiko
yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance). Tujuan penetapan strategi manajemen risiko adalah
untuk memastikan bahwa eksposur risiko telah dikelola secara terkendali sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern
serta peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Strategi manajemen risiko disusun mencakup beberapa prinsip yakni:
1. Berorientasi jangka panjang untuk memastikan kelangsungan usaha BNI;
2. Bersifat komprehensif, dapat mengendalikan dan mengelola risiko BNI baik secara individu maupun secara konsolidasi
dengan Perusahaan Anak dan terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan BNI;
3. Terpenuhinya kecukupan modal yang dipersyaratkan serta alokasi sumber daya yang memadai.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
835
Strategi manajemen risiko disusun dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Perkembangan ekonomi dan industri serta dampaknya
pada eksposur risiko BNI;
2. Organisasi BNI, termasuk kecukupan sumber daya
manusia dan infrastruktur pendukung;
3. Kondisi keuangan termasuk kemampuan untuk
menghasilkan laba, dan kemampuan BNI dalam
mengelola risiko yang timbul sebagai akibat perubahan
faktor eksternal dan internal;
4. Bauran serta diversifikasi portofolio internal.
Strategi manajemen risiko dirumuskan sesuai dengan
strategi bisnis dan harus mampu memberikan arahan
secara keseluruhan dalam aktivitas pengelolaan risiko.
Strategi manajemen risiko terdiri atas 4 (empat)
komponen utama yaitu:
1. Tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan
toleransi risiko (risk tolerance);
2. Prinsip dan kebijakan manajemen risiko;
3. Tata kelola risiko;
4. Jenis eksposur risiko dan kondisi pasar.
Jenis dan besarnya eksposur risiko diukur dengan
menggunakan metodologi pengukuran risiko yang sesuai
dengan ketentuan Regulator, dan harus dikaitkan dengan
risk appetite, risk tolerance, limit yang telah ditetapkan serta
ketersediaan dan perencanaan modal.
Tata kelola penetapan strategi manajemen risiko terdiri dari:
1. Strategi manajemen risiko menjadi salah satu dasar
(acuan) dalam penetapan strategi bisnis yang dituangkan
dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) BNI yang ditetapkan
secara tahunan dan disampaikan kepada Regulator;
2. Strategi manajemen risiko disusun dan dipersiapkan
oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko, diputus oleh
Direksi melalui Rapat Komite Manajemen Risiko &
Anti Fraud Bidang Manajemen Risiko dan dimintakan
persetujuan kepada Dewan Komisaris.
Strategi manajemen risiko dikomunikasikan oleh Direksi
kepada Divisi/Satuan Kerja dan di-review secara berkala
sejalan dengan perubahan strategi bisnis, dengan
memperhatikan kondisi perekonomian, bisnis perbankan,
adanya perubahan ketentuan oleh regulator serta
dampaknya terhadap kinerja keuangan Bank.
Profil Risiko dan
Pengelolaannya
Jenis Risiko
Jenis risiko yang harus dikelola oleh BNI sebagai
Konglomerasi Keuangan sekurang-kurangnya terdapat
10 jenis, yaitu:
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank, termasuk
risiko kredit akibat kegagalan debitur, risiko konsentrasi
kredit, counterparty credit risk, dan settlement risk.
Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas
bisnis bank, seperti pemberian kredit, pembelian surat
berharga, akseptasi, transaksi antar bank, transaksi
pembiayaan perdagangan, transaksi nilai tukar dan
derivatif, serta kewajiban komitmen dan kontinjensi,
dimana pemberian kredit merupakan sumber risiko
kredit yang terbesar.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan
rekening administratif termasuk transaksi derivatif,
akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi
pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
Risiko pasar meliputi risiko suku bunga (interest rate
risk), risiko nilai tukar (foreign exchange risk), risiko
ekuitas (equity risk), dan risiko komoditas (commodity
risk).
Sebagai Bank, BNI dilarang melakukan transaksi ekuitas
(saham) dan komoditas. Penerapan manajemen risiko
untuk risiko ekuitas dan komoditas diterapkan dalam
hal melakukan konsolidasi dengan Perusahaan Anak.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan
Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo
dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset
likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan,
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan
bank. Risiko Likuiditas BNI dapat terjadi akibat
ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan
arus kas yang disebabkan oleh:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
836
a. Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang
berasal dari aset produktif maupun yang berasal dari
penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau
b. Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang
berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar
Bank, dan pinjaman yang diterima.
4. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadiankejadian
eksternal yang mempengaruhi operasional
bank. Risiko operasional bersumber antara lain dari
proses internal, sumber daya manusia (SDM), sistem
dan infrastruktur teknologi informasi, serta kejadian
eksternal.
5. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum
dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko Hukum BNI
dapat timbul antara lain karena Ketiadaan/Perubahan
Peraturan Perundang-undangan yang mendukung
atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya
syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang
tidak sempurna.
6. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko
reputasi BNI dapat timbul antara lain karena adanya
pemberitaan media dan/atau rumor mengenai BNI yang
bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi BNI
yang kurang efektif.
7. Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan
dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan
suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Risiko stratejik BNI dapat terjadi antara lain karena
penetapan strategi yang kurang sejalan dengan visi
dan misi BNI, analisis lingkungan stratejik yang tidak
komprehensif, dan/atau terdapat ketidaksesuaian
rencana stratejik (strategic plan) antar level. Selain itu,
risiko stratejik BNI juga dapat timbul karena kegagalan
dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis
mencakup kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
teknologi, perubahan kondisi ekonomi makro, dinamika
kompetisi di pasar, dan perubahan kebijakan otoritas
terkait.
8. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan
dan ketentuan. Risiko kepatuhan BNI dapat
bersumber antara lain dari perilaku hukum yakni perilaku/
aktivitas BNI yang menyimpang atau melanggar dari
ketentuan atau peraturan perundang-undangan dan
perilaku organisasi yakni perilaku/aktivitas BNI yang
menyimpang atau bertentangan dari standar secara umum.
9. Risiko Transaksi Intra-Group
Risiko akibat ketergantungan suatu entitas baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap entitas
lainnya dalam satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka
pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian
tidak tertulis, baik yang diikuti perpindahan dana dan/atau
tidak diikuti perpindahan dana.
10. Risiko Asuransi
Risiko akibat kegagalan perusahaan asuransi memenuhi
kewajiban kepada pemegang polis sebagai akibat dari
ketidakcukupan proses seleksi risiko (underwriting),
penetapan premi (pricing), penggunaan reasuransi,
dan/atau penanganan klaim.
Upaya Pengelolaan Risiko BNI
Untuk mengelola risiko secara efektif dan komprehensif
diperlukan infrastruktur manajemen risiko yang mencakup
Tata Kelola dan Organisasi (termasuk SDM), Kebijakan
dan Prosedur, Proses Manajemen Risiko, Perangkat dan
Metode Pengukuran (termasuk Kuantifikasi Model Risiko),
dan didukung oleh Teknologi Informasi serta Budaya Risiko
yang kuat.
Proses Manajemen Risiko untuk masing-masing risiko
yang telah dikembangkan dan diimplementasikan di BNI
adalah sebagai berikut:
Risiko Kredit
Identifikasi risiko kredit dilakukan dalam rangka
menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya
risiko kredit berikut dampaknya, yang dilaksanakan
berkala disesuaikan dengan karakteristik produk dan
jenis aktivitasnya. Identifikasi risiko kredit juga dilakukan
dengan penyusunan analisa Risiko Industri pada sektor
ekonomi prioritas.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
837
Pengukuran risiko kredit merupakan bagian dan
rangkaian yang tidak terpisahkan dari proses penerapan
manajemen risiko kredit dan digunakan sebagai acuan
untuk melakukan pengendalian risiko. Untuk pemrosesan
pada eksposur individu segmen business banking, BNI
telah memiliki model pemeringkatan (rating) debitur
berupa internal rating system, sementara untuk segmen
konsumer digunakan sistem skoring debitur untuk
membantu menganalisa kualitas debitur dalam proses
perkreditan.
Untuk mengatur komposisi portofolio, BNI telah memiliki
Loan Exposure Limit (LEL) yang berfungsi membatasi
risiko konsentrasi eksposur pinjaman setiap sektor
ekonomi pada masing-masing segmen, dan menjadi
pedoman unit bisnis untuk melakukan ekspansi pinjaman.
Untuk menilai risiko setiap jenis industri, BNI telah memiliki
Industry Risk Rating (IRR) serta Standar Rasio Keuangan
yang digunakan sebagai salah satu faktor dalam penilaian
kualitas debitur dari sisi industri.
BNI menggunakan metode Standardized Approach untuk
perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Risiko Kredit dalam menilai kecukupan pemenuhan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
Dalam rangka melengkapi sistem pengukuran risiko
kredit, dilakukan stress testing yaitu dengan mengestimasi
potensi kerugian bank pada kondisi pasar yang tidak
normal dengan menggunakan skenario tertentu guna
melihat sensitivitas kinerja BNI terhadap perubahan
faktor risiko dan mengidentifikasi faktor yang berdampak
signifikan terhadap portofolio dan kecukupan permodalan
BNI. Stress testing dilakukan secara berkala atau dapat
juga dilakukan setiap saat disesuaikan dengan kebutuhan
dengan memperhatikan kondisi perekonomian atau sesuai
kebutuhan/permintaan regulator.
Divisi ERM menyusun metodologi/model stress testing
risiko kredit dengan memperhatikan karakteristik produk
atau aktivitasnya serta diselaraskan dengan aturan/
kebutuhan regulator.
Pemantauan risiko kredit bertujuan untuk melihat dan
memastikan pelaksanaan seluruh proses pengelolaan
risiko kredit berjalan baik dan potensi risiko kredit
yang ada masih dalam limit risiko yang diperkenankan.
Pemantauan risiko kredit antara lain dilakukan melalui
pemantauan portofolio pinjaman yaitu pertumbuhan,
kualitas dan konsentrasi pinjaman, pemantauan eksposur
pinjaman dibandingkan dengan Loan Exposure Limit,
maupun pemantauan Batas Maksimum Pemberian Kredit.
Pengendalian Risiko Kredit dilakukan dalam rangka
mencegah terjadinya kerugian yang lebih dalam akibat
Risiko Kredit yang didukung dengan beberapa perangkat
manajemen risiko kredit baik pada tataran eksposur
individu maupun portofolio.
Risiko Pasar
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
risiko pasar dilakukan oleh unit yang independen dari unit
bisnis. Identifikasi Risiko Pasar terutama dilakukan untuk
setiap produk atau aktivitas baru.
Tujuan Identifikasi Risiko Pasar adalah:
1. Menentukan transaksi/produk yang terekspos Risiko
Pasar;
2. Mengelompokkan Risiko Pasar berdasarkan kriteria
yang ada;
3. Memudahkan pengukuran Risiko Pasar dan
pengendaliannya.
Pengukuran Risiko Pasar secara periodik dilakukan
terhadap seluruh portofolio trading book dan banking
book yang terekspos Risiko Pasar. BNI melakukan
pengukuran Risiko Pasar dengan menggunakan Metode
Standar dan Metode Internal. Metode Standar digunakan
untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) Risiko Pasar, sementara pengelolaan risiko pasar
harian menggunakan Metode Internal (Value at Risk).
Cakupan portofolio yang dihitung dalam KPMM dengan
menggunakan Metode Standar adalah portofolio trading
book untuk risiko suku bunga serta portofolio trading book
dan banking book untuk Risiko Nilai Tukar Dalam Negeri
dan Kantor Cabang Luar Negeri.
Proses pemantauan dan pelaporan Risiko Pasar dilakukan
secara periodik, mencakup:
1. Pemantauan dan pelaporan besarnya Risiko Pasar atas
seluruh portofolio Bank yang terekspos Risiko Pasar;
2. Pemantauan dan pelaporan terhadap kepatuhan
limit Risiko Pasar (realisasi eksposur Risiko Pasar
dibandingkan limitnya);
3. Rekomendasi tindak lanjut atas terjadinya pelampauan
limit dan/atau terjadinya kondisi pasar yang tidak
normal, dan/atau terjadinya kondisi lainnya yang
mengarah pada peningkatan potensi Risiko Pasar.
Pengendalian Risiko Pasar dilakukan dalam rangka
mencegah terjadinya kerugian yang lebih dalam akibat
Risiko Pasar melalui penetapan limit-limit risiko pasar di
Divisi Tresuri maupun Kantor Cabang Luar Negeri antara
lain sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
838
1. Value at Risk Limit (VaR Limit), yang merupakan
maksimum potensi kerugian yang mungkin terjadi
pada waktu tertentu di masa datang dengan tingkat
kepercayaan tertentu;
2. Stress Value at Risk Limit (SVaR Limit), yang merupakan
pengukuran risiko pasar yang disesuaikan dengan kondisi
tidak normal di pasar atau maksimum potensi kerugian
saat pasar tidak normal;
3. Budget Loss Limit yang dipergunakan untuk membatasi
realisasi kerugian aktivitas bisnis;
4. Management Action Trigger (MAT), yaitu batasan untuk
melakukan tindakan terhadap risiko perubahan nilai
yang merugi (early warning signal). MAT melengkapi
budget loss limit berupa persentase tertentu dari
budget loss limit;
5. Limit pembelian surat berharga yang digunakan untuk
membatasi konsentrasi pembelian surat berharga
korporat berdasarkan rating dan jenis mata uang surat
berharga;
6. Limit Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB)
menggunakan metode Pendapatan Bunga Bersih (NII)
dan Pendekatan Nilai Ekonomis dari Ekuitas (EVE)
untuk membatasi risiko suku bunga dalam banking
book;
7. Nominal open position limit, yaitu batas maksimum
nominal open position yang dapat dilakukan dealer;
8. Limit internal PDN keseluruhan (absolut), yaitu batas
maksimum pengelolaan PDN.
Risiko Likuiditas
Identifikasi Risiko Likuiditas merupakan proses
memperoleh dan menganalisis sumber-sumber risiko
likuiditas yang melekat pada seluruh aktivitas bisnis/
transaksi/produk yang dapat memberikan dampak
finansial bagi Bank. Setiap aktivitas/produk/transaksi
dianalisis dan dibedakan untuk memastikan bahwa
setiap risiko likuiditas telah diidentifikasi, diukur secara
akurat, dikelola sesuai dengan metode yang tepat, dan
dikendalikan dengan baik.
Pengelolaan risiko likuiditas bertujuan untuk
meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank
dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas, dan
membangun kekuatan likuiditas struktural neraca bank
untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang
berkesinambungan.
Metode Pengukuran Risiko Likuiditas meliputi rasio
likuiditas termasuk Liquidity Coverage Ratio (LCR)
dan Net Stable Funding Ratio (NSFR), profil maturitas,
proyeksi arus kas, stress testing dan proses pemantauan
dan/atau pelaporan Risiko Likuiditas dilakukan secara
periodik, mencakup:
1. Pemantauan dan pelaporan besarnya Risiko Likuiditas
atas seluruh aktivitas/produk Bank yang terekspos
Risiko Likuiditas;
2. Pemantauan dan pelaporan terhadap kepatuhan limit
Risiko Likuiditas (realisasi eksposur Risiko Likuiditas
dibandingkan limitnya);
3. Pemantauan indikator (internal dan eksternal)
peringatan dini untuk mengetahui potensi peningkatan
Risiko Likuiditas;
4. Rekomendasi tindak lanjut atas terjadinya pelampauan
limit dan/atau terjadinya kondisi pasar yang tidak
normal, dan/atau terjadinya kondisi lainnya yang
mengarah pada peningkatan potensi Risiko Likuiditas.
Dalam mengelola likuiditas, selain mengelola
primary reserve (kas dan GWM), BNI menjaga dan
mempertahankan secondary reserve untuk memastikan
likuiditas berada pada level yang aman. Sebagai cadangan
secondary reserve, BNI menjaga dan mempertahankan
tertiary reserve. Penetapan dan pemantauan limit, yaitu
limit Pagu Kas BNI Wide, limit Secondary Reserve Ideal (SR
Ideal), limit Profil dan pembatasan Kredit Valas berdasarkan
Ketersediaan Likuiditas Valas dilakukan secara berkala
oleh Divisi Manajemen Risiko Bank (ERM). Sedangkan
ketersediaan atas keseluruhan reserve dipantau secara
harian, mingguan, dan bulanan oleh Divisi TRS dan Divisi
ERM.
Risiko Operasional
Manajemen risiko operasional BNI terdiri dari 5 (lima)
proses utama yang berkesinambungan yaitu identifikasi,
penilaian, pengukuran, pemantauan dan pengendalian.
1. Identifikasi Risiko
Metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi
dan pengukuran risiko operasional, antara lain: Risk
Control Self Assessment (RCSA), risk mapping, Key
Risk Indicators (KRI), scorecards, event analysis,
macro process mapping, matriks frekuensi dan
dampak, metodologi kuantitatif, dan metodologi
kualitatif. Implementasi dari metode-metode
identifikasi dan pengukuran risiko operasional
tersebut di BNI terangkum dalam suatu aplikasi,
yaitu New PERISKOP (Perangkat Risiko Operasional).
New PERISKOP merupakan suatu tools atau
perangkat yang digunakan dalam pengelolaan risiko
operasional termasuk untuk melakukan pencatatan
kejadian kerugian, menyusun tindak lanjut serta
melakukan mitigasinya.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
839
2. Penilaian Risiko
Dilakukan oleh masing-masing unit pemilik risiko
melalui metode operational risk self assessment,
mencakup penilaian atas dampak, frekuensi dan
penyebab risiko serta solusinya, serta mekanisme
kontrol atas risiko yang ada.
3. Pengukuran Risiko
Sesuai dengan aturan Regulator, pengukuran risiko
operasional saat ini menggunakan metode Pendekatan
Indikator Dasar (Basic Indicator Approach).
4. Pemantauan Risiko
Dilakukan oleh seluruh unit sebagai first line of
defense terhadap risiko utama pada saat aktivitas
operasional sedang berlangsung. Divisi Manajemen
Risiko Bank melakukan evaluasi dan laporan/feedback
atas penilaian risiko berdasarkan hasil self assessment
serta realisasi atas kerugian risiko operasional yang
terjadi, meliputi:
a. Feedback report untuk seluruh divisi/satuan/
wilayah/cabang;
b. Laporan bulanan Pemantauan Beban Risiko
Operasional, disampaikan kepada Direksi;
c. Laporan Profil Risiko Operasional.
5. Pengendalian Risiko
Mekanisme mitigasi risiko operasional tergambar pada
proses pengendalian internal dengan menerapkan
4 (empat) strategi mitigasi risiko, yaitu hindari,
kurangi, transfer dan terima, dengan tujuan untuk
meminimalkan kerugian akibat tidak berfungsinya
proses internal, faktor manusia, sistem dan teknologi,
serta kejadian eksternal. Keempat strategi mitigasi
risiko tersebut tertuang dalam prosedur mitigasi Risiko
Operasional yang meliputi prosedur pengendalian,
prosedur penyelesaian dan monitoring (rekonsiliasi)
transaksi, prosedur akuntansi, prosedur penyimpanan
aset dan kustodian, prosedur penyediaan produk dan
prosedur pencegahan fraud.
Business Continuity Management
BNI menyadari bahwa gangguan atau bencana yang
diakibatkan oleh faktor alam, perbuatan manusia,
maupun sistem dapat terjadi pada fungsi-fungsi usaha
yang kritikal dan dapat mengganggu aktivitas bisnis
dan layanan Bank. Untuk itu, BNI telah menerapkan
Manajemen Keberlangsungan Usaha/Business Continuity
Management (BCM) di segenap unit baik di dalam maupun
di luar negeri, yang diharapkan dapat meminimalisir risiko
operasional pada saat terjadinya kondisi darurat atau
bencana.
Proses penerapan BCM dilakukan sebagai berikut:
1. Pembentukan struktur organisasi BCM di segenap
unit kerja BNI;
2. Menilai potensi risiko dan ancaman untuk mendapatkan
gambaran atas kejadian bencana yang memiliki
kemungkinan terjadinya (likelihood) paling tinggi dan
dampak (impact) paling besar, serta memperkirakan
tindakan maupun fasilitas yang harus dipersiapkan;
3. Mengidentifikasi proses bisnis yang kritikal (Business
Impact Analysis – BIA) bagi kelangsungan bisnis
BNI bilamana terjadi kondisi darurat/bencana. BIA
merupakan acuan bagi unit dalam menyusun prioritas
dan strategi pemulihan (recovery) serta kerangka
waktu pemulihan untuk aktivitas bisnis utamanya;
4. Membuat rencana penanganan kondisi darurat sebagai
acuan bagi unit dalam pencegahan dan penanganan
kondisi darurat serta sebagai acuan implementasi
standar keamanan dan keselamatan gedung;
5. Membuat Strategi Pemulihan (Recovery Strategy)
dengan tujuan mempersiapkan cara yang terorganisir
untuk membuat keputusan jika terjadi kondisi darurat
yang mengganggu aktivitas bisnis bank;
6. Membuat Strategi Pengembalian (Return Strategy)
dengan tujuan menyediakan cara mengembalikan
fungsi dan aktivitas ke tingkat layanan sebelum terjadi
bencana.
Pengembangan perangkat tersebut sejalan dengan
peraturan Regulator yang mewajibkan bank untuk
melaksanakan proses pengendalian risiko dalam
mengelola risiko yang dapat membahayakan kelangsungan
usaha bank, serta selaras dengan persyaratan pada
dokumen Basel II yang mewajibkan Bank untuk memiliki
pengelolaan keberlangsungan usaha dan rencana darurat
(Business Continuity Management dan Contingency Plan)
guna memastikan kemampuan Bank untuk dapat tetap
beroperasi dan membatasi kerugian jika terjadi gangguan
terhadap aktivitas bisnisnya. Selain peraturan Regulator
dan Basel II, untuk Kantor Cabang Luar Negeri, BCM
diimplementasikan dengan memenuhi regulasi BCM di
negara setempat.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
840
Risiko Hukum
Proses identifikasi risiko hukum dilakukan dengan
menganalisis seluruh sumber risiko hukum yang sekurangkurangnya
dilakukan terhadap risiko hukum dari produk
dan aktivitas usaha BNI serta risiko hukum dari produk dan
aktivitas baru melalui proses pengendalian manajemen
risiko hukum sebelum diperkenalkan atau dijalankan.
Proses identifikasi risiko hukum yang melekat pada Bank
dilakukan dengan menggunakan indikator/parameter:
1. Faktor Litigasi;
2. Faktor Kelemahan Perikatan;
3. Faktor Ketiadaan/Perubahan Peraturan Perundangundangan.
Pengukuran risiko hukum dilakukan berdasarkan
perhitungan menggunakan indikator/parameter dalam
identifikasi risiko hukum yang dibandingkan dengan
modal Bank. Hasil pengukuran risiko hukum tercermin
dalam Profil risiko hukum. Pemantauan risiko hukum
dilakukan guna mengevaluasi eksposur risiko hukum
yang melekat terutama yang bersifat material atau yang
berdampak pada permodalan Bank. Hasil pemantauan
yang mencakup evaluasi terhadap eksposur risiko hukum
tersebut dilaporkan secara berkala termasuk tindak lanjut
yang diperlukan.
Pelaksanaan proses pengendalian risiko hukum digunakan
BNI untuk mengelola risiko hukum terutama yang
dapat membahayakan kelangsungan usaha BNI. Proses
pengendalian risiko hukum, dilakukan antara lain dengan:
1. Melakukan penilaian/assessment berupa kajian yuridis
dalam hal terdapat produk baru atau aktivitas baru
atau terdapat penambahan/perubahan fitur atas
produk Bank;
2. Memberikan advice hukum dan/atau pendampingan
hukum dalam hal terdapat risiko hukum dalam aktivitas
operasionalnya;
3. Melakukan review berkala terhadap format standar
perjanjian, khususnya perjanjian kredit, guna
memastikan kesesuaian dengan peraturan perundangundangan
serta ketentuan lain yang berlaku;
4. Melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan
perjanjian antara BNI dengan pihak lain, khususnya
untuk perjanjian non standar atau perjanjian yang
belum dibakukan dalam Pedoman Perusahaan;
5. Melakukan pemantauan secara intensif atas
permasalahan hukum, khususnya gugatan dengan
dasar Perbuatan Melawan Hukum yang melibatkan
BNI sebagai pihak Tergugat maupun Turut Tergugat.
Risiko Reputasi
Untuk melakukan identifikasi dan mengukur dampak Risiko
Reputasi, BNI menggunakan beberapa sumber informasi
antara lain pemberitaan media massa, situs Bank dan analisis
jejaring sosial, serta pengaduan nasabah melalui layanan
nasabah dan kuesioner kepuasan nasabah.
Pemantauan terhadap pemberitaan (news management)
dan pengelolaan krisis komunikasi serta monitoring
opini/komentar news media atau sosial media dilakukan
secara berkoordinasi antara Divisi Manajemen Risiko
Bank dengan Divisi Komunikasi Perusahaan dan
Kesekretariatan, sedangkan pengelolaan komplain/
keluhan nasabah dilakukan bekerja sama dengan BNI
Contact Center (BCC).
Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan (KMP)
melakukan pemantauan dan melaporkan Risiko Reputasi
yang terjadi kepada Direksi baik secara insidentil pada
saat terjadinya risiko reputasi maupun secara berkala
termasuk tindak lanjut yang diperlukan. BNI telah
mengembangkan mekanisme dalam melakukan tindakan
pengendalian risiko reputasi yang efektif. Secara umum,
pengendalian risiko reputasi dilakukan melalui 2 (dua)
hal, yaitu:
1. Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan
risiko reputasi;
2. Pemulihan reputasi Bank setelah terjadi kejadian yang
menimbulkan risiko reputasi.
Risiko Kepatuhan
Identifikasi risiko kepatuhan dilakukan dengan
menganalisis beberapa faktor yang dapat meningkatkan
eksposur risiko kepatuhan seperti jenis dan kompleksitas
kegiatan usaha BNI, termasuk produk dan aktivitas baru,
jumlah (volume) dan materialitas ketidakpatuhan Bank
terhadap kebijakan dan prosedur intern, peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta
praktik dan standar etika bisnis yang sehat.
Pengukuran Risiko Kepatuhan dilakukan dengan
menggunakan indikator/parameter berupa:
1. Jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan;
2. Frekuensi pelanggaran (track record kepatuhan Bank);
3. Pelanggaran terhadap ketentuan transaksi keuangan
tertentu.
Sebagai bagian dari pengukuran risiko kepatuhan,
indikator/parameter serta besarnya bobot dan rasio
yang digunakan untuk mengukur profil risiko kepatuhan
ditetapkan oleh Divisi Kepatuhan dengan memperhatikan
masukan dari Direksi, Divisi Manajemen Risiko Bank (ERM)
dan Unit lainnya maupun regulator, bila ada.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
841
Divisi Kepatuhan melakukan pemantauan dan melaporkan
Risiko Kepatuhan yang terjadi kepada Direksi baik secara
insidentil pada saat terjadinya Risiko Kepatuhan maupun
secara berkala.
Pengendalian risiko kepatuhan dilakukan dengan tindakan
atau langkah-langkah yang bersifat preventif untuk
memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh BNI
telah sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan
kepatuhan BNI terhadap komitmen yang dibuat kepada
regulator dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Pengendalian risiko kepatuhan tidak hanya dilakukan
terhadap unit organisasi yang ada di dalam negeri tetapi
termasuk juga unit organisasi yang ada di luar negeri.
Risiko Stratejik
Identifikasi risiko stratejik dilakukan untuk mengetahui
faktor-faktor risiko stratejik yang melekat pada setiap
aktivitas fungsional yang berpotensi merugikan BNI
misal karena adanya kebijakan yang tidak tepat, kurang
responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,
implementasi kebijakan yang tidak sesuai rencana,
atau karena implementasinya tidak sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan. Pendekatan pengukuran
risiko digunakan untuk mengukur Profil Risiko Stratejik
menggunakan empat parameter, yaitu: kesesuaian strategi
dengan kondisi lingkungan bisnis, strategi berisiko tinggi
dan strategi berisiko rendah, posisi bisnis BNI terhadap
pesaing dan pencapaian realisasi Rencana Bisnis Bank
(RBB).
Divisi Perencanaan Strategis (REN) dan Divisi Penganggaran
dan Pengendalian Keuangan (PKU) melakukan pemantauan
realisasi strategi bisnis baik secara bank wide maupun
pada tiap-tiap Divisi/Satuan sehingga dapat diidentifikasi
permasalahan implementasi strategi dan program kerja
untuk segera diperbaiki agar target keuangan yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
Risiko Transaksi Intra-Grup
Identifikasi risiko transaksi intra-grup dilakukan analisis
terhadap jenis produk dan/atau transaksi antar LJK dalam
Konglomerasi Keuangan BNI yang dapat menimbulkan
risiko transaksi intra-grup dalam Konglomerasi Keuangan
BNI.
Pengukuran risiko transaksi intra-grup bertujuan untuk
memperoleh peringkat tingkat risiko transaksi intra-grup
Konglomerasi Keuangan. Hal-hal yang perlu dilakukan
oleh BNI sebagai entitas utama dalam melakukan
pengukuran risiko transaksi intra-grup adalah menyusun
metodologi pengukuran risiko transaksi intra-grup serta
melakukan evaluasi terhadap kesesuaian asumsi, sumber
data, dan prosedur yang digunakan untuk mengukur
risiko transaksi intra-grup.
Pemantauan risiko transaksi intra-grup dilakukan dengan
evaluasi terhadap eksposur Risiko Transaksi Intra-grup
yang bersifat material atau yang berdampak pada kondisi
permodalan Konglomerasi Keuangan; serta melakukan
penyempurnaan proses dan cakupan pelaporan antara
lain apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk,
transaksi, dan faktor Risiko yang bersifat material.
Untuk menilai hubungan keuangan yang material secara
intra-grup antar LJK dalam Konglomerasi Keuangan BNI
diukur berdasarkan nilai transaksi keuangan BNI dengan
LJK anggota Konglomerasi Keuangan BNI, maupun antar
sesama LJK dalam Konglomerasi Keuangan BNI.
Pengendalian risiko transaksi intra-grup pada
Konglomerasi Keuangan BNI dilakukan dengan
memperhatikan:
1. Komposisi parameter risiko inheren transaksi intra-grup
pada penilaian profil risiko terintegrasi;
2. Pemenuhan asas arm’s length (kewajaran transaksi)
terkait transaksi intra-grup;
3. Ketersediaan dan kelengkapan dokumentasi transaksi
intra-grup; dan
4. Pemenuhan ketentuan hukum/regulator yang berlaku
untuk setiap transaksi intra-grup.
Risiko Asuransi
Identifikasi risiko asuransi grup dilakukan dengan
analisis terhadap faktor yang dapat meningkatkan
eksposur risiko asuransi seperti ketidakcukupan proses
seleksi risiko (underwriting), penetapan premi (pricing),
penggunaan reasuransi, dan/atau penanganan klaim.
Adapun pengukuran risiko asuransi yang dihadapi BNI
dapat dilakukan dengan menggunakan parameter Risiko
Teknikal, Dominasi Risiko Asuransi terhadap Keseluruhan
Lini Usaha, Bauran Risiko Produk dan Jenis Manfaat serta
Struktur Reasuransi.
Penilaian Profil Risiko BNI
Penilaian Profil Risiko merupakan penilaian terhadap
Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
dalam aktivitas operasional Bank. Risiko yang wajib dinilai
terdiri atas 8 (delapan) jenis risiko. Selain itu, Bank juga
wajib memperhatikan cakupan penerapan manajemen
risiko sebagaimana ketentuan regulator dalam menilai
Profil Risiko.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
842
Penilaian Risiko Inheren
Penilaian Risiko Inheren merupakan penilaian atas risiko
yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, baik yang dapat
dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi
mempengaruhi posisi keuangan Bank.
Karakteristik risiko inheren Bank ditentukan oleh faktor
internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis,
karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas
Bank, industri di mana Bank melakukan kegiatan usaha,
serta kondisi makro ekonomi.
Penilaian atas Risiko inheren dilakukan dengan
memperhatikan parameter/indikator yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. Penetapan tingkat risiko
inheren atas masing-masing jenis Risiko mengacu pada
prinsip-prinsip umum penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum. Penetapan tingkat risiko inheren untuk masingmasing
jenis risiko dikategorikan ke dalam peringkat
1 (low), peringkat 2 (low to moderate), peringkat 3
(moderate), peringkat 4 (moderate to high), dan
peringkat 5 (high).
Penilaian Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko
Penilaian kualitas penerapan Manajemen Risiko
mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem
pengendalian Risiko yang mencakup seluruh pilar
penerapan Manajemen Risiko sebagaimana diatur
dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai
penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Penerapan
Manajemen Risiko Bank sangat bervariasi menurut skala,
kompleksitas dan tingkat Risiko yang dapat ditoleransi oleh
Bank. Dengan demikian, dalam menilai Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko perlu diperhatikan karakteristik dan
kompleksitas usaha Bank. Penilaian kualitas penerapan
Manajemen Risiko merupakan penilaian terhadap 4
(empat) aspek yang saling terkait yaitu:
1. Tata kelola Risiko;
2. Kerangka Manajemen Risiko;
3. Proses Manajemen Risiko, kecukupan sumber daya
manusia dan kecukupan sistem informasi manajemen;
serta
4. Kecukupan sistem pengendalian Risiko, dengan
memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha
Bank.
Hasil Penilaian Profil Risiko
Implementasi Basel III
Mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/
POJK.03/2016 tanggal 02 Februari 2016 tentang Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum (KPMM),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 34/POJK.03/2016 bahwa bank wajib
menyediakan modal minimum sesuai Profil Risiko.
Selain kewajiban penyediaan modal minimum sesuai Profil
Risiko, Bank juga wajib membentuk tambahan modal sebagai
penyangga (buffer) yang meliputi Capital Conservation
Buffer, Countercyclical Buffer, dan Capital Surcharge untuk
Bank Systemic. Berdasarkan hasil perhitungan kecukupan
modal BNI posisi 31 Desember 2021, CAR BNI sebesar
19,74% masih berada di atas kewajiban permodalan yang
dipersyaratkan sebesar 11,25%, yaitu persyaratan sesuai Profil
Risiko (peringkat 2) dan tambahan modal penyangga (buffer)
yaitu Conservation Buffer 0% (berdasarkan POJK No. 11/
POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional
Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran
Coronavirus Disease 2019 yang telah mengalami perubahan
beberapa kali terakhir dengan POJK No. 17/POJK.03/2021,
Bank Umum Konvensional yang termasuk dalam kelompok
Bank BUKU 3 dan Bank BUKU 4 dapat tidak memenuhi capital
conservation buffer sebesar 2,5% dari ATMR dan berlaku
sampai dengan tanggal 31 Maret 2022), Countercyclical Buffer
0%, dan Capital Surcharge 1,5%.
Selain itu, untuk implementasi Basel III terkait likuiditas
BNI juga telah melakukan penyempurnaan manajemen
risiko likuiditas berupa penerapan perhitungan
Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan perhitungan Net
Stable Funding Ratio (NSFR) yang bertujuan untuk
memperkuat dan meningkatkan kualitas manajemen
risiko likuiditas. Perhitungan LCR bertujuan untuk
meningkatkan ketahanan likuiditas jangka pendek bank
dengan memelihara High Quality Liquid Assets (HQLA)
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
selama periode 30 hari ke depan dalam kondisi krisis,
sedangkan NSFR bertujuan untuk mengurangi risiko
likuiditas terkait sumber pendanaan untuk jangka waktu
yang lebih panjang dengan mensyaratkan BNI mendanai
aktivitas dengan sumber dana stabil yang memadai dalam
rangka memitigasi risiko kesulitan pendanaan pada masa
depan. Berdasarkan hasil perhitungan posisi 31 Desember
2021, LCR BNI sebesar 230,21% dan NSFR BNI sebesar
151,76%, masih berada di atas kewajiban minimal yang
dipersyaratkan sebesar 100%.
Hasil self assessment Profil Risiko BNI secara Individu
posisi 31 Desember 2021 adalah peringkat 2 (low to
moderate) dengan Peringkat Risiko Inheren low to
moderate dan peringkat Kualitas Penerapan Manajemen
Risiko (KPMR) Satisfactory.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
843
Perbaikan dan peningkatan pengelolaan risiko untuk
pengembangan ke depan, BNI telah merencanakan
beberapa inisiatif untuk meningkatkan kapabilitas dan
kualitas penerapan manajemen risiko, antara lain:
1. Peningkatan Kapabilitas Risiko Kredit
a. Membenahi manajemen risiko dan proses kredit
– inline dengan Proyek Pengembangan Internal
Rating Based (IRB) Model beserta Rating System
Structure, yang bertujuan sebagai solusi untuk:
• Memberikan hasil terbaik (best return),
mengevaluasi dan menganalisis strategi dan
menopang proses pengambilan keputusan
dengan mengembangkan risk based pricing, risk
based performance dan portfolio management;
• Melakukan pemantauan (tools monitoring)
terhadap performance debitur Korporasi,
Menengah, dan Kecil;
• Perhitungan CKPN sesuai dengan PSAK 71.
Manfaat pengembangan IRB Model bagi BNI adalah
untuk:
• Meningkatkan kualitas kredit BNI;
• Membantu unit bisnis dalam melakukan seleksi
calon debitur;
• Menjadi early warning signal dalam memantau
debitur kelolaan, sehingga mengurangi provision
yang perlu dibentuk.
b. Implementasi Integrated Decision Automated System
(IDEAS) yang dapat menjadi tools bagi BNI untuk
bergerak lebih fleksibel dan cepat dalam menangkap
perubahan pasar yang dinamis dan kompetitif, dengan
tetap meminimalkan risiko melalui implementasi credit
scorecard melalui penggunaan data customer yang
lebih komprehensif pada seluruh customer life cycle.
c. Perbaikan end to end credit process untuk
pelaksanaan proses kredit yang lebih prudent,
terukur dengan pengendalian yang konsisten dan
disiplin sebagai upaya membangun credit risk
culture yang lebih baik, yaitu sebagai berikut:
• Menetapkan panduan ekspansi yang selektif
untuk mengarahkan portofolio kredit pada sektor
yang lebih kuat menghadapi kondisi Pandemi
Covid-19;
• Menetapkan Risk Acceptance Criteria yang
mempertimbangkan faktor Lingkungan, Sosial
dan Tata kelola (LST) pada tingkatan Debitur
maupun pada tingkat industri (Industry Risk
Appetite). Menetapkan ekspansi BNI yang agresif,
selektif dan berkualitas. Hal ini dimaksudkan agar
BNI dalam melakukan ekspansi tetap dapat
menjaga kualitas kreditnya;
• Melakukan mekanisme kontrol yang lebih
baik terhadap debitur untuk memastikan
tools monitoring dilaksanakan dengan
konsisten, disiplin dan berkualitas agar BNI
dapat menetapkan action plan yang tepat
untuk masing-masing debitur dan dimonitor
pelaksanaannya;
• Pelaksanaan remedial action yang lebih cepat
dan lebih awal untuk mempercepat perbaikan
kinerja debitur yang berpotensi bermasalah serta
dapat memitigasi potensi risiko;
• Melakukan pelatihan kredit secara berkala dan
mendalam guna meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan kredit serta meningkatkan
kesadaran risk culture.
2. Peningkatan Kapabilitas Risiko Operasional
Untuk memenuhi ketentuan regulator dan mendukung
pengelolaan risiko operasional BNI yang lebih
baik, diperlukan suatu perangkat/solusi yang
dapat melakukan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko operasional
secara komprehensif, termasuk Business Continuity
Management (BCM).
Perangkat/solusi tersebut berupa aplikasi solusi
Operational Risk Management (ORM) dan Business
Continuity Management (BCM) yang memiliki
kapabilitas:
a. Risk Control Self Assessment (RCSA);
b. Loss Event Database (LED);
c. Key Risk Indicator (KRI);
d. Business Continuity Management (BCM).
Dengan adanya perangkat/solusi manajemen risiko
operasional, maka dapat memberikan manfaat besar
bagi BNI, sebagai berikut:
a. Melakukan proses pengelolaan risiko operasional
di segenap unit BNI dalam suatu solusi yang
terintegrasi yang diharapkan akan dapat
meningkatkan kualitas manajemen risiko Bank;
b. Memiliki basis data risiko operasional yang
komprehensif, akurat dan tepat waktu;
c. Menyediakan analisa data dan pelaporan Manajemen
Risiko Operasional;
d. Pengelolaan risiko operasional dan BCM yang lebih
baik.
3. Peningkatan Kapabilitas Risiko Pasar
Dalam rangka peningkatan kapabilitas risiko
pasar, telah dikembangkan perangkat pendukung
pemantauan yang dapat meningkatkan kualitas dan
akurasi hasil pemantauan, antara lain sebagai berikut:
a. Sesuai ketentuan regulator, Bank melakukan
pengukuran dampak perubahan suku bunga
pada Banking Book (Interest Rate Risk in The
Banking Book/IRRBB). Metode perhitungan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
844
dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan, yaitu
metode Net Interest Income (NII) dan metode
Economic Value of Equity (EVE). Bank diminta
untuk melakukan simulasi shock suku bunga
dengan 6 (enam) skenario sesuai Basel dan melihat
dampaknya terhadap profitabilitas dan modal Bank.
Dengan mempertimbangkan kompleksitas data,
produk, dan model yang digunakan, saat ini telah
dikembangkan aplikasi perhitungan IRRBB sehingga
diharapkan hasil yang diperoleh menjadi lebih
akurat;
b. Aplikasi pemantauan Off Market Price Limit
merupakan aplikasi untuk memantau kewajaran harga
transaksi (likely and reasonable) yaitu sesuai dengan
kisaran fluktuasi harian rate/harga pasar (expected
daily fluctuations possible) saat itu;
c. Aplikasi pemantauan limit kewenangan transaksi
merupakan aplikasi untuk memantau Transaction
Limit (Deal Ticket Size), Position Limit, dan Stop
Loss Limit (Budget Loss Limit);
d. Aplikasi pemantauan Credit Counterparty Limit di
mana terdapat pengembangan perhitungan Forex
Counterparty Limit dengan menggunakan Faktor
Konversi Kredit (FKK);
e. Aplikasi pemantauan Value at Risk (VaR) untuk
HO maupun KCLN dengan menggunakan metode
historical simulation sehingga diharapkan lebih
akurat karena dapat mengcover risiko non linier.
4. Peningkatan Kapabilitas Integrasi (IRS)
Salah satu inisiatif untuk peningkatan Kualitas
Penerapan Manajemen Risiko adalah melalui
pengembangan budaya risiko yang kuat. Budaya risiko
merupakan bentuk kolektif tata nilai, sikap dan persepsi
dari setiap individu atau kelompok di perusahaan
terhadap risiko dan pengelolaannya.
Keberadaan Budaya Risiko sangat mempengaruhi
efektivitas implementasi manajemen risiko dan pada
akhirnya pencapaian kinerja perusahaan secara
berkelanjutan. Hal-hal yang akan dilakukan adalah
melakukan evaluasi budaya risiko di BNI saat ini dengan
menggunakan metode survei, mengidentifikasi gap atau
kelemahan berdasarkan hasil survei, serta menyusun
strategi upaya perbaikan.
Salah satu inisiatif untuk meningkatkan pemantauan
Manajemen Risiko yang akan dilakukan mencakup
enhancement Risk Management Information System
(RMIS) khususnya pada modul perhitungan Tingkat
Kesehatan Bank (TKB) dan perhitungan Profil Risiko
Tingkat Cabang. Diharapkan, enhancement tersebut akan
memberikan potret Risiko BNI yang lebih detail sampai
ke tingkat Kantor Cabang sehingga dapat berguna dalam
pengambilan keputusan Manajemen.
Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi
Secara umum, cakupan pengaturan Manajemen Risiko
Terintegrasi sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 14/SEOJK.03/2015 antara lain:
1. Konglomerasi Keuangan (KK) wajib menerapkan
Manajemen Risiko Terintegrasi.
2. Konglomerasi Keuangan meliputi jenis Lembaga Jasa
Keuangan (LJK) sebagai berikut:
a. Bank;
b. Perusahaan Asuransi/Reasuransi;
c. Perusahaan Efek;
d. Perusahaan Pembiayaan.
3. Konglomerasi Keuangan wajib memiliki Entitas Utama.
Dalam hal struktur KK terdiri dari LJK induk dan LJK
anak, Entitas Utama adalah LJK induk.
BNI telah membentuk Struktur Konglomerasi Keuangan,
BNI sebagai perusahaan induk merupakan Entitas Utama
serta memiliki 4 (empat) Lembaga Jasa Keuangan
sebagai anggota Konglomerasi Keuangan BNI yaitu
BNI Multifinance, BNI Life, BNI Sekuritas dan BNI Asset
Management.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
845
Struktur Konglomerasi Keuangan BNI telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan cfm. Surat Direksi No. DIR/128
tanggal 19 Februari 2021, sebagai berikut:
Struktur Konglomerasi Keuangan BNI
Entitas Utama
Pembiayaan
Sekuritas
Asuransi Jiwa
1983 99,99% 1995 75,00%
1996
60,00%
Asset Management
2011
99,90%
Dalam menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi,
Konglomerasi Keuangan BNI memiliki komitmen
bersama untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
masing-masing LJK yang dituangkan dalam Corporate
Charter yang telah disetujui dan ditandatangani oleh
Direktur Utama/Presiden Direktur segenap LJK Anggota
Konglomerasi Keuangan BNI.
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/
POJK.03/2014, suatu Konglomerasi Keuangan wajib
menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi yang efektif,
mencakup 4 (empat) pilar, yaitu:
1. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas
Utama;
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Manajemen Risiko Terintegrasi;
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, pengendalian Risiko secara terintegrasi,
dan Sistem Informasi Manajemen Risiko Terintegrasi;
dan
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh terhadap
penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
Dalam penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi, BNI
sebagai Entitas Utama telah melakukan hal-hal berikut:
1. Pilar I: pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris
Entitas Utama, yaitu:
a. Membentuk Struktur Konglomerasi Keuangan BNI;
b. Menunjuk Direktur yang membawahkan fungsi
Manajemen Risiko Terintegrasi;
c. Membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi;
d. Menyusun Corporate Charter yang telah
ditandatangani oleh Direktur Utama/Presiden
Direktur segenap LJK Anggota Konglomerasi
Keuangan BNI;
e. Melaksanakan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
(KMRT) sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
setahun;
f. Direksi menyusun Kebijakan Umum Manajemen
Risiko Terintegrasi (KUMRT) dan Kebijakan
Permodalan Terintegrasi serta melakukan review
paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
g. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas
Kebijakan Umum Manajemen Risiko Terintegrasi
(KUMRT) dan Kebijakan Permodalan Terintegrasi
serta melakukan evaluasi paling kurang 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun;
h. Menetapkan risk appetite dan risk tolerance
terintegrasi pada Konglomerasi Keuangan BNI.
2. Pilar II: Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan
limit Manajemen Risiko Terintegrasi, yaitu:
a. Menyusun dan melakukan review Kebijakan Umum
Manajemen Risiko Terintegrasi (KUMRT) dan
Manajemen Permodalan Terintegrasi;
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
846
b. Menyusun Prosedur Manajemen Risiko Terintegrasi termasuk Prosedur Pengelolaan Risiko Transaksi Intra-grup;
c. Menyusun Prosedur Penilaian Profil Risiko Terintegrasi;
d. Menyusun Prosedur Manajemen Permodalan Terintegrasi; serta
e. Menetapkan limit risiko terintegrasi dan mekanisme eskalasi pelampauan limit.
3. Pilar III: Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian Risiko secara terintegrasi dan
sistem informasi Manajemen Risiko terintegrasi, yaitu:
a. Menetapkan metodologi Profil Risiko Terintegrasi serta melakukan penilaian setiap semester dan dilaporkan
kepada Otoritas Jasa Keuangan;
b. Menetapkan metodologi perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Terintegrasi, melakukan
perhitungan setiap semester dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan;
c. Menetapkan parameter dan metodologi risk appetite terintegrasi, melakukan pemantauan tiap triwulan dan
dilaporkan kepada Direktur yang membawahkan Manajemen Risiko Terintegrasi;
d. Menetapkan parameter dan metodologi Limit Risiko Terintegrasi, melakukan pemantauan setiap triwulan dan
dilaporkan kepada Direktur yang membawahkan Manajemen Risiko Terintegrasi;
e. Menetapkan parameter dan metodologi penilaian Leading Risk Indicator (LRI), melakukan pemantauan secara
bulanan dan dilaporkan kepada Direktur yang membawahkan Manajemen Risiko Terintegrasi;
f. Melakukan stress testing terintegrasi volatilitas nilai tukar dan suku bunga pada Konglomerasi Keuangan BNI;
g. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Risiko Terintegrasi berbasis teknologi.
4. Pilar IV: Sistem pengendalian intern yang menyeluruh terhadap penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi, yaitu:
a. Melakukan sosialisasi Manajemen Risiko Terintegrasi kepada segenap LJK Anggota Konglomerasi Keuangan
BNI secara berkelanjutan;
b. Melakukan pemantauan penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi segenap LJK anggota Konglomerasi Keuangan
BNI.
Hasil Penilaian Profil Risiko Terintegrasi
Hasil penilaian Profil Risiko Terintegrasi dilakukan terhadap 10 (sepuluh) jenis Risiko posisi 31 Desember 2021 adalah
peringkat 2 (Low to Moderate) dengan Peringkat Risiko Inheren Low to Moderate dan Penilaian Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko (KPMR) Satisfactory, hal tersebut berarti bahwa:
1. Kemungkinan kerugian yang dihadapi Konglomerasi Keuangan secara keseluruhan tergolong rendah selama
periode waktu tertentu di masa datang;
2. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko secara komposit memadai, meskipun terdapat kelemahan minor yang
perlu mendapat perhatian manajemen tetapi kelemahan tersebut dapat diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
847
Sistem Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Internal (SPI) merupakan mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh
manajemen Bank secara berkesinambungan dan dilaksanakan oleh seluruh manajemen serta pegawai
di setiap jenjang organisasi. Oleh karena itu, SPI yang efektif merupakan komponen penting dalam
manajemen Bank sekaligus menjadi dasar bagi kegiatan operasional Bank yang sehat dan aman.
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal di lingkungan Bank menjadi tanggung jawab semua pihak
yang terlibat sebagaimana yang telah dituangkan dalam tugas dan tanggung jawab masing-masing
pihak.
Tujuan Pengendalian
Tujuan Sistem Pengendalian Intern di BNI adalah:
1. Kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan (Tujuan Kepatuhan)
Dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua kegiatan usaha BNI telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan, baik ketentuan yang dikeluarkan pemerintah, Otoritas
Jasa Keuangan maupun kebijakan dan prosedur intern yang ditetapkan oleh BNI.
2. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat
waktu (Tujuan Informasi)
Dimaksudkan untuk menjamin tersedianya laporan yang lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat waktu
yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
848
3. Efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha BNI
(Tujuan Operasional)
Dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi terhadap penggunaan aset dan sumber
daya lainnya dalam rangka melindungi BNI dari risiko
kerugian.
4. Meningkatkan efektivitas budaya risiko pada organisasi
BNI secara menyeluruh (Tujuan Budaya Risiko)
Dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelemahan dan
menilai penyimpangan secara dini dan menilai kembali
kewajaran kebijakan dan prosedur yang ada di BNI
secara berkesinambungan.
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan
komitmen, perilaku, kepedulian serta langkah-langkah
Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan
kegiatan pengendalian operasional BNI.
Unsur-unsur lingkungan pengendalian di BNI meliputi:
1. Struktur organisasi yang memadai;
2. Gaya kepemimpinan dan filosofi manajemen BNI;
3. Integritas dan nilai-nilai etika serta kompetensi
pegawai;
4. Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia;
5. Atensi dan arahan manajemen BNI dan komite lainnya,
seperti Komite Manajemen Risiko;
6. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
operasional BNI dan penerapan manajemen risiko.
Sistem Pengendalian Intern BNI meliputi:
1. Pengendalian stratejik, bertujuan untuk memastikan
bahwa setiap strategi ataupun kebijakan yang
ditetapkan telah sesuai dengan tujuan, visi dan misi
BNI;
2. Pengendalian operasional, bertujuan untuk mencapai
efisiensi dan efektivitas operasional;
3. Pengendalian pelaporan, bertujuan memastikan
kualitas setiap informasi/pelaporan yang dihasilkan
dan digunakan dalam pengambilan keputusan baik
internal maupun eksternal;
4. Pengendalian ketaatan, bertujuan untuk memastikan
tingkat ketaatan terhadap hukum, peraturan dan
perundangan yang terkait dengan operasional.
Penilaian Risiko
Sistem penilaian (pengukuran) risiko digunakan
untuk mengukur eksposur risiko sebagai acuan dalam
melakukan pengendalian risiko. Penilaian risiko terhadap
8 (delapan) jenis risiko yang wajib dikelola oleh BNI yaitu:
1. Penilaian Risiko Kredit
Penilaian Risiko Kredit dilakukan antara lain mencakup
aspek-aspek sebagai berikut:
a. Jumlah, kualitas serta komposisi eksposur neraca
(on balance sheet) dan rekening administratif (off
balance sheet);
b. Tingkat risiko kredit debitur/pihak lawan transaksi;
c. Karakteristik kredit yang diberikan;
d. Kondisi lingkungan bisnis dan industri;
e. Internal Rating System dan Scoring System;
f. Stress testing risiko kredit;
g. Penggunaan pemeringkatan internal untuk
menentukan kualitas aset dan besarnya cadangan
melalui perhitungan nilai Expected Credit Loss
(ECL), yang mencerminkan estimasi potensi
kerugian kredit melalui perhitungan 3 parameter
dasar yaitu Probability of Default (PD), Loss Given
Default (LGD), Exposure at Default (EAD).
2. Penilaian Risiko Pasar
Penilaian risiko pasar dilakukan terhadap seluruh
portofolio trading book dan banking book. Penilaian
risiko pasar pada trading book antara lain mencakup:
a. Pengukuran sensitivitas risiko pasar – metode
standar;
b. Agregasi menggunakan Value at Risk (VaR) – model
internal;
c. Stress Testing risiko pasar;
d. Budget loss;
e. Back testing.
Penilaian risiko pasar pada banking book antara lain
mencakup:
a. Pengukuran risiko suku bunga pada banking book;
b. Pengukuran risiko nilai tukar pada banking book.
3. Penilaian Risiko Likuiditas
Penilaian risiko likuiditas dilakukan untuk mengukur
dan memantau kebutuhan pendanaan bersih (net
funding) secara berkelanjutan.
Proses penilaian risiko likuiditas mencakup:
a. Penilaian rasio likuiditas, antara lain Liquidity
Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding
Ratio (NSFR);
b. Penilaian profil maturitas;
c. Proyeksi arus kas masuk dan keluar;
d. Stress Testing risiko likuiditas;
e. Ketersediaan alat likuid (Kas), Secondary Reserve
(SR);
f. Rasio Likuiditas.
4. Penilaian Risiko Operasional
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menilai risiko operasional di BNI adalah Risk & Control
Self Assessment (RCSA), yaitu rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara independen oleh setiap unit
(risk owner) dalam rangka mengidentifikasi potensi
risiko operasional yang terdapat di unitnya, mencari
penyebabnya, mengukur potensi kerugian (dampak
dan frekuensi) yang mungkin timbul dan mencarikan
solusi untuk mengatasinya, serta mekanisme kontrol
terhadap risiko yang ada.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
849
Risiko operasional diklasifikasikan dalam kategori
dan sub-kategori untuk memfasilitasi penilaian,
pengendalian dan pelaporan risiko atas 7 (tujuh)
peristiwa risiko operasional, yakni:
a. Kecurangan internal;
b. Kejahatan eksternal;
c. Praktik ketenagakerjaan dan keselamatan kerja;
d. Klien, produk dan praktek bisnis;
e. Kerusakan aset fisik;
f. Gangguan bisnis dan kegagalan sistem; serta
g. Eksekusi, pengiriman dan manajemen proses.
5. Penilaian Risiko Hukum
Penilaian/pengukuran risiko hukum dapat
menggunakan indikator/parameter berupa:
a. Potensi kerugian yang timbul akibat tuntutan litigasi;
b. Kelemahan perikatan; serta
c. Ketiadaan/terjadinya perubahan peraturan/
perundang-undangan yang mendasari penerbitan
suatu produk atau jasa.
6. Penilaian Risiko Stratejik
Penilaian/pengukuran risiko stratejik dapat
menggunakan indikator/parameter berupa:
a. Kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan
bisnis;
b. Strategi berisiko tinggi dan strategi berisiko rendah;
c. Posisi bisnis BNI terhadap pesaing; dan
d. Pencapaian realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB).
7. Penilaian Risiko Kepatuhan
Penilaian/pengukuran risiko kepatuhan dapat
menggunakan indikator/parameter berupa:
a. Jenis, signifikansi dan frekuensi pelanggaran
terhadap ketentuan yang berlaku; serta
b. Pelanggaran terhadap ketentuan transaksi keuangan
tertentu;
c. Frekuensi pelanggaran (track record kepatuhan
BNI).
8. Penilaian Risiko Reputasi
Penilaian/pengukuran risiko reputasi dapat
menggunakan indikator/parameter berupa:
a. Pengaruh reputasi dari pemilik BNI dan perusahaan
terkait;
b. Pelanggaran etika bisnis;
c. Kompleksitas produk dan kerja sama bisnis BNI;
d. Frekuensi dan materialitas pemberitaan negatif
Bank; serta
e. Frekuensi dan materialitas keluhan nasabah.
Kesesuaian dengan Kerangka
COSO
Sistem Pengendalian Internal BNI mengacu pada Surat
Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 35/SEOJK.03/2017
tanggal 07 Juli 2017 tentang Pedoman Standar Sistem
Pengendalian Intern bagi Bank Umum, serta sejalan
dengan kerangka COSO dan Basel Committee – Internal
Control, dengan mencakup 5 (lima) elemen utama yang
saling berkaitan dalam sistem pengendalian internal bank,
yaitu:
1. Pengawasan manajemen dan budaya pengendalian;
2. Identifikasi dan penilaian risiko;
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi;
4. Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi;
5. Kegiatan Pemantauan dan tindakan koreksi
penyimpangan/kelemahan.
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian dilakukan untuk memastikan
bahwa tindakan yang tepat telah dilakukan dalam
mengendalikan suatu risiko.
Kegiatan Pengendalian
1. Kegiatan Pengendalian secara Umum
Kegiatan pengendalian harus melibatkan seluruh
pegawai termasuk Direksi, direncanakan dan dilakukan
untuk memastikan arahan manajemen telah dilaksanakan.
Kegiatan pengendalian harus tertuang dalam kebijakan
dan prosedur untuk memastikan bahwa setiap aktivitas
dilakukan secara efektif dan mendorong tindakan
antisipasi risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas
operasional.
2. Kegiatan Pengendalian sesuai Fungsi Organisasi
Sistem Pengendalian Intern yang efektif membutuhkan
penetapan struktur pengendalian sesuai dengan
struktur organisasi, yang mencakup:
a. Kaji Ulang Manajemen (Top Management Reviews)
Direksi aktif meminta presentasi dan laporan kinerja
secara berkala, sehingga dapat mengevaluasi
perkembangan BNI terhadap target yang telah
ditetapkan. Berdasarkan kaji ulang tersebut, Direksi
segera mendeteksi permasalahan seperti kelemahan
pengendalian, kesalahan laporan keuangan, atau
fraud. Penetapan target harus sesuai dengan
kebijakan manajemen risiko yang disusun dengan
memperhatikan tingkat risiko yang bersedia
diambil (risk appetite), tingkat dan jenis risiko yang
secara maksimum ditetapkan (risk tolerance) dan
penetapan limit.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
850
b. Kaji Ulang Kinerja Operasional (Functional Reviews)
Kaji ulang dilaksanakan oleh Satuan Audit Intern
secara periodik.
c. Pengendalian Sistem Informasi
Mencakup verifikasi terhadap akurasi dan
kelengkapan transaksi serta otorisasi, pengendalian
umum dan pengendalian aplikasi.
d. Pengendalian Aset Fisik
Aktivitas pengendalian mencakup pengamanan
aset, membatasi akses terhadap komputer dan
file data.
e. Dokumentasi, mencakup dokumentasi kebijakan,
prosedur, sistem dan standar akuntansi serta proses
audit secara memadai.
3. Kegiatan Pengendalian sesuai Jenis Risiko
Aktivitas pengendalian telah dituangkan
dalam dokumen kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi risiko-risiko (dhi. Risiko pasar,
likuiditas, kredit, operasional, hukum, kepatuhan,
reputasi dan stratejik).
a. Pengendalian Risiko Kredit
• Pengawasan kredit meliputi semua aspek
perkreditan serta semua objek pengawasan
tanpa pengecualian;
• Pengendalian intern perkreditan.
b. Pengendalian Risiko Pasar
Untuk tujuan pengendalian, proses identifikasi
dan pengukuran risiko pasar dilakukan oleh unit
yang independen dari kegiatan bisnis, dalam hal
ini dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Wewenang dan tanggung jawab Satuan Kerja
Manajemen Risiko dalam pengendalian risiko pasar
adalah:
• Menyetujui dan memvalidasi usulan model/
metode yang digunakan dalam pengukuran
risiko pasar;
• Melakukan pengembangan model-model
pengukuran risiko pasar;
• Memeriksa kebenaran perhitungan risiko pasar
berdasarkan laporan risiko yang diterima;
• Menentukan confidence level yang dipergunakan;
• Menetapkan parameter untuk stress testing risiko
pasar;
• Mengusulkan model dan parameter yang
digunakan dalam pengukuran risiko pasar oleh
Divisi Tresuri;
• Melakukan pengukuran risiko pasar;
• Melakukan back testing dan stress testing.
c. Pengendalian Risiko Operasional
Pengelolaan dan pengendalian risiko operasional
dilakukan melalui koordinasi Satuan Kerja
Manajemen Risiko dengan Satuan Kerja Operasional
secara berjenjang. Selain itu, BNI juga memiliki
Forum Manajemen Risiko Operasional (FRO)
sebagai sarana koordinasi formal antar Satuan
Kerja untuk membahas permasalahan/isu risiko
operasional serta tindak lanjut mitigasi yang harus
dilakukan. Peran dan dukungan yang dibutuhkan
dari Satuan Kerja Operasional adalah:
• Menyampaikan laporan eksposur risiko secara
periodik/insidentil kepada Satuan Kerja
Manajemen Risiko;
• Memastikan bahwa pengelolaan risiko berada
pada masing-masing Satuan Kerja Operasional
(risk taking unit/risk owner), sehingga unit
tersebut harus bertanggung jawab terhadap
pengelolaan risiko yang melekat pada transaksi/
aktivitas secara harian.
Pengendalian risiko operasional juga mencakup
Prosedur Rencana Kelangsungan Usaha (Business
Continuity Plan/BCP). BCP adalah suatu mekanisme
formal/rencana yang merupakan kombinasi antara
strategi, kebijakan, prosedur dan organisasi yang
dikembangkan untuk memastikan kelangsungan
operasional dari fungsi-fungsi usaha yang kritikal
pada tingkat layanan tertentu pada saat terjadinya
gangguan atau bencana.
d. Pengendalian Risiko Likuiditas
Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan:
• Melakukan pemantauan serta mengambil
langkah alternatif strategi pada setiap traffic
light Secondary Reserve (SR) yakni: Dark Green,
Light Green, Light Yellow, Dark Yellow dan Red;
• Melakukan strategi pendanaan, pengelolaan
posisi likuiditas dan risiko likuiditas harian,
pengelolaan posisi likuiditas dan risiko likuiditas
intra-group yang diatur dalam Kebijakan Global
Funding, Kebijakan Pengelolaan Aset dan
Kebijakan Asset serta Liability Management.
e. Pengendalian Risiko Hukum
Pengendalian risiko hukum dilakukan dengan
memastikan bahwa perjanjian BNI dengan pihak
ketiga telah mengamankan kepentingan BNI.
Pengendalian risiko hukum dilaksanakan oleh
Satuan Kerja yang berfungsi mengelola risiko
hukum, antara lain melalui:
• Penilaian/assessment berupa kajian yuridis, dalam
hal adanya rencana penambahan/pengembangan
produk dan/atau aktivitas baru;
• Pemberian advice hukum, dan/atau
pendampingan hukum dalam hal terdapat risiko
hukum dalam aktivitas operasional;
• Review secara berkala terhadap kontrak dan
perjanjian/agreement dengan pihak lain.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
851
f. Pengendalian Risiko Stratejik
Pengendalian risiko stratejik dilakukan dengan:
• Melakukan kaji ulang yang efektif, independen dan objektif terhadap kebijakan-kebijakan strategis yang
dituangkan antara lain dalam bentuk review terhadap implementasi dan pencapaian kinerja terhadap target
yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank melalui pertemuan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi
(Radikom), Rapat Direksi (Radisi), Rapat Sektor dan Business Review;
• Pengujian dan kaji ulang yang memadai terhadap sistem informasi manajemen.
g. Pengendalian Risiko Kepatuhan
Pengendalian risiko kepatuhan dilakukan melalui tindakan yang bersifat ex-ante (preventif) yang bertujuan:
• Memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha di BNI telah sesuai dengan
ketentuan Regulator dan peraturan yang berlaku;
• Memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang telah ditetapkan.
h. Pengendalian Risiko Reputasi
Pengendalian risiko reputasi dilakukan dengan:
• Mengelola, menindaklanjuti dan mengatasi keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan
risiko reputasi dengan segera;
• Mengembangkan mekanisme yang handal dalam melakukan tindakan pengendalian risiko reputasi yang efektif.
Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi harus dapat menghasilkan laporan mengenai usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen risiko
dan pemenuhan ketentuan yang mendukung pelaksanaan tugas Direksi dan Dewan Komisaris.
Informasi tersebut meliputi:
1. Informasi internal dan eksternal yang diperoleh dan disampaikan kepada Manajemen terkait dengan kinerja
pencapaian tujuan Perusahaan;
2. Informasi yang dihasilkan mencukupi dan tepat waktu sehingga dapat melaksanakan tanggung jawab secara
efektif dan efisien.
Sistem informasi yang diperlukan meliputi:
1. BNI mengorganisasikan rencana pemulihan darurat (contingency recovery plan) dan sistem rekam cadang (backup)
untuk mencegah kegagalan usaha yang berisiko tinggi;
2. BNI memiliki dan memelihara sistem informasi manajemen yang diselenggarakan, baik dalam bentuk elektronik
maupun bukan elektronik.
Komunikasi yang diperlukan meliputi saluran komunikasi yang efektif untuk memastikan bahwa semua pegawai
memahami, mematuhi kebijakan dan prosedur yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, serta
saluran komunikasi eksternal yang efektif untuk mengkomunikasikan informasi yang diperlukan kepada shareholders,
regulator, nasabah, dan pihak ketiga lainnya.
Pada saat memproses informasi dalam format elektronik, sistem yang digunakan harus memiliki jejak audit (audit
trail) yang memadai.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
852
Aktivitas Pemantauan
Pemantauan aktivitas BNI pada unit bisnis maupun unit fungsional dilakukan melalui three lines of defenses, yakni:
#1
Risk Taking Unit
or 1st Line of Defense
Risk Owner, bertanggung jawab
terhadap risiko yang diambil,
eksekusi dan hasilnya (Day to day risk
management & control)
• Bertanggung jawab terhadap
pengelolaan dan pengendalian
risiko yang melekat pada aktivitas
keseharian (day-to-day) bisnis
atau fungsinya
• Mengidentifikasi, mengukur,
memitigasi, memantau dan
melaporkan risiko yang melekat
pada aktivitas bisnis/fungsi
sesuai dengan strategi/kebijakan/
parameter risiko yang telah
ditetapkan oleh 2nd line of
defense
#2
Risk Control Unit
or 2nd Line of Defense
Risk Control, bertanggung jawab dalam penyusunan
framework, kebijakan, prinsip, dan metodologi
pengelolaan risiko Bank
• Menyiapkan usulan strategi dan kebijakan
manajemen risiko, termasuk risk appetite & limits
• Menyusun kerangka, kebijakan, prinsip, perangkat,
metodologi dan standar pengelolaan risiko
• Sebagai risk oversight unit, melakukan agregasi
dan pelaporan risiko secara keseluruhan
• Advice atau rekomendasi ke 1 st line of defense
dalam mengimplementasikan kebijakan risiko
sesuai kewenangan
• Melakukan eskalasi permasalahan/keputusan
penting kepada Senior Management/Direksi dan/
atau Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud
Sub Komite Manajemen Risiko dan/atau Komite
Manajemen Risiko Terintegrasi (Risk Management
Committee)
#3
Risk Assurance
or 3rd Line of Defense
Risk Assurance, bertanggung jawab
dalam menilai secara independen
efektivitas implementasi manajemen
risiko dan pengendalian intern
• Melakukan audit intern secara
independen dan periodik terhadap
implementasi manajemen risiko
dan pengendalian intern
• Menyusun rekomendasi
corrective action dan memonitor
pelaksanaannya
• Melaporkan hasil audit ke Komite
Audit dan key stakeholder sesuai
kewenangan
Evaluasi Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Pedoman Perusahaan (PP) Sistem Pengendalian Intern dievaluasi sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun atau dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha BNI secara signifikan.
Hasil self assessment kecukupan Sistem Pengendalian Intern BNI secara Individu untuk tahun 2021 adalah sebagai
berikut:
BNI
Individu
Risiko
Kredit
Risiko
Pasar
Risiko
Likuiditas
Risiko
Operasional
Risiko
Hukum
Risiko
Stratejik
Risiko
Kepatuhan
Risiko
Reputasi
Risiko
Komposit
Peringkat 2,73 2,00 2,00 2,87 2,00 2,00 2,60 2,00 2,39
Kecukupan Sistem Pengendalian Intern BNI secara komposit pada peringkat 2 (Low to Moderate), yang berarti
memadai. Dalam hal masih terdapat kelemahan minor yang perlu mendapatkan perhatian manajemen untuk tindak
lanjut perbaikan ke depannya.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
853
Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris atas
Kecukupan Sistem Pengendalian Intern
Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab dan telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern (SPI), termasuk menyetujui dan memantau kebijakan Direksi yang
menetapkan pengendalian intern tersebut. Dalam menjalankan tugas, wewenang dan tanggung
jawab melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Direksi bertanggung jawab atas terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang handal
dan efektif serta telah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan budaya sadar risiko yang efektif
di setiap level organisasi. Sementara itu Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan berperan
aktif dalam mencegah adanya penyimpangan yang dilakukan oleh manajemen dalam menetapkan
kebijakan berkaitan dengan prinsip kehati-hatian.
Satuan Audit Internal (SAI) telah melakukan evaluasi efektivitas SPl secara berkesinambungan,
berkaitan dengan pelaksanaan operasional dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan Perseroan,
antara lain melalui kegiatan pemeriksaan terhadap unit maupun aktivitas.
Hasil evaluasi selalu disampaikan kepada Direksi dan unit terkait untuk ditindaklanjuti dan dimonitor
pelaksanaannya. Terhadap permasalahan yang muncul selalu diupayakan perbaikan dan dilakukan
monitoring secara konsisten untuk memastikan SPI telah berjalan secara efektif. Dewan Komisaris
melalui Komite Audit telah berperan aktif dalam mengevaluasi SPI melalui penelaahan atas hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh SAI.
Kebijakan Transaksi Intra-Grup pada Konglomerasi
Keuangan BNI
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan sejumlah peraturan mengenai penerapan manajemen
risiko secara terintegrasi dalam konglomerasi di industri jasa keuangan, di mana salah satunya adalah
kewajiban Konglomerasi Keuangan dalam melakukan pengelolaan Risiko transaksi intra-grup. BNI
telah memiliki dan menerapkan kebijakan manajemen risiko secara terintegrasi tersebut.
Adapun informasi mengenai kebijakan transaksi Intra-Grup pada Konglomerasi keuangan BNI yang
meliputi pengertian risiko, manajemen risiko, prinsip-prinsip manajemen risiko, jenis transaksi yang
dapat menimbulkan risiko, serta kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko transaksi intra-grup, disajikan secara
lengkap pada pembahasan “Kebijakan Transaksi Intra-Grup pada Konglomerasi Keuangan BNI”, Sub-
Bab “Penerapan Tata Kelola Terintegrasi”, Bab “Tata Kelola Perusahaan” ini.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
854
Perkara Penting
Sepanjang tahun 2021, BNI menghadapi sejumlah perkara penting berupa perkara perdata yang disertai tuntutan
ganti rugi terhadap BNI serta perkara pidana yang meliputi perkara tindak pidana khusus dan tindak pidana umum,
baik yang telah selesai (berkekuatan hukum tetap/inkracht) maupun yang masih dalam proses penyelesaian. Secara
rinci, informasi mengenai perkara penting yang dihadapi BNI sebagai berikut:
Jumlah
No.
Perkara Hukum
Perdata
Pidana
1. Perkara selesai (telah berkekuatan hukum tetap) 69 15
2. Perkara dalam proses penyelesaian 266 4
Total 335 19
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan
Selama periode tahun 2021, beberapa perkara penting yang dihadapi BNI dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Perkara Perdata
No.
Perkara
Pokok
Perkara
Status
Perkara
Risiko yang
dihadapi
oleh Bank
Upaya
Manajemen
Bank
Sanksi yang
dikenakan
oleh
Otoritas
Nilai Perkara
1. ––
Perkara
No. 16/
Pdt.G/2018/
PN.Klk
Antara:
Penggugat:
Dr. HM
Rosihan
Anwar selaku
Direktur CV
Insan Cipta
Karya
Melawan
Tergugat:
BNI
Gugatan
permohonan
pembayaran
ganti rugi
kepada Bank
terkait dugaan
adanya
tindakan
Perbuatan
Melawan
Hukum
berupa
pemindahan
barang
jaminan kredit
oleh Bank
yang dikuasai
Penggugat.
Perkara
telah selesai
di tingkat
Peninjauan
Kembali
dengan amar
putusan
yang pada
pokoknya
menyatakan
Gugatan
Penggugat
tidak dapat
diterima.
Risiko
pembayaran
ganti rugi
sebesar nilai
perkara.
Namun, dengan
adanya Putusan
Mahkamah
Agung RI
yang telah
berkekuatan
hukum tetap,
maka Bank
terlepas
dari risiko
pembayaran
ganti rugi
tersebut.
Bank telah
mengikuti
proses
persidangan
secara optimal
sehingga Bank
dinyatakan
menang
sesuai Putusan
Mahkamah
Agung RI.
Tidak ada
Materiil:
Rp1.631.713.390.541,60
Immateriil:
-
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
855
No.
Perkara
Pokok
Perkara
Status
Perkara
Risiko yang
dihadapi
oleh Bank
Upaya
Manajemen
Bank
Sanksi yang
dikenakan
oleh
Otoritas
Nilai Perkara
––
Perkara
No. 20/
Pdt.G/2021/
PN.Klk
Antara:
Penggugat:
Dr. HM
Rosihan
Anwar selaku
Direktur CV
Insan Cipta
Karya
Melawan
Tergugat:
BNI
Rosihan
Anwar
kembali
mengajukan
Gugatan
permohonan
pembayaran
ganti rugi
kepada Bank
terkait dugaan
adanya
tindakan
Perbuatan
Melawan
Hukum
berupa
pemindahan
barang
jaminan kredit
oleh Bank
yang dikuasai
Penggugat.
Dalam proses
pemeriksaan
di Pengadilan
Negeri Kuala
Kapuas.
Risiko
pembayaran
ganti rugi
sebesar nilai
perkara.
Bank telah
mengajukan
Memori
Jawaban atas
Gugatan yang
mendukung
posisi Bank,
antara lain
mendalilkan
bahwa Gugatan
dimaksud
adalah ne bis in
idem (perkara
dengan pihak
yang sama
tidak boleh
diajukan untuk
kedua kalinya).
Hal tersebut
mengingat
perkara ini
diajukan oleh
pihak yang
sama untuk
objek Gugatan
yang sama pula
dengan perkara
sebelumnya
yang telah
inkracht
(berkekuatan
hukum tetap).
Tidak ada
Materiil:
Rp1.282.449.634.111,50
Immateriil:
-
2. Perkara No. 390/
Pdt.G/2019/
PN.Jkt.Pst
Antara:
Penggugat:
Anton Bambang
Soegiarto
Melawan
Tergugat:
BNI
Gugatan
Perbuatan
Melawan
Hukum karena
adanya
penolakan
dari Bank
terhadap
permohonan
tambahan
fasilitas
kredit yang
diajukan oleh
Perusahaan
milik
Penggugat
sehingga
menyebabkan
kerugian bagi
Penggugat.
Berdasarkan
informasi
dari website
Informasi
Perkara
Mahkamah
Agung RI,
telah terdapat
Putusan Kasasi
tertanggal
26 Juli 2021
yang pada
intinya
menolak
permohonan
Kasasi
Penggugat.
Saat ini
menunggu
Relaas
Pemberitahuan
Isi Putusan
Kasasi.
Risiko
pembayaran
ganti rugi
sebesar nilai
perkara.
Namun, dengan
adanya Putusan
Mahkamah
Agung RI
yang telah
berkekuatan
hukum tetap
maka Bank
terlepas
dari risiko
pembayaran
ganti rugi
tersebut.
Bank telah
mengikuti
proses
persidangan
secara optimal
sehingga Bank
dinyatakan
menang sesuai
informasi
dari website
Informasi
Perkara
Mahkamah
Agung RI.
Tidak ada
Materiil:
Rp1.189.113.614.671,-
Immateriil:
Rp2.000.000.000.000,-
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
856
No.
Perkara
Pokok
Perkara
Status
Perkara
Risiko yang
dihadapi
oleh Bank
Upaya
Manajemen
Bank
Sanksi yang
dikenakan
oleh
Otoritas
Nilai Perkara
3. Perkara No. 776/
Pdt.G/2020/
PN.Jkt.Brt
Antara:
Penggugat:
Opap Investment
Limited
Melawan
Tergugat:
1. Hendrian
Baehaki
2. Bayu
Andriana
3. Nurul Ainulia
4. M. Deni
Setiawan
5. Irfan Maulana
6. BNI
Turut Tergugat:
1. OJK
2. PPATK
Gugatan
Perbuatan
Melawan
Hukum terkait
dugaan tidak
diterapkannya
prinsip kehatihatian
oleh
Bank dalam
melakukan
identifikasi
dan verifikasi
saat Tergugat
I dan Tergugat
II melakukan
pembukaan
rekening
atas nama
CV Opap
Investment
Limited
dan tidak
melakukan
kewajiban
untuk
melakukan
pemantauan
dan pelaporan
terhadap
kegiatan
transaksi
dana nasabah
pada rekening
atas nama
CV Opap
Investment
Limited yang
memenuhi
kriteria
sebagai
transaksi
keuangan
mencurigakan.
Dalam proses
pemeriksaan
di Pengadilan
Negeri Jakarta
Barat.
• Risiko
pengembalian
dana sebesar
nilai perkara.
• Risiko
Reputasi.
Bank telah
mengikuti
proses
persidangan
secara optimal
dan saat ini
menunggu
Putusan
Pengadilan
Negeri Jakarta
Barat.
Tidak ada
Materiil:
€6.900.000,-
Immateriil:
Rp500.000.000.000,-
4. Perkara No. 204/
Pdt.G/2020/
PN.Amb
Antara:
Penggugat:
1. Imran
Laisouw
2. Sitti Laila
Latuapo, S.P.
3. Risman
4. Suriani
5. Faisal
Kotalima
Melawan
Tergugat:
BNI
Gugatan
Perbuatan
Melawan
Hukum terkait
dugaan
kelalaian
Bank yang
menyebabkan
terjadinya
pembobolan
dana
Nasabah yang
dilakukan
oleh oknum
pegawai Bank
yang telah
dinyatakan
bersalah
melakukan
tindak pidana
berdasarkan
Putusan
Pengadilan.
Dalam proses
pemeriksaan
tingkat Kasasi
di Mahkamah
Agung RI.
• Risiko
pengembalian
dana sebesar
nilai perkara.
• Risiko
Reputasi.
Bank telah
menyerahkan
Memori
Kasasi yang
mendukung
posisi Bank
dan saat ini
menunggu
Putusan Kasasi.
Tidak ada
Materiil:
Rp2.866.250.000,-
Immateriil:
-
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
857
No.
Perkara
Pokok
Perkara
Status
Perkara
Risiko yang
dihadapi
oleh Bank
Upaya
Manajemen
Bank
Sanksi yang
dikenakan
oleh
Otoritas
Nilai Perkara
5. Perkara No. 112/
Pdt.G/2021/
PN.Amb
Antara:
Penggugat:
1. Johny
Widjaya
2. Elya Puspita
3. Jovelin
Jaguenetta
Widjaya ahli
waris Alm.
Jongkie
Widjaya
4. Fajar Madya
5. Muhamad La
Bawe
6. Dustin Fendi
Earja
7. Edwin
Dorsalam
Gugatan
Perbuatan
Melawan
Hukum terkait
dugaan
kelalaian
Bank yang
menyebabkan
terjadinya
pembobolan
dana
Nasabah yang
dilakukan
oleh oknum
pegawai Bank
yang telah
dinyatakan
bersalah
melakukan
tindak pidana
berdasarkan
Putusan
Pengadilan.
Dalam proses
pemeriksaan
di Pengadilan
Tinggi Ambon.
• Risiko
pengembalian
dana sebesar
nilai perkara.
• Risiko
Reputasi.
Bank telah
menyerahkan
Memori dan
Kontra Memori
Banding yang
mendukung
posisi Bank.
Saat ini
menunggu
Putusan
Banding.
Tidak ada
Materiil:
Rp29.777.316.513,-
Immateriil:
-
Melawan
Tergugat:
BNI
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
858
No.
Perkara
Pokok
Perkara
Status
Perkara
Risiko yang
dihadapi
oleh Bank
Upaya
Manajemen
Bank
Sanksi yang
dikenakan
oleh
Otoritas
Nilai Perkara
6. ––
Perkara
No. 170/
Pdt.G/2021/
PN.Mks
Antara:
Penggugat:
1. Hendrik
2. Heng Pao
Tek
Melawan
Tergugat:
1. BNI
2. Melati B.
Sombe
Gugatan
Wanprestasi
karena adanya
penolakan
dari Bank
untuk
mencairkan
deposito atas
nama Para
Penggugat,
di mana pada
faktanya
terdapat
dugaan
pemalsuan
bilyet
deposito yang
dilakukan
oleh oknum
(Tergugat II)
yang telah
dilaporkan
secara pidana
oleh Bank.
Perkara
telah selesai
di tingkat
Pengadilan
Negeri dengan
amar putusan
yang pada
pokoknya
menyatakan
Gugatan Para
Penggugat
tidak dapat
diterima.
Risiko
pembayaran
ganti rugi
sebesar nilai
perkara.
Namun, dengan
adanya Putusan
Pengadilan
Negeri
Makassar
yang telah
berkekuatan
hukum tetap
maka Bank
terlepas
dari risiko
pembayaran
ganti rugi
tersebut.
Bank telah
mengikuti
proses
persidangan
secara optimal
sehingga Bank
dinyatakan
menang
sesuai Putusan
Pengadilan
Negeri
Makassar.
Tidak ada
Materiil:
Rp17.000.000.000,-
Immateriil:
Rp4.500.000.000,-
––
Perkara
No. 471/
Pdt.G/2021/
PN.Mks
Antara:
Penggugat:
1. Hendrik
2. Heng Pao
Tek
Melawan
Tergugat:
BNI
Sdr. Hendrik
dan Sdr.
Heng Pao
Tek kembali
mengajukan
Gugatan
dengan
dalil Bank
melakukan
Perbuatan
Melawan
Hukum karena
menolak
permintaan
pencairan
deposito atas
nama Para
Penggugat,
di mana pada
faktanya
terdapat
dugaan
pemalsuan
bilyet
deposito yang
dilakukan
oleh oknum
pegawai Bank
yang telah
dilaporkan
secara pidana
oleh Bank.
Dalam proses
pemeriksaan
di Pengadilan
Negeri
Makassar.
• Risiko
pembayaran
ganti rugi
sebesar nilai
perkara.
• Risiko
Reputasi.
Bank akan
mengajukan
Memori
Jawaban atas
Gugatan yang
mendukung
posisi Bank.
Tidak ada
Materiil:
Rp16.250.000.000,-
Immateriil:
-
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
859
Perkara Pidana
No.
Para
Pihak
Pokok Perkara
Status Perkara
Risiko yang
Dihadapi oleh
Bank
Upaya Manajemen
Bank
Sanksi yang
Dikenakan
oleh
Otoritas
1. Pelapor:
BNI
Terlapor:
Sdri. FJ
(Oknum
Pegawai
BNI)
Pada Oktober 2019,
terdapat selisih kurang
kas pada 3 Kantor
Cabang Pembantu di
bawah supervisi KC
Ambon (KCP Aru, KCP
Tual, dan KCP Masohi)
dengan jumlah sebesar
± Rp58.950.000.000,-.
Terjadinya selisih
dikarenakan adanya
beberapa setoran tunai/
RTGS tanpa cover dana
kepada pihak lain/
Nasabah yang dilakukan
atas permintaan dari
oknum pegawai (Sdri.
FJ) yang terkait dengan
investasi bodong (jual
beli cengkeh) yang
ditawarkan oleh oknum
pegawai tersebut
dengan imbal hasil
keuntungan 2% s/d 10%
per bulan.
Hasil investigasi internal
menunjukan bahwa
investasi dimaksud
dijalankan dengan
skema ponzi di mana
dana investor baru
digunakan untuk
menutup investor
berikutnya dan
pada saat oknum
pelaku tersebut
tidak mendapatkan
investor baru, pelaku
menggunakan uang
kas bank dengan cara
melakukan setoran
tunai/RTGS tanpa cover
dana.
Terhadap 8 orang
Terdakwa telah
mendapat Putusan
Pengadilan
Negeri Ambon/
Pengadilan
Tinggi Ambon/
Mahkamah Agung
RI sehingga saat
ini seluruh perkara
telah inkracht
(berkekuatan
hukum tetap),
dengan pidana
penjara antara 9
sampai dengan 20
tahun.
• Risiko Hukum.
• Risiko Reputasi.
Melakukan upaya-upaya
corrective action agar
perkara serupa tidak
terulang kembali yang
antara lain berupa:
1. Penguatan
implementasi Know
Your Employee (KYE).
2. Memperkuat
pengawasan melekat
(waskat) terhadap
kegiatan operasional
dan review aktivitas/
transaksi pada outlet di
remote area.
3. Perbaikan business
process terkait RTGS
antara lain terkait
dengan limit transaksi.
4. Penyempurnaan
teknologi informasi
alert tools pagu kas.
5. Refreshment kepatuhan
pada prosedur
transaksi.
6. Penguatan penerapan
strategi anti fraud.
Tidak ada
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
860
No.
Para
Pihak
Pokok Perkara
Status Perkara
Risiko yang
Dihadapi oleh
Bank
Upaya Manajemen
Bank
Sanksi yang
Dikenakan
oleh
Otoritas
2. Pelapor:
BNI
Terlapor:
Sdri. MBS
(Oknum
Pegawai
BNI)
Pemalsuan bilyet
deposito milik Bank
untuk kepentingan pihak
ketiga yang diduga
dilakukan oleh oknum
pegawai Kantor Cabang
Makassar an. Sdri. MBS
sehingga terdapat
9 bilyet deposito
yang menyerupai
bilyet deposito
Bank dengan total
Rp110.000.000.000,-
yang tidak tercatat
dalam sistem Bank.
Modus yang dilakukan
menduplikasi bilyet
deposito secara printed
scan pada kertas biasa
(nomor seri bilyet sama)
dan diduga memalsukan
seluruh tanda tangan
pejabat Bank.
Bank telah
melaporkan
permasalahan ini
ke Bareskrim Polri.
Status perkara saat
ini, perkara Sdri.
MBS dalam proses
persidangan
di Pengadilan
Negeri Makassar,
sedangkan
tersangka lainnya
masih dalam
proses penyidikan
di Bareskrim Polri.
• Risiko Hukum.
• Risiko Reputasi.
1. Memonitor proses
penyidikan dan
persidangan.
2. Melakukan upaya-upaya
corrective action agar
perkara serupa tidak
terulang kembali yang
antara lain berupa:
a. Penguatan
implementasi Know
Your Employee
(KYE).
b. Memperkuat
pengawasan
melekat (waskat)
terhadap kegiatan
operasional dan
review aktivitas/
transaksi berisiko.
c. Penyempurnaan
teknologi informasi
terkait dokumentasi
transaksi nasabah.
d. Refreshment
kepatuhan pada
prosedur transaksi.
Tidak ada
Perkara Pajak
No. Perkara Pokok Perkara
Status
Perkara
Risiko
yang
Dihadapi
oleh Bank
Upaya
Manajemen
Bank
Sanksi yang
Dikenakan
oleh
Otoritas
Nilai Perkara
1. Perkara No.
007718.15/
2019/PP
Antara:
Pemohon
Banding:
BNI
Melawan
Termohon
Banding:
Direktorat
Jenderal Pajak
Direktorat Jenderal
Pajak telah
mengeluarkan
Surat Ketetapan
Pajak Kurang
Bayar kepada Bank
terkait koreksi tarif
PPh Badan Tahun
Pajak 2015 antara
lain terkait dengan
pendapatan
bunga NPL dan
pembebanan
piutang yang
nyata-nyata tidak
dapat ditagih.
Dalam
proses
pemeriksaan
Banding di
Pengadilan
Pajak.
Risiko
pembayaran
kekurangan
PPh Badan
Tahun Pajak
2015 sesuai
Keputusan
Direktorat
Jenderal
Pajak.
Bank telah
melakukan
upaya-upaya
yang dianggap
perlu terkait
dengan kewajiban
pembayaran
pajak sesuai
ketentuan yang
berlaku dan telah
mengikuti proses
persidangan
secara optimal.
Saat ini menunggu
Putusan
Pengadilan Pajak.
Tidak ada
Materiil:
Rp1.212.516.578.432,-
Immateriil:
-
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
861
Dampak Permasalahan Hukum
Terhadap Perusahaan
Kebijakan/policy maupun Standar Operasional Prosedur BNI
cukup memadai dan prudent dalam melindungi kepentingan
bisnis BNI, sehingga seluruh permasalahan hukum tersebut
di atas baik perdata maupun pidana, tidak memberikan
dampak finansial yang signifikan terhadap BNI. Hal tersebut
tercermin dari Profil Risiko Hukum selama periode tahun
2021 yang secara konsisten berada pada predikat Low to
Moderate.
Upaya Meminimalisir Risiko
Hukum
BNI secara berkesinambungan selalu berupaya untuk
terus meminimalisir risiko hukum bagi Bank dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya yang tercermin dalam
kegiatan-kegiatan yang secara garis besar terbagi
dalam 3 (tiga) tahapan sebagai berikut:
1. Pra-Transaksi
a. Memberikan kajian hukum dan pendampingan
hukum melalui assessment atas rencana
pengembangan produk dan aktivitas baru, guna
terlindunginya kepentingan BNI, khususnya dari
aspek risiko hukum. Hal ini juga merupakan
pemenuhan atas ketentuan regulator yang
mempersyaratkan adanya analisa hukum terhadap
setiap rencana pengembangan produk dan
aktivitas baru;
b. Melaksanakan program Forum Legal Discussion
secara konsisten sebagai salah satu upaya
pencegahan risiko hukum yang dilakukan melalui
pertemuan virtual dengan unit-unit pengelola
kredit dan operasional, guna mencegah terjadinya
fraud dan mendukung pencapaian target bisnis
yang telah ditetapkan;
c. Memberikan layanan edukasi hukum dalam bentuk
Legal Blast, Infografis, Reels dan Video Learning
yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja oleh
segenap pegawai BNI pada situs yang dikelola oleh BNI
Corporate University dan/atau platform yang dikelola
oleh Divisi Hukum yaitu Instagram @divisihukum_bni.
Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir potensi risiko
unit bisnis dalam menjalankan bisnisnya;
d. Bekerja sama dengan BNI Corporate University
menyelenggarakan pembelajaran, webinar atau
sharing session terkait isu-isu Hukum Bidang
Perkreditan, Skim Hukum dalam Upaya Penyelamatan
dan/atau Penyelesaian Kredit Bermasalah dan
Pencegahan Penyimpangan Dana Nasabah di
Perbankan;
e. Mengikutsertakan pegawai Divisi Hukum dalam
berbagai sertifikasi dan pelatihan yang bekerja sama
dengan BNI Corporate University maupun lembaga
pelatihan eksternal lainnya. Bentuk sertifikasi
atau pelatihan yang diberikan antara lain berupa
Sertifikasi Manajemen Risiko, Sertifikasi Pengadaan
Barang & Jasa, Pendidikan Khusus Profesi Advokat,
Pendidikan Kurator dan Pengurus, Pendidikan
Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal, Pendidikan
Auditor Hukum, serta pelatihan hukum lainnya,
dalam rangka menciptakan corporate lawyer yang
profesional dan kompeten;
f. Memberikan pelatihan bagi masing-masing pegawai
Divisi Hukum disesuaikan dengan profil dan hasil
assessment kompetensi, kebutuhan pegawai,
dan perkembangan bisnis, yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi core, personal, dan
kepemimpinan pegawai, guna menunjang bisnis
BNI.
2. Transaksi
a. Memberikan advis atau kajian hukum atas suatu
transaksi dan kegiatan operasional sesuai dengan
kebutuhan Divisi/Satuan/Kantor Wilayah/Cabang/
Sentra;
b. Melakukan legal review terhadap dokumentasi
kredit serta memberikan solusi/mitigasi yang
memadai atas risiko hukum yang mungkin timbul
dalam transaksi kredit, pada saat proses pengusulan
kredit ke Komite Kredit, guna menjaga terlaksananya
transaksi kredit yang prudent khususnya dari
aspek hukum, meningkatkan kualitas kredit, serta
mendukung pencapaian target bisnis;
c. Meningkatkan kualitas advis atau kajian hukum
pada satuan kerja hukum di BNI, guna mendukung
kelancaran kegiatan bisnis/transaksi maupun
operasional seluruh Divisi/Satuan/Kantor Wilayah/
Cabang/Sentra di BNI, yang dilaksanakan melalui
supervisi advis hukum kepada segenap satuan kerja
hukum.
3. Post-Transaksi
a. Melaksanakan Program Legal Review Perjanjian
yang dilakukan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan
sekali yang bertujuan untuk mengoptimalkan
pengelolaan risiko hukum melalui proses identifikasi
risiko, analisa risiko, evaluasi risiko dan pemantauan
guna pengukuran risiko hukum yang dapat timbul
dari suatu perjanjian;
b. Melakukan koordinasi penanganan perkara secara
rutin dengan seluruh satuan kerja hukum pada
seluruh Kantor Wilayah BNI sebagai bentuk
monitoring atau supervisi perkara di seluruh satuan
kerja hukum.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
862
Permasalahan Hukum Yang Sedang Dihadapi Direksi Dan Dewan
Komisaris
Selama periode tahun 2021, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris BNI yang sedang menjabat terlibat
perkara hukum baik perdata maupun pidana sehubungan dengan kegiatan bisnis BNI.
Perkara yang Dihadapi Entitas Anak
Sepanjang tahun 2021, Entitas Anak menghadapi beberapa perkara berupa perkara perdata yang disertai tuntutan
ganti rugi terhadap Entitas Anak serta perkara pidana yang meliputi perkara tindak pidana umum yang telah masuk
ke dalam proses persidangan, baik yang telah selesai (berkekuatan hukum tetap/inkracht) maupun yang masih
dalam proses penyelesaian. Adapun jumlah perkara yang dihadapi Entitas Anak selama tahun 2021 dimaksud adalah
sebagai berikut:
Entitas Anak
Perkara Hukum
Jumlah
Perdata Pidana
PT BNI Life Insurance Perkara selesai (telah berkekuatan hukum tetap) 3 1
Perkara dalam proses penyelesaian 3 1
Total 6 2
PT BNI Sekuritas Perkara selesai (telah berkekuatan hukum tetap) - -
Perkara dalam proses penyelesaian - -
Total - -
PT BNI Multifinance Perkara selesai (telah berkekuatan hukum tetap) - -
Perkara dalam proses penyelesaian - -
Total - -
BNI Remittance Ltd Perkara selesai (telah berkekuatan hukum tetap) - -
Perkara dalam proses penyelesaian - -
Total - -
Perkara Penting yang Dihadapi Entitas Anak
Berdasarkan tabel jumlah perkara yang dihadapi Entitas Anak tersebut di atas, berikut ini adalah uraian perkara
penting yang dihadapi Entitas Anak selama periode 2021:
No.
Para Pihak
1. Perkara No. 660/
Pdt.G/2021/
PA.Ska
Antara:
Penggugat:
Nur Farida
Melawan
Tergugat:
1. Bank BSI
Kantor
Cabang
Surakarta
2. PT BNI Life
Insurance Unit
Syariah
Entitas
Anak
PT BNI Life
Insurance
Pokok Perkara Nilai Perkara Status Perkara Pengaruh/
Risiko
Gugatan Perbuatan Melawan
Hukum terkait penolakan
pencairan klaim asuransi oleh
PT BNI Life Insurance yang
diajukan oleh Penggugat
(ahli waris Debitur) karena
penyebab meninggalnya
Debitur termasuk penyakit
yang dikecualikan di dalam
polis asuransi.
Materiil:
Rp3.300.000.000,-
Immateriil:
-
Telah terdapat
Putusan Pengadilan
Tinggi Agama
Semarang tertanggal
27 Desember 2021
yang pada intinya
menguatkan Putusan
Pengadilan Agama
Surakarta yang
menolak Gugatan
Penggugat untuk
seluruhnya. Saat
ini PT BNI Life
Insurance melakukan
monitoring dalam
hal terdapat upaya
hukum Kasasi dari
Penggugat.
Risiko bagi
PT BNI Life
Insurance
adalah
pembayaran
klaim sesuai
dengan uang
pertanggungan,
namun hal
tersebut tidak
berdampak
signifikan
terhadap Bank.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
863
Sanksi Administratif
Sepanjang periode tahun 2021, BNI tidak mendapatkan sanksi administratif dari otoritas terkait (perbankan, pasar
modal, dan lainnya) yang berdampak pada kegiatan usaha.
Akses Informasi dan Data Perusahaan
Dalam upaya memberikan informasi yang transparan kepada publik berkaitan dengan perkembangan dan pelaksanaan
pengelolaan usaha Bank, BNI secara berkala memperbaharui informasi dan memberikan kemudahan akses informasi
mengenai aktivitas dan kinerja Bank kepada pada pemangku kepentingan agar mengetahui kondisi Bank secara
jelas dan terbuka. BNI juga menyediakan beberapa sarana yang berfungsi sebagai saluran pengungkapan informasi,
melalui berbagai media seperti situs website (dalam dua bahasa), media massa, mailing list, buletin, pertemuan
dengan analis, situs resmi BEI dan sebagainya. Terkait dengan hal ini, Bank memiliki Investor Relation yang senantiasa
membangun citra baik Bank melalui pengembangan hubungan dengan investor/analis baik secara interaktif maupun
penyampaian informasi secara berkala, terutama terkait kinerja Bank.
Akses Informasi Perseroan maupun data terkait corporate action dapat diakses melalui situs resmi website Perseroan
di http://bni.co.id/. Pihak yang membutuhkan informasi lebih lanjut terkait corporate action maupun data Perseroan
dapat menghubungi via telepon di 021-5728387, Fax di 6221-5728053 atau e-mail ke: ir@bni.co.id.
Siaran Pers
Sepanjang tahun 2021, BNI telah melakukan siaran pers yang membahas berbagai hal terkait dengan Bank, sebagai
berikut:
No. Tanggal Judul Tempat
1 2 Januari 2021
Nasabah Emerald BNI tumbuh 12% didukung layanan Wealth
Manajemen
Jakarta
2 4 Januari 2021 Uji coba Smartfarming BNI ditebar di 5 Provinsi Jakarta
3 10 Januari 2021
4 14 Januari 2021
BNI Tetap Penuhi Kebutuhan Transaksi Keuangan di Wilayah
PPKM
Genjot Bisnis Konsumer di Tengah Pandemi BNI Andalkan
Kekuatan Digitalisasi
Jakarta
Jakarta
5 15 Januari 2021 BNI Bantu Korban Gempa Mamuju Jakarta
6 15 Januari 2021 Kelola Aset Taspen Percayakan pada Kustodian BNI Jakarta
7 19 Januari 2021
Bencana Sulut dan Jabar Berlanjut Bantuan BNI untuk Korban
Banjir
Jakarta
8 20 Januari 2021 Kaum Muda Menjanjikan BNI Siap Tebar KPR Bagi Milenial Jakarta
9 27 Januari 2021 Hadapi Pandemi BNI Bertransformasi Jakarta
10 29 Januari 2021
Sambut 2021 BNI Perkuat Fundamental dan Gulirkan
Transformasi
Jakarta
11 01 Februari 2021 BNI Gandeng Agung Sedayu Group Jakarta
12 08 Februari 2021
13 12 Februari 2021
Plasma BUMN untuk Indonesia Diluncurkan Direksi BNI Ikutan
Donor
Kian Bergairah, Ini Tantangan dan Peluang BNI Garap Pasar
Milenial
Jakarta
Jakarta
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
864
No. Tanggal Judul Tempat
14 15 Februari 2021
Kerja Sama BNI & BKPM Mudahkan Investasi ke Dalam dan ke
Luar Negeri
Jakarta
15 18 Februari 2021 BNI Sempurnakan Pengelolaan Kartu Tani Jakarta
16 21 Februari 2021
BNI dan Satgas Covid-19 Sosialisasikan Penanganan Limbah
Masker
Jakarta
17 23 Februari 2021 Kisah Bahagia di Tengah Pandemi UKM Masih Tetap Ekspor Jakarta
18 25 Februari 2021
Tangkap Potensi Bisnis 2021 BNI Lakukan Konsolidasi dan
Transformasi
Jakarta
19 28 Februari 2021 Bantu UMKM Bertahan, Ini Peran Penting BNI Jakarta
20 03 Maret 2021
21 04 Maret 2021
22 09 Maret 2021
23 09 Maret 2021
Dukung Pemerintah Pulihkan Ekonomi BNI Pangkas Suku
Bunga
Genap 22 Tahun Serikat Pekerja BNI, Solid dan Siap Dukung
Transformasi
BNI Siapkan UMKM Binaan Jadi Pemain Global di Tengah
Pandemi
Kartu Kredit BNI JCB Raih Dua Penghargaan JCB Indonesia
Award 2020
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
24 10 Maret 2021 Millenial Smartfarming Upaya BNI Kawal Pertanian Masa Depan Jakarta
25 15 Maret 2021 Waspada Akun Palsu, Ini Akun Resmi BNI Jakarta
26 19 Maret 2021 Ciptakan UKM Mendunia BNI dan Pemda Padukan Dukungan Semarang
27 19 Maret 2021
Kerja bareng BNI Pertashop, Kini lebarkan sayap bisnisnya di
Lampung
Lampung
28 22 Maret 2021 BNI - Pertamina Tawarkan Pertashop ke Nasabah Potensial Jakarta
29 24 Maret 2021 Lagi BNI Gelar Akad KPR Massal Tangerang Selatan
30 25 Maret 2021 Travel Fair BNI Tebar Diskon Tiket & Hotel Hingga Rp 5 Juta Jakarta
31 25 Maret 2021
32 25 Maret 2021
Sinergi Bersama untuk Pemulihan Ekonomi dan Reformasi
Struktural
Perkuat Modal BNI Akan Menerbitkan Tier 2 Subordinated
Notes
Jakarta
Jakarta
33 29 Maret 2021 BNI Bagi Dividen 25% Tahun 2020 Jakarta
34 30 Maret 2021
BNI Gelar Akad Kredit Massal 4.675 Debitur KPR Sejahtera
FLPP
Jakarta
35 05 April 2021 Berdayakan Pelaku UKM Mitra – SIG Jakarta
36 05 April 2021
Ringankan Duka Korban Bencana NTT BNI Salurkan Bantuan
Darurat
Jakarta
37 06 April 2021 BNI Siap Relaksasi Kredit Korban Bencana NTT Jakarta
38 07 April 2021
Korlantas Polri Gandeng BNI Kembangkan Sim Online Presisi di
Era Pandemi
Jakarta
39 08 April 2021 BNI berikan KUR pada Alumni Prakerja Jakarta
40 10 April 2021 BNI Tetap Layani Nasabah Pasca Gempa Malang Jakarta
41 11 April 2021
Targetkan Pertumbuhan Dua Digit di Kantor Cabang Luar
Negeri BNI Kembangkan Bisnis Internasional
Jakarta
42 12 April 2021 BNI Gandeng J.P. Morgan Kirim Uang Kian Mudah Jakarta
43 13 April 2021
Perpanjang SIM dari Rumah Aja dengan SINAR Bayar Lewat
VA BNI
Jakarta
44 14 April 2021 Program Millenial Smartfarming BNI Kini Sasar Klaten Klaten
45 15 April 2021 Laba Bisnis BNI di Korea Tumbuh 73,9% Jakarta
46 16 April 2021
47 21 April 2021
Resmikan Kantor Baru di Seoul dan Korea Desk BNI Siap
Pertemukan Pengusaha RI & Korea
Srikandi BNI Jadi 'Support System' UMKM Perempuan Go
Export
Seoul
Jakarta
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
865
No. Tanggal Judul Tempat
48 22 April 2021
Hari Kartini Srikandi BNI Salurkan Bantuan ke Korban
Kebakaran di Wilayah Tambora
Jakarta
49 26 April 2021 Transformasi Digital Dorong Kinerja BNI Jakarta
50 26 April 2021 BNI GOTF 2021 Hadirkan Harga Menarik Ke Berbagai Destinasi Jakarta
51 04 Mei 2021
BNI Mobile Banking Terbaik Di antara Mobile Apps Bank
Nasional
Jakarta
52 05 Mei 2021 Permudah Bayar Zakat Baznas Gaet BNI Jakarta
53 06 Mei 2021
Penuhi Kebutuhan Lebaran BNI Siapkan Uang Tunai Rp 12.9
Triliun
Jakarta
54 07 Mei 2021 Dukung Ekspor Tanaman Hias BNI Berikan KUR Jakarta
55 12 Mei 2021 Ekosistem Digital BNI Makin Bisa Diandalkan Jakarta
56 14 Mei 2021 Libur Lebaran BNI Tebar Promo Staycation di Jakarta Jakarta
57 15 Mei 2021
Heboh! Jerome Polin Buka Rekening di Bank BUMN Cabang
Tokyo
Jakarta
58 18 Mei 2021 Exim Bank Taiwan Gandeng BNI Berikan Relending Facility Jakarta
59 23 Mei 2021 Tak Hanya Gratis Transaksi di Mobile Banking Ini Berhadiah Jakarta
60 24 Mei 2021 Gratis! Yuk Intip Biaya Transaksi di ATM BNI Jakarta
61 25 Mei 2021 BNI Jadi Pendukung Resmi Bulu Tangkis Nasional Jakarta
62 25 Mei 2021
Kembangkan Smart City Pemkot Medan Gandeng BNI
Terapkan Solusi Terintegrasi
Jakarta
63 26 Mei 2021 Transaksi Gratis di ATM Himbara Bisa Banget! Jakarta
64 28 Mei 2021 Apresiasi UMKM BNI gelar UMKM heroes Jakarta
65 30 Mei 2021 Secepat Kilat BNI Mudahkan Mahasiswa Bertransaksi Jakarta
66 01 Juni 2021 Himbara Tunda Penyesuaian Biaya ATM Link Jakarta
67 02 Juni 2021 Sambut HUT ke-75 BNI Siap Tebar Kejutan Menarik Jakarta
68 04 Juni 2021 Aktif Dukung Ekspor BNI Raih Consulate Award 2020 Jakarta
69 05 Juni 2021
Menko Airlangga apresiasi KUR BNI melanjutkan estafet
program Kartu Prakerja
Jakarta
70 05 Juni 2021 Fiki Naki Kaget Ada Lithuanian di BNI London Jakarta
71 06 Juni 2021 Petani Mitra Binaan IPB Kini Tersentuh KUR BNI Jakarta
72 10 Juni 2021
73 11 Juni 2021
Sisihkan Peserta US dan Rusia BNI CorpU Raih Predikat Gold
Internasional
Millenial Smartfarming di Bali Cetak Petani Berkapasitas
Ekspor
Jakarta
Jakarta
74 12 Juni 2021 Misi BNI Selamatkan Alam Rayakan HUT Tanam Ribuan Pohon Jakarta
75 14 Juni 2021
HUT ke-75 BNI Release Lagu dan Bikin #DanceChallenge
Berhadiah Jutaan Rupiah
Jakarta
76 16 Juni 2021 Tanggapan BNI Atas Pemberitaan Kasus Makassar Jakarta
77 16 Juni 2021
Kembangkan Smart City Pemkot Palu Gandeng BNI Terapkan
Solusi Terintegrasi
Jakarta
78 19 Juni 2021 Peduli Kelestarian Alam BNI Kembangkan Hutan Organik Jakarta
79 23 Juni 2021 Realisasikan Proyek Geo Dipa BNI Biayai 2 PLTP Jakarta
80 24 Juni 2021 Rayakan HUT BNI Tanam 1.946 Terumbu Karang di Likupang Jakarta
81 25 Juni 2021
Inklusi Keuangan BNI Agen46 Tak Akan Mati Meski Digitalisasi
Kian Meluas
Jakarta
82 27 Juni 2021 Youtuber Rosidah Jajal Remittance Paling Murah Sedunia Jakarta
83 28 Juni 2021
Raih Rekor MURI Akad Massal Secara Virtual 750 BNI Agen46
Penerima KUR BNI
Jakarta
84 29 Juni 2201 BNI Bank BUMN Terbaik 2021 Jakarta
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
866
No. Tanggal Judul Tempat
85 30 Juni 2021
86 04 Juli 2021
87 05 Juli 2021
Gandeng GP Ansor dan Pos Indonesia BNI Perluas Jaringan
BNI Agen46
BNI Siapkan Modal Usaha sampai Rp500 Juta bagi Pekerja
Migran RI
Memasuki Usia Berlian BNI Menuju Bank Internasionalnya
Indonesia
Jakarta
Jakarta
Jakarta
88 05 Juli 2021 HUT Ke-75 BNI Sandiaga Berbagi Kiat Memulai Bisnis Jakarta
89 05 Juli 2021
90 08 Juli 2021
91 12 Juli 2021
92 12 Juli 2021
Tampil Beda BNI Hadirkan New BNI Mobile Banking di HUT
ke-75
Indonesia Bazaar 2021 BNI Boyong Produk Kreatif UMKM ke
Tokyo
The New BNI Mobile Banking Pengguna dan Transaksi Terus
Tumbuh
BNI – PLN Luncurkan Buku Pintar Hedging Strategi Redam
Volatilitas Pasar Keuangan
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
93 26 Juli 2021 BNI Percepat Penyaluran Bansos PKH & Sembako Jakarta
94 28 Juli 2021
BNI Gelar Festival Ide Bisnis 10 UMKM Akan Berbagi Kiat
Berbisnis Hingga Ekspor
Jakarta
95 28 Juli 2021 Potensi Bisnis Besar BNI Bantu UMKM RI Tembus Pasar Inggris Jakarta
96 29 Juli 2021 BNI Siap Bawa UMKM RI ke Pasar Eropa Jakarta
97 31 Juli 2021
BNI Kembali Salurkan Program Bantuan Presiden Produktif
untuk Usaha Mikro
Jakarta
98 02 Agustus 2021 Kembali ke Alam Merengkuh Pasar Dunia Jakarta
99 03 Agustus 2021 KICK OFF Campus Financial Ecosystem BNI di UGM Jakarta
100 03 Agustus 2021
Gandeng Komunitas Petani 3 Bisnis Indonesia ini Jadi
Primadona Mancanegara
Jakarta
101 04 Agustus 2021 Inovasi Kunci 2 Brand Lokal ini Bisa Bersaing di Pasar Global Jakarta
102 07 Agustus 2021 Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi Himbara Perkuat Sinergi Jakarta
103 09 Agustus 2021 Mengantarkan UMKM Indonesia ke Pasar Global Jakarta
104 09 Agustus 2021 BNI Terapkan Ekosistem Keuangan Perguruan Tinggi di Usakti Jakarta
105 12 Agustus 2021
Gandeng UMKM Ansor BNI - Pertamina Genjot Pertashop dan
Agen46
Jakarta
106 19 Agustus 2021 Gokil BNI Guyur Kontingen Bulu Tangkis Rp6,4 Miliar Jakarta
107 21 Agustus 2021
108 22 Agustus 2021
Program Kartu Prakerja Kembali Dibuka Cek Promo Menarik
dari BNI
Ada KUR BNI Buat Petani Porang Nih Gabung di Ekosistem
Porang Kredit Cair
Jakarta
Jakarta
109 23 Agustus 2021 Genjot Bansos BNI Dorong Realisasi Penarikan Dana Jakarta
110 24 Agustus 2021 BNI Luncurkan Platform Transaksi Valas Berbasis Web BNIFX Jakarta
111 25 Agustus 2021 Ajak Generasi Muda Nabung Sampah BNI Raih Rekor MURI Jakarta
112 26 Agustus 2021
113 02 September 2021
114 03 September 2021
Gernas BBI #PelangiSulawesi Diluncurkan BNI Bantu Kurasi
dan Digitalisasi UMKM
Himbara Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Percepat Ekonomi Nasional
Topang Pertumbuhan Ekonomi BNI Konsisten Dorong
Peningkatan Kredit
Jakarta
Jakarta
Jakarta
115 03 September 2021 BNI XPORA Jakarta
116 04 September 2021 Harpelnas 2021 BNI Sajikan Ekosistem Layanan Digital Jakarta
117 06 September 2021 Konsisten Cetak Kinerja Solid BBNI Layak Dikoleksi Jakarta
118 07 September 2021 Upgrade Layanan Digital BNI Perkuat Tiga Produk Champion Jakarta
119 09 September 2021 Pertajam Penyaluran KUR BNI Andalkan Klasterisasi Jakarta
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
867
No. Tanggal Judul Tempat
120 10 September 2021 IMI Gandeng BNI Penuhi Kebutuhan Transaksi Kekinian Jakarta
121 11 September 2021
122 10 September 2021
123 13 September 2021
124 13 September 2021
125 14 September 2021
Penjelasan Kuasa Hukum BNI Terhadap Pemberitaan tentang
BNI Cabang Makassar
BNI dan Buka Warung Kolaborasi Dorong Transaksi QRIS untuk
Merchant UMKM
Traveloka Gandeng BNI untuk Metode Pembayaran Terbaru
Traveloka PayLater ‘Virtual Card Number’
Team RRQ Hadirkan BNI King of School 2021 Turnamen
Esports Pelajar Terbesar di Indonesia
Perbankan Makassar Bilyet Deposito Nasabah Meragukan
Hanya Berupa Cetakan Scan
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
126 15 September 2021 BNI Securities Pte. Ltd. Resmi Beroperasi di Singapura Jakarta
127 16 September 2021 Perkuat Bisnis Transactional Banking BNI Hadirkan 3 Inovasi Jakarta
128 24 September 2021 Airlangga Puji Program Millennial Smartfarming BNI Klaten
129 28 September 2021
130 01 Oktober 2021
131 02 Oktober 2021
132 02 Oktober 2021
133 03 Oktober 2021
Sudirman Cup BNI Wujudkan Pengiriman Tim ke Vantaa-
Finlandia
Sigi Wimala Bocorin Rahasia Dapetin Mobil Hanya dengan
Selfie di BNI Mobile Banking!
Sinergi dengan Dirjen Pajak dan Peruri BNI Dukung Peluncuran
e-Materai
Software Engineer Lokal Mesti Ambil Peran dalam Ekonomi
Digital RI 2025
Komunitas Cyclist Srikandi BNI Dukung Digitalisasi UMKM di
Kawasan Wisata
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
134 04 Oktober 2021 Pertama di Indonesia BNI Terbitkan AT - 1 Bond Jakarta
135 05 Oktober 2021
Chandra Asri Raih Fasilitas Balloon Payment USD 250 Juta
dari BNI dengan Tenor Hingga 10 tahun Untuk Ekspansi dan
Pertumbuhan Bisnis
Jakarta
136 06 Oktober 2021 Regional Qualifier BNI King of School Dimulai Jakarta
137 07 Oktober 2021 BI Gandeng BNI Tebar Manfaat LCS Untuk Pebisnis Jakarta
138 09 Oktober 2021
139 10 Oktober 2021
140 11 Oktober 2021
Aplikasi Perseroan Perorangan Diluncurkan Pembayaran Lewat
BNI
Piala Thomas & Uber 2020 BNI Berada Dibalik Kemenangan
Tim Indonesia
BNI Digitalkan Layanan Kepabeanan Cukai dan Ekosistem
Logistik Nasional
Jakarta
Jakarta
Jakarta
141 13 Oktober 2021 BNI Perkuat Bisnis Pelumas Pertamina Jakarta
142 14 Oktober 2021 Gandeng Koni BNI Luncurkan TapCash Edisi Olahraga Jakarta
143 17 Oktober 2021 BNI Serukan Penggantian Kartu Debit Chip untuk Keamanan Jakarta
144 17 Oktober 2021 Kolaborasi ini Upayakan Himpun 1.000 Kantong Darah Jakarta
145 17 Oktober 2021 Analis Sebut BNI Layak Akuisisi Bikin Bank Digital Jakarta
146 19 Oktober 2021 Dukung TEI Digital Edition 2021 BNI Siapkan Beragam Inovasi Jakarta
147 21 Oktober 2021 Melalui Campus Financial Ecosystem BNI Digitalkan UNPAD Jakarta
148 21 Oktober 2021 Dukung TEI 2021 BNI Xpora Resmi Diluncurkan Jakarta
149 24 Oktober 2021
Dukungan Materazzi BNI dan PBSI Sukses Juarai Piala Thomas
2020
Jakarta
150 25 Oktober 2021 Kinerja 3Q21 BBNI Solid Digitalisasi Tumbuh Optimal Jakarta
151 28 Oktober 2021
152 28 Oktober 2021
BNI Dukung UI Goes Digital Melalui Campus Financial
Ecosystem
Animo Berbisnis Tinggi Aku Saudagar Muda 2021 Terima 2.510
Pendaftar
Jakarta
Jakarta
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
868
No. Tanggal Judul Tempat
153 30 Oktober 2021
154 31 Oktober 2021
155 02 November 2021
Apresiasi! Kemenkumham Ganjar Direktur Hubungan
Kelembagaan BNI dengan Penghargaan Bhakti Sosial
Tembus Pasar Ekspor Jepang dan Malaysia Nelayan Sikka
Sukses lewat BNI Xpora
BNI dan Shopee Buka Jalan Ekspor Bagi 10.000 UKM
Indonesia
Jakarta
Jakarta
Jakarta
156 03 November 2021 Transaksi EDC BNI Tembus Rp50 Triliun Jakarta
157 05 November 2021 Dukung PMI BNI Optimalkan Program KAMI Jakarta
158 06 November 2021 Mantap BNI Antarkan UMKM Tembus Pasar Dubai Jakarta
159 07 November 2021 Pelaku UKM: Agresifitas BNI Mampu Membuka Pasar Baru Jakarta
160 10 November 2021 Peringati Hari Pahlawan BNI Santuni Keluarga Prajurit Jakarta
161 10 November 2021
162 11 November 2021
Transformasi INACRAFT Pameran Kerajinan International
Terbesar di ASEAN
BNI Luncurkan Kartu Kredit E-Commerce Kolaborasi Dengan
JD.ID
Jakarta
Jakarta
163 11 November 2021 Wisata Luar Negeri Fiki Naki bersama BNI Emerald Jakarta
164 13 November 2021
165 17 November 2021
Hutan Organik Megamendung BNI Bantu Kelompok Tani
Bangun Ekowisata
BNI Luncurkan Kartu Kredit untuk Penggemar Golf
berkolaborasi dengan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf
Indonesia (APLGI)
Jakarta
Jakarta
166 17 November 2021 BNI Raih Penghargaan Gold Sustainability Report Jakarta
167 18 November 2021 Dobrak Pasar Filipina BNI Ajak UMKM Business Meeting Jakarta
168 18 November 2021
Wujudkan Campus Financial Ecosystem 4.500 Pelari Siap
Ramaikan BNI-UI Half Marathon 2021
Jakarta
169 19 November 2021 Muda Mapan dan Tua Sejahtera Bisa kok Lewat Dana Pensiun! Jakarta
170 21 November 2021
171 23 November 2021
Rayakan Kemenangan Merebut Piala Thomas 2020 BNI
Apresiasi PBSI
Dukung Bisnis BNI Digitalkan UMKM dan Koperasi lewat
Jaringan Agen
Jakarta
Jakarta
172 24 November 2021 Berkat BNI Xpora kinerja UMKM naik dua kali lipat Jakarta
173 26 November 2021
Semarak Smart City BNI Tawarkan Solusi Keuangan
Terintegrasi
174 27 November 2021 Xpora Virtual Golf Tour 2021 Bali
175 29 November 2021
Xpora Bantu Makanan dan Minuman Indonesia Tembus
Malaysia
Jakarta
Jakarta
176 30 November 2021 Kredit Bilateral GOOD Jakarta
177 02 Desember 2021
178 03 Desember 2021
179 03 Desember 2021
180 07 Desember 2021
181 08 Desember 2021
Piala Thomas Kembali Setelah 19 Tahun Pergi Jokowi
Sampaikan Apresiasi Di Bali
BNI dukung IPB University Dorong Percepatan Campus
Financial Ecosystem melalui Aplikasi IPB Cashless
BNI Asset Management Luncurkan Reksa Dana BNI 30G
sebagai Alternatif Investasi Unggulan di Tahun 2022
Dukung Pemulihan Pariwisata Nasional Garuda Indonesia
Travel Fair (GATF) Kembali Digelar Hadirkan Diskon Tiket
Hingga 80%
BNI Raih Penghargaan Most Trusted Company di Ajang CGPI
Award 2020
Bali
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
869
Majalah Sinergi 46
Media Internal khusus BNI Hi-Movers dalam bentuk majalah cetak yang berperan sebagai sarana berbagi informasi,
pengalaman, dan pengetahuan serta untuk meningkatkan engagement dan rasa kebanggan BNI Hi-Movers terhadap
BNI. Tema yang diangkat menjadi sajian utama majalah ini disesuaikan dengan kondisi terkini BNI. Beberapa tema
yang diangkat berdasarkan edisi terakhir majalah Sinergi 46 antara lain: BNI Hi-Movers Covid Rangers: Gerakan
#AyoBerubah menuju New Normal; Jangan Abai Protokol Kesehatan; BNI Hi-Movers, Yuk Ikutan #MaskerBNIHiMovers!,
Kompetisi Twibbon Konser Satukan Energi untuk Indonesia untuk BNI Hi-Movers; serta Menyiapkan Fondasi untuk
Tumbuh, Sehat, dan Berkelanjutan di Era Baru.
E-Sinergi 46
Media Internal khusus BNI Hi-Movers dalam bentuk mobile apps dan web based yang berperan sebagai sarana
berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan realtime. Aplikasi e-sinergi46 dapat di download melalui Google
Play Store dan App Store oleh BNI Hi-Movers. Konten yang terdapat di e-sinergi46 ini tidak hanya dalam bentuk
tulisan namun juga disajikan dalam bentuk foto dan video.
Dalam memudahkan pembaca mencari berita sesuai yang diinginkan, aplikasi e-sinergi46 memiliki beberapa News
Category, antara lain Bank Think; Berita Wilayah & Cabang; Beyond; BNI Berbagi; BNI Go Green; Hot News; HUT BNI;
Info Khusus; Info Mudik; Inspirasi; Jalan-Jalan; Keluarga; Kesehatan; Keuangan; Kuis; Layanan; Life Style; Motivasi;
Promo; Resensi & Film; SDM; Sela; Selintas; Sosok; Teknologi.
Aplikasi ini sangat menarik karena materi-materi yang ada di e-sinergi46 tidak hanya dapat dibaca namun dapat
juga di-share ke media sosial seperti aplikasi chatting seperti Whatsapp; Facebook; Twitter dan lain-lain. Untuk
mengetahui respon dari pembaca, aplikasi ini juga memiliki menu like post dan comment.
Untuk dapat lebih menarik downloader pada Aplikasi e-sinergi46 ini juga terdapat program reward point yang
merupakan program loyalty di mana untuk setiap aktifitas di aplikasi e-sinergi46 dapat memperoleh point di mana
pointnya dapat diredeem atau ditukarkan dengan: Pembelian Pulsa, Pembelian Paket Data, Pembelian voucher atau
pembayaran tagihan PLN, Top Up Link Aja, Top Up Go Pay, dan Top Up OVO. Aplikasi ini juga memberikan insentif
bagi pegawai yang berkontribusi mengirimkan berita dari masing-masing unit kerja. Aplikasi ini hanya dapat diakses
oleh BNI Hi-Movers.
No.
Headline
1. Sinergi BNI dan Pemprov Lampung Dukung Pemberdayaan UMKM Go Ekspor
2. Pelaksanaan Work From Home Untuk Kantor Pusat BNI
3. Economic Outlook Update: 1st Race Against the Pandemic
4. Live Streaming BNI CorpU : “Dancing with the New Normal”
5. BNI Hi-Movers Covid Rangers: Gerakan #AyoBerubah menuju New Normal
6. Live Talk Show : Share Energy to Unite
E-Mail & SMS BNI Menyapa
Tools komunikasi internal berupa e-mail dan SMS BNI Menyapa, terdiri dari:
1. Informasi korporat yang bersifat bank wide dan high level yang disampaikan oleh Direksi kepada segenap pegawai
(Newsletter);
2. Informasi korporat yang bersifat bank wide dan lebih teknis yang disampaikan oleh Divisi KMP kepada segenap
pegawai (Info Korporat);
3. Informasi terkait dengan SDM dan bersifat teknis yang harus disampaikan segera oleh Divisi HCT kepada segenap
pegawai (Pesan SDM);
4. Informasi lainnya yang bersifat bank wide terkait dengan pemasaran, produk maupun layanan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
870
Sepanjang tahun 2021, jumlah E-mail BNI Menyapa sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) kali. Adapun daftar topik
email BNI Menyapa antara lain sebagai berikut:
No.
Subject Email
1 BNI Menyapa - Jangan Abai Protokol Kesehatan
2 BNI Menyapa - Leadership Series: Elevating First Line Leadership to The Next Level
3 BNI Menyapa - BNI Hi-Movers #SukseskanVaksinasi
4 BNI Menyapa - Money Talks Power Lunch : Strategi BNI Dorong Bisnis Konsumer 2021
5 BNI Menyapa - BNI Berbagi : Bersama-sama Membantu Masyarakat Yang Terdampak Bencana Alam
6 BNI Menyapa - Panduan Penggunaan Media Sosial
7 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Upaya Pencegahan Penyimpangan Dana Nasabah di Perbankan
8 BNI Menyapa - Yakin Pertumbuhan Ekonomi Membaik, BNI Andalkan Sektor Ini di 2021
9 BNI Menyapa - Tantangan Transformasi dan Fokus BNI di Tengah Pandemi
10 BNI Menyapa - Ada Pandemi, BNI Siap Transformasi Digital Banking
11 BNI Menyapa - Langkah Transformasi BNI Agar Tetap Tumbuh Sehat Berkelanjutan
12 BNI Menyapa - Suplemen Pengetahuan Periode 3-5 Februari 2021
13 BNI Menyapa - Torehkan Prestasi, IPO Pasar Modal RI Tertinggi di ASEAN
14 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Investment: Sosialisasi Virtual ORI019
15 BNI Menyapa - Jadi Garda Terdepan, Erick Thohir Ajak Karyawan BUMN Donor Plasma Covid-19
16 BNI Menyapa - Nikmati Fitur Terbaru BNI Mobile Banking dan Update BNI Mobile Kamu Sekarang Juga
17 BNI Menyapa - Dukungan BNI Hi-Movers Donor Plasma Konvalesen Pulihkan Indonesia
18 BNI Menyapa - Suplemen Pengetahuan Periode 16-19 Februari 2021
19 BNI Menyapa - BKPM Gandeng BNI Fasilitasi Investasi ke Dalam dan Luar Negeri
20 BNI Menyapa - Dukungan BNI Hi Movers Sembuhkan Indonesia Lewat Screening Donor Plasma
21 BNI Menyapa - BNI Dukung Satgas Covid-19 untuk Program Penanganan Limbah Masker
22 BNI Menyapa - Yuk Ikut 7 Hari #BNIGoGreenChallenge
23 BNI Menyapa - Majalah Sinergi 46 Kembali Raih Penghargaan InMa 2021
24 BNI Menyapa - Lewat Konsolidasi dan Transformasi, BNI Siap Tangkap Potensi Bisnis 2021
25 BNI Menyapa - Lewat UMKM, BNI Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi RI
26 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Webinar UMKM: Survive di Tengah Tantangan Perubahan
27 BNI Menyapa - Bantu UMKM Adaptasi Kebiasan Baru, Ini Yang Dilakukan BNI
28 BNI Menyapa - Peringati HUT, Serikat Pekerja BNI Tetap Solid dan Siap Mendukung Program Transformasi
29 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Sosialisasi Sukuk Ritel Seri SR014
30 BNI Menyapa - Wisuda LDP ke-V Serikat Pekerja, Bukti BNI Serius Lakukan Kaderisasi
31 BNI Menyapa - Kartu Kredit BNI JCB Raih Dua Penghargaan pada JCB Indonesia Award 2021
32 BNI Menyapa - Kuliah Umum Kebangsaan
33 BNI Menyapa - IT'S TIME TO SHARE : AKHLAK Seri #2 "Sadar Kompeten dan Harmonis
34 BNI Menyapa - Waspada Akun Media Sosial yang Mengaku BNI
35 BNI Menyapa - Tetap Hati-Hati Walau Sudah Vaksin Covid-19 Dua Kali
36 BNI Menyapa - AKHLAK Series: Why TRUST Matters?
37 BNI Menyapa - Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1442 H
38 BNI Menyapa - UKM Semarang Go Global
39 BNI Menyapa - Sentra Vaksinasi Bersama BUMN Untuk Jawa Tengah Resmi Dibuka di Semarang!
40 BNI Menyapa - BNI Emerald Market Outlook 2021
41 BNI Menyapa - Sosialisasi Vaksin Covid-19
42 BNI Menyapa - Gelar Akad KPR Massal, BNI Tawarkan Banyak Promo Menarik!
43 BNI Menyapa - Perkuat Modal, BNI Akan Menerbitkan Tier 2 Subordinated Notes
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
871
No.
Subject Email
44 BNI Menyapa - Earth Hour, Satu Jam Untuk Bumi
45 BNI Menyapa - Suplemen Pengetahuan Periode 31 Maret dan 1 April 2021
46 BNI Menyapa - BNI Bagi 25% Dividen Tahun 2020
47 BNI Menyapa - Komitmen BNI Hi-Movers Melestarikan Bumi
48 BNI Menyapa - Strategi dan Roadmap QRIS sebagai Solusi Pembayaran Berbasis QR Code
49 BNI Menyapa - Waspada! Jangan Main Klik, Begini Cara Bedain Email Resmi dan Palsu
50 BNI Menyapa - Mau Hadiah & Pintar Cari Cuan, Yuk Ikut BNI Investime Week!
51 BNI Menyapa - Berdayakan UKM, BNI & SIG Kembangkan Solusi Digital Value Chain Terintegrasi
52 BNI Menyapa - Bantu Pulihkan NTT, BNI Serahkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana
53 BNI Menyapa - Pengelolaan & Penyelamatan Arsip Penanganan Covid-19 dan Arsip Statis di BNI
54 BNI Menyapa - Perhatian, Perhatian! Jangan Lupa Lakukan Protokol Kesehatan Setelah Vaksin COVID-19
55 BNI Menyapa - Yuk Cek Insight Industri Kreatif Indonesia di BNI Creativepreneur Conference
56 BNI Menyapa - BNI CorpU : Appreciation and Motivation Awards for Learning Resources & Learner
57 BNI Menyapa - Selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan 1442 H
58 BNI Menyapa - Perpanjang SIM dari Rumah Aja dengan SINAR dan Virtual Account BNI
59 BNI Menyapa - AKHLAK Series: Perilaku Harmonis & Kolaboratif
60 BNI Menyapa - Sasar Petani Muda, BNI Perluas Milenial Smartfarming di Klaten, Jawa Tengah
61 BNI Menyapa - Laba Bisnis BNI di Korea Tumbuh 73,9%
62 BNI Menyapa - Resmikan Kantor Baru di Seoul dan Korea Desk, BNI Siap Pertemukan Pengusaha RI & Korea
63 BNI Menyapa - Srikandi BNI Sebagai Role Model Pencapaian Prestasi Talenta Perempuan BNI
64 BNI Menyapa - Srikandi BNI Jadi 'Support System' UMKM Perempuan Go Export
65 BNI Menyapa - Healthy Talk: Tetap Sehat dan Energic Saat Bulan Puasa dengan Menu yang Tepat & Sehat
66 BNI Menyapa - Dharma Shanti Tahun Baru Saka 1943 : Mulat Sarira untuk Mencapai Harmonisasi Diri
67 BNI Menyapa - Top! Bisnis Digital Genjot Kinerja BNI
68 BNI Menyapa - Audit Awareness:What Color is Your Certification & Why It is Important for Your Career
69 BNI Menyapa - Tik-Tok Challenge Bersama #RamadannyaBNI
70 BNI Menyapa - 8 Kawasan yang Diperbolehkan Mudik Lokal, Mana Aja?
71 BNI Menyapa - Masih Pandemi Bukber di Luar? Makan di Rumah Aja Yuk!
72 BNI Menyapa - AKHLAK Series: Change & Happiness
73 BNI Menyapa - Permudah Bayar Zakat, BAZNAS Gaet BNI
74 BNI Hi-Movers Rayakan Idul Fitri Dengan Penuh Khidmat & Tetap Bijak Menerapkan Protokol Kesehatan
75 BNI Menyapa - Dorong Tanaman Hias Tembus Pasar Ekspor, BNI Salurkan KUR Florist
76 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Penegakan Integritas dalam Proses Perkreditan
77 BNI Menyapa - Menuju Perbankan Digital, Mewujudkan Transformasi e-Branch BNI
78 BNI Menyapa - Heboh! Jerome Polin Buka Rekening di BNI Cabang Tokyo
79 BNI Menyapa - 75 Tahun Akselerasi Prestasi untuk Indonesia
80 BNI Menyapa - Lebih Praktis, Mudah, dan Murah, Himbara Ajak Nasabah Transaksi Secara Cashless
81 BNI Menyapa - Tidak Perlu ke Cabang, 45.000 ATM Link Siap Layani Transaksi Finansial Nasabah
82 BNI Menyapa - BNI Jadi Pendukung Resmi Bulu Tangkis Nasional
83 BNI Menyapa - Sambut HUT ke 75 , BNI Siapkan Ajang Apresiasi untuk UMKM
84 BNI Menyapa - Kembangkan Smart City, Pemkot Medan Gandeng BNI Terapkan Solusi Terintegrasi
85 BNI Menyapa - Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 BE/2021
86 BNI Menyapa - Transaksi Gratis di ATM Himbara, Bisa Banget!
87 BNI Menyapa - Mengenal BUMN Berakhlak di Lingkungan Bank Negara Indonesia
88 BNI Menyapa - Secepat Kilat, BNI Mudahkan Mahasiswa Bertransaksi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
872
No.
Subject Email
89 BNI Menyapa - Grand Final BNI Business Innovation Award (BINNOVA) League
90 BNI Menyapa - IICD 2021, BNI Raih The Best SOE & Top 50 Big Capitalization Public Listed Company
91 BNI Menyapa - BNI R.A.C.E Wujudkan BNI #LompatLebihTinggi
92 BNI Menyapa - Fiki Naki Kaget, Ada Warga Lithuania Magang di BNI London
93 BNI Menyapa -Buruan Belanja! BNI Tebar Promo Awal Bulan
94 BNI Menyapa - Petani Mitra Binaan IPB Kini Tersentuh KUR BNI
95 BNI Menyapa - Aktif Dukung Ekspor, BNI Raih Consulate Award 2020
96 BNI Menyapa - Menko Airlangga Apresiasi KUR BNI Melanjutkan Estafet Program Kartu Prakerja
97 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Fraud Awareness Series
98 BNI Menyapa - Webinar WAJIB bagi segenap BNI Hi-Movers, #OneTreeOneEmployee Series
99 BNI Menyapa - BNI CorpU Raih Predikat Gold dalam GCCU Award 2021
100 BNI Menyapa - Lomba Video #OneTreeOneEmployee
101 BNI Menyapa - Millenial Smartfarming di Bali Cetak Petani Berkapasitas Ekspor
102 BNI Menyapa - #LompatLebihTinggiDance Challenge
103 BNI Menyapa - Fast Break Menuju Generasi Emas BUMN
104 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Leadership Series: Innovation Leader
105 BNI Menyapa - Challenge Twibbon Rangkai Cerita bersama BNI
106 BNI Menyapa - Promo Seru! Banyak Cuan Belanja Dengan BNI
107 BNI Menyapa - Webinar WAJIB : Good Corporate Governance: Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
108 BNI Menyapa - Meski Sudah Vaksinasi Covid-19: Masih Bisa Tertular Tidak?
109 BNI Menyapa - Apa Yang Harus Diketahui Orangtua Tentang Covid-19 Pada Anak?
110 BNI Menyapa - Untuk Mencegah Cluster Perkantoran, Apa Saja yang Harus Disiapkan?
111 BNI Menyapa - Lewat BNI Xpora, BNI Dorong UMKM RI Mendunia
112 BNI Menyapa - Rayakan HUT, BNI Tanam 1.946 Terumbu Karang di Likupang
113 BNI Menyapa - Webinar WAJIB : Semarak BNI Agen46: Peran BNI Agen46 Literasi dan Inklusi Keuangan
114 BNI Menyapa - Kenali 4 Manfaat Vaksin Covid-19 yang Tidak Boleh Dilewatkan
115 BNI Menyapa - BNI Corporate Transformation
116 BNI Menyapa - Youtuber Rosidah Jajal Remittance Paling Murah Sedunia
117 BNI Menyapa - Promo Gajian Hemat, Weekend Belanja Bareng BNI
118 BNI Menyapa - Podcast Leadership and Talent (Wajib bagi segenap BNI Hi-Movers)
119 BNI Menyapa - Cegah Covid-19, Ini Cara Gunakan Masker Dobel Yang Benar
120 BNI Menyapa - Webinar Asa UMKM Merajai Pasar Internasional
121 BNI Menyapa - Corona Melonjak: Catat 6 Aktivitas Paling Berisiko Penularan Covid-19
122 BNI Menyapa - Xpora, Ekspor Jadi Mudah
123 BNI Menyapa - BNI Kucurkan Kredit Sindikasi, Biayai Pertamina International Shipping
124 BNI Menyapa - Webinar WAJIB : Pinjaman Online & Mata Uang Kripto agar Prudent & Proporsional
125 BNI Menyapa - Gandeng GP Ansor dan Pos Indonesia, BNI Perluas Jaringan Agen46
126 BNI Menyapa - Seragam Batik Korporat Baru, Bawa Semangat Transformasi untuk BNI
127 BNI Menyapa - Webinar Srikandi Diaspora Lompat Lebih Tinggi
128 BNI Menyapa - Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menjalankan Isoman
129 BNI Menyapa - Pulang Kampung, Pekerja Migran RI Sukses jadi Agen46
130 BNI Menyapa - Yuk Atasi Varian Delta dengan Perketat Protokol Kesehatan
131 BNI Menyapa - Sudah Vaksin Masih Bisa Kena Covid-19, Sia-sia?
132 BNI Menyapa - Global Mindset Journey : Pengantar Launching Global Mindset Learning Game
133 BNI Menyapa - Ayo Pulihkan Indonesia, Disiplin Terapkan 5M dan 3T
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
873
No.
Subject Email
134 BNI Menyapa - Diskonan Weekend! Belanja Bareng BNI Yuk
135 BNI Menyapa - Panduan Isolasi Mandiri Anak dengan COVID-19
136 BNI Menyapa - Cerdik & Bijak Tanggapi Isu Terkait BNI, Cek!
137 BNI Menyapa - Konsultasi dan Obat Gratis dari Telemedicine Kemenkes RI untuk Kamu yang Lagi Isoman
138 BNI Menyapa - Orang Rumah Kena Covid-19, Kita Harus Gimana?
139 BNI Menyapa - Tracing : Efektif Deteksi Sebaran Penularan Covid-19
140 BNI Menyapa - Testing : Solusi Efektif Cegah Penularan Corona
141 BNI Menyapa - Semua Wajib Pakai Masker
142 BNI Menyapa - Yuk Di Rumah Dulu Aja, Biar COVID-19 Ga Nyebar Lagi
143 BNI Menyapa - Isoman Starter Pack
144 BNI Menyapa - CEO Talk BNI "People First: The Key Aspect toward BUMN Go Global"
145 BNI Menyapa - Kenali Risiko Penyebaran Covid-19 di Ruang Tertutup dan Cara Mencegahnya
146 BNI Menyapa - Transformasi BNI, Siapkan SDM Berkelas Dunia
147 BNI Menyapa - Tips WFH Produktif & Efektif, Check!
148 BNI Menyapa - Wirausaha Minuman Kekinian di Era Pandemi, Untung atau Buntung?
149 BNI Menyapa - #1TahunAKHLAKBUMN
150 BNI Menyapa - Sales Championship Award 2021
151 BNI Menyapa - UK SME's Business Summit 2021: UMKM Go Global Bersama BNI
152 BNI Menyapa - BNI Seoul Pertemukan Eksportir Indonesia dengan Buyer Korea Selatan
153 BNI Menyapa - Jelajah BUMN "Bukan Jago Kandang"
154 BNI Menyapa - Yuk Lebih Waspada, Ini Dia Gejala Covid-19 yang Sering Terjadi Pada Anak-Anak
155 BNI Menyapa - Festival Ide Bisnis
156 BNI Menyapa - Dua Direksi BNI Ini Awalnya Sales. Bagaimana Kiatnya Menuju Puncak Karir?
157 BNI Menyapa - BNI Kembali Salurkan Program Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro
158 BNI Menyapa - Hobi Belanja #GakPakeNanti, Wajib Cek Ini!!!!
159 BNI Menyapa - Story Telling Leader BNI (eSTeler BNI)
160 BNI Menyapa - Hebat, Rengkuh Sulap Pelepah Pinang Jadi Barang Bernilai Ekspor Tinggi
161 BNI Menyapa - Podcast Series SP Academy "Bangga Berkarir di BNI”
162 BNI Menyapa - New BNI Mobile Banking Challenge Bawa Rejeki #GaPakeNanti Kembali Lagi!
163 BNI Menyapa - Healthy Talk: Komorbid Rentan Terpapar COVID-19
164 BNI Menyapa - UGM Jadi Kampus Pertama Pengguna Campus Financial Ecosystem BNI
165 BNI Menyapa - Gandeng Komunitas Petani, 3 Bisnis Indonesia ini Jadi Primadona di Mancanegara
166 BNI Menyapa - Sudah Negatif Covid-19 Tapi Masih Ada Gejala?
167 BNI Menyapa - Doa Bersama, Serikat Pekerja BNI dan BNI Hi-Movers untuk Bangsa Indonesia
168 BNI Menyapa - Suplemen Pengetahuan periode 13 Agustus 2021
169 BNI Menyapa - BNI Terapkan Ekosistem Keuangan Perguruan Tinggi di Usakti
170 BNI Menyapa - Kenali Gejala Happy Hypoxia pada COVID-19 dan Penanganannya
171 BNI Menyapa - Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi, Himbara Perkuat Sinergi
172 BNI Menyapa - Mengantarkan UMKM Indonesia ke Pasar Global
173 BNI Menyapa - Apa Ya Jenis Masker yang Efektif Cegah Covid-19?
174 BNI Menyapa - Sukses jadi Global Banking, Ini Sederet Fakta Keunggulan BNI
175 BNI Menyapa - Kolaborasi Majukan UMKM, BNI, Pertamina dan GP Ansor Tawarkan Pertashop
176 BNI Menyapa - Welcome Onboard bagi 50 Mahasiswa Hebat peserta Magang Kampus Merdeka 2021!
177 BNI Menyapa - Jangan Sampai Bocor, Jaga Keamanan Data Pribadi!
178 BNI Menyapa - Siapa Lagi yang Peduli Lingkungan, Kalau Bukan Kita!
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
874
No.
Subject Email
179 BNI Menyapa - Dukung Kemdikbud Ristek, BNI Techship Berikan Fleksibilitas Magang Merdeka “Work From Anywhere”
180 BNI Menyapa - BNI Sajikan Ekosistem Layanan Digital
181 BNI Menyapa - SOENERGY - TALK : Sinergi BNI Membangun UMKM Digital Bersama PaDi UMKM
182 BNI Menyapa - Leadership Series: Empathic Leadership
183 BNI Menyapa - Kinerja Solid di Tengah Pandemi, Saham BBNI Layak Dikoleksi
184 BNI Menyapa - BNI, BCA, blu by BCA Digital, Jenius dari Bank BTPN, dan Twitter Indonesia Kolaborasi Kampanyekan Edukasi
Keamanan #DatamuRahasiamu
185 BNI Menyapa - Scan Barcode di PeduliLindungi, Punya Kamu Warna Apa
186 BNI Menyapa - Solusi Keuangan Digital BNI untuk UMKM Bersama Buku Warung
187 BNI Menyapa - Jaga Citra BNI, ini yang Harus Dilakukan BNI Hi Movers
188 BNI Menyapa - Webinar Global Mindset Journey 3 : “Collaborate and Create with Culturally Different People”
189 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Leadership & Soft Skill Series: Growth Mindset
190 BNI Menyapa - BNI Securities Pte. Ltd. Resmi Beroperasi di Singapura
191 BNI Menyapa - Perkuat Bisnis Transactional Banking, BNI Hadirkan 3 Inovasi
192 BNI Menyapa - Dukung BNI Jadi Juara Favorit Dev Portal Awards 2021
193 BNI Menyapa - Terapkan program Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, Indonesia siap jadi anggota FATF
194 BNI Menyapa - Webinar Wajib! Sosialisasi Pencegahan Korupsi di Sektor Perbankan
195 BNI Menyapa - Gandeng KPK, BNI Sosialisasi Pencegahan Korupsi di Kalangan BNI Hi-Movers
196 BNI Menyapa - Berpartisipasi Dalam Penyelenggaraan TEI 2021, BNI Dukung Penuh Pemerintah Dorong Ekspor Non Migas di
Masa Pandemi
197 BNI Menyapa - Sudirman Cup, BNI Wujudkan Pengiriman Tim ke Vantaa-Finlandia
198 BNI Menyapa - Andalkan Solusi Keuangan Digital Terintegrasi melalui BNI Smart City, BNI Siap Bermitra dengan Pemerintah
Daerah Layani Masyarakat Modern di Era Society 5.0
199 BNI Menyapa - Penguatan UMKM Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi melalui BNI Xpora
200 BNI Menyapa - Komunitas Cyclist Srikandi BNI Dukung Ekosistem Digital & UMKM Taman Mini Indonesia Indah di Masa
Pandemi
201 BNI Menyapa - Dorong Ekspor, Jurus BNI Comblangi UMKM dan Pembeli Global
202 BNI Menyapa - Bangga, 2 Pemuda RI Kuasai Pasar Eropa Berkat BNI Xpora
203 BNI Menyapa - Pertama di Indonesia, BNI Terbitkan AT - 1 Bond
204 BNI Menyapa - BNI Berikan Pembiayaan USD 250 Juta kepada Chandra Asri Petrochemical
205 BNI Menyapa - BNI Dukung Bank Indonesia Sosialisasikan LCS
206 BNI Menyapa - Healthy Talk: Talk Show Penyakit Dalam & Fitur Layanan Rawat Jalan BNI Life di Aplikasi Halodoc
207 BNI Menyapa - Time To Share BNI Corporate University : AKHLAK Seberapa Kompetenkah Saya?
208 BNI Menyapa - Regional Qualifier BNI King of School Dimulai, 1.024 Sekolah Perebutkan Gelar Juara
209 BNI Menyapa - PeduliLindungi dan BNI Mobile Banking Segera Terintegrasi
210 BNI Menyapa - BNI Guyur Promo, Serba 50 Persen Belanja Kebutuhan
211 BNI Menyapa - Hebat! BNI Bawa Pulang Tiga Penghargaan AHI 2021
212 BNI Menyapa - BNI Digitalkan Layanan Kepabeanan, Cukai dan Ekosistem Logistik Nasional
213 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Healthy Talk with Srikandi BNI: Deteksi Dini Kanker Payudara
214 BNI Menyapa - Tetap Waspada, Ganti Kartu Debit BNI Kamu dengan Kartu Debit Berbasis Chip dan Ganti PIN Secara Berkala
215 BNI Menyapa - Tingkatkan Profit Bisnis, Pertamina Lubricants Optimalkan Supply Chain Financing BNI
216 BNI Menyapa - Pulang dari Luar Negeri, Apa Aja Sih Aturan Karantinanya?
217 BNI Menyapa - Live Streaming BNI CorpU : Talkshow Ngobrol Santuy bersama BNI Agen46 & UMKM Muda dari Papua
218 BNI Menyapa - Dukung TEI 2021, BNI Xpora Resmi Diluncurkan
219 BNI Menyapa - Kinerja 3Q21 BBNI Solid, Digitalisasi Tumbuh Optimal
220 BNI Menyapa - Podcast Series SP Academy Live Youtube WAJIB bagi segenap BNI Hi-Movers : "Bergerak Gak Pake Nanti”
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
875
No.
Subject Email
221 BNI Menyapa - Suplemen Pengetahuan BCV Fraud Awareness Series "Pengawalan Risiko dan Pengembangan Bisnis
Internasional"
222 BNI Menyapa - Di Hari Sumpah Pemuda 2021, BNI Ajak Milenialpreneur Luncurkan Program ‘Muda Pasti Bisa'
223 BNI Menyapa - Tembus Pasar Ekspor Jepang dan Malaysia, Nelayan Sikka Maumere Sukses lewat BNI Xpora
224 BNI Menyapa - Suplemen Pengetahuan Sinergy BNI – Sarinah: Peluang Tumbuh dan Berkembang: Bisnis dengan Platform
Digital
225 BNI Menyapa - Waspada Third Wave Covid-19, Jangan Lalai Prokes!
226 BNI Menyapa - Ayo Dukung Gitaswara 46
227 BNI Menyapa - Mantap, BNI Antarkan UMKM Tembus Pasar Dubai
228 BNI Menyapa - Suplemen Pengetahuan - Graduasi Kewirausahaan Masyarakat melalui Program Kartu Prakerja dan KUR
Prakerja BNI
229 BNI Menyapa - Peringati Hari Pahlawan, BNI Santuni Keluarga Prajurit
230 BNI Menyapa - BNI Luncurkan Kartu Kredit E-Commerce Kolaborasi Dengan JD.ID
231 BNI Menyapa - BNI Zero Fraud, Let's Race!
232 BNI Menyapa - Bangun Tol Cijago, BNI dan PT SMI Salurkan Kredit Sindikasi Rp2,6 Triliun pada Translingkar Kita Jaya
233 BNI Menyapa - Bangga! BNI Kembali Raih Penghargaan Most Trusted Company di Ajang CGPI Award 2021
234 BNI Menyapa - BNI – UI Half Marathon 2021
235 BNI Menyapa - BNI Luncurkan Kartu Kredit untuk Penggemar Golf
236 BNI Menyapa - BNI Merebut Gold Rank pada ASRRAT 2021
237 BNI Menyapa - Harus Tahu! Begini Hindari Modus Social Engineering
238 BNI Menyapa - Ibadah Perayaan Natal BNI dan Perusahaan Anak Tahun 2021 dengan tema "Jesus, The Greatest Gift"
239 BNI Menyapa - SAI Awareness Letter – Trade Finance
240 BNI Menyapa - Rayakan Kemenangan Merebut Piala Thomas 2020, BNI Apresiasi PBSI
241 BNI Menyapa - Environmental, Social, and Governance di BNI
242 BNI Menyapa - Strategi Mitigasi BNI dalam Menghadapi Cuaca Ekstrim (La Nina)
243 BNI Menyapa - Berkat BNI Xpora, kinerja UMKM naik dua kali lipat
244 BNI Menyapa - BNI Hi-Movers Anti Gratifikasi
245 BNI Menyapa - Perkuat Ekosistem Diaspora, BNI Xpora Jalin Kerja Sama dengan House of Indonesia Econesia
246 BNI Menyapa - Selamat Natal 2021 & Tahun Baru 2022, Lompat Lebih Tinggi Meraih Kedamaian
247 BNI Menyapa - Momen Natal, BNI Dorong Semangat Kreatif Berwirausaha
248 BNI Menyapa - Tetap Seru di Tahun Baru dengan Menjaga Protokol Kesehatan
249 BNI Menyapa - Semangat Transformasi Bisnis Internasional
250 BNI Menyapa - BNI Rewind 2021
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
876
Program Anti Pencucian
Uang (APU) dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (PPT)
Struktur Organisasi dalam Penerapan Program APU dan PPT
Dalam rangka mendukung penerapan program APU dan PPT, Divisi Kepatuhan ditetapkan sebagai Unit Kerja
Khusus (UKK) sebagai unit yang bertanggung jawab terhadap penerapan Program APU dan PPT. Divisi Kepatuhan
melapor dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan di BNI (Direktur
Human Capital dan Kepatuhan). Program APU dan PPT juga diterapkan oleh Regional Compliance Officer (RCO)
di segenap kantor Wilayah. RCO memiliki fungsi supervisi penerapan Program APU dan PPT di segenap Kantor
Cabang di bawah kelolaan masing-masing wilayah dan memastikan kegiatan operasional cabang telah sesuai dengan
penerapan program APU dan PPT.
Adapun Struktur organisasi APU dan PPT pada tahun 2021 dapat digambarkan sebagai berikut:
PEMIMPIN DIVISI
KEPATUHAN
WAKIL PEMIMPIN DIVISI
KELOMPOK
KEPATUHAN BISNIS
& OPERASIONAL
BANK 1
KELOMPOK
KEPATUHAN BISNIS
& OPERASIONAL
BANK 2
KELOMPOK
KEPATUHAN
PERATURAN &
KEBIJAKAN
KELOMPOK
KEBIJAKAN &
PENGEMBANGAN
APU PPT
KELOMPOK
ANALISIS
TRANSAKSI APU
PPT
KELOMPOK GCG
& MANAJEMEN
ETIKA
KEPATUHAN
BISNIS &
OPERASIONAL
BANK 1
KEPATUHAN
BISNIS &
OPERASIONAL
BANK 2
PENGELOLAAN
KEPATUHAN DIGITAL
BANKING
PENGELOLAAN
KEBIJAKAN &
PENGEMBANGAN APU
PPT
PENGELOLAAN
ANALISIS TRANSAKSI
APU PPT
PENGELOLAAN GCG
PENGELOLAAN
KEPATUHAN
WILAYAH*
PENGELOLAAN
KEPATUHAN
WILAYAH*
PENGELOLAAN
KEPATUHAN
PERATURAN &
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN
MANAJEMEN ETIKA
PENGELOLAAN TATA
KELOLA KEPATUHAN
TERINTEGRASI
PENGELOLAAN RISIKO
KEPATUHAN
BAGIAN UMUM
* Pengelolaan Kepatuhan Wilayah memiliki fungsi memastikan penerapan APU dan PPT di Kantor Wilayah, Cabang dan Sentra.
Program dalam Penerapan Program APU dan PPT
Sebagai upaya mencegah dan meminimalisasi penggunaan Bank sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan
terorisme, maka BNI menerapkan program APU dan PPT melalui:
1. Penilaian risiko TPPU dan TPPT Bank dengan pendekatan berbasis risiko (Risk Based Approach/RBA) yang direview
secara berkala;
2. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris
Peran aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris sangat diperlukan dalam menciptakan efektivitas penerapan Program
APU dan PPT, mengingat peranan Direksi dan Dewan Komisaris akan mempengaruhi tingkat pencapaian tujuan
organisasi dalam penerapan Program APU dan PPT. Bentuk pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris antara
lain sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
877
a. Persetujuan Direksi atas penetapan Divisi Kepatuhan
sebagai Unit Kerja Khusus (UKK) yang bertanggung
jawab terhadap penerapan Program APU dan PPT;
b. Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris atas
Kebijakan APU dan PPT;
c. Laporan berkala (bulanan, triwulanan dan
semesteran) terkait kewajiban pelaporan dan
implementasi Program APU dan PPT kepada Direksi
dan Dewan Komisaris;
d. Persetujuan Direksi atas Laporan rencana dan
realisasi pengkinian data nasabah;
e. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris untuk
membahas pelaksanaan Program APU dan PPT.
3. Kecukupan dan Efektivitas Kebijakan & Prosedur
Divisi Kepatuhan telah menyusun Kebijakan dan Prosedur
APU dan PPT yang secara berkala dilakukan review/
updating/penyempurnaan sesuai ketentuan yang
berlaku. Untuk memperkuat penerapan APU dan PPT,
maka di setiap prosedur produk dan aktivitas perbankan
diatur pula prosedur pelaksanaan APU dan PPT, guna
mengidentifikasi dan melakukan penilaian risiko
tindak pidana pencucian uang dan/atau tindak pidana
pendanaan terorisme untuk masing-masing produk atau
aktivitas. Untuk memastikan implementasi Program APU
dan PPT telah berjalan sebagaimana mestinya maka
dilakukan supervisi oleh Divisi Kepatuhan. Kebijakan
dan prosedur penerapan program APU PPT sejalan dan
sesuai dengan rekomendasi FATF dan Peraturan OJK
(POJK) No. 12/POJK.01/2017 sebagaimana telah diubah
dengan POJK No. 23/POJK.01/2019 tentang Penerapan
Program APU dan PPT di sektor jasa keuangan, yang
antara lain mengatur:
a. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris;
b. Prosedur Customer Due Diligence (CDD) dan/atau
Enhanced Due Diligence (EDD) terhadap Calon
Nasabah/ Nasabah/ Beneficial Owner (BO)/ Walk
in Customer (WIC) termasuk memastikan Calon
Nasabah Nasabah/ Nasabah/ Beneficial Owner
(BO)/ Walk in Customer (WIC) tidak masuk dalam
Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris
(DTTOT) dan/atau Daftar Proliferasi Senjata
Pemusnah Massal (DPPSPM); dan daftar watchlist
lainnya (OFAC List, UN List);
c. Penerapan Program APU PPT berdasarkan
pendekatan berbasis risiko (Risk-Based Approach);
d. Prosedur Pemantauan Profil dan Transaksi Nasabah;
e. Pelaksanaan sistem Prosedur Transfer Dana;
f. Penatausahaan Dokumen Nasabah dan Transaksi;
g. Penerapan Program APU dan PPT di Jaringan
Kantor dan Entitas Anak dalam Konglomerasi
Keuangan;
h. Pengendalian Internal; dan
i. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan.
4. Pengendalian intern yang efektif dalam penerapan
APU dan PPT antara lain dilakukan dengan:
a. Dimilikinya kebijakan dan prosedur APU dan PPT
serta pemantauan internal yang memadai;
b. Adanya batasan wewenang dan tanggung jawab
yang jelas terhadap satuan kerja terkait dengan
penerapan program APU dan PPT baik melalui
firstline of defense (risk taking unit), second line
of defense maupun third line of defense; dan
c. Dilakukannya pemeriksaan untuk memastikan
efektivitas pelaksanaan Program APU dan PPT oleh
Satuan Kerja Audit Intern.
5. Sistem Manajemen Informasi
Untuk mengoptimalkan pemantauan transaksi dalam
pelaksanaan Program APU dan PPT, BNI secara
berkelanjutan mengembangkan teknologi system
informasi, antara lain:
a. Melakukan penyempurnaan sistem dan aplikasi
pendukung untuk Anti Money Laundering Detection
System, Filtering & Screening Terrorist (DTTOT
List), PEP Screening Detection dan Customer Due
Diligence (CDD) Risk Scoring, baik secara batch
maupun realtime, dalam suatu BNI AML System.
BNI AML System digunakan untuk mendukung
pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah yang
lebih Optimal, khususnya dalam pendeteksian/
pemantauan transaksi nasabah yang memiliki pola
perilaku dan pola transaksi pencucian uang dan
pendanaan terorisme.
b. Pengembangan dan penyempurnaan sistem
Suspect Account to Verify (SAV).
c. Pengembangan sistem aplikasi Walk in Customer.
d. Pengembangan aplikasi pemanfaatan data
Politically Exposed Person (PEP) PPATK.
e. Pengembangan aplikasi KYC on Board untuk
melakukan filtering dan screening calon nasabah
terhadap Data Teroris/Terrorist List (DTTOT), Daftar
Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPSPM), PEP
List, OFAC List, UN List dan Fraudulent List.
f. Pengembangan sistem aplikasi internal pendukung
kewajiban pelaporan sesuai dengan requirement
format pelaporan GoAML PPATK.
g. Pengembangan system interface GoAML dalam
mendukung kewajiban pelaporan yang telah
disesuaikan dengan ketentuan GoAML
6. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan
BNI secara berkesinambungan menyelenggarakan
pelatihan, sosialisasi dan Reminder mengenai
penerapan Program APU dan PPT kepada seluruh
pegawai secara berkesinambungan, antara lain meliputi:
a. Pelatihan, metode pelatihan dapat dilakukan secara
elektronik/Online base, maupun melalui tatap muka,
yaitu:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
878
i) Pelatihan secara elektronik/Online base, yaitu
dengan media e-Learning APU PPT pada BNI
Smarter dengan passing grade kelulusan dan
dilengkapi dengan pre-test dan post-test kepada
seluruh peserta serta video pembelajaran,
webinar dan podcast.
ii) Pelatihan melalui tatap muka, dengan pendekatan
yaitu:
• Dilakukan secara interaktif (antara lain:
workshop), diberikan untuk pegawai yang
mendapatkan prioritas secara berkala, dengan
topik disesuaikan dengan kebutuhan peserta;
• Dilakukan secara satu arah (antara lain:
seminar) diberikan untuk pegawai yang
tidak mendapatkan prioritas, dan dilakukan
apabila terdapat perubahan ketentuan yang
signifikan, dengan topik berupa gambaran
umum penerapan Program APU dan PPT.
b. Pelaksanaan Supervisi dan Sosialisasi penerapan
Program APU dan PPT pada Kantor Cabang
sampling (berdasarkan hasil penilaian Branch Risk
Rating), dan Divisi terkait.
c. Penyampaian Surat Reminder terkait tipologi,
modus terbaru dan lesson learned terkait APU dan
PPT kepada seluruh Kantor Cabang, Wilayah, Divisi,
Unit dan Satuan.
7. Melaksanakan program Peningkatan kualitas data
nasabah kepada pegawai dan nasabah dilakukan
melalui video pembelajaran e-learning awareness
peningkatan kualitas data nasabah, email blast, flyer,
dan pemanfaatan media digital, seperti: Instagram,
video digital disetiap Banking Hall.
8. Menjalin dan membina kerja sama maupun koordinasi
dengan pihak regulator dan Aparat Penegak Hukum,
khususnya dalam pemenuhan permintaan data dan/
atau informasi nasabah.
9. Penerapan Program APU dan PPT pada Perusahaan
Anak dan kantor cabang di luar negeri
sebagai bentuk tanggung jawab bagi Bank yang
memiliki jaringan kantor secara internasional, maka
untuk memastikan penerapan APU dan PPT telah
berjalan efektif di seluruh jaringan kantor, Divisi
Kepatuhan juga memantau dan menganalisa serta
melakukan supervisi atas penerapan Program APU
dan PPT di:
a. Perusahaan Anak di dalam negeri, yaitu BNI Asset
Manajemen, BNI Sekuritas, BNI Multifinance dan
BNI Life;
b. Kantor Cabang Luar Negeri, yaitu: BNI New York,
BNI London, BNI Tokyo, BNI Hong Kong, BNI Seoul,
dan BNI Singapore.
10. Berperan aktif dalam program kerja dan kegiatan
rezim APU PPT yang diselenggarakan oleh regulator/
pemerintah, antara lain:
a. Penyusunan Penilaian Risiko TPPU dan TPPT
Nasional (National Risk Assessment/NRA) dan
Sektoral (Sectoral Risk Assessment/SRA);
b. Pelaksanaan Financial Integrity Rating (FIR) PPATK;
c. Narasumber/piloting Bank untuk pelaporan APOLO,
GoAML, dan terlibat dalam berbagai project
regulator, antara lain: Public Private Partnership
(PPP), dan Penyediaan Database PEP.
Penguatan Program APU PPT
Dengan semakin kompleksnya produk dan jasa/layanan
perbankan, serta meningkatnya penggunaan teknologi
digital, hal ini berpotensi meningkatkan risiko perbankan
untuk digunakannya sebagai sarana pencucian uang
oleh para pelaku kejahatan. Sehubungan dengan hal
tersebut, Bank perlu memastikan bahwa implementasi
APU dan PPT telah berjalan dengan baik dan sesuai
dengan ketentuan, selain itu perlu dilakukan upaya-upaya
perbaikan dalam pelaksanaannya.
Beberapa inisiatif perbaikan yang dilakukan Bank BNI,
antara lain:
1. Meningkatkan awareness dan kompetensi pegawai
terkait implementasi APU PPT;
2. Memperbaiki kualitas data nasabah melalui program
peningkatan kualitas data nasabah, melalui email
blast, flyer, dan pemanfaatan media digital, seperti:
Instagram, video digital disetiap Banking Hall;
3. Mengembangkan BNI AML system dan aplikasi lainnya
untuk mendukung optimalisasi implementasi APU PPT;
4. Meningkatkan kualitas data nasabah dan analisis
pelaporan kepada regulator sesuai dengan ketentuan;
5. Menindaklanjuti seluruh hasil audit baik dari internal
maupun eksternal terkait dengan implementasi APU
PPT sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan;
6. Melakukan koordinasi secara aktif dengan Regulator
dan Aparat Penegak Hukum dalam pemenuhan
permintaan data dan pemberian keterangan dalam
upaya Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme;
7. Melakukan updating atas kebijakan dan prosedur
serta penyesuaian ketentuan internal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
879
Perlindungan Hak Kreditur
BNI menerapkan sistem keterbukaan informasi secara jujur dan transparan serta persamaan perlakuan (equal treatment)
kepada seluruh kreditur tanpa adanya diskriminasi guna melindungi hak-hak kreditur. Hal ini sejalan dengan salah
satu prinsip Tata Kelola yang diterbitkan oleh ASEAN Corporate Governance Scorecard.
Melalui keterbukaan informasi, seluruh kreditur maupun mitra usaha dapat memperoleh informasi yang relevan sesuai
kebutuhannya sehingga masing-masing pihak dapat membuat keputusan yang objektif atas dasar pertimbangan
yang adil, wajar dan akurat.
BNI senantiasa memastikan terpenuhinya hak-hak dan menjaga kepercayaan kreditur terhadap Bank. Bank menjamin
hak-hak kreditur dilaksanakan dengan baik, yang dituangkan dalam perjanjian yang disepakati oleh kedua belah
pihak. Sebagai bagian dari pelaksanaan dari hak-hak kreditur, Bank menjalankan kewajibannya sebagaimana yang
diperjanjikan dengan tepat waktu dan berupaya untuk menghindari keterlambatan maupun kelalaian yang berpotensi
menimbulkan kerugian kedua belah pihak.
Program Anti Korupsi
BNI memiliki program anti korupsi yang tertuang dalam berbagai pedoman antara lain meliputi Kode Etik, Pedoman
Pengendalian Gratifikasi, Pedoman Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), dan Whistleblowing System. Berbagai
pedoman tersebut telah diterapkan dengan baik dan dievaluasi efektivitasnya setiap tahun. Setiap tahun Direksi,
Dewan Komisaris dan seluruh Pegawai BNI menandatangani Pakta Integritas yang salah satu isinya berupa komitmen
untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari korupsi. Atas pelanggaran terhadap program anti korupsi di
BNI dikenakan sanksi administratif.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
880
Kode Etik Perusahaan
BNI memiliki Kode Etik (Code of Conduct) sebagai
salah satu bentuk komitmen dalam menjalankan fungsi
kepatuhan dan menjadi pedoman perilaku bagi seluruh
pegawai Bank. Kode Etik Bank menggunakan prinsipprinsip
dasar yang mengacu kepada visi, misi, dan nilainilai
utama Bank serta regulasi internal dan eksternal
yang berlaku prinsip-prinsip dasar yang mengacu kepada
visi, misi, dan nilai-nilai utama Bank serta regulasi internal
dan eksternal yang berlaku. Kode Etik juga menjadi
prinsip dan dasar yang memandu hubungan di antara
BNI Hi-Movers dengan para pemangku kepentingan
dalam berbisnis. Kode Etik berisikan sistem nilai, etika
bisnis, etika kerja, komitmen, serta penegakan terhadap
peraturan-peraturan perusahaan dalam menjalankan
bisnis dan aktivitas lainnya, serta interaksi dengan para
pemangku kepentingan.
BNI senantiasa berupaya menjalankan usaha sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG. Kode Etik BNI diberlakukan
sejak tanggal 1 Desember 2010 yang merupakan hasil
revitalisasi dari Code of Conduct sebelumnya (tahun
2001). Kode Etik BNI wajib dipatuhi dan dilaksanakan
oleh segenap BNI Hi-Movers (Dewan Komisaris, Direksi,
Pegawai BNI) yang ditandai dengan pembubuhan
tanda tangan oleh segenap BNI Hi-Movers pada surat
Pernyataan Sikap BNI Hi-Movers sebagai wujud nyata
komitmen dalam melaksanakan Kode Etik BNI.
Pokok-Pokok Kode Etik
Pokok-pokok Kode Etik BNI terdiri dari 14 butir yang pada
prinsipnya mewajibkan segenap BNI Hi-Movers untuk:
1. Bertindak profesional, dengan mengedepankan nilainilai
budaya kerja Prinsip 46;
2. Menjadi panutan dan saling mengingatkan kepada
bawahan, atasan, rekan kerja dan mitra kerja untuk
melaksanakan Kode Etik BNI;
3. Menjaga hubungan baik antar sesama BNI Hi-Movers;
4. Menjaga kerahasiaan bank dan kerahasiaan jabatan;
5. Menjaga keamanan kerja;
6. Melindungi kesehatan, sumber daya alam dan
lingkungan hidup;
7. Melakukan pencatatan, pelaporan dan
pengadministrasian pekerjaan dengan baik, jujur dan
akurat;
8. Mencegah terjadinya benturan kepentingan yang
dapat merugikan kepentingan BNI;
9. Tidak memberi atau menerima hadiah dalam bentuk
apapun, secara langsung maupun tidak langsung
dari pihak manapun, yang terkait dengan tugas dan
tanggung jawab kami;
10. Bertindak sebagai Narasumber, sepanjang untuk
kepentingan BNI;
11. Tidak menjadi anggota dan donatur Partai Politik;
12. Tidak mengungkapkan informasi yang tidak benar
mengenai BNI;
13. Tidak menggunakan aset BNI untuk kepentingan
pribadi;
14. Tidak menyalahgunakan Corporate Identity BNI, untuk
kepentingan pribadi.
Kepatuhan Terhadap Kode Etik
Kode Etik adalah salah satu bentuk komitmen BNI
untuk patuh pada ketentuan hukum dan standar etika
tertinggi di mana saja BNI melakukan kegiatan bisnis/
operasionalnya. Pengelolaan Perseroan selain harus
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku
juga harus menjunjung tinggi norma dan nilai etika.
Code of Conduct berlaku bagi seluruh insan Perseroan,
yaitu Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh Karyawan.
Seluruh insan Perseroan mempunyai kesadaran untuk
menjalankan etika yang baik akan meningkatkan dan
memperkuat reputasi Bank.
Penyebarluasan Kode Etik
Dalam rangka sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Kode
Etik BNI tersebut, telah diterbitkan buku saku Kode Etik
BNI dan telah didistribusikan kepada segenap BNI Hi-
Movers. Selain itu secara berkesinambungan dilakukan
sosialisasi Kode Etik melalui seminar internal/sosialisasi
BNI, sharing session melalui webinar series, internal media
BNI (DigiHC, BNI Smarter, BNI CorpuTV, BNI Menyapa,
Majalah Sinergi dan website BNI Forum) yang dapat
diakses oleh seluruh pegawai BNI, pelatihan GCG dan
Kode Etik bagi pegawai BNI baik pegawai baru maupun
lama serta coaching yang dilakukan oleh atasan pegawai.
Pelanggaran terhadap Kode Etik BNI akan dikenakan
sanksi yang tegas sesuai dengan peraturan dan kebijakan
perusahaan yang berlaku di BNI.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
881
Upaya Penerapan dan Penegakan Kode Etik
Penerapan dan penegakan Kode Etik sebagai bagian dari pelaksanaan implementasi GCG senantiasa dilakukan
melalui program awareness dan internalisasi. BNI berkomitmen untuk mengembangkan dan menerapkan prinsip
GCG dalam setiap kegiatan Perseroan di semua tingkatan atau struktur organisasi mulai dari level dasar sampai
kepada top management. Untuk itu keberadaan Kode Etik menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi
dan pekerja sebagai bagian dari usaha pencapaian Visi dan Misi Perseroan. Penegakan terhadap Kode Etik dilakukan
dengan upaya pemantauan secara berkala terhadap kepatuhan Kode Etik dan menyediakan fasilitas bagi pengaduan
terhadap pelanggaran Kode Etik yang diatur tersendiri dalam mekanisme pelaporan pelanggaran (Whistleblowing
System). Setiap BNI Hi-Movers dapat melaporkan penyimpangan atas Kode Etik tersebut dan identitas pelapor akan
dilindungi. Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti-bukti akurat sehingga pelanggaran dapat
diproses lebih lanjut. Setiap pelanggaran atas Kode Etik akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan pengenaan sanksi tersebut tidak bersifat diskriminatif.
Jenis dan Bentuk Sanksi Pelanggaran Kode Etik
BNI Hi-Movers dalam tingkatan apapun apabila jelas terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik BNI
maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam kebijakan dan ketentuan yang berlaku.
Sanksi tersebut adalah sebagai berikut:
Sanksi Pokok
Jenis dan Bentuk Pelanggaran
Surat Pembinaan (SP) • Kelalaian terhadap tata tertib di lingkungan kerja
• Pelanggaran sistem prosedur/kewajiban karena kelalaian yang tidak menimbulkan kerugian
Surat Teguran (STE) • Pelanggaran tata tertib dan ketertiban lingkungan kerja
• Pelanggaran sistem prosedur/kewajiban karena kelalaian yang menimbulkan kerugian yang
tidak material
Surat Teguran Keras (STK) • Pelanggaran sistem prosedur/kewajiban karena kelalaian yang menimbulkan kerugian
material
• Pelanggaran yang tidak memenuhi unsur fraud/kecurangan/fiktif/rekayasa dan/atau
gratifikasi
Demosi • Pelanggaran sistem prosedur/kewajiban yang mengandung unsur kesengajaan dan
menimbulkan kerugian yang tidak material
• Pelanggaran berat yang tidak memenuhi unsur fraud/kecurangan/fiktif/rekayasa dan/atau
gratifikasi
Pemutusan Hubungan Kerja • Pelanggaran sistem prosedur/kewajiban yang mengandung unsur kesengajaan dan
menimbulkan kerugian material
• Pelanggaran yang memenuhi unsur fraud/kecurangan/fiktif/rekayasa dan/atau gratifikasi
Jumlah dan Tren Pelanggaran Kode Etik 2021
Selama tahun 2021, telah terjadi 76 (tujuh puluh enam) pelanggaran kode etik dengan rincian sebagai berikut:
Sanksi Pokok 2021 2020
Surat Pembinaan (SP) 6 2
Surat Teguran (STE) 3 4
Surat Teguran Keras (STK) 3 14
Demosi 4 2
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 60 38
Total 76 60
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
882
Budaya Perusahaan
Budaya BNI diidentikkan dengan “AKHLAK” yang merupakan tuntutan Perilaku BNI Hi-Movers, terdiri dari:
Budaya Kerja BNI yang disebut dengan “AKHLAK” merupakan tuntunan
perilaku BNI Hi-Movers
Nilai Utama
Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
Panduan Perilaku
1. Memenuhi janji dan komitmen;
2. Bertanggung jawab atas tugas, keputusan, dan tindakan yang diambil;
3. Berpegang teguh kepada nilai moral dan etika;
4. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
5. Membantu orang lain belajar;
6. Menyelesaikan tugas dengan kualitas terbaik;
7. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
8. Suka menolong orang lain;
9. Membangun lingkungan kerja yang kondusif;
10. Menjaga nama baik sesama karyawan, pimpinan, BUMN, dan Negara;
11. Rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar;
12. Patuh kepada pimpinan sepanjang tidak bertentangan dengan hukum dan etika;
13. Cepat menyesuaikan diri untuk menjadi yang lebih baik;
14. Terus menerus melakukan perbaikan;
15. Bertindak proaktif;
16. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
17. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
18. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
883
Kebijakan Anti Gratifikasi & Anti Suap
Dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) dan Kode Etik (Code of
Conduct) di BNI diantaranya adalah dengan penerapan
Pengendalian Gratifikasi dan Sistem Manajemen Anti
Penyuapan (SMAP). Sebagai tahap awal dalam penerapan
program Pengendalian Gratifikasi, telah dilakukan
penandatanganan “Komitmen Pengendalian Gratifikasi”
oleh Direktur Utama yang disaksikan oleh Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (Ketua KPK) pada tanggal
17 Oktober 2016, dan dihadiri oleh Dewan Komisaris,
Dewan Direksi, Senior Leaders, serta Nasabah, Debitur,
dan Notaris.
Selanjutnya dibentuk Unit Pengendalian Gratifikasi
(UPG) yang ditempatkan di Divisi Kepatuhan. Pedoman
Perusahaan Pengendalian Gratifikasi telah disusun dan
dapat diakses oleh segenap BNI Hi-Movers melalui BNI
ePP. Pedoman Perusahaan (PP) Pengendalian Gratifikasi
tersebut menambah pedoman BNI terkait dengan
ketentuan gratifikasi yang sebelumnya diatur dalam
Kode Etik BNI.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan pengendalian
gratifikasi dan suap di BNI pada tanggal 11 Agustus
2020, BNI telah memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016
tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP/
Anti Bribery) pada ruang lingkup Pengadaan Barang
dan/atau Jasa di Divisi PFA serta saat ini sedang dalam
proses perluasan ruang lingkup sertifikasi. Perolehan
sertifikasi ini menunjukkan telah terkelolanya dengan baik
sistem pengendalian gratifikasi, suap dan whistleblowing
system di BNI sesuai dengan standar dan praktik di dunia
Internasional yang telah ditetapkan oleh ISO.
Pengelolaan Pengendalian
Gratifikasi & Anti Suap
Sejak penandatanganan komitmen Anti Gratifikasi, BNI
telah menerapkan pengendalian Gratifikasi di dalam
aktivitas operasionalnya. Laporan Penerimaan/Penolakan
Gratifikasi yang dilaporkan ke Unit Pengendalian
Gratifikasi (UPG) BNI, telah diteruskan ke KPK melalui
aplikasi Gratifikasi Online (GOL). Divisi Kepatuhan juga
telah memberikan konsultasi secara lisan dan tertulis atas
pertanyaan Divisi/Satuan/Unit terkait dengan Gratifikasi.
Setiap awal tahun seluruh BNI Hi-Movers melakukan
penandatanganan Pakta Integritas Pegawai yang salah
satu poinnya adalah komitmen untuk : “Tidak memberikan,
menjanjikan dan/atau menerima imbalan dalam bentuk
apapun kepada atau dari nasabah dana maupun debitur,
vendor, rekanan, mitra kerja dan/atau pihak lainnya baik
eksternal maupun internal.”
Selanjutnya BNI Hi-Movers melaksanakan Deklarasi
Anti Gratifikasi & Suap, sebagai salah satu reminder ke
segenap pegawai untuk melaporkan setiap gratifikasi dan/
atau suap yang diterimanya kepada Unit Pengendalian
Gratifikasi (UPG) BNI serta sanksi yang akan dikenakan
kepada pegawai atas pelanggaran ketentuan gratifikasi
dan anti suap di BNI.
Sebagai upaya digitalisasi pelaporan gratifikasi secara
paperless, sejak Desember 2018, BNI Hi-Movers dapat
melaporkan gratifikasi melalui portal Compliance
Information Management System (CIMS) dengan alamat
www.cims.bni.co.id. yang terintegrasi dengan aplikasi
Gratifikasi Online (GOL) KPK. Petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis terkait dengan pelaporan tersebut dapat
di akses melalui BNI ePP maupun BNI Forum.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
884
Sosialisasi Kebijakan Anti Gratifikasi & Anti Suap
Sosialisasi dan edukasi terkait Gratifikasi & Anti Suap telah dilakukan melalui webinar, website bni.co.id, media cetak,
serta media internal BNI antara lain BNI Forum, BNI Digi-HC, e-mail BNI Menyapa, Instagram Quickpose dan Instagram
BNI46. Adapun aktivitas yang telah dilakukan UPG BNI selama periode 2021 adalah sebagai berikut:
1. Pemberian penghargaan “Pegawai Berintegritas” yang ditandatangani oleh Direktur Human Capital & Kepatuhan
(DIR. HN) kepada Pelapor Gratifikasi;
2. Penayangan video AKHLAK series dengan tema “BNI Hi-Movers Tolak Gratifikasi dan Suap” pada website BNI
Corpu dan diikuti dengan uji pemahaman pegawai;
3. Himbauan kepada Segenap Direksi, Divisi/Satuan serta Kantor Wilayah untuk tidak memberi/menerima gratifikasi
terkait dengan hari raya keagamaan (Imlek, Idul Fitri & Natal) serta Tahun Baru yang juga ditayangkan melalui
Aplikasi BNI Forum yang dapat diakses oleh segenap pegawai;
4. Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi dan SMAP dalam acara Sharing Session Topik Integritas C-1 yang dihadiri oleh
seluruh Pemimpin Divisi/Satuan;
5. Sosialisasi ke segenap Head of Region (HoR) seluruh Indonesia terkait Pengendalian Gratifikasi & Sistem Manajemen
Anti Penyuapan dalam acara Pelatihan Pengendalian Risiko Operasional untuk Pemimpin Wilayah;
6. Pengisian Deklarasi Gratifikasi dan Anti pada Aplikasi Digi-HC BNI sebagai reminder kepada seluruh pegawai
terkait dengan kewajiban pelaporan dan ketentuan pengendalian gratifikasi di BNI;
7. Pelaporan Penerimaan dan Penolakan Gratifikasi Triwulan I 2021 s.d. Triwulan IV 2021 melalui memo ke segenap
Divisi/Satuan/Wilayah serta ditayangkan dalam BNI Forum;
8. Himbauan terkait dengan Penerimaan & Pemberian Gratifikasi pada hari raya keagamaan (Imlek, Idul Fitri & Natal)
kepada stakeholder BNI melalui poster, website bni.co.id dan media massa nasional;
9. Webinar wajib bagi segenap BNI Hi Movers mengenai Good Corporate Governance – Sistem Manajemen Anti
Penyuapan (SMAP) yang disampaikan oleh Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) & Konsultan;
10. Webinar wajib bagi segenap mitra bisnis/Rekanan BNI mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
termasuk di dalamnya materi Pengendalian Gratifikasi melalui Live Youtube BNICorpu, diikuti dan disaksikan oleh
segenap mitra bisnis/rekanan dan BNI Hi-Movers;
11. Pemasangan video & digital banner di Kantor BNI dan website BNI terkait Sistem Manajemen Anti Penyuapan
(SMAP) dan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) sebagai sarana sosialisasi kepada pihak internal
dan eksternal;
12. Webinar dengan tema “Sosialisasi Pencegahan Korupsi di Sektor Perbankan”, disampaikan oleh Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diikuti oleh segenap Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Senior Leaders dan
segenap BNI Hi-Movers;
13. Penyampaian materi dan soal-soal Pengendalian Gratifikasi dan Anti Suap sebagai Daily Exercise Employee Program
(DEEP46) yang diakses oleh segenap BNI Hi-Movers melalui Aplikasi BNI SMARTER & Digi-HC;
14. Penyampaian materi Program Anti Korupsi dalam acara Temu Aksi Penyuluh Anti Korupsi dan Ahli Pembangun
Integritas (TAPAKSIAPI) Tahun 2021 dengan tema “Satukan Aksi Padukan Kolaborasi Untuk Indonesia” yang
diselenggarakan oleh KPK pada tanggal 16 Desember 2021;
15. Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi dan Anti Suap ke segenap Vendor PFA dalam acara Vendor Gathering pada
tanggal 17 Desember 2021;
16. Penayangan Video Himbauan Direktur Utama terkait Gratifikasi dalam Peringatan Hari Raya Natal & Tahun Baru
pada BNI Menyapa, Instagram Quickpose, media komunikasi digital BNI dan majalah E-Sinergi.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
885
Monitoring & Evaluasi Implementasi Pengendalian Gratifikasi
oleh KPK
Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) BNI melakukan pelaporan atas Implementasi Program Pengendalian Gratifikasi
kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara Triwulanan, selanjutnya KPK melakukan penilaian pengendalian
gratifikasi berdasarkan 12 kriteria yang telah ditetapkan.
UPG BNI menjadi satu-satunya Bank BUMN yang mendapatkan nilai sempurna atas penilaian tersebut.
MONITORING DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI TAHUN 2021
Klasifikasi: BUMN/Anak Perusahaan BUMN/BUMD
(1)
Nama Instansi: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(1)
Komponen Nilai 2021
1. GOL UPG 100
2. Elearning 100
3. Sosialisasi 100
4. Bimtek 100
5. Mitigasi Risiko 100
6. Stakeholder 100
7. Pelaporan 100
8. Penanganan Pelaporan 100
9. Titik Rawan 100
10. Diseminasi 100
11. SK UPG 100
12. Aturan 100
Terima kasih kepada UPG yang telah melaksanakan implementasi Program Pengendalian Gratifikasi.
Semoga semangat anti gratifikasi dan upaya pencegahan korupsi tetap ada dalam diri kita.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
886
Laporan Gratifikasi Tahun 2021
Laporan penerimaan/penolakan gratifikasi disampaikan oleh pelapor (dhi. Pegawai BNI) kepada Divisi Kepatuhan,
yang selanjutnya laporan tersebut diteruskan kepada KPK melalui aplikasi Gratifikasi Online (GOL). Laporan
penerimaan/penolakan gratifikasi yang disampaikan oleh Pelapor telah diteruskan kepada KPK dengan rata-rata
pelaporan paling lambat 3,5 hari kerja dari tenggat waktu 30 hari kerja.
Berikut merupakan tren pelaporan gratifikasi BNI dalam 2 (dua) tahun terakhir:
Trend Pelaporan Gratifikasi BNI Tahun 2020–2021
Frekuensi Pelaporan Gratifikasi
365
218
2020 2021
Nominal Pelaporan Gratifikasi
407.333.400
308.323.750
2020 2021
Pada tahun 2021 pelaporan gratifikasi ke UPG mengalami penurunan sebesar 40,3% dari 365 pelaporan pada tahun
2020 menjadi 218 pelaporan pada tahun 2021, sedangkan nominal pelaporan meningkat sebesar 32,1% yaitu dari
Rp308.323.750 pada tahun 2020 menjadi Rp407.333.400 pada tahun 2021.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
887
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penerapan GCG, manajemen Perseroan berkomitmen menjalankan perusahaan
secara profesional dengan berlandaskan pada perilaku perusahaan yang sesuai dengan kode etik dan budaya kerja,
guna mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Oleh karena itu, Perseroan telah membangun Whistleblowing
System (WBS).
Keberadaan dan Tujuan Whistleblowing System
Implementasi Whistleblowing System (WBS) dengan nama “WBS to CEO” merupakan salah satu mekanisme deteksi
dini atas terjadinya suatu tindak pelanggaran di BNI yang dapat menimbulkan kerugian finansial termasuk hal-hal
yang dapat merusak image BNI. Pengelolaan WBS dilakukan bekerja sama dengan pihak eksternal yaitu Deloitte.
Dengan demikian, WBS merupakan komitmen untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih dan berintegritas
dalam bentuk partisipasi aktif BNI Hi-Movers untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan BNI.
Pengelolaan Whistleblowing System
Penanggung Jawab WBS di BNI adalah Direktur Utama yang dibantu oleh Wakil Direktur Utama dalam pelaksanaan
tugasnya sebagai penanggung jawab WBS, Direktur Utama menunjuk Pemimpin Satuan Anti Fraud sebagai Pengelola
WBS. Pengelola WBS adalah penanggung jawab pelaksanaan WBS di BNI yang bertanggung jawab kepada Direktur
Utama melalui Wakil Direktur Utama. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Pengelola WBS dibantu oleh Petugas
WBS BNI yang mempunyai kompetensi dan integritas untuk menjalankan aktivitas harian WBS. Penunjukan/
pengangkatan Petugas WBS BNI tersebut dilakukan oleh Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama atas usul
dari Pengelola WBS.
Tugas dan Wewenang Pengelola WBS sebagai berikut:
Tugas Pengelola WBS
1. Mengelola pelaksanaan WBS;
2. Mengkoordinasikan penanganan tindak lanjut atas laporan yang masuk melalui WBS;
3. Mengkoordinasikan pemberian perlindungan terhadap Pelapor dengan unit terkait baik di Kantor Pusat maupun
di luar Kantor Pusat;
4. Melakukan pemantauan terhadap penanganan penyelesaian laporan yang masuk melalui WBS;
5. Melakukan evaluasi dan tindakan perbaikan terhadap efektivitas WBS BNI.
Wewenang Pengelola WBS
1. Memberikan usulan kepada Penanggung Jawab WBS terkait dengan tindak lanjut penanganan Laporan;
2. Menetapkan tindak lanjut atas laporan khususnya laporan yang putusan tindak lanjutnya berada pada kewenangan
Pengelola WBS;
3. Memberikan usulan kepada kepada Penanggung Jawab WBS terkait dengan adanya permintaan perlindungan
dari Pelapor;
4. Melakukan tindakan lain yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan WBS.
Penyampaian Laporan Pelanggaran
Pelaporan pelanggaran melalui WBS dapat dilakukan dengan sarana:
Telepon : 021-57853377
E-mail : bni-transparan@tipoffs.com.sg
Surat : BNI Transparan PO BOX 2646/JKP 10026
Website : http://bni-transparan.tipoffs.com.sg
SMS/Whatsapp : 081-1970-1946
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
888
Penanganan Pengaduan
Adapun penanganan pengaduan pelaporan melalui WBS, yaitu:
• Tim WBS konsultan akan mengirimkan e-mail kepada Pengelola WBS BNI dan/atau Petugas WBS BNI
yang telah ditunjuk mengenai adanya laporan penyingkapan baru yang masuk ke dalam e-room.
• Jangka waktu untuk memberikan tanggapan mengenai tindak lanjut laporan penyingkapan adalah sebagai
berikut:
a. Tanggapan pertama: paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah laporan penyingkapan masuk ke
e-room;
b. Tanggapan berikutnya: setiap akhir bulan berikutnya setelah tanggapan pertama.
• Guna menjaga independensi, apabila terdapat laporan tindak pelanggaran yang menyebutkan nama atau
melibatkan salah seorang anggota e-room maka anggota e-room tersebut tidak dapat mengakses e-room.
Perlindungan bagi Whistleblower
Perlindungan utama terhadap Pelapor adalah perlindungan terhadap kerahasiaan identitas dan laporan yang
disampaikan oleh Pelapor. Bentuk perlindungan terhadap Pelapor disesuaikan dengan bentuk ancaman/
tindakan yang diterima. Pemberian perlindungan dilakukan dengan tetap memperhatikan asas kerahasiaan
dan ketentuan terkait yang berlaku di BNI.
Jenis Pelanggaran yang Dapat Dilaporkan
Laporan yang disampaikan melalui WBS adalah laporan tindak pelanggaran sebagai berikut:
Kecurangan
Kecurangan, yaitu perbuatan tidak jujur atau tipu muslihat meliputi antara lain penipuan, pemerasan, pemalsuan,
penyembunyian atau penghancuran dokumen/laporan atau menggunakan dokumen palsu, yang dilakukan
oleh seseorang/sekelompok orang yang menimbulkan potensi kerugian ataupun kerugian nyata terhadap
perusahaan.
Pelanggaran peraturan/hukum
Melakukan tindakan/perbuatan pelanggaran yang diancam sanksi menurut ketentuan hukum yang berlaku
baik internal maupun eksternal.
Benturan kepentingan
Situasi di mana anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota komite, pegawai tetap/non tetap/
outsourcing (BNI Hi-Movers) karena kedudukan, jabatan atau wewenang yang dimilikinya di BNI mempunyai
kepentingan pribadi yang dapat mempengaruhi tugas yang diamanatkan oleh BNI secara objektif, sehingga
menimbulkan adanya pertentangan antara kepentingan pribadi dan/atau kelompok dan/atau keluarga
dengan kepentingan ekonomis BNI.
Penyuapan/gratifikasi
Menerima sesuatu dalam bentuk apapun dan berapapun jumlah/nilainya dari pihak lain terkait dengan jabatan/
wewenang/tanggung jawabnya di BNI.
Kelakuan tidak etis
Perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh BNI Hi-Movers yang tidak dapat dibenarkan secara etika yang berlaku
seperti pelanggaran kepada Code of Conduct BNI.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
889
Sosialisasi Whistleblowing System
Pelaksanaan sosialisasi WBS dilakukan secara berkesinambungan antara lain kepada pegawai Cabang/Wilayah/
Divisi, pegawai baru, SP (Serikat Pekerja) baik secara online maupun offline. Selain itu sosialisasi WBS juga
dilakukan melalui video, poster dan media internal BNI lainnya (e-sinergi, buletin, Instagram) dalam rangka
meningkatkan pemahaman dan kepedulian pegawai untuk melaporkan tindak pelanggaran melalui WBS
sehingga dapat mewujudkan lingkungan kerja yang bersih dan berintegritas.
Jumlah Pengaduan
Sampai dengan 31 Desember 2021, laporan dugaan tindak pelanggaran yang diterima melalui WBS
sebanyak 54 (lima puluh empat) laporan dengan pengaduan terbanyak melalui saluran e-mail. Laporan
tindak pelanggaran tersebut ditindaklanjuti dengan proses penelitian yang dilakukan oleh Kontrol Internal
(KI) dan/atau oleh Satuan Audit Internal (SAI).
Sanksi/Tindak Lanjut atas Pengaduan di Tahun 2021
Jenis Pelanggaran
Status Laporan
5%
17%
11%
52%
15%
Benturan Kepentingan
Kecurangan
Kelakuan Tidak Etis
Pelanggaran Peraturan
Penyuapan/Gratifikasi
37%
63%
Dalam Proses
Selesai
Laporan berupa pengaduan melalui WBS selalu ditindaklanjuti oleh manajemen BNI. Laporan yang terbukti
kebenarannya berdasarkan hasil pemeriksaan ditindaklanjuti dengan pemberian sanksi administratif
berupa pemberian Surat Peringatan sampai dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun tindakan
manajemen lainnya diantaranya mutasi dan konseling.
Pengaduan yang masuk selama tahun 2021 sebanyak 63% telah selesai dilakukan pemeriksaan oleh Kontrol
Internal atau Satuan Audit Internal, atas pelaporan yang sudah selesai diperiksa dan terbukti terdapat
pelanggaran maka BNI telah memberikan sanksi tegas sesuai bobot kesalahan, diantaranya berupa PHK
kepada 8 orang pegawai yang terbukti fraud.
Laporan WBS yang masih dalam proses pemeriksaan selalu disampaikan perkembangannya kepada
pelapor melalui sistem WBS.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
890
Penyimpangan Internal
Penyimpangan Internal (Internal Fraud) adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai
tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang
mempengaruhi kondisi keuangan Bank.
Informasi jumlah penyimpangan internal tahun 2021 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Jumlah Kasus yang Dilakukan Oleh
Internal Fraud dalam 1
Tahun
Anggota Direksi
dan Anggota Dewan
Komisaris
Pegawai Tetap
Pegawai tidak Tetap
dan Tenaga Kerja Alih
Daya
2021 2020 2021 2020 2021 2020
Total Fraud 0 0 9 Fraud 6 Fraud 3 Fraud 2 Fraud
Telah Diselesaikan 0 0 9 Fraud 6 Fraud 3 Fraud 2 Fraud
Dalam Proses Penyelesaian di
Internal Bank
0 0 0 0 0 0
Belum Diupayakan
Penyelesaiannya
Telah Ditindaklanjuti Melalui
Proses Hukum
0 0 0 0 0 0
0 0 4 Fraud 3 Fraud 1 Fraud 1 Fraud
Keterangan:
Kasus penyimpangan/fraud dengan kerugian di atas Rp100 juta.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
891
Penyediaan Dana untuk
Pihak-Pihak Terkait dan Nasabah Besar
BNI telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), pemberian kredit
kepada Pihak Terkait dengan Bank serta memiliki kebijakan yang mengatur limit kredit per sektor industri, berikut
pemantauan dan penyelesaiannya. Secara berkala BNI melakukan Rapat Komite Prosedur Perkreditan dan Komite
Kebijakan Perkreditan maupun Rapat Direksi untuk membahas hal-hal yang terkait dengan kebijakan, prosedur dan
pelaksanaan operasional bidang perkreditan.
Untuk memastikan penyediaan dana kepada pihak terkait dan dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsip kehatihatian,
BNI telah memiliki sistem internal control yang memadai sebagai berikut:
1. Telah ada kebijakan dan prosedur dalam proses pemberian kredit;
2. Telah ada review ex-ante pada proses pemberian kredit baru maupun tambahan dengan nominal >Rp5 miliar
berupa Credit Compliance Review (C2R) atas usulan Perangkat Aplikasi Kredit (PAK) yang dilakukan oleh Satuan
Kerja Kepatuhan dan pada proses pengadaan barang dan jasa dengan nominal ≥ Rp1 miliar berupa Procurement
Compliance Review (PCR);
3. Telah ada review ex-post yang dilakukan oleh Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal;
4. Penyediaan dana kepada pihak terkait harus dimintakan persetujuan kepada Dewan Komisaris;
5. Penyediaan dana besar dimintakan persetujuan kepada manajemen dan untuk jumlah tertentu harus dikonsultasikan
kepada Dewan Komisaris;
6. SAI melakukan pemeriksaan terhadap sentra kredit berdasarkan risk assessment untuk memastikan kecukupan
pengelolaan risk management dan internal control termasuk dalam proses pemberian kredit.
Dalam penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak terkait atau penyediaan dana besar:
1. Manajemen memberikan perhatian terhadap pemberian kredit dalam jumlah besar antara lain yang menyangkut
penyediaan dana kepada debitur melalui Internal Rating System (corporate, commercial, and small business), Loan
Portofolio Management, Loan Exposure Limit (per segmen, per sektor ekonomi dan per regional), BMPK (untuk
internal BNI melalui Internal House Limit), dan Country Exposure Limit;
2. Jumlah modal dan rasio CAR selalu dilaporkan kepada Manajemen dan segenap unit untuk dipedomani dalam
melaksanakan kegiatan bisnis Bank terutama yang menyangkut penyediaan dana.
Penyampaian laporan ke BI telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jumlah penyediaan dana kepada
pihak terkait dapat dilihat ada pada tabel di bawah ini:
Penyediaan Dana
Debitur
Jumlah
Nominal
(Rp-juta)
Kepada Pihak Terkait 364 5.151
Kepada Debitur Individu Group 20 176.552
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
892
Pemberian Kredit
Kepada Pihak Terkait
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik
Indonesia No. 32/POJK.03/2018 tanggal 27 Desember
2018 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit dan
Penyediaan Dana Besar Bagi Bank Umum sebagaimana
telah diubah dengan POJK No. 38/POJK.03/2019
tanggal 19 Desember 2019, Pasal 5 menyebutkan antara
lain bahwa seluruh portfolio Penyediaan Dana kepada
Pihak Terkait dengan Bank ditetapkan paling tinggi 10%
(sepuluh persen) dari Modal Bank. Pengertian Penyediaan
Dana adalah penanaman dana Bank dalam bentuk antara
lain kredit, surat berharga, penempatan, tagihan atas
surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(reverse repo) dan lain-lain.
Kebijakan mengenai Pemberian Kredit Kepada Pihak
Terkait di BNI tertuang dalam Pedoman Perusahaan No.
IN/551/PGV/002 tanggal 22 Juli 2021, yang mengatur
bahwa Bank dilarang memberikan Penyediaan Dana
(untuk selanjutnya disebut sebagai “Pemberian Kredit”)
kepada Pihak Terkait tanpa persetujuan Dewan Komisaris.
Pihak Terkait sebagaimana diatur dalam POJK No. 32/
POJK.03/2018 tanggal 27 Desember 2018 sebagaimana
telah diubah dengan POJK No. 38/POJK.03/2019 tanggal
19 Desember 2019, meliputi:
a. Perorangan atau perusahaan yang merupakan
pengendali Bank;
b. Badan hukum dalam hal Bank bertindak sebagai
pengendali;
c. Perusahaan dalam hal perorangan atau perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a bertindak
sebagai pengendali;
d. Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris, dan
Pejabat Eksekutif Bank; Yang dimaksud Pejabat
Eksekutif adalah pejabat yang bertanggung
jawab langsung kepada Direksi atau mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/
atau operasional Bank, yaitu kepala divisi, kepala
kantor wilayah, kepala kantor cabang,kepala kantor
fungsional yang kedudukannya paling kurang setara
dengan kepala kantor cabang, kepala satuan kerja
manajemen risiko, kepala satuan kerja kepatuhan, dan
kepala satuan kerja audit intern dan/atau pejabat lain
yang setara;
e. Pihak yang mempunyai hubungan keluarga secara
horizontal maupun vertikal:
1. Dari perseorangan yang merupakan pengendali
Bank sebagaimana dimaksud pada huruf a.; dan
2. Dari anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris pada Bank sebagaimana dimaksud dalam
huruf d. Hubungan keluarga secara horizontal atau
vertikal yaitu:
• Orang tua kandung/tiri/angkat;
• Saudara kandung/tiri/angkat;
• Anak kandung/tiri/angkat;
• Kakek atau nenek kandung/tiri/angkat;
• Cucu kandung/tiri/angkat;
• Saudara kandung/tiri/angkat dari orang tua;
• Suami atau istri;
• Mertua;
• Suami atau istri dari anak kandung/tiri/angkat.
f. Anggota Direksi dan/atau anggota dewan Komisaris,
pada perusahaan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, b dan/atau c;
g. Perusahaan yang anggota direksi dan/atau anggota
dewan komisaris merupakan anggota Dewan Komisaris
pada Bank;
h. Perusahaan/badan yang 50% (lima puluh persen)
atau lebih anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris dan merupakan direksi dan/atau Komisaris
pada perusahaan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, b dan/atau c;
i. Perusahaan/badan di mana:
1. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,dan/
atau Pejabat Eksekutif Bank sebagaimana dimaksud
pada huruf d. bertindak sebagai pengendali; dan
2. Anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
dari pihak sebagaimana dimaksud pada huruf a, b
dan/atau c, bertindak sebagai pengendali;
j. Kontrak investasi kolektif di mana Bank dan atau pihakpihak
sebagaimana dimaksud pada huruf a. sampai
dengan huruf i. memiliki 10% (sepuluh persen) atau
lebih saham pada Manager Investasi kontrak investasi
kolektif tersebut;
k. Perusahaan yang memiliki hubungan keuangan dengan
Bank dan/atau pihak sebagaimana dimaksud dalam
huruf a. sampai dengan huruf i; Hubungan keuangan
dianalisis dari beberapa faktor yaitu:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
893
1. Terdapat bantuan keuangan dari Bank dan/atau Pihak Terkait atau bantuan keuangan kepada Bank dan/atau
Pihak Terkait lain dengan persyaratan yang menyebabkan pihak yang memberikan bantuan keuangan mempunyai
kemampuan untuk menentukan (controlling influence) kebijakan strategis perusahaan yang menerima bantuan
keuangan;
2. Terdapat keterkaitan rantai bisnis yang signifikan dalam operasional usaha Bank atau Pihak Terkait dengan
perusahaan lain sehingga terdapat ketergantungan antara satu pihak dengan pihak lain yang mengakibatkan:
• Salah satu pihak tidak mampu dengan mudah mengalihkan transaksi bisnis kepada pihak lain; dan
• Ketidakmampuan dengan mudah mengalihkan transaksi bisnis menyebabkan arus kas (cash flow) salah satu
pihak mengalami gangguan yang signifikan sehingga mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban; dan/atau
3. Terdapat pengalihan risiko kredit melalui penjaminan di mana pihak yang menjamin akan mengambil alih
sebagian atau keseluruhan risiko keuangan dari pihak yang dijamin.
l. Peminjam berupa perorangan atau perusahaan bukan bank yang memiliki hubungan keuangan melalui pemberian
jaminan kepada pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf k;
m. Peminjam memiliki hubungan keuangan melalui penjaminan yang diberikan oleh pihak sebagaimana dimaksud
dalam huruf a sampai dengan huruf k;
n. Bank lain yang memiliki hubungan keuangan melalui pemberian jaminan kepada pihak sebagaimana dimaksud
dalam huruf a sampai dengan huruf k dalam hal terdapat penjaminan kembali (counter guarantee) dari Bank dan/
atau pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf k kepada bank lain tersebut; dan
o. Perusahaan lain yang didalamnya terdapat kepentingan berupa kepemilikan saham sebesar 10% (sepuluh persen)
atau lebih secara sendiri atau bersama-sama, dari pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf e.
Pemberian Kredit kepada debitur yang bukan merupakan Pihak Terkait yang disalurkan dan/atau digunakan untuk
keuntungan Pihak Terkait digolongkan sebagai Pemberian Kredit kepada Pihak Terkait.
Penyediaan Dana untuk
Kegiatan Sosial dan Politik
BNI memiliki kebijakan untuk melarang BNI Hi-Movers menjadi anggota dan/atau donatur partai politik. Selama tahun
2021, tidak terdapat pemberian dana untuk kegiatan politik. Sedangkan dana yang telah dikeluarkan dalam aktivitas
sosial melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sepanjang tahun 2021 sebesar Rp93,23 miliar.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
894
Pengadaan Barang dan/atau Jasa
Prinsip Dasar dan Etika
Pengadaan Barang dan/atau
Jasa
Prinsip dasar Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Bank
sebagai berikut:
1. Efisien: Pengadaan Barang dan/atau Jasa harus
diusahakan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan
terbaik dalam waktu yang cepat dengan menggunakan
dana dan kemampuan seoptimal mungkin secara wajar
dan bukan hanya didasarkan pada harga terendah.
2. Efektif: Pengadaan Barang dan/atau Jasa harus
sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai
dengan sasaran yang ditetapkan.
3. Kompetitif: Pengadaan Barang dan/atau Jasa
harus terbuka bagi Penyedia Barang dan/atau Jasa
yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui
persaingan yang sehat di antara Penyedia Barang dan/
atau Jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria
tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
jelas dan transparan.
4. Transparan: semua ketentuan dan informasi mengenai
Pengadaan Barang dan/atau Jasa, termasuk syarat
teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil
evaluasi, penetapan calon Penyedia Barang dan/atau
Jasa, sifatnya terbuka bagi peserta Penyedia Barang
dan/atau Jasa yang memenuhi syarat.
5. Adil dan Wajar: memberikan perlakuan yang sama
bagi semua calon Penyedia Barang dan/atau Jasa
yang memenuhi syarat.
6. Terbuka: Pengadaan Barang dan/atau Jasa dapat
diikuti oleh semua calon penyedia barang dan jasa
yang memenuhi syarat.
7. Akuntabel: harus mencapai sasaran dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga menjauhkan dari
potensi penyalahgunaan dan penyimpangan.
Etika dalam menerapkan Pengadaan Barang dan/atau
Jasa di BNI adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa
tanggung jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran,
dan ketepatan tujuan Pengadaan Barang dan/atau
Jasa;
2. Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga
kerahasiaan informasi yang menurut sifatnya harus
dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan
Pengadaan Barang dan/atau Jasa;
3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun
tidak langsung yang berakibat persaingan usaha tidak
sehat;
4. Menerima dan bertanggung jawab atas segala
keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan
tertulis pihak yang terkait;
5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan
kepentingan pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang berakibat persaingan
usaha tidak sehat dalam Pengadaan Barang dan/atau
Jasa;
6. Menghindari dan mencegah pemborosan dan
kebocoran keuangan negara/perusahaan;
7. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan
wewenang dan/atau kolusi; dan/atau
8. Tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak
menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah,
imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau kepada
siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan
dengan Pengadaan Barang dan/atau Jasa.
Metode Pengadaan Barang
dan/atau Jasa
Pengadaan barang dan/atau jasa di BNI dilaksanakan
melalui metode Tender, Tender Terbatas, Penunjukan
Langsung, Pengadaan Langsung dan Swakelola.
Kriteria untuk metode pengadaan dimaksud adalah
sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
895
Tender
Tender
Terbatas
Penunjukan
Langsung
Pengadaan
Langsung
Swakelola
1. Pengadaan Barang dan/atau Jasa yang diumumkan secara luas dan terbuka minimal 2 HK untuk setiap Penyedia
Barang dan/atau Jasa.
2. Apabila diperlukan dapat juga dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemberitahuan tertulis kepada asosiasi penyedia barang/jasa/principal;
b. Pengiriman undangan tender kepada rekanan yang diperkirakan memenuhi persyaratan.
3. Diikuti sekurang-kurangnya 3 (tiga) penyedia yang mendaftar dan memenuhi syarat dalam pengumuman tender.
4. Proses negosiasi harga dilaksanakan dengan penggunaan modul e-auction kecuali yang tidak memungkinkan untuk
dilakukan.
5. Untuk kebutuhan tertentu maka pemenang dapat ditetapkan lebih dari 1 (satu) Penyedia Barang dan/atau Jasa.
1. Pengadaan Barang dan/atau Jasa yang ditawarkan kepada beberapa pihak terbatas dengan nilai yang ditentukan
oleh Perusahaan.
2. Apabila dibutuhkan, dimungkinkan untuk mengundang calon peserta dengan cara pengumuman.
3. Sekurang-kurangnya diikuti 2 (dua) calon peserta yang memenuhi syarat.
• Barang dan Jasa yang dibutuhkan bagi kinerja Utama BNI dan tidak dapat ditunda keberadaannya (business critical
asset).
• Hanya terdapat satu Penyedia yang dapat melaksanakan pekerjaan sesuai kebutuhan pengguna (user requirement)
atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
• Barang dan Jasa yang bersifat knowledge intensive di mana untuk menggunakan dan memelihara produk tersebut
membutuhkan kelangsungan pengetahuan dari Penyedia.
• Bila pelaksanaan Pengadaan dengan menggunakan cara Tender atau Tender Terbatas telah 2 (dua) kali dilakukan
dan tidak mendapatkan Penyedia yang dibutuhkan atau tidak ada pihak yang memenuhi kriteria atau tidak ada
pihak yang mengikuti Tender.
• Barang dan Jasa yang dimiliki oleh pemegang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau yang memiliki jaminan
(warranty) dari Original Equipment Manufacturer.
• Penanganan darurat untuk keamanan, keselamatan masyarakat, dan aset strategis perusahaan.
• Pengadaan Barang dan/atau Jasa yang merupakan pembelian atau pengadaan ulang (repeat order).
• Penanganan darurat akibat bencana alam, baik yang bersifat lokal maupun nasional (force majeure).
• Pekerjaan tambah atau lanjutan yang tidak dapat dihindari dalam rangka penyelesaian Pengadaan Barang dan/atau
Jasa.
• Penyedia Barang dan/atau Jasa adalah BUMN, Anak Perusahaan BUMN atau Perusahaan Terafiliasi BUMN sepanjang
Barang dan/atau Jasa dimaksud adalah merupakan produk atau layanan dari BUMN, Anak Perusahaan BUMN,
Perusahaan Terafiliasi BUMN dan/atau usaha kecil dan mikro dan sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya dapat
dipertanggungjawabkan.
• Konsultan yang tidak direncanakan sebelumnya untuk menghadapi permasalahan tertentu yang sifat pelaksanaan
pekerjaannya harus segera dan tidak dapat ditunda.
• Pengadaan Barang dan/atau Jasa dengan nilai yang ditentukan oleh Perusahaan.
1. Dengan cara Pengadaan Langsung kepada Penyedia atau penjual langsung.
2. Dapat dilakukan tanpa Surat Perintah Kerja (SPK) atau Kontrak.
3. Pengadaan Barang dan/atau Jasa dengan nilai tertentu dapat dilakukan dengan Metode Pengadaan Langsung
apabila memenuhi salah satu syarat sebagai berikut:
a. Barang yang dirancang/diciptakan/dibuat khusus oleh pihak tertentu atau memiliki nilai seni/karya seni (art
work) antara lain patung, lukisan, hasil kerajinan; atau
b. Barang berlangganan (subscription/membership) berdasarkan hasil kajian yang dapat dipertanggungjawabkan
antara lain gartner, forrester; atau
c. Pengadaan yang dilaksanakan berdasarkan tarif yang dipublikasikan secara luas kepada masyarakat antara lain
listrik, telepon/komunikasi, air bersih, bahan bakar minyak, bahan bakar gas; atau
d. Pengadaan yang dilaksanakan sesuai dengan praktek bisnis yang sudah mapan antara lain: biaya hotel, tiket
transportasi.
1. Pekerjaan renovasi bangunan/rumah jabatan, perbaikan/maintenance peralatan/perabotan.
2. Swakelola dilaksanakan untuk pekerjaan yang bersifat insidentil dan/atau sederhana dan mudah diawasi/dimonitor.
Pelaksanaan pekerjaan tersebut apabila dengan tenaga borongan atau tenaga harian harus bersifat perorangan/
individu.
3. Pengadaan dengan cara Swakelola harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pemimpin unit pelaksana.
4. Jenis Swakelola:
a. Seluruh kegiatan murni dikerjakan sendiri oleh pegawai BNI; atau
b. Sebagian pekerjaan dapat dilakukan melalui upah borongan, harian/mingguan; atau
c. Sebagian pekerjaan dapat dibantu oleh tenaga ahli (konsultan) perorangan.
5. Untuk memenuhi kebutuhan bahan, alat, dan/atau tenaga ahli yang tidak tersedia di BNI, proses Pengadaan tetap
mengacu cara Pengadaan sesuai dengan ketentuan yang diatur pada butir 1, 2, 3 dan 4.
6. Pengadaan Swakelola dilaksanakan dengan nilai tertentu.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
896
Gambaran Umum Pengadaan Barang & Jasa
KETENTUAN
SENTRALISASI
PENGADAAN
STRATEGI
PENGADAAN
PEMISAHAN
FUNGSI
LEVELING
KEWENANGAN
MEMUTUS
Pengadaan Barang dan/
atau Jasa mengacu
kepada ketentuan
eksternal dan internal
(Pedoman Perusahaan)
Pada prinsipnya
Pengadaan Barang dan/
atau Jasa menganut
Sistem Sentralisasi
pengadaan dengan
pertimbangan efisiensi,
efektivitas dan
keamanan. Namun pada
beberapa hal dapat
dilakukan Desentralisasi
pengadaan dengan
pertimbangan
optimalisasi fungsi
dan kewenangan
yang berada di
segenap unit serta
memberi kesempatan
rekanan lokal untuk
berpartisipasi dalam
pengadaan Barang dan/
atau Jasa
1. Peningkatan mutu
pengelolaan
2. Penajaman
spesifikasi
3. Pemaketan
berdasarkan
pekerjaan/jenis
barang
4. Selektif akuisisi
vendor
5. Enhancement
E-Procurement
Pemisahan fungsi antara
unit yang memproses
pengadaan dengan:
1. Unit yang
membutuhkan
pengadaan
2. Unit Vendor
Management
yang melakukan
seleksi terhadap
rekanan dan
merekomendasikan
daftar rekanan
3. Unit yang membuat
Harga Perkiraan
Sendiri
4. Unit yang membuat
kontrak
5. Unit yang melakukan
pembayaran
6. Unit yang melakukan
pengawasan
Kewenangan memutus
pengadaan dibuat
berjenjang dengan
pertimbangan tingkat
risiko maupun tingkat
nilai pengadaan dengan
metode pengambilan
keputusan melalui
mekanisme Komite
Pengadaan
pengadaan melalui Aplikasi Electronic Procurement (E-Proc)
Sebagai salah satu sarana untuk menunjang strategi BNI bertransformasi menjadi digital banking dalam rangka
menghadapi persaingan bisnis, meningkatkan kepuasan stakeholder dan prinsip GCG. Sejak tahun 2017 BNI telah
menggunakan Aplikasi Electronic Procurement (e-Proc) untuk melakukan proses Pengadaan Barang dan/atau Jasa,
berupa modul Procurement Management, Vendor Management, Contract Management dan Payment Management.
Penggunaan Aplikasi e-Proc (https://e-proc.bni.co.id) menjamin proses pengadaan dapat dilakukan melalui proses
digital. Melalui modul-modul e-procurement, baik Peserta, Panitia dan Petugas Administrasi yang memproses pengadaan
terhubung secara digital di dalam suatu platform end to end, dimulai dari pendaftaran rekanan, penerima proses
pengadaan sampai kontrak dan pembayaran. Dengan penggunaan Aplikasi e-Proc, menjamin proses pengadaan
yang efisien, akuntabel, efektif, kompetitif, transparan, terbuka, dengan governance yang terjaga.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
897
Pengadaan Melalui Aplikasi Electronic Procurement (E-PROC)
Alur Proses Pengadaan melalui Aplikasi Electronic Procurement (E-Proc)
BNI E-Procurement
Rekanan Pengadaan E-Auction
Penerbitan
Kontrak
Pembayaran
• Pendaftaran
• Pengisian form
pendaftaran
• Checklist
pendaftaran dan
verifikasi
• OTS
• Interview
• Usulan
• Penertiban TDR
• Laporan dan
permintaan data
• Update dan renewal
• Performance
vendor
• Requirement
• Usulan rencana pengadaan
• Pengumuman
• Pendaftaran
• Seleksi DRTU
• Aanwijzing
• Evaluasi Teknis
• Klarifikasi Struktur Finansial
• HPS
• Evaluasi Finansial
• Klarifikasi (opsi)
• Usulan nominator
• Checklist kepatuhan
• Masa sanggah
• Surat Penunjukan/SPK
• Metode penilaian
dan HPS
• Pelaksanaan
auction
DELIVERY
MONITORING
• Penyusunan draft
kontrak/perjanjian
• Penyampaian draft
ke vendor
• Penyampaian final
kontrak ke vendor
• Maintenance
kontrak
Payment Voucher
Compliance
Pembayaran
MONITORING
VENDOR
MANAGEMENT
PROCUREMENT
MANAGEMENT
CONTRACT
MANAGEMENT
PAYMENT
MANAGEMENT
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
898
ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti
Penyuapan
berkelanjutan Sistem Manajemen Anti Penyuapan,
serta untuk mengambil tindakan tegas sesuai dengan
kewenangannya atas pelanggaran Sistem Manajemen
Anti Penyuapan yang terjadi.
Kebijakan Sistem Manajemen Anti Penyuapan Ini
dikomunikasikan dan disosialisasikan di lingkungan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan stakeholder
lainnya untuk menjamin penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, yang bebas dari Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN), serta dilakukan peninjauan secara
berkala sesuai dengan komitmen Perseroan.
Sertifikasi SNI ISO 37001:2016 (Sistem Manajemen Anti
Penyuapan dalam ruang lingkup Pengadaan Barang dan
Jasa di Divisi Pengelolaan Aset dan Pengadaan) Anti-
Bribery Management System (Procurement of Good and
Services at Procurement and Fixed Asset Division) telah
diperoleh BNI pada tanggal 11 Agustus 2020.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam
menjalankan seluruh aktivitas perusahaan senantiasa
melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik, benar
dan penuh tanggung jawab serta menerapkan AKHLAK
sebagai nilai-nilai utama BUMN, Prinsip 46, Kode Etik
BNI, mematuhi ketentuan internal perusahaan, hukum
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) serta berkomitmen untuk:
1. Menjalankan perilaku jujur, tulus dan ikhlas serta
disiplin, konsisten dan bertanggung jawab serta
mengimplementasikan peraturan perundangundangan
dan peraturan Internal terkait Sistem
Manajemen Anti Penyuapan dalam setiap tindakan
dan pengambilan keputusan;
2. Bersikap tegas terhadap segala bentuk penyuapan
untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik
serta bebas dari segala bentuk Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN);
3. Berperan aktif dalam memastikan Implementasi Sistem
Manajemen Anti Penyuapan, diantaranya dengan
melaporkan dugaan pelanggaran kebijakan anti
penyuapan sesuai dengan mekanisme yang berlaku
di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk;
4. Bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh
perusahaan apabila terbukti melanggar kebijakan anti
penyuapan.
Untuk mendukung komitmen tersebut, perusahaan
menunjuk fungsi kepatuhan anti penyuapan sebagai
fungsi yang Independen, untuk mengembangkan,
mengawasi implementasi, dan mendorong peningkatan
ISO 30301:2019 Sistem Manajemen
Arsip
Dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan kearsipan
sesuai standar internasional serta menunjang operasional
dalam hal Sistem Manajemen Arsip, BNI melakukan inisiasi
sertifikasi ISO 30301:2019 Sistem Manajemen Arsip
dengan ruang lingkup BNI Record Center (BRC) Cikupa
- Gedung Utama. Dengan diperolehnya Sertifikasi ISO
30301:2019 Sistem Manajemen Arsip BNI pada tanggal
21 Oktober 2020 maka kebijakan Sistem Manajemen
Arsip menjadi sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab dalam menyediakan Sasaran
Manajemen Kearsipan yang sesuai dengan visi misi BNI;
2. Responsif dalam memberikan pelayanan yang excellent
dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan untuk
meningkatkan penerapan Sistem Manajemen Arsip
ISO 30301:2019 secara efektif dan efisien;
3. Cermat dalam memenuhi seluruh peraturan dan
perundangan terkait manajemen arsip di BNI Record
Center.
Pada tahun 2021 telah dilakukan Audit Surveillance tahun
pertama dan BNI berhasil mempertahankan Sertifikasi
Manajemen Arsip ISO 30301:2019 tersebut.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
899
BNI Record Center (BRC) Cikupa
Unit Kearsipan BNI memiliki Record Center di daerah
Cikupa, Tangerang yang merupakan salah satu Record
Center terbesar yang dimiliki BNI, dengan luas area 3,4
Ha dan total luas bangunan 1,3 Ha serta memiliki kapasitas
penyimpanan sebanyak 337.200 box.
Prestasi BRC Cikupa BNI dalam pengelolaan kearsipan:
1. Merupakan BUMN dengan kategori perbankan yang
pertama kali mendapatkan Akreditasi Kearsipan
dengan Nilai “A” (Istimewa) dari Arsip Nasional
Republik Indonesia (ANRI);
2. Mendapatkan predikat juara 2 pada Lomba Unit
Kearsipan Terbaik Nasional kategori BUMN yang
diselenggarakan oleh ANRI;
3. Menjadi tujuan studi tiru institusi/lembaga baik dari
pemerintah maupun swasta, antara lain : BRI, Bank
Mandiri, BTN, Bank DKI, BJB, Mabes Polri, Pelindo
III, Pertamina, Kementerian ESDM, Bank Panin, Bank
Danamon, Bank Bukopin, Bank Muamalat, Bank Sinar
Mas.
ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu
pada Bagian HPS (Harga Perkiraan
Sendiri)
Pada tahun 2021 telah dilakukan Audit Surveillance tahun
pertama dan BNI berhasil mempertahankan Sertifikasi
ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu) tersebut.
ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu
pada Bagian Vendor Manajemen
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan
vendor manajemen sesuai standar internasional maka
BNI melakukan inisiasi sertifikasi ISO 9001:2015 Sistem
Manajemen Mutu bidang Vendor Manajemen. Dengan
diperolehnya sertifikasi dimaksud pada tanggal 12 November
2020 maka BNI berkomitmen untuk menjadi penyedia
layanan vendor yang handal dalam mendukung proses
pengadaan barang dan/atau jasa dengan memberikan
rekomendasi vendor yang berkualitas dan terbaik di
bidangnya serta senantiasa melakukan perbaikan yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dari layanan.
Pada tahun 2021 telah dilakukan Audit Surveillance tahun
pertama dan BNI berhasil mempertahankan Sertifikasi ISO
9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu) tersebut.
PENGELOLAAN GEDUNG KANTOR
Dalam rangka meningkatkan kualitas dalam pengelolaan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) maka BNI berinisiasi
melaksanakan standarisasi layanan internasional melalui
sertifikasi ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu).
Dengan diperolehnya sertifikasi dimaksud pada tanggal 2
November 2020 maka Kebijakan Mutu Pengelolaan Harga
Perkiraan Sendiri adalah menjadi penyedia layanan yang
dapat diandalkan oleh pelanggan dengan memberikan
harga yang wajar, tepat waktu, mematuhi peraturan dan
perundangan yang berlaku serta berupaya melakukan
perbaikan secara berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas layanan.
BNI memiliki gedung-gedung kantor yang dikelola dengan
mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
diprioritaskan kepada Kesehatan dan keselamatan seluruh
pegawai/tamu/nasabah serta memastikan keselamatan,
ketahanan dan kesiapan gedung.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
900
Dalam masa pandemi dan adaptasi terhadap kebiasaan
baru (New Normal), dilakukan pada 3 (tiga) aspek, yaitu:
1. Area Masuk Gedung
• Pemeriksaan suhu tubuh;
• Penyemprotan disinfektan pada handle pintu mobil;
• Rekomendasi kepada vendor sebelum melakukan
pekerjaan di dalam gedung.
2. Fasilitas Gedung
• Beberapa gedung BNI telah dilengkapi dengan
Face Recognition untuk keamanan dan pencegahan
penyebaran virus Covid-19 yang dilengkapi dengan
Thermal Scanner yang canggih untuk pengukuran
suhu tubuh yang akurat sebagai pengganti Thermo
Gun;
• Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara
berkala di area kerja dan area publik (mendisinfeksi
fasilitas umum yang sering disentuh publik setiap
4 jam sekali);
• Menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai
dan mudah diakses;
• Memasang media informasi untuk mengingatkan
pegawai/tamu agar mengikuti ketentuan
pembatasan jarak fisik dan mencuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir/handsanitizer serta
kedisiplinan menggunakan masker;
• Melakukan pemasangan signage/tanda jaga jarak
minimal 1 meter di tempat umum;
• Melakukan pembatasan jarak fisik minimal 1
meter dengan cara memberikan tanda khusus
yang ditempatkan di lantai area padat seperti
lift, dan area lain sebagai pembatas jarak antar
pegawai, pengaturan jumlah pekerja yang masuk
agar memudahkan penerapan menjaga jarak dan
pengaturan meja kerja, tempat duduk dengan jarak
minimal 1 meter;
• Melakukan upaya untuk meminimalkan kontak
dengan pelanggan: dengan menggunakan
pembatas/partisi (misalnya flexy glass) di meja
sebagai perlindungan tambahan untuk pegawai;
• Mencegah kerumunan dengan cara menerapkan
sistem antrian di pintu masuk dan menjaga jarak
minimal 1 meter;
• Melakukan pemasangan Aplikasi PeduliLindungi
sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran
pandemi COVID-19.
3. Sistem Gedung
• Sistem Plumbing, meliputi pemeriksaan/pembersihan
Roof Water Tank (RWT) dan Ground Water Tank
(GWT) agar kualitas air tetap terjaga, dan kondisi
ruang GWT dan RWT harus selalu terkunci, tim
housekeeping dan engineering (plumbing) melakukan
flushing toilet (wastafel dan urinal) pada H-3, termasuk
membuka keran-keran di janitor dan pantry terutama
pada lantai-lantai Pemilik/Penyewa yang sebelumnya
memberlakukan WFH, pemeriksaan sump pit, pompa
transfer, booster pump serta pembersihan water
features (pond/fountain);
• Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air
Conditioning) meliputi pembersihan filter FCU/
AHU dan indoor unit lainnya, pembersihan ducting
serta meningkatkan volume intake udara bersih di
dalam gedung termasuk basement.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
901
Rencana Strategis Bank
Revisi Corporate Plan BNI
2019-2023
Coronavirus Disease atau lebih dikenal dengan Covid-19
telah menyebar luas hampir di seluruh dunia pada tahun
2020 yang menyebabkan wabah tersebut dikategorikan
sebagai “Pandemi”. Pandemi Covid-19 telah menciptakan
kondisi extraordinary yang berdampak terhadap seluruh
sektor industri. Dampak tersebut antara lain:
1. Penurunan perekonomian
Pada saat Pandemi Covid-19 melanda sebagian
besar kawasan dunia, beberapa lembaga dunia
seperti World Bank, IMF, S&P, Fitch, melakukan revisi
terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang
terkoreksi negatif pada tahun 2020. Pada kondisi
nasional, perekonomian Indonesia juga mengalami
koreksi negatif. Penurunan perekonomian merupakan
dampak dari ketidakseimbangan demand dan supply
perekonomian akibat kebijakan lockdown di berbagai
wilayah dunia.
Perekonomian kembali membaik sejak awal tahun
2021 yang ditopang dengan adanya program vaksinasi
massal. Dengan program vaksinasi, diharapkan
masyarakat memiliki herd immunity untuk lebih kebal
terhadap Covid-19, sehingga mobilitas masyarakat
menuju normal kembali.
2. Kondisi industri perbankan
Kondisi penurunan perekonomian berdampak pada
industri perbankan. Salah satu dampak yang cukup
signifikan adalah peningkatan risiko perbankan,
terutama risiko kredit (NPL). Peningkatan risiko
kredit diikuti dengan penurunan permintaan kredit
perbankan. Hal ini diakibatkan pelaku usaha mengalami
kesulitan akibat penurunan permintaan, serta kesulitan
cashflow pembayaran angsuran kredit akibat usaha
bisnis yang tidak lancar atau bahkan penutupan usaha
bisnis.
Penurunan permintaan kredit berbanding terbalik
dengan kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
meningkat akibat konsumsi masyarakat cenderung
turun. Hal ini mengakibatkan Loan to Deposit Ratio
(LDR) perbankan menurun yang mengakibatkan
beban Cost of Fund (CoF) perbankan semakin besar.
CoF yang meningkat diikuti dengan penurunan
permintaan kredit mengakibatkan NIM perbankan
mengalami tekanan. Penurunan NIM juga distimulus
dari penurunan suku bunga yang dilakukan secara
bertahap dan diproyeksikan akan tetap stabil di kisaran
3%.
Tekanan pada NIM perbankan yang diikuti dengan
peningkatan risiko kredit yang berdampak pada
peningkatan pencadangan kerugian perbankan
mengakibatkan laba perbankan di tahun 2020
mengalami penurunan yang cukup signifikan.
3. Perubahan perilaku masyarakat
Pembatasan mobilitas masyarakat, terutama di
Indonesia berupa PSBB dan PPKM untuk menekan
penyebaran Covid-19 menyebabkan aktivitas bisnis
masyarakat menurun. Hal ini mendorong masyarakat
untuk melakukan perubahan perilaku. Salah satu
perubahan yang sangat mendasar adalah perilaku
transaksi yang berubah dari cash menjadi cashless.
Melalui kebijakan “stay at home”, masyarakat didorong
bertransaksi bisnis melalui channel digital. Semakin
banyaknya masyarakat yang memanfaatkan saluran
digital mendorong berkembangnya digital attacker yang
menawarkan kebutuhan dan solusi transaksi cashless.
Selain itu, tren bisnis kredit konsumen ditandai dengan
meningkatnya penyaluran Peer to Peer (P2P) Lending.
Tidak sedikit perusahaan merespon dampak Pandemi
Covid-19 dengan melakukan penyesuaian atau fine tunning
terhadap arah strateginya, termasuk BNI. BNI melakukan
review Corporate Plan yang telah ditetapkan sebelumnya
dengan pertimbangan arah strategi dan sasaran finansial
untuk tahun 2021-2023 sudah tidak relevan untuk menjadi
acuan bisnis BNI di masa mendatang, sehingga BNI perlu
menyesuaikan terhadap perubahan kondisi eksternal
tersebut.
Dalam review Corporate Plan ini, BNI juga
mempertimbangkan kondisi fundamental yang
mempengaruhi arah strategi dan sasaran ke depannya,
seperti perubahan lanskap perbankan Indonesia, arahan
Kementerian BUMN, dan perubahan tren digital. BNI juga
memperhatikan beberapa kondisi internal yang menjadi
concern untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan di
masa mendatang. Dengan mempertimbangan kondisikondisi
tersebut, BNI menyusun Revisi Corporate Plan
2019-2023 (hingga tahun 2025) dengan arah strategi
sebagai berikut:
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
902
Vision
Menjadi lembaga keuangan yang terunggul
dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan
DNA | Penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital dengan keunggulan internasional
Target 2021-2025 | ROE, NPL, dll; selaras dengan kebijakan strategis
Corporate
Banking
Institutional
Banking
International
Banking
Commercial &
SME Banking
Consumer
Banking
Solusi
holistik untuk
nasabah
top-tier
dan BUMN
dengan
kapabilitas
advisory
dan global
mindset
Penyedia
ekosistem
pilihan
utama untuk
kelembagaan
dan klaster
usaha kecil
Solusi
terintegrasi
untuk
nasabah
Indonesiarelated
&
diaspora
Solusi
komprehensif
untuk
nasabah
komersial
di sektor/
wilayah
prioritas dan
ekosistem
UMKM ekspor
Solusi produk
dan layanan
digital
dengan
journey bestin-class
untuk
nasabah
Digital | Ecosystem orchestrator untuk retail dan platform terintegrasi untuk wholesale
IT | Arsitektur IT generasi masa depan didukung pengembangan IT yang cepat dan agile dalam menunjang open banking business
Operation | Model operasi masa depan didukung teknologi untuk mewujudkan pengalaman nasabah terbaik & zero defects
Network & Services | Jaringan & layanan multi-channel yang hybrid/bionic untuk memberikan solusi & layanan terbaik di Indonesia
Risk Management | Pengelolaan risiko & credit process yang prudent berbasis data dan sistem teknologi terdepan, dengan budaya risiko yang menyeluruh
Finance | Pengelolaan Kinerja keuangan yang sehat dan prudent serta evaluasi perusahaan yang optimal didukung sinergi yang berkelanjutan dan data analytic
Human Capital | Organisasi dan talent yang berkinerja tinggi dan budaya kolaborasi, eksekusi serta agile
Dalam mencapai visi BNI, telah ditetapkan value proposition yang akan dicapai di tahun 2025, yaitu penyedia solusi
finansial terintegrasi berbasis digital dengan keunggulan internasional, dengan target yang ditetapkan hingga tahun
2025 yang selaras dengan kebijakan strategis tahunan. Dalam mencapai target tersebut, telah disusun strategi pada
5 (lima) pilar bisnis yang didukung oleh 7 (tujuh) enablers. Setiap pilar bisnis dan enablers memiliki strategi inisiatif
yang akan dikembangkan dan diimplementasikan mulai tahun 2021 untuk mendukung pencapaian strategi masingmasing
pilar dan enablers.
Kebijakan Strategis 2021
Mempertimbangkan kondisi eksternal dan internal yang terjadi pada tahun 2020 yang diselaraskan dengan arah
strategi dan sasaran BNI di masa mendatang yang tercantum dalam Revisi Corporate Plan BNI 2019-2023, BNI
memiliki 7 (tujuh) kebijakan strategis di tahun 2021, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko
Meningkatkan risk culture bagi seluruh pegawai BNI melalui transformasi end to end proses kredit, restrukturisasi
kredit, optimalisasi proses Remedial & Recovery, serta peningkatan kapabilitas pegawai.
2. Meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan nasabah
Mengembangkan inovasi dan solusi berbasis digital yang didukung dengan peningkatan kapabilitas data, partnership
melalui pemanfaatan API Management, platform blockchain, dan business process re-engineering.
3. Meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan
Meningkatkan ekspansi kredit pada top tier industri, selektif pada sektor ekonomi prioritas, supply chain, dan
penguatan UMKM.
4. Meningkatkan FBI dan CASA melalui peningkatan transaksi
Memperkuat CASA dengan menawarkan total solution dan optimalisasi account serta meningkatkan transaksi
bisnis melalui pengembangan ekosistem bisnis, cross selling, dan optimalisasi channel-channel lainnya.
5. Optimalisasi jaringan dan bisnis Internasional dengan memperkuat kerja sama partnership
Meningkatkan peran dan produktivitas Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) serta memperluas hubungan kerja
sama partnership dalam mendukung pengembangan bisnis Internasional.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
903
6. Optimalisasi kontribusi Perusahaan Anak
Memperkuat sinergi BNI Group untuk mendukung
posisi Perusahaan Anak dalam mencapai market leader
pada masing-masing industri.
7. Optimalisasi HC dalam mendukung bisnis Bank
Optimalisasi talent management serta meningkatkan
kapabilitas pegawai terkait credit process, industry
skill, global & digital mindset, dan risk culture.
Kebijakan Strategis dan
Transformasi
Dalam upaya mendukung arah strategi pada Revisi Corporate
Plan BNI 2019-2023 dan Kebijakan Strategis tahun 2021 di
tengah kondisi Pandemi Covid-19, BNI dituntut melakukan
perbaikan dan inovasi proses bisnis untuk menjawab
beberapa tantangan yang dihadapi di industri perbankan
melalui Program BNI Corporate Transformation. Beberapa
inisiatif strategis pada program BNI Corporate Transformation
yang dikembangkan BNI dalam merespon kondisi tersebut,
antara lain:
1. Perbaikan kualitas kredit
Pandemi Covid-19 secara tidak langsung menyebabkan
debitur mengalami gangguan cashflow yang
berdampak pada kesulitan pembayaran kewajiban
kepada perbankan, sehingga kualitas kredit perbankan
memburuk. Perlu adanya kebijakan dan proses bisnis
dalam melakukan percepatan dan perbaikan kualitas
kredit. Salah satu upaya BNI dalam menjaga ketahanan
bisnis debitur adalah pengelolaan kualitas kredit. BNI
melakukan upaya menjaga kualitas kredit dengan
membentuk Tim Optimalisasi Pengelolaan LaR.
Tim Optimalisasi Pengelolaan LaR dibentuk dengan
fokus kepada proses pengelolaan, keputusan,
action plan dan monitoring terhadap debitur LaR.
Tim Optimalisasi Pengelolaan LaR juga menjadi
penghubung antara Business as Usual (BaU) yang
fokus mengelola serta menjaga good debt dan
Remedial Recovery (RR) yang fokus pada perbaikan
kredit bermasalah atau bad debt.
Melalui implementasi Tim Optimalisasi Pengelolaan
LaR, kualitas kredit BNI berhasil dijaga dan mengalami
perbaikan. Hingga Desember 2021, rasio NPL Gross
BNI mengalami perbaikan dibandingkan akhir tahun
2020, yaitu dari 4,3% menjadi 3,7% atau membaik
0,6%. Hal yang sama juga terlihat pada rasio LaR (incl.
COVID-19) yang membaik 5,4% (YoY) dari Desember
2020 sebesar 28,7% menjadi 23,3% di Desember
2021. Dengan perbaikan kualitas kredit, BNI juga
mencatatkan penurunan pencadangan kerugian
sebesar 17,0%.
2. SME Exporter Hub (BNI XPORA)
Dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia,
bisnis UMKM berperan penting dalam mempengaruhi
dan mengendalikan kondisi perekonomian nasional.
Hampir seluruh bisnis dalam perekonomian Indonesia
(>99%) digerakkan oleh UMKM dengan kontribusi
mencapai 60,3% terhadap pendapatan negara dan
penyerapan tenaga kerja mencapai 97%.
Di sisi lain, BNI mendapatkan arahan dari Kementerian
BUMN untuk mendukung ekspansi ke pasar
internasional. Hingga saat ini, bisnis UMKM baru
berkontribusi sebesar 14,4% dari transaksi ekspor dan
memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan
lebih lanjut.
SME Exporter Hub merupakan upaya BNI dalam
membantu UMKM untuk memperluas pasar dan akses
menuju pasar global. Hal ini sesuai dengan aspirasi
Kementerian BUMN kepada BNI untuk fokus ekspansi
ke pasar global dengan membantu pengusaha lokal
untuk penetrasi ke pasar internasional.
Melalui BNI Xpora, BNI membantu dalam menyediakan
solusi-solusi keuangan dan non keuangan terintegrasi
kepada UMKM melalui 3 (tiga) tahapan yaitu:
a. Go Productive
BNI memberikan solusi bagi peningkatan
produktivitas UMKM melalui kerja sama dengan start
up untuk penyediaan aplikasi pengelolaan bisnis
dan pelaporan keuangan secara digital, kerja sama
dengan instansi dan lembaga dalam pendampingan,
pelatihan untuk peningkatan kapabilitas UMKM.
b. Go Digital
BNI memfasilitasi UMKM untuk memanfaatkan
teknologi digital dengan solusi transaksi non
tunai dan advisory melalui multi-channel approach
dengan dukungan digital platform terintegrasi &
aktivasi digital berupa layanan telekomunikasi
maupun konektivitas jaringan.
c. Go Global
Dalam rangka penetrasi ke pasar global, BNI
memberikan solusi pendampingan & pengembangan
UMKM, advisory khusus, akses kepada pembeli
internasional dengan memperkuat peran Kantor
Cabang Luar Negeri (KCLN). Salah satu bentuknya
adalah dengan cara bermitra dengan global
e-commerce, tradeclub, dan business matchmaking
untuk mempertemukan nasabah UMKM dengan
pembeli atau supplier internasional melalui kerja
sama dengan partner yang memiliki jangkauan
global.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
904
Hingga saat ini BNI telah mendirikan 7 hub yang
tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung,
Solo, Surabaya, Medan, Denpasar dan Makassar untuk
menangkap potensi pasar segmen UMKM yang memiliki
orientasi bisnis ke pasar internasional. Pengembangan
ekosistem BNI Xpora mendapatkan antusiasme yang
tinggi dari pelaku usaha untuk merekomendasikan
layanan BNI Xpora kepada pelaku usaha lainnya.
Sinyal positif tersebut memberikan dampak kinerja
bisnis dengan meningkatnya kredit ekspor di segmen
UMKM sebesar Rp2,5 trilun, peningkatan dana murah
(CASA) sebesar Rp2,2 triliun, dan trade finance yang
meningkat Rp2,3 triliun.
3. Capital Management - Additional Tier 1
Berdasarkan kondisi kinerja di awal tahun 2021, BNI
memiliki permodalan (terutama tier 1 capital) yang
kurang mendukung dalam melakukan ekspansi bisnis.
Rasio modal inti BNI yang rendah disebabkan oleh
pertumbuhan modal yang lebih rendah dibandingkan
dengan pertumbuhan ATMR.
Beberapa lembaga pemeringkat juga menaruh
perhatian terkait potensi yang dapat menurunkan
rating BNI apabila modal BNI tidak diperkuat. Pada
umumnya lembaga pemeringkat menyatakan bahwa
kondisi permodalan BNI telah berada di batas yang
memungkinkan lembaga pemeringkat melakukan
koreksi terhadap rating BNI.
Strategi penguatan tier 1 capital dilakukan melalui Right
Issue dan Additional Tier 1. Right Issue akan dijalankan
BNI melalui penerbitan saham baru yang akan
dilaksanakan pada tahun 2022. Sedangkan Additional
Tier 1 dijalankan BNI dengan penerbitan instrument
setara Tier 1, yaitu perpetual bond Additional Tier 1,
pada kuartal 3 tahun 2021.
BNI menjadi bank pertama di Indonesia yang
menjalankan penguatan permodalan melalui Additional
Tier 1 untuk memperkuat struktur permodalan BNI.
Investor sangat antusias dengan produk Additional Tier
1 BNI ini, tercermin dengan permintaan yang melebihi
penawaran (oversubscribed 2.7x). Selain itu, BNI juga
berhasil menetapkan harga penawaran ulang dengan
yield 4,3%. Additional Tier 1 BNI telah meningkatkan
CAR Tier 1 BNI sebesar 140 bps menjadi 17,8% pada
posisi triwulan III 2020. Sampai dengan posisi triwulan
IV 2021, BNI tetap dapat mempertahankan CAR di
level 19,7%.
Inisiatif strategis pada Program BNI Corporate
Transformation memiliki karakteristik implementasi
mulai dari quick win, mid term, long term, dan
pengembangan enablers. Inisiatif strategis
dimungkinkan berkembang mengikuti perubahan arah
bisnis serta kondisi eksternal dan melanjutkan inisiatif
strategis sebelumnya untuk mencapai tujuan BNI di
masa mendatang, sehingga inisiatif strategis bersifat
multiyear dan kontinu.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
905
Transparansi Penyampaian Laporan
Dalam rangka pemenuhan prinsip keterbukaan informasi yang mempunyai arti penting bagi masyarakat sebagai
bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi, Perseroan melakukan penyampaian dan laporan
keterbukaan Informasi atau Fakta Material kepada Otoritas Jasa Keuangan serta mengumumkan keterbukaan
Informasi atau Fakta Material tersebut kepada publik.
Perseroan menyampaikan informasi kepada publik melalui sarana website Perseroan, Sarana Pelaporan Elektronik
Terintegrasi Emiten dan Perusahaan Publik IDX dan OJK, serta media massa.
Laporan
Perubahan Anggota
Komite Audit
Laporan Bulanan
Registrasi Efek Posisi 31
Desember 2020
Perubahan Komite
Audit
Laporan Keuangan
Konsolidasi Posisi 31
Desember 2020
Laporan Keuangan
Publikasi Posisi 31
Desember 2020
Penyampaian Laporan
Keuangan Tahunan
Tanggal
Penyampaian
Laporan
7 Januari 2021
7 Januari 2021
26 Januari 2021
Penyampaian Laporan
OJK IDX Website
✓
✓
✓
✓
✓
✓
Media
Massa
Referensi
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 55/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit
30 Januari 2021 ✓ ✓ • POJK No. 37/POJK.03/2019 tentang
Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank
• Surat Edaran OJK No. 9/
SEOJK.03/2020 tentang
Transparansi
dan Publikasi Laporan Bank Umum
Konvensional jo. Peraturan Nomor
X.K.2 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-346/BLJ2011 tentang
Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala Emiten Atau Perusahaan
Publik
30 Januari 2021
3 Februari 2021
✓
✓
✓ ✓ ✓
• POJK No. 37/POJK.03/2019 tentang
Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank
• SEOJK No. 9/SEOJK.03/2020
tentang Transparansi Publikasi
Laporan Bank Umum Konvensional jo.
Peraturan Nomor X.K.2 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-346/BLJ2011 tentang
Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala Emiten Atau Perusahaan
Publik
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
906
Laporan
Tanggal
Penyampaian
Laporan
Penyampaian Laporan
OJK IDX Website
Media
Massa
Referensi
Transaksi Afiliasi 3 Februari 2021 ✓ ✓ ✓ • POJK No, 42/POJK.04/2020 Tentang
Transaksi Afiliasi Dan Transaksi
Benturan Kepentingan
• POJK No. 31/POJK/04/2015 Tentang
Keterbukaan Atas Informasi Atau
Fakta Material Oleh Emiten Atau
Perusahaan Publik
Pengumuman RUPS
Tahunan Tahun Buku
2020
Publikasi Pengumuman
RUPS Tahunan Tahun
Buku 2020
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 31 Januari
2021
Pemanggilan RUPS
Tahunan Tahun Buku
2020
Penyampaian Bukti
Iklan Pemanggilan
RUPS Tahunan Tahun
Buku 2020
Laporan Keberlanjutan/
Sustainability Report
BNI Tahun Buku 2020
Laporan Tahunan Tahun
Buku 2020
Ralat Judul
Pemanggilan RUPS
Tahunan
Pemanggilan Ulang
RUPS Tahunan Tahun
Buku 2020
09 Februari
2021 ✓ ✓ ✓ ✓
09 Februari
2021
10 Februari
2021 ✓ ✓
✓ ✓ ✓ ✓
24 Februari
2021 ✓ ✓ ✓ ✓
24 Februari
2021 ✓ ✓ ✓ ✓
24 Februari
2021 ✓ ✓
24 Februari
2021
26 Februari
2021
05 Maret 2021
POJK No. 15/POJK.04/2020
tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
• Pasal 23 ayat (5) Anggaran Dasar
Perseroan
• POJK No. 15/POJK.04/2020
tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
Peraturan Bursa Efek Indonesia
No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
• Pasal 21 Anggaran Dasar Perseroan
• POJK No. 15/POJK.04/2020
tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
• Pasal 23 ayat (7) Anggaran Dasar
Perseroan
• Pasal 17 ayat (1) Peraturan OJK No.
15/POJK.04/2020 tentang Rencana
dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka
POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang
Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi
Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan
Perusahaan Publik
✓ ✓ POJK No. 29/POJK.04/2016
tentang Laporan Tahunan Emiten atau
Perusahaan Publik jo. Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan 37/POJK.03/2019
tentang Transparansi Dan Publikasi
Laporan Bank.
✓ ✓ ✓ ✓ Pasal 17 ayat (1) POJK No. 15/
POJK.04/2020 tentang Rencana
dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka
✓ ✓ ✓ ✓
Pasal 19 ayat (2) POJK No. 15/
POJK.04/2020 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan RUPS Perusahaan
Terbuka
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
907
Laporan
Penyampaian Bukti
Iklan Pemanggilan
Ulang RUPS Tahunan
Tahun Buku 2020
Penyampaian Laporan
Tahunan (Koreksi)
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 28 Februari
2021
Portofolio Review
Period 1Q21
Laporan Informasi atau
Fakta Material
Ringkasan Risalah
RUPS Tahunan Tahun
Buku 2020
Laporan Penunjukan
Akuntan Publik dan/
atau Kantor Akuntan
Publik
Laporan Informasi atau
Fakta Material
Penyampaian Bukti
Iklan Hasil RUPS
Tanggal
Penyampaian
Laporan
Penyampaian Laporan
OJK IDX Website
Media
Massa
Referensi
05 Maret 2021 ✓ ✓ • Pasal 23 ayat (7) Anggaran Dasar
Perseroan
• Pasal 17 ayat (1) jo. Pasal 19 Peraturan
OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka
05 Maret 2021
10 Maret 2021
19 Maret 2021
✓ ✓ ✓ ✓
✓
✓
✓
• Peraturan Bapepam & LK No. X.K.2
Perihal Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala Emiten Atau
Perusahaan Publik
• Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
24 Maret 2021 ✓ ✓ • POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang
Keterbukaan atas Informasi atau
Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Kep-00015/BE1/01-2021 tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
• POJK No. 32/POJK.03/2016 tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank
31 Maret 2021 ✓ ✓ ✓ ✓ • Pasal 24 ayat (4) Anggaran Dasar
Perseroan
• POJK No. 15/POJK.04/2020 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka
31 Maret 2021
✓
✓
• Ketentuan Nomor IV.9.4 Peraturan
No. I-E tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi
• POJK No. 13/POJK.03/2017 tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik
dan Kantor Akuntan Publik Dalam
Kegiatan Jasa Keuangan
31 Maret 2021 ✓ ✓ ✓ • POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang
Keterbukaan atas Informasi atau
Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Kep-00015/BEI/01-2021 tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
• POJK No. 37/POJK.03/2019 Tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank
31 Maret 2021 ✓ ✓ Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
908
Laporan
Pemberitahuan
Pelaksanaan
Pembayaran Dividen
Tunai Tahun Buku 2020
Laporan Keterbukaan
Informasi yang Perlu
DIketahui Publik -
Perubahan Kepala
Satuan Kerja Audit
Internal
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek (Koreksi)
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 31 Maret
2021
Laporan Keuangan
Konsolidasi Posisi Maret
2021 (unaudited)
Penyampaian Bukti
Iklan Informasi Laporan
Keuangan Interim
Laporan Perubahan
Anggaran Dasar
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 30 April
2021
Penjelasan Atas
Pemberitaan di Media
Massa
Laporan Perubahan
Anggota Komite Audit
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 31 Mei 2021
Permintaan Penjelasan
atas Pemberitaan di
Media Massa dengan
Judul Berita “Deposito
Diduga Raib Rp20,1
Miliar, Bank BNI
Tempuh Jalur Hukum”
Laporan Perubahan
Anggota Komite Audit
Asset Quality Review
Third Survey –
Portofolio Review
Period 2Q21
Tanggal
Penyampaian
Laporan
Penyampaian Laporan
OJK IDX Website
Media
Massa
Referensi
31 Maret 2021 ✓ POJK No. 15/POJK.04/2020 Tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka
31 Maret 2021
7 April 2021
✓
✓
✓
✓
Pasal 11 Peraturan OJK No. 56/
POJK.04/2015 tentang Pembentukan
dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
8 April 2021 ✓ ✓ Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
27 April 2021
28 April 2021
29 April 2021
5 Mei 2021
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
Peraturan Nomor X.K.2 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.
Kep-346/BLJ2011 tentang Penyampaian
Laporan Keuangan Berkala Emiten Atau
Perusahaan Publik
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Pasal 63 POJK No. 15/POJK.04/2020
tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
18 Mei 2021 ✓ Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
31 Mei 2021
8 Juni 2021
✓
✓
✓
✓
POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
22 Juni 2021 ✓ Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
6 Juli 2021
6 Juli 2021
✓
✓
✓
POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
909
Laporan
Penyampaian Hasil
Pemeringkatan
Tahunan Atas Obligasi
Berkelanjutan Tahun
2017 dan MTN
Subordinasi Tahun 2018
Periode 5 Juli s.d. 1 Juli
2022
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 30 Juni 2021
Investor Updates on
Digital Banking
Keterbukaan Informasi
Dalam Rangka
Pembelian Kembali
Saham Dalam Kondisi
Pasar yang Berfluktuasi
Secara Signifikan PT
Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Informasi
Pelaksanaan Audit
Laporan Keuangan
Konsolidasian tanggal
30 Juni 2021
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 31 Juli 2021
Laporan Keuangan
Konsolidasi Posisi 30
Juni 2021 (Audited)
Tanggal
Penyampaian
Laporan
Penyampaian Laporan
OJK IDX Website
Media
Massa
Referensi
7 Juli 2021 ✓ ✓ POJK No. 49/POJK.04/2020 tentang
Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/
atau Sukuk
8 Juli 2021
✓
✓
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
9 Juli 2021 ✓ Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
21 Juli 2021
23 Juli 2021
06 Agustus
2021
16 Agustus 2021
✓ ✓ ✓
✓
✓
• POJK No. 2/POJK.04/2013 tentang
Pembelian Kembali Saham Yang
Dikeluarkan Oleh Emiten atau
Perusahaan Publik Dalam Kondisi
Pasar Yang Berfluktuasi Secara
Signifikan
• SEOJK No. 3/SEOJK.04/2020
tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi
Pasar Yang Berfluktuasi Secara
Signifikan Dalam Pelaksanaan
Pembelian Kembali Saham Yang
Dikeluarkan Oleh Emiten Atau
Perusahaan Publik
• Ketentuan 111.1.1.5.2. Peraturan Nomor
1-E tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
• Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Jakarta No. KEP-00015/BE1/01-2021
tanggal 29 Januari 2021
✓ ✓ Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
✓
✓
• POJK No. 37/POJK.03/2019 tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank
• SEOJK No. 9/SEOJK.03/2020
tentang Transparansi dan Publikasi
Laporan Bank Umum Konvensional
• Peraturan Nomor X.K.2 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-346/BLJ2011 tanggal 5 Juli
2011 tentang Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala Emiten Atau
Perusahaan Publik
• Peraturan Nomor I-E Lampiran
Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep-00015/BEI/01-
2021 tanggal tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
910
Laporan
Laporan Informasi
atau Fakta Material:
Pemaparan Kinerja oleh
Perusahaan Tercatat
Kepada Pihak Tertentu
(Analyst Meeting)
Informasi Rencana
Penyelenggaraan
Public Expose Tahunan
Tahun 2021
Penyampaian Materi
Public Expose Tahunan
Tahun 2021
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 31 Agustus
2021
Penyampaian
Penjelasan atas
Pemberitaan di Media
Massa Pasardana
dengan Judul Berita
Anak Usaha PSAB
Dikabarkan Gagal
Bayar Utang Kepada
BBNI
Permintaan Penjelasan
atas Gugatan Pada
Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat dan
Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan
Penyampaian Laporan
Hasil Public Expose
Tahunan Tahun 2021
Laporan Informasi atau
Fakta Material Informasi
Operasional Entitas BNI
Securities Ptd. Ltd
Penjelasan Atas
Pemberitaan di Media
Massa
Laporan Informasi atau
Fakta Material Rencana
Penerbitan Additional
Tier-1 Perpetual Non-
Cumulative Capital
Securities
Tanggal
Penyampaian
Laporan
Penyampaian Laporan
OJK IDX Website
Media
Massa
Referensi
16 Agustus 2021 ✓ ✓ • POJK Nomor 31/POJK.04/2015
tentang Keterbukaan Informasi atau
Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan Nomor I-E Lampiran
Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep-00015/BE1/01-
2021 tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
23 Agustus
2021 ✓
01 September
2021 ✓
08 September
2021 ✓ ✓
09 September
2021 ✓
09 September
2021
09 September
2021
10 September
2021 ✓
15 September
2021
17 September
2021 ✓ ✓ ✓
✓
✓
✓
Ketentuan 111.3 Peraturan No. I-E tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
• POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang
Keterbukaan Atas Informasi atau
Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• POJK No. 37/POJK.03/2019 tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
• POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang
Keterbukaan Atas Informasi atau
Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan Nomor I-E Lampiran
Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep-00015/BE1/01-
2021 tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
• POJK No. 37/POJK.03/2019 tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
911
Laporan
Laporan Transaksi
Afiliasi
Laporan Informasi
atau Fakta Material
sehubungan dengan
Informasi kepada
Pemegang Saham
sehubungan dengan
Penyelesaian
Penerbitan BNI
Additional Tier 1
Perpetual Non-
Cumulative Capital
Securities
Laporan Informasi
atau Fakta Material
sehubungan dengan
Persetujuan OJK
terkait Pencatatan BNI
Additional Tier-1 Capital
Bond 2021 sebagai
Komponen Modal Inti
Tambahan
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 30
September 2021
Penyampaian
Permintaan Penjelasan
atas Gugatan pada
Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat
Permintaan Penjelasan
atas Pemberitaan di
Media Massa
Laporan Informasi
atau Fakta Material
sehubungan dengan
Berakhirnya Periode
Pembelian Saham
Kembali Perseroan
Tanggal
Penyampaian
Laporan
20 September
2021
Penyampaian Laporan
OJK IDX Website
Media
Massa
Referensi
✓ ✓ POJK No. 42/POJK.04/2020 tentang
Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan
Kepentingan
27 September
2021 ✓ ✓ ✓
01 Oktober
2021 ✓ ✓ ✓
06 Oktober
2021 ✓ ✓
18 Oktober 2021
19 Oktober 2021
21 Oktober 2021
✓
✓
✓ ✓ ✓
• POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang
Keterbukaan Atas Informasi atau
Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan Nomor I-E Lampiran
Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep-00015/BE1/01-
2021 tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
• POJK No. 37/POJK.03/2019 tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank
• POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang
Keterbukaan Atas Informasi atau
Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan Nomor I-E Lampiran
Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep-00015/BE1/01-
2021 tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
• POJK No. 37/POJK.03/2019 tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
• POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang
Keterbukaan Atas Informasi atau
Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• POJK No. 2/POJK.04/2013 tentang
Pembelian Kembali Saham Yang
Dikeluarkan Oleh Emiten atau
Perusahaan Publik Dalam Kondisi
Pasar Yang Berfluktuasi Secara
Signifikan
• SEOJK No. 3/SEOJK.04/2020
tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi
Pasar Yang Berfluktuasi Secara
Signifikan Dalam Pelaksanaan
Pembelian Kembali Saham Yang
Dikeluarkan Oleh Emiten Atau
Perusahaan Publik
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
912
Laporan
Laporan Keuangan
Konsolidasi Posisi
September 2021
(unaudited)
Laporan Informasi
atau Fakta Material:
Pemaparan Kinerja oleh
Perusahaan Tercatat
Kepada Pihak Tertentu
(Analyst Meeting)
Tindak Lanjut
Permintaan Penjelasan
Bursa
Permintaan Penjelasan
atas Gugatan Pada
Pengadilan Negeri
Surabaya
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 31 Oktober
2021
Permintaan Penjelasan
atas Pemberitaan di
Media Masa
Laporan Bulanan
Registrasi Pemegang
Efek Posisi 31
November 2021
Tanggal
Penyampaian
Laporan
25 Oktober
2021
25 Oktober
2021 ✓ ✓
26 Oktober
2021 ✓
08 November
2021
08 November
2021 ✓ ✓
07 Desember
2021
07 Desember
2021 ✓ ✓
Penyampaian Laporan
OJK IDX Website
Media
Massa
Referensi
✓ ✓ Peraturan Nomor X.K.2 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.
Kep-346/BL/2011 tentang Penyampaian
Laporan Keuangan Berkala Emiten atau
Perusahaan Publik
✓
✓
• POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang
Keterbukaan Atas Informasi atau
Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan Nomor I-E Lampiran
Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep-00015/BEI/01-
2021 tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No.
I-E Tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
913
Perlakuan yang Sama Terhadap
Seluruh Pemegang Saham
Seluruh Pemegang Saham termasuk Pemegang Saham Minoritas dan Pemegang Saham Asing diperlakukan setara
dan diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan informasi tentang Perseroan. Perseroan aktif melakukan
keterbukaan atau pengungkapan yang tepat waktu dan akurat mengenai segala aspek material Perseroan, termasuk
situasi keuangan, kinerja, kepemilikan dan governance Perseroan. Hak-hak Pemegang Saham dilindungi sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Pasar Modal. Hak-hak para pemangku kepentingan (stakeholders) diakui sesuai peraturan
perundangan yang berlaku, dan kerja sama aktif antara perusahaan dan para stakeholders harus dikembangkan
dalam upaya bersama menciptakan kekayaan, pekerjaan, dan keberlanjutan Perseroan.
Kebijakan Benturan Kepentingan
(Termasuk Insider Trading)
Bank telah memiliki dan menerapkan kebijakan Benturan Kepentingan dan kebijakan Transaksi Efek bagi Orang
Dalam (Insider Trading) sebagaimana tertuang dalam Pedoman Perusahaan Transaksi Efek yang Dilarang dan Tidak
Dilarang Bagi Orang Dalam No. IN/500/KMP/001 tanggal 23 September 2019 dan Pedoman Perusahaan Prosedur
Penanganan Benturan Kepentingan No. IN/695/KMP/001 tanggal 29 Oktober 2014.
Kebijakan Benturan Kepentingan bertujuan untuk menetapkan aturan, mengidentifikasi, mengurangi dan mengelola
adanya potensi benturan kepentingan yang mungkin timbul dalam Bank akibat dari pelaksanaan kegiatan oleh unit
bisnis Bank yang memperoleh informasi mengenai Bank, nasabah Bank maupun BNI Group.
Bank menegaskan larangan penggunaan Informasi Orang Dalam (Insider Trading) dalam transaksi pribadi oleh
karyawan dan manajemen (dalam hal ini anggota Direksi dan Dewan Komisaris). Dengan adanya kebijakan ini
diharapkan penggunaan informasi orang dalam untuk kepentingan pribadi karyawan maupun manajemen (orang
dalam) dapat dimitigasi.
Pada tahun 2021, BNI melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali (buyback) saham BNI. Untuk mencegah
terjadinya insider trading maka sesuai peraturan yang berlaku, Perseroan menetapkan kebijakan agar Dewan Komisaris,
Direksi, Pegawai, Pemegang Saham Utama, orang perseorangan yang karena kedudukannya atau profesinya atau
karena hubungan usahanya dengan perseroan memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi orang dalam
atau, pihak yang dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir tidak lagi menjadi pihak tersebut, dilarang melakukan transaksi
atas saham Perseroan dalam jangka waktu pembelian kembali saham.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
914
Pembelian Kembali (Buyback)
Saham dan Obligasi
Di tengah lonjakan kasus positif Covid-19 (second wave) yang terjadi pada Juli 2021, IHSG cenderung
bergerak fluktuatif dan berdampak pada saham BNI yang mengalami penurunan signifikan mencapai - 25,0%
(ytd) ke level Rp4.630 per 30 Juni 2021. Tekanan jual di pasar akibat sentimen Covid-19 tersebut membuat
saham BNI undervalued dengan Price to Book Value (PBV) per 30 Juni 2021 sebesar 0,75x atau telah jauh
berada di bawah rata-rata PBV selama 10 tahun yang sebesar 1,60x. Menindaklanjuti hal tersebut, Perseroan
merencanakan untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat
di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1.700.000.000.000 (satu triliun tujuh ratus
miliar Rupiah). Sesuai dengan SEOJK No. 3/SEOJK.04/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak
akan melebihi 20% (dua puluh persen) dari modal disetor dan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5%
(tujuh koma lima persen) dari modal disetor Perseroan. Perseroan meyakini bahwa Pembelian Kembali Saham
tidak mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan karena sampai dengan saat ini, Perseroan mempunyai
modal yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan.
Pembelian Kembali Saham Perseroan dilaksanakan selama periode 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal 22
Juli 2021 sampai dengan 21 Oktober 2021. Selama periode tersebut, Perseroan telah melakukan pembelian
24.682.600 lembar saham, senilai Rp128.026.122.396 (seratus dua puluh delapan miliar dua puluh enam juta
seratus dua puluh dua ribu tiga ratus sembilan puluh enam Rupiah). Biaya Pembelian Kembali Saham berasal
dari kas internal Perseroan, maka dampak terhadap biaya operasional Perseroan tidak material, sehingga Laba
Rugi masih sejalan dengan target Perseroan. Pelaksanaan transaksi Pembelian Kembali Saham Perseroan
tidak memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan, mengingat Perseroan
memiliki modal dan cash flow yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan
kegiatan usaha Perseroan. Aksi korporasi ini semakin meyakinkan investor bahwa BNI memiliki fundamental
keuangan yang kuat.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
915
Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN)
Kebijakan LHKPN
Perseroan memiliki kebijakan mengenai pelaksanaan
pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) berdasarkan:
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Korupsi jo.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;
3. Peraturan KPK No. 07 Tahun 2016 sebagaimana telah
diubah melalui peraturan KPK No. 2 Tahun 2020
tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman dan
Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara;
4. Surat Edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara RI No.
SE-12/MBU/10/2021 tentang Kewajiban Penyampaian
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) Bagi Pejabat di Lingkungan Badan Usaha
Milik Negara.
Kebijakan ini mengatur mengenai Posisi Penyelenggara
Negara di BNI untuk melaporkan harta kekayaannya, tata
cara penyampaian, unit kerja pengelola dan administrator
LHKPN, hingga sanksi yang dapat dijatuhkan bagi yang
tidak melaksanakan kewajiban pelaporannya.
Wajib Lapor LHKPN
Berdasarkan Kebijakan LHKPN di atas, Wajib Lapor
LHKPN adalah Pejabat Struktural di lingkungan Bank
yaitu:
1. Komisaris;
2. Direksi;
3. Senior Executive Vice President;
4. Pejabat Eksekutif yang dilaporkan kepada OJK, yaitu:
• Pemimpin Divisi/Satuan atau yang setingkat;
• Pemimpin Wilayah;
• Kepala Cabang Luar Negeri.
5. Pegawai aktif yang ditempatkan sebagai Komisaris/
Direksi di Entitas Anak.
Pengelola LHKPN
Pengelola pelaporan LHKPN terdiri dari Koordinator
Pengelolaan LHKPN dan Admin Pengelola e-LHKPN
dengan rincian sebagai berikut:
1. Koordinator Pengelolaan LHKPN adalah Group Head
Corporate Secretary dan Group Head Human Capital
Services dengan ruang lingkup tugas sebagai berikut:
a. Berkoordinasi dengan KPK dalam pemantauan,
pengisian, dan penyampaian LHKPN serta sosialisasi
kewajiban LHKPN;
b. Berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha
Milik Negara dan KPK mengenai pengelolaan dan
administrasi Aplikasi Wajib LHKPN.
2. Admin Pengelola e-LHKPN adalah pejabat Corporate
Secretary Group dan Human Capital Services Group
dengan ruang lingkup tugas sebagai berikut:
a. Mengelola dan melakukan pemutakhiran data wajib
lapor LHKPN;
b. Mengelola dan memonitor kewajiban pelaporan
LHKPN.
Pelaporan LHKPN Tahun 2021
Pelaporan LHKPN hingga akhir periode 2021, dari jumlah
wajib lapor sebanyak 99 orang terdapat 99 orang atau
100% yang telah memenuhi kewajiban pelaporannya.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
916
Transparansi Kondisi Keuangan
dan Non Keuangan
BNI memenuhi kewajiban transparansi dan publikasi kondisi keuangan dan non-keuangan sesuai ketentuan
yang berlaku, melalui penyampaian dan publikasi informasi baik melalui media cetak maupun situs website
sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Bulanan kepada regulator, yang juga dipublikasikan melalui sistem pelaporan OJK dan
situs website BNI;
2. Laporan Keuangan Triwulan kepada regulator, yang juga dipublikasikan melalui sistem pelaporan OJK,
situs website BNI, dan surat kabar atau media elektronik lain;
3. Laporan Keuangan Tahunan kepada regulator, yang juga dipublikasikan melalui sistem pelaporan OJK,
situs website BNI, dan sistem pelaporan emiten atau perusahaan publik;
4. Laporan Tahunan BNI yang disampaikan kepada regulator, rating agency, lembaga pengembangan
perbankan, lembaga/institusi riset dan majalah keuangan dan dipublikasikan melalui situs website BNI;
5. Laporan berkala dan insidentil dalam rangka memenuhi peraturan di bidang Pasar Modal, dipublikasikan
di website Perseroan dan Bursa Efek Indonesia, dan dilaporkan kepada OJK, Bursa Efek Indonesia,
Kementerian BUMN, dan regulator terkait;
6. Informasi Tata Kelola Perusahaan, yang diantaranya adalah Laporan Tahunan Tata Kelola Perusahaan,
Visi, Misi, Nilai Perusahaan, Kode Etik, Komposisi dan Profil Dewan Komisaris dan Direksi, serta ketentuan
internal terkait tata kelola mulai dari Anggaran Dasar hingga Piagam Korporasi yang juga dipublikasikan
melalui situs website BNI;
7. Informasi Produk dan Layanan Perusahaan termasuk jaringan kantornya dipublikasikan melalui Laporan
Tahunan dan situs website BNI, agar nasabah, investor dan masyarakat luas dapat dengan mudah mengakses
informasi atas produk dan layanan BNI;
8. Informasi Prosedur Penyampaian Pengaduan, Tips Aman BNI bagi Nasabah untuk menjaga kerahasiaan data
dalam menggunakan layanan perbankan, yang dipublikasikan melalui situs website BNI untuk pelaksanaan
ketentuan perlindungan konsumen;
9. Informasi lainnya yang bertujuan untuk mendukung keterbukaan informasi, edukasi keuangan dan layanan
kepada masyarakat.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
917
Transparansi Tata Cara Pengaduan
Nasabah dan Penyelesaian
Sengketa kepada Nasabah
Kemudahan Akses Layanan
BNI Contact Center Sebagai Touch Point BNI
Sejalan dengan salah satu misi BNI untuk memberikan layanan prima dan solusi digital yang bernilai tambah
kepada seluruh nasabah dan selaku mitra pilihan utama, BNI Call 1500046 terus berupaya untuk memberikan
layanan terbaik bagi para nasabah BNI.
Mengedepankan layanan yang mudah, cepat dan murah untuk nasabah, BNI Contact Center terus melakukan
shifting ke digital. Nasabah dapat dengan mudah mengakses layanan BNI Call 1500046, layanan media
sosial resmi BNI di Facebook, Instagram dan Twitter, layanan Live Chat di website BNI serta aplikasi BNI Call
Virtual Assistant yang dapat diunduh melalui Playstore dan Appstore. Selain itu nasabah dapat mengirimkan
pengaduan secara tertulis ke BNI melalui email dan fax.
1500046
(tanpa kode area)
TELEPON
Akses dari Dalam Negeri (seluruh wilayah Indonesia)
Telepon PSTN (Fixed Phone)
Pulsa Lokal
Telepon Seluler (Mobile Phone)
Sesuai tarif penyedia layanan seluler (provider)
Akses dari Luar Negeri
+62-21-30500046
Fixed Phone/Mobile Phone
Sesuai tarif penyedia layanan dari masingmasing
negara
BNI Call Virtual Assistant
1500046 Virtual Assistant
FAKSIMILE
021-25541203
LIVE CHAT
www.bni.co.id
Menu: Chat with Us
TELEPON
Social Media
IG @bni46
Twitter @bni
Facebook BNI
bnicall@bni.co.id
Sebagai wujud komitmen dalam memberikan layanan yang unggul, BNI Call 1500046 terus meningkatkan
kualitas layanan bagi nasabah dengan memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2015 di tahun 2016 dan dilakukan
pembaharuan setiap tahunnya. Pada tahun 2021, BNI Call 1500046 meraih peringkat 1 (satu) untuk 3 (tiga)
kategori yaitu Performa Terbaik Call Center, Phone Banking dan Pelayanan Prima Contact Center berdasarkan
hasil survei Bank Service Excellent Monitor (BSEM) dari Marketing Research Indonesia (MRI).
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
918
Prosedur Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah
BNI
BNI Contact Center sebagai salah satu garda terdepan BNI terus berupaya memberikan layanan terbaik, termasuk
penyelesaian atas setiap pengaduan nasabah baik untuk layanan perbankan, kartu kredit, merchant, serta Trade &
Remittance. Nasabah BNI diberikan kemudahan mengakses layanan pengaduan dengan berbagai pilihan media baik
melalui lisan maupun tertulis.
Media Penyampaian Pengaduan Nasabah BNI
Lisan
Nasabah Menghubungi BNI Call
Domestik: 1500046
Luar Negeri: +62-21-30500046
Nasabah Mendatangi BNI Cabang
Terdekat
Nasabah Mengunjungi
Website : www.bni.co.id
Pada menu Chat With Us
Nasabah Mendatangi
BNI Cabang terdekat
Tertulis
Nasabah Mengirimkan
Email: bnicall@bni.co.id
Fax: 021-25541203
Twitter: @bni
Facebook: BNI
IG: @bni46
Nasabah Menggunakan
aplikasi yang dapat
di-download melalui
AppStore/PlayStore:
BNI Call Virtual Assistant
Solusi penyelesaian pengaduan nasabah yang disampaikan secara lisan dilakukan dalam waktu paling lama 5 (lima)
hari kerja sedangkan penyelesaian pengaduan tertulis dalam waktu maksimal 20 (dua puluh) hari kerja. Apabila
diperlukan dokumen pendukung atas pengaduan nasabah yang disampaikan secara lisan, maka BNI akan meminta
nasabah menyampaikan pengaduan secara tertulis. Nasabah dapat melengkapi dokumen atas pengaduan yang
disampaikan dalam waktu 20 (dua puluh) hari kerja dan dapat diperpanjang dalam waktu 20 (dua puluh) hari kerja.
Dalam kondisi tertentu penyelesaian pengaduan tertulis dapat diperpanjang dalam waktu 20 (dua puluh) hari
kerja berikutnya sesuai POJK No. 1/POJK.07/2013 dan diperbaharui melalui POJK No. 18/POJK.07/2018 tentang
Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan. Informasi perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan
diberitahukan secara tertulis kepada nasabah melalui sarana telepon, e-mail, surat ataupun pesan singkat (short
message service/SMS).
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
919
Alur Penyampaian dan Penyelesaian Pengaduan
1
Menyampaikan
pengaduan
NASABAH
PETUGAS
BNI
Melakukan
registrasi
pengaduan
Memberikan nomor
registrasi pengaduan
Menindaklanjuti
pengaduan
Menyampaikan
hasil penyelesaian
pengaduan
Apabila diperlukan,
Bank menyampaikan
notifikasi
perpanjangan waktu
2 3 4 5 6 7
Menyampaikan
hasil penyelesaian
pengaduan
Apabila nasabah merasa solusi penyelesaian yang diberikan oleh BNI tidak memenuhi harapan, maka nasabah
dapat melanjutkan proses penyelesaian pengaduan melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa yang
dimuat dalam Daftar Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
920
Praktik Bad Corporate Governance
BNI menyadari bahwa praktik-praktik bad corporate governance akan mengganggu penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik (GCG). Dalam rangka mendukung hal tersebut, BNI sepanjang tahun 2021 berkomitmen
untuk tidak melakukan tindakan serta kebijakan yang berkaitan dengan praktik yang ditunjukkan pada tabel
sebagai berikut:
Keterangan
Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Bank, Entitas Anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris yang sedang menjabat tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan
Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
Ketidaksesuaian penyajian Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan dengan peraturan yang berlaku dan
Standar Akuntansi Keuangan
Kasus terkait buruh dan karyawan
Tidak terdapat pengungkapan segmen operasi pada perusahaan listed
Terdapat ketidaksesuaian antara Laporan Tahunan hardcopy dengan Laporan Tahunan softcopy
Praktik
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
921
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Sebagai wujud transparansi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada Konglomerasi Keuangan BNI, serta sebagai
tindak lanjut ketentuan yang tercantum pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tanggal
18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan jo. Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan, pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan BNI tahun 2021 terdiri dari:
1. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi selama tahun 2021;
2. Struktur Konglomerasi Keuangan BNI;
3. Struktur kepemilikan saham pada Konglomerasi Keuangan BNI posisi sampai dengan Desember 2021;
4. Struktur Kepengurusan Konglomerasi Keuangan BNI;
5. Prinsip Dasar Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan BNI;
6. Kebijakan Transaksi Intra-Grup pada Konglomerasi Keuangan BNI;
7. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance BNI selaku Entitas Utama pada Konglomerasi Keuangan BNI.
Berikut Pelaksanaan Good Corporate Governance BNI selaku Entitas Utama pada Konglomerasi Keuangan BNI.
Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola
Terintegrasi Selama Tahun 2021
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan jo. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal
25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, antara lain telah mewajibkan
Konglomerasi Keuangan untuk menyusun laporan penilaian sendiri (Self Assessment) Tata Kelola Terintegrasi secara
periodik (Juni dan Desember) kepada Otoritas Jasa Keuangan dan disampaikan paling lambat pada tanggal 15 bulan
kedua setelah berakhirnya bulan laporan yang bersangkutan (tanggal 15 Agustus dan tanggal 15 Februari).
Self Assessment terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Terintegrasi pada Konglomerasi Keuangan BNI,
paling kurang harus diwujudkan dan difokuskan dalam 7 (tujuh) faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
yang terdiri dari:
Faktor Penilaian
No.
1. Direksi Entitas Utama
2. Dewan Komisaris Entitas Utama
3. Komite Tata Kelola Terintegrasi
4. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi
5. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi
6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
7. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Faktor Penilaian
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
922
Penilaian sendiri tersebut dikategorikan menjadi 5 (lima) peringkat dengan penjelasan masing-masing peringkat
sebagai berikut:
Peringkat
Definisi
1 Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum sangat
baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi.
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut tidak
signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh Entitas Utama dan/atau LJK.
2 Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik. Hal
ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan
dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau LJK.
3 Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum cukup baik.
Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila
terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut cukup
signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari Entitas Utama dan/atau LJK.
4 Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum kurang
baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang kurang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi.
Terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut signifikan dan
memerlukan perbaikan yang menyeluruh oleh Entitas Utama dan/atau LJK.
5 Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum tidak baik.
Hal ini tercermin dari pemenuhan yang tidak memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Terdapat
kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut sangat signifikan dan sulit
untuk diperbaiki oleh Entitas Utama dan/atau LJK.
Pada periode 2021, BNI telah menyusun penilaian sendiri terkait dengan implementasi Tata Kelola Terintegrasi
Konglomerasi Keuangan BNI sebagai berikut:
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Peringkat
Definisi Peringkat
Juni 2021 Desember 2021
2 2 Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi
yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas
penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam
penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang
signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/
atau LJK.
Berdasarkan hasil Self Assessment terhadap 7 (tujuh)
faktor Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
untuk periode Desember 2021 dapat kami simpulkan
sebagai berikut:
1. Direksi Entitas Utama
a. Dalam struktur Tata Kelola Terintegrasi seluruh
Direksi BNI telah memenuhi kualifikasi yang
ditetapkan oleh perundang-undangan yang berlaku;
b. Proses Tata Kelola Terintegrasi telah dijalankan
dan ditindaklanjuti sesuai dengan arahan Dewan
Komisaris BNI;
c. Direksi BNI telah menindaklanjuti masukan Dewan
Komisaris BNI atas evaluasi terhadap Pedoman
Tata Kelola Terintegrasi, serta memastikan bahwa
temuan audit baik dari internal maupun eksternal
telah ditindaklanjuti dengan baik.
2. Dewan Komisaris Entitas Utama
a. Dalam struktur Tata Kelola Terintegrasi seluruh
Dewan Komisaris BNI telah memenuhi kualifikasi
yang ditetapkan oleh perundang-undangan yang
berlaku. Seluruh anggota Dewan Komisaris yang
berjumlah 10 (sepuluh orang) telah lulus penilaian
kemampuan dan kepatutan dan telah memperoleh
surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK);
b. Dalam proses Tata Kelola Terintegrasi sesuai tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris BNI telah
memberikan masukan kepada Direksi BNI dalam
rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola
Terintegrasi;
c. Dewan Komisaris BNI telah memberikan masukan
dan arahan serta evaluasi terhadap temuan
audit baik dari internal maupun eksternal untuk
ditindaklanjuti dengan baik oleh Direksi BNI.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
923
3. Komite Tata Kelola Terintegrasi
a. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah terbentuk
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Selama periode Januari-Desember 2021 Komite
Tata Kelola Terintegrasi telah melakukan rapat
sebanyak 6 (enam) kali guna memberikan masukan
terkait pelaksanaan Tata Kelola pada Konglomerasi
Keuangan BNI.
4. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi
a. Divisi Kepatuhan sebagai Satuan Kerja Kepatuhan
Terintegrasi bersifat independen sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
b. Dalam rangka penyempurnaan fungsi kepatuhan
terintegrasi, Divisi Kepatuhan telah melaksanakan
koordinasi dan pertemuan rutin dengan segenap
satuan kerja pada masing-masing LJK;
c. Divisi Kepatuhan telah melakukan pemantauan, dan
evaluasi terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan di
masing-masing LJK serta senantiasa memberikan
saran dan rekomendasi terhadap pelaksanaan
fungsi kepatuhan di masing-masing LJK guna
mengembangkan penerapan fungsi kepatuhan
pada masing-masing LJK agar berjalan dengan baik.
5. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi
a. Satuan Audit Internal sebagai Satuan Kerja Audit
Intern Terintegrasi yang independen sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
b. Satuan Audit Internal sebagai Satuan Kerja Audit
Intern Terintegrasi memantau pelaksanaan audit
intern mencakup:
• Pelaksanaan audit ke masing-masing Perusahaan
Anak dengan tetap memperhatikan ukuran,
karakteristik, dan kompleksitas usaha Perusahaan
Anak, serta melakukan koordinasi antara SKAI
LJK secara periodik (triwulanan) dengan
melibatkan Divisi Pengembangan Perusahaan
Anak (PPA);
• Evaluasi terhadap penerapan fungsi audit intern
(SKAI) pada masing-masing LJK;
• Koordinasi dengan SKAI LJK secara periodik
melibatkan Divisi Pengembangan Perusahaan
Anak (PPA) setiap triwulanan, dengan materi
pembahasan Rencana Kerja Audit LJK, Pokokpokok
Hasil Audit setiap LJK dan Tindak lanjut
Hasil Audit Internal & Eksternal masing-masing
LJK.
c. Satuan Audit Internal sebagai Satuan Kerja Audit
Intern Terintegrasi bertindak objektif dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, serta
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris Entitas Utama dengan tembusan
kepada Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan Entitas Utama.
6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
a. Divisi Manajemen Risiko Bank sebagai Satuan Kerja
Manajemen Risiko Terintegrasi yang independen
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Divisi Manajemen Risiko Bank telah menetapkan
serta melakukan updating terhadap Kebijakan dan
penetapan limit risiko yang berlaku bagi segenap
LJK;
c. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi telah
mengakomodasi 4 (empat) pilar penerapan
Manajemen Risiko sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan.
7. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
a. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan BNI telah disusun, di-review dan
dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 18/POJK/POJK.03/2014
sebagaimana yang diatur dalam surat Direksi dan
Dewan Komisaris masing-masing No. DIR/947
tanggal 1 Desember 2021 dan No. DK/22 tanggal
8 Desember 2021;
b. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan BNI telah dikomunikasikan kepada
segenap LJK pada Konglomerasi Keuangan BNI
dan akan terus dilakukan evaluasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
924
Struktur Konglomerasi Keuangan BNI
Melalui Surat Direksi No. DIR/128 tanggal 19 Februari 2021, BNI telah melaporkan perubahan struktur Konglomerasi
Keuangan BNI menjadi sebagai berikut:
Entitas Utama
Pembiayaan
Sekuritas
Asuransi Jiwa
1983 99,99% 1995 75,00%
1996
60,00%
Asset Management
Anggota Konglomerasi Keuangan
2011
99,90%
Konglomerasi Keuangan BNI telah memenuhi persyaratan administratif dan telah dicatat dalam administrasi pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan cfm. Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-48/PB.313/2015 tanggal 15 April 2015 dan Surat
OJK No. S-26/PB.312/2021 tanggal 25 Februari 2021 (setelah BNI Syariah bergabung dalam Bank Syariah Indonesia),
selain itu Konglomerasi Keuangan BNI juga telah memiliki Komite Tata Kelola Terintegrasi (TKT) sebagai berikut:
Posisi
Ketua
Anggota
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo (BNI)
Askolani (BNI)
Susyanto (BNI)
Parikesit Suprapto (BNI Life)
Utang Ranuwijaya (BNI Life)
Rosa De Lima Dwi Mutiari (BNI Multifinance)
Eddy Siswanto (BNI Asset Management)
Boyke Wibowo Mukiyat (BNI Sekuritas)
Bambang Setyogroho (Pihak Independen Komite TKT)
Indrayeti (Pihak Independen Komite TKT)
Nama
BNI juga telah memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang disusun dan di-review sesuai dengan ketentuan perundangundangan
yang berlaku. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi diperbaharui dan di-review terakhir kali melalui Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. DK/22 tanggal 8 Desember 2021. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BNI dapat diakses melalui
www.bni.co.id.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
925
Struktur Kepemilikan Saham pada Konglomerasi Keuangan BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selaku Entitas Utama Konglomerasi Keuangan BNI
Negara Indonesia
60%
Publik
40%
Struktur Kepemilikan Saham Lembaga Jasa Keuangan yang berada pada Konglomerasi Keuangan BNI, yaitu:
1. PT BNI Life Insurance
PT Bank Negara
Indonesia (Persero)
Tbk
60%
Yayasan Danar Dhana
Swadharma (YDD)
0,000003%
Yayasan
Kesejahteraan
Pegawai BNI
0,000003%
Sumitomo Life
Insurance
39,999993%
2. PT BNI Sekuritas
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
75%
SBI Financial Services Co.Ltd
25%
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
926
3. PT BNI Multifinance
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
99,99%
Kop. Kar. BNI Multifinance
0,01%
4. PT BNI Asset Management
PT BNI Sekuritas
99,90%
Kop. Kar. BNI Sekuritas
0,1%
Struktur Kepengurusan Konglomerasi Keuangan BNI
Struktur Dewan Komisaris
Nama
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
Pradjoto
Sigit Widyawan
Septian Hario Seto
Asmawi Syam
Erwin Rijanto Slamet
Iman Sugema
Askolani
Susyanto
Ratih Nurdiati
Jabatan
Komisaris Utama/Independen
Wakil Komisaris Utama/Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
927
Struktur Direksi
Nama
Royke Tumilaar
Adi Sulistyowati
Novita Widya Anggraini
David Pirzada
Henry Panjaitan
Corina Leyla Karnelies
Muhammad Iqbal
Y.B. Hariantono
Bob Tyasika Ananta
Sis Apik Wijayanto
SIlvano Winston Rumantir
Ronny Venir
Jabatan
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur Manajemen Risiko
Direktur Treasury & International
Direktur Bisnis Konsumer
Direktur UMKM
Direktur IT & Operasi
Direktur Human Capital & Kepatuhan
Direktur Hubungan Kelembagaan
Direktur Corporate Banking
Direktur Layanan dan Jaringan
PT BNI Life Insurance
Struktur Dewan Komisaris
Nama
Parikesit Suprapto
Kazuhiko Arai
Iwan Abdi
Henry Cratein Suryanaga
Alwi Abdurrahman Shihab
Jabatan
Komisaris Utama/Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Struktur Direksi
Nama
Shadiq Akasya
Eben Eser Nainggolan
Neny Asriany
Naoto Oda
Hiroshi Ono
Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur
Direktur
Direktur
Jabatan
Struktur Dewan Pengawas Syariah
Nama
Ir. Agus Haryadi, AAAIJ, FIIS, ASAI
Prof. Dr. H. Utang Ranuwijaya, MA
Hj. Siti Haniatunnisa, LLB, MH
PT BNI Sekuritas
Ketua
Anggota
Anggota
Jabatan
Struktur Dewan Komisaris
Nama
Boyke Wibowo Mukiyat
Yoshihiro Ishiwata
I Made Sukajaya *
Keterangan:
* menunggu persetujuan OJK atas fit & proper test
Jabatan
Komisaris Utama & Independen
Komisaris
Komisaris
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
928
Struktur Direksi
Nama
Agung Prabowo
Reza Benito Zahar
Putu Bagus Kresna
Nieko Kusuma *
Vera Ongyono *
Yoga Mulia *
Keterangan:
* menunggu persetujuan OJK atas fit & proper test
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Jabatan
PT BNI Multifinance
Struktur Dewan Komisaris
Nama
Rosa De Lima Dwi Mutiari
Wiwi Suprihatno
Jabatan
Komisaris Utama/Komisaris Independen
Komisaris
Struktur Direksi
Nama
Hasan Gazali Pulungan
Linda Saragih
Antonius Anung Fajar Nugroho
PT BNI Asset Management
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Jabatan
Struktur Dewan Komisaris
Nama
Eko Priyo Pratomo *
Eddy Siswanto
Teddy Erdius E. Saputra
Efrizal **
Keterangan:
* Menunggu pengesahan RUPSLB
** Masih menunggu fit & proper test
Jabatan
Presiden Komisaris/Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Struktur Direksi
Nama
Putut Endro Andanawarih
Donny Susantio Adjie
Ade Yusriansyah
Presiden Direktur
Direktur Bisnis
Direktur Operasional
Jabatan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
929
Prinsip Dasar Tata Kelola
Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan BNI
Guna menunjang bisnis dan operasional Konglomerasi
Keuangan BNI, diperlukan prinsip-prinsip dasar Tata
Kelola Terintegrasi yang mengacu pada GCG Roadmap
yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan serta
ASEAN Corporate Governance Scorecard yang menjadi
acuan implementasi penerapan GCG.
Sesuai dengan hal tersebut prinsip dasar Tata Kelola
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan BNI adalah sebagai
berikut:
1. Implementasi Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan BNI bertujuan untuk menciptakan kinerja
yang unggul dan menambah nilai ekonomi bagi
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,
serta menjamin operasional Konglomerasi Keuangan
BNI sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, etika bisnis, serta prinsip-prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang Baik;
2. Mengacu pada ketentuan perundang-undangan
yang berlaku Perusahaan Anak merupakan badan
hukum yang terpisah dari BNI sehingga memiliki tugas
dan tanggung jawab tersendiri dalam pengelolaan
perusahaan;
3. Perusahaan Anak merupakan badan hukum yang
independen sesuai dengan ketentuan perundangan
yang berlaku, di mana dalam pengelolaannya BNI
merupakan Pemegang Saham Pengendali pada
Konglomerasi keuangan BNI;
4. Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Anak dalam
pedoman ini berlaku bagi Perusahaan Anak sepanjang
tidak diatur berbeda menurut peraturan perundangundangan
yang berlaku. Anggaran Dasar Perusahaan
Anak yang belum sesuai dengan Pedoman ini, maka
wajib disesuaikan.
Kebijakan Transaksi Intra-
Grup pada Konglomerasi
Keuangan BNI
Pengertian Risiko Transaksi Intra-
Grup
Hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di
berbagai sektor jasa keuangan akan mempengaruhi
kelangsungan usaha Lembaga Jasa Keuangan (LJK)
yang disebabkan oleh eksposur risiko yang timbul baik
secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan
usaha entitas yang tergabung dalam suatu Konglomerasi
Keuangan. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) telah mengeluarkan sejumlah peraturan mengenai
penerapan Manajemen Risiko secara terintegrasi dalam
konglomerasi di industri jasa keuangan, di mana salah
satunya adalah kewajiban Konglomerasi Keuangan dalam
melakukan pengelolaan risiko transaksi intra-grup.
Risiko transaksi intra-grup adalah risiko akibat
ketergantungan suatu entitas, baik secara langsung
maupun tidak langsung, terhadap entitas lainnya dalam
satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan
kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak
tertulis yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak
diikuti perpindahan dana.
Tujuan Manajemen Risiko Transaksi
Intra-Grup
Penerapan Manajemen Risiko transaksi intra-grup pada
Konglomerasi Keuangan BNI bertujuan untuk:
1. Mengatur dan mengawasi risiko transaksi intra-grup
Konglomerasi Keuangan berdasarkan prinsip kehatihatian;
2. Memastikan bahwa proses manajemen risiko
terintegrasi dapat meminimalkan kemungkinan
dampak negatif yang diakibatkan oleh ketergantungan
suatu LJK baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap LJK lainnya dalam satu Konglomerasi
Keuangan, maupun dampak negatif terhadap kondisi
bisnis Konglomerasi Keuangan BNI secara keseluruhan.
Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko
Transaksi Intra-Grup
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh BNI sebagai entitas
utama dalam menerapkan Manajemen Risiko transaksi
intra-grup dalam Konglomerasi Keuangan BNI antara lain:
1. Memiliki kecukupan proses manajemen risiko transaksi
intra-grup untuk Konglomerasi Keuangan secara
keseluruhan;
2. Melakukan pemantauan transaksi intra-grup dalam
Konglomerasi Keuangan dan menyusun laporan secara
berkala;
3. Mendorong pengungkapan publik terkait transaksi
intra-grup;
4. Mempertimbangkan dampak transaksi intra-grup
terhadap kinerja LJK anggota Konglomerasi Keuangan
secara langsung maupun terhadap Konglomerasi
Keuangan BNI secara keseluruhan.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
930
Jenis Transaksi yang Dapat
Menimbulkan Risiko Transaksi
Intra-Grup
Jenis transaksi yang dapat menimbulkan terjadinya risiko
transaksi intra-grup di Konglomerasi Keuangan BNI,
antara lain sebagai berikut, namun tidak terbatas pada:
1. Kepemilikan silang antar LJK dalam Konglomerasi
Keuangan;
2. Sentralisasi manajemen likuiditas jangka pendek dalam
Konglomerasi Keuangan;
3. Jaminan, pinjaman, dan komitmen yang diberikan atau
diperoleh suatu LJK dari LJK lain dalam Konglomerasi
Keuangan;
4. Eksposur kepada pemegang saham pengendali,
termasuk eksposur pinjaman dan off-balance sheet
seperti jaminan dan komitmen;
5. Pembelian atau penjualan aset dari satu LJK kepada
LJK lain dalam Konglomerasi Keuangan;
6. Transfer risiko melalui reasuransi; dan
7. Transaksi untuk mengalihkan eksposur risiko pihak
ketiga di antara LJK dalam konglomerasi keuangan.
Kecukupan Proses Identifikasi,
Pengukuran, Pemantauan, dan
Pengendalian Risiko serta Sistem
Informasi Manajemen Risiko
Transaksi Intra-Grup
Dalam pelaksanaan manajemen risiko transaksi intragrup,
BNI selaku Entitas Utama melakukan proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
risiko terhadap seluruh faktor risiko (risk factors) yang
bersifat material secara terintegrasi, dan didukung oleh
sistem informasi manajemen risiko transaksi intra-grup
yang memadai.
1. Identifikasi Risiko Transaksi Intra-Grup
Identifikasi risiko transaksi intra-grup dilakukan dengan
melakukan analisis terhadap jenis produk dan/atau
transaksi antar LJK dalam Konglomerasi Keuangan
BNI yang dapat menimbulkan risiko transaksi intragrup
dalam Konglomerasi Keuangan BNI.
2. Pengukuran Risiko Transaksi Intra-Grup
Pengukuran risiko transaksi intra-grup bertujuan untuk
memperoleh peringkat tingkat risiko transaksi intragrup
Konglomerasi Keuangan. Hal-hal yang perlu
dilakukan oleh BNI sebagai entitas utama dalam
melakukan pengukuran risiko transaksi intra-grup
adalah menyusun metodologi pengukuran risiko
transaksi intra-grup serta melakukan evaluasi terhadap
kesesuaian asumsi, sumber data, dan prosedur yang
digunakan untuk mengukur risiko transaksi intra-grup.
3. Pemantauan Risiko Transaksi Intra-Grup
Pemantauan risiko transaksi intra-grup dilakukan
dengan melakukan evaluasi terhadap eksposur Risiko
Transaksi Intra-grup yang bersifat material atau yang
berdampak pada kondisi permodalan Konglomerasi
Keuangan serta melakukan penyempurnaan proses
dan cakupan pelaporan antara lain apabila terdapat
perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi, dan
faktor risiko yang bersifat material.
Untuk menilai hubungan keuangan yang material
secara intra-grup antar LJK dalam Konglomerasi
Keuangan BNI diukur berdasarkan nilai transaksi
keuangan BNI dengan LJK anggota Konglomerasi
Keuangan BNI, maupun antar sesama LJK dalam
Konglomerasi Keuangan BNI.
4. Pengendalian Risiko Transaksi Intra-Grup
Dalam rangka melaksanakan pengendalian risiko, BNI
sebagai Entitas Utama memastikan Konglomerasi
Keuangan BNI memiliki metode pengendalian atas
risiko transaksi intra-grup yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha Konglomerasi Keuangan.
Pengendalian risiko transaksi intra-grup pada
Konglomerasi Keuangan BNI dilakukan dengan
memperhatikan:
a. Komposisi parameter risiko inheren transaksi intragrup
pada penilaian profil risiko terintegrasi;
b. Pemenuhan asas arm’s length (kewajaran transaksi)
terkait transaksi intra-grup;
c. Ketersediaan dan kelengkapan dokumentasi
transaksi intra-grup; dan
d. Pemenuhan ketentuan hukum/regulator yang
berlaku untuk setiap transaksi intra-grup.
5. Sistem Informasi Manajemen Risiko Transaksi Intra-
Grup
Sistem informasi manajemen risiko transaksi intragrup
meliputi:
a. Laporan profil risiko transaksi intra-grup yang
merupakan bagian dari laporan profil risiko
terintegrasi;
b. Laporan transaksi intra-grup, yang memuat:
• Rekapitulasi transaksi dengan pihak berelasi;
• Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak
berelasi.
BNI sebagai Entitas Utama menyusun dan
menyampaikan Laporan profil risiko transaksi
intra-grup sebagai bagian dari laporan profil risiko
terintegrasi dan Laporan transaksi intra-grup kepada
Otoritas Jasa Keuangan secara semesteran untuk
posisi pelaporan Juni dan Desember.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
931
Sepanjang tahun 2021, seluruh transaksi intra-grup telah dilakukan secara wajar (memenuhi asas
arm’s length).
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
BNI Selaku Entitas Utama pada Konglomerasi Keuangan
BNI
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola
Bagi Bank Umum jo. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum, antara lain telah diwajibkan bagi setiap Bank untuk melakukan penilaian
sendiri (self assessment) atas pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) paling
kurang setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
932
Pelaksanaan Penerapan Aspek dan
Prinsip Tata Kelola Perusahaan Sesuai
Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
BNI senantiasa menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada setiap aspek bisnisnya dengan mengacu
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam POJK No. 21/POJK.04/2015 tentang
Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan SEOJK No. 32/ SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka, terdapat 5 (lima) aspek, 8 (delapan) prinsip dan 25 (dua puluh lima) rekomendasi penerapan
aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik dalam Pedoman Tata Kelola merupakan standar penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang
baik yang harus diterapkan Bank untuk mengimplementasikan prinsip tata kelola. BNI menerapkan aspek, prinsip,
dan rekomendasi tersebut berdasarkan pendekatan “comply or explain” pada tahun 2021 sebagai berikut:
No. Prinsip Rekomendasi
I
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Penjelasan Penerapan
di BNI
Aspek 1: Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham;
Prinsip 1
Meningkatkan Nilai
Penyelenggaraan RUPS
Perusahaan Terbuka
memiliki cara atau
prosedur teknis
pengumpulan suara
(voting) baik secara
terbuka maupun
tertutup yang
mengedepankan
independensi,
dan kepentingan
pemegang saham.
Setiap saham dengan hak suara
yang dikeluarkan mempunyai
satu hak suara (one share one
vote). Pemegang Saham dapat
menggunakan hak suaranya pada
saat pengambilan keputusan,
terutama dalam pengambilan
keputusan dengan cara
pengumpulan suara (voting).
Namun demikian, mekanisme
pengambilan keputusan dengan
cara pengumpulan suara (voting)
baik secara terbuka maupun
tertutup belum diatur secara
rinci. Perusahaan Terbuka
direkomendasikan mempunyai
prosedur pengambilan suara dalam
pengambilan keputusan atas
suatu mata acara RUPS. Adapun
prosedur pengambilan suara
(voting) tersebut harus menjaga
independensi ataupun kebebasan
Pemegang Saham. Sebagai contoh,
dalam pengumpulan suara (voting)
secara terbuka dilakukan dengan
cara mengangkat tangan sesuai
dengan instruksi pilihan yang
ditawarkan oleh pimpinan RUPS.
Sedangkan, dalam pengumpulan
suara (voting) secara tertutup
dilakukan pada keputusan yang
membutuhkan kerahasiaan ataupun
atas permintaan Pemegang Saham,
dengan cara menggunakan kartu
suara ataupun dengan penggunaan
electronic voting.
Prosedur Pengambilan Suara
dalam pengambilan keputusan
atas suatu mata acara RUPS BNI
dilakukan dengan cara voting
secara tertutup yakni dengan
cara menggunakan kartu suara
ataupun dengan menggunakan
electronic voting. Prosedur dan
Tata cara penghitungan kuorum,
Tanya jawab serta mekanisme
pengambilan keputusan rapat
telah dituangkan dalam Tata
Tertib RUPS yang merujuk
pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 32/POJK.04/2014
sebagaimana diubah terakhir
dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 10/POJK.04/2017.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
933
No. Prinsip Rekomendasi
Prinsip 2
Meningkatkan Kualitas
Komunikasi Perusahaan
Terbuka dengan
Pemegang Saham atau
Investor.
Seluruh anggota
Direksi dan anggota
Dewan Komisaris
Perusahaan Terbuka
hadir dalam RUPS
Tahunan.
Ringkasan risalah
RUPS tersedia
dalam Situs Web
Perusahaan Terbuka
paling sedikit selama
1 (satu) tahun.
Perusahaan Terbuka
memiliki suatu
kebijakan komunikasi
dengan pemegang
saham atau investor.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Kehadiran seluruh anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris
Perusahaan Terbuka bertujuan
agar setiap anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris dapat
memperhatikan, menjelaskan
dan menjawab secara langsung
permasalahan yang terjadi atau
pertanyaan yang diajukan oleh
Pemegang Saham terkait mata acara
dalam RUPS.
Perusahaan Terbuka wajib membuat
ringkasan risalah RUPS dalam
Bahasa Indonesia dan bahasa asing
(minimal dalam Bahasa Inggris),
serta diumumkan 2 (dua) hari kerja
setelah RUPS diselenggarakan
kepada masyarakat, yang salah
satunya melalui Situs Web
Perusahaan Terbuka. Ketersediaan
ringkasan risalah RUPS pada
Situs Web Perusahaan Terbuka
memberikan kesempatan bagi
Pemegang Saham yang tidak hadir
untuk mendapatkan informasi
penting dalam penyelenggaraan
RUPS secara mudah dan cepat.
Oleh karena itu, ketentuan tentang
jangka waktu minimal ketersediaan
ringkasan risalah RUPS di Situs Web
dimaksudkan untuk menyediakan
kecukupan waktu bagi Pemegang
Saham untuk memperoleh informasi
tersebut.
Adanya komunikasi antara
Perusahaan Terbuka dengan
Pemegang Saham atau investor
dimaksudkan agar para Pemegang
Saham atau investor mendapatkan
pemahaman lebih jelas atas
informasi yang telah dipublikasikan
kepada masyarakat, seperti laporan
berkala, keterbukaan informasi,
kondisi atau prospek bisnis dan
kinerja, serta Pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan Terbuka.
Di samping itu, Pemegang
Saham atau investor juga dapat
menyampaikan masukan dan opini
kepada manajemen Perusahaan
Terbuka. Kebijakan komunikasi
dengan para Pemegang Saham
atau investor menunjukkan
komitmen Perusahaan Terbuka
dalam melaksanakan komunikasi
dengan para Pemegang Saham
atau investor. Dalam kebijakan
tersebut dapat mencakup strategi,
program, dan waktu pelaksanaan
komunikasi, serta panduan yang
mendukung Pemegang Saham atau
investor untuk berpartisipasi dalam
komunikasi tersebut.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Dengan memperhatikan protokol
kesehatan maka pada RUPS
Tahunan BNI 2021 ini dihadiri oleh
11 (sebelas) orang anggota Direksi
dan 7 (tujuh) orang anggota
Dewan Komisaris.
Keterangan: Explain
Ringkasan risalah RUPS Tahunan
telah diumumkan dalam waktu
maksimal 2 (dua) hari kerja
setelah RUPS diselenggarakan
baik di situs Web Perusahaan
maupun di media cetak serta
melalui sistem pelaporan
elektronik IDXnet dan Otoritas
Jasa Keuangan e-reporting.
Keterangan: Comply
Kebijakan komunikasi dengan
Pemegang Saham atau investor
tertuang dalam pedoman
perusahaan Hubungan Investor
No. IN/41/KMP/001 tanggal
26 Januari 2015 yang mencakup
kebijakan aktivitas hubungan
investor seperti analyst meeting,
penyusunan annual report,
investor meeting, public expose,
dan roadshow. Dalam kebijakan
tersebut mencakup strategi,
program, dan waktu pelaksanaan
komunikasi, serta panduan
yang mendukung Pemegang
Saham atau investor untuk
berpartisipasi dalam komunikasi.
Adanya kebijakan komunikasi
dengan para Pemegang Saham
atau investor menunjukkan BNI
sebagai Perusahaan Terbuka
berkomitmen melaksanakan
komunikasi dengan para
Pemegang Saham atau investor.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
934
No. Prinsip Rekomendasi
II
Perusahaan Terbuka
mengungkapkan
kebijakan komunikasi
Perusahaan Terbuka
dengan pemegang
saham atau investor
dalam Situs Web.
Aspek 2: Fungsi dan Peran Dewan Komisaris;
Prinsip 3
Memperkuat
Keanggotaan dan
Komposisi Dewan
Komisaris
Penentuan
jumlah anggota
Dewan Komisaris
mempertimbangkan
kondisi Perusahaan
Terbuka.
Penentuan
komposisi anggota
Dewan Komisaris
memperhatikan
keberagaman
keahlian,
pengetahuan, dan
pengalaman yang
dibutuhkan.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Pengungkapan kebijakan komunikasi
merupakan bentuk transparansi
atas komitmen Perusahaan Terbuka
dalam memberikan kesetaraan
kepada semua Pemegang Saham
atau investor atas pelaksanaan
komunikasi. Pengungkapan
informasi tersebut juga bertujuan
untuk meningkatkan partisipasi
dan peran Pemegang Saham atau
investor dalam pelaksanaan program
komunikasi Perusahaan Terbuka.
Jumlah anggota Dewan Komisaris
dapat mempengaruhi efektivitas
pelaksanaan tugas dari Dewan
Komisaris. Penentuan jumlah
anggota Dewan Komisaris
Perusahaan Terbuka wajib mengacu
kepada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
yang paling kurang
terdiri dari 2 (dua) orang
berdasarkan ketentuan peraturan
Otoritas Jasa Keuangan tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
atau Perusahaan Publik. Selain itu,
perlu juga mempertimbangkan
kondisi Perusahaan Terbuka
yang antara lain yang meliputi
karakteristik, kapasitas, dan
ukuran, serta pencapaian tujuan
dan pemenuhan kebutuhan
bisnis yang berbeda di antara
Perusahaan Terbuka. Namun
demikian, jumlah anggota Dewan
Komisaris yang terlalu besar
berpotensi mengganggu efektivitas
pelaksanaan fungsi Dewan
Komisaris.
Komposisi Dewan Komisaris
merupakan kombinasi karakteristik
baik dari segi organ Dewan
Komisaris maupun anggota Dewan
Komisaris secara individu, sesuai
dengan kebutuhan Perusahaan
Terbuka. Karakteristik tersebut dapat
tercermin dalam penentuan keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan
tugas pengawasan dan pemberian
nasihat oleh Dewan Komisaris
Perusahaan Terbuka. Komposisi yang
telah memperhatikan kebutuhan
Perusahaan Terbuka merupakan
suatu hal yang positif, khususnya
terkait pengambilan keputusan
dalam rangka pelaksanaan fungsi
pengawasan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan berbagai aspek
yang lebih luas.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Pengungkapan kebijakan
komunikasi serta agenda
komunikasi dengan Pemegang
Saham atau investor telah diupload
ke dalam Situs Web
bagian Hubungan Investor.
Keterangan: Comply
Jumlah anggota Dewan Komisaris
di BNI sampai dengan tanggal
31 Desember 2021 adalah
10 (sepuluh) orang dengan
memperhatikan keberagaman
komposisi, jumlah ini dipandang
cukup dan sesuai dengan kondisi
BNI serta disesuaikan dengan
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No 33/POJK.04/2014.
Keterangan: Comply
Komposisi Dewan Komisaris
saat ini telah memenuhi unsur
keberagaman yaitu perpaduan
dari sisi independensi, keahlian/
pendidikan, pengalaman kerja,
usia dan jenis kelamin dengan
mempertimbangkan kebutuhan
dan kompleksitas BNI. Hal ini
telah dipaparkan pada Sub Bab
Keberagaman Komposisi Dewan
Komisaris pada Laporan Tata
Kelola ini.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
935
No. Prinsip Rekomendasi
Prinsip 4
Meningkatkan Kualitas
Pelaksanaan Tugas dan
Tanggung Jawab Dewan
Komisaris.
Dewan Komisaris
mempunyai kebijakan
penilaian sendiri (Self
Assessment) untuk
menilai kinerja Dewan
Komisaris.
Kebijakan penilaian
sendiri (Self
Assessment) untuk
menilai kinerja
Dewan Komisaris,
diungkapkan melalui
Laporan Tahunan
Perusahaan Terbuka.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Kebijakan penilaian sendiri (Self
Assessment) Dewan Komisaris
merupakan suatu pedoman
yang digunakan sebagai bentuk
akuntabilitas atas penilaian kinerja
Dewan Komisaris secara kolegial.
Self Assessment atau penilaian
sendiri dimaksud dilakukan oleh
masing-masing anggota untuk
menilai pelaksanaan kinerja Dewan
Komisaris secara kolegial, dan bukan
menilai kinerja individual masingmasing
anggota Dewan Komisaris.
Dengan adanya Self Assessment
ini diharapkan masing-masing
anggota Dewan Komisaris dapat
berkontribusi untuk memperbaiki
kinerja Dewan Komisaris secara
berkesinambungan. Dalam kebijakan
tersebut dapat mencakup kegiatan
penilaian yang dilakukan beserta
maksud dan tujuannya, waktu
pelaksanaannya secara berkala,
dan tolok ukur atau kriteria
penilaian yang digunakan sesuai
dengan dengan rekomendasi yang
diberikan oleh fungsi nominasi dan
remunerasi Perusahaan Terbuka, di
mana adanya fungsi tersebut telah
diwajibkan dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan tentang Komite
Nominasi dan Remunerasi Emiten
atau Perusahaan Publik.
Pengungkapan kebijakan Self
Assessment atas kinerja Dewan
Komisaris dilakukan tidak
hanya untuk memenuhi aspek
transparansi sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugasnya, namun
juga, untuk memberikan keyakinan
khususnya kepada para Pemegang
Saham atau investor atas upayaupaya
yang perlu dilakukan
dalam meningkatkan kinerja
Dewan Komisaris. Dengan adanya
pengungkapan tersebut Pemegang
Saham atau investor mengetahui
mekanisme check and balance
terhadap kinerja Dewan Komisaris.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Kebijakan penilaian sendiri (Self
Assessment) untuk menilai kinerja
Dewan Komisaris berdasarkan
pencapaian realisasi program
kerja Dewan Komisaris sesuai
Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) Dewan Komisaris dan
melalui Self Assessment GCG
yang di dalamnya terdapat
indikator tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris.
Kebijakan penilaian sendiri (Self
Assessment) untuk menilai kinerja
Dewan Komisaris berdasarkan
pencapaian realisasi program
kerja Dewan Komisaris sesuai
Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) Dewan Komisaris
digambarkan melalui indikator
advisory atas kinerja, penguatan
fungsi eksekutif, dan pemantauan
kepatuhan. Sedangkan penilaian
yang terdapat pada Self
Assessment GCG dibagi menjadi 3
(tiga) tolok ukur yaitu Governance
Structure, Governance Process
dan Governance Outcome.
Governance structure terdiri
dari 16 (enam belas) indikator,
governance process terdiri dari 17
(tujuh belas) indikator sedangkan
governance outcome terdiri dari 6
(enam) indikator.
Keterangan: Comply
Pengungkapan kebijakan Self
Assessment atas kinerja Dewan
Komisaris Kebijakan penilaian
sendiri yang tertuang dalam
RKA disampaikan melalui
Laporan Tahunan Perusahaan
Terbuka, sedangkan hasil Self
Assessment GCG atas tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris
disampaikan kepada pihak
regulator.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
936
No. Prinsip Rekomendasi
Dewan Komisaris
mempunyai kebijakan
terkait pengunduran
diri anggota Dewan
Komisaris apabila
terlibat dalam
kejahatan keuangan.
Dewan Komisaris
atau Komite yang
menjalankan
fungsi Nominasi
dan Remunerasi
menyusun kebijakan
suksesi dalam proses
Nominasi anggota
Direksi.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Kebijakan pengunduran diri
anggota Dewan Komisaris yang
terlibat dalam kejahatan keuangan
merupakan kebijakan yang dapat
meningkatkan kepercayaan para
pemangku kepentingan terhadap
Perusahaan Terbuka, sehingga
integritas perusahaan akan tetap
terjaga. Kebijakan ini diperlukan
untuk membantu kelancaran
proses hukum dan agar proses
hukum tersebut tidak mengganggu
jalannya kegiatan usaha. Selain
itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini
membangun budaya beretika di
lingkungan Perusahaan Terbuka.
Kebijakan tersebut dapat tercakup
dalam Pedoman ataupun Kode Etik
yang berlaku bagi Dewan Komisaris.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan
terlibat dalam kejahatan keuangan
merupakan adanya status terpidana
terhadap anggota Dewan Komisaris
dari pihak yang berwenang.
Kejahatan keuangan dimaksud
seperti manipulasi dan berbagai
bentuk penggelapan dalam kegiatan
jasa keuangan serta Tindakan Pidana
Pencucian Uang sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang
No. 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang.
Berdasarkan ketentuan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan tentang
Komite Nominasi dan Remunerasi
Emiten atau Perusahaan Publik,
komite yang menjalankan fungsi
nominasi mempunyai tugas
untuk menyusun kebijakan dan
kriteria yang dibutuhkan dalam
proses Nominasi calon anggota
Direksi. Salah satu kebijakan
yang dapat mendukung proses
Nominasi sebagaimana dimaksud
adalah kebijakan suksesi anggota
Direksi. Kebijakan mengenai
suksesi bertujuan untuk menjaga
kesinambungan proses regenerasi
atau kaderisasi kepemimpinan di
BNI dalam rangka mempertahankan
keberlanjutan bisnis dan tujuan
jangka panjang BNI.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Kebijakan pengunduran diri
Dewan Komisaris tertuang dalam
Anggaran Dasar yaitu Pasal 14
ayat 16 c yang menyatakan bahwa
pemberhentian anggota Dewan
Komisaris antara lain bila terlibat
dalam tindakan yang merugikan
Perseroan dan/atau Negara,
Pasal 14 ayat 18 yang menyatakan
bahwa Keputusan pemberhentian
karena alasan tersebut diambil
setelah yang bersangkutan
diberi kesempatan membela diri
dalam RUPS, serta Pasal 14 ayat
26 f yang menyatakan bahwa
jabatan anggota Dewan Komisaris
dengan sendirinya berakhir
apabila tidak lagi memenuhi
persyaratan sebagai anggota
Dewan Komisaris berdasarkan
Anggaran Dasarini dan peraturan
perundang-undangan.
Keterangan: Comply
Salah satu organ Dewan
Komisaris adalah Komite
Nominasi dan Remunerasi
(saat ini anggotanya seluruh
Komisaris) yang menjalankan
fungsi nominasi, diantaranya
membantu Dewan Komisaris
dalam melakukan penilaian
kinerja anggota Direksi dan/
atau anggota Dewan Komisaris
berdasarkan tolok ukur yang telah
disusun sebagai bahan evaluasi,
dengan berpedoman pada
peraturan BUMN No. Per-02/
MBU/02/2015.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
937
No. Prinsip Rekomendasi
III
Aspek 3: Fungsi Dan Peran Direksi
Prinsip 5
Memperkuat
Keanggotaan dan
Komposisi Direksi.
Penentuan jumlah
anggota Direksi
mempertimbangkan
kondisi BNI Terbuka
serta efektivitas
dalam pengambilan
keputusan.
Penentuan komposisi
anggota Direksi
memperhatikan,
keberagaman
keahlian,
pengetahuan, dan
pengalaman yang
dibutuhkan.
Anggota Direksi yang
membawahi bidang
akuntansi atau
keuangan memiliki
keahlian dan/atau
pengetahuan di
bidang akuntansi.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Sebagai organ perusahaan yang
berwenang dalam pengurusan BNI,
penentuan jumlah Direksi sangat
mempengaruhi jalannya kinerja
Perusahaan Terbuka. Dengan
demikian, penentuan jumlah
anggota Direksi harus dilakukan
melalui pertimbangan yang matang
dan wajib mengacu pada ketentuan
Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku, di mana berdasarkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik paling sedikit terdiri dari 2
(dua) orang. Di samping itu, dalam
penentuan jumlah Direksi harus
didasarkan pada kebutuhan untuk
mencapai maksud dan tujuan
Perusahaan Terbuka dan disesuaikan
dengan kondisi Perusahaan Terbuka,
meliputi karakteristik, kapasitas dan
ukuran Perusahaan Terbuka serta
bagaimana tercapainya efektivitas
pengambilan keputusan Direksi.
Seperti halnya Dewan Komisaris,
keberagaman komposisi
anggota Direksi merupakan
kombinasi karakteristik yang
diinginkan baik dari segi organ
Direksi maupun anggota Direksi
secara individu, sesuai dengan
kebutuhan Perusahaan Terbuka.
Kombinasi tersebut ditentukan
dengan cara memperhatikan
keahlian, pengetahuan dan
pengalaman yang sesuai pada
pembagian tugas dan fungsi
jabatan Direksi dalam mencapai
tujuan Perusahaan Terbuka.
Dengan demikian, pertimbangan
kombinasi karakteristik dimaksud
akan berdampak dalam ketepatan
proses pencalonan dan penunjukan
individual anggota Direksi ataupun
Direksi secara kolegial.
Anggota Direksi yang membawahi
bidang akuntansi atau keuangan
memiliki keahlian dan/atau
pengetahuan di bidang akuntansi.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Jumlah dan kapasitas anggota
Direksi didasarkan pada
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 33/POJK.04/2014.
Jumlah anggota Direksi sampai
dengan 31 Desember 2021 adalah
12 (dua belas) orang.
Keterangan: Comply
Komposisi Direksi BNI saat
ini telah memenuhi unsur
keberagaman yaitu perpaduan
dari sisi independensi, keahlian/
pendidikan, pengalaman kerja,
usia dan jenis kelamin dengan
memperimbangkan kebutuhan
dan kompleksitas BNI. Hal ini
telah dipaparkan pada Sub Bab
Keberagaman Komposisi Direksi
pada Laporan Tata Kelola ini.
Keterangan: Comply
Direktur Keuangan atas nama
Novita Widya Anggraini memiliki
latar belakang pendidikan
ekonomi akuntansi serta
sepanjang tahun 2021 melakukan
peningkatan kompetensi
dibidang keuangan dan akuntansi
sebagaimana tercantum dalam
Pendidikan dan/atau Pelatihan
Direksi dalam Laporan Tahunan
ini.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
938
No. Prinsip Rekomendasi
Prinsip 6
Meningkatkan Kualitas
Pelaksanaan Tugas dan
Tanggung Jawab Direksi.
Direksi mempunyai
kebijakan penilaian
sendiri (Self
Assessment) untuk
menilai kinerja
Direksi.
Kebijakan penilaian
sendiri (Self
Assessment) untuk
menilai kinerja Direksi
diungkapkan melalui
laporan tahunan
Perusahaan Terbuka.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Seperti halnya pada Dewan
Komisaris, kebijakan penilaian sendiri
(Self Assessment) Direksi merupakan
suatu pedoman yang digunakan
sebagai bentuk akuntabilitas atas
penilaian kinerja Direksi secara
kolegial. Self Assessment atau
penilaian sendiri dimaksud dilakukan
oleh masing-masing anggota
Direksi untuk menilai pelaksanaan
kinerja Direksi secara kolegial, dan
bukan menilai kinerja individual
masing-masing anggota Direksi.
Dengan adanya Self Assessment ini
diharapkan masing-masing anggota
Direksi dapat berkontribusi untuk
memperbaiki kinerja Direksi secara
berkesinambungan. Dalam kebijakan
tersebut dapat mencakup kegiatan
penilaian yang dilakukan beserta
maksud dan tujuannya, waktu
pelaksanaannya secara berkala, dan
tolak ukur atau kriteria penilaian
yang digunakan sesuai dengan
dengan rekomendasi yang diberikan
oleh fungsi nominasi dan remunerasi
Perusahaan Terbuka, di mana
pembentukan fungsi tersebut telah
diwajibkan dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan tentang Komite
Nominasi dan Remunerasi Emiten
atau Perusahaan Publik.
Pengungkapan kebijakan Self
Assessment atas kinerja Direksi
dilakukan tidak hanya untuk
memenuhi aspek transparansi
sebagai bentuk pertanggung
jawaban atas pelaksanaan tugasnya,
namun juga untuk memberikan
informasi penting atas upaya-upaya
perbaikan dalam pengelolaan
Perusahaan Terbuka. Informasi
tersebut sangat bermanfaat
untuk memberikan keyakinan
kepada Pemegang Saham atau
investor bahwa terdapat kepastian
pengelolaan perusahaan terus
dilakukan ke arah yang lebih baik.
Dengan adanya pengungkapan
tersebut Pemegang Saham atau
investor mengetahui mekanisme
check and balance terhadap kinerja
Direksi.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Kebijakan penilaian kinerja Direksi
dimuat dalam Guiding Principle
Key Perfomance Indicator (KPI)
BOD. Pengukuran kinerja Direksi
terdiri dari beberapa KPI yang
diukur secara kolegial pada
seluruh Direktur dan bersifat
kuantitatif maupun kualitatif.
Kebijakan tersebut mencakup
kegiatan penilaian yang dilakukan
terhadap beberapa faktor yaitu
kapitalisasi market, laba, market
share serta kepemimpinan.
Komite Remunerasi dan Nominasi
telah melakukan evaluasi serta
menyusun dan memberikan
rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai sistem/
kebijakan nominasi dan
remunerasi bagi Komisaris,
Direksi, pejabat eksekutif dan
pegawai secara menyeluruh.
Keterangan: Comply
Tiap tahunnya Penilaian Kinerja
Direksi telah diungkapkan dalam
Laporan Tahunan yang dapat
diakses oleh Pemegang Saham/
investor maupun stakeholder
lainnya melalui website BNI
sehingga informasi tersebut
sangat bermanfaat untuk
memberikan keyakinan kepada
Pemegang Saham atau investor
bahwa terdapat kepastian
pengelolaan perusahaan terus
dilakukan ke arah yang lebih baik.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
939
No. Prinsip Rekomendasi
Direksi mempunyai
kebijakan terkait
pengunduran diri
anggota Direksi
apabila terlibat dalam
kejahatan keuangan.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Kebijakan pengunduran diri
anggota Direksi yang terlibat
dalam kejahatan keuangan
merupakan kebijakan yang dapat
meningkatkan kepercayaan para
pemangku kepentingan terhadap
Perusahaan Terbuka, sehingga
integritas perusahaan akan tetap
terjaga. Kebijakan ini diperlukan
untuk membantu kelancaran proses
hukum dan agar proses hukum
tersebut tidak mengganggu jalannya
kegiatan usaha. Selain itu, dari
sisi moralitas, kebijakan ini akan
membangun budaya beretika di
lingkungan Perusahaan Terbuka.
Kebijakan tersebut dapat tercakup
dalam Pedoman ataupun Kode
Etik yang berlaku bagi Direksi.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan
terlibat dalam kejahatan keuangan
merupakan adanya status terpidana
terhadap anggota Direksi dari
pihak yang berwenang. Kejahatan
keuangan dimaksud seperti
manipulasi dan berbagai bentuk
penggelapan dalam kegiatan jasa
keuangan serta Tindakan Pidana
Pencucian Uang sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Perseroan akan bertindak
aktif apabila terjadi kejahatan
keuangan, tertuang dalam
Anggaran Dasar yaitu Pasal 11
ayat 13 jo. Pasal 11 ayat 14 d yang
menyatakan bahwa anggota
Direksi dapat diberhentikan
sewaktu-waktu dengan alasan
antara lain bila terlibat dalam
tindakan yang merugikan
Perseroan dan/atau Negara,
Pasal 11 ayat 15 yang menyatakan
bahwa Keputusan pemberhentian
karena alasan tersebut diambil
setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan
membela diri dalam RUPS,
dan Pasal 11 ayat 24 f yang
menyatakan bahwa jabatan
anggota Direksi dengan
sendirinya berakhir apabila tidak
lagi memenuhi persyaratan
sebagai anggota Direksi
berdasarkan Anggaran Dasar
ini dan peraturan perundangundangan.
Selain itu Anggaran
Dasar juga menyatakan
bahwa anggota Direksi dapat
diberhentikan untuk sementara
waktu oleh Dewan Komisaris
dengan menyebutkan alasannya
apabila yang bersangkutan
bertindak bertentangan dengan
Anggaran Dasar atau terdapat
indikasi melakukan kerugian
Perseroan atau melalaikan
kewajibannya atau terdapat
alasan yang mendesak bagi
Perseroan. Perseroan telah
memiliki BNI Anti-Money
Laundering and Countering
Financing of Terrorism (AML &
CFT) Policy Statement dalam
rangka penegakan Undang-
Undang No. 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang.
Keterangan: Comply
IV
Aspek 4: Partisipasi Pemangku Kepentingan
Prinsip 7
Meningkatkan Aspek Tata
Kelola Perusahaan melalui
Partisipasi Pemangku
Kepentingan.
Perusahaan Terbuka
memiliki kebijakan
untuk mencegah
terjadinya insider
trading.
Seseorang yang mempunyai
informasi orang dalam dilarang
melakukan suatu transaksi Efek
dengan menggunakan informasi
orang dalam sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang mengenai
Pasar Modal. Perusahaan Terbuka
dapat meminimalisir terjadinya
insider trading tersebut melalui
kebijakan pencegahan, misalnya
dengan memisahkan secara tegas
data dan/atau informasi yang
bersifat rahasia dengan yang bersifat
publik, serta membagi tugas dan
tanggung jawab atas pengelolaan
informasi dimaksud secara
proporsional dan efisien.
BNI telah memiliki Kebijakan
terkait informasi orang dalam
untuk mencegah terjadinya
insider trading. Kebijakan tersebut
dituangkan dalam Pedoman
Perusahaan Online (e-PP).
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
940
No. Prinsip Rekomendasi
Perusahaan Terbuka
memiliki kebijakan
anti korupsi dan anti
Fraud.
Perusahaan Terbuka
memiliki kebijakan
tentang seleksi
dan peningkatan
kemampuan
pemasok atau
vendor.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Kebijakan anti korupsi bermanfaat
untuk memastikan agar kegiatan
usaha Perusahaan Terbuka dilakukan
secara legal, prudent, dan sesuai
dengan prinsip-prinsip tata kelola
yang baik. Kebijakan tersebut dapat
merupakan bagian dalam kode etik,
ataupun dalam bentuk tersendiri.
Dalam kebijakan tersebut dapat
meliputi antara lain mengenai
program dan prosedur yang
dilakukan dalam mengatasi praktik
korupsi, balas jasa (kickbacks),
Fraud, suap dan/atau gratifikasi
dalam Perusahaan Terbuka. Lingkup
dari kebijakan tersebut harus
menggambarkan pencegahan
Perusahaan Terbuka terhadap segala
praktik korupsi baik memberi atau
menerima dari pihak lain.
Kebijakan tentang seleksi pemasok
atau vendor bermanfaat untuk
memastikan agar Perusahaan
Terbuka memperoleh barang
atau jasa yang diperlukan dengan
harga yang kompetitif dan kualitas
yang baik. Sedangkan kebijakan
peningkatan kemampuan pemasok
atau vendor bermanfaat untuk
memastikan bahwa rantai pasokan
(supply chain) berjalan dengan
efisien dan efektif. Kemampuan
pemasok atau vendor dalam
memasok/memenuhi barang atau
jasa yang dibutuhkan perusahaan
akan mempengaruhi kualitas output
perusahaan. Pelaksanaan kebijakankebijakan
tersebut dapat menjamin
kontinuitas pasokan, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas yang
dibutuhkan Perusahaan Terbuka.
Adapun cakupan kebijakan ini
meliputi kriteria dalam pemilihan
pemasok atau vendor, mekanisme
pengadaan yang transparan, upaya
peningkatan kemampuan pemasok
atau vendor, dan pemenuhan hakhak
yang berkaitan dengan pemasok
atau vendor.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Dalam rangka kepatuhan
terhadap peraturan OJK No. 39/
POJK.03/2019 tentang Penerapan
Strategi Anti Fraud Bagi Bank
Umum untuk menumbuhkan
budaya dan kepedulian anti Fraud
pada seluruh jajaran organisasi.
Kebijakan dan Prinsip no Fraud
for our bank diselenggarakan
melalui Penerapan Strategi
Anti Fraud. Untuk mengukur
terwujudnya budaya kepatuhan,
Divisi Kepatuhan telah
mengembangkan suatu tools
yang bernama Compliance Index
(CIX). Sedangkan kebijakan anti
korupsi telah diatur dalam kode
etik, Pedoman Gratifikasi dan
Whistleblowing System. BNI yang
dapat diakses oleh seluruh
pegawai maupun stakeholder
melalui situs web BNI.
Keterangan: Comply
Perseroan telah memiliki
kebijakan seleksi dan peningkatan
kemampuan pemasok atau
vendor yang dituangkan dalam
bentuk Pedoman Perusahaan
Online (e-PP) Pengadaan.
Kebijakan tersebut juga mengatur
Prosedur
Pengadaan termasuk metode
dan alur prosesnya. Pelaksanaan
kebijakan tersebut senantiasa
diterapkan dalam proses
Pengadaan Barang dan/atau Jasa
dan dipedomani bagi seluruh
pegawai. Pengadaan Barang dan/
atau Jasa yang dibutuhkan BNI
wajib telah terdaftar dalam sistem
manual atau dalam sistem aplikasi
e-Procurement. Pemberitahuan
pemenang pengadaan barang
dan/atau jasa pun dilakukan
dengan transparan.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
941
No. Prinsip Rekomendasi
Perusahaan Terbuka
memiliki kebijakan
tentang pemenuhan
hak-hak kreditur.
Perusahaan
Terbuka memiliki
kebijakan sistem
whistleblowing.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Kebijakan tentang pemenuhan hakhak
kreditur digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan
pinjaman kepada kreditur. Tujuan
dari kebijakan dimaksud adalah
untuk menjaga terpenuhinya hakhak
dan menjaga kepercayaan
kreditur terhadap Perusahaan
Terbuka. Dalam kebijakan tersebut
mencakup pertimbangan dalam
melakukan perjanjian, serta tindak
lanjut dalam pemenuhan kewajiban
Perusahaan Terbuka kepada kreditur.
Kebijakan sistem whistleblowing
yang telah disusun dengan baik akan
memberikan kepastian perlindungan
kepada saksi atau pelapor atas
suatu indikasi pelanggaran
yang dilakukan karyawan atau
manajemen Perusahaan Terbuka.
Penerapan kebijakan sistem
tersebut akan berdampak pada
pembentukan budaya tata kelola
perusahaan yang baik. Kebijakan
sistem whistleblowing mencakup
antara lain jenis pelanggaran yang
dapat dilaporkan melalui sistem
whistleblowing, cara pengaduan,
perlindungan dan jaminan
kerahasiaan pelapor, penanganan
pengaduan, pihak yang mengelola
aduan, dan hasil penanganan dan
tindak lanjut pengaduan.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Kebijakan terkait hak kreditur
telah tertuang dalam perjanjian
dalam hal BNI melakukan
kesepakatan Pinjaman dengan
Kreditur. Dalam perjanjian
tersebut telah dicantumkan
hak dan kewajiban para pihak,
terkait dengan hak kreditur
misalnya berupa memberikan
informasi secara transparan,
akurat, dan tepat waktu baik
pada saat permintaan maupun
penggunaan Pinjaman, menjaga
rasio keuangan (Current Ratio,
DeR, Debt to Service Ratio) sesuai
dengan rasio yang disepakati
dengan kreditur, menyampaikan
laporan keuangan audited
tahunan pada jangka waktu yang
telah disepakati dengan Kreditur,
dan sebagainya.
Keterangan: Comply
Pengelolaan Whistleblowing
System (WBS) di BNI dengan
nama “WBS to CEO”. WBS
merupakan komitmen untuk
mewujudkan lingkungan kerja
yang bersih dan berintegritas
dalam bentuk partisipasi aktif
BNI Hi-Movers untuk melaporkan
pelanggaran yang terjadi
di lingkungan BNI. Laporan
pelanggaran melalui WBS dapat
dilakukan dengan sarana telepon,
email, surat, SMS/Whatsapp
maupun website.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
942
No. Prinsip Rekomendasi
V
Aspek 5: Keterbukaan Informasi
Prinsip 8
Meningkatkan
Pelaksanaan Keterbukaan
Informasi.
Perusahaan Terbuka
memiliki kebijakan
pemberian insentif
jangka panjang
kepada Direksi dan
karyawan.
Perusahaan Terbuka
memanfaatkan
penggunaan
teknologi informasi
secara lebih luas
selain Situs Web
sebagai media
keterbukaan
informasi.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Insentif jangka panjang merupakan
insentif yang didasarkan atas
pencapaian kinerja jangka panjang.
Rencana insentif jangka Panjang
mempunyai dasar pemikiran bahwa
kinerja jangka panjang perusahaan
tercermin oleh pertumbuhan nilai
dari saham atau target-target
jangka panjang perusahaan lainnya.
Insentif jangka panjang bermanfaat
dalam rangka menjaga loyalitas dan
memberikan motivasi kepada Direksi
dan karyawan untuk meningkatkan
kinerja atau produktivitasnya yang
akan berdampak pada peningkatan
kinerja perusahaan dalam jangka
panjang. Adanya suatu kebijakan
insentif jangka Panjang merupakan
komitmen nyata Perusahaan Terbuka
untuk mendorong pelaksanaan
pemberian insentif jangka panjang
kepada Direksi dan Karyawan
dengan syarat, prosedur dan
bentuk yang disesuaikan dengan
tujuan jangka Panjang Perusahaan
Terbuka. Kebijakan dimaksud dapat
mencakup, antara lain: maksud dan
tujuan pemberian insentif jangka
panjang, syarat dan prosedur dalam
pemberian insentif, serta kondisi
dan risiko yang harus diperhatikan
oleh Perusahaan Terbuka dalam
pemberian insentif. Kebijakan
tersebut juga dapat tercakup dalam
kebijakan remunerasi Perusahaan
Terbuka yang ada.
Penggunaan teknologi informasi
dapat bermanfaat sebagai media
keterbukaan informasi. Adapun
keterbukaan informasi yang
dilakukan tidak hanya keterbukaan
informasi yang telah diatur dalam
peraturan perundang-undangan,
namun juga informasi lain terkait
Perusahaan Terbuka yang dirasakan
bermanfaat untuk diketahui
Pemegang Saham atau investor.
Dengan pemanfaatan teknologi
informasi secara lebih luas selain
Situs Web diharapkan perusahaan
dapat meningkatkan efektivitas
penyebaran informasi perusahaan.
Meskipun demikian, pemanfaatan
teknologi informasi yang dilakukan
tetap memperhatikan manfaat dan
biaya perusahaan.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Kebijakan pemberian insentif
jangka panjang kepada Direksi
dan karyawan telah dituangkan
ke dalam Pedoman Long Term
Incentive tersendiri. Adapun
pemberian Long Term Incentive
(LTI) untuk Direksi dan Dewan
Komisaris total sebesar
Rp39.549.600.000,- (tiga puluh
sembilan miliar lima ratus empat
puluh sembilan juta enam ratus
ribu Rupiah) telah disetujui
dalam Rapat Dewan Komisaris.
Kebijakan insentif ini merupakan
komitmen BNI yang disesuaikan
dengan tujuan jangka panjang
perusahaan dan ketentuan
perundang-undangan.
Keterangan: Comply
Selain situs web, BNI juga
memanfaatkan teknologi
informasi lainnya seperti
email, twitter dan instagram
sebagai sarana komunikasi dan
media keterbukaan informasi.
Keterbukaan informasi
yang dilakukan tidak hanya
keterbukaan informasi yang diatur
dalam peraturan perundangundangan
namun juga info lain
terkait Perusahaan Terbuka yang
dirasakan bermanfaat untuk
diketahui Pemegang Saham/
investor.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
943
No. Prinsip Rekomendasi
Laporan Tahunan
Perusahaan Terbuka
mengungkapkan
pemilik manfaat akhir
dalam kepemilikan
saham Perusahaan
Terbuka paling sedikit
5% (lima persen),
selain pengungkapan
pemilik manfaat
akhir dalam
kepemilikan saham
Perusahaan Terbuka
melalui pemegang
saham utama dan
pengendali.
Keterangan Rekomendasi
Otoritas Jasa Keuangan
Peraturan perundang-undangan
di sektor Pasar Modal yang
mengatur mengenai penyampaian
Laporan Tahunan Perusahaan
Terbuka telah mengatur kewajiban
pengungkapan informasi mengenai
Pemegang Saham yang memiliki
5% (lima persen) atau lebih saham
Perusahaan Terbuka serta kewajiban
pengungkapan informasi mengenai
Pemegang Saham utama dan
pengendali Perusahaan Terbuka
baik langsung maupun tidak
langsung sampai dengan pemilik
manfaat terakhir dalam kepemilikan
saham tersebut. Dalam Pedoman
Tata Kelola ini direkomendasikan
untuk mengungkapkan pemilik
manfaat akhir atas kepemilikan
saham Perusahaan Terbuka paling
sedikit 5% (lima persen), selain
mengungkapkan pemilik manfaat
akhir dari kepemilikan saham oleh
Pemegang Saham utama dan
pengendali.
Penjelasan Penerapan
di BNI
Pemilik manfaat akhir atas
kepemilikan saham Perusahaan
Terbuka paling sedikit 5% (lima
persen) telah diungkapkan dalam
Laporan Tahunan Sub Bab Daftar
Pemegang Saham serta Sub Bab
Kepemilikan Saham Direksi dan
Dewan Komisaris.
Keterangan: Comply
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
944
Pelaksanaan Penerapan Asean
Corporate Governance Scorecard
Sebagaimana telah dipaparkan pada bagian Penilaian Tata Kelola melalui penilaian pihak independen berdasarkan
parameter ASEAN Corporate Governance Scorecard, BNI mendapatkan predikat Very Good dengan nilai 97,33
yakni mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya mendapatkan skor 97,02. Adapun penilaian tersebut
dilaksanakan berdasarkan keterbukaan informasi BNI yang dapat diakses oleh segenap stakeholder atas parameter
ASEAN Corporate Governance Scorecard. Ketersediaan informasi berdasarkan parameter ASEAN Corporate
Governance Scorecard tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
ASEAN Corporate Governance
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
Prinsip A: Hak-Hak Pemegang Saham
A.1.1 Apakah perusahaan melakukan
pembayaran dividen (interim maupun
final/tahunan) secara adil dan tepat
waktu, yaitu seluruh Pemegang Saham
diperlakukan dengan sama dan dividen
dibayarkan dalam jangka waktu 30
hari setelah (i) pendeklarasian dividen
interim dan (ii) Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) menyetujui
pembagian dividen final.
Ya
Telah disajikan dalam Ringkasan Risalah RUPS Tahunan
yang dipublikasikan di website Perseroan, harian Investor
Daily, harian The Jakarta Post, website OJK/IDX pada
tanggal 31 Maret 2021 sebagaimana yang dipaparkan
dalam website
Apakah Pemegang Saham memiliki hak untuk berpartisipasi dalam:
A.2.1 Perubahan Anggaran Dasar
perusahaan?
Ya
Sebagaimana telah dimuat pada Pasal 28 Anggaran Dasar
Perseroan
A.2.2 Otorisasi penambahan modal? Ya Sebagaimana telah dimuat pada Pasal 4 ayat (6)
Anggaran Dasar Perseroan, Ya sebagaimana telah dimuat
A.2.3
A.3.1
A.3.2
A.3.3
Peralihan seluruh atau sebagian
aset, yang menyebabkan penjualan
perusahaan?
Apakah Pemegang Saham memiliki
kesempatan, yang dibuktikan oleh
agenda, untuk menyetujui remunerasi
(gaji, tunjangan, tunjangan dalam
bentuk benda, dan honorarium lainnya)
atau setiap peningkatan remunerasi
untuk Direktur/Komisaris non-
Eksekutif?
Apakah perusahaan memberikan hak
kepada Pemegang Saham Minoritas
untuk menominasikan kandidat Direksi/
Dewan Komisaris?
Apakah perusahaan memperbolehkan
Pemegang Saham untuk memilih
Direksi/Komisaris secara individual?
Ya
Ya
Ya
Ya
Sebagaimana telah dimuat pada Pasal 12 ayat 7 Anggaran
Dasar Perseroan
Sesuai dengan pelaksanaan dalam RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 sebagaimana
Ringkasan Risalah RUPS yang dipublikasikan pada website
Perseroan
Sesuai dengan pelaksanaan dalam RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 sebagaimana
Ringkasan Risalah RUPS yang dipublikasikan pada website
Perseroan
Ya, sesuai dengan tata tertib RUPS yang dipublikasi
pada website Perseroan 21 (dua puluh satu) hari sebelum
pelaksanaan RUPS: https://www.bni.co.id/Portals/1/BNI/
Perusahaan/Docs/
Pemanggilan_Ulang_RUPST_BNI-5_Maret_2021-Id.pdf
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
945
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
A.3.4
A.3.5
A.3.6
A.3.7
A.3.8
A.3.9
A.3.10
A.3.11
A.3.12
A.3.13
A.3.14
A.3.15
Apakah perusahaan mengungkapkan
pemungutan suara? Prosedur yang
digunakan sebelum dimulainya
pertemuan?
Apakah di risalah RUPST terakhir
tercantum bahwa para Pemegang
Saham mendapat kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan dan
pertanyaan yang diajukan oleh
Pemegang Saham serta jawaban yang
diberikan oleh perusahaan?
Apakah perusahaan menginformasikan
hasil pemungutan suara, termasuk
suara setuju, tidak setuju dan tidak
memberikan suara untuk seluruh
keputusan/setiap agenda dari RUPST
terakhir?
Apakah perusahaan menginformasikan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris
yang menghadiri RUPST terakhir?
Apakah perusahaan menginformasikan
jika seluruh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris serta CEO (jika beliau bukan
anggota Dewan) menghadiri RUPST
terakhir?
Apakah perusahaan mengizinkan
pemberian suara tanpa kehadiran
(voting in absentia)?
Apakah perusahaan melakukan
pemungutan suara dengan jajak
pendapat (bukan dengan cara
mengacungkan tangan) untuk semua
keputusan pada RUPST terakhir?
Apakah perusahaan menginformasikan
penunjukan pihak ketiga (Pengamat)
untuk menghitung dan/atau
memvalidasi penghitungan suara di
RUPST?
Apakah perusahaan mempublikasikan
hasil pemungutan suara seluruh
keputusan dari RUPST/RUPSLB
terakhir, satu hari kerja setelah RUPS
dilaksanakan?
Apakah perusahaan melakukan
pemanggilan RUPST dan RUPLB 21 hari
sebelumnya?
Apakah perusahaan menyampaikan
alasan dan penjelasan untuk masingmasing
agenda yang memerlukan
persetujuan pemegang saham, di dalam
panggilan RUPST/edaran dan/atau
pernyataan perusahaan?
Apakah perusahaan memberikan
kesempatan bagi Pemegang Saham
untuk mengusulkan agenda RUPST?
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak -
Ya
Ya
Ya
Ya, sesuai dengan tata tertib RUPS yang dipublikasi
pada website Perseroan 21 (dua puluh satu) hari sebelum
pelaksanaan RUPS: https://www.bni.co.id/Portals/1/BNI/
Perusahaan/Docs/
Pemanggilan_Ulang_RUPST_BNI-5_Maret_2021-Id.pdf
Sesuai dengan pelaksanaan dalam RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 sebagaimana
Ringkasan Risalah RUPS yang dipublikasikan pada website
Perseroan
Sesuai dengan pelaksanaan dalam RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 sebagaimana
Ringkasan Risalah RUPS yang dipublikasikan pada website
Perseroan
Sesuai dengan pelaksanaan dalam RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 sebagaimana
Ringkasan Risalah RUPS yang dipublikasikan pada website
Perseroan
Sesuai dengan pelaksanaan dalam RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 sebagaimana
Ringkasan Risalah RUPS yang dipublikasikan pada website
Perseroan
Sesuai dengan pelaksanaan dalam RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 sebagaimana
Ringkasan Risalah RUPS yang dipublikasikan pada website
Perseroan
Sesuai dengan pelaksanaan dalam RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 sebagaimana
Ringkasan Risalah RUPS yang dipublikasikan pada website
Perseroan
Sesuai dengan pelaksanaan dalam RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2021 sebagaimana
Ringkasan Risalah RUPS yang dipublikasikan pada website
Perseroan
Sebagaimana Pemanggilan RUPS Tahunan 2021 yang
telah dipublikasikan pada website Perseroan
Sebagaimana tertuang dalam Penjelasan Mata Acara
RUPS yang telah dipublikasikan pada website Perseroan
Sebagaimana tertuang dalam Pengumuman RUPS
Tahunan yang telah dipublikasikan pada website
Perseroan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
946
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
A.4.1
A.5.1
Dalam hal penggabungan, akuisisi
dan/atau pengambilalihan yang
membutuhkan persetujuan Pemegang
Saham, apakah Direksi/Dewan
Komisaris perusahaan menunjuk Pihak
Independen untuk mengevaluasi
kewajaran nilai transaksi?
Apakah perusahaan mengungkapkan
praktik-praktik yang dilaksanakan
perusahaan untuk mendorong para
Pemegang Saham untuk terlibat
dengan perusahaan, lebih dari RUPST?
Prinsip B: Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham
B.1.1
B.1.2
B.2.1
B.2.2
Apakah setiap saham biasa perusahaan
memiliki 1 (satu) hak voting?
Jika perusahaan memiliki lebih dari
satu jenis saham, apakah perusahaan
mempublikasikan hak voting untuk
masing-masing jenis saham (contohnya
melalui situs Web Bank/situs Web Bursa
Efek/situs Web Regulator)?
Apakah setiap keputusan dalam RUPST
terakhir hanya untuk 1 (satu) hal, yaitu
tidak terdapat penggabungan beberapa
hal dalam 1 (satu) keputusan?
Apakah panggilan RUPST terakhir
diterjemahkan ke Bahasa Inggris dan
dipublikasikan pada hari yang sama
dengan versi bahasa lokal?
Apakah panggilan RUPST memiliki detil sebagai berikut:
B.2.3
B.2.4
B.2.5
B.3.1
B.3.2
Apakah terdapat informasi profil
Direktur/Komisaris (minimal umur,
kualifikasi pendidikan, tanggal
penunjukan, pengalaman dan jabatan di
perusahaan terbuka lainnya) yang akan
dipilih/dipilih kembali?
Apakah Auditor yang akan ditunjuk/
ditunjuk ulang, teridentifikasi dengan
jelas?
Apakah dokumen surat kuasa tersedia
dan mudah didapat?
Apakah perusahaan memiliki
kebijakan dan/atau mengatur larangan
bagi Direktur/Komisaris maupun
karyawannya untuk memanfaatkan
informasi yang belum tersedia bagi
masyarakat umum?
Apakah Direktur/Komisaris perusahaan
diwajibkan melaporkan transaksinya
atas saham perusahaan dalam jangka
waktu 3 (tiga) hari kerja?
Ya -
Ya Sebagaimana Pemanggilan RUPS Tahunan Tahun 2021
yang telah dipublikasikan pada website Perseroan
Ya Sebagaimana Pemanggilan RUPS Tahunan Tahun 2021
yang telah dipublikasikan pada website Perseroan
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak -
Sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Penjelasan Perseroan: Sebagaimana tertuang dalam
risalah RUPST dalam setiap agenda diputus hanya untuk
satu hal
Sebagaimana dipublikasi pada website Perseroan dan
website IDX:
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/rups
Penjelasan Perseroan:
Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/02/2015
dan No. PER-03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan,
Tata Cara Pengangkatan, dan Pemberhentian Anggota
Dewan Komisaris/Direksi Badan Usaha Milik Negara
mengatur bahwa bagi BUMN terbuka, daftar riwayat
hidup calon anggota Dewan Komisaris/Direksi yang akan
diusulkan untuk diangkat dalam RUPS, wajib tersedia dan
diumumkan pada saat penyelenggaraan RUPS sebelum
pengambilan keputusan mengenai pengangkatan yang
bersangkutan sebagai anggota Dewan Komisaris/Direksi.
Mengingat Perseroan adalah BUMN Terbuka, maka
Perseroan tunduk pada ketentuan tersebut
Ya Sebagaimana ringkasan risalah RUPS Tahunan tanggal 31
Maret 2021 dan terdapat pada website perseroan pada
bagian RUPS, Pemanggilan:
https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/rups
Ya
Tidak
Sebagaimana tertuang dalam ketentuan Pedoman
Perusahaan Transaksi yang Dilarang dan Tidak Dilarang
Bagi Orang Dalam yang dilaporkan dalam Laporan
Tahunan Tahun Buku 2021 mengenai Prinsip Tata Kelola
untuk Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan
melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan
Penjelasan perseroan:
Perseroan telah memiliki ketentuan tersebut yang
tertuang dalam ketentuan Pedoman Perusahaan Transaksi
yang Dilarang dan Tidak Dilarang Bagi Orang Dalam yang
dilaporkan dalam Laporan Tahunan Tahun Buku 2021
mengenai Prinsip Tata Kelola untuk Meningkatkan Aspek
Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku
Kepentingan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
947
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
B.4.1
B.4.2
B.4.3
B.4.4
B.5.1
B.5.2
Apakah perusahaan memiliki kebijakan
yang mensyaratkan para Direktur/
Komisaris untuk menginformasikan
kepentingan mereka atas suatu
Transaksi dan Benturan Kepentingan
lainnya?
Apakah perusahaan memiliki kebijakan
yang mensyaratkan Komite dari
Direktur/Komisaris Independen untuk
me-review Transaksi Material dengan
pihak terkait, untuk menentukan apakah
transaksi tersebut untuk kepentingan
perusahaan dan Pemegang Saham?
Apakah perusahaan memiliki kebijakan
yang mensyaratkan anggota Direksi/
Dewan Komisaris untuk tidak
berpartisipasi dalam diskusi mata
acara rapat dimana mereka memiliki
kepentingan?
Apakah perusahaan memiliki kebijakan
tentang pemberian pinjaman kepada
Direksi dan Dewan Komisaris, baik
melarang pemberian pinjaman atau
meyakinkan bahwa pemberian pinjaman
dilakukan berdasarkan arm’s length
basis dan dengan tingkat bunga pasar?
Apakah perusahaan mengungkapkan
bahwa transaksi dengan pihak
terkait dilakukan dengan wajar dan
berdasarkan arm’s length?
Dalam hal terdapat transaksi dengan
pihak terkait yang membutuhkan
persetujuan Pemegang Saham,
apakah keputusan diambil oleh
Pemegang Saham yang tidak memiliki
kepentingan?
Prinsip C: Peran Pemangku Kepentingan
Apakah perusahaan mengungkapkan kebijakan ini?
C.1.1 Keberadaan dan ruang lingkup
usaha perusahaan untuk memenuhi
kesejahteraan Nasabah?
C.1.2
C.1.3
C.1.4
C.1.5
C.1.6
Prosedur pemilihan Pemasok/
Kontraktor?
Usaha perusahaan untuk memastikan
bahwa rantai usahanya (value chain)
ramah lingkungan atau konsisten
dengan mempromosikan pembangunan
berkelanjutan?
Usaha perusahaan untuk berinteraksi
dengan komunitas-komunitas di mana
perusahaan beroperasi?
Program dan prosedur anti korupsi
perusahaan?
Bagaimana hak-hak kreditur
terlindungi?
Ya
Ya
Ya
Tidak -
Ya -
Ya
Sebagaimana tertuang dalam Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Direksi dan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komisaris
Sebagaimana tertuang dalam Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Direksi dan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komisaris
Sebagaimana tertuang dalam Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Direksi dan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komisaris
Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan:
https://www.bni.co.id/Portals/1/BNI/Perusahaan/
TataKelola/Docs/GCG/Anggaran-Dasar-BNI-No-23-Tahun-
2021-Compress-v3.pdf
Ya Sebagaimana dituangkan dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Tanggung Jawab Sosial – Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan Terkait dengan Tanggung Jawab
Kepada Konsumen
Ya
Ya, sebagaimana telah dimuat pada bagian Lelang
Pengadaan di website Perseroan
http://bni.co.id/id-id/beranda/berita/lelangpengadaan
Ya Sebagaimana dituangkan dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Tanggung Jawab Sosial dan pada Laporan
Keberlanjutan 2020
Ya Sebagaimana dituangkan dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Tanggung Jawab Sosial dan pada Laporan
Keberlanjutan 2020
Ya Sebagaimana dituangkan dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait
dengan Operasi yang Adil
Ya
Sebagaimana tertuang dalam beberapa bagian dalam
Laporan Tahunan Tahun 2020 diantaranya pada bagian
Pelaksanaan Penerapan Aspek Prinsip Tata Kelola
Perusahaan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
948
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
C.1.7
C.2.1
C.3.1
C.3.2
C.3.3
C.4.1
C.4.2
Apakah perusahaan memiliki laporan/
bagian terpisah yang menguraikan
tentang usaha-usaha perusahaan atas
isu-isu terkait lingkungan/ekonomi dan
sosial?
Apakah perusahaan menyediakan
kontak detil melalui website atau
Laporan Tahunan perusahaan, sehingga
para Pemangku Kepentingan (seperti
nasabah, pemasok, masyarakat, dll)
dapat menyampaikan masalah dan/atau
keluhan atas kemungkinan pelanggaran
hak mereka?
Apakah perusahaan secara eksplisit
mengungkapkan kebijakan-kebijakan
dan praktik-praktik untuk kesehatan,
keamanan dan kesejahteraan
karyawannya?
Apakah perusahaan mengungkapkan
kebijakan dan praktik-praktik mengenai
program pelatihan dan pengembangan
karyawannya?
Apakah perusahaan memiliki kebijakan
remunerasi/kompensasi yang tidak
hanya memperhitungkan kinerja
perusahaan jangka pendek?
Apakah perusahaan memiliki kebijakan
whistleblowing yang memuat prosedur
pengaduan oleh karyawan dan
pemangku kepentingan lainnya terkait
dugaan perilaku ilegal dan tidak etis
serta memberikan rincian kontak
melalui situs web atau Laporan Tahunan
perusahaan?
Apakah perusahaan memiliki kebijakan
atau prosedur untuk melindungi
karyawan yang mengungkapkan
perilaku ilegal atau tidak etis dari
pembalasan?
Prinsip D: Pengungkapan & Transparansi
D.1.1
D.1.2
D.1.3
D.1.4
D.1.5
Apakah informasi kepemilikan saham
mengungkapkan identitas beneficial
owners, dengan kepemilikan saham 5%
atau lebih?
Apakah perusahaan mengungkapankan
kepemilikan secara langsung/tidak
langsung dari Pemegang Saham
mayoritas?
Apakah perusahaan mengungkapkan
kepemilikan saham oleh anggota Direksi
dan Dewan Komisaris, baik langsung/
tidak langsung?
Apakah perusahaan mengungkapkan
kepemilikan saham oleh Manajemen
Senior, baik langsung/tidak langsung?
Apakah perusahaan mengungkapkan
detil perusahaan induk, anak
perusahaan, asosiasi, perusahaan
patungan (joint ventures) dan special
purpose enterprises?
Ya
Ya
Perseroan mempublikasikan Laporan Keberlanjutan tahun
2021 dan dapat diakses melalui website Perseroan:
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/hubunganinvestor/
laporanpresentasi
Perseroan mengumumkan detil kontak Perseroan pada
Laporan Tahunan 2021 dan website Perseroan:
https://bni.co.id/id-id/kontak/kontakbni/hubungikami
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait
dengan Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan
Kerja dan Laporan Keberlanjutan 2020
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Profil dan Pengembangan Kompetensi
Karyawan
Tidak -
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Tata Kelola Perusahaan – Whistleblowing
System
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Fasilitas Bantuan Hukum
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Informasi Pemegang Saham Utama dan
Pengendali
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Informasi Pemegang Saham Utama dan
Pengendali.
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Informasi Pemegang Saham Utama dan
Pengendali
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Informasi Pemegang Saham Utama dan
Pengendali
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Nama dan Alamat Entitas Anak, Entitas
Asosiasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
949
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
Apakah Laporan Tahunan perusahaan mengungkapkan hal-hal berikut ini:
D.2.1 Tujuan perusahaan Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan
D.2.2 Indikator-indikator kinerja keuangan Ya Sebagaimana tertuang dalam beberapa bagian dalam
Laporan Tahunan 2020 diantaranya pada bagian Ikhtisar
keuangan dan Laporan Manajemen
D.2.3
Indikator-indikator kinerja nonkeuangan
Ya
Sebagaimana tertuang dalam beberapa bagian dalam
Laporan Tahunan 2020 diantaranya pada bagian Ikhtisar
Operasional dan Laporan Manajemen
D.2.4 Kebijakan Dividen Tidak Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Kebijakan Dividen
D.2.5
D.2.6
D.2.7
D.2.8
D.3.1
D.3.2
D.4.1
D.5.1
D.5.2
Detail biografi (minimum umur,
kualifikasi pendidikan, tanggal
pengangkatan pertama kali,
pengalaman yang relevan dan jabatan
di perusahaan terbuka lainnya) dari
seluruh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris.
Detil kehadiran dari masing-masing
anggota Direksi dan Dewan Komisaris
dalam Rapat Direksi dan/atau Dewan
Komisaris
Total remunerasi masing-masing
anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Apakah Laporan Tahunan memuat
pernyataan yang mengkonfirmasikan
kepatuhan perusahaan terhadap tata
kelola perusahaan dan jika terdapat
pelanggaran, telah teridentifikasi dan
dijelaskan alasan untuk setiap masalah?
Apakah perusahaan mengungkapkan
kebijakan mengenai review dan
persetujuan atas transaksi dengan pihak
terkait yang material?
Apakah perusahaan mengungkapkan
nama, hubungan dan sifat serta nilai
setiap transaksi dengan pihak terkait
yang material?
Apakah perusahaan mengungkapkan
perdagangan saham perusahaan oleh
orang dalam?
Apakah biaya audit dan non-audit
diungkapkan?
Apakah biaya non-audit melebihi biaya
audit?
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Profil Direksi dan Profil Komisaris
Ya
Tidak -
Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2021 pada
bagian Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2021
pada bagian Laporan Manajemen dan Pelaksanaan
Penerapan Aspek dan Prinsip Tata kelola Perusahaan
sesuai Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, serta Praktik
Bad Corporate Governance
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak -
Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2021 pada
bagian Transaksi dengan Pihak Berelasi dan Larangan,
Batasan, dan/atau Hambatan Signifikan untuk Melakukan
Transfer Dana antara Bank dan Entitas Lain dalam Satu
Kelompok Usaha
Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2021 pada
bagian Transaksi dengan Pihak Berelasi dan Larangan,
Batasan, dan/atau Hambatan Signifikan untuk Melakukan
Transfer Dana Antara Bank dan Entitas Lain dalam Satu
Kelompok Usaha
Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2021 pada
bagian Laporan Kepemilikan/Perubahan Kepemilikan
Saham Dewan Komisaris dan Direksi
Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2021 pada
bagian Auditor Eksternal Independen
Apakah perusahaan menggunakan media di bawah ini untuk berkomunikasi?
D.6.1 Laporan Triwulan Ya Laporan Triwulanan telah dipublikasikan pada website
Perseroan dan website IDX.
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/hubunganinvestor/
laporanpresentasi
D.6.2 Situs web perusahaan Ya Website Perseroan adalah bni.co.id
D.6.3 Analyst meeting Ya Laporan penyelenggaraan Analyst Meeting setiap
Triwulanan dipublikasikan pada website Perseroan dan
website IDX.
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/hubunganinvestor/
laporanpresentasi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
950
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
D.6.4 Media briefings Ya Siaran pers dipublikasikan pada website Perseroan:
http://bni.co.id/id-id/beranda/berita/siaranpers
D.7.1
D.7.2
D.7.3
Apakah Laporan Keuangan Tahunan
yang diaudit dikeluarkan dalam 120 hari
dari akhir tahun buku?
Apakah Laporan Tahunan dikeluarkan
dalam 120 hari dari akhir tahun buku?
Apakah pernyataan bahwa Laporan
Keuangan Tahunan telah disajikan
secara benar dan wajar, telah
dikonfirmasi oleh Dewan Komisaris atau
Direksi dan/atau Pejabat terkait dari
perusahaan.
Ya Laporan Tahunan yang disertai Laporan Keuangan 2020
dipublikasikan pada website Perseroan pada tanggal 24
Februari 2021
Ya Laporan Tahunan yang disertai Laporan Keuangan 2021
dipublikasikan pada website Perseroan pada tanggal
https://we.tl/t-o5XkM1f9M7
Ya
Sebagaimana dinyatakan dalam Lembar Pengesahan
Laporan Tahunan 2021
Apakah perusahaan memiliki situs web yang mengungkapkan informasi terkini mengenai hal-hal berikut:
D.8.1 Laporan Keuangan (triwulan terakhir) Ya https://bni.co.id/id-id/perusahaan/hubunganinvestor/
laporanpresentasi
D.8.2
Materi yang disampaikan dalam briefing
kepada analis dan media
Ya
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/hubunganinvestor/
laporanpresentasi
D.8.3 Laporan Tahunan yang dapat diunduh Ya https://bni.co.id/id-id/perusahaan/hubunganinvestor/
laporanpresentasi
D.8.4 Panggilan RUPS dan/atau RUPSLB Ya https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/rups
D.8.5 Berita Acara RUPST dan/atau RUPSLB Ya https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/rups
D.8.6
D.9.1
Konstitusi perusahaan (Undangundang,
nota dan anggaran dasar
perusahaan)
Apakah perusahaan mengungkapkan
rincian kontak (misalnya telepon, faks,
dan email) dari petugas/institusi yang
bertanggung jawab atas hubungan
investor?
Prinsip E: Tanggung Jawab Direksi Dan Dewan Komisaris
Ya
Ya
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
anggarandasarbni
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/hubunganinvestor/
kontakinvestor/kontakinformasi
Sebagaimana juga tertuang pada Laporan Tahunan 2020
pada bagian Identitas Perusahaan
Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Kebijakan CG seharusnya dinyatakan secara jelas oleh perusahaan:
E.1.1
E.1.2
E.1.3
Apakah perusahaan mengungkapkan
kebijakan Tata Kelola perusahaan/
Piagam Direksi/Dewan Komisaris?
Apakah jenis keputusan yang meminta
persetujuan Direksi/Dewan Komisaris
diungkapkan?
Apakah peran dan tanggung jawab
Direksi/Dewan Komisaris jelas
disebutkan?
Ya
Ya
Ya
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan
Komisaris dipublikasikan di website Perseroan.
http://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
pedomandantatatertib
Sebagaimana juga tertuang pada Laporan Tahunan 2020
pada bagian Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris, serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
Dipublikasikan di Anggaran Dasar Perseroan.
http://bni.co.id/Portals/1/BNI/Perusahaan/TataKelola/
Docs/
GCG/072018_resize_AD%20BNI%202118%20(dan%20
AHU).pdf
Sebagaimana juga tertuang pada Laporan Tahunan 2021
pada bagian Keputusan Dewan Komisaris dan Keputusan
Direksi 2020
Dipublikasikan di Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
dan Dewan Komisaris dan Anggaran Dasar Perseroan.
http://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
pedomandantatatertib
https://www.bni.co.id/Portals/1/BNI/Perusahaan/
TataKelola/Docs/GCG/Anggaran-Dasar-BNI-No-23-Tahun-
2021-Compress-v3.pdf
Sebagaimana juga tertuang pada Laporan Tahunan 2020
pada bagian Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
serta Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
951
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
Visi dan Misi Perusahaan:
E.1.4 Apakah perusahaan memiliki
pernyataan Visi dan Misi yang
dimutakhirkan
E.1.5
E.1.6
Apakah Direksi memainkan peran
utama dalam proses pengembangan
dan peninjauan strategi perusahaan
setiap tahun?
Apakah Direksi memiliki proses untuk
meninjau, memantau dan mengawasi
pelaksanaan strategi perusahaan?
Kode Etik atau Kode Perilaku:
E.2.1 Apakah rincian kode etik atau perilaku
diungkapkan?
E.2.2
E.2.3
Apakah semua Direktur/Komisaris,
Manajemen Senior dan karyawan
diharuskan mematuhi kode etik?
Apakah perusahaan memiliki proses
untuk menerapkan dan memantau
kepatuhan terhadap kode etik atau
perilaku?
Struktur dan Komposisi Dewan Komisaris:
E.2.4
E.2.5
E.2.6
E.2.7
Apakah komposisi Direktur/Komisaris
independen sekurang-kurangnya
merupakan 50% dari keseluruhan
anggota Direksi/Dewan Komisaris?
Apakah perusahaan memiliki batas
waktu masa jabatan sembilan tahun
atau kurang atau 2 masa jabatan
masing-masing lima tahun untuk
Direktur/Komisaris Independennya?
Sudahkah perusahaan menetapkan
batas lima kursi Direksi dan Dewan
Komisaris yang dapat dijabat secara
serentak oleh seorang Direktur/
Komisaris independen/non-Eksekutif?
Apakah perusahaan memiliki direktur
eksekutif yang menjabat lebih dari
dua posisi sebagai Direksi dan Dewan
Komisaris di perusahaan publik lain?
Komite Nominasi:
E.2.8 Apakah perusahaan memiliki Komite
Nominasi?
E.2.9
E.2.10
Apakah Komite Nominasi sebagian
besar terdiri dari Direksi/komisaris
Independen?
Apakah ketua Komite Nominasi
merupakan direktur/komisaris
Independen?
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada Bagian Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
Ya Sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Tahunan 2020
bagian Laporan Manajemen dan Prospek Usaha
Ya
Ya
Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan
2020 pada bagian Laporan Manajemen dan Strategi
Pengembangan Usaha
Ya, diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
dan Dewan Komisaris yang dipublikasikan di website
Perseroan
http://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
pedomandantatatertib
Sebagaimana juga tertuang pada Laporan Tahunan 2020
pada bagian Kode Etik Perusahaan
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
bagian Kepatuhan terhadap Kode Etik
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
bagian Upaya Penerapan dan Penegakan Kode Etik
Ya
Ya
Ya
Tidak -
Ya
Ya
Ya
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/komisaris
Telah diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi/
Dewan Komisaris pada bagian Masa Jabatan Direksi/
Dewan Komisaris
http://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
pedomandantatatertib
Telah diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi/
Dewan Komisaris pada bagian Masa Jabatan Direksi/
Dewan Komisaris
http://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
pedomandantatatertib
Ya, Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi
http://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
komitedewankomisaris
Sebagaimana tertuang pada Laporan Tahunan 2020 pada
bagian Komite Nominasi dan Remunerasi
Sebagaimana Laporan Tahunan 2020 pada bagian Komite
Nominasi dan Remunerasi, Ketua Komite Nominasi dan
Remunerasi dijabat oleh Agus Dermawan Wintarto
Martowardojo, Komisaris Utama/Komisaris Independen.
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
952
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
E.2.11
E.2.12
Apakah perusahaan mengungkapkan
kerangka acuan/struktur tata kelola/
piagam Komite Nominasi?
Apakah daftar kehadiran Rapat Komite
Nominasi diungkapkan dan, jika
demikian, apakah Komite Nominasi
mengadakan Rapat setidaknya dua kali
sepanjang tahun?
Komite Remunerasi/Komite Kompensasi:
E.2.13
E.2.14
E.2.15
E.2.16
E.2.17
Komite Audit:
E.2.18
E.2.19
E.2.20
E.2.21
E.2.22
E.2.23
E.2.24
Apakah perusahaan memiliki Komite
Remunerasi?
Apakah Komite Remunerasi sebagian
besar terdiri dari Direksi/komisaris
Independen?
Apakah ketua Komite Remunerasi
adalah Direktur/Komisaris Independen?
Apakah perusahaan mengungkapkan
kerangka acuan/struktur tata kelola/
piagam Komite Remunerasi?
Apakah daftar kehadiran Rapat Komite
Remunerasi diungkapkan dan, jika
demikian, apakah Komite Remunerasi
mengadakan Rapat setidaknya dua kali
sepanjang tahun?
Apakah perusahaan memiliki Komite
Audit?
Apakah Komite Audit seluruhnya terdiri
dari direktur/komisaris non-Eksekutif
dengan sebagian besar merupakan
Direktur/Komisaris Independen?
Apakah ketua Komite Audit merupakan
Direktur/Komisaris Independen?
Apakah perusahaan mengungkapkan
kerangka acuan/tata kelola/piagam
Komite Audit?
Apakah setidaknya salah satu anggota
komite dari Direktur/Komisaris
Independen memiliki keahlian
akuntansi (kualifikasi atau pengalaman
akuntansi)?
Apakah daftar kehadiran rapat Komite
Audit diungkapkan dan, jika demikian,
apakah Komite Audit mengadakan
rapat paling sedikit empat kali
sepanjang tahun?
Apakah Komite Audit memiliki
tanggung jawab utama untuk
memberikan rekomendasi
pengangkatan dan pemberhentian
Auditor Eksternal?
Ya
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
komitedewankomisaris
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
bagian Agenda Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi,
serta Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite
Nominasi dan Remunerasi
Ya
Ya
Ya
Ya
Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi
http://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
komitedewankomisaris
Sebagaimana tertuang pada Laporan Tahunan 2020 pada
bagian Komite Nominasi dan Remunerasi
Sebagaimana Laporan Tahunan 2020 , Ketua Komite
Nominasi dan Remunerasi dijabat oleh Agus Dermawan
Wintarto Martowardojo, Komisaris Utama/Komisaris
Independen.
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
komitedewankomisaris
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
bagian Agenda Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi,
serta Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite
Nominasi dan Remunerasi.
Ya
Ya
Ya
Ya
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
komitedewankomisaris
Sebagaimana dipublikasikan pada website Perseroan
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
komitedewankomisaris dan Laporan Tahunan 2020 pada
bagian Komite Audit
Sebagaimana dipubilkasikan pada website Perseroan
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
komitedewankomisaris dan Laporan Tahunan 2020 pada
bagian Komite Audit
https://www.bni.co.id/Portals/1/BNI/Perusahaan/Docs/
Piagam-Komite-Audit-2021.pdf
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Struktur, Keanggotaan, dan Keahlian Komite
Audit
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat
Komite Audit
Tidak -
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
953
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
Rapat dan Kehadiran Dewan Komisaris:
E.3.1 Apakah Rapat Direksi dijadwalkan
sebelum dimulainya tahun buku?
E.3.2
E.3.3
E.3.4
E.3.5
Apakah Direksi/Dewan Komisaris
mengadakan Rapat paling tidak enam
kali sepanjang tahun?
Apakah masing-masing Direktur/
Komisaris menghadiri setidaknya 75%
dari semua Rapat Dewan yang diadakan
sepanjang tahun?
Apakah perusahaan memerlukan
kuorum minimum paling tidak 2/3 dari
jumlah yang hadir untuk pengambilan
keputusan Direksi dan Dewan
Komisaris?
Apakah Direktur/Komisaris non-
Eksekutif perusahaan mengadakan
rapat secara terpisah setidaknya satu
kali dalam setahun tanpa kehadiran
Eksekutif?
Akses Informasi
E.3.6 Apakah kertas kerja untuk rapat
Direksi/Komisaris diberikan kepada
dewan setidaknya lima hari kerja
sebelum rapat?
E.3.7
Apakah Sekretaris Perusahaan
memainkan peran penting
dalam mendukung Direksi dalam
melaksanakan tanggung jawabnya?
Tidak Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
Tidak -
Tidak
Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan
https://bni.co.id/id-id/perusahaan/tatakelola/
anggarandasarbni
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
Tidak -
Ya Sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Sekretaris Perusahaan
E.3.8 Apakah Sekretaris Perusahaan terlatih Tidak -
dalam praktik hukum, akuntansi atau
kesekretariatan perusahaan dan terus
mengikuti perkembangan yang relevan?
Penunjukkan dan Pemilihan kembali Anggota Dewan Komisaris
E.3.9 Apakah perusahaan mengungkapkan
kriteria yang digunakan dalam
pemilihan Direksi/Komisaris baru?
Ya Sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 dan Pasal 14
Anggaran Dasar Perseroan
Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada bagian Kriteria Anggota Dewan Komisaris dan
Kriteria & Periode Jabatan Direksi
E.3.10
E.3.11
Apakah perusahaan mengungkapkan
proses yang diikuti dalam
pengangkatan Direktur/Komisaris baru?
Apakah semua direktur/komisaris dapat
dipilih kembali setiap 3 tahun; atau 5
tahun untuk perusahaan yang terdaftar
di negara yang undang-undangnya
mengatur jangka waktu masing-masing
5 tahun? Jangka waktu lima tahun harus
disyaratkan oleh undang-undang yang
telah ada sebelum pengenalan ASEAN
Corporate Governance Scorecard tahun
2011.
Perihal mengenai Remunerasi
E.3.12
E.3.13
Apakah perusahaan mengungkapkan
kebijakan/praktik remunerasi (gaji,
tunjangan, benefit dan lainnya) (yaitu
penggunaan insentif dan ukuran kinerja
jangka pendek dan jangka panjang)
untuk Direktur Utama dan Direktur?
Apakah ada pengungkapan struktur
biaya untuk Direktur/Komisaris noneksekutif?
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Proses Pengangkatan Dewan Komisaris dan Proses
Pengangkatan Direksi
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Kriteria & Periode Jabatan Direksi dan Periode
Jabatan Anggota Dewan Komisaris
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Kebijakan Remunerasi Direksi
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Struktur Remunerasi Anggota Direksi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
954
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
E.3.14
E.3.15
Audit Internal
E.3.16
E.3.17
E.3.18
Apakah pemegang saham atau
Direksi menyetujui remunerasi direktur
eksekutif dan/atau eksekutif senior?
Apakah perusahaan memiliki standar
terukur untuk menyelaraskan
remunerasi berbasis kinerja direktur
eksekutif dan eksekutif senior
dengan kepentingan jangka panjang
perusahaan, seperti pencadangan
kembali dan bonus yang ditangguhkan?
Apakah perusahaan memiliki fungsi
audit internal yang terpisah?
Apakah kepala audit internal
diidentifikasi atau, jika dialihdayakan,
apakah nama perusahaan eksternal
diungkapkan?
Apakah pengangkatan dan
pemberhentian auditor internal
memerlukan persetujuan Komite Audit?
Pengawasan Risiko (Risk Oversight)
E.3.19
E.3.20
E.3.21
E.3.22
Apakah perusahaan menetapkan
prosedur pengendalian internal/
kerangka manajemen risiko yang baik
dan secara berkala meninjau efektivitas
kerangka tersebut?
Apakah Laporan Tahunan
mengungkapkan bahwa Direksi/Dewan
Komisaris telah melakukan penelaahan
atas
pengendalian material perusahaan
(termasuk pengendalian operasional,
keuangan dan kepatuhan) dan sistem
manajemen risiko?
Apakah perusahaan mengungkapkan
risiko utama yang dihadapi perusahaan
secara material (yaitu keuangan,
operasional termasuk TI, lingkungan,
sosial, ekonomi)?
Apakah Laporan Tahunan/Laporan Tata
Kelola Tahunan memuat pernyataan
Direksi/Dewan Komisaris atau Komite
Audit tentang kecukupan sistem
pengendalian internal/manajemen risiko
perusahaan?
Komisaris Utama Perusahaan
E.4.1 Apakah Komisaris Utama dan Direktur
Utama dijabat oleh orang yang
berbeda?
E.4.2
Apakah Komisaris Utama merupakan
Direktur/Komisaris Independen?
Ya Sebagaimana ringkasan risalah RUPS Tahunan tanggal 31
Maret 2021
Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
Tidak -
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Satuan Audit Internal
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Satuan Audit Internal
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Satuan Audit Internal dan Komite Audit
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Komite Manajemen Risiko & Anti Fraud – Sub Komite
Manajemen Risiko (KRA-RMC)
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Penerapan Manajemen Risiko BNI
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Manajemen Risiko
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
Ya
Ya
Sebagaimana tercantum dalam website Perseroan
https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/
direktur
dan
https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/
komisaris
Sebagaimana tercantum dalam website Perseroan
https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/
komisaris
Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris
E.4.3
Apakah ada Direktur yang sebelumnya
menjabat sebagai Direktur Utama
sebuah perusahaan dalam 2 tahun
terakhir?
Tidak Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Profil Direksi
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021
955
No. Parameter Ketersediaan Keterangan Penyajian
E.4.4
Apakah peran dan tanggung jawab
Komisaris Utama diungkapkan?
Komisaris Independen Senior
E.4.5 Jika Komisaris Utama tidak independen,
apakah Dewan telah menunjuk
Pemimpin/Direktur Independen Senior
dan apakah perannya telah ditentukan?
Keahlian dan Kompetensi Dewan Komisaris
E.4.6 Apakah setidaknya satu Direktur/
Komisaris non-eksekutif memiliki
pengalaman kerja sebelumnya di sektor
utama tempat perusahaan beroperasi?
Pelatihan/Pengembangan Dewan Komisaris
E.5.1 Apakah perusahaan memiliki program
orientasi bagi Direktur atau Komisaris
baru?
E.5.2
Apakah perusahaan memiliki
kebijakan yang mendorong Direksi/
Dewan Komisaris untuk mengikuti
program pendidikan profesi yang
berkesinambungan atau berkelanjutan?
Penunjukkan dan Penilaian Kinerja Direktur Utama
E.5.3 Apakah perusahaan mengungkapkan
bagaimana rencana Direksi/Dewan
Komisaris untuk suksesi Direktur Utama
dan manajemen utama?
E.5.4
Apakah Direksi/Dewan Komisaris
melakukan penilaian kinerja tahunan
terhadap Direktur Utama?
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
E.5.5 Apakah perusahaan melakukan
penilaian kinerja tahunan Direktur/
Dewan Komisaris dan mengungkapkan
kriteria dan proses yang diikuti untuk
penilaian tersebut?
E.5.6
E.5.7
Apakah perusahaan melakukan
penilaian kinerja tahunan masingmasing
Direktur/Dewan Komisaris dan
mengungkapkan kriteria dan proses
yang diikuti untuk penilaian tersebut?
Apakah perusahaan melakukan
penilaian kinerja tahunan Dewan
Komisaris dan mengungkapkan kriteria
dan proses yang diikuti untuk penilaian?
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada pembagian tanggung jawab pengawasan masingmasing
anggota Dewan Komisaris
N/A
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Profil Direksi dan Dewan Komisaris
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Program Orientasi dan Pengenalan Anggota
Komisaris/Direksi Baru
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Program Orientasi dan Pengenalan Anggota
Komisaris/Direksi Baru
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Kebijakan Suksesi Direksi
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Penilaian Kinerja Direksi
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Penilaian Kinerja Direksi/Dewan Komisaris
Tidak
Ya Sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2020
pada Penilaian Kinerja Direksi/Dewan Komisaris
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
956
Laporan
Tahunan
Pelaksanaan
GCG Tahun
2021
Grha BNI
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1
Jakarta 10220, Indonesia
Online
Email: bni@bni.co.id
Website: bni.co.id
Telepon & Faks
Solution Center: 1500 046
Telepon: 021 - 2511 946, 572 8387
: @BNI
: BNI
: @BNI46
bni.co.id
Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG Tahun 2021 > PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk