06.01.2013 Views

PERJANJIAN INTERNASIONAL SEBAGAI MODEL HUKUM BAGI ...

PERJANJIAN INTERNASIONAL SEBAGAI MODEL HUKUM BAGI ...

PERJANJIAN INTERNASIONAL SEBAGAI MODEL HUKUM BAGI ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mencegah ketentuan dalam suatu perjanjian untuk menjadi mengikat menurut<br />

Hukum Internasional. Kadang-kadang kebiasaan internasional memainkan<br />

peranan juga untuk meluaskan daya kerja suatu perjanjian. Di samping itu,<br />

meskipun secara hukum suatu perjanjian tidak dapat mengikat negara-negara<br />

bukan pe serta, negara-negara bukan peserta itu dapat menganggap ketentuanketentuan<br />

suatu perjanjian sebagai kebiasaan yang mengikat. Suatu perjanjian<br />

memang dapat menjadi bukti dari suatu kebiasaan umum yang telah diterima<br />

sebagai hukum...". 48<br />

Persoalannya kemudian adalah, seberapa jauh suatu perjanjian internasional<br />

tergolong perjanjian internasional yang mengikat negara-negara bukan peserta<br />

atau pihak ketiga? Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa suatu perjanjian<br />

internasional tidak menimbulkan kewajiban atau hak bagi pihak ketiga tanpa<br />

persetujuan pihak ketiga tersebut. 49 Memang pada perjanjian bilateral dan<br />

multilateral lainnya yang tidak bersifat umum tidak dapat dipaksakan<br />

kewajiban apa pun terhadap pihak ketiga, kecuali atas kehendak negara-negara<br />

tersebut. Namun dalam hal perjanjian multilateral yang bersifat umum dan<br />

membentuk hukum maka kewajiban-kewajiban yang timbul dari perjanjian<br />

tersebut bukanlah semata-mata bersumber pada kehendak negara-negara<br />

pembentuk perjanjian, tetapi bersumber kepada perjanjian sebagai "general<br />

accepted principles of international law".<br />

Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah suatu perjanjian internasional<br />

yang mendirikan organisasi internasional (PBB). Berdasarkan asas "pacta tertiis<br />

nec nocent nec prosunt", maka perjanjian ini hanya mengikat terhadap negara-<br />

negara anggota PBB, sedangkan negara-negara yang bukan peserta merupakan<br />

"res inter alios acta". Akan tetapi Piagam PBB itu merupakan salah satu contoh<br />

perjanjian multilateral yang sekaligus juga "law making treaty", yang dapat<br />

mengikat negara bukan peserta. 50<br />

48<br />

Budiono Kusumohamidjojo, Konvensi Wina ...., Op. Cit., halaman 31.<br />

49<br />

Pasal 34.<br />

50<br />

Lihat Budiono K., Op.cit., halaman 29 dst., Bandingkan Zakaria Samin, “Daya Mengikat…”<br />

PADJADJARAN Op. cit., halaman 54. Pasal 2 ayat (6) Piagam PBB yang menyatakan: "The<br />

Organization shall ensure that states which are not members of the United Nations act in<br />

accordance with these Principles so far as may be necessary for the maintenance of<br />

international peace and security".<br />

24

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!