13.01.2013 Views

CSAP Consolidated Financial Statement 032011 - PT. Catur ...

CSAP Consolidated Financial Statement 032011 - PT. Catur ...

CSAP Consolidated Financial Statement 032011 - PT. Catur ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Laporan Keuangan Konsolidasi Interim Tidak Diaudit per<br />

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010<br />

Serta Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir<br />

31 Maret 2011 dan 2010<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk<br />

DAN ANAK PERUSAHAAN


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

Daftar Isi<br />

Halaman<br />

Neraca Konsolidasi ……………………………….......................................................................... 1 - 3<br />

Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………......................................................................... 4<br />

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……………………………………………………………. 5<br />

Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………………………………………………………….. 6<br />

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …......................................................................... 7 - 41<br />

***************************


AKTIVA<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

NERACA KONSOLIDASI<br />

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

31 Maret 2011 31 Desember 2010<br />

Catatan (tidak diaudit) (audited)<br />

AKTIVA LANCAR<br />

Kas dan setara kas 2 c, 3 32.933.898 28.362.209<br />

Penempatan jangka pendek 2 d,2p, 4, 9 6.549.546 5.300.922<br />

Piutang usaha 2 e, 2p, 5, 9, 12<br />

Pihak ketiga – netto 512.124.331 485.117.289<br />

Pihak hubungan istimewa 2 f, 5,6 3.596.002 3.968.287<br />

Piutang lain-lain 2 e 39.183.014 31.097.950<br />

Persediaan 2 g, 7, 9,12 650.687.354 650.718.927<br />

Biaya dibayar dimuka 2 h 26.966.050 17.301.825<br />

Pajak dibayar dimuka 11a 2.797.196 8.193.486<br />

Aktiva lancar lainnya 26.564.355 27.801.194<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH AKTIVA LANCAR 1.301.401.744 1.257.862.089<br />

__________________________ __________________________<br />

AKTIVA TIDAK LANCAR<br />

Piutang hubungan istimewa - 165.424<br />

Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi 2 i, 2 j,2k, 8, 9,12 361.767.938 352.139.893<br />

Aktiva pajak tangguhan bersih 2 q, 11g 26.493.974 26.952.950<br />

Sewa jangka panjang dibayar dimuka 2 h,2i 30.095.096 30.571.383<br />

Taksiran pajak penghasilan 11b 26.533.252 26.267.108<br />

Aktiva tidak lancar lainnya 10.136.833 10.951.894<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 455.027.092 447.048.652<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH AKTIVA 1.756.428.837 1.704.910.741<br />

=============== ===============<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

1


KEWAJIBAN DAN EKUITAS<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)<br />

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

31 Maret 2011 31 Desember 2010<br />

Catatan (tidak diaudit) (audited)<br />

KEWAJIBAN LANCAR<br />

Hutang Bank Jangka Pendek 9 373.177.619 361.652.476<br />

Hutang Usaha<br />

Pihak Ketiga 2p, 10, 490.739.878 475.424.087<br />

Pihak hubungan istimewa 2 f, 6, 10 172.293.572 180.088.018<br />

Hutang Lain-lain 28.790.021 28.115.457<br />

Hutang Pajak 11 c 7.205.505 5.418.698<br />

Beban Masih Harus Dibayar 12.156.327 8.967.980<br />

Hutang Jangka Panjang yang JT dalam 1 tahun<br />

Hutang Bank 12 17.949.301 16.432.360<br />

Hutang sewa pembiayaan 282.407 423.076<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 1.102.594.630 1.076.522.152<br />

________________ ________________<br />

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR<br />

Hutang bank 12 48.576.615 46.945.339<br />

Hutang sewa pembiayaan 290.553 290.553<br />

Hutang hubungan istimewa 400.000 -<br />

Kewajiban imbalan kerja 2 n, 14 60.639.822 57.999.551<br />

Goodwill negatif 2 o 186.348 193.184<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 110.093.339 105.428.627<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH KEWAJIBAN 1.212.687.968 1.181.950.779<br />

=============== ===============<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

2


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)<br />

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

31 Maret 2011 31 Desember 2010<br />

Catatan (tidak diaudit) (audited)<br />

EKUITAS<br />

Modal Ditempatkan dan Disetor 15 289.503.780 289.503.780<br />

Tambahan modal disetor – bersih 16 51.456.262 51.456.262<br />

Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan 2 s 32.314 32.314<br />

Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 2 r 426.356 426.356<br />

Laba blm direalisasi kepemilikan surat berharga 2 d, 4 427.200 467.734<br />

Saldo Laba<br />

– telah ditentukan penggunaannya 600.000 600.000<br />

– belum ditentukan penggunaannya 146.083.776 127.768.601<br />

________________ ________________<br />

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan<br />

kepada pemilik entitas induk 488.529.689 470.255.048<br />

Kepentingan nonpengendali 55.211.179 52.704.914<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH EKUITAS 543.740.868 522.959.962<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.756.428.836 1.704910.741<br />

=============== ===============<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

3


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI<br />

Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

31 Maret 2011 31 Maret 2010<br />

Catatan (Tiga Bulan) (Tiga Bulan)<br />

PENJUALAN BERSIH 2 m, 5, 17 987.814.799 749.562.998<br />

BEBAN POKOK PENJUALAN 2 m, 5, 18 857.306.107 652.889.418<br />

________________ ________________<br />

LABA KOTOR 130.508.692 96.673.580<br />

________________ ________________<br />

BEBAN USAHA 2 m, 19<br />

Beban Penjualan 63.870.427 48.079.833<br />

Beban Umum dan administrasi 28.601.157 20.838.708<br />

Beban bunga 12.169.170 8.319.010<br />

Pendapatan lainnya 5.809.892 2.340.545<br />

________________ ________________<br />

Laba sebelum pajak 31.677.828 21.776.575<br />

Beban Pajak 7.262.689 4.421.763<br />

________________ ________________<br />

LABA TAHUN BERJALAN 24.415.140 17.354.812<br />

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN:<br />

Beban Imbalan Kerja (2.640.271) (2.845.767)<br />

Penyisihan persediaan usang (588.267) (1.268.280)<br />

Cadangan penurunan nilai piutang (365.162) (516.404)<br />

________________ ________________<br />

Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan (3.593.699) (4.631.991)<br />

________________ ________________<br />

LABA BERSIH KOMPREHENSIF 20.821.440 12.722.822<br />

Jumlah laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada<br />

Pemilik entitas induk 18.315.175 11.756.765<br />

Kepentingan nonpengendali 2.506.265 966.056<br />

=============== ===============<br />

LABA BERSIH PER SAHAM<br />

(dalam jumlah penuh) 6 4<br />

=============== ===============<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

4


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI<br />

Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

Selisih nilai Laba<br />

Selisih transaksi yang belum<br />

Modal saham transaksi pemilikan direalisasi dari Saldo Laba<br />

ditempatkan Tambahan perubahan restruksturisasi surat berharga Telah Belum<br />

modal<br />

ekuitas<br />

dan disetor disetor<br />

Anak entitas tersedia untuk Ditentukan Ditentukan Kepentingan<br />

non<br />

Catatan penuh - bersih Perusahaan sepengendali dijual Penggunaannya Penggunaannya pengendali<br />

Saldo, 1 Januari 2010 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 181.974 400.000 94.941.573 45.066.179 482.008.439<br />

Laba yang belum direalisasi<br />

dari pemilikan surat<br />

berharga<br />

tersedia untuk dijual 2d, 4 285.760 285.760<br />

Pembentukan dana cadangan 23 200.000 (200.000) -<br />

Penambahan setoran modal<br />

pihak non pengendali 3.247.659 3.247.659<br />

Laba bersih tahun 2010 33.027.028 4.391.076 37.418.104<br />

Saldo, 31 Desember 2010 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 467.734 600.000 127.768.601 52.704.914 522.959.962<br />

Laba yang belum direalisasi<br />

dari pemilikan surat<br />

berharga<br />

tersedia untuk dijual 2d, 4<br />

Pembentukan dana cadangan 23<br />

Laba bersih tiga bulan 18.315.175 2.506.265 20.821.440<br />

Saldo, 31 Maret 2011<br />

289.503.780<br />

51.456.262<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

5<br />

(40.534)<br />

32.314 426.357 427.200 600.000 146.083.776<br />

55.211.179<br />

Ekuitasbersih<br />

(40.534)<br />

543.740.868


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI<br />

Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI<br />

31 Maret 2011 31 Maret 2010<br />

(Tiga Bulan) (Tiga Bulan)<br />

Penerimaan kas dari pelanggan 960.814.879 715.142.463<br />

Pengeluaran kas kepada:<br />

Pemasok dan untuk beban operasi lainnya (852.631.624) (669.382.999)<br />

Biaya Operasional (88.949.963) (51.086.657)<br />

________________________________<br />

Penerimaan (pengeluaran) kas dari operasi 19.233.292 (5.327.193)<br />

Pembayaran untuk:<br />

Beban bunga (11.950.079) (8.287.945)<br />

Pajak 113.241 (11.672.183)<br />

Penerimaan dari pendapatan bunga 457.644 207.404<br />

________________________________<br />

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)<br />

aktivitas operasi 7.854.098 (25.079.917)<br />

_________________________________<br />

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI<br />

Perolehan dari penjualan aktiva tetap 428.365 18.371.398<br />

Penurunan (peningkatan) penempatan jangka pendek (1.289.157) (4.791.265)<br />

Pembayaran sewa jangka panjang 476.287 (4.878.142)<br />

Perolehan aktiva tetap (17.996.018) (24.754.588)<br />

Penurunan (peningkatan) piutang hubungan istimewa 165.424 1.000<br />

________________________________<br />

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)<br />

aktivitas investasi (18.215.100) (16.051.597)<br />

________________________________<br />

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN<br />

Perolehan (pembayaran) dari (ke) :<br />

Hutang sewa Pembiayaan (140.669) (86.079)<br />

Hutang bank jangka pendek 11.525.143 42.911.830<br />

Hutang bank jangka panjang 3.148.217 (5.771.031)<br />

Peningkatan (penurunan) hutang hubungan istimewa 400.000 (96.500)<br />

________________ _______________<br />

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)<br />

aktivitas pendanaan 14.932.691 36.958.218<br />

________________________________<br />

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH<br />

KAS DAN SETARA KAS 4.571.689 (4.173.296)<br />

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 28.362.209 33.427.335<br />

________________ ________________<br />

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 32.933.898 29.254.039<br />

===================== =====================<br />

6


1. UMUM<br />

a. Pendirian Perusahaan<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Sentosa Adiprana (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 93<br />

tanggal 31 Desember 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi<br />

Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September<br />

1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan<br />

No. 95. Pada tahun 2000, status hukum Perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah<br />

memperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat Keputusan No.<br />

208/V/PMA/2000 tanggal 21 Desember 2000 dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik<br />

Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-1701 HT.01.04-TH.2001 tanggal 7 Maret 2001. Anggaran dasar<br />

Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir melalui akta notaris<br />

Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 186 tanggal 25 Mei 2010, mengenai persetujuan perubahan ruang lingkup<br />

kegiatan Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam<br />

Surat Keputusan No. AHU-41979.AH.01.02.Tahun 2010 , tanggal 25 Agustus 2010.<br />

Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 6 Juni 2007, para pemegang saham<br />

menyetujui perubahan status hukum Perusahaan dari perseroan terbatas dengan fasilitas Penanaman Modal<br />

Asing (PMA) menjadi perseroan terbatas non-fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal<br />

Dalam Negeri (PMDN), termasuk memberikan persetujuan untuk mencabut dan/atau membatalkan setiap surat<br />

perjanjian Perusahaan yang berkaitan dengan Penanaman Modal Asing (PMA).<br />

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai<br />

distributor atau sub-distributor, agen atau pemasok bahan bangunan. Perusahaan mulai beroperasi secara<br />

komersial sejak tahun 1983.<br />

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 30 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat<br />

Perusahaan terletak di Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta.<br />

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan<br />

Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 181 tanggal 21 September 2007, Perusahaan<br />

mengubah status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan nama Perusahaan<br />

menjadi <strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Sentosa Adiprana Tbk, peningkatan modal dasar dan pencatatan saham Perusahaan yang<br />

diterbitkan pada Bursa Efek Indonesia. Akta perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara<br />

Republik Indonesia No. 11017 tanggal 9 November 2007, Tambahan No. 90<br />

Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-608/BL/2007<br />

tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana<br />

telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembar<br />

sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per<br />

saham di Bursa Efek Indonesia.<br />

c. Susunan Anak Perusahaan<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, susunan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:<br />

Tahun<br />

Awal Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva<br />

Operasi<br />

Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial Maret 2011 Des 2010 Maret 2011 Des 2010<br />

Pemilikan langsung/<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Mitra Sejati Jakarta Perdagangan 1997 99,65 99,65 421.491.887 443.239.940<br />

Sentosa (CMSS) peralatan dan<br />

bahan bangunan<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda Medan Distributor bahan 1995 99,00 99,00 29.019.519 26.318.111<br />

Sentosa (CKS) bangunan<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>aditya Jakarta Distributor bahan 1995 90,00 90,00 34.470.870 32.225.745<br />

Sentosa (CAS) keramik “Mulia”<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Logamindo Yogyakarta Distributor bahan 1997 70,00 70,00 32.892.932 32.019.899<br />

Sentosa (CLS) bangunan<br />

<strong>PT</strong> HCG Jakarta Distributor 2007 65,00 65,00 11.029.443 11.943.253<br />

Indonesia (HCG) produk<br />

saniter<br />

7


1. UMUM (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

c. Susunan Anak Perusahaan (lanjutan)<br />

Tahun<br />

Awal Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva<br />

Operasi<br />

Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial Maret 2011 Des 2010 Maret 2011 Des 2010<br />

<strong>PT</strong> Satya Galang Jakarta Distributor 1997 60,00 60,00 25.535.463 18.578.694<br />

Kemika (SGK) bahan-bahan<br />

kimia<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Shaw Jakarta Perdagangan 2009 60,00 60,00 18.783.594 18.954.721<br />

Brother (CSB) furnitur<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Hasil Lampung Distributor bahan 1997 55,00 55,00 27.093.803 29.255.859<br />

Sentosa (CHS) bangunan<br />

<strong>PT</strong> Eleganza Tile Jakarta Distributor bahan 2010 51,00 51,00 4.539.468 4.759.991<br />

Indonesia (ETI) bangunan<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>adiluhur Palembang Distributor bahan 1995 51,00 51,00 45.760.932 44.468.378<br />

Sentosa (CALS) bangunan<br />

<strong>PT</strong> Kusuma Kemindo Jakarta Distributor 1990 51,00 51,00 122.127.349 127.379.561<br />

Sentosa (KKS) bahan-bahan<br />

kimia<br />

Pemilikan tidak langsung melalui CMSS<br />

<strong>PT</strong> Mitra Bali Indah Surabaya Perdagangan 2001 99,35 99,35 75.437.437 70.512.011<br />

(MBI), dimiliki peralatan dan<br />

CMSS dengan bahan bangunan<br />

pemilikan sebesar<br />

99,7% pada Maret<br />

2011 dan Desember 2010<br />

Investasi di ETI<br />

Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 236 tanggal 30 Agustus 2010, Perusahaan<br />

mendirikan sebuah Perseroan Terbatas dengan nama <strong>PT</strong> Eleganza Tile Indonesia. Akta pendirian tersebut telah<br />

disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dalam surat keputusan No. AHU-50432.AH.01.01.Tahun<br />

2010, tanggal 27 Oktober 2010. Modal dasar dari perusahaan ini berjumlah Rp20.000.000 yang terbagi<br />

dalam 20.000 saham, masing-masing mempunyai nilai nominal sebesar Rp1.000.000 (dalam jumlah penuh).<br />

Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh adalah sebesar Rp5.000.000. Perusahaan mengambil<br />

bagian sebanyak 2.550 saham atau sebesar Rp2.550.000 (51%) sedangkan sisanya sebanyak 2.450 saham<br />

atau sebesar Rp2.450.000 (49%) diambil oleh Tn. Budyanto Totong dan Ny. Lim Pit Fan, masing-masing<br />

sebesar Rp600.000 dan Rp1.850.000<br />

d. Komisaris, direktur dan karyawan<br />

Susunan dewan komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai<br />

berikut:<br />

Dewan Komisaris 31 Maret 2011 31 Desember 2010<br />

Komisaris Utama : Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito<br />

Komisaris : Ny. Srililanti Totong Ny. Srililanti Totong<br />

Komisaris : Tn. Darmawan Putra Totong Tn. Darmawan Putra Totong<br />

Komisaris (Independen) : Ny. Henny Ratnasari Dewi Tn. Henny Ratnasari Dewi<br />

Komisaris (Independen) : Tn. Tan Alexander Song Tn. Tan Alexander Song<br />

Susunan dewan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai<br />

berikut:<br />

Dewan Direksi 31 Maret 2011 31 Desember 2010<br />

Direktur Utama : Tn. Budyanto Totong Tn. Budyanto Totong<br />

Wakil Direktur Utama : Tn Johnny Katio Tn. Johnny Katio<br />

Direktur : Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa<br />

8


1. UMUM (lanjutan)<br />

d. Komisaris, direktur dan karyawan<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Dewan Direksi 31 Maret 2011 31 Desember 2010<br />

Direktur : Tn Agoes Prasetyo Adhie Tn Agoes Prasetyo Adhie<br />

Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp 2.207.604 pada<br />

Maret 2011 dan Rp 9.359.984 pada Desember 2010.<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 4.293 dan 4315 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada<br />

Maret 2011 dan Desember 2010.<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING<br />

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi<br />

Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam ribuan rupiah, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi<br />

yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan<br />

BAPEPAM-LK yaitu Peraturan VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran<br />

Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian Laporan<br />

Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.<br />

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dan menggunakan konsep biaya historis,<br />

kecuali untuk penempatan jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai pasar dan persediaan yang<br />

dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih.<br />

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas<br />

operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode<br />

langsung.<br />

b. Prinsip-prinsip konsolidasi<br />

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase<br />

pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh saldo akun dan transaksi yang<br />

material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.<br />

Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas<br />

atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi.<br />

c. Setara kas<br />

Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, dan tidak<br />

digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.<br />

d. Investasi jangka pendek<br />

Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan tanpa pembatasan penggunaan atau yang jatuh temponya<br />

lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat investasi diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka<br />

Pendek”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian dengan supplier untuk menjadi<br />

distributor atau sub-distributor, disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya”.<br />

e. Cadangan penurunan nilai<br />

Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai, jika ada, ditetapkan berdasarkan evaluasi manajemen<br />

terhadap kolektibilitas masing-masing piutang pada akhir tahun. Mulai tahun 2010, nilai cadangan ditentukan<br />

berdasarkan kebijakan yang dijabarkan pada Catatan 2t<br />

9


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan<br />

istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan<br />

Istimewa”.<br />

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 adalah sebagai<br />

berikut:<br />

1. perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh,<br />

atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies,<br />

subsidiaries dan fellow subsidiaries);<br />

2. perusahaan asosiasi (associated companies);<br />

3. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di<br />

perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan<br />

tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan<br />

mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);<br />

4. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,<br />

memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi komisaris, direksi dan manajer<br />

dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan<br />

5. perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun<br />

tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai<br />

pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota<br />

dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan<br />

yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.<br />

Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan<br />

persyaratan dan kondisi yang sama, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam<br />

catatan yang bersangkutan.<br />

g. Persediaan<br />

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the<br />

lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang<br />

(weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan<br />

ke nilai realisasi bersih.<br />

h. Biaya dibayar di muka<br />

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian<br />

tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca<br />

konsolidasi.<br />

i. Sewa<br />

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990),<br />

”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian<br />

merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada<br />

tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian<br />

tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang<br />

mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset,<br />

diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika<br />

sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.<br />

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan kewajiban dalam<br />

neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa<br />

minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang<br />

merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan<br />

10


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

i. Sewa (lanjutan)<br />

dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang<br />

konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat<br />

dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu<br />

yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang<br />

memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.<br />

Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line<br />

basis) selama masa sewa.<br />

j. Aktiva tetap<br />

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika<br />

ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi<br />

kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari<br />

pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari setiap inspeksi yang signifikan itu diakui ke dalam jumlah<br />

tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua<br />

biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.<br />

Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali bangunan dan<br />

renovasi bangunan sewa yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran<br />

masa manfaat aset tetap sebagai berikut:<br />

Tahun<br />

Bangunan 20<br />

Renovasi bangunan sewa 2 - 15<br />

Kendaraan 4 - 8<br />

Peralatan kantor, toko dan gudang 4 - 8<br />

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi.<br />

Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.<br />

Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila<br />

telah selesai dan siap untuk digunakan<br />

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat harga perolehan tanah secara terpisah<br />

dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk<br />

perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar<br />

Lainnya” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi selama umur hukum hak<br />

Biaya signifikan sehubungan dengan renovasi bangunan sewa dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa<br />

sewa.<br />

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat<br />

ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari<br />

penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah<br />

tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.<br />

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap di-review, dan jika<br />

sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.<br />

k. Penurunan nilai aktiva<br />

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan<br />

yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila<br />

terjadi penurunan nilai aktiva, maka kerugian atas penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban operasi tahun<br />

berjalan.<br />

11


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

l. Biaya emisi efek ekuitas<br />

Biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan<br />

modal disetor yang diperoleh dari penerbitan efek tersebut.<br />

m. Pengakuan pendapatan dan beban<br />

Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat<br />

terjadinya.<br />

n. Kewajiban Imbalan kerja<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undangundang<br />

Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK No. 24 (Revisi<br />

2004) ”Imbalan Kerja”.<br />

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan<br />

menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui<br />

sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum<br />

diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari<br />

kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% ini<br />

diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu<br />

yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program<br />

sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.<br />

Perhitungan biaya imbalan kerja periode Juni 2010 dan 2008 berdasarkan estimasi sementara.<br />

o. Goodwill negatif<br />

Pada saat Perusahaan mengakuisisi anak perusahaan yang bukan merupakan entitas sepengendali, selisih<br />

lebih antara biaya perolehan akuisisi dengan bagian (interest) Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak<br />

Perusahaan pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan<br />

metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun.<br />

p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing<br />

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada<br />

tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah<br />

menggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau<br />

dibebankan pada operasi tahun berjalan.<br />

Pada tanggal 31 Maret dan 31 Desember 2010, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Des 2010<br />

Mata Uang Asing (dalam jumlah penuh)<br />

1 Dolar Amerika Serikat 8.709 8.991<br />

1 Euro 12.317 11.956<br />

q. Pajak penghasilan<br />

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak<br />

tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan<br />

perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum<br />

digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Pengaruh pajak untuk satu<br />

tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung<br />

dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.<br />

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku<br />

pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh<br />

perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang<br />

sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas<br />

12


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

q. Pajak penghasilan (lanjutan)<br />

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Keputusan Pajak diterima atau jika dilakukan<br />

banding pada saat hasil banding atas surat keputusan pajak tersebut telah ditetapkan.<br />

r. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali<br />

Berdasarkan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, tidak ada laba atau rugi<br />

yang diakui pada saat terjadi pengalihan aktiva, kewajiban, saham dan instrumen pemilikan lainnya di antara<br />

entitas sepengendali. Oleh karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan<br />

perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen pemilikan lainnya yang<br />

dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku<br />

berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.<br />

Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi entitas sepengendali<br />

dicatat sebagai akun “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan disajikan sebagai bagian dari<br />

ekuitas pada neraca konsolidasi.<br />

Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat hilangnya<br />

status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau pelepasan saham atau<br />

instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali<br />

ke pihak lain yang tidak sepengendali. Perubahan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali<br />

tersebut diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada tahun berjalan.<br />

s. Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan<br />

Sesuai dengan PSAK No. 40, ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi”,<br />

selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar aktiva bersih Anak<br />

Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahan, yang bukan berasal dari transaksi<br />

antara Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait, dicatat sebagai ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak<br />

Perusahaan” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.<br />

t. Instrumen Keuangan<br />

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006),<br />

“Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50R), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006),<br />

“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55R), yang menggantikan PSAK No. 50,<br />

“Akuntansi untuk Investasi Efek Tertentu”, dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif<br />

dan Aktivitas Lindung Nilai”.<br />

PSAK No. 50R mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi<br />

yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari<br />

perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang<br />

terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan<br />

kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai<br />

faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan<br />

instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.<br />

PSAK No. 55R mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan,<br />

dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan<br />

karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung<br />

nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.<br />

Tidak terdapat penyesuaian transisi dari penerapan awal secara prospektif standar revisi tersebut atas laporan<br />

keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010.<br />

13


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />

i. Aset Keuangan<br />

Pengakuan awal<br />

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55R diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur<br />

pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga<br />

jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan<br />

klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan<br />

mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan tersebut setiap akhir tahun keuangan.<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan selain pinjaman yang diberikan dan<br />

piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual.<br />

Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar ditambah, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai<br />

wajar melalui laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.<br />

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang<br />

telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada<br />

tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup kas dan setara<br />

kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa dan aset tidak<br />

lancar lainnya<br />

Pengukuran setelah pengakuan awal<br />

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:<br />

• Pinjaman yang diberikan dan piutang<br />

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap<br />

atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada<br />

biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam<br />

laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya<br />

atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.<br />

Kas dan setara kas, investasi jangka pendek - deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain,<br />

piutang hubungan istimewa dan aset tidak lancar lainnya milik Perusahaan dan Anak Perusahaan<br />

termasuk dalam kategori ini.<br />

• Aset keuangan tersedia untuk dijual<br />

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai<br />

tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar<br />

melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh<br />

tempo. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan<br />

laba atau rugi yang belum terrealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan<br />

pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus<br />

direklas ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.<br />

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:<br />

- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan<br />

investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya<br />

- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20%<br />

dicatat pada nilai wajar.<br />

Perusahaan mempunyai investasi jangka pendek pada surat berharga yang dikelompokkan sebagai<br />

tersedia untuk dijual.<br />

14


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />

ii. Kewajiban Keuangan<br />

Pengakuan awal<br />

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55R diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang<br />

diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang ditetapkan sebagai<br />

instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi<br />

kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan bahwa kewajiban keuangan mereka dikategorikan sebagai<br />

hutang dan pinjaman.<br />

Pada awalnya kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk<br />

biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup hutang<br />

usaha dan hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank jangka pendek, hutang bank jangka<br />

panjang dan pinjaman lainnya dan hutang sewa pembiayaan.<br />

Pengukuran setelah pengakuan awal<br />

Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan<br />

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.<br />

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikan<br />

pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.<br />

iii. Saling hapus instrumen keuangan<br />

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca<br />

konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas<br />

jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk<br />

menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara<br />

bersamaan.<br />

iv. Nilai wajar instrumen keuangan<br />

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan<br />

mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk<br />

instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik<br />

penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara<br />

wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara<br />

substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.<br />

Penyesuaian risiko kredit<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk<br />

mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar<br />

tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi<br />

kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan<br />

tersebut ikut diperhitungkan.<br />

v. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan<br />

Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan<br />

penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau<br />

diskonto pada saat perolehan dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak<br />

terpisahkan dari suku bunga efektif.<br />

15


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />

vi. Penurunan nilai aset keuangan<br />

Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang<br />

obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.<br />

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi<br />

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif<br />

mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,<br />

atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan<br />

dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset<br />

keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka<br />

aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit<br />

yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan<br />

nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak<br />

termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.<br />

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut<br />

diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak<br />

termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa<br />

datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.<br />

Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan<br />

untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.<br />

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan<br />

jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap<br />

diakui sebesar nilai tercatat yang telah diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif<br />

awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait<br />

dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa mendatang yang realistis dan seluruh<br />

agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. Jika, pada tahun<br />

berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena<br />

peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui<br />

sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di<br />

masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada<br />

laba atau rugi.<br />

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual<br />

Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti<br />

obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai<br />

perolehan investasi tersebut.<br />

Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya<br />

perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui<br />

pada laba atau rugi direklas dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas<br />

investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; peningkatan nilai wajar setelah penurunan<br />

nilai, diakui dalam ekuitas.<br />

vii. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan<br />

Aset keuangan<br />

Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset<br />

keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang<br />

berasal dari aset tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak mereka<br />

untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau kewajiban untuk membayar arus kas yang<br />

diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan<br />

penyerahan; dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial<br />

mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak<br />

16


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />

vii. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)<br />

Aset keuangan (lanjutan)<br />

Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset<br />

keuangan tersebut, namun telah mentransfer kendali atas asset tersebut.<br />

Kewajiban keuangan<br />

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak<br />

dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.<br />

Ketika kewajiban keuangan yang ada digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman<br />

yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas<br />

ketentuan kewajiban keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai<br />

penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai<br />

tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.<br />

u. Laba per saham<br />

Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi<br />

laba bersih bulan berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh<br />

selama bulan yang bersangkutan sebesar 2.895.037.800 saham untuk Maret 2011 dan Desember 2010.<br />

v. Pelaporan segmen<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, yang<br />

mengharuskan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai<br />

dengan struktur organisasi dan bisnis serta sistem pelaporan internal Perusahaan dan Anak Perusahaan,<br />

informasi keuangan atas pelaporan segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha karena risiko dan<br />

imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder<br />

ditentukan berdasarkan lokasi geografis. Informasi keuangan yang diklasifikasikan menurut segmen operasi<br />

disajikan dalam Catatan 22.<br />

w. Penggunaan estimasi<br />

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen<br />

untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.<br />

Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan<br />

dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.<br />

3. KAS DAN SETARA KAS<br />

Kas dan setara kas terdiri dari:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Kas<br />

Rupiah 4.200.951 3.743.629<br />

Dolar Amerika Serikat 157.800 112.226<br />

Jumlah kas 4.385.751 3.855.855<br />

Bank<br />

Rupiah<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk 10.609.037 6.024.172<br />

<strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga Tbk 3.380.450 2.223.058<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Rahardja Tbk 3.351.640 2.567.764<br />

<strong>PT</strong> Bank Internasional Indonesia Tbk 3.056.434 117.693<br />

17


3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 1.737.604 790.825<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri Tbk 1.061.237 798.520<br />

<strong>PT</strong> Bank UOB Buana 843.326 1.412.433<br />

Lain-lain (masing-masing<br />

di bawah Rp500.000) 897.179 1.079.526<br />

______________ ______________<br />

Jumlah bank – Rupiah 24.936.907 15.013.991<br />

______________ ______________<br />

US Dollar<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 439.485 1.071.299<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri Tbk 162.226 1.772.319<br />

<strong>PT</strong> Bank Internasional Indonesia Tbk 123.387 876.502<br />

Lain-lain (masing-masing<br />

di bawah Rp250.000) 163.141 247.468<br />

Jumlah bank – US Dollar 888.240 3.67.588<br />

_______________ ______________<br />

Jumlah bank 25.825.147 18.981.579<br />

Deposito berjangka<br />

Rupiah<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk 1.000.000 -<br />

<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia Tbk 1.000.000 1.000.000<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Rahardja Tbk 750.000 -<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia - 3.300.000<br />

<strong>PT</strong> Bank UOB Buana - 1.000.000<br />

<strong>PT</strong> Bank Permata Tbk - 224.775<br />

Jumlah deposito berjangka – Rupiah 2.750.000 5.524.775<br />

Jumlah kas dan setara kas 32.933.898 28.362.209<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, kas Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran<br />

dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut<br />

cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi.<br />

4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK<br />

Penempatan jangka pendek terdiri dari:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Deposito berjangka<br />

US Dollar<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 4.659.315 4.675.320<br />

<strong>PT</strong> Bank Permata Tbk 1.306.350 -<br />

<strong>PT</strong> Bank Rakyat Indonesia<br />

(Perseo) Tbk 36.680 37.868<br />

Jumlah deposito berjangka – USD 6.002.345 4.713.188<br />

18


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />

Penempatan jangka pendek terdiri dari:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Investasi dalam bentuk saham - 2.026.668<br />

Lembar saham <strong>PT</strong> Arwanacitra Mulia 547.200 587.734<br />

Jumlah investasi sementara 6.549.545 5.300.922<br />

Deposito berjangka<br />

Deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat merupakan margin deposito tanpa bunga untuk letters of credit.<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, deposito berjangka milik KKS yang ditempatkan pada <strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia<br />

dan <strong>PT</strong> Bank Permata Tbk sebesar US$ 689.212 (setara dengan Rp. 6.002.345) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank<br />

yang diperoleh dari masing-masing bank tersebut (Catatan 9).<br />

Surat berharga<br />

Laba yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan nilai pasar saham sebesar Rp. 427.200 pada Maret 2011 disajikan<br />

sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.<br />

5. PIUTANG USAHA<br />

Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Pihak ketiga<br />

Rupiah<br />

Tk Terang Bulan 4.667.002 3.267.171<br />

Tk Sumber Mas 4.205.715 5.752.288<br />

Tk Panca Jaya 3.725.178 5.062.252<br />

Tk Santi 3.127.472 6.402.694<br />

Tk Dwi Setia Jaya 3.048.030 3.538.906<br />

Tk Neo 2.721.568 1.354.677<br />

Tk Tunggal Jaya 2.160.883 1.794.766<br />

Tk Arly 1.711.824 2.375.592<br />

Tk Norton 1.707.056 1.965.655<br />

<strong>PT</strong> Mutiara Bunda Mandiri 1.651.462 2.760.731<br />

Tk Perdana 1.608.906 1.957.904<br />

UD. Kadar Jaya 1.453.669 1.275.510<br />

TK Sumber Jaya 1.384.831 1.774.101<br />

UD Lumayan 1.347.330 1.977.967<br />

Tk Warna Indah 1.036.271 1.224.309<br />

Bp. Liem Tjiang Sioe 607.257 1.328.936<br />

Tk Bazar Bangunan 451.219 1.322.794<br />

Tk Hidup Baru 179.879 2.072.025<br />

<strong>PT</strong> Pulau Intan Baja Perkasa - 1.315.441<br />

Lain-lain (masing-masing<br />

di bawah Rp 1.200 juta) 445.079.044 408.974.132<br />

______________ ______________<br />

481.874.595 457.497.851<br />

Dolar Amerika Serikat<br />

<strong>PT</strong> Gelora Citra Kimia Abadi 2.058.895 1.265.384<br />

<strong>PT</strong> Aster Polychem 541.593 1.128.934<br />

<strong>PT</strong> Sama Raya Cipta 565.371 1.106.116<br />

Bpk Subadi 2.714.480 1.033.476<br />

Bpk Juned 297.623 1.028.050<br />

<strong>PT</strong> Kurnia <strong>Catur</strong> Perkasa<br />

Lain-lain<br />

1.060.515 826.647<br />

(di bawah Rp 1.000 juta) 29.648.941 27.503.350<br />

36.887.417 33.891.957<br />

Jumlah Pihak Ketiga 518.762.012 491.389.808<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu (6.637.681) (6.272.519)<br />

Pihak ketiga - bersih 512.124.331 485.117.289<br />

19


5. PIUTANG USAHA (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut: (lanjutan)<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa<br />

<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur 1.964.213 2.548.096<br />

<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi 1.003.309 519.056<br />

<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia 316.256 296.428<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>karda Depo Bangunan 312.224 604.707<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa 3.596.002 3.968.287<br />

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Pihak Ketiga<br />

Kurang dari 31 hari 484.662.815 455.542.051<br />

31 - 60 hari 11.297.515 13.047.346<br />

61 - 90 hari 5.724.141 6.260.142<br />

Lebih dari 90 hari 17.077.540 16.540.269<br />

Jumlah 518.762.012 491.389.808<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu (6.637.681) (6.272.519)<br />

Jumlah - bersih 512.124.331 485.117.289<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

Hubungan istimewa<br />

Kurang dari 31 hari 3.522.339 3.513.426<br />

31 - 60 hari 64.489 422.681<br />

61 - 90 hari - -<br />

Lebih dari 90 hari 9.174 32.180<br />

Jumlah 3.596.002 3.968.287<br />

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Saldo awal tahun 6.272.519 6.533.344<br />

Penyisihan selama tahun berjalan 365.162 3.225.078<br />

Penghapusan selama tahun berjalan - 3.485.903<br />

Saldo akhir tahun 6.637.681 6.272.519<br />

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada kuartal pertama,<br />

manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah<br />

cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, piutang usaha yang dimiliki oleh CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp 8.617.061<br />

digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan <strong>PT</strong> Mulia Industrindo Tbk, pemasok utama<br />

Anak Perusahaan .<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, piutang usaha sebesar Rp 288.334.061 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank<br />

jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 9 dan 12).<br />

20


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA<br />

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang<br />

mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari:<br />

a. Penjualan bersih barang dagang:<br />

21<br />

Persentase terhadap<br />

jumlah penjualan<br />

Maret 2011 Desember 2010 Maret 2011 Desember 2010<br />

Penjualan<br />

<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur 1.728.318 11.343.559 0,17 % 0,34 %<br />

<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi 953.310 3.417.374 0,10 % 0,10 %<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda<br />

Depo Bangunan 614.701 4.948.671 0,06 % 0,13 %<br />

<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia - 633.157 0,00 % 0,02 %<br />

Jumlah 15.849.487 18.825.089 0,33 % 0,59 %<br />

Piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi penjualan tersebut<br />

di atas disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 5).<br />

Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi<br />

normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.<br />

b. Pembelian bersih barang dagang:<br />

Persentase terhadap<br />

jumlah penjualan<br />

Maret 2011 Desember 2010 Maret 2011 Desember 2010<br />

Pembelian bersih<br />

<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo 211.940.315 784.220.201 21,46 % 26,72 %<br />

SB Furniture Pte Ltd 1.812.195 7.080.844 0,18 % 0,24 %<br />

Hocheng Pilippines 1.398.984 8.964.117 0,14 % 0,31 %<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda<br />

Depo Bangunan 564.800 806.002 0,06 % 0,03 %<br />

<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi 41.175 208.830 0,00 % 0,01 %<br />

Hocheng China Corporation 27.059 15.788 0,00 % 0,00 %<br />

Jumlah 215.784.529 801.295.782 21,84 % 27,30 %<br />

Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi pembelian<br />

tersebut di atas disajikan sebagai “Hutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 10).<br />

Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan ketentuan dan kondisi<br />

normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.<br />

c. Transaksi di luar usaha pokok dengan saldo adalah sebagai berikut:<br />

Persentase terhadap jumlah<br />

aktiva atau kewajiban<br />

Maret 2011 Des 2010 Maret 2011 Des 2010<br />

Piutang hubungan istimewa<br />

Lain-lain - 165.424 - 0,01 %<br />

Jumlah 19.018.304 2.156.299 1,50 % 0,20 %


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)<br />

d. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa Hubungan Sifat saldo akun/transaksi<br />

<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur Afiliasi Penjualan barang dagang<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda Depo Bangunan Afiliasi Penjualan barang dagang<br />

<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia Afiliasi Penjualan barang dagang<br />

<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi Afiliasi Penjualan dan pembelian barang dagang<br />

<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo Afiliasi Pembelian barang dagang<br />

Hocheng Philippines Corporation Afiliasi Pembelian barang dagang<br />

SB Furniture Industry Co,- Ltd Afiliasi Pembelian barang dagang<br />

7. PERSEDIAAN<br />

Persediaan terdiri dari:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Cat 237.661.651 246.663.008<br />

Keramik 173.264.714 177.701.069<br />

Bahan-bahan kimia 54.515.259 55.117.901<br />

Perlengkapan kamar mandi & dapur 56.529.812 55.141.779<br />

Alat listrik 35.225.910 29.650.659<br />

Home Etc 21.180.230 19.526.785<br />

Pipa 11.506.946 11.567.134<br />

Kaca dan glass block 11.189.230 8.212.596<br />

Atap gelombang dan genteng 6.191.639 6.238.860<br />

Partisi 3.132.752 3.796.355<br />

Kunci dan aksesoris pintu 4.254.878 4.085.805<br />

Semen 4.317.448 4.297.437<br />

Alat pertukangan 5.044.992 4.886.326<br />

Lain-lain 31.377.418 28.560.764<br />

Jumlah persediaan 655.748.778 655.446.478<br />

Penyisihan persediaan usang (5.061.425) (4.727.551)<br />

Persediaan - bersih 650.687.354 650.718.927<br />

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Saldo awal tahun 4.727.551 4.281.338<br />

Penyisihan selama tahun berjalan 588.267 2.303.711<br />

Penghapusan (254.393) (1.857.498)<br />

Saldo akhir 5.061.425 4.727.551<br />

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada kuartal pertama, manajemen Perusahaan dan<br />

Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup<br />

kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi<br />

bersih.<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, persediaan keramik dan glass block yang dimiliki CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp<br />

3.697.825 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan pemasok utama Anak Perusahaan,<br />

<strong>PT</strong> Mulia Industrindo Tbk .<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, persediaan sebesar Rp 263.256.400 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank<br />

jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 9 dan 12).<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko<br />

kebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai<br />

pertanggungan atas asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan dan nilai<br />

persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih.<br />

22


8. AKTIVA TETAP<br />

(<br />

Aktiva tetap terdiri dari:<br />

Mutasi 2010<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Saldo Saldo<br />

Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir<br />

Nilai tercatat<br />

Pemilikan langsung<br />

Tanah 110.405.971 38.403 - - 110.444.374<br />

Bangunan 18.571.530 1.517.531 - 9.362.963 179.452.024<br />

Peralatan kantor, toko<br />

dan gudang 95.006.057 2.355.250 20.784 - 97.340.522<br />

Kendaraan 86.337.824 2.085.089 914.917 - 87.507.996<br />

Renovasi bangunan sewa 48.153.984 183.748 - - 48.337.732<br />

Jumlah pemilikan langsung 508.475.366 6.180.021 935.702 9.362.963 523.082.648<br />

Aset Sewaan<br />

Kendaraan 1.900.384 - 1.900.384<br />

Aktiva dalam penyelesaian<br />

Bangunan 20.500.243 11.836.192 - (9.362.963) 22.973.472<br />

Jumlah nilai tercatat 530.875.993 18.016.213 935.702 - 547.776.511<br />

Akumulasi penyusutan- Pemilikan Langsung<br />

Bangunan 40.378.141 2.190.258 - - 42.566.311<br />

Peralatan kantor, toko dan<br />

gudang 67.459.267 2.771.675 20.784 - 70.210.158<br />

Kendaraan 53.596.617 2.231.387 831.942 - 54.996.062<br />

Renovasi bangunan sewa 16.677.587 1.032.129 - - 17.709.716<br />

Jumlah akumulasi<br />

penyusutan 178.111.612 8.225.449 852.726 - 185.484.335<br />

Aset sewaan<br />

Kendaraan 624.488 79.744 704.232<br />

Jumlah akumulasi<br />

Penyusutan 178.736.100 8.305.193 852.726 186.008.573<br />

Nilai buku 352.139.893 361.767.938<br />

Mutasi 2010<br />

Saldo Saldo<br />

Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir<br />

Nilai tercatat<br />

Pemilikan langsung<br />

Tanah 77.353.724 33.052.247 - - 110.405.971<br />

Bangunan 147.996.731 6.242.850 885.650 15.217.599 168.571.530<br />

Peralatan kantor, toko<br />

dan gudang 87.713.905 7.995.568 703.416 - 95.006.057<br />

Kendaraan 79.264.742 12.460.692 5.387.610 - 86.337.824<br />

Renovasi bangunan sewa 40.505.328 7.648.656 - - 48.153.984<br />

Jumlah pemilikan langsung 432.834.430 67.400.013 6.976.676 15.217.599 508.475.366<br />

Aset sewaan<br />

Kendaraan 1.169.384 731.000 - - 1.900.385<br />

Aktiva dalam penyelesaian<br />

Bangunan 3.438.030 32.279.812 - (15.217.599) 20.500.243<br />

Jumlah nilai tercatat 437.441.845 100.410.825 6.976.676 - 530.875.994<br />

Akumulasi penyusutan<br />

Bangunan 33.111.081 7.756.719 489.659 - 40.378.141<br />

Peralatan kantor, toko dan<br />

gudang 54.161.886 13.916.320 618.939 - 67.459.267<br />

Kendaraan 47.959.836 9.612.778 3.975.997 - 53.596.617<br />

Renovasi bangunan sewa 12.737.328 3.940.259 - - 16.677.587<br />

Jumlah akumulasi<br />

penyusutan 147.970.131 35.226.076 5.084.595 - 178.111.612<br />

Aset sewaan<br />

Kendaraan 368.717 255.771 - 624.488<br />

Nilai buku 289.102.997 352.139.894<br />

23


8. AKTIVA TETAP (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan Desember 2010 dibebankan<br />

sebagai berikut (Catatan 19):<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Beban penjualan 6.247.534 27.506.727<br />

Beban umum dan administrasi 2.057.659 7.975.120<br />

Jumlah 8.305.193 35.481.847<br />

Rincian penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Harga perolehan 757.837 6.976.676<br />

Akumulasi penyusutan (695.056) (5.084.595)<br />

Nilai buku 62.781 1.892.081<br />

Perolehan kas (harga jual) 428.365 3.711.780<br />

Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 365.584 1.819.699<br />

Pada Maret 2011 dan Desember 2010, penjualan aktiva tetap merupakan penjualan atas, kendaraan, dan peralatan<br />

kantor, toko, dan gudang.<br />

Pada tanggal 31 Maret 2011, aktiva tetap (di luar tanah) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan<br />

dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut<br />

cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan<br />

berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilai<br />

aktiva tetap tersebut di atas.<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Surabaya, Bandung,<br />

Semarang, Manado dan beberapa kota lain di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang<br />

berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun<br />

2030. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan<br />

HGB karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.<br />

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan<br />

adanya penurunan nilai aktiva tetap pada Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011.<br />

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK<br />

Hutang bank jangka pendek terdiri dari:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Rupiah<br />

Kredit Time Loan<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk 224.853.125 227.216.250<br />

Kredit rekening koran<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri Tbk 24.789.723 15.618.957<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk 23.108.974 22.738.080<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja Tbk 10.343.611 3.917.252<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 4.251.368 3.153.710<br />

<strong>PT</strong> Bank Permata Tbk 1.190.637 -<br />

Pinjaman Akseptasi<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja Tbk 19.975.000 19.950.000<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk 18.510.000 15.000.000<br />

Kredit Investasi<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk 4.119.844 6.177.188<br />

24


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />

Hutang bank jangka pendek terdiri dari: (lanjutan)<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Dollar Amerika Serikat<br />

Trust Receipts<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri Tbk 13.582.650 21.142.030<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 5.838.287 9.746.019<br />

<strong>PT</strong> Bank Permata Tbk 6.154.389 -<br />

Kredit Modal Kerja (KMK) Valas<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri Tbk 16.460.010 16.992.990<br />

Jumlah hutang bank<br />

jangka pendek 373.177.619 361.652.476<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk<br />

a. Pada tahun 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan time loan dengan pagu kredit<br />

masing-masing sebesar Rp4.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempo<br />

fasilitas kredit rekening koran dan time loan ini adalah 9 Desember 2011. Pinjaman ini dijamin dengan<br />

persediaan yang dimiliki oleh CALS (Catatan 7), tanah dan bangunan dan gudang yang dimiliki oleh<br />

Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan Tn. Simonardi S. (pemegang<br />

saham), serta jaminan pribadi atas nama Tn. Budyanto Totong. Pada tanggal 31 Desember 2010,<br />

fasilitas kredit rekening Koran dan time loan yang belum digunakan masing-masing sebesar Rp2.144.199<br />

dan Rp1.490.000.<br />

b. Pada bulan Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar<br />

Rp18.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening<br />

koran ini adalah 11 Juni 2011 (Catatan 12). Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan<br />

milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 8), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong dan Tn. Totong<br />

Kurniawan (pemegang saham) dan Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7), apartemen milik<br />

Tn. Budyanto Totong dan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama<br />

Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% pada Maret<br />

2011 dan tahun 2010. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi<br />

berberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Maret 2011,<br />

semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.<br />

c. Pada bulan Juni 2008, CMSS dan MBI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit<br />

masing-masing sebesar Rp1.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS dan<br />

MBI. Pada tahun 2010, pagu kredit atas fasilitas CMSS tersebut mengalami perubahan, dengan<br />

meningkatkan pagu kredit menjadi sebesar Rp15.000.000. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening<br />

koran ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2011. Fasilitas kredit ini dijamin dengan<br />

beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 8), Tn. Budyanto Totong,<br />

Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak<br />

yang mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7)<br />

dan apartemen milik Tn. Budyanto Totong. Pinjaman tersebut juga dijamin dengan jaminan korporasi tidak<br />

terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga<br />

dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% pada Maret 2011 dan tahun 2010 .<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri Tbk<br />

a. Pada tanggal 11 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit<br />

sebesar Rp20.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 11 Agustus 2011. Pinjaman<br />

tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% dan dijamin dengan piutang<br />

dagang, persediaan dan tanah beserta bangunan di atasnya (Catatan 5, 7 dan 8) milik Perusahaan.<br />

25


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />

b. Pada tanggal 28 April 2010, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receipt<br />

dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000, US$2.000.000 dan US$4.000.000. Fasilitas kredit<br />

tersebut tersedia sampai dengan tanggal 28 April 2011. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa tanah dan<br />

bangunan milik Perusahaan dan persediaan barang dagang milik KKS (Catatan 7 dan 8) dan dikenakan<br />

bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% pada tahun 2010 untuk kredit rekening koran dan<br />

sebesar 7,5% untuk pinjaman KMK valas dan trust receipt.<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja Tbk<br />

a. Pada tanggal 28 Juni 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan demand loan<br />

dengan pagu kredit masing- masing sebesar Rp2.000.000 dan Rp7.000.000. Pagu kredit atas kedua fasilitas<br />

tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir meningkatkan pagu kredit menjadi sebesar<br />

Rp10.000.000 dan Rp20.000.000, masing-masing untuk fasilitas kredit rekening koran dan demand loan.<br />

Fasilitas tersebut telah diperpanjang samapi dengan tanggal 29 Juni 2011.<br />

Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 10 % pada Maret 2011 serta dijamin<br />

dengan 2 (dua) bidang tanah berikut bangunan diatasnya yang masing-masing dimiliki oleh Ny. Lily Suryana<br />

Setiawan (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan CAS (Anak Perusahaan), serta persediaan<br />

barang dagang milik Perusahaan (Catatan 7 dan 8).<br />

b. CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran yang digunakan untuk membiayai modal kerja dengan<br />

pagu kredit sebesar Rp2.000.000. Pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami beberapa kali<br />

perubahan, terakhir menjadi sebesar Rp. 4.000.000. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan persediaan<br />

dan bangunan gudang milik Anak Perusahaan (Catatan 7 dan 8), sebidang tanah berikut bangunan kantor<br />

milik Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi S. (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa) serta<br />

jaminan pribadi dari Tn. Simonardi S. (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Jatuh tempo fasilitas<br />

kredit telah diperpanjang sampai dengan tanggal 15 Desember 2010 dan fasilitas kredit tersebut tidak<br />

diperpanjang lagi.<br />

c. Pada tanggal 8 Juli 2003, CMSS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan bank garansi (BG) dengan<br />

pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000, Rp2.000.000 dan Rp2.000.000. Fasilitas kredit tersebut<br />

digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS dan dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa tanah<br />

dan bangunan milik Perusahaan, dan beberapa unit kendaraan milik CMSS . Kedua fasilitas kredit tersebut<br />

telah diperpanjang samapi dengan tanggal 29 Juni 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan 10<br />

% pada Maret 2011. Fasilitas BG digunakan sehubungan dengan kewajiban CMSS kepada <strong>PT</strong> Dwimitra<br />

Nuansa Satria.<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia<br />

a. SGK memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp500.000 yang digunakan<br />

untuk membiayai modal kerja. Pada tahun 2006, pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami kenaikan<br />

menjadi sebesar Rp1.000.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sebidang tanah milik Tn. Budyanto Totong<br />

(pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan dikenakan tingkat bunga tahunan 11,5 % sampai pada<br />

Maret 2011. Fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan 17 Maret 2011 .<br />

b. Pada bulan Mei 2006, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan usance letters of credit (L/C)<br />

dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp3.000.000 dan US$1.000.000. Pada bulan Mei 2007, pagu<br />

fasilitas usance letter of credit ditingkatkan menjadi US$1.250.000. Pada tahun 2008, pagu fasilitas rekening<br />

koran ditingkatkan menjadi Rp. 4.500.000 dan pada tahun 2010, pagu fasilitas trust receipt ditingkatkan<br />

menjadi US$ 1.750.000. Jatuh tempo fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17<br />

Maret 2011. Fasilitas kredit ini dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar 11,5 % pada Maret 2011.<br />

Pinjaman tersebut dijamin dengan sebidang tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak yang<br />

mempunyai hubungan istimewa), sedangkan pinjaman usance letters of credit (L/C) dijamin dengan tanah<br />

yang sama milik Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan deposito berjangka<br />

yang ditempatkan pada <strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia (Catatan 4).<br />

26


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> Bank UOB Buana Tbk<br />

Pada tanggal 8 Februari 2005, CMSS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar<br />

Rp1.000.000. Pagu fasilitas kredit telah diubah menjadi Rp5.000.000 pada tahun 2009. Tanggal jatuh tempo<br />

fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 8<br />

Februari 2011. Pada tahun 2009, CMSS juga memperoleh fasilitas P/N Line, letter of credit (“L/C”) dan bank<br />

garansi line (“BG”) dengan masing-masing pagu kredit sebesar Rp5.000.000, US$500.000 dan Rp1.000.000.<br />

Seluruh pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh temponya.<br />

<strong>PT</strong> Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk<br />

KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan fasilitas usance letters of credit (L/C) dari <strong>PT</strong> Bank Rakyat<br />

Indonesia (Persero) Tbk dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp2.500.000 dan US$ 4.000.000. Kedua<br />

pinjaman tersebut dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha dan persediaan milik Anak Perusahaan,<br />

beberapa bidang tanah dan bangunan dan sebuah bangunan apartemen milik Perusahaan (Catatan 4, 5, 7 dan<br />

8). Kedua fasilitas kredit tersebut telah dilunasi.<br />

10. HUTANG USAHA<br />

Hutang usaha terdiri dari:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Pihak ketiga<br />

Rupiah<br />

<strong>PT</strong> ICI Paint Indonesia 83.431.083 101.612.875<br />

<strong>PT</strong> Propan Raya 58.066.830 41.652.569<br />

<strong>PT</strong> Mowilex 54.028.027 60.127.356<br />

<strong>PT</strong> Satya Langgeng Sentosa 28.495.174 26.647.208<br />

<strong>PT</strong> Osram Indonesia 13.899.551 8.172.613<br />

<strong>PT</strong> Mulia Industrindo 17.263.934 10.817.884<br />

<strong>PT</strong> Nipsea Indonesia 7.609.236 7.728.333<br />

<strong>PT</strong> Jotun Indonesia 4.143.960 7.398.659<br />

<strong>PT</strong> Perintis Teknoprima 6.396.221 6.688.454<br />

<strong>PT</strong> Cipta Mortar Utama 7.225.382 6.791.307<br />

<strong>PT</strong> Knauf Gypsum Indonesia 7.611.691 7.080.306<br />

<strong>PT</strong> Satya Djaya Raya 7.585.220 5.363.181<br />

<strong>PT</strong> American Standard Indonesia 7.025.976 5.864.294<br />

<strong>PT</strong> Aceoldfield 5.821.825 4.915.911<br />

<strong>PT</strong> Dwimitra Nuansa Satria 5.713.034 4.273.800<br />

<strong>PT</strong> Lingkar Matra 4.718.457 4.804.573<br />

<strong>PT</strong> Dekoramik Perdana 2.189.995 5.154.469<br />

Lain-lain (di bawahRp5.000.000) 142.012.201 127.068.642<br />

US Dollar<br />

Mitsui & Co Ltd 19.681.041 20.851.472<br />

Lanxees Pte Ltd 4.600.942 3.235.482<br />

Kolon Industries Inc 1.428.363 -<br />

Wacker Chemical - 2.207.470<br />

Potters Industries - 863.136<br />

Lain-lain (dibawah<br />

Rp 800.000) 1.791.737 6.098.907<br />

EURO<br />

Arch Sayerlack Pte Ltd - 5.186<br />

Jumlah pihak ketiga 490.739.878 475.424.088<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa<br />

<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo 171.173.751 177.836.993<br />

Hocheng Philippines Corporation 556.193 1.506.609<br />

SB Furniture Thailand 563.629 524.661<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>karda Depo Bangunan - 153.600<br />

<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi - 66.155<br />

Jumlah pihak hubungan istimewa 172.293.573 180.088.018<br />

27


10. HUTANG USAHA (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Pihak ketiga<br />

Kurang dari 31 hari 459.798.231 302.183.091<br />

31 - 60 hari 26.284.380 13.689.086<br />

61 - 90 hari 2.306.771 4.131.488<br />

Lebih dari 90 hari 2.350.495 155.420.422<br />

Pihak ketiga 490.739.878 475.424.087<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa (Catatan 6)<br />

Kurang dari 31 hari 165.018.917 174.667.539<br />

31 - 60 hari 4.696.187 3.688.822<br />

61 - 90 hari 1.733.971 1.202.722<br />

Lebih dari 90 hari 844.497 528.935<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa 172.293.573 180.088.018<br />

11. PERPAJAKAN<br />

a. Pajak dibayar di muka terdiri dari:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Perusahaan<br />

Pajak pertambahan nilai 2.797.196 6.602.896<br />

Anak Perusahaan<br />

Pajak pertambahan nilai - 1.590.590<br />

Jumlah pajak dibayar dimuka 2.797.196 8.193.486<br />

b. Taksiran tagihan pajak penghasilan merupakan saldo Anak Perusahaaan yang terdiri dari:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

2011 1.267.654 -<br />

2010 12.660.918 12.660.918<br />

2009 12.105.649 12.147.185<br />

2006 190.568 1.150.543<br />

2000 308.462 308.462<br />

Jumlah tagihan pajak<br />

penghasilan 26.533.252 26.267.108<br />

c. Hutang pajak terdiri dari:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Perusahaan<br />

Pajak penghasilan<br />

Pasal 4 (2) - 143.994<br />

Pasal 21 373.044 1.111.909<br />

Pasal 23 2.100.037 2.004.499<br />

Pasal 25 761.550 761.550<br />

Pasal 29 2.051.891 -<br />

Anak Perusahaan<br />

Pajak penghasilan<br />

Pasal 4 (2) - 64.261<br />

Pasal 21 331.363 392.112<br />

Pasal 23 258.695 108.152<br />

Pasal 25 366.288 351.157<br />

Pasal 29 962.636 481.064<br />

Jumlah 7.205.505 5.418.698<br />

28


11. PERPAJAKAN (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi<br />

dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret<br />

2011 dan 2010 sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Maret 2010<br />

Laba (rugi) sebelum pajak<br />

penghasilan menurut laporan<br />

laba rugi konsolidasi 28.084.129 17.144.584<br />

Laba sebelum pajak penghasilan<br />

Anak Perusahaan (12.725.444) (3.273.224)<br />

Amortisasi Goodwill (6.830) (6.830)<br />

Laba (rugi) sebelum pajak<br />

penghasilan Perusahaan - bersih 15.351.855 13.864.531<br />

Beda waktu:<br />

Imbalan kerja karyawan - bersih 1.726.151 1.780.500<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 276.921 438.731<br />

Penyisihan persediaan usang 463.860 414.436<br />

Penyusutan aktiva tetap 106.057 (49.263)<br />

Beda tetap:<br />

Beban yang tidak dapat dikurangkan :<br />

Representasi dan perjamuan 224.497 229.973<br />

Penyusutan aktiva tetap 383.644 343.255<br />

Penghasilan yang pajaknya<br />

bersifat final<br />

Pendapatan bunga (20.933) (13.821)<br />

Pendapatan sewa (70.311) (68.286)<br />

Taksiran penghasilan (rugi) kena<br />

pajak Perusahaan 18.441.742 16.940.056<br />

e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Maret 2010<br />

Taksiran penghasilan kena pajak<br />

Perusahaan 18.441.742 16.940.056<br />

Anak Perusahaan<br />

Penghasilan kena pajak 16.261.177 7.817.044<br />

Rugi fiskal awal (45.185.770) (46.389.607)<br />

Rugi fiskal tahun berjalan (2.516.787) (3.014.548)<br />

Rugi fiskal akhir periode (41.779.517) (47.492.535)<br />

Akumulasi Kompensasi<br />

rugi fiskal (5.923.040) (1.911.620)<br />

Penghasilan kena<br />

pajak - bersih<br />

10.338.137 5.905.424<br />

Pajak penghasilan tahun berjalan<br />

Perusahaan 4.610.436 4.235.014<br />

Anak Perusahaan 2.584.534 1.476.356<br />

Taksiran pajak penghasilan 7.194.970 5.711.370<br />

Pajak penghasilan dibayar di muka<br />

Perusahaan<br />

Pasal 22 140.746 38.401<br />

Pasal 23 133.148 1.255.979<br />

Pasal 25 2.284.651 4.344.487<br />

2.558.544 5.638.867<br />

29


11.PERPAJAKAN (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: (lanjutan)<br />

Maret 2011 Maret 2010<br />

Anak Perusahaan<br />

Pasal 22 1.930.704 1.268.356<br />

Pasal 23 251.387 248.414<br />

Pasal 25 1.319.990 1.192.731<br />

3.502.081 2.709.502<br />

Hutang (tagihan) pajak<br />

penghasilan<br />

Perusahaan 2.051.891 (1.403.853)<br />

Anak Perusahaan<br />

Hutang pajak penghasilan 601.430 165.260<br />

Tagihan pajak (1.267.590) (1.588.975)<br />

Hutang pajak penghasilan<br />

(hutang pajak) (666.160) (1.423.714)<br />

f. Manfaat (beban) pajak tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah<br />

sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Maret 2010<br />

Perusahaan<br />

Pengaruh beda temporer<br />

Imbalan kerja karyawan<br />

- bersih 431.538 445.125<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 69.230 109.683<br />

Penyisihan persediaan usang 115.965 103.609<br />

Penyusutan aktiva tetap 26.514 (12.316)<br />

Bersih 643.247 646.101<br />

Anak Perusahaan<br />

Rugi fiskal (1.101.885) 275.732<br />

Imbalan kerja karyawan 211.562 266.317<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 22.060 12.4433<br />

Penyusutan aktiva tetap 111.695 (150.510)<br />

Penyisihan persediaan usang 29.579 209.573<br />

Lain-lain 16.022 29.961<br />

Bersih (710.967) 643.503<br />

Manfaat pajak<br />

tangguhan - bersih (67.720) 1.289.606<br />

g. Aktiva pajak tangguhan<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Perusahaan<br />

Penyusutan aktiva tetap (99.763) (126.277)<br />

Kewajiban imbalan kerja 9.651.743 9.220.205<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 1.421.749 1.352.518<br />

Penyisihan persediaan 1.147.339 1.031.374<br />

Biaya ditangguhkan (40.729) (40.729)<br />

Aktiva tangguhan – bersih 12.080.339 11.437.091<br />

30


11.PERPAJAKAN (lanjutan)<br />

g. Aktiva pajak tangguhan (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Anak Perusahaan<br />

Rugi fiskal 10.194.557 11.296.443<br />

Imbalan kerja karyawan 5.491.245 5.279.683<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 207.923 188.677<br />

Penyusutan aktiva tetap (1.337.083) (1.396.160)<br />

Penyisihan persediaan usang 169.475 139.896<br />

Biaya ditangguhkan (329.256) (345.278)<br />

Lain-lain 16.774 352.598<br />

Aktiva tangguhan – bersih 14.413.635 15.515.859<br />

Aktiva pajak tangguhan 26.493.974 26.952.950<br />

h. Lainnya<br />

Pada tanggal 22 September 2008, MBI menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2006. Berdasarkan<br />

SKPKB dan STP tersebut, MBI terhutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) dan Pajak<br />

Pertambahan Nilai beserta dendanya sebesar Rp5.459.029. Di samping itu, penghasilan kena pajak MBI<br />

sebesar Rp2.434.924 dikoreksi menjadi Rp5.243.027, yang menghasilkan tambahan kewajiban pajak<br />

penghasilan badan sebesar Rp1.019.020 (termasuk denda sebesar Rp301.400).<br />

Pada tanggal 18 Oktober 2008, MBI mengajukan surat keberatan atas hasil pemeriksaan tersebut kepada<br />

Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I KPP Madya Surabaya dan telah diterima pada<br />

tanggal 20 Oktober 2008. Sehubungan dengan hasil pemeriksaan tersebut, MBI telah melakukan pembayaran<br />

cicilan sebesar Rp246.582 yang dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” di neraca konsolidasi<br />

tahun 2008. Pada tahun 2009, MBI melakukan tambahan pembayaran cicilan sebesar Rp2.915.202, sehingga<br />

jumlah pembayaran sampai dengan bulan Oktober 2009 sebesar Rp3.161.784.<br />

Pada tanggal 16 Oktober 2009, MBI menerima beberapa surat keputusan bertanggal 16 Oktober 2009 dari<br />

Direktur Jenderal Pajak mengenai keberatan MBI atas ketetapan diatas. Berdasarkan surat keputusan tersebut,<br />

Direktur Jenderal Pajak mengurangi kurang bayar Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) dan Pajak<br />

Pertambahan Nilai beserta dendanya dari sebesar Rp5.459.029 menjadi Rp1.246.219 dan kurang bayar Pajak<br />

Penghasilan badan dari Rp1.019.020 menjadi Rp498.192. MBI menerima surat keputusan atas kurang bayar<br />

Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) beserta dendanya sebesar Rp17.393, akan tetapi menolak surat<br />

keputusan atas kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp1.228.826 dan Pajak Penghasilan badan<br />

sebesar Rp498.192, serta mengajukan banding kepada Ketua Badan Pengadilan Pajak.<br />

MBI menerima pembayaran kembali atas sebagian pembayaran cicilan diatas sebesar Rp1.417.373. Sisa<br />

pembayaran cicilan sebesar Rp1.727.018 (setelah dikurangi dengan kurang bayar Pajak Penghasilan (Pasal 21,<br />

23, dan 4 (2)) beserta dendanya sebesar Rp17.393, yang dibebankan sebagai beban tahun 2009) direklasifikasi<br />

ke taksiran tagihan pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2009.<br />

Pada tanggal 29 Oktober 2010, MBI menerima Putusan Pengadilan Pajak atas SKPKB PPh badan dan PPN<br />

untuk tahun pajak 2006. Berdasarkan hasil Putusan tersebut, keberatan MBI atas PPh badan sebesar<br />

Rp498.192 diterima oleh Pengadilan Pajak sebesar Rp275.559, sedangkan sisanya sebesar Rp222.633<br />

dibebankan sebagai beban tahun 2010. Selain itu keberatan MBI atas PPN sebesar Rp1.072.247 diterima oleh<br />

Pengadilan Pajak sebesar Rp718.404, sedangkan sisanya sebesar Rp353.843 dibebankan sebagai beban<br />

tahun 2010.<br />

Pada tanggal 15 April 2010, KKS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2008, 2009 dan 2010.<br />

Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, KKS terhutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21 dan 23) dan<br />

Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya sebesar Rp93.199 yang dibebankan sebagai beban pada tahun<br />

2010. Di samping itu, pada tanggal yang sama, KKS juga menerima SKPLB untuk tahun pajak 2008.<br />

Berdasarkan SKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak KKS tahun 2008 sebesar Rp891.066<br />

(lebih kecil dengan jumlah yang tercatat sebesar Rp37.299). Pada tanggal 26 Mei 2010, KKS menerima tagihan<br />

tersebut sebesar Rp797.867 (setelah dikurangi dengan SKPKB diatas sebesar Rp93.199).<br />

31


11.PERPAJAKAN (lanjutan)<br />

h. Lainnya (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Pada tanggal 31 Maret 2010, CAS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2005. Berdasarkan SKPKB<br />

dan STP tersebut, CAS terhutang tambahan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya sebesar Rp1.045 yang<br />

dibebankan sebagai beban pada tahun 2010.<br />

Pada tahun 2010, CMSS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2002, 2003, 2005, 2007, 2008 dan<br />

2009. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, CMSS terhutang tambahan Pajak Penghasilan (pasal 21, 23 dan<br />

4 (2)) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya sejumlah Rp1.510.224 taksiran yang dibebankan sebagai<br />

beban tahun 2010. Di samping itu, CMSS juga menerima SKPLB untuk tahun pajak 2008. Berdasarkan SKPLB<br />

tersebut, tagihan pajak penghasilan CMSS sebesar Rp1.034.093 disetujui oleh Kantor Pajak. Selanjutnya,<br />

CMSS membayar hutang pajak tersebut sebesar Rp476.131 (setelah dikurangi dengan SKPLB sebesar<br />

Rp1.034.093).<br />

Pada tahun 2010, CMSS juga menerima SKPKB lainnya untuk tahun pajak 2008. Berdasarkan SKPKB, CMSS<br />

terhutang tambahan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp381.460. CMSS mengajukan keberatan atas SKPKB<br />

tersebut kepada Pengadilan Pajak. Sehubungan dengan SKPKB tersebut, CMSS membayar jumlah terhutang<br />

sebesar Rp381.460. Selanjutnya, pada tanggal 31 Maret 2010, CMSS menerima surat keputusan dari<br />

Pengadilan Pajak mengenai keberatan CMSS atas SKPKB tersebut. Berdasarkan surat keputusan tersebut,<br />

Pengadilan Pajak mengurangi kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai dari Rp381.460 menjadi Rp90.308. CMSS<br />

menerima hasil keputusan tersebut and membebankan sebagai beban tahun 2010. Taksiran tagihan pajak yang<br />

telah disetujui sebesar Rp291.151 (setelah dikurangi dengan kurang bayar di atas), yang dicatat sebagai bagian<br />

dari “Taksiran Tagihan Pajak” di neraca konsolidasi 2010, diterima CMSS pada tahun 2011.<br />

Pada tanggal 11 Februari 2010, HCG menerima Surat Penetapan Tarif Dan/ Atau Nilai Pabean (S<strong>PT</strong>NP) dari<br />

Kantor Kepala Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priuk II perihal denda atas pembayaran Bea Masuk dalam<br />

rangka impor dengan Nomor : S<strong>PT</strong>NP-004432/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2010 sejumlah Rp 190.568. HCG<br />

mengajukan surat permohonan banding dengan Nomor : 002/HCG/VI/10, Juni 2010 kepada Kantor Kepala<br />

Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priuk II. Sehubungan dengan keberatan tersebut, HCG telah melakukan<br />

pembayaran sebesar Rp190.568 .<br />

Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan<br />

Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, mengatur<br />

tentang perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak<br />

Penghasilan sebesar 5,00% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal<br />

17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan<br />

yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham<br />

publiknya 40,00% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh<br />

300 (tiga ratus) pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5,00% dari keseluruhan<br />

saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu<br />

paling singkat 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.<br />

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, berdasarkan surat keterangan No. DE/I/2011-0004<br />

yang diterbitkan oleh <strong>PT</strong> Datindo Entrycom (biro administrasi efek) tanggal 10 January 2011, Perusahaan telah<br />

memenuhi kriteria tersebut dan oleh karenanya telah menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap beban<br />

pajak kini untuk tahun 2010.<br />

12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA<br />

Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dan terdiri dari:<br />

Hutang bank jangka panjang<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk 33.890.982 33.821.963<br />

<strong>PT</strong> Bank Maybank Syariah Indonesia 15.789.474 15.789.474<br />

<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia Tbk 8.328.968 4.322.305<br />

<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta 3.780.143 3.890.318<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 3.333.925 3.500.180<br />

<strong>PT</strong> Bank Panin 39.667 62.579<br />

32


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />

Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dan terdiri dari: (lanjutan)<br />

Pinjaman lainnya<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

<strong>PT</strong> BCA Finance 668.294 768.680<br />

<strong>PT</strong> Toyota Astra <strong>Financial</strong> Services 694.463 1.222.200<br />

Jumlah 66.525.916 63.377.699<br />

Dikurangi bagian yang jatuh tempo<br />

dalam satu tahun<br />

Hutang bank jangka panjang<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk 10.729.313 8.299.575<br />

<strong>PT</strong> Bank Maybank Syariah Indonesia 4.210.526 4.210.526<br />

<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta 1.000.674 1.050.218<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 626.733 635.677<br />

<strong>PT</strong> Bank Danamon Tbk 182.905 182.905<br />

<strong>PT</strong> Bank Panin 39.667 62.579<br />

Pinjaman lainnya<br />

<strong>PT</strong> BCA Finance 465.022 768.680<br />

<strong>PT</strong> Toyota Astra <strong>Financial</strong> Services 694.463 1.222.200<br />

Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 17.949.301 16.432.360<br />

Bagian yang jatuh tempo lebih dari<br />

satu tahun 48.576.615 46.945.339<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk<br />

Pada bulan Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit gabungan dari beberapa bank dengan BCA sebagai<br />

kordinator, yang digunakan untuk membiayai hutang CMSS dan MBI kepada <strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga Tbk dan untuk<br />

membiayai modal kerja Perusahaan.<br />

Fasilitas kredit ini terdiri dari dua tranche, yaitu:<br />

a. fasilitas kredit pembiayaan dengan pagu kredit sebesar Rp25.000.000 (tranche A). Fasilitas kredit tersebut<br />

terhutang dalam cicilan triwulanan selama 12 kali cicilan yang dimulai pada bulan September 2008.<br />

b. fasilitas kredit pembiayaan dan modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp155.000.000 (tranche B). Fasilitas<br />

kredit tersebut terhutang sebesar jumlah penarikan dan mempunyai jangka waktu selama tiga bulan sejak<br />

tanggal penarikan fasilitas kredit tersebut.<br />

Fasilitas kredit sindikasi tersebut dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS<br />

(Catatan 9), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong dan Tn. Totong Kurniawan (pemegang saham),<br />

Ny Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), piutang dan<br />

persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7), apartemen milik Tn. Budyanto Totong. Pinjaman tersebut<br />

digunakan untuk membiayai hutang CMSS dan MBI kepada <strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 23f) dan dijamin<br />

dengan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan.<br />

Pada tanggal 23 Juli 2010, Perusahaan melunasi seluruh hutangnya kepada bank sindikasi menggunakan fasilitas<br />

pinjaman baru dari BCA (lihat paragraf di bawah ini).<br />

Pada tanggal 22 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 13 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan dan BCA<br />

setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit rekening koran (Catatan 9) dan fasilitas bank garansi<br />

yang telah dimiliki oleh Perusahaan, sampai dengan 11 Juni 2011. Di samping itu, Perusahaan juga memperoleh<br />

beberapa fasilitas kredit baru dari BCA sebagai berikut:<br />

33


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia Tbk (lanjutan)<br />

1. Time loan (TL) 1 dan 2 yang masing-masing digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari<br />

bank sindikasi (tranche B) dan pembelian barang konsumsi dari <strong>PT</strong> Procter & Gamble Home Products<br />

Indonesia (pemasok) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp255.000.000 dan Rp30.000.000.<br />

2. Kredit investasi (KI) 1, 2 dan 3 yang masing-masing digunakan untuk (1) pembangunan gudang Perusahaan<br />

di Padang, Kediri dan Pangkalpinang, (2) mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari <strong>PT</strong> Bank Rabobank<br />

International Indonesia dan (3) mendanai pelunasan pinjaman bank sindikasi (Tranche A) dengan pagu kredit<br />

masing-masing sebesar Rp19.875.000, Rp3.719.000 dan Rp8.250.000.<br />

Jatuh tempo pinjaman TL dan KI 3 (Catatan 9) adalah masing-masing pada tanggal 11 dan 19 Juni 2011,<br />

sedangkan pinjaman KI 1 dan 2 terhutang dalam cicilan bulanan masing-masing sampai dengan bulan Juni 2017<br />

dan Desember 2016. Seluruh pinjaman dari BCA tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan<br />

sebesar 10% dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran<br />

(Catatan 9).<br />

Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu,<br />

diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Maret 2010, semua rasio keuangan<br />

tersebut telah terpenuhi.<br />

Pada tanggal 12 Juli 2010, CMSS juga memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA sebagai berikut:<br />

1. Time loan (TL) dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000 digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman<br />

CMSS dari <strong>PT</strong> Bank UOB Buana.<br />

2. Kredit investasi (KI) 1, 2 dan 3 dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp7.500.000, Rp5.300.000 dan<br />

Rp8.500.000 digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman CMSS dari <strong>PT</strong> Bank UOB Buana.<br />

Jatuh tempo pinjaman TL (Catatan 10) adalah pada tanggal 11 Juni 2011, sedangkan pinjaman KI 1, 2 dan 3<br />

masing-masing adalah 12 November 2012, 12 Maret 2014 dan 12 September 2015. Seluruh pinjaman dari BCA<br />

tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% dan dijamin dengan jaminan yang<br />

sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran (Catatan 9).<br />

Pada tanggal 24 November 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit<br />

sebesar Rp8.000.000. Jatuh tempo pinjaman ini adalah selama tujuh tahun termasuk grace period selama satu<br />

tahun dan terhutang dalam cicilan bulanan. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai perluasan gudang CALS di<br />

Palembang. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 10% pertahun dan dijamin dengan tanah<br />

dan bangunan milik Tn. Budyanto Totong (pemegang saham) dan Tn. Simonardi Setiawan (pihak yang<br />

mempunyai hubungan istimewa) dan persediaan barang milik CALS.<br />

<strong>PT</strong> Bank Maybank Syariah Indonesia (dahulu <strong>PT</strong> Bank Maybank Indonesia)<br />

Pada tanggal 4 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000<br />

digunakan untuk membiayai kembali investasi gerai baru Mitra 10 yang berlokasi di Tangerang. Pinjaman tersebut<br />

dijamin dengan piutang, persediaan dan tanah milik Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 8). Pinjaman tersebut dikenakan<br />

bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12%. Pinjaman ini terhutang dalam 19 cicilan triwulan dengan<br />

pembayaran cicilan terakhir jatuh pada tahun 2014.<br />

<strong>PT</strong> Bank Danamon IndonesiaTbk<br />

Pada tanggal 13 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit open account financing buyer (OAF) dan<br />

kredit angsuran berjangka (KAB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan 18.658.000 yang<br />

digunakan untuk modal kerja dan program investasi Perusahaan. Jatuh tempo fasilitas OAF adalah tanggal 13<br />

Agustus 2011, sedangkan fasilitas KAB terhutang dalam cicilan bulanan sampai dengan tanggal 13 Agustus 2017.<br />

Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang, persediaan dan tanah milik Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 8). Pinjaman<br />

tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,5% pada tahun 2010.<br />

34


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta<br />

a. KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp1.000.000. Pinjaman tersebut dijamin<br />

dengan tanah dan bangunan milik KKS (Catatan 8) dan dikenakan tingkat bunga tahunan antara 11,5 % sampai<br />

dengan Maret 2011. Pinjama tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2011.<br />

b. Pada tanggal 8 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta dengan pagu<br />

kredit sebesar Rp. 6.000.000 yang digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian tanah di Jl. Daan<br />

Mogot Prima II Kav. No. 19 dan No. 20, Jakarta Barat. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang dimilikili<br />

melalui hutang tersebut. Pinjaman tersebut harus dicicil secara bulanan selama jangka waktu 7 tahun sampai<br />

dengan 8 Juni 2014 dan dikenakan tingkat bunga tahunan 12 % sampai Maret 2011. (Catatan 8).<br />

c. Pada tanggal 7 Agustus 2009, CKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp435.600 yang<br />

digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui<br />

hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% pada tahun<br />

2009. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan<br />

tanggal 7 Juli 2012.<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia<br />

Pada tanggal 28 Februari 2008, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp160.000 yang<br />

digunakan untuk membiayai pembelian forklift. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang<br />

tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,81% pada<br />

Maret 2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan<br />

tanggal 28 Februari 2011.<br />

Pada tahun 2008, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp4.550.000 yang digunakan oleh<br />

KKS untuk membiayai pembelian bangunan di Tangerang. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah dan<br />

bangunan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga<br />

tahunan sebesar 11,5% pada Maret 2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu<br />

delapan tahun sampai dengan tahun 2016.<br />

Pada September 2010, KKS juga memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp185.000 yang<br />

digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui<br />

hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,50% .Pinjaman<br />

tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 tahun sampai dengan bulan September 2013.<br />

<strong>PT</strong> Bank Panin Tbk<br />

Pada tahun 2009, KKS memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp176.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian<br />

kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan<br />

dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 5,65% pada Maret 2011. Pinjaman tersebut<br />

terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan tahun 2011.<br />

<strong>PT</strong> BCA Finance<br />

Pada tahun 2008, Perusahaan dan CMSS memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> BCA Finance dengan keseluruhan<br />

pagu kredit sebesar Rp4.387.500 yang digunakan untuk membiayai pembelian beberapa kendaraan. Pinjaman ini<br />

dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan tingkat bunga tahunan<br />

berkisar antara 5,75% sampai dengan 6,00 % pada Maret 2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan<br />

selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan bulan September 2011.<br />

Pada Februari 2011, KKS memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> BCA Finance dengan pagu kredit sebesar Rp. 304.560<br />

yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki<br />

melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 5,10% pada Maret 2011.<br />

Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan bulan<br />

Februari 2014.<br />

35


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> Toyota Astra <strong>Financial</strong> Services<br />

Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp2.095.200<br />

yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki<br />

melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 0,75% pada<br />

tahun 2010. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan<br />

bulan Agustus 2011.<br />

13. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang telah mencapai usia<br />

pensiun yaitu 55 tahun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.<br />

Kewajiban imbalan kerja tersebut tidak didanai.<br />

Tabel berikut menyajikan ringkasan jumlah yang dicatat dalam neraca konsolidasi untuk kewajiban imbalan kerja<br />

sesuai dengan perhitungan sementara.<br />

Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

Saldo awal tahun 57.999.551 48.192.854<br />

Penyisihan selama tahun berjalan 2.640.271 12.210.080<br />

Pembayaran selama tahun berjalan - (2.403.383)<br />

Kewajiban yang diakui di neraca 60.639.822 57.999.551<br />

14. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN<br />

Rincian hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Desember 2010<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda Sentosa 152.584 151.450<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Hasil Sentosa 7.772.995 7.371.091<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Logamindo Sentosa 4.891.975 4.727.748<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>adiluhur Sentosa 9.052.909 8.354.280<br />

<strong>PT</strong> Kusuma Kemindo Sentosa 15.574.068 14.222.508<br />

<strong>PT</strong> Satya Galang Kemika 3.672.583 3.442.042<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>aditya Sentosa 2.247.017 2.152.265<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Mitra Sejati Sentosa 611.700 600.207<br />

<strong>PT</strong> Mitra Bali Indah 69.182 72.366<br />

<strong>PT</strong> HCG Indonesia 3.056.502 3.198.683<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Shaw Brother 5.900.332 6.093.770<br />

<strong>PT</strong> Eleganza Tile Indonesia 2.209.333 2.318.504<br />

Jumlah 55.211.179 52.704.914<br />

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp 2.506.265 dan Rp<br />

4.391.076 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan Desember 2010.<br />

15. MODAL SAHAM<br />

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan Desember 2010 adalah sebagai berikut:<br />

Jumlah saham<br />

ditempatkan dan Persentase<br />

Pemegang saham disetor penuh pemilikan Jumlah<br />

<strong>PT</strong> Buanatata Adisentosa 825.345.000 28,51 82.534.500<br />

<strong>PT</strong> Ekasentosa Jayasukses 456.142.000 15,76 45.614.200<br />

Tn. Budyanto Totong<br />

(Direktur Utama) 85.200.000 2,94 8.520.000<br />

Tn. Darmawan Putra<br />

Totong (Komisaris) 60.950.000 2,11 6.095.000<br />

Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 0,35 1.007.900<br />

Lain-lain – publik (masing-masing<br />

dibawah 5%) 1.457.321.800 50,34 145.732.180<br />

Jumlah 2.895.037.800 100,00 289.503.780<br />

36


16. TAMBAHAN MODAL DISETOR<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Maret 2011 dan Desember 2010 adalah sebagai berikut:<br />

Jumlah<br />

Penawaran umum perdana (IPO) -<br />

600.000.000 saham dengan harga<br />

Rp200 per saham 60.000.000<br />

Biaya-biaya penerbitan saham<br />

dalam rangka IPO (8.543.738)<br />

Saldo 31 Maret 2011 51.456.262<br />

17. PENJUALAN BERSIH<br />

Rincian penjualan bersih konsolidasi berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:<br />

Jenis Produk Maret 2011 Maret 2010<br />

Keramik 356.067.601 288.135.259<br />

Cat 297.283.311 240.346.474<br />

Bahan-bahan kimia 62.412.083 48.543.217<br />

Perlengkapan kamar mandi dan dapur 46.538.260 32.852.886<br />

Kaca dan glass block 36.420.158 26.033.703<br />

Alat listrik 27.661.381 20.079.829<br />

Home Etc 12.409.422 7.344.225<br />

Partisi 14.963.864 19.685.010<br />

Pipa 13.688.685 13.158.111<br />

Semen 7.514.155 7.076.414<br />

Atap gelombang dan genteng 10.369.880 8.130.173<br />

Kuas cat 6.744.219 5.253.312<br />

Alat pertukangan 5.031.681 3.204.549<br />

Lain-lain 90.710.098 29.719.835<br />

Jumlah 987.814.799 749.562.998<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan penjualan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari<br />

penjualan bersih konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010.<br />

18. BEBAN POKOK PENJUALAN<br />

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Maret 2010<br />

Persediaan barang dagang - awal 655.446.478 536.676.074<br />

Pembelian bersih 857.608.407 669.456.996<br />

Tersedia untuk dijual 1.513.054.885 1.206.133.070<br />

Persediaan barang dagang - akhir (655.748.778) (553.243.651)<br />

Jumlah beban pokok penjualan 857.306.107 652.889.418<br />

Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) mencapai 21,84% dan 25,55% dari<br />

jumlah penjualan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010.<br />

37


19. BEBAN USAHA<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Maret 2010<br />

Beban penjualan<br />

Gaji dan tunjangan 28.362.155 20.240.003<br />

Penyusutan 6.247.534 6.314.429<br />

Pengangkutan 7.473.689 4.859.532<br />

Kantor 3.091.918 3.551.297<br />

Promosi 5.385.512 3.308.082<br />

Sewa 3.667.822 3.042.571<br />

Perjalanan dinas 2.419.412 1.704.534<br />

Pemeliharaan 1.929.597 1.633.340<br />

Keamanan dan kebersihan 1.639.504 1.046.746<br />

Pajak dan perijinan 871.684 579.244<br />

Asuransi 508.437 478.161<br />

Alat tulis & cetakan 401.876 433.438<br />

Pembungkus 391.481 254.337<br />

Lain-lain (di bawah Rp 300 juta) 1.479.805 634.118<br />

Jumlah 63.870.427 48.079.833<br />

Beban umum dan administrasi<br />

Gaji dan tunjangan 18.045.110 12.203.651<br />

Penyusutan 2.057.659 1.944.546<br />

Administrasi Bank 1.921.021 1.483.833<br />

Kantor (Listrik, air, telepon) 1.609.713 1.472.189<br />

Perjalanan dinas 1.372.633 899.865<br />

Sewa 905.260 632.634<br />

Jasa Professional 666.151 502.506<br />

Pemeliharaan 427.918 364.798<br />

Pajak dan perijinan 188.682 200.334<br />

Perlengkapan kantor 381.130 146.074<br />

Amortisasi 197.372 288.004<br />

Alat tulis & cetakan 286.805 203.772<br />

Lain-lain (di bawah Rp 200 juta) 541.704 496.501<br />

Jumlah 28.601.157 20.838.708<br />

Jumlah beban usaha 92.471.585 68.918.540<br />

20. INFORMASI SEGMEN<br />

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan<br />

menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan segmen usaha<br />

sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder.<br />

Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut:<br />

Distribusi Retail Jumlah<br />

Maret 2011<br />

Penjualan bersih 763.886.643 223.928.156 987.814.799<br />

Laba kotor 88.528.153 41.980.539 130.508.692<br />

Beban usaha tidak dapat dialokasikan 96.065.284<br />

38


20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut: (lanjutan)<br />

Distribusi Retail Jumlah<br />

Laba usaha 34.443.408<br />

Penghasilan (beban) lain-lain yang<br />

tidak dapat dialokasikan<br />

Beban bunga (12.169.170)<br />

Laba/(Rugi) selisih kurs - bersih 1.136.836<br />

Pendapatan bunga 457.644<br />

Laba penjualan aktiva tetap 365.584<br />

Lain-lain - bersih 3.849.828<br />

Laba sebelum pajak penghasilan 28.084.129<br />

Beban pajak penghasilan - bersih (7.262.689)<br />

Laba sebelum hak minoritas 20.821.440<br />

Aktiva segmen 1.285.734.431 470.694.406 1.756.428.837<br />

Kewajiban segmen 931.582.549 281.105.419 1.212.687.968<br />

Maret 2010<br />

Penjualan bersih 594.531.474 155.031.524 749.562.998<br />

Laba kotor 64.796.346 31.877.234 96.673.580<br />

Beban usaha tidak dapat dialokasikan 73.550.531<br />

Laba usaha 23.123.049<br />

Penghasilan (beban) lain-lain yang<br />

tidak dapat dialokasikan<br />

Beban bunga (8.319.010)<br />

Laba/(Rugi) selisih kurs - bersih 672.582<br />

Pendapatan bunga 207.404<br />

Laba penjualan aktiva tetap 298.978<br />

Lain-lain - bersih 1.161.581<br />

Laba sebelum pajak penghasilan 17.144.584<br />

Beban pajak penghasilan - bersih (4.421.763)<br />

Laba sebelum hak minoritas 12.722.822<br />

Aktiva segmen 1.018.583.751 438.747.175 1.457.330.926<br />

Kewajiban segmen 654.236.506 308.229.399 962.465.906<br />

Informasi penjualan bersih berdasarkan segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:<br />

Maret 2011 Maret 2010<br />

Jawa dan Bali 827.571.599 629.338.170<br />

Sumatera 87.611.352 64.994.435<br />

Sulawesi 38.074.551 29.909.741<br />

Kalimantan 34.557.297 25.320.653<br />

Jumlah 987.814.799 749.562.998<br />

39


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERIKATAN<br />

a. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok, dimana<br />

Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atau sub-distributor atas beberapa produk<br />

tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjianperjanjian<br />

tersebut dijamin dengan bank garansi dari bank-bank tertentu . Selain itu, perjanjian distribusi yang<br />

dilakukan CAS dengan pemasok tertentu dijamin dengan deposito berjangka, piutang dan persediaan milik Anak<br />

Perusahaan tersebut (Catatan 4, 5 dan 7).<br />

b. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak sehubungan<br />

dengan penyewaan bangunan kantor, toko dan gudang yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan<br />

untuk kegiatan operasi. Perjanjian-perjanjian tersebut memiliki jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 15<br />

tahun.<br />

c. Pada tahun 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan <strong>PT</strong> Procter & Gamble Home Products<br />

Indonesia (supplier), dimana dalam perjanjian ini Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atas beberapa produk<br />

tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian.<br />

d. Pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian hutang piutang dengan CMSS dan MBI,<br />

dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada CMSS dan MBI untuk keperluan modal<br />

kerja sebesar Rp54.750.000. Sebagian dari fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk mendanai hutang bank<br />

yang diperoleh CMSS dan MBI dari <strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu <strong>PT</strong> Bank Niaga Tbk) (Catatan 12). Jangka<br />

waktu fasilitas tersedia sampai dengan tanggal 19 Juni 2011. Fasilitas pinjaman yang digunakan untuk<br />

mendanai hutang bank, terhutang dalam cicilan triwulanan, yang dimulai sejak September 2008. Pinjaman<br />

tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2,50% diatas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per<br />

bulan dan biaya manajemen dengan tarif tetap 2,00% per 3 (tiga) tahun. Pada tanggal 3 November 2008,<br />

Perusahaan meningkatkan pagu fasilitas menjadi Rp84.750.000. Pada tanggal 23 Juni 2009 Perusahaan<br />

kembali meningkatkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp. 154.750.000.<br />

Pendapatan bunga yang diterima oleh Perusahaan dan beban bunga yang dibayar oleh CMSS dan MBI sebesar<br />

Rp 882.885 dan Rp. 3.011.107 untuk Maret 2011 dan 2010 telah dieliminasi dalam laporan keuangan<br />

konsolidasi.<br />

22. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN<br />

Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan baru yang telah diterbitkan oleh<br />

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan bagi Perusahaan dan Anak Perusahaan :<br />

• PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan<br />

keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan<br />

laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.<br />

• PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan<br />

historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan<br />

aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.<br />

• PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan<br />

diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang<br />

berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak,<br />

pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai<br />

informasi tambahan.<br />

• PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna<br />

laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas<br />

terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.<br />

• PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan,<br />

transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian<br />

dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara<br />

individual. Penerapan dini diperkenankan.<br />

40


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

31 MARET 2011 dan 31 DESEBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

22. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)<br />

• PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menetapkan kapan entitas menyesuaikan<br />

laporan keuangannya untuk peristiwa setelah tahun pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan<br />

diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah tahun pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh<br />

menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah tahun pelaporan<br />

mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.<br />

• PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam<br />

entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan<br />

PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.<br />

• PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”, menetapkan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang<br />

tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya<br />

jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan<br />

pengungkapan yang berhubungan.<br />

• PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan<br />

pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas<br />

pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan<br />

kriteria mengenai pengakuan pendapatan.<br />

• PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”,<br />

menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan<br />

akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi<br />

kesalahan.<br />

• PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset<br />

dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai<br />

harus diakui.<br />

• PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur<br />

pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk<br />

memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan<br />

para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.<br />

23. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA.<br />

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2010,<br />

yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 183, pemegang saham memutuskan<br />

untuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp. 200.000 dari saldo laba.<br />

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal<br />

20 Mei 2009, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., No. 140, diputuskan untuk,<br />

antara lain, membagikan deviden tunai sebesar Rp. 11.580.151 atau Rp 4 (dalam angka penuh) per saham kepada<br />

pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 16 Juni 2009 dan membentuk dana<br />

cadangan umum sebesar Rp. 200.000 dari saldo laba.<br />

24. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI<br />

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi<br />

yang telah diselesaikan pada tanggal 29 Maret 2011.<br />

41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!