23.08.2015 Views

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong><strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>Laporan Keuangan Konsolidasian31 Maret 2012 (Tidak Diaudit)


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>Daftar IsiHalamanNeraca Konsolidasi ……………………………….......................................................................... 1 - 3Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………......................................................................... 4Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……………………………………………………………. 5Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………………………………………………………….. 6Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …......................................................................... 7 - 49***************************


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 Maret 2012 dan 31 Desember 201(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)31 Maret 2012 31 Desember 2011Catatan (tidak diaudit) (audited)ASETASET LANCARKas dan setara kas 2d,2q,2u, 4 40.168.582 30.853.320Investasi jangka pendek 2e,2q,2u, 5,10 9.286.800 8.922.534Piutang usaha2f,2u,6,10,13Pihak ketiga – netto 611.569.839 561.113.264Pihak berelasi 2 g, 6,7 4.474.276 4.585.051Piutang lain-lain 53.554.993 37.070.766Persediaan 2 h, 7, 8,10,13 828.938.601 817.463.961Biaya dibayar dimuka 2 i,2j 35.017.516 24.659.098Pajak dibayar dimuka 12a 4.530.395 846.290Aset lancar lainnya 8.828.427 21.547.866________________ ________________JUMLAH ASET LANCAR 1.596.369.428 1.507.062.150__________________________ __________________________ASET TIDAK LANCARPiutang kepada pihak berelasi - -Aset tetap setelah dikurangi akumulasi 2 j, 2 k,2l, 9,10,13 602.027.860 415.158.002Aset pajak tangguhan bersih 2 r, 12g 27.483.620 27.374.456Sewa jangka panjang dibayar dimuka 2 i,2j 25.196.264 26.977.228Taksiran pajak penghasilan 12b 23.158.256 20.334.415Aset tidak lancar lainnya 11.925.925 12.275.385________________ ________________JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 689.791.926 502.119.486________________ ________________JUMLAH ASET 2.286.161.354 2.009.181.636=============== ===============Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.1


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)31 Maret 20112 dan 31 Desember 2011(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)31 Maret 2012 31 Desember 2011Catatan (tidak diaudit) (audited)LIABILITAS <strong>DAN</strong> EKUITASLIABILITAS JANGKA PENDEKHutang Bank Jangka Pendek 2q,2u,10,13 499.334.983 443.100.323Hutang UsahaPihak Ketiga 2u2q,11, 618.793.660 567.935.240Pihak berelasi 2g,2u,7b, 11 181.086.120 193.321.586Hutang Lain-lain 46.525.247 33.570.728Hutang Pajak 2r,12 c 12.830.045 10.264.765Beban Masih Harus Dibayar 18.469.446 13.257.997Hutang Jangka Panjang yang JT dalam 1 tahunHutang Bank – bersih dan pinjaman lainnya 2u,13 22.768.858 19.154.479Hutang sewa pembiayaan 2j,2u 367.276 540.972________________ ________________JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 1.400.175.635 1.281.146.090________________ ________________LIABILITAS JANGKA PANJANGHutang bank – bersih dan pinjaman lainnya 2u13 197.605.569 66.836.691Hutang sewa pembiayaan 2j,2u 116.221 116.221Hutang pihak berelasi 2g,2u,7c 30.000 800.000Liabilitas imbalan kerja 2 o, 14 68.798.664 65.691.924________________ ________________JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 266.550.454 133.444.836________________ ________________JUMLAH LIABILITAS 1.666.726.089 1.414.590.926=============== ===============Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.2


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)31 Maret 2012 31 Desember 2011Catatan (tidak diaudit) (audited)EKUITASEkuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilikentitas indukModal Ditempatkan dan Disetor 16 289.503.780 289.503.780Tambahan modal disetor – bersih 2m,17 51.456.262 51.456.262Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak 2 t 32.314 32.314Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 2 s 426.356 426.356Laba blm direalisasi kepemilikan surat berharga 2 u, 5 883.200 619.734Saldo Laba– telah ditentukan penggunaannya 800.000 800.000– belum ditentukan penggunaannya 208.309.581 188.823.315________________ ________________Sub-jumlah 551.411.493 531.661.762Kepentingan nonpengendali 2b, 15 68.023.771 62.928.948________________ ________________JUMLAH EKUITAS 619.435.265 594.590.710________________ ________________JUMLAH LIABILITAS <strong>DAN</strong> EKUITAS 2.286.161.354 2.009.181.636=============== ===============Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.3


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIANBulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)31 Maret 2012 31 Maret 2011Catatan (Tiga Bulan) (Tiga Bulan)PENJUALAN BERSIH 2g,2n,7a,18 1.160.804.693 987.814.799BEBAN POKOK PENJUALAN 2g,2n,7b,,19 1.010.717.004 857.306.107________________ ________________LABA BRUTO 150.087.689 130.508.692________________ ________________BEBAN USAHA 2n, 20Penjualan 78.513.086 65.135.514Umum dan administrasi 35.658.238 30.929.770________________ ________________Jumlah Beban Usaha 114.171.324 96.065.284________________ ________________Laba Usaha 35.916.365 34.443.408________________ ________________Pendapatan Bunga 154.800 457.644Biaya keuangan (12.936.104) (12.169.170)Lain-lain Bersih 4.174.809 5.352.248________________ ________________Beban Lain-lain Bersih (8.606.494) (6.359.279)________________ ________________LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 27.309.871 28.084.129________________ ________________MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN2r,12e,12gKini (6.632.678) (7.194.969)Tangguhan 620.779 (67.720)________________ ________________Beban Pajak Penghasilan (6.011.899) (7.262.689)________________ ________________LABA TAHUN BERJALAN 21.297.972 20.821.440PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYALaba yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga tersedia untuk dijual 263.466 (40.534)________________ ________________JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF 21.561.437 20.780.907________________ ________________LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :Pemilik entitas induk 19.486.250 18.315.175Kepentingan non pengendali 1.811.722 2.506.265________________ ________________JUMLAH 21.297.972 20.821.440=============== ===============JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALANYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :Pemilik entitas induk 19.749.715 18.274.642Kepentingan non pengendali 15 1.811.722 2.506.265________________ ________________JUMLAH 21.561.437 20.780.907=============== ===============LABA BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKANKEPADA PEMILIK <strong>ENTITAS</strong> INDUK (dalam jumlah penuh) 7 6=============== ===============Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.4


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUntuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)Selisih nilai LabaSelisih transaksi yang belumModal saham transaksi pemilikan direalisasi dari Saldo Labaditempatkan Tambahan perubahan restruksturisasi surat berharga Telah Belumdan disetor modal disetor ekuitas Anak entitas tersedia untuk Ditentukan Ditentukan KepentinganCatatan penuh - bersih Perusahaan sepengendali dijual Penggunaannya Penggunaannya non pengendali Ekuitas-bersihSaldo, 1 Januari 2011 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 467.734 600.000 127.768.601 52.704.914 522.959.962Laba yang belumdirealisasidari pemilikan suratberhargatersedia untuk dijual 2u, 5 152.000 152.000Pembentukan dana cadangan 25 200.000 (200.000) -Deviden kas (5.790.076) (1.710.000) (7.500.076)Penambahan setoran modalpihak non pengendali 3.675.000 3.675.000Laba bersih tahun 2011 67.044.790 8.259.034 75.303.824Saldo, 31 Desember 2011 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 619.734 800.000 188.823.315 62.928.948 594.590.710Laba yang belumdirealisasidari pemilikan suratberhargatersedia untuk dijual 2u, 5 263.466 263.466Pembentukan dana cadangan 25 -Penambahan setoran modalpihak non pengendali 3.283.102 3.283.102Laba bersih tiga bulan 19.486.266 1.811.722 21.297.988Saldo, 31 Maret 2012 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 883.200 800.000 208.309.581 68.023.771 619.435.265Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.5


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUntuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI31 Maret 2012 31 Maret 2011(Tiga Bulan) (Tiga Bulan)Penerimaan kas dari pelanggan 1.110.033.214 960.814.879Pengeluaran kas kepada:Pemasok dan untuk beban operasi lainnya (996.652.764) (852.631.624)Beban Operasional (79.921.146) (88.949.963)________________________________Penerimaan (pengeluaran) kas dari operasi 33.459.304 19.233.292Pembayaran untuk:Beban bunga (13.359.333) (11.950.079)Pajak (10.063.730) 113.241Penerimaan dari pendapatan bunga 154.800 457.644________________________________Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)aktivitas operasi 10.191.041 7.854.098_________________________________ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIhasil penjualan aset tetap 382.975 428.365Penurunan (peningkatan) investasi jangka pendek (100.800) (1.289.157)Pembayaran sewa jangka panjang 1.780.969 476.287Perolehan aset tetap (195.896.245) (17.996.018)Penurunan (peningkatan) piutang kepada pihak-pihak berelasi - 165.424________________________________Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)aktivitas investasi (193.833.102) (18.215.099)________________________________ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEN<strong>DAN</strong>AANPerolehan (pembayaran) dari (ke) :Hutang sewa Pembiayaan (173.696) (140.669)Hutang bank jangka pendek 56.234.660 11.525.143Hutang bank jangka panjang 134.383.257 3.148.217Peningkatan (penurunan) hutang kepada pihak berelasi (770.000) 400.000Setoran modal kepentingan non pengendali padaEntitas Anak 3.283.102 -________________ _______________Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)aktivitas pendanaan 192.957.323 14.932.691________________________________PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIHKAS <strong>DAN</strong> SETARA KAS 9.315.262 4.571.690KAS <strong>DAN</strong> SETARA KAS AWAL PERIODE 30.853.320 28.362.209________________ ________________KAS <strong>DAN</strong> SETARA KAS AKHIR PERIODE 40.168.582 32.933.899===================== =====================6


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)1. UMUMa. Pendirian Perusahaan<strong>PT</strong> Catur Sentosa Adiprana (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 93tanggal 31 Desember 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, TambahanNo. 95. Pada tahun 2000, status hukum Perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telahmemperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat Keputusan No.208/V/PMA/2000 tanggal 21 Desember 2000 dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dalam Surat Keputusan No. C-1701 HT.01.04-TH.2001 tanggal 7 Maret 2001. Anggaran dasarPerusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir melalui akta notarisDr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 186 tanggal 25 Mei 2010, mengenai persetujuan perubahan ruang lingkupkegiatan Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalamSurat Keputusan No. AHU-41979.AH.01.02.Tahun 2010 , tanggal 25 Agustus 2010.Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 6 Juni 2007, para pemegang sahammenyetujui perubahan status hukum Perusahaan dari perseroan terbatas dengan fasilitas Penanaman ModalAsing (PMA) menjadi perseroan terbatas non-fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman ModalDalam Negeri (PMDN), termasuk memberikan persetujuan untuk mencabut dan/atau membatalkan setiap suratperjanjian Perusahaan yang berkaitan dengan Penanaman Modal Asing (PMA).Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagaidistributor atau sub-distributor, agen atau pemasok bahan bangunan. Perusahaan mulai beroperasi secarakomersial sejak tahun 1983.Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 35 (tiga puluh lima) cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta.<strong>PT</strong> Buanatata Adisentosa adalah entitas induk Perusahaan dan juga merupakan entitas induk terakhir dariPerusahaan dan Entitas Anak.b. Penawaran Umum Efek PerusahaanBerdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 181 tanggal 21 September 2007, Perusahaanmengubah status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan nama Perusahaanmenjadi <strong>PT</strong> Catur Sentosa Adiprana <strong>Tbk</strong>, peningkatan modal dasar dan pencatatan saham Perusahaan yangditerbitkan pada Bursa Efek Indonesia. Akta perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita NegaraRepublik Indonesia No. 11017 tanggal 9 November 2007, Tambahan No. 90Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-608/BL/2007tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdanatelah dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembarsahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) persaham di Bursa Efek Indonesia.c. Susunan Entitas AnakPada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, susunan Entitas Anak adalah sebagai berikut:TahunAwal Persentase Pemilikan (%) Jumlah AktivaOperasiEntitas Anak Domisili Kegiatan Usaha Komersial Maret 2012 Des 2011 Maret 2012 Des 2011Pemilikan langsung/<strong>PT</strong> Catur Mitra Sejati Jakarta Perdagangan 1997 99,65 99,65 547.599.044 496.302.697Sentosa (CMSS)peralatan danbahan bangunan<strong>PT</strong> Catur Karda Medan Distributor bahan 1995 99,00 99,00 17.720.323 28.484.410Sentosa (CKS)bangunan<strong>PT</strong> Caturaditya Jakarta Distributor bahan 1995 90,00 90,00 43.271.251 38.139.473Sentosa (CAS)keramik “Mulia”<strong>PT</strong> Catur Logamindo Yogyakarta Distributor bahan 1997 70,00 70,00 33.871.100 36.926.810Sentosa (CLS)bangunan7


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)1. UMUM (lanjutan)c. Susunan Entitas Anak (lanjutan)TahunAwal Persentase Pemilikan (%) Jumlah AktivaOperasiEntitas Anak Domisili Kegiatan Usaha Komersial Maret 2012 Des 2011 Maret 2012 Des 2011<strong>PT</strong> HCG Jakarta Distributor 2007 65,00 65,00 12.538.006 13.552.283Indonesia (HCG)produksaniter<strong>PT</strong> Satya Galang Jakarta Distributor 1997 60,00 60,00 35.324.126 35.067.105Kemika (SGK)bahan-bahankimia<strong>PT</strong> Catur Shaw Jakarta Perdagangan 2009 60,00 60,00 25.922.043 21.949.786Brother (CSB)furnitur<strong>PT</strong> Catur Hasil Lampung Distributor bahan 1997 55,00 55,00 38.987.603 39.694.562Sentosa (CHS)bangunan<strong>PT</strong> Eleganza Tile Jakarta Distributor bahan 2010 51,00 51,00 17.251.093 13.027.139Indonesia (ETI)bangunan<strong>PT</strong> Caturadiluhur Palembang Distributor bahan 1995 51,00 51,00 77.109.758 67.319.790Sentosa (CALS)bangunan<strong>PT</strong> Kusuma Kemindo Jakarta Distributor 1990 51,00 51,00 144.123.593 142.945.032Sentosa (KKS)bahan-bahankimiaPemilikan tidak langsung melalui CMSS<strong>PT</strong> Mitra Bali Indah Surabaya Perdagangan 2001 99,35 99,35 65.001.999 62.619.391(MBI), dimilikiperalatan danCMSS denganbahan bangunanpemilikan sebesar99,7% pada Maret2012 dan Desember 2011Investasi di ETIBerdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 236 tanggal 30 Agustus 2010, Perusahaanmendirikan sebuah Perseroan Terbatas dengan nama <strong>PT</strong> Eleganza Tile Indonesia. Akta pendirian tersebut telahdisahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dalam surat keputusan No. AHU-50432.AH.01.01.Tahun2010, tanggal 27 Oktober 2010. Modal dasar dari perusahaan ini berjumlah Rp20.000.000 yang terbagi dalam20.000 saham, masing-masing mempunyai nilai nominal sebesar Rp1.000.000 (dalam jumlah penuh).Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 21 tanggal 2 November 2011, Pemegang sahamETI menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp10.000.000 menjadi Rp12.500.000yang terdiri dari 12.500 lembar saham. Perusahaan mengambil bagian sebanyak 1.275 saham atau sebesarRp1.275.000 (51%) sedangkan sisanya sebanyak 1.225 saham atau sebesar Rp1.225.000 (49%) diambil olehTn. Budyanto Totong dan Ny. Lim Pit Fan. Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut diatas, kepemilikan Perusahaan tetap sebesar 51%.Investasi di CSBBerdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 60 tanggal 6 September 2010, pemegang sahamCSB meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula sebesar Rp18.710.000 menjadi sebesarRp22.919.750. Sehubungan dengan peningkatan tersebut, Perusahaan telah memesan dan membayar sebesarRp2.525.850 untuk mempertahankan persentase pemilikan Perusahaan pada CSB tetap sebesar 60%.d. Komisaris, direktur dan karyawanSusunan dewan komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagaiberikut:Dewan KomisarisKomisaris UtamaKomisarisKomisarisKomisaris (Independen): Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito: Ny. Srililanti Totong: Tn. Darmawan Putra Totong: Ny. Henny Ratnasari Dewi8


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)1. UMUM (lanjutan)d. Komisaris, direktur dan karyawan (lanjutan)Dewan KomisarisKomisaris (Independen): Tn. Tan Alexander SongSusunan dewan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagaiberikut:Dewan DireksiDirektur UtamaDirekturDirektur: Tn. Budyanto Totong: Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa: Tn Agoes Prasetyo AdhieGaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitarRp. 1.267.520 padaMaret 2012 dan Rp. 8.270.906 tahun 2011 yang merupakan imbalan jangka pendek.Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:KetuaAnggotaTn. Tan Alexander SongTn. SuhardiNy. FitriaPerusahaan dan Entitas Anak memiliki 4.632 dan 4.621 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada 31Maret 2012 dan 31 Desember 2011.2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTINGa. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasianLaporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia(“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatancatatanterkait laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan,diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif.Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”)No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011.PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponenlaporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara asetlancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensipenyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian danpertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standarakuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapanterkait dalam laporan keuangan konsolidasian.Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian selaras dengankebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan danEntitas Anak untuk bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapaPSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan basis akrual dan menggunakan konsep biayahistoris, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalamcatatan yang relevan di bawah ini .9


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakanmetode langsung.Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), "LaporanArus Kas", yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009)tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah.b. Prinsip-prinsip konsolidasiSejak Tanggal 1 Januari 2011Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4(Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa halberikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingannonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitasanak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukankeberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuksekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi padaentitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikansebagai informasi tambahan.Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporankeuangan, termasuk pengungkapan terkait, dalam laporan keuangan konsolidasian.Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak dengan persentasepemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung.Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yangbelum direalisasi) telah dieliminasi.Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperolehpengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap adaketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengahkekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurangkekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;b ) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasaratau perjanjian;c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara danmengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; ataud) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara danmengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebutKNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikansecara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah daribagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkanKNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan danEntitas Anak:• menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;10


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian; dan• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensiflainnya ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldolaba.Sebelum Tanggal 1 Januari 2011Bagian pemilikan pemegang saham minoritas pada aset bersih dan laba atau rugi bersih dari Entitas Anak yangdikonsolidasi sebelumnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yangDikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi dan sebagai “Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan”dalam laporan laba rugi konsolidasi.Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Entitas Anak dapat melebihibagiannya dalam modal disetor Entitas Anak tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadibagian pemegang saham minoritas dibebankan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas,kecuali pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Entitas Anak terkait atauterdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas dan pemegang saham minoritas mampumemenuhi kewajibannya. Apabila selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut harusdialokasikan kepada pemegang saham mayoritas, dalam hal ini, Perusahaan, sampai seluruh bagian kerugianpemegang saham minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada Perusahaan dapat dipulihkan.c. Kombinasi bisnisSejak Tanggal 1 Januari 2011Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 22(Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awaltahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnisguna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalamlaporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaandan Entitas Anak:• menghentikan amortisasi goodwill;• mengeliminasi jumlah tercatat goodwill negatif dan diakui sebagai laba atau rugi .Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruhyang signifikan terhadap pelaporan keuangan, berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangankonsolidasian.Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukurpada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNPpada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yangdiakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi darientitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam bebanbebanadministrasi.Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuanganyang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisiekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekatdalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.11


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)c. Kombinasi bisnis (lanjutan)Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembalikepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi danmengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahannilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas,diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau pendapatan komprehensif lainnya sesuaidengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembalisampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregatdari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperolehdan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yangdiakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisidialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan Entitas Anak yang diharapkanakan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yangdiakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, makagoodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasitersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukurberdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.Sebelum Tanggal 1 Januari 2011Sebagai perbandingan dengan persyaratan-persyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasibisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011:• Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secaralangsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP(sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset netoteridentifikasi.• Kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahankepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwil yang telah diakui sebelumnya;• ketika perusahaan dan entitas anak mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan darikontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akusisi, kecuali kombinasibisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yangsemula disyaratkan dalam kontrak;• imbalan kontijensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai kewajiban saatini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi.Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontijensi diakui sebagai bagian dari goodwill.d. Kas dan Setara kasDeposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, dan tidakdigunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.e. Investasi jangka pendekDeposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan tanpa pembatasan penggunaan atau yang jatuh temponyalebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat investasi diklasifikasikan sebagai “Investasi JangkaPendek”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian dengan supplier untuk menjadidistributor atau sub-distributor, disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya”.12


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)f. Cadangan penurunan nilaiSebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai, jika ada, ditetapkan berdasarkan evaluasi manajementerhadap kolektibilitas masing-masing piutang pada akhir tahun. Mulai tahun 2010, nilai cadangan ditentukanberdasarkan kebijakan yang dijabarkan pada Catatan 2tg. Transaksi dengan pihak-pihak berelasiEfektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dansaldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian. Tidak terdapat dampaksignifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaandan Entitas Anak.Rincian saldo dan transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 7.h. PersediaanPersediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (thelower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang(weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaanke nilai realisasi bersih.i. Biaya dibayar di mukaBiaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagiantidak lancar dari biaya dibayar di muka, kecuali sewa disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak LancarLainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.j. SewaMenurut PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko danmanfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatusewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko danmanfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan kewajiban dalamlaporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini daripembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antarabagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Bebankeuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bungaperiodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Bebankeuangan tercermin dalam laba atau rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian dari aset tetap) disusutkanselama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidakada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-linebasis) selama masa sewa.k. Aktiva tetapAset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jikaada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhikriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan daripengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari setiap inspeksi yang signifikan itu diakui ke dalam jumlahtercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semuabiaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali bangunan danrenovasi bangunan sewa yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiranmasa manfaat aset tetap sebagai berikut:13


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)k. Aktiva tetap (lanjutan)TahunBangunan 20Renovasi bangunan sewa 2 - 15Kendaraan 4 - 8Peralatan kantor, toko dan gudang 4 - 8Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi.Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabilatelah selesai dan siap untuk digunakanSesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat harga perolehan tanah secara terpisahdari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untukperpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak LancarLainnya” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi selama umur hukum hakBiaya signifikan sehubungan dengan renovasi bangunan sewa dikapitalisasi dan diamortisasi selama masasewa.Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaatekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul daripenghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlahtercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap di-review, dan jikasesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.l. Penurunan nilai aset non keuanganSejak Tanggal 1 Januari 2011Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48(Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelumtanggal 1 Januari 2011.PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidakmelebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika nilai tercatatnya melebihijumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalamipenurunan nilai dan PSAK yang direvisi ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yangdirevisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yangdiperlukan.Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut tidak memberikan pengaruhyang berarti terhadap pelaporan keuangan.Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu asetmengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai assetdiperlukan maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar asetatau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan aruskas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebihbesar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilaitercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yangberkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.14


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)l. Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan )Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini denganmenggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uangdan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan hargapenawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anakmenggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan inidikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugipenurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagiatau mungkin telah menurun.Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugianpenurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jikaterdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejakrugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlahtercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk asettersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untukmengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selamasisa umur manfaatnya.Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnyamengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiapUPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya,rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.Sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010), piranti lunak yang tidak merupakan bagian terkait dari suatuperangkat keras diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 4 tahun dan dinilai untuk penurunan nilaisaat terdapat indikasi penurunan nilai. Perusahaan dan Entitas Anak melakukan reviu atas periode amortisasidan metode amortisasi untuk piranti lunak setidaknya setiap akhir tahun buku. Nilai residu diasumsikan samadengan nol.Sebelum Tanggal 1 Januari 2011Berdasarkan kebijakan akuntansi yang diterapkan terhadap penurunan nilai aset non keuangan sebelum tanggal1 Januari 2011, sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan dan Entitas Anak menelaahapabila terdapat indikasi penurunan nilai aset pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Jika terdapatindikasi penurunan nilai aset, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan estimasi terhadap nilai yang dapatdipulihkan dari aset tersebut. Kerugian atas penurunan nilai aset diakui sebagai beban pada operasi berjalan.m. Biaya emisi efek ekuitasBiaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahanmodal disetor yang diperoleh dari penerbitan efek tersebut.n. Pengakuan pendapatan dan bebanEfektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 23 (Revisi 2010),“Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi kondisi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehinggapendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dankejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuanpendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporankeuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak.Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anakdan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidaktermasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai.15


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)n. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)Pendapatan dari penjualan diakui bila risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telahdipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.o. Liabilitas Imbalan kerjaPerusahaan dan Entitas Anak mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan UndangundangKetenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK No. 24 (Revisi2004) ”Imbalan Kerja”.Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 denganmenggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakuisebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belumdiakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% darikewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% inidiakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa laluyang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari programsebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.Perhitungan biaya imbalan kerja periode Maret 2012 dan 2011 berdasarkan estimasi sementara.p. Goodwill negatifSebelum 1 Januari 2011, goodwill negatif diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20tahun. Sejak 1 Januari 2011, goodwill diukur berdasarkan kebijakan yang dijabarkan pada Catatan 2c.q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asingTransaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Padatanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiahmenggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit ataudibebankan pada operasi tahun berjalan.Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:Mata Uang AsingMaret 2012 Des 2011(dalam jumlah penuh)1 Dolar Amerika Serikat 9.180 9.0681 Euro 12.259 11.739r. Pajak penghasilanBeban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajaktangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuanperpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belumdigunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Pengaruh pajak untuk satutahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsungdibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlakupada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan olehperubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yangsebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugipajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah neto untuk masing-masingperusahaan tersebut.16


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)r. Pajak penghasilan (lanjutan)Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Keputusan Pajak diterima atau jika dilakukanbanding pada saat hasil banding atas surat keputusan pajak tersebut telah ditetapkan.s. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendaliBerdasarkan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, tidak ada laba atau rugiyang diakui pada saat terjadi pengalihan aktiva, kewajiban, saham dan instrumen pemilikan lainnya di antaraentitas sepengendali. Oleh karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkanperubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen pemilikan lainnya yangdipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai bukuberdasarkan metode penyatuan kepemilikan.Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi entitas sepengendalidicatat sebagai akun “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan disajikan sebagai bagian dariekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat hilangnyastatus substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau pelepasan saham atauinstrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendalike pihak lain yang tidak sepengendali. Perubahan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendalitersebut diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada tahun berjalan.t. Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas AnakSesuai dengan PSAK No. 40, ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Entitas Anak atau Perusahaan Asosiasi”, selisihnilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar aset bersih Entitas Anak yangtimbul dari perubahan pada ekuitas Entitas Anak, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan danEntitas Anak terkait, dicatat sebagai ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” dan disajikan sebagaibagian dari Ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.u. Instrumen KeuanganEfektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006),“Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50R), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55R), yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi untukInvestasi Efek Tertentu”, dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan AktivitasLindung Nilai”.PSAK No. 50R mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasiyang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dariperspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yangterkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dankewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenaifaktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait denganinstrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.PSAK No. 55R mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan,dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dankarakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindungnilai dan penetapan hubungan lindung nilai.Tidak terdapat penyesuaian transisi dari penerapan awal secara prospektif standar revisi tersebut atas laporankeuangan konsolidasi Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 1 Januari 2010.17


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)u. Instrumen Keuangan (lanjutan)i. Aset KeuanganPengakuan awalAset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55R diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukurpada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hinggajatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasiaset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembalipengklasifikasian aset keuangan tersebut setiap akhir tahun keuangan.Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan selain pinjaman yang diberikan dan piutang danaset keuangan tersedia untuk dijual.Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar ditambah, dalam hal investasi tidak diukur pada nilaiwajar melalui laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yangtelah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui padatanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.Pada tanggal 31 Maret 2012, aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup kas dan setara kas,investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa dan aset tidaklancar lainnyaPengukuran setelah pengakuan awalPengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:• Pinjaman yang diberikan dan piutangPinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetapatau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat padabiaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalamlaporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannyaatau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.Kas dan setara kas, investasi jangka pendek - deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain,piutang hubungan istimewa dan aset tidak lancar lainnya milik Perusahaan dan Entitas Anak termasukdalam kategori ini.• Aset keuangan tersedia untuk dijualAset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuhtempo. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar denganlaba atau rugi yang belum terrealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikanpengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harusdireklas ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% daninvestasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20%dicatat pada nilai wajar.Perusahaan mempunyai investasi jangka pendek pada surat berharga yang dikelompokkan sebagaitersedia untuk dijual.18


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)u. Instrumen Keuangan (lanjutan)ii. Liabilitas KeuanganPengakuan awalKewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55R diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yangdiukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasikewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan bahwa kewajiban keuangan mereka dikategorikan sebagaihutang dan pinjaman.Pada awalnya kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasukbiaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.Pada tanggal 31 Maret 2012, kewajiban keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup hutang usahadan hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank jangka pendek, hutang bank jangka panjangdan pinjaman lainnya dan hutang sewa pembiayaan.Pengukuran setelah pengakuan awalSetelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikanpengakuannya serta melalui proses amortisasinya.iii.Saling hapus instrumen keuanganAset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neracakonsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atasjumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untukmenyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secarabersamaan.iv. Nilai wajar instrumen keuanganNilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan denganmengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untukinstrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknikpenilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secarawajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secarasubstantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.Penyesuaian risiko kreditPerusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untukmencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasartersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisikewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak terkait dengan instrumen keuangan tersebutikut diperhitungkan.v. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuanganBiaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadanganpenurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi ataudiskonto pada saat perolehan dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif.19


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)u. Instrumen Keuangan (lanjutan)vi. Penurunan nilai aset keuanganPada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yangobyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasiUntuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,Perusahaan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenaipenurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secarakolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan EntitasAnak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yangdinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebutdimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenisdan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilaisecara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasukdalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebutdiukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidaktermasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masadatang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakanuntuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai danjumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetapdiakui sebesar nilai tercatat yang telah diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektifawal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkaitdihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa mendatang yang realistis dan seluruhagunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada tahunberikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karenaperistiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakuisebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui padalaba atau rugi.• Aset keuangan yang tersedia untuk dijualDalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, buktiobyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilaiperolehan investasi tersebut.Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biayaperolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakuipada laba atau rugi direklas dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atasinvestasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; peningkatan nilai wajar setelah penurunannilai, diakui dalam ekuitas.vii. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuanganAset keuanganSuatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok asetkeuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yangberasal dari aset tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer hak mereka untukmenerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau kewajiban untuk membayar arus kas yangditerima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatanpenyerahan; dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansialmentransfer seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak20


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)u. Instrumen Keuangan (lanjutan)vii. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)Aset keuangan (lanjutan)Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas asetkeuangan tersebut, namun telah mentransfer kendali atas asset tersebut.Liabilitas keuanganKewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskanatau dibatalkan atau kadaluwarsa.Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yangsama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atasketentuan liabilitas keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagaipenghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilaitercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.v. Laba per sahamSesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagilaba bersih bulan berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuhselama bulan yang bersangkutan sebesar 2.895.037.800 saham untuk Maret 2012 dan Desember 2011.w. Pelaporan segmenEfektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “SegmenOperasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untukmengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkunganekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yangberarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.Segmen adalah bagian khusus Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produkproduktertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmengeografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsungkepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmentersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasisebagai bagian dari proses konsolidasi.x. ProvisiEfektif 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi,Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi". PSAK No. 57 (Revisi 2009) harus diterapkan secara prospektif danmenetapkan kriteria pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi,dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuanganuntuk memungkinkan pengguna dalam memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasitersebut. Penerapan PSAK No. 57 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangankonsolidasian.Provisi diakui jika Perusahaan atau Entitas Anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifatkonstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebutmengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andalmengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yangpaling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomiuntuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.21


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)y. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain dan InterpretasiSelain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Perusahaan dan Entitas Anak jugatelah menerapkan standar akuntansi revisi dan interpretasi berikut pada tanggal 1 Januari 2011, yang dianggaprelevan terhadap laporan keuangan interim konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikankecuali bagi pengungkapan terkait:• PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”• PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”• ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”.3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI <strong>DAN</strong> ASUMSI OLEH MANJEMENPenyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mensyaratkan manajemen untukmembuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan,beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun,ketidakpastian estimasi dan asumsi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilaitercatat aset dan liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.PertimbanganDalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak, manajemen telah membuatpertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh palingsignifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian:Klasifikasi Aset dan Liabilitas KeuanganPerusahaan dan entias anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan danliabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55R terpenuhi. Dengan demikian,aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan padaCatatan 2u.Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang UsahaPerusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi adanya pelanggan yang tidakdapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan,berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan denganpelanggan dan status kredit saat ini dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) danfaktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah piutangpelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak.Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlahcadangan atas penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.Estimasi dan AsumsiAsumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yangmemiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periodekeuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasipada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenaiperkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan danEntitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.Pensiun dan Imbalan KerjaPenentuan liabilitas dan beban Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan pensiun dan liabilitas imbalankerja bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlahtersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkatpengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, usia pensiun dan tingkat kematian.Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh lebihdari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisamasa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajardan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan22


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI <strong>DAN</strong> ASUMSI OLEH MANJEMEN (LANJUTAN)Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan)Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalankerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 15.Penyusutan Aset TetapBiaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun gandaberdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetapantara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di manaPerusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan ekspektasi tingkat pemakaian danperkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biayapenyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10.Pajak PenghasilanPertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksidan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akanterdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 13 .Realisasi dari Aset Pajak TangguhanPerusahaan dan Entitas Anak melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhirperiode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapatdirealisasikan, di mana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atausebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak atas pengakuan asetpajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu daripenghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya.Taksiran atas penghasilan kena pajak berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan dan Entitas Anak di masa laludan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaanperpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan Entitas Anak dapatmenghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruhbagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 13.Ketidakpastian Liabilitas PerpajakanDalam situasi tertentu, Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajakmereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbulterkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kenapajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti,Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalammenentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi danAset Kontinjensi”. Perusahaan dan Entitas Anak membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajakpenghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.Perusahaan dan Entitas Anak menyajikan bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilansebagai bagian dari “Beban Operasi - pajak dan perijinan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.Penyisihan untuk persediaan usangPenyisihan untuk persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidakterbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasibiaya yang akan timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahaninformasi yang mempengaruhi jumlah yang telah diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.23


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)4. KAS <strong>DAN</strong> SETARA KASKas dan setara kas terdiri dari:Maret 2012 Desember 2011KasRupiah 8.642.338 6.551.818Dolar Amerika Serikat 443.381 132.471Jumlah kas 9.085.719 6.684.289BankRupiah<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 13.595.178 7.191.400<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 3.556.803 1.396.035<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Rahardja <strong>Tbk</strong> 2.272.060 1.738.664<strong>PT</strong> Bank Internasional Indonesia <strong>Tbk</strong> 2.161.738 2.014.898<strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga <strong>Tbk</strong> 724.515 976.531<strong>PT</strong> Bank Negara Indonesia <strong>Tbk</strong> 719.455 154.432<strong>PT</strong> Bank UOB Indonesia 621.013 3.051.085<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 585.853 129.153<strong>PT</strong> Bank Rabobank InternationalIndonesia 435.640 180.060Lain-lain (masing-masingdi bawah Rp400.000) 974.223 513.119______________ ______________Jumlah bank – Rupiah 25.646.479 17.345.377______________ ______________US Dollar<strong>PT</strong> Bank Rabobank InternationalIndonesia 699.331 459.142<strong>PT</strong> Bank Internasional Indonesia <strong>Tbk</strong> 126.993 755.941<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> - 948.290<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> - 302.530<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> - 275.042Lain-lain (masing-masingdi bawah Rp250.000) 78.229 50.878Jumlah bank – US Dollar 904.553 2.791.823_______________ ______________Jumlah bank 26.551.032 20.137.200Deposito berjangkaRupiah<strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga <strong>Tbk</strong> 2.500.000 -<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 1.000.000 1.000.000<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia <strong>Tbk</strong> 1.000.000 1.000.000<strong>PT</strong> Bank Rabobank InternationalIndonesia 31.831 31.831<strong>PT</strong> Bank Mega <strong>Tbk</strong> - 2.000.000Jumlah deposito berjangka – Rupiah 4.531.831 4.031.831Jumlah kas dan setara kas 40.168.582 30.853.320Pada tanggal 31 Maret 2012, kas Perusahaan dan Entitas Anak telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran danrisiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukupuntuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi.24


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)5. INVESTASI JANGKA PENDEKInvestasi jangka pendek terdiri dari:Maret 2012 Desember 2011Deposito berjangkaRupiah<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 21.600 21.600Jumlah deposito berjangka – Rupiah 21.600 21.600US Dollar<strong>PT</strong> Bank Rabobank InternationalIndonesia 4.773.600 6.347.600<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 3.488.400 1.813.600Jumlah deposito berjangka – USD 8.262.000 8.161.200Investasi dalam bentuk saham - 2.026.668Lembar saham <strong>PT</strong> Arwanacitra Mulia 1.003.200 739.734Jumlah investasi jangka pendek 9.286.800 8.922.534Deposito berjangkaDeposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat merupakan margin deposito tanpa bunga untuk letters of credit.Pada tanggal 31 Maret 2012, deposito berjangka milik KKS yang ditempatkan pada <strong>PT</strong> Bank RabobankInternational Indonesia sebesar US$ 520.000 (setara dengan Rp. 4.773.600), dan milik KKS dan SGK yangditempatkan di <strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> sebesar US$ 380.000 (setara dengan Rp. 3.488.400) digunakan sebagaijaminan atas hutang bank yang diperoleh dari masing-masing bank tersebut (Catatan 10).Surat berhargaLaba yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan nilai pasar saham sebesar Rp. 111.466 pada Maret 2012dan Rp. 152.000 pada tahun 2011, disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Komprehensif Lainnya” .6. PIUTANG USAHARincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:Maret 2012 Desember 2011Pihak ketigaRupiahTk Panca Jaya 4.911.100 3.650.243Tk Dwi Setia Jaya 4.434.523 3.645.424Tk Santi 3.146.613 2.671.914Tk Murah 3.024.753 2.843.025Tk Anugerah 3.008.847 3.390.666Tk Sadar Manunggal 2.848.598 1.568.165Tk Terang Bulan 2.735.930 1.578.259Tk Norton 2.596.733 1.928.939Kondang Murah 2.593.556 2.582.221Tk Roda Selatan 2.244.236 193Tk Hidup Baru 2.235.698 521.489UD. Kadar Jaya 2.230.287 1.597.636Tk Kurnia 2.186.485 1.883.078Tk Arly 2.105.231 1.674.936Tk Sumber Mas 2.086.081 2.168.256Tk Sinar Eterna 2.058.329 2.204.087Tk Sumber Jaya 1.904.525 2.494.368Tk Candi Mas Jaya Keramik 1.759.253 1.872.121Wibisono Jadhisno 1.643.753 2.260.523Tk Warna Indah 21.591 1.998.767Lain-lain (masing-masingdi bawah Rp 1.700 juta) 518.689.935 467.436.356______________ ______________568.466.061 509.970.66625


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)6. PIUTANG USAHA (lanjutan)Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:Maret 2012 Desember 2011Dolar Amerika Serikat<strong>PT</strong> Karunia Catur Perkasa 1.489.536 1.025.285<strong>PT</strong> Arsitek Highpolymer 1.409.294 1.085.416<strong>PT</strong> Surabaya PerdanaRotopack 1.013.223 -<strong>PT</strong> Multi Anugerah Lestari Texindo - 1.150.714Lain-lain(di bawah Rp 750 juta) 48.293.834 56.559.68652.205.886 59.821.101Jumlah Pihak Ketiga 620.671.947 569.791.767Cadangan penurunan nilai (9.102.109) (8.678.503)Pihak ketiga - bersih 611.569.838 561.113.264Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut: (lanjutan)Maret 2012 Desember 2011Pihak-pihak berelasi<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur 2.868.547 2.353.733<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi 967.801 1.357.650<strong>PT</strong> Caturkarda Depo Bangunan 344.585 651.622<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia 293.344 222.046Jumlah pihak-pihak berelasi 4.474.276 4.585.051Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:Maret 2012 Desember 2011Pihak KetigaKurang dari 31 hari 580.380.239 526.231.10031 - 60 hari 14.677.525 11.052.32361 - 90 hari 5.447.235 2.907.730Lebih dari 90 hari 20.166.235 29.600.614Jumlah 620.671.947 569.791.767Cadangan penurunan nilai (9.102.109) (8.678.503)Pihak ketiga - bersih 611.569.839 561.113.264Pihak-pihak berelasiKurang dari 31 hari 4.141.283 3.983.68931 - 60 hari 332.993 601.36261 - 90 hari - -Lebih dari 90 hari - -Jumlah pihak pihak berelasi 4.474.276 4.585.05126


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)6. PIUTANG USAHA (lanjutan)Mutasi cadangan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:Maret 2012 Desember 2011Saldo awal tahun 8.678.503 6.272.519Pencadangan selama tahun berjalan 425.679 2.614.859Penghapusan piutang ragu ragu (2.073) (208.875)Saldo akhir tahun 9.102.109 8.678.503Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah cadangan penurunan nilai piutang adalahcukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.Pada tanggal 31 Maret 2012, piutang usaha yang dimiliki oleh CAS, Entitas Anak, sebesar Rp 8.815.043 digunakansebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan <strong>PT</strong> Mulia Industrindo <strong>Tbk</strong>, pemasok utama CAS .Pada tanggal 31 Maret 2012, piutang usaha sebesar Rp 448.716.393 digunakan sebagai jaminan atas hutang bankjangka pendek dan hutang bank jangka panjang dan pinjaman lainnya (Catatan 10 dan 13).7. TRANSAKSI <strong>DAN</strong> SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASIDalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasiyang terutama terdiri dari:a. Penjualan bersih barang dagang:Persentase terhadapjumlah penjualanMaret 2012 Maret 2011 Maret 2012 Maret 2011Penjualan<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur 3.183.995 1.728.318 0,27 % 0,17 %<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi 1.831.378 953.310 0,16 % 0,10 %<strong>PT</strong> Catur KardaDepo Bangunan 841.077 614.701 0,07 % 0,06 %<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia 256.762 - 0,02 % 0,00 %Jumlah 6.113.212 3.296.329 0,53 % 0,33 %Piutang kepada pihak-pihak berelasi yang berasal dari transaksi penjualan tersebut di atas disajikan sebagai“Piutang Usaha” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 6).Penjualan kepada pihak-pihak yang berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakatikedua belah pihak (Catatan 19).b. Pembelian bersih barang dagang:Persentase terhadapjumlah penjualanMaret 2012 Maret 2011 Maret 2012 Maret 2011Pembelian bersih<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo 229.152.789 211.940.315 19,74 % 21,46 %SB Furniture Pte Ltd 2.084.993 1.812.195 0,18 % 0,18 %Hocheng Pilippines 1.644.806 1.398.984 0,14 % 0,14 %<strong>PT</strong> Catur KardaDepo Bangunan 100.000 564.800 0,10 % 0.06 %Hocheng China Corporation 102.591 27.059<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi - 41.175 0,10 % 0,00 %Jumlah 233.085.179 215.784.529 20,08 % 21,84 %Hutang kepada pihak-pihak berelasi yang berasal dari transaksi pembelian tersebut di atas disajikan sebagai“Hutang Usaha” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).27


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)7. TRANSAKSI <strong>DAN</strong> SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)c. Pembelian bersih barang dagang: (lanjutan)Pembelian dari pihak-pihak berelasi dilakukan dengan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakatikedua belah pihak .d. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:Pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa Hubungan Sifat saldo akun/transaksi<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur Manajemen kunci yang sama Penjualan barang dagang<strong>PT</strong> Catur Karda Depo Bangunan Manajemen kunci yang sama Penjualan barang dagang<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia Manajemen kunci yang sama Penjualan barang dagang<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi Manajemen kunci yang sama Penjualan dan pembelian barang dagang<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo Manajemen kunci yang sama Pembelian barang dagangHocheng Philippines Corporation Pihak berelasi Pembelian barang dagangSB Furniture Industry Co,- Ltd Pihak berelasi Pembelian barang dagang8. PERSEDIAANPersediaan terdiri dari:Maret 2012 Desember 2011Cat 338.676.279 329.816.082Keramik 161.924.171 167.586.133Perlengkapan kamar mandi & dapur 84.840.465 70.718.003Bahan-bahan kimia 66.943.438 75.265.483Alat listrik 39.679.191 38.191.791Home Etc 20.959.282 22.684.177Kaca dan glass block 19.225.322 17.762.120Pipa 14.133.365 12.700.261Atap gelombang dan genteng 7.284.034 6.391.250Alat pertukangan 6.953.214 7.360.499Semen 5.362.218 4.233.189Kunci dan aksesoris pintu 4.343.209 4.994.952Partisi 3.394.486 4.223.302Lain-lain 56.803.425 46.479.584Jumlah persediaan 830.522.098 808.406.826Persediaan barang dalam perjalanan 8.436.454 20.432.399Penyisihan persediaan usang (10.019.951) (11.375.264)Persediaan - bersih 828.938.601 817.463.961Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:Maret 2012 Desember 2011Saldo awal tahun 11.375.264 4.727.551Penyisihan selama tahun berjalan 761.069 8.538.350Penghapusan (2.116.383) (1.890.637)Saldo akhir 10.019.951 11.375.26428


(<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)8. PERSEDIAAN (LANJUTAN)Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada kuartal pertama, manajemen Perusahaan danEntitas Anak berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutupkemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasibersih.Pada tanggal 31 Maret 2012, persediaan keramik dan glass block yang dimiliki CAS, Entitas Anak, sebesar Rp6.152.686 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan pemasok utama Entitas Anak, <strong>PT</strong>Mulia Industrindo <strong>Tbk</strong> .Pada tanggal 31 Maret 2012, persediaan sebesar Rp 497.783.589 digunakan sebagai jaminan atas hutang bankjangka pendek dan hutang bank jangka panjang dan pinjaman lainnya (Catatan 10 dan 13).Pada tanggal 31 Maret 2012, persediaan Perusahaan dan Entitas Anak telah diasuransikan terhadap risikokebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilaipertanggungan atas asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan dan nilaipersediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih.9. AKTIVA TETAPAktiva tetap terdiri dari:Mutasi 2012SaldoSaldoAwal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi AkhirNilai tercatatPemilikan langsungTanah 122.824.611 143.834.025 - - 266.658.636Bangunan 189.161.008 24.242.156 - 19.402.461 232.805.625Peralatan kantor, tokodan gudang 99.695.420 8.034.122 50.295 - 107.679.248Kendaraan 91.749.395 2.138.444 750.722 - 93.137.118Renovasi bangunan sewa 46.821.892 1.634.487 - - 48.456.379Jumlah pemilikan langsung 550.252.326 179.883.235 801.016 19.402.461 748.737.006Aset SewaanKendaraan 1.929.728 168.650 - - 2.098.378Aktiva dalam penyelesaianBangunan 58.376.633 15.843.456 - (19.402.461) 54.817.628Jumlah nilai tercatat 610.558.687 195.895.341 801.016 - 805.653.012Akumulasi penyusutan- Pemilikan LangsungBangunan 48.834.059 2.595.232 - - 51.429.291Peralatan kantor, toko dangudang 75.424.181 2.703.020 38.415 - 78.088.785Kendaraan 57.475.226 2.442.443 743.595 - 59.174.074Renovasi bangunan sewa 12.828.080 1.159.672 - - 13.987.752Jumlah akumulasipenyusutan 194.561.546 8.900.367 782.011 - 202.679.902Aset sewaanKendaraan 839.139 106.110 - - 945.249Jumlah akumulasiPenyusutan 195.400.685 9.006.477 782.011 203.625.152Nilai buku 415.158.002 602.027.86029


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)9. AKTIVA TETAP (lanjutan)Mutasi 2011SaldoSaldoAwal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi AkhirNilai tercatatPemilikan langsungTanah 110.405.971 12.418.640 - - 122.824.611Bangunan 168.571.530 2.683.319 6.979.933 24.886.092 189.161.008Peralatan kantor, tokodan gudang 95.006.057 11.028.549 6.339.186 - 99.695.420Kendaraan 86.337.824 12.894.178 8.272.779 790.172 91.749.395Renovasi bangunan sewa 48.153.984 971.795 2.346.387 42.500 46.821.92Jumlah pemilikan langsung 508.475.366 39.996.481 23.938.285 25.718.764 550.252.326Aset sewaanKendaraan 1.900.384 1.198.729 379.213 (790.172)- 1.929.728Aktiva dalam penyelesaianBangunan 20.500.243 62.804.982 - (24.928.592) 58.376.633Jumlah nilai tercatat 530.875.993 104.000.192 24.317.498 -) 610.558.687Akumulasi penyusutanBangunan 40.378.141 9.713.118 1.257.200 - 48.834.059Peralatan kantor, toko dangudang 67.459.267 12.469.061 4.504.147 - 75.424.181Kendaraan 53.596.617 10.121.980 6.243.371 - 57.475.226Renovasi bangunan sewa 16.677.587 4.219.623 8.069.130 - 12.828.080Jumlah akumulasipenyusutan 178.111.612 36.523.782 20.073.848 - 194.561.546Aset sewaanKendaraan 624.488 432.723 218.072 - 839.139Jumlah akumulasiPenyusutan 178.736.100 36.956.505 20.291.920 - 195.400.685Nilai buku 352.139.893 415.158.002Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dibebankansebagai berikut (Catatan 19):Maret 2012 Desember 2011Beban penjualan 7.025.720 27.713.295Beban umum dan administrasi 1.980.758 9.243.210Jumlah 9.006.477 36.956.505Rincian penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:Maret 2012 Desember 2011Harga perolehan 798.267 17.592.075Akumulasi penyusutan (778.358) (13.976.829)Nilai buku 19.910 3.615.246Perolehan kas (harga jual) 382.975 6.414.597Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 363.065 2.799.351Pada Maret 2012 dan Desember 2011, penjualan aktiva tetap merupakan penjualan atas, kendaraan, danperalatan kantor, toko, dan gudang.Pada tanggal 31 Maret 2012, aktiva tetap (di luar tanah) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakandan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebutcukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anakberpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilaiaktiva tetap tersebut di atas.Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Surabaya, Bandung,Semarang, Manado dan beberapa kota lain di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang30


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)9. AKTIVA TETAP (lanjutan)berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun2038. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan HGBkarena tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikanadanya penurunan nilai aktiva tetap pada Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2012.10. HUTANG BANK JANGKA PENDEKHutang bank jangka pendek terdiri dari:Maret 2012 Desember 2011RupiahKredit Time Loan<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 334.790.625 264.562.500Kredit rekening koran<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 32.040.887 39.626.838<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 4.979.979 4.979.878<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> 9.424.501 9.279.883<strong>PT</strong> Bank Rabobank InternationalIndonesia 5.075.286 4.524.049<strong>PT</strong> Bank Danamon <strong>Tbk</strong> 4.704.175 4.917.275<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 1.552.109 1.736.204Pinjaman Akseptasi<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> 59.962.500 59.925.000<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> - 4.000.000Dollar Amerika SerikatTrust Receipts<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 17.887.604 19.255.784<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 12.944.071 12.485.174<strong>PT</strong> Bank Rabobank InternationalIndonesia - 2.029.418Kredit Modal Kerja (KMK) Valas<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 15.973.246 15.778.320Jumlah hutang bankjangka pendek 499.334.983 443.100.323<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong>a. Pada tahun 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan time loan dengan pagu kreditmasing-masing sebesar Rp4.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempofasilitas kredit rekening koran dan time loan ini adalah 9 Desember 2012. Pinjaman ini dijamin denganpersediaan yang dimiliki oleh CALS (Catatan 9), tanah dan bangunan dan gudang yang dimiliki olehTn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan Tn. Simonardi S. (pemegangsaham).b. Pada tanggal 8 Agustus 2011, berdasarkan akta notaris No. 5 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaandan BCA setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kreditsebesar Rp18.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja, dan fasilitas bank garansi(Catatan 24i) sampai dengan 11 Juni 2012. Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa tanah dan bangunanmilik Perusahaan dan CMSS (Catatan 9), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. TotongKurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak berelasi),piutang usaha dan persediaanmilik Perusahaan (Catatan 6 dan 8), dan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS danMBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisarantara 9 % sampai dengan 9,5% pada tahun 2012 dan 10 % pada tahun 2011.c. Pada bulan Juni 2008, CMSS dan MBI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kreditmasing-masing sebesar Rp1.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS danMBI. Fasilitas pinjaman tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir yangdibuat pada 5 Agustus 2011 mengenai peningkatan pagu kredit untuk CMSS menjadi sebesar Rp.35.000.000. Jatuh tempo pinjaman rekening koran milik CMSS telah diperpanjang sampai dengan tanggal31


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> ( lanjutan)11 Juni 2012, sedangkan MBI telah melunasi hutangnya pada saat tanggal jatuh tempo. Fasilitas kredit inidijamin dengan beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 9), Tn. Budyanto Totong,Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihakberelasi), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 6 dan 8).Pinjaman tersebut juga dijamin dengan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBIatas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan yang berkisar antara9 % sampai dengan 9,5% pada tahun 2012 dan sebesar 10% pada tahun 2011.<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong>a. Pada tanggal 11 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kreditsebesar Rp. 20.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar10% dan dijamin dengan piutang dagang, persediaan dan tanah beserta bangunan di atasnya (Catatan 6, 8dan 9) milik Perusahaan. Fasilitas kredit tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh temponya.b. Pada tanggal 28 April 2010, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receiptdengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000, US$2.000.000 dan US$4.000.000. Fasilitas kredittersebut tersedia sampai dengan tanggal 28 April 2013. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa tanah danbangunan milik Perusahaan dan persediaan barang dagang milik KKS (Catatan 8 dan 9) dan dikenakanbunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% pada tahun 2012 untuk kredit rekening koran dansebesar 7,5% untuk pinjaman KMK valas dan trust receipt.<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong>a. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi dengan pagu kredit masingmasingsebesar Rp 10.000.000 dan Rp 20.000.000. Dalam perubahan terakhir tanggal 27 Juni 2011, <strong>PT</strong>Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> memberikan fasilitas kredit baru berupa pinjaman akseptasi 2 dengan pagukredit sebesar Rp 40.000.000. Jangka waktu fasilitas kredit kredit rekening koran dan pinjaman akseptasitersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2012.Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 9 % pada Maret 2012 serta dijamindengan beberapa bidang tanah berikut bangunan diatasnya yang dimiliki oleh perusahaan serta persediaanbarang dagang milik Perusahaan (Catatan 8 dan 9).b. Pada tanggal 8 Juli 2003, CMSS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan bank garansi (BG) denganpagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000, dan Rp2.000.000. Fasilitas kredit tersebut digunakanuntuk membiayai modal kerja CMSS dan dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa tanah danbangunan milik Perusahaan, dan beberapa unit kendaraan milik CMSS . Kedua fasilitas kredit tersebuttelah dilunasi pada saat jatuh temponya.<strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesiaa. Pada tanggal 17 Maret 2010, SGK memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesarRp 1.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekeningkoran ini telah diperpanjangan sampai dengan 17 Mei 2012. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sebidangtanah milik Tn. Budyanto Totong (pihak berelasi) dan dikenakan tingkat bunga tahunan 11 % sampai padaMaret 2012.b. Pada bulan Mei 2006, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan usance letters of credit (L/C)dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp3.000.000 dan US$1.000.000. Pada bulan Mei 2007, pagufasilitas usance letter of credit ditingkatkan menjadi US$1.250.000. Pada tahun 2008, pagu fasilitas rekeningkoran ditingkatkan menjadi Rp. 4.500.000 dan pada tahun 2010, pagu fasilitas trust receipt ditingkatkanmenjadi US$ 1.750.000. Jatuh tempo fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17Mei 2012. Fasilitas kredit ini dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar 11 % pada Maret 2012. Pinjamantersebut dijamin dengan sebidang tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak berelasi), sedangkanpinjaman usance letters of credit (L/C) dijamin dengan tanah yang sama milik Tn. Budyanto Totong (pihakberelasi) dan deposito berjangka yang ditempatkan pada <strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia(Catatan 5).32


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia <strong>Tbk</strong>Pada tanggal 13 Agustus 2011, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman rekening koran (Catatan 14) dengan pagukredit sebesar Rp 5.000.000 yang digunakan sebagai modal kerja. Jatuh tempo fasilitas rekening koran ini adalahtanggal 13 Agustus 2012. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang, persediaan dan tanah milik Perusahaan(Catatan 6, 8 dan 10). Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,25%pada tahun 2012.<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong>a. Pada tahun 2011, SGK memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt dengan pagu kreditmasing-masing sebesar Rp1.000.000 dan US$3.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengantanggal 24 November 2012. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan pada bankyang sama (Catatan 5), piutang usaha dan persediaan milik SGK (Catatan 6 dan 8) dan dikenakan bungadengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12% sampai dengan 12,5% pada tahun 2012 untuk kreditrekening koran dan sebesar 6,5% pada tahun 2012 untuk pinjaman trust receipt.b. Pada tahun 2011, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt dengan pagu kreditmasing-masing sebesar Rp1.000.000 dan US$2.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengantanggal 24 November 2012. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan pada bankyang sama (Catatan 5), piutang usaha dan persediaan milik KKS (Catatan 6 dan 8) dan dikenakan bungadengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12,0% pada tahun 2011 untuk kredit rekening koran dan sebesar6,5% pada tahun 2011 pinjaman trust receipt.11. HUTANG USAHAHutang usaha terdiri dari:Maret 2012 Desember 2011Pihak ketigaRupiah<strong>PT</strong> ICI Paint Indonesia 123.415.873 89.644.629<strong>PT</strong> Mowilex 60.516.153 69.656.257<strong>PT</strong> Propan Raya 49.680.238 55.262.249<strong>PT</strong> Satya Langgeng Sentosa 27.665.780 26.976.842<strong>PT</strong> Mulia Industrindo 19.991.474 16.354.644<strong>PT</strong> American Standard Indonesia 13.798.706 10.642.812<strong>PT</strong> Cipta Mortar Utama 13.671.532 13.018.955<strong>PT</strong> Knauf Gypsum Indonesia 12.238.684 10.673.777<strong>PT</strong> Osram Indonesia 9.963.465 10.658.808<strong>PT</strong> Jotun Indonesia 9.514.385 7.707.715<strong>PT</strong> Nipsea Indonesia 9.329.582 9.849.113<strong>PT</strong> Satya Djaya Raya Trading 7.455.600 6.880.102<strong>PT</strong> Aceoldfield 6.970.666 6.303.919<strong>PT</strong> Perintis Teknoprima 6.542.660 7.818.523<strong>PT</strong> Lingkar Matra 5.872.467 6.546.978<strong>PT</strong> Sumbertaman Keramika 5.661.973 1.386.660<strong>PT</strong> Kualimas Aditama 4.154.267 5.140.132Lain-lain (di bawahRp5.000.000) 190.044.158 168.052.406US DollarMitsui & Co Ltd 27.104.717 32.968.972Lanxees Pte Ltd 2.391.231 966.123Kolon 994.378 1.004.281Sikisui Speciality - 2.475.564Sojitz Indonesia - 1.638.737Wacker Chemical - 2.312.231Lain-lain (dibawahRp 1.000.000) 11.815.673 3.994.811Jumlah pihak ketiga 618.793.660 567.935.24033


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)11. HUTANG USAHA (lanjutan)Hutang usaha terdiri dari:Maret 2012 Desember 2011Pihak-pihak berelasi<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo 178.215.174 190.203.689Hocheng Philippines Corporation 1.320.046 2.330.170SB Furniture Thailand 1.472.732 653.431Hocheng China Corporation 78.168 3.264<strong>PT</strong> Caturkarda Depo Bangunan - 111.600<strong>PT</strong> Kreasi Sentosa Abadi - 19.432Jumlah pihak pihak berelasi 181.086.120 193.321.586Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut:Maret 2012 Desember 2011Pihak ketigaKurang dari 31 hari 563.187.051 506.229.14631 - 60 hari 28.196.195 25.087.29161 - 90 hari 22.800.621 11.681.652Lebih dari 90 hari 4.609.793 24.937.151Pihak ketiga 618.793.660 567.935.240Pihak-pihak berelasiKurang dari 31 hari 172.102.219 174.667.53931 - 60 hari 3.263.228 3.688.82261 - 90 hari 2.527.040 1.202.722Lebih dari 90 hari 3.193.634 528.935Pihak-pihak berelasi 181.086.120 180.088.01812. PERPAJAKANa. Pajak dibayar di muka terdiri dari:Maret 2012 Desember 2011PerusahaanPajak pertambahan nilai - 275.407Entitas AnakPajak pertambahan nilai 4.530.395 570.883Jumlah pajak dibayar dimuka 4.530.395 846.290b. Taksiran tagihan pajak penghasilan terdiri dari:Maret 2012 Desember 20112012 2.823.841 -2011 7.293.966 7.293.9662010 12.369.767 12.369.7672009 362.220 362.2202006 - -2000 308.462 308.462Jumlah tagihan pajakpenghasilan 23.158.256 20.334.41534


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)13. PERPAJAKAN (LANJUTAN)c. Hutang Pajak terdiri dari:Maret 2012 Desember 2011PerusahaanPajak penghasilanPasal 4 (2) - 121.198Pasal 21 399.049 1.528.665Pasal 23 2.064.279 2.018.229Pasal 25 1.042.711 1.042.711Pasal 29 3.540.779 1.995.542Pajak pertambahan nilai 2.274.479 -Entitas AnakPajak penghasilanPasal 4 (2) - 88.320Pasal 21 326.569 1.155.710Pasal 23 458.488 117.050Pasal 25 358.402 357.419Pasal 26 7.500 -Pasal 29 2.357.789 1.839.921Pajak pertambahan nilai - -Jumlah 12.830.045 10.264.765d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasidan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret2012 dan 2011 sebagai berikut:Maret 2012 Maret 2011Laba (rugi) sebelum pajakpenghasilan menurut laporanlaba rugi konsolidasi 27.309.871 28.084.129Laba sebelum pajak penghasilanEntitas Anak (6.511.312) (12.725.444)Laba yang belum direalisasi atasTransaksi antarperusahaan – bersih (3.973.293) -Amortisasi Goodwill - (6.830)Laba (rugi) sebelum pajakpenghasilan Perusahaan - bersih 16.825.266 15.351.855Beda waktu:Imbalan kerja karyawan - bersih 2.072.754 1.726.151Pencadangan bersih (penghapusan)Dari penurunan nilai piutang 327.786 276.921Penyisihan persediaan usang 603.746 463.860Penyusutan 127.109 106.057Beda tetap:Beban yang tidak dapat dikurangkan :Representasi dan perjamuan 399.703 224.497Penyusutan 351.179 383.644Penghasilan yang pajaknyabersifat finalPendapatan bunga (17.282) (20.933)Pendapatan sewa (399.111) (70.311)Taksiran penghasilan (rugi) kenapajak Perusahaan 20.291.151 18.441.74235


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)12. PERPAJAKAN (LANJUTAN)e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:Maret 2012 Maret 201Taksiran penghasilan kena pajakPerusahaan 20.291.151 18.441.742Entitas AnakPenghasilan kena pajak 9.055.060 16.261.177Rugi fiskal awal (28.556.890) (45.185.770)Rugi fiskal tahun berjalan (1.185.448) (2.516.787)Rugi fiskal akhir periode (26.926.841) (41.779.517)Akumulasi Kompensasirugi fiskal (2.815.496) (5.923.040)Penghasilan kenapajak - bersih 6.239.564 10.338.137Pajak penghasilan kiniPerusahaan 5.072.788 4.610.436Entitas Anak 1.559.891 2.584.534Beban pajak penghasilan kini 6.632.679 7.194.970Pajak penghasilan dibayar di mukaPerusahaanPasal 22 42.901 140.746Pasal 23 356.518 133.148Pasal 25 3.128.132 2.284.6513.527.552 2.558.544Entitas AnakPasal 22 2.496.770 1.930.704Pasal 23 378.955 251.387Pasal 25 989.481 1.319.9903.865.206 3.502.081Hutang (tagihan) pajakpenghasilanPerusahaan 1.545.236 2.051.891Entitas AnakHutang pajak penghasilan 518.525 601.430Taksiran Tagihan pajakPenghasilan (2.823.841) (1.267.590)Taksiran tagihan pajakPenghasilan (2.305.316) (666.160)f. Manfaat (beban) pajak tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalahsebagai berikut:Maret 2012 Maret 2011PerusahaanPengaruh beda temporerImbalan kerja karyawan- bersih 518.189 431.538Pencadangan bersih (penghapusan)Dari penurunan nilai piutang 81.947 69.230Penyisihan persediaan usang 150.937 115.965Penyusutan 31.777 26.514Bersih 782.850 643.24736


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)12. PERPAJAKAN (LANJUTAN)f. Manfaat (beban) pajak tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalahsebagai berikut:Maret 2012 Maret 2011Entitas AnakRugi fiskal (407.512) (1.101.885)Imbalan kerja karyawan 258.496 211.562Pencadangan bersih (penghapusan)Dari penurunan nilai piutang 24.473 22.060Penyusutan (86.790) 111.695Penyisihan persediaan usang 39.331 29.579Lain-lain 9.932 16.022Bersih (162.070) (710.967)Manfaat pajaktangguhan - bersih 620.780 (67.720)g. Aktiva pajak tangguhanMaret 2012 Desember 2011PerusahaanPenyusutan (251.213) (282.983)Liabilitas imbalan kerja 11.308.877 10.790.689Pencadangan penurunan nilaiPiutang 1.946.890 1.864.943Cadangan Persediaan Usang 2.209.820 2.058.866Beban tangguhan (33.655) (33.655)Entitas AnakRugi fiskal 6.713.248 7.120.761Liabilitas Imbalan kerja 5.890.789 5.632.292Pencadangan penurunan nilaiPiutang 258.680 234.207Penyusutan (2.651.531) (2.394.810)Cadangan persediaan usang 776.471 737.140Beban tangguhan (756.259) (936.118)Biaya konsultasi 6.250 6.250KonsolidasiLaba yang belum direalisasiAtas transaksi antarPerusahaan – bersih 2.065.254 2.576.874Aktiva pajak tangguhan 27.483.620 27.374.456h. LainnyaPada tahun 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak2009. Berdasarkan SKPKB tersebut, Perusahaan terhutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21, 4(2)) danPajak Pertambahan Nilai sebesar Rp184.740 yang dicatat sebagai beban pada tahun 2011. Di samping itu,pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) tanggal 23Mei 2011 untuk tahun pajak 2009. Berdasarkan SKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajakpenghasilan badan Perusahaan untuk tahun 2009 sebesar Rp7.531.012 (lebih kecil dari jumlah tercatatRp599.138). Pada tanggal 13 Juni 2011, Perusahaan menerima pengembalian atas tagihan tersebut sebesarRp7.346.272 (setelah dikurangi dengan SKPKB diatas sebesar Rp184.740).Pada tahun 2011, MBI menerima SKPKB untuk tahun pajak 2009. Berdasarkan SKPKB tersebut, MBI terhutangtambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21 dan 23) dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp216.035. MBImengajukan keberatan atas kekurangan pengembalian tersebut sebesar Rp202.035, sisanya sebesar Rp13.971dicatat sebagai beban pada tahun 2011. Di samping itu, pada tahun yang sama, MBI juga menerima SKPLBtanggal 26 Mei 2011 untuk tahun pajak 2009. Berdasarkan SKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihanpajak penghasilan MBI untuk tahun 2009 sebesar Rp275.132 (lebih kecil dari jumlah tercatat Rp38.270). MBImengajukan keberatan atas kekurangan pembayaran tersebut. Pada tanggal 30 Mei 2011, MBI menerima37


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)12. PERPAJAKAN (LANJUTAN)h. Lainnya (lanjutan)pengembalian atas tagihan pajak tahun 2009 sebesar Rp59.097 (setelah dikurangi dengan SKPKB diatassebesar Rp216.035).Di samping itu, berdasarkan SKPLB yang sama, rugi fiskal MBI tahun 2009 sebesar Rp6.939.264 dikoreksimenjadi Rp5.331.482Pada tahun 2011, MBI menerima keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai keberatan perusahaan atasSKPKB untuk tahun pajak 2006. Berdasarkan keputusan tersebut, Kantor Pajak menyetujui pengembaliantagihan pajak MBI tahun 2006 sebesar Rp1.102.947 (lebih kecil dari jumlah tercatat sebesar Rp47.596) danpendapatan bunga sebesar Rp296.903.Pada tahun 2011, CKS menerima SKPKB dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk tahun pajak 2009.Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan terhutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23 dan29) dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp663.076 yang dibebankan sebagai beban tahun 2011.Pada tahun 2011, KKS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2009. Berdasarkan SKPKB dan STPtersebut, KKS terhutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21 dan 23) dan Pajak Pertambahan Nilai sebesarRp135.603 yang dibebankan sebagai beban tahun 2011.Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak KKS tahun 2009 sebesar Rp1.972.961 (lebih kecil dengan jumlah yangtercatat sebesar Rp363.968). Pada tanggal 30 Mei 2011, KKS menerima tagihan tersebut sebesar Rp1.843.241(setelah dikurangi dengan SKPKB diatas sebesar Rp129.720)Pada tanggal 27 April 2011, CMSS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2009. Berdasarkan SKPKBdan STP tersebut, CMSS terhutang tambahan Pajak Penghasilan (pasal 21, 23 dan 4 (2)) dan PajakPertambahan Nilai beserta dendanya sejumlah Rp427.830 yang dibebankan sebagai beban tahun 2011. Disamping itu, pada tanggal yang sama, CMSS juga menerima SKPLB untuk tahun pajak 2009. BerdasarkanSKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak CMSS tahun 2009 sebesar Rp933.548 (lebih kecil darijumlah tercatat Rp941.962), sedangkan sisanya sejumlah Rp8.414 dikompensasikan dengan hutang PajakPenghasilan pasal 21 bulan Januari 2011. Pada tanggal 31 Mei 2011, CMSS menerima tagihan tersebutsebesar Rp505.718 (setelah dikurangi dengan SKPKB diatas sebesar Rp427.830).Pada tahun 2011, HCG menerima SKPKB untuk tahun pajak 2007 dan 2009. Berdasarkan SKPKB tersebut,HCG terhutang tambahan Pajak Penghasilan (pasal 21, 25/29) sebesar Rp5.078 yang dicatat sebagai bebanpada tahun 2011. Di samping itu,HCG juga menerima SKPLB untuk tahun pajak 2009. Berdasarkan SKPLBtersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak HCG tahun 2009 sebesar Rp145.161(setelah dikurangi denganSKPKB diatas sebesar Rp5.078), yang diterima oleh HCG pada tanggal 21 April 2011.Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak BadanDalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, mengaturtentang perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia yang dapat memperoleh penurunan tarif PajakPenghasilan sebesar 5,00% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroanyang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan sahampubliknya 40,00% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh300 (tiga ratus) pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5,00% dari keseluruhansaham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktupaling singkat 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan surat keterangan No. DE/I/2011-0004yang diterbitkan oleh <strong>PT</strong> Datindo Entrycom (biro administrasi efek) tanggal 5 January 2012, Perusahaan telahmemenuhi kriteria tersebut dan oleh karenanya telah menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap bebanpajak kini untuk tahun 2011.38


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG <strong>DAN</strong> PINJAMAN LAINNYAAkun ini merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak dan terdiri dari:Hutang bank jangka panjangMaret 2012 Desember 2011<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 198.424.823 63.423.176<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia <strong>Tbk</strong> 16.340.991 16.477.924<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta 2.698.150 2.998.546<strong>PT</strong> Bank Rabobank InternationalIndonesia 2.707.192 2.864.502Pinjaman lainnya<strong>PT</strong> BCA Finance 203.272 227.022Jumlah 220.374.427 85.991.170Dikurangi bagian yang jatuh tempodalam satu tahunHutang bank jangka panjang<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 19.966.425 15.693.648<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia <strong>Tbk</strong> 1.161.395 1.624.170<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta 906.092 1.106.053<strong>PT</strong> Bank Rabobank InternationalIndonesia 633.764 631.930Pinjaman lainnya<strong>PT</strong> BCA Finance 101.181 98.678Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 22.768.569 19.154.479Bagian yang jatuh tempo lebih darisatu tahun 197.605.569 66.836.691<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong>Pada tanggal 22 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 13 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan dan BCAsetuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit rekening koran (Catatan 10) dan fasilitas bank garansiyang telah dimiliki oleh Perusahaan, sampai dengan 11 Juni 2011. Di samping itu, Perusahaan juga memperolehbeberapa fasilitas kredit baru dari BCA sebagai berikut:1. Time loan (TL) 1 dan 2 yang masing-masing digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan daribank sindikasi (tranche B) dan pembelian barang konsumsi dari <strong>PT</strong> Procter & Gamble Home ProductsIndonesia (pemasok) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp. 205.000.000 dan Rp. 30.000.000.2. Kredit investasi (KI) 1, 2 , 3 yang masing-masing digunakan untuk (1) pembangunan gudang Perusahaan diPadang, Kediri dan Pangkalpinang, (2) mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari <strong>PT</strong> Bank RabobankInternational Indonesia, (3) mendanai pelunasan pinjaman bank sindikasi (Tranche A) dengan pagu kreditmasing-masing sebesar Rp19.875.000, Rp3.719.000, dan Rp. 8.250.000.Jatuh tempo pinjaman TL dan KI 3 (Catatan 10) adalah masing-masing pada tanggal 11 dan 19 Juni 2011,sedangkan pinjaman KI 1 dan 2 terhutang dalam cicilan bulanan masing-masing sampai dengan bulan Juni 2017dan Desember 2016.Pada tanggal 8 Agustus 2011, berdasarkan akta notaris No. 5 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan danBCA setuju untuk merubah perjanjian kredit dengan memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit rekening koran,TL (Catatan 10) dan fasilitas bank garansi sampai dengan 11 Juni 2012. Pinjaman KI 3 telah dilunasi Perusahaanpada tanggal jatuh temponya. Selain itu, BCA menambah pagu kredit pinjaman TL 2 menjadi sebesarRp130.000.000, serta memberikan tambahan fasilitas baru yaitu fasilitas KI 4 dan 5 dengan pagu kredit masingmasingsebesar Rp10.000.000 dan Rp 16.000.000. Pinjaman KI 4 digunakan untuk pembagunan kantor diBanjarmasin sedangkan pinjaman KI 5 digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman dari <strong>PT</strong> Bank MaybankSyariah Indonesia. Pinjaman KI 4 dan 5 terhutang dalam cicilan triwulanan sampai dengan tahun 2018 untuk KI 4dan 2014 untuk KI 5.39


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG <strong>DAN</strong> PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> (lanjutan)Seluruh pinjaman di atas tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 9 % pada Maret2012 dan 9,5% pada tahun 2011 dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kreditrekening koran (Catatan 10).Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu,diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Maret 2012, semua rasio keuangantersebut telah terpenuhi.Pada tanggal 12 Juli 2010, CMSS juga memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA sebagai berikut:1. Time loan (TL) dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000 digunakan untuk mendanai pelunasan pinjamanCMSS dari <strong>PT</strong> Bank UOB Indonesia.2. Kredit investasi (KI) 1, 2 dan 3 dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp7.500.000, Rp5.300.000 danRp8.500.000 digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman CMSS dari <strong>PT</strong> Bank UOB Indonesia.3. Kredit investasi (KI) 4 dengan pagu kredit Rp. 40.000.000 digunakan untuk mendanai pembukaan 2 outletbaru.Jatuh tempo pinjaman TL (Catatan 10) adalah pada tanggal 11 Juni 2012, sedangkan pinjaman KI 1, 2 ,3 danmasing-masing adalah 12 November 2012, 12 Maret 2014 , 12 September 2015 dan 26 September 2018. Seluruhpinjaman dari BCA tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 9,5 % dan dijamindengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran (Catatan 10).Pada tanggal 24 November 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit sebesarRp8.000.000. Jatuh tempo pinjaman ini adalah selama tujuh tahun termasuk grace period selama satu tahun danterhutang dalam cicilan bulanan. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai perluasan gudang CALS di Palembang.Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 9,5 % pertahun dan dijamin dengan tanah dan bangunanmilik Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi Setiawan (pihak pihak yang berelasi).<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia<strong>Tbk</strong>Pada tanggal 13 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit open account financing buyer (OAF) dankredit angsuran berjangka (KAB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan 18.658.000 yangdigunakan untuk modal kerja dan program investasi Perusahaan. Jatuh tempo fasilitas OAF adalah tanggal 13Agustus 2011. Pada tanggal 13 Agustus 2011, Perusahaan dan Danamon setuju untuk mengubah OAF menjadifasilitas kredit rekening koran (PRK) dan kredit berjangka (KB) dengan pagu kredit masing-masing sebesarRp5.000.000, serta memperpanjang jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 13 Augustus 2012 (Catatan 10).Fasilitas KAB terhutang dalam cicilan bulanan sampai dengan tanggal 13 Agustus 2017. Selama 2011, Perusahaanmelakukan 3 penarikan tambahan dari fasilitas KAB, pada bulan Maret, Mei dan Juli masing-masing sebesarRp4.000.000, Rp4.000.000 dan Rp4.311.870 yang akan dicicil dalam cicilan bulanan dimulai sejak bulan Maret, Meidan Juli 2013 sampai dengan bulan Maret, Mei dan Juli 2018.Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang, persediaan dan tanah milik Perusahaan (Catatan 6, 8 dan 9). PinjamanKAB tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,25% pada Maret 2012 dan 2011.<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakartaa. KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp188.800. Pinjaman tersebut dijamindengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan bunga dengan tingkat sukubunga tahunan berkisar antara 11,50% sampai dengan 13,04% pada tahun 2011 dan 2010. Pinjaman tersebutterhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 10 April 2014.b. Pada tanggal Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta dengan pagu kreditsebesar Rp. 6.000.000 yang digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian tanah di Jl. Daan MogotPrima II Kav. No. 19 dan No. 20, Jakarta Barat. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang dimilikili melaluihutang tersebut. Pinjaman tersebut harus dicicil secara bulanan selama jangka waktu 7 tahun sampai dengan 8September 2014 dan dikenakan tingkat bunga tahunan 11 % sampai Maret 2012. (Catatan 9).40


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG <strong>DAN</strong> PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta (lanjutan)c. Pada tanggal 7 Agustus 2009, CKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp435.600 yangdigunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melaluihutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% padaMaret 2012. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampaidengan tanggal 7 Juli 2012.<strong>PT</strong> Bank Rabobank International IndonesiaPada tahun 2008, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp4.550.000 yang digunakan olehKKS untuk membiayai pembelian bangunan di Tangerang. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah danbangunan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bungatahunan sebesar 11 % pada Maret 2012. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktudelapan tahun sampai dengan tahun 2016.Pada September 2010, KKS juga memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp185.000 yangdigunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melaluihutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,50% .Pinjamantersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 tahun sampai dengan bulan September 2013.<strong>PT</strong> BCA FinancePada tahun 2011, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp304.560 yang digunakan untukmembiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut(Catatan 9) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,06% pada Maret 2012. Pinjamantersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 15 Februari 2014.14. LIABILITAS IMBALAN KERJAPerusahaan dan Entitas Anak memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang telah mencapai usia pensiunyaitu 55 tahun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajibanimbalan kerja tersebut tidak didanai.Tabel berikut menyajikan ringkasan jumlah yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untukliabilitas imbalan kerja sesuai dengan perhitungan sementara.Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:Maret 2012 Desember 2011Saldo awal tahun 65.691.924 57.999.551Penyisihan selama tahun berjalan 3.220.749 12.691.408Pembayaran selama tahun berjalan (114.010) (4.999.035)Liabilitas yang diakui di neraca 68.798.664 65.691.92415. KEPENTINGAN NON PENGENDALIRincian jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali Entitas Anak yangdikonsolidasikan adalah sebagai berikut:Maret 2012 Desember 2011<strong>PT</strong> Kusuma Kemindo Sentosa 16.630.195 16.560.398<strong>PT</strong> Caturadiluhur Sentosa 11.685.509 10.964.718<strong>PT</strong> Catur Hasil Sentosa 9.566.161 9.084.809<strong>PT</strong> Catur Shaw Brother 7.996.381 5.761.315<strong>PT</strong> Catur Logamindo Sentosa 4.873.678 4.791.191<strong>PT</strong> Eleganza Tile Indonesia 6.711.018 5.222.583<strong>PT</strong> Satya Galang Kemika 3.795.234 3.932.330<strong>PT</strong> HCG Indonesia 3.379.663 3.340.327<strong>PT</strong> Caturaditya Sentosa 2.505.906 2.403.794<strong>PT</strong> Catur Mitra Sejati Sentosa 652.379 638.246<strong>PT</strong> Catur Karda Sentosa 152.349 152.36541


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)15. KEPENTINGAN NON PENGENDALI (lanjutan)Rincian jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali Entitas Anak yangdikonsolidasikan adalah sebagai berikut: (lanjutan)Maret 2012 Desember 2011<strong>PT</strong> Mitra Bali Indah 75.300 76.872Jumlah 68.023.771 62.928.948Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikanadalah sebesar Rp. 1.811.722 pada Maret 2012 dan Rp. 8.259.034 pada Desember 201116. MODAL SAHAMRincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:Jumlah sahamditempatkan dan PersentasePemegang saham disetor penuh pemilikan Jumlah<strong>PT</strong> Buanatata Adisentosa 825.345.000 28,51 82.534.500<strong>PT</strong> Ekasentosa Jayasukses 456.142.000 15,76 45.614.200Tn. Budyanto Totong(Direktur Utama) 85.200.000 2,94 8.520.000Tn. Darmawan PutraTotong (Komisaris) 60.950.000 2,11 6.095.000Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 0,35 1.007.900Lain-lain – publik (masing-masingdibawah 5%) 1.457.321.800 50,34 145.732.180Jumlah 2.895.037.800 100,00 289.503.78017. TAMBAHAN MODAL DISETORRincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:JumlahPenawaran umum perdana (IPO) -600.000.000 saham dengan hargaRp200 per saham 60.000.000Biaya-biaya penerbitan sahamdalam rangka IPO (8.543.738)Saldo 31 Maret 2012 51.456.26218. PENJUALAN BERSIHRincian penjualan bersih konsolidasian berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:Jenis Produk Maret 2012 Maret 2011Keramik 421.839.814 356.067.601Cat 328.980.981 297.283.311Bahan-bahan kimia 63.707.929 62.412.083Perlengkapan kamar mandi dan dapur 53.816.819 46.538.260Kaca dan glass block 41.803.980 36.420.158Alat listrik 31.354.307 27.661.381Partisi 20.698.007 14.963.864Home Etc 18.588.052 12.409.422Perangkat Keras 17.514.821 15.995.469Pipa 16.602.245 13.688.685Atap gelombang dan genteng 12.635.968 10.369.880Semen 11.384.993 7.514.155Kuas cat 8.076.189 6.744.21942


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)18. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)Rincian penjualan bersih konsolidasian berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut: (lanjutan)Jenis Produk Maret 2012 Maret 2011Alat pertukangan 4.543.523 5.031.681Lain-lain 109.257.064 74.714.629Jumlah 1.160.804.693 987.814.799Penjualan kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 7a) mencapai 0,53% dan 0,33% dari penjualan bersihkonsolidasian masing-masing untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.Perusahaan dan Entitas Anak tidak melakukan penjualan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari penjualanbersih konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.19. BEBAN POKOK PENJUALANRincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:Maret 2012 Maret 2011Persediaan barang dagang - awal 828.839.225 655.446.478Pembelian bersih 1.012.427.561 857.608.407Tersedia untuk dijual 1.841.266.786 1.513.054.885Persediaan barang dagang - akhir (838.958.552) (655.748.778)Jumlah beban pokok penjualan 1.002.308.234 857.306.107Pembelian dari pihak-pihak berelasi (Catatan 7b) mencapai 20,08 % dan 21,84 % dari jumlah penjualan masingmasinguntuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.20. BEBAN USAHARincian beban usaha adalah sebagai berikut:Maret 2012 Maret 2011Beban penjualan dan distribusiGaji dan tunjangan 34.510.442 28.673.813Pengangkutan 8.177.343 7.473.689Penyusutan 7.025.720 6.247.534Sewa 6.458.705 3.667.822Promosi 6.344.372 5.385.512Kantor 3.686.768 3.091.918Perjalanan dinas 2.910.731 2.419.412Pemeliharaan 2.302.268 1.929.597Keamanan dan kebersihan 1.363.478 1.639.504Pajak dan perijinan 1.198.616 871.684Penyisihan barang rusak 761.069 588.267Perlengkapan kantor 737.444 737.040Asuransi 548.007 508.437Pembungkus 508.574 391.481Alat tulis & cetakan 467.972 401.876Penyisihan piutang ragu-ragu 425.679 365.162Lain-lain (di bawah Rp 300 juta) 1.085.897 742.765Jumlah 78.513.086 65.135.51443


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)20. BEBAN USAHA (lanjutan)Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:Maret 2012 Maret 2011Beban umum dan administrasiGaji dan tunjangan 24.033.819 20.373.722Administrasi Bank 2.566.359 1.921.021Penyusutan 1.980.758 2.057.659Kantor (Listrik, air, telepon) 1.943.094 1.609.713Perjalanan dinas 1.561.173 1.372.633Sewa 839.417 905.260Jasa Professional 540.323 666.151Pemeliharaan 497.299 427.918Perlengkapan Kantor 395.292 381.130Pajak dan perijinan 360.313 188.682Alat tulis & cetakan 247.495 286.805Lain-lain (di bawah Rp 200 juta) 692.897 739.076Jumlah 35.658.238 30.929.770Jumlah beban usaha 114.171.324 96.065.28421. INFORMASI SEGMENBerdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen danmenentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan segmen usahasebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder.Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut:Distribusi Retail JumlahMaret 2012Penjualan bersih 902.816.661 257.988.032 1.160.804.693Laba bruto 98.917.161 51.170.528 150.087.689Beban usaha tidak dapat dialokasikan (114.171.324)Laba usaha 35.916.365Penghasilan (beban) lain-lain yangtidak dapat dialokasikanPendapatan bunga 154.800Beban Keuangan (12.936.104)Lain lain bersih 4.174.809Laba sebelum pajak penghasilan 27.309.871Beban pajak penghasilan - bersih (6.011.899)Laba bersih periode berjalan 21.297.972Aktiva segmen 1.719.938.710 566.222.639 2.286.161.349Kewajiban segmen 1.306.961.274 359.764.815 1.666.726.08944


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)21. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut: (lanjutan)Distribusi Retail JumlahMaret 2011Penjualan bersih 763.886.643 223.928.156 987.814.799Laba bruto 88.528.153 41.980.539 130.508.692Beban usaha tidak dapat dialokasikan (96.065.284)Laba usaha 34.443.408Penghasilan (beban) lain-lain yangtidak dapat dialokasikanPendapatan bunga 457.644Beban keuangan (12.169.170)Lain lain bersih 5.352.248Laba sebelum pajak penghasilan 28.084.129Beban pajak penghasilan - bersih (7.262.689)Laba bersih periode berjalan 20.821.440Aktiva segmen 1.285.734.431 470.694.406 1.756.428.837Kewajiban segmen 931.582.549 281.105.419 1.212.687.968Informasi penjualan bersih berdasarkan segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:Maret 2012 Maret 2011Jawa dan Bali 967.486.271 827.571.599Sumatera 100.787.464 87.611.352Sulawesi 51.014.216 38.074.551Kalimantan 41.516.742 34.557.297Jumlah 1.160.804.693 987.814.79922. PERJANJIAN-PERJANJIAN <strong>DAN</strong> PERIKATANa. Pada tahun 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan <strong>PT</strong> Procter & Gamble Home ProductsIndonesia (supplier), dimana dalam perjanjian ini Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atas beberapa produktertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian.b. Perusahaan dan Entitas Anak tertentu mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok, dimana Perusahaandan/atau Entitas Anak ditunjuk sebagai distributor atau sub-distributor atas beberapa produk tertentu dalamsuatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian tersebutdijamin dengan bank garansi dari bank-bank tertentu (Catatan 10, 24h dan 24i). Selain itu, perjanjian distribusiyang dilakukan CAS dengan pemasok tertentu dijamin dengan piutang dan persediaan milik CAS (Catatan 6dan 8).c. Perusahaan dan beberapa Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak sehubungan denganpenyewaan bangunan kantor, toko dan gudang yang digunakan untuk kegiatan operasi. Perjanjian-perjanjiantersebut memiliki jangka waktu antara satu tahun sampai dengan 15 tahun.d. Pada tanggal 27 Juni 2011, Perusahaan dan <strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> melakukan perubahan atas perjanjian kredit(Catatan 10), dimana dalam perubahan tersebut termasuk melakukan penurunan jumlah fasilitas Bank Guarantee line 1 (BG1) yang semula Rp16.500.000 menjadi Rp3.000.000. Dalam perubahan itu <strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> setuju untukmemperpanjang jangka waktu BG 1 sampai dengan tanggal 29 Juni 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas bankgaransi yang belum digunakan adalah sebesar Rp3.000.000..45


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)22. PERJANJIAN-PERJANJIAN <strong>DAN</strong> PERIKATAN (lanjutan)e. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berupa penerbitan letter of credit (L/C) dengan nilai sebesarUS$350.000 dari <strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia, yang digunakan untuk menjamin pembayaranPerusahaan kepada pemasok sehubungan dengan pembelian bahan baku atau barang modal Perusahaan.Jangka waktu fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Mei 2012.f. Pada bulan Juni 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian hutang piutang dengan CMSS dan MBI, dimanaPerusahaan setuju untuk memberikan pinjaman kepada CMSS dan MBI untuk keperluan modal kerja denganbatas maksimum sebesar Rp54.750.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember2014. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sesuai suku bunga pasar. Pendapatan bunga yang diterima olehPerusahaan dan beban bunga yang dibayar oleh CMSS dan MBI sebesar Rp3.326.581 dan Rp7.888.494masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi.g. Pada bulan Desember 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan <strong>PT</strong> BuanatataAdisentosa (pemegang saham) sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk menyewa sebuah gudangdengan jangka waktu sewa lima tahun dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dengan harga sewa Rp3.750.000.Biaya sewa sebesar Rp750.000 telah dibebankan masing-masing ke operasi tahun 2011 dan 2010 (Catatan7c).h. Pada bulan November 2008, CAS memperoleh beberapa fasilitas bank garansi (Catatan 24b) dengankeseluruhan jumlah sebesar Rp2.175.000 dari <strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> sehubungan dengan kewajibanCAS kepada <strong>PT</strong> Mulia Industrindo <strong>Tbk</strong> (pemasok). Untuk memperoleh fasilitas bank garansi tersebut, CASharus membuka deposito dengan jumlah yang sama dengan keseluruhan nilai fasilitas bank garansi tersebut,yang dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.Fasilitas bank garansi tersebut tersedia sampai dengan tanggal 1 November 2012.i. Pada tanggal 8 Agustus 2011, berdasarkan akta notaris No. 5 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaandan BCA setuju untuk merubah perjanjian kredit dimana dalam perubahan tersebut, BCA menyetujuiperpanjangan fasilitas Bank Garansi sebesar Rp20.000.000 (Catatan 10) yang diberikan kepada Perusahaan,serta memberikan tambahan sub-limit Bank Garansi sebesar Rp5.000.000. pada tanggal 31 Desember 2011,fasilitas Bank Garansi yang belum terpakai sebesar Rp2.680.000.j. Pada tanggal 5 Agustus 2011, CMSS memperoleh fasilitas bank garansi, omnibus L/C dan forward line denganjumlah masing-masing sebesar Rp5.000.000, US$4.000.000 dan US$2.000.000 dari <strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong>yang masing-masing akan digunakan untuk counter-guarantee, impor barang, dan hedging. Fasilitas tersebuttersedia sampai dengan tanggal 11 Juni 2012. Untuk fasilitas bank garansi dapat digunakan juga oleh CSB,sedangkan fasilitas omnibus L/C dapat digunakan juga oleh CSB dan ETI.23. TUJUAN <strong>DAN</strong> KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGANInstrumen keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas dan hutang danpinjaman. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai aset dan liabilitas keuangan yang lain seperti piutang usahadan lain-lain dan hutang usaha dan lain-lain, yang timbul langsung dari kegiatan usahanya.Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko kredit, risiko likuiditas danrisiko mata uang. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko inidijelaskan secara detail sebagai berikut:a. Risiko tingkat suku bungaRisiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari instrumen keuanganakan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risikoatas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan hutang bank Perusahaan dan Entitas Anak yangdikenakan tingkat suku bunga mengambang.Perusahaan dan Entitas Anak melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pergerakan suku bunga pasaruntuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan dan Entitas Anak. Di samping itu, Perusahaan danEntitas Anak berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mengurangi biaya operasionalPerusahaan dan Entitas Anak.46


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)23. TUJUAN <strong>DAN</strong> KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)b. Risiko kreditRisiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kredit yang diberikan kepadapelanggan. Untuk mengurangi resiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanyadidistribusikan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Inimerupakan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembeliansecara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan yangmembatasi jumlah kredit untuk pelanggan tertentu.Di samping itu, Perusahaan dan Entitas Anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelangganyang telat/gagal bayar. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangikemungkinan piutang yang tidak tertagih.Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas,investasi jangka pendek dan aset tidak lancar lainnya, risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas Anaktimbul karena wanprestasi dari counterparty. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk tidakmenempatkan investasi pada instrument yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinyapada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi.c. Risiko likuiditasPerusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya danmembayar hutang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaanpendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.Perusahaan dan Entitas Anak secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terusmenerus menilai kondisi pada pasar keuangan dalam mencari kesempatan untuk mengejar inisiatifpenggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk hutang bank dan pinjaman dan penerbitan saham di pasarmodal.d. Risiko mata uang asingMata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak adalah rupiah. Perusahaan dan Entitas Anak menghadapirisiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan dan pembelian dalam mata uang dolar AmerikaSerikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uangasing (terutama dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional.Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran matauang asing. Akan tetapi, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalamnilai tukar rupiah dan dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Perusahaan dan EntitasAnak.Manajemen modalTujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasiomodal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.Perusahaan dan Entitas Anak tertentu disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjianpinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Maret2012 dan Desember 2011. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga dipersyaratkan oleh Undang-undangNo. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikansampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak bolehdidistribusikan.Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan,berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalanmodal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakanmaupun proses pada bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 dan Desember 2011.47


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)23. TUJUAN <strong>DAN</strong> KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)Manajemen modal (lanjutan)Perusahaan dan Entitas Anak mengawasi modal dengan menggunakan rasio hutang terhadap ekuitas (DER),dengan membagi liabilitas berbunga dengan ekuitas. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah menjagaDER dalam kisaran dari perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan aksesterhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Perusahaan dan Entitas Anak menyertakan dalam liabilitasberbunga, hutang bank jangka pendek dan liabilitas jangka panjang (termasuk hutang bank jangka panjang danhutang sewa pembiayaan). Yang dikelola sebagai modal oleh manajemen adalah modal saham, ekuitas yangdapat diatribusikan kepada entitas induk dan kepentingan nonpengendali.24. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANBerikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan baru, yang telah diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan bagi Perusahaan dan Entitas Anak yang akan efektifpada tanggal 1 Januari 2012 :• PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menetapkan bagaimanamemasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporankeuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.• PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga penggunalaporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap danperubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset,penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.• PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.• PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baikbagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hakuntuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalammengoperasikan atau memelihara aset tersebut.• PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajakpenghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian)jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian;serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada tahun kini yang diakui pada laporan keuangan.• PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, mengatur prinsip penyajian instrumenkeuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.• PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsipdasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian ataupenjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAKNo. 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Persyaratan pengungkapan informasi instrumenkeuangan diatur dalam PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.• PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba persaham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan samadan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.• PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporankeuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atasposisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yangmana entitas terekspos selama tahun dan pada akhir tahun pelaporan, dan bagaimana entitas mengelolarisiko-risiko tersebut.Perusahaan dan Entitas Anak tidak menerapkan lebih dini PSAK ini. Perusahaan dan Entitas Anak sedangmengevaluasi dampak dari PSAK revisi dan baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadaplaporan keuangan konsolidasian Perusahaan.25. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA.Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 24 Mei 2011,yang telah diaktakan dalam akta notaris Fransiskus Wanto Widjaja, S.H. No. 9, pemegang saham memutuskanuntuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp200.000 dari saldo laba dan membagikan dividenkas sejumlah Rp5.790.076 kepada pemegang saham. Dividen kas tersebut telah dibayar pada tanggal 11 Oktober2011.48


<strong>PT</strong> <strong>CATUR</strong> <strong>SENTOSA</strong> <strong>ADIPRANA</strong> <strong>Tbk</strong> <strong>DAN</strong> <strong>ENTITAS</strong> <strong>ANAK</strong>CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per31 Maret 2012 dan 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODETIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)25. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA. (lanjutan)Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2010,yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., No. 185, pemegang saham memutuskanuntuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp200.000 dari saldo laba.26. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIManajemen Perusahaan dan Entitas Anak bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yangtelah diselesaikan pada tanggal 30 April 2012.49

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!