13.01.2013 Views

CSAP LKTT Juni 2011.pdf - PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk

CSAP LKTT Juni 2011.pdf - PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk

CSAP LKTT Juni 2011.pdf - PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong><br />

DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

Laporan Keuangan Konsolidasian<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 (Tidak Diaudit)


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

Daftar Isi<br />

Halaman<br />

Neraca Konsolidasi ……………………………….......................................................................... 1 - 3<br />

Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………......................................................................... 4<br />

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……………………………………………………………. 5<br />

Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………………………………………………………….. 6<br />

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …......................................................................... 7 - 40<br />

***************************


ASET<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

NERACA KONSOLIDASI<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />

Catatan (tidak diaudit) (audited)<br />

ASET LANCAR<br />

Kas dan setara kas 2 c, 3 43.523.114 28.362.209<br />

Penempatan jangka pendek 2 d,2p, 4, 9 8.017.486 5.300.922<br />

Piutang usaha 2 e, 2p, 5, 9, 12<br />

Pihak ketiga – netto 574.075.438 485.117.289<br />

Pihak hubungan istimewa 2 f, 5,6 7.003.295 3.968.287<br />

Piutang lain-lain 33.988.452 31.097.950<br />

Persediaan 2 g, 7, 9,12 671.082.817 650.718.927<br />

Biaya dibayar dimuka 2 h 24.627.975 17.301.825<br />

Pajak dibayar dimuka 11a 990.592 8.193.486<br />

Aset lancar lainnya 25.181.655 27.801.194<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH ASET LANCAR 1.388.490.824 1.257.862.089<br />

__________________________ __________________________<br />

ASET TIDAK LANCAR<br />

Piutang hubungan istimewa - 165.424<br />

Aset tetap setelah dikurangi akumulasi 2 i, 2 j,2k, 8, 9,12 377.067.709 352.139.893<br />

Aset pajak tangguhan bersih 2 q, 11g 26.657.028 26.952.950<br />

Sewa jangka panjang dibayar dimuka 2 h,2i 29.283.755 30.571.383<br />

Taksiran pajak penghasilan 11b 15.722.368 26.267.108<br />

Aset tidak lancar lainnya 9.940.489 10.951.894<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 458.671.349 447.048.652<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH ASET 1.847.162.173 1.704.910.741<br />

=============== ===============<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

1


LIABILITAS DAN EKUITAS<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />

Catatan (tidak diaudit) (audited)<br />

LIABILITAS JANGKA PENDEK<br />

Hutang Bank Jangka Pendek 9 353.931.584 361.652.476<br />

Hutang Usaha<br />

Pihak Ketiga 2p, 10, 561.066.082 475.424.087<br />

Pihak hubungan istimewa 2 f, 6, 10 174.930.960 180.088.018<br />

Hutang Lain-lain 31.515.685 28.115.457<br />

Hutang Pajak 11 c 12.036.751 5.418.698<br />

Beban Masih Harus Dibayar 12.769.503 8.967.980<br />

Hutang Jangka Panjang yang JT dalam 1 tahun<br />

Hutang Bank – bersih dan pinjaman lainnya 12 14.951.600 16.432.360<br />

Hutang sewa pembiayaan 545.427 423.076<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 1.161.747.593 1.076.522.152<br />

________________ ________________<br />

LIABILITAS JANGKA PANJANG<br />

Hutang bank – bersih dan pinjaman lainnya 12 51.071.729 46.945.339<br />

Hutang sewa pembiayaan 290.553 290.553<br />

Hutang hubungan istimewa 400.000 -<br />

Kewajiban imbalan kerja 2 n, 13 63.395.584 57.999.551<br />

Goodwill negatif 2 o 179.524 193.184<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 115.337.389 105.428.627<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH LIABILITAS 1.277.084.983 1.181.950.779<br />

=============== ===============<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

2


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />

Catatan (tidak diaudit) (audited)<br />

EKUITAS<br />

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik<br />

entitas induk<br />

Modal Ditempatkan dan Disetor 15 289.503.780 289.503.780<br />

Tambahan modal disetor – bersih 16 51.456.262 51.456.262<br />

Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan 2 s 32.314 32.314<br />

Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 2 r 426.356 426.356<br />

Laba blm direalisasi kepemilikan surat berharga 2 d, 4 609.600 467.734<br />

Saldo Laba<br />

– telah ditentukan penggunaannya 800.000 600.000<br />

– belum ditentukan penggunaannya 166.893.375 127.768.601<br />

________________ ________________<br />

Sub-jumlah 509.721.688 470.255.048<br />

Kepentingan nonpengendali 14 60.355.502 52.704.914<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH EKUITAS 570.077.190 522.959.962<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.847.162.173 1.704910.741<br />

=============== ===============<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

3


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI<br />

Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Catatan (Enam Bulan) (Enam Bulan)<br />

PENJUALAN BERSIH 2 m, 5, 17 2.076.798.140 1.581.870.842<br />

BEBAN POKOK PENJUALAN 2 m, 5, 18 1.807.945.732 1.383.890.642<br />

________________ ________________<br />

LABA BRUTO 268.852.408 197.980.200<br />

________________ ________________<br />

Beban Penjualan dan distribusi 2 m, 19 (133.190.036) (107.479.859)<br />

Beban Umum dan administrasi 2 m, 19 (64.249.116) (49.829.345)<br />

Pendapatan operasi lain 9.163.398 4.209.470<br />

Beban operasi lain (366.804) (321.117)<br />

________________ ________________<br />

Laba Usaha 80.209.850 44.559.349<br />

Pendapatan Keuangan 1.845.851 1.053.689<br />

Biaya keuangan (21.986.907) (17.106.424)<br />

________________ ________________<br />

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 60.068.794 28.506.614<br />

Beban pajak penghasilan – bersih (15.173.432) (7.398.774)<br />

_________________ ________________<br />

LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 44.895.362 21.107.839<br />

Pendapatan Komprehensif lain - -<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 44.895.362 21.107.839<br />

________________ ________________<br />

Laba berish/total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan<br />

kepada :<br />

Pemilik entitas induk 39.324.774 19.054.040<br />

Kepentingan non pengendali 5.570.588 2.053.799<br />

________________ ________________<br />

JUMLAH 44.895.362 21.107.839<br />

=============== ===============<br />

LABA BERSIH PER SAHAM<br />

(dalam jumlah penuh) 14 7<br />

=============== ===============<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

4


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI<br />

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

Selisih nilai Laba<br />

Selisih transaksi yang belum<br />

Modal saham transaksi pemilikan direalisasi dari Saldo Laba<br />

ditempatkan Tambahan perubahan restruksturisasi surat berharga Telah Belum Kepentingan Ekuitas-<br />

dan disetor modal disetor ekuitas Anak entitas tersedia untuk Ditentukan Ditentukan Non- bersih<br />

Catatan penuh - bersih Perusahaan sepengendali dijual Penggunaannya Penggunaannya pengendali<br />

Saldo, 1 Januari 2010 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 181.974 400.000 94.941.573 45.066.179 482.008.439<br />

Laba yang belum direalisasi<br />

dari pemilikan surat<br />

berharga<br />

tersedia untuk dijual 2d, 4 285.760 285.760<br />

Pembentukan dana cadangan 23 200.000 (200.000) -<br />

Penambahan setoran modal<br />

pihak non pengendali 3.247.659 3.247.659<br />

Laba bersih tahun 2010 33.027.028 4.391.076 37.418.104<br />

Saldo, 31 Desember 2010 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 467.734 600.000 127.768.601 52.704.914 522.959.962<br />

Laba yang belum direalisasi<br />

dari pemilikan surat<br />

berharga<br />

tersedia untuk dijual 2d, 4 141.866 141.866<br />

Pembentukan dana cadangan 23 200.000 (200.000)<br />

Penambahan setoran modal<br />

pihak non pengendali 2.080.000 2.080.000<br />

Laba bersih enam bulan 39.324.774 5.570.588 44.895.362<br />

Saldo, 30 <strong>Juni</strong> 2011<br />

289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 609.600 800.000 166.893.375<br />

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />

5<br />

60.355.502<br />

570.077.190


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI<br />

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Enam Bulan) (Enam Bulan)<br />

Penerimaan kas dari pelanggan 1.982.980.355 1.491.515.518<br />

Pengeluaran kas kepada:<br />

Pemasok dan untuk beban operasi lainnya (1.744.153.193) (1.394.234.394)<br />

Beban Operasional (168.658.039) (135.556.910)<br />

________________________________<br />

Penerimaan (pengeluaran) kas dari operasi 70.169.124 (38.275.787)<br />

Pembayaran untuk:<br />

Beban bunga (20.280.534) (16.565.677)<br />

Pajak 9.488.177 (11.039.139)<br />

Penerimaan dari pendapatan bunga 363.275 403.040<br />

________________________________<br />

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)<br />

aktivitas operasi 59.740.041 (65.477.562)<br />

_________________________________<br />

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI<br />

Perolehan dari penjualan aktiva tetap 1.293.510 964.9748<br />

Penurunan (peningkatan) penempatan jangka pendek (2.574.698) (4.204.254)<br />

Pembayaran sewa jangka panjang 1.287.628 (4.648.854)<br />

Perolehan aktiva tetap (42.308.490) (21.445.287)<br />

Penurunan (peningkatan) piutang hubungan istimewa 165.424 1.000<br />

Pendapatan deviden 30.400 -<br />

________________________________<br />

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)<br />

aktivitas investasi (42.106.227) (29.332.421)<br />

________________________________<br />

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN<br />

Perolehan (pembayaran) dari (ke) :<br />

Hutang sewa Pembiayaan 122.351 (174.775)<br />

Hutang bank jangka pendek (7.720.892) 93.463.502<br />

Hutang bank jangka panjang 2.645.630 (4.493.810)<br />

Peningkatan (penurunan) hutang hubungan istimewa 400.000 (96.500)<br />

Penambahan modal disetor anak perusahaan yang<br />

diambil bagian oleh minoritas 2.080.000 -<br />

________________ _______________<br />

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)<br />

aktivitas pendanaan (2.472.910) 88.698.416<br />

________________________________<br />

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH<br />

KAS DAN SETARA KAS 15.160.905 (6.111.567)<br />

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 28.362.209 33.427.335<br />

________________ ________________<br />

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 43.523.114 27.315.768<br />

===================== =====================<br />

6


1. UMUM<br />

a. Pendirian Perusahaan<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> <strong>Sentosa</strong> <strong>Adiprana</strong> (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 93<br />

tanggal 31 Desember 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi<br />

Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September<br />

1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan<br />

No. 95. Pada tahun 2000, status hukum Perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah<br />

memperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat Keputusan No.<br />

208/V/PMA/2000 tanggal 21 Desember 2000 dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik<br />

Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-1701 HT.01.04-TH.2001 tanggal 7 Maret 2001. Anggaran dasar<br />

Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir melalui akta notaris<br />

Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 186 tanggal 25 Mei 2010, mengenai persetujuan perubahan ruang lingkup<br />

kegiatan Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam<br />

Surat Keputusan No. AHU-41979.AH.01.02.Tahun 2010 , tanggal 25 Agustus 2010.<br />

Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 6 <strong>Juni</strong> 2007, para pemegang saham<br />

menyetujui perubahan status hukum Perusahaan dari perseroan terbatas dengan fasilitas Penanaman Modal<br />

Asing (PMA) menjadi perseroan terbatas non-fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal<br />

Dalam Negeri (PMDN), termasuk memberikan persetujuan untuk mencabut dan/atau membatalkan setiap surat<br />

perjanjian Perusahaan yang berkaitan dengan Penanaman Modal Asing (PMA).<br />

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai<br />

distributor atau sub-distributor, agen atau pemasok bahan bangunan. Perusahaan mulai beroperasi secara<br />

komersial sejak tahun 1983.<br />

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 30 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat<br />

Perusahaan terletak di Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta.<br />

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan<br />

Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 181 tanggal 21 September 2007, Perusahaan<br />

mengubah status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan nama Perusahaan<br />

menjadi <strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> <strong>Sentosa</strong> <strong>Adiprana</strong> <strong>Tbk</strong>, peningkatan modal dasar dan pencatatan saham Perusahaan yang<br />

diterbitkan pada Bursa Efek Indonesia. Akta perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara<br />

Republik Indonesia No. 11017 tanggal 9 November 2007, Tambahan No. 90<br />

Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-608/BL/2007<br />

tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana<br />

telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembar<br />

sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per<br />

saham di Bursa Efek Indonesia.<br />

c. Susunan Anak Perusahaan<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010, susunan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:<br />

Tahun<br />

Awal Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva<br />

Operasi<br />

Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010 <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010<br />

Pemilikan langsung/<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Mitra Sejati Jakarta Perdagangan 1997 99,65 99,65 447.082.319 443.239.940<br />

<strong>Sentosa</strong> (CMSS) peralatan dan<br />

bahan bangunan<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda Medan Distributor bahan 1995 99,00 99,00 30.460.230 26.318.111<br />

<strong>Sentosa</strong> (CKS) bangunan<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>aditya Jakarta Distributor bahan 1995 90,00 90,00 36.604.849 32.225.745<br />

<strong>Sentosa</strong> (CAS) keramik “Mulia”<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Logamindo Yogyakarta Distributor bahan 1997 70,00 70,00 30.278.508 32.019.899<br />

<strong>Sentosa</strong> (CLS) bangunan<br />

<strong>PT</strong> HCG Jakarta Distributor 2007 65,00 65,00 13.213.528 11.943.253<br />

Indonesia (HCG) produk<br />

saniter<br />

7


1. UMUM (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

c. Susunan Anak Perusahaan (lanjutan)<br />

Tahun<br />

Awal Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva<br />

Operasi<br />

Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010 <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010<br />

<strong>PT</strong> Satya Galang Jakarta Distributor 1997 60,00 60,00 32.338.946 18.578.694<br />

Kemika (SGK) bahan-bahan<br />

kimia<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Shaw Jakarta Perdagangan 2009 60,00 60,00 18.252.623 18.954.721<br />

Brother (CSB) furnitur<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Hasil Lampung Distributor bahan 1997 55,00 55,00 31.654.625 29.255.859<br />

<strong>Sentosa</strong> (CHS) bangunan<br />

<strong>PT</strong> Eleganza Tile Jakarta Distributor bahan 2010 51,00 51,00 11.344.413 4.759.991<br />

Indonesia (ETI) bangunan<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>adiluhur Palembang Distributor bahan 1995 51,00 51,00 60.184.972 44.468.378<br />

<strong>Sentosa</strong> (CALS) bangunan<br />

<strong>PT</strong> Kusuma Kemindo Jakarta Distributor 1990 51,00 51,00 122.665.896 127.379.561<br />

<strong>Sentosa</strong> (KKS) bahan-bahan<br />

kimia<br />

Pemilikan tidak langsung melalui CMSS<br />

<strong>PT</strong> Mitra Bali Indah Surabaya Perdagangan 2001 99,35 99,35 76.948.367 70.512.011<br />

(MBI), dimiliki peralatan dan<br />

CMSS dengan bahan bangunan<br />

pemilikan sebesar<br />

99,7% pada <strong>Juni</strong><br />

2011 dan Desember 2010<br />

Investasi di ETI<br />

Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 236 tanggal 30 Agustus 2010, Perusahaan<br />

mendirikan sebuah Perseroan Terbatas dengan nama <strong>PT</strong> Eleganza Tile Indonesia. Akta pendirian tersebut telah<br />

disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dalam surat keputusan No. AHU-50432.AH.01.01.Tahun<br />

2010, tanggal 27 Oktober 2010. Modal dasar dari perusahaan ini berjumlah Rp20.000.000 yang terbagi dalam<br />

20.000 saham, masing-masing mempunyai nilai nominal sebesar Rp1.000.000 (dalam jumlah penuh). Jumlah<br />

saham yang ditempatkan dan disetor penuh adalah sebesar Rp10.000.000. Perusahaan mengambil bagian<br />

sebanyak 5.100 saham atau sebesar Rp 5.100.000 (51%) sedangkan sisanya sebanyak 4.900 saham atau<br />

sebesar Rp 4.900.000 (49%) diambil oleh Tn. Budyanto Totong dan Ny. Lim Pit Fan, masing-masing sebesar Rp<br />

1.200.000 dan Rp 3.700.000<br />

d. Komisaris, direktur dan karyawan<br />

Susunan dewan komisaris Perusahaan pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai<br />

berikut:<br />

Dewan Komisaris 30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />

Komisaris Utama : Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito<br />

Komisaris : Ny. Srililanti Totong Ny. Srililanti Totong<br />

Komisaris : Tn. Darmawan Putra Totong Tn. Darmawan Putra Totong<br />

Komisaris (Independen) : Ny. Henny Ratnasari Dewi Tn. Henny Ratnasari Dewi<br />

Komisaris (Independen) : Tn. Tan Alexander Song Tn. Tan Alexander Song<br />

Susunan dewan direksi Perusahaan pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:<br />

Dewan Direksi 30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />

Direktur Utama : Tn. Budyanto Totong Tn. Budyanto Totong<br />

Wakil Direktur Utama : - Tn. Johnny Katio<br />

Direktur : Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa<br />

8


1. UMUM (lanjutan)<br />

d. Komisaris, direktur dan karyawan<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Dewan Direksi 30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />

Direktur : Tn Agoes Prasetyo Adhie Tn Agoes Prasetyo Adhie<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 4.405 dan 4.315 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010.<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING<br />

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi<br />

Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam ribuan rupiah, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi<br />

yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan<br />

BAPEPAM-LK yaitu Peraturan VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran<br />

Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian Laporan<br />

Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.<br />

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dan menggunakan konsep biaya historis,<br />

kecuali untuk penempatan jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai pasar dan persediaan yang<br />

dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih.<br />

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas<br />

operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode<br />

langsung.<br />

b. Prinsip-prinsip konsolidasi<br />

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase<br />

pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh saldo akun dan transaksi yang<br />

material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.<br />

Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas<br />

atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi.<br />

c. Setara kas<br />

Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, dan tidak<br />

digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.<br />

d. Investasi jangka pendek<br />

Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan tanpa pembatasan penggunaan atau yang jatuh temponya<br />

lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat investasi diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka<br />

Pendek”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian dengan supplier untuk menjadi<br />

distributor atau sub-distributor, disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya”.<br />

e. Cadangan penurunan nilai<br />

Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai, jika ada, ditetapkan berdasarkan evaluasi manajemen<br />

terhadap kolektibilitas masing-masing piutang pada akhir tahun. Mulai tahun 2010, nilai cadangan ditentukan<br />

berdasarkan kebijakan yang dijabarkan pada Catatan 2t<br />

9


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan<br />

istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan<br />

Istimewa”.<br />

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 adalah sebagai<br />

berikut:<br />

1. perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh,<br />

atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies,<br />

subsidiaries dan fellow subsidiaries);<br />

2. perusahaan asosiasi (associated companies);<br />

3. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di<br />

perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan<br />

tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan<br />

mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);<br />

4. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,<br />

memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi komisaris, direksi dan manajer<br />

dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan<br />

5. perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun<br />

tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai<br />

pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota<br />

dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan<br />

yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.<br />

Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan<br />

persyaratan dan kondisi yang sama, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam<br />

catatan yang bersangkutan.<br />

g. Persediaan<br />

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the<br />

lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang<br />

(weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan<br />

ke nilai realisasi bersih.<br />

h. Biaya dibayar di muka<br />

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian<br />

tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca<br />

konsolidasi.<br />

i. Sewa<br />

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990),<br />

”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian<br />

merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada<br />

tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian<br />

tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang<br />

mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset,<br />

diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika<br />

sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.<br />

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan kewajiban dalam<br />

neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa<br />

minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang<br />

merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan<br />

10


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

i. Sewa (lanjutan)<br />

dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang<br />

konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat<br />

dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu<br />

yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang<br />

memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.<br />

Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line<br />

basis) selama masa sewa.<br />

j. Aktiva tetap<br />

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika<br />

ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi<br />

kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari<br />

pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari setiap inspeksi yang signifikan itu diakui ke dalam jumlah<br />

tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua<br />

biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.<br />

Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali bangunan dan<br />

renovasi bangunan sewa yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran<br />

masa manfaat aset tetap sebagai berikut:<br />

Tahun<br />

Bangunan 20<br />

Renovasi bangunan sewa 2 - 15<br />

Kendaraan 4 - 8<br />

Peralatan kantor, toko dan gudang 4 - 8<br />

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi.<br />

Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.<br />

Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila<br />

telah selesai dan siap untuk digunakan<br />

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat harga perolehan tanah secara terpisah<br />

dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk<br />

perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar<br />

Lainnya” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi selama umur hukum hak<br />

Biaya signifikan sehubungan dengan renovasi bangunan sewa dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa<br />

sewa.<br />

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat<br />

ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari<br />

penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah<br />

tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.<br />

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap di-review, dan jika<br />

sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.<br />

k. Penurunan nilai aktiva<br />

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan<br />

yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila<br />

terjadi penurunan nilai aktiva, maka kerugian atas penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban operasi tahun<br />

berjalan.<br />

11


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

l. Biaya emisi efek ekuitas<br />

Biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan<br />

modal disetor yang diperoleh dari penerbitan efek tersebut.<br />

m. Pengakuan pendapatan dan beban<br />

Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat<br />

terjadinya.<br />

n. Kewajiban Imbalan kerja<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undangundang<br />

Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK No. 24 (Revisi<br />

2004) ”Imbalan Kerja”.<br />

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan<br />

menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui<br />

sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum<br />

diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari<br />

kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% ini<br />

diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu<br />

yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program<br />

sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.<br />

Perhitungan biaya imbalan kerja periode <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010 berdasarkan estimasi sementara.<br />

o. Goodwill negatif<br />

Pada saat Perusahaan mengakuisisi anak perusahaan yang bukan merupakan entitas sepengendali, selisih<br />

lebih antara biaya perolehan akuisisi dengan bagian (interest) Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak<br />

Perusahaan pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan<br />

metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun.<br />

p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing<br />

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada<br />

tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah<br />

menggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau<br />

dibebankan pada operasi tahun berjalan.<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Des 2010<br />

Mata Uang Asing (dalam jumlah penuh)<br />

1 Dolar Amerika Serikat 8.597 8.991<br />

1 Euro 12.461 11.956<br />

q. Pajak penghasilan<br />

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak<br />

tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan<br />

perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum<br />

digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Pengaruh pajak untuk satu<br />

tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung<br />

dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.<br />

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku<br />

pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh<br />

perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang<br />

sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas<br />

12


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

q. Pajak penghasilan (lanjutan)<br />

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Keputusan Pajak diterima atau jika dilakukan<br />

banding pada saat hasil banding atas surat keputusan pajak tersebut telah ditetapkan.<br />

r. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali<br />

Berdasarkan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, tidak ada laba atau rugi<br />

yang diakui pada saat terjadi pengalihan aktiva, kewajiban, saham dan instrumen pemilikan lainnya di antara<br />

entitas sepengendali. Oleh karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan<br />

perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen pemilikan lainnya yang<br />

dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku<br />

berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.<br />

Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi entitas sepengendali<br />

dicatat sebagai akun “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan disajikan sebagai bagian dari<br />

ekuitas pada neraca konsolidasi.<br />

Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat hilangnya<br />

status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau pelepasan saham atau<br />

instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali<br />

ke pihak lain yang tidak sepengendali. Perubahan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali<br />

tersebut diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada tahun berjalan.<br />

s. Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan<br />

Sesuai dengan PSAK No. 40, ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi”,<br />

selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar aktiva bersih Anak<br />

Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahan, yang bukan berasal dari transaksi<br />

antara Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait, dicatat sebagai ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak<br />

Perusahaan” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.<br />

t. Instrumen Keuangan<br />

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006),<br />

“Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50R), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006),<br />

“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55R), yang menggantikan PSAK No. 50,<br />

“Akuntansi untuk Investasi Efek Tertentu”, dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif<br />

dan Aktivitas Lindung Nilai”.<br />

PSAK No. 50R mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi<br />

yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari<br />

perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang<br />

terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan<br />

kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai<br />

faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan<br />

instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.<br />

PSAK No. 55R mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan,<br />

dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan<br />

karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung<br />

nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.<br />

Tidak terdapat penyesuaian transisi dari penerapan awal secara prospektif standar revisi tersebut atas laporan<br />

keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010.<br />

13


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />

i. Aset Keuangan<br />

Pengakuan awal<br />

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55R diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur<br />

pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga<br />

jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan<br />

klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan<br />

mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan tersebut setiap akhir tahun keuangan.<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan selain pinjaman yang diberikan dan<br />

piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual.<br />

Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar ditambah, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai<br />

wajar melalui laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.<br />

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang<br />

telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada<br />

tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup kas dan setara<br />

kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa dan aset tidak<br />

lancar lainnya<br />

Pengukuran setelah pengakuan awal<br />

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:<br />

• Pinjaman yang diberikan dan piutang<br />

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap<br />

atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada<br />

biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam<br />

laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya<br />

atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.<br />

Kas dan setara kas, investasi jangka pendek - deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain,<br />

piutang hubungan istimewa dan aset tidak lancar lainnya milik Perusahaan dan Anak Perusahaan<br />

termasuk dalam kategori ini.<br />

• Aset keuangan tersedia untuk dijual<br />

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai<br />

tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar<br />

melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh<br />

tempo. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan<br />

laba atau rugi yang belum terrealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan<br />

pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus<br />

direklas ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.<br />

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:<br />

- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan<br />

investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya<br />

- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20%<br />

dicatat pada nilai wajar.<br />

Perusahaan mempunyai investasi jangka pendek pada surat berharga yang dikelompokkan sebagai<br />

tersedia untuk dijual.<br />

14


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />

ii. Kewajiban Keuangan<br />

Pengakuan awal<br />

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55R diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang<br />

diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang ditetapkan sebagai<br />

instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi<br />

kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan bahwa kewajiban keuangan mereka dikategorikan sebagai<br />

hutang dan pinjaman.<br />

Pada awalnya kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk<br />

biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup hutang<br />

usaha dan hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank jangka pendek, hutang bank jangka<br />

panjang dan pinjaman lainnya dan hutang sewa pembiayaan.<br />

Pengukuran setelah pengakuan awal<br />

Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan<br />

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.<br />

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikan<br />

pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.<br />

iii. Saling hapus instrumen keuangan<br />

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca<br />

konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas<br />

jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk<br />

menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara<br />

bersamaan.<br />

iv. Nilai wajar instrumen keuangan<br />

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan<br />

mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk<br />

instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik<br />

penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara<br />

wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara<br />

substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.<br />

Penyesuaian risiko kredit<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk<br />

mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar<br />

tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi<br />

kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan<br />

tersebut ikut diperhitungkan.<br />

v. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan<br />

Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan<br />

penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau<br />

diskonto pada saat perolehan dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak<br />

terpisahkan dari suku bunga efektif.<br />

15


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />

vi. Penurunan nilai aset keuangan<br />

Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang<br />

obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.<br />

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi<br />

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif<br />

mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,<br />

atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan<br />

dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset<br />

keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka<br />

aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit<br />

yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan<br />

nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak<br />

termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.<br />

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut<br />

diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak<br />

termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa<br />

datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.<br />

Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan<br />

untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.<br />

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan<br />

jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap<br />

diakui sebesar nilai tercatat yang telah diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif<br />

awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait<br />

dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa mendatang yang realistis dan seluruh<br />

agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. Jika, pada tahun<br />

berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena<br />

peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui<br />

sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di<br />

masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada<br />

laba atau rugi.<br />

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual<br />

Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti<br />

obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai<br />

perolehan investasi tersebut.<br />

Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya<br />

perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui<br />

pada laba atau rugi direklas dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas<br />

investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; peningkatan nilai wajar setelah penurunan<br />

nilai, diakui dalam ekuitas.<br />

vii. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan<br />

Aset keuangan<br />

Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset<br />

keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang<br />

berasal dari aset tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak mereka<br />

untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau kewajiban untuk membayar arus kas yang<br />

diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan<br />

penyerahan; dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial<br />

mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak<br />

16


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />

t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />

vii. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)<br />

Aset keuangan (lanjutan)<br />

Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset<br />

keuangan tersebut, namun telah mentransfer kendali atas asset tersebut.<br />

Kewajiban keuangan<br />

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak<br />

dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.<br />

Ketika kewajiban keuangan yang ada digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman<br />

yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas<br />

ketentuan kewajiban keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai<br />

penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai<br />

tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.<br />

u. Laba per saham<br />

Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi<br />

laba bersih bulan berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh<br />

selama bulan yang bersangkutan sebesar 2.895.037.800 saham untuk <strong>Juni</strong> 2011 dan Desember 2010.<br />

v. Pelaporan segmen<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, yang<br />

mengharuskan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai<br />

dengan struktur organisasi dan bisnis serta sistem pelaporan internal Perusahaan dan Anak Perusahaan,<br />

informasi keuangan atas pelaporan segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha karena risiko dan<br />

imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder<br />

ditentukan berdasarkan lokasi geografis. Informasi keuangan yang diklasifikasikan menurut segmen operasi<br />

disajikan dalam Catatan 22.<br />

w. Penggunaan estimasi<br />

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen<br />

untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.<br />

Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan<br />

dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.<br />

3. KAS DAN SETARA KAS<br />

Kas dan setara kas terdiri dari:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Kas<br />

Rupiah 5.122.989 3.743.629<br />

Dolar Amerika Serikat 290.214 112.226<br />

Jumlah kas 5.413.203 3.855.855<br />

Bank<br />

Rupiah<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 12.350.379 6.024.172<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Rahardja <strong>Tbk</strong> 7.816.933 2.567.764<br />

<strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga <strong>Tbk</strong> 3.376.760 2.223.058<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 3.085.368 798.520<br />

17


3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

<strong>PT</strong> Bank Internasional Indonesia <strong>Tbk</strong> 2.090.373 117.693<br />

<strong>PT</strong> Bank UOB Buana 1.610.340 1.412.433<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 807.849 790.825<br />

Lain-lain (masing-masing<br />

di bawah Rp500.000) 1.981.707 1.079.526<br />

______________ ______________<br />

Jumlah bank – Rupiah 33.119.711 15.013.991<br />

______________ ______________<br />

US Dollar<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 1.474.353 1.071.299<br />

<strong>PT</strong> Bank Internasional Indonesia <strong>Tbk</strong> 362.728 876.502<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> - 1.772.319<br />

Lain-lain (masing-masing<br />

di bawah Rp250.000) 371.288 247.468<br />

Jumlah bank – US Dollar 2.208.370 3.967.588<br />

_______________ ______________<br />

Jumlah bank 35.328.081 18.981.579<br />

Deposito berjangka<br />

Rupiah<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 1.000.000 -<br />

<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia <strong>Tbk</strong> 1.000.000 1.000.000<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Rahardja <strong>Tbk</strong> 750.000 -<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 31.831 3.300.000<br />

<strong>PT</strong> Bank UOB Buana - 1.000.000<br />

<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> - 224.775<br />

Jumlah deposito berjangka – Rupiah 2.781.831 5.524.775<br />

Jumlah kas dan setara kas 43.523.114 28.362.209<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, kas Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran<br />

dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut<br />

cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi.<br />

4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK<br />

Penempatan jangka pendek terdiri dari:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Deposito berjangka<br />

US Dollar<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 5.510.677 4.675.320<br />

<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 1.741.000 -<br />

<strong>PT</strong> Bank Rakyat Indonesia<br />

(Perseo) <strong>Tbk</strong> 36.209 37.868<br />

Jumlah deposito berjangka – USD 7.287.886 4.713.188<br />

18


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />

Penempatan jangka pendek terdiri dari:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Investasi dalam bentuk saham - 2.026.668<br />

Lembar saham <strong>PT</strong> Arwanacitra Mulia 729.600 587.734<br />

Jumlah investasi sementara 8.017.486 5.300.922<br />

Deposito berjangka<br />

Deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat merupakan margin deposito tanpa bunga untuk letters of credit.<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, deposito berjangka milik KKS yang ditempatkan pada <strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia<br />

dan <strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> sebesar US$ 641.000 (setara dengan Rp. 5.510.677), dan milik SGK yang ditempatkan di <strong>PT</strong> Bank<br />

Permata <strong>Tbk</strong> sebesar US$ 200.000 (setara dengan Rp. 1.719.400) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh<br />

dari masing-masing bank tersebut (Catatan 9).<br />

Surat berharga<br />

Laba yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan nilai pasar saham sebesar Rp. 141.866 pada <strong>Juni</strong> 2011 disajikan sebagai<br />

bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Perusahaan memperoleh pendapatan deviden dari <strong>PT</strong> Arwana Citramulia <strong>Tbk</strong><br />

sebesar Rp. 30.400 pada periode yang berakhir <strong>Juni</strong> 2011<br />

5. PIUTANG USAHA<br />

Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Pihak ketiga<br />

Rupiah<br />

<strong>PT</strong> Mutiara Bunda Mandiri 8.580.833 2.760.731<br />

Tk Sumber Mas 6.695.146 5.752.288<br />

Tk Panca Jaya 5.181.585 5.062.252<br />

Tk Dwi Setia Jaya 4.017.247 3.538.906<br />

Tk Sadar Manunggal 3.626.704 742.900<br />

Tk Terang Bulan 3.556.397 3.267.171<br />

Tk Perdana 2.981.846 1.957.904<br />

Tk Santi 2.960.217 6.402.694<br />

Tk Anugerah 2.834.469 999.940<br />

Tk Mulya Indah 2.424.151 -<br />

Tk Istana Keramik 2.255.582 721.931<br />

Tk Norton 2.234.861 1.965.655<br />

UD. Kadar Jaya 2.039.163 1.275.510<br />

UD Lumayan 1.955.997 1.977.967<br />

Tk Sumber Jaya 1.799.382 1.774.101<br />

Tk Arly 1.538.115 2.375.592<br />

Tk Hidup Baru 1.294.791 2.072.025<br />

Lain-lain (masing-masing<br />

di bawah Rp 1.900 juta) 482.601.878 414.850.284<br />

______________ ______________<br />

538.578.364 457.497.851<br />

Dolar Amerika Serikat<br />

Bpk Subadi 1.899.970 1.033.476<br />

<strong>PT</strong> Multi Anugerah Lestari Texindo 1.073.662 932.125<br />

<strong>PT</strong> Aster Polychem 959.329 1.128.934<br />

<strong>PT</strong> Tritunggal Bangun Sejahtera 833.812 24.116<br />

<strong>PT</strong> Ocean Centra Furnindo 792.873 -<br />

<strong>PT</strong> Chugoku Paints Indonesia 792.213 31.665<br />

<strong>PT</strong> Karunia <strong>Catur</strong> Perkasa 557.041 826.647<br />

<strong>PT</strong> Sarma Raya Cipta 335.100 1.106.116<br />

Bpk Juned 101.512 1.028.050<br />

<strong>PT</strong> Gelora Citra Kimia Abadi<br />

Lain-lain<br />

- 1.265.384<br />

(di bawah Rp 750 juta) 36.223.708 26.515.444<br />

43.569.220 33.891.957<br />

Jumlah Pihak Ketiga 582.147.585 491.389.808<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu (8.072.147) (6.272.519)<br />

Pihak ketiga - bersih 574.075.438 485.117.289<br />

19


5. PIUTANG USAHA (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut: (lanjutan)<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa<br />

<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur 3.923.459 2.548.096<br />

<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi 1.934.589 519.056<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>karda Depo Bangunan 593.711 604.707<br />

<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia 551.536 296.428<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa 7.003.295 3.968.287<br />

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Pihak Ketiga<br />

Kurang dari 31 hari 541.027.962 455.542.051<br />

31 - 60 hari 14.865.787 13.047.346<br />

61 - 90 hari 8.301.410 6.260.142<br />

Lebih dari 90 hari 17.952.426 16.540.269<br />

Jumlah 582.147.585 491.389.808<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu (8.072.147) (6.272.519)<br />

Jumlah - bersih 574.075.438 485.117.289<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

Hubungan istimewa<br />

Kurang dari 31 hari 6.871.444 3.513.426<br />

31 - 60 hari 131.851 422.681<br />

61 - 90 hari - -<br />

Lebih dari 90 hari - 32.180<br />

Jumlah 7.003.295 3.968.287<br />

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Saldo awal tahun 6.272.519 6.533.344<br />

Penyisihan selama tahun berjalan 1.824.628 3.225.078<br />

Penghapusan selama tahun berjalan (25.000) (3.485.903)<br />

Saldo akhir tahun 8.072.147 6.272.519<br />

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada kuartal pertama,<br />

manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah<br />

cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, piutang usaha yang dimiliki oleh CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp 8.599.351<br />

digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan <strong>PT</strong> Mulia Industrindo <strong>Tbk</strong>, pemasok utama<br />

Anak Perusahaan .<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, piutang usaha sebesar Rp 312.081.894 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank<br />

jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 9 dan 12).<br />

20


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA<br />

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang<br />

mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari:<br />

a. Penjualan bersih barang dagang:<br />

21<br />

Persentase terhadap<br />

jumlah penjualan<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010 <strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Penjualan<br />

<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur 5.342.755 5.988.855 0,26 % 0,38 %<br />

<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi 4.322.813 2.974.760 0,21 % 0,19 %<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda<br />

Depo Bangunan 1.384.183 2.051.296 0,07 % 0,13 %<br />

<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia - 203.143 0,00 % 0,01 %<br />

Jumlah 11.049.751 11.218.053 0,53 % 0,71 %<br />

Piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi penjualan tersebut<br />

di atas disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 5).<br />

Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi<br />

normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.<br />

b. Pembelian bersih barang dagang:<br />

Persentase terhadap<br />

jumlah penjualan<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010 <strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Pembelian bersih<br />

<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo 430.920.203 382.847.893 20,75 % 24,20 %<br />

SB Furniture Pte Ltd 2.854.933 2.762.896 0,14 % 0,17 %<br />

Hocheng Pilippines 5.486.871 4.383.850 0,26 % 0,28 %<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda<br />

Depo Bangunan 1.176.550 - 0,06 % 0.00 %<br />

<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi 72.420 134.132 0,00 % 0,01 %<br />

Hocheng China Corporation 130.549 - 0,01 % 0,00 %<br />

Jumlah 440.641.526 390.128.772 21,22 % 24,66 %<br />

Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi pembelian<br />

tersebut di atas disajikan sebagai “Hutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 10).<br />

Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan ketentuan dan kondisi<br />

normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.<br />

c. Transaksi di luar usaha pokok dengan saldo adalah sebagai berikut:<br />

Persentase terhadap jumlah<br />

aktiva atau kewajiban<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010 <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010<br />

Piutang hubungan istimewa<br />

Lain-lain - 165.424 - 0,01 %<br />

Jumlah - 165.424 0.00 % 0,01 %


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)<br />

d. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa Hubungan Sifat saldo akun/transaksi<br />

<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur Afiliasi Penjualan barang dagang<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda Depo Bangunan Afiliasi Penjualan barang dagang<br />

<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia Afiliasi Penjualan barang dagang<br />

<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi Afiliasi Penjualan dan pembelian barang dagang<br />

<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo Afiliasi Pembelian barang dagang<br />

Hocheng Philippines Corporation Afiliasi Pembelian barang dagang<br />

SB Furniture Industry Co,- Ltd Afiliasi Pembelian barang dagang<br />

7. PERSEDIAAN<br />

Persediaan terdiri dari:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Cat 249.457.437 246.663.008<br />

Keramik 175.637.658 177.701.069<br />

Bahan-bahan kimia 58.484.393 55.117.901<br />

Perlengkapan kamar mandi & dapur 57.852.017 55.141.779<br />

Alat listrik 35.386.697 29.650.659<br />

Pipa 12.496.615 11.567.134<br />

Home Etc 11.804.284 19.526.785<br />

Kaca dan glass block 11.250.873 8.212.596<br />

Atap gelombang dan genteng 6.879.537 6.238.860<br />

Alat pertukangan 5.491.119 4.886.326<br />

Kunci dan aksesoris pintu 4.502.619 4.085.805<br />

Partisi 3.806.267 3.796.355<br />

Semen 3.718.800 4.297.437<br />

Lain-lain 41.197.658 28.560.764<br />

Jumlah persediaan 677.966.169 655.446.478<br />

Penyisihan persediaan usang (6.883.353) (4.727.551)<br />

Persediaan - bersih 671.082.817 650.718.927<br />

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Saldo awal tahun 4.727.551 4.281.338<br />

Penyisihan selama tahun berjalan 2.785.723 2.303.711<br />

Penghapusan (629.921) (1.857.498)<br />

Saldo akhir 6.883.353 4.727.551<br />

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada kuartal pertama, manajemen Perusahaan dan<br />

Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup<br />

kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi<br />

bersih.<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, persediaan keramik dan glass block yang dimiliki CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp<br />

4.284.369 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan pemasok utama Anak Perusahaan,<br />

<strong>PT</strong> Mulia Industrindo <strong>Tbk</strong> .<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, persediaan sebesar Rp 328.799.560 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank<br />

jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 9 dan 12).<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko<br />

kebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai<br />

pertanggungan atas asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan dan nilai<br />

persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih.<br />

22


8. AKTIVA TETAP<br />

(<br />

Aktiva tetap terdiri dari:<br />

Mutasi 2011<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Saldo Saldo<br />

Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir<br />

Nilai tercatat<br />

Pemilikan langsung<br />

Tanah 110.405.971 3.035.467 - - 113.441.438<br />

Bangunan 168.571.530 1.678.567 - 19.240.669 189.490.766<br />

Peralatan kantor, toko<br />

dan gudang 95.006.057 4.640.455 695.989 - 98.950.523<br />

Kendaraan 86.337.824 6.880.143 1.987.105 - 91.230.862<br />

Renovasi bangunan sewa 48.153.984 428.137 6.083.008 - 42.499.114<br />

Jumlah pemilikan langsung 508.475.366 16.662.769 8.766.102 19.240.669 535.612.702<br />

Aset Sewaan<br />

Kendaraan 1.900.384 689.870 169.010 2.421.245<br />

Aktiva dalam penyelesaian<br />

Bangunan 20.500.243 25.352.183 - (19.240.669) 26.611.757<br />

Jumlah nilai tercatat 530.875.993 42.704.822 8.935.112 - 564.645.704<br />

Akumulasi penyusutan- Pemilikan Langsung<br />

Bangunan 40.378.141 4.601.777 - - 44.979.918<br />

Peralatan kantor, toko dan<br />

gudang 67.459.267 5.660.716 298.087 - 72.821.896<br />

Kendaraan 53.596.617 4.687.554 1.904.249 - 56.379.923<br />

Renovasi bangunan sewa 16.677.587 2.073.540 6.083.008 - 12.668.119<br />

Jumlah akumulasi<br />

penyusutan 178.111.612 17.023.587 8.285.343 - 186.849.856<br />

Aset sewaan<br />

Kendaraan 624.488 190.961 87.311 728.138<br />

Jumlah akumulasi<br />

Penyusutan 178.736.100 17.214.548 8.372.654 187.577.994<br />

Nilai buku 352.139.893 377.067.709<br />

Mutasi 2010<br />

Saldo Saldo<br />

Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir<br />

Nilai tercatat<br />

Pemilikan langsung<br />

Tanah 77.353.724 33.052.247 - - 110.405.971<br />

Bangunan 147.996.731 6.242.850 885.650 15.217.599 168.571.530<br />

Peralatan kantor, toko<br />

dan gudang 87.713.905 7.995.568 703.416 - 95.006.057<br />

Kendaraan 79.264.742 12.460.692 5.387.610 - 86.337.824<br />

Renovasi bangunan sewa 40.505.328 7.648.656 - - 48.153.984<br />

Jumlah pemilikan langsung 432.834.430 67.400.013 6.976.676 15.217.599 508.475.366<br />

Aset sewaan<br />

Kendaraan 1.169.384 731.000 - - 1.900.385<br />

Aktiva dalam penyelesaian<br />

Bangunan 3.438.030 32.279.812 - (15.217.599) 20.500.243<br />

Jumlah nilai tercatat 437.441.845 100.410.825 6.976.676 - 530.875.994<br />

Akumulasi penyusutan<br />

Bangunan 33.111.081 7.756.719 489.659 - 40.378.141<br />

Peralatan kantor, toko dan<br />

gudang 54.161.886 13.916.320 618.939 - 67.459.267<br />

Kendaraan 47.959.836 9.612.778 3.975.997 - 53.596.617<br />

Renovasi bangunan sewa 12.737.328 3.940.259 - - 16.677.587<br />

Jumlah akumulasi<br />

penyusutan 147.970.131 35.226.076 5.084.595 - 178.111.612<br />

Aset sewaan<br />

Kendaraan 368.717 255.771 - 624.488<br />

Jumlah akumulasi<br />

Penyusutan 148.338.848 35.481.847 5.084.595 - 178.736.100<br />

Nilai buku 289.102.997 352.139.894<br />

23


8. AKTIVA TETAP (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 dibebankan<br />

sebagai berikut (Catatan 19):<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Beban penjualan 13.013.829 27.506.727<br />

Beban umum dan administrasi 4.200.719 7.975.120<br />

Jumlah 17.214.548 35.481.847<br />

Rincian penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Harga perolehan 2.241.809 6.976.676<br />

Akumulasi penyusutan (2.075.683) (5.084.595)<br />

Nilai buku 166.126 1.892.081<br />

Perolehan kas (harga jual) 1.293.510 3.711.780<br />

Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 1.127.383 1.819.699<br />

Pada <strong>Juni</strong> 2011 dan Desember 2010, penjualan aktiva tetap merupakan penjualan atas, kendaraan, dan peralatan<br />

kantor, toko, dan gudang.<br />

Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, aktiva tetap (di luar tanah) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan<br />

dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut<br />

cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan<br />

berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilai<br />

aktiva tetap tersebut di atas.<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Surabaya, Bandung,<br />

Semarang, Manado dan beberapa kota lain di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang<br />

berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun<br />

2030. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan<br />

HGB karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.<br />

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan<br />

adanya penurunan nilai aktiva tetap pada Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011.<br />

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK<br />

Hutang bank jangka pendek terdiri dari:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Rupiah<br />

Kredit Time Loan<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 235.000.000 227.216.250<br />

Kredit rekening koran<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 24.147.169 15.618.957<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> 9.089.312 3.917.252<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 7.482.401 22.738.080<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 4.377.663 3.153.710<br />

<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 1.026.362 -<br />

Pinjaman Akseptasi<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> 20.000.000 19.950.000<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 9.000.000 15.000.000<br />

Kredit Investasi<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> - 6.177.188<br />

24


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />

Hutang bank jangka pendek terdiri dari: (lanjutan)<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Dollar Amerika Serikat<br />

Trust Receipts<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 15.379.039 21.142.030<br />

<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 10.304.261 -<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 1.877.047 9.746.019<br />

Kredit Modal Kerja (KMK) Valas<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 16.248.330 16.992.990<br />

Jumlah hutang bank<br />

jangka pendek 353.931.584 361.652.476<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong><br />

a. Pada tahun 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan time loan dengan pagu kredit<br />

masing-masing sebesar Rp4.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempo<br />

fasilitas kredit rekening koran dan time loan ini adalah 9 Desember 2011. Pinjaman ini dijamin dengan<br />

persediaan yang dimiliki oleh CALS (Catatan 7), tanah dan bangunan dan gudang yang dimiliki oleh<br />

Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan Tn. Simonardi S. (pemegang<br />

saham).<br />

b. Pada bulan <strong>Juni</strong> 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar<br />

Rp18.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening<br />

koran ini adalah 11 September 2011 (Catatan 12). Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa tanah dan<br />

bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 8), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong dan<br />

Tn. Totong Kurniawan (pemegang saham) dan Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang<br />

mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7),<br />

apartemen milik Tn. Budyanto Totong dan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan<br />

MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar<br />

10% pada <strong>Juni</strong> 2011 dan tahun 2010. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan<br />

untuk memenuhi berberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.<br />

c. Pada bulan <strong>Juni</strong> 2008, CMSS dan MBI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit<br />

masing-masing sebesar Rp1.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS dan<br />

MBI. Pada tahun 2010, pagu kredit atas fasilitas CMSS tersebut mengalami perubahan, dengan<br />

meningkatkan pagu kredit menjadi sebesar Rp15.000.000. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening<br />

koran ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 September 2011. Fasilitas kredit ini dijamin dengan<br />

beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 8), Tn. Budyanto Totong,<br />

Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak<br />

yang mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7)<br />

dan apartemen milik Tn. Budyanto Totong. Pinjaman tersebut juga dijamin dengan jaminan korporasi tidak<br />

terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga<br />

dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% pada <strong>Juni</strong> 2011 dan tahun 2010 .<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong><br />

a. Pada tanggal 11 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit<br />

sebesar Rp20.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 11 Agustus 2011. Pinjaman<br />

tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% dan dijamin dengan piutang<br />

dagang, persediaan dan tanah beserta bangunan di atasnya (Catatan 5, 7 dan 8) milik Perusahaan.<br />

25


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> (lanjutan)<br />

b. Pada tanggal 28 April 2010, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receipt<br />

dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000, US$2.000.000 dan US$4.000.000. Fasilitas kredit<br />

tersebut tersedia sampai dengan tanggal 28 April 2012. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa tanah dan<br />

bangunan milik Perusahaan dan persediaan barang dagang milik KKS (Catatan 7 dan 8) dan dikenakan<br />

bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% pada tahun 2010 untuk kredit rekening koran dan<br />

sebesar 7,5% untuk pinjaman KMK valas dan trust receipt.<br />

<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong><br />

a. Pada tanggal 28 <strong>Juni</strong> 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan demand loan<br />

dengan pagu kredit masing- masing sebesar Rp2.000.000 dan Rp7.000.000. Pagu kredit atas kedua fasilitas<br />

tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir meningkatkan pagu kredit menjadi sebesar<br />

Rp10.000.000 dan Rp20.000.000, masing-masing untuk fasilitas kredit rekening koran dan demand loan.<br />

Fasilitas tersebut telah diperpanjang samapi dengan tanggal 29 <strong>Juni</strong> 2012.<br />

Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 10 % pada <strong>Juni</strong> 2011 serta dijamin<br />

dengan beberapa bidang tanah berikut bangunan diatasnya yang dimiliki oleh perusahaan dan CAS (Anak<br />

Perusahaan), serta persediaan barang dagang milik Perusahaan (Catatan 7 dan 8).<br />

b. CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran yang digunakan untuk membiayai modal kerja dengan<br />

pagu kredit sebesar Rp2.000.000. Pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami beberapa kali<br />

perubahan, terakhir menjadi sebesar Rp. 4.000.000. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan persediaan<br />

dan bangunan gudang milik Anak Perusahaan (Catatan 7 dan 8), sebidang tanah berikut bangunan kantor<br />

milik Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi S. (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa) serta<br />

jaminan pribadi dari Tn. Simonardi S. (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Jatuh tempo fasilitas<br />

kredit telah diperpanjang sampai dengan tanggal 15 Desember 2010 dan fasilitas kredit tersebut tidak<br />

diperpanjang lagi.<br />

c. Pada tanggal 8 Juli 2003, CMSS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan bank garansi (BG) dengan<br />

pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000, dan Rp2.000.000. Fasilitas kredit tersebut digunakan<br />

untuk membiayai modal kerja CMSS dan dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa tanah dan<br />

bangunan milik Perusahaan, dan beberapa unit kendaraan milik CMSS . Kedua fasilitas kredit tersebut<br />

telah dilunasi pada saat jatuh temponya.<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia<br />

a. SGK memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp500.000 yang digunakan<br />

untuk membiayai modal kerja. Pada tahun 2006, pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami kenaikan<br />

menjadi sebesar Rp1.000.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sebidang tanah milik Tn. Budyanto Totong<br />

(pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan dikenakan tingkat bunga tahunan 11 % sampai pada <strong>Juni</strong><br />

2011. Fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan 17 Maret 2012 .<br />

b. Pada bulan Mei 2006, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan usance letters of credit (L/C)<br />

dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp3.000.000 dan US$1.000.000. Pada bulan Mei 2007, pagu<br />

fasilitas usance letter of credit ditingkatkan menjadi US$1.250.000. Pada tahun 2008, pagu fasilitas rekening<br />

koran ditingkatkan menjadi Rp. 4.500.000 dan pada tahun 2010, pagu fasilitas trust receipt ditingkatkan<br />

menjadi US$ 1.750.000. Jatuh tempo fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17<br />

Maret 2012. Fasilitas kredit ini dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar 11 % pada <strong>Juni</strong> 2011. Pinjaman<br />

tersebut dijamin dengan sebidang tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa), sedangkan pinjaman usance letters of credit (L/C) dijamin dengan tanah yang sama<br />

milik Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan deposito berjangka yang<br />

ditempatkan pada <strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia (Catatan 4).<br />

26


10. HUTANG USAHA<br />

Hutang usaha terdiri dari:<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Pihak ketiga<br />

Rupiah<br />

<strong>PT</strong> ICI Paint Indonesia 137.237.907 101.612.875<br />

<strong>PT</strong> Mowilex 52.945.771 60.127.356<br />

<strong>PT</strong> Propan Raya 49.117.906 41.652.569<br />

<strong>PT</strong> Satya Langgeng <strong>Sentosa</strong> 27.914.015 26.647.208<br />

<strong>PT</strong> Mulia Industrindo 17.549.546 10.817.884<br />

<strong>PT</strong> Satya Djaya Raya 9.408.378 5.363.181<br />

<strong>PT</strong> Nipsea Indonesia 9.348.855 7.728.333<br />

<strong>PT</strong> Knauf Gypsum Indonesia 9.026.834 7.080.306<br />

<strong>PT</strong> Osram Indonesia 8.725.950 8.172.613<br />

<strong>PT</strong> American Standard Indonesia 8.882.988 5.864.294<br />

<strong>PT</strong> Cipta Mortar Utama 7.445.236 6.791.307<br />

<strong>PT</strong> Jotun Indonesia 7.279.140 7.398.659<br />

<strong>PT</strong> Lingkar Matra 7.014.789 4.804.573<br />

<strong>PT</strong> Perintis Teknoprima 6.083.094 6.688.454<br />

<strong>PT</strong> Aceoldfield 6.077.301 4.915.911<br />

<strong>PT</strong> Dekoramik Perdana 2.080.730 5.154.469<br />

Lain-lain (di bawahRp5.000.000) 155.791.430 131.342.442<br />

US Dollar<br />

Mitsui & Co Ltd 22.346.000 20.851.472<br />

Lanxees Pte Ltd 4.763.739 3.235.482<br />

Korea PLA-Chem Co Ltd 1.245.705 -<br />

Shanghai Chemical Investment Co Ltd 1.062.589 -<br />

Wacker Chemical - 2.207.470<br />

Potters Industries - 863.136<br />

Lain-lain (dibawah<br />

Rp 800.000) 9.718.179 6.098.907<br />

EURO<br />

Arch Sayerlack Pte Ltd - 5.186<br />

Jumlah pihak ketiga 561.066.082 475.424.088<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa<br />

<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo 172.453.172 177.836.993<br />

Hocheng Philippines Corporation 2.222.263 1.501.313<br />

SB Furniture Thailand 255.526 524.661<br />

Hocheng China Corporation - 5.296<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>karda Depo Bangunan - 153.600<br />

<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi - 66.155<br />

Jumlah pihak hubungan istimewa 174.930.960 180.088.018<br />

Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Pihak ketiga<br />

Kurang dari 31 hari 514.446.921 302.183.091<br />

31 - 60 hari 42.548.606 13.689.086<br />

61 - 90 hari 3.248.201 4.131.488<br />

Lebih dari 90 hari 822.353 155.420.422<br />

Pihak ketiga 561.066.082 475.424.087<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa (Catatan 6)<br />

Kurang dari 31 hari 164.458.263 174.667.539<br />

31 - 60 hari 3.858.236 3.688.822<br />

61 - 90 hari 2.705.652 1.202.722<br />

Lebih dari 90 hari 3.908.810 528.935<br />

Pihak-pihak yang mempunyai<br />

hubungan istimewa 174.930.960 180.088.018<br />

27


11. PERPAJAKAN<br />

a. Pajak dibayar di muka terdiri dari:<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Perusahaan<br />

Pajak pertambahan nilai - 6.602.896<br />

Anak Perusahaan<br />

Pajak pertambahan nilai 990.592 1.590.590<br />

Jumlah pajak dibayar dimuka 990.592 8.193.486<br />

b. Taksiran tagihan pajak penghasilan merupakan saldo Anak Perusahaaan yang terdiri dari:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

2011 2.491.351 -<br />

2010 12.369.768 12.660.918<br />

2009 362.220 12.147.185<br />

2006 190.568 1.150.543<br />

2000 308.462 308.462<br />

Jumlah tagihan pajak<br />

penghasilan 15.722.368 26.267.108<br />

c. Hutang pajak terdiri dari:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Perusahaan<br />

Pajak penghasilan<br />

Pasal 4 (2) - 143.994<br />

Pasal 21 303.292 1.111.909<br />

Pasal 23 1.893.133 2.004.499<br />

Pasal 25 455.441 761.550<br />

Pasal 29 4.637.959 -<br />

Pajak pertambahan nilai 2.749.019 -<br />

Anak Perusahaan<br />

Pajak penghasilan<br />

Pasal 4 (2) - 64.261<br />

Pasal 21 343.683 392.112<br />

Pasal 23 201.099 108.152<br />

Pasal 25 350.600 351.157<br />

Pasal 29 1.102.525 481.064<br />

Pajak pertambahan nilai - -<br />

Jumlah 12.036.751 5.418.698<br />

d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi<br />

dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011<br />

dan 2010 sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Laba (rugi) sebelum pajak<br />

penghasilan menurut laporan<br />

laba rugi konsolidasi 60.068.794 28.506.614<br />

Laba sebelum pajak penghasilan<br />

Anak Perusahaan (27.372.061) (6.976.494)<br />

Amortisasi Goodwill (13.660) (13.659)<br />

Laba (rugi) sebelum pajak<br />

penghasilan Perusahaan - bersih 32.683.073 21.516.461<br />

Beda waktu:<br />

Imbalan kerja karyawan - bersih 3.452.303 3.561.000<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 1.639.829 1.341.351<br />

Penyisihan persediaan usang 2.503.642 872.385<br />

Penyusutan aktiva tetap (208.835) (317.648)<br />

28


11. PERPAJAKAN (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi<br />

dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011<br />

dan 2010 sebagai berikut: (lanjutan)<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Beda tetap:<br />

Beban yang tidak dapat dikurangkan :<br />

Representasi dan perjamuan 438.498 422.965<br />

Penyusutan aktiva tetap 815.366 740.084<br />

Penghasilan yang pajaknya<br />

bersifat final<br />

Pendapatan bunga (43.883) (27.579)<br />

Pendapatan sewa (626.621) (105.971)<br />

Taksiran penghasilan (rugi) kena<br />

pajak Perusahaan 40.653.372 28.003.047<br />

e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Taksiran penghasilan kena pajak<br />

Perusahaan 40.653.372 28.003.047<br />

Anak Perusahaan<br />

Penghasilan kena pajak 33.674.391 15.411.844<br />

Rugi fiskal awal (45.185.770) (46.389.607)<br />

Rugi fiskal tahun berjalan (4.485.066) (5.433.390)<br />

Rugi fiskal akhir periode (36.418.141) (47.385.853)<br />

Akumulasi Kompensasi<br />

rugi fiskal (13.252.696) (4.437.143)<br />

Penghasilan kena<br />

pajak - bersih<br />

20.421.695 10.974.701<br />

Pajak penghasilan tahun berjalan<br />

Perusahaan 10.163.343 7.000.762<br />

Anak Perusahaan 5.105.424 2.743.675<br />

Taksiran pajak penghasilan 15.268.767 9.744.437<br />

Pajak penghasilan dibayar di muka<br />

Perusahaan<br />

Pasal 22 288.146 114.850<br />

Pasal 23 1.586.264 1.913.198<br />

Pasal 25 3.650.974 6.629.137<br />

5.525.384 8.657.185<br />

Pasal 22 3.887.466 2.839.909<br />

Pasal 23 486.380 733.692<br />

Pasal 25 2.606.783 2.205.722<br />

Fiskal luar negeri 190.568<br />

6.980.629 5.969.891<br />

Hutang (tagihan) pajak<br />

penghasilan<br />

Perusahaan 4.637.959 (1.656.424)<br />

29


11.PERPAJAKAN (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: (lanjutan)<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Anak Perusahaan<br />

Hutang pajak penghasilan 1.102.525 273.680<br />

Tagihan pajak (2.491.351) (3.499.897)<br />

Hutang pajak penghasilan<br />

(hutang pajak) (1.388.825) (3.226.217)<br />

f. Manfaat (beban) pajak tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010 adalah<br />

sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Perusahaan<br />

Pengaruh beda temporer<br />

Imbalan kerja karyawan<br />

- bersih 863.076 890.250<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 409.957 335.338<br />

Penyisihan persediaan usang 625.911 218.096<br />

Penyusutan aktiva tetap (52.209) (79.412)<br />

Bersih 1.846.735 1.364.272<br />

Anak Perusahaan<br />

Rugi fiskal (2.191.907) 249.062<br />

Imbalan kerja karyawan 487.731 532.633<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 46.106 24.487<br />

Penyusutan aktiva tetap (230.776) (289.317)<br />

Penyisihan persediaan usang 70.431 440.224<br />

Lain-lain 67.015 24.301<br />

Bersih (1.751.401) 981.389<br />

Manfaat pajak<br />

tangguhan - bersih 95.334 2.345.661<br />

g. Aktiva pajak tangguhan<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Perusahaan<br />

Penyusutan aktiva tetap (178.486) (126.277)<br />

Kewajiban imbalan kerja 10.083.281 9.220.205<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 1.762.476 1.352.518<br />

Penyisihan persediaan 1.657.284 1.031.374<br />

Biaya ditangguhkan (40.729) (40.729)<br />

Aktiva tangguhan – bersih 13.283.826 11.437.091<br />

Anak Perusahaan<br />

Rugi fiskal 9.104.535 11.296.443<br />

Imbalan kerja karyawan 5.767.414 5.279.683<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 231.969 188.677<br />

Penyusutan aktiva tetap (1.679.554) (1.396.160)<br />

Penyisihan persediaan usang 210.327 139.896<br />

Biaya ditangguhkan (278.264) (345.278)<br />

Lain-lain 16.774 352.598<br />

Aktiva tangguhan – bersih 13.373.201 15.515.859<br />

Aktiva pajak tangguhan 26.657.028 26.952.950<br />

30


11.PERPAJAKAN (lanjutan)<br />

h. Lainnya<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Pada tanggal 22 September 2008, MBI menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2006. Berdasarkan<br />

SKPKB dan STP tersebut, MBI terhutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) dan Pajak<br />

Pertambahan Nilai beserta dendanya sebesar Rp5.459.029. Di samping itu, penghasilan kena pajak MBI<br />

sebesar Rp2.434.924 dikoreksi menjadi Rp5.243.027, yang menghasilkan tambahan kewajiban pajak<br />

penghasilan badan sebesar Rp1.019.020 (termasuk denda sebesar Rp301.400).<br />

Pada tanggal 18 Oktober 2008, MBI mengajukan surat keberatan atas hasil pemeriksaan tersebut kepada<br />

Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I KPP Madya Surabaya dan telah diterima pada<br />

tanggal 20 Oktober 2008. Sehubungan dengan hasil pemeriksaan tersebut, MBI telah melakukan pembayaran<br />

cicilan sebesar Rp246.582 yang dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” di neraca konsolidasi<br />

tahun 2008. Pada tahun 2009, MBI melakukan tambahan pembayaran cicilan sebesar Rp2.915.202, sehingga<br />

jumlah pembayaran sampai dengan bulan Oktober 2009 sebesar Rp3.161.784.<br />

Pada tanggal 16 Oktober 2009, MBI menerima beberapa surat keputusan bertanggal 16 Oktober 2009 dari<br />

Direktur Jenderal Pajak mengenai keberatan MBI atas ketetapan diatas. Berdasarkan surat keputusan tersebut,<br />

Direktur Jenderal Pajak mengurangi kurang bayar Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) dan Pajak<br />

Pertambahan Nilai beserta dendanya dari sebesar Rp5.459.029 menjadi Rp1.246.219 dan kurang bayar Pajak<br />

Penghasilan badan dari Rp1.019.020 menjadi Rp498.192. MBI menerima surat keputusan atas kurang bayar<br />

Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) beserta dendanya sebesar Rp17.393, akan tetapi menolak surat<br />

keputusan atas kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp1.228.826 dan Pajak Penghasilan badan<br />

sebesar Rp498.192, serta mengajukan banding kepada Ketua Badan Pengadilan Pajak.<br />

MBI menerima pembayaran kembali atas sebagian pembayaran cicilan diatas sebesar Rp1.417.373. Sisa<br />

pembayaran cicilan sebesar Rp1.727.018 (setelah dikurangi dengan kurang bayar Pajak Penghasilan (Pasal 21,<br />

23, dan 4 (2)) beserta dendanya sebesar Rp17.393, yang dibebankan sebagai beban tahun 2009) direklasifikasi<br />

ke taksiran tagihan pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2009.<br />

Pada tanggal 29 Oktober 2010, MBI menerima Putusan Pengadilan Pajak atas SKPKB PPh badan dan PPN<br />

untuk tahun pajak 2006. Berdasarkan hasil Putusan tersebut, keberatan MBI atas PPh badan sebesar<br />

Rp498.192 diterima oleh Pengadilan Pajak sebesar Rp275.559, sedangkan sisanya sebesar Rp222.633<br />

dibebankan sebagai beban tahun 2010. Selain itu keberatan MBI atas PPN sebesar Rp1.072.247 diterima oleh<br />

Pengadilan Pajak sebesar Rp718.404, sedangkan sisanya sebesar Rp353.843 dibebankan sebagai beban<br />

tahun 2010.<br />

Pada tanggal 31 Maret 2010, CAS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2005. Berdasarkan SKPKB<br />

dan STP tersebut, CAS terhutang tambahan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya sebesar Rp1.045 yang<br />

dibebankan sebagai beban pada tahun 2010.<br />

Pada tahun 2010, CMSS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2002, 2003, 2005, 2007, 2008 dan<br />

2009. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, CMSS terhutang tambahan Pajak Penghasilan (pasal 21, 23 dan<br />

4 (2)) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya sejumlah Rp1.510.224 taksiran yang dibebankan sebagai<br />

beban tahun 2010. Di samping itu, CMSS juga menerima SKPLB untuk tahun pajak 2008. Berdasarkan SKPLB<br />

tersebut, tagihan pajak penghasilan CMSS sebesar Rp1.034.093 disetujui oleh Kantor Pajak. Selanjutnya,<br />

CMSS membayar hutang pajak tersebut sebesar Rp476.131 (setelah dikurangi dengan SKPLB sebesar<br />

Rp1.034.093).<br />

Pada tahun 2010, CMSS juga menerima SKPKB lainnya untuk tahun pajak 2008. Berdasarkan SKPKB, CMSS<br />

terhutang tambahan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp381.460. CMSS mengajukan keberatan atas SKPKB<br />

tersebut kepada Pengadilan Pajak. Sehubungan dengan SKPKB tersebut, CMSS membayar jumlah terhutang<br />

sebesar Rp381.460. Selanjutnya, pada tanggal 31 Maret 2010, CMSS menerima surat keputusan dari<br />

Pengadilan Pajak mengenai keberatan CMSS atas SKPKB tersebut. Berdasarkan surat keputusan tersebut,<br />

Pengadilan Pajak mengurangi kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai dari Rp381.460 menjadi Rp90.308. CMSS<br />

menerima hasil keputusan tersebut and membebankan sebagai beban tahun 2010. Taksiran tagihan pajak yang<br />

telah disetujui sebesar Rp291.151 (setelah dikurangi dengan kurang bayar di atas), yang dicatat sebagai bagian<br />

dari “Taksiran Tagihan Pajak” di neraca konsolidasi 2010, diterima CMSS pada tahun 2011.<br />

Pada tanggal 11 Februari 2010, HCG menerima Surat Penetapan Tarif Dan/ Atau Nilai Pabean (S<strong>PT</strong>NP) dari<br />

Kantor Kepala Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priuk II perihal denda atas pembayaran Bea Masuk dalam<br />

rangka impor dengan Nomor : S<strong>PT</strong>NP-004432/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2010 sejumlah Rp 190.568. HCG<br />

31


11.PERPAJAKAN (lanjutan)<br />

h. Lainnya (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

mengajukan surat permohonan banding dengan Nomor : 002/HCG/VI/10, <strong>Juni</strong> 2010 kepada Kantor Kepala<br />

Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priuk II. Sehubungan dengan keberatan tersebut, HCG telah melakukan<br />

pembayaran sebesar Rp190.568 .<br />

Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan<br />

Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, mengatur<br />

tentang perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak<br />

Penghasilan sebesar 5,00% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal<br />

17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan<br />

yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham<br />

publiknya 40,00% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh<br />

300 (tiga ratus) pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5,00% dari keseluruhan<br />

saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu<br />

paling singkat 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.<br />

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, berdasarkan surat keterangan No. DE/I/2011-0004<br />

yang diterbitkan oleh <strong>PT</strong> Datindo Entrycom (biro administrasi efek) tanggal 10 January 2011, Perusahaan telah<br />

memenuhi kriteria tersebut dan oleh karenanya telah menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap beban<br />

pajak kini untuk tahun 2010.<br />

12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA<br />

Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dan terdiri dari:<br />

Hutang bank jangka panjang<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 31.568.566 33.821.963<br />

<strong>PT</strong> Bank Maybank Syariah Indonesia 14.736.842 15.789.474<br />

<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia <strong>Tbk</strong> 12.335.635 4.322.305<br />

<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta 3.703.533 3.890.318<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 3.177.858 3.500.180<br />

<strong>PT</strong> Bank Panin 16.093 62.579<br />

Pinjaman lainnya<br />

<strong>PT</strong> BCA Finance 310.205 768.680<br />

<strong>PT</strong> Toyota Astra Financial Services 174.600 1.222.200<br />

Jumlah 66.023.329 63.377.699<br />

Dikurangi bagian yang jatuh tempo<br />

dalam satu tahun<br />

Hutang bank jangka panjang<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 8.784.979 8.299.575<br />

<strong>PT</strong> Bank Maybank Syariah Indonesia 4.210.526 4.210.526<br />

<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta 1.005.700 1.050.218<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />

Indonesia 628.416 635.677<br />

<strong>PT</strong> Bank Danamon <strong>Tbk</strong> - 182.905<br />

<strong>PT</strong> Bank Panin 16.093 62.579<br />

Pinjaman lainnya<br />

<strong>PT</strong> BCA Finance 131.286 768.680<br />

<strong>PT</strong> Toyota Astra Financial Services 174.600 1.222.200<br />

Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 14.951.600 16.432.360<br />

Bagian yang jatuh tempo lebih dari<br />

satu tahun 51.071.729 46.945.339<br />

32


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong><br />

Pada tanggal 22 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 13 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan dan BCA<br />

setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit rekening koran (Catatan 9) dan fasilitas bank garansi<br />

yang telah dimiliki oleh Perusahaan, sampai dengan 11 September 2011. Di samping itu, Perusahaan juga<br />

memperoleh beberapa fasilitas kredit baru dari BCA sebagai berikut:<br />

1. Time loan (TL) 1 dan 2 yang masing-masing digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari<br />

bank sindikasi (tranche B) dan pembelian barang konsumsi dari <strong>PT</strong> Procter & Gamble Home Products<br />

Indonesia (pemasok) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp255.000.000 dan Rp30.000.000.<br />

2. Kredit investasi (KI) 1, 2 dan 3 yang masing-masing digunakan untuk (1) pembangunan gudang Perusahaan<br />

di Padang, Kediri dan Pangkalpinang, (2) mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari <strong>PT</strong> Bank Rabobank<br />

International Indonesia dan (3) mendanai pelunasan pinjaman bank sindikasi (Tranche A) dengan pagu kredit<br />

masing-masing sebesar Rp19.875.000, Rp3.719.000 dan Rp8.250.000.<br />

Jatuh tempo pinjaman TL dan KI 3 (Catatan 9) adalah masing-masing pada tanggal 11 dan 19 <strong>Juni</strong> 2011,<br />

sedangkan pinjaman KI 1 dan 2 terhutang dalam cicilan bulanan masing-masing sampai dengan bulan <strong>Juni</strong> 2017<br />

dan Desember 2016. Seluruh pinjaman dari BCA tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan<br />

sebesar 10% dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran<br />

(Catatan 9).<br />

Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu,<br />

diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, semua rasio keuangan<br />

tersebut telah terpenuhi.<br />

Pada tanggal 12 Juli 2010, CMSS juga memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA sebagai berikut:<br />

1. Time loan (TL) dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000 digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman<br />

CMSS dari <strong>PT</strong> Bank UOB Buana.<br />

2. Kredit investasi (KI) 1, 2 dan 3 dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp7.500.000, Rp5.300.000 dan<br />

Rp8.500.000 digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman CMSS dari <strong>PT</strong> Bank UOB Buana.<br />

Jatuh tempo pinjaman TL (Catatan 10) adalah pada tanggal 11 September 2011, sedangkan pinjaman KI 1, 2 dan<br />

3 masing-masing adalah 12 November 2012, 12 Maret 2014 dan 12 September 2015. Seluruh pinjaman dari BCA<br />

tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% dan dijamin dengan jaminan yang<br />

sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran (Catatan 9).<br />

Pada tanggal 24 November 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit<br />

sebesar Rp8.000.000. Jatuh tempo pinjaman ini adalah selama tujuh tahun termasuk grace period selama satu<br />

tahun dan terhutang dalam cicilan bulanan. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai perluasan gudang CALS di<br />

Palembang. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 10% pertahun dan dijamin dengan tanah<br />

dan bangunan milik Tn. Budyanto Totong (pemegang saham) dan Tn. Simonardi Setiawan (pihak yang<br />

mempunyai hubungan istimewa).<br />

<strong>PT</strong> Bank Maybank Syariah Indonesia (dahulu <strong>PT</strong> Bank Maybank Indonesia)<br />

Pada tanggal 4 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000<br />

digunakan untuk membiayai kembali investasi gerai baru Mitra 10 yang berlokasi di Tangerang. Pinjaman tersebut<br />

dijamin dengan piutang, persediaan dan tanah milik Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 8). Pinjaman tersebut dikenakan<br />

bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12%. Pinjaman ini terhutang dalam 19 cicilan triwulan dengan<br />

pembayaran cicilan terakhir jatuh pada tahun 2014.<br />

<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia<strong>Tbk</strong><br />

Pada tanggal 13 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit open account financing buyer (OAF) dan<br />

kredit angsuran berjangka (KAB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan 18.658.000 yang<br />

digunakan untuk modal kerja dan program investasi Perusahaan. Jatuh tempo fasilitas OAF adalah tanggal 13<br />

Agustus 2011, sedangkan fasilitas KAB terhutang dalam cicilan bulanan sampai dengan tanggal 13 Agustus 2017.<br />

Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang, persediaan dan tanah milik Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 8). Pinjaman<br />

tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,5% pada <strong>Juni</strong> 2011.<br />

33


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta<br />

a. KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp1.000.000. Pinjaman tersebut dijamin<br />

dengan tanah dan bangunan milik KKS (Catatan 8) dan dikenakan tingkat bunga tahunan antara 11,5 % sampai<br />

dengan Maret 2011. Pinjama tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2011.<br />

b. Pada tanggal 8 <strong>Juni</strong> 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta dengan pagu<br />

kredit sebesar Rp. 6.000.000 yang digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian tanah di Jl. Daan<br />

Mogot Prima II Kav. No. 19 dan No. 20, Jakarta Barat. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang dimilikili<br />

melalui hutang tersebut. Pinjaman tersebut harus dicicil secara bulanan selama jangka waktu 7 tahun sampai<br />

dengan 8 <strong>Juni</strong> 2014 dan dikenakan tingkat bunga tahunan 12 % sampai <strong>Juni</strong> 2011. (Catatan 8).<br />

c. Pada tanggal 7 Agustus 2009, CKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp435.600 yang<br />

digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui<br />

hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% pada <strong>Juni</strong><br />

2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan<br />

tanggal 7 Juli 2012.<br />

<strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia<br />

Pada tanggal 28 Februari 2008, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp160.000 yang<br />

digunakan untuk membiayai pembelian forklift. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang<br />

tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,81% pada<br />

<strong>Juni</strong> 2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan<br />

tanggal 28 Februari 2011.<br />

Pada tahun 2008, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp4.550.000 yang digunakan oleh<br />

KKS untuk membiayai pembelian bangunan di Tangerang. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah dan<br />

bangunan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga<br />

tahunan sebesar 11 % pada <strong>Juni</strong> 2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu<br />

delapan tahun sampai dengan tahun 2016.<br />

Pada September 2010, KKS juga memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp185.000 yang<br />

digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui<br />

hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,50% .Pinjaman<br />

tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 tahun sampai dengan bulan September 2013.<br />

<strong>PT</strong> Bank Panin <strong>Tbk</strong><br />

Pada tahun 2009, KKS memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp176.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian<br />

kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan<br />

dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 5,65% pada <strong>Juni</strong> 2011. Pinjaman tersebut terhutang<br />

dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan tahun 2011.<br />

<strong>PT</strong> BCA Finance<br />

Pada tahun 2008, Perusahaan dan CMSS memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> BCA Finance dengan keseluruhan<br />

pagu kredit sebesar Rp4.387.500 yang digunakan untuk membiayai pembelian beberapa kendaraan. Pinjaman ini<br />

dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan tingkat bunga tahunan<br />

berkisar antara 5,75% sampai dengan 6,00 % pada Maret 2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan<br />

selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan bulan September 2011.<br />

Pada Februari 2011, KKS memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> BCA Finance dengan pagu kredit sebesar Rp. 304.560<br />

yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki<br />

melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 5,10% pada <strong>Juni</strong> 2011.<br />

Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan bulan<br />

Februari 2014.<br />

34


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> Toyota Astra Financial Services<br />

Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp2.095.200<br />

yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki<br />

melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 0,75% pada<br />

tahun 2010. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan<br />

bulan Agustus 2011.<br />

13. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang telah mencapai usia<br />

pensiun yaitu 55 tahun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.<br />

Kewajiban imbalan kerja tersebut tidak didanai.<br />

Tabel berikut menyajikan ringkasan jumlah yang dicatat dalam neraca konsolidasi untuk kewajiban imbalan kerja<br />

sesuai dengan perhitungan sementara.<br />

Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

Saldo awal tahun 57.999.551 48.192.854<br />

Penyisihan selama tahun berjalan 5.504.376 12.210.080<br />

Pembayaran selama tahun berjalan (108.344) (2.403.383)<br />

Kewajiban yang diakui di neraca 63.395.583 57.999.551<br />

14. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN<br />

Rincian hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />

<strong>PT</strong> Kusuma Kemindo <strong>Sentosa</strong> 16.650.537 14.222.508<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>adiluhur <strong>Sentosa</strong> 9.901.468 8.354.280<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Hasil <strong>Sentosa</strong> 8.110.147 7.371.091<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Shaw Brother 5.827.063 6.093.770<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Logamindo <strong>Sentosa</strong> 5.059.345 4.727.748<br />

<strong>PT</strong> Eleganza Tile Indonesia 4.605.509 2.318.504<br />

<strong>PT</strong> Satya Galang Kemika 3.974.766 3.442.042<br />

<strong>PT</strong> HCG Indonesia 3.164.740 3.198.683<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>aditya <strong>Sentosa</strong> 2.222.150 2.152.265<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Mitra Sejati <strong>Sentosa</strong> 626.960 600.207<br />

<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda <strong>Sentosa</strong> 146.277 151.450<br />

<strong>PT</strong> Mitra Bali Indah 66.541 72.366<br />

Jumlah 60.355.502 52.704.914<br />

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp 5.570.588 dan Rp<br />

4.391.076 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010.<br />

15. MODAL SAHAM<br />

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:<br />

Jumlah saham<br />

ditempatkan dan Persentase<br />

Pemegang saham disetor penuh pemilikan Jumlah<br />

<strong>PT</strong> Buanatata Adisentosa 825.345.000 28,51 82.534.500<br />

<strong>PT</strong> Ekasentosa Jayasukses 456.142.000 15,76 45.614.200<br />

Tn. Budyanto Totong<br />

(Direktur Utama) 85.200.000 2,94 8.520.000<br />

Tn. Darmawan Putra<br />

Totong (Komisaris) 60.950.000 2,11 6.095.000<br />

Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 0,35 1.007.900<br />

Lain-lain – publik (masing-masing<br />

dibawah 5%) 1.457.321.800 50,34 145.732.180<br />

Jumlah 2.895.037.800 100,00 289.503.780<br />

35


16. TAMBAHAN MODAL DISETOR<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:<br />

Jumlah<br />

Penawaran umum perdana (IPO) -<br />

600.000.000 saham dengan harga<br />

Rp200 per saham 60.000.000<br />

Biaya-biaya penerbitan saham<br />

dalam rangka IPO (8.543.738)<br />

Saldo 31 Maret 2011 51.456.262<br />

17. PENJUALAN BERSIH<br />

Rincian penjualan bersih konsolidasi berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:<br />

Jenis Produk <strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Keramik 720.450.162 595.658.290<br />

Cat 649.319.978 518.374.110<br />

Bahan-bahan kimia 128.079.289 107.580.648<br />

Perlengkapan kamar mandi dan dapur 99.249.502 67.873.192<br />

Kaca dan glass block 76.094.915 55.626.848<br />

Alat listrik 57.319.087 42.565.489<br />

Home Etc 27.954.864 17.808.237<br />

Partisi 29.656.052 37.147.331<br />

Pipa 29.642.879 25.155.673<br />

Semen 14.580.429 17.154.051<br />

Atap gelombang dan genteng 21.236.049 15.533.135<br />

Kuas cat 13.785.129 10.519.685<br />

Alat pertukangan 10.528.324 7.735.543<br />

Lain-lain 198.901.482 63.138.608<br />

Jumlah 2.076.798.140 1.581.870.841<br />

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan penjualan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari<br />

penjualan bersih konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010.<br />

18. BEBAN POKOK PENJUALAN<br />

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Persediaan barang dagang - awal 655.446.478 536.676.074<br />

Pembelian bersih 1.830.465.423 1.413.939.170<br />

Tersedia untuk dijual 2.485.911.901 1.950.615.244<br />

Persediaan barang dagang - akhir (677.966.169) (566.724.603)<br />

Jumlah beban pokok penjualan 1.807.945.732 1.383.890.642<br />

Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) mencapai 21,22% dan 24,66% dari<br />

jumlah penjualan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010.<br />

36


19. BEBAN USAHA<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Beban penjualan dan distribusi<br />

Gaji dan tunjangan 56.643.618 44.071.722<br />

Penyusutan 13.013.829 13.337.290<br />

Pengangkutan 14.839.878 9.967.197<br />

Promosi 10.986.032 7.077.936<br />

Sewa 7.618.814 6.618.183<br />

Kantor 6.854.511 7.546.776<br />

Perjalanan dinas 5.109.826 3.676.023<br />

Pemeliharaan 4.029.024 3.491.940<br />

Penyisihan barang rusak 2.785.723 2.676.847<br />

Penyisihan piutang ragu-ragu 1.824.628 1.501.838<br />

Pajak dan perijinan 1.760.573 1.196.220<br />

Keamanan dan kebersihan 1.586.056 2.258.598<br />

Perlengkapan kantor 1.473.018 422.877<br />

Pembungkus 1.047.978 673.217<br />

Asuransi 1.038.543 986.747<br />

Alat tulis & cetakan 938.880 863.011<br />

Lain-lain (di bawah Rp 500 juta) 1.639.106 1.113.435<br />

Jumlah 133.190.036 107.479.858<br />

Beban umum dan administrasi<br />

Gaji dan tunjangan 39.743.294 32.480.891<br />

Administrasi Bank 4.242.703 3.240.323<br />

Penyusutan 4.200.719 3.402.211<br />

Kantor (Listrik, air, telepon) 3.739.537 2.814.371<br />

Perjalanan dinas 2.917.569 1.903.877<br />

Pajak dan perijinan 2.197.618 597.387<br />

Sewa 1.865.732 1.337.975<br />

Jasa Professional 1.138.866 1.207.654<br />

Pemeliharaan 951.904 860.859<br />

Alat tulis & cetakan 628.493 487.458<br />

Amortisasi 563.724 540.959<br />

Lain-lain (di bawah Rp 500 juta) 2.058.957 955.381<br />

Jumlah 64.249.116 49.829.345<br />

Jumlah beban usaha 197.439.152 157.309.204<br />

20. INFORMASI SEGMEN<br />

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan<br />

menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan segmen usaha<br />

sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder.<br />

Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut:<br />

Distribusi Retail Jumlah<br />

<strong>Juni</strong> 2011<br />

Penjualan bersih 1.609.956.416 466.841.724 2.076.798.140<br />

Laba bruto 182.244.088 86.608.320 268.852.408<br />

Beban usaha tidak dapat dialokasikan (188.642.558)<br />

37


20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)<br />

<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut: (lanjutan)<br />

Distribusi Retail Jumlah<br />

Laba usaha 80.209.850<br />

Penghasilan (beban) lain-lain yang<br />

tidak dapat dialokasikan<br />

Pendapatan keuangan 1.845.851<br />

Biaya keuangan (21.986.907)<br />

Laba sebelum pajak penghasilan 60.068.794<br />

Beban pajak penghasilan - bersih (15.173.432)<br />

Laba bersih periode berjalan 44.895.362<br />

Aktiva segmen 1.381.827.232 465.334.942 1.847.162.173<br />

Kewajiban segmen 1.005.513.143 271.571.839 1.277.084.983<br />

<strong>Juni</strong> 2010<br />

Penjualan bersih 1.250.626.697 331.244.144 1.581.870.841<br />

Laba bruto 132.201.235 65.778.965 197.980.200<br />

Beban usaha tidak dapat dialokasikan (153.420.851)<br />

Laba usaha 44.559.349<br />

Penghasilan (beban) lain-lain yang<br />

tidak dapat dialokasikan<br />

Pendapatan keuangan 1.053.689<br />

Biaya keuangan (17.106.424)<br />

Laba sebelum pajak penghasilan 28.506.614<br />

Beban pajak penghasilan - bersih (7.398.774)<br />

Laba bersih periode berjalan 21.107.839<br />

Aktiva segmen 1.094.312.589 436.479.948 1.530.792.537<br />

Kewajiban segmen 720.589.196 306.912.770 1.027.501.966<br />

Informasi penjualan bersih berdasarkan segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:<br />

<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />

Jawa dan Bali 1.736.309.519 1.337.322.351<br />

Sumatera 187.696.291 132.912.589<br />

Sulawesi 78.407.747 59.545.438<br />

Kalimantan 74.384.582 52.090.463<br />

Jumlah 2.076.798.140 1.581.870.841<br />

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERIKATAN<br />

a. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok, dimana<br />

Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atau sub-distributor atas beberapa produk<br />

tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjianperjanjian<br />

tersebut dijamin dengan bank garansi dari bank-bank tertentu . Selain itu, perjanjian distribusi yang<br />

dilakukan CAS dengan pemasok tertentu dijamin dengan deposito berjangka, piutang dan persediaan milik Anak<br />

Perusahaan tersebut (Catatan 4, 5 dan 7).<br />

38


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)<br />

b. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak sehubungan<br />

dengan penyewaan bangunan kantor, toko dan gudang yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan<br />

untuk kegiatan operasi. Perjanjian-perjanjian tersebut memiliki jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 15<br />

tahun.<br />

c. Pada tahun 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan <strong>PT</strong> Procter & Gamble Home Products<br />

Indonesia (supplier), dimana dalam perjanjian ini Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atas beberapa produk<br />

tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian.<br />

d. Pada tanggal 19 <strong>Juni</strong> 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian hutang piutang dengan CMSS dan MBI,<br />

dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada CMSS dan MBI untuk keperluan modal<br />

kerja sebesar Rp54.750.000. Sebagian dari fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk mendanai hutang bank<br />

yang diperoleh CMSS dan MBI dari <strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga <strong>Tbk</strong> (dahulu <strong>PT</strong> Bank Niaga <strong>Tbk</strong>) (Catatan 12). Jangka<br />

waktu fasilitas tersedia sampai dengan tanggal 19 <strong>Juni</strong> 2011. Fasilitas pinjaman yang digunakan untuk<br />

mendanai hutang bank, terhutang dalam cicilan triwulanan, yang dimulai sejak September 2008. Pinjaman<br />

tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2,50% diatas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per<br />

bulan dan biaya manajemen dengan tarif tetap 2,00% per 3 (tiga) tahun. Pada tanggal 3 November 2008,<br />

Perusahaan meningkatkan pagu fasilitas menjadi Rp84.750.000. Pada tanggal 23 <strong>Juni</strong> 2009 Perusahaan<br />

kembali meningkatkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp. 154.750.000.<br />

Pendapatan bunga yang diterima oleh Perusahaan dan beban bunga yang dibayar oleh CMSS dan MBI sebesar<br />

Rp 1.707.148 dan Rp. 5.856.069 untuk <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010 yang telah dieliminasi dalam laporan keuangan<br />

konsolidasi.<br />

22. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN<br />

Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan baru yang telah diterbitkan oleh<br />

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan bagi Perusahaan dan Anak Perusahaan :<br />

• PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan<br />

keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan<br />

laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.<br />

• PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan<br />

historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan<br />

aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.<br />

• PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan<br />

diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang<br />

berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak,<br />

pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai<br />

informasi tambahan.<br />

• PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna<br />

laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas<br />

terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.<br />

• PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan,<br />

transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian<br />

dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara<br />

individual. Penerapan dini diperkenankan.<br />

• PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menetapkan kapan entitas menyesuaikan<br />

laporan keuangannya untuk peristiwa setelah tahun pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan<br />

diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah tahun pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh<br />

menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah tahun pelaporan<br />

mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.<br />

39


<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />

30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />

ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />

(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

22. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)<br />

• PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam<br />

entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan<br />

PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.<br />

• PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”, menetapkan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang<br />

tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya<br />

jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan<br />

pengungkapan yang berhubungan.<br />

• PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan<br />

pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas<br />

pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan<br />

kriteria mengenai pengakuan pendapatan.<br />

• PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”,<br />

menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan<br />

akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi<br />

kesalahan.<br />

• PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset<br />

dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai<br />

harus diakui.<br />

• PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur<br />

pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk<br />

memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan<br />

para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.<br />

23. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA.<br />

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal<br />

24 Mei 2011, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., No. 9, diputuskan untuk,<br />

antara lain, membagikan deviden tunai sebesar Rp. 5.790.076 atau Rp 2 (dalam angka penuh) per saham kepada<br />

pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 27 September 2011 dan membentuk<br />

dana cadangan umum sebesar Rp. 200.000 dari saldo laba.<br />

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2010,<br />

yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 183, pemegang saham memutuskan<br />

untuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp. 200.000 dari saldo laba.<br />

24. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI<br />

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi<br />

yang telah diselesaikan pada tanggal 29 <strong>Juni</strong> 2011.<br />

40

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!