CSAP LKTT Juni 2011.pdf - PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk
CSAP LKTT Juni 2011.pdf - PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk
CSAP LKTT Juni 2011.pdf - PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong><br />
DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
Laporan Keuangan Konsolidasian<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 (Tidak Diaudit)
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
Daftar Isi<br />
Halaman<br />
Neraca Konsolidasi ……………………………….......................................................................... 1 - 3<br />
Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………......................................................................... 4<br />
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……………………………………………………………. 5<br />
Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………………………………………………………….. 6<br />
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …......................................................................... 7 - 40<br />
***************************
ASET<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
NERACA KONSOLIDASI<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010<br />
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />
Catatan (tidak diaudit) (audited)<br />
ASET LANCAR<br />
Kas dan setara kas 2 c, 3 43.523.114 28.362.209<br />
Penempatan jangka pendek 2 d,2p, 4, 9 8.017.486 5.300.922<br />
Piutang usaha 2 e, 2p, 5, 9, 12<br />
Pihak ketiga – netto 574.075.438 485.117.289<br />
Pihak hubungan istimewa 2 f, 5,6 7.003.295 3.968.287<br />
Piutang lain-lain 33.988.452 31.097.950<br />
Persediaan 2 g, 7, 9,12 671.082.817 650.718.927<br />
Biaya dibayar dimuka 2 h 24.627.975 17.301.825<br />
Pajak dibayar dimuka 11a 990.592 8.193.486<br />
Aset lancar lainnya 25.181.655 27.801.194<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH ASET LANCAR 1.388.490.824 1.257.862.089<br />
__________________________ __________________________<br />
ASET TIDAK LANCAR<br />
Piutang hubungan istimewa - 165.424<br />
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi 2 i, 2 j,2k, 8, 9,12 377.067.709 352.139.893<br />
Aset pajak tangguhan bersih 2 q, 11g 26.657.028 26.952.950<br />
Sewa jangka panjang dibayar dimuka 2 h,2i 29.283.755 30.571.383<br />
Taksiran pajak penghasilan 11b 15.722.368 26.267.108<br />
Aset tidak lancar lainnya 9.940.489 10.951.894<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 458.671.349 447.048.652<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH ASET 1.847.162.173 1.704.910.741<br />
=============== ===============<br />
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />
1
LIABILITAS DAN EKUITAS<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010<br />
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />
Catatan (tidak diaudit) (audited)<br />
LIABILITAS JANGKA PENDEK<br />
Hutang Bank Jangka Pendek 9 353.931.584 361.652.476<br />
Hutang Usaha<br />
Pihak Ketiga 2p, 10, 561.066.082 475.424.087<br />
Pihak hubungan istimewa 2 f, 6, 10 174.930.960 180.088.018<br />
Hutang Lain-lain 31.515.685 28.115.457<br />
Hutang Pajak 11 c 12.036.751 5.418.698<br />
Beban Masih Harus Dibayar 12.769.503 8.967.980<br />
Hutang Jangka Panjang yang JT dalam 1 tahun<br />
Hutang Bank – bersih dan pinjaman lainnya 12 14.951.600 16.432.360<br />
Hutang sewa pembiayaan 545.427 423.076<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 1.161.747.593 1.076.522.152<br />
________________ ________________<br />
LIABILITAS JANGKA PANJANG<br />
Hutang bank – bersih dan pinjaman lainnya 12 51.071.729 46.945.339<br />
Hutang sewa pembiayaan 290.553 290.553<br />
Hutang hubungan istimewa 400.000 -<br />
Kewajiban imbalan kerja 2 n, 13 63.395.584 57.999.551<br />
Goodwill negatif 2 o 179.524 193.184<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 115.337.389 105.428.627<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH LIABILITAS 1.277.084.983 1.181.950.779<br />
=============== ===============<br />
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />
2
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010<br />
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />
Catatan (tidak diaudit) (audited)<br />
EKUITAS<br />
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik<br />
entitas induk<br />
Modal Ditempatkan dan Disetor 15 289.503.780 289.503.780<br />
Tambahan modal disetor – bersih 16 51.456.262 51.456.262<br />
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan 2 s 32.314 32.314<br />
Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 2 r 426.356 426.356<br />
Laba blm direalisasi kepemilikan surat berharga 2 d, 4 609.600 467.734<br />
Saldo Laba<br />
– telah ditentukan penggunaannya 800.000 600.000<br />
– belum ditentukan penggunaannya 166.893.375 127.768.601<br />
________________ ________________<br />
Sub-jumlah 509.721.688 470.255.048<br />
Kepentingan nonpengendali 14 60.355.502 52.704.914<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH EKUITAS 570.077.190 522.959.962<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.847.162.173 1.704910.741<br />
=============== ===============<br />
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />
3
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI<br />
Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Catatan (Enam Bulan) (Enam Bulan)<br />
PENJUALAN BERSIH 2 m, 5, 17 2.076.798.140 1.581.870.842<br />
BEBAN POKOK PENJUALAN 2 m, 5, 18 1.807.945.732 1.383.890.642<br />
________________ ________________<br />
LABA BRUTO 268.852.408 197.980.200<br />
________________ ________________<br />
Beban Penjualan dan distribusi 2 m, 19 (133.190.036) (107.479.859)<br />
Beban Umum dan administrasi 2 m, 19 (64.249.116) (49.829.345)<br />
Pendapatan operasi lain 9.163.398 4.209.470<br />
Beban operasi lain (366.804) (321.117)<br />
________________ ________________<br />
Laba Usaha 80.209.850 44.559.349<br />
Pendapatan Keuangan 1.845.851 1.053.689<br />
Biaya keuangan (21.986.907) (17.106.424)<br />
________________ ________________<br />
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 60.068.794 28.506.614<br />
Beban pajak penghasilan – bersih (15.173.432) (7.398.774)<br />
_________________ ________________<br />
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 44.895.362 21.107.839<br />
Pendapatan Komprehensif lain - -<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 44.895.362 21.107.839<br />
________________ ________________<br />
Laba berish/total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan<br />
kepada :<br />
Pemilik entitas induk 39.324.774 19.054.040<br />
Kepentingan non pengendali 5.570.588 2.053.799<br />
________________ ________________<br />
JUMLAH 44.895.362 21.107.839<br />
=============== ===============<br />
LABA BERSIH PER SAHAM<br />
(dalam jumlah penuh) 14 7<br />
=============== ===============<br />
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />
4
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI<br />
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010<br />
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />
Selisih nilai Laba<br />
Selisih transaksi yang belum<br />
Modal saham transaksi pemilikan direalisasi dari Saldo Laba<br />
ditempatkan Tambahan perubahan restruksturisasi surat berharga Telah Belum Kepentingan Ekuitas-<br />
dan disetor modal disetor ekuitas Anak entitas tersedia untuk Ditentukan Ditentukan Non- bersih<br />
Catatan penuh - bersih Perusahaan sepengendali dijual Penggunaannya Penggunaannya pengendali<br />
Saldo, 1 Januari 2010 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 181.974 400.000 94.941.573 45.066.179 482.008.439<br />
Laba yang belum direalisasi<br />
dari pemilikan surat<br />
berharga<br />
tersedia untuk dijual 2d, 4 285.760 285.760<br />
Pembentukan dana cadangan 23 200.000 (200.000) -<br />
Penambahan setoran modal<br />
pihak non pengendali 3.247.659 3.247.659<br />
Laba bersih tahun 2010 33.027.028 4.391.076 37.418.104<br />
Saldo, 31 Desember 2010 289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 467.734 600.000 127.768.601 52.704.914 522.959.962<br />
Laba yang belum direalisasi<br />
dari pemilikan surat<br />
berharga<br />
tersedia untuk dijual 2d, 4 141.866 141.866<br />
Pembentukan dana cadangan 23 200.000 (200.000)<br />
Penambahan setoran modal<br />
pihak non pengendali 2.080.000 2.080.000<br />
Laba bersih enam bulan 39.324.774 5.570.588 44.895.362<br />
Saldo, 30 <strong>Juni</strong> 2011<br />
289.503.780 51.456.262 32.314 426.357 609.600 800.000 166.893.375<br />
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br />
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.<br />
5<br />
60.355.502<br />
570.077.190
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI<br />
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)<br />
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Enam Bulan) (Enam Bulan)<br />
Penerimaan kas dari pelanggan 1.982.980.355 1.491.515.518<br />
Pengeluaran kas kepada:<br />
Pemasok dan untuk beban operasi lainnya (1.744.153.193) (1.394.234.394)<br />
Beban Operasional (168.658.039) (135.556.910)<br />
________________________________<br />
Penerimaan (pengeluaran) kas dari operasi 70.169.124 (38.275.787)<br />
Pembayaran untuk:<br />
Beban bunga (20.280.534) (16.565.677)<br />
Pajak 9.488.177 (11.039.139)<br />
Penerimaan dari pendapatan bunga 363.275 403.040<br />
________________________________<br />
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)<br />
aktivitas operasi 59.740.041 (65.477.562)<br />
_________________________________<br />
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI<br />
Perolehan dari penjualan aktiva tetap 1.293.510 964.9748<br />
Penurunan (peningkatan) penempatan jangka pendek (2.574.698) (4.204.254)<br />
Pembayaran sewa jangka panjang 1.287.628 (4.648.854)<br />
Perolehan aktiva tetap (42.308.490) (21.445.287)<br />
Penurunan (peningkatan) piutang hubungan istimewa 165.424 1.000<br />
Pendapatan deviden 30.400 -<br />
________________________________<br />
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)<br />
aktivitas investasi (42.106.227) (29.332.421)<br />
________________________________<br />
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN<br />
Perolehan (pembayaran) dari (ke) :<br />
Hutang sewa Pembiayaan 122.351 (174.775)<br />
Hutang bank jangka pendek (7.720.892) 93.463.502<br />
Hutang bank jangka panjang 2.645.630 (4.493.810)<br />
Peningkatan (penurunan) hutang hubungan istimewa 400.000 (96.500)<br />
Penambahan modal disetor anak perusahaan yang<br />
diambil bagian oleh minoritas 2.080.000 -<br />
________________ _______________<br />
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)<br />
aktivitas pendanaan (2.472.910) 88.698.416<br />
________________________________<br />
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH<br />
KAS DAN SETARA KAS 15.160.905 (6.111.567)<br />
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 28.362.209 33.427.335<br />
________________ ________________<br />
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 43.523.114 27.315.768<br />
===================== =====================<br />
6
1. UMUM<br />
a. Pendirian Perusahaan<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> <strong>Sentosa</strong> <strong>Adiprana</strong> (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 93<br />
tanggal 31 Desember 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi<br />
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September<br />
1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan<br />
No. 95. Pada tahun 2000, status hukum Perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah<br />
memperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat Keputusan No.<br />
208/V/PMA/2000 tanggal 21 Desember 2000 dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik<br />
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-1701 HT.01.04-TH.2001 tanggal 7 Maret 2001. Anggaran dasar<br />
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir melalui akta notaris<br />
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 186 tanggal 25 Mei 2010, mengenai persetujuan perubahan ruang lingkup<br />
kegiatan Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam<br />
Surat Keputusan No. AHU-41979.AH.01.02.Tahun 2010 , tanggal 25 Agustus 2010.<br />
Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 6 <strong>Juni</strong> 2007, para pemegang saham<br />
menyetujui perubahan status hukum Perusahaan dari perseroan terbatas dengan fasilitas Penanaman Modal<br />
Asing (PMA) menjadi perseroan terbatas non-fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal<br />
Dalam Negeri (PMDN), termasuk memberikan persetujuan untuk mencabut dan/atau membatalkan setiap surat<br />
perjanjian Perusahaan yang berkaitan dengan Penanaman Modal Asing (PMA).<br />
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai<br />
distributor atau sub-distributor, agen atau pemasok bahan bangunan. Perusahaan mulai beroperasi secara<br />
komersial sejak tahun 1983.<br />
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 30 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat<br />
Perusahaan terletak di Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta.<br />
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan<br />
Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 181 tanggal 21 September 2007, Perusahaan<br />
mengubah status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan nama Perusahaan<br />
menjadi <strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> <strong>Sentosa</strong> <strong>Adiprana</strong> <strong>Tbk</strong>, peningkatan modal dasar dan pencatatan saham Perusahaan yang<br />
diterbitkan pada Bursa Efek Indonesia. Akta perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara<br />
Republik Indonesia No. 11017 tanggal 9 November 2007, Tambahan No. 90<br />
Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-608/BL/2007<br />
tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana<br />
telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembar<br />
sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per<br />
saham di Bursa Efek Indonesia.<br />
c. Susunan Anak Perusahaan<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010, susunan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:<br />
Tahun<br />
Awal Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva<br />
Operasi<br />
Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010 <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010<br />
Pemilikan langsung/<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Mitra Sejati Jakarta Perdagangan 1997 99,65 99,65 447.082.319 443.239.940<br />
<strong>Sentosa</strong> (CMSS) peralatan dan<br />
bahan bangunan<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda Medan Distributor bahan 1995 99,00 99,00 30.460.230 26.318.111<br />
<strong>Sentosa</strong> (CKS) bangunan<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>aditya Jakarta Distributor bahan 1995 90,00 90,00 36.604.849 32.225.745<br />
<strong>Sentosa</strong> (CAS) keramik “Mulia”<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Logamindo Yogyakarta Distributor bahan 1997 70,00 70,00 30.278.508 32.019.899<br />
<strong>Sentosa</strong> (CLS) bangunan<br />
<strong>PT</strong> HCG Jakarta Distributor 2007 65,00 65,00 13.213.528 11.943.253<br />
Indonesia (HCG) produk<br />
saniter<br />
7
1. UMUM (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
c. Susunan Anak Perusahaan (lanjutan)<br />
Tahun<br />
Awal Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva<br />
Operasi<br />
Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010 <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010<br />
<strong>PT</strong> Satya Galang Jakarta Distributor 1997 60,00 60,00 32.338.946 18.578.694<br />
Kemika (SGK) bahan-bahan<br />
kimia<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Shaw Jakarta Perdagangan 2009 60,00 60,00 18.252.623 18.954.721<br />
Brother (CSB) furnitur<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Hasil Lampung Distributor bahan 1997 55,00 55,00 31.654.625 29.255.859<br />
<strong>Sentosa</strong> (CHS) bangunan<br />
<strong>PT</strong> Eleganza Tile Jakarta Distributor bahan 2010 51,00 51,00 11.344.413 4.759.991<br />
Indonesia (ETI) bangunan<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>adiluhur Palembang Distributor bahan 1995 51,00 51,00 60.184.972 44.468.378<br />
<strong>Sentosa</strong> (CALS) bangunan<br />
<strong>PT</strong> Kusuma Kemindo Jakarta Distributor 1990 51,00 51,00 122.665.896 127.379.561<br />
<strong>Sentosa</strong> (KKS) bahan-bahan<br />
kimia<br />
Pemilikan tidak langsung melalui CMSS<br />
<strong>PT</strong> Mitra Bali Indah Surabaya Perdagangan 2001 99,35 99,35 76.948.367 70.512.011<br />
(MBI), dimiliki peralatan dan<br />
CMSS dengan bahan bangunan<br />
pemilikan sebesar<br />
99,7% pada <strong>Juni</strong><br />
2011 dan Desember 2010<br />
Investasi di ETI<br />
Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 236 tanggal 30 Agustus 2010, Perusahaan<br />
mendirikan sebuah Perseroan Terbatas dengan nama <strong>PT</strong> Eleganza Tile Indonesia. Akta pendirian tersebut telah<br />
disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dalam surat keputusan No. AHU-50432.AH.01.01.Tahun<br />
2010, tanggal 27 Oktober 2010. Modal dasar dari perusahaan ini berjumlah Rp20.000.000 yang terbagi dalam<br />
20.000 saham, masing-masing mempunyai nilai nominal sebesar Rp1.000.000 (dalam jumlah penuh). Jumlah<br />
saham yang ditempatkan dan disetor penuh adalah sebesar Rp10.000.000. Perusahaan mengambil bagian<br />
sebanyak 5.100 saham atau sebesar Rp 5.100.000 (51%) sedangkan sisanya sebanyak 4.900 saham atau<br />
sebesar Rp 4.900.000 (49%) diambil oleh Tn. Budyanto Totong dan Ny. Lim Pit Fan, masing-masing sebesar Rp<br />
1.200.000 dan Rp 3.700.000<br />
d. Komisaris, direktur dan karyawan<br />
Susunan dewan komisaris Perusahaan pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai<br />
berikut:<br />
Dewan Komisaris 30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />
Komisaris Utama : Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito<br />
Komisaris : Ny. Srililanti Totong Ny. Srililanti Totong<br />
Komisaris : Tn. Darmawan Putra Totong Tn. Darmawan Putra Totong<br />
Komisaris (Independen) : Ny. Henny Ratnasari Dewi Tn. Henny Ratnasari Dewi<br />
Komisaris (Independen) : Tn. Tan Alexander Song Tn. Tan Alexander Song<br />
Susunan dewan direksi Perusahaan pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:<br />
Dewan Direksi 30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />
Direktur Utama : Tn. Budyanto Totong Tn. Budyanto Totong<br />
Wakil Direktur Utama : - Tn. Johnny Katio<br />
Direktur : Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa<br />
8
1. UMUM (lanjutan)<br />
d. Komisaris, direktur dan karyawan<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
Dewan Direksi 30 <strong>Juni</strong> 2011 31 Desember 2010<br />
Direktur : Tn Agoes Prasetyo Adhie Tn Agoes Prasetyo Adhie<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 4.405 dan 4.315 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010.<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING<br />
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi<br />
Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam ribuan rupiah, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi<br />
yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan<br />
BAPEPAM-LK yaitu Peraturan VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran<br />
Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian Laporan<br />
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.<br />
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dan menggunakan konsep biaya historis,<br />
kecuali untuk penempatan jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai pasar dan persediaan yang<br />
dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih.<br />
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas<br />
operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode<br />
langsung.<br />
b. Prinsip-prinsip konsolidasi<br />
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase<br />
pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh saldo akun dan transaksi yang<br />
material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.<br />
Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas<br />
atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi.<br />
c. Setara kas<br />
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, dan tidak<br />
digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.<br />
d. Investasi jangka pendek<br />
Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan tanpa pembatasan penggunaan atau yang jatuh temponya<br />
lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat investasi diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka<br />
Pendek”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian dengan supplier untuk menjadi<br />
distributor atau sub-distributor, disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya”.<br />
e. Cadangan penurunan nilai<br />
Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai, jika ada, ditetapkan berdasarkan evaluasi manajemen<br />
terhadap kolektibilitas masing-masing piutang pada akhir tahun. Mulai tahun 2010, nilai cadangan ditentukan<br />
berdasarkan kebijakan yang dijabarkan pada Catatan 2t<br />
9
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />
f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan<br />
istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan<br />
Istimewa”.<br />
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 adalah sebagai<br />
berikut:<br />
1. perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh,<br />
atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies,<br />
subsidiaries dan fellow subsidiaries);<br />
2. perusahaan asosiasi (associated companies);<br />
3. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di<br />
perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan<br />
tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan<br />
mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);<br />
4. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,<br />
memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi komisaris, direksi dan manajer<br />
dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan<br />
5. perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun<br />
tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai<br />
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota<br />
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan<br />
yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.<br />
Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan<br />
persyaratan dan kondisi yang sama, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam<br />
catatan yang bersangkutan.<br />
g. Persediaan<br />
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the<br />
lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang<br />
(weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan<br />
ke nilai realisasi bersih.<br />
h. Biaya dibayar di muka<br />
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian<br />
tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca<br />
konsolidasi.<br />
i. Sewa<br />
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990),<br />
”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian<br />
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada<br />
tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian<br />
tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang<br />
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset,<br />
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika<br />
sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.<br />
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan kewajiban dalam<br />
neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa<br />
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang<br />
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan<br />
10
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />
i. Sewa (lanjutan)<br />
dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang<br />
konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat<br />
dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu<br />
yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang<br />
memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.<br />
Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line<br />
basis) selama masa sewa.<br />
j. Aktiva tetap<br />
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika<br />
ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi<br />
kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari<br />
pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari setiap inspeksi yang signifikan itu diakui ke dalam jumlah<br />
tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua<br />
biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.<br />
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali bangunan dan<br />
renovasi bangunan sewa yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran<br />
masa manfaat aset tetap sebagai berikut:<br />
Tahun<br />
Bangunan 20<br />
Renovasi bangunan sewa 2 - 15<br />
Kendaraan 4 - 8<br />
Peralatan kantor, toko dan gudang 4 - 8<br />
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi.<br />
Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.<br />
Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila<br />
telah selesai dan siap untuk digunakan<br />
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat harga perolehan tanah secara terpisah<br />
dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk<br />
perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar<br />
Lainnya” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi selama umur hukum hak<br />
Biaya signifikan sehubungan dengan renovasi bangunan sewa dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa<br />
sewa.<br />
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat<br />
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari<br />
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah<br />
tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.<br />
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap di-review, dan jika<br />
sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.<br />
k. Penurunan nilai aktiva<br />
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan<br />
yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila<br />
terjadi penurunan nilai aktiva, maka kerugian atas penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban operasi tahun<br />
berjalan.<br />
11
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />
l. Biaya emisi efek ekuitas<br />
Biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan<br />
modal disetor yang diperoleh dari penerbitan efek tersebut.<br />
m. Pengakuan pendapatan dan beban<br />
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat<br />
terjadinya.<br />
n. Kewajiban Imbalan kerja<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undangundang<br />
Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK No. 24 (Revisi<br />
2004) ”Imbalan Kerja”.<br />
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan<br />
menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui<br />
sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum<br />
diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari<br />
kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% ini<br />
diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu<br />
yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program<br />
sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.<br />
Perhitungan biaya imbalan kerja periode <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010 berdasarkan estimasi sementara.<br />
o. Goodwill negatif<br />
Pada saat Perusahaan mengakuisisi anak perusahaan yang bukan merupakan entitas sepengendali, selisih<br />
lebih antara biaya perolehan akuisisi dengan bagian (interest) Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak<br />
Perusahaan pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan<br />
metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun.<br />
p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing<br />
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada<br />
tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah<br />
menggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau<br />
dibebankan pada operasi tahun berjalan.<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Des 2010<br />
Mata Uang Asing (dalam jumlah penuh)<br />
1 Dolar Amerika Serikat 8.597 8.991<br />
1 Euro 12.461 11.956<br />
q. Pajak penghasilan<br />
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak<br />
tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan<br />
perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum<br />
digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Pengaruh pajak untuk satu<br />
tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung<br />
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.<br />
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku<br />
pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh<br />
perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang<br />
sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas<br />
12
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />
q. Pajak penghasilan (lanjutan)<br />
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Keputusan Pajak diterima atau jika dilakukan<br />
banding pada saat hasil banding atas surat keputusan pajak tersebut telah ditetapkan.<br />
r. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali<br />
Berdasarkan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, tidak ada laba atau rugi<br />
yang diakui pada saat terjadi pengalihan aktiva, kewajiban, saham dan instrumen pemilikan lainnya di antara<br />
entitas sepengendali. Oleh karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan<br />
perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen pemilikan lainnya yang<br />
dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku<br />
berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.<br />
Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi entitas sepengendali<br />
dicatat sebagai akun “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan disajikan sebagai bagian dari<br />
ekuitas pada neraca konsolidasi.<br />
Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat hilangnya<br />
status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau pelepasan saham atau<br />
instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali<br />
ke pihak lain yang tidak sepengendali. Perubahan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali<br />
tersebut diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada tahun berjalan.<br />
s. Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan<br />
Sesuai dengan PSAK No. 40, ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi”,<br />
selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar aktiva bersih Anak<br />
Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahan, yang bukan berasal dari transaksi<br />
antara Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait, dicatat sebagai ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak<br />
Perusahaan” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.<br />
t. Instrumen Keuangan<br />
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006),<br />
“Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50R), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006),<br />
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55R), yang menggantikan PSAK No. 50,<br />
“Akuntansi untuk Investasi Efek Tertentu”, dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif<br />
dan Aktivitas Lindung Nilai”.<br />
PSAK No. 50R mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi<br />
yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari<br />
perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang<br />
terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan<br />
kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai<br />
faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan<br />
instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.<br />
PSAK No. 55R mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan,<br />
dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan<br />
karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung<br />
nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.<br />
Tidak terdapat penyesuaian transisi dari penerapan awal secara prospektif standar revisi tersebut atas laporan<br />
keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010.<br />
13
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />
t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />
i. Aset Keuangan<br />
Pengakuan awal<br />
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55R diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur<br />
pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga<br />
jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan<br />
klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan<br />
mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan tersebut setiap akhir tahun keuangan.<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan selain pinjaman yang diberikan dan<br />
piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual.<br />
Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar ditambah, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai<br />
wajar melalui laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.<br />
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang<br />
telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada<br />
tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup kas dan setara<br />
kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa dan aset tidak<br />
lancar lainnya<br />
Pengukuran setelah pengakuan awal<br />
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:<br />
• Pinjaman yang diberikan dan piutang<br />
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap<br />
atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada<br />
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam<br />
laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya<br />
atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.<br />
Kas dan setara kas, investasi jangka pendek - deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain,<br />
piutang hubungan istimewa dan aset tidak lancar lainnya milik Perusahaan dan Anak Perusahaan<br />
termasuk dalam kategori ini.<br />
• Aset keuangan tersedia untuk dijual<br />
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai<br />
tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar<br />
melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh<br />
tempo. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan<br />
laba atau rugi yang belum terrealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan<br />
pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus<br />
direklas ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.<br />
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:<br />
- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan<br />
investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya<br />
- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20%<br />
dicatat pada nilai wajar.<br />
Perusahaan mempunyai investasi jangka pendek pada surat berharga yang dikelompokkan sebagai<br />
tersedia untuk dijual.<br />
14
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />
t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />
ii. Kewajiban Keuangan<br />
Pengakuan awal<br />
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55R diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang<br />
diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang ditetapkan sebagai<br />
instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi<br />
kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan bahwa kewajiban keuangan mereka dikategorikan sebagai<br />
hutang dan pinjaman.<br />
Pada awalnya kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk<br />
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup hutang<br />
usaha dan hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank jangka pendek, hutang bank jangka<br />
panjang dan pinjaman lainnya dan hutang sewa pembiayaan.<br />
Pengukuran setelah pengakuan awal<br />
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan<br />
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.<br />
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikan<br />
pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.<br />
iii. Saling hapus instrumen keuangan<br />
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca<br />
konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas<br />
jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk<br />
menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara<br />
bersamaan.<br />
iv. Nilai wajar instrumen keuangan<br />
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan<br />
mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk<br />
instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik<br />
penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara<br />
wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara<br />
substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.<br />
Penyesuaian risiko kredit<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk<br />
mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar<br />
tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi<br />
kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan<br />
tersebut ikut diperhitungkan.<br />
v. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan<br />
Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan<br />
penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau<br />
diskonto pada saat perolehan dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak<br />
terpisahkan dari suku bunga efektif.<br />
15
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />
t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />
vi. Penurunan nilai aset keuangan<br />
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang<br />
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.<br />
• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi<br />
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif<br />
mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,<br />
atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan<br />
dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset<br />
keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka<br />
aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit<br />
yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan<br />
nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak<br />
termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.<br />
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut<br />
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak<br />
termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa<br />
datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.<br />
Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan<br />
untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.<br />
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan<br />
jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap<br />
diakui sebesar nilai tercatat yang telah diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif<br />
awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait<br />
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa mendatang yang realistis dan seluruh<br />
agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. Jika, pada tahun<br />
berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena<br />
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui<br />
sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di<br />
masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada<br />
laba atau rugi.<br />
• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual<br />
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti<br />
obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai<br />
perolehan investasi tersebut.<br />
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya<br />
perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui<br />
pada laba atau rugi direklas dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas<br />
investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; peningkatan nilai wajar setelah penurunan<br />
nilai, diakui dalam ekuitas.<br />
vii. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan<br />
Aset keuangan<br />
Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset<br />
keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang<br />
berasal dari aset tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak mereka<br />
untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau kewajiban untuk membayar arus kas yang<br />
diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan<br />
penyerahan; dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial<br />
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak<br />
16
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)<br />
t. Instrumen Keuangan (lanjutan)<br />
vii. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)<br />
Aset keuangan (lanjutan)<br />
Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset<br />
keuangan tersebut, namun telah mentransfer kendali atas asset tersebut.<br />
Kewajiban keuangan<br />
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak<br />
dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.<br />
Ketika kewajiban keuangan yang ada digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman<br />
yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas<br />
ketentuan kewajiban keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai<br />
penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai<br />
tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.<br />
u. Laba per saham<br />
Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi<br />
laba bersih bulan berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh<br />
selama bulan yang bersangkutan sebesar 2.895.037.800 saham untuk <strong>Juni</strong> 2011 dan Desember 2010.<br />
v. Pelaporan segmen<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, yang<br />
mengharuskan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai<br />
dengan struktur organisasi dan bisnis serta sistem pelaporan internal Perusahaan dan Anak Perusahaan,<br />
informasi keuangan atas pelaporan segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha karena risiko dan<br />
imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder<br />
ditentukan berdasarkan lokasi geografis. Informasi keuangan yang diklasifikasikan menurut segmen operasi<br />
disajikan dalam Catatan 22.<br />
w. Penggunaan estimasi<br />
Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen<br />
untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.<br />
Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan<br />
dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.<br />
3. KAS DAN SETARA KAS<br />
Kas dan setara kas terdiri dari:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Kas<br />
Rupiah 5.122.989 3.743.629<br />
Dolar Amerika Serikat 290.214 112.226<br />
Jumlah kas 5.413.203 3.855.855<br />
Bank<br />
Rupiah<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 12.350.379 6.024.172<br />
<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Rahardja <strong>Tbk</strong> 7.816.933 2.567.764<br />
<strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga <strong>Tbk</strong> 3.376.760 2.223.058<br />
<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 3.085.368 798.520<br />
17
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
<strong>PT</strong> Bank Internasional Indonesia <strong>Tbk</strong> 2.090.373 117.693<br />
<strong>PT</strong> Bank UOB Buana 1.610.340 1.412.433<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />
Indonesia 807.849 790.825<br />
Lain-lain (masing-masing<br />
di bawah Rp500.000) 1.981.707 1.079.526<br />
______________ ______________<br />
Jumlah bank – Rupiah 33.119.711 15.013.991<br />
______________ ______________<br />
US Dollar<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />
Indonesia 1.474.353 1.071.299<br />
<strong>PT</strong> Bank Internasional Indonesia <strong>Tbk</strong> 362.728 876.502<br />
<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> - 1.772.319<br />
Lain-lain (masing-masing<br />
di bawah Rp250.000) 371.288 247.468<br />
Jumlah bank – US Dollar 2.208.370 3.967.588<br />
_______________ ______________<br />
Jumlah bank 35.328.081 18.981.579<br />
Deposito berjangka<br />
Rupiah<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 1.000.000 -<br />
<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia <strong>Tbk</strong> 1.000.000 1.000.000<br />
<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Rahardja <strong>Tbk</strong> 750.000 -<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />
Indonesia 31.831 3.300.000<br />
<strong>PT</strong> Bank UOB Buana - 1.000.000<br />
<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> - 224.775<br />
Jumlah deposito berjangka – Rupiah 2.781.831 5.524.775<br />
Jumlah kas dan setara kas 43.523.114 28.362.209<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, kas Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran<br />
dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut<br />
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi.<br />
4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK<br />
Penempatan jangka pendek terdiri dari:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Deposito berjangka<br />
US Dollar<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />
Indonesia 5.510.677 4.675.320<br />
<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 1.741.000 -<br />
<strong>PT</strong> Bank Rakyat Indonesia<br />
(Perseo) <strong>Tbk</strong> 36.209 37.868<br />
Jumlah deposito berjangka – USD 7.287.886 4.713.188<br />
18
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />
Penempatan jangka pendek terdiri dari:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Investasi dalam bentuk saham - 2.026.668<br />
Lembar saham <strong>PT</strong> Arwanacitra Mulia 729.600 587.734<br />
Jumlah investasi sementara 8.017.486 5.300.922<br />
Deposito berjangka<br />
Deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat merupakan margin deposito tanpa bunga untuk letters of credit.<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, deposito berjangka milik KKS yang ditempatkan pada <strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia<br />
dan <strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> sebesar US$ 641.000 (setara dengan Rp. 5.510.677), dan milik SGK yang ditempatkan di <strong>PT</strong> Bank<br />
Permata <strong>Tbk</strong> sebesar US$ 200.000 (setara dengan Rp. 1.719.400) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh<br />
dari masing-masing bank tersebut (Catatan 9).<br />
Surat berharga<br />
Laba yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan nilai pasar saham sebesar Rp. 141.866 pada <strong>Juni</strong> 2011 disajikan sebagai<br />
bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Perusahaan memperoleh pendapatan deviden dari <strong>PT</strong> Arwana Citramulia <strong>Tbk</strong><br />
sebesar Rp. 30.400 pada periode yang berakhir <strong>Juni</strong> 2011<br />
5. PIUTANG USAHA<br />
Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Pihak ketiga<br />
Rupiah<br />
<strong>PT</strong> Mutiara Bunda Mandiri 8.580.833 2.760.731<br />
Tk Sumber Mas 6.695.146 5.752.288<br />
Tk Panca Jaya 5.181.585 5.062.252<br />
Tk Dwi Setia Jaya 4.017.247 3.538.906<br />
Tk Sadar Manunggal 3.626.704 742.900<br />
Tk Terang Bulan 3.556.397 3.267.171<br />
Tk Perdana 2.981.846 1.957.904<br />
Tk Santi 2.960.217 6.402.694<br />
Tk Anugerah 2.834.469 999.940<br />
Tk Mulya Indah 2.424.151 -<br />
Tk Istana Keramik 2.255.582 721.931<br />
Tk Norton 2.234.861 1.965.655<br />
UD. Kadar Jaya 2.039.163 1.275.510<br />
UD Lumayan 1.955.997 1.977.967<br />
Tk Sumber Jaya 1.799.382 1.774.101<br />
Tk Arly 1.538.115 2.375.592<br />
Tk Hidup Baru 1.294.791 2.072.025<br />
Lain-lain (masing-masing<br />
di bawah Rp 1.900 juta) 482.601.878 414.850.284<br />
______________ ______________<br />
538.578.364 457.497.851<br />
Dolar Amerika Serikat<br />
Bpk Subadi 1.899.970 1.033.476<br />
<strong>PT</strong> Multi Anugerah Lestari Texindo 1.073.662 932.125<br />
<strong>PT</strong> Aster Polychem 959.329 1.128.934<br />
<strong>PT</strong> Tritunggal Bangun Sejahtera 833.812 24.116<br />
<strong>PT</strong> Ocean Centra Furnindo 792.873 -<br />
<strong>PT</strong> Chugoku Paints Indonesia 792.213 31.665<br />
<strong>PT</strong> Karunia <strong>Catur</strong> Perkasa 557.041 826.647<br />
<strong>PT</strong> Sarma Raya Cipta 335.100 1.106.116<br />
Bpk Juned 101.512 1.028.050<br />
<strong>PT</strong> Gelora Citra Kimia Abadi<br />
Lain-lain<br />
- 1.265.384<br />
(di bawah Rp 750 juta) 36.223.708 26.515.444<br />
43.569.220 33.891.957<br />
Jumlah Pihak Ketiga 582.147.585 491.389.808<br />
Penyisihan piutang ragu-ragu (8.072.147) (6.272.519)<br />
Pihak ketiga - bersih 574.075.438 485.117.289<br />
19
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut: (lanjutan)<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Pihak-pihak yang mempunyai<br />
hubungan istimewa<br />
<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur 3.923.459 2.548.096<br />
<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi 1.934.589 519.056<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>karda Depo Bangunan 593.711 604.707<br />
<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia 551.536 296.428<br />
Pihak-pihak yang mempunyai<br />
hubungan istimewa 7.003.295 3.968.287<br />
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Pihak Ketiga<br />
Kurang dari 31 hari 541.027.962 455.542.051<br />
31 - 60 hari 14.865.787 13.047.346<br />
61 - 90 hari 8.301.410 6.260.142<br />
Lebih dari 90 hari 17.952.426 16.540.269<br />
Jumlah 582.147.585 491.389.808<br />
Penyisihan piutang ragu-ragu (8.072.147) (6.272.519)<br />
Jumlah - bersih 574.075.438 485.117.289<br />
Pihak-pihak yang mempunyai<br />
Hubungan istimewa<br />
Kurang dari 31 hari 6.871.444 3.513.426<br />
31 - 60 hari 131.851 422.681<br />
61 - 90 hari - -<br />
Lebih dari 90 hari - 32.180<br />
Jumlah 7.003.295 3.968.287<br />
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Saldo awal tahun 6.272.519 6.533.344<br />
Penyisihan selama tahun berjalan 1.824.628 3.225.078<br />
Penghapusan selama tahun berjalan (25.000) (3.485.903)<br />
Saldo akhir tahun 8.072.147 6.272.519<br />
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada kuartal pertama,<br />
manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah<br />
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, piutang usaha yang dimiliki oleh CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp 8.599.351<br />
digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan <strong>PT</strong> Mulia Industrindo <strong>Tbk</strong>, pemasok utama<br />
Anak Perusahaan .<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, piutang usaha sebesar Rp 312.081.894 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank<br />
jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 9 dan 12).<br />
20
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA<br />
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang<br />
mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari:<br />
a. Penjualan bersih barang dagang:<br />
21<br />
Persentase terhadap<br />
jumlah penjualan<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010 <strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Penjualan<br />
<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur 5.342.755 5.988.855 0,26 % 0,38 %<br />
<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi 4.322.813 2.974.760 0,21 % 0,19 %<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda<br />
Depo Bangunan 1.384.183 2.051.296 0,07 % 0,13 %<br />
<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia - 203.143 0,00 % 0,01 %<br />
Jumlah 11.049.751 11.218.053 0,53 % 0,71 %<br />
Piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi penjualan tersebut<br />
di atas disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 5).<br />
Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi<br />
normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.<br />
b. Pembelian bersih barang dagang:<br />
Persentase terhadap<br />
jumlah penjualan<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010 <strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Pembelian bersih<br />
<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo 430.920.203 382.847.893 20,75 % 24,20 %<br />
SB Furniture Pte Ltd 2.854.933 2.762.896 0,14 % 0,17 %<br />
Hocheng Pilippines 5.486.871 4.383.850 0,26 % 0,28 %<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda<br />
Depo Bangunan 1.176.550 - 0,06 % 0.00 %<br />
<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi 72.420 134.132 0,00 % 0,01 %<br />
Hocheng China Corporation 130.549 - 0,01 % 0,00 %<br />
Jumlah 440.641.526 390.128.772 21,22 % 24,66 %<br />
Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi pembelian<br />
tersebut di atas disajikan sebagai “Hutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 10).<br />
Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan ketentuan dan kondisi<br />
normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.<br />
c. Transaksi di luar usaha pokok dengan saldo adalah sebagai berikut:<br />
Persentase terhadap jumlah<br />
aktiva atau kewajiban<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010 <strong>Juni</strong> 2011 Des 2010<br />
Piutang hubungan istimewa<br />
Lain-lain - 165.424 - 0,01 %<br />
Jumlah - 165.424 0.00 % 0,01 %
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)<br />
d. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:<br />
Pihak-pihak yang mempunyai<br />
hubungan istimewa Hubungan Sifat saldo akun/transaksi<br />
<strong>PT</strong> Masadjaya Indomakmur Afiliasi Penjualan barang dagang<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda Depo Bangunan Afiliasi Penjualan barang dagang<br />
<strong>PT</strong> Mega Depo Indonesia Afiliasi Penjualan barang dagang<br />
<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi Afiliasi Penjualan dan pembelian barang dagang<br />
<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo Afiliasi Pembelian barang dagang<br />
Hocheng Philippines Corporation Afiliasi Pembelian barang dagang<br />
SB Furniture Industry Co,- Ltd Afiliasi Pembelian barang dagang<br />
7. PERSEDIAAN<br />
Persediaan terdiri dari:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Cat 249.457.437 246.663.008<br />
Keramik 175.637.658 177.701.069<br />
Bahan-bahan kimia 58.484.393 55.117.901<br />
Perlengkapan kamar mandi & dapur 57.852.017 55.141.779<br />
Alat listrik 35.386.697 29.650.659<br />
Pipa 12.496.615 11.567.134<br />
Home Etc 11.804.284 19.526.785<br />
Kaca dan glass block 11.250.873 8.212.596<br />
Atap gelombang dan genteng 6.879.537 6.238.860<br />
Alat pertukangan 5.491.119 4.886.326<br />
Kunci dan aksesoris pintu 4.502.619 4.085.805<br />
Partisi 3.806.267 3.796.355<br />
Semen 3.718.800 4.297.437<br />
Lain-lain 41.197.658 28.560.764<br />
Jumlah persediaan 677.966.169 655.446.478<br />
Penyisihan persediaan usang (6.883.353) (4.727.551)<br />
Persediaan - bersih 671.082.817 650.718.927<br />
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Saldo awal tahun 4.727.551 4.281.338<br />
Penyisihan selama tahun berjalan 2.785.723 2.303.711<br />
Penghapusan (629.921) (1.857.498)<br />
Saldo akhir 6.883.353 4.727.551<br />
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada kuartal pertama, manajemen Perusahaan dan<br />
Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup<br />
kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi<br />
bersih.<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, persediaan keramik dan glass block yang dimiliki CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp<br />
4.284.369 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan pemasok utama Anak Perusahaan,<br />
<strong>PT</strong> Mulia Industrindo <strong>Tbk</strong> .<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, persediaan sebesar Rp 328.799.560 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank<br />
jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 9 dan 12).<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko<br />
kebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai<br />
pertanggungan atas asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan dan nilai<br />
persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih.<br />
22
8. AKTIVA TETAP<br />
(<br />
Aktiva tetap terdiri dari:<br />
Mutasi 2011<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
Saldo Saldo<br />
Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir<br />
Nilai tercatat<br />
Pemilikan langsung<br />
Tanah 110.405.971 3.035.467 - - 113.441.438<br />
Bangunan 168.571.530 1.678.567 - 19.240.669 189.490.766<br />
Peralatan kantor, toko<br />
dan gudang 95.006.057 4.640.455 695.989 - 98.950.523<br />
Kendaraan 86.337.824 6.880.143 1.987.105 - 91.230.862<br />
Renovasi bangunan sewa 48.153.984 428.137 6.083.008 - 42.499.114<br />
Jumlah pemilikan langsung 508.475.366 16.662.769 8.766.102 19.240.669 535.612.702<br />
Aset Sewaan<br />
Kendaraan 1.900.384 689.870 169.010 2.421.245<br />
Aktiva dalam penyelesaian<br />
Bangunan 20.500.243 25.352.183 - (19.240.669) 26.611.757<br />
Jumlah nilai tercatat 530.875.993 42.704.822 8.935.112 - 564.645.704<br />
Akumulasi penyusutan- Pemilikan Langsung<br />
Bangunan 40.378.141 4.601.777 - - 44.979.918<br />
Peralatan kantor, toko dan<br />
gudang 67.459.267 5.660.716 298.087 - 72.821.896<br />
Kendaraan 53.596.617 4.687.554 1.904.249 - 56.379.923<br />
Renovasi bangunan sewa 16.677.587 2.073.540 6.083.008 - 12.668.119<br />
Jumlah akumulasi<br />
penyusutan 178.111.612 17.023.587 8.285.343 - 186.849.856<br />
Aset sewaan<br />
Kendaraan 624.488 190.961 87.311 728.138<br />
Jumlah akumulasi<br />
Penyusutan 178.736.100 17.214.548 8.372.654 187.577.994<br />
Nilai buku 352.139.893 377.067.709<br />
Mutasi 2010<br />
Saldo Saldo<br />
Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir<br />
Nilai tercatat<br />
Pemilikan langsung<br />
Tanah 77.353.724 33.052.247 - - 110.405.971<br />
Bangunan 147.996.731 6.242.850 885.650 15.217.599 168.571.530<br />
Peralatan kantor, toko<br />
dan gudang 87.713.905 7.995.568 703.416 - 95.006.057<br />
Kendaraan 79.264.742 12.460.692 5.387.610 - 86.337.824<br />
Renovasi bangunan sewa 40.505.328 7.648.656 - - 48.153.984<br />
Jumlah pemilikan langsung 432.834.430 67.400.013 6.976.676 15.217.599 508.475.366<br />
Aset sewaan<br />
Kendaraan 1.169.384 731.000 - - 1.900.385<br />
Aktiva dalam penyelesaian<br />
Bangunan 3.438.030 32.279.812 - (15.217.599) 20.500.243<br />
Jumlah nilai tercatat 437.441.845 100.410.825 6.976.676 - 530.875.994<br />
Akumulasi penyusutan<br />
Bangunan 33.111.081 7.756.719 489.659 - 40.378.141<br />
Peralatan kantor, toko dan<br />
gudang 54.161.886 13.916.320 618.939 - 67.459.267<br />
Kendaraan 47.959.836 9.612.778 3.975.997 - 53.596.617<br />
Renovasi bangunan sewa 12.737.328 3.940.259 - - 16.677.587<br />
Jumlah akumulasi<br />
penyusutan 147.970.131 35.226.076 5.084.595 - 178.111.612<br />
Aset sewaan<br />
Kendaraan 368.717 255.771 - 624.488<br />
Jumlah akumulasi<br />
Penyusutan 148.338.848 35.481.847 5.084.595 - 178.736.100<br />
Nilai buku 289.102.997 352.139.894<br />
23
8. AKTIVA TETAP (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 dibebankan<br />
sebagai berikut (Catatan 19):<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Beban penjualan 13.013.829 27.506.727<br />
Beban umum dan administrasi 4.200.719 7.975.120<br />
Jumlah 17.214.548 35.481.847<br />
Rincian penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Harga perolehan 2.241.809 6.976.676<br />
Akumulasi penyusutan (2.075.683) (5.084.595)<br />
Nilai buku 166.126 1.892.081<br />
Perolehan kas (harga jual) 1.293.510 3.711.780<br />
Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 1.127.383 1.819.699<br />
Pada <strong>Juni</strong> 2011 dan Desember 2010, penjualan aktiva tetap merupakan penjualan atas, kendaraan, dan peralatan<br />
kantor, toko, dan gudang.<br />
Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, aktiva tetap (di luar tanah) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan<br />
dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut<br />
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan<br />
berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilai<br />
aktiva tetap tersebut di atas.<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Surabaya, Bandung,<br />
Semarang, Manado dan beberapa kota lain di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang<br />
berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun<br />
2030. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan<br />
HGB karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.<br />
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan<br />
adanya penurunan nilai aktiva tetap pada Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011.<br />
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK<br />
Hutang bank jangka pendek terdiri dari:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Rupiah<br />
Kredit Time Loan<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 235.000.000 227.216.250<br />
Kredit rekening koran<br />
<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 24.147.169 15.618.957<br />
<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> 9.089.312 3.917.252<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 7.482.401 22.738.080<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />
Indonesia 4.377.663 3.153.710<br />
<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 1.026.362 -<br />
Pinjaman Akseptasi<br />
<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong> 20.000.000 19.950.000<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 9.000.000 15.000.000<br />
Kredit Investasi<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> - 6.177.188<br />
24
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />
Hutang bank jangka pendek terdiri dari: (lanjutan)<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Dollar Amerika Serikat<br />
Trust Receipts<br />
<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 15.379.039 21.142.030<br />
<strong>PT</strong> Bank Permata <strong>Tbk</strong> 10.304.261 -<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />
Indonesia 1.877.047 9.746.019<br />
Kredit Modal Kerja (KMK) Valas<br />
<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> 16.248.330 16.992.990<br />
Jumlah hutang bank<br />
jangka pendek 353.931.584 361.652.476<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong><br />
a. Pada tahun 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan time loan dengan pagu kredit<br />
masing-masing sebesar Rp4.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempo<br />
fasilitas kredit rekening koran dan time loan ini adalah 9 Desember 2011. Pinjaman ini dijamin dengan<br />
persediaan yang dimiliki oleh CALS (Catatan 7), tanah dan bangunan dan gudang yang dimiliki oleh<br />
Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan Tn. Simonardi S. (pemegang<br />
saham).<br />
b. Pada bulan <strong>Juni</strong> 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar<br />
Rp18.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening<br />
koran ini adalah 11 September 2011 (Catatan 12). Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa tanah dan<br />
bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 8), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong dan<br />
Tn. Totong Kurniawan (pemegang saham) dan Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang<br />
mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7),<br />
apartemen milik Tn. Budyanto Totong dan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan<br />
MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar<br />
10% pada <strong>Juni</strong> 2011 dan tahun 2010. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan<br />
untuk memenuhi berberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.<br />
c. Pada bulan <strong>Juni</strong> 2008, CMSS dan MBI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit<br />
masing-masing sebesar Rp1.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS dan<br />
MBI. Pada tahun 2010, pagu kredit atas fasilitas CMSS tersebut mengalami perubahan, dengan<br />
meningkatkan pagu kredit menjadi sebesar Rp15.000.000. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening<br />
koran ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 September 2011. Fasilitas kredit ini dijamin dengan<br />
beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 8), Tn. Budyanto Totong,<br />
Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak<br />
yang mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7)<br />
dan apartemen milik Tn. Budyanto Totong. Pinjaman tersebut juga dijamin dengan jaminan korporasi tidak<br />
terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga<br />
dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% pada <strong>Juni</strong> 2011 dan tahun 2010 .<br />
<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong><br />
a. Pada tanggal 11 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit<br />
sebesar Rp20.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 11 Agustus 2011. Pinjaman<br />
tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% dan dijamin dengan piutang<br />
dagang, persediaan dan tanah beserta bangunan di atasnya (Catatan 5, 7 dan 8) milik Perusahaan.<br />
25
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> Bank Mandiri <strong>Tbk</strong> (lanjutan)<br />
b. Pada tanggal 28 April 2010, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receipt<br />
dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000, US$2.000.000 dan US$4.000.000. Fasilitas kredit<br />
tersebut tersedia sampai dengan tanggal 28 April 2012. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa tanah dan<br />
bangunan milik Perusahaan dan persediaan barang dagang milik KKS (Catatan 7 dan 8) dan dikenakan<br />
bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% pada tahun 2010 untuk kredit rekening koran dan<br />
sebesar 7,5% untuk pinjaman KMK valas dan trust receipt.<br />
<strong>PT</strong> Bank Ekonomi Raharja <strong>Tbk</strong><br />
a. Pada tanggal 28 <strong>Juni</strong> 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan demand loan<br />
dengan pagu kredit masing- masing sebesar Rp2.000.000 dan Rp7.000.000. Pagu kredit atas kedua fasilitas<br />
tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir meningkatkan pagu kredit menjadi sebesar<br />
Rp10.000.000 dan Rp20.000.000, masing-masing untuk fasilitas kredit rekening koran dan demand loan.<br />
Fasilitas tersebut telah diperpanjang samapi dengan tanggal 29 <strong>Juni</strong> 2012.<br />
Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 10 % pada <strong>Juni</strong> 2011 serta dijamin<br />
dengan beberapa bidang tanah berikut bangunan diatasnya yang dimiliki oleh perusahaan dan CAS (Anak<br />
Perusahaan), serta persediaan barang dagang milik Perusahaan (Catatan 7 dan 8).<br />
b. CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran yang digunakan untuk membiayai modal kerja dengan<br />
pagu kredit sebesar Rp2.000.000. Pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami beberapa kali<br />
perubahan, terakhir menjadi sebesar Rp. 4.000.000. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan persediaan<br />
dan bangunan gudang milik Anak Perusahaan (Catatan 7 dan 8), sebidang tanah berikut bangunan kantor<br />
milik Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi S. (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa) serta<br />
jaminan pribadi dari Tn. Simonardi S. (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Jatuh tempo fasilitas<br />
kredit telah diperpanjang sampai dengan tanggal 15 Desember 2010 dan fasilitas kredit tersebut tidak<br />
diperpanjang lagi.<br />
c. Pada tanggal 8 Juli 2003, CMSS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan bank garansi (BG) dengan<br />
pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000, dan Rp2.000.000. Fasilitas kredit tersebut digunakan<br />
untuk membiayai modal kerja CMSS dan dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa tanah dan<br />
bangunan milik Perusahaan, dan beberapa unit kendaraan milik CMSS . Kedua fasilitas kredit tersebut<br />
telah dilunasi pada saat jatuh temponya.<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia<br />
a. SGK memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp500.000 yang digunakan<br />
untuk membiayai modal kerja. Pada tahun 2006, pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami kenaikan<br />
menjadi sebesar Rp1.000.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sebidang tanah milik Tn. Budyanto Totong<br />
(pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan dikenakan tingkat bunga tahunan 11 % sampai pada <strong>Juni</strong><br />
2011. Fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan 17 Maret 2012 .<br />
b. Pada bulan Mei 2006, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan usance letters of credit (L/C)<br />
dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp3.000.000 dan US$1.000.000. Pada bulan Mei 2007, pagu<br />
fasilitas usance letter of credit ditingkatkan menjadi US$1.250.000. Pada tahun 2008, pagu fasilitas rekening<br />
koran ditingkatkan menjadi Rp. 4.500.000 dan pada tahun 2010, pagu fasilitas trust receipt ditingkatkan<br />
menjadi US$ 1.750.000. Jatuh tempo fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17<br />
Maret 2012. Fasilitas kredit ini dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar 11 % pada <strong>Juni</strong> 2011. Pinjaman<br />
tersebut dijamin dengan sebidang tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai<br />
hubungan istimewa), sedangkan pinjaman usance letters of credit (L/C) dijamin dengan tanah yang sama<br />
milik Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan deposito berjangka yang<br />
ditempatkan pada <strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia (Catatan 4).<br />
26
10. HUTANG USAHA<br />
Hutang usaha terdiri dari:<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Pihak ketiga<br />
Rupiah<br />
<strong>PT</strong> ICI Paint Indonesia 137.237.907 101.612.875<br />
<strong>PT</strong> Mowilex 52.945.771 60.127.356<br />
<strong>PT</strong> Propan Raya 49.117.906 41.652.569<br />
<strong>PT</strong> Satya Langgeng <strong>Sentosa</strong> 27.914.015 26.647.208<br />
<strong>PT</strong> Mulia Industrindo 17.549.546 10.817.884<br />
<strong>PT</strong> Satya Djaya Raya 9.408.378 5.363.181<br />
<strong>PT</strong> Nipsea Indonesia 9.348.855 7.728.333<br />
<strong>PT</strong> Knauf Gypsum Indonesia 9.026.834 7.080.306<br />
<strong>PT</strong> Osram Indonesia 8.725.950 8.172.613<br />
<strong>PT</strong> American Standard Indonesia 8.882.988 5.864.294<br />
<strong>PT</strong> Cipta Mortar Utama 7.445.236 6.791.307<br />
<strong>PT</strong> Jotun Indonesia 7.279.140 7.398.659<br />
<strong>PT</strong> Lingkar Matra 7.014.789 4.804.573<br />
<strong>PT</strong> Perintis Teknoprima 6.083.094 6.688.454<br />
<strong>PT</strong> Aceoldfield 6.077.301 4.915.911<br />
<strong>PT</strong> Dekoramik Perdana 2.080.730 5.154.469<br />
Lain-lain (di bawahRp5.000.000) 155.791.430 131.342.442<br />
US Dollar<br />
Mitsui & Co Ltd 22.346.000 20.851.472<br />
Lanxees Pte Ltd 4.763.739 3.235.482<br />
Korea PLA-Chem Co Ltd 1.245.705 -<br />
Shanghai Chemical Investment Co Ltd 1.062.589 -<br />
Wacker Chemical - 2.207.470<br />
Potters Industries - 863.136<br />
Lain-lain (dibawah<br />
Rp 800.000) 9.718.179 6.098.907<br />
EURO<br />
Arch Sayerlack Pte Ltd - 5.186<br />
Jumlah pihak ketiga 561.066.082 475.424.088<br />
Pihak-pihak yang mempunyai<br />
hubungan istimewa<br />
<strong>PT</strong> Primagraha Keramindo 172.453.172 177.836.993<br />
Hocheng Philippines Corporation 2.222.263 1.501.313<br />
SB Furniture Thailand 255.526 524.661<br />
Hocheng China Corporation - 5.296<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>karda Depo Bangunan - 153.600<br />
<strong>PT</strong> Kreasi <strong>Sentosa</strong> Abadi - 66.155<br />
Jumlah pihak hubungan istimewa 174.930.960 180.088.018<br />
Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Pihak ketiga<br />
Kurang dari 31 hari 514.446.921 302.183.091<br />
31 - 60 hari 42.548.606 13.689.086<br />
61 - 90 hari 3.248.201 4.131.488<br />
Lebih dari 90 hari 822.353 155.420.422<br />
Pihak ketiga 561.066.082 475.424.087<br />
Pihak-pihak yang mempunyai<br />
hubungan istimewa (Catatan 6)<br />
Kurang dari 31 hari 164.458.263 174.667.539<br />
31 - 60 hari 3.858.236 3.688.822<br />
61 - 90 hari 2.705.652 1.202.722<br />
Lebih dari 90 hari 3.908.810 528.935<br />
Pihak-pihak yang mempunyai<br />
hubungan istimewa 174.930.960 180.088.018<br />
27
11. PERPAJAKAN<br />
a. Pajak dibayar di muka terdiri dari:<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Perusahaan<br />
Pajak pertambahan nilai - 6.602.896<br />
Anak Perusahaan<br />
Pajak pertambahan nilai 990.592 1.590.590<br />
Jumlah pajak dibayar dimuka 990.592 8.193.486<br />
b. Taksiran tagihan pajak penghasilan merupakan saldo Anak Perusahaaan yang terdiri dari:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
2011 2.491.351 -<br />
2010 12.369.768 12.660.918<br />
2009 362.220 12.147.185<br />
2006 190.568 1.150.543<br />
2000 308.462 308.462<br />
Jumlah tagihan pajak<br />
penghasilan 15.722.368 26.267.108<br />
c. Hutang pajak terdiri dari:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Perusahaan<br />
Pajak penghasilan<br />
Pasal 4 (2) - 143.994<br />
Pasal 21 303.292 1.111.909<br />
Pasal 23 1.893.133 2.004.499<br />
Pasal 25 455.441 761.550<br />
Pasal 29 4.637.959 -<br />
Pajak pertambahan nilai 2.749.019 -<br />
Anak Perusahaan<br />
Pajak penghasilan<br />
Pasal 4 (2) - 64.261<br />
Pasal 21 343.683 392.112<br />
Pasal 23 201.099 108.152<br />
Pasal 25 350.600 351.157<br />
Pasal 29 1.102.525 481.064<br />
Pajak pertambahan nilai - -<br />
Jumlah 12.036.751 5.418.698<br />
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi<br />
dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011<br />
dan 2010 sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Laba (rugi) sebelum pajak<br />
penghasilan menurut laporan<br />
laba rugi konsolidasi 60.068.794 28.506.614<br />
Laba sebelum pajak penghasilan<br />
Anak Perusahaan (27.372.061) (6.976.494)<br />
Amortisasi Goodwill (13.660) (13.659)<br />
Laba (rugi) sebelum pajak<br />
penghasilan Perusahaan - bersih 32.683.073 21.516.461<br />
Beda waktu:<br />
Imbalan kerja karyawan - bersih 3.452.303 3.561.000<br />
Penyisihan piutang ragu-ragu 1.639.829 1.341.351<br />
Penyisihan persediaan usang 2.503.642 872.385<br />
Penyusutan aktiva tetap (208.835) (317.648)<br />
28
11. PERPAJAKAN (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi<br />
dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011<br />
dan 2010 sebagai berikut: (lanjutan)<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Beda tetap:<br />
Beban yang tidak dapat dikurangkan :<br />
Representasi dan perjamuan 438.498 422.965<br />
Penyusutan aktiva tetap 815.366 740.084<br />
Penghasilan yang pajaknya<br />
bersifat final<br />
Pendapatan bunga (43.883) (27.579)<br />
Pendapatan sewa (626.621) (105.971)<br />
Taksiran penghasilan (rugi) kena<br />
pajak Perusahaan 40.653.372 28.003.047<br />
e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Taksiran penghasilan kena pajak<br />
Perusahaan 40.653.372 28.003.047<br />
Anak Perusahaan<br />
Penghasilan kena pajak 33.674.391 15.411.844<br />
Rugi fiskal awal (45.185.770) (46.389.607)<br />
Rugi fiskal tahun berjalan (4.485.066) (5.433.390)<br />
Rugi fiskal akhir periode (36.418.141) (47.385.853)<br />
Akumulasi Kompensasi<br />
rugi fiskal (13.252.696) (4.437.143)<br />
Penghasilan kena<br />
pajak - bersih<br />
20.421.695 10.974.701<br />
Pajak penghasilan tahun berjalan<br />
Perusahaan 10.163.343 7.000.762<br />
Anak Perusahaan 5.105.424 2.743.675<br />
Taksiran pajak penghasilan 15.268.767 9.744.437<br />
Pajak penghasilan dibayar di muka<br />
Perusahaan<br />
Pasal 22 288.146 114.850<br />
Pasal 23 1.586.264 1.913.198<br />
Pasal 25 3.650.974 6.629.137<br />
5.525.384 8.657.185<br />
Pasal 22 3.887.466 2.839.909<br />
Pasal 23 486.380 733.692<br />
Pasal 25 2.606.783 2.205.722<br />
Fiskal luar negeri 190.568<br />
6.980.629 5.969.891<br />
Hutang (tagihan) pajak<br />
penghasilan<br />
Perusahaan 4.637.959 (1.656.424)<br />
29
11.PERPAJAKAN (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: (lanjutan)<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Anak Perusahaan<br />
Hutang pajak penghasilan 1.102.525 273.680<br />
Tagihan pajak (2.491.351) (3.499.897)<br />
Hutang pajak penghasilan<br />
(hutang pajak) (1.388.825) (3.226.217)<br />
f. Manfaat (beban) pajak tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010 adalah<br />
sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Perusahaan<br />
Pengaruh beda temporer<br />
Imbalan kerja karyawan<br />
- bersih 863.076 890.250<br />
Penyisihan piutang ragu-ragu 409.957 335.338<br />
Penyisihan persediaan usang 625.911 218.096<br />
Penyusutan aktiva tetap (52.209) (79.412)<br />
Bersih 1.846.735 1.364.272<br />
Anak Perusahaan<br />
Rugi fiskal (2.191.907) 249.062<br />
Imbalan kerja karyawan 487.731 532.633<br />
Penyisihan piutang ragu-ragu 46.106 24.487<br />
Penyusutan aktiva tetap (230.776) (289.317)<br />
Penyisihan persediaan usang 70.431 440.224<br />
Lain-lain 67.015 24.301<br />
Bersih (1.751.401) 981.389<br />
Manfaat pajak<br />
tangguhan - bersih 95.334 2.345.661<br />
g. Aktiva pajak tangguhan<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Perusahaan<br />
Penyusutan aktiva tetap (178.486) (126.277)<br />
Kewajiban imbalan kerja 10.083.281 9.220.205<br />
Penyisihan piutang ragu-ragu 1.762.476 1.352.518<br />
Penyisihan persediaan 1.657.284 1.031.374<br />
Biaya ditangguhkan (40.729) (40.729)<br />
Aktiva tangguhan – bersih 13.283.826 11.437.091<br />
Anak Perusahaan<br />
Rugi fiskal 9.104.535 11.296.443<br />
Imbalan kerja karyawan 5.767.414 5.279.683<br />
Penyisihan piutang ragu-ragu 231.969 188.677<br />
Penyusutan aktiva tetap (1.679.554) (1.396.160)<br />
Penyisihan persediaan usang 210.327 139.896<br />
Biaya ditangguhkan (278.264) (345.278)<br />
Lain-lain 16.774 352.598<br />
Aktiva tangguhan – bersih 13.373.201 15.515.859<br />
Aktiva pajak tangguhan 26.657.028 26.952.950<br />
30
11.PERPAJAKAN (lanjutan)<br />
h. Lainnya<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
Pada tanggal 22 September 2008, MBI menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2006. Berdasarkan<br />
SKPKB dan STP tersebut, MBI terhutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) dan Pajak<br />
Pertambahan Nilai beserta dendanya sebesar Rp5.459.029. Di samping itu, penghasilan kena pajak MBI<br />
sebesar Rp2.434.924 dikoreksi menjadi Rp5.243.027, yang menghasilkan tambahan kewajiban pajak<br />
penghasilan badan sebesar Rp1.019.020 (termasuk denda sebesar Rp301.400).<br />
Pada tanggal 18 Oktober 2008, MBI mengajukan surat keberatan atas hasil pemeriksaan tersebut kepada<br />
Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I KPP Madya Surabaya dan telah diterima pada<br />
tanggal 20 Oktober 2008. Sehubungan dengan hasil pemeriksaan tersebut, MBI telah melakukan pembayaran<br />
cicilan sebesar Rp246.582 yang dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” di neraca konsolidasi<br />
tahun 2008. Pada tahun 2009, MBI melakukan tambahan pembayaran cicilan sebesar Rp2.915.202, sehingga<br />
jumlah pembayaran sampai dengan bulan Oktober 2009 sebesar Rp3.161.784.<br />
Pada tanggal 16 Oktober 2009, MBI menerima beberapa surat keputusan bertanggal 16 Oktober 2009 dari<br />
Direktur Jenderal Pajak mengenai keberatan MBI atas ketetapan diatas. Berdasarkan surat keputusan tersebut,<br />
Direktur Jenderal Pajak mengurangi kurang bayar Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) dan Pajak<br />
Pertambahan Nilai beserta dendanya dari sebesar Rp5.459.029 menjadi Rp1.246.219 dan kurang bayar Pajak<br />
Penghasilan badan dari Rp1.019.020 menjadi Rp498.192. MBI menerima surat keputusan atas kurang bayar<br />
Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23, dan 4 (2)) beserta dendanya sebesar Rp17.393, akan tetapi menolak surat<br />
keputusan atas kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp1.228.826 dan Pajak Penghasilan badan<br />
sebesar Rp498.192, serta mengajukan banding kepada Ketua Badan Pengadilan Pajak.<br />
MBI menerima pembayaran kembali atas sebagian pembayaran cicilan diatas sebesar Rp1.417.373. Sisa<br />
pembayaran cicilan sebesar Rp1.727.018 (setelah dikurangi dengan kurang bayar Pajak Penghasilan (Pasal 21,<br />
23, dan 4 (2)) beserta dendanya sebesar Rp17.393, yang dibebankan sebagai beban tahun 2009) direklasifikasi<br />
ke taksiran tagihan pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2009.<br />
Pada tanggal 29 Oktober 2010, MBI menerima Putusan Pengadilan Pajak atas SKPKB PPh badan dan PPN<br />
untuk tahun pajak 2006. Berdasarkan hasil Putusan tersebut, keberatan MBI atas PPh badan sebesar<br />
Rp498.192 diterima oleh Pengadilan Pajak sebesar Rp275.559, sedangkan sisanya sebesar Rp222.633<br />
dibebankan sebagai beban tahun 2010. Selain itu keberatan MBI atas PPN sebesar Rp1.072.247 diterima oleh<br />
Pengadilan Pajak sebesar Rp718.404, sedangkan sisanya sebesar Rp353.843 dibebankan sebagai beban<br />
tahun 2010.<br />
Pada tanggal 31 Maret 2010, CAS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2005. Berdasarkan SKPKB<br />
dan STP tersebut, CAS terhutang tambahan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya sebesar Rp1.045 yang<br />
dibebankan sebagai beban pada tahun 2010.<br />
Pada tahun 2010, CMSS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2002, 2003, 2005, 2007, 2008 dan<br />
2009. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, CMSS terhutang tambahan Pajak Penghasilan (pasal 21, 23 dan<br />
4 (2)) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya sejumlah Rp1.510.224 taksiran yang dibebankan sebagai<br />
beban tahun 2010. Di samping itu, CMSS juga menerima SKPLB untuk tahun pajak 2008. Berdasarkan SKPLB<br />
tersebut, tagihan pajak penghasilan CMSS sebesar Rp1.034.093 disetujui oleh Kantor Pajak. Selanjutnya,<br />
CMSS membayar hutang pajak tersebut sebesar Rp476.131 (setelah dikurangi dengan SKPLB sebesar<br />
Rp1.034.093).<br />
Pada tahun 2010, CMSS juga menerima SKPKB lainnya untuk tahun pajak 2008. Berdasarkan SKPKB, CMSS<br />
terhutang tambahan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp381.460. CMSS mengajukan keberatan atas SKPKB<br />
tersebut kepada Pengadilan Pajak. Sehubungan dengan SKPKB tersebut, CMSS membayar jumlah terhutang<br />
sebesar Rp381.460. Selanjutnya, pada tanggal 31 Maret 2010, CMSS menerima surat keputusan dari<br />
Pengadilan Pajak mengenai keberatan CMSS atas SKPKB tersebut. Berdasarkan surat keputusan tersebut,<br />
Pengadilan Pajak mengurangi kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai dari Rp381.460 menjadi Rp90.308. CMSS<br />
menerima hasil keputusan tersebut and membebankan sebagai beban tahun 2010. Taksiran tagihan pajak yang<br />
telah disetujui sebesar Rp291.151 (setelah dikurangi dengan kurang bayar di atas), yang dicatat sebagai bagian<br />
dari “Taksiran Tagihan Pajak” di neraca konsolidasi 2010, diterima CMSS pada tahun 2011.<br />
Pada tanggal 11 Februari 2010, HCG menerima Surat Penetapan Tarif Dan/ Atau Nilai Pabean (S<strong>PT</strong>NP) dari<br />
Kantor Kepala Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priuk II perihal denda atas pembayaran Bea Masuk dalam<br />
rangka impor dengan Nomor : S<strong>PT</strong>NP-004432/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2010 sejumlah Rp 190.568. HCG<br />
31
11.PERPAJAKAN (lanjutan)<br />
h. Lainnya (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
mengajukan surat permohonan banding dengan Nomor : 002/HCG/VI/10, <strong>Juni</strong> 2010 kepada Kantor Kepala<br />
Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priuk II. Sehubungan dengan keberatan tersebut, HCG telah melakukan<br />
pembayaran sebesar Rp190.568 .<br />
Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan<br />
Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, mengatur<br />
tentang perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak<br />
Penghasilan sebesar 5,00% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal<br />
17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan<br />
yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham<br />
publiknya 40,00% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh<br />
300 (tiga ratus) pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5,00% dari keseluruhan<br />
saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu<br />
paling singkat 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.<br />
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, berdasarkan surat keterangan No. DE/I/2011-0004<br />
yang diterbitkan oleh <strong>PT</strong> Datindo Entrycom (biro administrasi efek) tanggal 10 January 2011, Perusahaan telah<br />
memenuhi kriteria tersebut dan oleh karenanya telah menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap beban<br />
pajak kini untuk tahun 2010.<br />
12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA<br />
Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dan terdiri dari:<br />
Hutang bank jangka panjang<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 31.568.566 33.821.963<br />
<strong>PT</strong> Bank Maybank Syariah Indonesia 14.736.842 15.789.474<br />
<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia <strong>Tbk</strong> 12.335.635 4.322.305<br />
<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta 3.703.533 3.890.318<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />
Indonesia 3.177.858 3.500.180<br />
<strong>PT</strong> Bank Panin 16.093 62.579<br />
Pinjaman lainnya<br />
<strong>PT</strong> BCA Finance 310.205 768.680<br />
<strong>PT</strong> Toyota Astra Financial Services 174.600 1.222.200<br />
Jumlah 66.023.329 63.377.699<br />
Dikurangi bagian yang jatuh tempo<br />
dalam satu tahun<br />
Hutang bank jangka panjang<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong> 8.784.979 8.299.575<br />
<strong>PT</strong> Bank Maybank Syariah Indonesia 4.210.526 4.210.526<br />
<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta 1.005.700 1.050.218<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International<br />
Indonesia 628.416 635.677<br />
<strong>PT</strong> Bank Danamon <strong>Tbk</strong> - 182.905<br />
<strong>PT</strong> Bank Panin 16.093 62.579<br />
Pinjaman lainnya<br />
<strong>PT</strong> BCA Finance 131.286 768.680<br />
<strong>PT</strong> Toyota Astra Financial Services 174.600 1.222.200<br />
Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 14.951.600 16.432.360<br />
Bagian yang jatuh tempo lebih dari<br />
satu tahun 51.071.729 46.945.339<br />
32
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> Bank Central Asia <strong>Tbk</strong><br />
Pada tanggal 22 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 13 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan dan BCA<br />
setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit rekening koran (Catatan 9) dan fasilitas bank garansi<br />
yang telah dimiliki oleh Perusahaan, sampai dengan 11 September 2011. Di samping itu, Perusahaan juga<br />
memperoleh beberapa fasilitas kredit baru dari BCA sebagai berikut:<br />
1. Time loan (TL) 1 dan 2 yang masing-masing digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari<br />
bank sindikasi (tranche B) dan pembelian barang konsumsi dari <strong>PT</strong> Procter & Gamble Home Products<br />
Indonesia (pemasok) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp255.000.000 dan Rp30.000.000.<br />
2. Kredit investasi (KI) 1, 2 dan 3 yang masing-masing digunakan untuk (1) pembangunan gudang Perusahaan<br />
di Padang, Kediri dan Pangkalpinang, (2) mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari <strong>PT</strong> Bank Rabobank<br />
International Indonesia dan (3) mendanai pelunasan pinjaman bank sindikasi (Tranche A) dengan pagu kredit<br />
masing-masing sebesar Rp19.875.000, Rp3.719.000 dan Rp8.250.000.<br />
Jatuh tempo pinjaman TL dan KI 3 (Catatan 9) adalah masing-masing pada tanggal 11 dan 19 <strong>Juni</strong> 2011,<br />
sedangkan pinjaman KI 1 dan 2 terhutang dalam cicilan bulanan masing-masing sampai dengan bulan <strong>Juni</strong> 2017<br />
dan Desember 2016. Seluruh pinjaman dari BCA tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan<br />
sebesar 10% dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran<br />
(Catatan 9).<br />
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu,<br />
diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011, semua rasio keuangan<br />
tersebut telah terpenuhi.<br />
Pada tanggal 12 Juli 2010, CMSS juga memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA sebagai berikut:<br />
1. Time loan (TL) dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000 digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman<br />
CMSS dari <strong>PT</strong> Bank UOB Buana.<br />
2. Kredit investasi (KI) 1, 2 dan 3 dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp7.500.000, Rp5.300.000 dan<br />
Rp8.500.000 digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman CMSS dari <strong>PT</strong> Bank UOB Buana.<br />
Jatuh tempo pinjaman TL (Catatan 10) adalah pada tanggal 11 September 2011, sedangkan pinjaman KI 1, 2 dan<br />
3 masing-masing adalah 12 November 2012, 12 Maret 2014 dan 12 September 2015. Seluruh pinjaman dari BCA<br />
tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% dan dijamin dengan jaminan yang<br />
sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran (Catatan 9).<br />
Pada tanggal 24 November 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit<br />
sebesar Rp8.000.000. Jatuh tempo pinjaman ini adalah selama tujuh tahun termasuk grace period selama satu<br />
tahun dan terhutang dalam cicilan bulanan. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai perluasan gudang CALS di<br />
Palembang. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 10% pertahun dan dijamin dengan tanah<br />
dan bangunan milik Tn. Budyanto Totong (pemegang saham) dan Tn. Simonardi Setiawan (pihak yang<br />
mempunyai hubungan istimewa).<br />
<strong>PT</strong> Bank Maybank Syariah Indonesia (dahulu <strong>PT</strong> Bank Maybank Indonesia)<br />
Pada tanggal 4 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000<br />
digunakan untuk membiayai kembali investasi gerai baru Mitra 10 yang berlokasi di Tangerang. Pinjaman tersebut<br />
dijamin dengan piutang, persediaan dan tanah milik Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 8). Pinjaman tersebut dikenakan<br />
bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12%. Pinjaman ini terhutang dalam 19 cicilan triwulan dengan<br />
pembayaran cicilan terakhir jatuh pada tahun 2014.<br />
<strong>PT</strong> Bank Danamon Indonesia<strong>Tbk</strong><br />
Pada tanggal 13 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit open account financing buyer (OAF) dan<br />
kredit angsuran berjangka (KAB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan 18.658.000 yang<br />
digunakan untuk modal kerja dan program investasi Perusahaan. Jatuh tempo fasilitas OAF adalah tanggal 13<br />
Agustus 2011, sedangkan fasilitas KAB terhutang dalam cicilan bulanan sampai dengan tanggal 13 Agustus 2017.<br />
Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang, persediaan dan tanah milik Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 8). Pinjaman<br />
tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,5% pada <strong>Juni</strong> 2011.<br />
33
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta<br />
a. KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp1.000.000. Pinjaman tersebut dijamin<br />
dengan tanah dan bangunan milik KKS (Catatan 8) dan dikenakan tingkat bunga tahunan antara 11,5 % sampai<br />
dengan Maret 2011. Pinjama tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2011.<br />
b. Pada tanggal 8 <strong>Juni</strong> 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> Bank Jasa Jakarta dengan pagu<br />
kredit sebesar Rp. 6.000.000 yang digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian tanah di Jl. Daan<br />
Mogot Prima II Kav. No. 19 dan No. 20, Jakarta Barat. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang dimilikili<br />
melalui hutang tersebut. Pinjaman tersebut harus dicicil secara bulanan selama jangka waktu 7 tahun sampai<br />
dengan 8 <strong>Juni</strong> 2014 dan dikenakan tingkat bunga tahunan 12 % sampai <strong>Juni</strong> 2011. (Catatan 8).<br />
c. Pada tanggal 7 Agustus 2009, CKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp435.600 yang<br />
digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui<br />
hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10% pada <strong>Juni</strong><br />
2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan<br />
tanggal 7 Juli 2012.<br />
<strong>PT</strong> Bank Rabobank International Indonesia<br />
Pada tanggal 28 Februari 2008, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp160.000 yang<br />
digunakan untuk membiayai pembelian forklift. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang<br />
tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,81% pada<br />
<strong>Juni</strong> 2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan<br />
tanggal 28 Februari 2011.<br />
Pada tahun 2008, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp4.550.000 yang digunakan oleh<br />
KKS untuk membiayai pembelian bangunan di Tangerang. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah dan<br />
bangunan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga<br />
tahunan sebesar 11 % pada <strong>Juni</strong> 2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu<br />
delapan tahun sampai dengan tahun 2016.<br />
Pada September 2010, KKS juga memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp185.000 yang<br />
digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui<br />
hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,50% .Pinjaman<br />
tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 tahun sampai dengan bulan September 2013.<br />
<strong>PT</strong> Bank Panin <strong>Tbk</strong><br />
Pada tahun 2009, KKS memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp176.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian<br />
kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan<br />
dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 5,65% pada <strong>Juni</strong> 2011. Pinjaman tersebut terhutang<br />
dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan tahun 2011.<br />
<strong>PT</strong> BCA Finance<br />
Pada tahun 2008, Perusahaan dan CMSS memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> BCA Finance dengan keseluruhan<br />
pagu kredit sebesar Rp4.387.500 yang digunakan untuk membiayai pembelian beberapa kendaraan. Pinjaman ini<br />
dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan tingkat bunga tahunan<br />
berkisar antara 5,75% sampai dengan 6,00 % pada Maret 2011. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan<br />
selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan bulan September 2011.<br />
Pada Februari 2011, KKS memperoleh fasilitas kredit dari <strong>PT</strong> BCA Finance dengan pagu kredit sebesar Rp. 304.560<br />
yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki<br />
melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 5,10% pada <strong>Juni</strong> 2011.<br />
Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan bulan<br />
Februari 2014.<br />
34
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> Toyota Astra Financial Services<br />
Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp2.095.200<br />
yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki<br />
melalui hutang tersebut (Catatan 8) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 0,75% pada<br />
tahun 2010. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan<br />
bulan Agustus 2011.<br />
13. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang telah mencapai usia<br />
pensiun yaitu 55 tahun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.<br />
Kewajiban imbalan kerja tersebut tidak didanai.<br />
Tabel berikut menyajikan ringkasan jumlah yang dicatat dalam neraca konsolidasi untuk kewajiban imbalan kerja<br />
sesuai dengan perhitungan sementara.<br />
Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
Saldo awal tahun 57.999.551 48.192.854<br />
Penyisihan selama tahun berjalan 5.504.376 12.210.080<br />
Pembayaran selama tahun berjalan (108.344) (2.403.383)<br />
Kewajiban yang diakui di neraca 63.395.583 57.999.551<br />
14. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN<br />
Rincian hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 Desember 2010<br />
<strong>PT</strong> Kusuma Kemindo <strong>Sentosa</strong> 16.650.537 14.222.508<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>adiluhur <strong>Sentosa</strong> 9.901.468 8.354.280<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Hasil <strong>Sentosa</strong> 8.110.147 7.371.091<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Shaw Brother 5.827.063 6.093.770<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Logamindo <strong>Sentosa</strong> 5.059.345 4.727.748<br />
<strong>PT</strong> Eleganza Tile Indonesia 4.605.509 2.318.504<br />
<strong>PT</strong> Satya Galang Kemika 3.974.766 3.442.042<br />
<strong>PT</strong> HCG Indonesia 3.164.740 3.198.683<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong>aditya <strong>Sentosa</strong> 2.222.150 2.152.265<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Mitra Sejati <strong>Sentosa</strong> 626.960 600.207<br />
<strong>PT</strong> <strong>Catur</strong> Karda <strong>Sentosa</strong> 146.277 151.450<br />
<strong>PT</strong> Mitra Bali Indah 66.541 72.366<br />
Jumlah 60.355.502 52.704.914<br />
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp 5.570.588 dan Rp<br />
4.391.076 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010.<br />
15. MODAL SAHAM<br />
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:<br />
Jumlah saham<br />
ditempatkan dan Persentase<br />
Pemegang saham disetor penuh pemilikan Jumlah<br />
<strong>PT</strong> Buanatata Adisentosa 825.345.000 28,51 82.534.500<br />
<strong>PT</strong> Ekasentosa Jayasukses 456.142.000 15,76 45.614.200<br />
Tn. Budyanto Totong<br />
(Direktur Utama) 85.200.000 2,94 8.520.000<br />
Tn. Darmawan Putra<br />
Totong (Komisaris) 60.950.000 2,11 6.095.000<br />
Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) 10.079.000 0,35 1.007.900<br />
Lain-lain – publik (masing-masing<br />
dibawah 5%) 1.457.321.800 50,34 145.732.180<br />
Jumlah 2.895.037.800 100,00 289.503.780<br />
35
16. TAMBAHAN MODAL DISETOR<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:<br />
Jumlah<br />
Penawaran umum perdana (IPO) -<br />
600.000.000 saham dengan harga<br />
Rp200 per saham 60.000.000<br />
Biaya-biaya penerbitan saham<br />
dalam rangka IPO (8.543.738)<br />
Saldo 31 Maret 2011 51.456.262<br />
17. PENJUALAN BERSIH<br />
Rincian penjualan bersih konsolidasi berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:<br />
Jenis Produk <strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Keramik 720.450.162 595.658.290<br />
Cat 649.319.978 518.374.110<br />
Bahan-bahan kimia 128.079.289 107.580.648<br />
Perlengkapan kamar mandi dan dapur 99.249.502 67.873.192<br />
Kaca dan glass block 76.094.915 55.626.848<br />
Alat listrik 57.319.087 42.565.489<br />
Home Etc 27.954.864 17.808.237<br />
Partisi 29.656.052 37.147.331<br />
Pipa 29.642.879 25.155.673<br />
Semen 14.580.429 17.154.051<br />
Atap gelombang dan genteng 21.236.049 15.533.135<br />
Kuas cat 13.785.129 10.519.685<br />
Alat pertukangan 10.528.324 7.735.543<br />
Lain-lain 198.901.482 63.138.608<br />
Jumlah 2.076.798.140 1.581.870.841<br />
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan penjualan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari<br />
penjualan bersih konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010.<br />
18. BEBAN POKOK PENJUALAN<br />
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Persediaan barang dagang - awal 655.446.478 536.676.074<br />
Pembelian bersih 1.830.465.423 1.413.939.170<br />
Tersedia untuk dijual 2.485.911.901 1.950.615.244<br />
Persediaan barang dagang - akhir (677.966.169) (566.724.603)<br />
Jumlah beban pokok penjualan 1.807.945.732 1.383.890.642<br />
Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) mencapai 21,22% dan 24,66% dari<br />
jumlah penjualan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010.<br />
36
19. BEBAN USAHA<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Beban penjualan dan distribusi<br />
Gaji dan tunjangan 56.643.618 44.071.722<br />
Penyusutan 13.013.829 13.337.290<br />
Pengangkutan 14.839.878 9.967.197<br />
Promosi 10.986.032 7.077.936<br />
Sewa 7.618.814 6.618.183<br />
Kantor 6.854.511 7.546.776<br />
Perjalanan dinas 5.109.826 3.676.023<br />
Pemeliharaan 4.029.024 3.491.940<br />
Penyisihan barang rusak 2.785.723 2.676.847<br />
Penyisihan piutang ragu-ragu 1.824.628 1.501.838<br />
Pajak dan perijinan 1.760.573 1.196.220<br />
Keamanan dan kebersihan 1.586.056 2.258.598<br />
Perlengkapan kantor 1.473.018 422.877<br />
Pembungkus 1.047.978 673.217<br />
Asuransi 1.038.543 986.747<br />
Alat tulis & cetakan 938.880 863.011<br />
Lain-lain (di bawah Rp 500 juta) 1.639.106 1.113.435<br />
Jumlah 133.190.036 107.479.858<br />
Beban umum dan administrasi<br />
Gaji dan tunjangan 39.743.294 32.480.891<br />
Administrasi Bank 4.242.703 3.240.323<br />
Penyusutan 4.200.719 3.402.211<br />
Kantor (Listrik, air, telepon) 3.739.537 2.814.371<br />
Perjalanan dinas 2.917.569 1.903.877<br />
Pajak dan perijinan 2.197.618 597.387<br />
Sewa 1.865.732 1.337.975<br />
Jasa Professional 1.138.866 1.207.654<br />
Pemeliharaan 951.904 860.859<br />
Alat tulis & cetakan 628.493 487.458<br />
Amortisasi 563.724 540.959<br />
Lain-lain (di bawah Rp 500 juta) 2.058.957 955.381<br />
Jumlah 64.249.116 49.829.345<br />
Jumlah beban usaha 197.439.152 157.309.204<br />
20. INFORMASI SEGMEN<br />
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan<br />
menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan segmen usaha<br />
sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder.<br />
Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut:<br />
Distribusi Retail Jumlah<br />
<strong>Juni</strong> 2011<br />
Penjualan bersih 1.609.956.416 466.841.724 2.076.798.140<br />
Laba bruto 182.244.088 86.608.320 268.852.408<br />
Beban usaha tidak dapat dialokasikan (188.642.558)<br />
37
20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)<br />
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut: (lanjutan)<br />
Distribusi Retail Jumlah<br />
Laba usaha 80.209.850<br />
Penghasilan (beban) lain-lain yang<br />
tidak dapat dialokasikan<br />
Pendapatan keuangan 1.845.851<br />
Biaya keuangan (21.986.907)<br />
Laba sebelum pajak penghasilan 60.068.794<br />
Beban pajak penghasilan - bersih (15.173.432)<br />
Laba bersih periode berjalan 44.895.362<br />
Aktiva segmen 1.381.827.232 465.334.942 1.847.162.173<br />
Kewajiban segmen 1.005.513.143 271.571.839 1.277.084.983<br />
<strong>Juni</strong> 2010<br />
Penjualan bersih 1.250.626.697 331.244.144 1.581.870.841<br />
Laba bruto 132.201.235 65.778.965 197.980.200<br />
Beban usaha tidak dapat dialokasikan (153.420.851)<br />
Laba usaha 44.559.349<br />
Penghasilan (beban) lain-lain yang<br />
tidak dapat dialokasikan<br />
Pendapatan keuangan 1.053.689<br />
Biaya keuangan (17.106.424)<br />
Laba sebelum pajak penghasilan 28.506.614<br />
Beban pajak penghasilan - bersih (7.398.774)<br />
Laba bersih periode berjalan 21.107.839<br />
Aktiva segmen 1.094.312.589 436.479.948 1.530.792.537<br />
Kewajiban segmen 720.589.196 306.912.770 1.027.501.966<br />
Informasi penjualan bersih berdasarkan segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:<br />
<strong>Juni</strong> 2011 <strong>Juni</strong> 2010<br />
Jawa dan Bali 1.736.309.519 1.337.322.351<br />
Sumatera 187.696.291 132.912.589<br />
Sulawesi 78.407.747 59.545.438<br />
Kalimantan 74.384.582 52.090.463<br />
Jumlah 2.076.798.140 1.581.870.841<br />
21. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERIKATAN<br />
a. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok, dimana<br />
Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atau sub-distributor atas beberapa produk<br />
tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjianperjanjian<br />
tersebut dijamin dengan bank garansi dari bank-bank tertentu . Selain itu, perjanjian distribusi yang<br />
dilakukan CAS dengan pemasok tertentu dijamin dengan deposito berjangka, piutang dan persediaan milik Anak<br />
Perusahaan tersebut (Catatan 4, 5 dan 7).<br />
38
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
21. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)<br />
b. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak sehubungan<br />
dengan penyewaan bangunan kantor, toko dan gudang yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan<br />
untuk kegiatan operasi. Perjanjian-perjanjian tersebut memiliki jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 15<br />
tahun.<br />
c. Pada tahun 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan <strong>PT</strong> Procter & Gamble Home Products<br />
Indonesia (supplier), dimana dalam perjanjian ini Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atas beberapa produk<br />
tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian.<br />
d. Pada tanggal 19 <strong>Juni</strong> 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian hutang piutang dengan CMSS dan MBI,<br />
dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada CMSS dan MBI untuk keperluan modal<br />
kerja sebesar Rp54.750.000. Sebagian dari fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk mendanai hutang bank<br />
yang diperoleh CMSS dan MBI dari <strong>PT</strong> Bank CIMB Niaga <strong>Tbk</strong> (dahulu <strong>PT</strong> Bank Niaga <strong>Tbk</strong>) (Catatan 12). Jangka<br />
waktu fasilitas tersedia sampai dengan tanggal 19 <strong>Juni</strong> 2011. Fasilitas pinjaman yang digunakan untuk<br />
mendanai hutang bank, terhutang dalam cicilan triwulanan, yang dimulai sejak September 2008. Pinjaman<br />
tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2,50% diatas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per<br />
bulan dan biaya manajemen dengan tarif tetap 2,00% per 3 (tiga) tahun. Pada tanggal 3 November 2008,<br />
Perusahaan meningkatkan pagu fasilitas menjadi Rp84.750.000. Pada tanggal 23 <strong>Juni</strong> 2009 Perusahaan<br />
kembali meningkatkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp. 154.750.000.<br />
Pendapatan bunga yang diterima oleh Perusahaan dan beban bunga yang dibayar oleh CMSS dan MBI sebesar<br />
Rp 1.707.148 dan Rp. 5.856.069 untuk <strong>Juni</strong> 2011 dan 2010 yang telah dieliminasi dalam laporan keuangan<br />
konsolidasi.<br />
22. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN<br />
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan baru yang telah diterbitkan oleh<br />
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan bagi Perusahaan dan Anak Perusahaan :<br />
• PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan<br />
keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan<br />
laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.<br />
• PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan<br />
historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan<br />
aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.<br />
• PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan<br />
diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang<br />
berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak,<br />
pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai<br />
informasi tambahan.<br />
• PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna<br />
laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas<br />
terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.<br />
• PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan,<br />
transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian<br />
dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara<br />
individual. Penerapan dini diperkenankan.<br />
• PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menetapkan kapan entitas menyesuaikan<br />
laporan keuangannya untuk peristiwa setelah tahun pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan<br />
diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah tahun pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh<br />
menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah tahun pelaporan<br />
mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.<br />
39
<strong>PT</strong> CATUR SENTOSA ADIPRANA <strong>Tbk</strong> DAN ANAK PERUSAHAAN<br />
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Per<br />
30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 31 DESEMBER 2010 SERTA UNTUK PERIODE<br />
ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 <strong>Juni</strong> 2011 dan 30 <strong>Juni</strong> 2010<br />
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />
22. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)<br />
• PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam<br />
entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan<br />
PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.<br />
• PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”, menetapkan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang<br />
tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya<br />
jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan<br />
pengungkapan yang berhubungan.<br />
• PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan<br />
pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas<br />
pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan<br />
kriteria mengenai pengakuan pendapatan.<br />
• PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”,<br />
menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan<br />
akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi<br />
kesalahan.<br />
• PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset<br />
dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai<br />
harus diakui.<br />
• PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur<br />
pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk<br />
memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan<br />
para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.<br />
23. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA.<br />
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal<br />
24 Mei 2011, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., No. 9, diputuskan untuk,<br />
antara lain, membagikan deviden tunai sebesar Rp. 5.790.076 atau Rp 2 (dalam angka penuh) per saham kepada<br />
pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 27 September 2011 dan membentuk<br />
dana cadangan umum sebesar Rp. 200.000 dari saldo laba.<br />
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2010,<br />
yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 183, pemegang saham memutuskan<br />
untuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp. 200.000 dari saldo laba.<br />
24. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI<br />
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi<br />
yang telah diselesaikan pada tanggal 29 <strong>Juni</strong> 2011.<br />
40