26.09.2015 Views

Hand Book Imarah Islam Indonesia - Biar sejarah yang bicara

Hand Book Imarah Islam Indonesia - Biar sejarah yang bicara

Hand Book Imarah Islam Indonesia - Biar sejarah yang bicara

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Imarah</strong> <strong>Islam</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

secara umum) atas setiap orang yaitu memiliki mandat secara umum<br />

atas kekuasaan.<br />

Al-Imamatul Al-Sughro dikenal sebagai Al-Jama’atul <strong>Islam</strong>iyah<br />

(jama’ah, grup, kelompok <strong>Islam</strong>, tandzim), dimana individu-individu<br />

bekerja secara kolektif di bawah kepemimpinan seorang Amir<br />

(pemimpin), atau masyarakat <strong>Islam</strong> <strong>yang</strong> kecil. Amir (pemimpin) dari<br />

grup ini tidak bisa menerapkan hudud, karena hal itu (hudud) hanya<br />

fungsi Kholifah atau Amir (pemimpin) dari Jama’atul Muslimin.<br />

Nabi SAW. bersabda: “Setiap orang dari kamu adalah pemimpin<br />

(pengembala) dan akan dimintai pertanggungjawaban atas<br />

kepemimpinannya (gembalaannya).”<br />

Tipe kepemimpinan seperti ini disebut dengan <strong>Imarah</strong> Khoshoh<br />

(<strong>Imarah</strong> Khusus) dimana mandat atau kekuasaannya spesifik atau<br />

khusus yakni atas orang-orang <strong>yang</strong> berada di bawah kekuasaannya<br />

saja.<br />

IV. Kewajiban Menegakkan <strong>Imarah</strong><br />

Syaikh Ad Dumaiji dalam bukunya menerangkan dalil-dalil wajibnya<br />

menegakkan <strong>Imarah</strong> atau kepemimpinan dalam <strong>Islam</strong>, yakni :<br />

A. Al Qur’an : QS An Nisa (4) : 59, QS Al Maidah (5) : 48 -49, QS Al<br />

Hadid (57) : 25, serta ayat-ayat hudud qishosh, zakat, dan lainlain<br />

<strong>yang</strong> pelaksanaannya dibebankan kepada Negara.<br />

B. As Sunnah, baik sunnah qouliyah (ucapan) maupun sunnah<br />

fi’liyah (perbuatan)<br />

C. Ijma : Ijma Sahabat setelah wafatnya Rosulullah SAW dan<br />

menjelang wafatnya Umar bin Khattab, ra.<br />

D. Kaidah Syar’i :<br />

14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!