Hand Book Imarah Islam Indonesia - Biar sejarah yang bicara
Hand Book Imarah Islam Indonesia - Biar sejarah yang bicara
Hand Book Imarah Islam Indonesia - Biar sejarah yang bicara
- No tags were found...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Imarah</strong> <strong>Islam</strong> <strong>Indonesia</strong><br />
“Pada saat darah orang-orang <strong>Islam</strong> mengalir dan ditumpahkan, di<br />
Palestina, Chechnya, Philipina, Kashmir dan Sudan, dan anak-anak kita<br />
mati lantaran embargo Amerika di Irak. Dan ketika luka-luka kita belum<br />
sembuh, sejak serangan-serangan salib terhadap dunia <strong>Islam</strong> pada<br />
kurun <strong>yang</strong> lalu, dan <strong>yang</strong> merupakan hasil dari kesepakatan Saix-<br />
Piccot antara Inggris dan Prancis, <strong>yang</strong> menyebabkan dunia <strong>Islam</strong><br />
terbagi-bagi menjadi potongan-potongan, sedangkan para kakitangan<br />
salib masih berkuasa di dalamnya sampai hari ini, tiba-tiba keadaan<br />
<strong>yang</strong> serupa menghadang kita dengan kesepakatan Saix-Piccot, yaitu<br />
kesepakatan Bush-Blair, akan tetapi kesepakatan itu di bawah bendera<br />
<strong>yang</strong> sama, dan tujuannya juga sama. Benderanya adalah bendera<br />
salib, dan tujuannya adalah merampas dan menghancurkan umat Nabi<br />
kita shollallohu ‘alai wa sallam <strong>yang</strong> dicintai.<br />
Sesungguhnya kesepakatan Bush-Blair mengaku ingin menghancurkan<br />
teroris, namun tidak samar lagi, meskipun bagi orang awam sekalipun,<br />
bahwa kesepakatan itu bertujuan untuk menghancurkan <strong>Islam</strong>, namun<br />
demikian para penguasa negara-negara kawasan timur tengah tetap<br />
saja menyatakan dukungan mereka, melalui berbagai ceramah dan<br />
tulisan, terhadap terhadap Bush di dalam memerangi teroris, yaitu<br />
memerangi <strong>Islam</strong> dan kaum muslimin, dalam sebuah pengkhianatan<br />
<strong>yang</strong> jelas terhadap <strong>Islam</strong> dan umatnya, dengan dukungan restu dari<br />
para ulama’ pemerintah dan para menterinya.”<br />
Kesepakatan atau Perjanjian Saix-Piccot adalah kesepakatan rahasia<br />
<strong>yang</strong> berlangsung pada tahun 1334 H ketika perang dunia pertama<br />
antara Inggris dan Prancis, atas persetujuan Rusia untuk memecahbelah<br />
Daulah ‘Utsmaniyah dan membagi daerah-daerah <strong>yang</strong> tunduk di<br />
bawah kekuasaan ‘Utsmaniyah –yaitu Suriah, Irak, Lebanon dan<br />
Palestina– ke daerah-daerah <strong>yang</strong> tunduk kepada kekuasaan Prancis,<br />
sedangkan <strong>yang</strong> lainnya tunduk kepada kekuasaan Inggris.<br />
Kesepakatan tersebut dinamakan dengan nama tersebut karena<br />
47