Hand Book Imarah Islam Indonesia - Biar sejarah yang bicara
Hand Book Imarah Islam Indonesia - Biar sejarah yang bicara
Hand Book Imarah Islam Indonesia - Biar sejarah yang bicara
- No tags were found...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Imarah</strong> <strong>Islam</strong> <strong>Indonesia</strong><br />
Syariat <strong>Islam</strong> memerintahkan penegakan sebuah negara (<strong>Imarah</strong>) demi<br />
merealisasikan tujuan agung tersebut, sebaga tujuang seagung<br />
tersebut tidak akan bisa terlaksana dalam kehidupan jika dilakukan<br />
oleh individu, tetapi membutuhkan sebuah sistem kekuasaan <strong>yang</strong><br />
melindungi serta menyebarluaskan tauhid dan melaksanakan hukumhukum<br />
<strong>Islam</strong> dengan kekuatan dan kekuasaan.<br />
Syaikhul <strong>Islam</strong>, Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata di dalam Majmu’<br />
Fatawa (28/61), “Semua bentuk kekuasaan dalam <strong>Islam</strong> tujuannya<br />
adalah menjadikan agama seluruhnya milik Allah dan kalimat Allah<br />
saja <strong>yang</strong> tertinggi, karena Allah ta’ala menciptakan makhluk tak lain<br />
adalah untuk tujuan ini. Oleh karena tujuan ini pulalah kitab-kitab<br />
suuci diturunkan, para rosul diutus, dan Rosulullah serta para sahabat<br />
berjihad.”<br />
Di dalam sebuah atsar <strong>yang</strong> diriwayatkan dari kholifah ketiga, Ustman<br />
bin Affan ra., beliau berkata : ‘Sesungguhnya Allah memberikan<br />
dengan kekuasaan sesuatu <strong>yang</strong> tidak Dia berikan dengan Al Qur’an.’<br />
Kata-kata ini merupakan penjelasan paling nyata tentang peran sebuah<br />
<strong>Imarah</strong> (negara) <strong>Islam</strong> dalam pelaksanaan syariat <strong>Islam</strong> dan<br />
mewujudkan eksistensinya melalui sebuah imarah dan kewibawaan<br />
imarah <strong>yang</strong> berfungsi membangun sistem pemerintahan <strong>Islam</strong>,<br />
memperkuat pilar-pilarnya di masyarakat dengan menjalankan otoritas<br />
menyeluruh <strong>yang</strong> menggiring manusia kepada syariat <strong>Islam</strong> dan<br />
membimbing mereka tentang ajarannya sebagai agama <strong>yang</strong> lurus,<br />
serta mencegah munculnya gejala-gejala penyimpangan dan kesesatan<br />
<strong>yang</strong> menghalangi praktek pelaksanaan agama <strong>Islam</strong>.<br />
II.<br />
Kondisi Umat <strong>Islam</strong> Saat Ini<br />
Setelah khilafah <strong>Islam</strong>iyah terakhir runtuh, 3 Maret 1924, kaum<br />
Muslimin di seluruh dunia kehilangan pelindung dan hidup tanpa<br />
9