12.04.2013 Views

Pemuliaan Tanaman 2

Pemuliaan Tanaman 2

Pemuliaan Tanaman 2

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pengaruh epistasis adalah pengaruh gen pada suatu lokus yang menutupi gen pada<br />

lokus yang lain. Jadi ada interaksi antara gen-gen pada dua lokus atau lebih. Misalnya<br />

pasangan gen A1A2 akan menampakkan pengaruh aditif bila ada B1B1, tetapi<br />

menunjukkan pengaruh dominan bila ada B2B2.<br />

Dalam penghitungan ukuran ragam (variasi) dinyatakan dengan ragam (σ 2 ) yang<br />

berdasarkan efek bahwa P = G + E, sehingga σ 2 P = σ 2 G + σ 2 E, dalam hal ini 2σ 2 GE = 0.<br />

Perlu diketahui bahwa 2σ 2 GE tidak sama dengan σ2GE. Ragam genetik terdiri atas<br />

ragam aditif (σ 2 A), ragam dominan (σ 2 D), dan ragam epistasis (σ 2 I). σ 2 G = σ 2 A + σ 2 D +<br />

σ 2 I , dan σ 2 P = σ 2 A + σ 2 D + σ 2 I + σ 2 E, dan σ 2 E merupakan ragam lingkungan.<br />

6.3. Heritabilitas<br />

Besar kecilnya peranan faktor genetik terhadap fenotipe dinyatakan dengan<br />

heritabilitas (heritability) atau sering disebut dengan daya waris. Heritabilitas<br />

merupakan perbandingan atau proporsi ragam genetik terhadap ragam total (varian<br />

fenotipe), yang biasanya dinyatakan dengan persen (%). Pendugaan heritabilitas dapat<br />

dilakukan dengan dua cara yaitu : 1). perhitungan dengan ragam keturunan, dan<br />

2). perhitungan dengan analisis ragam.<br />

a. Pendugaan heritabilitas dengan perhitungan ragam keturunan<br />

Bila kita mempunyai model persilangan sebagai berikut:<br />

P1 x P2<br />

F1<br />

x<br />

F2<br />

5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!