19.04.2013 Views

download - Harian detik

download - Harian detik

download - Harian detik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dunia bugar rabu, 3 april 2013<br />

awas,<br />

Gas BerleBih<br />

18<br />

Picu obesitas<br />

ketidakseimbangan<br />

ma untuk menunjukkan hubungan<br />

antara produksi gas dan berat badan.<br />

gas di organ pencernaan<br />

memperlambat<br />

pembakaran kalori.<br />

Ini juga menjadi faktor penting untuk<br />

mengetahui penyebab obesitas,” kata<br />

Direktur Outpatient Treatment and<br />

Education Centre di Cedars-Sinai,<br />

Ruchi Mathur, seperti dilansir Daily<br />

Mail.<br />

apakah Anda merasa olahraga<br />

rutin dan pola diet<br />

sehat yang dijalani selama<br />

ini tak mendapatkan hasil<br />

Kandungan metana sering dikaitkan<br />

dengan mikroorganisme yang disebut<br />

dengan Methanobrevibacter smithii.<br />

Dalam jumlah normal, mikroorganisme<br />

itu akan berperan membantu<br />

maksimal, alias berat badan tetap mengubah makanan menjadi energi.<br />

saja meningkat, bukannya menurun? Sementara itu, keberadaan mikroor-<br />

Sebaiknya segera periksakan kondisi ganisme yang memproduksi hidrogen<br />

kesehatan Anda ke dokter. Pasalnya, dapat membantu penyerapan nutrisi.<br />

bisa jadi kegemukan yang Anda “Namun, jika jumlahnya berlebih-<br />

alami bukan disebabkan oleh asupan, mikroorganisme ini akan menyean<br />

makanan, melainkan ketidakseimbabkan ketidakseimbangan gas dan<br />

bangan gas dalam organ pencernaan memicu bertambahnya berat badan<br />

Anda.<br />

karena melambatnya pembakaran<br />

Inilah hasil penelitian terbaru yang kalori,” dia menjelaskan.<br />

dilakukan para dokter dari Cedars- Namun hal berbeda disampai-<br />

Kurangi Gas dalam Pencernaan anda<br />

Sinai Hospital di Los Angeles, Amerika<br />

Serikat, belum lama ini. Dikatakan<br />

kan oleh Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-<br />

KGEH, MMB, FINASIM, FACP, praktisi<br />

bahwa napas seseorang yang memi- klinis dari Fakultas Kedokteran Uni-<br />

Menumpuknya gas di saluran pencernaan Anda akan menyebabkan<br />

perut kembung yang disertai nyeri. Berikut ini beberapa<br />

tip yang dapat dilakukan untuk menghindari penumpukan<br />

gas berlebih di perut Anda.<br />

liki konsentrasi tinggi hidrogen dan<br />

zat metana cenderung menunjukkan<br />

indeks masa tubuh (BMI) dan tingkat<br />

lemaknya lebih tinggi.<br />

Dalam penelitian yang hasilnya diterversitas<br />

Indonesia-Rumah Sakit Cipto<br />

Mangunkusumo. “Kalau ada proses<br />

yang memperlambat (gas metana<br />

dan hidrogen), justru malah banyak<br />

makanan yang tidak masuk,” katanya<br />

4 Hindari makan permen karet<br />

(permen karet tanpa gula atau<br />

bebas gula yang mengandung<br />

sorbitol).<br />

4 Seringlah minum air putih<br />

dan hindari minuman bersoda<br />

serta beralkohol.<br />

4 Kurangi konsumsi makanan<br />

yang mengandung fruktosa<br />

tinggi.<br />

4 Hindari makanan berlemak<br />

karena lemak mempercepat<br />

rasa kenyang tapi mengosongkan<br />

lambung.<br />

4 Hindari minum susu dan produk<br />

susu, seperti keju.<br />

4 Hindari sayuran bergas tinggi,<br />

seperti kembang kol, kubis,<br />

dan brokoli.<br />

4 Jangan merokok atau menggunakan<br />

produk tembakau<br />

lainnya.<br />

4 Jika Anda memakai gigi palsu,<br />

cek ke dokter gigi untuk<br />

memastikan gigi palsunya pas.<br />

4 Hindari stres. Ketegangan dan<br />

kecemasan memicu adanya<br />

gas berlebih dalam perut.<br />

TIA AGNES | SIS |<br />

GASTROCONSULTANTSQC | EHOW<br />

bitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology<br />

& Metabolism itu, para peneliti<br />

melakukan tes napas terhadap 792<br />

orang untuk mengidentifikasi mikroorganisme<br />

dalam lambung. Tes napas<br />

tersebut dapat memastikan apakah<br />

seseorang berpeluang lebih besar<br />

mengalami obesitas.<br />

Mereka menganalisis napas responden<br />

dengan empat pola: napas normal,<br />

konsentrasi metana lebih tinggi,<br />

kadar hidrogen lebih tinggi, serta<br />

kadar metana dan hidrogen lebih tinggi.<br />

Hasilnya menunjukkan, responden<br />

yang memiliki konsentrasi gas metana<br />

dan hidrogen lebih tinggi dalam saluran<br />

pencernaan, yakni usus, cenderung<br />

indeks massa tubuhnya lebih tinggi.<br />

kepada Detik kemarin.<br />

Saat kinerja usus melambat, dia<br />

melanjutkan, otomatis makanan yang<br />

masuk ke tubuh pun akan ikut berkurang.<br />

Dia mencontohkan kasus seseorang<br />

yang ingin menurunkan berat<br />

badan dengan mengkonsumsi enzim<br />

tertentu, dengan efek kembung dan<br />

diare.<br />

Namun dia tak menampik jika dikatakan,<br />

saat proses fermentasi di usus<br />

besar, memang ada gas yang diproduksi,<br />

seperti hidrogen, yang nantinya<br />

akan diserap dan didistribusikan ke<br />

seluruh tubuh. “Seperti itulah proses<br />

pencernaan dalam tubuh. Tapi harus<br />

dilihat dulu konsepnya apa untuk<br />

menguruskan atau sebaliknya,” ujar-<br />

“Inilah studi berskala besar pertanya. TIA AGNES<br />

thinkstock

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!