download - Harian detik
download - Harian detik
download - Harian detik
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
amses/<strong>detik</strong>Foto<br />
berita<br />
rabu, 3 aPril 2013<br />
Irjen Djoko SIaP TemPuh<br />
PemBuktiAN teRBAlik<br />
JAKARTA — Inspektur Jenderal<br />
Djoko Susilo siap<br />
melakukan pembuktian terbalik<br />
atas aset-asetnya yang<br />
disita oleh Komisi Pemberantasan<br />
Korupsi. Bekas<br />
Kepala Korps Lalu Lintas<br />
ini menegaskan aset-aset<br />
itu tak terkait dengan proyek<br />
simulator yang menjeratnya.<br />
“Kami telah menyiapkan<br />
bukti-bukti, baik berupa<br />
saksi, dokumen, maupun<br />
alat bukti lain terkait asalmuasal<br />
aset,” ujar Juniver<br />
Girsang, kuasa hukum Irjen<br />
Djoko, di Jakarta kemarin.<br />
Lebih lanjut Juniver<br />
mengatakan, kerugian<br />
negara akibat proyek tersebut<br />
sebesar Rp 121 miliar<br />
seperti yang disebutkan<br />
oleh KPK tidaklah logis.<br />
Proyek simulator disebut<br />
tidak fiktif dan simulator<br />
tersebut telah digunakan di<br />
daerah-daerah.<br />
“Bentuk fisik simulator itu<br />
ada, bukan fiktif, telah dikirimkan<br />
ke daerah dan ter-<br />
kerugian negara rp 121 miliar adalah total dari seluruh tersangka.<br />
pasang dengan baik. Lagi<br />
pula proyeknya juga masih<br />
berjalan,” ujarnya di Jakarta<br />
kemarin.<br />
Juniver bilang kliennya<br />
telah menyiapkan prosedur<br />
lelang pengadaan sesu-<br />
ai dengan peraturan yang<br />
berlaku. Jika ada kesalahan,<br />
kata Juniver, tentunya tidak<br />
bisa ditimpakan sepenuhnya<br />
kepada Irjen Djoko.<br />
“Semua yang terlibat di<br />
pengadaan ini punya wewe-<br />
nang sendiri. Jadi jangan<br />
semua ditimpakan kepada<br />
pak Djoko. Tanggung jawabnya<br />
seharusnya person to<br />
person,” katanya.<br />
Adapun juru bicara Komisi<br />
Pemberantasan Korupsi,<br />
Serba Rahasia kwik kian Gie di kPk<br />
Tak banyak kata yang terlontar<br />
dari mulut ekonom Kwik<br />
Kian Gie saat mendatangi<br />
kantor Komisi Pemberantasan<br />
Korupsi, Jakarta, kemarin. Menteri<br />
Koordinator Ekonomi, Keuangan,<br />
dan Industri pada masa pemerintahan<br />
Presiden Abdurrahman<br />
Wahid itu menyimpan rapat-rapat<br />
informasi soal kedatangannya di<br />
komisi antirasuah tersebut.<br />
Dia hanya meladeni serbuan<br />
pertanyaan dari wartawan dengan<br />
jawaban-jawaban pendek.<br />
“Panggilan penyelidikan,” ucap<br />
Kwik singkat sebelum memasuki<br />
gedung KPK. Mengenakan setelan<br />
kemeja putih dan celana panjang<br />
hitam, Kwik tiba di kantor KPK<br />
sekitar pukul 09.45 WIB. Kuranglebih<br />
delapan jam politikus Partai<br />
Demokrasi Indonesia Perjuangan<br />
itu berada di gedung KPK.<br />
Sama seperti saat kedatangannya,<br />
setelah dimintai keterangan<br />
oleh KPK, Kwik hanya mengumbar<br />
senyum kepada para wartawan<br />
sembari naik ke mobilnya. Dia<br />
hanya berujar sambil melambaikan<br />
tangannya, ”Undangannya<br />
rahasia, pertanyaan (penyidik)<br />
rahasia. Betul-betul rahasia.”<br />
Juru bicara KPK, Johan Budi,<br />
saat dimintai konfirmasi ihwal<br />
kedatangan Kwik mengatakan<br />
Kwik dimintai keterangan terkait<br />
4<br />
Johan Budi, menyampaikan<br />
nilai kerugian Rp 121 miliar<br />
dari tindak pidana yang<br />
dilakukan para tersangka<br />
bersumber dari audit Badan<br />
Pemeriksa Keuangan. “Jadi<br />
nilai itu bukan satu orang<br />
tersangka, tapi dari seluruh<br />
tersangka,” ujarnya.<br />
Pada Senin lalu, Johan<br />
menyatakan kerugian negara<br />
dalam kasus korupsi proyek<br />
pengadaan simulator<br />
ternyata melebihi taksiran<br />
awal, yaitu Rp 90-100 miliar.<br />
Adapun total aset kekayaan<br />
yang dimiliki Irjen Djoko<br />
mencapai Rp 70 miliar. Tapi<br />
itu belum termasuk rekening<br />
bank yang diblokir.<br />
Johan menambahkan,<br />
selain 41 item aset Irjen<br />
Djoko berupa tanah, rumah,<br />
kendaraan bermotor, dan<br />
stasiun pengisian bahan<br />
bakar umum, belum ditemukan<br />
aset lain yang berhubungan<br />
dengan bekas<br />
Gubernur Akademi Kepolisian<br />
itu.<br />
PaStI LIbertI | dS<br />
dengan penyelidikan dugaan tindak<br />
pidana korupsi dalam lanjutan<br />
penyelesaian Bantuan Likuiditas<br />
Bank Indonesia. “Ini terkait pemberian<br />
SKL (surat keterangan<br />
lunas),” ujar Johan kemarin.<br />
Johan pun mengungkapkan<br />
penyelidikan ini tidak melanjutkan<br />
kerja dari tim yang sempat dibentuk<br />
KPK pada kepemimpinan Antasari<br />
Azhar. “Lidiknya baru dimulai<br />
beberapa waktu lalu,” katanya.<br />
Kepala Bagian Pemberitaan KPK<br />
Priharsa Nugraha menuturkan<br />
Kwik diperiksa untuk kasus yang<br />
masih berada di level penyelidikan.<br />
“Penyelidikan,” ujar Priharsa.<br />
PaStI LIbertI