download - Harian detik
download - Harian detik
download - Harian detik
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
RAGAM RABU, 3 APRIL 2013<br />
2<br />
EDITORIAL<br />
Mestinya Polisi Sigap<br />
Tak berlebihan kiranya ketika<br />
Presiden Susilo Bambang<br />
Yudhoyono menyindir aparat kepolisian<br />
tak sigap. Kerusuhan di Palopo,<br />
Sulawesi Selatan, pada Ahad lalu mestinya<br />
bisa dicegah. Apalagi kuat dugaan<br />
kasus tersebut dipicu oleh ketidakpuasan<br />
salah satu kelompok atas hasil pemilihan<br />
wali kota di Bumi Sawerigading.<br />
Kerusuhan akibat ketidakpuasan atas<br />
hasil pemilihan kepala daerah bukan<br />
kali ini saja terjadi. Hanya sedikit pesta<br />
demokrasi di daerah yang diwarnai aksi<br />
kekerasan. Aparat keamanan mestinya<br />
bisa membaca situasi yang bakal terjadi<br />
berbekal informasi dari intelijen. Dari<br />
laporan intelijen itulah bisa ditentukan<br />
jumlah personel pasukan yang harus<br />
disiagakan untuk mengawal berlangsungnya<br />
pemilihan kepala daerah.<br />
Awal tahun ini pemerintah mengeluarkan<br />
Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun<br />
2013 sebagai acuan penanganan konflik<br />
sosial bagi pemerintah daerah dan aparat<br />
keamanan di lapangan. Kepala daerah<br />
diminta tidak ragu-ragu mengatasi<br />
konflik komunal di daerahnya. Kepala<br />
daerah juga harus menyelesaikan konflik<br />
di antara anggota masyarakat secara<br />
tuntas. Tentunya tetap berkoordinasi<br />
dengan aparat kepolisian dan Tentara<br />
Nasional Indonesia.<br />
Memang tak ada korban jiwa dalam<br />
kerusuhan tersebut. Namun, melihat<br />
jumlah gedung dan fasilitas pemerintahan<br />
yang dibakar dan dirusak massa,<br />
kerugian bisa mencapai puluhan miliar<br />
rupiah. Angka yang tidak sedikit, dan itu<br />
terbuang sia-sia. Aparat mestinya sadar<br />
belum seluruh masyarakat di Indonesia<br />
memahami makna demokrasi. Ada<br />
kelompok yang belum bisa menerima<br />
kekalahan, ada pula yang berusaha<br />
meraih kemenangan dengan menghalalkan<br />
segala macam cara.<br />
Potensi konflik akibat pemilihan kepala<br />
daerah masih tinggi. Aparat keamanan<br />
tentunya menyadari hal itu, sehingga<br />
selalu sigap mengantisipasi. Kita tentu<br />
berharap kasus Palopo tak terulang lagi.<br />
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh<br />
pada 22 Maret lalu mengesahkan<br />
Qanun Bendera dan Lambang<br />
Aceh.<br />
Qanun Aceh tentang Bendera<br />
dan Lambang Aceh kemudian<br />
menjadi sorotan karena serupa<br />
dengan bendera yang dulu dipakai<br />
oleh Gerakan Aceh Merdeka.<br />
Penggunaan bendera tersebut<br />
bertentangan dengan Peraturan<br />
Pemerintah Nomor 77 Tahun<br />
2007 tentang Lambang Daerah.<br />
GADIS TOLAK<br />
PLAYBOY UZUR<br />
Ada sejumlah gugatan aneh di dunia,<br />
mulai menuntut Tuhan hingga gadis yang menolak bercinta.<br />
Apa jadinya jika manusia<br />
menggugat Tuhan melalui<br />
firma hukum? Atau<br />
seorang playboy gaek asal Jerman<br />
yang menuntut seorang gadis<br />
lantaran menolaknya berhubungan<br />
seks.<br />
Seorang pembunuh asal Rumania,<br />
Pavel Mircea, 40 tahun, misalnya<br />
menggugat Tuhan pada 2005.<br />
“Semestinya Tuhan melindungi<br />
saya dari godaan setan, tapi saya<br />
justru dibiarkan diberdaya setan<br />
sehingga membunuh,” katanya.<br />
Di muka pengadilan, Mircea,<br />
yang didakwa 20 tahun penjara,<br />
menggugat Tuhan membayar<br />
ganti rugi. “Duit itu nantinya akan<br />
didermakan di jalan Tuhan,” ujarnya.<br />
Terang saja gugatan itu ditolak<br />
pengadilan.<br />
Lain lagi dengan Rolf Eden,<br />
77 tahun, asal Jerman. Pemilik<br />
klub penari bugil ini menuntut<br />
Katharina Weiss, 19 tahun, lantaran<br />
menolak diajak berhubungan<br />
suami-istri. Weiss beralasan<br />
SURAT PEMBACA<br />
Bendera Aceh Bisa Memantik Separatisme<br />
Pasal 6 peraturan itu menyebutkan<br />
desain logo dan bendera<br />
daerah tidak boleh mempunyai<br />
persamaan dengan desain logo<br />
dan bendera organisasi terlarang<br />
atau gerakan separatis.<br />
Respons cepat langsung dilakukan<br />
oleh Presiden Susilo Bambang<br />
Yudhoyono dengan segera<br />
menginstruksikan penanganan<br />
cepat kasus pengibaran bendera<br />
ini. Kekhawatiran Kepala Negara<br />
sangat beralasan, mengingat<br />
Eden kelewat uzur buat diajak<br />
bercinta.<br />
“Hatiku benar-benar hancur,”<br />
ujar Eden, yang mengklaim pernah<br />
meniduri lebih dari 3.000<br />
perempuan. “Seumur-umur<br />
belum pernah ada perempuan<br />
yang berbicara seperti itu kepadaku.”<br />
Pada 2007, Eden mencabut<br />
gugatan itu.<br />
Serupa tapi tak sama. David<br />
Mason, 30 tahun, menggugat istrinya,<br />
Brenda, 31 tahun. Di pengadilan,<br />
Mason menuding istrinya<br />
bikin dia kehilangan gairah bercinta.<br />
“Setiap kuajak bersebadan,<br />
dia kerap menolak,” katanya.<br />
Namun pengadilan menolak<br />
gugatan itu. Alasannya, tuntutan<br />
tersebut tak masuk akal. Sebab,<br />
ternyata istrinya saat itu baru saja<br />
menjalani vasektomi, sehingga<br />
hanya bersedia melayani Mason<br />
bercinta sepekan sekali. MIRROR | AP<br />
hal itu dapat mengganggu situasi<br />
kondusif yang telah tercipta<br />
di Aceh beberapa waktu terakhir.<br />
Pemerintah punya kewajiban<br />
merehabilitasi qanun tersebut<br />
atau mencabutnya jika bertentangan<br />
dengan asas umum atau<br />
aturan negara yang lebih tinggi.<br />
Pingkan Mayongpadang<br />
Jalan Raya Bekasi Timur<br />
Nomor 22-A<br />
Jatinegara, Jakarta Timur<br />
PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Arifin Asydhad WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Andree Pri yanto SIDANG<br />
REDAK SI: Arif Arianto, Bagus Wijanarko, Basuki Rahmat Nugroho, Deddy Sinaga, Dimas Adityo, Erwin Dariyanto, Femi Diah,<br />
Nur Khoiri, Oktamandjaya Wiguna, Rudy Prasetyo, Sapto Pradityo, Sudrajat, Suryani Ika Sari, Sutarto, Toto Sunandar, Utami<br />
Widowati BIRO JAKARTA: Astrid Septriana, Budi Alimuddin, Firda Puri Agustine, Hardani Tri Yoga, Hidayat Setiaji, Kustiah,<br />
Mercy Raya Simarmata, Pasti Liberti Mappapa, Raisya Maharani Latief, Ropesta Sitorus, Tia Agnes Astuti REDAKTUR<br />
BAHASA: Dewi Kartika Teguh W., Habib Rifa’i TIM KREATIF: Mahmud Yunus, Andhika Akbaryansyah, Erwin Santoso, Fuad Hasyim, Luthfy Syahban,<br />
Mindra Purnomo, Rusdi Saleh, Suteja, Talib Abdillah, Zaki Alfarabi ILUSTRATOR: Edi Wah yono TIM FOTO: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris<br />
Suyono, Agus Purnomo<br />
DIREKTUR UTAMA: Budiono Darsono DIREKTUR: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy MANAJEMEN PRODUK: Rohalina Gunara, Sena<br />
Achari, Rizky Putra. ALAMAT REDAKSI & IKLAN: Aldevco Octagon Building - Lt 2 Jl. Warung Buncit Raya No. 75 Jakarta Selatan 12740 Telepon:<br />
(021) 704 1177 (Hunting) Fax: (021) 704 4472 E-mail: harian@<strong>detik</strong>.com Online: www.harian<strong>detik</strong>.com iklan: sales@<strong>detik</strong>.com <strong>Harian</strong> Detik<br />
dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp