16.05.2013 Views

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SABTU, 1 DESEMBER 2012<br />

Sahabat Chong Wei,<br />

Musuh Lin Dan<br />

LIMA hari setelah merayakan ulang tahun ke-31,<br />

Taufik Hidayat mengumumkan rencana pengunduran<br />

<strong>di</strong>ri dunia bulu tangkis. Hal itu ia sampaikan<br />

dalam konferensi pers <strong>di</strong> ke<strong>di</strong>aman mertuanya,<br />

Agum Gumelar, Jalan Panglima Polim, <strong>Jakarta</strong> Selatan,<br />

Rabu, 15 Agustus 2012.<br />

”Saya ingin mengundurkan <strong>di</strong>ri sebagai atlet bulu<br />

tangkis. Usia <strong>dan</strong> fisik saya sudah tidak mendukung<br />

untuk terus berkarier. Masih banyak pebulu tangkis<br />

yang lebih muda dari saya,” tutur Taufik waktu itu.<br />

Pemain kelahiran Bandung itu <strong>di</strong>ga<strong>dan</strong>g sebagai<br />

pebulu tangkis nasional dengan gelar paling komplet.<br />

Pada 2000-an awal, Taufik berhasil merebut<br />

Piala Thomas, emas SEA Games, Asian Games,<br />

<strong>dan</strong> puncaknya saat mempersembahkan medali<br />

emas untuk Indonesia dalam Olimpiade 2004<br />

Athena.<br />

Berbagai seri dunia pun berhasil <strong>di</strong>menangi. Di<br />

antaranya adalah enam kali menjuarai Indonesia<br />

Open. Taufik tercatat hampir berhasil merebut semua<br />

gelar bergengsi. Hanya All England yang lepas<br />

dari tangannya meski beberapa kali menembus<br />

babak final. Pada kurun waktu tersebut, Taufik juga<br />

berhasil menja<strong>di</strong> pemain nomor satu dunia.<br />

An<strong>di</strong>l Besar<br />

Kemunduran Taufik, tak hanya kehilangan bagi Indonesia,<br />

tetapi juga bagi rival-rival seperti Lee<br />

Chong Wei (Malaysia) <strong>dan</strong> Lin Dan (China). Tiga pemain<br />

itu sering terlibat dalam pertan<strong>di</strong>ngan sengit.<br />

Namun, khusus dengan Chong Wei, Taufik <strong>di</strong>kenal<br />

bersahabat dekat. Pada Februari 2011, Taufik Hidayat<br />

punya an<strong>di</strong>l besar atas bergabungnya Chong<br />

Wei dengan klub SGS PLN Bandung <strong>di</strong> ajang Djarum<br />

Superliga Badminton.<br />

Menurut Taufik, Chong Wei yang saat itu berperingkat<br />

satu dunia masih ragu bisa ikut atau tidak.<br />

”Namun mendekati penutupan pendaftaran pemain<br />

asing, saya telepon <strong>di</strong>a lagi <strong>dan</strong> menanyakan apakah<br />

<strong>di</strong>a ja<strong>di</strong> ikut atau tidak. Dia<br />

menjawab ingin bergabung<br />

dengan<br />

tim saya<br />

(SGS PLN<br />

Bandung).<br />

Besok atau<br />

lusa <strong>di</strong>a<br />

mungkin sudah datang,”<br />

terang<br />

Taufik,<br />

yang<br />

kini<br />

menempatiperingkat<br />

13<br />

dunia tersebut.<br />

Akan tetapi dengan Lin<br />

Dan, rivalitas keduanya<br />

muncul baik <strong>di</strong> dalam<br />

lapangan ataupun <strong>di</strong><br />

luar lapangan, terutama<br />

pada pertengahan<br />

dekade<br />

2000-an. Taufik<br />

yang kini telah<br />

berusia 30 tahun,<br />

mengalahkan Lin Dan<br />

<strong>di</strong> Kejuaraan Dunia<br />

2005.<br />

Taufik juga mempersembahkan<br />

medali emas<br />

Asian Games <strong>di</strong> Qatar pada 2006.<br />

(Nurul Muttaqin-73)<br />

Serena Petenis Terbaik WTA<br />

STPETERSBURG - Prestasi gemilang Serena<br />

Williams pada tahun ini membuat petenis Amerika<br />

Serikat tersebut <strong>di</strong>anugerahi gelar pemain terbaik<br />

WTA 2012. Dia juga <strong>di</strong>nilai berhasil mengawinkan<br />

emas Olimpiade London dengan Grand Slam<br />

US Open. Ini merupakan gelar pemain terbaiknya<br />

yang keempat.<br />

Sebelumnya, Serena merebut gelar pemain terbaik<br />

WTA pada 2002, 2008, <strong>dan</strong> 2009. Pada 2012<br />

ini, petenis asal Amerika Serikat berusia 31 tahun<br />

tersebut memang mencatat salah satu musim<br />

paling sukses sepanjang kariernya.<br />

Meski lambat panas, Serena benar-benar tidak<br />

terhentikan pada April hingga Oktober. Dia memenangi<br />

48 dari 50 laganya, <strong>dan</strong> puncaknya merebut<br />

titel WTA Championship dengan mengalahkan<br />

Sebastian Vettel<br />

SM/rtr<br />

PARIS - Protes Ferrari <strong>di</strong>yakini<br />

tidak akan membuat gelar<br />

juara dunia F1 2012 yang <strong>di</strong>raih<br />

pembalap Red Bull , melayang.<br />

Tindakan Ferrari itu justru <strong>di</strong>kecam<br />

oleh petinggi F1. Tim Kuda<br />

Jingkrak itu <strong>di</strong>nilai belum mau<br />

menerima kekalahan musim ini.<br />

Usai GP Brasil, Ferrari menulis<br />

surat berisi permintaan<br />

klarifikasi kepada FIA atas kontroversi<br />

yang melibatkan<br />

Sebastian Vettel. Pembalap Red<br />

Bull itu <strong>di</strong>duga melakukan<br />

manuver ilegal<br />

dalam balapan seri<br />

terakhir musim ini.<br />

Saat itu, Vettel menyalip pembalap<br />

Toro Rosso, Jean-Eric<br />

Vergne, ketika bendera kuning<br />

<strong>di</strong>kibarkan. Kontroversi menyeruak<br />

karena <strong>di</strong> dashboard<br />

Vettel masih memperlihatkan<br />

dua bendera kuning <strong>dan</strong> tulisan<br />

”flag” atau ”bendera” yang<br />

berarti <strong>di</strong>larang menyalip.<br />

Jika manuver itu terbukti<br />

bersalah, maka Ferrari lah yang<br />

<strong>di</strong>untungkan. Pasalnya, Vettel<br />

akan mendapatkan penalti tambahan<br />

20 detik <strong>dan</strong> posisinya<br />

tergeser dari peringkat enam,<br />

menja<strong>di</strong> peringkat delapan.<br />

Tidak Bersalah<br />

Dengan skenario itu, pembalap<br />

Jerman tersebut akan punya<br />

punya nilai 277, sementara pembalap<br />

Ferrari, Fernando Alonso,<br />

yang finis kedua mengumpulkan<br />

278. Itu artinya, Alonso<br />

yang berhak atas mahkota juara<br />

dunia musim 2012.<br />

Maria Sharapova 6-3 6-4 <strong>di</strong> Istanbul.<br />

Meski mengalami tahun yang hebat, petenis<br />

bertinggi 175 cm tersebut hanya bertengger <strong>di</strong><br />

rangking 3 dunia <strong>di</strong> belakang Victoria Azarenka<br />

<strong>dan</strong> Sharapova. Hal itu tidak lepas dari ketidakha<strong>di</strong>rannya<br />

<strong>di</strong> turnamen wajib Beijing serta In<strong>di</strong>an<br />

Wells <strong>dan</strong> tersingkir <strong>di</strong> babak keempat Australia<br />

Terbuka serta babak pertama Prancis Terbuka.<br />

Serena bisa menja<strong>di</strong> petenis nomor satu dunia<br />

lagi untuk kali pertama sejak Oktober 2010 jika<br />

berhasil memenangi Australia Terbuka 2013.<br />

Serena menja<strong>di</strong> petenis ketiga sepanjang 36 tahun<br />

sejarah tenis profesional yang <strong>di</strong>anugerahi pemain<br />

terbaik WTA lebih dari dua kali selain Steffi Graff<br />

(delapan kali) <strong>dan</strong> Martina Navratilova (tujuh<br />

kali). (rtr, H13-73)<br />

Gelar Vettel Diyakini Aman<br />

Wakil Semata Wayang <strong>di</strong> Shenzen<br />

MENDUNG tebal belum mau<br />

beranjak dari perbulutangkisan<br />

Indonesia hingga akhir tahun ini.<br />

Salah satu puncak dari fenomena<br />

mengecewakan itu adalah wakil<br />

semata wayang <strong>di</strong> turnamen Super<br />

Series Masters Finals nanti.<br />

Kegagalan mempertahankan<br />

tra<strong>di</strong>si emas <strong>di</strong> Olimpiade London<br />

masih terus berlanjut dalam rangkaian<br />

turnamen super series. Tahun<br />

ini, hanya empat trofi tertinggi<br />

yang <strong>di</strong>bawa pulang pemain Merah<br />

Putih dari 12 ajang bergengsi <strong>di</strong><br />

cabang tepok bulu itu.<br />

Simon Santoso menyelamatkan<br />

wajah tuan rumah dengan memenangi<br />

sektor tunggal putra <strong>di</strong> Indonesia<br />

Terbuka pada Juni lalu. Masih<br />

pada bulan yang sama, ganda<br />

putra Markis Kido/Hendra Setiawan<br />

berjaya <strong>di</strong> Singapura Terbuka.<br />

Tiga bulan sebelumnya, Tantowi<br />

Ahmad/Lilyana ”Butet” Natsir<br />

membukukan sejarah dalam All<br />

England. Ganda campuran itu memecah<br />

kebuntuan prestasi Indonesia<br />

dalam turnamen super series<br />

paling bergengsi tersebut.<br />

Setelah sembilan tahun tanpa<br />

gelar <strong>di</strong> semua sektor <strong>dan</strong> 33 tahun<br />

<strong>di</strong> nomor ganda campuran, Tantowi/Lilyana<br />

sukses menja<strong>di</strong> kampiun.<br />

Di final mereka menaklukkan<br />

pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla<br />

Rytter Juhl.<br />

Laju Tantowi/Lilyana masih<br />

belum terbendung dalam super<br />

series berikutnya, In<strong>di</strong>a Terbuka.<br />

Mereka kembali menja<strong>di</strong> juara<br />

setelah mengalahkan pasangan<br />

Thailand Sudket Prapakamol/Saralee<br />

Thungthongkam.<br />

Sayang, dalam enam e<strong>di</strong>si super<br />

series pasca-Olimpiade, para pemain<br />

Indonesia gagal total. Kegagalan<br />

terakhir terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Hong<br />

Kong Terbuka, 20-25 November,<br />

ketika China melakukan sapu<br />

bersih mengulangi pencapaian<br />

mereka <strong>di</strong> China Masters.<br />

Dalam rangkaian turnamen<br />

berha<strong>di</strong>ah lebih<br />

kecil bertajuk grand<br />

Tunggal Putra<br />

1. Lee Chong Wei (Malaysia)<br />

2. Chen Long (China)<br />

3. Kenichi Tago (Jepang)<br />

4. Hu Yun (Hong Kong)<br />

5. Daren Liew (Malaysia)<br />

6. Boonsak Ponsana (Thailand)<br />

7. Du Pengyu (China)<br />

8. Wang Zhengming (China)<br />

Tunggal Putri<br />

1. Li Xuerui (China)<br />

2. Juliane Schenk (Jerman)<br />

Namun, sepertinya<br />

harapan Ferrari itu<br />

tidak akan terwujud.<br />

Pasalnya, manuver<br />

Vettel <strong>di</strong>nilai oleh petinggi F1<br />

tidak salah. Bos F1, Bernie<br />

Ecclestone, meman<strong>dan</strong>g aksi<br />

Vettel tidak melanggar peraturan.<br />

”Sungguh menggelikan. Apa<br />

yang coba Ferrari katakan <strong>di</strong><br />

surat tersebut merupakan suatu<br />

kesalahan. Saya kira tidak perlu<br />

ada aksi apapun untuk kasus<br />

ini,” kata Ecclestone.<br />

Pernyataan Ecclestone itu<br />

juga <strong>di</strong>dukung oleh Direktur<br />

Balapan Charlie Whiting. Dia<br />

meman<strong>dan</strong>g protes Ferrari itu<br />

tidak memenuhi kriteria untuk<br />

menja<strong>di</strong> sebuah perkara.<br />

”Dalam keja<strong>di</strong>an Vettel, <strong>di</strong><br />

antara lampu kuning terakhir <strong>dan</strong><br />

lampu hijau, ada bendera hijau<br />

yang <strong>di</strong>kibarkan. Jaraknya <strong>di</strong> sini<br />

adalah 350 meter. Vettel merespon<br />

bendera itu <strong>dan</strong> melakukan<br />

semuanya dengan benar,” tegas<br />

Whiting. (rtr, H13-73)<br />

prix gold <strong>dan</strong> grand prix, pencapaian<br />

pebulu tangkis Merah Putih<br />

bisa <strong>di</strong>bilang lebih baik. Tunggal<br />

putra Sony Dwi Kuncoro, misalnya,<br />

memenangi Indonesia Terbuka<br />

Grand Prix Gold <strong>dan</strong> Thailand<br />

Terbuka Grand Prix Gold.<br />

Namun, keberhasilan itu tak menambah<br />

poin Sony untuk bisa menembus<br />

Super Series Masters<br />

Finals, puncak dari semua turnamen<br />

super series dalam setahun.<br />

Ja<strong>di</strong>lah Indonesia tanpa wakil<br />

tunggal putra dalam perhelatan <strong>di</strong><br />

Shenzen, China, 12-16 Desember<br />

mendatang.<br />

Delapan Besar<br />

Ketiadaan pemain Merah Putih<br />

juga terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> tunggal putri, ganda<br />

putra, <strong>dan</strong> ganda putri. Dalam daftar<br />

rangking turnamen super series<br />

yang <strong>di</strong>rilis Federasi Badminton<br />

Dunia (BWF), hanya Tantowi/Lilyana<br />

yang masuk dalam delapan<br />

besar. Anggota Pelatnas Cipayung<br />

ini bercokol <strong>di</strong> urutan ketiga <strong>di</strong><br />

bawah Xu Chen/Ma Jin (China)<br />

<strong>dan</strong> Chan Peng Soon/Goh Liu<br />

Ying (Malaysia). Dengan demikian,<br />

hanya Tantowi/Butet yang<br />

akan berlaga <strong>di</strong> Shenzen.<br />

Super Series Masters Finals memang<br />

hanya <strong>di</strong>ikuti delapan wakil<br />

<strong>di</strong> semua nomor. Partisipan yang<br />

berhak bertan<strong>di</strong>ng adalah delapan<br />

pemain atau pasangan yang mendulang<br />

poin tertinggi khusus dari<br />

ajang super series.<br />

Peringkat <strong>di</strong> daftar ranking BWF<br />

tidak menja<strong>di</strong> patokan. Nah, itulah<br />

sebabnya Simon Santoso yang sekarang<br />

menempati urutan keenam<br />

dunia tak bakal tampil <strong>di</strong> Shenzen.<br />

Tak hanya Simon, pemain terbaik<br />

China Lin Dan juga tak bisa<br />

tampil. Dia berperingkat tiga dunia,<br />

tapi tak tercatat dalam senarai<br />

delapan terbaik <strong>di</strong> super series.<br />

Setelah memenangi medali<br />

emas Olimpiade London, Lin Dan<br />

memang absen dalam turnamenturnamen<br />

internasional. Selain<br />

Simon <strong>dan</strong> Lin Dan, tunggal putra<br />

berperingkat delapan besar dunia<br />

Empat pemain pilar yang tidak <strong>di</strong>turunkan<br />

dalam laga itu adalah Tim Duncan, Tony Parker,<br />

Manu Ginobili, <strong>dan</strong> Danny Green. Hal ini<br />

<strong>di</strong>lakukan Popovich karena Spurs dalam sembilan<br />

hari terakhir sudah bermain sebanyak<br />

enam kali. Dari laga itu, mereka menyapu lima<br />

bersih laga sebelumnya.<br />

Keputusan Popovich itulah yang membuat<br />

komisioner NBA, David Stern, berang <strong>dan</strong><br />

akan menjatuhkan sanksi untuk tim asal Texas<br />

tersebut. ”Saya minta maaf kepada seluruh<br />

SM/afp<br />

KEMBALIKAN SHUTTLECOCK: Lillyana Natsir yang berpasangan dengan Tontowi<br />

Ahamad mengembalikan shuttlecock ke ganda campuran China, Jin Ma <strong>dan</strong> Chen Xu dalam<br />

semifinal Olimpiade London lalu. (73)<br />

lain yang tak bisa ikut Final Super<br />

Series 2012 adalah Chen Jin (China)<br />

<strong>dan</strong> Lee Hyun-il (Korsel).<br />

Kembali ke topik tulisan ini, partisipan<br />

Indonesia <strong>di</strong> Super Series<br />

Masters Finals tahun lalu jauh lebih<br />

banyak. Ada empat wakil Merah<br />

Putih dalam perhelatan yang<br />

berlangsung <strong>di</strong> Liuzhou, China.<br />

Di tunggal putra ada Simon <strong>dan</strong><br />

Taufik Hidayat. Ganda putra <strong>di</strong>-<br />

wakili Moh Ahsan/Bona Septano,<br />

se<strong>dan</strong>gkan ganda campuran Tantowi/Lilyana.<br />

Memang belum ada yang keluar<br />

sebagai pemenang, seperti tiga e<strong>di</strong>si<br />

sebelumnya. Bagaimanapun, partisipan<br />

tahun kemarin dari Indonesia<br />

lebih banyak dari tahun ini.<br />

Sekarang harapan Indonesia dalam<br />

perhelatan puncak super series<br />

itu hanya <strong>di</strong>tanggung oleh<br />

PARTISIPAN SUPER SERIES MASTERS FINALS 2012<br />

3. Wang Yihan (China)<br />

4. Wang Shixian (China)<br />

5. Saina Nehwal (In<strong>di</strong>a)<br />

6. Jiang Yanjiao (China)<br />

7. Tine Baun (Denmark)<br />

8. Sung Ji-hyun (Korsel)<br />

Ganda Putra<br />

1. Koo Kien Keat/Boon Heong<br />

Tan (Malaysia)<br />

2. Hiroyuki Endo/Kenichi<br />

Hayakawa (Jepang)<br />

3. Hong Wei/Shen Ye (China)<br />

4. Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu<br />

Hirata (Jepang)<br />

5. Kim Ki-jung/Kim Sa-rang<br />

(Korsel)<br />

6. Mathias Boe/Carsten<br />

Mogensen (Denmark)<br />

7. Bo<strong>di</strong>n Issara/Maneepong<br />

Jongjit (Thailand)<br />

8. Thien How Hoon/Wee Kiong<br />

Tan (Malaysia)<br />

Ganda Putri<br />

1. Shizuka Matsuo/Mami Naito<br />

(Jepang)<br />

2. Bao Yixin/Zhong Qianxin<br />

fans NBA. Keputusan San Antonio Spurs<br />

tidak bisa <strong>di</strong>terima <strong>dan</strong> sanksi substansial akan<br />

kami berikan nanti,” ucap Stern dalam sebuah<br />

tayangan televisi.<br />

Dalam duel tim papan atas tersebut, Miami<br />

Heat akhirnya mampu mengungguli Spurs<br />

dengan skor 105-100. Meski demikian, Heat<br />

tidak mendapat kemenangan itu secara mudah.<br />

Pasalnya, pemain lapis kedua Spurs seperti<br />

Tiago Splitter, Patrick Mills, Nando De<br />

Colo, Boris Diaw, <strong>dan</strong> Matt Bonners, mela-<br />

Tantowi/Butet. Kebetulan <strong>di</strong> sektor<br />

ganda campuran, jumlah partisipan<br />

merata dari berbagai negara.<br />

China, misalnya, hanya menempatkan<br />

dua wakil, se<strong>dan</strong>gkan negara<br />

lain masing-masing satu wakil.<br />

Tantowi/Lilyana pun <strong>di</strong>andalkan<br />

menja<strong>di</strong> pebulu tangkis pertama<br />

dari Indonesia yang menjuarai<br />

e<strong>di</strong>si Final Super Series. (Abduh<br />

Imanulhaq-65)<br />

SM/rtr<br />

DIADANG LAWAN: Forward Miami Heat LeBron James (kiri) <strong>di</strong>a<strong>dan</strong>g guard San Antonio Spurs James Anderson<br />

dalam pertan<strong>di</strong>ngan lanjutan kompetisi NBA, Jumat (30/11). (73)<br />

Spurs Terancam Sanksi<br />

MIAMI - San Antonio Spurs terancam sanksi dari NBA.<br />

Pasalnya, tim besutan Gregg Popovich ini menyimpan<br />

empat pemain pilarnya saat lawan tim papan atas<br />

Miami Heat <strong>di</strong> America Airlines Center, Jumat (30/11).<br />

(China)<br />

3. Eom Hye-won/Jang Ye-na<br />

(Korsel)<br />

4. Tian Qing/Zhao Yunlei (China)<br />

5. Miyuki Maeda/Satoko<br />

Suetsuna (Jepang)<br />

6. Wang Xiaoli/Yu Yang (China)<br />

7. Duanganong A/Kunchala V<br />

(Thailand)<br />

8. Christinna Pedersen/Kamilla<br />

RJ (Denmark)<br />

Ganda Campuran<br />

1. Xu Chen/Ma Jin (China)<br />

2. Peng Soon Chan/Liu Ying Goh<br />

(Malaysia)<br />

3. Tantowi Ahmad/Lilyana<br />

Natsir (Indonesia)<br />

4. Zhang Nan/Zhao Yunlei<br />

(China)<br />

5. Sudket Prapakamol/ Saralee T<br />

(Thailand)<br />

6. Joachim FN/Christinna P<br />

(Denmark)<br />

7. Yoo Yeon-seong/Jang Ye-na<br />

(Korsel)<br />

8. Shintaro Ikeda/Reiko Shiota<br />

(Jepang)<br />

kukan perlawanan sengit.<br />

Hal itu membuat tuan rumah kewalahan.<br />

Meski demikian, kerja keras LeBron James cs<br />

akhirnya mampu menyudahi perlawanan<br />

Spurs dengan skor tipis 105-100.<br />

Didenda<br />

Selain Spurs, NBA juga menjatuhkan<br />

sanksi terhadap Rajon Rondo. Point guard<br />

Boston Celtics itu terlibat insiden dengan forward<br />

Brooklyn Nets Kris Humphries dalam<br />

laga lanjutan NBA, Rabu kemarin. Rondo<br />

<strong>di</strong>ganjar denda 200 ribu dolar AS (Rp 1,9 miliar)<br />

<strong>dan</strong> larangan dua pertan<strong>di</strong>ngan.<br />

Ini merupakan kali ketiga dalam sembilan<br />

bulan terakhir, Rondo <strong>di</strong>hukum larangan bertan<strong>di</strong>ng.<br />

Sebelumnya, pada musim lalu Rondo<br />

juga dua kali <strong>di</strong>skors. Pertama, karena melempar<br />

bola pada wasit, yang kedua karena mendorong<br />

wasit ketika playoff. (rtr, H13-73)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!