16.05.2013 Views

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SABTU, 1 DESEMBER 2012<br />

SM/Ranin Agung<br />

PENGAMANAN PETUGAS: Aparat Polri mengamankan lokasi perataan tanah sehari pascaeksekusi lahan <strong>di</strong> Desa Lemah Ireng, Kecamatan<br />

Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (30/11). (58)<br />

Warga Lemah Ireng Gugat TPT<br />

BAWEN - Warga Lemah Ireng akan menggugat Tim<br />

Pengadaan Tanah Jateng, karena menganggap eksekusi<br />

lahan mereka menyalahi aturan.<br />

Menurut kuasa hukum warga terkena<br />

proyek (WTP) Lemah Ireng Heri<br />

Sulistyono, ia akan mengajukan gugatan<br />

pi<strong>dan</strong>a <strong>dan</strong> perdata karena eksekusi <strong>di</strong>lakukan<br />

sepihak.<br />

Dia menilai, penetapan eksekusi lahan<br />

untuk jalan tol Ungaran-Bawen itu seharusnya<br />

<strong>di</strong>bacakan panitera Penga<strong>di</strong>lan Negeri<br />

Kabupaten Semarang. Petugas TNI/Polri<br />

sebatas mengamankan lokasi.<br />

”Pada eksekusi kemarin (Kamis 29/11-<br />

Red), TPT membacakan surat pengosongan<br />

lahan, bukan surat perintah eksekusi<br />

dari penga<strong>di</strong>lan. Surat penetapan eksekusi<br />

seharusnya <strong>di</strong>bacakan oleh panitera PN.<br />

Hingga eksekusi <strong>di</strong>lakukan, kami tidak<br />

melihat perwakilan dari PN. Itu menyalahi<br />

prosedur,” kata Heri.<br />

Ia menganggap TPT tidak mengindahkan<br />

UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang<br />

Jalan. Dijelaskannya, mengacu pasal 58<br />

ayat (4) UU tersebut, pemberian ganti rugi<br />

lahan <strong>di</strong>dasarkan pada kesepakatan.<br />

MAGELANG - Presiden Singapura Tony Tan<br />

Keng Yam beserta istri, Mary Tan, batal naik ke<br />

Can<strong>di</strong> Borobudur karena hujan deras, Jumat<br />

(30/11) sore. Tony <strong>dan</strong> rombongan hanya sampai<br />

<strong>di</strong> pintu barat can<strong>di</strong>, kemu<strong>di</strong>an pulang.<br />

Tony tiba <strong>di</strong> Borobudur sekitar pukul 15.30.<br />

Ia <strong>di</strong>dampingi Dubes Singapura Anil Kumar<br />

Nayar, Menteri Urusan Kantor Per<strong>dan</strong>a Menteri<br />

Grace Fu, <strong>dan</strong> sejumlah anggota parlemen.<br />

Rombongan dari Negeri Singa itu <strong>di</strong>sambut<br />

Menteri Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan <strong>dan</strong> Kebudayaan (Men<strong>di</strong>kbud)<br />

Mohammad Nuh, Sekda Jateng Ha<strong>di</strong><br />

Prabowo, Kepala Balai Konservasi Peninggalan<br />

Borobudur Marsis Sutopo, Dirut PT Taman<br />

Wisata Can<strong>di</strong> Borobudur, Prambanan, <strong>dan</strong> Ratu<br />

Boko (TWCBPRB) Purnomo Siswoprasetjo,<br />

serta Wabup Magelang Zaenal Arifin.<br />

Setelah menunggu hujan reda sambil<br />

menikmati kopi hangat, Tony Tan nekat menuju<br />

Can<strong>di</strong> Borobudur. Namun karena hujan makin<br />

lebat, ia membatalkan rencana menikmati keindahan<br />

pahatan relief Karmawibangga <strong>dan</strong> lantai<br />

Lalitavistara. Meski demikian, presiden berusia<br />

72 tahun itu tak kecewa.<br />

”Borobudur can<strong>di</strong> yang megah <strong>dan</strong> indah.<br />

Saya mengaguminya. Saya senang <strong>di</strong> sini <strong>dan</strong><br />

suatu saat saya ingin kembali melihat kemegahan<br />

Borobudur,” ujarnya.<br />

Tinjau Puskesmas<br />

Tony berharap kunjungan itu bisa menjembat-<br />

Adapun Pasal 59 ayat (1) menegaskan, apabila<br />

kesepakatan tidak tercapai <strong>dan</strong> lokasi<br />

pembangunan tidak dapat <strong>di</strong>pindah, maka<br />

harus <strong>di</strong>lakukan pencabutan hak atas tanah<br />

sesuai perun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gan bi<strong>dan</strong>g pertanahan.<br />

”Saya tidak mengetahui persis, apakah<br />

TPT tidak tahu atau menutup mata ada UU<br />

Nomor 38 Tahun 2004 itu. Padahal UU itu<br />

masih berlaku <strong>dan</strong> pencabutan hak atas<br />

tanah tidak <strong>di</strong>tempuh. Artinya, tanah tersebut<br />

masih milik warga, tidak boleh <strong>di</strong>eksekusi.<br />

Sebelum melayangkan gugatan,<br />

kami akan mengajukan somasi terlebih<br />

dahulu kepada PT Adhi Karya agar<br />

menghentikan pekerjaan hingga 3x24<br />

jam,” kata Heri.<br />

Kuasa hukum TPT Jateng Susilowati<br />

menegaskan, kliennya telah memenuhi<br />

semua ketentuan, <strong>di</strong> antaranya SK Menteri<br />

PU Nomor 333/KPTS/M/2011 tanggal 8<br />

November 2011 tentang Pembentukan<br />

TPT, Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun<br />

SM/MH Habib Shaleh<br />

TERHALANG HUJAN: Lantaran hujan deras, Presiden Singapura Tony Tan Keng<br />

Yam batal naik ke Can<strong>di</strong> Borobudur, kemarin petang. (59)<br />

Kunjungan Presiden Singapura<br />

Hujan Deras, Batal Naik ke Borobudur<br />

ani kebudayaan Indonesia <strong>dan</strong> Singapura.<br />

Ia juga menanyakan jumlah turis yang berkunjung<br />

ke Borobudur. Menurut <strong>di</strong>a, 30 juta turis setiap<br />

tahun berkunjung ke Singapura. Jika sebagian<br />

dari jumlah itu <strong>di</strong>arahkan ke Borobudur,<br />

Tony yakin pariwisata <strong>di</strong> can<strong>di</strong> itu <strong>dan</strong> sekitarnya<br />

semakin bergairah.<br />

Mary Tan menambahkan, empat puluh tahun<br />

lalu <strong>di</strong>a berkunjung ke Borobudur.<br />

’’Saat itu saya naik sampai lantai paling atas<br />

<strong>dan</strong> memasukkan tangan ke Kunto Bimo.<br />

Semoga kelak bisa ke Borobudur lagi,” ucapnya.<br />

Sebelum ke Borobudur, Tony meninjau bantuan<br />

peralatan kesehatan untuk Puskesmas<br />

Dukun. Bantuan kesehatan tersebut <strong>di</strong>berikan<br />

usai erupsi Gunung Merapi 2010.<br />

Sekda Jateng Ha<strong>di</strong> Prabowo menilai kunjungan<br />

Presiden Singapura akan membuat Borobudur<br />

semakin <strong>di</strong>kenal.<br />

Sebelumnya, Dubes In<strong>di</strong>a Jurjit Singh, Putri<br />

Maha Chakri Siridhorn (putri kedua Raja<br />

Thailand Bhumibol Adulyadel), <strong>dan</strong> Putra<br />

Mahkota Kerajaan Norwegia Haakon Magnus<br />

beserta Putri Mette Marift baru-baru ini juga<br />

berkunjung ke sana.<br />

”Kami harap kunjungan para pemimpin<br />

dunia akan membuat Borobudur makin <strong>di</strong>kenal<br />

<strong>di</strong> tingkat internasional. Ini akan mendukung<br />

kesuksesan Visit Jateng 2013,” ujarnya.<br />

(H66-59)<br />

2005 tentang Pengadaan Tanah bagi<br />

Pembangunan Kepentingan Umum, <strong>dan</strong><br />

Peraturan Kepala Ba<strong>dan</strong> Pertanahan<br />

Nasional Nomor 3 Tahun 2007 tentang<br />

Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden<br />

Nomor 36 Tahun 2005.<br />

“Bupati Semarang juga sudah mengeluarkan<br />

SK Nomor 590/0596/2012<br />

tanggal 9 November 2012 tentang Persetujuan<br />

Pelaksanaan Pembangunan Fisik<br />

Jalan Tol Semarang-Solo Seksi II Ruas<br />

Semarang-Bawen <strong>di</strong> Desa Lemah Ireng.<br />

Kami pun sudah memberi kesempatan<br />

penawaran harga kepada WTP sejak awal.<br />

Perlu <strong>di</strong>ketahui, sudah banyak warga<br />

Lemah Ireng yang mengambil ganti rugi.<br />

Tinggal 47 WTP yang belum mengambil<br />

karena tidak mau menerima harga dari tim<br />

appraisal,” kata Susilowati.<br />

Lebih Tenang<br />

Bupati Semarang Mundjirin mengatakan,<br />

telah menerima laporan dari Polres<br />

Semarang soal kericuhan saat eksekusi.<br />

Dalam laporan tersebut <strong>di</strong>paparkan, kericuhan<br />

bukan <strong>di</strong>sebabkan warga, melainkan<br />

penyusup yang kemu<strong>di</strong>an <strong>di</strong>amankan.<br />

”Selaku kepala daerah, saya wajib melindungi<br />

warga, termasuk WTP Lemah Ireng.<br />

Apabila harga yang <strong>di</strong>tetapkan Mahkamah<br />

SEMARANG - Tiga Panitia<br />

Pengawas Pemilu (Panwaslu)<br />

kabupaten/kota mengadu kepada<br />

Ba<strong>dan</strong> Pengawas Pemilu (Bawaslu)<br />

Jateng. Ketiganya adalah<br />

Panwaslu Kabupaten Batang,<br />

Sragen, <strong>dan</strong> Kota Semarang.<br />

Mereka mengaku belum mendapat<br />

laporan hasil verifikasi faktual<br />

partai politik dari Komisi<br />

Pemilihan Umum (KPU) daerah<br />

masing-masing.<br />

Padahal, verifikasi tahap pertama<br />

sudah selesai <strong>dan</strong> berlanjut ke<br />

tahap perbaikan pada 18-24<br />

November. Anggota Bawaslu<br />

Jateng Divisi Pengawasan <strong>dan</strong><br />

Hubungan Antarlembaga Teguh<br />

Agung nanti lebih tinggi, tentunya pemerintah<br />

akan mengikuti keputusan itu,” ujarnya.<br />

Kasat Reskrim Polres Semarang AKP<br />

Agus Purya<strong>di</strong> memaparkan, seorang pria<br />

berinisial AS, warga Desa Lemah Ireng,<br />

yang sempat <strong>di</strong>periksa karena mengambil<br />

gambar tanpa izin saat eksekusi, telah<br />

<strong>di</strong>lepas, Kamis malam. Kepada AS, pihaknya<br />

meminta untuk menghapus video berisi<br />

rekaman gambar sepihak, yakni dari sisi<br />

petugas saja. Sementara itu, sehari pascaeksekusi<br />

63 bi<strong>dan</strong>g lahan seluas 77.073 meter<br />

persegi itu, warga tutup mulut saat <strong>di</strong>temui<br />

wartawan.<br />

”Situasi cenderung lebih tenang. Saya<br />

enggan berkomentar banyak. Warga juga<br />

memilih <strong>di</strong>am karena merasa tersakiti atas<br />

eksekusi kemarin,” kata Ketua RW 5 Kusman<br />

Setiono.<br />

Berdasarkan pantauan <strong>di</strong> lokasi, enam alat<br />

berat meratakan tanah sepanjang lebih<br />

kurang satu kilometer menembus bukit <strong>dan</strong><br />

jurang. Perataan itu untuk menyambung<br />

akses proyek tol Semarang-Solo sesi II<br />

Ungaran-Bawen dari Desa Lemah Ireng ke<br />

Desa Derekan, Kecamatan Pringapus,<br />

Kabupaten Semarang. Petugas TNI <strong>dan</strong> Polri<br />

masih berjaga-jaga dengan men<strong>di</strong>rikan tiga<br />

tenda pengamanan. (H86-59)<br />

Purnomo mengatakan, hasil verifikasi<br />

faktual seharusnya bukan<br />

data yang <strong>di</strong>rahasiakan oleh KPU.<br />

Jika KPU beralasan sebagai<br />

langkah kehati-hatian agar<br />

Panwaslu tidak membocorkan<br />

data hasil verifikasi, menurutnya<br />

itu mengada-ada. Teguh telah<br />

mengecek ke KPU Sragen, <strong>dan</strong><br />

mendapat jawaban bahwa hasil<br />

verifikasi akan <strong>di</strong>berikan ketika<br />

data sudah final.<br />

”KPU Sragen menyatakan baru<br />

akan menyerahkan data ke<br />

Panwaslu jika data sudah final. Ini<br />

aneh, karena kami seharusnya<br />

mengawasi verifikasi sejak awal,”<br />

katanya, Jumat (30/11).<br />

Pengiriman TKI<br />

ke Australia Seret<br />

● Jateng Kerja Sama dengan Queensland<br />

SEMARANG - Pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) asal<br />

Jawa Tengah ke Australia masih seret. Selama 2012 hanya 102 TKI<br />

yang <strong>di</strong>kirim, se<strong>dan</strong>gkan tahun sebelumnya 67 orang. Dari 102 TKI<br />

itu, dua orang bekerja <strong>di</strong> sektor informal. Seratus lainnya bekerja <strong>di</strong><br />

bi<strong>dan</strong>g formal seperti tata laksana perkebunan, rumah tangga, <strong>dan</strong><br />

pertanian.<br />

”Jumlahnya masih sangat kecil itu pun lebih banyak <strong>di</strong> bi<strong>dan</strong>g tata<br />

laksana rumah tangga, perkebunan, <strong>dan</strong> lainnya. Sebagian besar<br />

TKI <strong>di</strong> sana berpen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan SMA,” kata Sekretaris Daerah (Sekda)<br />

Provinsi Jawa Tengah Ha<strong>di</strong> Prabowo usai bertemu delegasi pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />

dari Queenslad, Australia, <strong>di</strong> kantor gubernuran, Rabu<br />

(28/11).<br />

Rombongan Queensland menjajaki kerja sama ketenagakerjaan<br />

dengan Pemprov Jateng. Kerja sama sebenarnya berlangsung sejak<br />

20 tahun lalu, namun terbatas <strong>di</strong> bi<strong>dan</strong>g pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan.<br />

Bi<strong>dan</strong>g Pertanian<br />

Manfaat kerja sama dalam bi<strong>dan</strong>g pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan telah <strong>di</strong>rasakan.<br />

Dalam kerja sama itu <strong>di</strong>lakukan pertukaran pelajar, mahasiswa, <strong>dan</strong><br />

guru. Guru-guru <strong>di</strong> Jateng <strong>di</strong>kirim ke Queensland untuk mengajar<br />

Bahasa Indonesia, sebaliknya Queensland mengirim guru bahasa<br />

Inggris <strong>dan</strong> wawasan kebudayaan ke Jateng.<br />

Queensland juga ingin menjajaki kerja sama <strong>di</strong> bi<strong>dan</strong>g pertanian.<br />

Pada pertemuan dengan jajaran Pemprov Jateng, mereka mendapat<br />

materi <strong>dan</strong> penjelasan tentang kebutuhan tenaga kerja serta potensi<br />

ketenagakerjaan <strong>di</strong> provinsi ini.<br />

Kerja sama bi<strong>dan</strong>g ketenagakerjaan sudah <strong>di</strong>lakukan Jateng dengan<br />

Amerika Serikat, Korea Selatan, <strong>dan</strong> beberapa negara Eropa.<br />

Dengan Queensland, karena baru kali pertama, maka <strong>di</strong>butuhkan<br />

penyiapan tenaga kerja yang sanggup bekerja dengan produktivitas<br />

tinggi. Sejumlah pelatihan akan <strong>di</strong>siapkan, terutama pembekalan<br />

keterampilan, baik <strong>di</strong> bi<strong>dan</strong>g bahasa, budaya, maupun kemampuan<br />

kerja calon TKI. (H68,J17-59)<br />

Jateng Raih Penghargaan<br />

Peduli Organik<br />

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapat penghargaan<br />

dari Menteri Pertanian Suswono sebagai Pemerintah Daerah<br />

Peduli Organik. Penghargaan <strong>di</strong>berikan pada talkshow Pertanian<br />

Organik Mendukung Keterse<strong>di</strong>aan Pangan Sehat dalam rangka<br />

Peringatan Bulan Mutu Kementerian Pertanian 2012 <strong>di</strong> Au<strong>di</strong>torium<br />

Gedung F Kementerian Pertanian, Rabu (28/11).<br />

Penghargaan juga <strong>di</strong>berikan kepada Drs Purwanto MSi dari Dinas<br />

Pertanian Tanaman Pangan <strong>dan</strong> Hortikultura Provinsi Jawa Tengah<br />

sebagai fasilitator organik nasional berprestasi. Gubernur Bibit<br />

Waluyo mengatakan, kepedulian Pemprov Jateng terhadap pertanian<br />

organik <strong>di</strong>tunjukkan dari keberhasilan memfasilitasi Gabungan<br />

Kelompok Tani (Gapoktan) dalam meraih sertifikat jaminan mutu<br />

pangan organik.<br />

”Selama 2009-2012, sebanyak 21 Gapoktan bersertifikat, ter<strong>di</strong>ri<br />

atas 19 sertifikat nasional <strong>dan</strong> dua sertifikat internasional,” ujarnya,<br />

kemarin.<br />

Dengan sertifikasi organik tersebut, pemasaran produk <strong>di</strong> dalam <strong>dan</strong><br />

luar negeri tidak mengalami kesulitan. Untuk komo<strong>di</strong>tas sayuran<br />

organik, pasar luar negeri yang sudah <strong>di</strong>jangkau antara lain Malaysia,<br />

Singapura, <strong>dan</strong> Brunei Darussalam.<br />

Komo<strong>di</strong>tas beras organik juga telah menembus pasar Amerika.<br />

Ekspor per<strong>dan</strong>a akan <strong>di</strong>lakukan pada Desember 2012 oleh Aliansi<br />

Petani Organik Boyolali. (H68,J17-59)<br />

Tiga Panwas Mengadu ke Bawaslu<br />

Teguh meminta seluruh KPU<br />

kabupaten/kota terbuka <strong>dan</strong> selalu<br />

berkoor<strong>di</strong>nasi dengan Panwaslu<br />

<strong>di</strong> daerahnya. Begitu juga KPU<br />

Provinsi Jateng yang sempat terlambat<br />

menyerahkan hasil verifikasi<br />

faktual.<br />

Salah Ketik<br />

Ketua KPU Sragen Agus Riwanto<br />

saat <strong>di</strong>konfirmasi mengaku<br />

sudah menyerahkan laporan hasil<br />

verifikasi parpol kepada Panwaslu.<br />

Dia menjelaskan, verifikasi<br />

menemukan delapan parpol<br />

yang harus melakukan perbaikan.<br />

Di antaranya, kantor partai belum<br />

bersertifikat <strong>dan</strong> kartu tanda<br />

anggota (KTA) yang belum beres.<br />

Ketua KPU Kota Semarang<br />

Hakim Junai<strong>di</strong> mengakui pihaknya<br />

belum memberitahukan hasil<br />

verifikasi tahap pertama kepada<br />

Panwaslu Kota Semarang. Dijelaskannya,<br />

laporan tersebut awalnya<br />

sudah <strong>di</strong>berikan, namun harus<br />

<strong>di</strong>tarik karena ada berkas lampiran<br />

yang salah ketik.<br />

”Karena itu kami tarik <strong>dan</strong><br />

harus <strong>di</strong>tandatangani ulang. Hari<br />

ini (kemarin) sudah lengkap <strong>dan</strong><br />

akan kami serahkan ke Panwaslu,”<br />

paparnya. (H68,J17-59)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!