16.05.2013 Views

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SABTU, 1 DESEMBER 2012<br />

Mahasiswa Polines Raih Medali Emas<br />

SEMARANG - Achma<strong>di</strong>, mahasiswa jurusan Teknik Elektro<br />

Politeknik Negeri Semarang (Polines) berhasil meraih medali emas <strong>di</strong><br />

ajang The 9th ASEAN Skills Competition 2012 <strong>di</strong> <strong>Jakarta</strong>, baru-baru<br />

ini. Dia menja<strong>di</strong> salah satu anggota delegasi Indonesia dalam<br />

kegiatan dua tahunan itu.<br />

Indonesia mengirimkan 42 peserta dalam kompetisi tersebut.<br />

Prestasi yang <strong>di</strong>raih alumnus SMKN 2 Kendal itu untuk kategori<br />

lomba refrigeneration and air con<strong>di</strong>tioner. "Seleksi panjang harus<br />

saya ikuti hingga lolos nasional," ujar Achma<strong>di</strong> yang juga penerima<br />

Beasiswa Bi<strong>di</strong>kmisi dari Kem<strong>di</strong>kbud itu.<br />

Dia mengatakan, seleksi nasional harus <strong>di</strong>lalui dalam dua tahap<br />

dengan persaingan yang cukup ketat dengan penyeleksi dari<br />

Kem<strong>di</strong>kbud <strong>dan</strong> Kemenakertrans. Dalam seleksi tahap dua, lanjutnya,<br />

terpilih tiga peserta unutk tiga kategori. Selanjutnya mereka<br />

mengikuti pembekalan selama sembilan bulan sebelum bertan<strong>di</strong>ng.<br />

''Tiga peserta terpilih selanjutnya terseleksi dua orang sebagai<br />

kompetitor <strong>dan</strong> satu orang sebagai observer,'' imbuhnya.<br />

Atas prestasi yang <strong>di</strong>raih itu, <strong>di</strong>a akan <strong>di</strong>kirim untuk berlaga pada<br />

ajang World Skill International <strong>di</strong> Leipzig, Jerman pada Juli 2013.<br />

The 9th ASEAN Skills Competition 2012 melombakan 23 kategori<br />

<strong>dan</strong> <strong>di</strong>ikuti <strong>di</strong>ikuti oleh 950 peserta. Mereka merupakan delegasi dari<br />

negara-negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina,<br />

Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, <strong>dan</strong><br />

Vietnam.<br />

Delegasi Indonesia berhasil meraih gelar juara umum dengan<br />

merebut 19 medali emas, 12 medali perak, 2 medali perunggu, <strong>dan</strong> 7<br />

medallion for excellence. (J9-60)<br />

SEMARANG - Penghargaan<br />

bergengsi dari Kementerian<br />

Kehutanan berhasil <strong>di</strong>raih<br />

Universitas Diponegoro sebagai<br />

perguruan tinggi yang<br />

peduli terhadap penghijauan.<br />

Dari empat perguruan tinggi se-<br />

Indonesia masuk seleksi, hanya<br />

Un<strong>di</strong>p <strong>dan</strong> Universitas Andalas<br />

(Unand) yang mendapatkan<br />

penghargaan itu.<br />

Rektor Un<strong>di</strong>p Prof Sudharto<br />

P Ha<strong>di</strong> mengungkapkan, kriteria<br />

pengharagaan itu meliputi<br />

kontribusi kampus terhadap<br />

penghijauan. Pada 2011, menurutnya,<br />

Un<strong>di</strong>p telah menanam<br />

se<strong>di</strong>kitnya 14.500 batang<br />

pohon.<br />

SM/Hartatik<br />

RAIH EMAS: Achma<strong>di</strong>, mahasiswa jurusan Teknik<br />

Elektro Polines <strong>di</strong>dampingi Direktur Polines Dr Totok<br />

Prasetyo BEng MT (kiri) <strong>dan</strong> Wakil Direktur III Garup<br />

Lambang Goro ST MT menunjukkan medali emas. (60)<br />

Lulusan PTS Harus Buka<br />

Lapangan Kerja Sen<strong>di</strong>ri<br />

JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja <strong>dan</strong> Transmigrasi<br />

(Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengapresiasi Lembaga<br />

Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan <strong>dan</strong> Pengembangan Profesi Indonesia atau LP3I karena<br />

<strong>di</strong>nilai mampu menyelaraskan langkah sebagai institusi pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />

dengan program pemerintah. Yaitu, menciptakan lapangan kerja<br />

baru.<br />

"Bahkan, harus mampu meluluskan alumninya untuk bekerja <strong>di</strong><br />

luar negeri," katanya ketika memberikan orasi ilmiah <strong>di</strong> depan 1.600<br />

wisudawan dalam Wisuda IX Politeknik LP3I <strong>Jakarta</strong>, <strong>di</strong> Plenary<br />

Hall, JCC, Senayan, <strong>Jakarta</strong>, baru-baru ini.<br />

Dia menjelaskan, dengan menciptakan lapangan kerja baru maka<br />

beban lulusan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam mencari lapangan<br />

kerja akan berkurang. Dengan begitu, LP3I sebagai PTS dapat bersaing<br />

dengan berbagai PTS unggulan lain, bahkan bersaing dengan<br />

lulusan perguruan tinggi negeri (PTN).<br />

Sudah Bekerja<br />

Menurut Pres<strong>di</strong>r LP3I Izral Nur<strong>di</strong>n, 90% lulusan lembaga pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />

yang <strong>di</strong>a kelola itu sudah bekerja. Hal itu tercapai karena lembaganya<br />

berusaha mendukung program pemerintah, yaitu menciptakan<br />

lapangan kerja baru dengan menja<strong>di</strong> pengusaha. Apalagi lembaganya<br />

menargetkan 30% lulusannya menja<strong>di</strong> pengusaha.<br />

Dalam catatannya, lulusan LP3I tahun ini tersebar <strong>di</strong> 16 tempat<br />

pembelajaran/kampus <strong>di</strong> wilayah <strong>Jakarta</strong> Raya. Secara nasional terdapat<br />

88 cabang lembaga pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan <strong>di</strong> seluruh Indonesia. Sebagian<br />

masih berstatus sebagai politeknik (D-3), sisanya S-1 dengan akre<strong>di</strong>tasi<br />

C.<br />

Fokus LP3I, ujar Izral, menciptakan orang yang sekolah <strong>di</strong> lembaganya<br />

untuk secepatnya bekerja <strong>dan</strong> mendapatkan pekerjaan. Setelah<br />

24 tahun ber<strong>di</strong>ri, LP3I telah meluluskan 100.000 wisudawan dengan<br />

rata-rata 5.000-6.000 wisudawan per tahun.<br />

Prof Dr Ilza Mayuni, Koor<strong>di</strong>nator Kopertis Wilayah III DKI<br />

<strong>Jakarta</strong> menilai, LP3I sudah sejalan dengan UU Otonomi Perguruan<br />

Tinggi, bahkan mampu menunjukkan perkembangan pesat. Dengan<br />

terus meningkatkan daya saing, <strong>di</strong>harapkan lembaga pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan itu<br />

menja<strong>di</strong> salah satu PTS yang bermutu dengan biaya yang terjangkau<br />

<strong>dan</strong> berpihak kepada publik. (G20-60)<br />

"Tahun ini <strong>di</strong>lanjutkan dengan<br />

6.000 pohon. Dari segi<br />

kelembagaan, kami <strong>di</strong>pan<strong>dan</strong>g<br />

bukan hanya menanam tapi<br />

juga mampu memelihara,"<br />

katanya, seusai penanaman<br />

pohon <strong>di</strong> lingkungan Fakultas<br />

Peternakan <strong>dan</strong> Pertanian<br />

Un<strong>di</strong>p kampus Tembalang,<br />

Jumat (30/11).<br />

Dia mengatakan, penghijauan<br />

menja<strong>di</strong> satu dari empat<br />

prioritas program penataan <strong>dan</strong><br />

pengembangan kampus. Un<strong>di</strong>p<br />

saat ini getol meningkatkan<br />

ruang terbuka hijau yang <strong>di</strong>ikuti<br />

dengan pengolahan sampah,<br />

pentaaan drainase, <strong>dan</strong> transportasi<br />

kampus.<br />

KTSP Tetap Dipertahankan<br />

● Pengembangan Nalar Ja<strong>di</strong> Fokus<br />

JAKARTA - Dalam kurikulum baru yang<br />

akan mulai berlaku pada Tahun Pelajaran<br />

2013/2014, Kurikulum Tingkat Satuan<br />

Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan (KTSP) tetap <strong>di</strong>pertahankan.<br />

Sekolah-sekolah masih memiliki<br />

kewenangan untuk mengembangkan<br />

pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan berbasis<br />

muatan lokal.<br />

"KTSP itu tidak bisa <strong>di</strong>buang<br />

karena merupakan amanat un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>g.<br />

Karena itu, pendekatan<br />

KTSP tetap ada kewenangan<br />

dari sekolah," ungkap Menteri<br />

Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan <strong>dan</strong> Kebudayaan<br />

Mohammad Nuh, saat uji publik<br />

kurikulum, <strong>di</strong> <strong>Jakarta</strong>.<br />

Meski demikian, lanjut <strong>di</strong>a,<br />

prisip dasar <strong>dan</strong> bahan-bahan dari<br />

kurikulum baru tersebut <strong>di</strong>siapkan<br />

oleh Pemerintah Pusat <strong>dan</strong> daerah.<br />

SEMARANG - Pembinaan<br />

bahasa <strong>di</strong> dunia pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan selama<br />

ini kerap <strong>di</strong>abaikan. Karena<br />

itu, untuk meningkatkan pengembangan<br />

<strong>dan</strong> pembinaannya,<br />

Ba<strong>dan</strong> Bahasa Kem<strong>di</strong>kbud<br />

merangkul perguruan tinggi<br />

(PT) <strong>dan</strong> daerah.<br />

Hal itu <strong>di</strong>sampaikan Kepala<br />

Ba<strong>dan</strong> Pengembangan <strong>dan</strong><br />

Pembinaan Bahasa Kem<strong>di</strong>kbud<br />

Prof Dr Mahsun <strong>di</strong> gedung<br />

Fakultas Bahasa <strong>dan</strong> Seni (FBS)<br />

Universitas Negeri Semarang<br />

(Unnes), Jumat (30/11).<br />

Dia mengatakan, selama ini<br />

ba<strong>dan</strong> bahasa lebih banyak<br />

menutup <strong>di</strong>ri sehingga masyarakat<br />

kurang mengerti mengenai<br />

persoalan kebahasaan yang<br />

semakin menarik.<br />

''Bahasa tidak hanya sebagai<br />

sarana komunikasi, tetapi juga<br />

identitas. Untuk mengatasi hal<br />

itu, kami perlu mengantarkan<br />

pengembangan <strong>dan</strong> pembinaan<br />

bahasa ke dunia pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan,''<br />

kata Mahsun setelah menandatangani<br />

nota kesepahaman<br />

dengan beberapa perguruan<br />

tinggi <strong>di</strong> Jawa Tengah.<br />

Meski penghargaan itu hanya<br />

menumpukan pada aspek kegiatan<br />

penghijauan, ke depan,<br />

Un<strong>di</strong>p akan menciptakan program<br />

yang memiliki nilai tambah<br />

terhadap lingkungan.<br />

Seperti pembangunan waduk<br />

resapan <strong>di</strong> sekitar kompleks<br />

rumah susun sewa mahasiswa<br />

(rusunawa).<br />

Pengendali Banjir<br />

Pembangunan waduk akan<br />

<strong>di</strong>mulai 2013. Kegiatan tersebut<br />

kerja sama dengan Kementerian<br />

Pekerjaan Umum (PU).<br />

"Waduk ini akan <strong>di</strong>fungsikan<br />

sebagai pengendali banjir.<br />

Kami hanya <strong>di</strong>minta untuk<br />

menye<strong>di</strong>akan lokasi <strong>dan</strong> fisik<br />

"Pemerintah tetap menyiapkan<br />

bahan sematang mungkin tapi<br />

harus <strong>di</strong>berikan ruang untuk<br />

muatan lokal. Pendekatan yang<br />

khas <strong>di</strong> daerah itu tetap <strong>di</strong>beri<br />

keleluasan," ujarnya.<br />

Pentingnya muatan lokal <strong>dan</strong><br />

kearifan lokal dalam sistem pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />

juga pernah <strong>di</strong>sampaikan<br />

oleh Rektor Universitas Parama<strong>di</strong>na<br />

Anies Baswe<strong>dan</strong>. Menurutnya,<br />

Indonesia memiliki berbagai<br />

keragaman, dari budaya,<br />

agama, suku, bahasa, letak geografis,<br />

hingga nilai-nilai sosial.<br />

"Marilah kita berpikir sebagai<br />

TANDATANGANI MoU: Rektor Unnes Prof Su<strong>di</strong>jono Sastroatmodjo<br />

<strong>di</strong>dampingi Kepala Ba<strong>dan</strong> Pengembangan <strong>dan</strong> Pembinaan Bahasa<br />

Kem<strong>di</strong>kbud Prof Dr Mahsun menandatangani kerja sama pembinaan<br />

Tujuan Ba<strong>dan</strong> Bahasa<br />

melakukan kerja sama dengan<br />

PT <strong>dan</strong> daerah adalah untuk<br />

melibatkan dosen <strong>dan</strong> guru yang<br />

merupakan ujung tombak <strong>di</strong><br />

dunia pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan.<br />

Nota kesepahaman itu <strong>di</strong>tandatangani<br />

Ba<strong>dan</strong> Bahasa<br />

bersama Universitas Diponegoro<br />

(Un<strong>di</strong>p) Semarang <strong>dan</strong><br />

Universitas Kristen Satya<br />

Wacana (UKSW) Salatiga. Kemu<strong>di</strong>an<br />

IKIP PGRI Semarang,<br />

Unnes, Universitas Jenderal<br />

Soe<strong>di</strong>rman (Unsoed) Purwokerto,<br />

Universitas Pekalongan,<br />

Universitas Widya Dharma<br />

Klaten, Universitas Veteran<br />

Bangun Nusa, Dis<strong>di</strong>kpora Blora,<br />

Dinas Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Kota<br />

Semarang, <strong>dan</strong> Dinas Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />

Kabupaten Semarang.<br />

Nilai UN Jeblok<br />

''Dengan melibatkan pen<strong>di</strong><strong>di</strong>k<br />

maka pengembangan,<br />

penyuluhan, <strong>dan</strong> pembinaan<br />

bahasa <strong>di</strong> bangku sekolah <strong>dan</strong><br />

kuliah <strong>di</strong>harapkan juga dapat<br />

membentuk cara berpikir peserta<br />

<strong>di</strong><strong>di</strong>k,'' tutur Mahsun.<br />

Sementara itu, Rektor Unnes<br />

bangunan akan <strong>di</strong>kerjakan<br />

Kementerian PU. Secara<br />

akademik, waduk ini kelak bisa<br />

menja<strong>di</strong> laboratorium bagi<br />

mahasiswa Fakultas Teknik,<br />

Perikanan <strong>dan</strong> Ilmu Kelautan<br />

(FPIK), juga untuk pariwisata<br />

masyarakat sekitar," urainya.<br />

Sudharto juga menyatakan<br />

lingkungan asri <strong>dan</strong> nyaman<br />

harus senantiasa <strong>di</strong>tumbuhkan.<br />

Karena itu, program penghi-<br />

Indonesia, jangan hanya berpikir<br />

sebagai orang <strong>Jakarta</strong> atau Jawa<br />

saja. Karena itu, muatan lokal<br />

harus tetap <strong>di</strong>tekankan dalam pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan,"<br />

ungkap Anies beberapa<br />

waktu lalu.<br />

Kemampuan Berpikir<br />

Lebih lanjut Men<strong>di</strong>kbud mengatakan,<br />

dalam kurikulum baru,<br />

<strong>di</strong>a ingin mengembangkan<br />

kemampuan berpikir para peserta<br />

<strong>di</strong><strong>di</strong>k. Menurutnya, ada sebuah<br />

penelitian yang menunjukkan<br />

bahwa kemampuan berpikir anakanak<br />

Indonesia masih dalam kategori<br />

rendah.<br />

"Kaitannya dengan kemampuan<br />

berpikir, Indonesia hanya<br />

lima persen siswa yang dapat<br />

mengerjakan soal-soal dengan<br />

tingkat kesulitan tinggi. Karena<br />

itu, kita harus kembangkan<br />

kurikulum untuk penguatan dari<br />

sisi nalar," ungkap Mohammad<br />

Nuh.<br />

Metode yang akan <strong>di</strong>gunakan<br />

Pembinaan Diabaikan,<br />

Ba<strong>dan</strong> Bahasa Gandeng PT<br />

Un<strong>di</strong>p Terima Award Peduli Penghijauan<br />

Prof Su<strong>di</strong>jono Sastroatmodjo<br />

berharap dengan kerja sama itu<br />

pembinaan bahasa menja<strong>di</strong><br />

lebih baik. Sebab, beberapa<br />

tahun terakhir dalam ujian<br />

nasional (UN) mata pelajaran<br />

Bahasa Indonesia hasilnya<br />

jeblok.<br />

''Dengan a<strong>dan</strong>ya kerja sama<br />

ini, peran perguruan tinggi<br />

adalah membina secara<br />

akademis. Yaitu, bagaimana<br />

membawa peserta <strong>di</strong><strong>di</strong>k <strong>di</strong><br />

dalam kurikulum yang tepat.<br />

Adapun proses pembimbingan<br />

terhadap peserta <strong>di</strong><strong>di</strong>k juga<br />

<strong>di</strong>lakukan dengan komunikasi<br />

secara langsung,'' katanya.<br />

Sepaham dengan Rektor<br />

Unnes, Sekretaris Umum PGRI<br />

Jateng Muh<strong>di</strong> mengatakan,<br />

bahasa Indonesia harus terus<br />

<strong>di</strong>kembangkan sebagai alat<br />

pemersatu sehingga perguruan<br />

tinggi <strong>dan</strong> Dinas Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />

sangat berpotensi dalam pembinaannya.<br />

''Dan peran guru sangat<br />

strategis untuk menjalankan<br />

langkah tersebut,'' tandasnya.<br />

(K3-60)<br />

jauan akan <strong>di</strong>desentralisasikan<br />

ke fakultas-fakultas. Unit<br />

kegiatan mahasiswa (UKM)<br />

juga <strong>di</strong>beri tempat untuk<br />

melakukan penghijauan dengan<br />

mengembangkan hutan-hutan<br />

UKM.<br />

Sebagai informasi, luas kampus<br />

Un<strong>di</strong>p Tembalang sekitar 180<br />

hektare. Dari jumlah itu, 70% <strong>di</strong><br />

antaranya <strong>di</strong>fokuskan untuk ruang<br />

terbuka hijau. (J9-60)<br />

TERIMAPENGHARGAAN: Rektor Un<strong>di</strong>p Prof<br />

Sudharto PHa<strong>di</strong> menerima trofi dari Kementerian<br />

Kehutanan untuk kategori Kampus Peduli Penghijauan,<br />

baru-baru ini, <strong>di</strong> <strong>Jakarta</strong>. (60)<br />

untuk merangsang kemampuan<br />

berpikir siswa dengan melakukan<br />

proses belajar mengajar berbasis<br />

observasi. Dengan begitu, para<br />

peserta <strong>di</strong><strong>di</strong>k dapat <strong>di</strong>ajak untuk<br />

berpikir kritis <strong>dan</strong> peka terhadap<br />

lingkungan sekitar.<br />

"Ke depan, kita akan ajak <strong>dan</strong><br />

biasakan anak untuk terus<br />

bertanya. Kita optimalkan<br />

indrawi a<strong>di</strong>k-a<strong>di</strong>k kita. Karena<br />

ketika mereka memulai pertanyaan<br />

dengan kata mengapa,<br />

itu menunjukkan bahwa telah<br />

masuk dalam taraf berpikir kritis,"<br />

kata Nuh.<br />

Sementara itu, pengamat pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />

Darmaningtyas mengatakan,<br />

kemampuan bernalar itu<br />

dapat <strong>di</strong>kembangan melalui mata<br />

pelajaran (mapel) IPA <strong>dan</strong><br />

Matematika. Ketika maple IPA<br />

<strong>di</strong>integrasikan ke semua pelajaran<br />

maka pengembangan bernalar<br />

siswa akan sulit terwujud.<br />

"Kalau IPA <strong>di</strong>integrasikan ke<br />

Mata Pelajaran TIK<br />

Diwacanakan Dihapus<br />

SOLO - Mata pelajaran (mapel)<br />

Teknologi Informasi <strong>dan</strong> Komunikasi<br />

(TIK) untuk jenjang SMP<br />

<strong>di</strong>rencanakan <strong>di</strong>hapus. Hal itu<br />

sesuai dengan kurikulum yang<br />

saat ini tengah <strong>di</strong>uji publik. Kon<strong>di</strong>si<br />

itu <strong>di</strong>khawatirkan berdampak<br />

pada tenaga pengajar mapel TIK <strong>di</strong><br />

SMP.<br />

"Kurikulum tersebut masih<br />

<strong>di</strong>uji publik sehingga belum ada<br />

langkah apa pun. Soal formasi<br />

guru juga belum <strong>di</strong>bahas," ungkap<br />

Waka Humas Perguruan<br />

Muhamma<strong>di</strong>yah Program<br />

Khusus (PK) Kottabarat Solo<br />

Hendro Susilo.<br />

Dia mengungkapkan, rencana<br />

penghapusan tersebut belum<br />

<strong>di</strong>bahas bersama jajaran pimpinan<br />

yang lain. Di SMP Muhamma<strong>di</strong>yah<br />

PK terdapat satu guru mapel TIK.<br />

Dia menilai TIK masih <strong>di</strong>butuhkan<br />

siswa SMP karena berkaitan<br />

dengan teknologi.<br />

Namun <strong>di</strong>a mengkui, selama ini<br />

mapel TIK untuk SMP masih<br />

berorientasi pada teori. Bahkan<br />

ada ujian yang berupa teori<br />

sehingga ini menja<strong>di</strong> beban,"<br />

imbuhnya.<br />

semua pelajaran <strong>dan</strong> semua jenjang,<br />

bagaimana mau kembangkan<br />

nalar? Kecuali kalau integrasi<br />

itu hanya untuk kelas I - III<br />

SD," ungkapnya.<br />

Sebab, lanjutnya, cara <strong>dan</strong><br />

metode berpikir sains <strong>dan</strong> sosial<br />

sangat berbeda. "Kalau semuanya<br />

<strong>di</strong>gabungkan maka kompetensinya<br />

akan tidak jelas karena<br />

standar berpikirnya kan beda,"<br />

imbuh Tyas.<br />

Dia juga mengkritik kebijakan<br />

pemerintah mempertahankan<br />

ujian nasional (UN) sebagai<br />

penentu kelulusan. Sebab jika hal<br />

itu terus <strong>di</strong>lakukan, <strong>di</strong>pastikan<br />

sekolah-sekolah tetap menggenjot<br />

kemampuan akademis siswa<br />

untuk mendapatkan standar nilai<br />

UN.<br />

"Kurikulum akan menja<strong>di</strong> baik<br />

kalau tidak ada ujian nasional<br />

sebagai penentu kelulusan. UN<br />

hanya untuk pemetaan," pungkasnya.<br />

(K32-60)<br />

SM/Anggun Puspita<br />

bahasa <strong>di</strong> gedung Fakultas Bahasa <strong>dan</strong> Seni (FBS) Universitas Negeri<br />

Semarang (Unnes), Jumat (30/11). (60)<br />

SM/dok<br />

Seharusnya, lanjut Hendro,<br />

mapel TIK <strong>di</strong>orientasikan pada<br />

kemampuan, bukan teori. Sebab,<br />

siswa bakal berhubungan langsung<br />

dengan teknologi.<br />

Sementara itu, Kepala Dinas<br />

Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Pemuda <strong>dan</strong> Olahraga<br />

(Dikpora) Kota Surakarta<br />

Rakhmat Sutomo mengaku<br />

belum mendapatkan surat<br />

edaran resmi terkait dengan<br />

perubahan kurikulum tersebut.<br />

Dia juga enggan berspekulasi<br />

tentang rencan penghapusan<br />

mapel TIK dari SMP.<br />

Dia juga enggan berkomentar<br />

terkait dampak terhadap guru TIK<br />

andai mapel tersebut benar-benar<br />

<strong>di</strong>hapus. Namun <strong>di</strong>a berharap ada<br />

koor<strong>di</strong>nasi secepatnya antara<br />

Pemerintah Pusat <strong>dan</strong> Ba<strong>dan</strong><br />

Pengembangan Sumber Daya<br />

Manusia, terutama masalah sertifikasi<br />

guru mapel TIK.<br />

Aktivis pemerhati anak Sugeng<br />

Santoso berpendapat, kurikulum<br />

yang baru itu justru lebih menguntungkan<br />

siswa. "Sebab, kurikulum<br />

baru dalam mengukur kompetensi<br />

lebih mengedepankan proses<br />

<strong>dan</strong> hasil," ujarnya. (G18-60)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!