16.05.2013 Views

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SABTU, 1 DESEMBER 2012<br />

DPP PDIP Segera Bahas<br />

Rekomendasi Cawawali<br />

SOLO - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi<br />

Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana membahas<br />

rekomendasi soal calon Wakil Wali Kota (Wawali)<br />

Surakarta, pekan depan. Kemungkinan, DPP akan memberi<br />

rekomendasi pada dua nama calon, untuk nantinya<br />

<strong>di</strong>tindaklanjuti DPC PDIP Kota Surakarta.<br />

Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo, melalui pesan<br />

singkatnya, Jumat (30/11) mengatakan, DPP sudah<br />

menerima kiriman tujuh nama calon. Berkas nama <strong>di</strong>terima<br />

Kamis (29/11).<br />

“Yang menyerahkan Ketua DPC (FX Ha<strong>di</strong> Rudyatmored).<br />

Saya terima langsung,” tulisnya dalam pesan<br />

singkat yang <strong>di</strong>kirim ke wartawan.<br />

Setelah menerima berkas tersebut, DPP akan menjadwalkan<br />

pembahasan dalam rapat pleno pengurus.<br />

Kemungkinan, pembahasan rekomendasi akan<br />

<strong>di</strong>lakukan Kamis (6/12) atau Jumat (7/12). Proses pembahasan<br />

<strong>di</strong>harapkan tidak memakan waktu lama.<br />

“Semoga secepatnya proses kelar,” tandas Tjahjo.<br />

Mengenai berapa nama yang akan <strong>di</strong>rekomendasi,<br />

Tjahjo menyatakan belum pasti. Yang jelas, DPP akan<br />

menyaring tujuh nama yang <strong>di</strong>terima menja<strong>di</strong> beberapa<br />

saja. “<strong>Bisa</strong> dua nama yang <strong>di</strong>rekomendasikan,” jelasnya.<br />

Tujuh nama yang <strong>di</strong>serahkan DPC ke DPP adalah<br />

Hilmy Ahmad Sak<strong>di</strong>llah, Achmad Purnomo, Hari Mulya<strong>di</strong>,<br />

Gatot Sugihartono, Bambang Rahma<strong>di</strong>, Joko Purnomo,<br />

<strong>dan</strong> Bu<strong>di</strong> Suharto.<br />

Ba<strong>dan</strong> Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surakarta<br />

belum mengetahui perihal pencalonan Sekda Bu<strong>di</strong><br />

Suharto sebagai salah satu calon Wawali. (H44,H73-26)<br />

Pembobol <strong>di</strong> Toko<br />

Komputer Empat Orang<br />

SOLO - Polisi masih menyeli<strong>di</strong>ki kasus pembobolan dua<br />

toko komputer <strong>di</strong> ruko belakang kampus UNS, Jalan Ki<br />

Hajar Dewantara, Jebres, Kamis (29/11) <strong>di</strong>ni hari. Guna<br />

mengungkap identitas kawanan maling tersebut, jajaran<br />

Reskrim Polsek Jebres mendalami rekaman kamera CCTV.<br />

Kamera CCTV itu merekam ciri-ciri <strong>dan</strong> aksi para pelaku.<br />

Dari rekaman tersebut <strong>di</strong>ketahui, para pelaku berjumlah<br />

empat orang <strong>dan</strong> menggunakan dua sepeda motor sebagai<br />

sarana.<br />

Kawanan maling ini nampak sangat lancar dalam beraksi.<br />

Mereka menggasak lebih 30 unit laptop hanya dalam<br />

waktu sekitar 20 menit.<br />

Mereka melakukan aksi menjelang subuh sekitar pukul<br />

04.00. Kawanan itu bisa masuk ke dalam toko dengan<br />

merusak gembok rolling door ruko <strong>dan</strong> kedua toko. Setelah<br />

berhasil masuk ke dalam, mereka langsung menggondol<br />

puluhan unit laptop <strong>dan</strong> kabur dengan motor.<br />

“Dari rekaman CCTV, para pelaku terlihat beraksi cukup<br />

cepat. Mereka seolah sudah tahu kon<strong>di</strong>si <strong>dan</strong> situasi.<br />

Mereka pasti sudah survei atau mengenal TKP. Ada kemungkinan,<br />

mereka kenal dengan pemilik toko atau sering<br />

berkunjung ke dua toko itu. Ini masih kami dalami,” terang<br />

Kapolsek Jebres, AKP Ru<strong>di</strong> Hartono <strong>di</strong>dampingi Kanit<br />

Reskrim Jebres AKP Marsono kepada Suara Merdeka,<br />

kemarin.<br />

Sayang, wajah empat pelaku tidak begitu terlihat jelas lantaran<br />

menggunakan helm half face saat beraksi. Yang jelas,<br />

para pelaku semua berperawakan kecil. Ciri-ciri tersebut<br />

akan <strong>di</strong>cocokkan dengan daftar resi<strong>di</strong>vis atau target operasi<br />

pelaku kriminal yang ada <strong>di</strong> kepolisian. (K23-26,88)<br />

SM/Won Poerwono<br />

CERMATI FOTO: Ab<strong>di</strong> dalem pemandu<br />

MNg Suparno mengajak para tamu Aborigin<br />

mencermati foto para raja Paku Buwono II-<br />

XIII. (26)<br />

Suku Aborigin Dijamu<br />

<strong>di</strong> Keraton Surakarta<br />

SOLO - Tamu dari suku Aborigin Australia, kemarin<br />

berkunjung ke Keraton Surakarta. Kunjungan itu <strong>di</strong>lakukan<br />

<strong>di</strong> sela-sela lawatan pertan<strong>di</strong>ngan sepak bola persahabatan<br />

<strong>di</strong> sejumlah tempat <strong>di</strong> Jogja <strong>dan</strong> Solo.<br />

Sekitar 30 anak suku yang rata-rata masih berusia remaja,<br />

kemarin berkeliling <strong>di</strong> sejumlah sudut <strong>di</strong> kompleks keraton.<br />

Mereka mengenakan celana panjang batik sebelum<br />

<strong>di</strong>jamu makan siang <strong>di</strong> gedhongSasana Handrawina.<br />

Mereka sebetulnya sudah mulai menyesuaikan dengan<br />

peradaban modern. Namun banyak yang terbengong-bengong<br />

sebelum melakukan sesuatu yang <strong>di</strong>minta pemandu<br />

wisata MNg Suparno, sejak menginjakkan kaki <strong>di</strong> pintu<br />

masuk Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa.<br />

Rata-rata mereka mengalami perubahan peradaban, dari<br />

primitif langsung ke peradaban barat. Sehingga untuk mengenakan<br />

celana panjang saja, mereka tampak kesulitan<br />

karena sepertinya tidak mengikuti proses yang sewajarnya.<br />

Tiba <strong>di</strong> Kori Kamandunga, mereka <strong>di</strong>minta mengenakan<br />

blangkon bagi pria <strong>dan</strong> melepas sandal. MNg<br />

Suparno selaku pemandu mereka, tidak terlihat menyarankan<br />

para tamunya untuk mengenakan samir warna<br />

kuning-merah seperti selalu <strong>di</strong>wajibkan bagi para tamu lainnya.<br />

Di Kori Kamandungan, rombongan yang <strong>di</strong>pimpin<br />

Welly Salim itu berjalan menuju Bangsal Smarakata.<br />

Sambil terbengong melihat situasi sekeliling yang<br />

<strong>di</strong>lalui, rombongan <strong>di</strong>ajak jalan melewai Kori Sri Manganti<br />

<strong>dan</strong> melewati bawah Panggung Sangga Buwana<br />

menuju Museum Art Gallery. Barulah <strong>di</strong> situ, mereka<br />

<strong>di</strong>wajibkan mengenakan celana panjang batik, mengingat<br />

banyak <strong>di</strong> antaranya yang wanita, mengenakan<br />

celana pendek <strong>dan</strong> bersinglet yang sebenarnya larangan<br />

keras untuk masuk keraton.<br />

‘’Ya, karena mengingat latar belakang mereka, apalagi<br />

pemberitahuan ke sini juga mendadak, enggakapa-apalah.<br />

Toh mereka sudah berse<strong>di</strong>a lepas sandal, pakai celana panjang<br />

<strong>dan</strong> banyak yang pakai blangkon,’’ ujar KRMH<br />

Satryo Ha<strong>di</strong>nagoro selaku Wakil Pengageng Museum <strong>dan</strong><br />

Pariwisata. (won-26,88)<br />

Itu terja<strong>di</strong> akibat hujan dengan intensitas<br />

curah yang tinggi sejak beberapa hari terakhir.<br />

Seluruh warga sekitar <strong>di</strong>siagakan untuk waspada<br />

jika terja<strong>di</strong> bencana longsor.<br />

“Ambles terja<strong>di</strong> sejak sepekan lalu. Mulanya<br />

hanya retakan, kemu<strong>di</strong>an makin melebar <strong>dan</strong><br />

kemu<strong>di</strong>an ambles. Rabu malam ketika hujan<br />

terja<strong>di</strong> sangat deras, Kamis pagi warga menemukan<br />

rekahan jalan makin lebar <strong>dan</strong> ambles<br />

sampai 30 sentimeter,” kata Senen Darsono,<br />

Kades Tengklik.<br />

SOLO - Kerusakan cukup parah<br />

terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> sejumlah bangunan <strong>di</strong> area<br />

Pura Mangkunegaran. Panti Putra,<br />

salah satu bangunan vital, kini dalam<br />

kon<strong>di</strong>si mengenaskan.<br />

Bangunan yang dulu merupakan<br />

tempat tinggal putra-putra<br />

KGPAA Mangkunegoro setelah<br />

beranjak dewasa, rusak parah tak<br />

terawat.<br />

Kerusakan juga terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> ruang<br />

latihan tari <strong>dan</strong> rias <strong>di</strong> Kemantren<br />

Langenpraja <strong>dan</strong> ruang Jayengan.<br />

Keduanya terletak <strong>di</strong> sisi barat Pendapa<br />

Ageng Pura Mangkunegaran.<br />

Atap dua ruangan itu juga rusak.<br />

Di ruang latihan tari <strong>dan</strong> rias, plafon<br />

yang terbuat dari kayu jati nyaris<br />

ambruk karena lapuk. Ruang<br />

Jayengan yang dulu <strong>di</strong>gunakan sebagai<br />

tempat menyipkan hi<strong>dan</strong>gan <strong>dan</strong><br />

minuman, sebagian malah sudah<br />

tidak beratap.<br />

Mas Demang Sugiarto, salah satu<br />

ab<strong>di</strong> dalem Pura Mangkunegaran<br />

mengatakan, kerusakan terja<strong>di</strong> sudah<br />

cukup lama. Kerusakan Panti<br />

Putra, misalnya, sudah terja<strong>di</strong> puluhan<br />

tahun.<br />

TATV Excellent Brand Award 2012<br />

Merek-Merek Unggul <strong>di</strong> Pasar Dicermati<br />

SOLO - Manajemen Terang Aba<strong>di</strong> Televisi<br />

(TATV) Solo akan menganugerahkan penghargaan<br />

untuk merek-merek (brand) produk yang<br />

unggul, atau paling banyak <strong>di</strong>gunakan<br />

masyarakat <strong>di</strong> Solo Raya.<br />

Menurut rencana, penghargaan bertitel TATV<br />

Excellent Brand Award ini akan <strong>di</strong>anugerahkan<br />

kepada sejumlah merek unggul pada 6<br />

Desember 2012.<br />

‘’Penghargaan ini sangat bermanfaat bagi<br />

produsen maupun konsumen. Konsumen akan<br />

mengetahui merek mana yang berkualitas,<br />

sebaliknya produsen dapat mengukur kinerja<br />

Sebanyak 123 keluarga <strong>di</strong> Dusun Guyon Atas<br />

<strong>dan</strong> Ngemplak yang berada <strong>di</strong> sekitar lokasi<br />

rekahan tanah sudah <strong>di</strong>siagakan. Jika sewaktuwaktu<br />

terja<strong>di</strong> sesuatu yang mengkhawatirkan,<br />

mereka harus segera menyelamatkan <strong>di</strong>ri.<br />

“Kami bersama BPBD (Ba<strong>dan</strong> Penanggulangan<br />

Bencana Daerah) sudah menyiapkan<br />

jalur evakuasi ke bawah menuju kantor desa.<br />

Ada dua jalur evakuasi yang akan <strong>di</strong>siapkan,<br />

<strong>dan</strong> saat ini <strong>dan</strong>a se<strong>dan</strong>g <strong>di</strong>ajukan ke Pemkab<br />

<strong>dan</strong> BNPB,” kata <strong>di</strong>a.<br />

Kon<strong>di</strong>si dusun itu sejak bencana Desember<br />

2007 memang terus merana. Seluruh penghuni<br />

dusun selau <strong>di</strong>liputi kewaspadaan <strong>dan</strong> dalam<br />

kon<strong>di</strong>si siaga penuh. Apalagi jika memasuki<br />

hujan. Sebab warga sudah mengerti lokasi<br />

dusun tersebut berada <strong>di</strong> lokasi rawan longsor.<br />

Bahkan, <strong>di</strong> bagian atas <strong>di</strong> Dusun Guyon<br />

Wetan, 43 keluarga sudah melakukan relokasi<br />

man<strong>di</strong>ri ke wilayah lain. Sebab seluruh rumah<br />

penduduk hancur <strong>di</strong>sebabkan tanah merekah.<br />

“Bangunan ini sudah tidak <strong>di</strong>gunakan<br />

sejak 1980-an. Terakhir, pernah<br />

<strong>di</strong>gunakan sebagai kantor pabrik<br />

gamelan,” katanya, <strong>di</strong> sela menemui<br />

Ketua DPRD Surakarta YF Sukasno<br />

yang sidak ke Pura Mangkunegaran,<br />

Jumat (30/11).<br />

Jika <strong>di</strong>perbaiki, perlu renovasi<br />

total terhadap bangunan yang terletak<br />

<strong>di</strong> sayap timur Pura Mangkunegaran.<br />

“Temboknya masih cukup<br />

kokoh. Tapi atapnya sudah rusak<br />

parah,” tuturnya.<br />

Raden Tumenggung Sri Hartono<br />

Hagnyosuroso selaku Pengageng<br />

Kemantren Langenprojo mengatakan,<br />

atap ruang latihan tari <strong>dan</strong><br />

rias bisa ambrol sewaktu-waktu,<br />

karena kayu yang sudah lapuk.<br />

“Selain faktor usia, kerusakan juga<br />

<strong>di</strong>sebabkan kayu terkena air <strong>dan</strong><br />

panas selama bertahun-tahun. Din<strong>di</strong>ng<br />

bangunan juga ada yang terkelupas,”<br />

ungkapnya.<br />

Prihatin<br />

Ruang Jayengan, sebagian sudah<br />

tidak beratap, sebagian masih utuh.<br />

Di ruangan ini, tertumpuk kayukayu<br />

dari perabotan yang rusak,<br />

brand-nya <strong>di</strong> pasar,’’ ujar Retno Ari Wulan,<br />

Manajer Marketing TATV Solo.<br />

Menurut <strong>di</strong>a, Excellent Brand Award lahir atas<br />

keinginan TATV sebagai me<strong>di</strong>a yang selalu<br />

berupaya memenuhi kebutuhan informasi publik.<br />

Penyelenggaraan tahun ini bukanlah kali<br />

pertama. Penghargaan serupa <strong>di</strong>berikan oleh<br />

TATV kepada sejumlah produk unggul <strong>dan</strong> <strong>di</strong>gemari<br />

masyarakat pada 2009 <strong>dan</strong> 2010.<br />

‘’Tentu saja untuk menentukan merek yang<br />

unggul bukan asal comot, melainkan harus<br />

melalui serangkain survei. Kami bekerja sama<br />

dengan Richmark untuk mengetahui merek-<br />

SM/dok<br />

BRAND AWARD: Penganugerahan TATV Excellent Brand Award, tahun<br />

lalu. (26)<br />

sehingga ruangan tersebut berkesan<br />

seperti gu<strong>dan</strong>g.<br />

Ruangan itu juga <strong>di</strong>gunakan<br />

menyimpan sejumlah cangkir <strong>dan</strong><br />

tatakan dari keramik, dengan hiasan<br />

logo Mangkunegaran, yang dulu<br />

<strong>di</strong>gunakan untuk menyuguh tamutamu.<br />

“Karena atap ada yang rusak,<br />

kalau hujan air langsung masuk<br />

ruangan,” katanya.<br />

Ketua DPRD YF Soekasno<br />

mengaku prihatin dengan kerusakan<br />

yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Pura Mangkunegaran.<br />

Jika kerusakan tidak segera<br />

<strong>di</strong>perbaiki, <strong>di</strong>khawatirkan akan<br />

semakin parah <strong>dan</strong> merembet ke<br />

bagian lain yang masih bagus.<br />

“Semua bangunan <strong>di</strong> sini merupakan<br />

satu kesatuan. Kon<strong>di</strong>si Pendapa<br />

Ageng sudah bagus setelah<br />

<strong>di</strong>renovasi. Idealnya, bangunan lain<br />

yang rusak juga <strong>di</strong>perbaiki, karena<br />

ini satu kesatuan, yang berkaitan<br />

dengan sejarah Mangkunegaran,”<br />

tuturnya.<br />

Dia berharap, pemerintah pusat<br />

bisa mengucurkan <strong>dan</strong>a bantuan<br />

untuk merenovasi bangunan yang<br />

rusak ini. Jika ada kucuran <strong>dan</strong>a dari<br />

Malah <strong>di</strong> satu lokasi, rekahan sangat lebar<br />

bahkan ambles sampai 11 meter. “Di rumah Pak<br />

Kadus Guyon, tanah ambles sampai 11 meter.<br />

Bersama warga, mereka sudah pindah ke lokasi<br />

lain <strong>di</strong> Tengklik, atau <strong>di</strong> lahan milik saudaranya.<br />

Relokasi <strong>di</strong>lakukan secara man<strong>di</strong>ri, <strong>dan</strong> pemerintah<br />

hanya membantu sekadarnya,” kata <strong>di</strong>a.<br />

Sangat Rawan<br />

Kon<strong>di</strong>si wilayah Guyon memang sangat<br />

rawan. Rekahan tanah <strong>di</strong>pe<strong>di</strong>ksi akan terus terja<strong>di</strong><br />

dengan bentuk seperti tapal kuda. Beberapa<br />

ahli geologi dari Amerika, UGM, <strong>dan</strong> juga<br />

Ba<strong>dan</strong> Vulkanologi <strong>dan</strong> Mitigasi Bencana Bandung,<br />

sudah datang meneliti.<br />

“Simpulannya wilayah yang berada <strong>di</strong> jalur<br />

tapal kuda <strong>di</strong> Guyon Atas <strong>dan</strong> Ngemplak serta<br />

Guyon Wetan yang sudah <strong>di</strong>tinggal pergi warganya,<br />

akan longsor secara perlahan. Longoran<br />

yang terja<strong>di</strong> jenis merayap. Sangat pelan tapi<br />

pasti,” kata Aji Pratama Heru Kristianto, Kepala<br />

Harian BNPB.<br />

pusat, Pemkot akan menganggarkan<br />

<strong>dan</strong>a pendamping.<br />

“Di UU 11/2010 tentang Cagar<br />

Budaya sudah <strong>di</strong>jelaskan soal pen<strong>dan</strong>aan<br />

untuk cagar budaya. Yaitu<br />

dari pemerintah pusat melalui<br />

APBN, <strong>dan</strong> pemerintah daerah menyiapkan<br />

<strong>dan</strong>a pendamping melalui<br />

merek mana yang paling <strong>di</strong>terima<br />

masyarakat,’’ terang <strong>di</strong>a.<br />

TATV Excellent Brand Award<br />

2012 merupakan bentuk penghargaan<br />

yang <strong>di</strong>dahului dengan<br />

rangkaian survei untuk memahami<br />

brand produk-produk terpilih<br />

<strong>dan</strong> mendapat pengakuan konsumen. Brand<br />

<strong>di</strong>pilih sebagai tema dalam penghargaan tersebut.<br />

Cakupan<br />

Alasannya, produk yang telah menja<strong>di</strong> pilihan<br />

<strong>dan</strong> kepercayaan publik atau bran<strong>di</strong>ng, akan<br />

memberikan benefit besar bagi perusahaan.<br />

Menurutnya, TATV Excellent Brand Award<br />

2012 mencakup brand awareness <strong>dan</strong> brand<br />

image. Brand awareness merupakan keadaan<br />

<strong>di</strong> mana konsumen mampu mengidentifikasi<br />

sebuah merek sebagai bagian dari kelas produk.<br />

Merek tersebut menja<strong>di</strong> bagian dari pengetahuan<br />

<strong>dan</strong> ingatan publik. Adapun brand<br />

image merupakan persepsi konsumen terhadap<br />

keseluruhan kualitas merek sesuai yang<br />

<strong>di</strong>harapkan.<br />

Ini menyangkut kepercayaan, kepedulian<br />

produk terhadap sosial/Corporate Social<br />

Responsibility (CSR) <strong>dan</strong> inovasi produk.<br />

‘’Brand dapat memberikan nilai lebih bagi<br />

perusahaan. Brand perlu <strong>di</strong>kelola, <strong>di</strong>bangun<br />

TANAHAMBLES:<br />

Seorang warga<br />

termenung meman<strong>dan</strong>gi<br />

rekahan tanah yang<br />

ambles persis<br />

<strong>di</strong> sebelah bangunan<br />

rumahnya. (26)<br />

SM/Joko Dwi Hastanto<br />

Longsor Ancam 123 Keluarga<br />

● Disiapkan Jalur Evakuasi<br />

KARANGANYAR - Jalan utama<br />

Dusun Guyon Desa Tengklik,<br />

Kecamatan Tawangmangu<br />

ambles sekitar 30 sentimeter.<br />

Panti Putra Mangkunegaran Rusak Parah, Atap Jebol<br />

Karena itu, rekahan tanah akan bisa <strong>di</strong>antisipasi.<br />

Meski demikian, bisa saja akibat hujan<br />

ekstrem itu, rekahan berjalan cangat cepat.<br />

Seperti jalan ambles sampai 30 centimeter yang<br />

baru saja terja<strong>di</strong> saat musim hujan ini.<br />

“Jalan lain yang dari arah Sekrincing, <strong>di</strong><br />

bawah Gerojogan Sewu, sudah sejak 2009<br />

tidak bisa lagi <strong>di</strong>lalui karena ambles sampai dua<br />

meter. Karena itu, satu-satunya jalan menuju<br />

Guyon harus dari barat, dari Sumokadu masuk<br />

ke Tengklik, terus ke Guyon,” kata <strong>di</strong>a.<br />

Soal jalur evakuasi, Heru mengatakan, itu<br />

untuk antisipasi. Jika rekahan tanah <strong>di</strong> jalan<br />

utama makin lebar, mau tidak mau warga harus<br />

turun melalui jalur evakuasi yang <strong>di</strong>buarkan<br />

baru, sepanjang 800 meter.<br />

“Kami menyiapkan dua jalur, melalui tanah<br />

pekarangan milik warga. Mereka dengan penuh<br />

kerelaan tanahnya <strong>di</strong>gunakan untuk membuat<br />

jalan baru. Adapun <strong>dan</strong>a akan kami mintakan ke<br />

BNPB <strong>dan</strong> Pemkab,” kata <strong>di</strong>a. (an-26)<br />

SM/Yusuf Gunawan<br />

TAK TERWAT: Panti Putra, yang dulu menja<strong>di</strong> ke<strong>di</strong>aman<br />

putra-putra KGPAA Mangkunegoro, tak terawat <strong>dan</strong><br />

rusak. (26)<br />

APBD,” jelasnya.<br />

Diharapkan, Pemkot melalui<br />

instansi terkait melakukan pendataan<br />

kerusakan <strong>di</strong> Pura Mangkunegaran,<br />

selanjutnya <strong>di</strong>komunikasikan<br />

ke pemerintah pusat sebagai<br />

upaya mendapatkan bantuan <strong>dan</strong>a<br />

perbaikan. (H44-26)<br />

<strong>dan</strong> <strong>di</strong>perkuat sebagai upaya taktis untuk meningkatkan<br />

keuntungan perusahaan pada<br />

masa mendatang,’’ jelas Wulan.<br />

Survei <strong>di</strong>lakukan dengan metode interview.<br />

Wawancara langsung (face to face) dengan<br />

ratusan responden. Diikuti dengan kuesioner<br />

yang terstruktur.<br />

Kriteria responden pemirsa TATV, pria <strong>dan</strong><br />

wanita, usia 15 - 55 tahun, <strong>dan</strong> tinggal <strong>di</strong> wilayah<br />

Solo Raya (Solo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karangnyar,<br />

Sukoharjo, Wonogiri). Responden<br />

<strong>di</strong>pilih menja<strong>di</strong> beberapa kategori berdasarkan<br />

produk yang <strong>di</strong>teliti, yaitu produk rumah tangga<br />

dengan responden usia 25-55 tahun.<br />

Kemu<strong>di</strong>an produk personal dengan responden<br />

usia 15-55 tahun. ‘’Survei bukan sematamata<br />

untuk mengetahui merek unggul, melainkan<br />

juga untuk mengedukasi produsen tentang<br />

pentingnya brand,’’ kata <strong>di</strong>a.<br />

Survei juga <strong>di</strong>lakukan dengan menggunakan<br />

metode sampling. Pengambilan contoh akan<br />

<strong>di</strong>lakukan dengan menggunakan teknik Multistage<br />

Random Sampling. Jumlah sampel: 1.750<br />

responden <strong>di</strong>kalikan dengan jumlah kategori<br />

produk.<br />

‘’Tahun ini <strong>di</strong>survei 59 kategori produk, <strong>di</strong><br />

antaranya produk-produk yang berkaitan dengan<br />

otomotif, elektronik, lembaga keuangan,<br />

makanan, minuman, kesehatan, komunikasi,<br />

<strong>dan</strong> pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan,’’ tandasnya. (G19,J4-26)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!