16.05.2013 Views

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SABTU, 1 DESEMBER 2012<br />

WGI Masuk Pasar Roda Empat<br />

YOGYAKARTA - Setelah belasan tahun bermain <strong>dan</strong><br />

menguasai pasar pelumas kendaraan bermotor roda dua,<br />

kini PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI) melalui<br />

brand Evalube Helios mulai penetrasi ke pasar roda<br />

empat. Perusahaan itu meluncurkan tiga varian pelumas<br />

sekaligus yang <strong>di</strong>posisikan untuk pasar premium atau<br />

menengah-atas.<br />

General Manager Marketing <strong>dan</strong> Pubril Relation<br />

Division, Krisnati Desiana, <strong>di</strong> sela-sela ‘’Evalube Helios<br />

Partnership’’, Kamis, menjelaskan untuk kendaraan<br />

berbahan bakar premium meluncurkan Helios Ultra <strong>dan</strong><br />

Helios Super, se<strong>dan</strong>gkan untuk angkutan komersial Helios<br />

Transco.<br />

Pihaknya masuk ke pelumas premium roda empat<br />

berdasarkan atas pertimbangan potensi pasar segmen<br />

tersebut yang terus tumbuh <strong>dan</strong> berkembang. Beberapa<br />

tahun terakhir bermunculan banyak jenis kendaraan roda<br />

empat dari berbagai merek.<br />

“Saat ini kontribusi segmen itu baru sekitar 10% terhadap<br />

total penjualan kami. Ke depan, kami berharap<br />

terus meningkat,” ujar Krisnati.<br />

Helios, lanjut <strong>di</strong>a, telah <strong>di</strong>lengkapi dengan teknologi<br />

veltec sehingga menja<strong>di</strong>kan pembakaran mesin lebih<br />

sempurna. Teknologi itu juga menja<strong>di</strong>kan akselerasi mesin<br />

lebih baik <strong>dan</strong> lebih awet. Dari berbagai uji coba yang <strong>di</strong>lakukan<br />

mampu meminimalkan penguapan <strong>dan</strong> oksidasi,<br />

sehingga membuat gas buang lebih rendah <strong>dan</strong> berarti<br />

ramah lingkungan. (sgt-29)<br />

Upah Diselesaikan Bipartit<br />

JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa<br />

menyatakan permasalahan buruh terkait dengan upah<br />

minimum provinsi (UMP) seharusnya bisa <strong>di</strong>selesaikan<br />

secara bipartit antara perusahaan <strong>dan</strong> buruh. Terutama<br />

bagi perusahaan padat karya serta usaha kecil <strong>dan</strong> menengah<br />

(UKM).<br />

Menurut <strong>di</strong>, perusahaan yang tidak mampu memberikan<br />

UMP sesuai dengan kesepakatan bisa mengajukan<br />

penundaan. “Saya optimistis akan terja<strong>di</strong> kesepakatan-kesepakatan;<br />

kalau perusahaan tidak mampu<br />

(membayar UMP), bisa meminta penundaan <strong>dan</strong> berun<br />

<strong>di</strong>ng secara bipartit,” tutur Hatta, kemarin.<br />

Ia menambahkan pemerintah ingin meningkatkan<br />

kesejahteraan masyarakat termasuk buruh. Apalagi gaji<br />

pegawai negeri sipil (PNS) juga sudah menyentuh angka<br />

Rp 2 juta sebulan. Selain itu, pemerintah ingin perusahaan<br />

tumbuh secara sehat seimbang serta berkembang.<br />

“Upah buruh <strong>di</strong>ukur dengan KHL (kebutuhan hidup<br />

layak-Red) yang <strong>di</strong>tetapkan pemerintah setelah pembahasan<br />

tripartit; pemda, serikat pekerja, Apindo. Kalau<br />

sudah ada ketetapan itu <strong>dan</strong> bagi perusahaan yang tidak<br />

mampu, terutama padat karya <strong>dan</strong> UKM, bisa minta<br />

penundaan, itu bisa secara bipartit,” jelasnya.<br />

Hatta menegaskan pemerintah akan mendukung<br />

pengusaha dengan memberikan insentif fiskal, menghilangkan<br />

pungutan liar, <strong>dan</strong> menurunkan biaya logistik yang<br />

mahal. Hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah<br />

sambil berbenah; agar tidak muncul ekonomi biaya<br />

tinggi bisa <strong>di</strong>beri fasilitas. (J10-29)<br />

Jateng Bertumpu Pasar Domestik<br />

SEMARANG - Kontribusi<br />

pasar domestik dalam perekonomian<br />

Jateng masih dominan, yakni<br />

sekitar 62%, se<strong>dan</strong>gkan ekspor <strong>dan</strong><br />

impor yang hanya 6%.<br />

‘’Kekuatan ekonomi kita bertumpu<br />

pada pasar domestik, karena<br />

ekonomi masih <strong>di</strong>kuasai sektor<br />

rumah tangga,’’ ujar Kepala Dinas<br />

Perindustrian <strong>dan</strong> Perdagangan<br />

Jateng Ihwan Sudrajat <strong>di</strong> Stu<strong>di</strong>o<br />

TVKu, Kamis malam.<br />

Menurut <strong>di</strong>a, nilai tambah yang<br />

<strong>di</strong>hasilkan ekonomi baik dari rumah<br />

tangga (pasar domestik) maupun<br />

ekspor berbeda. Dicontohkan China<br />

yang ekspornya menguasai 60%<br />

perekonomian negara tersebut.<br />

‘’Jika pasar global mengalami<br />

goncangan, perekonomian China<br />

bakal kolaps,’’tuturnya.<br />

Ia tidak memungkiri neraca<br />

ekspor-impor Jateng masih tertinggal<br />

<strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dengan Jatim. Nilai<br />

total ekspor-impor provinsi ini sekitar<br />

7 miliar dolar AS, se<strong>dan</strong>gkan Jatim<br />

sudah <strong>di</strong> atas 12 miliar dolar AS.<br />

Kalau kontribusi ekspor-impor<br />

sudah <strong>di</strong> atas 14%, lanjut <strong>di</strong>a, perekonomian<br />

Jateng pasti sudah <strong>di</strong>pe<br />

ngaruhi oleh pasar global.<br />

Impor daerah ini <strong>di</strong>dominasi<br />

oleh peralatan mesin senilai 900 juta<br />

dolar AS, se<strong>dan</strong>gkan untuk ekspor<br />

komo<strong>di</strong>tas unggulan <strong>di</strong>pegang oleh<br />

industri garmen senilai 1 juta dolar<br />

AS pada 2011.<br />

‘’Kita memang masih tertinggal<br />

dari Jatim, tetapi dua atau tiga tahun<br />

mendatang ketertinggalan itu pasti<br />

terkejar. Persoalan Jateng hanya terletak<br />

pada infrastruktur bandara <strong>dan</strong><br />

pelabuhan. Pelindo sudah berkomitmen<br />

mengembangkan Pelabuhan<br />

Tanjung Emas pada 2013,’’jelasnya.<br />

(J9-29)<br />

Ekonomi Jateng Tumbuh Lebihi Pre<strong>di</strong>ksi<br />

SEMARANG - Pertumbuhan<br />

ekonomi Jateng tahun ini<br />

<strong>di</strong>pre<strong>di</strong>ksi lebih tinggi dari<br />

tahun lalu sebesar 6%. Data<br />

Bank Indonesia (BI)<br />

menunjukkan hingga triwulan<br />

III 2012 pertumbuhannya telah<br />

mencapai 6,3%.<br />

Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah<br />

V Jateng <strong>dan</strong> DIY Joni Swastanto menyatakan<br />

optimistis ekonomi provinsi ini akan<br />

tumbuh tinggi melihat perkembangan positif<br />

berbagai in<strong>di</strong>kator makro pada saat ini.<br />

Konektivitas ASEAN Berdampak Ganda<br />

NUSA DUA - Konektivitas<br />

ASEAN <strong>di</strong>harapkan menja<strong>di</strong><br />

kekuatan baru. Keterhubungan<br />

<strong>di</strong> sektor transportasi itu akan<br />

berdampak ganda pada sektor<br />

lain, misalnya perdagangan,<br />

industri, pariwisata, <strong>dan</strong> pertani<br />

an karena semua kegiatannya<br />

membutuhkan transportasi.<br />

Demikian <strong>di</strong>kemukakan<br />

oleh Menteri Perhubungan EE<br />

Mangindaan menutup Pertemuan<br />

Menteri Transportasi Se-<br />

ASEAN Plus Menteri Transportasi<br />

Jepang, China, <strong>dan</strong> Korea<br />

Selatan yang berlangsung sejak<br />

Kamis <strong>di</strong> Bali, kemarin.<br />

Pertemuan itu kelanjutan<br />

pertemuan para pejabat kementerian<br />

transportasi dari ASEAN,<br />

China, Jepang, <strong>dan</strong> Korea Selatan<br />

pada 26-28 November 2012<br />

yang juga <strong>di</strong>gelar <strong>di</strong> Bali. Masalah<br />

itu juga sudah <strong>di</strong>bahas <strong>di</strong><br />

Kamboja, tahun lalu.<br />

Mangindaan menyebutkan<br />

terkait dengan konektivitas<br />

transportasi bi<strong>dan</strong>g perhubung<br />

an darat, laut, <strong>dan</strong> udara antar<br />

negara ASEAN, ada tiga proyek<br />

prioritas yang akan mengintegrasikan<br />

transportasi <strong>di</strong> kawa<br />

san.<br />

Ketiga proyek tersebut ada-<br />

lah jejaring jalan tol ASEAN,<br />

jejaring rel Kunming Singapura,<br />

serta master plan stu<strong>di</strong> kelayakan<br />

pengembangan jejaring perhubungan<br />

laut <strong>dan</strong> pengiriman<br />

jarak pendek.<br />

‘’Semua upaya tersebut secara<br />

otomatis akan mendorong<br />

realisasi komunitas ekonomi<br />

ASEAN pada 2015,’’ tandas<br />

Mangindaan.<br />

Menurut <strong>di</strong>a, proyek jejaring<br />

perhubungan laut <strong>di</strong>koor<strong>di</strong>nasikan<br />

oleh Indonesia <strong>dan</strong> Filipina,<br />

dua negara dengan karakter<br />

sama, yakni negara kepulauan.<br />

Implementasi proyek tersebut<br />

saat ini berada <strong>di</strong> bawah asistensi<br />

Agensi Kerja Sama Internasional<br />

Jepang (JICA).<br />

‘’Kemajuan proyek itu akan<br />

<strong>di</strong>laporkan dalam pertemuan<br />

beberapa hari ini,’’ujarnya.<br />

Proyek Lain<br />

Selain itu, ada beberapa proyek<br />

lain <strong>di</strong> bawah kerja sama regional<br />

yang se<strong>dan</strong>g dalam pro<br />

ses. Proyek itu <strong>di</strong> antaranya meliputi<br />

kawasan pertumbuhan<br />

ASEAN, yakni Brunei Darussalam,<br />

Indonesia, Malaysia, <strong>dan</strong><br />

Filipina; segitiga pertumbuhan<br />

Indonesia, Malaysia, <strong>dan</strong> Thailand;<br />

serta subkawasan Mekong.<br />

JAKARTA - Keputusan Mahkamah<br />

Konstitusi (MK) yang <strong>di</strong>tindaklanjuti dengan<br />

Permenakertrans tentang izin pekerja perorangan<br />

bisa langsung mendaftar menja<strong>di</strong><br />

peserta jaminan sosial tenaga kerja, telah<br />

<strong>di</strong>antisipasi PT Jamsostek (Persero).<br />

‘’Kini kami mempersiapkan segala<br />

sesuatu yang <strong>di</strong>perlukan untuk melayani<br />

peserta yang mendaftar sen<strong>di</strong>ri. Kami sudah<br />

menerima pendaftaran peserta perorangan,’’<br />

tutur Direktur Kepesertaan Junae<strong>di</strong>, kemarin.<br />

Dia menyatakan Permenakertrans No<br />

20/2012 merupakan petunjuk pelaksanaan<br />

dari pemerintah untuk kepesertaan in<strong>di</strong>vidual<br />

dalam program jaminan sosial tenaga kerja.<br />

Ketentuan itu membolehkan pekerja mendaftarkan<br />

sen<strong>di</strong>ri menja<strong>di</strong> peserta.<br />

Menurut Junae<strong>di</strong>, Jamsostek melakukan<br />

dua pendekatan terkait dengan masalah<br />

pendaftaran kepesertaan. Pertama, bagi<br />

Secara sektoral, lanjut <strong>di</strong>a, peningkatan<br />

pertumbuhan terutama masih akan <strong>di</strong>sumbang<br />

oleh tiga sektor utama, yakni industri<br />

pengolahan; perdagangan, hotel, <strong>dan</strong><br />

restoran; serta pertanian.<br />

“Pertumbuhan sektor perdagangan,<br />

hotel, <strong>dan</strong> restoran <strong>di</strong>perkirakan sekitar<br />

7,7% <strong>di</strong>dukung oleh penguatan permintaan<br />

domestik. Itu terlihat pada indeks keyakinan<br />

konsumen (IKK) terhadap kon<strong>di</strong>si perekonomian<br />

ke depan yang tetap berada pada<br />

level optimistis,” tuturnya, kemarin.<br />

Meski krisis Eropa terus berlanjut, kata<br />

<strong>di</strong>a, sektor industri Jateng masih bisa tumbuh<br />

cukup baik akibat dorongan permintaan<br />

pasar domestik yang stabil. Pada triwulan III<br />

2012 sektor itu tumbuh 6,7%.<br />

Pertanian<br />

Sektor pertanian tahun ini <strong>di</strong>perkirakan<br />

juga akan lebih baik daripada 2011 meski<br />

Jamsostek Antisipasi<br />

Peserta Perorangan<br />

pekerja formal <strong>di</strong> perusahaan <strong>di</strong>lakukan<br />

penelurusan terhadap perusahaan-perusahaan,<br />

terutama yang masuk kategori perusahaan<br />

wajib daftar (PWD).<br />

Kolektif<br />

Faktanya, kata <strong>di</strong>a, selama ini banyak<br />

perusahaan yang belum mendaftarkan pekerja<br />

atau karyawannya sebagai peserta Jamsostek.<br />

Belum lagi perusahaan yang masuk<br />

kategori perusahaan daftar sebagian (PDS)<br />

tenaga kerja atau karyawannya.<br />

Kedua, pekerja man<strong>di</strong>ri <strong>dan</strong> informal yang<br />

tidak tergabung dalam ba<strong>dan</strong> usaha tertentu<br />

bisa mendaftar menja<strong>di</strong> peserta Jamsostek<br />

secara kolektif.<br />

Mereka yang ingin menja<strong>di</strong> peserta, baik<br />

pekerja formal maupun man<strong>di</strong>ri atau informal<br />

bisa tetap mendaftar sen<strong>di</strong>ri, namun secara<br />

kolektif yang iurannya <strong>di</strong>kumpulkan melalui<br />

perkumpulan atau wadah tertentu.(wa-29)<br />

<strong>di</strong>perlukan sejumlah upaya untuk meningkatkan<br />

kinerjanya. Pada triwulan III 2012<br />

sektor itu tumbuh 1,9%.<br />

“Beberapa upaya meningkatkan kinerjanya<br />

adalah tetap memprioritaskan pembangunan<br />

<strong>di</strong> sektor itu mengingat kebutuhan<br />

bahan pangan yang terus meningkat,<br />

se<strong>dan</strong>gkan pasokan kian terbatas,” ujarnya.<br />

Sektor lain yang <strong>di</strong>perkirakan tetap tumbuh<br />

positif adalah bangunan (konstruksi)<br />

serta keuangan, persewaan, <strong>dan</strong> jasa perusahaan.<br />

Kinerja sektor bangunan hingga triwulan<br />

III 2012 mencapai 8,4% yang<br />

mengin<strong>di</strong>kasikan kegiatan investasinya<br />

masih tinggi. Hal itu tampak pada realisasi<br />

proyek investasi baik pemerintah maupun<br />

swasta.<br />

“Sektor keuangan tumbuh 9,7% pada<br />

triwulan III 2012, naik signifikan <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan<br />

dengan periode yang sama tahun<br />

SM/Krisnaji Satriawan<br />

PELUNCURAN PRODUK BARU : Artis Carissa Putri <strong>dan</strong> Direktur Utama PT Toshiba Indonesia Jun Nishioka<br />

meluncurkan televisi <strong>dan</strong> mesin cuci <strong>di</strong> Hotel JW Marriot <strong>Jakarta</strong>.(29)<br />

Meski demikian, <strong>di</strong>a menegaskan<br />

Indonesia akan sangat<br />

berhati-hati meratifikasi setiap<br />

perjanjian yang <strong>di</strong>bahas. Sebab,<br />

dari sisi pasar, negara ini merupakan<br />

yang terbesar <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan<br />

negara lain <strong>di</strong> ASEAN,<br />

sehingga pemerintah akan berupaya<br />

perjanjian yang <strong>di</strong>tandatangani<br />

bisa menguntungkan<br />

kedua belah pihak.<br />

‘’Jangan pihak lain siap,<br />

tetapi kita tidak. Ja<strong>di</strong> harus saling<br />

menguntungkan.<br />

Jika tidak tercapai kesetaraan<br />

yang saling menguntungkan,<br />

kerja sama akan <strong>di</strong>mulai<br />

dengan bilateral terlebih dulu,’’<br />

tuturnya.<br />

Mangindaan menambahkan<br />

sektor transportasi yang paling<br />

siap melakukan integrasi adalah<br />

maritim <strong>dan</strong> udara. Pembahasan<br />

kerja sama, termasuk bagaimana<br />

pengembangan sektor penerbangan<br />

<strong>dan</strong> kelautan antarnegara<br />

ASEAN bisa <strong>di</strong>buka secara a<strong>di</strong>l.<br />

‘’Kalau mereka 10 pesawat<br />

kemari, kita juga 10 pesawat ke<br />

sana. Kita tawarkan lima bandara<br />

utama. Apakah mereka juga<br />

menawarkan lima bandara, itu<br />

yang <strong>di</strong>negosiasikan,’’ jelasnya.<br />

(bn-29)<br />

lalu 6,6%, seiring dengan kon<strong>di</strong>si perbankan<br />

yang saat ini menunjukkan perkembangan<br />

positif,” paparnya.<br />

Dari sisi penggunaan, lanjut Joni, konsumsi<br />

rumah tangga <strong>dan</strong> investasi akan<br />

menja<strong>di</strong> penopang pertumbuhan ekonomi,<br />

yang terlihat pada daya beli masyarakat<br />

yang terjaga sejalan dengan inflasi yang terkendali.<br />

Diperkirakan konsumsi rumah tangga<br />

menja<strong>di</strong> faktor penopang kestabilan pertumbuhan<br />

konsumsi. Indeks keyakinan<br />

konsumen untuk konsumsi rumah tangga<br />

tumbuh 5% <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dengan periode<br />

yang sama tahun lalu.<br />

“Investasi pada triwulan III 2012 masih<br />

tumbuh 9,2% yang tercermin pada impor<br />

bahan baku <strong>dan</strong> bahan modal yang positif,<br />

serta kre<strong>di</strong>t investasi yang meningkat sangat<br />

tinggi,” tuturnya.(J8-29)<br />

Toshiba Luncurkan<br />

TV <strong>dan</strong> Mesin Cuci<br />

JAKARTA - PT Toshiba Indonesia<br />

terus melakukan penetrasi <strong>dan</strong> inovasi produk.<br />

Kali ini, pabrikan asal Jepang itu<br />

meluncurkan dua produk terbaru yang bisa<br />

<strong>di</strong>jangkau oleh segmen menengah, yakni<br />

televisi 29PB201 <strong>dan</strong> mesin cuci Laundrina.<br />

Direktur Utama PT Toshiba Indonesia<br />

Jun Nishioka mengatakan televisi LED<br />

identik dengan kalangan atas. Pihaknya<br />

mencoba melakukan terobosan dengan<br />

memproduksi televisi yang terjangkau<br />

masyarakat luas.<br />

‘’Televisi baru kami memiliki fitur<br />

lengkap <strong>dan</strong> tak kalah <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan<br />

dengan televisi lain <strong>di</strong> kelasnya,’’tutur Jun<br />

<strong>di</strong> sela-sela peluncuran <strong>di</strong> Hotel JW<br />

Marriot <strong>Jakarta</strong>, Rabu.<br />

Pihaknya menargetkan 30.000 unit<br />

televisi itu terjual tiap bulan dengan pangsa<br />

pasar sekitar 20%. Keha<strong>di</strong>ran LED TV<br />

29PB201 membuat televisi canggih bukan<br />

lagi impian bagi warga menengah bawah.<br />

Bersamaan dengan itu <strong>di</strong>luncurkan<br />

mesin cuci kali pertama yang <strong>di</strong>produksi<br />

oleh Toshiba <strong>di</strong> Indonesia berlabel<br />

Laundrina. Keunggulannya adalah fitur<br />

water purification yang bisa memperbaiki<br />

kualitas air sehingga hasil cucian lebih<br />

bersih. (H85,K18-29)<br />

BI Didesak Percepat UU Valas<br />

JAKARTA - Asosiasi Pedagang Valuta Asing mendesak Bank<br />

Indonesia (BI) agar mempercepat pembuatan Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g (UU)<br />

tentang Valuta Asing.<br />

Idrus Muhamad, ketua umum asosiasi menuturkan desakan tersebut<br />

<strong>di</strong>lakukan karena selama ini belum ada ketentuan hukum yang<br />

mengatur bisnis usaha penukaran valuta asing atau money changer.<br />

‘’Katanya, BI akan membuat UU khusus tentang valuta asing.<br />

Kami mendesak agar memperoleh kejelasan, ya kira-kira tahun<br />

depan,’’tutur Idrus, kemarin.<br />

Menurut <strong>di</strong>a, sejauh ini bank sentral <strong>di</strong>nilai sudah menerapkan<br />

kebijakan yang tepat. Terutama dalam proses melegalkan izin usaha<br />

sangat terbuka memberikan informasi.<br />

Hal itu, lanjut <strong>di</strong>a, bisa <strong>di</strong>lihat pada langkah mencabut izin usaha 28<br />

pedagang valuta asing. Namun, pencabutan itu lebih <strong>di</strong>sebabkan oleh<br />

ketidakaktifan para pedagang.<br />

‘’Biasanya, mereka tidak aktif. Selain itu, banyak masalah,<br />

mungkin modal, sumber daya manusia (SDM), <strong>dan</strong> ketidakmengerti<br />

an tentang perpajakan,’’jelasnya.(bn-29)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!