16.05.2013 Views

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SABTU, 1 DESEMBER 2012<br />

Jaringan Internasional Pengedar Sabu Terungkap<br />

JAKARTA - Direktorat IV Polri berhasil<br />

menggulung jaringan pengedar narkoba yang<br />

<strong>di</strong>kendalikan dari Malaysia. Sejumlah<br />

anggota jaringan ini <strong>di</strong>tangkap saat<br />

menyelundupkan heroin seberat 1,7 kg.<br />

Terungkapnya jaringan ini bermula saat polisi<br />

menangkap dua kurir Firda Rizqy alias Kiki<br />

<strong>dan</strong> Nurul Pa<strong>di</strong>lah alias Nurul.<br />

Firda <strong>dan</strong> Kiki merupakan warga<br />

Indonesia. Mereka <strong>di</strong>tangkap Direktorat<br />

Tindak Pi<strong>dan</strong>a Narkoba atau Dit IV pada<br />

Jumat pekan lalu.<br />

Awalnya, polisi menangkap Kiki <strong>di</strong><br />

sebuah rumah kos <strong>di</strong> Jalan Utan Panjang RT<br />

010 RW 005 Kelurahan Utan Panjang,<br />

Kecamatan Kemayoran, <strong>Jakarta</strong> Pusat. ”Tim<br />

melakukan penggeledahan <strong>di</strong> rumah kos itu,”<br />

kata Kanit I Sub<strong>di</strong>t II Dit IV, AKBPK Lubis <strong>di</strong><br />

Gedung Direktorat Tindak Pi<strong>dan</strong>a Narkoba,<br />

<strong>Jakarta</strong>, Jumat (30/11).<br />

Dalam penggeladahan, lanjut Lubis,<br />

pihaknya menemukan sebuah koper warna<br />

hitam berisi serbuk putih kecokelatan yang<br />

<strong>di</strong>duga narkotika golongan I atau heroin.<br />

Serbuk itu <strong>di</strong>kemas dalam kertas warna coke-<br />

lat <strong>di</strong>lapisi plastik hitam <strong>dan</strong> alumunium foil<br />

warna silver. ”Kami timbang, berat keseluruhannya<br />

kurang lebih 1.700 gram,” katanya.<br />

Kiki yang berasal dari Samarinda,<br />

Kalimantan Timur, itu mengaku koper tersebut<br />

<strong>di</strong>dapatnya dari seorang WNI berinisial S<br />

<strong>dan</strong> dua WN Nigeria, J <strong>dan</strong> P<strong>di</strong> pinggir jalan <strong>di</strong><br />

Kuala Lumpur, Malaysia, pada Jumat 23<br />

November 2012, sekitar pukul 04.00 waktu<br />

setempat. Usai mendapatkan kopor itu, Kiki<br />

kemu<strong>di</strong>an terbang ke Pa<strong>dan</strong>g, Sumatera Barat<br />

sekitar pukul 09.30 dengan menumpang<br />

pesawat Air Asia. Kemu<strong>di</strong>an, pada pukul<br />

13.00 Kiki menuju ke <strong>Jakarta</strong> dengan<br />

menumpang pesawat Batavia Air. ”Di <strong>Jakarta</strong><br />

sekitar pukul 15.30, tersangka K melanjutkan<br />

perjalanan dengan taksi menuju Tanah<br />

Abang,” kata Lubis.<br />

Mengembangkan<br />

Lubis mengatakan, Kiki <strong>di</strong>kendalikan <strong>dan</strong><br />

<strong>di</strong>perintah oleh S, J, <strong>dan</strong> P. Kiki mengaku<br />

<strong>di</strong>perintah S untuk menyerahkan kopor itu<br />

kepada tersangka Nurul. Namun, belum sempat<br />

<strong>di</strong>serahkan, Kiki keburu <strong>di</strong>ciduk. ”Semua<br />

biaya perjalanan tersangka K sejak berada <strong>di</strong><br />

SM/Antara<br />

Direktur Tindak Pi<strong>dan</strong>a Narkoba <strong>dan</strong> Kejahatan Terorganisir Brigjen Pol Arman Depari (kedua kiri) mendampingi<br />

Kabareskrim Mabes Polri Komjen Sutarman (ketiga kiri) <strong>dan</strong> Wakil Direktur Tindak Pi<strong>dan</strong>a Narkoba Kombes Pol<br />

Anjan Pramuka (kempat kiri) menunjukkan barang bukti 252 kg sabu ketika gelar perkara pengungkapan jaringan<br />

internasional pengedar sabu <strong>di</strong> Perumahan Citra, Kalideres, <strong>Jakarta</strong>, Jumat (30/11). (58)<br />

Polri Gulung Jaringan Narkoba Malaysia<br />

Mahfud Akui Dilamar<br />

Banyak Partai<br />

JAKARTA-Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD<br />

mengaku sejumlah partai politik sudah meminang <strong>di</strong>rinya untuk<br />

menja<strong>di</strong> capres pada Pilpres 2014.<br />

”Sebelum survei sudah banyak sekali partai yang meminta saya<br />

menja<strong>di</strong> presiden. Banyak kontak-kontak dari parpol tapi saat ini<br />

belum saya katakan iya. Jawaban saya sama, tunggu April 2013<br />

nanti,” ujar Mahfud <strong>di</strong> <strong>Jakarta</strong>, Jumat (30/11).<br />

Dia mengaku sangat senang dengan hasil survei yang telah<br />

memberikan kepercayaan kepada <strong>di</strong>rinya sehingga berada <strong>di</strong>urutan<br />

nomor satu sebagai tokoh alternatif calon presiden.<br />

”Ya itu kan hasil survei. Menurut saya itu benar karena itu survei<br />

tentang kualitas orang yang <strong>di</strong>nilai oleh orang-orang ahli dengan<br />

jumlah 223 orang seperti profesor, dokter, jenderal <strong>dan</strong> majelis<br />

ulama serta tokoh-tokoh lain. JUmlahnya 223 orang Suatu apresiasi<br />

yang luar biasa kalau memang hasilnya seperti itu,” jelasnya.<br />

Dalam survei yang <strong>di</strong>lakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI)<br />

sepanjang tahun 2012, nama Mahfud MD berada <strong>di</strong>urutan teratas<br />

dengan kategori tokoh yang tidak melakukan korupsi, tidak<br />

melakukan kriminal atau pelanggaran HAM, jujur atau bisa <strong>di</strong>percaya,<br />

serta mampu ber<strong>di</strong>ri <strong>di</strong> atas semua golongan.(D3-80)<br />

Usai Wisuda, Keluar<br />

lewat Jalan Belakang<br />

● Hakim Agung Imron Lulus Doktor<br />

BANDUNG - Hakim Agung MA,<br />

Imron Anwari keluar lewat jalan<br />

belakang tak lama setelah selesai mendapatkan<br />

ucapan selamat dari koleganya<br />

atas pre<strong>di</strong>kat doktor bi<strong>dan</strong>g ilmu hukum<br />

Unpad <strong>di</strong> Jalan Dipatiukur Bandung,<br />

Jumat (30/11).<br />

Dikawal sejumlah orang, <strong>di</strong>a yang<br />

turun dari gedung lantai 3 langsung<br />

menuju mobilnya, Toyota Camry berplat<br />

SM/dok nomor B 1611 RFS yang <strong>di</strong>parkir <strong>di</strong> Jalan<br />

Imron Anwari Hasanud<strong>di</strong>n. Meski <strong>di</strong>panggil, Imron<br />

yang berada dalam pengawalan tetap<br />

saja menuju mobilnya.<br />

Akses keluar itu relatif sempit sebelum <strong>di</strong>hubungkan tangga ke<br />

arah jalan. Pintu itu juga <strong>di</strong>sebut jarang <strong>di</strong>gunakan. Begitu Imron keluar,<br />

pintu itu langsung terkunci kembali. Belakangan, nama Imron mencuat.<br />

Hakim agung purnawirawan jenderal TNI bintang satu itu <strong>di</strong>kaitkaitkan<br />

dengan putusan ringan kasus narkoba.<br />

Sejarah<br />

Di antaranya membatalkan hukuman mati pemilik pabrik ekstasi<br />

Hengky Gunawan menja<strong>di</strong> 15 tahun dengan alasan HAM bersama<br />

hakim agung lainnya, Ahmad Yamani <strong>dan</strong> Nyak Pha.<br />

Kemu<strong>di</strong>an, masih bersama Yamani <strong>dan</strong> Mayjen TNI (Purn) Timur<br />

Manurung membebaskan bandar sabu-sabu, Naga Sariawan Cipto<br />

Rimba dari putusan 17 tahun terkait kepemilikan sabu seberat 1 Kg.<br />

Imron sebenarnya bisa berbangga atas pencapaiannya <strong>di</strong> bi<strong>dan</strong>g<br />

akademik. Terlebih, <strong>di</strong>a lulus dengan pre<strong>di</strong>kat cumlaude. Ketua Tim<br />

Promotor Doktor, Mien Rukmini menyatakan turut bergembira <strong>dan</strong><br />

menilai Imron mengerjakan <strong>di</strong>sertasi itu secara sunggguh-sungguh.<br />

”Ja<strong>di</strong>kan ini sebagai sejarah terpenting dalam kehidupan saudara <strong>dan</strong><br />

juga titik tolak kehidupan selanjutnya. Dan tetap menjaga silaturahmi<br />

dengan almamater,” tandasnya.<br />

Dia berhasil mempertahankan <strong>di</strong>sertasinya <strong>di</strong> hadapan tim penguji<br />

yang bertajuk, ”Kedudukan Hukum Korban Kejahatan dalam<br />

Sistem Pera<strong>di</strong>lan Pi<strong>dan</strong>a Indonesia melalui Putusan Penga<strong>di</strong>lan<br />

Pi<strong>dan</strong>a”. (dwi-80).<br />

Malaysia sampai <strong>di</strong> rumah kos, <strong>di</strong>tanggung<br />

oleh S,” kata <strong>di</strong>a.<br />

Kemu<strong>di</strong>an, lanjut Lubis, polisi mengembangkan<br />

keterangan Kiki yang hendak<br />

menyerahkan koper itu kepada Nurul yang<br />

merupakan warga asal Surabaya, Jawa Timur.<br />

Polisi berhasil menangkap Nurul <strong>di</strong> Hotel<br />

Fiducia, Jalan Otista, Jatinegara, <strong>Jakarta</strong><br />

Timur. Di sana, Nurul mengaku mendapat<br />

perintah dari pacarnya yang merupakan WN<br />

Nigeria berinisial E, untuk menerima kopor<br />

berisi heroin dari tersangka Kiki. ”Pacarnya<br />

menjajikan Nurul dengan upah Rp 2 juta.<br />

Sampai saat ini pacarnya belum ketangkap,”<br />

kata Lubis.<br />

Atas perbuatan tersangka itu, Kiki <strong>dan</strong><br />

Nurul <strong>di</strong>kenakan Pasal 115 ayat 2 subsider<br />

Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 subsider<br />

Pasal 112 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 Un<strong>dan</strong>g-<br />

Un<strong>dan</strong>g Nomor 35 tahun 2009 tentang<br />

Narkotika. ”Mereka <strong>di</strong>ancam hukuman<br />

pi<strong>dan</strong>a mati, penjara seumur hidup, atau<br />

pi<strong>dan</strong>a penjara paling singkat enam tahun <strong>dan</strong><br />

paling lama 20 tahun serta denda Rp10 miliar<br />

<strong>di</strong>tambah sepertiga,” katanya.(viva-80)<br />

APBN Perubahan Danai<br />

Tambahan Kuota BBM<br />

● Harapan Menteri ESDM<br />

JAKARTA - Pemerintah akan mengajukan<br />

penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM)<br />

bersubsi<strong>di</strong> kepada Dewan Perwakilan Rakyat<br />

(DPR RI) pekan depan. Sebab, <strong>di</strong>perkirakan<br />

pada Desember mendatang kuota sebanyak<br />

44,04 juta kiloliter akan habis.<br />

”Solar akan habis pada 13<br />

Desember atau Premium habis 23<br />

Desember 2012. Jangan sampai<br />

sudah terja<strong>di</strong>, baru <strong>di</strong>patok kuota<br />

tambahan,” kata Menteri Energi<br />

<strong>dan</strong> Sumber Daya Mineral (ES-<br />

DM), Jero Wacik <strong>di</strong> Hotel Grand<br />

Sahid Jaya, <strong>Jakarta</strong>, Jumat (30/11).<br />

Jero menuturkan, menjelang<br />

hari libur Natal <strong>dan</strong> Tahun Baru,<br />

pemerintah harus benar-benar siap<br />

dengan keterse<strong>di</strong>aan BBM bersubsi<strong>di</strong><br />

karena terbatasnya kuota.<br />

Untuk BBM nonsubsi<strong>di</strong>, pemerintah<br />

memperkirakan masih memiliki<br />

kuota.<br />

”Ja<strong>di</strong>, kita akan ajukan, <strong>dan</strong><br />

saya punya feeling satu, dua<br />

anggota DPR yang sudah berkomentar,<br />

ya pasti <strong>di</strong>setujuilah.<br />

Pembayarannya menja<strong>di</strong> urusan<br />

Menteri Keuangan,” katanya.<br />

Ia berharap, penambahan<br />

kuota BBM ini bisa <strong>di</strong><strong>dan</strong>ai melalui<br />

APBN Perubahan. Namun, bila<br />

tidak bisa, terpaksa pemerintah<br />

harus berutang. ”Pertamina berkorban<br />

se<strong>di</strong>kit. Kalau untuk rakyat<br />

semua harus mau berkorban.<br />

Jangan semua tidak mau berkorban,<br />

ini gimana,” tutur Jero.<br />

Melanggar<br />

Sementara itu penyesuaian<br />

belanja subsi<strong>di</strong> BBM tanpa<br />

melakukan perubahan UU Nomor<br />

4 Tahun 2012 tentang APBN-<br />

Perubahan 2012, berpotensi<br />

melanggar. Sebab, Pasal 7 ayat 1<br />

UU APBN-P 2012 mencantumkan<br />

tentang belanja subsi<strong>di</strong><br />

BBM senilai Rp 137,379 triliun<br />

dengan volume BBM sebanyak<br />

40 juta kiloliter.<br />

”Namun, pemerintah se<strong>dan</strong>g<br />

melakukan penyesuaian volume<br />

BBM bersubsi<strong>di</strong> dari 40 juta kilo<br />

liter menja<strong>di</strong> 44 juta kiloliter,<br />

hanya dengan meminta persetujuan<br />

<strong>di</strong> Komisi VII DPR, tanpa<br />

<strong>di</strong>lakukan perubahan UU,” kata<br />

anggota DPR RI dari Fraksi Partai<br />

Demokrasi Indonesia Perjuangan<br />

Tjahjo Kumolo.<br />

Menurutnya, pemerintah<br />

memang dapat menyesuaikan<br />

kebutuhan realisasi belanja subsi<strong>di</strong>,<br />

sebagaimana <strong>di</strong>atur dalam<br />

Pasal 15 UU APBN-P 2012.<br />

Tetapi penyesuaian tersebut tidak<br />

memberikan mandat kepada<br />

pemerintah untuk menyesuaikan<br />

volume BBM bersubsi<strong>di</strong>.<br />

”Oleh karena itu, penyesuaian<br />

belanja subsi<strong>di</strong> dengan<br />

melakukan perubahan volume<br />

BBM bersubsi<strong>di</strong> seharusnya<br />

<strong>di</strong>lakukan dengan mengajukan<br />

usulan perubahan UU APBN,”<br />

ujarnya.<br />

Karenanya, Fraksi PDIP akan<br />

terus mencermati keputusan<br />

pemerintah. Bila tetap <strong>di</strong>laksanakan,<br />

maka pihaknya akan<br />

mempertanyakan hal tersebut ke<br />

Menteri ESDM <strong>dan</strong> Menteri<br />

Keuangan.<br />

Terpisah Menko Perekonomian<br />

Hatta Rajasa mengatakan,<br />

kuota BBM yang jebol <strong>di</strong>sebabkan<br />

karena pertumbuhan penjualan<br />

mobil yang meningkat tajam.<br />

Tahun depan, kuota BBM subsi<strong>di</strong><br />

<strong>di</strong>perkirakan melebihi tahun ini<br />

atau <strong>di</strong> atas 45 juta kilo liter.<br />

”Kuota (BBM) kalau lihat<br />

pertumbuhan ekonomi, penjualan<br />

mobil tembus 1 juta, hitungannya<br />

1 juta mobil <strong>di</strong>produksi, butuh beli<br />

10 liter maka sehari ada 10 juta<br />

liter. Ada 300 juta liter sebulan,”<br />

ungkapnya. Perhitungan itu, lanjutnya,<br />

belum termasuk jatah<br />

untuk industri.<br />

”Pertumbuhan energi 8-10%<br />

maka kalau tahun ini 45 juta kiloliter<br />

maka tahun depan 8%, <strong>di</strong> atas<br />

45 juta kiloliter,” tambah Hatta.<br />

Menurutnya, pemerintah<br />

tidak keberatan memberikan subsi<strong>di</strong><br />

bagi yang berhak. Namun,<br />

persoalannya BBM bersubsi<strong>di</strong><br />

banyak <strong>di</strong>selewengkan.<br />

”Diduga 30% <strong>di</strong>selewengkan,<br />

<strong>di</strong>selundupkan, <strong>di</strong>jual eceran,<br />

belum lagi kendaraan mewah, ada<br />

juga mobil kencing <strong>di</strong> jalan masuk<br />

ke industri, perkebunan,” cetusnya.(J10,H28,viva-80)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!