16.05.2013 Views

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

Dihina di Youtube dan Dipukul JLo Sapa Jakarta Tonnie Cusell Bisa ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SABTU, 1 DESEMBER 2012<br />

Kepala Desa Sumber<br />

Dilaporkan ke Polisi<br />

REMBANG - Enam warga Desa/Kecamatan<br />

Sumber, Kabupaten Rembang melaporkan Kepala<br />

Desa (Kades) Sumber Sucipto ke Polsek setempat<br />

menyusul belum jelasnya proses tukar guling tanah<br />

bekas lapangan desa.<br />

Warga yang sudah terlanjur menyetor uang kepada<br />

Sucipto semakin bingung, karena lapangan yang<br />

sudah <strong>di</strong>kaveling itu belakangan <strong>di</strong>olah menggunakan<br />

traktor mesin. Pembajakan lapangan ini<br />

sebelumnya juga <strong>di</strong>protes warga karena merusak pipa<br />

jaringan air bersih.<br />

Kapolsek Sumber AKP Bibit AS membenarkan<br />

a<strong>dan</strong>ya laporan warga tersebut. Namun pihaknya baru<br />

sebatas mengumpulkan keterangan awal. Sebab<br />

pemeriksaan seorang kades bukan menja<strong>di</strong> kewenangannya.<br />

‘’Kami sarankan mereka juga melapor ke<br />

Polres Rembang. Sebab pemeriksaan seorang kades<br />

juga butuh izin dari ‘bupati,’’jelasnya, Jumat (30/11).<br />

Kasus itu berawal saat Kades Sucipto berencana<br />

menukar guling tanah lapangan dengan tanah banda<br />

desa, pada 2009 lalu. Tanah bekas lapangan kemu<strong>di</strong>an<br />

<strong>di</strong>kaveling untuk perumahan penduduk. Se<strong>di</strong>kitnya<br />

ada delapan warga yang sudah menyetor uang pembelian.<br />

Tercatat jumlah uang yang sudah <strong>di</strong>kantongi<br />

Sucipto ada Rp 123 juta. Sayangnya, usulan rencana<br />

tukar guling tanah lapangan yang <strong>di</strong>kira banda desa itu<br />

<strong>di</strong>tolak Gubernur Jateng. Warga pun semakin bingung<br />

<strong>dan</strong> mendesak agar uang yang terlanjur <strong>di</strong>setor <strong>di</strong>kembalikan.<br />

Kepala Sub Bagian Pemerintah Pemkab Rembang<br />

Gunari mengatakan, kasus ini mencuat karena sejak<br />

awal penetapan status tanah sudah salah.(H62-42,15)<br />

SM/Saiful Annas<br />

TANAH BERMASALAH : Sejumlah warga<br />

beristirahat <strong>di</strong> pinggir tanah bekas lapangan<br />

Desa/Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang<br />

yang bermasalah Jumat (30/11). (42)<br />

Se<strong>di</strong>mentasi Meningkat<br />

Ribuan KK Terancam<br />

KUDUS - Balai Pengelolaan Sumber Daya Air<br />

Serang Lusi Juwana (BPSDA Seluna), pekan ini<br />

menerima usulan dari sejumlah komponen terkait<br />

pengerukan alur Sungai Wulan, Khususnya <strong>di</strong> bawah<br />

jembatan Tanggulangin, perbatasan Kudus-Demak.<br />

Kon<strong>di</strong>si itu <strong>di</strong>dasarkan atas peningkatan se<strong>di</strong>mentasi <strong>di</strong><br />

kawasan tersebut. Pada saat terja<strong>di</strong> penggelontoran dari<br />

Sungai Serang melewati Sungai Wulan, <strong>di</strong>khawatirkan<br />

akan melimpas <strong>dan</strong> menggenangi ribuan kepala keluarga<br />

<strong>di</strong> sekitarnya.<br />

Kepala BPSDA Seluna, Noviyanto kepada Suara<br />

Merdeka, Jumat (30/11) menyatakan akan merealisasikan<br />

usulan itu. Mengenai <strong>dan</strong>a, <strong>di</strong>harapkan dapat <strong>di</strong>biayai<br />

dari instansi <strong>di</strong> tingkat provinsi. ‘’Karena alokasi<br />

yang <strong>di</strong>miliki BPSDAsudah habis,’’katanya.<br />

Sebenarnya, pembenahan <strong>di</strong> Sungai Wulan sudah<br />

<strong>di</strong>lakukan. Saat ini, daya tampung sungai <strong>di</strong>perkirakan<br />

dapat mencapai lebih dari 1.000 meter kubik per detik.<br />

Persoalannya, <strong>di</strong> bawah jembatan Tanggulangin yang<br />

saat ini dalam proses perbaikan, se<strong>di</strong>mentasi <strong>di</strong>anggap<br />

sudah cukup mengkhawatirkan.<br />

‘’Kalau debitnya besar, dengan kon<strong>di</strong>si alur sungai<br />

seperti itu akan menyebabkan air naik ke bibir tanggul<br />

<strong>dan</strong> akhirnya melimpas,’’paparnya.<br />

Mengenai teknis normalisasi, masih akan <strong>di</strong>lakukan<br />

kajian teknis. Meski begitu, pihaknya memperkirakan<br />

akan menata alur sungai sepanjang 200 meter ke arah<br />

hulu <strong>dan</strong> 200 meter ke arah hilir. ‘’Rencana awal seperti<br />

itu,’’paparnya.<br />

Pelaksanaannya akan <strong>di</strong>koor<strong>di</strong>nasikan terlebih dahulu<br />

dengan Balai Besar <strong>di</strong> Semarang. Selain pen<strong>dan</strong>aan,<br />

juga terkait dengan teknis pengaturan alur sungai dari<br />

se<strong>di</strong>mentasi yang ada <strong>di</strong> sekitarnya. (H8-32,15)<br />

Uang Cuti Dibayar Bertahap<br />

BURUH ROKOK: Buruh rokok Gentong Gotri saat mendatangi kantor PPRK. (32)<br />

KUDUS - Pembayaran<br />

uang cuti tahunan yang<br />

<strong>di</strong>tuntut ratusan buruh<br />

rokok Gentong Gotri (SM<br />

30/11), akhirnya<br />

<strong>di</strong>putuskan <strong>di</strong>bayar secara<br />

bertahap.<br />

Tiga Proyek Jalan<br />

Dianggarkan Rp 10 M<br />

Setiap pekan, manajemen akan<br />

melakukan pembayaran dengan total alokasi<br />

yang <strong>di</strong>siapkan sebesar Rp 379 juta.<br />

Pimpinan Pabrik Rokok Gentong Gotri<br />

wilayah Kudus, Agus Suparyanto, ketika<br />

<strong>di</strong>konfirmasi Suara Merdeka, Jumat (30/11),<br />

menyatakan sudah melakukan pertemuan<br />

dengan jajaran <strong>di</strong>reksi <strong>di</strong> Semarang, beberapa<br />

jam setelah aksi mogok ratusan buruh.<br />

Keputusan dari pertemuan itu, manajemen<br />

tetap berkomitmen dapat membayarkan hak<br />

buruh sesuai perjanjian dengan pekerja.<br />

‘’Dalam empat pekan <strong>di</strong>harapkan sudah<br />

dapat terselesaikan,’’ujarnya.<br />

Kon<strong>di</strong>si itu <strong>di</strong>nilai memang tidak<br />

REMBANG - Pembangunan jalan masih menja<strong>di</strong> program utama<br />

dalam APBD 2013 yang <strong>di</strong>sahkan dalam Rapat Paripurna DPRD<br />

Rembang, Jumat (30/11). Setidaknya tercatat ada tiga proyek jalan besar<br />

membutuhkan total anggaran tak kurang dari Rp 10 miliar. Dua <strong>di</strong><br />

antaranya merupakan program untuk menunjang investasi eksplorasi<br />

pabrik semen.<br />

Anggota Komisi C Puji Santosa mengatakan, tiga proyek jalan yang<br />

memiliki anggaran yang cukup besar yaitu ruas Sidomulyo - Sidorejo -<br />

Se<strong>dan</strong> - Karas, ruas Tahunan Kecamatan Sale ke Blora <strong>dan</strong> Trembes -<br />

Tegaldowo - Tahunan. Ruas Sidomulyo - Sidorejo - Se<strong>dan</strong> - Karas akan<br />

menelan anggaran sekitar Rp 5,4 miliar. ‘’Ruas jalan ini <strong>di</strong>rencanakan<br />

<strong>di</strong>bangun tahun 2013 untuk melanjutkan pembangunan ruas sebelumnya<br />

yaitu Pan<strong>dan</strong>gan hingga Sidomulyo. Dengan pembangunan ini kami<br />

berharap ruas jalan yang menghubungkan dua kecamatan yaitu Kragan<br />

ke Se<strong>dan</strong> sudah hotmix tahun 2013,’’terang <strong>di</strong>a.<br />

Dia menjelaskan, untuk ruas Tahunan ke Blora akan menelan anggaran<br />

tak kurang Rp 2,5 miliar. ‘’Berbeda dengan ruas jalan yang lain, ruas dari<br />

Desa Tahunan ke Blora akan <strong>di</strong>bangun dengan cara <strong>di</strong>beton. Karena kon<strong>di</strong>si<br />

me<strong>dan</strong> yang kurang menguntungkan, kami menganggap pembetonan<br />

merupakan upaya yang realistis,’’kata <strong>di</strong>a.<br />

Penunjang Investasi<br />

Lebih lanjut anggota Dewan dari PPRN itu mengakui, pembangunan<br />

jalan Tahunan ke Blora itu merupakan salah satu penunjang bagi<br />

datangnya investasi pabrik semen ke Rembang. ‘’Selain jalan Tahunan<br />

ke Blora, penunjang lain yang <strong>di</strong>upayakan pembangunannya untuk<br />

pabrik semen yaitu ruas jalan Trembes ke Tegaldowo <strong>dan</strong> Tahunan. Kami<br />

berpendapat selain untuk penunjang investasi, perbaikan dua ruas jalan<br />

itu juga akan sangat membantu akses transportasi warga pedesaan sekitarnya,’’tegas<br />

<strong>di</strong>a.<br />

Diatambahkan Puji, ruas jalan Trembes-Tegaldowo-Tahunan untuk<br />

penunjang investasi pabrik semen itu akan memakan anggaran Rp 3<br />

miliar lebih. ‘’Kami berharap pembangunan ruas jalan itu bisa <strong>di</strong>laksanakan<br />

dengan sebaiknya,’’ jelas <strong>di</strong>a. Selain pembangunan jalan, <strong>di</strong>a<br />

mengaku, tahun 2013 nanti juga akan ada beberapa program penataan<br />

lingkungan berbasis komunitas. (H19-42,15)<br />

<strong>di</strong>inginkan semua pihak, baik buruh maupun<br />

manajemen. Hanya saja, penjualan produk<br />

yang seret akhir-akhir ini mengakibatkan hal<br />

tersebut tidak dapat <strong>di</strong>hindarkan. Meski begitu,<br />

pihaknya kembali menegaskan untuk<br />

dapat merealisasikan komitmen melakukan<br />

pembayaran uang cuti tahunan terhadap<br />

1.126 pekerja. ‘’Perusahaan tetap bertanggung<br />

jawab,’’imbuhnya.<br />

Keputusan itu juga sudah <strong>di</strong>sampaikan<br />

kepada pihak pekerja <strong>dan</strong> pengurus unit kerja<br />

<strong>di</strong> lingkungan perusahaan. Tidak hanya itu,<br />

manajemen juga sudah berkoor<strong>di</strong>nasi<br />

dengan serikat pekerja Rokok Tembakau<br />

Makanan <strong>dan</strong> Minuman (RTMM). ‘’Kami<br />

MARGOREJO-Lagi-lagi<br />

penambang galian C Kaliampo,<br />

asal Kudus, H Burimin mengabaikan<br />

kepentingan warga setempat.<br />

Padahal, kepentingan tersebut<br />

seperti pemadatan ruas jalan desa<br />

menuju ke area persawahan, peninggian<br />

halaman balai desa, <strong>dan</strong><br />

jalan poros desa menuju lokasi<br />

penambangan sudah <strong>di</strong>sepakati<br />

penambang <strong>dan</strong> <strong>di</strong>tuangkan<br />

dalam surat perjanjian.<br />

Akan tetapi, kata beberapa tokoh<br />

masyarakat setempat, meskipun<br />

sudah berlangsung hampir<br />

dua pekan, kesepakatan itu masih<br />

saja <strong>di</strong>abaikan oleh penambang.<br />

Penambang merasa sudah<br />

cukup melakukan pengedropan<br />

material tanah uruk ke lokasi jalan<br />

poros desa menuju ke areal pertanian,<br />

meski baru sekitar lima rit.<br />

Padahal, untuk keperluan tersebut<br />

membutuhkan meterial tidak<br />

kurang dari 50 rit ,karena panjang<br />

jalan 150 meter, <strong>dan</strong> lebar 3,5<br />

meter. Adapun untuk peninggian<br />

halaman balai desa juga tak jauh<br />

berbeda, penambang justru tiap<br />

hari lebih mementingkan<br />

pengeprasan jalan <strong>di</strong> atas perbukitan<br />

menju lokasi panambangan.<br />

‘’Hal itu sebenarnya tidak<br />

masalah, sepanjang pengeprasan<br />

itu <strong>di</strong>lakukan secara benar. Yakni,<br />

tidak dari sisi samping yang<br />

dampaknya justru menghabiskan<br />

ba<strong>dan</strong> jalan dengan lebar semula<br />

empat meter, <strong>dan</strong> sesuai kesepakatan<br />

bersama pengembang<br />

perumahann tak jauh dari lokasi<br />

penambangan akan <strong>di</strong>berikan tambahan<br />

dua meter,’’ papar Ponimin<br />

(50), salah seorang warga.<br />

Dengan demikian, lebar jalan<br />

yang semula <strong>di</strong> atas perbukitan<br />

nanti akan berubah lebih rendah,<br />

<strong>dan</strong> lebarnya menja<strong>di</strong> enam meter.<br />

‘’Tapi, karena operator alat berat<br />

yang bekerja tanpa ada petunjuk<br />

SM/ Anton WH<br />

sudah sampaikan dengan tujuan semua pihak<br />

dapat mengerti <strong>dan</strong> memahaminya,’’ jelasnya.<br />

Soal aktivitas produksi <strong>di</strong> brak juga sudah<br />

normal. Pekerja sudah kembali melakukan<br />

tugas seperti semula. ‘’Kami memang<br />

berharap agar persoalan ini dapat <strong>di</strong>selesaikan<br />

dengan baik,’’ungkapnya.<br />

Sebelumnya <strong>di</strong>beritakan, ratusan buruh<br />

rokok Gentong Gotri dari brak atau gu<strong>dan</strong>g<br />

produksi Jalan Lingkar, Kamis (29/11)<br />

mogok kerja. Pekerja yang sebagian besar<br />

perempuan menuntut uang cuti tahunan yang<br />

totalnya mencapai Rp 359.000 untuk setiap<br />

pekerja.(H8-32,15)<br />

Lagi, Penambang Kaliampo<br />

Abaikan Kepentingan Warga<br />

SM/Alman ED<br />

PENAMBANGAN BERLANJUT: Penggalian lokasi<br />

penambangan galian C Kaliampo, Desa Wangunrejo, Pati oleh<br />

penambang asal Kudus masih terus berlanjut. (42)<br />

dari penambang, maka pengeprasannya<br />

dari batas dasar penggalian<br />

mencapai kedalaman delapan<br />

meter lebih,’’ujar <strong>di</strong>a.<br />

Sesuai ketentuan, kata Ponimin<br />

yang juga anggota Tim Tujuh pembenahan<br />

kawasan lingkungan<br />

penambangan setempat, batas<br />

maksimal penggalian lokasi penambangan<br />

hanya dengan kedalaman<br />

enam meter. Itu pun harus<br />

dengan kemiringan 45 derajat,<br />

bukan tegak lurus seperti yang<br />

<strong>di</strong>lakukan operator alat berat<br />

penambang asal Kudus. (ad-42,15)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!