prospek pengembangan pertanian organik di sulawesi ... - Balitsereal
prospek pengembangan pertanian organik di sulawesi ... - Balitsereal
prospek pengembangan pertanian organik di sulawesi ... - Balitsereal
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Prosi<strong>di</strong>ng Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN :978-979-8940-27-9<br />
‐ Pengakuan sebagai pelaku <strong>pertanian</strong> <strong>organik</strong> harus melalui proses akre<strong>di</strong>tasi dan<br />
sertifikasi. Pembentukan lembaga akre<strong>di</strong>tasi untuk produk tiap sub sektor <strong>di</strong><br />
Indonesia mungkin belum terpenuhi. Karena itu masih memerlukan waktu yang<br />
cukup untuk bisa mengembangkan <strong>pertanian</strong> <strong>organik</strong> tiap komo<strong>di</strong>tas.<br />
‐ Lembaga pendukung kelompok tani, penyuluh, lembaga pemasaran, serta pendukung<br />
lainnya harus <strong>di</strong>persiapkan<br />
‐ Sikap petani selama ini <strong>di</strong>ninabobokan oleh cara <strong>pertanian</strong> yang relatif serba cepat,<br />
mudah, kebutuhan relatif lebih se<strong>di</strong>kit sehingga menja<strong>di</strong> tantangan untuk dapat<br />
merobah kembali menja<strong>di</strong> petani yang tekun, sabar dan mau bekerja keras.<br />
‐ Diperlukan inovasi teknologi pemanfaatan bahan <strong>organik</strong> yang sederhana, cepat,<br />
mudah <strong>di</strong>aplikasikan, tidak membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak dalam<br />
proses pembuatan dan penanganan sampai pada aplikasinya. Ini merupakan<br />
tantangan bagi peneliti.<br />
Strategi Pengembangan<br />
Pengembangan sistem <strong>pertanian</strong> <strong>organik</strong> ke depan dalam jangka pendek <strong>di</strong><br />
Sulawesi Selatan lebih baik dan kemungkinan <strong>di</strong> arahkan ke daerah-daerah yang masih<br />
mempertahankan sistem <strong>pertanian</strong> lokal-tra<strong>di</strong>sional (daerah pegunungan, pedalaman).<br />
Komo<strong>di</strong>tas-komo<strong>di</strong>tas yang <strong>di</strong>mungkinkan antara lain kopi arabika, pa<strong>di</strong>-pa<strong>di</strong> lokal<br />
bermutu baik, tanaman rempah dan obat serta sayuran dan buah-buahan. Kakao, merica,<br />
jambu mete (tanaman ekspor) juga potensial untuk <strong>di</strong>usahakan dalam <strong>pertanian</strong> <strong>organik</strong>.<br />
Sistem integrasi tanaman-ternak juga merupakan pilihan untuk <strong>di</strong>kembangkan kedepan.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut <strong>di</strong>atas, pemerintah perlu mendorong terbentuknya<br />
lembaga sertifikasi produk <strong>pertanian</strong> <strong>organik</strong> yang <strong>di</strong>butuhkan (yang belum ada).<br />
Disamping itu pembentukan, <strong>pengembangan</strong>, dan penguatan lembaga-lembaga<br />
pendukung seperti kelompok tani, penyuluh, lembaga pemasran perlu persiapan dan<br />
pembenahan. Berkaitan dengan itu <strong>di</strong>perlukan kegiatan sosialisasi untuk memberi<br />
pemahaman dan bekal tentang makna dan manfaat <strong>pertanian</strong> <strong>organik</strong> kepada masyarakat<br />
produsen (petani), konsumen (pengguna), pedagang, pemerintah daerah, penyuluh serta<br />
pelaku <strong>pertanian</strong> dan institusi terkait lainnya.<br />
KESIMPULAN<br />
• Pertanian modern (revolusi hijau) memberi an<strong>di</strong>l yang besar dalam kemajuan<br />
pembangunan <strong>pertanian</strong>, produksi meningkat, pendapatan dan kesejateraan petani<br />
meningkat. Namun dampak negatif yang <strong>di</strong>timbulkan <strong>di</strong>rasakan mengganggu<br />
kelanjutan kehidupan.<br />
• Pertanian <strong>organik</strong> merupakan cara yang tepat dalam rangka mengatasi dampak<br />
negatif teknologi modern sehingga pembangunan <strong>pertanian</strong> dapat terus berjalan<br />
secara berkelanjutan, masyarakat aman, damai dan sejahtera.<br />
• Cara <strong>pertanian</strong> <strong>organik</strong> <strong>prospek</strong>tif <strong>di</strong>kembangkan <strong>di</strong> Sulawesi Selatan, walaupun<br />
akan menghadapi beberapa masalah dan tantangan dari aspek teknis ekonomis, sosial<br />
dan kebijakan.<br />
• Pertanian <strong>organik</strong> memerlukan persyaratan-persyaratan khusus yang <strong>di</strong>tetapkan oleh<br />
badan yang telah <strong>di</strong>tunjuk (terakre<strong>di</strong>tasi). Karena itu implementasi <strong>pertanian</strong> <strong>organik</strong><br />
ke depan masih membutuhkan waktu dan pembahasan.<br />
• Manfaat dan makna <strong>pertanian</strong> <strong>organik</strong> perlu <strong>di</strong>sosialisasikan ke masyarakat, petani,<br />
pengguna, pedagang, pemerintah, penyuluh dan lain-lain.<br />
238