Strategi Peningkatan Produktivitas dan Perluasan Areal ...
Strategi Peningkatan Produktivitas dan Perluasan Areal ...
Strategi Peningkatan Produktivitas dan Perluasan Areal ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
lemak kasar (1,6-2,2%), serat kasar<br />
(23,3-26,3%), bahan kering (21,7-<br />
76,6%). Pemanfaatan limbah jagung<br />
perlu dimasyarakatkan <strong>dan</strong> dimasukkan<br />
ke dalam program pemerintah pusat<br />
atau daerah. Selain jagung, untuk<br />
pengembangan ternak sapi sebagai<br />
sumber protein utama dapat ditanam<br />
gamal atau legum lain.<br />
Diversifikasi. Diversifikasi<br />
terutama dimaksudkan untuk memberi<br />
dukungan pada penurunan konsumsi<br />
beras 1,5% per tahun. Beberapa daerah<br />
seperti dataran tinggi Kedu, Madura, <strong>dan</strong><br />
Nusatenggara masih menjadikan jagung<br />
sebagai makanan pokok. Penurunan<br />
konsumsi beras secara tidak langsung<br />
dapat terjadi melalui peningkatan<br />
konsumsi makanan berbsis jagung.<br />
Industrialisasi. Jagung memiliki<br />
keunggulan dalam hal diversifikasi<br />
produk yang jauh lebih banyak<br />
dibanding tanaman padi <strong>dan</strong> beberapa<br />
tanaman pangan lain. Industrialisasi<br />
dapat dikembangkan di suatu kawasan<br />
berbasis jagung. Biji jagung dapat<br />
dimanfaatkan langsung atau diolah<br />
menjadi pakan, makanan, minuman, <strong>dan</strong><br />
minyak goreng. Industri pakan yang<br />
berkembang akan mendorong industri<br />
unggas serta olahannya.<br />
Negara tetangga terdekat Kaltim<br />
bagian utara adalah Malaysia (timur),<br />
Brunai, <strong>dan</strong> Filipina merupakan dua<br />
negara pertama yang disebutkan<br />
memiliki pendapatan per kapita tinggi,<br />
mengimpor pangan padi, jagung, <strong>dan</strong><br />
daging sapi (Bello 2004). Konsumsi<br />
daging ayam kedua negara tersebut<br />
banyak dipenuhi dari industri domestik,<br />
namun bahan baku pakan hampir<br />
seluruhnya diimpor. Pengembangan<br />
jagung di Kaltim secara luas, produktif,<br />
<strong>dan</strong> efisien dapat mendorong industri<br />
pakan yang efisien, serta industri unggas<br />
yang berdaya saing. Sebagai negara<br />
dengan penduduk relatif sedikit (jarang)<br />
mereka menerapkan kebijakan longgar<br />
untuk impor. Karena itu, penetrasi<br />
ekspor ke negara tetangga dapat dimulai<br />
dari jagung, pakan, daging <strong>dan</strong> telur<br />
unggas, kemudian olahan produk unggas<br />
yang berdaya saing makin tinggi.<br />
Berdasar hal tersebut di atas, maka<br />
peningkatan produktivitas <strong>dan</strong> produksi<br />
jagung sangat penting dalam mendukung<br />
ketahanan pangan, peningkatan<br />
pendapatan <strong>dan</strong> devisa. Destiana (2010)<br />
menyebutkan bukti ketahanan<br />
peternakan unggas dari dampak krisis<br />
global dua tahun lalu. Perunggasan yang<br />
kuat terbukti mampu menyumbang PDB<br />
<strong>dan</strong> tenaga kerja yang besar. Dengan<br />
tercapainya ekspor, maka perunggasan<br />
juga mampu mendukung perolehan<br />
devisa. Karena itu pengembangan SL-<br />
PTT jagung <strong>dan</strong> komoditas lain untuk<br />
peningkatan produktivitas sangat<br />
penting dalam rangka memenuhi<br />
kebutuhan bahan pangan <strong>dan</strong> industri,<br />
baik langsung dari produk utama<br />
maupun produk samping <strong>dan</strong> limbahnya<br />
(DBNR 2010).<br />
STRATEGI PENINGKATAN<br />
PRODUKTIVITAS<br />
<strong>Produktivitas</strong> jagung di Kaltim<br />
masih sangat rendah, terutama<br />
disebabkan oleh penerapan paket<br />
teknologi spesifik lokasi belum banyak<br />
dilakukan. Penggunaan benih berlabel<br />
sebagian besar belum dilakukan, <strong>dan</strong><br />
sebagian kecil telah menggunakan benih<br />
unggul hibrida komersial. Perbenihan<br />
jagung sulit karena lokasi<br />
pengembangan jagung terpencar, sempit<br />
<strong>dan</strong> aksesibilitas sulit sehingga distribusi<br />
benih berlabel sulit, mahal, perlu waktu<br />
lama sampai lokasi tujuan. Penggunaan<br />
varietas komposit sebenarnya lebih<br />
cocok, karena petani atau penangkar<br />
lokal dapat memproduksi dengan mudah<br />
di sekitar lokasi pertanaman. Jagung<br />
komposit varietas Sukmaraga, sebagai<br />
contoh, nampaknya sesuai untuk kondisi<br />
Kaltim yang didominasi tanah masam.<br />
Demikian halnya varietas Lamuru,<br />
diperkirakan sesuai untuk kondisi lahan<br />
kering dengan curah hujan eratik.<br />
Varietas stay green sangat cocok<br />
diintegrasikan dengan ternak.<br />
Penerapan pendekatan PTT perlu<br />
dilakukan dengan pendampingan<br />
penyuluh melalui metode sekolah lapang<br />
(SL). Karena itu, transfer pengetahuan<br />
34 Mastur : <strong>Strategi</strong> <strong>Peningkatan</strong> <strong>Produktivitas</strong> <strong>dan</strong> <strong>Perluasan</strong> <strong>Areal</strong> Pertanaman Jagung di Kalimantan Timur