21.06.2013 Views

PESAN PIMPINAN - DPR-RI

PESAN PIMPINAN - DPR-RI

PESAN PIMPINAN - DPR-RI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

d.<br />

e.<br />

Bahwa konstitusi itu harus mampu<br />

mambawa masyarakatnya kepada<br />

kesejahteraan yang didasarkan<br />

kepada negara hukum dan<br />

demokrasi.<br />

Setiap kali ada upaya penataan<br />

lembaga-lembaga negara yang<br />

termuat dalam konstitusi perlu<br />

terlebih dahulu ditetapkan landasan<br />

filosofis yang menjadi fundamen<br />

bagi pendirian lembagalembaga<br />

negara tersebut.<br />

Bagi bangsa Indonesia, fundamen<br />

filosofis bangunan lembaga-lembaga<br />

negara yang hendak didirikan tersebut<br />

yaitu Pancasila. Dalam konteks<br />

kehidupan ketatanegaraan, dalam sila<br />

keempat dari Pancasila menegaskan,<br />

bahwa adanya landasan bagaimana<br />

negara dijalankan dan bagaimana<br />

hubungan antar pemegang kekuasaan<br />

dalam negara di bangun.<br />

Sila keempat itu selengkapnya<br />

berbunyi “kerakyatan yang dipimpin<br />

oleh hikmah kebijaksanaan dalam<br />

permusyawaratan/perwakilan”. Apabila<br />

rumusan sila keempat itu dijadikan<br />

titik tolak dalam membangun<br />

sistem demokrasi, maka dalam sila<br />

keempat terdapat muatan demokrasi<br />

dalam arti materi dan sekaligus juga<br />

bermuatan sistem demokrasi dalam<br />

arti formil.<br />

Perlu dijelaskan, sistem demokrasi<br />

dalam arti materiil, bahwa demokrasi<br />

Indonesia berlandaskan kerakyatan<br />

yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan.<br />

Maknanya, negara <strong>RI</strong> menganut<br />

ajaran kedaulatan rakyat atau<br />

demokrasi yang dalam penyelenggaraannya<br />

dipandu oleh suatu hikmah<br />

kebijaksanaan.<br />

Yang dimaksud dengan hikmah<br />

kebijaksanaan adalah demokrasi itu<br />

harus berpegang teguh kepada nilainilai<br />

Ketuhanan, berperikemanusiaan<br />

yang adil dan beradab, menjunjung<br />

persatuan Indonesia, dan ditujukan<br />

bagi keadilan sosial bagi seluruh rakyat<br />

Indonesia.<br />

Adapun demokrasi dalam arti<br />

formil, dalam sila keempat mengandung<br />

makna yakni dalam penye-<br />

Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, SH, MH<br />

Kepala Program Doktor dan<br />

Magister Ilmu Hukum Pascasarjana<br />

Universitas Padjadjaran Bandung<br />

lenggaraan demokrasi berlandaskan<br />

pada Permusyawaratan/Perwakilan.<br />

Maknanya, permusyawatan adalah<br />

tempat/wadah, fungsi, prosedur,<br />

proses, dan mekanisme untuk bermusyawarah<br />

dalam menjalankan kedaulatan<br />

rakyat.<br />

Dalam konteks negara yang Bhinneka<br />

Tunggal Ika, maka bermusyawarah<br />

akan mendekatkan pada<br />

kehendak bersama. Artinya, tidak ada<br />

kesewenang-wenangan dari mayoritas<br />

dan tidak ada tindakan tirani dari<br />

minoritas, namun mengutamakan toleransi,<br />

saling memberi dan menerima,<br />

dan kebersamaan menjadi hikmat<br />

menyelenggarakan negara demi kepentingan<br />

rakyat.<br />

Karena permusyawaratan itu bermakna<br />

sebagai wadah, fungsi, dan<br />

proses bermusyawarah, maka pemaknaan<br />

berikutnya digandeng dengan<br />

perwakilan. Perwakilan adalah wujud<br />

dari representative democracy. Artinya,<br />

ada lembaga yang mewakili rakyat<br />

dalam menyelenggarakan negara.<br />

Lembaga yang mewakili rakyat itu<br />

disebut parlemen. Dengan demikian,<br />

apabila bangsa Indonesia memang<br />

memerlukan penamaan dari sistem<br />

demokrasi Indonesia maka dapat<br />

disebut sebagai sistem demokrasi<br />

Permusyawaratan/Perwakilan.<br />

Sistem Permusyawaratan/<br />

Perwakilan<br />

Dalam kajian akademik seringkali<br />

diperdebatkan apakah Negara Indonesia<br />

dalam keparlemenan itu menganut<br />

sistem unicameral (satu kamar),<br />

bicameral (dua kamar), tricameral<br />

(tiga kamar). Oleh para Pendiri Negara<br />

Indonesia sudah diciptakan<br />

sistem demokrasi yang benar-benar<br />

khas Indonesia adalah demokrasi Permusyawaratan/Perwakilan.<br />

Basis utama dari sistem demokrasi<br />

Permusyawaratan/Perwakilan adalah<br />

Persatuan Indonesia dan Bhinneka<br />

Tunggal Ika. Permusyawaratan sebagai<br />

wadah diciptakan lembaga negara<br />

yang bernama Majelis Permusyawaratan<br />

Rakyat (MPR). Kehadiran<br />

lembaga MPR supaya seluruh rakyat<br />

Indonesia yang beraneka ragam akan<br />

mempunyai wakil dalam Majelis. Intinya,<br />

MPR merupakan wadah yang berfungsi<br />

mewujudkan Bhinneka Tunggal<br />

Ika dalam menyelenggarakan negara,<br />

dengan mengutamakan prinsip perbedaan<br />

dalam kesatuan dan kesatuan<br />

dalam perbedaan.<br />

Untuk itu hemat saya, MPR itu<br />

merupakan lembaga perwakilan<br />

rakyat tertinggi. Karena MPR merupakan<br />

lembaga perwakilan rakyat<br />

tertinggi maka harus diisi oleh orangorang<br />

atas pilihan rakyat, yang dapat<br />

| PARLEMENTA<strong>RI</strong>A | Edisi 91 TH. XLII, 2012 |

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!