PESAN PIMPINAN - DPR-RI
PESAN PIMPINAN - DPR-RI
PESAN PIMPINAN - DPR-RI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
institusi yang terpisah yang diisi oleh<br />
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga<br />
profesional.<br />
“Dalam hal ini institusi penyelenggaraan<br />
haji bisa berbentuk badan<br />
yang langsung di bawah Presiden,”<br />
ujarnya pada seminar Membangun<br />
Sistem Penyelenggaraan Ibadah Haji<br />
yang Baik, Profesional dan Amanah<br />
yang diselenggarakan oleh Fraksi Partai<br />
Golkar di Gedung <strong>DPR</strong>/MPR beberapa<br />
waktu lalu.<br />
Novanto mengemukakan dengan<br />
dilakukannya pemisahan itu maka<br />
berbagai kendala haji selama ini bisa<br />
dikurangi. Setya menyebutkan salah<br />
satu persoalan yang dihadapi oleh<br />
jemaah calon haji termasuk masalah<br />
pemondokan.<br />
Ia menambahkan pemondokan jamaah<br />
masih jauh dari Masjidil Haram<br />
dan tidak mungkin ditempuh dengan<br />
jalan kaki sehingga banyak jamaah<br />
yang menggunakan mobil bak terbuka.<br />
Untuk mengatasi masalah pemondokan,<br />
Novanto mengatakan perlu<br />
dibangun sebuah pemondokan yang<br />
permanen agar jemaah bisa tenang<br />
beribadah.<br />
Dia menceritakan pengalamannya<br />
ketika mendapati sebagai jemaah<br />
calon haji tidak bisa ditampung karena<br />
kurangnya tempat pemondokan.<br />
Padahal, kata dia dana haji yang terkumpul<br />
hingga saat ini telah mencapai<br />
kurang lebih sekitar Rp35,3 triliun.<br />
“Besar dana haji yang ada saat ini<br />
belum menyentuh perbaikan pelayanan<br />
haji. Padahal jika dana tersebut<br />
digunakan secara maksimal tentunya<br />
dapat mengurangi beban biaya penyelenggaraan<br />
ibadah haji,” ujarnya.<br />
Terkait usulan moratorium pendaftaran<br />
calon haji, <strong>DPR</strong> secara tegas<br />
menolak usulan KPK tersebut. Wakil<br />
Ketua Komisi VIII <strong>DPR</strong>, Radityo Gondo<br />
Gambiro mengatakan pendaftaran<br />
haji dan pengelolaan keuangan merupakan<br />
kegiatan terpisah. Karenanya<br />
usulan moratorium yang dikaitkan<br />
dengan pengelolaan keuangan, dinilai<br />
tidak tepat.<br />
Radityo menjelaskan dalam kunjungan<br />
kerja Komisi VIII ke sejum-<br />
lah daerah, anggota dewan kerap<br />
mendapat pertanyaan mengenai<br />
wacana moraorium pendaftaran haji.<br />
Namun para ulama termasuk yang<br />
tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia<br />
(MUI) di daerah, melontarkan<br />
reaksi keras. “Mereka tak setuju kalau<br />
pendaftaran itu harus dihentikan karena<br />
haji kan urusan syariat,” kata Radityo<br />
kepada wartawan di<br />
Jakarta, Minggu (26/2).<br />
Namun, Radityo<br />
mendesak dilakukannya<br />
perbaikan sistem pe<br />
ngelolaan keuangan dari<br />
setoran awal calon jemaah<br />
haji. Menurutnya,<br />
Badan Pemeriksa Keuangan<br />
(BPK) perlu melakukan<br />
audit investigatif.<br />
“Ini bukan untuk mencari-cari<br />
kesalahan, tapi<br />
bagaimana membangun<br />
sistem yang lebih sehat,”<br />
cetusnya.<br />
Dia pun mengingatkan<br />
perlunya transparansi<br />
dan akuntabilitas pengelolaan<br />
setoran awal calon<br />
jemaah haji itu. Dicontohkannya,<br />
pemerintah<br />
telah menaikkan dana<br />
setoran awal dari Rp 20<br />
Wakil Ketua Komisi VIII <strong>DPR</strong> Radityo Gondo Gambiro<br />
juta menjadi Rp 25 juta. “Ini apakah<br />
demi mengurangi jumlah pendaftar,<br />
atau ada maksud lain?” ucapnya.<br />
Radityo menambahkan, kenaikan<br />
jumlah setoran awal pendaftaran<br />
dapat dilakukan asalkan dibarengi<br />
dengan pengelolaan yang transparans<br />
dan ada akuntabilitas penggunaannya.<br />
“Jadi audit investigasi tetap<br />
Setya Novanto Ketua Fraksi Partai Golkar<br />
| PARLEMENTA<strong>RI</strong>A | Edisi 91 TH. XLII, 2012 |