02.07.2013 Views

Kelas 1 SMA Fisika Joko Sumarno

Kelas 1 SMA Fisika Joko Sumarno

Kelas 1 SMA Fisika Joko Sumarno

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

E. Arus Bolak-Balik (AC)<br />

Apabila sebuah baterai dihubungkan pada suatu<br />

rangkaian, arus mengalir dengan tetap pada satu arah yang<br />

disebut arus searah atau DC (direct current). Untuk generator<br />

listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik menghasilkan<br />

arus bolak-balik atau AC (alternating current).<br />

Arus listrik bolak-balik arahnya selalu berubah secara<br />

periodik terhadap waktu. Nilai arus dan tegangan bolakbalik<br />

selalu berubah-ubah menurut waktu, dan mempunyai<br />

pola grafik simetris berupa fungsi sinusoida (Gambar 7.6).<br />

Arus listrik yang dipasok ke rumah-rumah dan kantorkantor<br />

oleh perusahaan listrik sebenarnya adalah arus listrik<br />

bolak-balik (AC).<br />

Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik<br />

berbentuk sinusoida, sehingga arus yang dihasilkannya juga<br />

sinusoida. Tegangan sebagai fungsi waktu dapat dinyatakan:<br />

V = V .sin 2 ð f ................................................ (7.10)<br />

0<br />

Potensial listrik V berosilasi antara +V dan -V , di<br />

0 0<br />

mana V disebut sebagai tegangan puncak. Frekuensi f<br />

0<br />

adalah jumlah osilasi lengkap yang terjadi tiap sekon. Pada<br />

sebagian besar daerah Amerika Serikat dan Kanada,<br />

frekuensi f sebesar 60 Hz, sedangkan di beberapa negara<br />

menggunakan frekuensi 50 Hz.<br />

Berdasarkan Hukum Ohm, jika sepanjang tegangan<br />

V ada hambatan R, maka arus I adalah:<br />

I =<br />

V V0 sin 2ðft<br />

=<br />

R R<br />

I = I .sin 0 2 2 ð ft .................................................. (7.11)<br />

V0 Nilai I = adalah arus puncak. Arus dianggap positif<br />

0 R<br />

ketika elektron-elektron mengalir ke satu arah dan negatif<br />

jika mengalir ke arah yang berlawanan. Besarnya daya yang<br />

diberikan pada hambatan R pada setiap saat adalah:<br />

P = I 2 2 2 .R = I .sin 2 ft<br />

0<br />

ð ....................................... (7.12)<br />

Karena arus dikuadratkan, berarti daya selalu bernilai<br />

positif, perhatikan Gambar 7.7. Nilai sin2 2 ð ft bervariasi<br />

antara 0 dan 1. Daya rata-rata yang dihasilkan, P , adalah:<br />

1 2 V<br />

P = I0 .R, karena P =<br />

2<br />

R<br />

2 V<br />

=<br />

R<br />

2<br />

0 sin2 2 ð ft , kita<br />

dapatkan juga daya rata-ratanya:<br />

V<br />

P =<br />

R<br />

2<br />

1 0<br />

2<br />

arus<br />

arus<br />

I o<br />

-I o<br />

2 I R 0<br />

daya<br />

(a)<br />

(b)<br />

waktu<br />

waktu<br />

Gambar 7.6 Grafik hubungan<br />

arus dengan waktu pada: (a)<br />

arus searah, (b) arus bolakbalik.<br />

I 0<br />

2 1<br />

R = I0<br />

2<br />

2 R<br />

waktu<br />

Gambar 7.7 Daya pada<br />

sebuah resistor pada rangkaian<br />

AC.<br />

Bab 7 Listrik 171

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!