02.07.2013 Views

Kelas 1 SMA Fisika Joko Sumarno

Kelas 1 SMA Fisika Joko Sumarno

Kelas 1 SMA Fisika Joko Sumarno

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Percikan <strong>Fisika</strong><br />

Naik dan Mengitari Lintasan Putar<br />

Ketika pengendara sepeda maut mengitari gulungan<br />

lintasan maut, tekanan lintasan terhadap ban sepedanya<br />

menyebabkan timbulnya gaya sentripetal yang menariknya<br />

mengelilingi lintasan yang melingkar itu. Ketika ia berada<br />

di bagian atas lintasan, gravitasi bumi menariknya ke<br />

bawah. Namun, kecenderungannya untuk bergerak<br />

mengikuti garis lurus (yang disebut gaya sentrifugal)<br />

membuat sepedanya tertekan ke luar menimpa lintasan.<br />

Untuk menempuh lintasan putar dengan aman sepeda<br />

harus mempunyai kecepatan tinggi. Oleh karena itu,<br />

diperlukan lintasan menurun yang panjang agar sepeda<br />

makin lama makin cepat.<br />

D. Hubungan Roda-Roda pada Gerak Melingkar<br />

Gerak melingkar dapat dipindahkan dari sebuah<br />

benda berbentuk lingkaran ke benda lain yang juga<br />

berbentuk lingkaran, misalnya antara gir dengan roda<br />

pada sepeda, gir pada mesin-mesin kendaraan bermotor,<br />

dan sebagainya. Hubungan roda-roda pada gerak<br />

melingkar dapat berupa sistem langsung yaitu dengan<br />

memakai roda-roda gigi atau roda-roda gesek, atau sistem<br />

tak langsung, yaitu dengan memakai streng/rantai/pita.<br />

Pada Gambar 3.9 menunjukkan roda I berputar atau<br />

bergerak melingkar beraturan hingga roda II mengikutinya<br />

bergerak melingkar beraturan. Hubungan roda-roda pada<br />

gerak melingkar, baik memakai sistem langsung atau tak<br />

langsung, kecepatan linier (v) roda tersebut baik roda I dan<br />

II adalah sama, tetapi kecepatan sudutnya ( ω ) berlainan.<br />

Dengan demikian dapat dirumuskan sebagai berikut:<br />

v = v 1 2<br />

ω 1 . R = ω 1 2 . R .............................................. (3.8)<br />

2<br />

dengan:<br />

v = kecepatan linier roda I (m/s)<br />

1<br />

v = kecepatan linier roda II (m/s)<br />

2<br />

ω 1 = kecepatan sudut roda I (rad/s)<br />

ω 2 = kecepatan sudut roda II (rad/s)<br />

R = jari-jari roda I (m)<br />

1<br />

R = jari-jari roda II (m)<br />

2<br />

I II<br />

(a)<br />

I II<br />

(b)<br />

Gambar 3.9 Hubungan<br />

roda-roda, (a) sistem<br />

langsung, dan (b) sistem tak<br />

langsung.<br />

Bab 3 Gerak Melingkar Beraturan 65

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!