You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
D. Refrigeran<br />
Fungsi refrigeran pada daur <strong>mesin</strong> refrigerasi adalah sebagai media<br />
pembawa kalor, yaitu refrigeran pada kondisi tekanan rendah akan<br />
menyerap kalor pada evaporator, kemudian kalor yang diserap akan<br />
dilepaskan pada kondensor. Sifat paling penting dari pemilihan refrigeran<br />
adalah dampak refrigerasinya yaitu jumlah kalor yang dapat diserap pada<br />
evaporator per kg nya. Sifat yang lainnya adalah laju aliran uap hisap<br />
perkilowattnya, sifat ini akan menentukan pemilihan alat kompresinya.<br />
454<br />
Tekanan<br />
rendah<br />
Evaporator<br />
Katup ekspansi<br />
Tekanan<br />
tinggi<br />
refrigeran<br />
kondesor<br />
refrigeran<br />
Gambar 23.9 Aliran refrigeran di dalam saluran pipa<br />
Sebagi contoh beberapa refrigeran sebagai berikut ;<br />
− Udara, penggunaan umum udar sebagai refrigeran adalah di<br />
peawat terbang, COP nya rendah<br />
− Amonia. Instalasi-instalasi bersuhu rendah dan banyak<br />
dipakai pada daur refrigerasi absorbsi<br />
− Refrigeran 12 atau R 12 banyak dipakai pada <strong>mesin</strong><br />
pendingin rumah tangga dan Ac mobil<br />
− Refrigeran 22. Karakteristiknya lebih menguntunkan<br />
dibandingkan R12 sehingga R 22 banyak dipakai sebagi<br />
pengganti R12 untuk <strong>mesin</strong> refrigerasi<br />
Disamping jenis refrigeran yang telah disebutkan di atas, ada satu<br />
lagu jenis yaitu refrigeran sekunder. Refrigeran sekunder berfungsi untuk<br />
menyerap kalor dari komponen-komponen yang didinginkan kemudian<br />
dibawa ke evaporator pada sistem refrigerasi. Refrigeran sekunder<br />
mengalami perubahan suhu selama proses tetapi tidak mengalami<br />
perubahan fasa. Sebagai contoh refrigeran sekunder adalah air, brine<br />
(larutan garam) dan larutan anti beku (antifreezes).