Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
392<br />
iii. Jika kapal mendapat angin pada lambung kiri melihat kapal<br />
berada di atas angin dan tidak dapat memastikan apakah kapal<br />
lain itu mendapat angin dari lambung kiri atau kanannya, ia harus<br />
menghindari kapal yang lain itu.<br />
b. Untuk mengartikan aturan ini, sisi di atas angin ialah sisi yang<br />
berlawanan dengan sisi dimana layar utama berada atau dalam hal<br />
kapal dengan layar persegi, sisi yang berlawanan dengan sisi dimana<br />
layar muka belakang yang terbesar di pasang.<br />
9.1.3.2.3. Penyusulan<br />
Aturan 13<br />
a. Lepas dari apapun yang tercantum dalam aturan-aturan bagian B<br />
Seksi I dan II , setiap kapal yang menyusul kapal lain, harus<br />
menyimpangi kapal yang disusul.<br />
b. <strong>Kapal</strong> dianggap sedang menyusul, bilamana mendekati kapal lain dari<br />
jurusan lebih dari 22,5 derajat di belakang arah melintang, ialah dalam<br />
kedudukan sedemikian sehingga terhadap kapal yang menyusul itu,<br />
pada malam hari ia dapat melihat hanya penerangan buritan, tetapi<br />
tidak satupun penerangan-penerangan lambungnya.<br />
c. Bilamana sebuah kapal ragu-ragu apakah ia sedang menyusul kapal<br />
lain, ia harus menganggap bahwa demikian halnya dan bertindak<br />
sesuai dengan itu.<br />
d. Setiap perubahan baringan selanjutnya antara kedua kapal itu tidak<br />
akan mengakibatkan kapal yang sedang menyusul sebagai kapal<br />
yang menyilang, dalam pengertian Aturan-aturan ini atau<br />
membebaskan dari kewajibannya untuk tetap bebas dari kapal yang<br />
sedang menyusul itu sampai akhirnya lewat dan bebas.<br />
9.1.3.2.4. Situasi Berhadapan<br />
Aturan 14<br />
a. Bilamana dua buah kapal tenaga sedang bertemu dengan haluan<br />
berhadapan atau hampir berhadapan, sehingga mengakibatkan<br />
bahaya tubrukan, masing-masing kapal harus merubah haluannya ke<br />
kanan, sehingga saling berpapasan pada lambung kirinya.<br />
b. Situasi demikian itu dianggap ada, bilamana sebuah kapal melihat<br />
kapal lain tepat atau hampir tepat di depannya dan pada malam hari<br />
ia dapat melihat penerangan tiang kapal lain segaris atau hampir