02.07.2013 Views

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

272<br />

Kedudukan titik berat setiap muatan yang dibongkar atau yang muat<br />

dikapal harus diketahui secara tepat (disamping harus diketahui<br />

juga bobot setiap muatan yang dimuat atau yang dibongkar itu,<br />

sebab setiap adanya perubahan bobot dikapal akan mengakibatkan<br />

berubahnya kedudukan titik berat kapal semula (sebelum dilakukan<br />

kegiatan bongkar-muat).<br />

Didalam praktek, pada umumnya tidak mungkin dapat mengetahui<br />

baik bobot maupun kekdudukan titik berat setiap muatan yang<br />

dimuat maupun yang dibongkar secara tepat benar.<br />

Sekalipun demikian, kita harus dapat memperkirakan kedudukan<br />

titik berat setiap muatan (bobot) yang dimuat dan dibongkar itu<br />

sedemikan rupa, sehingga nilai-nilainya yang diperkirakan itu<br />

sedekat mungkin mendekati kebenaran, sebab apabila nilai-nilainya<br />

yang diperkirakan itu jauh dari kenyataannya, maka akan<br />

mengakibatkan salah perhitungan yang sangat berarti, sehingga<br />

kesalahan yang terjadi tidak dapat diabaikan.<br />

Untuk mengetahui berpindahnya kedudukan titik berat ( G ) sesuatu<br />

kapal, harus benar-benar menguasai teori momen. Rumus momen<br />

yang dimaksudkan adalah :<br />

M = K x d<br />

Dimana : M : momen<br />

K : besarnya gaya<br />

a : jarak antara gaya dan titik terhadap mana<br />

momen diperhitungkan<br />

Apabila muatan yang dikerjakan lebih dari satu party, maka harus<br />

diperhitungkan momen untuk masing-masing party muatan itu,<br />

setelah itu momen-momen tersebut dijumlahkan dan yang pada<br />

akhirnya jumlah momen itu dibagi dengan jumlah bobot yang<br />

dikerjakan itu. Dengan demikian adan mendapatkan kedudukan titik<br />

berat yang terakhir (setelah pemuatan selesai di kerjakan ).<br />

Didalam perhitungan - perhitungan momen-momen yang<br />

dikarenakan oleh adanya pemuatan-pembingkaran muatan dikapal,<br />

rumus momen itu dapat diterapkan, dengan catatan bahwa faktor –<br />

faktor yang terkandung didalam rumus itu harus merupakan unsurunsur<br />

berikut ini :<br />

K (=gaya) : adalah bobot yang dimuat-bongkar<br />

a (=lengan) : adalah jarak antara titik berat setiap bobot<br />

yang dimuat-dibongkar terhadap bidang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!