Majalah Santunan edisi Juni 2011 - Kementerian Agama Prov Aceh

More documents

Recommendations

Info

Bahasa di Aceh Juni 2011 NO. BAHASA INDONESIA BAHASA ACEH BAHASA GAYO BAHASA ANEUK JAMEE Ensiklopedi Bahasa di Aceh BAHASA ALAS BAHASA SIGULAI/ LAMAMEK 44 Santunan JUNI 2011 BAHASA DEVAYAN BAHASA SINGKIL BAHASA PAK- PAK BOANG BAHASA TAMIANG HULU 1 Marah Beungeh Bengis Berang Mengas Akhei Suek Mhangat Pungukhen Maghah Bengis Suek 2 Curang Ku’eh Ilet Curang Ilat Nakal Ganjir Licik Bicuk Nokoh Serung Khelot 3 Mengundang undang Mango Maundang Mebagah Mangundang 4 Berkumpul Meusapat Murum/ musapat Bakumpue Pulung/ sepuk Manga ongan BAHASA KLUET BAHASA HALOBAN Mwagah Mewagah Ngundang Sebegekon Maongan Mefatutu Maleku Mpulung Medugun Bekumpol Pulung Bakoumpour 5 Bertemu Meureumpok Mudemu Basuo Jumpe Fabukha Mansibuha Simbag Simbak Bejumpo Jumpoe Masiukha 6 Berpisah Meupisah Mucere Bapisah Sikhang Bepisah Mansitaren Mhelang Mehelang Bepisah Mesirang Bapisah 7 Datang Troeh Geh Datang Khoh Lentuk Besang Khoh Khoh Datang Roh Wesang 8 Pergi Jak Beloh Pai Laus Mei Maee Laus Laus Lalu Laus Nae/mae 9 Menunggu Preh Munampi Mananti Nimai Mafi’e Mama-al Meumema Pema Menanti Nimoi Mamba.al 10 Sampai Troek Sawah Tibo Soh Lentuk Lentuk Soh Soh Tijak Soh Sampek 11 Memberi Joek/bi Munosah Maagiah Mekhei Fi’esie Mam-ba Weukhek Mekhek Ngunjok Merekon Mangebba 12 Menerima Trimong Munerime Manarimo Nekhime Manarimo Manarimo Menjalo Menjalo Neghimo Nerimo Manarimo 13 Meminta Meulakee Muniro Mamintak Midou Mangande Manidauo Memido Mengido Minto Midoe Manido 14 Setuju Seutuju Setuju Setuju Setuju Cocok Setuju Stuju Toko/ue Setuju Setuju Uda 15 Duduk Duek Kunul Duduak Tandok Tatauk Tumata-eng Kundul Kundul Dudok Tandok Mantaeng 16 Berdiri Doeng Sesuk/ jenyong 17 Bangun Beudoh Uwet Bsngkik Buet Toba Tagak Jindekh Indou-indou Umidek Cendekh Cendekh Bedikhi Jonjong Umidek Afedoik/ afayu Keke Keke Bangkik Buat Awayu 18 Jatuh Rheot Metuh Jatuah Dabuh Khuak Huak/kuak Ndabuh Ndabuh Lebok Nabuh Khuak 19 Tolak Tulak Tulak Tulak Tulak Tulak Tulak Tulak Tulak Tulak Tulak Tulak 20 Tarik Tarek Tegu Tariak Takhik Tarik Elak Teugu Tegu Taghek Tegu Tarek Database ensiklopedia Bahasa di Aceh ini dibuat berdasarkan kontribusi dari para pembaca Majalah Santunan di berbagai wilayah di Provinsi Aceh. Penulisan kata-kata sesuai dengan sumbangan kontributor. Untuk partisipasi kirimkan sms ke 085277759339 dengan menyertakan padanan kata dalam bahasa daerah yang anda kuasai. Kontributor Edisi Juli: Bahasa Gayo-Erqi Albandary, Bahasa Aneuk Jamee-Andri Rahman, Bahasa Alas- Hasanuddin Ramud, Bahasa Sigulai Lamamek-Aji Asmanuddin, Bahasa Devayan-Mirati Adim, Bahasa Singkil-Hendra Sudirman, Bahasa Pak-pak Boang-Sulaeman Ar, Bahasa Tamiang hulu-Lukmanul Hakin, bahasa Kluet-H.Bahrum Basyah, bahasa Haloban-ikhsan Padanan kata untuk edisi berikutnya: Batang; benih; Ranting; Kulit; Bunga; Lapuk; Gugur; Tumbang; Urat; Perdu; ahan; Biji; Putik; Masak (buah-buahan); pelepah; Tangkai; Memanjat; Kayu; Tunas; Pucuk
Konsultasi BP4 Diasuh oleh Drs. H. Abdul Gani Isa, SH., M.Ag. (Ketua BP4 Provinsi Aceh) Assalamu’alaikum wr. wb. Bapak Pengasuh Konsultasi Keluarga BP4 yang terhormat. Keluarga kami, dalam dua tahun terakhir ini mengalami musibah beruntun. Kedua orang tua kami meninggal dunia, kemudian anak kami yang nomor dua. Terakhir, anak kami yang nomor satu, mendapat jodoh, tapi terlibat dalam kelompok aliran sesat yang baru-baru ini sudah disyahadatkan di masjid Raya Baiturrahman. Pertanyaan kami, apa yang harus kami lakukan, dan bagaimana pula dengan jodoh anak kami tersebut, dilihat dari hukum Islam? Jawaban dari pengasuh sangat kami harapkan. Wassalam dari kami sekeluarga di Banda Aceh Nama dan Alamat pada Redaksi Wa‘alaikumussalam wr. wb Sebagai hamba Allah swt., kita tidak luput dari cobaan dalam hidup ini. Karena itu pula Allah swt, sangat sayang kepada orang-orang yang ketika diberi musibah bersikap sabar. Karena Allah selalu beserta orangorang yang sabar. “Fasabrun jamilun wallahul musta‘an” (Q.S. Yusuf: 18). Sabar itu indah dan Allah akan mengganti yang lebih baik dari apa yang sudah ada. Jangankan kita sebagai manusia biasa, para Nabi dan Rasul juga diuji dengan bermacam cobaan oleh Allah swt. Berkenaan dengan jodoh anak, yang belakangan diketahui terlibat aliran sesat, melalui rubrik ini pengasuh menyampaikan beberapa hal, dengan harapan bisa dijadikan solusi dan teratasi dengan baik. Pertama, proses khitbah (peminangan). Dalam hubungan ini sangat terkenal hadits dari Mughirah bin Syu’bah ketika ia menyampaikan kepada Nabi bahwa pemah meminang seorang wanita. Rasulullah berkata kepadanya, apakah kamu melihat wanita itu? Mughirah menjawab belum, rasulullah memberi petunjuk, “Lihatlah terlebih dahulu, agar kelak hidupmu langgeng” (HR. Jodoh Anakku, Sesat An-Nasai, Turmidzi dan Ibn Majah). Sekalipun hadits ini ditujukan kepada pihak laki-laki, tapi juga bisa berlaku pada pihak wanita untuk meneliti dan melihat kondisi keluarga pihak laki-laki. Orang tua kita (endatu) berpesan, “jak beutrok kalon beudeuh, bek rugoe meuh saket hate.” Kedua, pilih yang beragama. Ini sesuai petujuk Rasulullah saw.: Wanita itu dinikahi karena empat faktor, karena hartanya, keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya; maka pilihlah yang beragama, mudahmudahan kamu akan bahagia (HR. Jama’ah). Penekanan Rasulullah pada “agama” karena ia memiliki sifat akhlaqul karimah, taat, dan menjauhi dirinya dari larangan Allah swt., sedangkan tiga hal lainnya (harta, keturunan, dan kecantikan adalah sementara sifatnya). Ketiga, wanita yang dipinang bukan keluarga dekat. Hal ini sesuai dengan jiwa yang terkandung dalam Q.S. an- Nisa’ ayat 22 dan 23. Dalam kaitan ini Umar bin Khattab menyatakan: “faqad sha’uftum fankihul ghara’ib” (sesungguhnya kamu adalah lemahlemah maka nikahilah kamu dengan orang-orang asing). Menurut Saydina Umar, bila terjadi perkawinan di lingkungan keluarga dekat, akan menurunkan keturunan yang lemah jasmani maupun rohani. Persoalan selanjutnya adalah bagaimana jodoh anak yang sudah terlibat aliran sesat? Dalam hal ini pengasuh melihat dari dua aspek. Pertama, dari segi hukum Islam, apabila seseorang keluar dari agama Islam atau pindah agama, ia disebut “murtad”. Bila seseorang murtad, halal darahnya artinya bisa dibunuh, kecuali ia taubat. Bila ia punya isteri dengan sendirinya terjadi talaq ba’in, dan tidak bisa lagi saling mewarisi antara keduanya. Kedua, dari ketentuan negara seperti yang disebutkan dalam KHI (Kompilasi Hukum Islam). Dalam Pasal 116 disebutkan ada delapan alasan Santunan JUNI 2011 terjadinya perceraian: (a) salah satu pihak berbuat zina dan sejenisnya, (b) salah satu pihak meninggalkan salah satu pihak selama dua tahun (c) salah satu pihak dihukum selama 5 tahun penjara (d) salah satu pihak melakukan kekejaman/penganiayaan berat (e) salah satu pihak mendapat cacat badan (f) antara suami isteri terus menerus terjadi konflik (g) suami melanggar taktik talaq dan (h) peralihan agama atau murtad. Jadi murtad termasuk salah satu alasan putusnya perkawinan, termasuk khitbah (pinangan). Solusi selanjutnya adalah, bagi yang sudah terlanjur sesat, hendaklah ia segera taubat, artinya taubat nashuha, pertama, disyahadatkan kembali. Lalu ia harus beranjak kepada tahap kedua yaitu ”an-nadam” (penyesalan mendalam) atas perbuatannya. Kemudian terus menerus memohon keampunan dengan ”astaghfirullahal ‘azhim”. Selanjutnya yang bersangkutan berikrar tidak akan kembali dan mengulangi perbuatan serupa, dan ia terus menerus dalam menjalankan ibadah dengan disiplin. Bila persyaratan seperti telah disebutkan, pengasuh menyarankan kepada anda selaku orang tuanya, dapat meneruskan jodoh anaknya, tetapi bila tidak bisa dilakukan seperti yang sudah dijelaskan, maka sebaiknya putuskanlah hubungan keduanya dengan membatalkan tunangannya. Nabi berpesan: “Da’ ma yaribuk ila ma la yaribuk“ (tinggalkan yang ragu-ragu dan ambil yang tidak ragu-ragu). Bila juga anda berdua selaku orangtua masih ragu-ragu lakukanlah shalat istikharah termasuk anak Anda, dengan memohon petunjuk yang terbaik dari Allah swt. Bahkan sudah sering oleh orang-orang tua kita berpesan “langkah, rezeki, peteumuen, maut”. Sikap anda berdua selaku orang tua dan termasuk anak merupakan itulah yang terbaik. Semoga Allah swt. memberi petunjuk, ma’unah, agar senantiasa dalam rahmat dan kasih sayang-Nya. n Wallahu a’lamu bish-shawab 45
Page 3 and 4: Tafsir: Azab Perpecahan Hal. 30 Irj
Page 5 and 6: Sertifikasi saya bagaimana? Assalam
Page 7 and 8: saweue sikula (kunjungan ke sekolah
Page 9 and 10: Santunan JUNI 2011 Laporan Utama Dr
Page 11 and 12: Usai pengumuman sebagian nilai UN (
Page 13 and 14: layu ndak mungkin berbuah. Seperti
Page 15 and 16: Ruang Hazawa Launching Siskohat Onl
Page 17 and 18: Ruang Urais Laporan Alfirdaus Putra
Page 19 and 20: Santunan-Banda Aceh. Kelompok Kerja
Page 21 and 22: Sinabang - Santunan. Madrasah Ibtid
Page 23 and 24: Santunan-Sigli. Pagi Rabu, 14 Mei 2
Page 25 and 26: Santunan JUNI 2011 Peristiwa MTsN T
Page 27 and 28: Santunan JUNI 2011 Peristiwa Diklat
Page 29 and 30: gendali dan penyuluh moga ulet dan
Page 31 and 32: pohon korma yang telah kosong (lapu
Page 33 and 34: Pada suatu ketika di Universitas Al
Page 35 and 36: Kepala dan seluruh Keluarga Besar K
Page 37 and 38: Pengukuran yang tak Mengukur Musim
Page 39 and 40: Banyak peristiwa yang mendera masya
Page 41 and 42: Santunan JUNI 2011 Opini Tanpa Akhl
Page 43: Minus” Pengawas Madrasah Oleh Naz
Page 47 and 48: Santunan JUNI 2011 Bahasa Arab Dias
Page 49 and 50: Pengalaman hidup setiap orang tidak
Page 51 and 52: Life Style Ketika Anak tinggal di K
Page 53 and 54: Santunan JUNI 2011 Komputer Membasm
Page 55 and 56: kan kaki menuju tempat menambang em
Page 57 and 58: MASJID NURUL HUDA, PULO KAMENG Seja
Page 59: Santunan JUNI 2011 59

Majalah Santunan edisi Juni 2011 - Kementerian Agama Prov Aceh

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?