26 <strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> KAMIS <strong>24</strong> JULI <strong>2014</strong> 31 Tetap Melayani Pasien ■ Dokter Jaga Saat Lebaran BANJARMASIN, BPOST-Jelang detik-detik hari raya Idul Fitri, berbagai keperluan dipersiapkan untuk menyambut hari yang fitri. Berkumpul bersama keluarga, silaturahmi dengan kerabat untuk saling mengucapkan maaf, jadi tradisi di hari lebaran. Namun, tak semua bisa berkumpul dengan keluarga di hari kemenangan itu. Bisa dikatakan waktunya terpotong demi pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Hal itu menjadi kewajiban jika pekerjaan tersebut berkaitan keselamatan jiwa manusia. Misalnya dokter. Ya, di hari lebaran beberapa dokter terkena piket. Tetap bertugas di rumah sakit. Meninggal keluarga demi melayani pasien yang memerlukan penanganan medis. Satu di antaranya Dr Bebby Ardiansyah. Pada hari raya Idul Fitri nanti, Dr Bebby bertugas di instalasi gawat darurat (IGD) RS Sari Mulia. Ia bertugas mulai pukul 08.00 wita hingga pukul 14.00 wita. Waktu yang biasa digunakan untuk salat Id hingga bersilaturahmi. Warga Jalan Sultan Adam ini mengaku bertugas k- etika hari raya me- Alfisah Afriyani BPOST GROUP/RESTUDIA rupakan hal yang biasa. Sudah menjadi resiko sebagai dokter yang memberikan pelayanan kepada pasien. Keluarga, ujarnya sudah memakluminya. Pada hari raya nanti, ia tetap melaksanakan salat Id. Hanya saja memilih masjid terdekat dari rumah sakit. Karena dikhawatirkan akan ada panggilan darurat ketika pagi hari. Baru, kemudian melanjutkan bertugas. “Tetap salat Id, tapi cari masjid di sekitar rumah sakit. Biar kalau ada panggilan bisa langsung datang,” ucapnya. Ayah satu putra ini mengaku untuk silaturahmi dengan keluarga tetap dilakukan. Hanya sedikit terlambat. Keluarganya menunggu usai dia selesai bertugas pukul 14.00 Wita. Hal serupa dialami Dr Rahayu Faurina. Dokter di RSUD Ulin ini harus rela bertugas di IGD RSUD Ulin pada lebaran nanti. Ayu, panggilan akrabnya mengaku sedih. Karena di hari lebaran ketika semua orang berkumpul dengan keluarga, harus rela bertugas di rumah sakit. Namun, ia harus ikhlas. Karena tugas menjadi kewajibannya sebagai seorang dokter. “Ya sedih sih, tapi KASI Pelayanan Medik Rawat Inap RSUD Ulin, HM Aini yang didampingi Kasi Pelayanan Medik Rawat Jalan, Arif Muttaqin mengatakan pelayanan rumah sakit ketika hari raya Idulfitri tetap berjalan. Rumah sakit menerapkan dengan sistem piket. Waktu dibagi menjadi tiga, yakni pukul 08.00 hingga pukul 15.00 wita, pukul 15.00 wita hingga pukul 22.00 Wita, dan pukul 22.00 Wita hingga pukul 08.00 Wita. Ada dua pembagian tugas dokter jaga di RSUD Ulin. Khusus untuk ruang IGD ada dua dokter dan di ruang rawat inap ada satu dokter. Menariknya, GAYA kasual jadi pilihan Alfisah Afriyani. Stelan kaus dan celana, jadi pilihan gadis yang akrab disapa Any ini. Busana pilihannya ini, selalu ia kenakan dalam berbagai aktivitas. Terutama, saat kegiatan bersama dengan teman-teman. Ya, siswi kelas tiga di salah satu SMK swasta di <strong>Banjarmasin</strong> ini mengaku memang tak ribet dalam pilihan busana. Seperti yang ia kenakan, celana jins dipadu dengan blus berbahan denim. Dipadu dengan jilbab paris hitam. Pilihannya itu, menurut gadis kelahiran <strong>Banjarmasin</strong>, 15 April 1997 ini memang simpel. Jauh dari gaya formal. Karena kegiatannya memang dalam situasi santai. Seperti, belajar bersama, pergi ke mal, hingga buka puasa bersama. “Memang gayanya santai aja, paling pakai celana jins sama kaus atau blus,” ujarnya. Any mengaku pilihan lain untuk mengenakan busana adalah dengan mengganti blus berbahan sifon atau dengan celana katun. Celana katun yang ia miliki, berupa celana katun motif bunga. Biasanya dipadu dengan blus polos. Baginya pilihan busana masih tak terlalu rumit. Karena gaya formal harus ikhlas karena ini tugas dan kewajiban kami,” ujarnya. Tugasnya sebagai dokter jaga di IGD memang bukan pengalaman pertama. Ia mengaku sudah tahun ketiga ia menjadi dokter jaga ketika lebaran. Untuk salat Id, ia mengaku harus melihat kondisi pasien terlebih dahulu. Bila pasien masih observasi, bisa ditinggal untuk melaksanakan salat Id. Namun, bila pasien dalam kondisi gawat, ia mengaku meninggalkan salat Id dan siap sedia di ruang IGD. Bagi keluarga, ujarnya, sudah terbiasa tak melihat kehadirannya ketika lebaran. Silaturahmi akan ditebus usai selesai menjalankan tugas sebagai dokter jaga pada pukul 15.00 wita. “Keluarga sudah tak aneh kehilangan satu anaknya di hari lebaran. Ya namanya tugas, harus maklum,” ujar warga Jalan Soetoyo S ini.(dia) Harus Berjalan toleransi terlihat dengan adanya bantuan dari dokter non muslim. Peran dokter non muslim dimaksimalkan ketika hari raya. Hal ini juga berlaku ketika natal, tugas dilakukan oleh dokter muslim. Selain dokter, seluruh staf dari sembilan kepala bagian juga mendapatkan tugas jaga. Aini, mengaku juga mendapatkan tugas memantau seluruh bagian rumah sakit. Seperti keberadaan mobil ambulance, ketersediaan oksigen, pantauan kamar mayat, dll. “Saya juga kebagian piket lebaran,” ujarnya.(dia) Menjauhi Gaya Formal hanya dikenakan ketika menghadiri undangan. Pilihannya biasa berupa rok atau stelan dress. Itupun, jarang sekali dikenakan. Hanya ketika menemani sang mamah menghadiri pesta pernikahan saudara atau kerabat dekat. Sementara acara lainnya, seperti ulang tahun teman, ia mengaku tetap mengenakan busana kasual. Koleksi busananya, hanya berupa blus, kaus, celana jins, celana katun motif bunga. Gadis penggemar penyanyi ternama Justin Bieber ini hanya bermain pada warna. Koleksinya, terdiri dari berbagai warna. Seperti hitam, putih, biru, krem, coklat. Cenderung pada warna-warna netral. Bila ada motif, biasanya motif yang menurutnya sangat menarik. Seperti motif bendera Inggris atau bendera Amerika. Di luar motif itu, ia mengaku lebih senang dengan motif polos. Karena menurutnya anak muda cenderung dengan busana kasual bermotif polos. Agar tetap bisa tampil ‘kece’. Pakaian bermotif menurutnya terlihat ramai. Khusus untuk jilbab, ia mengaku lebih senang mengenakan jilbab paris polos. Dengan aneka warna yang ia koleksi hampir seluruh warna. Sesuai dengan gaya busananya, simpel. “Ya tinggal dipake peniti, dipadukan dengan warnanya, selesai,” tandasnya.(dia) PENUKARAN UANG - Warga antre menukar uang di salah satu mobil penukaran uang dari salah satu bank yang parkir di depan Taman Kamboja, <strong>Banjarmasin</strong>, Rabu (23/7). Banyak Makan Jamur Hutan PERBEDAAN cuaca di luar negeri menjadi tantangan tersendiri untuk melaksanakan puasa ramadan. Panjangnya waktu puasa, hingga berbagai kebiasaan yang berbeda dari kampung halaman. Itulah yang dialami Sri Hidayah ketika mengenyam pendidikan di Rotterdam Belanda pada 2008 hingga 2009 lalu. Puasa pertama, ia lalui di Stockholm, Swedia. Kebetulan, di Swedia ada teman yang sudah seperti saudara. Ada anggapan bahwa hari pertama harus dilewatkan di rumah keluarga. Perbedaan waktu ini yang ia rasakan. Karena buka puasa pada pukul 21.00 hingga pukul 22.00. Oleh teman dekatnya, ia disajikan makanan berbahan utama jamur. Jamur, adalah bahan makanan yang biasa dicari di hutan ketika musim panas. Dipercaya mampu meningkatkan stamina ketika puasa. ISTIMEWA “Memang lebih fit ternyata makan jamur,” katanya. Lain halnya dengan di Stockholm, Swedia, di Rotterdam, Belanda, buka puasa berkisar pukul 20.30. Menariknya, meski musim panas, ujar pengajar di Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional Lembaga Indonesia Amerika (LBPP LIA), Jalan Gatot Subroto ini, cuaca kerap kali berubah-ubah. Prakiraan cuaca yang disiarkan di televisi, sering melakukan kesalahan. Karena ketika musim panaspun, bisa tibatiba terjadi hujan. Hasilnya, sering sekali saltum atau salah kostum. “Sering banget saltum, tapi cuacanya tidak sepanas di Stockholm,” katanya. Perempuan yang kala itu menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Indonesia di Belanda ini juga mengaku banyak nilai-nilai positif yang bisa diambil. Ketika sebagai umat muslim, sebagai kaum minoritas menjalankan ibadah di negeri lain. Di Swedia misalnya, kaum minoritas sangat disayang. Ketika Jumat, ia mengaku pernah diketuk oleh temannya untuk menjalankan salat Jumat. Ketika dijelaskan di Indonesia salat Jumat hanya dijalankan oleh laki-laki, sang teman meyakinkan bahwa perempuan di Swedia juga melaksanakan salat Jumat. Alhasil, ia pun melaksanakan salat Jumat. Dengan mukena warna hitam yang disediakan di masjid. Kebanyakan jamaah berasal dari Somalia dan Aljazair. Masjid pun tak hanya satu, ada masjid Turki, Maroko, dll. Di Belanda, sejauh berada di kota besar, pasti mudah menemukan masjid. Tak pernah terdengar ada larangan ibadah atau larangan mengenakan jilbab. Satu sama lain saling menghormati. “Di Swedia beribadah itu nyaman dan dilindungi, kita disayang di sana. Mayoritas menyayangi kaum minoritas,” katanya. (dia) BANJARMASIN, BPOST-Setelah hampir 22 hari berkompetisi, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ramadan Lil Aulad Nasional 1435 Hijriah di Aula TVRI <strong>Banjarmasin</strong> akhirnya berhasil menemukan para pemenang. Para musabaqah asal Banua BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI Khataman Alquran Sampai Sahur BANJARMASIN, BPOST- Suasana di Aula Masjid Raya Sabilal Muhtadin <strong>Banjarmasin</strong> tampak lebih ramai dari biasanya, Selasa (22/7) dinihari. Sementara dari dalam aula terdengar suara ratusan anak membaca Alquran secara bersama-sama. Sontak saja pemandangan itu membuat suasana di kompleks masjid itu menjadi sahdu. Apalagi saat yang bersamaan banyak warga yang hilir mudik di masjid kebanggaan Urang Banua itu untuk melaksanakan salat sunah dan itikaf. Ya itulah gambaran anakanak panti asuhan di <strong>Banjarmasin</strong> yang sedang mengikuti tadarus dan khataman Alquran. Sekitar 600 anak panti asuhan dikerahkan dalam kegiatan pengajian akbar dan khataman Alquran. “Ini kegiatan yang sangat mulia. Ratusan anak berkumpul melakukan khatam Alquran dalam semalam. Apalagi yang membawakan para anak yatim,” ujar Jaleha, salah satu jemaah yang melakukan itikaf di Masjid Raya Doa 40 Orang Lebih Cepat Terkabulkan MARTAPURA, BPOST-Sebanyak seribu warga memadati Gedung Mahligai Sultan Adam Kabupaten Banjar untuk menghadiri buka puasa bersama, Rabu (23/7) sore. Mereka duduk lesehan sambil mendengarkan tausiah yang disampaikan tuan guru, Abdurahaman dari Landasan Ulin Banjarbaru. Suasana pun terlihat khidmat. Para warga dan undangan yang hadir tampak serius mendengarkan ceramah yang sesekali diselingi gelak canda dan tawa itu. Tampak hadir dalam acara itu, Bupati Banjar Sultan Khairul Saleh, Wakil Bupati Banjar Fauzan Saleh, Sekdakab Banjar Nasrun Syah, seluruh jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Banjar, dan para camat. Selain itu, hadir di tengah-tengah warga, Pemimpin Umum <strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> Sabilal Muhtadin. Kegiatan tadarus dan khataman Alquran itu digelar Gerakan Masyarakat Kalsel Maju Sejahtera (Gema KMS), bertujuan untuk doa bersama dan keselamatan bangsa. Ketua panitia pengajian dan khataman Alquran, Khotib mengatakan, acara tersebut digelar selain sebagai wujud kepedulian Ketua Gema KMS H Sahbirin Noor terhadap anak yatim juga untuk berdoa bagi keselamatan bangsa Indonesia. “Kita baru-baru ini telah selesai menjalankan pemilihan presiden. Semoga bangsa ini tetap aman, rukun dan damai sehingga harapan masyarakat untuk menikmati kesejahteraan hidup bisa terwujud,” terangnya. Khotib menambahkan mencintai Alquran merupakan wujud kecintaan manusia terhadap sang khalik dan Nabi Muhammad SAW, karena itu dukungan penuh dilakukan kepada generasi muda untuk menghapal kitab suci umat muslim. Kegiatan ditutup dengan Nazwa dan Solihah Tetap Jadi Bintang BANJARMASIN POST GROUP/HUMAS BPOST PEMBINA BKPRMI Kalsel, Pangeran H Rusdi Effendi AR menyerahkan piala dalam lomba MTQ. mendominasi kejuaraan dengan merebut beberapa gelar dalam lomba yang diikuti Kalsel sebagai tuan rumah, Kaltim dan Kalteng ini. Untuk Juara cabang Tartil, Hafalan, hafalan doa dan bacaan salawat tingkat nasional gelar juara diraih Khairunnada asal BKPRMI Batola. Sementara cabang Tausiah gelar juara direbut Purnamasari dari TK TPA Unit 191 Al Inayah <strong>Banjarmasin</strong> dan Cabang Tilawah dan Tahfizh juz Amma juara direbut I Arini Karima dari Rumah Tahfizh Azzahra <strong>Banjarmasin</strong>. Namun di antara para pemenang satu peserta yang menjadi pusat perhatian yang juga berhasil menyabet gelar juara favorit pilihan hakim yakni Solihah Mujahidah. Dia dipilih, selain fasih dan memiliki talenta dalam tartil dan tausiah, siswa TK TPA Muttaqin <strong>Banjarmasin</strong> ini usinya belum genap lima tahun. Satu lagi bintang yang lain yang juga baru berumur lima tahun Nazwa Hanifah. BANJARMASIN POST GROUP/HUMAS BPOST BUPATI Banjar, Sultan Khairul Saleh memberikan sambutan saat buka puasa bersama. Group, Pangeran H Rusdi Effendi AR, Kapolres Banjar AKBP Daru Cahyono, Kalapas Martapura, Lengono Budi, serta unsur DPRD Kabupaten Banjar. BDalam bka puasa bersama yang mengusung tema Mari Bersama Membangun Banua itu, tuan guru Abdurahman mengungkapkan keutamaan dan makna di bulan ramadhan. “Di ramadan ini adalah wahana untuk menguji keimanan seseorang termasuk dalam memimpin, dan yang ingin menjadi pemimpin yang baik,” katannya. Tidak lepas pula, menjadi pimpinan yang baik, tentu dengan doa pula. Terlebih di bulan puasa. “Doa di bulan puasa akan lebih makbul apabila didoakan lebih 40 orang. Momen puasa sangat makbul, bagi yang memiliki hajat, tentunya dengan momen berbuka puasa bersama ini,” terangnya. Selain tausiah soal keutamaan doa di bulan ramadan, juga disampaikan soal cermiman Siti Maryam dalam dukungan seorang pemimpin di dalam keluarga. Usai mendengar tausiah, acara kemudian dilanjutkan dengan berbuka puasa dengan takjil. Kemudian dilanjutkan salat magrib berjamaah dan makan bersama.(lis/*) Kegiatan itu ditutup Gubernur Kalsel, H Rudy Ariffin yang diwakili Asisten III, M Rusli. Dalam sambutannya, Rudy menyambut gembira dengan gelaran rutin yang sudah berjalan beberapa kali setiap ramadan. Dia menambahka MTQ tahun ini dianggap lebih meningkat dari sebelumnya baik itu dari jumlah cabang maupun peserta. Ketua Umum DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) pusat, Said Aldi Al-Idrus memberi apresiasi terhadap DPW BKPRMI Kalsel yang mampu melakukan pembinaan generasi qurani di Banua. “Salut kepada pengurus terutama pembina BKPRMI Kalsel, kader generasi qurani disini sangat membanggakan. Ini harus dicontoh BKPRMI lainnya di Indonesia,” terangnya. Sementara itu, Ketua Umum BKPRMI Kalsel, Ahmad Rizkon yakin dengan bakat yang ada dan diberikan bekal yang cukup para tanfidz yang ada ini bakal bisa mewakili Banua di masa akan datang. “Apalagi setiap tahun pesertanya terus meningkat. Tahun ini diikuti Tahfiz ada 33 peserta, Tausiah ada 23 dan Tartil ada 110 peserta,” lanjut dia. Hadir dalam kegiatan itu, Pembina BKPRMI Kalsel dan juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalsel, H Pangeran Rusdi Effendi AR, Ketua Panitia pelaksana, Pangeran Abidinsyah. (arl/*) BANJARMASIN POST GROUP/KHAIRIL RAHIM RATUSAN anak panti asuhan mengikuti khataman Alquran hingga waktu sahur tiba. makan sahur bersama sekitar 30 anak yatim dari Panti Asuhan Sentosa, Zam Zam dan Harapan Ibu yang sebelumnya mereka melantunkan syair-syair maulid habsyi. Kemudian, penyerahan tali asih yang diberikan Ketua Gema KMS H Sahbirin Noor yang diwakili Masrani Noor.(arl) <strong>24</strong>07/B26 <strong>24</strong>07/B31
<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> KAMIS <strong>24</strong> JULI <strong>2014</strong> 27 <strong>24</strong>07/B27