Banjarmasin Post Jumat, 5 September 2014

10 Aspirasi
Banjarmasin Post
JUMAT 5 SEPTEMBER 2014
TAJUK
Lalai Kawal Kurikulum Baru
KURIKULUM 2013 secara serentak diberlakukan
mulai tahun ajaran 2014/2015 di semua
jenjang sekolah, mulai dasar hingga menengah
di seluruh Indonesia. Digagas sejak zaman Menteri
Pendidikan M Nuh dan sempat diuji coba selama
setahun, pelaksanaan kurikulum baru tersebut
ternyata tak sesuai yang diharapkan.
Selain adanya ketidaksiapan guru dalam menerapkan
kurikulum ini, karena banyak pengajar
yang belum mendapat pelatihan, infrastruktur
prasana pengajaran ternyata juga tak siap.
Harapan bahwa kurikulum baru bisa langsung
dilaksanakan di seluruh Indonesia, ternyata tak
sesuai kenyataan. Bahkan di daerah termasuk
di Kalimantan Selatan, karena ketidaksiapan infrastruktur
berupa buku pembelajaran, sekolah
pun dibuat pontang-panting.
Hingga hampir sebulan pelaksanaan Kurikulum
2013, ternyata buku belum juga sampai di sekolah.
Ironisnya, pihak dinas pendidikan di daerah pun
hanya bisa menunggu, tanpa ada kepastian.
Awalnya langkah taktis diambil dengan memerintahkan
sekolah mengunduh soft copy dari internet.
Tapi ternyata masalah tak berhenti di situ. Pertama,
tidak semua siswa memiliki akses internet, terlebih
mereka yang berada di wilayah pelosok. Kedua, bagi
guru atau sekolah, soft copy tetap harus diprint dan
kemudian digandakan untuk peserta didik, karena
tidak semua sekolah memiliki prasarana pengajaran
multimedia, seperti laptop dan OHP.
Sekolah tetap harus menggandakan bahan
pembelajaran untuk siswa dengan jumlah yang
cukup besar. Dan, karena ketiadaan dana serta
tidak bolehnya melakukan pungutan, Biaya Operasional
Sekolah (BOS) yang mestinya hanya
dipergunakan untuk dana operasional sekolah,
terpaksa digunakan menggandakan materi pembelajaran.
Dana jutaan rupiah harus digelontorkan
sekolah untuk menggandakan buku pembelajaran
tersebut.
Di sejumlah sekolah untuk mengantisipasi ketiadaan
buku, penggunaan Lembar Kerja Siswa
(LKS) yang dijual guru pun dipilih. Langkah ini
diambil daripada siswa tertinggal materi pembelajaran.
Belum lagi, orangtua siswa yang sekolah
di swasta harus merogoh uang lebih dalam untuk
membeli buku baru sesuai Kurikulum 2013.
Dari rangkaian perjalanan sistem pendidikan
BANJARMASIN TIMUR
Ash Shabirin
Komp Satelit Permai
Murdan
Arafah
Dharma Praja
H Ibrahim Hasani
Al Mukhlisin
Mangga III
H Karyono Ibnu A
Al Munawarah
Keramat
Prof HM Ma’ruf A
Ar Rahman
Melayu Darat
Prof HM Yusran S
Ar Raudah
Ratu Zaleha
H Abdussamad S
Baiturrahim
A Yani Km 3,5
HM Husaini
Misbahul Mu’minin
Keramat Raya
HM Syukrani
Darul Arqam
Ki Hajar Dewantara
H Mahlan Darkasi
Al Haq
Banua Anyar
Tamjid Noor
Syafa’ah
Kuripan
H Haderawi HK
Nurul Fata
Pekapuran Raya
HM Irfani
Taufiqurrahman
Sungai Bilu
H Syaiful Anshari
Al Mubarakah
Pekapuran Raya
H Muhammad Basuni
At Taubah
A Yani II
Mahyuddin
Nurul Huda
A Yani Km 6
H Aspihani
BANJARMASIN BARAT
Hidayatut Thalibin
Dahlia
HA Nawawi
Fathul Jannah
Sepakat Teluk Tiram
H Misbhaul Munir
YKS Sentosa
Belitung Darat
Homepage: http//www.banjarmasinpost.co.id
Penerbit : PT Grafika Wangi Kalimantan
SIUPP : SK Menpen No. 004/SK MENPEN/
SIUPP/A.7/1985 tgl 24 Oktober 1985
Sejak Tanggal : 2 Agustus 1971
Direktur Utama : Herman Darmo
Pemimpin Redaksi: Yusran Pare
Wakil: Harry Prihanto
Redaktur Pelaksana: Dwie Sudarlan
Manajer Peliputan: Elpianur Achmad
Asisten Manajer Peliputan :
R Hari Tri Widodo
Manajer Produksi: M Taufik
Redaktur Eksekutif: Muhammad Yamani
(Banjarmasin Post/Online), Mulyadi Danu
Saputra (Metro Banjar), Irhamsyah Safari
(Serambi UmmaH),
Manajer Redaksi: Irhamsyah Safari
Wakil: Agus Rumpoko
Redaktur: Sigit Rahmawan A, Syamsuddin, Alpri
Widianjono, Kamardi, Mahmud M Siregar, Aya
Sugianto, Sofyar Redhani, M Royan Naimi, Siti
Hamsiah. Asisten: Sudarti, Halmien Thaha,
Murhan, Anjar Wulandari, Ernawati,Idda Royani,
Mohammad Choiruman,Budi Arif RH.
Staf Redaksi: Umi Sriwahyuni,Eka Dinayanti,
Hanani, Burhani Yunus, AM Ramadhani, Syaiful
Anwar, Syaiful Akhyar, Khairil Rahim, Ibrahim
Ashabirin, Sutransyah, Faturahman, Irfani
Rahman, Jumadi, Edi Nugroho, Doni Usman,
Mustain Khaitami (Kabiro), Hari Widodo, Ratino, M
Risman Noor, Salmah, Rahmawandi, M Hasby
Suhaily, Helriansyah, Didik Triomarsidi (Kabiro),
Nia Kurniawan, Mukhtar Wahid, Rendy Nicko
Ramandha, Restudia, Yayu Fathilal, Aprianto,
Frans, Nurholis Huda, Man Hidayat, Reni
Kurnia Wati.
Fotografer: Donny Sophandi, Kaspul Anwar.
Tim Pracetak: Syuhada Rakhmani (Kepala), M
Syahyuni, Aminuddin Yunus, Syaiful Bahri, Edi
Susanto, Sri Martini, Kiki Amelia, Rahmadi, Ibnu
Zulkarnain, Achmad Sabirin, Rahmadhani, Ahmad
Radian, M Trino Rizkiannoor, M Denny Irwan
Saputra.
Biro Jakarta: Febby Mahendra Putra (Kepala),
Domuara Ambarita, Murdjani, Antonius Bramantoro,
Budi Prasetyo, Fikar W Eda, FX Ismanto, Johson
Simandjuntak, Rahmat Hidayat, Yulis Sulistyawan,
Choirul Arifin, Hendra Gunawan, Sugiyarto
Ke e Mana Anda Salat
HM Syarbaini M
Ihya Ilumuddin
Pembangunan I
H Syakrani N
Ar Ridha
Yos Sudarso
HA Khair Amrullah
KH Ahmad Dahlan
S Parman
Muchdiansyah
Al Hijrah
Komp Purnasakti
H Maulana Hanapi
Jami
Tuluk Tiram
H Zainal Arifin
Baiturrahman
Belitung Darat
Ahmad Rivani
Miftahurrahman
Kom Ar Rahman
Ahmad Syarkani
Babut Taqwa
Sutoyo S
H Rusdi Halim
Nuruz Zakirin
Komp DPR
H Achmad Supian
Ad Dzakirin
Teluk Tiram Ilir
HM Hamdi Djaperi
BANJARMASIN TENGAH
Sabilal Muhtadin
Sudirman
H Abdurrahman
Asy Syifa
A Yani Km 2
H Abdul Muhdi
Al Misbah
Sungai Baru
Matnor
Al Musamahah
Haryono MT
H Fadlian Hafizi
Darul Mu’minin
Rawasari
Buserani
Nahdatus Salam
Cempaka Raya
HM Yunus
Al-Hijrah
Komp Tirtasari
H Khairani
Hasbunallah WW
P Antasari
H Mairijani
Miftahul Ihsan
P Antasari
Banjarmasin Post Group
Penasihat Hukum: DR Masdari Tasmin SH MH
di Indonesia, setidaknya pemerintah telah mengganti
kurikulum sebanyak tujuh kali sejak Orde
Baru. Mulai 1968 sampai 2013, sistem pendidikan
diubah dan dimodifikasi sedemikian rupa dengan
harapan bisa meningkatkan kualitas pendidikan
bangsa Indonesia.
Terbaru, dalam Kurikulum 2013 pendidikan berbasis
karakter, mengutamakan pemahaman, keterampilan,
dan siswa dituntut memahami materi,
aktif berdiskusi dan presentasi, serta memiliki sopan
santun disiplin yang tinggi. Dalam Kurikulum 2013
terdapat mata pelajaran wajib dan mata pelajaran
pilihan sesuai dengan keinginan peserta didik.
Secara konsep, kurikulum tersebut dinilai lebih
sesuai dengan karateristik anak dan memperdayakan
daya nalar siswa. Namun dari sisi implementasi
ternyata masih banyak yang harus
dibenahi. Pemerintah lalai mempersiapkan perangkat
untuk mendukung pelaksanaan kurikulum
baru yang didanai cukup besar tersebut.
Tak urung berbagai pendapat pun muncul sebagai
respons atas pelaksanaan Kurikulum 2013,
baik dari dunia pendidikan, maupun orangtua murid.
Bahkan Indonesian Coruption Watch (ICW) merekomendasikan
untuk menghentikan pelaksanaan
Kurikulum 2013 dan kembali ke Kurikulum 2006
atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pendidikan menentukan masa depan anak dan
bangsa. Langkah pemaksaan sistem tanpa kesiapan
justru membuat pendidikan negeri ini terpuruk.
Belum lagi ancaman gangguan terhadap operasional
sekolah, karena tergerusnya dana BOS,
untuk membayar penggandaan buku tersebut.
Jangan sampai sinyalemen politik bahwa penerapan
kurikulum baru hanya demi pergantian rezim di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
pascapemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan tak
jauh-jauh dari proyek yang justru nantinya muncul di
publik terkait kengototan pemerintah.
Terakhir, apabila tidak ada alternatif pendanaan
untuk penggandaan materi pembelajaran (baik
di tingkat pusat maupun daerah), ataupun jadwal
pengiriman buku ajar sesuai deadline yang telah
ditetapkan, lebih baik Kurikulum 2013 ditunda pelaksanannya
sampai benar-benar siap, agar
siswa jangan menjadi korban. Ini dipilih agar siswa
dan sekolah tidak menjadi bahan eksperimen
sistem pendidikan yang belum siap.(*)
Muhlidi Sulaiman
Jami Pelajar
Mandiangin
Suriansyah
Al Muhtadin
S Parman
H Chairani Idris
Jami
Sutoyo S
H Rusdi Halim
Al Khairat
Batu Benawa
Nurdin Sahri
Raudhatul Jannah
Melayu Darat
H Noor Asyikin
Miftahul Jannah
DI Panjaitan
Abdul Munir
Al Jihad
Cempaka Besar
H Syarwani Nunci
Al Anshor
Cempaka Besar
H Iriansyan H
At Taubah
Melayu Laut
HA Mulkani
BANJARMASIN UTARA
Qaryah Thayyibah
Komp HKSN Permai
H Gazali Abbas
Ar Rahmah
Sungai Andai
H Husin Musa
Al Muttaqin
...
Zainal Abidin T
Muhammadiyah
Sungai Miai Dalam
Prof HA Khairuddin
At Tanwir
Sultan Adam
H Zulfakar Ali
As Sajadah
Jahri Saleh
Ahmad Sun’ani
Ar Rahim
Kayu Tangi
H Maswan MT
Iqra
Hassan Basry
HM Ali Alhamidi
Nurul Ishlah
Mandiri IV
Fikrul Ilmi
Al Qadar
Komp Kadar Permai
Muhlidi
Jami
Masjid
H Murjani Sani
Al Munawwarah
Raga Buana
HM Kastalani
Al Ikhlas
Simp Gusti
H Rajuddin
Al Ikhlas
Sungai Andai
M Rafi’i
Hijratul Khairah
Komp Herlina Perkasa
Sarmiji Asri
BANJARMASIN SELATAN
Nurul Amilin
Kalayan Kecil
H Fahrurrazi
Husnul Khatimah
Tatah Bangkal
HA Kurtubi
Al Mukarram
Muning
H Maslansyah
Byna Taqwa
Byna Harapan
H Ahmad Thabrani
An Noor
Bumi Mas
Mursalin Baderun
Hayatul Ibadah
Gerilya
Fahruzzabadi
As Sa’adah
Beruntung Jaya
H Abdurrahman S
Al Gufran
Mantuil Raya
Rudi Khairuddin
Baiturrahman
Nakula XVI
Darul Qutni
Al Faizun
Garuda-Merpati
H Abdul Kadir
Al Muttaqien
Rantauan Darat
H Samsul Rahman
Nurul Jannah
A Yani Km 5,5
H Rusli
Al Anshar
Banjar Indah
HM Hikam
Al Muhajirin
Ampera
HM Da’dillah
e-mail : redaksi@banjarmasinpost.co.id
Pemimpin Umum : HG (P) Rusdi Effendi AR
Pendiri : Drs H J Djok Mentaya (1939-1994)
Drs H Yustan Aziddin (1933-1995)
HG (P) Rusdi Effendi AR
Pemimpin Perusahaan:
A Wahyu Indriyanta
General Manager Percetakan: A Wahyu Indriyanta
Asisten General Manager Percetakan : Suharyanto
Wakil PP (Bidang Humas dan Promosi): M Fachmy Noor
Manajer Iklan : Helda Annatasia (08115803012)
Alamat: Gedung HJ Djok Mentaya, Jl AS Musyaffa No 16
Banjarmasin 70111, Telepon (0511) 3354370
Fax 4366123, 3353266, 3366303
Bagian Redaksi: Ext 402-405 ; Bagian Iklan: Ext. 113, 114
Bagian Sirkulasi: Ext. 116, 117
Pengaduan Langganan: 08115000117 (0511) 3352050
Biro Jakarta-Persda: Redaksi, Jl Pal Merah Selatan No
12 Lantai II Jakarta 10270, Telp (021) 5483008, 5480888
dan 5490666 Fax (021) 5495358
Perwakilan Surabaya: Jl Raya Jemursari 64 Surabaya, Telp
(031) 8471096/ 843428, Fax (031) 8471163
Biro Banjarbaru: Jl Mister Cokrokusumo Kav 15-17
Widya Chandra Utama, Cempaka, Kota Banjarbaru Telp
(0511) 4780355 Fax (0511) 4780356, Biro Palangka Raya:
Jl RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya, Telp (0536) 3242922
Tarif Iklan:
Display Umum: Hitam Putih (BW): Rp 22.500/mmk
Berwarna (FC): Rp 45.000/mmk
Display Halaman 1: Hitam Putih (BW): Rp 45.000/mmk
Berwarna (FC): Rp 90.000/mmk
Iklan kolom/Duka Cita: Hitam Putih (BW):
Rp 15.000/mmk Berwarna (FC): Rp 30.000/mmk
Iklan Kuping: (FC) Rp 100.000/mmk
Iklan Baris: (FC) Rp 20.000/baris:
(BW): Rp 15.000/baris
Iklan Satu Kolom : (FC)Rp 30.000/mmk, (BW):
Rp15.000/mmk
Catatan: Harga belum termasuk PPN 10%.
Harga Langganan: Rp 75.000/bln
Percetakan: PT Grafika Wangi Kalimantan
Alamat: Lianganggang Km 21 Landasan Ulin Selatan
Banjarbaru
Telepon (0511) 4705900-01
Isi di luar tanggung jawab percetakan
Setiap artikel/tulisan/foto atau materi apa pun yang telah dimuat di
harian “Banjarmasin Post” dapat diumumkan/dialihwujudkan
kembali dalam format digital maupun nondigital yang tetap
merupakan bagian dari harian “Banjarmasin Post”.
WARTAWAN “BANJARMASIN POST GROUP” SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN TIDAK
DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARASUMBER.
Harta Berkah
Banyak Sedekah
B
erkah adalah karunia
Tuhan yang mendatangkan
kebaikan
bagi kehidupan
manusia”. Dalam
istilah berkah artinya
ziyadatul khair, yakni “bertambahnya
kebaikan”
Para ulama juga menjelaskan
makna berkah sebagai segala
sesuatu yang banyak dan
melimpah, mencakup berkahberkah
material dan spiritual,
seperti keamanan, ketenangan,
kesehatan, harta, anak, dan
usia.
Dalam Syarah Shahih Muslim
karya Imam Nawawi disebutkan,
berkah memiliki
dua arti: pertama dengan arti
tumbuh, berkembang, atau
bertambah; dan kedua artinya
kebaikan yang berkesinambungan.
Sering kita mendengar kata
“mencari berkah”, maksudnya
adalah mencari kebaikan atau
tambahan kebaikan, baik kebaikan
berupa bertambahnya
harta, rezeki, maupun berupa
kesehatan, ilmu, dan amal kebaikan
(pahala).
Dalam Alquran kata berkah
ada beberapa makna, di
antaranya: kelanggengan kebaikan,
dan bertambahnya
kebaikan. Alquran sendiri merupakan
berkah bagi manusia
sebagaimana firman-Nya:
“Ini (Alquran) adalah sebuah
kitab yang Kami turunkan
kepadamu, penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayatnya dan
supaya orang-orang yang mempunyai
pikiran mendapatkan
pelajaran.” (QS Shaad: 29).
Adapun berkah dalam arti
kebaikan, keselamatan, dan
kesejahteraan tercantum dalam
ayat: “Jika sekiranya penduduk
negeri-negeri itu beriman
dan bertakwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit
dan bumi.” (QS Al-A’raf: 96).
Dalam hadis juga banyak
ditemukan kata berkah, semuanya
mengarah pada kebaikan
dan pahala. “Berkumpullah
kalian atas makanan dan
sebutlah nama Allah, maka Allah
akan memberikan keberkahan
pada kalian di dalamnya.”
(HR Abu Daud)
“Penjual dan pembeli itu
diberi pilihan selama keduanya
Oleh:
H Gusti Makmur Lc
Komisi Fatwa MUI
Banjarmasin
belum berpisah. Bila keduanya
jujur dan menjelaskan (kondisi
barangnya), maka keduanya
diberkahi dalam jual belinya.
Namun bila keduanya
menyembunyikan dan berdusta,
maka akan dihilangkan
keberkahan jual beli keduanya.”
(HR Bukhari-Muslim).
Pada masa sekarang ini ketika
seseorang bekerja dan
mendapatkan keuntungan
yang banyak, maka banyak
orang mengatakan itulah keberkahan
harta, tetapi sebenarnya
berkah harta itu bukan
hanya mendapatkan untung
yang banyak, melainkan bertambahnya
kebaikan yang dia
dapatkan dalam harta tersebut.
Banyak orang kaya tetapi
dia tidak mendapatkan ketenangan
hati dengan hartanya.
Harta yang dimiliki hanya dihabiskan
untuk kesenangan
semata, hanya jadi simpanan
di tabungan, dihamburkan
untuk berfoya-foya, membeli
barang mewah padahal sekadar
koleksi.
Semakin kaya maka semakin
takut berkurang harta
yang dia miliki, semakin khawatir
kalau hartanya diambil
orang lain. Berteman hanya
dengan pejabat dan orang kaya,
dan menutup mata dan
hati untuk kondisi masyarakat
yang ada.
Realita yang sering kita
temukan seperti masih banyaknya
para peminta-minta
di jalan raya dan pasar-pasar.
Tugas para pemimpin kita
adalah memberikan pelatihan
dan lapangan kerja. Juga memberikan
efek jera menangkap
mereka yang sudah terbiasa
meminta-minta.
Contoh lain kebiasaan yang
tidak baik adalah meminta
sumbangan pembangunan
rumah ibadah di pinggir jalan.
Sebegitu miskinkah masyakarat
kita sehingga mengharapkan
pemberian dari hasil
sumbangan di jalan?
Hal ini tidak sebanding dengan
banyaknya para pejabat
kita yang kaya raya, bos batu
bara di mana-mana, bos minyak
dan bos-bos yang lainnya
yang ada di daerah ini.
Mobil mewah sekarang tidak
hanya dimiliki orang ibu kota,
tetapi juga dimiliki orang-orang
yang ada di provinsi dan
kabupaten.
Kita tentu bersyukur bahwa
taraf kehidupan masyarakat
sudah mulai meningkat.
Tetapi, peningkatan tersebut
tidak diiringi dengan kesadaran
untuk berusaha hidup qana‘ah
dan sederhana.
Tugas pejabat dari gubernur,
bupati, wali kota dan para
anggota dewan beserta para
stakeholder yang lain harus
memperhatikan masalah ini,
bukan hanya memikirkan
pembangunan semata, tetapi
juga harus memikirkan dan
mencari jalan keluar dari permasalahan
yang terjadi.
Duduk bersama dengan
para pengusaha bukan hanya
memikirkan bisnis, tidak membahas
cara untuk menambah
kekayaan pribadi, bukan sekadar
imbauan untuk menyumbang
tetapi berperan
aktif mengambil dan menyalurkan
sumbangan yang sudah
terkumpul untuk disampaikan
kepada masyakarat
yang ada.
Sifat kikir biasanya disandingkan
dengan orang yang
mempunyai harta yang melimpah.
Kikir itu sendiri ada-
Tulisan Opini bisa dikirim ke email: redaksi@banjarmasinpost.co.id (Maksimal 1.000 karakter tanpa spasi). Sertakan nama, alamat lengkap, nomor telepon,
nomor rekening, fotokopi KTP, dan foto diri. Opini yang terbit akan kami berikan imbalan ke nomor rekening penulis. Terima kasih.
Artikel yang masuk batas waktu pemuatannya maksimal dua minggu.
Menyikapi Putusan MK tentang Sengketa Pilpres
Siap-siaplah untuk Kecewa
Budi Priyono SSos
Instruktur Broadband Learning
Centre PT Telkom Kalsel
BUKANNYA penulis memiliki
ilmu ngerti sa’durunge
winarah (tahu sebelum kejadian),
namun jika memperhatikan
peristiwa peristiwa Politik
dan hukum dinegeri Indonsia
Menang Syukur, Kalah Sabar
PASCAPUTUSAN Mahkama
Konstitusi,sebagai warga
negara yang sadar akan pentingnya
persatuan dan kesatuan
bangsa, mari sama-sama kita
kesampingkan kepentingan
pribadi maupun golongan. Ini,
demi terwujudnya Indonesia
yang lebih baik, lebih maju, lebih
makmur, lebih sejahtera dan
terbebas dari budaya korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Kita semua menggantungkan
harapan yang besar kepada
presiden dan wakil presiden
terpilih periode 2014-
2019, untuk bisa membawa
Negara Republik Indonesia
yang kita cintai ini ke arah perubahan
yang lebih baik dari
sebelumnya.
Sebagaimana hadis Rasulullah
yang cukup familiar di
telinga kita yang artinya kurang
lebih demikian: “Hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin,
esok harus lebih baik
dari hari ini, maka kita termasuk
orang yang beruntung.
Namun, kalau hari ini sama
dengan hari kemarin berarti
kita termasuk orang yang
rugi. Parahnya lagi kalau hari
ini lebih buruk dari hari kemarin,
maka termasuk orang
yang celaka”. Nauzubillah.
Kepada tim sukses dan relawan,
capres/cawapres yang
lah sifat tercela yang dimiliki
oleh manusia yang timbulnya
dari rasa egoisme yang sangat
berlebihan.
Orang yang memiliki karakter
seperti ini mempunyai
hati yang sangat keras, tidak
mempunyai rasa kasih sayang,
rasa sayangnya sekadar
pencitraan semata.
Timbulnya sifat kikir ini diawali
dengan kecintaan terhadap
dunia secara belebihan, takut
terhadap kemiskinan, hati
yang selalu cemas serta tidak
merasa bahagia. Perasaan-perasaan
itu semua mengakibatkan
otak dari orang yang memiliki
sifat kikir mudah terserang
gangguan seperti sulit
tidur dan pikun.
Dan merasa kesedihan yang
berkepanjangan mengakibatkan
orang kikir tersebut mudah
terserang penyakit paruparu.
Karena itu marilah kita
berlindung kepada Allah untuk
terhindar dari sifat kikir.
Sudah saatnya para pemimpin
kita sadar dan menjadi
contoh teladan. Berusaha
mencontoh para pemimpin
dunia lainnya yang hidup sederhana,
tidak tidur bukan karena
sebab memikirkan harta,
tetapi tidak tidur memikirkan
kondisi masyarakat
yang mereka pimpin.
Harta dan jabatan adalah
amanah dan titipan dari Allah
untuk digunakan dengan sebaik-baiknya.
Di dalam harta
ada hak-hak fakir miskin yang
harus dibagikan. Di dalam
harta ada hak pembangunan
rumah ibadah, sekolah dan
lembaga pendidikan lainnya.
Orang yang banyak memberi
dari harta yang dia dapatkan,
maka itulah hamba-Nya
yang amanah atas rezeki dari
yang Maha Kuasa. Oleh karena
itu, banyaklah memberi, maka
Allah akan memberikan kenyamanan,
kebaikan dan keberkahan
dalam hidup. (*)
yang kita cintai ini, dari mulai
zaman presiden pertama Soekarno
sampai Presiden SBY yang
sebentar lagi akan lengser,
maka kita akan dapati setiap
terjadi suksesi kepemimpinan
umat selalu dibuat kecewa.
Bagaimana tidak kecewa,
janji-janji yang disampaikan
pada saat sebelum terpilih menjadi
presiden begitu menggiurkan
bagi siapapun yang mendengarnya.
Namun, setelah
terpilih, janji tinggalah janji.
Bahkan, pepatah yang menyatakan
menjanjikan surga
tapi memberikan neraka, sangatlah
tepat menggambarkan
kondisi ini.
Harapan masyarakat yang
begitu besar akan adanya sebuah
perubahan yaitu melindungi
segenap Bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa
sepertinya hanya tinggal harapan
tanpa ada kenyataan.
Berbagai problem terus mendera,
dari masalah korupsi, hukum,
ekonomi, sosial kemasyarakatan,
aborsi, prostitusi,
aliran sesat dan seabreg masalah
lainnya sampai saat ini
belum kelihatan tanda-tanda
akan berakhir, malah justru
sebaliknya semakin parah.
Tentu kondisi ini tidak boleh
dibiarkan terus berlarut.
Perlu adanya solusi jitu dan
fundamental. Jika kita menilik
proses perubahan di negeri ini
dari beberapa kali suksesi kepemimpinan
nasional, maka
kita tidak pernah menyaksikan
para kontestan Pemilu
menyuarakan perubahan sistemik,
yang ada hanya berubahnya
orang.
Walhasil, apa pun hasil
keputusan Mahkamah Konstitusi
--yang akhirnya memutuskan
gugatan pasangan capres
Prabowo-Hatta ditolak,
keadaan tidak akan berubah.
Jika kita berharap perubahan
kepada presiden terpilih, maka
bersiap-siaplah untuk menerima
kenyataan seperti yang
pernah terjadi pada masa rezim
Susilo Bambang Yudoyono
selama 10 tahun.
SBY yang dielu-elukan sebelum
menjadi presiden, bahkan
meraih suara mayoritas,
dianggap sebagai satrio piningit.
Ternyata ujung ujungnya
dianggap tidak ada. Sampaisampai
ada yang bilang negeri
ini adalah negeri autopilot.
Wallahu a’lam bishawab. (*)
Jainatu Radaina SPd MM
Kepala SDN Banua Supanggal
Pandawan HST
kalah agar menerima dengan
lapang dada, tetap berpikiran
jernih dan positif serta sabar.
Sebaliknya kepada Tim sukses
dan relawan, capres/cawapres
yang menang jangan
membusungkan dada, apalagi
merasa berada di atas angin.
Tetaplah bersyukur dantawadu
pada Allah, menyadari bahwa
semua ini adalah amanah
yang harus dijalankan dengan
sebaik-baiknya.
Maka dari itu wahai para elite
politik dan partai, tim sukses/relawan
masing-masing
kubu capres/cawapres, mari
bergandengan tangan seiring
sejalan dua langkah satu tujuan
menuju cita-cita bersama
yaitu Indonesia Raya yang
adil, makmur, gemah ripah loh
jenawe, baldatun thaibatun wa
rabbun ghafur. Insya Allah.
Amin yaa Rabb. (*)
Tema berikutnya : Media Sosial Dijadikan Ajang Fitnah dan Caci Maki
SAMPAIKAN komentar Anda maksimal 250 karakter secara santun ke redaksi@banjarmasinpost.co.id, disertai salinan kartu identitas diri
dan foto (mohon jangan pasfoto). Kini, saatnya Anda bicara demi kebaikan bersama.