Banjarmasin Post Jumat, 5 September 2014
NO. 151561 TH XLIII/ ISSN 0215-2987
NO. 151561 TH XLIII/ ISSN 0215-2987
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Super Skor<br />
<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong><br />
32<br />
www.banjarmasinpost.co.id<br />
JUMAT 5 SEPTEMBER <strong>2014</strong><br />
AFP PHOTO / JOHN MACDOUGALL<br />
(KI - KA) Per Mertesacker, Asisten Pelatih Hansi Flick,<br />
pe nyerang Miroslav Klose dan Philipp Lahm, mendapat<br />
penghargaan setelah memutuskan berhenti dari timnas.<br />
AFP PHOTO / JOHN MACDOUGALL<br />
STRIKER Miroslav Klose (tengah) melambaikan tangan<br />
sebagai tanda resmi menanggalkan kostum timnas Jerman.<br />
AFP PHOTO / JOHN MACDOUGALL<br />
PELATIH Timnas Jerman, Joachim Loew mendapat gelar<br />
Pelatih Terbaik <strong>2014</strong> dari Pemimpin Redaksi Kicker, Rainer<br />
Holzschuh.<br />
AFP PHOTO / PATRIK STOLLARZ<br />
ORKESTRA dari militer ikut<br />
me ramaikan partai persahabatan<br />
Jerman kontra Argentina, Kamis<br />
(4/9) dini hari, di Duesseldorf.<br />
JERMAN 2<br />
VS 4 ARGENTINA<br />
BUKAN di laga<br />
pertama bareng<br />
Machester United,<br />
justru saat ‘partai<br />
perdana’ berkostum<br />
tim nasional<br />
Argentina, sinar<br />
terang Angel<br />
Di Maria begitu<br />
memesona siapapun<br />
yang melihat. Itulah<br />
yang terjadi di Espirit<br />
Arena, Dusseldorf,<br />
Jerman, pada laga<br />
persahabatan kedua<br />
negara raksasa sepak<br />
bola dunia, Kamis (4/9) dini hari.<br />
Pada debut berseragam The Red<br />
Devils di pentas Premier League, akhir<br />
pekan lalu, permainan Di Maria tak<br />
begitu menawan alias datar-datar saja.<br />
Namun, semuanya berubah drastis saat<br />
membantu Argentina ‘meremukkan’<br />
tuan rumah Jerman, dengan skor telak<br />
4-2.<br />
Satu gol menjadi pelengkap<br />
penampilan gemilang mantan<br />
penggawa Real Madrid tersebut. Pada<br />
menit ke-50, menusuk dari sisi kiri,<br />
Di Maria agak egois namun tetap<br />
berlaku dingin. Bermodal pengalaman<br />
segudang, dengan tenang ia mengirim<br />
si kulit bundar melewati jangkauan<br />
kiper Roman Weidenfeller, melalui<br />
teknik men-chip bola.<br />
Gol tersebut seolah<br />
Laga Loew<br />
PERSAHABATAN<br />
Jumlah laga : 46<br />
Menang : 23 (51 persen)<br />
Seri : 13 (29 persen)<br />
Kalah : 10 (20 persen)<br />
PARTAI RESMI<br />
Jumlah laga : 67<br />
Menang : 54 (80 persen)<br />
Seri : 7 (10,5 persen)<br />
Kalah : 6 (9,5 persen)<br />
menjadi puncak dari<br />
aksi penampilan<br />
istimewa Di Maria.<br />
Maklum saja, sebelum<br />
aksi merobek jala<br />
musuh tersebut yang<br />
membuat skor 4-0<br />
tersebut, winger<br />
berusia 26 tahun itu<br />
sudah terlebih dulu<br />
membuat tiga asis.<br />
Argentina memulai<br />
pertandingan dengan<br />
memainkan trio Erik<br />
Lamela, Di Maria,<br />
dan Sergio Aguero<br />
di lini depan. Ketidakhadiran Lionel<br />
Messi, ternyata tidak membuat pasukan<br />
Gerardo Martino kehilangan kreativitas.<br />
Pertandingan berjalan menit ke-20,<br />
Argentina membuka keunggulan melalui<br />
Aguero. Umpan silang cantik Di Maria<br />
disambut sontekan Aguero yang gagal<br />
dibendung Manuel Neuer. Lima menit<br />
jelang babak pertama berakhir, Argentina<br />
menggandakan kedudukan. Kali ini,<br />
Lamela mampu memaksimalkan umpan<br />
Di Maria untuk menutup babak pertama<br />
menjadi 2-0 bagi tim tamu.<br />
Memasuki babak kedua, Argentina<br />
semakin tak terbendung. Umpan<br />
tendangan bebas Di Maria sukses<br />
diteruskan Federico Fernandez untuk<br />
unggul 3-0 pada<br />
menit ke-47.<br />
Tak<br />
pelak, apa yang diperlihatkan Di<br />
Maria seolah memberi ketegasan kalau<br />
banderol sebesar 60 juta pounds atau<br />
sekitar Rp 1,2 triliun, memang pantas<br />
disematkan padanya.<br />
Aksi menawan Di Maria sekaligus<br />
membantu Argentina membalas<br />
dendam atas kekalahan yang diterima<br />
pada laga final Piala Dunia <strong>2014</strong>. Saat<br />
itu, Jerman menang 1-0 melalui gol<br />
Mario Goetze. Uniknya, Goetze kembali<br />
mencetak gol kali ini, meski timnya<br />
kalah dari Argentina.<br />
Setelah unggul 4-0, lini belakang<br />
Argentina sedikit kehilangan fokus.<br />
Akhirnya, Jerman mampu mencetak<br />
dua gol, masing-masing melalui Andre<br />
Schuerrle di menit ke-52 dan Mario<br />
Goetze (78’).<br />
Usai pertandingan, pujian<br />
dilontarkan Pelatih Argentina, Gerardo<br />
Martino. Mantan arsitek Barcelona<br />
itu menyebut Di Maria sebagai satu<br />
pemain terbaik di dunia. “Angel Di<br />
Maria menunjukkan mengapa dia<br />
merupakan satu dari lima pemain<br />
terbaik di dunia. Dia sangat cerdas<br />
dan pandai memanfaatkan semua<br />
kesempatan yang ada di depan mata.<br />
Kalau dia bisa bermain seperti ini terus,<br />
masa depan Argentina akan semakin<br />
bergairah," kata Martino, seperti<br />
dilansir Soccerway.<br />
Laga dini<br />
hari tadi merupakan debut Martino<br />
sebagai pelatih Albiceleste. Argentina<br />
tampil menjanjikan meskipun tanpa<br />
Ezequiel Garay, Gonzalo Higuain, dan<br />
Lionel Messi yang mengalami cedera.<br />
Bagi Jerman, kekalahan di rumah<br />
sendiri menjadi catatan kelam yang<br />
harus kembali dirasakan Pelatih<br />
Joachim Loew. Meski berstatus juara<br />
dunia, Jerman memang tak berdaya di<br />
depan Argentina. Jerman melempem<br />
di laga persahabatan tersebut, sekaligus<br />
menegaskan kelemahan mereka di area<br />
uji coba selama dilatih Loew.<br />
Catatan Jerman lebih impresif kala<br />
melakoni laga resmi, seperti Piala<br />
Dunia, Piala Eropa, Kualifikasi Piala<br />
Dunia, dan Kualifikasi Piala Eropa. Dari<br />
45 laga persahabatan selama ditangani<br />
Low, persentase kemenangan Jerman<br />
cuma 51 persen. Bandingkan dengan<br />
jumlah 80 persen kemenangan yang<br />
didapat Die Mannschaft saat menjalani<br />
67 laga resmi.(Tribunnews.com/bud)<br />
Live on TV<br />
PERSIJA JAKARTA VS BARITO PUTERA<br />
SRIWIJAYA FC VS PERSIB BANDUNG<br />
PERSIK VS GRESIK UNITED<br />
PERSITA VS PBR<br />
<strong>Jumat</strong> (5/9)<br />
Pukul 15.30 WIB/<br />
16.30 WITA<br />
<strong>Jumat</strong> (5/9)<br />
Pukul 19.00 WIB/<br />
20.00 WITA<br />
<strong>Jumat</strong> (5/9)<br />
Pukul 15.30 WIB/<br />
16.30 WITA<br />
<strong>Jumat</strong> (5/9)<br />
Pukul 15.30 WIB/<br />
16.30 WITA<br />
PERSIJAP VS AREMA CRONUS<br />
<strong>Jumat</strong> (5/9)<br />
Pukul 19.00 WIB/<br />
20.00 WITA<br />
AFP PHOTO / PATRIK STOLLARZ<br />
BINTANG - Pemain sayap tim nasional Argentina, Angel Di Maria, memberikan ekspresi tanda cinta ke<br />
arah penonton usai menjegol jala Jerman, pada partai persahabatan internasional, di Espirit Arena,<br />
Duesseldorf, Kamis (4/9) dini hari. Di Maria menjadi bintang setelah mencetak satu gol dan tiga asis<br />
pada laga yang berakhir 4-2 bagi kemenangan Tim Tango.<br />
KOMENTAR PELATIH<br />
Joachim Loew (Jerman<br />
Konsentrasi Lemah<br />
APA yang terjadi dengan empat gol yang mengoyak jala<br />
kami saat dua kiper bertugas bergantian adalah hal buruk. Bukan salah kiper<br />
tentunya, melainkan area koordinasi yang masih lemah, ditunjang konsentrasi<br />
yang tak seratus persen. Kami punya banyak pekerjaan rumah jika tak ingin<br />
mendapat malu kala menjamu Skotlandia. Argentina bermain bagus, dan<br />
mereka memang dominan, meski seharusnya tak sampai mendapatkan empat<br />
gol.(bud)<br />
sumber : www.kicker.de<br />
Gerardo Martino (Argentina)<br />
Percaya Diri<br />
KUNCI dari permainan kami adalah rasa percaya diri,<br />
terutama setelah gol pertama. Kami mendapatkan itu dengan sangat baik.<br />
Setelah itu, permainan menjadi lebih tertata dan nyaman. Setiap pemain<br />
mampu menunjukkan sisi kualitas yang setara. Tentu saja, hasil ini memberi<br />
bukti kalau tim punya kemauan untuk berkembang. Saya puas dengan apa<br />
yang telah mereka berikan di lapangan.(bud)<br />
www.dailymail.co.uk<br />
Bek dan Gelandang Jadi Masalah<br />
JERMAN akan melakoni laga perdana Grup D<br />
babak kualifi kasi Euro 2016 kontra Skotlandia,<br />
Minggu (7/9) mendatang. Sayang, modal ke<br />
arah sana justru negatif. Pasalnya, Tim Panser<br />
baru saja dipermak runner up Piala Dunia <strong>2014</strong>,<br />
Argentina dengan skor 2-4, Kamis (4/9) dini hari.<br />
Pada laga yang berlangsung di Esprit<br />
Arena Dusseldorf tersebut, Komunikasi di lini<br />
pertahanan dan area tengah menjadi sorotan.<br />
Jerman harus kebobolan empat gol dalam<br />
rentang 50 menit. Empat gol dari Sergio Aguero<br />
di menit ke-20, Erik Lamela (40’), Federico<br />
Fernandez (47’) dan Angel Di Maria (50’)<br />
menggambarkan lemahnya sistem pertahanan<br />
yang digalang di depan kiper Manuel Neuer.<br />
Kuartet lini belakang, yang dihuni Kevin<br />
Grosskreutz, Matthias Ginter, Benedikt Höwedes<br />
dan Erik Durm, tak sanggup untuk membendung<br />
aksi para penyerang dan gelandang lawan.<br />
Tak heran kalau Sergio Aguero, Angel Di Maria,<br />
Erik Lamela dan Enzo Perez, mampu bergerak<br />
bebas sehingga nyaman saat berkreasi.<br />
Begitu juga dengan lini tengah yang ditunggui<br />
André Schürrle, Julian Draxler, Toni Kroos, Marco<br />
Reus dan Cristoph Kramer, tak bisa berbuat<br />
banyak. Mereka justru kelihatan kalah kelas<br />
dibanding Javier Mascherano, Lucas Biglia dan<br />
Enzo Perez.<br />
Usai laga, Pelatih Jerman,<br />
Joachim Loew menyoroti barisan<br />
pertahanan timnya. “Kami telah<br />
membuat beberapa kesalahan<br />
di lini pertahanan dan semua itu<br />
membuat kami langsung dihukum.<br />
Banyak pemain yang belum pernah<br />
bermain bersama, sehingga kami<br />
harus menerimanya. Karena itulah,<br />
tugasku sekarang sangat berat. Saya<br />
harus segera menemukan formula<br />
agar bisa menuai tiga poin pembuka<br />
saat bersua Skotlandia,” beber Loew,<br />
seperti dilansir Soccerway.<br />
Loew langsung mengalihkan<br />
fokus pada laga Jerman selanjutnya.<br />
Die Mannschaft akan menghadapi<br />
Skotlandia di laga perdana Kualifi kasi<br />
Piala Eropa 2016 di Signal Iduna Park. Jerome<br />
Boateng sudah bisa turun melawan Skotlandia.<br />
Namun, rekannya di lini pertahanan, Mats<br />
Hummels kemungkinan masih harus absen.<br />
(Tribunnews.com/bud)<br />
AFP PHOTO / PATRIK STOLLARZ<br />
TAK BERDAYA - Tiga penggawa tim nasional Jerman,<br />
Sebastian Rudy (kiri), bek Erik Durm dan Matthias Ginter<br />
(kanan), terlihat berjalan lesu usai timnya takluk di tangan<br />
Argentina, Kamis (4/9) dini hari. Lini belakang dan tengah<br />
menjadi sorotan setelah kebobolan empat gol.<br />
0509/B32