23.11.2014 Views

Prosiding Workshop Nasional Jakarta 24 Juli 2007 - ITTO

Prosiding Workshop Nasional Jakarta 24 Juli 2007 - ITTO

Prosiding Workshop Nasional Jakarta 24 Juli 2007 - ITTO

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembatasan dan kontrol perdagangan bisa dilakukan melalui penentuan kuota tebang atau<br />

ekspor, sedang untuk ramin telah ditetapkan kuota tebang.<br />

Petunjuk umum penentuan kuota ramin untuk Indonesia telah diperkenalkan oleh<br />

Otoritas Keilmuan melalui pembentukan Tim Terpadu Ramin atau Kelompok Kerja Ramin<br />

(Partomihardjo, 2006). Tim Terpadu Ramin beranggotakan para pakar terdiri atas kelompok<br />

peneliti, akademisi, praktisi, dan LSM. Tugas Tim ini adalah membantu Otoritas Keilmuan<br />

guna mengumpulkan data ilmiah berkaitan dengan potensi lapangan yang bisa digunakan<br />

sebagai bahan masukan pemanenan tanpa mengancam kelestarian jenis yang<br />

bersangkutan. Dalam melaksanakan kegiatan Tim Terpadu Ramin dikoordinir oleh Otoritas<br />

Keilmuan dalam hal ini Pusat Penelitian Biologi - LlPI selaku pelaksana harian Otoritas<br />

Keilmuan (Gambar 4). Selain data tentang potensi ramin, Tim Terpadu juga harus<br />

melakukan monitoring dan evaluasi pada kawasan pasca tebang, sehingga pemanenan jenis<br />

ini dijamin benar-benar tidak mengancam kelestariannya.<br />

Perusahaan HPT/HTI (?) .......<br />

Bersertifikat Pengelolaan ~<br />

Hutan Lestari (PT DRT)<br />

., r Otoritas Pengelola<br />

•<br />

(Departemen Kehutanan)<br />

! t<br />

-<br />

Otoritas Keilmuan<br />

(Lembaga IImu<br />

Pengetahuan Indonesia)<br />

Tim<br />

Terpadu IKelompok<br />

•<br />

Kerja Ramin (Koordinator<br />

LlPI)<br />

Gambar 4. Alur diagram kerja Tim Terpadu secara garis besar. Garis hitam penuh =<br />

permohonan pengumpulan data. Garis hitam tidak penuh = penyampaian<br />

laporan, Garis hitam putus-putus penyampaian berita acara/laporan sementara.<br />

-<br />

Pemanenan dan penentuan tebangan serta realisasi produksi jenis yang masuk<br />

Appendix CITES didasarkan pada data potensi lapangan dengan mempertimbangkan<br />

kelestarian tegakan. Oleh karena ramin telah masuk Apendix 11 CITES, maka produksi ramin<br />

ditentukan melalui jatah tebang berdasarkan hasil kajian Tim Terpadu yang dibentuk oleh<br />

otoritas pengelola (Departemen Kehutanan) dan otoritas keilmuan (LlPI) dengan<br />

mempertimbangkan realisasi produksi tahun-tahun sebelumnya. Penentuan kuota tersebut<br />

hanya berlaku bagi perusahaan yang memiliki sertifikat pengelolaan hutan lestari dalam hal<br />

ini hanya HPH PT. DRT di Riau. Data potensi hasil ITSP, kuota oleh Tim Terpadu dan<br />

realisasi produksi ramin disajikan pada Tabel1.<br />

20 - PROSIDING WORKSHOP NASIONAL

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!