Prosiding Workshop Nasional Jakarta 24 Juli 2007 - ITTO
Prosiding Workshop Nasional Jakarta 24 Juli 2007 - ITTO
Prosiding Workshop Nasional Jakarta 24 Juli 2007 - ITTO
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Tabel 1.<br />
Realisasi produksi Ramin, Kelompok Meranti dan Komersial campuran mulai<br />
tahun 2000 sampai September 2005 HPH PT DRT, Riau<br />
No. Tahun RKT<br />
Jumlah<br />
pohon<br />
Volume (m 3 ) Luas (ha)<br />
1 2000 6.730 17.281.91 993<br />
2 2001 11.566 28.369.41 1.695<br />
3 2002 3.848 11.784.86 1.800<br />
4 2003 4.269 11.135.78 1.784<br />
5 2004 4.372**) 13.712.26 1.745<br />
6 2005*) 2.512 8.319,xx<br />
Volume<br />
per pohon (m 3 )<br />
2,57<br />
2,45<br />
3,06<br />
2,61<br />
2,52<br />
Sumber Tim Terpadu Ramin 2005.<br />
Keterangan: *): Realisasi produksisampai dengan 31 <strong>Juli</strong> 2005<br />
**) : Laporan Penutupan RKT 2004 IUPHHK PT DRT<br />
Pad a dasarnya potensi dan produksi ramin tingkat nasional dapat diprediksi secara<br />
tepat melalui analisis data potensi lapangan dan realisasi produksi dari kurun waktu yang<br />
cukup panjang. Namun sayangnya hingga kini data riap pertumbuhan serta pola regenerasi<br />
ramin hasil pemantauan secara menerus dalam jangka panjang sebagai dasar penentuan<br />
kebijakan sistem pengelolaan secara lestari belum tersedia.<br />
b. Sumber data<br />
Sumber data dasar potensi ramin sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan<br />
jatah tebangan ramin yang dilakukan Tim Terpadu Ramin antara lain:<br />
a. Hasil cuplikan yang dilakukan oleh Tim Terpadu ramin.<br />
b. Data hasillTSP (cruising) yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.<br />
c. Data laporan target dan realisasi tebangan RKT berjalan dari perusahaan.<br />
Dalam penentuan jatah tebangan ramin prinsip dasar yang dianut adalah kehatihatian<br />
yakni semakin sedikit pohon yang ditebang dibandingkan dengan stock yang ada<br />
akan semakin aman dan terjamin kelestariannya, sebaliknya semakin banyak pohon yang<br />
ditebang akan semakin tinggi ancaman terhadap kelestarian ram in. Oleh karena itu untuk<br />
menjaga kelangsungan perkembangan ramin perlu diupayakan banyak pohon induk<br />
penghasil biji yang ditinggalkan, disamping memperhitungkan aspek pertumbuhan dan<br />
ketersediaan permudaan alami dan memperbanyak populasi ramin dengan penanaman.<br />
c. Dasar penentuan jatah tebangan<br />
Penentuan besarnya jatah tebangan ramin yang diijinkan untuk ditebang dan<br />
diperdagangkan adalah berdasarkan potensi aktual di lapangan yakni berdasarkan potensi<br />
aktual hasil cruising (intensitas sampling 100%) dan hasil cuplikan oleh Tim Terpadu ramin<br />
dengan mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut:<br />
PROSIDING WORKSHOP NASIONAL - 21