01.12.2014 Views

blakasuta 05.pdf - Fahmina Institute

blakasuta 05.pdf - Fahmina Institute

blakasuta 05.pdf - Fahmina Institute

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Seminar Nasional :<br />

Peran Pesantren dan Organisasi Keagamaan<br />

dalam Penanggulangan Persoalan<br />

Kematian Ibu di Cirebon<br />

elama ini, --pesantren seolah<br />

menjadi komunitas keagamaan<br />

Stersendiri yang berjarak<br />

dengan persoalan kesehatan<br />

perempuan--. Pesantren hanya<br />

identik mengkultuskan diri pada<br />

wilayah peran edukatifnya sebagai<br />

lembaga kajian ilmu-ilmu kegamaan<br />

klasik. Sementara, problematika<br />

kesehatan perempuan dianggap<br />

berada pada konteks yang berbeda.<br />

Padahal, --lewat otoritas basis<br />

keilmuan dan posisi sosialkemasyarakatan<br />

yang dimiliki--,<br />

pesantren dan organisasi-organisasi<br />

keagamaan bisa berperan lebih besar<br />

dalam peningkatan kesehatan<br />

perempuan. Dalam konteks masa<br />

kini, --di tengah tingginya Angka<br />

Kematian Ibu (AKI) dan anak<br />

maupun secara umum rendahnya<br />

akses perempuan terhadap<br />

kesehatan--, pesantren bisa<br />

mengambil peran; khususnya dalam<br />

membela hak-hak reproduksi<br />

perempuan melalui penguatan<br />

argumentatif agama yang egaliter<br />

tidak diskrimitatif.<br />

Untuk memetakan peran<br />

pesantren dan organisasi keagamaan<br />

dalam penanggulangan persoalan<br />

kematian ibu di wilayah Cirebon,<br />

Rahima dan WWC Balkis Cirebon,<br />

menggelar seminar nasional pada 01<br />

Juli 2004 di Hotel Green Apita<br />

Cirebon. Hadir sebagai nara sumber<br />

Prof. DR. Wulardi (Dosen FK UI<br />

Jakarta), KH. Husein Muhammad<br />

(PP. Dar al Tauhid Arjawinangun<br />

Cirebon), Maria Ulfah Anshor (PP.<br />

Fatayat NU) dan Drs. H.I Cholisin<br />

,MA. (Kepala Dinas Kependudukan<br />

dan Catatan Sipil/BKKBN Kab.<br />

Cirebon).<br />

Realitas buruknya<br />

kesehatan perempuan.<br />

Dalam paparannya,<br />

Prof. DR. Wulardi<br />

menyajikan data-data<br />

tentang kondisi kesehatan<br />

perempuan yang relatif<br />

buruk. Mengacu data AGI<br />

dan WHO, 1998; diketahui<br />

dari 210 kehamilan pertahun,<br />

ternyata 20 juta-nya<br />

melakukan aborsi tidak<br />

aman. Akibatnya, 70 ribu<br />

orang mati dalam setahun<br />

atau mencapai 13% dari<br />

kematian ibu.<br />

Dibandingkan negaranegara<br />

ASEAN lainnya,<br />

Indonesia tercatat sebagai<br />

negara dengan AKI<br />

tertinggi, yakni 373 per 100<br />

ribu kelahiran hidup.<br />

Lebih lanjut, disebutkan<br />

Wulardi; 46% penyebab kematian<br />

Ibu adalah pendarahan termasuk di<br />

dalamnya aborsi tidak aman, 24%<br />

akibat eklampsi, 15%karena Infeksi,<br />

7% partus macet dan 8% penyebab<br />

lain.<br />

Wulardi juga menyebutkan,<br />

--karakteristik perempuan yang<br />

melakukan aborsi tidak aman adalah<br />

87% sudah menikah, 58% berusia<br />

kurang dari 30 th, dan 84% sudah<br />

memiliki anak--. Kebanyakan<br />

mereka adalah pegawai dan<br />

mengeluh gagal KB. Di luar<br />

perkiraan, ternyata aborsi yang<br />

dilakukan SMU relatif lebih kecil,<br />

hanya mencapai 53,7 % saja.<br />

Lebih jauh, jelas Wulardi, aborsi<br />

tidak aman adalah penghentian<br />

kehamilan yang tidak diinginkan<br />

yang dilakukan oleh tenaga tidak<br />

16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!