blakasuta 05.pdf - Fahmina Institute

More documents

Recommendations

Info

RENCANA ANGGARAN Satuan Kerja Dinas Kesehatan dan Rincian Program No Uraian Jumlah % % dari Total 1. Pengadaan obat 1.644.779.170 21.21 8.56 2. Penunjang Yankes Dasar dan Labkesda 894.870.000 11.54 4.66 3. Pemberantasan penyakit DBD 595.618.000 7.68 3.10 4. Peningkatan Yankes kepada keluarga miskin 524.110.000 6.76 2.73 5. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga 447.293.000 5.77 2.33 6. Pengadaan alat kesehatan 316.000.000 4.07 1.64 7. Imunisasi 307.080.000 3.96 1.60 8. Manajemen kesehatan ibu dan neonatal 241.597.300 3.11 1.26 9. Promosi HIV/AIDS dan NAPZA 212.000.000 2.73 1.10 10. Pembinaan gerakan sayang ibu (GSI) 209.210.700 2.70 1.09 11. Pemantauan status gizi 190.781.575 2.46 099 12. Pengk.manj.was dini (survailan epidemiologi) 163.900.000 2.11 0.85 13. Penatalaksanaan kes.anak 145.485.250 1.88 0.76 14. Peng.sar.perikskimia, air, mamin dan klinik labkesda 135.406.000 1.75 0.71 15. Peningkatan yankes pem.kes dipospindu usila 129.323.000 1.67 0.67 16. Higiene dan sanitasi tempat peng.makanan 125.297.500 1.62 0.65 17. Pengawasan kualitas dan penyehatan sar. air bersih 123.845.150 1.60 0.65 18. Pemberantasan penyakit TBC Paru 123.360.000 1.59 0.64 19. Higiene dan sanitasi tempat-tempat umum dan lingkungan 119.369.750 1.54 0.62 20. Pemb.dan peningk posyandu 5 kecamatan 92.000.000 1.19 0.48 21. Pengkajian dan intervensi PHBS 90.300.000 1.16 0.47 22. Penanganan gangguan kekurangan yodium 84.959.700 1.10 0.44 23. Pemberantasan penyakit malaria 79.936.000 1.03 0.42 24. Penanggulangan anemia gizi besi 79.050.000 1.02 0.41 25. Pemberantasan penyakit menular seksual/PMS 75.413.500 0.97 0.39 26. Peningk. mutu. sar. yankes swasta/khusus dan RS 69.814.500 0.90 0.36 27. Pemeriksaan dan yankes remaja 68.443.175 0.88 0.36 28. Pemberantasan penyakit diare 64.700.000 0.83 0.33 29. Pelatihan tenaga bidan 63.473.500 0.82 0.33 30. Pembinaan usaha kesehatan sekolah 60.025.000 0.77 0.31 31. Penyebarluasan informasi kesehatan 50.000.000 0.64 0.26 32. Pemberantasan penyakit ISPA/Pneumonia 39.675.000 0.51 0.21 33. Pemberantasan penyakit rabies 31.981.000 0.41 0.17 34. Pemb.pengobat tradisional (BATTRA)&TOGA 27.842.000 0.36 0.15 35. Pemberantasan penyakit kusta 27.370.000 0.35 0.14 36. Pengembangan JPKM 26.000.000 0.33 0.13 TOTAL 7.755.049.720 100 40.37 Sumber : Dokumen APBD Kota Cirebon 2004 dan hasil analisa Catatan : terdapat selisih antara jumlah seluruh RASK program kegiatan yaitu Rp. 7.755.049.720,- dengan jumlah belanja operasional dan pemeliharaan sebesar Rp. 7.613.149.720,-. Artinya ada selisih sebesar Rp. 141.900.000,-. Kesalahan penghitungan yang ditemukan adalah : ·Program imunisasi selisih Rp. 128.100.000 dan Rp. 12.400.000,- ·Total belanja pemeliharaan selisih Rp. 1.400.000,- 08
diimbangi dengan adanya keseimbangan lingkungan dengan perubahan perilaku masyarakat yang positif; serta Kesembilan, Meningkatkan system informasi kesehatan yang efektif; merupakan dukungan penting terhadap penyediaan informasi bagi pengambilan keputusan maupun kebijakan daerah. Untuk melaksanakan arah kebijakan dimaksud, Pemkot Cirebon akan melaksanakan serangkaian program dan kegiatan meliputi, penyuluhan kesehatan; Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan rumah sakit; Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular; Higiene dan sanitasi tempat-tempat umum; Pengawasan obat dan makanan; Peningkatan kesehatan keluarga; serta pengentasan kemiskinan bidang kesehatan. Kajian kritis APBD Kota Cirebon 2004 bidang kesehatan dapat dimulai dari melihat ternyata bidang kesehatan di mendapat jatah anggaran sebesar Rp. 18,86 milyar atau 7,86% saja dari seluruh total APBD. Juga dapat dilihat dari belanja untuk 40 jenis program adalah Rp. 7,61 milyar atau 3,17% saja dari seluruh total APBD. Jika angka Rp. 7,61 milyar dibagikan kepada 270.000 orang penduduk Kota Cirebon, maka satu orang penduduk hanya memperoleh dana kesehatan sebesar Rp. 14.300,-/ tahun. Kita cukup gembira bila melihat ada 40 program kesehatan yang telah direncanakan oleh Pemerintah Kota Cirebon untuk tahun 2004. Ada program pelayanan kesehatan dasar, pelayanan untuk keluarga miskin, pelayanan ibu dan anak, 40% 49% 11% pemberantasan penyakit, pelatihan tenaga medis, dan sosialisasi kesehatan. Dari 40 program yang menjadi prioritas adalah pengadaan obat dan penunjang pelayanan kesehatan dasar di 21 puskesmas dan 15 puskesmas pembantu dan laboratorium kesehatan dasar. Persentase anggaran adalah 30% lebih. Hal ini menunjukkan Pemerintah daerah melalui dinas kesehatan sudah cukup menyediakan dana di titik pertama dan terdekat kepada masyarakat untuk dilayani kesehatannya. Pintu pertama pelayanan kesehatan dimulai di puskesmas dan puskemas pembantu. Di setiap kelurahan telah ada puskesmas (dengan fasilitas dokter umum, dokter gigi, pelayanan ibu - anak, pemberantasan penyakit menular, dan pengadaan obat) juga beberapa kelurahan dibantu dengan puskesmas pembantu. Mari kita lihat juga anggaran untuk pelayanan kesehatan keluarga miskin sebesar Rp. 451.385.000,-. Jika keluarga miskin di Kota Cirebon adalah 13.000 KK (atau berkisar 65.000 orang), maka perorang akan mendapat Rp. 6.900,-/tahun. Dengan biaya puskesmas Rp. 2.000,-/kali datang/orang, maka anggaran di DIAGRAM ANGGARAN KESEHATAN KOTA CIREBON TAHUN 2004 administrasi umum operasi pemeliharaan modal Sumber : Dokumen APBD Kota Cirebon 2004 dan hasil analisa atas hanya cukup untuk tiga kali datang ke puskesmas/tahun. Bagaimana jika mengalami sakit berat? dan harus di rawat di rumah sakit, padahal kita tahu keluarga miskin jarang yang memiliki asuransi kesehatan (misalnya ASKES). Dan fakta menunjukkan, keluarga miskin adalah keluarga yang sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Kesehatan ibu dan neonatal, telah disebutkan di dalam Renstra akan dilayani 4.000 orang ibu hamil. Anggarannya adalah Rp. 241.597.300,-, maka jika dibagi dalam sembilan bulan kehamilan di dapat angka Rp. 6.700,-/ibu/bulan. Anggaran gerakan sayang ibu sebesar Rp. 209.210.700,- atau Rp. 4.300,-/ibu/bulan. Kita perlu bersikap kritis dan bersama-sama mencari jalan keluar agar anggaran bagi ibu dan neonatal tidak lagi minim seperti di atas. Data kematian ibu hamil dan melahirkan adalah 202 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan kematian bayi adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup. Walaupun Kota Cirebon memiliki angka di bawah rata-rata nasional, tetapi kita tetap perlu melakukan upaya-upaya peningkatan pelayanan bagi ibu, neonatal, juga untuk balita. 09
Page 2 and 3: Kajian Utama: Membedah Anggaran Kes
Page 4 and 5: Asep Saefuddin Jazuli asus meningga
Page 6 and 7: Contoh pembelanjaan responsif gende
Page 10 and 11: Data APBD tahun 2000-2003 untuk Sek
Page 12 and 13: BENTUK Relasi Personal Relasi Kerja
Page 14 and 15: NAMA NAMA EKSES KEKERASAN MDH IYH S
Page 16 and 17: Seminar Nasional : Peran Pesantren
Page 18 and 19: perempuan, terdapat pandangan kaum
Page 20 and 21: minat orang kerja ke keluar negeri.
Page 22 and 23: Kondisi itu, dipicu pula karena ula
Page 24: Syekh Muhammad al-Ghazali (1917-199

blakasuta 05.pdf - Fahmina Institute

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?