29.12.2014 Views

LAPORAN AKHIR - Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ...

LAPORAN AKHIR - Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ...

LAPORAN AKHIR - Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

teknologi pasca panen, (3) Pasar <strong>dan</strong> sistem pemasaran hasil pertanian,<br />

(4) Ketersediaan sarana produksi usaha tani, (5) Sumber pendapatan,<br />

baik on-farm, off-farm maupun non-farm, (6) Pengeluaran rumah tangga,<br />

menurut kelompok pengeluaran, (7) Kelembagaan pendukung usaha<br />

pertanian, baik jenis maupun kinerjanya, (8) Kondisi infrastruktur dalam<br />

mendukung usaha tani, (9) Sumber-sumber informasi pertanian <strong>dan</strong><br />

permasalahannya, (10) Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam<br />

sistem agribisnis, meliputi sub-sistem pengadaan input produksi,<br />

produksi, pasca panen, kelembagaan <strong>dan</strong> infrastruktur, <strong>dan</strong> (11)<br />

Informasi lain yang relevan dengan maksud kegiatan penelitian.<br />

Hasil Penelitian<br />

Profil Kemiskinan<br />

5. Proporsi penduduk miskin di NTT pada tahun 2000 mencapai sekitar<br />

36,52% (Indonesia 18,95 %). Di sisi lain pada tahun 2001 <strong>dan</strong> 2002,<br />

angka perempuan miskin lebih tinggi, sebaliknya angka pada tahun 2000<br />

<strong>dan</strong> 2003 laki-laki miskin lebih banyak dari perempuan. Pada tahun 2003<br />

provinsi NTT menduduki peringkat ke-3 sebagai daerah termiskin di<br />

Indonesia, setelah provinsi Papua <strong>dan</strong> Maluku. Jumlah penduduk miskin<br />

di NTT pada tahun 2000 mencapai lebih dari 4,42 juta (36,52 %). Namun<br />

sejalan dengan pertumbuhan ekonomi <strong>dan</strong> peningkatan pendapatan<br />

masyarakat jumlahnya semakin menurun, sehingga pada tahun 2003<br />

jumlahnya tinggal sekitar 1,16 juta orang (28,62 %). Dari sejumlah itu,<br />

sekitar 51.800 orang berada di Kabupaten Ende yang proporsinya<br />

mencapai 21,91 % dari seluruh penduduk. Ambang garis kemiskinan di<br />

Kabupaten Ende adalah sekitar Rp 85,469/kapita/bulan, lebih rendah<br />

daripada garis kemiskinan di tingkat provinsi (Rp 97,387/kapita/bulan).<br />

Peran Sektor <strong>Pertanian</strong><br />

6. Pada tahun 2000, sektor pertanian di NTT mampu menyerap sebanyak<br />

hampir 1,16 juta orang KK atau sekitar 81,30 % dari rumahtangga miskin.<br />

Dilihat dari sisi lapangan pekerjaan, ternyata sektor pertanian<br />

mendominasi masyarakat Ende, termasuk di ke empat kecamatan<br />

contoh. Data tahun 2002 menunjukkan, dari 107.295 orang angkatan<br />

kerja, sekitar 63,16 persen bekerja di sektor primer, 18,69 persen di<br />

sektor sekunder <strong>dan</strong> 18,15 persen di sektor tersier. Hal ini merupakan<br />

pencerminan pentingnya sektor pertanian untuk terus dikembangkan di<br />

daerah kabuapten Ende.<br />

7. Di lokasi contoh pada umumnya pekerjaan utama KK adalah pertanian<br />

(90,67 %) <strong>dan</strong> 8 persen sisanya adalah bekerja di sektor non-pertanian.<br />

Disamping pekerjaan pokok, sebagian besar responden (75%) juga<br />

memiliki pekerjaan sampingan, yaitu berupa industri/buruh industri<br />

rumahtangga tenun kain tradisional.<br />

Kondisi Biofisik Lahan Usahatani<br />

8. Dari keseluruhan lahan yang ada di Kabupaten Ende, seluas 51.433 ha<br />

(26,13%) layak dikembangkan sebagai lahan untuk usaha pertanian<br />

tanaman pangan yang terdiri dari lahan basah 6.705 ha <strong>dan</strong> lahan kering<br />

vii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!