30.12.2014 Views

Buletin Diare - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Buletin Diare - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Buletin Diare - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PENANGANAN<br />

Penanganan diare rotavirus mengikuti manajemen utama<br />

diare yang disosialisasikan oleh DepKes dan IDAI, yaitu<br />

“Lima Langkah Tuntaskan <strong>Diare</strong>” (LINTAS DIARE) yang<br />

mencakup: (1) Oralit formula baru (2) Pemberian zink<br />

selama 10 hari (3) Melanjutkan pemberian ASI dan<br />

makanan (4) Pemberian antibiotik selektif sesuai indikasi<br />

dan (5) Konseling ibu. Untuk diare yang disebabkan oleh<br />

rotavirus (tinja tanpa darah, muntah dan dehidrasi berat,<br />

diare berat, demam), tentu saja antibiotik tidak diberikan.<br />

Berdasarkan penelitian di rumah sakit Sardjito, dengan<br />

pemberian zink, pasien dan dokter merasa puas karena<br />

pasien merasa diberikan obat dan cepat sembuh. Namun<br />

demikian, perlu ditekankan pentingnya meneruskan zink<br />

sampai 10 hari untuk mencegah berulangnya diare pada 3<br />

bulan mendatang. Tatalaksana tersebut berhasil<br />

menurunkan angka kematian, namun belum bisa<br />

menurunkan angka kejadian diare.<br />

Perbaikan status dehidrasi sangat penting untuk<br />

menghindari kematian, dengan mengganti cairan dan<br />

garam yang hilang, sampai perjalanan alamiah penyakit<br />

berhenti dengan sendirinya. Pada kasus-kasus yang lebih<br />

parah, muntah-muntah yang sering akan menghambat<br />

terapi rehidrasi secara oral. Anak yang tidak dapat minum<br />

membutuhkan terapi intravena segera, jika pemberian<br />

cairan melalui nasogastrik juga tidak dapat dilakukan.<br />

Walaupun sebagian besar diare dapat ditangani di rumah<br />

oleh orang tua pasien, sekitar 1 dari 65 kasus diare<br />

rotavirus membutuhkan rawat inap di rumah sakit untuk<br />

pemberian cairan intravena. Di negara-negara berkembang<br />

dan miskin yang kekurangan rumah sakit dan fasilitas<br />

pemberian cairan lewat naso gastric tube atau intravena,<br />

angka kematian dapat menjadi tinggi. Pencegahan<br />

penyakit adalah langkah terbaik untuk melindungi anakanak<br />

di negara miskin.<br />

Status sosial ekonomi, hygiene dan pemberian makanan<br />

yang baik, termasuk pemberian ASI, berkaitan dengan<br />

insidensi diare. Hasil penelitian melaporkan, tidak seperti<br />

diare pada umumnya, khususnya pada disentri dimana<br />

cuci tangan dengan air mengalir dan sabun dapat secara<br />

bermakna menurunkan kejadian diare, pada diare rotavirus<br />

tidak demikian halnya. Di negara maju dimana tingkat<br />

hygiene dan sanitasi tinggi, infeksi rotavirus masih tinggi.<br />

Oleh karena itu, dipercaya bahwa diare rotavirus tidak<br />

dapat diatasi dengan upaya preventif standar saja.<br />

Tingginya angka kejadian diare akibat rotavirus, serta<br />

tingginya angka kematian akibat diare rotavirus, yang tidak<br />

dapat diatasi hanya dengan menjaga hygiene dan sanitasi,<br />

menuntut adanya terobosan baru dalam mengatasi<br />

masalah kesehatan akibat rotavirus, yaitu dengan vaksin.<br />

VAKSIN ROTAVIRUS<br />

Infeksi pertama rotavirus akan menimbulkan kekebalan<br />

terhadap infeksi rotavirus selanjutnya, dan dapat<br />

melindungi terhadap infeksi rotavirus dengan strain yang<br />

berbeda. Hal ini menjadi dasar pemikiran pembuatan<br />

vaksin untuk menginduksi kekebalan terhadap rotavirus.<br />

Vaksin rotavirus yang pertama kali dikeluarkan di dunia<br />

pada tahun 1998 di Amerika Serikat, Rotashield,<br />

menunjukkan perlindungan sebesar 80% dalam mencegah<br />

diare berat pada anak yang divaksinasi. Vaksin ini<br />

kemudian ditarik dari peredaran oleh pabriknya karena<br />

dugaan kaitan dengan peningkatan risiko intususepsi<br />

(sumbatan usus yang terjadi karena ‘melipatnya’ bagian<br />

usus ke dalam rongga usus itu sendiri), yang ditemukan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!