04.01.2015 Views

agribisnis ternak ruminansia jilid 1 smk - Index of

agribisnis ternak ruminansia jilid 1 smk - Index of

agribisnis ternak ruminansia jilid 1 smk - Index of

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pemerahan dilakukan dengan<br />

mesin perah yang dilengkapi<br />

dengan pendingin susu untuk<br />

menghambat pertumbuhan<br />

bakteri. Susu yang dihasilkan<br />

dipasarkan sendiri langsung ke<br />

konsumen dan dijual ke pabrik<br />

pengolahan susu. Populasi sapi<br />

perah di Indonesia pada tahun<br />

2006 sebanyak 382.313 ekor,<br />

dengan penyebaran di setiap<br />

propinsi seperti tertera pada<br />

Tabel 5. Jenis sapi perah yang<br />

dipelihara kebanyak FH (Friesien<br />

Holstein) namun pada tahun<br />

1990 Indonesia mengimpor sapi<br />

Sahiwal Cross dari Selandia<br />

Baru. Sahiwal cross merupakan<br />

sapi perah hasil persilangan sapi<br />

Sahiwal dari India dengan sapi<br />

FH Selandia Baru. Tujuan<br />

persilangan tersebut agar sapi<br />

perah lebih tahan panas dan<br />

menyesuaikan dengan<br />

lingkungan Indonesia.<br />

5.3. Kerbau<br />

Tujuan pemeliharan <strong>ternak</strong><br />

kerbau pada umumnya adalah<br />

sebagai penghasil tenaga kerja<br />

untuk menarik beban baik di<br />

darat maupun untuk mengolah<br />

sawah. Sedangkan tujuan yang<br />

kedua adalah penghasil daging<br />

dan susu. Pemakaian <strong>ternak</strong><br />

kerbau sebagai penghasil<br />

daging, hanya diberlakukan<br />

pada <strong>ternak</strong> kerbau yang tidak<br />

produktif lagi (<strong>ternak</strong> yang sudah<br />

tua, majir atau <strong>ternak</strong> dengan<br />

nilai ekonomis yang rendah).<br />

Jumlah <strong>ternak</strong> kerbau didunia<br />

kurang lebih berkisar 126 juta<br />

ekor, dan 122 juta ekor<br />

diantaranya berada di negara<br />

yang sedang berkembang di<br />

Asia. Kebanyakan petani<br />

pe<strong>ternak</strong> di Indonesia, hanya<br />

memiliki sekitar 2 ekor,<br />

sedangkan kualitas kerbau yang<br />

ada di Pulau Jawa saat ini<br />

mengalami kemunduran.<br />

Kemunduran<br />

tersebut<br />

disebabkan antara lain:<br />

kurangnya pakan hijauan yang<br />

berkualitas baik, akibat<br />

kurangnya lahan untuk tanaman<br />

hijauan pakan <strong>ternak</strong>, adanya<br />

perkawinan silang dalam<br />

(inbreeding), tingkat kemunduran<br />

<strong>ternak</strong>, akibat pemotongan<br />

setiap tahunnya. Dengan melihat<br />

permasalahan tersebut di atas,<br />

maka penanganan <strong>ternak</strong> kerbau<br />

melalui<br />

tatalaksana<br />

pemeliharaan atau manajemen<br />

pemeliharaan perlu ditingkatkan.<br />

Kira-kira 95% <strong>ternak</strong> kerbau di<br />

Indonesia merupakan kerbau<br />

kerja. Kerbau kerja di Indonesia<br />

merupakan kerbau jenis lumpur<br />

(Swamp type), sedangkan 5%<br />

lagi termasuk kerbau sungai<br />

(river type).<br />

6. Pengelolaan Usaha<br />

Pe<strong>ternak</strong>an<br />

Untuk dapat melakukan usaha<br />

pe<strong>ternak</strong>an maka diperlukan<br />

pengetahuan tentang teknis<br />

budidaya, manajemen dan<br />

kewirausahaan.<br />

16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!