05.5-Pajak Reklame - Mahkamah Konstitusi RI
05.5-Pajak Reklame - Mahkamah Konstitusi RI
05.5-Pajak Reklame - Mahkamah Konstitusi RI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
terutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajak melakukan<br />
tindak pidana di bidang perpajakan Daerah.<br />
(2) Kedaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada<br />
ayat (1) tertangguh apabila :<br />
a. diterbitkan surat teguran dan surat paksa atau;<br />
b. ada pengakuan hutang pajak dari wajib pajak baik<br />
langsung maupun tidak langsung.<br />
BAB XIV<br />
PENYIDIKAN<br />
Pasal 27<br />
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan<br />
Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai<br />
Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di<br />
bidang perpajakan Daerah sebagaimana dimaksud dalam<br />
Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana yang<br />
berlaku.<br />
(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)<br />
adalah :<br />
a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti<br />
keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak<br />
pidana di bidang perpajakan Daerah agar keterangan<br />
atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;<br />
b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan<br />
mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran<br />
perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak<br />
pidana perpajakan Daerah;<br />
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi<br />
atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang<br />
perpajakan Daerah;<br />
d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumendokumen<br />
lain berkenaan dengan tindak pidana di<br />
bidang perpajakan Daerah;<br />
e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan<br />
bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen<br />
45