LATAR BELAKANG - Direktorat Jenderal Industri Agro
LATAR BELAKANG - Direktorat Jenderal Industri Agro
LATAR BELAKANG - Direktorat Jenderal Industri Agro
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
I. PENDAHULUAN<br />
1.1. Ruang Lingkup <strong>Industri</strong> Petrokimia<br />
• <strong>Industri</strong> petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai ”industri<br />
yang berbahan baku utama produk migas (naphta, kondensat yang<br />
merupakan produk samping eksploitasi gas bumi, gas alam), batubara,<br />
gas metana batubara, serta biomassa yang mengandung senyawasenyawa<br />
olefin, aromatik, n-parrafin, gas sintesa, asetilena dan<br />
menghasilkan beragam senyawa organik yang dapat diturunkan dari<br />
bahan-bahan baku utama tersebut, untuk menghasilkan produk-produk<br />
yang memiliki nilai tambah lebih tinggi daripada bahan bakunya.”<br />
Kondisi ketersediaan bahan baku dari produk migas yang makin<br />
terbatas dan mahal mengakibatkan mulai munculnya pencarianpencarian<br />
bahan baku pengganti, diantaranya gas etana, batubara,<br />
gas dari coal bed methane, dan limbah refinery (coke).<br />
• Indonesia mempunyai sumber yang potensial untuk pengembangan<br />
klaster industri petrokimia yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan<br />
dasar manusia seperti sandang, papan dan pangan. Produk-produk<br />
petrokimia merupakan produk strategis karena merupakan bahan baku<br />
bagi industri hilirnya (industri tekstil, plastik, karet sintetik, kosmetik,<br />
pestisida, bahan pembersih, bahan farmasi, bahan peledak, bahan<br />
bakar, kulit imitasi, dll).<br />
1.2. Pengelompokan <strong>Industri</strong> Petrokimia<br />
<strong>Industri</strong> petrokimia dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) golongan, yaitu :<br />
a. <strong>Industri</strong> petrokimia hulu<br />
<strong>Industri</strong> petrokimia hulu merupakan industri paling hulu dalam<br />
rangkaian industri petrokimia, memproses bahan baku berupa naphta<br />
dan/atau kondensat menjadi hidrokarbon olefin, aromatik, dan parafin.<br />
1