LATAR BELAKANG - Direktorat Jenderal Industri Agro
LATAR BELAKANG - Direktorat Jenderal Industri Agro
LATAR BELAKANG - Direktorat Jenderal Industri Agro
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
• Menstimulasi dan memobilisasi kemampuan nasional untuk<br />
membangun dan menegakkan berfungsinya teknologi yang<br />
berhubungan dengan industri petrokimia.<br />
VI. PROGRAM/RENCANA AKSI<br />
6.1. Rencana Aksi Jangka Menengah (2010-2014) :<br />
1. Revisi UU No. 22 / 2001 tentang Migas, Peraturan Pemerintah Nomor<br />
35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Peraturan<br />
Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir<br />
Migas, sebagai upaya pengamanan pasok migas nasional untuk<br />
bahan baku industri (sebagai tindak lanjut amandemen UU No. 22 /<br />
2001 tentang Migas).<br />
2. Mengupayakan insentif berupa split yang lebih besar bagi KPS yang<br />
memasok industri dalam negeri.<br />
3. Proses Debottlenecking Unit Ethylene meningkatkan kapasitas<br />
produksi ethylene 30.000 Ton/Tahun.<br />
4. Fasilitasi penerapan AICO (ASEAN <strong>Industri</strong>al Co-operation) scheme<br />
dan pengembangan Ethylene Cracker Unit PT. Titan Indonesia di<br />
Merak untuk mendukung industri polietilen pada tahun 2009.<br />
5. Usulan kebijakan mengenai alokasi bahan baku dengan harga khusus<br />
yang diprioritaskan untuk industri petrokimia hulu;<br />
6. Studi untuk mengkaji fasilitasi proses integrasi antara industri primer,<br />
petrokimia hulu, antara, dan hilir;<br />
7. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pendukung industri<br />
petrokimia antara lain pelabuhan, kereta api & aero-train, jalan akses,<br />
serta utilitas.<br />
8. Revitalisasi 5 pabrik urea yang sudah tua, pembangunan 1 pabrik<br />
urea, pembangunan 5 pabrik compound, 6 pabrik amonia (terintegrasi<br />
dengan pabrik pupuk).<br />
31