06.02.2015 Views

harga diri dan kecenderungan narsisme pada pengguna friendster

harga diri dan kecenderungan narsisme pada pengguna friendster

harga diri dan kecenderungan narsisme pada pengguna friendster

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

narcissistic on Friendster users. Thus, the analysis result provided the basis for the accepted<br />

hypothesis.<br />

Key Words: the tendency of narcissistic, self-esteem, Friendster users<br />

PENDAHULUAN<br />

Kemajuan teknologi yang pesat<br />

dalam beberapa dasawarsa terakhir ini,<br />

sekaligus menggiring manusia memasuki<br />

era globalisasi di penghujung abad ke-21,<br />

agaknya memiliki kontribusi yang tidak<br />

kecil dalam perubahan peradaban manusia.<br />

Aktivitas sehari-hari sedemikian rupa<br />

dimudahkan oleh hadirnya beberapa fasilitas,<br />

sarana, <strong>dan</strong> prasarana dengan<br />

kecanggihan yang nyaris sempurna, baik<br />

yang berhubungan dengan transportasi,<br />

telekomunikasi <strong>dan</strong> informasi melalui<br />

media elektronik.<br />

Pesatnya kemajuan ilmu telah<br />

membawa umat manusia <strong>pada</strong> kemudahan<br />

<strong>dan</strong> kepraktisan hidup yang tidak<br />

terbayangkan <strong>pada</strong> sekian ribu tahun yang<br />

lalu. Hidup manusia menjadi lebih ringan.<br />

Kecanggihan teknologi yang menyertai<br />

kehidupan manusia ini membanggakan<br />

sekaligus perlu diwas<strong>pada</strong>i. Kartono<br />

(1992) mengatakan bahwa masyarakat<br />

modern yang serba kompleks sebagai<br />

produk dengan kemajuan teknologi,<br />

mekanisme, industrialisasi <strong>dan</strong> urbanisasi<br />

memunculkan banyak masalah sosial.<br />

Salah satu “alat” yang saat ini membantu<br />

manusia modern dalam beraktivitas<br />

sehari-hari adalah internet.<br />

Pada masa awal internet digunakan<br />

oleh masyarakat modern, fitur newsgroup<br />

mungkin tergolong paling populer sebagai<br />

ruang untuk bergaul <strong>dan</strong> memperluas<br />

jaringan persahabatan. Kemudian ruang<br />

mengobrol melewati popularitas newsgroups.<br />

Orang lebih suka bergaul dalam<br />

ruang mengobrol di server IRC maupun<br />

di ruang mengobrol berbasiskan web,<br />

misal Yahoo Messenger. Banyak orang<br />

akan menemukan sahabat atau kolega<br />

baru di ruang mengobrol. Hal ini cukup<br />

masuk akal, karena banyak orang menganggap<br />

newsgroup terlalu serius untuk<br />

bergaul, sebab sebetulnya newsgroup<br />

dirancang untuk berdiskusi mengenai<br />

topik-topik tertentu. Padahal bergaul<br />

ka<strong>dan</strong>gkala tidak hanya dengan sapaan,<br />

“Hi”; tanpa diskusi yang mengerutkan<br />

dahi (Setiawan <strong>dan</strong> Sopyan, 2007). Ruang<br />

mengobrol memungkinkan <strong>pengguna</strong> internet<br />

mengobrol dengan topik yang biasa<br />

saja <strong>dan</strong> itu berarti <strong>pengguna</strong> internet<br />

punya peluang untuk bertemu dengan<br />

bermacam-macam tipe karakter teman<br />

yang baru. Selain itu di dalam ruang<br />

mengobrol, <strong>pengguna</strong> internet dapat<br />

mengobrol secara langsung seketika yang<br />

tidak mungkin dilakukan di dalam<br />

newsgroup.<br />

Salah satu masalah bergaul di<br />

internet adalah komunikasi secara tidak<br />

langsung. Jika lawan obrolan adalah<br />

kenalan baru, maka <strong>pengguna</strong> internet<br />

tidak tahu secara persis tentang karakternya,<br />

wajahnya, pria atau wanita,<br />

bahkan kejujurannya. Pengguna internet<br />

baru bisa yakin bahwa kenalan barunya<br />

itu benar-benar ada <strong>dan</strong> mempunyai<br />

identitas jika ada orang lain yang membuktikannya.<br />

Tentu saja yang dapat<br />

membuktikannya adalah teman <strong>pengguna</strong><br />

itu sen<strong>diri</strong>. Pengguna tidak akan pernah<br />

ragu lagi berkenalan dengan orang yang<br />

telah dikenal oleh temannya <strong>pengguna</strong>.<br />

Inilah gebrakan yang membuat<br />

situs Friendster (dapat diakses melalui<br />

www.<strong>friendster</strong>.com) cepat sekali populer<br />

sebagai perangkat lunak jaringan sosial<br />

(social networking). Friendster adalah<br />

sebuah situs jaringan yang bisa membuat<br />

orang menampilkan profil beserta fotonya<br />

<strong>dan</strong> melakukan hubungan dengan teman,<br />

temannya teman atau temannya temannya<br />

teman. Pengguna Friendster bisa menambah<br />

daftar teman dengan mengirim<br />

semacam surat elektronik un<strong>dan</strong>gan me-<br />

26<br />

Jurnal Psikologi Volume 3, No. 1, Desember 2009

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!