10.02.2015 Views

10 Penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Bandung, SWARA ...

10 Penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Bandung, SWARA ...

10 Penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Bandung, SWARA ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

EDISI 4 / 2009<br />

LINTAS KOTA<br />

ngahadean jeung ngagedean tea, dayeuh <strong>Bandung</strong><br />

dipindahkeun ti Dayeuh Kolot kasisi jalan<br />

gede sisi Cikapundung, ari Dayeuh Parakan<br />

Muncang dipindahkeun ka kampung Anawedak<br />

bareng jeung dipindahkeun eta dua dayeuh dina<br />

sabisluit keneh tanggal 25 September 18<strong>10</strong> diangkat<br />

kana patih Parakan Muncang, Raden<br />

Surya, Patinggi Cipacing, ngaganti Raden<br />

Wirakusumah nu dilirenkeun lantaran kurang<br />

cakep jeung kedul (Garis bawah dari peneliti).<br />

Dengan adanya jalan besar baru hasil perbaikan<br />

dan pelebaran, ibu kota (kabupaten) <strong>Bandung</strong><br />

dipindahkan dari Dayeuh Kolot ke dekat<br />

jalan-jalan besar di tepi Cikapundung, sedangkan<br />

ibu kota (Kabupaten Parakan Muncang di pindahkan<br />

ke kampung Anawedak). Bersamaan dengan<br />

dipindahkannya ke dua ibukota itu dalam<br />

bisluit <strong>yang</strong> sama tanggal 25 September 18<strong>10</strong>.<br />

Raden Suria petinggi Cipacing, diangkat menjadi<br />

Patih Parakan Muncang menggantikan Raden<br />

Wirakusumah <strong>yang</strong> diberhentikan karena kurang<br />

cakap dan malas.<br />

Uraian di atas menunjukan adanya tiga alternatif<br />

momen atau tanggal <strong>yang</strong> dapat dipilih sebagai<br />

"tonggak" berdirinya <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>. Pertama<br />

tanggal 25 Mei 18<strong>10</strong> : Kedua Momen pindahnya<br />

Bupati RA.Wiranatakusumah II ke "<strong>Kota</strong>" baru<br />

<strong>yang</strong> kemudian bernama <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> : Ketiga,<br />

tanggal 25 September 18<strong>10</strong>. Tentu salah satu di<br />

antaranya harus dipilih dan ditetapkan sebagai<br />

hari jadi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

Pertimbangan Hari Jadi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Pencarian dan pemilihan tanggal <strong>yang</strong> tepat sebagai<br />

hari jadi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> telah dilakukan<br />

melalui kegiatan seminar (<strong>10</strong> Maret 1997), sarasehan<br />

(22 Januari 1998), ditidak lanjuti oleh beberapa<br />

kali diskusi. Kegiatan tersebut melibatkan<br />

pakar dari berbagai bidang atau profesi yaitu sejarah,<br />

pemerintahan, budaya dan lain-lain, serta<br />

diikuti pula oleh sejumlah tokoh masyarakat dari<br />

berbagai kalangan.<br />

Diskusi difokuskan pada pembahasan tiga<br />

buah sumber tertulis, yaitu surat Daendels<br />

bertanggal 15 Mei 18<strong>10</strong>, naskah Sadjarah <strong>Bandung</strong><br />

dan tulisan Raden Asik Natanegara dalam<br />

Volks Almanak Soenda 1938. Telah disebutkan,<br />

bahwa ketiga sumber itu masing-masing memuat<br />

alternatif tanggal <strong>yang</strong> dapat dipilih sebagai hari<br />

jadi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>. Berdasarkan metode sejarah<br />

(kritik ekstrem dan kritik intern terhadap sumber)<br />

ketiga sumber itu merupakan sumber sejarah<br />

lahirnya <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> <strong>yang</strong> akurat. Hasil pembahasannya<br />

sebagai berikut :<br />

Alternatif Pertama : Tanggal 25 Mei 18<strong>10</strong><br />

Surat Daendels 25 Mei 18<strong>10</strong> kepada bupati<br />

<strong>Bandung</strong> dan Bupati Parakan Muncang merupakan<br />

sumber <strong>yang</strong> sifatnya akurat dan primer,<br />

memuat informasi tentang permohonan usul pihak<br />

<strong>Pemerintah</strong> Hindia Belanda untuk memindahkan<br />

Ibu kota Kabupaten <strong>Bandung</strong> ke<br />

dekat Jalan Raya Pos. Akan tetapi bila tanggal<br />

surat itu dianggap sebagai titik tolak hari jadi <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong>, apalagi dianggap sebagai hari jadi<br />

<strong>Kota</strong> tersebut, nilai kesejarahannya lemah. Pertama,<br />

isi surat tersebut adalah permohonan/usul<br />

Gubernur Jenderal Daendels agar kedua Bupati<br />

<strong>yang</strong> disebut dalam surat itu memindahkan Ibu<br />

kota kabupaten masing-masing ke dekat jalan<br />

Raya Pos. Walaupun kata permohonan/usul<br />

dalam surat tersebut diartikan sebagai bahasa<br />

halus dari konstruksi, namun hal itu berarti bahwa<br />

pada tanggal 25 Mei 18<strong>10</strong> "<strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>"<br />

belum berdiri. Kedua, isi surat Daendels nilai kesaksiannya<br />

lemah bila dibandingkan dengan data/informasi<br />

dalam sumber kedua dan ketiga.<br />

Alternatif Kedua : Momen Pindahnya Bupati<br />

<strong>Bandung</strong> RA.Wiranatakusumah II ke Ibukota<br />

Kabupaten Yang Baru.<br />

Naskah Sadjarah <strong>Bandung</strong> merupakan sumber<br />

kuat/akurat, bahkan termasuk primer, karena<br />

ditulis pada zamannya. Sumber ini menyatakan<br />

bahwa pada tahun 1809, Bupati <strong>Bandung</strong><br />

R.A.Wiranatakusumah II pindah dari Karapyak ke<br />

daerah sebelah utara Jalan Raya Pos mendekati<br />

lahan <strong>yang</strong> akan dibangun menjadi <strong>Kota</strong> baru.<br />

Bila informasi ini dihubungkan dengan isi<br />

suarat-surat Daendels, hal itu berarti surat daendels<br />

dibuat beberapa waktu lamanya setelah Bupati<br />

<strong>Bandung</strong> meninggalkan Karapyak. Dengan<br />

kata lain, jauh sebelum Daendels mengeluarkan<br />

surat tanggal 25 Mei 18<strong>10</strong>, Bupati <strong>Bandung</strong> telah<br />

pindah ke Krapyak. Informasi tentang pindahnya<br />

Bupati <strong>Bandung</strong> dari Krapyak tahun 1809 mengandung<br />

arti/makna pertama, tanggal 25 Mei<br />

18<strong>10</strong> tidak dipilih sebagai hari jadi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>,<br />

kedua bahwa gagasan memindahkan ibukota<br />

Kabupaten <strong>Bandung</strong> itu boleh jadi berasal dari<br />

Bupati <strong>Bandung</strong> sendiri. Daendels melalui surat<br />

tanggal 25 Mei 18<strong>10</strong> hanya mengharapkan dengan<br />

sangat atau menegaskan agar pemindahan<br />

20

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!