Tek Hay Cin Jin - Klenteng Po An Thian on the Web

3. <strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> (Ze Hai Zhen Ren) 澤 海 真 人
<strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> atau Ze Hai Zhen Ren memiliki nama asli Guo Liu
Guan ( ), atau dalam dialek Hokkian disebut Kwee Lak Kwa,
sehingga beliau sering disebut juga dengan Lak Kwa Ya / Liu Guan
Ye ( ) atau kakek Lak Kwa. Terkenal juga sebagai dewa
perdagangan. Tokoh <strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> merupakan tokoh / dewa
setempat, dalam arti kata bahwa tokoh / dewa ini tidak terdapat di lain
pulau ataupun di lain negeri.
Cerita :
Kisah yang beredar dikalangan masyarakat memiliki beragam versi,
namun yang jelas adalah bahwa beliau sering melakukan perjalanan
dari kota ke kota melalui pantai utara Jawa.
Versi cerita yang pertama menyebutkan bahwa
beliau adalah seorang pedagang yang sedang
郭 六 官
berlayar menuju kota Pekalongan untuk
bertemu dengan sahabat karibnya - Bupati
六 官 爺
Pertama Pekalongan - Bp.Tan Kwie Djan.
Namun ketika mendekati pesisir kota Tegal,
perahu beliau diserang oleh bajak laut. Sesaat
setelah beliau diturunkan dari perahunya dan
mendarat di kota Tegal, sekonyong-konyong
perahu yang telah dikuasai oleh bajak laut
Arca di <strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> Bio
Semarang
| http:// poanthian.blogspot.com
tersebut diterjang badai dan tenggelam disekitar
perairan Tegal. Sejak saat itu pula beliau
dengan para pengikutnya lenyap, namun
beberapa orang yang mengenal beliau mengatakan bahwa beliau
berada di beberapa tempat secara bersamaan. Oleh sebab itu beliau
dipercayai memiliki kesaktian.
Versi cerita para peneliti sejarah, sedikit agak berbeda. Mereka
beranggapan bahwa mungkin beliau adalah salah seorang tokoh
pemberontak yang melawan kompeni Belanda (VOC ) sekitar tahun
1741-1742. Pada saat melawan VOC tersebut, perahu beliau
ditenggelamkan oleh Belanda disekitar perairan Tegal.
Cerita lain mengatakan, bahwa beliau sempat tinggal di daerah Tegal,
dia membantu rakyat setempat membangun daerah tersebut, dengan
47

mengajarkan cara-cara bertani dan bernelayan. Pada masa tuanya,
karena mengingat masa lalu, beliau ingin mengenang kembali
pelayarannya. Maka pada suatu hari ia pergi berlayar secara diam-diam
dan kemudian tidak kembali lagi sejak itu.
Karena telah berjasa besar, masyarakat setempat menganggap beliau
telah mendapatkan Tao-nya serta mencapai tingkat <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> / Cen Ren
(Dewa), maka kemudian dibangunlah <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> Bio (Cen Ren Miaw) di
Tegal untuk memuja dan mengenangnya. Pada tahun 1837, <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> Bio
direnovasi oleh kapiten Tan Kun Hway, dan nama <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> Bio (Cen
Ren Miaw) diganti dengan nama <strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> Kiong (Ze Hai Gong).
Profil :
Arca <strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> biasanya ditampilkan sebagai seorang pejabat
tinggi yang berpakaian model dinasti Han,
dan disertai dua orang pengawalnya. Konon
salah seorang pengawal beliau tersebut
adalah orang asli Jawa (orang Tegal), dan
yang lainnya adalah orang dari suku Gurka
(India).
Di klenteng <strong>Po</strong> <strong>An</strong> <strong>Thian</strong> terdapat tiga arca
<strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong>. Konon menurut cerita para
sesepuh, arca yang pertama kali ada di
klenteng <strong>Po</strong> <strong>An</strong> <strong>Thian</strong> adalah arca <strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong>
<strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong>. Namun karena kedudukan / pangkat
<strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> lebih rendah dari raja atau
kaisar, maka kedudukan ‘Tuan Rumah’
diberikan kepada Sin Long Tay Te.
Sedangkan sebagai penghormatan kepada beliau, maka arca <strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong>
<strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> ditempatkan di bagian tengah, di depan meja dari Sin Long Tay
Te, sehingga dalam urutan persembahyangan, beliau dalam urutan
pertama setelah <strong>Thian</strong> Gong / Thi Kong.
Selain di <strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> Kiong - Tegal dan di <strong>Po</strong> <strong>An</strong> <strong>Thian</strong> - Pekalongan,
<strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong> juga dipuja antara lain di Semarang (<strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> Bio)
dan di Jakarta (Kim <strong>Tek</strong> I).
Hari perayaan :
Di klenteng <strong>Po</strong> <strong>An</strong> <strong>Thian</strong>, Shejid / Sing Tan <strong>Tek</strong> <strong>Hay</strong> <strong>Cin</strong> <strong>Jin</strong>
diperingati pada tanggal 22 bulan 1 Imlek.
| http:// poanthian.blogspot.com
48