11.07.2015 Views

Khay Lam Tay Ong - Klenteng Po An Thian on the Web

Khay Lam Tay Ong - Klenteng Po An Thian on the Web

Khay Lam Tay Ong - Klenteng Po An Thian on the Web

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

6. <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g> (Jia Lan Da Wang) 伽 籃 大 王Tidak terdapat bukti-bukti nyata mengenai cerita asal-usul maupunnama asli <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g>, namun dari berbagai versi cerita yangberedar, sebagian masyarakat mempercayai bahwa tokoh ini adalahBupati Pertama Pekal<strong>on</strong>gan, Bp. Tan Kwie Djan.Dalam akte yayasan <str<strong>on</strong>g>Po</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>An</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Thian</str<strong>on</strong>g> tahun 1917, nama <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g><str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g> disebutkan sebagai Gia <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> Ya. Tokoh ini dipercaya adalahtokoh asli Pekal<strong>on</strong>gan.Cerita :Menurut versi cerita pertama yang beredar di kalangan masyarakatPekal<strong>on</strong>gan, <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g> asalnya adalah seorang tokohpember<strong>on</strong>tak melawan VOC. Ia hidup sebagai seorang bajak laut.Tidak semua kapal dirampoknya, hanya kapal milik orang kaya ataumilik VOC yang dirampoknya, dan hasil rampokannya selaludibagikan kepada rakyat miskin. Pengawal setia beliau ada dua orang,yaitu seorang asli dari suku Bugis dan seorang lagi asli dari sukuMadura. Gelar <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g> kemungkinan besar diberikan olehmasyarakat kepada beliau karena telah banyak menol<strong>on</strong>g rakyat miskin.Versi cerita kedua lebih menjelaskan siapatokoh <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g> sebenarnya. Padaversi cerita ini, diyakini bahwa nama asli<str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g> adalah Tan Kwie Djan(hidup sekitar abad 17 dan 18). Beliau adalahpedagang dari Ti<strong>on</strong>gkok, yang datangbersama-sama dengan Kwee Lak Kwa (TekHay Cin Jin) ke tanah Jawa untuk berdagang.Sebelum memulai berdagang, beliaumenghadap raja Mataram untuk memintaijin berdagang, karena beliau bermaksudberdagang di wilayah kekuasaan raja Mataram. Secara kebetulan, padawaktu itu raja Mataram sedang mencari orang yang dapatmenaklukkan ‘Bahu Rekso’, seorang bawahan raja Mataram yangmangkir. Karena masih dipusingkan persoalan ‘Bahu Rekso’, makaraja Mataram mengatakan kepada Tan Kwie Djan bahwa beliau akan56| http:// poanthian.blogspot.com


memberikan ijin dagang, asalkan Tan Kwie Djan mampu membawa‘Bahu Rekso’ kehadapannya.Pada saat itu, tokoh ‘Bahu Rekso’ sedang memperdalam ilmunyadengan melakukan ‘Topo Kal<strong>on</strong>g’ (bersemedi mirip kalelawar), disekitar daerah Pekal<strong>on</strong>gan. Berkat kelihaian Tan Kwie Djan, tokoh‘Bahu Rekso’ berhasil ditaklukkan dan dibawa kehadapan rajaMataram. Sesuai dengan janjinya, maka Tan Kwie Djan kemudiandiberi ijin berdagang. Bahkan beliau diangkat sebagai Bupati untukdaerah Pekal<strong>on</strong>gan dan diberi gelar ‘Raden Tumenggung Kwie DjanNingrat’. (!! Catatan : jabatan dan gelar ini diberikan oleh SultanAgung - raja Mataram, dan bukan oleh VOC atau Belanda)Ketika tentara Belanda dan armada VOC-nya mulai menyerang daerahJawa Tengah, mereka mulai menjalankan politik adu domba. Tan KwieDjan yang difitnah dan dikejar-kejar oleh Belanda, akhirnya ikutbergabung dengan sahabat lamanya yaitu Kwee Lak Kwa danmenjalankan perang gerilya di laut. Armada Tan Kwie Djan mencegatkapal-kapal VOC dan merampoknya, lalu hasil rampokan dibagikankepada penduduk miskin. Tercatat pula dalam sejarah bahwa beliaupernah bergabung dengan Pangeran Puger untuk melawan Belanda.Setelah armada beliau dikalahkan oleh VOC, beliau kemudianbersembunyi di daerah W<strong>on</strong>opringgo (sebelah selatan Pekal<strong>on</strong>gan),hingga akhir hayatnya. Rakyat yang mengagumi beliau kemudianmembuatkan arcanya untuk dipuja dan diberi nama <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g><str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g>.(Kata ‘<str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g>’ dibelakang dapat berarti Raja Besar, namun dalamhal ini mungkin dimaksudkan sebagai terjemahan dari ‘Bupati’.Sedangkan kata <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g>, mungkin yang dimaksudkan adalah kataKal<strong>on</strong>g. Hal ini mungkin diambil dari kata Pekal<strong>on</strong>gan, sebab dalamdialek Mandarin, kata Pekal<strong>on</strong>gan dieja menjadi Pe Jia Lang <str<strong>on</strong>g>An</str<strong>on</strong>g>.Sedangkan kata <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> bila dibaca dalam dialek Mandarinmenjadi Jia Lan. Terjadinya perubahan kata ini mungkin karena padajaman dahulu orang lebih sering menyebutkan nama daripadamenuliskannya)Profil :Arca <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g> ditampilkan sebagai sosok seorangbangsawan yang berkumis dan berjenggot panjang, didampingi dua| http:// poanthian.blogspot.com57


orang pengawal setianya yakni orang Bugis dan orang Madura.Pengawal dari Bugis mengenakan topi yang lebih tinggi dari pengawaldari Madura, dan kedua duanya berpakaian hitam serta berwajah agakseram.Hari perayaan :Di klenteng <str<strong>on</strong>g>Po</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>An</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Thian</str<strong>on</strong>g>, perayaan Shejid / Sing Tan <str<strong>on</strong>g>Khay</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Lam</str<strong>on</strong>g> <str<strong>on</strong>g>Tay</str<strong>on</strong>g><str<strong>on</strong>g>Ong</str<strong>on</strong>g> diperingati pada tanggal 1 bulan 4 Imlek.58| http:// poanthian.blogspot.com

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!