02.04.2015 Views

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - INAPROC

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - INAPROC

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - INAPROC

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SENARAI PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH<br />

i. Nepotisme (nepotism): mendahulukan<br />

sanak keluarga, kawan<br />

dekat, anggota partai politik yang<br />

sepaham dalam penunjukan atau<br />

pengangkatan staf panitia pelelangan<br />

atau pemilihan pemenang<br />

lelang.<br />

j. Kontribusi atau sumbangan<br />

ilegal (illegal contribution): partai<br />

politik atau pemerintah yang<br />

sedang berkuasa pada saat itu<br />

menerima sejumlah dana sebagai<br />

suatu kontribusi dari hasil yang<br />

dibebankan pada kontrakkontrak<br />

pengadaan barang/jasa<br />

pemerintah.<br />

C. Potensi Penyimpangan<br />

<strong>Pengadaan</strong> <strong>Barang</strong> dan <strong>Jasa</strong><br />

Potensi penyimpangan dalam<br />

pengadaan barang/jasa berdasarkan<br />

proses pengadaan barang/jasa dari<br />

perencanaan sampai pemanfaatan<br />

diuraikan di bawah ini.<br />

1) Perencanaan pengadaaan<br />

• Penggelembungan anggaran<br />

(gejala penggelembungan terlihat<br />

dari unit price yang tidak realistis,<br />

rencana biasanya disusun berlebihan<br />

serta jauh dari kebutuhan<br />

sebenarnya baik dari aspek biaya,<br />

volume, kualitas, bahan dan sebagainya);<br />

• Adanya intervensi dari anggota<br />

DPRD kepada Kepala Dinas dalam<br />

menentukan anggaran maupun rekanan<br />

yang akan menang saat pelaksanaan<br />

pekerjaan (khusus Pemda);<br />

• Rencana pengadaan yang diarahkan<br />

(spesifikasi teknis dan kriterianya<br />

memperbesar peluang yang<br />

mengarah pada merk tertentu atau<br />

pengusaha tertentu);<br />

• Tidak mengumumkan secara<br />

terbuka rencana pengadaan barang/<br />

jasa pada awal pelaksanaan anggaran;<br />

• Pemaketan pekerjaan yang direkayasa<br />

(pekerjaan hanya mampu<br />

dilaksanakan oleh kelompok tertentu<br />

saja, pemaketan pekerjaan kepada<br />

beberapa penyedia barang/jasa<br />

yang berasal dari kelompok tertentu<br />

dalam rangka tender arisan atau bagi-bagi<br />

keuntungan);<br />

• Memecah pengadaan barang/<br />

jasa menjadi beberapa paket untuk<br />

menghindari pelelangan;<br />

• Memecah paket pekerjaan yang<br />

menurut sifatnya seharusnya merupakan<br />

satu kesatuan konstruksi;<br />

• Menyatukan atau memusatkan<br />

beberapa kegiatan yang tersebar di<br />

<strong>Lembaga</strong> <strong>Kebijakan</strong> <strong>Pengadaan</strong> <strong>Barang</strong>/<strong>Jasa</strong> <strong>Pemerintah</strong> LKPP 63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!