11.05.2015 Views

o_19l2ab95j4rl1rpj1om31pjdvra.pdf

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

cermat.<br />

Setelah beberapa waktu berlalu kemudian dengan nada hampir<br />

mengejutkan ia berkata, “Dengan lakilaki macam apa aku kini sedang<br />

bicara?”<br />

Dengan bingung aku bertanya, “Kenapa?”<br />

“Ya, karena ini telapak tangannya seorang lakilaki yang sangat suka<br />

main perempuan,” jawabnya.<br />

“Bagaimanapun juga,” ujarku, “saya kan seorang lakilaki muda.”<br />

“Ya,” sahutnya, “tapi untuk hal itu ada batasnya. Dan kau<br />

kelihatannya tidak punya batas tadi. Hatimu seperti kelopak bunga<br />

artichoke.”<br />

“Kalau Anda bilang begitu….”<br />

“Telapak tanganmulah yang bilang begitu: kau adalah seorang<br />

Play Boy!“<br />

“Oh sudahlah, jangan dilebihlebihkan.”<br />

“Aku sama sekali tidak melebihlebihkannya. Perhatikan garis<br />

hatimu ini, seperti sebuah rantai, setiap hubungan dengan seorang<br />

perempuan….”<br />

“Lalu lainnya?”<br />

“Lainnya tak ada apaapa lagi. Sedikit keberuntungan dalam usaha<br />

… sedikit kemauan untuk kerja … karakter yang sedikit serius … minim<br />

rasa tanggung jawab ….”<br />

Mulai tersinggung, akupun berkata, “Anda tidak menemukan<br />

apapun, kecuali keburukankeburukan saja dalam diriku.”<br />

“Itu bukan keburukankeburukan, tapi karakteristik,” katanya.<br />

“Sungguh, kalau aku seorang emak, aku takkan mengijinkan anak<br />

gadisku menikah denganmu.”<br />

Mendengar ini aku jadi panas dan berkata kepadanya, “Ehm,<br />

begitu. Coba lihat dan perhatikan, apakah ada garis pernikahan.”<br />

Dengan sangat cermat iapun memainmainkan kembali kaca<br />

pembesarnya, memutarmutar telapak tanganku ke segala arah,<br />

kemudian berkata, “Petualanganpetualangan, sebanyak yang kamu<br />

mau, tapi tak ada pernikahan.”<br />

“Signora Dolores,” kataku, “mari kita jalin saling pengertian, saya<br />

tidak datang menemui anda untuk minta dibacakan rajah tangan saya,<br />

tapi ingin mengatakan bahwa puteri anda dan saya saling mencintai<br />

dan hari ini kami telah memutuskan untuk bertunangan.”<br />

Mendengar katakataku ini, ia dengan sangat kalem meletakkan<br />

kaca pembesarnya dan menjawab, “Tapi begini, anakku yang<br />

halaman 26

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!